Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

66
Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk Demi Terwujudnya Indonesia Sehat 2010

Transcript of Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Page 1: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk Demi Terwujudnya Indonesia Sehat 2010

Page 2: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Indonesia Sehat belum didukung anggaran?

• Visi Indonesia Sehat 2010 memang hanya menjadi mimpi IF kekurangan dan hambatan tidak ditangani sejak dini oleh semua pihak

• Karena Kesehatan adalah persoalan lintas sector?

• Salah satu kekurangan dan hambatan minimnya anggaran sector Kesehatan.

• Tahun 2005 anggaran untuk pusat hanya 2,6% dari total APBN, sedangkan idealnya menjadi 15%

Page 3: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Visi Indonesia Sehat 2010

Menciptakan masyarakat Sehat menempatkan 4 unsur (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) paradigma baru pembangunan kesehatan

Page 4: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Gizi buruk seiring melambungnya harga-harga sembako dan harga barang lainnya

• Belum lagi ancaman pola hidup metropolis dan modern cenderung merugikan kesehatan.

Page 5: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Bermunculannya kasus gizi buruk endemik di wilayah di Indonesia sebenarnya bukan fenomena mengherankan

• Belum menganggap pembangunan SDM (kes & pend) investasi terpenting bagi kesinambungan pertumbuhan ekonomi

Page 6: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Balita penderita gizi buruk dari 1,8 juta (tahun 2005) 2,3 juta (2006), Sekitar > 5 juta gizi kurang

• Mengapa kasus gizi buruk terus meningkat padahal kemiskinan (mnrt pemerintah menurun dan kesejahteraan masy meningkat tergambar dari peningkatan pendapatan per kapita masyarakat

• Jumlah bayi berstatus gizi buruk dan kurang ini 28 % ( total bayi) & 10 % berakhir dengan kematian.

• AKB 37 per 1.000 kelahiran, separuhnya adalah akibat kurang gizi.

Page 7: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Angka-angka di atas menunjukkan, Indonesia masih belum merdeka dari kelaparan dan juga kemiskinan sebagai akar penyebab utama malnutrisi

• Maraknya kasus gisi buruk juga membuktikan ketahanan pangan masyarakat sebenarnya belum terwujud

• Kemiskinan dan gizi buruk ibarat dua sisi mata uang

Page 8: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Sekitar 17,7 % (39 juta) pend masih miskin dari 220 juta orang

• OSI, tidak mungkin mengatasi masalah gizi buruk tanpa adanya upaya peningkatan ekonomi di tingkat rumah tangga.

• Persoalan lain : keterbatasan kemampuan perekonomian utk menciptakan lapangan kerja

Page 9: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Tingginya kejadian luar biasa (KLB) tmsk gizi akibat kebijakan pemb kes yang hanya responsif dan kagetan, atau simptomatif dan populis bukan kausatif dan antisipatif thd fakta masalah kesehatan yang dirumuskan di lapangan

Page 10: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Maraknya kasus gizi buruk BUKTI ketahanan pangan masih belum terwujud

• Ketahanan pangan -- > tantangan Dep Pertanian, Depnaker dan departemen teknis lain di pemerintahan

• Masalah gizi buruk ini muaranya tergantung pada :1. tingkat ekonomi penduduk/kemiskinan2. ketersediaan lapangan kerja3. ketersediaan pangan yang bisa dijangkau4. pemahaman mengenai gizi (rendahnya tingkat

pendidikan masy)

Page 11: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Gizi bukan hanya isu kesejahteraan, isu HAM, serta masalah pangan dan konsumsi, tetapi juga isu investasi.

• Tanpa itu, jangan berharap terlahir SDM yang tangguh dan mampu bersaing atau perekonomian yang kuat

• Tanpa itu, fenomena generasi yang hilang (lost generation)

Page 12: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Penyebab masalah gizi

KURANG GIZI

Makan Tidak Seimbang Penyakit Infeksi

Tidak Cukup Persediaan

Pangan

Pola Asuh Anak Tidak Memadai

Kurang Pendidikan, Pengetahuan dan Keterampilan

Kurang pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemanfaatan sumberdaya masyarakat

Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan

Krisis Ekonomi, Politik, dan Sosial

Dampak

Penyebab langsung

Penyebab Tidak langsung

Pokok Masalah di Masyarakat

Akar Masalah (nasional)

Sanitasi dan air Bersih/Pelayanan Kesehatan

Dasar Tidak memadai

Page 13: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Kekurangan gizi dpt disebabkan oleh:

Secara mikro :

• Tidak tersedianya persediaan pangan di tingkat RT

• Kurangnya penget/perilaku masy dlm pemeliharaan gizi

• Peny infeksi terkait dg pemanfaatan zat gizi dlm tubuh

Page 14: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Secara makro:

1. Penurunan daya beli

2. Kegagalan panen, kesulitan distribusi

3. Akses thd yankes

4. Faktor sosial budaya

Page 15: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Kesehatan tanggung jawab bersama semua individu, masy, pem dan swasta

Tugas utama sektor kesehatan memelihara & meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, masy Ind

Page 16: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Konsep Bloomm

Status Kesehatan&

Gizi

Gambar. Bagan Bloomm

Genetik/keturunan

Pelayanan Kesehatan

Perilaku

Page 17: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Faktor Yang Berkaitan dengan Peningkatan Mutu SDM

Peningkatan Kualitas SDM

PeningkatanProduktivitas

Perbaikan Gizi,tumbuh kembangfisik & mental anak

Investasi SektorSosial (Gizi, Kes,Pendidikan)

KemiskinanKurang

EkonomiMeningkat

Sumber : Martorell 1992

Page 18: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Secara umum peningkatan ekonomi sebagai dampak kurang gizi << berkaitan : << kematian dan kesakitan dan >> produktivitas peningkatan kemampuan intelektualitas SDM

Page 19: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

KURANG GIZI DAN TINGKAT PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN KURANG BERKEMBANG

KURANG GIZI

SAKIT

MENINGGAL

DO sekolah

Pendidikan rendah/ rendahnya ketrampilan

PengangguranProduksi pangan

Persediaan pangan di pasar

Sistem pasar ygburuk

Suply pangan

Lingkungan buruk, sanitasi

Konsumsi pangan RT

RendahnyaPendapatan

Harga tidak stabil

Kebijakan harga

12

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Sistem yankes tidak baik

Jumlah Anggota kelPerilakuPola asuh

Sumber: The National BIDANI Network 1998, UPLB

Page 20: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Gizi, Kesehatan dan Kualitas SDM

SUMBER: WHO 2002

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

Daya tahan rendah Absensi meningkat Produktivitas rendah Pendapatan rendah

Pertumbuhan otak terhambat Gangguan kecerdasan Potensi pendidikan

UMUR HARAPAN

HIDUP

PENDAPATAN PERKAPITA

TINGKAT MELEK HURUF

H D I

Page 21: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Proses Terjadinya Kerawanan Pangan dan Gizi

KEGAGALANPRODUKSI

KRISIS SOSIAL,

EKONOMI,POLITIK

KetersediaanPangan di

Masy kurang

Daya belimenurun

Pendapatanmenurun

KetersediaanPangan RT

kurang

AsupanZat gizikurang

KURANGGIZI

Sangatdini

Cukupdini

Kurangdini

PREVENTIF

KURATIF

PenyakitInfeksi

1

23

4 5

6 7

8

Page 22: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Masalah Gizi Menurut Siklus Kehidupan

WUS KEKWUS KEK

BUMIL KEKBUMIL KEK(KENAIKAN(KENAIKAN BBBBRENDAH)RENDAH)

BBLRBBLR

BALITA KEPBALITA KEP

REMAJA &REMAJA &USIA SEKOLAHUSIA SEKOLAH

GANGGUANGANGGUANPERTUMBUHANPERTUMBUHAN

USIA LANJUTUSIA LANJUTKURANG GIZIKURANG GIZI

IMR, perkembanganmental terhambat, risiko penyakit kronispada usia dewasa

ProsesPertumbuhanlambat, ASIekslusif kurang,MP-ASI tidak benar

Kurang makan,sering terkenainfeksi, pelayanan kesehatan kurang,pola asuh tidakmemadai

Konsumsigizi tidak cukup,pola asuh kurang

Tumbuhkembangterhambat

Produktivitasfisik berkurang/rendah

Pelayanankesehatan tidakmemadai

MMRKonsumsi Kurang

PelayananKesehatan kurangmemadaiKonsumsi tidakseimbang

Gizi janintidak baik

Page 23: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 24: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 25: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 26: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 27: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Jumlah gizi kurang dan buruk menurut SUSENAS tahun 1989 – 2003

Tahun Jumlah penduduk Jumlah balita gizi kurang dan buruk

Jumlah balita gizi buruk

1989 177.614.965 7.986.279 1.324.769

1992 185.323.456 7.910.346 1.607.866

1995 95.860.899 6.803.816 2.490.567

1998 206.398.340 6.090.815 2.169.247

1999 209.910.821 5.256.587 1.617.258

2000 203.456.005 4.415.158 1.348.181

2001 206.070.000 4.733.028 1.142.455

2002 208.749.460 5.014.028 1.469.596 2004 211.567.577 5.119.935 1.528.676

Catatan: Jumlah balita tahun 2003 diperkirakan 8,5% dari jumlah penduduk

Page 28: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

The Prevalence of Malnourished Children in NTB & NTT, 2007

0

10

20

30

40

50

60

70

<6m 6-11m 12-23m 24-35m 36-47m 48-59m

%

Stunting Underweight Wasting

0

10

20

30

40

50

60

70

<6m 6-11m 12-23m 24-35m 36-47m 48-59m

%

Stunting Underweight Wasting

Page 29: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Upaya yang dilakukan :

• Peningkaan pengetahuan dan kesadaran gizi masyarakat upaya peningkatan pengetahuan dan sadar gizi kepada keluarga dan masyarakat perlu diprioritaskan & mendapat dukungan dari berbagai sektor termasuk masyarakat

• Secara bertahap mutu pendidikan ditingkatkan dalam jangka panjang akan memberi kontribusi yang besar mengatasi masalah kesehatan dan gizi masyarakat.

Page 30: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Meningkatnya kasus gizi buruk rendahnya ketahanan pangan di tingkat RT upaya pemenuhan kesehatan dan gizi mell program JPS masih perlu mendapat prioritas (pemberian supplementasi gizi yang tepat sasaran, tepat waktu dengan mutu yang baik

Page 31: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

PEMIKIRAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI

• Melakukan program perbaikan gizi dan kesehatan bersifat preventif untuk jangka panjang

• Program kuratif diberikan pd kel masyarakat yang benar-benar membutuhkan

• Program efektif seperti perbaikan perilaku kesehatan dan gizi tingkat keluarga dilakukan secara profesional dg ketentuan atau kriteria yang spesifik lokal

Page 32: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Upaya lebih komprehensif melalui:

1. Pemberdayaan keluarga, masyarakat, peningkatan kerjasama lintas sektor, kemitraan dengan LSM, masy dan swasta

2. Terintegrasi dengan intervensi diberbagai bidang konseling kesehatan dan gizi, pendidikan dll.

Page 33: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

BAGAN INTERVENSI GIZI

Ditimbang (D) Penyuluhan gizi Supplementasi gizi Pelayanan Kes

Dasar

Panti Pemulihan Gizi PMT Pemulihan Konseling

1. PUSKESMAS

2. RUMAH SAKIT

Anak sehatBB Naik (N)

Gizi Buruk

Tanda-tanda INFEKSI

Gizi Kurang

Gizi burukTanda-tanda sakit

Sembuh, perlu PemberianMakanan tambahan (PMT)

SELURUH KELUARGA

Pulih

Sembuh tidak perlu PMT

Semua balitapunyaKMS

POSYANDU

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI ( Lintas Sektor )

SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI

Intervensi jangka pendek,emergency

Intervensi jangka menengah/panjang

1. Penyuluhan/konseling Gizi:a. Hanya ASI saja 0-6 bulan &

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) > 6 bln-24 bln (masa emas)

b. Gizi seimbang dan penganekaragaman pangan

c. Pola asuh ibu & anak2. Pemantauan pertumbuhan balita3. Pemanfaatan pekarangan4. Peningkatan Daya Beli5. Lumbung Pangan Masyarakat

KELUARGA MISKIN6. Bantuan pangan darurat:

- PMT balita, ibu hamil- Raskin

Page 34: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

TERIMA KASIH

Page 35: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Untuk melakukan kebijakan ini maka diperlukan hal-hal yang menunjang, yaitu:

• Mengembangkan sistem ketahanan pangan dan gizi berbasis keluarga dan kemampuan produksi, keragaman sumberdaya bahan pangan serta kelembagaan dan budaya lokal.

• Mengembangkan agribisnis komoditas pangan berorientasi global dengan membangun keunggulan lokal.

• Pola pengasuhan yang tepat dan bermutu pada anak termasuk asuhan nutrisi.

• Pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah (desentralisasi) dan menyelenggarakan upaya penanganan masalah spesifik daerah.

• Pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.• Pada dasarnya kemampuan daya beli pangan dan akses pelayanan

sosial sangat mempengaruhi keadan gizi masyarakat

Page 36: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• V. STRATEGI • Pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui peningkatan lintas sektor dan melibatkan sektor

swasta dan dunia usaha. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan pengetahuan, kesadaran serta kemampuan keluarga berperilaku sadar gizi serta mampu memanfaatkan sumberdaya keluarga untuk meningkatkan status gizi keluarga.

• Pelaksanaan intervensi harus dilakukan secara fokus pada upaya menurunkan kematian bayi, ibu, anak dan gizi kurang, dengan pendekatan pada daur kehidupan dan multi-program/pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.

• Mengkaji semua komponen yang berakibat pada tingginya angka kematian tersebut terutama yang berkait pada indikator IPM, IKM. Komponen tersebut antara lain angka harapan hidup, angka melek huruf, pendapatan perkapita, presentase penduduk tanpa akses air bersih, fasilitas kesehatan dan persentase balita kurang gizi.

• Menggunakan peluang desentralisasi, yaitu pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintah sendiri dan menyelenggarakan upaya penanganan masalah gizi harus mulai dari masalah dan potensi masing-masing daerah.

• Pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Pada dasarnya kemampuan daya beli pangan dan akses pelayanan sosial sangat mempengaruhi keadaan gizi masyarakat

• Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan meningkatkan cakupan pelayanan serta profesionalisme petugas

• Mengalokasikan anggaran secara efektif sesuai skala prioritas (wilayah dan sasaran)

Page 37: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Program pokok• Program pemberdayaan keluarga, melalui Upaya Perbaikan Gizi Keluarga secara terintegrasi

dengan upaya peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan• Pemantauan dan promosi pertumbuhan balita, pokok program ini dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan keluarga melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan pada anak.

• Program Pendidikan gizi, untuk mendukung tercapainya keluarga sadar gizi.• Program supplementasi gizi, bertujuan untuk memberikan tambahan gizi kepada kelompok

rawan utamanya untuk keluarga miskin dalam jangka pendek. Jenis suplementasi gizi yang diberikan berupa :

• Makanan Pendamping Asi untuk anak usia 6-11 bulan pada keluarga miskin• Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil• Supplemntasi kapsul Vitamin A untuk anak balita dan ibu nifas• Supplementansi zat besi untuk ibu hamil dan sirup besi untuk anak balita.• Suppplementasi kapsul Yodium terutama pada daerah endemis sedang dan berat. •• Program Fortifikasi bahan makanan, bertujuan meningkatkan mutu gizi pada bahan makanan

yang sering dan banyak dikonsumsi masyarakat utamanya pada keluarga miskin dan rawan gizi.

• Program pelayanan gizi, mencakup pengembangan tatalaksana kasus salah gizi, konsultasi gizi dan pelayanan gizi di institusi kesehatan dan non kesehatan.

• Program surveilans gizi, bertujuan menyediakan sistem informasi untuk mendukung strategi dan kebijakan program gizi. Terdiri dari: pemantauan status gizi, surveilans gizi, jejaring informasi pangan dan gizi

Page 38: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Possible causes of under nutrition (Unicef, 1990)

Page 39: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Penyebab langsung• Makanan dan penyakit dapat secara langsung

menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.

Page 40: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Penyebab tidak langsung• Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang

yaitu : • Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap

keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.

• Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.

• Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.

Page 41: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.

• Pokok masalah di masyarakat• Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber

daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak langsung.

• Akar masalah• Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya

pemanfaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidak memadai.

Page 42: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

• Gizi Kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Berdasarkan hasil susenas data gizi kurang tahun 1999 adalah 26.4 %, sementara itu data gizi buruk tahun 1995 yaitu 11.4 %. Sedangkan untuk tahun 2000 prevalensi gizi kurang 24.9 % dan gizi buruk 7.1%.

• Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Tanda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor. 2

Page 43: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 44: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 45: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 46: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

3 tipe marasmus

Page 47: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Ciri-ciri marasmus

•• Anak sangat kurus tampak tulang terbungkus kulit • Tulang rusukmenonjol • Wajah seperti orang tua • Kulit keriput (jaringan lemak sangat sedikit sampai tidak ada) • Cengeng/ rewel • Perut cekung, disertai diare kronik dan susah buang air kecil

Page 48: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Tanda-tanda kwashiorkor

Page 49: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Ciri-ciri kwashiorkor• Bengkak pada seluruh tubuh, terutama pada punggung dan kaki,

bila ditekan akan mellinggalkan bekas seperti lubang. • Otot mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus. • Timbul ruam berwarna merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas. • Tidak nafsu makan. • Rambut menipis, berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa sa kit. • Wajah anak membulat dan sembab (moon face). • Cengeng, rewel, dan apatis.• Sering disertai infeksi, anemia, dan diare.

Page 50: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk

Marasmic kwashiorkor

Page 51: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 52: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 53: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 54: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 55: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 56: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 57: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 58: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 59: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 60: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 61: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 62: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 63: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 64: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 65: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk
Page 66: Upaya Penyelesaian Masalah Gizi Buruk