UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA...

69
i UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : IBADILLAH 093111422 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA...

Page 1: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

i

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN

EVERYONE IS A TEACHER HERE ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

IBADILLAH

093111422

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, Juni 2011

Peneliti

Ibadillah

Page 3: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

iii

KEMENTRIAN AGAMA R.I INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus 2 Ngaliyan Telp. (024) 7601295 Fax 7615387 Semarang 50185

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan

Judul : UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERY ONE IS A

TEACHER HERE

Nama : Ibadillah

NIM : 093111422

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Progam Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diajukan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, Juni 2011

Ketua, Sekretaris

Ismail, M. Ag Syamsul Ma’arif, M. Ag

NIP.1971100211997031002 IP. 197410302062121002

Penguji I, Penguji II

Nur Uhbiyati, M. Pd. H. Mahfudz Siddiq, M. A

NIP.195202081976122001 NIP. 150313127000001000

Page 4: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

iv

Dr. Hamdani Mu’in, M. Ag

Dosen Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Walisongo Semarang

NOTA PEMBIMBING

Hal : Skripsi Ibadillah Semarang, Juni 2011

Lampiran :

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang

di

Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa,

maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut

dibawah ini :

Nama : Ibadillah

NIM : 093111422

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui

Strategi Pembelajaran Every One Is A Teacher

Here (Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs

Unggulan Rowosari Kendal)

maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak

diajukan untuk diujikan.

Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Dr. Hamdani Mu’in M. Ag

NIP.19720405 199903 1 001

Page 5: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

v

ABSTRAK

Ibadillah, 2011. Upaya Peningkatan Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam Melalui Strategi Pembelajaran Every One Is A Teacher Here

(Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal), Skripsi,

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

Dosen Pembimbing: Dr. Hamdani Mu’in M. Ag

Kata Kunci: Minat Belajar Siswa, Sejarah Kebudayaan Islam, Strategi Every One

Is a Teacher Here

Untuk menjadikan sejarah lebih menarik siswa untuk belajar, perlu diawali

dalam cara menyampiakannya. Pada saat ini sudah banyak strategi atau strategi

belajar yang dapat menarik siswa untuk belajar, salah satunya adalah dengan

menggunakan Strategi Every One Is a Teacher Here. Strategi Every One Is a

Teacher Here merupakan salah satu strategi kreatif dalam mencatat sehingga

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Dengan munculnya rasa senang

inilah diharapkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah dapat

ditingkatkan.. Mengarah pada Permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: Bagaimana upaya peningkatan minat belajar siswa kelas VII MTs

Unggulan Rowosari Kendal pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam? Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang mengikuti model

lewin yang telah ditafsirkan oleh kemmis. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan cara pemberikan angket pada siswa pada saat pre tes dan pada setiap akhir

siklus I dan II.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tes penerapan strategi Everyone is a

teacher here terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajarn

Sejarah Kebudayaan Islam. Hasil angket yang diberikan kepada 45 siswa

menunjukkan bahwa pada saat pre tes siswa yang minat belajarnya tinggi hanya

terdapat 7 orang, pada siklus I terdapat peningkatan menjadi 12 orang, dan pada

siklus ke II juga terdapat peningkatan dengan penambahan volume menjadi 19 orang.

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa strategi Every one is a teacher here dapat

meningkatkan minat siswa walau belum mencapai 100%.

Hasil penelitian ini diharapkan para guru dapat menerapkan berbagai strategi

pembelajaran aktif.

Page 6: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya yang telah memberikan petunjuk dalam segala

hal, pada tiap detik kehidupan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada baginda Rasulallah SAW sebagai penuntun umat menuju cahaya iman dan

Islam.

Sebuah karya tulis yang berjudul : “UPAYA PENINGKATAN MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN

ISLAM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A

TEACHER HERE ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari

Kendal)” telah penulis selesaikan dengan baik.

Banyak bantuan dan dukungan telah diperoleh dalam penyusunan skripsi

ini. Oleh karena itu penulis sampaikan penghargaan dan terimakasih kepada

beberapa pihak:

1. Kedua orang tua yang telah membesarkan, mendoakan dan mendorong

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak. Prof. Dr. Muhibin, M. Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Walisongo Semarang.

3. Bapak Dr. Suja'i, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

4. Bapak Nasirudin, M. Ag selaku Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

5. Bapak Dr. Hamdani Mu’in M. Ag selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing penyusunan

skripsi ini.

6. Bapak/Ibu dosen (IAIN) Walisongo Semarang banyak ilmu sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Bapak Ibadillah, BA selaku Kepala Sekolah MTs Unggulan Rowosari

Kendal, serta Bapak Tura Haryanto, S.Pdi selaku pengajar Sejarah

Page 7: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

vii

Kebudayaan Islam yang telah memberikan waktunya bagi penulis untuk

mengadakan penelitian.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih ada beberapa

kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima dengan senang hati saran dan

kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi

penulis pada khususnya, khasanah pengembangan pendidikan serta dunia

penelitian pada umumnya, Amin.

Semarang, Juni 2011

Peneliti

Page 8: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

viii

DAFTAR TABEL

TABEL I : Pre Tes

TABEL II : Siklus I

TABEL III : Siklus II

Page 9: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

LAMPIRAN II Pedoman Angket

LAMPIRAN III Daftar Hadir Siswa

LAMPIRAN IV Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa

Page 10: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ ii

PENGESAHAN ..................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING .......................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................. v

TRANSLI TERASI ................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………. 1

B. Penegasan Istilah …………………………………………. 5

C. Rumusan Masalah ………………………………………… 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………….... 7

E. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ……………………………………………. 8

B. Kerangka Berfikir ………………………………………… 25

C. Hipotesis Tindakan ………………………………………. 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………………. 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian.……………………………... 34

C. Pelaksana dan Kolaborator.………………………………… 34

D. Rancangan Penelitian………..……………………………... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 35

F. Teknik Analisis Data ………………………………………. 37

G. Indikator Pencapaian…….. ………………………………... 38

Page 11: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

xi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian…………. ………………………………… 39

B. Pembahasan……………………. …………………………. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………….. 56

B. Saran ……………………………………………………… 56

Page 12: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar, memperoleh ilmu

pengetahuan serta mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan yang

ada dalam diri mereka. Pada masa ini pendidikan sangatlah penting demi

tercapainya pembangunan dan manusia terpelajar.

Pendidikan adalah hak setiap warga Negara yang harus dipenuhi.

Pendidikan dinegara ini terjadi melalui 3 tahapan, tingkat dasar, menengah, dan

atas. Pendidikan adalah pemberian pengetahuan yang diperoleh seseorang dan

terletak disuatu lembaga. Dalam pendidikan terdapat beberapa unsure penting

yang harus dipenuhi, yang salah satunya adalah guru sebagai pendidik.

Sehubungan dengan hal itu, guru sebagai pendidik merupakan salah satu

unsur dalam pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan

tujuan dari pendidikan. Sebagai pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses

belajar mengajar pastilah menginginkan proses belajar yang efektif dan efisien,

Maka dari itu penguasaan materi saja tidaklah cukup, seorang guru harus

menguasai berbagai strategi pengajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang

akan diajarkan.

Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara

wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat

menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal

semangat kadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk

mengadakan konsentrasi.

Demikian antar lain kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak

didik, dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.

Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual inilah

yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik. “Dalam

keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar, ini tidak selalu

disebabkan faktor intelligensi yang rendah (kelainan mental) akan dapat

Page 13: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

disebabkan oleh faktor-faktor non intelligensi”. Dengan demikian IQ yang tinggi

belum tentu menjamin keberhasilan belajar.1

Salah satu faktor penyebab kesulitan belajar adalah karena tidak adanya

minat seseorang terhadap suatu mata pelajaran yang akan menimbulkan kesulitan

belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya,

kebutuhannya, kecakapannya atau tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak yang

banyak menimbulkan problema pada dirinya. Karena itu pelajaran pun tidak

pernah terjadi pada otak, akibatnya timbul kesulitan belajar. Ada tidaknya minat

terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap

tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidal dalam pelajaran itu. Dari

tanda-tanda itu seorang ptugas diagnosis dapat menemukan apa penyebab

kesulitan belajarnya. Disebabkan karena adanya minat atau boleh sebab yang

lain.2

Titik permulaan dalam mengajar yang berhasil adalah membangkitkan

minat anak didik, karena rangsangan tersebut membawa kepada senangnya anak

didik terhadap pelajaran, dan meningkatkan kepentingan mata pelajaran bagi

mereka, di samping perasaan mereka, bahwa mereka mendapat manfaat dari

pekerjaan dan kegiatan mereka deng sunguh-sungguh. Tidak dibangkitkannya

minat terhadap pelajaran, akan menggoncangkan suasana dalam kelas dan

timbulnya persoalan tentang peraturan ,serta manjanya rasa malas dan lelah ke

dalam jiwa anak didik. Di samping timbul rasa remehnya pelajaran dan pekerjaan

sekolah. Dengan demikian, jelaslah betapa pentingnya membangkitkan minat

anak-anak didik dalam proses belajar mengajar bagi guru. Karena sesungguhnya

sebagian besar dari usaha guru yang sukses tertenmpuh kepada membangkitkan

minat anak-anak didik.

Sementara orang bersalah memahami arti membangkitkan minat anak didik,

disangkanya hal itu dicapai dengan menggunakan berbagai daya tarik pada awala

1 Abu Ahmad, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1991),

hlm 74

2Abu Ahmad, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1991)

hlm, 79

Page 14: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

pelajaran, menggunakan upaya atau rangsangan sementara, yang dapat menarik

perhatian dan pendngaran anak didik beberapa waktu, hal ini jelas dalam strategi

ceramah, dalam mengajar dimana guru menjelaskan, pelajaran kepada anak-anak

didik, misalnya kisah atau bicara lucu, teka-teki, alat pelajaran, cara yang lancar,

janji, ancaman, imbalan atau hukuman. Rangsangan-rangsangan seperti itu boleh

jadi benar, akan tetapi seringkali mengecewakan, karena anak didik akan segera

bosan terhadap pelajaran, karena ia tidak menyentuh diri dan keperluan mereka.3

Sebagai mata pelajaran yang dipastikan ada pada setiap lembaga pendidikan

Islam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mengandung kegunaan yang

sangat besar bagi kehidupan manusia, karena sejarah menyimpan atau

mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-

nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia.

Sumber utama ajaran Islam (al-Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai

kesejarahan yang langsung atau tidak langsung mengandung makna yang besar.

Pelajaran yang sangat tinggi bagi pimpinan umat, khususnya bagi umat Islam.

Maka tarikh dan ilmu tarikh (sejarah) dalam Islam menduduki arti penting dan

mempunyai kegunaan dalam kajian tentang Islam. Umat Islam dapat meneladani

proses pendidikan Islam dapat meneladani proses pendidikan Islam semenjak

zaman Rosulullah SAW, zaman Khulafaul Rasyidin, zaman ulama-ulama besar

dan para pemuka gerakan pendidikan agama Islam.4 Seperti yang diungkapkan

oleh Munawar Cholil, bahwa : “Sesungguhnya pengetahuan tarikh itu banyak

gunanya, baik urusan keduniaan maupun bagi urusan keakhiratan”. Barang siapa

hafal (mengerti benar) tentang tarikh, bertambahlah akal pikirannya. Tarikh itu

bagi masa menjadi cermin. Sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan

bagi masa yang baru. Tarikh dan ilmu tarikh itu pokok kemajuan suatu umat,

manakala ada suatu umat tidak memperhatikan tarikh dan ilmu tarikh, maka umat

itu tentulah akan ketinggalan dibelakang (dalam kemunduran), dan manakala

3 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru.(Jakarta: Bulan Bintang, 1980). hlm, 26-27

4 Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan

Kelelmbagaan Agama Islam, 1986), hlm 4-5

Page 15: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

suatu umat sungguh-sungguh memperhatikan tarikh dan ilmu tarikh, maka

tentulah umat itu maju ke muka (dalam kemajuan).5

Berdasarkan kegunaan tersebut, maka semestinya pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran yang sangat penting, menarik,

menyenangkan dan tidak membosankan. Kenyataan yang ada di sekolah-sekolah

tampaknya bukanlah demikian. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

bukanlah mata pelajaran yang menyenangkan melainkan membosankan. Selain itu

juga kurang menarik dan cenderung membuat siswa gaduh dalam mengikutinya.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelemahan dalam belajar Sejarah

Kebudayaan Islam tersebut lebih disebabkan oleh faktor guru, yaitu para guru

kurang mampu mengembangkan ketrampilan mengajar yang dapat menarik

perhatian siswa dan merangsang siswa untuk belajar. Denngan kata lain

pmbelajaran yang mereka lakukan masih bersifat konvesional, yaitu hanya

terbatas pada penyampaian serangkaian fakta sejarah.

Selain faktor guru, karena sifatnya yang banyak cerita serta banyaknya

hafalan-hafalan yang berkaitan dengan tokoh, tempat dan waktu, membuat siswa

merasa jenuh yang akan menimbulkan kurangnya minat belajar siswa pada mata

pelajaran sejarah kebudayaan tersebut. Hal ini bisa dilihat dan kecenderungan

siswa bersikap pasif dalam menerima pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam,

apalagi pada jamjam siang. Untuk itu perlu adanya upaya dan berbagai pihak

untuk mengairahkan kembali minat belajar siswa dan memberikan pengertin

bahwa sejarah itu penting.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, peneliti tertarik untuk

mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah skripsi yang berjudul “Upaya

Peningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam Melalui Strategi Pembelajaran Evryone Is A Theachr Here”.

B. Penegasan Istilah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih mengarah dan terfokus pada

permasalahan yang akan dibahas, sekaligus untuk menghindari terjadinya persepsi

5 Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan

Kelelmbagaan Agama Islam, 1986), hlm. 6.

Page 16: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

lain mengenai istilah-istilah yang ada, maka perlu adanya penjelasan mengenai

definisi istilah. Hal ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kesamaan penafsiran

dan terhindar dari kesalahan pengertian pada pokok pembahasan ini.

Definisi istilah yang berkaitan dengan judul dalan penelitian skiripsi ini

adalah sebagai berikut:

1. Upaya: Usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud, akal, ikhtiar.6

2. Peningkatan: Berasal dari kata tingkat artinya menaikkan (derajat, taraf)

mempertinggi, memperhebat. Mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”, yang

mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik.7

3. Minat: a) Perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu ,

keinginan.8 b) Suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu

hal/aktivitas tanpa ada yang mempengaruhinya.

4. Belajar: a) Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses transfer yang

ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, tingkah laku dan kemampuan

seseorang yang relatif tetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman (Voss,

1978, Gordon, 1989) yang terjadi melalui aktivitas mental yang bersifat aktif,

konstruktif, kumulatif dan berorientasi pada tujuan.9 b) Belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif yang terjadi karena latihan dan

pengalaman. Dengan kata lain yang lebih rinci belajar adalah :

a. Suatu aktivitas / usaha yang disengaja.

b. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan, berupa sesuatu yang buruk

baik yang segera nampak atau tersembunyi.

6 WJS. Porwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka.2003),

hlm. 983

7 WJS. Porwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka.2003),

hlm. 952

8 WJS. Porwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka.2003),

hlm. 583

9 Abdul Mu’ti, Proses Belajar Pendekatan Kognitif, dalam Chabib Thoha dan Abdul

Mu’ti (Peny), PBM di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama

Islam.(Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, bekerjasama dengan Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 1998).cet. 1, hlm. 94

Page 17: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

c. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan ketrampilan jasmani,

kecakapan perceptual, isi ingatan abilitas berfikir, sikap terhadap nilai-nilai

dan inhisibi serta lain-lain fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan dengan

aspek psikis dan fisik).

d. Perubahan tersebut relatif bersifat konstant.10

Dengan demikian minat belajar adalah perhatian, kesukaan

(kecenderungan dalam hati) untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan

suatu perubahan baru yang meliputi perubahan tingkah laku dan

kemampuan seseorang yang relatif tetap.

5. Siswa: Pelajar

6. Mata Pelajaran: Pengetahuan yang harus diajarkan

7. Sejarah Kebudayaan Islam:

a. Sejarah: Kejadian/peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau

b. Kebudayaan: Edward B. Taylor mengatakan bahwa kebudayaan itu adalah

keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,

moral, adapt dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia

sebagai seorang anggota masyarakat.11

c. Islam: Agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad

saw melalui malaikat Jibril.

Dengan demikian Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian peristiwa yang

kompleks yang berkaitan dengan agama Islam yang terjadi pada masa lampau.

8. Evryone Is A Theachr Here: setiap murid sebagai guru dengan bertujuan

penerapan strategi ini adalah mmbiasakan peserta didik untuk belajar aktif

secara individu dan membudayakan sifat berani bertnya, tidak minder, dan

tidak takut salah.12

10 Mustaqim, Psikolog Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2001). hlm. 34

11 Abdullah Fadjar, Peradaban dan Pendidikan Islam. (Jakarta: Rajawali Pers. 1991).

hlm. 2

12 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

RaSAIL Media Group) hlm.74

Page 18: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

C. Rumusan Masalah

Apakah dengan strategi pembelajaran every one is a teacher here dapat

meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam di MTs

Unggulan Rowosari Kendal?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

a Mengetahui penyebab kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam.

b Mengetahui upaya apa yang digunakan dalam meningkatkan minat belajar

siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

c Mengetahui cara-cara yang digunakan dalam peningkatan minat belajar

siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi seluruh komponen akademik sebagai berikut:

a Membantu siswa dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, sehingga siswa tidak merasa bosan dan

bersifat aktif dalam menerima pelajaran.

b Membantu guru dalam rangka pencarian strategi dan strategi pengajaran yang

tepat dan sesuai dengan keadaan siswa agar dapat memberikan kesan kepada

siswa bahwa sejarah adalah mata pelajaran yang mudah, menarik dan

mengasyikkan. Dengan demikian minat belajar siswa akan tinggi.

c Membantu pihak sekolah dalam rangka mncerdaskan siswa. Dengan

meningkatnya minat belajar siswa maka akan meningkatkan pula prestasi

yang diraih anak didik dan membawa nama baik sekolah.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pembahasan Tentang Upaya Peningkatan Minat Belajar

a. Pengertian Upaya Peningkatan Minat Belajar

Menurut WJS Porwadarminto upaya merupakan usaha (syarat) untuk

menyampaikan sesuatu maksud, akal akhtiar.13

Sedangkan peningkatan itu sendiri berasal dari kata tingkat artinya

menaikkan (derajat, taraf) mempertinggi, memperhebat. Mendapat awalan “pe”

dan akhiran “an”, yang mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik.14

Minat belajar secara terminologi terdiri dari dua istilah yang masing -

masing memiliki pengertian sendiri-sendiri yaitu istilah minat dan istilah belajar.

Untuk menjelaskan keduanya, terlebih dahulu perlu diketahui definisi dari istilah

minat dan belajar itu sendiri.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Minat adalah kecenderungan hati

yang tinggi terhadap sesuatu atau gairah atau keinginan.15

W. S. Winkel

mengatakan “Minat adalah kecenderungan yang agak menatap dalam subjek

merasa tertarik pada bidang hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

bidang itu.16

Crow and crow menyatakan bahwa minat itu berhubungan dengan

gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan

orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang Oleh kegiatan itu sendiri.17

13 WJS. Porwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka.2003).

hlm. 983

14 WJS. Porwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka.2003)

hlm. 952

15 WJS. Porwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka.2003)

hlm. 583

16 W. S. Winkel, Psikologi Pendididkan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983),

hlm. 30

17 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm. 121

Page 20: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Menurut Elizabeth B. Hurlock, “Interest are sources of motivication which drive

people to do what they when they are free to choose.”18

Secara definisi konseptual minat berarti watak yang tersusun melalui

pengalaman yang mendorong seseorang mencari obyek, aktivitas, pengertian,

keterampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan. Sedangkan secara definisi

operasional minat adalah keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek.19

Peneliti sengaja menyajikan beberapa keterangan mengenai pengertian

atau definisi agar minat dapat memperoleh pemahaman yang yang lebih luas

tentang sekurang-kurangnya makna dan aspek-aspek apa saja yang terkandung

dalam pengertian minat. Minat adalah suatu landasan yang paling menyakinkan

dalam keberhasilan proses pembelajaran.20

Jika seorang siswa memiliki rasa ingin

belajar, ia akan cepat untuk dapat mengerti, memahami, dan mengingatnya.

Dalam bukunya L.Crow &A.Crow menyatakan bahwa minat adalah sesuatu yang

berhubungan dengan daya gerak yang mendorong berurusan dengan orang lain,

benda atau kegiatan ataupun suatu pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh

kegiatan itu sendiri.21

Siswa atau individu itu memiliki sedikit minat alamiah namun yang

beragam itu mereka peroleh sebagai hasil dari pengalamannya dari lingkungan

tempat mereka tinggal. Terutama yang menyangkut penemuan guru terhadap

minat yang ada pada siswanya, seorang guru diharapkan dapat merancang

pembelajaran yang akan dilakukannya untuk memenuhi taraf minat yang berbeda

yang terjadi pada siswa. Disamping itu, guru didorong untuk merencanakan

bimbingan belajar sehingga bisa memberikan kemungkinan dan kesempatan bagi

18 Elizabeth B. Hurlock, Child Development, Mc. Graw Hill Koghakusa, Ltd. Japan, t.th.,

hlm 420

19 Mimin Haryati, Model dan Tekhnik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2007), hlm.102

20 Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah (Bandung: Remadja Karya, 1973),

hlm. 78

21 L.Crow &A.Crow, Psychologi Pendidikan (Yogyakarta: Nur Cahaya, 1989 ), hlm. 303

Page 21: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

setiap siswa untuk mengambangkan minatnya terhadap apa yang sedang mereka

pelajari sambil melanjutkan belajarnya dilembaga formal.

Minat adalah suatu kekuatan yang muncul dari dalam yang mempunyaitujuan

tertentu, atau suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, yang merupakan kekuatan

dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik atau partisipasi terhapat suatu hal.22

Oleh karena itu minat seorang siswa juga dipengaruhi atas dasar niat dan kesungguhan

dalam mencari ilmu ilmu seperti yang diriwayatkan dalam hadits shahih al-Bukhori dan

Muslim:

(( إنما نكم امزئ ما ن . إنما األعمال بانناث نو فيجزحو إن اهلل رس فمن كانج ىجزحو إن اهلل

و امزأة نكحيا فيجزحو إن ما ىاجز إن من كانج ىجزحو نذنا صبيا أ نو، راه إماما انمحذثن ( ](رس

أب عبذ اهلل محمذ بن إسماعم بن إبزاىم بن انمغزة بن بزدسبت انبخار اب انحسن مسهم بن انحجاج بن

[مسهم انقشز اننسابر ف صححيما انهذن ىما أصح انكخب انمصنفت

“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan

sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya.

Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya

kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena

urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin

dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya

tersebut” (HR. al-Bukhāriy dan Muslim)23

Dari beberapa pengertian minat diatas, dapat diungkapkan beberapa hal

penting yaitu :

a) Minat merupakan bagian dari aspek psikologis seseorang yang

menampakkan dirinya pada beberapa macam gejala, seperti perasaan senang atau

kesadaran seseorang akan sesuatu, rasa ingin tahu tentang sesuatu, sehingga

menyebabkan mereka untuk ikut berpartisispasi.

b) Minat merupakan bagian dari aspek-aspek psikologis (kejiwaan)

seseorang.

Berdasarkan keterangan diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa minat

merupakan aspek psikologis yang tampak pada seseorang seperti halnya perasaan

22 Agus Sujanto, Psikologi Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 84

23 Bukhori, Shaheh Bukhori,Bairut hal. 74

Page 22: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

senang, rasa ingin tahu, perhatian, ketertarikan, dan kesadaran akan sesuatu yang

berhubungan dengan individu itu sendiri.

Selanjutnya peneliti akan memaparkan beberapa istilah yang menyangkut

makna dari belajar, menurut Skinner dalam bukunya Muhammad Surya, Belajar

adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

perilaku yang baru secara keseleruhan, sebagai hasil pengalaman seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.24

Belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan

menetapkan sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.25

Dalam bukunya Oumarhamalik Ahli belajar modern mengemukakan dan

merumuskan belajar sebagai sesuatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam

diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

pengalaman dan latihan.26

Berdasarkan penjelasan di atas, belajar dapat ditarik sebagai usaha

seseorang untuk membentuk suatu perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh

kegiatan atau pengalaman yang telah dialaminya.

Berdasarkan pemahaman tentang definisi minat belajar diatas, dapat

peneliti rumuskan bahwa minat belajar merupakan aspek psikologi yang tampak

pada diri seseorang seperti halnya gairah, keinginan, atau perasaan suka untuk

melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang

meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain, minat belajar

adalah perhatian, rasa suka, atau ketertarikan seorang (siswa) terhadap belajar

yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam proses

pembelajaran.

24 Muhammad Surya, Psokologi Pembelajaran dan Pengajaran (Bandung: Pustaka Bani

Quraisy,2004), hlm. 48

25 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999),hlm.102

26 Oumar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar (Bandung:

TARSITO, 1983),hlm. 21

Page 23: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Mengamati definisi minat belajar diatas dihubungkan dengan pendidikan

(dalam arti mata pelajaran) sebagai obyek atau sasaran minat belajar maka minat

belajar memiliki arti aspek psikologis seorang (siswa) yang menampakkan diri

dalam gejala untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai

kegiatan belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran dalam berbagai aspeknya.

Minat atau perhatian siswa terhadap sesuatu merupakan hal yang sangat penting

untuk diketahui oleh guru. Dengan adanya minat atau perhatian siswa kapada

mata pelajaran yang kita berikan maka isi dari materi pelajaran akan terserap

dengan baik. Sebaliknya tanpa adanya perhatian terhadap apa yang kita berikan

dengan susah payah tidak akan didengar, apalagi disukai oleh siswa. Untuk itu hal

yang dapat dilakukan oleh guru adalah menjadikan bahan pelajaran yang dapat

menarik perhatian siswa, alat-alat yang juga dapat menarik minat siswa, serta

keadaan atau situasi yang dapat menarik minat siswa, dan tanpa kecuali sikap atau

pribadi guru yang dapat menarik perhatian siswa itu sendiri.27

Minat belajar yang ada pada diri siswa memungkinkan sekali akan

menjaga pikiran siswa sehingga dia bisa menguasai materi yang sedang

dipelajarinya. Pada akhirnya prestasi yang berhasil atau kemudahan dalam belajar

akan menambah minatnya, yang bisa berlanjut sepanjang hayatnya. Minat siswa

terhadap mata pelajaran matematika, ilmu penegtahuan umum dan agama, bahasa

asing ataupun yang lainnya apapun bisa didasarkan pada bakat yang nyata dan

dalam bidang yang khusus. Kalau pelajaran terus-menerus dipelajari dan dikaji,

maka akan diperoleh kecakapan yang lebih besar disertai dengan bertambahnya

minat bukan hanya terhadap lapangan itu sendiri akan tetapi juga dalam

bidangbidang yang berhubungan.

Tidak semua siswa memulai untuk belajar karena faktor minatnya. Ada

siswa yang mengembangkan minatnya pada satu mata pelajaran karena pengaruh

gurunnya, kawan sekelasnya, atau anggota keluarganya.28

Bagaimanapun, jika

para siswa yang serupa itu mempunyai kemampuan sedang atau diatas rata-rata,

27 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi (Jakarta: Rineka

Cipta, 1990),hlm. 103-106

28 L.Crow &A.Crow, Psychologi Pendidikan, (Yogyakarta: Nur Cahaya, 1989 ), hlm. 304

Page 24: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

biasanya mereka dapat mengembangkan minat yang kuat kepada mata pelajarann

dan mengerahkan tenaga dan usahanya untuk menguasainya sehingga akan

membawa kepada peningkatan hasil belajar.

b. Karakteristik Minat Belajar

Memperhatikan uraian tentang definisi minat belajar yang sudah

dikemukakan diatas, sedikit atau banyak, peneliti dapat menurunkan beberapa

karakteristik atau ciri khas minat belajar. Boleh jadi karakteristik atau ciri yang

dimaksudkan bersifat primer dan boleh jadi bersifat sekunder. Hal ini masih

terdapat kemungkinan terjadinya pengertian yang tumpang tindih antara gejala

minat belajar dengan gejala aspek-aspek psikologis lain seperti minat belajar,

kreatifitas belajar, tekat belajar dan lain sebagainya.

Tidak adanya minat seorang siswa terhadap suatu mata pelajaran akan

menyebabkan timbulnya kesulitan dalam belajar. Karena otak tidak bekerja secara

maksimal pada suatu hal yang kurang disukai. Ada tidaknya minat terhadap suatu

pelajaran dapat dilihat dari cara siswa dalam mengikuti pelajaran, lengkap

tidaknya catatan, memperhatikan garis miring atau tidak dalam suatu mata

pelajaran.29

c. Peranan dan Fungsi Minat

Pada setiap manusia, minat memegang peranan penting dalam

kehidupannya dan mempunyai dampak yang besar atas prilaku dan sikap, minat

menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar, anak yang berminat terhadap

sesuatu kegiatan baik itu bekerja maupun belajar, akan berusaha sekuat tenaga

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Suatu minat dalam belajar merupakan suatu kejiwaan yang menyertai

siswa dikelas dan menemani siswa dalam belajar. Minat mempunyai fungsi

sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi dan minat juga dapat

menambah kegembiraan pada setiap yang ditekuni oleh seseorang.

29 Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, Psikologi Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta), hlm.79

Page 25: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Minat seseorang akan melahirkan perhatian spontan dan perhatian spontan

yang memungkinkan terciptanya konsentrasi dalam waktu yang lama. Dengan

demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Ibarat sebuat bangunan,

minat merupakna dasar atau pondasi bagi bangunan konsentrasi yang diciptakan.

Fondasi itu akan semakin kokoh kalau minat semakin besar dengan terus-menerus

dikembangkan.30

Peranan minat dalam proses belajar mengajar adalah untuk memusatkan

pikiran serta memunculkan rasa senang atau gembira dalam belajar seperti adanya

kegairahan hati yang dapat memperbesar daya kemampuan belajar dan juga

membantu untuk tidak mudah melupakan apa yang dipelajari. Seperti minat

seseorang untuk belajar, untuk itu Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy

rahimahullah mengatakan bahwa:

العمل لسائر شرط النية للعم والفساد الصالح فيها

“Niat adalah syarat bagi seluruh amalan, pada niatlah benar atau rusaknya

amalan”. (HR. Al-Bukhar dan Muslim)31

Terdapat beberapa peranan minat dalam belajar yang perlu kita ketahui

antara lain: Menciptakan, menimbulkan kosentrasi atau perhatian dalam belajar,

menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar, memperkuat

ingatan siswa tentang pelajaran yang telah diberikan oleh guru, melahirkan sikap

belajar yang positif dan kontruktif, serta memperkecil kebosanan siswa terhadap

mata pelajaran.32

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar

Sumadi Suryabrata dalam bukunya psikologi pendidikan membagi

faktorfaktor yang mempengaruhi minat belajar menjadi dua, yaitu faktor yang

dating dari dalam dan faktor yang datang dari luar. Faktor dari dalam (intern)

30 The Liang Gie, Cara Belajar yang Evisien Jilid II, (Yogyakarta: Liberti, 1995), hlm.

130

31 Bukhori, Hadits shoheh, Bairut hal. 103

32 Ketut Gobyah, menggairahkan minat belajar siswa (Semarang: Gramedia, 2004), hlm

111

Page 26: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

terdiri dua faktor yaitu psikologi dan fisiologi. Sedangkan faktor yang dari luar

(ekstern) terdiri dari faktor non sosial dan social.33

a. Faktor Intern

1) Fisiologi

Fisiologi adalah kondisi fisik atau panca indra yang ada pada siswa.

Kondisi fisik yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap semua aktivitas

yang mereka lakukan. Yang termasuk di dalam aktifitas tersebut antara lain

adalah kegiatan belajar, karena keadaan jasmani yang tidak baik akan

mempengaruhi terhadap minat belajar siswa. Hal ini berhubungan dengan

alat-alat indra tersebut sebagai organ penting untuk melakukan kegiatan

belajar. Indra penglihatan (mata), yakni alat fisik yang berguna untuk

menerima informasi visual. Indra pendengaran (telinga), yakni alat fisik yang

berguna untuk menerima informasi verbal atau stimulasi suara dan bunyi-

bunyian. Dan juga akal yang berguna untuk menyerap, mengolah,

menyimpan, dan memproduksi kembali informasi dan pengetahuan.34

Dalam islam terdapat perintah bagi manusia untuk mengguanakan

semua indranya dalam mengamati kekuasaannya serta memahami ilmu yang

terkandung didalamnya. Yang terdapat dalam surat Yunus ayat 101:

هاذا اظسوا قل اآليات تغي وها واألزض السواوات في ال قىم عي والرز ي يؤهىى

Katakanlah "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.

tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi

peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".35

Dari keterangan ayat diatas menunjukkan bahwa manusia diberi indra

oleh Allah supaya mereka dapat mengkaji apa yang ada dilangit dan dibumi

33 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998),

hlm.233

34 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm.78

35 (Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Toha Putra Semarang, Jakarta, 1989)

Page 27: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

yang telah menjadi lambang kebesarannya. Ilmu Allah miliki begitu luas,

sehingga untuk mendapatkannya Allah telah memberi alat berupa panca indra

kepada manusia semua mereka dapat belajar dari apa yang mereka lihat.

2) Psikologi

Ada banyak faktor psikologis faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

a. Perhatian

Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan

atau materi pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka minat

belajarpun rendah, jika begitu akan timbul kebosanan, siswa tidak

bergairah belajar, dan akan menjadikan siswa tersebut malas untuk

belajar.

Agar siswa berminat dalam belajar, usahakanlah bahan atau

materi pelajaran selalu menarik perhatian, salah satunya usaha tersebut

adalah dengan menggunakan variasi strategi dalam mengajar yang

sesuai dan tepat dengan materi pelajaran.

b. Kesiapan

Kesiapan menurut James Drever adalah, Prepanednesto Respond

or Reach. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan response atau

bereaksi kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga

berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan

untuk melaksanakan kecakapan.

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar,

seperti halnya jika kita mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang

baru duduk dibangku sekolah menengah, anak tersebut tidak akan

mampu memahami atau menerimanya. Ini disebabkan pertumbuhan

mentalnya belum matang untuk menerima pelajaran tersebut.

Jadi, dianjurkan sesuatu itu berhasil jika taraf pertumbuhan

pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau

rohaninya telah matang untuk menerima. Karena jika siswa atau anak

Page 28: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

yang belajar itu sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya itupun

akan lebih baik dari pada anak yang belum ada kesiapan.

b. Faktor Ekstern

1) Faktor non Sosial

Faktor non sosial seperti keadaan udara, suhu, cuaca, letak gedung,

waktu, alat-alat yang dipakai untuk belajar dan faktor-faktor lain yang belum

disebut diatur sedemikian rupa agar dapat menarik minat belajar. Selain itu

kondisi perpustakaan misalnya, mengenai kebutuhan-kebutuhan buku bacaan

yang harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, pengelolaan yang baik,

situasi dan kondisi juga mempengaruhi minat belajar siswa.

2) Faktor Sosial

a Keluarga

Keluarga bagi seorang anak mempunyai tiga fungsi yaitu :

pertama, keluarga harus memberikan rasa aman pada anak. Artinya

keluarga tempat yang mampu memberikan pertolongan waktu anak

sakit, letih, sepi, frustasi, atau takut. Kedua, keluarga harus berfungsi

sebagai tempat untuk melindungi seorang anak dari bahaya. Serta

tempat berlatih dalam mempelajari sesuatu yang sifatnya mendasar.

Ketiga, keluarga merupakan bagian kecil dari masyarakat dunia dan

anak didik tidak harus tinggal didalamnya melainkan diluar rumah

juga. Menumbuhkan minat belajar merupakan kewajiban orang tua

pada anak. Orang tua seyogyanya tidak hanya membebankan anak

pada pihak sekolah saja tapi juga memberi dukungan dan motivasi

kepada anak dalam belajar. Orang tua seyogyanya dapat membuat

suasana yang menyenangkan dengan keharmonisan hubungan antara

ibu, bapak, dan anak dalam segala ruang. Karena hal tersebut sangat

berpengaruh terhadap minat belajar anak.36

Dari uraian ini dapat

diketahui bahwa keluarga sangat mempengaruhi terhadap belajar

36 Sal Severe, Bagaimana Bersikap pada Anak Agar Anak Bersikap Baik (Jakarta:

Gramedia) Pustaka Utama, 2002), hlm. 82

Page 29: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

anak dan dalam meningkatkan minat belajar anak. Sebagaimana dalam

surat At- Tahrim ayat 6:

آهىا الريي أيها أفسكن قىا وأهليكن والحجازة الاس وقىدها ازا ا يا

غلاظ هلائكة عليه شداد لا ا لله يعصىى ها ويفعلىى ههس ها أها يؤهسوى

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.37

Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa keluarga merupakan faktor utama

bagi anak untuk belajar. Jika keluarga sangat memperhatikan pembelajaran

anak maka anak juga akan memiliki semangat dalam belajarnya. Siswa yang

memiliki perhatian penuh dari keluarga akan memiliki prestasi yang lebih

baik dari pada mereka yang kurang diperhatikan oleh keluarganya.

b Masyarakat

Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang

mempengaruhinya mengatakan bahwa kehidupan masyarakat dan

lingkungan disekitar siswa berpengaruh terhadap minat belajar

siswa.38

Lingkungan masyarakat yang tidak baik, seperti berjudi,

mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik lainnya akan

berpengaruh jelek pada siswa yang berada disitu. Karena siswa setiap

hari tinggal di lingkungan tersebut dan berinteraksi dengan

masyarakat sekitarnya. Maka siswa tersebut mempunyai

kecenderungan untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang

yang berada disekitarnya.

37 (Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Toha Putra Semarang, Jakarta, 1989)

38

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta : Rineka Cipta,

1995), hal.71

Page 30: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

2. Pembahasan Tentang Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs

a. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah Kebudayaan Islam Adalah kejadian peristiwa yang kompleks

yang berkaitan dengan agama Islam yang terjadi pada masa lampau. Sehingga

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dinilai penting untuk diajarkan.

Sebab dengan mengetahui sejarah umat islam yang terdahulu diharapkan siswa

dapat mengambil ibrah dari kisah yang telah terpaparka kepada mereka agar kelak

dapat dijadikan sebagai pedoman hidup.

b. Tujuan Pembelajaran SKI

1) Memberi pengetahuan tentang sejarah Agama Islam dan kebudayaan Islam

kepada para siswa.

2) Mengambil ibrah, nilai dan makna yag terdapat dalam sejarah.

3) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan

akhlak yang baik dan menjahui akhlak yang buruk berdasarkan hasil

mencernati fakta sejarah yang ada.

4) Membekali siswa untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan tokoh-

tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur.

c. Fungsi Pembekalan SKI

1) Fungsi edukatif, sejarah menegaskan kepada siswa tentang keharusan

menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan islami dalam

menjalankan kehidupan seharihari.

2) Fungsi ilmuan, melalui sejarah siswa memperoleh pengetahuan yang

memadai tentang masa lalu islam dan kebudayaannya.

3) Fungsi transformasi, sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat

penting dalam rancang transformasi masyarakat.

d. Pendekatan Pembelajaran dan penilaian dalam Pembelajaran SKI

a) Pendekatan

Pendekatam terpadu dalam Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

meliputi:

Page 31: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

1) Keimanan, memberikan peluang kepada peserta didik untuk

mengembangkan pemahaman adanya tuhan sebagai sumber kehidupan

makhluk hidup di jagat raya ini

2) Pengalaman, memberikan peluang kepada peserta didik untuk

mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan ibadah dan

akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah kehidupan

3) Pembiasaan, memberikan peluang kepada peserta didik untuk

membiasakan sikap dan perilaku baik yang sesuai dengan ajaran islam

dan budaya bangsa dalam menghadapi kehidupan

4) Rasional, usaha memberikan peranan rasio (akal) siswa dalam

memahami dan membedakan berbagai bahan dalam standar materi serta

kaitannya dengan perilaku yang baik dan buruk dalam kehidupan

duniawi

5) Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) siswa dalam

menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya

bangsa

6) Fungsional, menyajikan bentuk semua standar materi (Al-qur’an,

Hadist, Keimanan, Akhlak, Fiqih, Tarikh), dari segi manfaatnya bagi

siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas

7) Keteladanan, yaitu menjadikan fitur guru agama dan nonagama serta

petugas madrasah lainya maupun orang tua siswa, sebagai cermin

manusia berkepribadian agama.

b) Penilaian

Penilaian dilakukan terhadap hasil belajar siswa berupa kompetensi

sebagaimana yang tercantum dalam KBM setiap mata pelajaran.

Disamping mengukur hasil belajar siswa sesuai dengan ketentuan

kompetensi setiap mata pelajaran di masing-masing kelas dalam kurikulum

nasional, penilaian juga dilakukan untuk mengetahui kedudukan atau

posisi siswa dalam 8 level kompetensi yang ditetapkan secara nasional.

Penilaian berbasis kelas harus memperlihatkan tiga ranah yaitu:

pengetahuan (kognitif,) sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).

Ketiga ranah ini sebaiknya dinilai proposional sesuai dengan sifat mata

Page 32: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

pelajaran yang bersangkutan. Sebagai contoh pada mata pelajaran SKI,

penilaiannya harus menyeluruh pada segenap aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik, dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan siswa

serta bobot setiap aspek dari setiap materi. Hal ini yang perlu diperhatikan

dalam penilaian SKI adalah prinsip kontinyuitas, yaitu guru secara terus

menerus mengikuti pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan siswa.

Penilaiannya tidak saja merupakan kegiatan tes formal, melainkan juga:

Perhatian terhadap siswa ketika duduk, berbicara, dan bersikap.

Pengamatan ketika siswa berada di ruang kelas, di tempat ibadah, dan

ketika mereka bermain.

Dari berbagai pengamatan itu ada yang perlu dicatat secara tertulis

terutama tentang perilaku yang ekstrim/menonjol atau kelainan

pertumbuhan yang kemudian harus diikuti dengan langkah bimbingan.

Penilaian terhadap pengamatan dapat digunakan observasi, wawancara,

angket, kuesioner, sekala sikap, dan catatan anekdot.

3. Pembahasan Tentang Strategi Pembelajaran Evryone Is A Theacher Here

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut Ismail SM, strategi merupakan cara-cara khusus dan rencana

langkah-langkah jitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.39

Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Max Darsono dkk.

adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak dapat diwariskan

secara genetis. Selanjutnya Morris menyatakan bahwa perubahan itu terjadi pada

pemahaman (insight), perilaku, persepsi, motivasi, atau campuran dari semuanya

secara sistenatis sebagai akibat pengalaman dalam situasi tertentu.40

Sedangkan pembelajaran, seperti yang didefinisikan Oemar Hamalik adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure manusiawi, internal material

39 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

RaSAIL Media Group) hlm.24

40 Max Darsono dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: CV. IKIP Semarang Press,

2000), hlm.2

Page 33: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

fasilisitas perlengkapan dan prosedur yang saling mmpengaruhi untuk mencapai

tujuan pembelajaran.41

Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara

pesrta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kea rah

yang lebih baik. Dalam penbelajaran tersebut banyak sekali faktor yang

mmpengaruhi, baik faktor internal yang datang dari individu, maupun faktor

eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.42

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

adalah suatu cara-cara yang ditempuh yang sesuai untuk menyajikan suatu hal

sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai

yang diharapkan.

b. Strategi Every one is a theacher here

Strategi every one is a theacher here yaitu strategi yang dapat digunakan

untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan

tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran,

khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan

pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-

pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan

menyimpulkan, dan lain-lain.

c. Prinsip Pokok Strategi Every One is a Teacher Here

Dalam hal strategi every one is a theacher here terdapat tujuh prinsip pokok

yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal strategi pengajaran, yaitu

a Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya

b Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan

pendidikan

c Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan

anak didik

41 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001),

hlm. 57

42 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004), hlm.100

Page 34: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

d Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik

e Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan

kebebasan berfikir

f Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan

bagi anak didik

g Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah)

sehingga tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan peserta didik untuk

belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat brani bertanya, tiadak

minder dan tidak takut salah.

Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi strategi pendidikan

adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada

anak didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-

prinsip psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui,

dan mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam strategi

tersebut adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada

perubahan yang nyata.

d. Aplikasi Strategi Dalam Pembelajaran

Penerapan strategi every one is a theacher here dimulai dari guru untuk

mempersiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan

atau materi yang akan diajarkan. Penerapan strategi tersebut digunakan model

atau strategi strategi sebagai berikut43

:

a Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk

menuliskan sebuah pertanyaaan tentang materi didik dan mintalah mereka

untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau

sedang dipelajari, atau topic khusus yang ingin mereka diskusikan dalam

kelas.

b Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara

acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak

kembali kepada yang bersangkutan.

43 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

RaSAIL Media Group) hlm.74

Page 35: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

c Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-

masing sambil memikirkan jawabannya.

d Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di

tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa

untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung menunjuknya).

e Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau

permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk

memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.

f Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan) terhadap setiap

jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.

g Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian

membacakan pertanyaan di tangan msing-masing sesuai waktu yang tersedia.

h Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Dengan demikian, melelui strategi every one is a theacher here tersebut, hasil

yang diharapkan adalah :

a. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat

(menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah

dibuatnya berdasarkan sumber bacaan yang diberikan

b. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di

depan kelas

c. Siswa lain, berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan

jawaban dari kelompok lain yang disanggah

d. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang

dikaji.

B. Kerangka Berpikir

Untuk mempermudah pemahaman dan agar pembaca skripsi segera

mengetahui pokok-pokok pembahasan skripsi, maka peneliti akan

mendiskripsikan ke dalam bentuk kerangka skripsi.

1. Bagian awal

Bagian awal terdiri dari: Sampul Depan/Luar, Halaman Judul,

Pernyataan Keaslian, Nota Pengesahan, Nota Pembimbing, Abstrak,

Page 36: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Transliterasi Arab-Latin, Kata Pengantar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan

Daftar Isi

2. Bagian utama

Bagian utama terdiri dari beberapa bab, yang masing-masing bab terdiri

dari beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut:

Adapun sistematika pembahasannya adalah:

BAB I : Pendahuluan. Membahas tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis

penelitian, batasan istilah dan ruang lingkungan penelitian,

keterbatasan ruang lingkup penelitian, serta sistematika

pembahasan.

BAB II : Kajian Pustaka. Membahas tentang pengertian minat balajar,

karakteristik minat belajar, peranan dan fungsi minat minat

belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar.

Pembahasan tentang pengertian sejarah kebudayaan islam, tujuan

pembelajaran SKI, fungsi pembelajaran SKI serta pendekatan dan

penilaian dalam pembelajaran SKI. Pembahasan tentang Evryone

Is A Theacher Here, pengaruh metode Evryone Is A Theacher

Here terhadap peningkatan minat belajar siswa, serta contoh

metode Evryone Is A Theacher Here mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.

BAB III : Metode Penelitian. Membahas Jenis Penelitian, Waktu Penelitian,

tempat Penelitian, Subyek Penelitian, Metodologi Penelitian,

Langkah-langkah Penelitian, Indikator Keberhasilan

BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian. Memaparkan deskripsi lokasi

penelitian yang meliputi sejarah MTs, Visi dan Misi madrasah,

tujuan madrasah. Paparan data sebelum tindakan (Observsi, Pre

Tes, Hasil Pre Tes), Siklus I (rencana tindakan siklus I, pelaksanaa

tindakan siklus I, observasi siklus I, dan refleksi siklus I), Siklus II

(rencana tindakan siklus II, pelaksanaa tindakan siklus II, observasi

siklus II, dan refleksi siklus II), pembahasan.

BAB V : Kesimpulan dan saran. Berisi tentang kesimpulan terhadap

Page 37: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

pembahasan data-data yang telah dianalisis dan saran sebagai

bahan pertimbangan.

3. Bagian akhir

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

Daftar Riwayat Pendidikan

C. Hipotesis Tindakan

Dengan berhasilnya peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal ini

maka diharapkan siswa dapat berperan aktif dan menanamkan kembali kepada

siswa bahwa sejarah adalah mata pelajaran yang menarik dan mengasyikkan,

dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pula prestasi belajar siswa.

Page 38: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas

merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku

tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi suatu proses pembelajaran.

Hopkins menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan

Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan

tindakan subtantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau

usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam

sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Rapoport (1970) mengartikan Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

langkah yang dapat membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis

persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan

ilmu social dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.44

Secara singkat Penelitian Tindakan Kelas didefenisikan sebagai suatu

bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran

di kelas secara professional.45

Penilaian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu proses dimana gurudosen

dan siswa-mahasiswa menginginkan terjadinya perbaikan, peningkatan, dan

perubahan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran dikelas dapat

tercapai.46

44 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru

dan Dosen (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 11

45 56Suyanto, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1997),

hlm.4

46 M.Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan kelas (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm.8

Page 39: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Ebbut mengemukakan bahwa yang dinamakan dengan Penelitian Tindakan

Kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek

pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam

pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan

tersebut.47

Sedangkan Kemmis menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah

sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi

sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan

keadilan dari a) Kegiatan praktek sosial atau pendidikan b) Pemahaman mengenai

kegiatan-kegiatan praktek dalam pendidikan, dan c) Situasi yang memungkinkan

terlaksananya kegiatan praktek.48

Dalam praktik pelaksanaannya, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas adalah

menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian, yang berupaya

untuk memecahkan suatu permasalahan.49

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang mengkaji proses

pembelajaran yang dikaitkan dengan pengoptimalan penggunaan strategi, media,

strategi pembelajaran, dimana kegiatan perbaikan pembelajaran tersebut

diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa.50

Secara ringkas Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan dimana

sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka,

dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu

47 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan

Dosen (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),. hlm. 12 48 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan

Dosen (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),. hlm. 12 49

M.Djunaidi Ghony,Peneliti Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008). hlm. 9

50 Wahidmurni, Penilaian Tindakan Kelas dari teori menuju Praktik (Malang: UM PRESS, 2008),

Hlm.13

Page 40: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh

nyata dari upaya itu.51

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki beberapa karakteristik tertentu

yang membedakannya dengan jenis penelitian yang lain. Adapun karakteristik

yang dimaksud antara lain meliputi:52

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh guru

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi

4. Bertujuan mmperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pengajaran

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Sedangkan menuru Richart Winter terdapat enam karakteristik yang ada pada

PTK, antara lain:

1. Kritik refleksi

2. Kritik dialektis

3. Kolaborasi

4. Resiko

5. Susunan jamak, dan

6. Internalisasi teori dan praktek.53

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas memiliki

beberapa karekteristik antara lain:

1. Masalah yang ingin diciptakan adalah masalah nyata dalam pembelajaran

nyata yang cukup merisaukan guru yang memegang bidang studi tertentu atau

dosen pengampu mata kuliah tertentu.

2. Kolaborasi antara guru dengan guru, dosen dengan dosen atau antara guru

dengan siswa dan dosen dengan mahasiswa untuk menyelenggarakan

pembelajaran yang berkualitas dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

51 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan

Dosen (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 13

52 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan kelas (Bandung: Yrama Widia, 2008), hlm. 16

53 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan kelas (Bandung: Yrama Widia, 2008),, hlm. 17

Page 41: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

3. Motivasi untuk peningkatan pembelajaran bidang studi atau mata kuliah yang

harus muncul atau tumbuh dari dalam diri pribadi guru atau dosen.

4. Objektivitas, validitas, dan reliabilitas proses, data, dan hasil tetap

dipertahankan selama kegiatan penelitian itu berlangsung.

5. Proses dah hasil pembelajaran harus didokumentasikan dan dilaporkan secara

sistematik sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah.54

Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah memperbaiki dan

meningkatkan layanan professional guru dalam menangani proses pembelajaran

dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan. Selanjutnya tujuan

Penelitan Tindakan Kelas adalah mengembangkan keterampilan guru-dosen untuk

menghadapi permasalahan dalam pembelajaran dikelas atau disekolah. Disamping

itu juga terdapat tujuan penyerta yakni agar dapat ditumbuhkannya budaya

meneliti dikalangan pendidik.55

Selain karakteristik dan tujuan didalam penelitian tindakan kelas juga

terdapat unsur manfaat. Adapun manfaat dari PTK itu sendiri antara lain meliputi:

1. Menjadikan guru untuk lebih berani dalam menyusun sendiri kurikulum dari

bawah, dan menjadikan guru bersifat lebih mandiri.

2. Dapat mengembangkan sikap inovatif dan budaya meneliti para guru ataupun

doses, khususnya dalam mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran

di dalam kelas.

3. Meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah.

4. Meningkatkan kerjasama antara guru dengan guru, guru dengan siswa dalam

memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

5. Sebagai suatu progam perbaikan pendidikan.

6. Dapat meningkatakan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran.56

54 M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan kelas (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm. 28

55 M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan kelas (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm. 29

56 M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan kelas (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm. 30

Page 42: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Rancangan atau desain Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu rencana

penelitian yang amat berbeda dari rancangan jenis penelitian yang lain. Dapat

dikatakan bahwa rancangan PTK merupakan pengembangan dan atau

penggabungan dari unsur-unsur tertentu dari berbagai jenis rancangan penelitian.

Sebagaimana diketahui rancangan PTK mengandung pengulangan dari

serangkaian langkah yang dapat dirumuskan sebagai [R-i-O-E/R]1----[R-I-

OE/R]2---dst., di mana R adalah Rencana, I adalah Implementasi atau

pelaksanaan, O adalah observasi atau pengamatan, dan E/R adalah

evaluasi/refleksi. Keempat langkah tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan, dan harus ada dalam setiap Penelitian Tindakan Kelas.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) terdapat

desain yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Rencana Umum

Langkah 1

Langkah 2

Langkah dst.

GAGASAN AWAL

RECONNAISSANCE

Implementas

i

Evaluasi

Perbaikan

Rencana

Langkah 1

Langkah 2

Implementasi

Langkah 2

Evaluasi Dst.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis (Rochiati Wiriaatmadja,

2005: 62)

Model yang telah tergambarkan diatas adalah Model Lewin yang ditafsirkan

oleh Kemmis. Model ini menggambarkan sebuah spiral dari beberapa siklus

kegiatan. Bagan yang melukiskan kegiatan ini pada siklus dasar kegiatan yang

terdiri dari mengidentifikasi gagasan umum, melakukan reconnaissance,

menyusun rencana umum, mengembangkan langkah tindakan pertama,

mengevaluasi, dan memperbaiki rancangan umum. Dari siklus dasar pertama

inilah, apabila peneliti menilai adanya kesalahan atau kekurangan dapat

memperbaiki atau memodifikasi dengan mengembangkannya dalam spiral dan

perencanaan langkah tindakan kedua. Apabila dalam implementasinya kemudian

dievaluasi masih terdapat kesalahan atau kekurangan, masih bisa diperbaiki atau

dimodifikasi, yakni kemudian secara spiral dilanjutkan dengan perencanaan

tindakan ketiga, dan seterusnya. Siklus dalam spiral ini baru berhenti apabila

tindakan subtansif yang dilakukan oleh penyaji sudah dievaluasi baik, yaitu

penyaji yang mungkin peneliti sendiri atau mitra guru penelitian tersebut. Bagi

peneliti, pengamat atau observer, siklus dihentikan apabila data yang dikumpulkan

untuk penelitian sudah jenuh, atau kondisi kelas sudah stabil.

Penafsiran yang diberikan oleh kemmis meliputi hal-hal berikut;

1) Penyusunan gagasan atau rencana umum dapat dilakukan jauh sebelumnya.

2) Reconnaissance bukan hanya kegiatan menemukan fakta dilapangan akan

tetapi juga mencakup analisis, dan terus berlanjut pada siklus berikutnya, dan

bukan hanya pada awal saja.

3) Implementasi tindakan bukan pekerjaan yang mudah, karenanya jangan

langsung dievaluasi melainkan dimonitor dahulu sampai langkah

implementasi dilakukan seoptimal mungkin.57

B. Tempat dan Waktu Penilitian

57Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan

Dosen (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 62-63

Page 44: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Penelitian dilakukan di MTs Unggulan Rowosari Kendal, Kelas VII di

MTs Unggulan Rowosari Kendal di jalan Bahari Rowosari Kendal.

Adapun waktu penelitian dimulai sejak pre test yaitu tanggal 7 Maret

2011 sampai berakhirnya siklus II pada tanggal 21 Maret 2011.

C. Pelaksana dan Kolaborator

Penelitian ini dilakukan oleh Ibadillah dan berkolaborasi dengan Bapak

Turah Haryanto, S. Pd. sebagai guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

MTs Unggulan Rowosari Kendal.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu:

1. Rencana penelitian

Pada tahap ini peneliti memulai dengan membuat proposal penelitian,

setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing dilanjutkan dengan pengajuan

surat izin kepada sekolah. Kemudian peneliti merencanakan tindakan dengan

berdiskusi terlebih dulu dengan guru bidang studi.

2. Pelaksanaan penelitian

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan di dalam kelas seoptimal

mungkin sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan

observasi pada saat pelaksanaan tindakan serta refleksi pada setiap akhir

pertemuan dan akhir siklus I dan siklus II.

3. Pelaporan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan penelitian laporan

penelitian yang dibuat sesuai dengan hasil pelaksanaan tindakan dan sesuai

dengan format pedoman penelitian skripsi.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun teknik Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini antara laain sebagai berikut:

1. Strategi Observasi

Page 45: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Menurut Charter V. Good, “observasi is a method of study learning where

by the participan visit the area on activity under consideration.”58

“Observasi adalah metode penelitian dan belajar dimana partisipan

mengunjungi kancah kegiatan yang menjadi sasaran”.

Observasi atau pengamatan yang digunakan dalam rangka mengumpulkan

data dalan suatu peneltian merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh

perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan

dengan jalan mengamati dan mencatat.59

Peneliti melakukan observasi awal di MTs Unggulan Rowosari Kendal

untuk mengetahui permasalahan yang muncul di kelas. Observasi selanjutnya

dilakukan dengan mencatat perkembangan-perkembangan yang terjadi setelah

pemberian tindakan.

Dalam melaksanakan penelitian, observasi yang dilakukan oleh peneliti

antara lain :

a Observasi Partisipatif

Cara ini digunakan agar data yang diinginkan sesuai dengan apa yang

dimaksud oleh peneliti. Suatu observasi disebut observasi partisipan jika orang

yang melakukan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan orang yang

diobservasi.

Selain peneliti ikut berpartisipasi dalam observasi, peneliti juga sekaligus

sebagai fasilitator. Sehingga peneliti juga turut mengarahkan siswa yang diteliti

untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang diinginkan oleh

peneliti.

Dengan menggunakan strategi ini, peneliti dapat mengamati secara

langsung terhadap yang ditelitinya. Strategi ini digunakan untuk memperoleh

data-data tentang keadaan lokasi penelitian, kegiatan-kegiatan yang dilakukan

siswa-siswa dan lain-lain.

58 Charter V. Good, Dictionary of Education, Mc. Graw Hill Book Company, New York,

1959, hlm 72

59 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposl (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.63

Page 46: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

b Observasi Aktivitas Kelas

Observasi aktivitas kelas merupakan suatu pengamatan langsung terhadap

siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya didalam proses pembelajaran

berlangsung, sehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti

dapat melihat secara langsung tingkah laku siswa, keaktifan siswa, serta kemauan

siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

2. Dokumentasi

Strategi dokumentasi merupakan suatu tekhnik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik.60

Strategi ini dilakukan dengan cara mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Dokumentasi lain yang diperoleh di lapangan berupa absensi siswa, data-data

kelembagaan seperti sejarah berdirinya MTs Unggulan Rowosari Kendal dan lain

sebagainya.

3. Angket

Angket atau kuesioner adalah alat penelitian untuk digunakan secara

berulang yang menjajaki atau menulusuri suatu perubahan perilaku pada suatu

tahap yang telah direncanakan sebelumnya. 61

Angket adalah sejumlah

pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data atau responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang perlu diketahui.62

Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan angket untuk mengetahui seberapa besar minat belajar

yang dimiliki siswa terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

F. Tehnik Analisis Data

Tehnik Analisis Data merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan

selama berada di lapangan yang disertai dengan membuat laporan penelitian

60 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007),

hlm.221

61 Vivienne Baumfield, dkk, Action Research di Ruang Kelas (Jakarta: Indeks, 2009), hlm.87

62 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bimi Aksara, 2006), hlm.16

Page 47: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

tindakan kelas. Dengan tujuan untuk menganalisa data yang telah diperoleh, maka

peneliti menganalisis data yang telah diperoleh untuk memastikan bahwa dengan

menerapkan strategi Every One is a Theacher Here meningkatkan minat belajar

siswa terhadap Mata Pelajaran Sejarah kebudayaan Islam.

Data yang terkumpul dari penelitian ini terdiri dari dua macam, ada data

yang bersifat kualitatif dan data yang bersifat kuantitatif. Data yang bersifat

kualitatif terdiri dari hasil observasi, dokumentasi. Sedangkan data yang bersifat

kuantitatif berasal dari penilaian tentang minat belajar siswa yang diambil melalui

kuesioner yang dibagikan pada siswa.

Dalam penelitian ini, untuk mengkategorikan tingkat tinggi rendahnya

minat siswa, maka digunakan Standar Deviasi dengan rumus sebagai berikut63

:

Kategori: +1

Sedang

Rendah

G. Indikator Pencapaian

Pada penelitian ini indikator dikatakan tercapai apabila siswa yang minat

terhadapa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam meningkat lebih dari 40%.

63 Syaifuddin Azwar, Penyususnan Skala Psikologi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.109

Page 48: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Sejarah Berdirinya MTs Unggulan Rowosari Kendal berdasarkan landasan

berikut:

Pertama :

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 17 yang berbunyi:

- Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah.

- Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah

(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP)

dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Kedua :

Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang

standar nasional pendidikan Pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Pendidikan formal

adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”.

Sedangkan waktu Berdirinya menindak lanjuti Surat Rekomendasi MWC NU

Kecamatan Rowosari maka Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU

Kabupaten Kendal Yana Diketuai Oleh Zainuddin MZ memutuskan mengesahkan

susunan panitia Pendiri MTs Unggulan Rowosari Kendal pada Tanggal 15 Mei

2007.

Setelah Surat Pengesahan diturunkan, maka Panitia Yang diketuai oleh

Bapak Ibadillah segera mencari tempat untuk mendirikan sekolah dan diputuskan

berada di Jatipurwo Kecamatan Rowosari yang terletak di atas tanah wakaf atas

nama H. Abdul Wahab dengan luas tanah 408 m2

dan tanah milik sendiri 604 m2.

Page 49: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

b. Visi dan Misi

Visi MTs Unggulan Rowosari Kendal:

”Mencetak Peserta Didik Berilmu Amaliyah dan Beramal Ilmiah”

Sedangkan Misi MTs Unggulan Rowosari Kendal:

1) Menyelenggarakan pendidikan secara Profesional

2) Membekali peserta didik ilmu Diniyah Islamiyah

3) Melaksanakam pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai

prestasi terbaik

4) Mengoptimalkan kegiatan pengembangan diri untuk menumbuhkan

kemandirian dan cinta tanah air

5) Menggalang partispasi menyarakat dalam peningkatan mutu baik fisik

maupun non fisik.

Tujuan MTs Unggulan Rowosari Kendal :

1) Terbentuknya kultur madrasah yang membiasakan perilaku-perilaku

islami.

2) Mampu menjadi Madrasah Berprestasi yang selalu menjadi pilihan

pertama masyarakat.

3) Mampu menciptakan inovasi pembelajaran sehingga KBM berjalan efektif

dan efesien.

4) Terciptanya budaya baca yang semakin meningkat.

5) Mengembangkan minat dan bakat melalui ekstrakurikuler.

6) Mampu mengembangkan kemampuan dan kinerja tenaga kependidikan.

c. Diskripsi Kelas VII

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIIA.

Adapun jumlah siswa kelas VIIA adalah sebagai berikut:

(Data: diambil dari dokumen MTs Unggulan Rowosari Kendal).

No Keterangan Jumlah

1 Putra 18

2 Putri 27

Jumlah 45

Page 50: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diberikan dua kali dalam seminggu

yaitu hari Senin pada pukul 11.20-12.00 WIB dan hari Jum’at pada pukul 07.15-

07.55 WIB. Dan pengajar mata pelajaran ini adalah Bapak Turah Haryanto, S.Pd.i

2. Pra Siklus

1) Observasi

Menindak lanjuti surat dari Kementrian Agama Islam Negeri Walisongo

Fakultas Tarbiyah dengan nomor In.06.3/D.1/TL.00/3265/2011 perihal tentang

mohon ijin riset di MTs Unggulan Rowosari Kendal. Maka paneliti menemui

kepala sekolah MTs Unggulan Rowosari Kendal. Dalam pertemuan ini peneliti

menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian disekolah tersebut. Kepala

sekolah memberikan izin pada peneliti untuk melakukan penelitian. Kemudian

kepala sekolah memberikan surat pada peneliti untuk disampaikan kepada WAKA

Kurikulum dan Guru bidang studi.

Peneliti baru bisa bertemu dengan guru Bidang Studi hari kamis tanggal 3

maret 2011. Peneliti mengungkapkan tujuannya untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII. Setelah

itu bertanya mengenai kondisi yang terjadi dalam proses pembelajaran yang telah

berlangsung. Peneliti meminta satu kelas dari beberapa kelas yang ada untuk

dijadikan objek penelitian yang sesuai dengan judul yang dibawa oleh peneliti.

Kemudian guru bidang Studi dan peneliti sepakat untuk melakukan penelitian

dikelas VIIA. Dengan pertimbangan bahwa kelas VIIA merupakan kelas yang

sudah agak mandiri dan dapat berpartisipasi dalam penggunaan suatu strategi

pembelajaran. Hal ini juga disebabkan kurangnya partisipasi siswa dalam belajar.

Dengan kuantitas siswa yang melebihi kapasitas juga menyebabkan siswa kurang

konsentrasi dalam belajar.

2) Pre Test

Pre tes ini dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama tanggal 7 Maret

2011. Peneliti masuk kelas lima belas menit sebelum jam pelajaran berakhir.

Peneliti masuk kelas setelah siswa mengadakan ulangan harian. Guru asli bidang

studi mengenalkan peneliti kepada siswa serta maksud tujuan peneliti serta akan

menggantikan beliau dalam beberapa kali pertemuan. Kemudian guru bidang studi

Page 51: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

meninggalkan kelas dan peneliti berbincang-bincang dengan siswa untuk

bersosialisasi dengan siswa.

Ketika jam pelajaran akan berakhir peneliti memberikan angket yang

sebelumnya sudah dipersiapakan oleh peneliti untuk diberikan pada siswa. Setelah

siswa selesai mengisi angket peneliti meminta kembali angket untuk

dikumpulkan. Kemudian bel tanda jam pelajaran berbunyi peneliti mangakhiri

pertemuan pertama dengan mengucapkan salam.

3) Hasil Pre Test

0

5

10

15

20

25

Rendah

Sedang

Tinggi

Gambar 4.1 Grafik Minat Belajar Siswa pada Tahap Pre tes

Hasil dari pre tes yang dilakukan oleh penelitian menunjukkan bahwa dari

45 siswa sebagai penghuni kelas menunjukkan bahwa terdapat 13 orang siswa

yang memiliki minat belajar yang rendah terhadap mata pelajar Sejarah

Kebudayaan Islam, sedangkan 25 anak memiliki minat belajar dalam kategori

sedang serta 7 orang siswa memilki minat belajar dalam kategori tinggi. Pada

awal pertemuan peneliti juga menyampaikan beberapa pertanyan yang diutarakan

pada siswa “ apakah kalian menyukai mata pejaran yang sedang kita pelajari ini?

Mayoritas dari mereka menjawab kurang suka, hanya beberapa anak yang

mengaku suka. Kemudian peneliti menyampaian pertanyaan balikan“ mengapa?

Kebanyakan dari mereka menjawab malas atau kurang suka dengan mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dikarenakan banyak tahun dan nama-nama

yang harus mereka hafal.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

3. Siklus I

1. Rencana Tindakan Siklus

Pada rencana tindakan siklus pertama, peneliti menerapkan strategi every

one is a theacher here. Yang diawali terlebih dahulu dengan menjelaskan

pengertian strategi Every one is a theacher here dan cara kerja strategi every one

is a theacher here serta manfaat strategi every one is a theacher here dalam belajar.

Dengan strategi ini diharapkan siswa dapat dengan mudah mengingat kembali apa

yang sudah mereka pelajari. Siklus pertama dilaksanakan sebangak satu (1) kali

pertemuan. Sebelum siklus pertama dilaksanakan peneliti melakukan beberapa

tahap persiapan, antara lain:

a Menyiapkan modul pembelajaran.

b Menyiapkan materi pembelajaran tentang prestasi-prestasi yang dicapai oleh

Khulafaur Rasyidin, yaitu:

c Untuk menerapkan strategi every one is a theacher here, peneliti terlebih

dahulu menjelaskan apa yang maksud dengan strategi every one is a theacher

here pada siswa.

d Mempersiapkan instrumen penelitian berupa angket yang digunakan dalam

mengukur minat belajar siswa

e Membuat rencana pembelajaran

Adapun rencana pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu

pendahuluan, inti dan penutup yang meliputi:

1) Pendahuluan

a Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pada awal pertemuan.

b Guru menanyakan kabar siswa, apakah mereka masih semangat dalam

belajar.

c Guru mengabsen siswa

d Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan pengetahuan

siswa dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.

e Guru menjelaskan strategi yang kan digunakan pada proses pembelajaran

yang akan berlangsung.

2) Kegiatan inti

Page 53: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

1. Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk

menuliskan sebuah pertanyaaan tentang dan mintalah mereka untuk

menuliskan sebuah pertanyaan tentang prestasi-prestasi yang dicapai oleh

Khulafaur Rasyidin

2. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara

acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak

kembali kepada yang bersangkutan.

3. Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-

masing sambil memikirkan jawabannya.

4. Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada

di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi

siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung

menunjuknya).

5. Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan

atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya

untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.

6. Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan) terhadap setiap

jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.

7. Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian

membacakan pertanyaan di tangan msing-masing sesuai waktu yang

tersedia.

8. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

3) Penutup

a Guru menanyakan pada siswa apakah mereka kesulitan untuk menerapkan

strategi every one is a theacher here

b Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan kesulitan-

kesulitan dalam menerapkan strategi every one is a theacher here

c Karena waktu habis maka guru menutup proses pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

d Untuk mengetahui kenaikan minat belajar siswa, guru memberikan angket

pada setiap akhir siklus

Page 54: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus

Pelaksanaan siklus pertama dilaksanakan dengan menggunakan strategi

every one is a theacher here. Pelaksanaan siklus pertama diadakan pada tanggal 14

Maret 2011. Pembelajaran berlangsung selama 2 X 40 menit untuk setiap

pertemuan. Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagaimana yang telah

direncanakan dalam rencana penelitian yaitu sebagai berikut:

a) Pendahuluan (10 menit)

1. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pada awal pertemuan.

2. Guru menanyakan kabar siswa, apakah mereka masih semangat dalam

belajar?

3. Guru mengabsen siswa

4. Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan pengetahuan

siswa dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.

5. Guru menjelaskan strategi yang kan digunakan pada proses pembelajaran

yang akan berlangsung.

b) Kegiatan inti (20 menit)

1. Guru membagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka

untuk menuliskan sebuah pertanyaaan tentang prestasi-prestasi yang

dicapai oleh Khulafaur Rasyidin dan mintalah mereka untuk menuliskan

sebuah pertanyaan tentang Khulafaur Rasyidin

2. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara

acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak

kembali kepada yang bersangkutan.

3. Siswa diminta membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-

masing sambil memikirkan jawabannya.

4. Guru mengundang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan

yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan

memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa

langsung menunjuknya).

5. Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan

atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya

untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.

Page 55: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

6. Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan) terhadap setiap

jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.

7. Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian

membacakan pertanyaan di tangan msing-masing sesuai waktu yang

tersedia.

8. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

c) Penutup/refleksi (10 menit)

1. Guru menanyakan pada siswa apakah mereka masih merasa kesulitan

dalam menerapkan strategi every one is a theacher here.

2. Guru memberi kesempatan siswa untuk menanyakan kesulitan-kesulitan

yang sedang dirasakan.

3. Karena waktu habis maka guru menutup proses pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Sedangkan pengambilan nilai dalam pelaksanaan tindakan ini, digunakan

kriteria penilaian sebagai berikut:

1) Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

2) Keaktifan siswa di kelas

3) Kehadiran siswa

3. Obsevasi Siklus

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru sekaligus sebagai

pengamat ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal yang ditekankan dalam

siklus 1 adalah minat belajar siswa. Adapun yang dilakukan oleh peneliti untuk

meningkatkan minat belajar siswa kelas VIIA adalah penerapan strategi every one

is a theacher here.

Pada pertemuan pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran membahas

tentang berbagai prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin. Pada kegiatan

pendahuluan guru terlebih dahulu melakukan apersepsi dengan cara

menghubungkan pengetahuan siswa dengan meteri yang akan disampaikan.

Pada kegiatan inti guru pertama-tama menjelaskan strategi yang akan

dipakai selama proses belajar mengajar yaitu strategi every one is a theacher here.

Page 56: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Kemudian peneliti memulai pembelajaran dengan menerapkan strategi every one

is a theacher here. Walau awalnya siswa terlihat bingung mungkin karena baru

pertama kali mengenal strategi every one is a theacher here, akan tetapi setelah

beberapa anak

Pada kegiatan penutup, peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti, dan menanyakan kesulitan-kesulitan

mereka dalam menerapkan strategi every one is a theacher here.

Pada akhir pertemuan siklus 1 peneliti memberikan angket kapada siswa

untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa. Dari Grafik 4.2 dapat

diketahui bahwa anak yang minat belajarnya rendah terdapat 9 orang anak

sedangkan anak yang memiliki minat belajar dalam kategori sedang berjumlah 24

orang anak dan anak yang memiliki minat belajar dalam katagori tinggi sebanyak

12 orang siswa.

0

5

10

15

20

25

Rendah

Sedang

Tinggi

Gambar 4.2 Grafik Minat Belajar Siswa pada Siklus I

4. Refleksi Siklus I

Penerapan strategi every one is a theacher here pada siklus pertama

bertujuan dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas VIIA. Pada siklus

pertama ini, proses kegiatan pembelajaran dilaksanakan didalam kelas dengan

menggunakan strategi every one is a theacher here. Untuk pertemuan pada siklus

pertama siswa masih terlihat bingung, karena mereka baru mengenal strategi

every one is a theacher here.

Dari angket yang telah diberikan pada siswa menunjukkan bahwa minat

belajar siswa dalam katagori rendah mengalami penurunan dengan bertambahnya

Page 57: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

jumlah kategori dari 13 siswa menjadi 9 siswa. Untuk kategori sedang pada siklus

ini mengalami peningkatan dengan berkurangnya jumlah kategori. Sedangkan

untuk kategori tinggi mengalami peningkatan dengan bertanbahnya jumlah yang

pada pre test bejumlah 7 pada siklus I ini mengalami peningkatan menjadi 12

siswa. Namun karena peneliti masih merasa bahwa hasil penelitan yang dilakukan

masih jauh dari yang diharapkan maka peneliti melanjutkan pada siklus yang

kedua.

4. Siklus II

1) Rencana Tindakan Siklus

Pada rencana tindakan siklus II peneliti tetap menerapkan strategi every one

is a theacher here pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dengan model

pembelajaran ini diharapkan dapat lebih membantu untuk meningkatkan minat

belajar siswa.

Sebelum siklus II dilaksanakan peneliti melakukan beberapa tahap

persiapan, antara lain:

a) Membuat perencanaan pembelajaran

b) Menyiapkan kertas kosong

c) Mempersiapkan materi tentang ibrah dan gaya kepemimpinan Khulafaur

Rosyidin

d) Mempersiapkan instrument penelitian yang digunakan untuk meneliti

peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa

e) Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus II meliputi:

1. Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam sebagai kalimat pembuka untuk memulai

proses pembelajaran

b) Guru menanyakan kabar siswa, apakah mereka masih semangat dalam

belajar

c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan pengetahuan

siswa yang dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan.

2. Kegiatan Inti

a. Guru memaparkan ibrah dan gaya kepemimpinan Khulaur Rosyidin.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

b. Guru memberikan kertas kosong pada siswa.

c. Guru menyuruh siswa untuk membaca materi yang akan disampaikan

pada LKS masing-masing.

d. Setelah itu memerintahkan siswa untuk memberi pertanyaan tentang

materi yang akan dibahas.

e. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan pertanyaan yang telah

dibuat.

f. Kemudian kertas itu dibagikan kembali kepada siswa secara acak.

g. Guru mengundang siswa untuk membacakan pertanyaan dan siswa

disuruh memberi respon (jawaban/penjelasan)

3. Refleksi/Penutup

a Sepuluh sebelum pelajaran berakhir, guru mengefaluasi pelajaran yang

sedang berlangsung dengan cara menanyakan lagi materi yang telah

dibahas.

b Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa.

c Guru memberikan tugas rumah pada siswa untuk mengerjakan latihan

di LKS.

d Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus

Sebagaimana dalam siklus I, pelaksanaan siklus II diadakan satu pertemuan,

yaitu tanggal 21 Maret 2011. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 40 menit.

Pada pelaksanaan siklus dua ini, langkah-langkah pembelajaran dilakukan

sebagaimana skenerio pembelajaran yang terdapat dalam rencana pembelajaran

yaitu sebagai berikut:

1. Pendahuluan (10 menit)

a) Guru mengucapkan salam sebagai kalimat pembuka untuk memulai proses

pembelajaran

b) Guru menanyakan kabar siswa, apakah mereka masih semangat dalam

belajar?

Page 59: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan pengetahuan

siswa yang dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan seperti halnya

menanyakan bagaimana sikap seorang pemimpin?

2. Kegiatan inti (20 menit)

a. Guru menjelaskan tentang ibrah dan gaya kepemimpinan Khulafaur

Rosyidin.

b. Guru membagikan kertas kosong kepada siswa.

c. Guru menyuruh siswa untuk membaca materi yang akan disampaikan pada

LKS masing-masing.

d. Setelah itu memerintahkan siswa untuk memberi pertanyaan tentang

materi yang akan dibahas.

e. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan pertanyaan yang telah dibuat.

f. Kemudian kertas tersebut dikembalikan kepada siswa secara acak

g. Guru mengundang siswa untuk membacakan pertanyaan dan siswa disuruh

memberi respon (jawaban/penjelasan)

3. Refleksi/Penutup (10 menit)

a Sepuluh sebelum pelajaran berakhir, guru mengefaluasi pelajaran yang

sedang berlangsung dengan cara menanyakan lagi materi yang telah

dibahas.

b Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa.

c Guru memberikan tugas rumah pada siswa untuk mengerjakan latihan di

LKS.

d Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

Sedangkan pengambilan nilai dalam pelaksanaan tindakan ini, digunakan

kriteria penilaian sebagai berikut:

a Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

b Keaktifan siswa di kelas

c Kehadiran siswa

3) Observasi Siklus

Sama seperti sebelumnya pada siklus 2 bertujuan untuk meningkatakan

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran SKI. Pada pertemuan siklus 2 ini

Page 60: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2011. pembelajaran diawali dengan

menanyakan tentang sikap seorang pemimpin. Kemudian gurur menjelaskan

tentang ibrah dan gaya kepemimpinan Khulafaur Rosyidin.

Pada kegiatan inti guru memberikan kertas kosong kepada siswa untuk

membuat pertanyaan tentang ibrah dan gaya kepemimpinan Khulafaur Rosyidin

yang sebelumnya telah mereka pelajari melalui membaca materi pada LKS.

Kemudian kertas tersebut dikumpulkan dan dibagikan kembali secara acak kepada

siswa.

Guru mengundang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dipegang

olehnya dan disuruh memberi respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan

tersebut. Pada kesempatan ini tampak lebih ceria dan suasana kelas menjadi

lebih hidup dengan keraiman pada saat seorang siswa membacakan pertanyaan

dan memberikan respon, maka siswa yang lain dengan aktif merespon atas respon

(jawaban/penjelasan) dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan

respon (jawaban/penjelasan) siswa yang membaca pertanyaan yang tadi telah

diberikan secara acak. Pada kesmpatan itulah mereka tampak t

Pada kegiatan penutup, dilakukan dengan cara member kesempatan kepada

siswa untuk mengungkapakan hikmah yang dapat dipelajari dari apa yang telah

dipelajari hari itu. Karena waktu habis guru memerintahkan untuk mengerjakan

tugas di rumah dengan materi yang telah dibahas pada hari itu. Sebelum guru

mengakhiri atau menutup proses pembelajarana guru memberikan angket pada

siswa untuk mengetahui peningkatan minat belajar yang dialami siswa. Hasil dari

angket tersebut berupa tabel yang berisi penjelasan tingkat tinggi rendahnya minat

belajar yang terjadi pada siswa.

Page 61: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

0

5

10

15

20

25

MINAT

SIKLUS

II

Minat

Siklus

II

Rendah

Sedang

Tinggi

Dari bagan tersebut dapat diterjemahkan bahwa siswa yang memiliki minat

belajar yang rendah terdiri dari 5 orang, sedangkan untuk siswa yang memiliki

minat belajar dalam katagori sedang berjumlah 21 orang, dan siswa yang memiliki

tingkat minat belajar yang tinggi terdiri dari 19 orang siswa.

4) Refleksi Siklus

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini tetap sama dengan siklus satu

yaitu bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

SKI. Pada siklus 2 ini dalam proses pembelajaran siswa terlihat lebih antusias

dalam menerapkan strategi every one is a theacher here. Hal itu terlihat dimana

siswa lebih aktif dalam memberikan respon atas pertanyaan yang telah dibaca

pada saat pembelajaran.

Dari angket yang telah diberikan pada siswa menunjukkan bahwa minat

belajar siswa dalam katagori rendah mengalami penurunan dengan bertambahnya

jumlah kategori dari 9 siswa menjadi 5 siswa. Untuk kategori sedang pada siklus

ini mengalami penurunan dengan berkurangnya jumlah kategori. Sedangkan untuk

kategori tinggi mengalami peningkatan dengan bertanbahnya jumlah yang pada

pre test bejumlah 12 pada siklus I ini mengalami peningkatan menjadi 19 siswa.

B. Pembahasan

Sesuai dengan apa yang dirumuskan dalam pendahuluan didepan. Yakni

bagaimana upaya peningkatan minat belajar siswa kelas VII MTs Unggulan

Rowosari Kendal kelas VIIA di MTs Unggulan Rowosari Kendal

Page 62: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Hasil observasi awal menunjukkan bahwa minat belajar yang ada pada

siswa kelas VIIA di MTs Unggulan Rowosari Kendal menunjukkan bahwa hanya

sedikit dari siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi. Hasil pengamatan lain

juga menunjukkan bahwa strategi yang selama ini mereka pakai adalah strategi

ceramah. Siswa hanya menjadi pendengar dan mengerjakan soal. Dengan

penerapan strategi every one is a theacher here ini, anak-anak dididik untuk aktif

dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak membosankan.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebanyak 2 siklus, yaitu

siklus 1 dilaksanakan dengan satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 14 Maret

2011, sedangkan siklus II dilaksanakan dengan satu kali pertemuan pada tanggal

21 Maret 2011.

Sebelum pelaksanaan tindakan perencanaan pembelajaran perlu disiapkan,

perencanaan pelaksanaan pembelajaran siklus I meliputi: membuat Rencana

Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti

dan kegiatan penutup atau refleksi.

Pada siklus 1, materi diberikan selama satu kali pertemuan dengan membahas

prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rosyidin dengan menerapkan

strategi every one is a theacher here dalam proses pembelajaran. Pertama peneliti

mengenalkan terlebih dulu strategi every one is a theacher here kepada siswa.

Selang beberapa waktu setelah menjelaskan strategi every one is a theacher here,

peneliti memerintahkan siswa untuk mempraktekkanya dengan membuat sebuah

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dibahas.

Penerapan strategi every one is a theacher here walau berlangsung lancar,

namun siswa kurang begitu aktif sehingga proses pembelajaran bersifat monoton.

Beberapa langkah perbaikan untuk tindakan pada siklus selanjutnya (siklus

II), yakni memberikan kertas langsung kepada siswa untuk mempraktekkan

strategi every one is a theacher here. Hal ini dilakukan agar siswa tertarik untuk

mengikuti proses pembelajaran.

Sebelum dilaksanakan siklus 2, peneliti membuat perencanaan yang

meliputi: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari

pendahuluan kegiatan inti dan penutup aatau refleksi. Selain perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran, peneliti juga melakukan pengamatan pada setiap

Page 63: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

tingkah laku yang terjadi pada siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

Selain itu peneliti juga menyiapkan instrument berupa angket yang dibagikan ada

siswa setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan minat belajar yang terjadi

pada siswa kelas VIIA.

Pelaksanaan tindakan dengan penerapan Strategi every one is a teacher here

pada siklus 2 ini mengikuti langkah-langkah yang ada pada perencanaan

pelaksanaan pembelajaran. Untuk mengetahui hasil belajar selamatau sesudah

proses pembelajaran berlangsung peneliti memberikan partanyaan tentang materi

yang telah dipelajari pada minggu sebelumnya, mayoritas siswa bisa menjawab.

Dalam mengerjakan soal-soal LKS mereka juga sudah mengerjakannya, dan

ketika peneliti dan siswa membahas soal-soal tersebut bersama-sama jawaban

mereka banyak yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan minat

belajar yang diharapkan pada siswa sudah mulai tampak.

Selain itu peneliti juga sempat bertanya kepada salah satu siswa tentang

ketertarikan mereka terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Ada

yang menjawab bahwa dulu awalnya kurang suka dengan mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam namun setelah mempelajari dan belajar Sejarah Kebudayaan

Islam dengan strategi evey one is a theacher here mereka mulai suka dengan Mata

Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Hasil dari angket pada siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

pada katagori minat belajar yang tinggi. Dari obeservasi awal yang memiliki

minat belajar yang tinggi hanya 7 siswa, kemudian pada siklus I bertambah

menjadi 12 siswa, dan pada siklus ke II bertambah lagi menjadi 19 siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa ada peningkatan minat belajar siswa setelah adanya

penerapan Strategi every one is a teacher here pada proses pembelajaran mata

Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Berdasarkan data dan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa

penerapan strategi every one is a theacher here dapat meningkatkan minat belajar

siswa terhadap Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Menjadikan anak lebih

bebas belajar tidak terbebani untuk mambaca buku berlembar-lembar.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penerapan strategi Everyone Is a Theacher Here Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MTs Unggula Rowosari Kendal terbukti dapat

meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

jumlah siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi. Hasil dari pra Siklus yang

dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa dari 45 siswa kelas VII menunjukkan

bahwa terdapat 7 orang siswa memiliki minat belajar yang tinggi, 13 orang siswa

memiliki minat belajar yang rendah terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam, Sedangkan 25 orang siswa memiliki minat belajar dalam kategori sedang.

Pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Jumlah siswa yang minat

belajarnya tinggi bertambah menjadi 12 siswa, sedangkan siswa yang minatnya

dalam kategori sedang jumlahnya menurun dari 25 menjadi 14 orang siswa. Untuk

kategori rendah berkurang dari 13 menjadi 9 siswa. Peneliti merasa bahwa hasil

yang dilakukan masih jauh yang diharapkan maka peneliti melanjutkan pada

siklus yang kedua. Kemudian pada siklus II menunjukkan terdapat peningkatan

jumlah yang pada pra siklus berjumlah 12 orang menjadi 19 orang siswa,

sedangkan untuk kategori sedang mengalami penurunan yang pada pra siklus

berjumlah 25 orang siswa menjadi 21 orang siswa. Untuk kategori rendah terdapat

5 orang siswa pada siklus yang kedua ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan:

a Bagi Sekolah

Agar menerapkan strategi Everyone Is a Theacher Here di dalam

kegiatan belajar mengajar pada bidang Pendidikan Agama Islam maupun yang

lainnya, karena berdasarkan hasil penelitian hal ini dapat meningkatkan minat

belajar siswa

b Bagi siswa

Diharapkan untuk lebih semangat dalam belajar dan menyenangi mata

pelajaran sejarah baik sejarah umum ataupun sejarah Islam.

Page 65: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Dengan kesenangan itulah maka akan muncul minat untuk belajar yang

menjadikan belajar semakin terasa mudah.

c Bagi penelitian lebih lanjut

Agar dapat mempergunakan hasil penelitian ini sebagai kajian untuk

diadakan penelitian lebih lanjut tentang penerapan strategi Everyone Is a Theaher

Here terhadap variable yang berbeda.

Dalam penulisan skripsi ini banyak dijumpai kesalahan, maka saran dan

kritik yang konstruktif sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Alhamdulillah skripsi ini telah selesai, semoga bermanfaat bagi pembaca.

Page 66: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Supriono,Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Yrama Widia.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Syaifuddin. 2008. Penyususnan Skala Psikologi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Baumfield, Vivienne, Dkk.2009. Action Research di Ruang Kelas. Jakarta:

Indeks.

Bukhori,Hadits Shoheh,Bairut.

B. Hurlock Elizabeth, Child Development, Mc. Graw Hill Kogakhusa,

Ltd. Japan.

Charter V. Good, 1959 Dictionary of Education , Mc. Graw Hill Campany,

New York.

Daradjat, Zakiah. 1980. Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang.

Darsono, Max dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP

Semarang Press.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Fadjar, Abdullah. 1991. Peradaban dan Pendidikan Islam. Jakarta:

Rajawali Pers.

Ghony, M. Djunaidi. 2008. Penelitian Tindakan kelas. Malang: UIN-

Malang Press.

Gie, The. Liang. 1995. Cara Belajar yang Evisien. Yogyakarta: Liberti.

Gobyah, Ketut.2004. Menggairahkan Minat Belajar Siswa. Semarang:

Gramedia.

Hamalik, Oemar. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:

Remaja Rosda karya.

. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryati, Mimin. 2007. Model dan Tekhnik Penilaian pada Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Page 67: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

S. M. Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis

PAIKEM. Semarang: RaSAIL Media Group.

Crow, L. & Crow, A. 1989. Psychologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur

Cahaya.

Mardalis. 2007. Strategi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:

Bumi Aksara.

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mustaqim.2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

bekerjasama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep,

Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Narbuko, Cholid, dan Ahmadi, Abu, 2002. Metodologi Penelitian

memberikan bekal teoritis pada mahasiswa tentang metodologi penelitian serta

diharapkan dapat melaksanakan penelitian dengan langkah-langkah yang benar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Kancana, Wayan. Nur. dan Sumantara. 1986. Evaluasi Pendidikan.

Surabaya: Usaha Nasional.

Porwadarminto, WJS. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

R. I. Depag.1989. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Putra Toha.

Severe, Sal. 2002. Bagaimana Bersikap pada Anak agar Anak bersikap

Baik .Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Singer, Kurt. 1973. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung:

Remadja Rosda Karya.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sujanto, Agus. 2004. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Strategi Penelitian Pendidikan.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Surya, Muhammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran.

Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Page 68: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas.

Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

.1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Wahidmurni. 2008. Penilaian Tindakan Kelas dari teori menuju Praktik.

Malang: UM PRESS.

Wingkel, W. S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:

Gramedia.

Wiriaatmadja, Rochiati, 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Zuhairini, dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jendral

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam

Page 69: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · ( Studi tindakan pada siswa kelas VII MTs Unggulan Rowosari Kendal)

57

Daftar Riwayat Pendidikan

Nama : IBADILLAH

Tempat, tanggal lahir : Kendal, 27 Nopember 1959

Alamat : Rowosari, RT 04 RW 01, Kecamatan Rowosari,

Kabupaten Kendal.

Riwayat Pendidikan : SD Negri Rowosari lulus tahun 1973

MTs Nur Anom Gringsing lulus tahun 1976

PGA 4 Tahun Nur Anom Gringsing lulus 1977.

PGA 6 Tahun Mualimin Weleri lulus tahun 1979 -1980

IAIN Wali Songo Semarang Fakultas Dakwah

Sarjana Muda lulus tahun 1983.