UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

145
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI I SADANG KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Erik Puji Lestari NIM. 082160232 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2012

Transcript of UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Page 1: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS

AKSARA JAWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI I SADANG

KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Erik Puji Lestari

NIM. 082160232

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2012

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 3: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 4: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Erik Puji Lestari

NIM : 082160232

Progam Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara

Jawa Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas

VIII C SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran

2011/2012

menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya

sendiri, bukan plagiat dari karya tulis orang lain, kecuali bagian tertentu yang saya

ambil sebagai landasan teori atau acuan teori dengan mengikuti tata penulisan dan

etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, hal tersebut menjadi

tanggung jawab saya.

Kebumen, 29 Agustus 2012

Yang membuat pernyataan,

Erik Puji Lestari

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Hidup itu butuh perjuangan dengan niat dan usaha”

“Jangan pantang menyerah walaupun kita dibawah, seperti pepatah mengatakan lebih

baik tangan di atas dari pada tangan di bawah”

“Ajining diri gumantung saka lati, ajining raga gumantung saka busana, ajining awak

gumantung saka kelakuan”

PERSEMBAHAN

1. Bapak Ibu tersayang (Mukhlasin dan Siti

Sumarni), terima kasih atas keihklasan dan kasih

sayangnnya, aku yakin aku akan selalu ada

dalam tulang rusukmu.

2. Tunanganku tersayang Teguh Priya Pambudi

yang selalu mendukung, menemani, dan

memotivasi saya dalam kesukaran.

3. Kakak-kakakku tersayang (Puji Suryono, Siti

Nur Fatma Asih, Fitri Setiani), yang selalu

membuatku senang dan semangat dalam hari-

hariku.

4. Temanku terlugu (Wiji Astuti dan Siti Alfiah),

yang selalu membuat saya senang saat

mengerjakannya.

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

KATA PENGANTAR

Saya mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras saya

akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya sadar dengan sepenuh hati

bahwa uluran tangan dari berbagai pihak telah memungkinkan selesainya skripsi ini.

Itulah sebabnya, penulis menyampaikan terima kasih tering doa tulus kepada semu

insan berjasa berikut ini.

Dengan setulus-tulusnya saya menyampaikan terima kasih kepada :

1. Drs. H. Supriyono, M. Pd. selaku rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo.

2. Drs. H. Hartono, M. M. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Purworejo.

3. Bapak Yuli Widiyono, M.Pd. selaku ketua progam studi bahasa dan sastra Jawa

dan dosen pembimbing I dan Bapak Aris Hidayat, S.Pd. dosen pembimbing II

yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi sampai penyusunan

skripsi ini selesai.

4. Seluruh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa yang telah memberikan ilmu

yang bermanfaat.

5. Bapak Prof. Dr. Sukirno, M.Pd., dosen pembimbing media yang telah

menyediakan waktunya untuk saya.

6. Bapak Toto Prabowo, kepala SMP Negeri 1 Sadang Kebumen, yang telah

mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

7. Agus Purwidodo, guru bahasa Jawa SMP Negeri 1 Sadang Kebumen, yang

membimbing dan membantu terlaksananya penelitian ini.

8. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan

skripsi ini.

Mudah-mudahan semua amal baik dari berbagai pihak tersebut memperoleh

balasan dari Allah Swt. Selain hal tersebut di atas, penulis juga menyadari skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua. Amin.

Purworejo, 29 Agustus 2012

Penyusun,

Erik Puji Lestari

Page 8: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

ABSTRAK

Erik Puji Lestari. Upaya Peningkatan Menulis Aksara Jawa Melalui Media

Audio Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran

2011/2012. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

Perkawisan ingkang wonten panaliten ingkang sapisan njlentrehaken urutaning

pasinaon nyerat aksara Jawa ingkang ngginaaken media audio visual ngagem murid

kelas VIII C SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012; kaping kalih

njlentrehaken paningkatan kesinggihan nyerat aksara Jawa murid kelas VIII C SMP

Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 ingkang sampun pikantuk pasinaon

ngginaaken media audio visual; kaping tiga njlentrehaken paningkatan minat nyerat

aksara Jawa murid kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012

sampun pikantuk pasinaon ngginaaken media audio visual.

Panaliten ingkang digunaaken yaiku Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teori

ingkang didadosaken acuan yaiku teori Arikunto (2008) ingkang njlentrehaken

menawi PTK yaiku panaliten tindakan ingkang dipunlaksanaaken kagem perkawis

mbiyantu mutu praktik pasinaon ngagem kelas.

Pangumpulan data inggih menika ngginaaken instrumen tes yaiku menehi tes

ngagem murid saben akhir pasinaonan sarta ngginaaken instrumen nontes yaiku

ngginaaken lembar observasi lan dokumentasi foto. Teknik analisis data ingkang

digunaaken yaiku teknik statistik deskriptif komparatif, kagem ngginaaken rumus

ngitang rata-rata (mean).

Urutaning pasinaonan ngginaaken media audio visual yaiku (a) kagiyatan

prasiklus inggih menika pasinaonan nyerat aksara Jawa mboten ngginaaken media;

(b) kagiyatan siklus I, pasinaonan ngginaaken media audio visual kalih materi aksara

carakan, sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, lan sandhangan

wyanjana; (c) kagiyatan siklus II, pasinaonan ngginaaken media audio visual ingkang

materi siklus I dipuntambahi pasangan aksara Jawa. Kasil tes kaprigelan nyerat

aksara Jawa ing kagiyatan prasiklus nunjukaken rata-rata biji kelas dumugi 61.6%,

ngalami paningkatan rata-rata kelas dumugi 72,8% ing kagiyatan siklus I. Rata-rata

murid ngalami paningkatan inggih punika dumugi 77.1% ing kagiyatan siklus II.

Sedangkan saking kasil minat murid nyerat aksara Jawa dipunpirsani saking segi

perhatian sae wonten 5 murid, dipunpirsani saking segi keaktifan sae namung wonten

4 murid saking kagiyatan prasiklus. Salajengipun paningkatan minat murid ing

kagiyatan siklus I yaiku saking segi perhatian sae wonten 14 murid, lan saking segi

keaktifan sae wonten 13 murid. Minat murid saged dipun paningkatan malih ing

kagiyatan siklus II, saking segi perhatian sae wonten 26 murid, lan keaktifan sae

wonten 24 murid. Dados, saged kadudut wiwit menawi ngagem ngginaaken media

audio saged ningkataken kesinggihan lan minat pasinaon murid SMP Negeri I

Sadang Kebumen.

Kata Kunci : nyerat aksara Jawa ngagem media Audio Visual

Page 9: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

ABSTRAK

Erik Puji Lestari. Upaya Peningkatan Menulis Aksara Jawa Melalui Media

Audio Visual Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran

2011/2012. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) mendeskripsikan langkah-

langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio visual

pada siswa kelas VIII C SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012; (2)

mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VIII C

SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 setelah mendapat pembelajaran

menggunakan media audio visual? (3) mendeskripsikan peningkatan minat menulis

aksara Jawa siswa kelas VIII C SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012

setelah mendapat pembelajaran menggunakan media audio visual.

Penelitian yang dilakukan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teori

yang dijadikan acuan adalah teori Arikunto (2008) yang menjelaskan bahwa PTK

adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelas.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen tes yaitu

memberikan tes kepada siswa setiap akhir pembelajaran serta menggunakan

instrumen nontes yaitu menggunakan lembar observasi dan dokumentasi foto. Teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif komparatif, dengan

menggunakan rumus perhitungan rata-rata (mean).

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan media audio visual yaitu (a)

kegiatan prasiklus merupakan pembelajaran menulis aksara Jawa tanpa menggunakan

media; (b) kegiatan siklus I, pembelajaran menggunakan media audio visual dengan

materi aksara carakan, sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, dan

sandhangan wyanjana; (c) kegiatan siklus II, pembelajaran menggunakan media

audio visual dengan materi siklus I ditambah dengan pasangan aksara Jawa. Hasil tes

kemampuan menulis aksara Jawa pada kegiatan prasiklus menunujukan rata-rata nilai

kelas sebesar 61.6%, mengalami peningkatan rata-rata kelas sebesar 72,8% pada

kegiatan siklus I. Rata-rata siswa meningkat kembali menjadi 77.1% pada kegiatan

siklus II. Selanjutnya dari hasil minat siswa menulis aksara Jawa dilihat dari segi

perhatian baik hanya ada 5 siswa, dilihat dari segi keaktifan baik hanya ada 4 siswa

pada kegiatan prasiklus. Terdapat peningkatan minat siswa pada kegiatan siklus I

yaitu dari segi perhatian baik ada 14 siswa, dan dari segi keaktifan baik ada 13 siswa.

Minat siswa mendapat peningkatan kembali pada kegiatan siklus II, dari segi

perhatian baik ada 26 siswa, dan keaktifan baik ada 24 siswa. Jadi, dapat diperoleh

kesimpulan bahwa dengan menggunakan media audio visual mampu meningkatkan

kemampuan dan minat belajar siswa SMP Negeri I Sadang Kebumen.

Kata Kunci : menulis aksara Jawa melalui media Audio Visual

Page 10: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

PERSETUJUAN PEMBIMBING. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

PENGESAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

PERNYATAAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii

DAFTAR TABEL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix

DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x

DAFTAR DIAGRAM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi

DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xii

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

C. Pembatasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

D. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

E. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

F. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

G. Sistematika Skripsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

Page 11: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS, DAN HIPOTESIS 9

A. Tinjauan Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

B. Kajian Teoretis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

1. Menulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

a. Pengertian Menulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

b. Tujuan Menulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

c. Jenis-jenis Menulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

d. Aksara Jawa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

2. Media Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

a. Pengertian Media Pembelajaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

b. Fungsi Media Pembelajaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

c. Jenis-jenis Media . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

d. Media Audio Visual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

3. Motivasi Belajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

C. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

BAB III METODE PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

A. Subjek Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

B. ObjekPenelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

C. Rancangan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

D. Langkah-langkah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33

1. Kegiatan Prasiklus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34

2. Kegiatan Siklus I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34

3. Kegiatan Siklus II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

Page 12: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

E. Tahap Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39

1. Penetapan Instrumen Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39

2. Data Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40

3. Sumber Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

4. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

F. Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46

A. Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Aksara Jawa

dengan Menggunakan Media Audio Visual . . . . . . . . . . . . . . . 46

2. Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Siswa

Kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun

Ajaran 2011/2012 Setelah Mendapat

Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual . . . . . . . . . . 56

3. Peningkatan Minat Menulis Aksara Jawa Siswa Kelas

VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahu

Ajaran 2011/2012 Setelah Mendapat

Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual . . . . . . . . . . 58

B. Pembahasan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Aksara Jawa

dengan Menggunakan Media Audio Visual . . . . . . . . . . . . . . . 61

2. Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Siswa

Kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun

Ajaran 2011/2012 Setelah Mendapat

Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual . . . . . . . . . . 73

3. Peningkatan Minat Menulis Aksara Jawa Siswa Kelas

VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahu

Ajaran 2011/2012 Setelah Mendapat

Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual . . . . . . . . . . 82

C. Kelebihan dan Kelemahan Media audio visual . . . . . . . . . . . . . . 87

Page 13: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

BAB V SIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88

A. Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88

B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91

LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92

Page 14: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Prasiklus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57

Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58

Tabel 4.4 Peningkatan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis

Aksara Jawa pada Kegiatan Prasiklus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

Tabel 4.5 Peningkatan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis

Aksara Jawa pada Kegiatan Prasiklus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60

Tabel 4.6 Peningkatan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis

Aksara Jawa pada Kegiatan Prasiklus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60

Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Menulis Aksara Jawa pada Kegiatan

Prasiklus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 74

Tabel 4.9 Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Prasiklus dengan Kegiatan Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . 75

Tabel 4.9 Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Prasiklus, Siklus I, Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 77

Tabel 4.13 Peningkatan Kemampuan yang terjadi dari beberapa Siswa

setelah Pembelajaran Menulis Aksara Jawa dengan

menggunakan Media Audio Visual. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 78

Tabel 4.17 Peningkatan Minat dilihat darisegi Keaktifan dan Perhatian

yang terjadi dari beberapa Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 82

Page 15: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Siklus Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33

Page 16: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.8 Hasil Kemampuan Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Prasiklus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 74

Diagram 4.10 Hasil Perbandingan Kemampuan Siswa Menulis Aksara

Jawa pada Kegiatan Prasiklus dengan Siklus I . . . . . . . . . 76

Diagram 4.10 Hasil Perbandingan Kemampuan Siswa Menulis Aksara

Jawa pada Kegiatan Prasiklus, Siklus I, Siklus II. . . . . . . 77

Diagram 4.14 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Aksara

Jawa pada Kegiatan Prasiklus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79

Diagram 4.14 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Aksara

Jawa pada Kegiatan Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80

Diagram 4.14 Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Aksara

Jawa pada Kegiatan Prasiklus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79

Page 17: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . 92

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . 93

Lampiran 3. Lembar Observasi Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94

Lampiran 4. Lembar Observasi Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95

Lampiran 5. Jurnal Siswa Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96

Lampiran 6. Jurnal Siswa Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 97

Lampiran 7. Daftar Nilai Siswa Kelas VIII C pada Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . 98

Lampiran 8. Daftar Nilai Siswa Kelas VIII C pada Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . 99

Lampiran 9. Daftar Nama Siswa Kelas VIII C. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100

Lampiran 10. Soal Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 101

Lampiran 11. Hasil Tes Penulisan Aksara Jawa Siswa Siklus I

Lampiran 12. Soal Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 102

Lampiran 13. Hasil Tes Penulisan Aksara Jawa Siswa Siklus II

Lampiran 14. Gambar Pembelajaran Menulis Aksara Jawa pada Siklus I

dan Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 103

Lampiran 15. Surat Penetapan Dosen Pembimbing. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 104

Lampiran 16. Surat Permohonan Izin Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 105

Lampiran 17. Surat keterangan Izin Penelitian dari Sekolah. . . . . . . . . . . . . . 106

Lampiran 18. Kartu Bimbingan Skripsi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107

Page 18: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi adalah hal utama yang membuat kebudayaan Jawa mengalami

penurunan ke arah yang negatif. Sebagai contoh generasi muda dalam menggunakan

bahasa untuk berkomunikasi. Padahal di dalam kebudayaan Jawa, nilai kesopanan

anak-anak (orang yang lebih muda) terhadap orang yang lebih tua bisa juga dinilai

dari cara dia bertutur dengan menggunakan bahasa Jawa krama ataupun krama

inggil. Namun pada kenyataanya, generasi muda sekarang ini banyak yang kurang

bisa berbahasa krama ataupun krama inggil, bahkan banyak yang sama sekali tidak

mengerti apa itu bahasa krama dan krama inggil. Mereka lebih senang menggunakan

bahasa Indonesia dan terkadang justru menggunakan bahasa Inggris untuk

berkomunikasi. Itulah salah satu faktor yang membuat kebudayaan Jawa semakin hari

mengalami penurunan.

Sejalan dengan permasalahan yang ada, pemerintah akhirnya berusaha untuk

menghidupkan kembali kebudayaan Jawa dengan cara memasukkan kurikulum

bahasa Jawa dalam pendidikan formal untuk menjadi mata pelajaran wajib di semua

jenjang pendidikan bukan hanya sebagai mata pelajaran muatan lokal yaitu bertujuan

untuk menumbuhkan minat dari generasi muda untuk lebih memperdalam tentang

kebudayaan Jawa khususnya bahasa Jawa. Semua itu dikarenakan pendidikan

merupakan bagian dari pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari

proses pembangunan. Pada umumnya pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

Page 19: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

mengembangkan sumber daya yang berkualitas, diantaranya adalah mengembangkan

manusia yang berkualitas. Pendidikan memegang peranan penting dalam pencapaian

manusia yang seutuhnya. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan peserta didik. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 20

(2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan,

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar mampu menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Pendidikan dikembangkan dengan

mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga

masyarakat. Segenap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu.

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang mempunyai peran yang

sangat penting dan mendasar. Menulis bukan merupakan keterampilan yang datang

dengan sendirinya maupun bakatnya, melainkan harus melalui latihan praktik yang

banyak dan teratur. Dapat dikatakan bahwa menulis merupakan suatu ketrampilan

berbahasa yang kompleks. Kemampuan menulis lebih sukar dikuasai dibandingkan

dengan ketiga aspek kebahasaan lainnya yaitu kemampuan mendengarkan,

kemampuan berbicara, dan kemampuan membaca. Hal ini menghendaki penguasaan

berbagai unsur diluar bahasa itu sendiri. Kemampuan menulis harus terjalin

Page 20: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tulisan yang baik (Henry Guntur

Tarigan, 2008; 16).

Hal itu sesuai dengan kurikulum mata pelajaran muatan lokal (Bahasa Jawa)

untuk jenjang pendidikan SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta Provinsi Jawa

Tengah kelas VIII semester dua, pada kompetensi menulis dengan standar

kompetensi mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan secara

tertulis dalam berbagai bentuk tulisan dan ragam bahasa Jawa sesuai dengan unggah-

ungguh basa yang benar. Sedangkan kompetensi dasarnya menulis dua paragraf

berhuruf Jawa. Berdasarkan observasi dan wawancara, siswa pada umumnya menulis

paragraf berhuruf Jawa dianggap kompetensi yang paling sukar. Karakteristik

menulis paragraf berhuruf jawa merupakan konsep penulisan dari aksara Jawa yang

harus dipahami sehingga diperlukan banyak latihan soal untuk memahaminya.

Berdasarkan uraian di atas, maka harus dilakukan upaya-upaya perbaikan

metode ataupun sistem untuk menumbuhkan minat siswa tehadap pelajaran bahasa

Jawa, khususnya pada materi aksara Jawa yang lambat laun banyak yang sudah tidak

bisa menulis aksara Jawa dengan alasan penulisan aksaranya yang sulit-sulit. Maka

dari itu, guru harus bisa mengatasi masalah-masalah tersebut. Seorang guru yang baik

akan selalu berusaha untuk menyampaikan materinya dengan cara-cara yang kreatif,

misalkan dengan menggunakan media yang bermacam-macam, sehingga siswa akan

lebih tertarik dan tidak bosan untuk menerima materi-materi yang disampaikan oleh

guru.

Kemungkinan media yang digunakan untuk mengatasi permasalahan adalah

penggunan media audio visual. Dipilihnya media ini dengan upaya untuk

Page 21: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa.

Penggunaan media ini juga memiliki tujuan membuat pembelajaran menulis aksara

Jawa menjadi menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa, karena media audio

visual adalah media dalam bentuk video yang diisi dengan aksara Jawa yang

kemudian dalam pembelajarannya guru menunjukkan video dan suara dan siswa

akan melihat bagaimana cara menulis Aksara Jawa dengan pasangan dan

sandangannya. Dengan cara seperti itu, peneliti berharap siswa akan lebih mudah

menghafal dan memahami pembelajaran menulis aksara Jawa, sehingga siswa akan

lebih terampil dalam menulis aksara Jawa dan akan berpengaruh pada hasil

pembelajarannya.

Peneliti memilih sekolah SMP Negeri I Sadang Kebumen siswa kelas VIII

untuk dijadikan tempat penelitian. Peneliti mendeskripsikan penggunaan media audio

visual dalam pembelajaran menulis aksara Jawa dengan melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Hal tersebut yang melatar belakangi pemilihan judul “Upaya

Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Melalui Media Audio Visual Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut ini.

1) Masih rendahnya kemampuan siswa untuk menulis aksara jawa pada kelas VIII

SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

2) Masih rendahnya minat siswa untuk menulis aksara Jawa pada kelas VIII SMP

Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012.

3) Kurang efektifnya penggunaan media pembelajaran yang ada di SMP Negeri I

Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012.

4) Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis aksara Jawa

5) Kurangnya perhatian siswa dalam kegiatan mengikuti pembelajaran menulis

aksara Jawa,

6) Guru hanya menggunakan metode konvensional atau ceramah.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan ini, peneliti bermaksud mendeskripsikan langkah-langkah

pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio visual pada

siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012; mendeskripsikan

peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang

Kebumen Tahun 2011/2012 setelah mendapat pembelajaran menggunakan media

audio visual; mendeskripsikan peningkatan minat menulis aksara Jawa siswa kelas

VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 setelah mendapat

pembelajaran menggunakan media audio visual.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan deskripsi masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan

peneliti adalah sebagai berikut.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

1) Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan

menggunakan media audio visual pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang

Kebumen Tahun 2011/2012?

2) Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VIII

SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 setelah mendapat pembelajaran

menggunakan media audio visual?

3) Bagaimanakah peningkatan minat menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP

Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 setelah mendapat pembelajaran

menggunakan media audio visual?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah-masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai peneliti

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan

menggunakan media audio visual pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang

Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012.

2) Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VIII

SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 setelah mendapat

pembelajaran menggunakan media audio visual.

3) Mendeskripsikan peningkatan minat menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP

Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 setelah mendapat

pembelajaran menggunakan media audio visual.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

F. Manfaat Penelitian

Penelitian kependidikan sangat bermanfaat bagi perkembangan sistem maupun

kepentingan praktis dalam menyelenggarakan pendidikan. Penelitian ini sangat

bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti.

a) Bagi Siswa

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis aksara Jawa. Selain itu, peneliti mengharapkan

siswa bisa menghafal semua jenis aksara Jawa sehingga dapat mempermudah

dalam pembelajarannya.

b) Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan masukkan dan

pertimbangan untuk pembelajaran selanjutnya pada mata pelajaran bahasa Jawa,

khususnya pada materi aksara Jawa bagi guru bahasa Jawa.

c) Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan sekolah dapat menambah referensi

model pembelajaran bahasa Jawa, khususnya dalam materi menulis aksara Jawa

dengan menggunakan media audio visuaI.

d) Bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengalaman dalam melaksanakan penelitian selanjutnya

atau penelitian serupa di masa yang akan datang dan untuk mengetahui

Page 25: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

kemampuan menulis aksara Jawa pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang

Kebumen Tahun 2011/2012.

G. Sistematika Skripsi

Skripsi ini terbagi menjadi lima bab dan tiap bab yang dibagi menjadi beberapa

subbab. Untuk memberikan kemudahan para pembaca dalam memahami isi skripsi

ini, peneliti akan mencantumkan sistematika skripsi di bawah ini.

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari lima subbab, yaitu (a) latar

belakang masalah; (b) permasalahan; (c) tujuan penelitian dan manfaat penelitian; (d)

sistematika skripsi.

Bab II merupakan tinjauan pustaka dan kajian teoretis yang terdiri dari tiga

subbab, yaitu (a) tinjauan pustaka; (b) kajian teoretis; dan (c) hipotesis.

Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari enam subbab, yaitu (a)

subjek penelitian; (b) objek penelitian; (c) rancangan penelitian; (d) prosedur

penelitian; (e) tahap pengumpulan data; (f) teknik analisis data.

Bab IV merupakan penyajian dan pembahasan data hasil penelitian yang terdiri

dari dua subbab, yaitu (a) penyajian data; (b) pembahasan data penelitian.

Bab V merupakan penutup yang terdiri dari dua subbab, yaitu (a) simpulan; dan

(b) saran. Bagian akhir dari skripsi ini yaitu memuat daftar pustaka.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORETIS, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis terhadap kajian terdahulu,

sehingga dapat diketahui perbedaan dan persamaan yang khas antara bagian terdahulu

dengan kajian yang dilakukan oleh penulis. Peneliti mengambil contoh skripsi milik

Kaswanto (2008) dan milik Ningsih (2011) sebagai acuan dalam mengerjakan skripsi

ini.

Kaswanto (2008) menulis skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan

Menulis Aksara Jawa Melalui Media Teka-teki Silang Beraksara Jawa Pada Siswa

Kelas VIII SMP N 2 Jetis Bantul”. Antara penelitian ini dengan penelitian Eko Budi

Kaswanto (2008), terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti tentang pembelajaran menulis

aksara Jawa.

Perbedaannya dengan Kaswanto (2008), yaitu (a) dalam penelitian ini, penulis

melakukan penelitiannya dengan menggunakan media audio visual untuk

meningkatkan kemampuan menulis aksara Jawa, sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Kaswanto menggunakan media teka-teki silang beraksara Jawa; (b)

perbedaan yang lain adalah yang dijadikan objek dalam penelitian yang dilakukan

oleh penulis adalah siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen, sedangkan

objek dalam penelitian yang dilakukan oleh Eko Budi Kaswanto adalah siswa kelas

VIII SMP N 2 Bantul.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Penelitian yang lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2011)

dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Flash Card Sebagai Upaya

Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Pada Siswa Kelas VII SMP

Muhammadiyah I Kebumen ”. Antara penelitian yang peneliti lakukan dengan

penelitian Ningsih (2011) terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah

sama-sama meneliti pembelajaran menulis aksara Jawa.

Perbedaan penelitian yang dilakukan yaitu (a) dalam penelitian ini,

menggunakan media audio visual, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih

(2011) menggunakan media flash card ;(b) subjek dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen, sedangkan yang dilakukan oleh Ningsih

adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kebumen.

B. Kajian Teoretis

Kajian teoretis merupakan beberapa kumpulan materi yang dipilih dari

berbagai sumber untuk dijadikan acuan pokok dalam membahas masalah yang

diteliti. Kajian-kajian yang akan dibahas adalah sebagai berikut.

1. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain

(Tarigan, 2008: 3). Menurut pendapat lain, menulis kreatif adalah aktifitas

menuangkan gagasan secara tertulis atau melahirkan daya cipta berdasarkan

pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau karangan (Sukirno, 2009: 3).

Page 28: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Sedangkan menurut Lado (dalam Tarigan, 2008: 22), menulis adalah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

Keterampilan menulis merupakan suatu ciri orang terpelajar atau bangsa

terpelajar, maka sehubungan dengan hal itu, jika seorang penulis ingin tulisannya

dapat dipergunakan dengan baik untuk melaporkan suatu peristiwa dan juga untuk

mempengaruhi pembacanya, maka penulis harus bisa mengutarakannya dengan

jelas yaitu dengan memikirkan, mengorganisasikan, memilih pemakaian kata, dan

struktur kalimat dengan baik (Morsey dalam Tarigan, 2008: 4).

Jadi dapat disimpulkan dengan kegiatan menulis seseorang dapat

mengekspresikan pikiran atau perasaan dengan menggunakan lambang atau grafik

tertentu, dan menulis juga merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi dengan

orang lain secara tidak langsung.

b. Tujuan Menulis

Tujuan menulis menurut Tarigan (2008: 24) dalam bukunya yang berjudul

Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, dijelaskan bahwa tujuan menulis

ada empat, yaitu (a)memberitahukan atau mengajar; (b) meyakinkan atau

mendesak; (c) menghibur atau meyakinkan; (d) mengutarakan atau

mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi api.

Tujuan menulis kreatif juga dijelaskan oleh Sukirno (2009: 4) dalam

bukunya yang berjudul Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Strategi Belajar

Page 29: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Akselerasi, menjelaskan bahwa tujuan menulis kreatif yaitu memberikan informasi

kepada orang lain atau pembaca, menceritakan sesuatu peristiwa, melaporkan

sesuatu, mengisahkan kejadian, melukiskan tindak-tanduk manusia pada sebuah

peristiwa yang menimbulkan daya khayal/imajinasi pembacanya dan menarik

suatu makna baru di luar apa yang diungkapkan secara tersurat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis, yaitu untuk memberitahukan

sesuatu peristiwa kepada orang lain (pembaca) supaya orang yang membaca

mempunyai gambaran tentang peristiwa tersebut.

c. Jenis-jenis Menulis

Pada dasarnya tulisan terwujud karena dua hal. Pertama, ada informasi yang

ingin disampaikan kepada orang lain. Kedua, karena orang itu, ada hal lain yang

hendak diberikan orang lain untuk mendukung informasi tersebut, yakni tanda,

gambar, atau (kini disebut) tulisan dalam bukunya Wahyu Wibowo (2005; 12).

Dalam menulis dikenal bermacam-macam jenis menulis, diantaranya adalah:

(1) deskripsi adalah penggambaran untuk melukiskan perasaan dari penulis, (2)

narasi yang bersifat imajinasi, (3) eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi

kepada pembaca, dan (4) argumentasi bertujuan meyakinkan pembaca untuk

membuktikan pendapat pribadi (Kurniawan,2007:10). Pada intinya menulis

digunakan untuk memberikan informasi tentang hal baru, pendapat, maupun

tentang pribadi penulis kepada pembaca.

Deskripsi adalah suatu bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,

mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra

Page 30: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

penulisnya (Suparno, 2006: 4.6). Jadi, menulis deskripsi adalah, menulis dengan

menceritakan keadaan sesuai dengan aslinya sehingga pembaca dapat merasakan

apa yang dirasakan oleh penulis. Menulis deskripsi digunakan jika penulis ingin

menggambarkan bentuk, sifat, dan rasa dari hal yang diamatinya. Deskripsi juga

digunakan untuk menggambarkan perasaan penulis seperti, bahagia, takut, sedih,

dan sebagainya. Untuk memahami tulisan deskripsi, pembaca dituntut untuk

menggunakan pancainderanya. Menulis deskripsi harus didasarkan pada

pengamatan yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat.

Tujuan deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi

pembaca agar dapat membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka

dapat memahami suatu sensasi atau emosi (Kurniawan, 2007:10). Pada umumnya,

menulis deskripsi jarang berdiri sendiri. Bentuk tulisan tersebut selalu menjadi

bagian dalam bentuk tulisan lainnya dan saling berkaitan.

Menurut Suparno (2006: 4.14), menulis deskripsi ada dua macam, yaitu

karangan deskripsi orang dan karangan deskripsi tempat. Dalam penelitian ini,

peneliti memilih karangan deskripsi tempat, karena tema yang dibahas adalah

“Pengalaman” jadi melalui karangan deskripsi ini, siswa akan mendeskripsikan

tempat secara jelas. Hal-hal yang perlu dikembangkan dan dideskripsikan secara

jelas adalah mengenai suasana hati, kelengkapan penggambaran, dan keruntutan

penulisan. Semua itu akan menjadi acuan penilaian dalam mengarang deskripsi.

Narasi adalah tulisan yang menyajikan serangkaian peristiwa (Suparno,

2006: 4.54). Karangan narasi berisi penyampaian rangkaian peristiwa menurut

urutan kejadiannya, dengan maksud memberi arti pada suatu kejadian tersebut.

Page 31: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Tujuan menulis narasi ada dua, yaitu (1) hendak memberikan informasi atau

memberi wawasan dan memperluas pengetahuan kepada pembaca, (2) hendak

memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan untuk memberitahu, mengupas,

menguraikan, atau menerangkan sesuatu (Suparno, 2006: 5.29). Dalam eksposisi

masalah yang dikomunikasikan adalah informasi yang berupa data faktual, suatu

analisis, dan bisa juga berupa fakta dari pendirian teguh seseorang.

Argumentasi adalah tulisan yang berisi atas paparan alasan dan pendapat

untuk membuat suatu kesimpulan (Suparno, 2006: 5.56). Argumentasi ditulis

untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian,

atau gagasan. Jadi, setiap karangan argumentasi selalu terdapat alasan atau

argumen tentang bantahan terhadap suatu pendapat atau penguatan terhadap

pendapat tersebut.

Jadi, jenis-jenis menulis mempunyai banyak pengertian seperti yang sudah

dijelaskan. Jenis-jenis menulis juga harus dilihat dari segi keadaan, perasaan dan

tingkat atau pola penulisannya.

d. Aksara Jawa

Kemampuan menulis aksara Jawa adalah kemampuan yang dimiliki para

siswa dalam mengorganisasi gagasan yang berupa aksara Jawa secara sistematik,

sehingga pembaca dapat memahaminya. Dalam menulis aksara Jawa dibutuhkan

adanya pemahaman, ketelitian, dan keterampilan-keterampilan khusus supaya bisa

menulis aksara Jawa dengan baik dan benar (Kaswanto,2008:15).

Page 32: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Menurut Darusuprapta (2002: 5), dalam buku Pedoman Aksara Jawa

menjelaskan macam-macam aksara Jawa, adalah sebagai berikut.

1) Aksara Carakan dan Pasangannya

Darusuprata (1996: 5) menjelaskan bahwa aksara carakan (abjad Jawa)

yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri atas dua puluh

aksara pokok yang bersifat silabik (bersifat kesukukataan). Masing-masing aksara

pokok mempunyai aksara pasangan, yakni aksara yang berfungsi untuk

menghubungkan suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya, kecuali

suku kata yang tetutup wignyan, layar, dan cecak.

Aksara carakan dan pasangannya yang berjumlah 20, yaitu:

(1) ha = .. ; (2) na= ...; (3) ca = …; (4) ra = ..…;

(5) Ka = ...; (6) da= … ; (7) ta= ....; (8) sa = … ;

(9) wa = …; (10) la= … (11) pa= .. ; (12) dha = …;

(13) ja = …; (14) ya = …; (15) nya= .. ; (16) ma= …

(17) ga= …; (18) ba= …; (19) tha= .…; (20) nga= …

2) Aksara Murda dan Pasangannya

Aksara murda adalah aksara yang digunakan untuk menuliskan nama gelar

dan nama geografi, nama lembaga pemerintahan, dan nama lembaga hukum yang

kebanyakan digunakan untuk penghormatan.

Aksara murda yang terdiri dari delapan, yaitu:

(1) ...... = na

Contoh : Nabi Nuh =

Page 33: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

(2) .….. = ka

Contoh : Kali Krasak =

(3) ...... = ta

Contoh : Tawangmangu =

(4) .... = sa

Contoh : Kota Sala =

(5) … = pa

Contoh : Pangéran Pugêr =

(6) …… = ga

Contoh : Radén Gandamana =

(7) …… = ba

Contoh : Bupati Banyumas =

3) Aksara Swara

Aksara swara adalah aksara yang digunakan untuk menuliskan aksara

vokal yang menjadi suku, yang berasal dari bahasa asing, dan untuk mempertegas

pelafalannya. Aksara swara tidak dapat dijadikan aksara pasangan sehingga aksara

sigegan yang ada di depannya harus dimatikan dengan pangkon.

Aksara swara yang tediri dari lima, yaitu:

(1) = a

Page 34: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Contoh : Kitab Alquran =

(2) = i

Contoh : Ibnu Majah =

(3) = u

Contoh : urbanisasi =

(4) = é

Contoh : wêton Eropa =

(5) = o

Contoh : organisasi =

4) Aksara Rekan

Aksara rekan dipakai untuk menuliskan aksara konsonan pada kata-kata

asing yang masih dipertahankan seperti aslinya.

Aksara rekaan terdiri dari lima macam, yaitu:

(1) = kha

Contoh : Khatib arêp khutbah =

(2) = dza

Contoh : Budi kaé wong dzalim =

(3) = va/fa

Contoh : fungsine vitamin tumrap kasarasa =

Page 35: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

(4) = za

Contoh : zakat iku wajib =

(5) = gha

Contoh : Ghazali lunga pasar=

5) Sandangan

Sandangan adalah tanda diakretik yang dipakai sebagai pengubah bunyi

di dalam tulisan Jawa. Sandangan dalam aksara Jawa dibagi menjadi dua, yaitu :

sandangan bunyi vokal (sandhangan swara) dan sandangan penanda konsonan

penutup suku kata (sandhangan panyigeging wanda).

a) Sandangan Bunyi Vokal (Sandhangan Swara)

Sandangan bunyi vokal terdiri dari lima macam, yaitu:

(a) Sandhangan wulu (……)

Sandangan ini dipakai untuk melambangkan bunyi vokal „i‟.

Contoh : wingi =

(b) Sandhangan suku (…… )

Sandangan ini dipakai untu melambangkan bunyi vokal „u‟, yang selain ditulis

dengan aksara swara .

Contoh : tuku =

(c) Sandhangan pêpêt (…. ..)

Sandangan ini dipakai untuk melambangkan bunyi vokal „ê‟.

Contoh : ênêm =

(d) Sandhangan taling ( …..)

Page 36: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Sandangan ini dipakai untuk melambangkan bunyi vokal „é‟ atau „è‟, yang

selain ditulis dengan aksara swara .

Contoh : réné dhéwé =

(e) Sandhangan taling tarung ( …. )

Sandangan ini dipakai untuk melambangkan bunyi vokal „o‟, yang selain

ditulis dengan aksara swara .

Contoh : toko loro =

b) Sandangan Penanda Konsonan Penutup Suku Kata (Sandhangan Panyigeging

Wanda)

Sandangan penanda konsonan penutup suku kata (sandhangan

panyigeging wanda).

(a) Sandhangan wignyan (........ )

Sandangan ini merupakan pengganti sigegan ha ( ), dan dipakai untuk

melambangkan konsonan h penutup suku kata.

Contoh : gagah =

(b) Sandhangan layar (…/…)

Sandangan ini merupakan pengganti sigegan ra ( ), dan dipakai untuk

melambangkan konsonan r penutup suku kata.

Contoh : pagêr -=

(c) Sandhangan cecak (…….)

Sandangan ini merupakan pengganti sigegan nga ( ), dan dipakai untuk

melambangkan konsonan ng penutup suku kata.

Contoh : mangsi =

Page 37: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

(d) Sandhangan pangkon (…… )

Sandangan ini merupakan penanda aksara mati, aksara konsonan penutup suku

kata, atau aksara panyigeging wanda.

Contoh : tangan =

6) Penanda Gugus Konsonan (Sandhangan Wyanjana)

Penanda gugus konsonan merupakan penanda aksara konsonan yang

dilekatkan pada aksara konsonan lain di dalam suatu suku kata. Penanda gugus

konsonan ini dibagi menjadi lima macam, yaitu:

a) Cakra (….. )

Tanda ini merupakan penanda gugus konsonan yang unsur terakhirnya

berwujud konsonan r.

Contoh : Prajurit =

b) Keret (….. )

Tanda ini merupakan penanda gugus konsonan yang unsur terakhirnya

berwujud konsonan r yang diikuti vokal ê.

Contoh : krêtêg =

c) Pêngkal (…. )

Tanda ini merupakan penanda konsonan y yang bergabung dengan konsonan

lain di dalam suku kata.

Contoh : pyan =

d) Panjingan wa (…..)

Tanda ini merupakan penanda konsonan w yang bergabung dengan konsonan

lain di dalam suku kata.

Page 38: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Contoh : kwaci =

e) Panjingan la (……)

Tanda ini merupakan penanda konsonan l yang bergabung dengan konsonan

lain di dalam suku kata.

Contoh : slamêt =

7) Aksara pengganti

Aksara pengganti terdiri dari dua, yaitu:

a) Aksara pa cerek “ré”=

Contoh : cérék =

b) Aksara nga lelet “lê” =

Contoh : lêgi =

8) Angka dan lambang bilangan

Angka Jawa dapat dipakai untuk menuliskan ukuran panjang, waktu, nilai

uang, dan masih banyak lagi. Untuk menuliskan angka jawa diapit oleh pada

pangkat (;…..;). Angka Jawa terdiri dari 10 macam, yaitu:

(a) 0 = ; (b) 1 = ; (c) 2 = ; (d) 3 = ; (e) 4 = ;

(f) 5 = ; (g) 6 = ; (h) 7 = ; (i) 8 = ; (j) 9 =

Contoh: Tamu sing rawuh ana 42 =

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Pengertian media berasal dari bahasa latin medius dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Page 39: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan

(Sadiman dkk, 1986: 6). Menurut Gagne (dalam Latif dkk, 1997: 10), dijelaskan

bahwa media adalah beberapa jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan pengertian pengajaran adalah sikap

dan cara tertentu yang ditampilkan oleh pendidik atau pengajar dalam memberikan

materi pelajaran pada siswanya sehingga terjadi proses kegiatan pembelajaran.

Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2002: 3), juga menyatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pengajaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran, antara lain: buku,

tape recorder, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar grafik,

televisi, dan komputer.

Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk

yang digunakan oleh pendidik atau guru untuk menyampaikan materi-materi untuk

menarik minat atau merangsang siswa supaya lebih mudah memahami materi yang

disampaikan. Semua macam media yang digunakan dalam bidang pendidikan

biasa disebut dengan media pengajaran. Dalam penelitian ini, yang digunakan

adalah media audio visual. Media audio visual dalam pembuatannya bisa ditulis

atau digambar pada progam di komputer dengan menggunakan suara atau slide,

bisa juga memutar tulisan aksara Jawa(film) menggunakan progam dalam

komputer dan dicetak menggunakan komputer dengan disesuaikan materi yang

akan diajarkan kepada siswa.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Page 40: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Menurut Hamalik (1986) dalam Arsyad (2009;15) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahp orientasi pembelajaran

akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan

dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,

media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,

menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, dan memadatkan informasi.

Fungsi dari media pembelajaran menurut pendapat Levie dan Lentz dalam

Arsyad (2002;16-17) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

khususnya media Audio Visual yaitu (a) fungsi atensi yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang

berkaitn dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi

pelajaran; (b) fungsi afektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika

belajar (atau membaca) teks yang bergambar; (c) fungsi kognitif terlihat dari

temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau

gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar; (d) fungsi kompensatoris

untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami

isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Dale (1969; 180) dalam Arsyad (2009; 23) mengemukakan bahwa bahan-

bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif

Page 41: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling

penting dalam sistem pendidikan moderen saat ini. Guru harus selalu hadir untuk

menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut

ini dapat terealisasi :

(a) meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;

(b) membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa;

(c) menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa

dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;

(d) membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;

(e) membuat hasil belajar lebih bermakna bagu berbagai kemampuan siswa;

(f) mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan

melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya

hasil belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa fungsi

media pembelajaran adalah untuk menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan

lebih mudah memahami dan menerima setiap materi yang disampaikan oleh guru

dan pada akhir pembelajaran akan mendapat hasil yang maksimal, serta siswa

tidak hanya pasif selama mengikuti pembelajaran dan mempermudah kerja guru.

Fungsi dari penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis

aksara Jawa yaitu untuk menarik perhatian siswa dengan harapan siswa akan lebih

aktif dalam pembelajaran dan bisa sedikit demi sedikit menghafal dan memahami

penulisan serta penggunaan macam-macam aksara Jawa, sehingga akan diperoleh

hasil yang maksimal dari pembelajaran tersebut.

Page 42: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

c. Jenis – jenis Media

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling

sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh

guru sendiri dan ada yang diproduksi oleh pabrik. Ada yang sudah tersedia di

lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang oleh

para ahlinya.

Jenis-jenis dari media pembelajaran menurut pendapat Leshin (1992) dalam

Arsyad (2008 ; 81-104), media akan dibagi menjadi :

1) media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan mengirimkan dan

mengkomunikasikan pesan atau informasi. Salah satu yang terkenal adalah gaya

Tutorial Socrates. Sistim ini tentu dapat menggabungkannya dengan media visual

lainnya. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap

atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa;

2) media berbasis cetakan, materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum

dikenal adalah bulu teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas.

Teks berbasis cetakan menunutut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat

merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan

penggunaan spasi kosong;

3) media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegeng peran yang sangat

penting dalam proses belajara. Media visual dpat memperlancar pemahaman

(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.

Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan

antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual

Page 43: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi

dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk

visual bisa berupa gambar representasi seperti gambar, lukisan, atau foto yang

menunjukan bagaimanaa tampaknya suatu benda, diagram, peta, grafik;

4) media berbasis audio-visual, media visual yang mengggabungkan penggunaan

suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu

pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan

naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak rancangan, dan

penelitian.

5) media berbasis komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang

pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses

pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI).

Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar;

pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau

kedua-duanya.

d. Media Audio Visual

Menurut Sudjana dan Rivai (1997;58) istilah audio visual adalah peralatan

yang dipakai oleh para guru dalam menyampaiakan konsep, gagasan dan

pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan indera pendengar. Penekanan

utama dalam pengajaran audio visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh

melalui pengalaman yang konkret tidak hanya berdasarkan kata-kata belaka.

Peralatan audio visual tidak harus digolongkan sebagai pengalaman belajar yang

Page 44: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

diterima dari penginderaan pandang dan dengar, tetapi sebagai alat teknologis

yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman konkret kepada siswa.

Salah satu bagian dari media audio visual adalah video. Video merupakan

salah satu produk teknologi yang berfungsi sebagai hiburan yang mengasikan dan

dapat dijadikan sumber pengajaran yang berharga. Penggunaan video

meningkatkan pengembangan ketrampilan berbahasa tetapi juga menyampaikan

featur bahasa dan culture secara kontekstual yang penting dalam menunjang

kemampuan berbahasa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan audio visual

yang dalam penelitian ini menggunakan video yang tulisan aksara Jawa.

3. Motivasi Belajar

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat

diinterprestasikan dalam tingkah lakunya yang berupa rangsangan, dorongan atau

pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu dan mempunyai tujuan

tertentu. Motivasi akan muncul dengan adanya berbagai macam kebutuhan,

seperti: (a) keinginan yang hendak dipenuhinya; (b) tingkah laku; (c) tujuan; (d)

umpan balik. Motivasi dalam bidang pendidikan terdiri dari dua yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berisi : (a) penyesuaian tugas

dengan minat; (b) perencanaan yang penuh variasi; (c) umpan balik atau respon

siswa; (d) kesempatan respons peserta didik yang aktif; (e) kesempatan peserta

didik untuk menyesuaikan dengan tugas pekerjaannya. Motivasi ekstrinsik berisi:

(a) penyesuaian tugas dengan minat; (b) perencanaan yang penuh variasi; (c)

Page 45: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

respon siswa; (d) kesempatan respons peserta didik yang aktif; (e) kesempatan

peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya; (f) adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar, seperti pendidik menggunakan berbagai metode dalam

melaksanakan kegiatan pendidikannya.

Pengertian belajar menurut Uno (2006: 22) adalah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Jadi motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada

umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator

motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (a) adanya hasrat dan

keinginan untuk behasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar: (c)

adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar;

(e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (f) adanya lingkungan belajar

yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan

baik.

Brophy (dalam Uno, 2006: 8) mengemukakan suatu daftar strategi

motivasi yang digunakan guru untuk memberikan stimulus siswa agar produktif

dalam belajar, yaitu (a) keterkaitan dengan kondisi lingkungan, yang berisi kondisi

lingkungan sportif, kondisi tingkat kesukaran, kondisi belajar yang bermakna, dan

pengganggu strategi makna; (b) harapan untuk berhasil, berupa kesuksesan

program, tujuan pengajaran, remedial sosialisasi penghargaan dari luar dapat berisi

hadiah, kompetensi yang positif, nilai hasil belajar.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, yaitu (a)

menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar; (b) memperjelas tujuan

belajar yang hendak dicapai; (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan

belajar; (d) menentukan ketekunan belajar.

Peneliti akan menggunakan media audio visual dalam penelitian ini

dengan tujuan memotivasi siswa agar tertarik pada materi menulis aksara Jawa dan

akan mampu mendapatkan nilai yang maksimal. Siswa yang termotivasi akan

memberikan respon yang baik pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa,

diantaranya yaitu: berani bertanya, berani mengerjakan soal di depan kelas,

mencatat hal-hal yang penting, mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru, dan

lain-lain. Dalam hal ini, peneliti akan mengamati seberapa besar siswa bisa

termotivasi dengan penggunaan media audio visual pada saat pembelajaran

menulis aksara Jawa dengan cara mengamati tingkah laku siswa yang difokuskan

pada segi perhatian serta keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran tersebut.

C. Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu penggunaan media

audio visual dapat meningkatkan kemampuan dan minat siswa dalam

pembelajaran menulis aksara Jawa.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII SMP Negeri

1 Sadang Kebumen. Pada dasarnya sekolah ini mempunyai kemampuan yang

cukup baik dibandingkan sekolah negeri lain di daerah Karang Sambung

kecamatan Sadang, namun menurut informasi yang diperoleh dari guru bahasa

Jawa di sekolah tersebut, nilai siswa dalam mata pelajaran bahasa Jawa khususnya

dalam menulis aksara Jawa masih rendah. Berdasarkan alasan itu, penulis

bermaksud melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Sadang Kebumen.

Menurut Arikunto (2002: 112), apabila subjeknya kurang dari 100 lebih

baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 maka

diambil antara 10-15% atau 20-25%. Jadi yang akan dijadikan subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sadang Kebumen yang

jumlahnya 320 siswa, maka yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini

diambil satu kelas yaitu kelas VIII C dengan jumlah 38 yang terdiri dari 17 siswa

laki-laki dan 21 siswa perempuan.

B. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah hasil kemampuan dan minat siswa kelas

VIII C SMP Negeri 1 Sadang Kebumen yang berjumlah 38 siswa dalam

mengerjakan soal bermaterikan aksara carakan, sandhangan swara, sandhangan

Page 48: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa sebelum

dan sesudah pembelajaran menggunakan media audio visual.

C. Rancangan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini adalah menggunakan penelitian tindakan kelas

atau yang sering disebut PTK. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan

dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh

guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa yang bertujuan untuk

memecahkan masalah yang ada serta untuk meningkatkan mutu pembelajaran

(Sarjiwi Suwandi, 2010: 10)

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus. Masing-

masing siklus terdapat empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Arikunto dkk, 2008:

16). Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai

berikut.

Keterangan:

1. Kondisi awal/ prasiklus

2. Perencanaan siklus I

3. Pelaksanaan siklus I

4. Observasi siklus I

5. Refleksi siklus I

6. Perencanaan siklus II

7. Pelaksanaan siklus II

8. Observasi siklus II

Page 49: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

9. Refleksi siklus II

Gambar 3. 1 Prosedur Siklus Penelitian (Arikunto, 2008 ; 16)

Gambar di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum peneliti

melaksanakan tindakan, terlebih dahulu harus direncanakan secara seksama jenis

tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara mantap,

barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya

tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat

yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti

kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan (Kasbolah, 2001:

39).

9

3

1

2

4

6

8

7

5

0

Page 50: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

D. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah dalam prosedur tindakan kelas ini dibagi menjadi empat

tahap dalam setiap siklusnya yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Kegiatan Prasiklus

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pembelajaran

tanpa menggunakan media, kemudian dilakukan pengamatan dan memberikan

tes dalam bentuk isian pengubahan latin menjadi aksara Jawa yang di dalamnya

berisi materi aksara carakan, sandhangan swara, sandhangan panyigeging

wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa kepada siswa.

Pengamatan dilakukan dengan tujuan mengetahui keadaan kelas dan siswa yang

sebenarnya pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung.

Kemudian peneliti mengamati reaksi apa yang diberikan siswa pada saat guru

menjelaskan materi tentang menulis aksara Jawa berlangsung. Setelah itu siswa

diberikan tes dengan tujuan mengetahui kemampuan siswa dalam menulis

aksara Jawa sebelum diberi tindakan.

2. Kegiatan Siklus I

a. Tahap perencanaan tindakan (planning)

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes pada tahap prasiklus, dapat

diperoleh data hasil kemampuan siswa dalam menulis aksara Jawa, serta informasi

bagaimana kemampuan dan minat siswa pada saat menerima materi menulis

aksara Jawa dari gurunya, dari hal itu akan ditemukan masalah-masalah yang

terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Kemudian peneliti berusaha

mendiagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan itu terjadi yang

Page 51: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

kemudian bisa menentukan tindakan-tindakan perbaikan yaitu dengan

menggunakan media audio visual untuk meningkatkan minat siswa dalam

pembelajaran menulis aksara Jawa. Setelah itu, pada tahap ini peneliti menyusun

rencana pembelajaran, mempersiapkan rancangan instrument, dan menyiapkan

lembar observasi aktivitas belajar siswa.

b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, yang diberikan adalah melakukan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan pada tahap

perencanaan, yakni penggunaan media audio visual pada kegiatan pembelajaran

menulis aksara Jawa. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Pada kegiatan awal tindakan yang dilakukan adalah memotivasi siswa

pada situasi dan materi pembelajaran yang berupa apresepsi tentang macam-

macam aksara Jawa. Setelah itu langsung dilakukan pembelajaran menggunakan

media audio visual yang masih berpusat pada materi aksara Jawa (carakan) yang

disertai dengan penggunaan sandhangan swara/vokal, sandhangan panyigeging

wanda, dan sandhangan wyanjana. Pada tahap pembelajaran ini, guru langsung

menggunakan media audio visual untuk membantu siswa mengingat kembali

aksara Jawa (carakan), sandhangan swara/vokal, sandhangan panyigeging

wanda, dan sandhangan wyanjana. Mulai dari menunjukkan video aksara Jawa

satu aksara, kemudian kata, dan merangkai kata menjadi kalimat.

Pada tahap ini, siswa diharapkan mampu mengingat tentang dasar-dasar

dalam penulisan aksara Jawa, kemudian guru menerapkan dengan memberi

contoh-contohnya supaya siswa benar-benar memahami. Setelah itu sesekali siswa

Page 52: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

diminta mencoba maju untuk mengubah tulisan latin menjadi aksara Jawa untuk

menambah pemahaman siswa. Setelah siswa memahami, kemudian guru

menunjukkan gambar aksara Jawa dengan media audio visual dan meminta siswa

menebak atau menjawab tulisan aksara Jawa yang diputar oleh guru dalam bentuk

gambar aksara Jawa.

Kegiatan terakhir pada tahap ini adalah memberikan tes untuk mengukur

kemampuan siswa setelah mendapatkan pembelajaran menulis aksara Jawa dengan

media audio visual, dan tentunya masih terbatas pada materi aksara Jawa

(carakan) yang disertai dengan penggunaan sandhangan swara/vokal, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

c. Tahap pengamatan atau observasi (observing)

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan.

Peneliti harus melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan

pada saat pembelajaran berlangsung, serta mencatat semua kejadian selama

pembelajaran saat diberi tindakan berlangsung.

Tahap pengamatan atau observasi dilakukan dengan menggunakan format

observasi atau penilaian yang telah disusun sebelumnya. Data yang dikumpulkan

berupa data yang berupa hasil tes yang sudah diperoleh pada kegiatan sebelumnya

dan data penggambaran keaktifan siswa, antusias siswa pada saat pembelajaran

menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio visual berlangsung. Pada

tahap inilah akan diketahui seberapa besar pengaruh penggunaan media audio

visual dalam pembelajaran menulis aksara Jawa.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

d. Tahap refleksi (reflecting)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengkajian secara menyeluruh

terhadap tindakan yang telah diberikan dengan berdasarkan data-data yang sudah

terkumpul. Pada tahap inilah peneliti harus memikirkan kembali seberapa besar

pengaruh penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis aksara

Jawa, serta melakukan evaluasi terhadap masalah-masalah yang terjadi pada saat

proses pembelajaran, guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.

3. Kegiatan Siklus II

Pelaksanaan siklus II ini, pada dasarnya hampir sama dengan siklus I,

namun pada siklus II ini sudah direncanakan lebih baik setelah mengevaluasi

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Pada siklus II ini juga terdiri dari empat

tahap, yaitu sebagai berikut.

a. Tahap perencanaan tindakan (planning)

Tahap awal pada siklus II ini, pada dasarnya hampir sama dengan tahap

awal pada siklus I, yaitu peneliti menyusun rencana pembelajaran, mempersiapkan

rancangan instrument, dan menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Tetapi terdapat perbedaan yaitu pada tahap ini sudah dilakukan perbaikan dan

materi yang diberikan lebih bevariasi yaitu materi yang ada pada siklus I ditambah

dengan pasangan aksara Jawa.

b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap awal pelaksanaan tindakan ini siswa diberikan lagi motivasi

dalam menulis aksara Jawa , serta diberikan apresepsi tentang materi yang sudah

diberikan pada siklus I.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Setelah cukup memberikan apresepsi langsung memulai pembelajaran

dengan menggunakan media audio visual dengan materi yang lebih bervariasi

yaitu materi yang ada pada siklus I ditambah dengan pasangan aksara Jawa.

Kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan tindakan pada siklus I, namun

langsung masuk pada pembelajaran aksara pasangan. Untuk membantu siswa

mengingat bentuk-bentuk dari pasangan aksara Jawa, guru juga menggunakan

media audio visual. Setelah itu guru memberikan contoh gambar penerapan

pasangan supaya siswa lebih memahami penulisan pasangan tersebut. Untuk

menambah pemahaman siswa, guru meminta beberapa siswa untuk maju di depan

kelas mencoba mengubah tulisan latin menjadi aksara Jawa. Setelah siswa

memahami guru menunjukkan audio visual kepada siswa dalam bentuk gambar

dan suara. Diharapkan siswa akan termotivasi untuk menjawab secepat mungkin

dan berlomba-lomba dengan temannya. Kegiatan yang selanjutnya adalah siswa

mencermati gambar pada media audio visual dan nanti guru akan memutar gambar

tulisan aksara Jawa beserta pasangan atau sandangannya dan siswa disuruh

mentranslit gambar yang telah diputar dengan ucapan.

Kegiatan terakhir pada tahap ini adalah memberikan tes untuk mengukur

kemampuan siswa setelah mendapatkan pembelajaran menulis aksara Jawa dengan

media audio visual dan dengan materi yang lebih bervariasi, yaitu materi yang ada

pada siklus I ditambah dengan pasangan aksara Jawa.

c. Tahap pengamatan atau observasi (observing)

Tahap pengamatan atau observasi (observing) pada siklus II ini, pada

dasarnya juga sama dengan tahap pengamatan atau observasi (observing) pada

Page 55: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

siklus I. Tahap pengamatan atau observasi dilakukan dengan menggunakan format

observasi atau penilaian yang telah disusun sebelumnya, yaitu dengan tes yang

sudah dilakukan pada tahap sebelumnya serta mengamati keaktifan siswa, antusias

siswa pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media

audio visual berlangsung. Pada tahap inilah akan diketahui seberapa besar

pengaruh penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis aksara

Jawa pada siklus II ini yang diharapkan lebih ada peningkatan dibandingkan siklus

I.

d. Tahap refleksi (reflecting)

Tahap refleksi (reflecting) pada siklus II ini, pada dasarnya juga sama

dengan Tahap refleksi (reflecting) pada siklus I, yaitu peneliti melakukan

pengkajian secara menyeluruh terhadap tindakan yang telah diberikan dengan

berdasarkan data-data yang sudah terkumpul.

Pada tahap inilah peneliti juga harus memikirkan kembali seberapa besar

pengaruh penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis aksara

Jawa setelah melewati siklus II ini, serta melakukan evaluasi terhadap masalah-

masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran, guna membuat kesimpulan

mengenai pengaruh penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis

aksara Jawa.

E. Tahap Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah penetapan

instrumen pengumpulan data, penentuan jenis data, sumber data, dan teknik

Page 56: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

pengumpulan data.

1. Penetapan Instrumen Data

Instrumen data yang digunakan adalah jenis tes dan non tes.

a. Instrumen Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, kemampuan intelegensi, kemampuan

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 127). Pada

instrumen tes ini, siswa diminta untuk mengerjakan soal dalam bentuk isian pada

pengubahan dari latin ke aksara Jawa dan sebaliknya dari aksara Jawa ke latin. Tes

ini diberikan kepada siswa diakhir pembelajaran disetiap akhir siklus. Hasil dari

tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis aksara

Jawa sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran menggunakan media audio

visual.

b. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi atau pengamatan dan dokumentasi foto.

1) Lembar observasi atau pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemusatan perhatian secara

langsung terhadap suatu objek yang diteliti dengan menggunakan alat indra

(Arikunto, 2002:133).

2) Dokumentasi foto

Dokumentasi foto digunakan sebagai pelengkap untuk menganalisis data

dan sebagai bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian tersebut.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Foto-foto yang diambil berupa aktifitas siswa pada saat pembelajaran menulis

aksara Jawa dengan menggunakan media audio visual.

2. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian adalah kemampuan dan minat

belajar siswa pada awal siklus I dan setiap akhir pembelajaran setiap siklus. Data

ini berupa hasil tes kemampuan siswa dalam menulis aksara Jawa setelah

mendapatkan pembelajaran menggunakan media audio visual.

3. Sumber Data

Sumber data dapat diperoleh dari siswa, hasil tes, dan dokumen-dokumen.

Masing-masing dapat dijelaskan di bawah ini.

a. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sadang Kebumen

Data ini berupa hasil tes kemampuan siswa dalam menulis aksara Jawa

sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran menggunakan media audio

visual.

b. Dokumen

Data ini berupa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP yang berupa

pemahaman materi, metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan

sistem penilaian yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan media

audio visual.

c. Hasil Tes

Data ini berupa nilai siswa dalam mengerjakan tes sebelum dan sesudah

pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio visual.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

d. Hasil Nontes

Data ini berupa lembar pengamatan atau observasi dan dokumentasi foto

pada saat kegiatan pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan

media audio visual.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Teknik Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal isian

bermaterikan aksara carakan, sandhangan swara, sandhangan panyigeging

wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan. Soal itu terdiri dari 10 soal esai

pengubahan latin menjadi aksara Jawa dan pengubahan aksara Jawa menjadi

Latin. Instrument tes ini diberikan setiap akhir pembelajaran pada kegiatan

prasiklus, siklus I, dan siklus II. Teknik tes ini sangat berfungsi dalam menentukan

keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa. Pedoman penilaian

yang digunakan oleh guru adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2. Pedoman Penilaian Dalam Pembelajaran

Menulis Aksara Jawa (Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa) No Pedomen Penilaian Skor Skor Maksimal

1. Pengubahan dari latin ke aksara Jawa

dengan jumlah 5 soal, cara penilaiannya,

yaitu:

25

a. penulisan aksara Jawa sempurna

disertai dengan adeg-adeg dan pada

lingsa;

5

Page 59: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

b. penulisan aksara Jawa sempurna tetapi

tidak disertai dengan adeg-adeg dan

pada lingsa;

4

c. penulisan aksara Jawa kurang

sempurna tetapi sudah bisa dibaca;

3

d. penulisan aksara Jawa sudah bisa

sedikit terbaca;

2

e. sama sekali tidak terbaca/ salah tetapi

sudah diisi

1

Jumlah skor maksimal 25

Nilai = jumlah skor maksimal X 4 100

b. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi atau pengamatan dan dokumentasi foto.

1) Teknik Pengamatan atau Observasi

Penelitian ini dilakukan dengan sistem kategori (category system).

Sistem kategori (category system) adalah sistem pengamatan yang membatasi

sejumlah variabel yang dalam hal ini pengamat hanya memperhatikan kejadian-

kejadian yang masuk dalam kategori keaktifan atau partisipasi serta perhatian

siswa, yang diantaranya adalah: siswa bertanya, siswa mencatat hal-hal yang

dianggapnya penting, dan sebagainya (Arikunto, 2002:134).

Observasi atau pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini

merupakan observasi sistematis karena pengamatan dilakukan dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi ini

Page 60: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang akan diamati pada saat pembelajaran

menulis aksara Jawa berlangsung yaitu perhatian serta keaktifan siswa, jadi selama

proses observasi atau pengamatan berlangsung, pengamat hanya perlu

memberikan tanda check list pada kolom tempat peristiwa muncul sesuai dengan

nama siswa. Apabila ada sesuatu hal yang terjadi di luar itu, maka akan

dimasukkan dalam keterangan. Lembar observasi atau pengamatan ini juga dibuat

untuk mempermudah dan mengefektifkan pengamat dalam mengamati tingkah

laku siswa.

2) Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto digunakan sebagai pelengkap untuk menganalisis data

dan sebagai bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian tersebut. Foto-

foto yang diambil berupa aktifitas siswa pada saat pembelajaran menulis aksara

Jawa berlangsung. Teknik dokumentasi foto ini semua kegiatan dapat terlihat

secara visual, sehingga pembaca dapat melihat suasana pembelajaran menulis

aksara Jawa secara visual.

F. Teknik Analisis Data

Menganalisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik

analisis statistik deskriptif komparatif. Teknik analisis statistik deskriptif

komparatif adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yeng telah terkumpul, kemudian

membandingkan nilai tes antar siklus. Data dalam penelitian ini adalah nilai siswa

Page 61: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

yang akan dianalisis dengan dihitung rata-rata nilainya. Rumus perhitungan rata-

rata nilai (mean) yang digunakan adalah menurut Sugiyono, 2003: 43.

Keterangan: Me = rata-rata (mean)

∑ = epsilon (baca jumlah)

X1 = Nilai X ke I sampai ke n

n = jumlah individu

Rumus perhitungan dalam persen (%)

Keterangan: Me = rata-rata (mean)

∑ = epsilon (baca jumlah)

X1 = Nilai X ke I sampai ke n

n = jumlah individu

100% = dalam persen

Me = n

X 1

Me = n

X 1 X 100%

Page 62: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini, akan disajikan tiga data, yaitu (a) langkah-langkah

pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio visual pada

siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012; (b)

peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP Negeri I

Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 setelah mendapat pembelajaran

menggunakan media audio visual; (c) peningkatan minat menulis aksara Jawa

siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 setelah

mendapat pembelajaran menggunakan media audio visual.

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Aksara Jawa dengan Menggunakan

Media Audio Visual.

Langkah-langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan

menggunakan media audio visual terdapat tiga pertemuan yaitu kegiatan prasiklus,

siklus I, siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Kegiatan prasiklus dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Senin, 02 April 2012

Waktu : 08.05 – 09.35

Kegiatan prasiklus merupakan kegiatan awal untuk mengetahui keadaan

kelas dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa. Pada

Page 63: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

kegiatan pembelajaran ini, tidak menggunakan media (konvensional). Pelaksanaan

kegiatan prasiklus meliputi tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan atau observasi, dan refleksi.

1) Tahap perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan pada kegiatan prasiklus ini, yaitu :

a) Menyiapkan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

mencakup beserta skenario pembelajaran yang mencakup materi aksara Jawa,

sandangan, dan pasangan serta langkah-langkah kegiatan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh guru dan siswa.

b) Menyediakan lembar pengamatan atau observasi, pengamatan dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dengan sistem kategori (category system).

Sistem kategori (category system) adalah sistem pengamatan yang membatasi

sejumlah variabel yang dalam hal ini pengamat hanya memperhatikan kejadian-

kejadian yang masuk dalam kategori perhatian dan keaktifan atau partisipasi

siswa, yang diantaranya adalah siswa bertanya, siswa mencatat hal-hal yang di

anggapnya penting, dan sebagainya. Lembar pengamatan atau observasi ini

digunakan dengan tujuan mempermudah peneliti untuk mengamati suasana

kelas, serta mewngamati kegiatan siswa dari segi perhatian dan keaktifan pada

saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung. Jadi, selama proses

observasi atau pengamatan berlangsung, pengamat hanya perlu memberikan

tanda check list pada kolom tempat peristiwa muncul sesuai dengan nama

siswa.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

c) Menyediakan lembar kerja untuk siswa, untuk mengukur kemampuan siswa

setelah pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan prasiklus ini, siswa

dibagikan soal dalam bentuk pengubahan latin menjadi aksara Jawa sebanyak 5

soal. Siswa diminta langsung mengerjakan di lembar kerja yang sudah

disiapkan oleh guru.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas

Pada tahap ini, guru menceritakan sejarah aksara Jawa secara singkat dan

dapat dipahami oleh siswa kemudian menjelaskan jumlah seluruh aksara Jawa,

sandangan dan pasangannya. Setelah itu guru memberikan contoh dalam

penerapan penulisannya dalam bentuk kata dan kalimat. Beberapa siswa disuruh

maju untuk mencoba mengerjakan di depan kelas. Kegiatan terakhir pada tahap ini

adalah siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru.

3) Pengamatan atau observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan pada saat proses

pembelajaran. Hal yang diamati adalah suasana kelas, perhatian, dan keaktifan

siswa pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung, serta hasil

kemampuan siswa dalam mengerjakan tes menulis aksara Jawa. Diperoleh data

bahwa keadaan kelas masih sangat kurang baik karena masih banyak yang

berbicara sendiri (ramai) dan bermain sendiri, hal itu menjadikan perhatian serta

keaktifan siswa sangat rendah. Hasil kemampuan siswa juga masih banyak yang di

bawah batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dimana batas nilai KKM

di SMP Negeri I Sadang Kebumen untuk mata pelajaran bahasa Jawa adalah 65.

4) Refleksi

Page 65: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Pada tahap pengamatan atau observasi, peneliti bersama guru melakukan

pengkajian secara menyeluruh terhadap pembelajaran yang sudah diberikan

berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes siswa. Kemudian peneliti bersama

gurumenganalisis kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada kegiatan prasiklus

ini. Untuk menangani masalah-masalah yang ada, peneliti akan menggunakan

media audio visual pada siklus I dan siklus II.

b. Kegiatan Siklus I

Kegiatan siklus I dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Senin, 16 April 2012

Waktu : 08.05 – 09.35

Pelaksanaan kegiatan siklus I meliputi tahap perencanaan tondakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Kegiatan pada

siklus I ini didasari pada hasil kegiatan prasiklus yaitu masih rendahnya minat dan

kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri I Sadang Kebumen terhadap

pembelajaran menulis aksara Jawa. Jadi, untuk mengatasi masalah-masalah

tersebut, peneliti menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis

aksara Jawa dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan siswa

terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa, sehingga akan bisa berpengaruh pada

hasil kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VII SMP Negeri I Sadang

Kebumen.

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan pada siklus I ini, yaitu :

Page 66: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

a) Menyiapkan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran beserta

skenario pembelajaran yang mencakup materi aksara Jawa, sandangan vokal

(sandangan swara), sandhangan panyigeging wanda, dan penanda gugus

konsonan (sandangan wyanjaya) serta langkah-langkah kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh guru dan siswa.

b) Menyediakan media audio visual sesuai materi yang akan diajarkan. Sebelum

kegiatan pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio

visual pada siklus I ini, peneliti atau guru terlebih dahulu mempersiapkan

peralatan media audio visual seperti sound system (pengeras suara), layar untuk

memperlihatkan gambarnya, dan komputer dalam bentuk gambar dan suara

aksara Jawa ataupun dari macam-macam sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjaya yang digunakan untuk

mengingatkan siswa terhadap macam-macam aksara Jawa. Kemudian, peneliti

atau guru juga mempersiapkan media audio visual dalam bentuk suara dan

gambar dan siswa diminta untuk mengamati, mencermati dan mendengarkan

beberapa contoh cara penulisan aksara Jawa dalam bentuk satu kata yang

didalamnya tentu mengandung materi sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjaya.

c) Menyediakan lembar pengamatan atau observasi. Lembar pengamatan atau

observasi ini digunakan untuk tujuan mempermudah peneliti untuk mengamati

suasana kelas, serta mengamati kegiatan siswa dari segi perhatian dan keaktifan

pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung. Jadi, selama proses

observasi atau pengamatan berlangsung, pengamat hanya perlu memberikan

Page 67: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

tanda check list pada kolom tempat peristiwa muncul sesuai dengan nama

siswa.

d) Menyediakan lembar kerja untuk siswa. Untuk mengukur kemampuan siswa

setelah pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan Siklus I ini, siswa

dibagikan soal dalam bentuk pengubahan latin menjadi aksara Jawa sebanyak 5

soal. Siswa diminta langsung mengerjakana pada lembar kerja yang sudah

disiapkan oleh guru.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, guru memberikan materi yang terdiri dari : (a) sandangan

vokal (sandhangan swara), seperti: wulu, pepet, suku, taling, taling tarung; (b)

sandhangan panyigeging wanda, seperti: wignyan, layar, cecak, pangkon; (c)

penenda gugus konsonan (sandhangan wyanjaya), seperti: cakra, keret, pengkal,

panjingan wa, pamjingan la. Dalam pembelajaran, guru sudah menggunakan

media audio visual untuk membantu siswa mengungat kembali tentang

sandhangan vokal (sandangan swara), sandhangan panyigeging wanda, dan

penanda gugus konsona (sandhangan wyanjaya). Setelah itu guru memberikan

contoh penerapan serta penulisannya dalam bentuk kata dan kalimat yang disertai

suara dan gambar. Kemudian guru memanggil beberapa siswa untuk maju didepan

kelas dan mencoba mengerjakan soal mengubah latin menjadi aksara Jawa.

Setelah selesai guru menggunakan media audio visual kembali dalam bentuk suara

dan gambar yang berisikan contoh kata dan kalimat. Kegiatan yang terakhir adalah

siswa mengerjakan tes untuk mengetahui kemampuan, minat, dan perbedaan

Page 68: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

penggunaan media audio visual dengan konvensional dalam pembelajaran aksara

Jawa.

3) Tahap Pengamatan atau Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan pada saat proses

pembelajaran. Hal yang diamati adalah suasana kelas, perhatian serta keaktifan

siswa pada saat pembelajaraan menulis aksara Jawa berlangsung, dan hasil

kemampuan siswa dalam mengerjakan tes menulis aksara Jawa. Tahap

pengamatan atau observasi pada siklus I ini pada dasarnya sama dengan tahap

pengamatan pada kegiatan prasiklus. Hasil pengamatan terhadap suasana kelas,

perhatian serta keaktifan siswa pada tahap pengamatan atau observasi sudah

menunjukan adanya peningkatan yang baik diabndingkan dengan kegiatan

prasiklus. Nilai siswapun ikut meningkat. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya

siswa yang nilainya dibawah batas nilai KKM sudah menurun dibandingkan pada

kegiatan prasiklus.

4) Tahap Refleksi

Tahap refleksi pada siklus I ini juga pada dasarnya sama dengan tahap

refleksi pada kegiatan prasiklus, yaitu peneliti bersama guru melakukan

pengkajian secara menyeluruh terhadap tindakan yang sudah diberikan

berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes siswa. diperoleh data bahwa suasana

kelas, perhatian siswa serta keaktifan siswa, dan nilai siswa sudah menunjukan

adanya peningkatan yang baik dibandingkan dengan kegiatan prasiklus. Walaupun

sudah terjadi peningkatan namun hasil yang didapatkan belum maksimal. Oleh

Page 69: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

karena itu, peneliti kemudian menganalisis kesalahan dan kekurangan yang terjadi

pada kegiatan siklus I guna mengadakan perbaikan pada siklus II.

c. Kegiatan Siklus II

Kegiatan siklus II dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Senin, 30 April 2012

Waktu : 08.05 – 09.35

Pelaksanaan kegiatan siklus II meliputi tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Kegiatan siklus II

didasari pada hasil kegiatan siklus I yaitu belum terjadi peningkatan yang

maksimal pada nilai siswa, kemampuan, dan minat siswa kelas VII SMP Negeri I

Sadang Kebumen terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa.

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan pada siklus II, yaitu :

a) Menyiapkan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran serta skenario

yang mencakup materi tentang aksara Jawa dan materi pada siklus I serta

langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa.

b) Menyediakan media audio visual sesuai materi yang akan diajarkan. Sebelum

kegiatan pembelajaran menulis aksara Jawa menggunakan media audio visual

pada siklus II, peneliti atau guru mempersiapkan peralatan media audio visual

dalam bentuk contoh kata dan kalimat aksara Jawa yaitu pasangan aksara Jawa

yang digunakan untuk mengingatkan siswa terhadap macam aksara Jawa yang

cara pemutarannya dengan suara dan gambar. Peneliti dan guru juga

mempersiapkan media audio visual dalam bentuk kata yang nantinya akan

Page 70: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

ditunjukan guru kepada siswa dengan bentuk per kata, siswa diminta juga untuk

mengamati dan menebak contoh kata yang sudah peneliti siapkan dalam media

audio visual yang didalamnya tentu mengandung materi pasangan aksara jawa

beserta materi yang ada pada kegiatan siklus I.

c) Menyediakan lembar pengamatan atau observasi. Lembar pengamatan atau

observasi digunakan dengan tujuan mempermudah peneliti untuk mengamati

suasana kelas , serta mengamati kegiatan siswa dari segi perhatian dan

keaktifan pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung. Jadi,

selama proses observasi atau pengamatan berlangsung, pengamat hanya perlu

memberikan tanda check list pada kolom tempat peristiwa muncul sesuai nama

siswa.

d) Menyiapkan lembar kerja untuk siswa. untuk mengukur kemampuan siswa

setelah pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegaiatan siklus II, siswa

dibagikan soal dalam bentuk pengubahan latin menjadi aksara Jawa sebanyak 5

soal. Siswa diminta langsung mengerjakan di lembar kerja yang sudah

disiapkan oleh guru.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahp ini, guru memberikan materi pasangan aksara Jawa yang

ditambah dengan materi yang ada pada siklus I. Untuk membantu siswa mengingat

bentuk atau tulisan dari semua pasangan aksara Jawa, guru juga menggunakan

media audio visual. Guru memberikan contoh penerapan dan penulisan yang

mengandung pasangan aksara Jawa dalam bentuk kata dan kalimat dengan

menggunakan suara dan gambar. Kemudian guru memanggil beberapa siswa untuk

Page 71: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

maju di depan kelas dan mencoba mengerjakan soal dari pengubahan latin menjadi

aksara Jawa. Setelah siswa memahami, guru menggunakan media audio visual

kembali yaitu dalam bentuk kata dan murid disuruh mencermati atau mengamati

contoh kata atau kalimat yang sedang diputar oleh guru, lalu siswa disuruh

menebak kata yang didalamnya berisi aksara Jawa dan pasangannya. Kegiatan

yang terakhir siswa mengerjakan tes untuk mengetahui penagruh kemampuan, dan

minat siswa menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis aksara

Jawa dan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada kegiatan siklus II.

3) Tahap Pengamatan atau Observasi

Tahap pengamatan atau observasi pada siklus II, pada dasarnya sama

dengan tahap pengamatan pada kegiatan-kegiatan sebelumnya. Pada tahap siklus

II, peneliti melakukan pengamatn pada saat proses pembelajaran menulis aksara

Jawa berlangsung. Hal yang diamati adalh suasana kelas, perhatian serta keaktifan

siswa pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa, dan hasil kemampuan siswa

dalam mengerjakan tes menulis aksara Jawa. Hasil pengamatn yang diperoleh

pada tahap siklus II sudah menunjukan adanya peningkatan yang maksimal, sesuai

hasil pengamatan yang diperoleh menunjukan suasana kelas yang mudah untuk

dikendalikan, perhatian serta keaktifan siswa yang meningkat, dan hanya tinggal

beberapa siswa yang nilainya dibawah batas nilai KKM.

4) Tahap Refleksi

Tahap refleksi pada siklus II juga pada dasarnya sama dengan tahap

refleksi pada kegiatan-kegiatan sebelumnya., yaitu peneliti bersama guru

melakukan pengkajian secara menyeluruh terhadap tindakan yang sudah diberikan

Page 72: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes siswa. Jika pada tahap refleksi II sudah

selesai, maka peneliti menganalisis perbandingan dengan hasil refleksi pada

kegiatan-kegiatan sebelumnya yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

membuat kesimpulan mengenai pembelajaran menulis aksara Jawa dengan

menggunakan media audio visual.

2. Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Siswa Kelas VIII SMP

Negeri I Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 Setelah Mendapat

Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual.

Peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP

Negeri I Sadang Kebumen setelah pembelajaran menggunakan media audio visual

dapat dilihat dari kegiatan prasiklus, siklus I, siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Pelaksanaan pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan prasiklus

mencakup materi menulis : (a) sandhangan vokal (sandhangan swara); (b)

sandhangan panyigeging wanda, (c) penanda gugus konsonan (sandhangan

wyanjaya); dan (d) pasangan aksara Jawa. Batas nilai KKM di SMP Negeri I

Sadang Kebumen untuk mata pelajaran bahasa Jawa adalah 65. Hasil tes pada

kegiatan prasiklus masih banyak yang dibawah batas standar KKM yaitu mencapai

27 (71%) siswa, dan hanya ada 11 (29%) siswa yang nilainya sama atau di atas

batas KKM. Nilai rata-rata kelas hanya mencapai 61,6%. Berikut ini adalah tabel

mengenai hasil kemampuan siswa.

Page 73: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa pada

Kegiatan Prasiklus

No Nilai Banyak siswa Presentase

(%)

1.

2.

≤ 65

≥ 65

27

11

71

29

Jumlah 2341 38 100

Nilai rata-

rata kelas

61,6 61,6

Keterangan : Batas nilai KKM = 65

b. Kegiatan Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan siklus I

mencakup materi menulis aksara carakan yang disertai : (a) sandhangan vokal

(sandhangan swara); (b) sandhangan panyigeging wanda, dan (c) penanda gugus

konsonan (sandhangan wyanjaya). Hasil tes pada siklus I sudah mengalami

peningkatan yang cukup baik dibandingkan pada pembelajaran prasiklus, yaitu

nilai siswa yang yang masih di bawah batas KKM ada 10 (25%) siswa dan ada 28

(75%) siswa yang nilainya sudah mencapai batas KKM. Nilai rata-rata kelasd juga

ikut meningkat dan mencapai 72,8%. Berikut ini adalah tabel mengenai hasil

kemampuan siswa.

Page 74: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Siklus I

No Nilai Banyak siswa Presentase

(%)

1.

2.

≤ 65

≥ 65

10

28

25

75

Jumlah 2767 38 100

Nilai rata-rata

kelas

72,8 72,8

Keterangan : Batas nilai KKM = 65

c. Kegiatan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan siklus II

mencakup materi menulis pasangan aksara Jawa yang disertai : (a) sandhangan

vokal (sandhangan swara); (b) sandhangan panyigeging wanda, (c) penanda

gugus konsonan (sandhangan wyanjaya); (d) aksara murda; (e) aksara rekaan; (f)

sandhangan; (g) angka atau lambang bilangan. Hasil tes pada siklus II sudah

mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa yang nilainya sudah mencapai

batas KKM hanya tinggal 4 (10%) siswa. Nilai rata-rata kelas juga meningkat di

bandingkan pembelajaran sebelumnya yaitu mencapai 77,1%. Berikut ini adalah

tabel mengenai hasil kemampuan siswa.

Page 75: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

4.3 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa pada

Kegiatan Siklus II

No Nilai Banyak siswa Presentase (%)

1.

2.

≤ 65

≥ 65

4

24

10

90

Jumlah 2932 38 100

Nilai rata-rata

kelas

77,1 77,1

Keterangan : Batas nilai KKM = 65

3. Peningkatan Minat Menulis Aksara Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri I

Sadang Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 Setelah Mendapat Pembelajaran

Menggunakan Media Audio Visual.

Peningkatan minat pada penggunaan media audio visual dalam

pembelajaran menulis aksara Jawa terhadap pembelajaran siswa meliputi tiga

pertemuan yaitu kegiatan prasiklus, siklus I, siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Pada kegiatan prasiklus, pembelajaran menulis aksara Jawa masih

sangat rendah, hal ini bisa dilihat dari kurangnya perhatian siswa pada

saat guru menjelaskan materi aksara Jawa dengan materi aksara carakan yang

disertai dengan sandhangan, dan pasangan aksara Jawa. Sesuai dengan hasil

pengamatan yang diperoleh selama proses pembelajaran menulis aksara Jawa

berlangsung, dapat diperoleh data dari segi perhatian hanya 5 siswa yang

mempunyai perhatian baik, 9 siswa mempunyai perhatian cukup, dan 24 siswa

mempunyai perhatian kurang. Sedangkan dari segi keaktifan, siswa yang

mempunyai keaktifan baik hanya 4 siswa, 8 siswa mempunyai keaktifan cukup,

dan 26 siswa mempunyai keaktifan kurang. Situasi yang terjadi di kelas masih

Page 76: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

tergolong kurang. Berikut ini adalah tabel mengenai peningkatan minat siswa

terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa.

Tabel 4.4 Peningkatan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Aksara

Jawa pada Kegiatan Prasiklus

No. Perihal Baik Cukup Kurang

1.

2.

3.

Perhatian

Keaktifan

Situasi

5

4

-

9

8

-

24

26

Kurang

b. Kegiataan Siklus I

Pada pembelajaran menulis aksara Jawa siklus I sudah mengalami

peningkatan minat pada perhatian dan keaktifan siswa dibandingkan pada kegiatan

prasiklus, walaupun masih ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan dan

bermain sendiri. Hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari segi perhatian,

siswa yang mempunyai perhatian baik ada 14 siswa, 12 siswa mempunyai

perhatian cukup, dan 12 siswa yang mempunyai perhatian kurang. Dilihat dari

keaktifan, siswa yang mempunyai keaktifan baik ada 13 siswa, 14 siswa

mempunyai keaktifan cukup, dan 11 siswa mempunyai keaktifan kurangf. Berikut

ini adalah tabel mengenai peningkatan minat siswa terhadap pembelajaran menulis

aksara Jawa.

Tabel 4.5 Peningkatan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Aksara

Jawa pada Kegiatan Siklus I

No. Perihal Baik Cukup Kurang

1.

2.

3.

Perhatian

Keaktifan

Situasi

14

13

-

12

14

Cukup

12

11

-

Page 77: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

c. Kegiatan Siklus II

Pada pembelajaran menulis aksara Jawa siklus II, sudah terjadi

peningkatan minat saiswa yang signifikan terhadap perhatian dan keaktifan siswa

dibandingkan pada kegitan-kegiatan sebelumnya, walaupun masih ada beberapa

siswa yang kurang memperhatikan dan bermain sendiri. Sesuai data yang

diperoleh yaitu dari segi perhatian, siswa yang mempunyai perhatian baik

mencapai 26 siswa, yang mempunyai perhatiasn cukup ada 8 siswa, dan yang

mempunyai perhatian kurang hanya ada 4 siswa. Dilihat dari segi keaktifan, siswa

yang mempunyai keaktifan baik 24 siswa, 8 siswa mempunyai keaktifan cukup,

dan hanya ada 6 siswa mempunyai keaktifan kurang. Berikut ini adalah tabel

mengenai peningkatan minat siswa terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa.

Tabel 4.6 Peningkatan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Menulis Aksara Jawa pada Kegiatan Siklus II

No. Perihal Baik Cukup Kurang

1.

2.

3.

Perhatian

Keaktifan

Situasi

26

24

Baik

8

8

-

4

6

-

B. Pembahasan

Pada bagian pembahasan ata penelitian, akan dibahas tiga dari penyajian

data, yaitu (a) langkah-langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan

menggunakan media audio visual pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang

Kebumen Tahun 2011/2012; (b) peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa

siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 setelah

Page 78: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

mendapat pembelajaran menggunakan media audio visual; (c) peningkatan minat

menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen Tahun

2011/2012 setelah mendapat pembelajaran menggunakan media audio visual.

4) langkah-langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan

media audio visual pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang Kebumen

Tahun 2011/2012.

Langkah-langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan

media audio visual terdapat tiga pertemuan yaitu kegiatan prasiklus, siklus I,

siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Pelaksanaan kegiatan prasiklus meliputi tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan pada kegiatan Prasiklus, yaitu :

a) Menyiapkan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

mencakup beserta skenario pembelajaran yang mencakup materi aksara Jawa,

sandangan, dan pasangan serta langkah-langkah kegiatan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh guru dan siswa.

b) Menyediakan lembar pengamatan atau observasi. Lembar pengamatan atau

observasi digunakan dengan tujuan mempermudah peneliti untuk mengamati

suasana kelas, serta mengamati kegiatan siswa dari segi perhatian dan keaktifan

pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung. Jadi, selama proses

observasi atau pengamatan berlangsung, pengamat hanya perlu memberikan

Page 79: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

tanda check list pada kolom tempat peristiwa muncul sesuai dengan nama

siswa.

c) Menyediakan lembar kerja untuk siswa. Untuk mengukur kemampuan siswa

setelah pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan prasiklus,. Siswa

dibagikan soal dalam bentuk pengubahan latin menjadi aksara Jawa sebanyak 5

soal. Siswa diminta langsung mengerjakan di lembar kerja yang sudah

disiapkan oleh guru.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan prasiklus dilaksanakan pada tanggal 02 April 2012 dimulai jam

08.04-09.35. setelah guru masuk kelas, pembelajaran diawali dengan salam dan

doa bersama. Sebagai kegiatan pembuka, guru memberikan apresepsi tentang

aksara Jawa. Setelah itu guru menceritakan sejarah aksara Jawa secara singkat.

Kemudian menjelaskan jumlah seluruh aksara Jawa, dan dilanjutkan menjelaskan

dan memberi contoh dalam penulisannya, yang disertai sandangan aksar Jawa

yang terdiri dari : (a) sandangan vokal (sandhangan swara), (b) sandhangan

panyigeging wanda; (c) penanda gugus konsonan (sandhangan wyanjaya).

Kemudian yang terakhir menjelaskan pasangan aksara Jawa dan penerapannya

dalm penulisan kata dan kalimat. Setelah selesai guru memberikan contoh

penulisan dan penerapan dalam kata dan kalimat. Kata-kata dan kalimat yang

digunakan sebagai contoh antara lain :

Page 80: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

(1) ketok palu = ; (2) turu = ; (3) dolan = ; (4)

bapak dhahar kula nedha = ; (5) adik urung adus =

.

Setelah itu guru menunjukan beberapa siswa untuk mencoba mengubah

tulisan latin ke aksara Jawa dengan tujuan menambah pemahaman siswa, siswa

yang diberikan antara lain: (1) larė; (2) gadhah; (3) wetengku kruyuk-kruyuk; (4)

ngantuk; (5) kepriye. Kegiatan terakhir adalah memberikan tes dalam bentuk

pengubahan latin menjadi aksara Jawa. Sebelum tes siswa diberikan kesempatan

untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah siswa selesai mengerjakan

tes, guru menyimpulkan materi dan kemudian diakhiri dengan salam.

3) Tahap Pengamatan atau Observasi

Peneliti melakukan pengamatn terhadap proses pembelajaran , perhatian

dan keaktifan siswa serta hasil kemampuan siswa dalam mengerjakan tes menulis

aksara Jawa. Tahap pengamatn atau obserasi pada kegiatan prasiklus bertujuan

untuk mengetahu kemampuan dan minat siswa dalam menulis aksara Jawa

sebelum menggunakan media audio visual. Hasilm pengamatan pada tahap

prasiklus diperoleh data bahwa situasi kelas masih ramai dan sangat sulit

dikendalikan, sehingga perhatian dan keaktifan siswa masih sangat rendah. Siswa

yang selalu mengikuti dan memperhatikan penjelasan dari guru hanya siswa yang

menurut data yang diperoleh adalah siswa yang mendapat ranking di kelas

tersebut. Selain itu, nilai yang didapatkan siswa juga masih banyak yang di bawah

batas nilai KKM.

Page 81: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

4) Tahap Refleksi

Pada tahap prasiklus, peneliti bersama guru melakukan pengkajian secara

menyeluruh terhadap pembelajaran yang sudah diberikan sesuai hasil pengamatan

dan hasil tes siswa. Kemudian peneliti menganalisis kesalahan dan kekurangan

yang terjadi pada kegiatan prasiklus.

Semua data yang sudah diperoleh dari tahap pengamatan atau observasi

kemudian dievaluasi dan dapat diperoleh kesimpulan tentang hasil pembelajaran

menulis aksara Jawa pada kegiatan prasiklus masih sangat kurang dilihat dari hasil

kemampuan dan minat siswa. Kemudian dari hasil refleksi, peneliti menganalisis

penyebab kurangnya kemampuan dan minat siswa dalam pembelaran menulis

aksara Jawa, diantaranya yaitu karena bentuk penulisan aksara Jawa yang sangat

sulit untuk dipahami dan dihafal. Selain itu, guru hanya menggunakan metode

ceramah dalam setiap pembelajaran menulis aksaraJawa yang menyebabkan siswa

semakin tidak berminat dan hanya bersikap pasif saat mengikuti pembelajaran

menulis aksara Jawa. Beberapa hal tersebut yang menjadikan kemampuan dan

minat siswa dalam menulis aksara Jawa juga ikut menurun.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas maka akan digunakan

media audio visual dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan minat siswa

dalam memperoleh hasil yang maksimal dalam pembelajaran menulis aksara Jawa.

b. Kegiatan Siklus I

Pelaksanaan kegiatan siklus I meliputi tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Kegiatan diawali

dengan salam. Kegiatan siklus I didasari pada hasil kegiatan prasiklus yaitu masih

Page 82: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

rendahnya kemampuan dan minat siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang

Kebumen terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa. Jadi untuk mengatasi

masalah-masalah tersebut, pada siklus I peneliti menggunakan media audio visual.

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan pada kegiatan siklus I, yaitu :

a) Menyiapkan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran beserta

skenario pembelajaran yang mencakup materi aksara Jawa, sandangan vokal

(sandangan swara), sandhangan panyigeging wanda, dan penanda gugus

konsonan (sandangan wyanjaya) serta langkah-langkah kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh guru dan siswa.

b) Menyediakan media audio visual sesuai materi yang akan diajarkan. Sebelum

kegiatan pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio

visual pada siklus I, peneliti atau guru terlebih dahulu mempersiapkan peralatan

media audio visual seperti sound system (pengeras suara), layar untuk

memperlihatkan gambarnya, dan komputer dalam bentuk gambar dan suara

aksara Jawa ataupun dari macam-macam sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjaya yang digunakan untuk

mengingatkan siswa terhadap macam-macam aksara Jawa. Kemudian, peneliti

atau guru juga mempersiapkan media audio visual dalam bentuk suara dan

gambar dan siswa diminta untuk mengamati, mencermati dan mendengarkan

beberapa contoh cara penulisan aksara Jawa dalam bentuk satu kata yang

didalamnya tentu mengandung materi sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjaya.

Page 83: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

c) Menyediakan lembar pengamatan atau observasi. Lembar pengamatan atau

observasi ini digunakan untuk tujuan mempermudah peneliti untuk mengamati

suasana kelas, serta mengamati kegiatan siswa dari segi perhatian dan keaktifan

pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung. Jadi, selama proses

observasi atau pengamatan berlangsung, pengamat hanya perlu memberikan

tanda check list pada kolom tempat peristiwa muncul sesuai dengan nama

siswa.

d) Menyediakan lembar kerja untuk siswa. Untuk mengukur kemampuan siswa

setelah pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan Siklus I ini, siswa

dibagikan soal dalam bentuk pengubahan latin menjadi aksara Jawa sebanyak 5

soal. Siswa diminta langsung mengerjakana pada lembar kerja yang sudah

disiapkan oleh guru.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 April 2012 dimulai jam

08.05-09.35. setelah guru masuk kelas, pembelajaran di awali dengan salam dan

doa bersama. Pada tahap pelaksanaan tindakan guru memulai dengan

memberikan apresepsi tentang aksara Jawa. Setelah itu siswa diminta untuk

mengingat tentang macam-macam sandhangan dalam aksara Jawa, yaitu: (a)

sandangan vokal (sandhangan swara), seperti: wulu, pepet, suku, taling, taling

tarung; (b) sandhangan panyigeging wanda, seperti: wignyan, layar, cecak,

pangkon; (c) penenda gugus konsonan (sandhangan wyanjaya), seperti: cakra,

keret, pengkal, panjingan wa, panjingan la. Untuk mengingat kembali lambang

dari semua jenis sandangan tersebut guru menggunakan media audio visual.

Page 84: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Kemudian guru memberikan contoh penerapan penulisannya dalam kata dan

kalimat. Kata-kata dan kalimat yang digunakan sebagai berikut :

(1) byar = ; (2) sastra = ; (3) lenggah = ; (4) siti maem

iwak = ; (5) motor motoran =

.

Kemudian guru menunjukan beberapa siswa untuk mencoba mengubah

tulisan latin menjadi aksara Jawa untuk menambah pemahaman siswa, soal yang

diberikan antara lain: (1) turonan; (2) jeng-jengan; (3) nonton TV; (4) glewean; (5)

nangis gara-gara digetak Adi. Setelah itu guru menggunakan media audio visual

kembali untuk melatih siswa berfikir cepat dan supaya sedikit demi sedikit mampu

menghafal dan memahami penjelasan yang sudah diberikan oleh guru. Pada

contoh soal tersebut siswa disuruh maju untuk mengerjakannya.

Setelah selesai, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

jika ada yang perlu ditanyakan tentang materi yang sudah di ajarkan. Kegiatan

terakhir adalah memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis

aksara Jawa setelah pembelajaran menggunakan media audio visual. Setelah siswa

selesai mengerjakan tes, guru menyimpulkan materi dan diakhiri dengan salam.

3) Tahap Pengamatan atau Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan pada saat proses

pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, mengamati perhatian dan

keaktifan siswa pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung, serta

hasil kemampuan dan minat siswa dalam mengerjakan tes menulis aksara Jawa.

Page 85: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Kegiatan pengamatan atau observasi dilaksanakan dengan tujuan

memperoleh data untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual

terhadap kemampuan dan minat serta perhatian dan keaktifan siswa. Hasil

pengamatan atau obervasi pada tahap ini menunjukan adanya peningkatan. Dari

data yang diperoleh diketahui bahwa siswa sudah mulai aktif walaupun masih ada

sebagian yang masih kurang memperhatikan dan bermain sendiri. Selain itu, hasil

tes siswa pada siklus I sudah mengalami peningkatan yang cukup baik

dibandingkan pada kegiatan prasiklus.

4) Tahap Refleksi

Tahap refleksi juga pada dasarnya sama dengan tahap refleksi pada

kegiatan prasiklua, yaitu peneliti bersama guru melakukan pengkajiansecara

menyeluruh terhadap tindakan yang sudah diberikan berdasarkan hasil pengamatan

dan hasil tes. Pada kegiatan siklus I dapat disimpulkan bahwa sudah terjadi

peningkatan dilihat dari motivasi siswa, keaktifan siswa, serta dilihat dari

kemampuan dan minat siswa yang juga ikut meningkat dibandingkan pada

kegiatan prasiklus, karena kegiatan siklus I suah banyak siswa yang

memperhatikan penjelasan dari guru, dan mencatat contoh-contoh penilisan aksara

Jawa yang diberikan oleh guru, siswa juga berani bertanya jika ada hal yang

kurang jelas sehingga kemampuan dab minat siswa dalam menulis aksara Jawa

juga ikut meningkat. Namun, dalam kegiatan siklus I juga masih ada sebagian

siswa yang terlihat kurang berminat dalam pembelajran menulis aksara Jawa, hal

itu terlihat dari pengamatan yang diperoleh bahwa masih da siswa yang bermain

sendiri dan berbicara dengan temannya, sehingga hasil tes ysng diperoleh juga

Page 86: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

masih rendah. Walaupun secara keseluruhan pada kegiatan ini sudah mengalami

peningkatan baik minat siswa ataupun nilai siswa, namun yang didapat belum

maksimal. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah yang ada, dalam

pembelajaran siklus II akan menggunakan media audio visual kembali, dengan

tujuan memperoleh hasil yang maksimal baik dari segi kemampuan dan prhatian

siswa ataupun minat siswa dalam menulis aksara Jawa.

c. Kegiatan Siklus II

Pelaksanaan kegiatan siklus II meliputi tahap perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi. Dan refleksi. Kegiatansiklus II

didasarkan pada hasil kegiatan siklu I walaupun sudah ada peningkatan namun

hasil yang dicapai siswa belum maksimal. Jadi, peneliti menggunakan media audio

visual kembali dengan tujuan mendapatkan hasil yang maksimal.

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan pada kegiatan siklus II, yaitu:

a) Menyiapkan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran beserta

skenario pembelajaran yang mencakup materi tentang aksara Jawa pada siklus I

serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa.

b) Menyediakan media audio visual sesuai materi yang akan diajarkan. Sebelum

kegiatan pembelajaran menulis aksara Jawa menggunakan media audio visual

pada siklus II, peneliti atau guru mempersiapkan peralatan media audio visual

dalam bentuk contoh kata dan kalimat aksara Jawa yaitu pasangan aksara Jawa

yang digunakan untuk mengingatkan siswa terhadap macam aksara Jawa yang

cara pemutarannya dengan suara dan gambar. Peneliti dan guru juga

Page 87: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

mempersiapkan media audio visual dalam bentuk kata yang nantinya akan

ditunjukan guru kepada siswa dengan bentuk per kata, siswa diminta juga untuk

mengamati dan menebak contoh kata yang sudah peneliti siapkan dalam media

audio visual yang didalamnya tentu mengandung materi pasangan aksara jawa

beserta materi yang ada pada kegiatan siklus I.

c) Menyediakan lembar pengamatan atau observasi. Lembar pengamatan atau

observasi digunakan dengan tujuan mempermudah peneliti untuk mengamati

suasana kelas, serta mengamati kegiatan siswa dari segi perhatian dan keaktifan

pada saat pembelajaran menulis aksara Jawa berlangsung. Jadi, selama proses

observasi atau pengamatan berlangsung, pengamat hanya perlu memberikan

tanda check list pada kolom tempat peristiwa muncul sesuai nama siswa.

d) Menyiapkan lembar kerja untuk siswa. untuk mengukur kemampuan siswa

setelah pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegaiatan siklus II, siswa

dibagikan soal dalam bentuk pengubahan latin menjadi aksara Jawa sebanyak 5

soal. Siswa diminta langsung mengerjakan di lembar kerja yang sudah

disiapkan oleh guru.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 April 2012 dimulai jam

08.05-09.35. Guru masuk kelas, pembelajaran diawali dengan salam dan doa

bersama. Guru memulai dengan memberikan apresepsi tentang materi yang

diajarkan pada siklus I. Setelah itu siswa diminta untuk mengingat tentang

pasangan aksara Jawa dan bentuk atau lambang dari semua pasangan aksara Jawa.

Untuk membantu siswa mengingat, guru menggunakan media audio visual.

Page 88: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Kemudian guru memberikan contoh dalam bentuk kata dan kalimat. Kata dan

kalimat yang digunakan sebagai cpntoh antara lain:

Al quran = ; (2) fatimah = ; (3) organisasi= (4)

khutbah = ; (5) adi pancen gagah = .

Kemudian guru menunjuk beberapa siswa untuk maju di depan kelas dan

mencoba mengerjakan soal dari latin di ubah menjadi aksara Jawa untuk

menambah pemahaman siswa. Soal yang diberikan antara lain; (1) siti khotijah; (2)

bencana alam; (3) orang dzolim; (4) pak lik gadhah pitik 150; (5) aku ngelus

dhadha. Setelah itu guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jia

ada yang perlu ditanyakan tentang materi yang sudah di ajarkan. Kegiatan yang

terakhir adalah memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis

aksara Jawa setelah pembelajaran menggunakan media audio visual pada siklus II.

Siswa selesai mengerjakan tes, guru menyimpulkan materi dan diakhiri dengan

salam.

3) Tahap Pengamatan atau Observasi

Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual, mengamati perhatian serta keaktifan siswa pada

saat pembelajaran menulis akara Jawa berlangsung serta hasil kemampuan dan

minat siswa dalam mengerjakan tes menulis aksara Jawa.

Kegiatan pengamatan atau observasi dilaksanakan dengan tujuan

memperoleh data untuk mengetahui kembali minat siswa dalam penggunaan

media audio visual terhadap kemampuan dan minat siswa. Hasil pengamatan atau

Page 89: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

observasi menunjukan adanya peningatan yng signifikan, data yang diperoleh

menunjuan bahwa siswa sudah banyak yang aktif walaupun masih ada beberapa

yang masih kurang memperhatikan. Hasil tes sswa pada siklus II, juga mengalami

peningkatan yang sangat baik dibandingkan pada kegiatan-kegiatan pembelajaran

sebelumnya.

4) Tahap Refleksi

Tahap refleksi pada siklus II pada dasarnya sama dengan tahap refleksi

sebelumnya, yaitu peneliti bersama guru melakukan pengkajian secara menyeluruh

terhadap tindakan yang sudah diberikan berdasarkan hasl pengamatan dan hasil

tes.

Dilihat dari hasil refleksi pada kegiatan siklus II, dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis aksara Jawa

dapat meningkatkan minat,motivasi serta kemampan siswa dibandingkan

pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual. Hal itu dapat dilihat dari

peningkatan-peningkatan yang terjadi dari siklus ke siklus yang dilihat dari segi

perhatian dan keaktifan siswa, serta dilihat dari hasil tes kemampuan siswa yang

tersus meningkat.

Jika pada tahap refleksi II sudah selesai, kemudian peneliti menganalisis

perbandingkan dengan hasil refleksi pada kegiatan-kegiatan sebelumnya yang

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kesimpulan.

5) Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Siswa Kelas VIII SMP

Negeri I Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 Setelah Mendapat Pembelajaran

Menggunakan Media Audio Visual

Page 90: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Peningkatan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP

Negeri I Sadang Kebumen setelah pembelajaran menggunakan media audio visual

dapat dilihat dari kegiatan prasiklus, kegiatan siklus I, kegiatan siklus II.

a. Kegiatan Prasiklus

Pelaksanaan kegiatan prasiklus merupakan kegiatan pembelajaran

menulis aksara Jawa tanpa menggunakan media, dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan dan minat awal siswa. Hasil tes siswa pada kegiatan prasiklus

menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam menulis aksara Jawa masih sangat

rendah, yaitu terdapat 27 (71%) siswa yan g masih di bawah nilai KKM dan hanya

ada 11 (29%) siswa yang nilainya sudah mencapai batas KKM. Nilai rata-rata

siswa hanya mencapai 61,6%. Agar lebih jelas perhatika tabel dibawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Menulis Aksara Jawa pada

Kegiatan Prasiklus

No Interval Nilai Frekuensi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1 – 10

11 – 20

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

0

0

0

0

3

11

21

3

0

0

Jumlah 38

Rata-rata 61,6

Page 91: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Diagram 4.8 Hasil Kemampuan Menulis Aksara Jawa pada

Kegiatan Prasiklus

Keterangan:

= Kegiatan Prasiklus

b. Kegiatan Siklus I

Kegiatan siklus I ini merupakan kegiatan perbaikan dan dilaksanakan

dengan melihat masalah dan kekurangan yang terjadi pada kegiatan prasiklus.

Hasil tes siswa pada kegiatan siklus I ini menunjukkan bahwa ada peningkatan

kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa dibandingkan pada

kegiatan prasiklus. Pada kegiatan ini terdapat 10 (25%) siswa yang belum

mencapai nilai KKM, hal itu menunjukkan adanya peningkatan yang terjadi

dibandingkan pada kegiatan prasiklus yang nilainya masih di bawah nilai KKM

yaitu ada 27 (71%) siswa. Siswa yang nilainya sudah mencapai batas KKM ada 11

(29%), itu menunjukkan terjadi peningkatan yang sangat baik karena pada

kegiatan prasiklus hanya ada 11 (29%) siswa yang nilainya mencapai batas KKM.

Nilai rata-rata siswa pada kegiatan ini juga ikut meningkat yaitu mencapai 72,8%

dibandingkan kegiatan sebelumnya yang hanya 61,6%. Agar lebih jelas perhatikan

tabel dan diagram di bawah ini.

0

5

10

15

20

25

(fre

ku

ensi

)

(Nilai Tengah)

3 11 21 3

Page 92: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Tabel 4.9 Hasil Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa pada

Kegiatan Prasiklus dengan Kegiatan Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi

Prasiklus Siklus I

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1 – 10

11 – 20

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

0

0

0

0

3

11

21

3

0

0

0

0

0

0

0

1

18

19

0

0

Jumlah 38 38

Rata-rata 61,6 72,8

Diagram 4.10 Hasil Perbandingan Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Prasiklus dengan Siklus I

Keterangan :

= Kegiatan Prasiklus

= Kegiatan Siklus I

c. Kegiatan Siklus II

Kegiatan siklus II ini merupakan kegiatan perbaikan dari kegiatan-kegiatan

sebelumnya. Pada kegiatan siklus II ini hasil yang diperoleh siswa lebih meningkat

dibandingkan pada kegiatan-kegiatan sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari nilai

0

5

10

15

20

25

30 40 50 60 70 80 90

(fre

ku

ensi

)

(nilai tengah)

Page 93: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

siswa yang masih di bawah KKM hanya terdapat 4 (10%) siswa, hal itu

menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik dibandingkan pada kegiatan

sebelumnya karena pada kegitan prasiklus ada 27 (71%) siswa dan pada kegiatan

siklus I masih terdapat 10 (25%) siswa yang nilainya masih di bawah KKM. Siswa

yang nilainya sudah mencapai batas KKM pada kegiatan siklus II ini ada 24 (90%)

siswa, itu menandakan terjadi peningkatan yang sangat baik karena pada kegiatan

prasiklus ada 11 (29%) dan pada kegiatan siklus I ada 28 (75%). Dan nilai rata-

rata pada siklus II ini meningkat dan bisa mencapai 77,1% dibandingkan dengan

kegiatan siklus I yang hanya mecapai 72,8%. Agar lebih jelas perhatikan tabel dan

diagram di bawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa pada

Kegiatan Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

No Interval Nilai

Frekuensi

Prasiklus Siklus I Siklus II

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1 – 10

11 – 20

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

0

0

0

0

3

11

21

3

0

0

0

0

0

0

0

1

18

19

0

0

0

0

0

0

0

0

4

29

5

0

Jumlah 38 38 38

Rata-rata 61,6 72,8 77.1

Page 94: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Diagram 4.12 Hasil Perbandingan Kemampuan Siswa Menulis Aksara Jawa

pada Kegiatan Prasiklus,Siklus I, dan Siklus II

Keterangan :

= Kegiatan Prasiklus

= Kegiatan Siklus I

= Kegiatan Siklus II

Tabel 4.13 Peningkatan Kemampuan yang Terjadi dari Beberapa Siswa Setelah

Pembelajaran Menulis Aksara Jawa dengan Menggunakan Media Audio Visual pada

kegiatan Prasiklus, Siklus I, Siklus II

No Nama Prasiklus Siklus I Siklus II

1. Aldy Satrio Pambudi 51 61 61

2. Alfi Rizki Rahmadan 60 70 79

3. Aris 69 74 78

4. Bahrul Ulum 67 75 80

5. Dewi Laraswati 58 63 78

6. Dina fadhilah 60 75 75

7. Dona Wijayanto 60 70 76

8. Eka Nurlela 60 64 60

9, Eka Setiawan 61 69 78

10. Erin Ratnadila 62 70 76

11. Fathurohman Fauzan 74 80 85

12. Fikri Faiq 61 78 79

13. Galuh Rakeamong 66 75 80

14. Gustiara Paresi 68 75 76

15. Haefah 62 70 65

16. Ihran Zuhri 66 80 81

17. Isnia Septiani 59 69 76

18. Latifah Qori wardani 60 74 78

19. Listieni 67 74 79

0

5

10

15

20

25

30

35

30 40 50 60 70 80 90

(nilai tengah)

(fre

ku

ensi

)

Page 95: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

20. Maftul Khotun 60 62 65

21. Miftahudin 61 78 79

22. Mujiono 61 79 80

23. Musrifah 60 62 76

24. Nanik Suprapti 60 68 78

25. Resti Ria septiana 60 69 79

26. Ringga Ardiantoro 75 80 86

27. Rosi 61 63 79

28. Rafik Kristiawan 70 70 80

29. Santi 61 60 78

30. Sarif Hidayatulloh 71 78 82

31. Siti Halimah 60 62 80

32. Sri Mulyani rahayu 61 61 80

33. Susilorini 61 64 79

34. Syahril Sidiq 70 76 82

35. Tiya Widia 64 76 79

36. Tri Widiarti 69 78 84

37. Tutut Fidianingsih 62 74 80

38. Wawan Adi Saputro 63 64 81

Jumlah Nilai Kelas 2341 2767 2932

Rata-rata Siswa 61,6 72,8 77,01

Peningkatan kemampuan menulis pada pembelajaran aksara Jawa. Ada siswa

yang belum mendapat peningkatan nilai di atas batas nilai KKM, ada pula yang dari

siklus I ke siklus II mengalami penurunan nilai, dan ada yang sselalu mendapat

peningkatan nilai dari kegiatan prasiklus, siklus I, siklus II, seperti:

a) Fathurohman Fauzan, pada kegiatan prasiklus mendapat nilai 74, kegiatan siklus I

nilainya 80, dan kegiatan siklus II nilainya 85. Ringga Ardiantoro. Pada kegiatan

prasiklus mendapatkan nilai 75, kegiatan siklus I nilainya 80, dan pada kegiatan

siklus II nilainya 86. Sarif Hidayatulloh, pada kegiatan prasiklus mendapatkan

nilai 71, kegiatan siklus I nilainya 78, dan pada kegiatan siklus II nilainya 82.

Ketiga anak tersebut pada kegiatan prasiklus memang sudah begitu memahami

cara penulisan aksara Jawa beserta pasangannya, namun mereka belum begitu bisa

Page 96: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

bagaimana cara menerapkan sandangan, padha lingsa dan adeg-adeg. Setelah

mendapatkan pembelajaran melalui media audio visual anak tersebut sudah begitu

faham bagaimana menerapkannya walaupun kadang masih ada yang lupa, sering

kali anak tersebut mau disuruh maju untuk mengerjakan di depan kelas. Dan pada

kegiatan siklus II ketiga anak tersebut mendapatkan nilai yang signifikan, tulisan

aksara Jawa beserta pasangan dan sandangannya sudah pada tahap baik dan

penulisan aksara Jawa sudah sempurna disertai dengan adeg-adeg dan pada ligsa;

b) Aris, pada kegiatan prasiklus mendapatkan nilai 68 karena penulisan aksara Jawa

sudah bisa sedikit terbaca, kegiatan siklus I nilainya 74 karena penulisan aksara

Jawa kurang sempurna tetapi sudah bisa terbaca, mendapat peningkatan nilai pada

kegiatan siklus II yaitu nilainya 78 karena penulisan aksara Jawa sempurna tetapi

tidak disertai dengan adeg-adeg dan pada lingsa;

c) Syahril Sidiq, kegiatan prasiklus nilainya sudah diatas batas KKM yaitu 79 karena

penulisan aksara Jawa kurang sempurna tetapi sudah bisa dibaca, kegiatan siklus I

nilainya 76 karena penulisan aksara Jawa sempurna tetapi tidak disertai dengan

adeg-adeg dan pada lingsa, dan pada kegiatan siklus II mendapatkan peningkatan

nilai menjadi 82 karena penulisan aksara Jawa sempurna disertai dengan adeg-

adeg dan pada ligsa;

d) Tri Widiarti, kegiatan prasiklus mendapatkan nilai 69 karena penulisan aksara

Jawa beserta pasangan dan sandangannya kurang sempurna tetapi sudah bisa

terbaca, kegiatan siklus I nilainya 78 karena penulisan aksara Jawa sempurna

tetapi tidak disertai adeg-adeg dan pada lingsa, kegiatan siklus II nilainya 84

Page 97: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

mendapatkan peningkatan nilai yang sifnifikan itu dikarenakan penulisan aksara

Jawa sempurna disertai dengan adeg-adeg dan pada lingsa;

e) Rafik Kristiawan, kegiatan prasiklus mendapatkan nilai 70 karena penulisan aksara

Jawa beserta pasangan dan sandangannya sudah bisa sedikit terbaca tetapi tidak

disertai pada lingsa dan adeg-adeg, kegiatan siklus I nilainya tetap sama 70 karena

penulisan aksara Jawa beserta pasangan dan sandangannya sudah bisa sedikit

terbaca tetapi tidak disertai pada lingsa dan adeg-adeg, kegiatan siklus II

mendapatkan peningkatan nilai yaitu 80 karena penulisan aksara Jawa sudah bisa

terbaca;

f) Dewi Laraswati, kegiatan prasiklus mendapatkan nilai 58 karena anak tersebut

belum bisa memahami penulisan aksara Jawa apalagi disuruh menulis juga belum

begitu faham, kegiatan siklus I nilainya 63 dan sudah ada peningkatan nilai

dibanding pada kegiatan prasiklus karena anak ini begitu antusias untuk mengikuti

pelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media audio visual, kegiatan

siklus II nilainya 80 peningkatan yang sangat bagus dan anak ini sudah begitu

faham dengan penulisan aksara Jawa beserta sandangan dan pasangannya

dibandingkan pada kegiatan prasiklus;

g) Haefah, kegiatan prasiklus mendapatkan nilai 65, kegiatan siklus I mendapatkan

nilai 62 karena pada waktu proses belajar mengajar siswa tersebut belum begitu

hafal dengan penulisan aksara jawa beserta pasangan dan sandangannya, kegiatan

siklus I nilainya meningkat menjadi 70 dan ini sudah menunjukan kemantapan

siswa untuk mengerjakan dan memahami penulisan aksara Jawa, namun pada

Page 98: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

kegiatan siklus II anak tersebut mengalami penurunan nilai lagi dikarenakan badan

sedang sakit dan kegiatan belajarnya menjadi tidak konsentrasi;

h) Maftul Khotun, kegiatan prasiklus siswa tersebut mendapat nilai 60 itu

dikarenakan anak tersebut belum bisa menulis aksara Jawa beserta pasangan dan

sandangannya, kegiatan siklus I nilainya 62 mendapatkan peningkatan nilai tetapi

belum mencapai batas nilai KKM siswa tersebut sudah mulai bisa menulis aksara

Jawa namun masih belum begitu bisa dibaca atau masih ada yang kurang cara

penulisannya, kegiatan siklus II anak tersebut sudah meningkat nilainya diatas

batas KKM yaitu 65 itu dikarenakan cara penulisannya sudah agak rapi dan bisa

dibaca;

i) Eka Nurlela, kegiatan prasiklus mendapatkan nilai 60, kegiatan siklus I nilainya

64, kegiatan siklus II nilainya 60 karena pada kegiatan belajar mengajar anak ini

selalu pasif dalam kegiatan dan hanya diam bila ditanya dan disuruh maju, siswa

ini juga belum begitu bisa memahami penulisan aksara Jawa beserta sandangan

dan pasangannya;

j) Aldy Satrio Pambudi pada kegiatan prasiklus mendapatkan nilai 51 karena sama

sekali tidak terbaca atau salah tetapi sudah didisi, kegiatan siklus I nilainya 61

karena penulisan aksara Jawa sudah bisa sedikit terbaca tetapi tidak diserta pada

lingsa dan adeg-adeg, dan pada kegiatan siklus II tetap sama nilainya 61 karena

penulisan aksara Jawa sudah bisa sedikit terbaca tetapi tidak diserta pada lingsa

dan adeg-adeg.

Page 99: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

6) Peningkatan Minat Menulis Aksara Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri I

Sadang Kebumen Tahun 2011/2012 Setelah Mendapat Pembelajaran

Menggunakan Media Audio Visual.

Pengaruh penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis

aksara Jawa terhadap motivasi belajar siswa meliputi tiga pertemuan yaitu

kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II.

b. Kegiatan Prasiklus

Dilihat dari hasil pengamatan yang didapatkan bahwa dalam proses

pembelajaran menulis aksara Jawa pada kegiatan prasiklus diperoleh data bahwa

keadaan kelas masih sangat pasif dan siswa masih banyak yang berbicara sendiri,

selain itu suasana kelas sulit untuk dikendalikan. Siswa yang selalu mengikuti dan

memperhatikan penjelasan dari guru hanya siswa yang menurut data yang

diperoleh adalah siswa yang mendapat ranking di kelas. Berdasarkan data yang

diperoleh dilihat dari segi perhatian, siswa yang mempunyai perhatian baik ada 5

siswa, yang mempunyai perhatian cukup ada 9 siswa, dan ada 24 siswa yang

mempunyai perhatian kurang. Dilihat dari segi keaktifan, siswa yang mempunyai

keaktifan baik ada 4 siswa, yang mempunyai keaktifan cukup ada 8 siswa, dan ada

26 siswa yang mempunyai keaktifan kurang. Hasil kemampuan siswa dalam

menulis aksara Jawa masih banyak yang di bawah batas nilai KKM. Agar lebih

jelas perhatikan diagram di bawah ini.

Page 100: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Diagram 4.14 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Menulis Aksara Jawa pada Kegiatan Prasiklus

Keterangan :

= Perhatian B = Baik K = Kurang

= Keaktifan C = Cukup

c. Kegiatan Siklus I

Pada pembelajaran siklus I sudah terjadi peningkatan perhatian dan

keaktifan siswa dibandingkan pada kegiatan prasiklus, walaupun masih ada

sebagian siswa yang kurang memperhatikan dan bermain sendiri. Pada kegiatan

siklus I, kelas sudah bisa sedikit dikendalikan, sehingga situasi di kelas sudah tidak

terlalu ramai dibandingkan dengan kegiatan prasiklus. Berdasarkan data yang

sudah diperoleh dari hasil pengamatan dilihat dari segi perhatian, siswa yang

mempunyai perhatian baik ada 14 siswa, yang mempunyai perhatian cukup ada 12

siswa, dan ada 12 siswa yang mempunyai perhatian kurang. Dilihat dari segi

keaktifan, siswa yang mempunyai keaktifan baik ada 13 siswa, yang mempunyai

keaktifan cukup ada 14 siswa, dan ada 11 siswa yang mempunyai keaktifan

0

5

10

15

20

25

30

B C K

(ju

mla

h a

na

k)

(kriteria)

Page 101: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

kurang. Hasil kemampuan siswa sudah menunjukkan peningkatan yang cukup baik

dibandingkan dengan kegiatan prasiklus. Agar lebih jelas perhatikan diagram di

bawah ini.

Diagram 4.15 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Menulis Aksara Jawa pada Kegiatan Siklus I

Keterangan :

= Perhatian B = Baik K = Kurang

= Keaktifan C = Cukup

d. Kegiatan Siklus II

Hasil pengamatan yang didapatkan selama proses pembelajaran siklus II

berlangsung menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dilihat dari kondisi

kelas yang sudah baik dan siswa mudah untuk dinasehati. Dilihat dari segi

perhatian dan keaktifan serta kemampuan siswa juga meningkat dibandingkan

kegiatan sebelumnya, walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang

memperhatikan dan bermain sendiri. Berdasarkan informasi yang diperoleh, siswa

tersebut dalam keseharian dan pelajaran lain juga selalu berisik dan tidak pernah

memperhatikan pada saat pembelajaran.

0

5

10

15

20

B C K

(ju

mla

h a

na

k)

(kriteria)

Page 102: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dilihat dari segi perhatian, siswa

yang mempunyai perhatian baik ada 26 siswa, yang mempunyai perhatian cukup

ada 8 siswa, dan ada 4 siswa yang mempunyai perhatian kurang. Dilihat dari segi

keaktifan, siswa yang mempunyai keaktifan baik ada 24 siswa, yang mempunyai

keaktifan cukup ada 8 siswa, dan ada 6 siswa yang mempunyai keaktifan kurang.

Hasil kemampuan siswa sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan

dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Agar lebih jelas perhatikan

diagram di bawah ini.

Diagram 4.16 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Menulis Aksara Jawa pada Kegiatan Siklus II

Keterangan :

= Perhatian B = Baik K = Kurang

= Keaktifan C = Cukup

0

5

10

15

20

25

30

B C K

(ju

mla

h a

nak

)

(kriteria)

Page 103: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Tabel 4.17 Peningkatan Minat Dilihat dari Segi Keaktifan dan Perhatian yang

Terjadi dari Beberapa Siswa

No No Nama

Siswa

Sikap atau tingkah laku siswa

Prasiklus Siklus I Siklus II

1. Mujiono Perhatian serta

keaktifan sangat

kurang, siswa

tersebut lebih

senang berbicara

sendiri dibanding-

kan memper-

hatikan penje-lasan

guru

Perhatian

sudah sedikit

meningkat,

sudah mau

mencatat hal-

hal yang

penting, namun

masih bersikap

pasif

Perhatian serta

keaktifan su-

dah sangat baik

,dilihat pada

saat dia

mendengar

penjelasan dari

guru, dan

siswa tersebut

berani

mengerjakan

soal di depan

kelas

2. Dina

Fadhilah

Perhatian serta

keaktifan sangat

kurang, siswa

tersebut lebih

memilih bercanda

dengan temannya

dibandingkan

mengikuti

pembelajaran.

Perhatian

sudah sedikit

meningkat,

walaupun

terkadang

masih

bercanda

dengan teman-

temannya.

Keaktifan

masih kurang

Perhatian

sudah sangat

baik , karena

siswa tersebut

sudah mau

mencatat hal-

hal yang

penting pada

saat

pembelajaran,

dan sesekali

ikut menjawab

pertanyaan

Page 104: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

yang

dilontarkan

dari guru

3. Galuh

Rakeoamo

ng

Pada dasarnya

siswa ini

mempunyai

kemampuan yang

baik tetapi

pendiam, walupun

perhatian sudah

baik tapi keaktifan

ma-sih sangat ku-

rang

Perhatian

sudah sangat

baik. Keaktifan

siswa tersebut

juga sudah se-

dikit mening-

kat yaitu

dengan berani

menjawab per-

tanyaan yang

dilontarkan

oleh guru

Perhatian sa-

ngat baik.

Keaktifanpun

juga meningkat

sangat baik,

yaitu dilihat

dari dia selalu

ingin bisa maju

di depan kelas

untuk menger-

jakan soal yang

diberikan guru

C. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Audio-Visual

1. Kelebihan

Kelebihan media Audio Visual dalam Pembelajaran Menulis aksara Jawa

yaitu :

a) memotivasi siswa dalam penyajian pesan gambar dan suara pada materi

aksara Jawa agar tidak terlalu bersifat verbalistis atau membosankan (dalam

bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka);

b) dapat mengukur dan mengevaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan

siswa mendengar, memahami materi aksara Jawa melalui media audio

visual;

Page 105: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

c) membantu guru untuk mempermudah dalam mengingatkan siswa tentang

semua jenis aksara Jawa dan pasangannya.

2. Kelemahan

Pengajaran audio-visual mempunyai beberapa kelemahan yang sama

dengan media pembelajaran, yaitu :

a) terlalu menekankan pada penguasaan materi aksara Jawa dari pada proses

pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagaialat

bantu guru dalam proses pembelajaran;

b) media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah;

c) Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna

media audio-visual cenderung tetap di tempat.

Page 106: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teoretis, metode penelitian, dan

hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan media audio visual sebagai

upaya peningkatan kemampuan menulis aksara jawa pada siswa kelas VIII C SMP

Negeri I Sadang Kebumen terbukti efektif, kesimpulannya sebagai berikut :

1. Langkah-langkah pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan media

audio visual, yaitu: (a) diawali dengan kegiatan prasiklus yaitu pembelajaran tanpa

menggunakan media audio visual; (b) dilanjutkan dengan kegiatan siklus I, guru

sudah menggunakan media audio visual dengan materi aksara Jawa (carakan)

yang diberi sandangan vokal (sandhangan swara), sandhangan panyigeging

wanda, dan penanda gugus konsonan (sandhangan wyanjana); (c) yang terakhir

adalah kegiatan siklus II, guru menggunakan media audio visual kembali dengan

materi yang lebih bervariasi yaitu materi pada siklus I dan ditambah dengan

pasangan aksara Jawa.

2. Peningkatan kemampuan siswa menulis aksara Jawa setelah mendapat

pembelajaran menggunakan media audio visual meningkat, hal itu dapat dilihat

dari hasil kemampuan siswa, yaitu (a) pada kegiatan prasiklus hanya ada 11 (39%)

siswa yang nilainya sudah mencapai batas KKM, ada 27 (71%) siswa yang

nilainya di bawah batas KKM, dan rata-rata kelas hanya mencapai 61,6%; (b) pada

kegiatan siklus I hasil kemampuan siswa mengalami peningkatan yaitu siswa yang

Page 107: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

nilainya sudah mencapai batas KKM ada 28 (75%), siswa yang nilainya di bawah

batas KKM ada 10 (25%), dan rata-rata kelas sudah mencapai 72,8%; (c) pada

kegiatan siklus II hasil kemampuan siswa mengalami peningkatan yang signifikan

yaitu siswa yang nilainya mencapai batas KKM bisa mencapai 24 (90%) siswa dan

hanya tinggal 4 (10%) siswa yang nilainya belum mencapai batas KKM. Rata-rata

kelas pada siklus II ini juga bisa mencapai 77,1%.

3. Peningkatan minat menulis aksara Jawa siswa kelas VIII SMP Negeri I Sadang

Kebumen dapat dilihat dari setiap siklusnya, yaitu (a) pada kegiatan prasiklus

diketahui bahwa siswa masih sangat pasif dan masih banyak yang berbicara

sendiri, kondisi kelas juga masih sulit dikendalikan; (b) pada kegiatan siklus I

siswa sudah banyak yang memperhatikan penjelasan guru dan kondisi kelas sudah

bisa sedikit dikendalikan, hal itu dapat dilihat dari segi perhatian, siswa yang

mempunyai perhatian baik ada 14 siswa, 12 siswa mempunyai perhatian cukup,

dan 12 siswa yang mempunyai perhatian kurang. Dilihat dari segi keaktifan, siswa

yang mempunyai keaktifan baik ada 13 siswa, 14 siswa mempunyai keaktifan

cukup, dan 11 siswa mempunyai keaktifan kurang; (c) pada kegiatan siklus II

sudah terjadi peningkatan yang signifikan, hal itu dapat dilihat dari segi perhatian,

siswa yang mempunyai perhatian baik mencapai 26 siswa, yang mempunyai

perhatian cukup ada 8 siswa, dan yang mempunyai perhatian kurang hanya 4

siswa. Dilihat dari segi keaktifan, siswa yang mempunyai keaktifan baik ada 24

siswa, 8 siswa mempunyai keaktifan cukup, dan hanya 6 siswa mempunyai

keaktifan kurang.

B. Saran

Page 108: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Penerapan media audio visual sebagai upaya peningkatan kemampuan dan

minat siswa dalam menulis aksara Jawa siswa kelas VIII C SMP Negeri I Sadang

Kebumen terbukti efektif. Berdasarkan hasil penelitian, maka dalam kesempatan

ini penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Pembelajaran dengan media audio visual dapat menjadi salah satu alternatif

pembelajaran bahasa dan sastra Jawa, khususnya pembelajaran menulis aksara

Jawa karena mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif dan mudah di

fahami.

2. Dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pembelajaran bahasa Jawa guru

hendaknya menyampaikan materi harus lebih berusaha untuk dapat menanamkan

konsep, sehingga dapat mempermudah siswa untuk memahami materi-materi yang

ada pada standar kompetensi.

3. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mulai lebih meningkatkan dalam

menggunakan sarana dan prasarana seiring dengan kemajuan zaman.

Page 109: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

DAFTAR PUSTAKA

`

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagravindo.

Danusuprapta. 1996. Pedoman Penulisan Aksara Jawa. Yogyakarta: Yayasan

Pustaka Nusantara.

Danusuprapta. 2002. Pedoman Aksara Jawa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka

Nusantara.

Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan. Bandung. Penerbit Alumni

Kaswanto, Eko Budi. 2008. “ Peningkatan Kemampuan Menulis aksara Jawa

Melalui Media Teka-teki Silang Beraksara Jawa Pada Siswa Kelas VIII

SMPN 2 Jetis Bantul”. Universitas Negeri Yogyakarta.

Leshin. (1992). Media Pembelajaran. Jakarta: Pembinaan Perguruan Tinggi Agama

Islam.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta ; BPFE. Yogyakarta.

Rahayu, Ida Ningsih. 2011. “Penggunaan Media Flash Card Sebagai Upaya

Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Pada Siswa Kelas VII SMP

Muhammadiyah I Kebumen”.

Rivai, Sudjana. 1997. Audio Visual. Jakarta : Bumi Aksara

Sukirno, 2009. Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Strategi Belajar Akselerasi.

Yogyakarta.

Suparno. 2006. Menulis Deskripsi Orang dan Deskripsi Tempat. Yogyakarta.

Suwandi, Sarjiwi. 2010. Peningkatan Mutu Pembelajaran. Jakarta

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung.

Page 110: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo, Wahyu. 2005. Jenis-jenis Menulis. Yogyakarta.

http;//edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-

ersuara/11-april-2010-pukul-10.00

Page 111: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

LAMPIRAN

Page 112: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 113: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 114: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 115: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 116: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 117: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Satuan Pendidikan : SMP Negeri I Sadang

Kelas/Semester : VIII/II

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Standar Kompetensi

Menulis

Menuliskan kata dan kalimat dengan menggunakan huruf atau aksara Jawa.

II. Kompetensi Dasar

Menulis kata dan kalimat menggunakan huruf atau aksara Jawa yang mengandung

sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

III. Indikator

a. Menuliskan bentuk dari sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda,

dan sandhangan wyanjana.

b. Memahami fungsi atau kegunaan sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

c. Menghafal semua jenis dan bentuk tulisan dari sandhangan swara,

sandhangan panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

d. Menulis kata dan kalimat yang mengandung sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

IV. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa mampu menuliskan lambang dari sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

b. Siswa mampu memahami fungsi atau kegunaan sandhangan swara,

sandhangan panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

c. Siswa mampu menghafal semua jenis dan bentuk tulisan dari sandhangan

swara, sandhangan panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

Page 118: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

d. Siswa mampu menulis kata dan kalimat yang mengandung sandhangan

swara, sandhangan panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

V. Materi Pembelajaran

Kata dan kalimat yang mengandung sandhangan swara, sandhangan panyigeging

wanda, dan sandhangan wyanjana.

VI. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab

2. Inquiri

3. Refleksi

4. Tugas

VII. Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Doa/ absensi

b. Memotivasi siswa dengan mengarahkan pada situasi pembelajaran dan

materi pelajaranberupa apresepsi tentang aksara Jawa.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menerangkan macam-macam sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

b. Guru menggunakan audio visual untuk mengingatkan kembali pada siswa

tentang lambang dari macam-macam sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

c. Siswa diminta mengamati dan menjawab atau menerka semua yang

ditunjukkan oleh guru dengan audio visual.

d. Guru memberikan contoh penulisan kata dan kalimat yang mengandung

sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, dan sandhangan

wyanjana.

e. Guru menggunakan audio visual yang berisikan kata dan kalimat yang

mengandung sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, dan

sandhangan wyanjana.

Page 119: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

f. Siswa diminta mengamati dan menjawab atau menerka semua yang

ditunjukkan oleh guru melalui media audio visual.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa memahami semua contoh penulisan kata dan kalimat yang

mengandung sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, dan

sandhangan wyanjana yang diberikan oleh guru.

b. Siswa mengerjakan evaluasi materi pembelajaran menulis aksara Jawa.

VIII. Sumber Belajar

1. Media : audio visual

2. Sumber : - Pedoman Penulisan Aksara Jawa karya Darusuprapta,

Yayasan Pustaka Nusantara

- Piwulang Basa Jawa karya Sujatno dkk, CV. Sahabat

IX. Penilaian

1. Bentuk Instrumen

a. Esai pengubahan latin menjadi aksara Jawa

2. Instrumen

(terlampir)

X. Norma Penilaian

No. Jenis soal Jumlah soal Penilaian

1. Esai pengubahan latin

menjadi aksara Jawa

5 5

Jumlah 25

Nilai / skor maksimal 25 X 4 = 100

Page 120: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Kebumen, 16 April 2012

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri I Sadang Guru Pembimbing Mapel

Toto Prabowo Agus Purwidodo

NIP. 132 118 276 NIP. 19650806200701014

Page 121: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Satuan Pendidikan : SMP Negeri I Sadang

Kelas/Semester : VIII/II

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Standar Kompetensi

Menulis

Menuliskan kata dan kalimat dengan menggunakan huruf atau aksara Jawa.

II. Kompetensi Dasar

Menulis kata dan kalimat menggunakan huruf atau aksara Jawa yang mengandung

sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan

pasangan aksara Jawa.

III. Indikator

a. Menuliskan bentuk dari sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda,

sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

b. Memahami fungsi atau kegunaan sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

c. Menghafal semua jenis dan bentuk tulisan dari sandhangan swara,

sandhangan panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara

Jawa.

d. Menulis kata dan kalimat yang mengandung sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

IV. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa mampu menuliskan bentuk dari sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

b. Siswa mampu memahami fungsi atau kegunaan sandhangan swara,

sandhangan panyigeging wanda, dan sandhangan wyanjana.

c. Siswa mampu menghafal semua jenis dan bentuk tulisan dari sandhangan

swara, sandhangan panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan

Page 122: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

pasangan aksara jawa.

d. Siswa mampu menulis kata dan kalimat yang mengandung sandhangan

swara, sandhangan panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan

aksara Jawa.

V. Materi Pembelajaran

Kata dan kalimat yang mengandung sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

VI. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab

2. Inquiri

3. Refleksi

4. Tugas

VII. Langkah-langkah pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Doa/ absensi

b. Memotivasi siswa dengan mengarahkan pada situasi pembelajaran dan

materi pelajaran berupa apresepsi tentang aksara Jawa.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menerangkan macam-macam sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

b. Guru menggunakan audio visual untuk mengingatkan kembali pada siswa

tentang lambang dari macam-macam sandhangan swara, sandhangan

panyigeging wanda, sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

c. Siswa diminta mengamati dan menjawab atau menerka semua yang

ditunjukkan oleh guru dengan audio visual.

d. Guru memberikan contoh penulisan kata dan kalimat yang mengandung

sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda, sandhangan wyanjana,

dan pasangan aksara Jawa.

Page 123: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

e. Guru menggunakan audio visual yang berisikan kata dan kalimat yang

mengandung sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda,

sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.

f. Siswa diminta mengamati dan menjawab atau menerka semua yang

ditunjukkan oleh guru dengan audio visual.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa memahami semua contoh penulisan kata dan kalimat yang

mengandung sandhangan swara, sandhangan panyigeging wanda,

sandhangan wyanjana, dan pasangan aksara Jawa.yang diberikan oleh

guru.

b. Siswa mengerjakan evaluasi materi pembelajaran menulis aksara Jawa

VIII. Sumber Belajar

1. Media : audio visual

2. Sumber : - Pedoman Penulisan Aksara Jawa karya Darusuprapta,

Yayasan Pustaka Nusantara

- Piwulang Basa Jawa karya Sujatno dkk, CV. Sahabat

IX. Penilaian

1. Bentuk Instrumen

a. Esai pengubahan latin menjadi aksara Jawa

2. Instrumen

(terlampir)

X. Norma Penilaian

No. Jenis soal Jumlah soal Penilaian

1.

Esai pengubahan latin

menjadi aksara Jawa

5

25

Jumlah 25

Nilai / skor maksimal 25x4 = 100

Page 124: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Kebumen, 30 April 2012

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Pembimbing Mapel

Toto Prabowo Agus Purwidodo

NIP. 132 118 276 NIP. 19650806200701014

Page 125: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Lembar Observasi Siklus I

Hari / Tanngal : Senin, 16 April 2012

Kelas : VIII C

Sekolah : SMP Negeri I Sadang Kebumen

No Nama Aspek Observasi Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perilaku Positif :

1. Memperhatikan

saat guru memberi

materi

2. Merespon tawaran

guru saat guru

memberikan

kesempatan

bertanya

3. Aktif dalam

kegiatan tanya

jawab

4. Berpartisipasi

dalam kegiatan

berdiskusi

5. Antusias saat

mengikuti pelajaran

Perilaku negatif :

6. Bergurau atau

berbicara dengan

teman saat guru

memberikan materi.

7. Bertanya pada guru

diluar materi

pelajaran

8. Pasif dalam

kegiatan.

9. Melakukan

kegiatan diluar

kegiatan diskusi

10. Enggan

mengikuti pelajaran

1. Aldy Satrio

Pambudi

- - - - - V - V V V

2. Alfi Rizki

Rahmadan

V V V - V - - -

3. Aris V V - V V - - - -

4. Bahrul Ulum V - - - V - - - -

5. Dewi

Laraswati

V - - - V - - V - -

6. Dina fadhilah V V - - - V - - - -

7. Dona

Wijayanto

V - V - V - V - V -

8. Eka Nurlela V - - - V V - V - -

9, Eka Setiawan V - - V V V - V - -

10. Erin Ratnadila V V - V V - - - - -

11. Fathurohman

Fauzan

V V V V V - - - - -

12. Fikri Faiq V V V V V - - - - -

13. Galuh

Rakeamong

V V V V V - - - - -

14. Gustiara Paresi V - - V V - - - - -

15. Haefah V - V V V V - - - -

16. Ihran Zuhri V - - V V V - - - -

17. Isnia Septiani V - V V V - - - - -

18. Latifah Qori

wardani

V - - V V - - - - -

19. Listieni V V V V V - - - - -

20. Maftul Khotun V - - V V - - - - -

21. Miftahudin V V V V V - - - - -

22. Mujiono V V V V V - - - - -

23. Musrifah V - V V V - - - - -

24. Nanik Suprapti V - V V V - - - - -

25. Resti Ria

septiana

V - - V V - - V - -

26. Ringga V V V V V - - - - -

Page 126: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Ardiantoro

Ket.

V : melakukan

- : tidak melakukan

27. Rosi V V - V V - - - - -

28. Rafik

Kristiawan

V V V V V - - - - -

29. Santi V - V V V - - - - -

30. Sarif

Hidayatulloh

V V V V V - - - - -

31. Siti Halimah V - V V V - - V - -

32. Sri Mulyani

rahayu

V - V V V - - - - -

33. Susilorini V - V V V - - - - -

34. Syahril Sidiq V - V V V - - - - -

35. Tiya Widia V V - V V - - - - -

36. Tri Widiarti V V V V V - - - - -

37. Tutut

Fidianingsih

V V V V V - - - - -

38. Wawan Adi

Saputro

V V V V V - - - - -

Page 127: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Lembar Observasi Siklus II

Hari / Tanngal : Senin, 30 April 2012

Kelas : VIII C

Sekolah : SMP Negeri I Sadang Kebumen

No Nama Aspek Observasi Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perilaku Positif :

11. Memperhatikan

saat guru memberi

materi

12. Merespon

tawaran guru saat

guru memberikan

kesempatan

bertanya

13. Aktif dalam

kegiatan tanya

jawab

14. Berpartisipasi

dalam kegiatan

berdiskusi

15. Antusias saat

mengikuti pelajaran

Perilaku negatif :

16. Bergurau atau

berbicara dengan

teman saat guru

memberikan materi.

17. Bertanya pada

guru diluar materi

pelajaran

18. Pasif dalam

kegiatan.

19. Melakukan

kegiatan diluar

kegiatan diskusi

20. Enggan

mengikuti pelajaran

1. Aldy Satrio

Pambudi

- - - - - V - V V V

2. Alfi Rizki

Rahmadan

V V V V V - - - - -

3. Aris V V V V V - - - - -

4. Bahrul Ulum V V V V V - - - - -

5. Dewi

Laraswati

V V V V V - - - - -

6. Dina fadhilah V V V V V - - - - -

7. Dona

Wijayanto

V - V V V - V - - -

8. Eka Nurlela V - - V V V - V - -

9, Eka Setiawan V V V V V - - - - -

10. Erin Ratnadila V V V V V - - - -

11. Fathurohman

Fauzan

V V V V V - - - - -

12. Fikri Faiq V V V V V - - - - -

13. Galuh

Rakeamong

V V V V V - - - - -

14. Gustiara Paresi V V V V V - - - - -

15. Haefah V - V V V - - - - -

16. Ihran Zuhri V - V V V - - - - -

17. Isnia Septiani V V V V V - - - - -

18. Latifah Qori

wardani

V V V V V - - - - -

19. Listieni V V V V V - - - - -

20. Maftul Khotun V V V V V - - - - -

21. Miftahudin V V V V V - - - - -

22. Mujiono V V V V V - - - - -

23. Musrifah V V V V V - - - - -

24. Nanik Suprapti V V V V V - - - - -

25. Resti Ria

septiana

V V V V V - - - - -

26. Ringga V V V V V - - - - -

Page 128: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Ardiantoro

Ket.

V : melakukan

- : tidak melakukan

27. Rosi V V V V V - - - - -

28. Rafik

Kristiawan

V V V V V - - - - -

29. Santi V V V V V - - - - -

30. Sarif

Hidayatulloh

V V V V V - - - - -

31. Siti Halimah V - V V V - - V - -

32. Sri Mulyani

rahayu

V V V V V - - - - -

33. Susilorini V V V V V - - - - -

34. Syahril Sidiq V V V V V - - - - -

35. Tiya Widia V - V V V - - - - -

36. Tri Widiarti V V V V V - - - - -

37. Tutut

Fidianingsih

V V V V V - - - - -

38. Wawan Adi

Saputro

V V V V V - - - - -

Page 129: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

JURNAL SISWA SIKLUS I

Nama :

No. :

Tanggapan dan Penilaian.

1. Bagaimana pendapatmu mengenai kegiatan pembelajaran menulis aksara Jawa pada hari

ini?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Hal-hal apa saja yang kamu sukai dari kegiatan pembelajaran hari ini?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Apakah hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran menulis aksara Jawa ?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. Berikan kesan Anda mengenai pembelajaran menulis aksara Jawa pada hari ini ?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. Berikan saranmu terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa pada hari ini?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .

Page 130: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

JURNAL SISWA SIKLUS II

Nama :

No. :

Tanggapan dan Penilaian.

1. Bagaimana pendapatmu mengenai kegiatan pembelajaran menulis aksara Jawa melalui

media audio visual pada hari ini?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

2. Hal-hal apa saja yang kamu sukai dari kegiatan pembelajaran hari ini?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Apakah hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran menulis aksara Jawa yang dilakukan

melalui media audio visual pada hari ini?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. Berikan kesan Anda mengenai pembelajaran menulis aksara Jawa melalui media audio

visual pada hari ini ?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. Berikan saranmu terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa melalui media audio visual

pada hari ini ?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 131: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

HASIL TES PENULISAN MENULIS AKSARA JAWA

SISWA SIKLUS I

No Nama Nilai Siswa

1. Aldy Satrio Pambudi 61

2. Alfi Rizki Rahmadan 70

3. Aris 74

4. Bahrul Ulum 75

5. Dewi Laraswati 63

6. Dina fadhilah 75

7. Dona Wijayanto 70

8. Eka Nurlela 64

9, Eka Setiawan 69

10. Erin Ratnadila 70

11. Fathurohman Fauzan 80

12. Fikri Faiq 78

13. Galuh Rakeamong 75

14. Gustiara Paresi 75

15. Haefah 70

16. Ihran Zuhri 80

17. Isnia Septiani 69

18. Latifah Qori wardani 74

19. Listieni 74

20. Maftul Khotun 62

21. Miftahudin 78

22. Mujiono 79

23. Musrifah 62

24. Nanik Suprapti 68

25. Resti Ria septiana 69

26. Ringga Ardiantoro 80

27. Rosi 63

28. Rafik Kristiawan 70

29. Santi 60

30. Sarif Hidayatulloh 78

31. Siti Halimah 62

32. Sri Mulyani rahayu 61

33. Susilorini 64

34. Syahril Sidiq 76

35. Tiya Widia 76

36. Tri Widiarti 78

37. Tutut Fidianingsih 74

38. Wawan Adi Saputro 77

Jumlah semua nilai : 2767 Nilai Rata-rata Kelas : 72,8

Page 132: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

HASIL TES PENULISAN MENULIS AKSARA JAWA

SISWA SIKLUS II

No Nama Nilai Siswa

1. Aldy Satrio Pambudi 61

2. Alfi Rizki Rahmadan 79

3. Aris 78

4. Bahrul Ulum 80

5. Dewi Laraswati 78

6. Dina fadhilah 75

7. Dona Wijayanto 76

8. Eka Nurlela 60

9, Eka Setiawan 78

10. Erin Ratnadila 76

11. Fathurohman Fauzan 85

12. Fikri Faiq 79

13. Galuh Rakeamong 80

14. Gustiara Paresi 76

15. Haefah 74

16. Ihran Zuhri 81

17. Isnia Septiani 76

18. Latifah Qori wardani 78

19. Listieni 79

20. Maftul Khotun 76

21. Miftahudin 79

22. Mujiono 80

23. Musrifah 76

24. Nanik Suprapti 78

25. Resti Ria septiana 79

26. Ringga Ardiantoro 86

27. Rosi 79

28. Rafik Kristiawan 80

29. Santi 78

30. Sarif Hidayatulloh 82

31. Siti Halimah 80

32. Sri Mulyani rahayu 80

33. Susilorini 79

34. Syahril Sidiq 82

35. Tiya Widia 79

36. Tri Widiarti 84

37. Tutut Fidianingsih 80

38. Wawan Adi Saputro 81

Jumlah semua nilai : 2932 Nilai Rata-rata kelas : 77,01

Page 133: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

DAFTAR NAMA SISWA SMP NEGERI I SADANG KEBUMEN

KELAS VIII C

No NAMA SISWA

L/P TANDA TANGAN

1. Aldy Satrio Pambudi L 1.

2. Alfi Rizki Rahmadan L 2.

3. Aris L 3.

4. Bahrul Ulum L 4.

5. Dewi Laraswati P 5.

6. Dina fadhilah P 6.

7. Dona Wijayanto L 7.

8. Eka Nurlela P 8.

9, Eka Setiawan L 9.

10. Erin Ratnadila P 10.

11. Fathurohman Fauzan L 11.

12. Fikri Faiq L 12.

13. Galuh Rakeamong L 13.

14. Gustiara Paresi P 14.

15. Haefah P 15.

16. Ihran Zuhri L 16.

17. Isnia Septiani P 17.

18. Latifah Qori wardani P 18.

19. Listieni P 19.

20. Maftul Khotun P 20.

21. Miftahudin L 21.

22. Mujiono L 22.

23. Musrifah P 23.

24. Nanik Suprapti P 24.

Page 134: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

L:17 P: 21 JML: 38

25. Resti Ria septiana P 25.

26. Ringga Ardiantoro L 26.

27. Rosi P 27.

28. Rafik Kristiawan L 28.

29. Santi P 29.

30. Sarif Hidayatulloh L 30.

31. Siti Halimah P 31.

32. Sri Mulyani rahayu P 32.

33. Susilorini P 33.

34. Syahril Sidiq L 34.

35. Tiya Widia P 35.

36. Tri Widiarti P

37. Tutut Fidianingsih P 36.

38. Wawan Adi Saputro L 37.

Page 135: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Soal Siklus I

1. Saben dina rebo pasar Kali Krasak rame banget, gedhe cilik, tuwa anom,

lanang lan wadon.

2. Raden Ajeng Nurmalita nyuwun donga marang barang ghaib.

3. Fatimah maca Al-Qur’an ayat ; 21, lan dzikir 100 kali.

4. Wulan oktober prawiro krungu pitik kluruk gone Bulik Yena sing pancen

trengginas.

5. Aku tepuk dhadha mrisani Paklik Eka uripe rekasa lan ekonomi kurang.

Page 136: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

Soal Siklus II

1. Mbah Maridjan katimbalan Gusti Maha Agung. Gubernur Jawa Tengah H.Bibit

Waluto sampun dhawuh dateng para panguwaos sintena kemawon ingkang kajiban

ing karya ing babagan redi Merapi supados enggal-enggal ngungsekaken para

warga ing wilayah ingkang mbebayani (+_ radius 6 km).

2. Kangge warga ing wilayah wau boten perlu ribet lan kemrungsung, jalaran sedaya

sarana sampun dipun cawisaken dening para pangembat praja ing papan ngriku.

3. Kanthi serat kekancingan saking BPPTK (Balai Penyelidikan dan Pengembangan

Teknologi Kegunungapian) Nomer:2048/45/BGL/V/2010 tanggal 25 oktober 2010

status redi Merapi saking SIAGA dan AWAS.

4. Cacahipun warga ing wilayah bebaya kapetang wonten 53.639 dumunung ing

kecamatan: Srumbung, Dhukun, Sawangan, Salam, Munthilan, Mungkid.

5. Ing saindenging bawana sampun kondhang menawi Merapi kalebet redi ingkang

“Superaktif” lan asring sanget njeblug. Tandha yektinipun ngantos wekdal

samangke kapetang sampun njeblug sekedhikipun kaping 19: antawisipun.

Page 137: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

GAMBAR PEMBELAJARAN MENULIS AKSARA JAWA PADA KEGIATAN

PRASIKLUS

Page 138: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

GAMBAR PEMBELAJARAN MENULIS AKSARA JAWA PADA SIKLUS I

Page 139: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …

GAMBAR PEMBELAJARAN MENULIS AKSARA JAWA PADA SIKLUS II

Page 140: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 141: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 142: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 143: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 144: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …
Page 145: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA …