Upaya Pengelolaan Pesisir dan Laut Berkelanjutan melalui...
Transcript of Upaya Pengelolaan Pesisir dan Laut Berkelanjutan melalui...
Upaya Pengelolaan Pesisir dan Laut Berkelanjutan melalui Pendidikan
Konservasi Sejak Dini di Pulau Pari, Kepulauan Seribu
(STUDI DI SDN PULAU PARI 01 PAGI KEPULAUAN SERIBU)
Sarah R. Megumi Wouthuyzen1, Nurdien H. Kistanto2, Agus Hartoko3
Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Pantai
Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro
[email protected]/[email protected]
SIMPOSIUM NASIONAL 2017
KONSERVASI PERAIRAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
(Jakarta, 9-10 Mei 2017)
1
Objek lokasi penelitian Seribu Islands
Jakarta
Pulau Pari
• Pulau Pari terletak di utara Teluk Jakarta (±35 km dari kota Jakarta)
• Gugusan Pulau Pari terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil yakni, Pulau
Pari itu sendiri, P. Burung, P. Tikus, P. Tengah dan P. Kongsi Sumber: Wouthuyzen et al (2009) dan Wouthuyzen et al (2013)
3
• Pulau Pari memiliki 3 ekosistem tropika yang khas berupa:
1) Ekosistem terumbu karang;
2) Ekosistem Lamun;
3) Ekosistem Mangrove, juga sumberdaya hayati yang
dikandung.
• Secara keseluruhan ekosistem itu memberikan produk
dan jasa lingkungan penting.
Coral reefs ecosystem Seagrass ecosystem Mangrove ecosystem
Sumber: Wouthuyzen det al (2009) dan Wouthuyzen et al (2013)
Permasalahan Lingkungan Pulau Pari
4
Tujuan Penelitian
5
Mengembangkan pendidikan konservasi sumber
daya hayati pesisir dalam meningkatkan
pengetahuan siswa sejak dini tentang
pengelolaan wilayah pesisir dan laut di Pulau
Pari.
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif
dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Pada penelitian tindakan kelas,
pengetahuan dapat dibangun dari pengalaman, khususnya
pengalaman yang diperoleh melalui tindakan (action)
Penelitian tindakan dilakukan dalam beberapa putaran
(siklus). Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 siklus.
Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil
penerapan pendidikan konservasi sumberdaya pesisir
yang telah dicapai.
• Jumlah populasi penduduk Pulau Pari sebesar 930, dengan sekitar
265 Kepala Keluarga (KK)
• Adapun masyarakat yang mendiami Pulau Pari terdiri dari beberapa
suku etnik group yakni: Bugis, Betawi, Jawa, Sunda dan Bima,
• Umumnya bahasa percakapan sehari-hari masyarakat Kepulauan
Seribu merupakan campuran bahasa dari suku-suku tersebut.
• Masyarakat Pulau Pari seluruhnya beragama Islam. Oleh karena itu,
kehidupan sosial dan budaya mereka tidak lepas dari unsur agama
Islam.
Sosial-Budaya-Ekonomi Masyarakat
Pulau Pari
7
< 20 years: 23% Elem.: 50% Fisher: 62% <½ million IDR: 48% < 10 years: 23%
20-30 years: 34% Yunior:11% Self-empl: 21% 1-2 million IDR: 45% 10-20 years: 21%
30-50 years: 40% High: 23% Civil serv: 13% 2-5 million IDR: 5% 20-40 years: 42%
>50 years: 3% Univ.: 5% Others: 4% >5 million IDR: 2% >40 years:14%
Dominated by Low level Mostly Low income Long stayed
old generation education fishermen in the island
8
Lanjutan...
Potensi Pariwisata Pulau Pari
Tahun Pengunjung Penambahan/
tahun Home Stay
Penambahan/
Tahun
2010 201.219 -
10 -
2011 210.416 9.197 - -
2012 216.168 5.752 - -
2013 218.231 2.063
90 80
2014 219.030 799
180 90
10
Why Coastal Conservation Education?
Why in The Early Age?
11
PENDIDIKAN KONSERVASI PESISIR:
Mengembangkan sebuah masyarakat yang sadar/peduli
dengan lingkungan dan masalah-masalah yang terkait, serta
memiliki pengetahuan, keahlian, sikap, motivasi dan mencari
solusi-solusi masalah saat ini dan pengecahan masalah ke
depan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil penelitian ini berupa:
1) data penilaian dari siklus I hingga siklus III menggunakan
media audio-visual interaktif, bercerita, games & fieldtrip;
2) tes awal (pretest) dan hasil akhir belajar (postest);
3) Data hasil lembar observasi (pengamatan) siswa dan guru;
4) data hasil persepsi siswa dan orang tua siswa melalui
metode wawancara, serta data hasil wawancara informan
kunci
Pendidikan/Sekolah di Pulau Pari
14
Jumlah siswa SD dan SMP Satu Atap Pulau Pari tahun ajaran 2015/2016
Sumber: Observasi peneliti
Level Grd-1 Grd-2 Grd-3 Grd-4 Grd-5 Grd-6 Total
SD 25 27 22 29 24 23 150
Level Grd-7 Grd-8 Grd-9 - - - Total
SMP 16 19 20 - - - 55
Kegiatan Pembelajaran Siswa
Gambar: Aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran konservasi pesisir (sumber: dokumentasi pribadi)
Diagram indikator pemahaman siswa
terhadap konservasi pesisir
Berikut hasil pengetahuan siswa sesuai dengan 3 indikator, materi pembelajaran konservasi yaitu:
1. pemeliharaan (preservasi);
2. perbaikan (restorasi)
3. pengelolaan berkelanjutan (sustainable)
(sumber: olah data, 2015)
Hasil Tes Siswa Pretest dan Postest
64%
92%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2
Hasil nilai Pretest dan Postest
Hasil Peningkatan Pembelajaran Siswa
Setiap Siklus
Hasil Observasi Aktivitas
Siswa dan Guru Setiap Siklus
Siswa-Siswa Berprestasi
Wawancara terhadap murid tentang pendidikan konservasi SDHP
I. Apakah pelajaran mengenal ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan mangrove serta lingkungan Pulau menyenangkan bagi kalian? (1 = ya; 0 = tidak)
II. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam menangkap pelajaran? (1 = Tidak; 0 = Sulit)
III. Apakah kalian mengerti dengan jelas materi yang diajarkan? (1 = Ya; 0 = Tidak)
IV. Apakah kalian mendapatkan manfaat dengan belajar konservasi SDHP? (1 = Ya; 0 = Tidak)
V. Bagaimana tindakan kalian dalam menjaga lingkungan pulau kedepannya?(1 = Harus menjaga; 2 = Tidak perlu)
Murid dengan nilai pendidikan SDHP tinggi
Murid dengan nilai pendidikan SDHP sedang
Murid dengan nilai pendidikan SDHP rendah
No. Kode Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Responden I II III IV V
1 881 1 0 1 1 1 2 871 1 1 1 1 1 3 884 1 1 1 1 1 4 858 1 1 1 1 1 5 873 1 1 1 1 1 6 882 1 0 1 1 1 7 883 1 1 1 1 1 8 887 1 1 1 1 1 9 892 1 1 1 1 1
10 875 1 0 1 1 1 11 872 1 1 1 1 1 12 880 1 1 1 1 1 13 870 1 1 1 1 1 14 891 1 1 1 1 1 15 869 0 0 0 0 0 16 852 1 1 1 1 1 17 893 1 1 1 1 1 18 886 1 1 0 1 1 19 855 1 1 1 1 1 20 874 1 1 1 1 1 21 876 1 0 1 1 1 22 877 1 1 1 1 1 23 879 1 1 1 1 1 24 885 1 1 1 1 1 25 862 1 1 1 1 1 26 886 1 1 1 1 1 27 890 1 0 1 1 1
Jumlah --> 26 21 25 26 26 Persentasi (%) --> 96.3 77.8 92.6 96.3 96.3
Pertanyaan I
Pertanyaan II
Pertanyaan III
Pertanyaan IV
Pertanyaan V
Wawancara terhadap orang tua murid tentang pendidikan konservasi
SDHP No.
Kode Pertanyaan pada saat wawancara Responden I II III IV V VI VII
1 881 1 1 1 1 1 1 1 2 871 1 1 1 1 1 1 1 3 884 1 1 1 1 0 0 1 4 858 1 1 1 1 0 1 1 5 873 1 1 1 1 1 1 1 6 882 1 0 1 1 1 1 1 7 883 1 1 1 1 0 0 1 8 887 1 1 1 1 1 1 1 9 892 1 1 1 0 0 0 1
10 875 1 1 1 0 0 0 1 11 872 1 1 1 1 0 0 1 12 880 1 1 1 1 0 0 1 13 870 1 1 1 0 1 1 1 14 891 1 1 1 1 0 0 1 15 869 0 0 0 0 0 0 0 16 852 1 1 1 0 0 0 1 17 893 1 1 1 1 1 1 1 18 886 0 0 0 0 0 0 0 19 855 1 1 1 1 1 1 1 20 874 1 1 1 0 0 0 1 21 876 1 1 1 1 1 1 1 22 877 1 1 1 1 1 1 1 23 879 1 1 1 0 1 1 1 24 885 1 1 1 1 0 0 1 25 862 1 1 1 1 0 0 1 26 886 1 1 1 1 1 1 1 27 890 1 1 1 1 0 0 1
Jumlah --> 25 24 25 19 12 13 25
(%) --> 92.6 88.9 92.6 70.4 44.4 48.1 92.6
I. Perlukah Pendidikan Konservasi SDHP? (1- ya 0 = tidak) !!. Apakah pendidikan konservasi SDHP nenghambat pencaharian anda? (1 = ya; 0 = Tidak)
III. Kapan sebaiknya pendidikan SDHP diajarkan?
(1 = 3-10 tahun; 0 = umur lebih dari 10 tahun)
IV Bagaimanakah perkembangan anak amengikuti Pendidikan Konservasi SDHP? (1= Ada; 0 = tidak ada)
V. Apakah orang tua turut mengajar anak pendidikan konservasi SDHP (1 = ya; 0= tidak)
VI. Bagaimanakah cara mengajarkan pendidikan SDHP di rumah? 1= beri contoh; 0= tidak beri contoh
VII. Apakah harapan anda terhadap pendidikan konservasi SDHP kedepan? (1 = Lanjut; 0 = tidak)
Pertanyaan I
Pertanyaan II
Pertanyaan III
Pertanyaan IV
Pertanyaan V
Pertanyaan VI
Pertanyaan VII
Murid dengan nilai pendidikan SDHP tinggi
Murid dengan nilai pendidikan SDHP sedang
Murid dengan nilai pendidikan SDHP rendah
Data Responden Orang Tua Siswa
33% 67%
Jenis Kelamin Responden
(Orang Tua Siswa)
Pria Wanita
22%
26% 26%
15%
11%
Usia Responden
(Orang Tua Siswa)
25 - 30 tahun
31 - 35 tahun
36 - 40 tahun
41 - 45 tahun
Lebih dari 46
tahun
Wawancara dengan Informan Kunci
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa anak
usia 8-9tahun (kelas-2SD) sangat efektif
menerima pendidikan konservasi SDHP dan
dapat diharapkan menjadi agen perubahan seiring
mereka tumbuh menjadi dewasa, namun hasil
upaya ini belum menunjukkan hasil yang nyata,
karena masih dalam taraf awal, demikian pula
waktu pembelajaran masih terlalu pendek dan
perlu dilanjutkan dan lebih efektif di masa depan.
Kompetensi pengajar harus ditingkatkan.
Pengajaran melalui metode dan media yang
kreatifdan interaktif, sangat efektif merangsang
sikap dan memotivasi siswa dalam mempelajari
pendidikan konservasi SDHP.
Lanjutan...
Diharapkan keberhasilan pendidikan sumber daya hayati
pesisir yang dimulai sejak dini berguna sebagai
pertimbangan dalam menyusun kurikulum bermuatan
pesisir dan laut.
Pendidikan ini diharapkan kedepannya dapat diterapkan
pada mata pelajaran apapun, seperti Matematika, IPA,
Geografi, IPS, Bahasa, Kesenian dan muatan lokal (mulok)
lingkungan serta mata pelajaran lainnya.
TERIMA
KASIH