UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI...

124
UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI BENCANA BANJIR DI NAGARI GUNUNG MALINTANG, KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU, KABUPATEN LIMAPULUH KOTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) HAMIDA MUSRI 15070009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2019

Transcript of UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI...

Page 1: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

1

UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI

BENCANA BANJIR DI NAGARI GUNUNG MALINTANG, KECAMATAN

PANGKALAN KOTO BARU, KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

HAMIDA MUSRI

15070009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2019

Page 2: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

2

Page 3: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

3

Page 4: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

4

Page 5: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

5

ABSTRAK

Hamida Musri (15070009). Upaya Pemerintah Nagari Dalam Rangka

Mitigasi Bencana Banjir Di Nagari Gunung Malintang, Kecamatan

Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota. Skripsi, Program Studi

Pendidikan Sosiologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) PGRI Sumatera Barat, Padang, 2019.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh wilayah Nagari Gunung Malintang

yang memiliki potensi akan terjadinya bencana banjir yang dapat menyebabkan

kerugian bagi masyarakat, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk

mengurangi kerugian tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya

pemerintahan nagari dalam melakukan mitigasi bencana banjir di Nagari Gunung

Malintang.

Teori yang digunakan yaitu teori struktural fungsional yang dikemukakan

oleh Talcot Parson. Dimana struktural fungsional merupakan suatu teori yang

mengkaji tentang unsur-unsur atau elemen-elemen yang ada didalam masyarakat

sesuai dengan sistemnya masing-masing. Informan penelitian berjumlah tiga belas

orang yang diambil secara purposive dengan kriteria yaitu, pihak pemerintah

Nagari Gunung Malintang, masyarakat dari jorong yang terkena dampak paling

besar akibat bencana banjir (Jorong Batu Belah dan Jorong Bancah Lumpur) pada

kejadian banjir pada tahun 2017, pihak yang membantu Nagari Gunung Malintang

dalam melakukan mitigasi bencana banjir. Jenis data adalah data primer dan data

sekunder. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen.

Analisis data dilakukan dengan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian

data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah nagari telah melakukan

upaya-upaya mitigasi bencana banjir sebagai berikut: rancangan program mitigasi

di RPJM Nagari 2016-2021, pelaksanaan program pembuatan bronjong,

pelaksanaan program penanaman di tepian sungai, melakukan sosialisasi dengan

cara bekerjasama dengan pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota. Selain dari

pihak pemerintah nagari upaya mitigasi juga dilakukan oleh BPBD Kabupaten

Limapuluh Kota yaitu sebagai berikut: menghancurkan batu besar yang

menghambat aliran air di daerah hulu dan menempatkan perpanjangan tangan

BPBD (Tim SAR).

Kata Kunci: Mitigasi, Pemerintah Nagari, Banjir

iv

Page 6: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

6

ABSTRACT

Hamida Musri (15070009). Nagari Government's Efforts in the Framework

of Flood Mitigation in Nagari Gunung Malintang, Pangkalan Koto Baru

District, Limapuluh Kota District. Thesis, Study Program of Sociology of

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI West

Sumatra, Padang, 2019.

This research is motivated by the Nagari Gunung Malintang area which

has the potential for flooding that can cause harm to the community, so efforts

should be made to reduce these losses. The purpose of this study is to describe the

efforts of the nagari government in mitigating flood disasters in Nagari Gunung

Malintang.

The theory used is functional structural theory proposed by Talcot Parson.

Where functional structural is a theory that studies about the elements or elements

that exist in society in accordance with their respective systems. Research

informants numbered thirteen people who were taken purposively with criteria,

namely, the Nagari Gunung Malintang government, the people of the jorong that

were most affected by the flood (Jorong Batu Belah and Jorong Bancah Lumpur)

during the flood events in 2017, those who assist Nagari Gunung Malintang in

mitigating floods. The type of data is primary data and secondary data. Data

collected through interviews, observations and study documents. Data analysis

was performed with data collection techniques, data reduction, data presentation

and drawing conclusions.

The results showed that the Nagari government had carried out the

following flood mitigation efforts: the design of the mitigation program in the

2016-2021 Nagari RPJM, the implementation of the gabong making program, the

implementation of the planting program on the banks of the river, carried out the

socialization by working with the BPBD of Limapuluh Kota Regency . Apart

from the nagari government, mitigation efforts were also carried out by the BPBD

of the Limapuluh Kota Regency, as follows: destroying large rocks that obstruct

the flow of water in the upstream area and placing an extension of the BPBD

(SAR Team).

Keywords: Mitigation, Nagari Government, Flooding

v

Page 7: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

7

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat

dan karunia-Nya alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun

dalam bentuk dan keadaan yang sederhana dengan judul “Upaya Pemerintah

Nagari Dalam Rangka Mitigasi Bencana Banjir Di Nagari Gunung Malintang,

Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota”. Shalawat beserta

salam buat junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menerangi dunia

ini dengan Al-Quran dan Hadistnya.

Selanjutnya dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan

dan dorongan serta kemudahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tidak

terhingga kepada:

1. Bapak Rio Tutri, M.Si , selaku pembimbing I dan Ibu Isnaini, M.Si, selaku

pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Tim Dosen penguji Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI

Sumatera Barat

3. Ibu Marleni, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi yang

telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Zusmelia, M.Si selaku ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.

5. Staff Dosen program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI SUMBAR yang

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis.

vi

Page 8: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

8

6. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan

mendukung setiap langkah yang penulis tempuh dalam pendidikan.

7. Bapak Wido Putra, A,Md, selaku Wali Nagari beserta staff dan juga

masyarakat Nagari Gunung Malintang yang telah bersedia untuk menjadi

informan penelitian dengan meluangkan waktu untuk memberikan informasi

kepada penulis.

8. Seluruh rekan-rekan beserta semua pihak yang telah membantu dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga bantuan, bimbingan, dan arahan serta dorongan yang telah diberikan

kepada penulis menjadi amal kebaikan dan mendapat pahala dari Allah SWT,

Amin. Akhir kata kepada Allah SWT jualah penulis kembalikan, semoga amal

kebajikan yang mereka berikan diterima dan dibalas sebagaimana semestinya.

Semoga skripsi ini dengan ketidaksempurnaannya mampu memberikan sesuatu

yang berarti bagi kita semua.

Amin Yaa Robbal ‘Alamin

Padang, Juli 2019

Penulis

vii

Page 9: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI ..................................... ii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 11

2.2 Penjelasan Terkait Penelitian ................................................................... 13

2.2.1 Peraturan Mengenai Penanggulangan Bencana ...................... 13

2.2.2 Penyebab Bencana Banjir ....................................................... 15

2.2.3 Dampak Bencana .................................................................... 16

2.2.4 Mitigasi Bencana Banjir ......................................................... 17

2.3 Penelitian Relevan .................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian ............................................................... 23

3.2 Informan Penelitian .................................................................................. 25

3.3 Jenis Data ................................................................................................. 28

3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 29

3.5 Unit Analisis ............................................................................................ 35

3.6 Aplikasi Analisis Data.............................................................................. 35

3.7 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 38

3.8 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 38

3.9 Defenisi Operasional Konsep ................................................................... 39

viii

Page 10: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

10

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Nagari .......................................................................................... 40

4.2 Kondisi Geografis .................................................................................... 44

4.3 Kondisi Demografi ................................................................................... 45

4.4 Fasilitas Umum ........................................................................................ 48

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Potensi Bencana Banjir di Nagari Gunung Malintang ....................... 52

5.2 Penyebab Banjir ................................................................................. 53

5.3 Kerugian Akibat Banjir di Nagari Gunung Malintang ....................... 55

5.4 Upaya Mitigasi Bencana Banjir Pemerintah Nagari .......................... 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 79

6.2 Saran ................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 80

LAMPIRAN

ix

Page 11: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

11

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Kerusakan yang Terjadi di Nagari Gunung Malintang ....................................... 5

1.2 Data Bencana Banjir Nagari Gunung Malintang Tahun 2017 ............................ 6

3.1 Data Informan Terkait Penelitian Upaya Mitigasi Banjir di Nagari Gunung

Malintang ............................................................................................................ 27

3.2 Jadwal Proses Penelitian ..................................................................................... 38

4.1 Sejarah Periode Pemerintah Nagari Gunung Malintang ..................................... 41

4.2 Jumlah Penduduk Per Jorong .............................................................................. 46

4.3 Data Kependudukan Berdasarkan Mata Pencaharian ......................................... 47

4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................................... 48

4.5 Data Mesjid Dan Surau/Mushallah ..................................................................... 49

4.6 Sarana Dan Prasarana Kesehatan Nagari Gunung Malintang ............................. 50

5.1 Data Bencana Nagari Gunung Malintang dari Tahun 2011-2019 ...................... 53

5.2 Kegiatan Upaya Yang Telah Dilakukan Dalam Mitigasi Bencana Banjir di

Nagari Gunung Malintang .................................................................................. 64

x

Page 12: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Hubungan Antara Analisis Data Model Milles dan Huberman .......................... 36

4.1 Struktur Organisasi Pemerintah Nagari Gunung Malintang Tahun 2016 -

2021 ..................................................................................................................... 43

5.1 Kondisi Pinggiran Sungai Batang Mahat Tahun 2016 ....................................... 59

5.2 Bronjong Ditepian Sungai Batang Mahat Jorong Batu Belah ............................ 65

5.3 Sosialisasi Banjir Tahun 2016 ............................................................................ 69

5.4 Penanaman Ditepian Sungai Batang Mahat ....................................................... 71

5.5 Kerja Bakti Masyarakat Ditepian Sungai Batang Mahat .................................... 76

xi

Page 13: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia

terutama pada musim penghujan antara bulan Desember – Maret. Terjadinya

banjir disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : Pertama, curah hujan yang

tinggi dalam waktu yang lama. Kedua, terjadinya hambatan di muara sungai

akibat terjadinya pasang naik yang bersamaan dengan puncaknya volume air yang

mengalir di sungai. Ketiga, perubahan kondisi lahan pada daerah aliran sungai

(DAS) baik di hulu, tengah dan hilir akibat adanya penebangan hutan,

pengembangan pemukiman, industri dan lain-lain. Keempat, terjadinya penurunan

permukaan tanah akibat penyedotan air tanah secara berlebihan terutama di daerah

perkotaan. Kelima, perubahan penggunaan lahan dari daerah pertanian,

perkebunan dan hutan menjadi permukiman yang menyebabkan berkurangnya

daerah resapan air. Keenam, pembangunan drainase yang tidak memperhitungkan

kondisi lahan. Ketujuh, adanya kebiasaan masyarakat yang membuang sampah

pada ke saluran drainase dan sungai mengakibatkan pendangkalan dan

penyempitan alur sungai serta menghambat aliran (Departemen RI, 2007).

Berdasarkan kondisi morfologis, penyebab banjir adalah karena relief

bentang alam Indonesia yang sangat bervariasi dan banyaknya sungai yang

mengalir diantaranya. Daerah rawan banjir tersebut diperburuk dengan

penggundulan hutan atau perubahan tata/guna lahan yang tidak memperhatikan

daerah resapan air (BAKORNAS, 2007). Wilayah yang termasuk rawan bencana

1

Page 14: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

2

banjir yaitu wilayah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat,

Jambi, Riau, Sumatera Selatan, wilayah Pantai Utara Jawa dan sebagian Jawa

Tengah bagian selatan, sebagian daerah Timor, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan

Papua(Departemen RI, 2007).

Provinsi Sumatera Barat memiliki banyak daerah yang memiliki potensi

terjadinya bencana. Berdasarkan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)

Sumbar 2008-2012, Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi bencana alam,

sebagai berikut: gempa bumi, tsunami, banjir, badai/puting beliung, gelombang

pasang, kekeringan, longsor, letusan gunung api, kebakaran hutan dan lahan,

abrasi pantai. Namun yang dampaknya luas dan potensi kerusakan yang

ditimbulkan besar biasanya disebabkan oleh bencana-bencana berikut: gempa

bumi, tsunami, banjir, longsor, letusan gunung api dan kebakaran (KOGAMI, SC-

DRR, & ESCAP, 2012). Berdasarkan data daerah rawan bencana SUMBAR pada

tahun 2016 provinsi Sumatera Barat terdapat empat potensi bencana utama yaitu

pergerakan tanah /longsor, banjir bandang/banjir, tsunami, dan gempa darat

maupun gempa laut (BNPB SUMBAR, 2019).

Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu daerah di Sumatera

Barat yang menjadi wilayah yang memiliki potensi terjadinya bencana. Kawasan

Kabupaten Limapuluh Kota memiliki beberapa kawasan rawan bencana

sebagaimana yang diuraikan seperti berikut ini:

Page 15: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

3

a. Kawasan rawan tanah longsor

Kawasan rawan tanah longsor adalah kawasan yang memiliki kriteria

kawasan yang berbentuk lereng yang mudah terjadi pergeseran tanah atau

bebatuan. Kawasan yang berada di jalur Payakumbuh-Suliki-Koto Tinggi yang

termasuk rawan longsor adalah di Jorong Ikan Banyak dan Jorong Sungai

Mangkirai di wilayah Nagari Pandam Gadang, apabila tidak cepat ditanggulangi

dapat membuat Nagari Koto Tinggi terisolir.Pada jalur Payakumbuh-Suliki-

Baruah Gunuang jalur jalan yang rawan longsor adalah di Jorong Lancaran,

Nagari Tanjung Bungo. Pada jalur Payakumbuh-Mahek longsor sering terjadi

pada bukit Simun. Dan pada jalur Payakumbuh- Mungka-Simpang Kapuak

longsor sering terjadi di badan jalan di Mungka. Sedangkan pada jalur Pangkalan-

Kapur XI (Nagari Galugur) longsor dapat terjadi di Nagari Gunuang Malintang,

Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Nagari Koto Bangun serta Nagari Galugur.

Sementara pada jalur Payakumbuh-Pekanbaru daerah yang rawan longsor

diantaranya adalah terdapat 50 titik. Setiap tahunnya longsor juga terjadi di

sepanjang jalan dari nagari Sarilamak Kecamatan Harau sampai Nagari Tanjung

Pauh Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

b. Kawasan rawan banjir

Kawasan rawan banjir adalah kawasan yang teridentifikasi sering atau

berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Kawasan rawan bencana banjir

yang ada di kabupaten Limapuluh Kota terdapat di Kecamatan Harau, Kecamatan

Mungka, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kecamatan Pangkalan Koto Baru,

Page 16: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

4

Kecamatan Kapur XI, Kecamatan Guguak, Kecamatan Bukik Barisan, Kecamtan

Luak, Kecamatan Payakumbuh, Kecamatan Akabiluru, Kecamatan Situjuah Limo

Nagari dan Kecamatan Gunuang Omeh. Ini berarti hampir seluruh kecamatan

diwilayah Kabupaten Limapuluh Kota berpotensi bencana banjir. Banjir ini

disebabkan oleh luapan sungai akibat hujan deras. Pada kawasan Kecamatan

Pangkalan Koto Baru yang menjadi rawan bencana banjir adalah Nagari

Pangkalan, Nagari Manggilang, dan Nagari Gunuang Malintang.

c. Kawasan rawan angin puting beliung

Kawasan yang rawan terjadi angin puting beliung adalah di Kecamatan

Situjuan Limo Nagari, Payakumbuh, dan Lareh Sago Halaban (Pokja AMPL

Kabupaten Lima Puluh Kota, 2012).

Pada Kabupaten Lima Puluh Kota salah satu kawasan yang sering dilanda

banjir adalah Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang terdapat beberapa nagari

yang menjadi kawasan berpotensi terjadinya banjir, salah satunya adalah Nagari

Gunung Malintang. Seperti yang dapat diketahui dari hasil wawancara yang

dilakukan pada tanggal 08 Maret 2019 dengan Ibu Eli Marlina,A.Md selaku

sekretaris nagari yang menyatakan bahwa bencana banjir besar yang terjadi di

nagari Gunung Malintang dalam rentang waktu tahun 2000- tahun2017 sudah

beberapa kali terjadi seperti pada tahun 2000, 2005, 2006, 2010, 2012, 2015,

2016 dan tahun 2017. Dalam kejadian banjir tahun 2017 ini kondisi kerusakan

yang dialami oleh masyarakat nagari Gunung Malintang seperti yang tergambar

pada tabel 1.1

Page 17: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

5

Dan kondisi kerusakan yang diakibatkan oleh bencana banjir dapat terlihat

pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Kerusakan yang terjadi di Nagari Gunung Malintang

No

Kategori

Kerusakan

Jorong Yang Terkena Banjir

Jumlah Batu

Belah

Lubuk

Ameh

Bancah

Lumpur

Koto

Lamo

Koto

Mesjid

Balik

Bukik

1 *Rusak

Parah

15 - - - 1 2 18

2 *Rusak

Sedang

62 6 13 2 37 9 129

3 *Rusak

Ringan

84 - 46 2 22 33 187

Sumber: Data Bencana Banjir Tahun 2017 Nagari Gunung Malintang

Kecamatan Pangkalan Koto Baru

Pada tabel 1.1 diketahui bahwa kerusakan yang terjadi dapat dikategorikan

menjadi 3 yaitu rusak parah yang berjumlah 187 kerusakan, rusak sedang yang

berjumlah 129 kerusakan dan rusak parah yang berjumlah 18 kerusakan. Kerugian

yang dialami masyarakat Nagari Gunung Malintang diperkirakansekitar Rp 4,7

Miliar (Dokumen Nagari Gunung Malintang mengenai Data Banjir Tahun 2017).

Dan untuk data mengenai jumlah korban ataupun kerugian yang dialami

oleh masyarakat Gunung Malintang tergambar dalam tabel 1.2 .

Page 18: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

6

Tabel 1.2

Data Bencana Banjir Nagari Gunung Malintang Tahun 2017

NO

Uraian

Jorong yang Terkena Bencana Banjir

Batu

Belah

Lubuk

Ameh

Bancah

Lumpur

Koto

Lamo

Koto

Mesjid

Balik

Bukik

Jumlah

1 Jumlah

Rumah

Rusak

161 6 69 4 63 8 347

2 Jumlah KK

yang

menjadi

korban

banjir

176 7 81 7 68 49 388

3 Jumlah Jiwa

yang

menjadi

korban

banjir

747 27 316 21 278 170 1559

4 Jumlah

Kolam yang

rusak

102 1 26 2 - 15 146

5 Jumlah

Warung

yang rusak

13 2 9 - 13 11 48

6 Jumlah

Sawah yang

rusak

7 Ha - 20 Ha 7 Ha 30 Ha 15 Ha 79 Ha

Sumber: Data Bencana Banjir Tahun 2017 Nagari Gunung Malintang Kecamatan

Pangkalan Koto Baru

Dari Tabel 1.2 dapat terlihat bahwa bencana banjir pada tahun 2017 di

Nagari Gunung Malintang ini menimbulkan berbagai kerugian seperti rumah

menjadi rusak, kolam rusak, warung rusak dan juga sawah yang ikut rusak. Dari

tabel 1.2 dapat diketahui bahwa rumah yang rusak akibat dari bencana banjir

berjumlah 347, dari jumlah total 1.830 KK di Nagari Gunung Malintang (Profil

Nagari Gunung Malintang) KK yang menjadi korban dari banjir berjumlah 388

keluarga, sedangkan dari jumlah total penduduk Nagari Gunung Malintang yang

Page 19: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

7

berjumlah 6.917 jiwa (profil Nagari Gunung Malintang) jumlah individu yang

menjadi korban banjir berjumlah 1436 jiwa. Selain dari perumahan banjir tersebut

juga membuat kerusakan pada kolam (tempat budidaya ikan), warung (kedai/

tempat usaha masyarakat) dan juga persawahan (lahan pertanian) milik

masyarakat. Dari ke-enam jorong yang terkena dampak banjir tersebut yang

paling besar terkena dampak adalah jorong Batu Belah karena dari jumlah total

KK 364 yang menjadi korban banjir mencapai 176 KK dan jorong Bencah

Lumpur dari jumlah total KK 98 yang menjadi korban banjir mencapai 81 KK.

Oleh sebab itu, untuk dapat mengurangi kerusakan/kerugian yang

diakibatkan oleh banjir, diperlukannya rencana penanggulangan dan mitigasi

bencana banjir di Nagari Gunung Malintang ini. Dalam Undang-undang Republik

Indonesia nomor 24 tahun 2007 mengenai penanggulangan bencana disebutkan

bahwa, pemerintah dan pemeritah daerah menjadi penanggung jawab dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana. Berdasarkan undang-undang tersebut

dapat diketahui bahwa pemerintah daerah dalam hal ini pemerintahan Nagari

Gunung Malintang juga ikut bertanggung jawab dalam hal penanggulangan

bencana.

Pemerintah Nagari Gunung Malintang sudah melakukan beberapa upaya

mitigasi bencana banjir sebelum kejadian bencana banjir pada tahun 2017 seperti

yang disebutkan oleh Ibu Eli Marlina A,Md (Sekretaris Nagari Gunung

Malintang) yaitu yang pertama dengan melaksanakan sosialisasi tentang mitigasi

bencana banjir yang dihadiri oleh masyarakat Nagari Gunung Malintang.Namun

dari data bencana banjir pada tahun 2017 dapat diketahui bahwa setelah

Page 20: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

8

melakukan mitigasi bencana banjir tersebut kerugian yang dialami oleh

masyarakat Nagari Gunung Malintang masih cukup besar, sehingga setelah

kejadian banjir pada tahun 2017 tersebut pihak pemerintahan nagari kembali

melakukan upaya-upaya mitigasi bencana banjir seperti yang dapat peneliti

ketahui dari hasil observasi awal yang dapat berupa pembuatan geronjong pada

tepian sungai dan juga tetap memberikan larangan buang sampah pada aliran

sungai serta sosialisasi mengenai bencana banjir.

Pada awal tahun 2019 ini tepatnya pada bulan Januari terjadi kenaikan aliran

air pada sungai namun bisa tertahan oleh geronjong yang berada pada tepian

sungai sehingga air tidak sampai pada pemukiman warga. Dari kejadian tersebut

dapat diketahui bahwa pemerintah nagari telah melakukan upaya mitigasi

sehingga dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh banjir. Namun dari

wawancara yang telah dilakukan dengan sekretaris nagari belum dapat diketahui

secara mendalam bagaimana cara pemerintahan nagari dalam melakukan upaya

penanggulangan bencana selain yang telah disebutkan sebelumnya untuk dapat

mengurangi potensi kerugian yang ditimbulkan oleh banjir ini setelah kejadian

bencana banjir pada tahun 2017 tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini

mendalami tentang upaya pemerintahan Nagari Gunung Malintang dalam rangka

melakukan mitigasi bencana banjir di Nagari Gunung Malintang, Kecamatan

Pangkalan Koto Baru.

Page 21: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

9

1.2 Rumusan Masalah

Dengan dilakukannya beberapa upaya mitigasi oleh pemerintahan Nagari

Gunung Malintang seharusnya dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh

banjir, namun berdasarkan data bencana banjir tahun 2017dapat diketahui bahwa,

dengan beberapa upaya mitigasi tersebut kerugian yang dialami masih cukup

besar. Oleh karena itu, pemerintah nagari melakukan upaya mitigasi setelah

kejadian banjir pada tahun 2017 sehingga pada bulan Januari 2019 kerugian banjir

berkurang dikarenakan air dapat tertahan oleh bronjong yang ada ditepian sungai

sehingga air tidak meluap. Sehingga untuk mengetahui lebih dalam mengenai

upaya mitigasi yang dilakukan oleh pemerintahan nagari Gunung Malintang,

rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana cara pemerintah Nagari

Gunung Malintang dalam melakukan upaya mitigasi bencana banjir untuk dapat

mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh banjir tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya pemerintahan nagari dalam

melakukan mitigasi bencana banjir di Nagari Gunung Malintang.

1.4 Manfaat Peneltian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara akademis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam

menambahkan ilmu dan wawasan bagi civitas akademika dalam memperluas

Page 22: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

10

wawasan kajian sosiologi lingkungan dan sosiologi pemberdayaan

masyarakat, khususnya yang mengkaji tentang kebencanaan.

2. Secara praktis, dapat memberikan masukan tentang mitigasi bencana banjir

baik itu untuk pemerintah nagari maupun masyarakat umum yang ada di

Nagari Gunung Malintang serta dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti

selanjutnya.

Page 23: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional yang dikemukakan

oleh Talcot Parson yang merupakan seorang ahli sosiologi yang mengembangkan

dan mengkaji teori struktural fungsional. Dimana struktural fungsional merupakan

suatu teori yang mengkaji tentang unsur-unsur atau elemen-elemen yang ada

didalam masyarakat sesuai dengan sistemnya masing-masing. Pendekatan yang

digunakannya adalah mengidentifikasi persyaratan fungsional yang pokok dalam

sistem tertentu.

Talcot Parson mengembangkan konsep peran dengan mendiskusikannya

dalam hubungan dengan variabel-variabel yang menunjuk pada organisasi dalam

tindakan hubungan interaksi yang membedakan dua dimensi peran yaitu hak dan

kewajiban. Tindakan yang diharapkan akan dilaksanakan oleh seseorang yang

merupakan tanggung jawab suatu peran.

Struktural fungsional Talcot Parson ini akan dimulai dengan empat fungsi

penting untuk semua sistem yang harus dipenuhi oleh sistem yang dikenal dengan

skema AGIL. Skema AGIL dikenal untuk menganalisa persyaratan-persyaratan

fungsional dalam semua sistem sosial yang dikembangkan sebagai

berikut(Johnson, 1986):

1. Adaptation (Adaptasi) adalah sebuah sistem harus menanggulangi situasi

eksternal dan internal yang dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan

11

Page 24: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

12

masyarakat dan lingkungan. Sistem sosial dalam menghadapi lingkungan

terbagi atas dua dimensi permasalahan, yaitu: pertama, suatu penyesuaian

dari sistem itu terdapat tuntutan kenyataan yang keras dan tidak dapat

dirubah, terdapat dalam lingkungan. Kedua, proses transformasi aktif dari

situasi yang dapat di manipulasi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan.

2. Goal Attainment adalah sebuah sistem yang harus mengidentifikasikan dan

mencapai tujuan utama yang diaharapkan. Parson tidak memperhatikan

tujuan secara individu akan tetapi memperhatikan tujuan bersama para

anggota dalam suatu sistem sosial. Pencapaian tujuan adalah sejenis

kulminasi tindakan secara intrinsik memuaskan dengan mengikuti kegiatan-

kegiatan penyesuaian persiapan. Untuk mencapai tujuan harus meliputi

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan prioritas dari sekian

banyak tujuan.

3. Integration yaitu sebuah sistem yang harus mengatur antara bagian satu

dengan bagian yang lain, yang menjadi komponennya atau saling

berinteraksi. Sistem tersebut akan berfungsi secara efektif, jika masyarakat

mempunyai sifat solidaritas dan kerelaan untuk bekerjasama.

4. Laten Pattern yaitu sebuah sistem yang harus dijaga supaya tidak terjadi

kekacauan dan para anggota dari sistem tersebut tidak lagi salah bertindak

yang tidak sesuai dengan sistem yang ada. Maka sebuah sistem harus

melengkapi, memelihara, dan memperbaiki situasi kehidupan sosial, baik

berupa motivasi individu maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan

menopang motivasi.

Page 25: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

13

Skema AGIL merupakan kerangka untuk menganalisis sistem tindakan

sosial yang bermula pada tipe ketegangan yang terlihat pada ketidaksesuaian

keadaan suatu sistem dengan kenyataan yang diinginkan. Sehingga merangsang

penyesuaian diri dari suatu tujuan serta semangat dorong yang diarahkan untuk

mencapai suatu tujuan melalui tahap penyesuaian terhadap suatu situasi yang

terjadi dan adanya solidaritas dalam kehidupan sosial atau integration. Maka

skema AGIL bertujuan untuk menjelaskan bahwa didalam sistem para anggota

dari sistem masyarakat mempunyai fungsi yang saling berkaitan dan

menjalankan tugas masing-masing yang sesuai dengan peran dan status(Saebani,

2016).

Pemilihan teori ini untuk digunakan dalam penelitian ini dikarenakan

untuk melihat fungsi dari masing-masing subsistem pada tingkat pemerintahan

nagari dalam melakukan upaya mitigasi bencana banjir, seperti sumber dana dan

alokasi dana mitigasi, bentuk kegiatan yang dilakukan dalam upaya mitigasi, apa

tujuan dari kegiatan mitigasi tersebut dilakukan, aturan-aturan yang dibuat agar

tujuan dapat tercapai.

2.2 Penjelasan Terkait Penelitian

2.2.1 Peraturan Mengenai Penanggulangan Bencana

Ada beberapa peraturan yang menjadi dasar dalam melakukan

penanggulangan bencana seperti yang terdapat pada buku Peraturan Kepala Badan

Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman

Page 26: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

14

Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang disusun oleh Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BPBD), yaitu :

1.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Negara Indonesia Nomor

4723).

2.Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828).

3.Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan

Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829).

4.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 tentang Pedoman

Umum Mitigasi Bencana pasal 2 yang menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah

dalam melakukan mitigasi bencana dilakukan secara berjenjang melalui struktur

kelembagaan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana, Satuan

Pelaksana Penanganan Bencana, Unit Operasi Penanganan Bencana dan Kepala

Desa/Lurah.

5.Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun

2012 tentang pedoman umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana pasal 1 yang

menyebutkan Pedoman Desa/Kelurahan Tangguh Bencana merupakan panduan

Page 27: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

15

bagi Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pengembangan

Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.

2.2.2 Penyebab Bencana Banjir

Banjir dapat disebabkan oleh 2 (dua) jenis penyebab, yaitu: 1). Faktor

alam seperti curah hujan, erosi dan sedimentasi, topografi dan geofisik sungai,

kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai, penurunan tanah, kerusakan

bangunan pengendali banjir, dan sebagainya; 2). Faktor manusia antara lain

perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan kumuh disepanjang

sungai, perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat, dan sebagainya.

Kedua faktor tersebut dapat terjadi secara bersama-sama yang dapat membuat

banjir menjadi sangat merugikan(Siswoko, 1985).

Terjadinya banjir juga disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

Pertama, curah hujan yang tinggi dalam waktu yang lama. Kedua, terjadinya

hambatan di muara sungai akibat terjadinya pasang naik yang bersamaan dengan

puncaknya volume air yang mengalir di sungai. Ketiga, perubahan kondisi lahan

pada daerah aliran sungai (DAS) baik di hulu, tengah dan hilir akibat adanya

penebangan hutan, pengembangan pemukiman, industri dan lain-lain. Keempat,

terjadinya penurunan permukaan tanah akibat penyedotan air tanah secara

berlebihan terutama di daerah perkotaan. Kelima, perubahan penggunaan lahan

dari daerah pertanian, perkebunan dan hutan menjadi permukiman yang

menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Keenam, pembangunan drainase

yang tidak memperhitungkan kondisi lahan. Ketujuh, adanya kebiasaan

Page 28: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

16

masyarakat yang membuang sampah pada ke saluran drainase dan sungai

mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan alur sungai serta menghambat

aliran (Departemen RI, 2007).

2.2.3 Dampak Bencana

Ada beberapa dampak yang diakibatkan oleh terjadinya bencana yaitu :

1. Kematian, trauma fisik maupun kejiwaan, timbulnya pengungsi, kehilangan

dan tercerainya sanak keluarga, human trafficking, hilangnya harta benda,

serta hilangnya harapan dan masa depan yang lebih baik.

2. Dampak terhadap perekonomian masyarakat, diantaranya adalah dapat

menyebabkan rusak dan hancurnya infrastruktur seperti jalan raya, jembatan,

saluran irigasi, bendungan, lapangan terbang, pelabuhan, pasar, rumah sakit,

pertanian, perkebunan, pemukiman penduduk, listrik, PDAM, dan saluran

telekomunikasi.

3. Politik dan keamanan. Dampak bencana dapat menimbulkan ketidakamanan

karena apabila penanggulangan pengungsi berjalan tidak baik akan

mengakibatkan gejolak ketidakpuasan, pencurian dan penjarahan. Keadaan

ini dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk

menciptakan situasi politik yang tidak kondusif.

4. Lingkungan hidup. Bencana alam dapat menimbulkan kerusakan pada

lingkungan (Tjandra, 2017).

Selain dampak-dampak tersebut, terjadinya bencana juga menimbulkan

dampak psikologi seperti kecemasan, ketakutan dan tekanan(Ifdil & Ghani, 2017).

Page 29: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

17

2.2.4 Mitigasi Bencana Banjir

Mitigasi banjir dapat terbagi atas dua yakni mitigasi secara aktif dan

mitigasi secara pasif. Mitigasi bencana banjir secara aktif dapat dilakukan dengan

disusunnya manajemen pengendalian banjir untuk memperkecil dampak negatif

dari bencana banjir, antara lain: korban jiwa, kerusakan harta benda, kerusakan

lingkungan, dan terganggunya kegiatan sosial ekonomi.(Hermon, 2012). Prinsip-

prinsip yang harus dilakukan untuk melakukan mitigasi bencana banjir secara

aktif (BNPB, 2008), antara lain:

1.Menahan air sebesar mungkin dihulu dengan membuat waduk dan konservasi

tanah dan air.

2.Meresapkan air hujan sebanyak mungkin ke dalam tanah dengan sumur resapan

dan menyediakan daerah terbuka hijau.

3.Mengendalikan air di bagian tengah dengan menyimpan sementara di daerah

retensi.

4.Mengalirkan air secepatnya ke muara atau ke laut dengan menjaga kapasitas

wadah air.

5.Mengamankan penduduk, prasarana vital, dan harta benda.

Page 30: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

18

Tahap –tahap mitigasi aktif bencana banjir terdapat tiga tahap yaitu:

1.Tahap sebelum terjadi banjir

Kegiatan yang dilakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi

ancaman bahaya banjir meliputi: (1) Penyebarluasan peraturan perundangan-

undangan atau informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah banjir.(2)

Pemantauan lokasi-lokasi rawan (kritis) secara terus-menerus.(3) Optimasi

pengoperasian prasarana dan sarana pengendali banjir.(4) Penyebarluasan

informasi daerah rawan banjir, bahaya, dan tindakan yang harus diambil oleh

masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.

2.Tahap saat terjadi banjir

Kegiatan yang dilakukan adalah (1) Pemantauan tinggi muka air dan debit

air pada setiap titik pengamatan (2) Evakuasi penduduk sesuai dengan prosedur

(3) memberikan bantuan kepada penduduk.

3.Tahap setelah terjadi banjir

Kegiatan yang dilakukan adalah: (1) pemulihan kembali pemukiman

penduduk, prasarana umum, bangunan pengendali banjir, dan lain-lain.(2)

Pengembalian penduduk ke tempat semula.(3) Pengamatan, pendataan kerugian,

dan kerusakan banjir.(Hermon, 2012)

Page 31: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

19

2.3 Penelitian Relevan

Penelitian relevan merupakan bagian penguraian tentang beberapa pendapat

atau penelitian yang terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

Dibawah ini penulis akan mengemukakan hasil-hasil studi yang dirasa perlu dan

relevan dengan penelitian penulis antara lain :

Pertama, Kurnia Rahmawati (2017) yang berjudul Partisipasi Masyarakat

Dalam Upaya Mitigasi Bencana Banjir Di Kelurahan Pucangsawit Kecamatan

Jebres Kota Surakarta Tahun 2017. Tujuan penelitiannya adalah untuk

mengetahui: (1) bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana

banjir di Kel. Pucangsawit, Kec. Jebres, Kota Surakarta Tahun 2017. (2) tingkat

partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana banjir di Kel. Pucangsawit,

Kec. Jebres, Kota Surakarta Tahun 2017. Hasil yang diperoleh dalam penelitian

ini adalah (1) bentuk partisipasi masyarakat berbentuk ide atau mengeluarkan

pendapat termasuk dalam kategori sangat aktif, dalam bentuk sumbangan

keuangan termasuk juga kategori sangat aktif, dan bentuk dalam bentuk tenaga

termasuk dalam kategori sangat aktif, (2) Pengetahuan RW 11 dalam kategori

tinggi, RW 13 dalam kategori sedang, dan RW 9 dalam kategori rendah, tingkat

perasaan RW 13 dalam kategori tinggi, RW 9 dalam kategori sedang, dan RW 11

dalam kategori rendah, kemudian dalam upaya pengurangan dampak banjir

dikategorikan sangat setuju, RW 9 dalam kategori tinggi, RW 11 dalam kategori

sedang, dan RW 13 dalam kategori rendah.(Rahmawati, 2017)

Page 32: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

20

Kedua, Alfian Fahrur Lukito (2014) yang berjudul Mitigasi Bencana Banjir

Di Desa Ngrombo Kecamatan Baki Kabupaten Suko Harjo. Tujuan penilitian ini

adalah mengkaji dan mendiskripsikan 1) Bentuk – bentuk mitigasi struktural

bencana banjir di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.2)

Mitigasi non-struktural bencana banjir di daerah penelitian tersebut.3) Tingkat

Kesiapan Organisasi Penanggulangan banjir terhadap bencana banjir di Desa

Ngrombo, Kecamatan Baki,Kabupaten Sukoharjo. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa: 1) bentuk-bentuk mitigasi struktural yang terdapat pada

Masyarakat Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo adalah

pembangunan Tanggul-tanggul di bantaran sungai Bengawan Solo yang di buat

oleh Pemerintah, Pengerukan muara sungai dan pembersihan saluran-saluran air

oleh masyarkat Desa yang bekerja sama dengan Pemerintah yang dilakukan

secara rutin dalam upaya mengurangi resiko bencana banjir. 2) Bentuk-bentuk

mitigasi nonstruktural yang terdapat pada Masyarakat Desa Ngrombo yaitu

penyadaran tentang Mitigasi bencana banjir dalam bentuk sosialisasi terhadap

Masyarakat untuk meminimalisir dampak atau resiko bencana banjir jika sewaktu-

waktu terjadi bencana banjir di Desa Ngrombo. 3) tingkat kesiapan Organisasi

Masyarakat dalam mitigasi bencana dinilai baik. Dilihat dari hasil wawancara

menunjukkan bahwa Organisasi tersebut siap dalam menghadapi bencana.

Pengetahuan dan kesiapsiagaan yang dimiliki dapat dikatakan mampu

menghadapi bencana banjir jika sewaktu-waktu melanda Desa Ngrombo.(Lukito,

2014)

Page 33: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

21

Ketiga, Andi Muchlis (2017) dengan judul penelitian Analisis

Penanggulangan Bencana Banjir Di Kecamatan Kabupaten Soppeng. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) dalam menanggulangi resiko bencana banjir di Kecamatan Ganra

Kabupaten Soppeng dan untuk mengetahui hubungan kerjasama pemerintah

daerah dengan masyarakat dalam menanggulangi resiko bencana banjir di

Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

peranan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

menjalankan setiap penanggulangan secara tepat dan lebih baik yaitu

penanggulangan bencana dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan

keadaan. Adanya koordinasi yang baik dengan instansi/dinas terkait sebagai upaya

penanggulangan bencana yang disadarkan pada koordinasi yang baik dan saling

medukung, serta dalam penanggulangan bencana harus melibatkan berbagai pihak

secara seimbang. Kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi

resiko bencana banjir telah terjalin dengan baik sebagaimana diketahui

masyarakat ikut berpartisipasi dalam ikut penyuluhan/sosialisi dengan membentuk

forum kewaspadaan dini masyarakat Kecamatan Ganra yang dilakukan oleh pihak

Kecamatan Ganra bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

ataupun instansi/dinas terkait lainnya dan masyarakat juga ikut membantu serta

mendukung peran pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana banjir yang

terjadi.(Muchlis, 2017)

Beberapa penelitian diatas memiliki kesamaan dimana sama-sama meneliti

tentang mitigasi bencana banjir. Namun pada penelitian-penelitian tersebut

Page 34: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

22

cenderung meneliti dan menguraikan tentang mitigasi yang dilakukan oleh

beberapa pihak yakni yang pertama mitigasi dari pihak masyarakat, yang kedua

dari pihak organisasi masyarakat untuk penanggulangan bencana dan yang ketiga

dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pada penelitian

terkait belum di jelaskan secara khusus tentang mitigasi yang dilakukan oleh

pemerintahan daerah, sehingga pada penelitian ini mengkaji upaya pemerintahan

daerah khususnya pemerintahan nagari dalam melakukan mitigasi bencana banjir.

Page 35: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

23

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian

Penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dimana pendekatan

kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang

mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan)

dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau

mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh dan dengan demikian

tidak menganalisis angka-angka (Afrizal, 2014). Format penelitian yang

digunakan adalah format deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan,

meringkaskan berbagai kondisi, situasi ataupun variabel tertentu(Bungin, 2011).

Pendekatan kualitatif, berupaya memahami dan menganalisis fenomena-

fenomena atau gejala yang sedemikian rupa dan tidak mungkin dilakukan dengan

pengukuran untuk memahami gejala sosial yang terjadi. Menurut Moleong (2013)

menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memiliki karakteristik yaitu (1)

pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat dan kata-kata dipertentangkan dalam

penelitian kualitatif (2) konteks menentukan dan menetapkan apakah suatu

penemuan mempunyai makna dari tindakan yang dilakukan atas realitas sosial (3)

penelitian kualitatif bersumber kepada segi alamiah yang bertentangan kepada

ilmiah (4) ) struktur nilai kontekstual bersifat determinative atas apa yang dicari

dan dianalisis dan (5) penelitian kualitatif tidak mengutamakan pada perhitungan

dalam analisis (Garna & Judistira, 1999).

23

Page 36: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

24

Menurut Cresswel (1995), pendekatan kualitatif mengarahkan kepada

penerimaan informasi yang bersifat subyektif dan historis untuk memahami dan

mengeksplorasi terhadap realitas sosial. Penelitian ini menggunakan dan

mengungkapkan atas realitas sosial dengan strategi studi kasus untuk memahami

situasi yang unik selama proses di lapangan dan kemudian mengidentifikasikan

dan menganalisis dengan cara menggali informasi sebanyak mungkin atas tujuan

penelitian. Kasus yang dipelajari bersifat bervariasi dalam memahami gejala atau

peristiwa sosial yang terjadi seperti kelompok, individu, kelembagaan, periode

waktu, yang dianalisis secara dalam dan menyeluruh (holistik). Penelitian

kualitatif juga mengacu kepada empirik (Garna & Judistira, 1999), bermaksud

untuk mengamati tentang kehidupan manusia atas tindakan dan pola sikap

manusia sebagai makhluk sosial. Penelitian kualitatif mengarahkan kepada

individu sebagai asumsi yang memiliki makna untuk melakukan aktivitas.

Menurut Strauss dan Corbin (2003 dalam(Afrizal, 2014)), ada dua alasan

peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu : pertama, terbiasa

menggunakan penelitian dengan metode tersebut. Kedua, sifat dari masalah yang

diteliti membutuhkan metode ini. Selain dua alasan tersebut dalam pemilihan

metode penelitian kualitatif menelaah teori-teori dan pandangan terhadap ilmu

yang mendasari metode penelitian kualitatif juga diperlukan. Oleh sebab itu,

alasan-alasan pemilihan metode pemilihan kualitatif dapat dikelompokkan

menjadi dua hal yaitu: pertama, esensi data yang dikumpulkan dan dianalisis.

Kedua, pertimbangan teoritis dan pandangan terhadap ilmu (Afrizal, 2014).

Page 37: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

25

3.2 Informan Penelitian

Informan penelitian ditujukan kepada seseorang yang memberikan informasi

atau hal-hal yang ada diluar diri peneliti. Sejalan dengan itu, (Afrizal, 2014)

mengungkapkan bahwa informan penelitian merupakan orang yang memberikan

informasi mengenai kejadian yang dialami oleh dirinya sendiri atau orang lain

dengan tujuan untuk menjawab tujuan penelitian. Informan penelitian bukan saja

sebagai objek dalam memberikan informasi terkait dengan penelitian apa yang

ada diluar individu atau diri sendiri melainkan sebagai subjek dalam memberikan

sumber data penelitian dengan tujuan untuk menjawab masalah yang diteliti

(Irwan, 2015).

Penarikan informan dalam pendekatan kualitatif terdapat tiga mekanisme

penelitian yaitu, mekanisme purposive sampling, kuato dan bola salju

(snowballing) (Bungin, 2011). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

mekanisme atau teknik purposive sampling. Teknik ini peneliti menentukan

informan berdasarkan pertimbangan tertentu dan kriteria yang menjadi

pertimbangan tersebut relevan dengan tujuan penelitian.Kriteria yang dipilih

dalam penelitian ini sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman peneliti dan yang

diteliti. Sehingga informasi tersebut menjadi valid atas pertimbangan yang telah

ditentukan.

Kriteria yang menjadi pilihan penelitian ini yaitu :

1. Pihak pemerintah Nagari Gunung Malintang.

Page 38: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

26

2. Masyarakat dari jorong yang terkena dampak paling besar akibat bencana

banjir (Jorong Batu Belah dan Jorong Bancah Lumpur) pada kejadian banjir

pada tahun 2017.

3. Pihak yang membantu Nagari Gunung Malintang dalam melakukan mitigasi

bencana banjir.

Berikut adalah data informan penelitian yang terkait dengan upaya mitigasi

bencana banjir di Nagari Gunung Malintang:

Page 39: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

27

Tabel 3.1

Data Informan Terkait Penelitian Upaya Mitigasi Banjir

di Nagari Gunung Malintang

NO Nama Jenis

Kelamin

Umur Alasan Penelitian

1. Wido Putra,A.Md Laki-laki 31 Wali Nagari

Gunung Malintang

2. Eli Marlina,A.Md Perempuan 40 Sekretaris Nagari

3. Ariffadilah Laki-laki 50 Kabid Pencegahan

dan Kesiapsiagaan

BPBD Kab.50 Kota

4. Sukses Laki-laki 42 Wali Jorong Batu

Belah

5. Robby Laki-laki 28 Wali Jorong

Bancah Lumpur

6. Nurdin Laki-laki 69 Masyarakat Jorong

Bancah Lumpur

yang menjadi

korban banjir tahun

2017

7. Anit Perempuan 52 Masyarakat Jorong

Batu Belah yang

menjadi korban

banjir tahun 2017

8. Hengki Irawan Laki-laki 36 Anggota Bamus

9. Nando Laki-laki 34 Kaur Pembangunan

10. Ama Perempuan 55 Masyarakat Batu

Belah

11. Iyuk Perempuan 52 Masyarakat Batu

Belah

12. Incik Perempuan 46 Masyarakat Bancah

Lumpur

13. Jendri Laki-laki 37 LPM Nagari

Gunung Malintang

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui mengenai data informan penelitian

yang dipilih berdasarkan kriteria informan penelitian yang telah dirumuskan

sebelumnya.

Page 40: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

28

3.3 Jenis Data

Data penelitian dilakukan atas dua jenis data yaitu jenis data primer dan

sekunder.

3.3.1 Data primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber

pertama di lapangan (Bungin, 2011). Data ini diperoleh melalui metode

pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara mendalam(prosedur metode

pengumpulan data ) selama di lapangan sehingga mendapatkan data yang valid.

Data primer yang peneliti peroleh pada saat penelitian adalah berupa hasil

wawancara mendalam yang peneliti lakukan dengan informan penelitian, gambar-

gambar (dokumentasi mengenai kondisi sungai Mahat saat ini, pemukiman

penduduk ditepian sungai, upaya-upaya pemerintah nagari yang telah terlaksana)

yang peneliti dapatkan melalui hasil dari observasi.

3.3.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder (Bungin, 2001).Data ini terkait dengan data yang diperoleh melalui data

dokumen untuk memperkuat data primer selama proses penelitian berlangsung.

Data sekunder terdapat pada bab empat sebagai lokasi penelitian dan

menggambarkan tentang kondisi umum mengenai lokasi penelitian. Selain itu,

data sekunder yang peneliti dapatkan adalah dokumen-dokumen. Dokumen ini

dapat berupa data-data mengenai kejadian banjir di Nagari Gunung Malintang dan

RPJM Nagari yang didapatkan di kantor Wali Nagari Gunung Malintang maupun

di BPBD 50 Kota, yang akan peneliti gunakan untuk memperkuat data yang telah

Page 41: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

29

peneliti dapatkan pada saat penelitian. Dokumen ini juga dapat berupa jurnal-

jurnal ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian, yang didapatkan dengan

studi kepustakaan. Dokumen yang peneliti dapatkan pada saat penelitian yaitu:

data bencana alam dan non alam Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2011-2019, Laporan Bencana Alam tahun 2012

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Laporan

Bencana Alam Bulan Februari Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Laporan Bencana Alam Bulan Mei Tahun

2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota,

Laporan Bencana Alam Bulan Februari Tahun 2016 Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Laporan Bencana Alam Bulan

Maret Tahun 2017 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima

Puluh Kota, Laporan Bencana Alam Bulan November Tahun 2018 Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota serta RPJM Nagari

Gunung Malintang Tahun 2016-2021.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian sangat berhubungan dengan prosedur, teknik, alat dan

desain yang akan digunakan seorang peneliti. Ketika menggunakan penelitian atau

pendekatan kualitatif maka kita akan menganalisis apa saja yang akan dijadikan

sebagai pisau atau prosedur, alat dan teknik yang akan dialokasikan. Untuk itu, si

peneliti menggunakan sejumlah metode yang akan digunakan untuk kepentingan

penelitian. Desain penelitian sangat berpengaruh kepada pendekatan penelitian

yang akan digunakan. Begitu juga prosedur, teknik dan alat penelitian harus cocok

Page 42: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

30

dengan metode penelitian yang akan menjadi dasar penelitian tersebut. Metode

pengumpulan data pada penelitianini yaitu menggunakan data pengamatan atau

observasi, wawancara mendalam (indept-interview) dan studi dokumen.

1. Pengamatan atau Observasi

Teknik observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan oleh si peneliti

dengan melalui pengamatan secara langsung tentang objek yang diteliti. Teknik

pengamatan salah satu cara mendapatkan data di lapangan dengan mengunjungi

lokasi penelitian untuk mengamati fenomena dan kebiasan yang dilakukan oleh

masyarakat untuk bisa melakukan tindakannya. Nasution (1988) menyatakan

observasi atau pengamatan merupakan pokok dasar dari bidang ilmu pengetahuan

(Sugiyono, 2012). Observasi yang dilakukan untuk mengetahui secara langsung

masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat baik mengenai perilaku

maupun tindakan seseorang dan observasi dapat mempelajari tentang perilaku dan

makna dari perilaku tersebut.

Observasi pada penelitian ini menggunakan observation non participant,

yang merupakan metode observasi dimana observer tidak ambil bagian dalam

aktivitas observe (Hasanah, 2016). Metode ini akan mendapatkan data berupa data

primer yang menggambarkan dan menganalisis tujuan dari pada penelitian atau

masalah penelitian. Peneliti melakukan observasi ini untuk mendapatkan data

primer yang didapatkan dengan mengadakan pengamatan secara langsung di

Nagari Gunung Malintang, seperti rumah-rumah masyarakat yang berada di

sekitar sungai, keadaan sungai Mahat saat ini, serta bentuk hasil dari upaya yang

telah dilakukan oleh pemerintah nagari seperti pembuatan bronjong ditepian

Page 43: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

31

sungai yang juga dapat mengetahui dimana letak bronjong tersebut dan

penanaman pohon di tepian sungai Mahat yang juga peneliti dapat mengamati

pohon apa saja yang ditanam di tepian sungai Mahat tersebut. Observasi ini

peneliti lakukan dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian yang berada

di Nagari Gunung Malintang serta melakukan pengamatan pada lokasi tersebut.

2. Wawancara Mendalam (Indept-Interview)

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan untuk membicarakan

pokok permasalahan yang akan dijadikan sebagai data dalam menganalisis dan

membuat laporan penelitian. Pengumpulan data wawancara dilakukan sebagai

informasi secara mendalam mengenai cara-cara atau upaya pemerintahan nagari

Gunung Malintang dalam melakukan mitigasi bencana banjir.Wawancara yang

dilakukan untuk saling menukar informasi dengan mengajukan pertanyaan secara

mendalam.Secara tidak langsung penelitian ini menggunakan wawancara

mendalam atau wawancara tidak berstruktur sebagai pendekatan

kualitatif.Menurut Taylor (1984) menyatakan wawancara mendalam yaitu

wawancara tidak berstruktur dan wawancara dilakukan secara berulang kali antara

pewawancara dengan informan penelitian (Afrizal, 2014).

Wawancara mendalam informan bebas untuk menanyakan informasi yang

terkait dengan aktivitas dan tujuan penelitian. Wawancara mendalam tidak

mengulangkan pertanyaan atas penelitian melainkan menanyakan informasi secara

detil untuk dijadikan analisis dan laporan dalam penelitian ini. Wawancara

mendalam dilakukan tidak hanya satu kali melainkan secara terus-menerus

terhadap permasalahan dan tujuan penelitian.Kegiatan ini dilakukan dengan

Page 44: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

32

tujuan untuk mendapatkan data secara valid dan bisa dipertanggungjawabkan oleh

peneliti.Data yang didapatkan dari kegiatan ini berupa data primer yang

didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan

penelitian yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Wawancara peneliti lakukan dengan cara mewawancarai secara mendalam

informan penelitian agar mendapatkan informasi yang valid mengenai

permasalahan penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari hasil

wawancara yang peneliti melakukan wawancara pertama pada tanggal 23 Mei

2019 yang dimulai pada jam 10.00 WIB sampai selesai yang bertempat di kantor

Wali Nagari Gunung Malintang, dengan melakukan wawancara yang pertama

dengan ibu Eli Marlina,A.Md yang menjabat sebagai sekretaris nagari dan

selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan bapak Wido Putra, A.Md

selaku wali nagari Gunung Malintang yang juga bertempat dikantor Wali Nagari

Gunung Malintang. Pada tanggal 27 Mei 2019 peneliti melakukan wawancara

dengan satu informan yaitu bapak Ariffadilah yang merupakan Kabid Pencegahan

dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, peneliti melakukan

wawancara di kantor BPBD Kabupaten Limapuluh Kota yang dimulai jam 11.00

WIB sampai selesai. Peneliti melanjutkan wawancara pada tanggal 09 Juni 2019

dengan satu informan yaitu bapak Nurdin selaku salah satu masyarakat Jorong

Bancah Lumpur yang menjadi korban banjir dengan cara mendatangi kediaman

beliau. Pada hari berikutnya tepatnya tanggal 10 Juni 2019 peneliti melakukan

wawancara kembali dengan satu informan yaitu ibuk Anit yang merupakan salah

satu masyarakt Jorong Batu Belah yang menjadi korban banjir. Selanjutnya pada

Page 45: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

33

tanggal 11 Juni 2019 peneliti melakukan wawancara dengan dua informan yaitu

yang pertama dengan bapak Sukses selaku kepala jorong Batu Belah dan yang

kedua dengan bapak Robby Dermawan yang menjabat sebagai kepala jorong

Bancah lumpur.

Pada tanggal 14 Juli 2019 peneliti melakukan wawancara kembali dengan

dua informan yaitu ibuk Ama dan Ibuk Iyuk yang beralamat di Jorong Batu. Pada

hari berikutnya yakni pada tanggal 15 Juli 2019 peneliti melakukan wawancara

dengan tiga informan yaitu yang pertama bapak Hengki Irawan selaku Bamus,

yang kedua peneliti melakukan wawancara dengan bapak Nando selaku Kaur

Pembangunan di Kantor Wali Nagari, yang ketiga peneliti melakukan wawancara

dengan bapak Jendri selaku LPM Nagari Gunung Malintang. Pada tanggal 16 Juli

2019 peneliti melakukan wawancara dengan salah satu masyarakat yaitu ibuk

Incik yang beralamat di Jorong Bancah Lumpur.

3. Studi Dokumen

Metode pengumpulan data dokumen untuk melakukan validitas data yang

dikumpulkan dengan melakukan studi kepustakaan, hasil penelitian, dokumen

lainnya.Pengumpulan data sekunder atau dokumen merupakan pengumpulan data

secara tertulis (Afrizal, 2014). Pengumpulan data dilakukan dalam mencari data

seperti surat kabar, hasil penelitian, buku, majalah dan lain-lain.Data yang

diperoleh beranekaragam terutama buku-buku, jurnal dan hasil penelitian

terdahulu. Penggunaan metode penelitian studi dokumen ini digunakan untuk

mendapatkan data sekunder. Pengumpulan data sekunder ini terkait juga dengan

data masing-masing desa yang menjadi objek penelitian ini terutama dalam

Page 46: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

34

mengenai deskripsi wilayah penelitian. Untuk mendapatkan data sekunder ini

dapat dilakukan dengan studi dokumen ke perpustakaan dan ke instansi yang

terkait dengan permasalahan penelitian.

Dokumen ini dapat berupa data-data mengenai kejadian banjir di Nagari

Gunung Malintang dan RPJM Nagari yang didapatkan di kantor Wali Nagari

Gunung Malintang maupun di BPBD 50 Kota, yang akan peneliti gunakan untuk

memperkuat data yang telah peneliti dapatkan pada saat penelitian. Dokumen ini

juga dapat berupa jurnal-jurnal ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian,

yang didapatkan dengan studi kepustakaan. Dokumen yang peneliti dapatkan pada

saat penelitian yaitu: data bencana alam dan non alam Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2011-2019, Laporan Bencana

Alam tahun 2012 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh

Kota, Laporan Bencana Alam Bulan Februari Tahun 2015 Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Laporan Bencana Alam Bulan Mei

Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh

Kota, Laporan Bencana Alam Bulan Februari Tahun 2016 Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Laporan Bencana Alam Bulan

Maret Tahun 2017 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima

Puluh Kota, Laporan Bencana Alam Bulan November Tahun 2018 Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota serta RPJM Nagari

Gunung Malintang Tahun 2016-2021. Dokumen-dokumen tersebut yang telah

peneliti dapatkan dari kantor BPBD Kabupaten Limapuluh Kota dan kantor wali

Nagari Gunung Malintang peneliti gunakan untuk memperkuat data primer yang

Page 47: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

35

diperoleh melalui observasi dan wawancara, sehingga dengan adanya dokumen-

dokumen tersebut membuat data menjadi valid.

3.5 Unit Analisis

Unit analisis merupakan satuan yang sangat penting dalam menentukan

subjek atau informan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti (Arikunto,

2010). Unit analisis pada penelitian ini yaitu berupa kelompok. Hal ini

disesuaikan dengan permasalahan penelitian, dimana dalam permasalahan

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pemerintah Nagari Gunung

Malintang dan masyarakat yang menjadi korban banjir yang merupakan suatu

kelompok.

3.6 Analisis Data

Menurut Miles dan Hunberman, analisis data adalah mereduksi data,

menyajikan data dan menarik kesimpulan (Afrizal, 2014). Analisis data yang

dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan alur pemikiran dari pada Miles

dan Huberman, yang dilakukan kegiatan secara bersama.Ini bertujuan memahami

mengenai alur kerja dan memperoleh data yang akurat untuk dijadikan sebagai

karya ilmiah. Proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 48: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

36

Gambar 3.1Hubungan antara Analisis Data Model Milles dan Huberman(Afrizal,

2014)

Pertama, pengumpulan data. Tahap pertama dalam model analisis Milles

dan Huberman adalah pengumpulan data yang didapatkan dari hasil observasi,

hasil wawancara dan berbagai dokumen yang sesuai dengan permasalahan

penelitian yang selanjutnya akan dikembangkan pada tahap selanjutnya. Dalam

tahap ini dilakukan dengan langsung turun ke lapangan lalu melakukan

wawancara dengan informan penelitian untuk dapat memperoleh informasi yaitu

pemerintah nagari Gunung Malintang, pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota

dan masyarakat yang menjadi korban banjir.

Kedua reduksi data, reduksi data dilakukan dengan memilih dan

memfokuskan pada tujuan penelitian yang penting dicari serta melakukan

penyederhanaan data yang telah dapat dikumpulkan selama proses di lapangan

(Afrizal, 2014). Istilah reduksi data dalam penelitian kualitatif dapat disejajarkan

maknanya dengan istilah pengelolaan data (mulai dari editing, koding, hingga

tabulasi data)(Bungin, 2002). Dimana pada tahap editing, peneliti memperbaiki

kualitas data serta menghilangkan keraguan data. Pada koding (mengkodekan

Penyajian Data Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan

Kesimpulan

Page 49: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

37

data) peneliti memberikan kode pada data yang dapat berupa angka ataupun

kalimat pendek. Sedangkan pada tabulasi data, peneliti memasukkan data kedalam

tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus

dalam berbagai kategori(Nazir, 2009). Dalam hal ini peneliti mencatat semua

informasi yang didapatkan dari informan yang selanjutnya peneliti akan

menyederhanakan kembali dengna cara melakukan pemilahan data yakni

mengambil data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dan membuang

data yang tidak bersangkutan dengan permasalahan penelitian.

Ketiga, tahap penyajian data. Tahap penyajian data adalah sebuah tahap

lanjutan analisis di mana peneliti menyajikan temuan penelitian berupa kategori

atau pengelompokan(Afrizal, 2014). Pada tahap ini dilakukan pengkategorian atau

pengelompokan data ke dalam klasifikasi-klasifikasi yang menentukan data yang

penting dan tidak penting. Dari data yang ditemukan dilokasi penelitian telah

tersusun dalam bentuk upaya-upaya yang dilakukan pemerintah nagari dalam

melakukan mitigasi banjir.

Keempat, Penarikan kesimpulan. Tahapan ini sebagai titik jenuh yang

telah dilalui pada tahapan pertama dan kedua serta ketiga.Sehingga tahapan

kesimpulan peneliti telah memperoleh makna dari hasil lapangan.Selama

lapangan data diproses melalui veritifikasi dengan membuka kembali hasil catatan

dan melakukan analisis data. Pada tahap ini dilakukan pengujian kebenaran setiap

informasi yang muncul terhadap data yang dipilih dari lapangan dengan cara

mengecek kembali semua sumber dari ketiga metode pengumpulan data yaitu

observasi, wawancara dan studi dokumen. Apabila hasil dilapangan di lapangan

Page 50: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

38

cocok dan sesuai dengan tiga metode tersebut dan memperkuat atas kesimpulan

data untuk mendeskripsikan bagaimana upaya pemerintah nagari dalam

melakukan mitigasi banjir maka penelitian siap dihentikan.

3.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Nagari Gunung Malintang (khususnya Jorong

Batu Belah dan Jorong Bancah Lumpur yang terkena dampak banjir paling besar),

Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota. Pemilihan lokasi

penelitian ini dilakukan atas pertimbangan Nagari Gunung Malintang merupakan

salah satu nagari yang menjadi kawasan rawan bencana banjir di Kecamatan

Pangkalan Koto Baru dan mengalami kerugian yang besar akibat dari bencana

banjir.

3.8 Jadwal Penelitian

Tabel 3.2

Jadwal Proses Penelitian

Kegiatan Mei Juni Juli Oktober

Penelitian

Bimbingan skripsi

Ujian Skripsi

Wisuda

Sumber: Peneliti Sebagai Jadwal Penelitian, 2019

Jadwal peneliti untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini dapat terlihat

pada tabel 3.2 dimana, pada bulan Mei hingga bulan Juli peneliti melakukan

penelitian yang terkait masalah penelitian selanjutnya, pada bulan Juni peneliti

melakukan bimbingan skripsi terkait dari data yang didapatkan pada saat

melakukan penelitian sehingga pada bulan Juli peneliti dapat melakukan ujian

skripsi dan dapat wisuda pada bulan Oktober.

Page 51: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

39

3.9 Definisi Operasional Konsep

1. Mitigasi Bencana

Mitigasi merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk

mengurangi dampak kerugian akibat bencana, dengan cara melakukan

pembangunan fisik ataupun meningkatkan kesadaran serta kemampuan

menghadapi ancaman bencana(Tjandra, 2017).

2. Pemerintah Nagari

Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki

batas-batas wilayah tertentu, dan berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan filosofi adat

Minangkabau (Adat basandi Syarak, Syarak basandi) dan atau

berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat(Zainuddin, 2014).

3. Banjir

Banjir adalah aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan

tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga

melimpah ke kanan dan kiri serta menimbulkan genangan/aliran dalam

jumlah yang melebihi normal dan mengakibatkan kerugian pada manusia.

Banjir sering dikenal dalam 2 bentuk, berupa penggenangan pada daerah

yang biasanya kering atau bukan rawa, dan banjir sebagai akibat terjadinya

limpahan air dari alur sungai yang disebabkan karena debit pada sungai

melebihi kapasitas pengalirannya (Siswoko, 1985).

Page 52: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

40

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Deskripsi lokasi penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

tentang daerah dimana penelitian dilakukan. Gambaran daerah penelitian sebagai

penunjang bagi pembahasan hasil penelitian, oleh karena itu deskripsi lokasi

penelitian merupakan gambaran awal dari hasil penelitian secara keseluruhan.

Adapun penelitian ini dilakukan di Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan

Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota.

4.1 Sejarah Nagari

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan mengenai sjarah pemerintahan

nagari beserta struktur organisasi Nagari Gunung Malintang berdasarkan

dokumen yang peneliti peroleh saat melaksanakan penelitian yaitu RPJM Nagari

Gunung Malintang tahun 2016-2021 yang diperoleh dari kantor wali nagari.

4.1.1 Sejarah Pemerintahan Nagari

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan mengenai sejarah pemerintahan

Nagari Gunung Malintang dari awal terbentuknya nagari ini sampai pemerintahan

saat ini. Gunuang Malintang pada awalnya tercatat 2 (dua) wilayah dikepalai oleh

Tuak Ongku dan 4 (empat) orang Wali Nagari. Kemudian berdasarkan kebijakan

Pemerintah Pusat, Pemerintahan Nagari diubah menjadi Desa dan kemudian

kembali lagi ke Nagari pada Tahun 2000 sampai sekarang(“RPJM Nagari Gunung

Malintang Tahun 2016-2021,” n.d.).

Sejarah Pemerintahan Nagari :

40

Page 53: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

41

Tabel 4.1

Sejarah Periode Pemerintah Nagari Gunuang Malintang

No Periode Nama Kepala Desa /

Wali Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

1931 – 1946

1946 – 1954

1954 – 1966

1966 - 1970

1970 – 1975

1975 – 1980

1980 – 1985

1985 – 1990

1985 – 1990

1985 – 1990

1985 – 1990

1990 – 1997

1990 – 1997

1997 – 2000

1997 – 2000

1997 – 2000

2000 – 2007

2007 - 2008

2008 – 2014

2014 – 2016

2016 –

Sekarang

Lahat

Kasat

Khatib Sii

Kamui

Suhaili Gindo Tan Ameh

Johor

Johor

Nurman Jas

Anuar Dt.Ampalowan

M. Yusup

Buyung

Azam. STK

Efendi

Syafrial, S.Pd

Efendi

Syahrul

Syafrial S.Pd

Dasrul

Azirman Khatib

Zulkifli Lubis

Wido Putra

Dt. Palo

Dt. Palo

Wali Nagari

Wali Nagari

Wali Nagari

Wali Nagari

Wali Nagari

Kepala Desa Batu Balah

Kepala Desa Balik Bukit

Kepala Desa Koto Mesjid

Kepala Desa Koto Lamo

Kepala Desa Batu Kajang

Kepala Desa Tanjung

Medan

Kepala Desa Batu Kajang

Kepala Desa Tanjung

Medan

Kepala Desa Sungai

Pimping

Wali Nagari

Pjs. Wali Nagari

Wali Nagari

Pjs Wali Nagari

Wali Nagari

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Page 54: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

42

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari tahun 1931 sampai pada tahun

2019 ini telah terjadi pergantian kepemimpinan sebanyak 21 kali(“RPJM Nagari

Gunung Malintang Tahun 2016-2021,” n.d.).

4.1.2Struktur Organisasi Pemerintah Nagari

Struktur organisasi ini akan berfungsi untuk dapat mengetahui tentang

struktur organisasi pemerintah nagari Gunung Malintang saat ini, untuk lebih

jelasnya akan digambarkan melalui gambar 4.1

Page 55: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

43

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemerintah Nagari Gunung Malintang Tahun

2016-2021

- - - - -

- - - -

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021(“RPJM

Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021,” n.d.)

Wali Nagari

Wido Putra

WIDO PUTRA

Sekretaris Nagari

Plt Eli Marlina, A.Md

Plt ELI MARLINA, A.Md

Kaur Pembangunan

Nando

NANDO

Kaur Adm/Keu

Eli Marlina, A.Md

ELI MARLINA, A.Md

Kepala Jorong Batu Balah

Sukses

SUKSES

Kepala Jorong Koto Lamo

Didil Asra

DIDIL ASRA Kepala Jorong Bencah Lumpur

Robby Dermawan

Robby Dermawan Kepala Jorong Balik Bukit

Delvi Yunedi

Delvi Yunedi Kepala Jorong Koto Mesjid

Dede Marsal

DEDE MARSAL Kepala Jorong Bukit Talao

Syaipul Zain

SYAIPUL ZAIN Kepala Jorong Sungai Pimping

Joni Avesta

JONI AVESTA

Kaur Pemerintahan

Tuti Marni,A.Md

TUTI MARNI,A.Md

Kepala Jorong Lubuk Ameh

Ferianto

FERIANTO

Bamus

Aan Didikadi

AAN DIDIKADI

LPM

Jendri.M

JENDRI.M

Staff / Bendahara

Pira Prima Sari, SE

PIRA PRIMA SARI, SE

Page 56: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

44

4.2 Kondisi Geografis

Nagari Gunuang Malintang merupakan salah satu Nagari yang berada di

wilayah pemerintahan Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh

Kota. Nagari Gunung Malintang ini memiliki wilayah seluas 24.943 Ha.

Berdasarkan data terakhir yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Program

Direktorat Jendral persiapan pemukiman Departemen Transmigrasi bahwa

ketinggian daerah Gunuang Malintang berada pada 400-500 meter dari

permukaan laut. Jarak dari ibu kota Kecamatan 14 Km, dari Ibu Kota Kabupaten

Lima Puluh Kota 60 Km, sedangkan dari Ibu kota Provinsi Sumatera Barat 196

Km. Terdapat 5 buah sungai yang mengalir di Nagari Gunung Malintang yaitu :

Batang Mahat, Batang Malutu, Sungai Pimpiang, Sungai Luhu dan Sungai

Lowan.

Nagari Gunuang Malintang berdasarkan administrasi pemerintahannya

memiliki 8 (delapan) Jorong, yaitu untuk lebih jelasnya perhatikan rincian

dibawah ini:

1. Jorong Batu Balah

2. Jorong Koto Lamo

3. Jorong Bencah Lumpur

4. Jorong Balik Bukik

5. Jorong Koto Mesjid

6. Jorong Bukik Talao

7. Jorong Sungai Pimping

8. Jorong Lubuk Ameh

Page 57: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

45

Secara administrasi Nagari Gunuang Malintang memiliki batas – batas sebagai

berikut :

Sebelah Barat : Nagari Lubuk Alai Kecamatan Kapur IX

Sebelah Timur : Nagari Pangkalan

Sebelah Utara : Propinsi Riau

Sebelah Selatan : Nagari Talang Kec. Suliki(“RPJM Nagari Gunung

Malintang Tahun 2016-2021,” n.d.)

4.3 Kondisi Demografi

4.3.1 Jumlah Komposisi Penduduk

Jumlah penduduk Nagari Gunuang Malintang berdasarkan data terakhir

sebanyak 6.917 jiwa yang terbagi atas penduduk laki – laki sebanyak 3.510 jiwa

dan perempuan sebanyak 3.407 jiwa dengan kepadatan penduduk 0.28 jiwa / Km,

ini dapat dilihat pada tabel berikut ini (“RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun

2016-2021,” n.d.):

Page 58: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

46

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Per Jorong

No Jorong Jumlah

Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

KK

1

2

3

4

5

6

7

8

Batu Balah

Koto Lamo

Koto Mesjid

Balik Bukit

Bencah Lumpur

Bukit Talao

Sungai Pimping

Lubuk Ameh

1.398

970

844

479

377

978

1.113

758

691

480

446

241

192

491

585

384

707

490

398

238

185

487

528

374

364

255

218

126

98

273

294

202

Jumlah 6.917 3.510 3.407 1.830

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Dari tabel 4.2 dapat diketahui jumlah total penduduk Nagari Gunung

Malintang yang berjumlah 6.917 jiwa yang terbagi atas jumlah total penduduk

laki-laki berjumlah 3.510 dan jumlah total penduduk perempuan berjumlah 3.407

serta dengan jumlah KK secara keseluruhan berjumlah 1.830 KK yang tersebar di

8 jorong yaitu jorong Batu Belah,Koto Lamo, Jorong Koto Mesjid, Jorong Balik

Bukit, Jorong Bencah Lumpur, Jorong Bukit Talao,Jorong Sungai Pimping dan

Jorong Lubuk Ameh. Tabel di atas menunjukkan bahwa sebaran penduduk

terbesar adalah di Jorong Batu Balah ini dipengaruhi karena luas wilayah pada

Jorong tersebut yang sangat luas dibandingkan dengan jorong yang lainnya.

4.3.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Profesi

Pada umumnya masyarakat Nagari Gunuang Malintang bermata

pencaharian sebagai petani penyadap karet, petani gambir, namun ada juga

Page 59: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

47

masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang, Polri, PNS dan wiraswasta

lainnya(“RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021,” n.d.).

Dibawah ini adalah tabel data kependudukan berdasarkan mata

pencaharian :

Tabel 4.3

Data Kependudukan Berdasarkan Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian / profesi Jumlah jiwa

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Petani Karet

Petani gambir

Pedagang

TNI/Polri

PNS

Karyawan BUMN

Karyawan Honorer

Wiraswasta

Sopir

Montir / bengkel

639

1003

58

3

57

267

73

28

78

17

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang 2016-2021

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa penduduk Nagari Gunung Malintang

mempunyai profesi yang berbeda-beda. Pada tabel tersebut dapat diketahui ada 10

profesi masyarakat yang ada di Nagari Gunung Malintang dengan profesi yang

paling banyak ditekuni adalah petani gambir yang berjumlah 1003 jiwa dan petani

karet yang berjumlah 639 jiwa.

4.3.3 Tingkat pendidikan penduduk

Tingkat pendidikan masyarakat menurut data terakhir masih banyak

tamatan Sekolah Dasar, namun saat ini kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pendidikan sudah tinggi. Tingkat pendidikan di Nagari Gunuang Malintang sudah

meningkat seiring tuntutan perkembangan zaman yang menginginkan tamatan

Page 60: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

48

minimal SLTA, bahkan sekarang ini sudah banyak tamatan Strata satu ( S.I )

maupun yang sedang dalam masa pendidikan. bahkan sudah ada beberapa orang

yang tamatan Strata dua (S.2)(“RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-

2021,” n.d.).

Di bawah ini adalah tabel data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan :

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tamatan

Jumlah jiwa

1

2

3

4

Sekolah Dasar

SMP / Madrasah

SLTA

Perguruan Tinggi

- D III

- S I

- S II

1681

746

784

69

106

4

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Dari tabel 4.4 dapat diketahui mengenai jumlah penduduk berdasarkan

tingkat pendidikan dimana jumlah penduduk yang tamatan sekolah dasar

berjumlah 1681 jiwa, penduduk yang tamatan SMP berjumlah 746 jiwa, penduduk

yang tamatan SLTA berjumlah 784 jiwa dan jumlah penduduk yang tamatan

perguruan tinggi (D III, S I, S II) berjumlah 179 jiwa.

4.4 Fasilitas Umum

4.4.1 Agama yang dianut penduduk

Dari segi agama, bahwa masyarakat asli Nagari Gunuang Malintang

adalah beragama islam. Sarana ibadah yang ada di Nagari Gunuang Malintang

terdiri dari 8 buah masjid dan 5 buah Surau serta 10 buah Mushallah sebagaimana

Page 61: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

49

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut(“RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun

2016-2021,” n.d.):

Tabel 4.5

Data Mesjid Dan Surau/Mushallah

No Nama Sarana Ibadah Alamat

Kondisi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Masjid Takhlis

Masjid Baitul Hikmah

Masjid Al- Muhajirin

Masjid Nurul Huda

Masjid Baitul- Muttaqin

Masjid Baitul Muhtadin

Masjid Baitul Muttaqin

Masjid Baitul Rahman

Surau Intizen

Surau Al-Khairat

Surau At-Taufiq

Surau Tanwir

Surau Al-Ubudiyah

Mushallah Al-Jannah

Mushallah Baitur Rahman

Mushallah Al- Hijrah

Mushallah Al-Fallah

Mushallah SDN 01

Mushallah Darul Taqwa

Mushallah Darul Hikmah

Mushallah Al-Ikhlas

Mushallah Al- Muhajirin

Mushallah Hibyatul sibyan

Jorong Batu Balah

Jorong Koto Lamo

Jorong Bukit Talao

Jorong Sungai Pimping

Jorong Sungai Pimping

Jorong Lubuk Ameh

Jorong Lubuk Ameh

Jorong Lubuk Ameh

Jorong Batu Balah

Jorong Koto Lamo

Jorong Koto Mesjid

Jorong Balik Bukit

Jorong Bencah Lumpur

Jorong Koto Mesjid

Jorong Koto Lamo

Jorong Batu Balah

Jorong Batu Balah

Jorong Batu Balah

Jorong Bukit Talao

Jorong Bukit Talao

Jorong Bukit Talao

Jorong Balik Bukit

Jorong Sungai Pimping

Rusak Ringan

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Rusak Berat

Baik

Baik

Baik

-

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Dari tabel 4.5 mengenai data mesjid dan mushalla yang ada di Nagari

Gunung Malintang dapat diketahui bahwa di Nagari Gunung Malintang terdapat

23 mesjid dan mushalla yang mayoritas dalam kondisi yang baik atau layak untuk

Page 62: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

50

digunakan, namun ada 1 mesjid Taklish yang berada di Jorong Batu Belah yang

mengalami kondisi rusak ringan dan 1 surau Al-Ubudiyah di Jorong Bancah

Lumpur yang mengalami rusak berat.

4.4.2 Bidang Kesehatan

Peningkatan dalam bidang kesehatan meliputi peningkatan kualitas

kesehatan masyarakat merupakan bagian penting dalam peningkatan sumber daya

manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

tersebut yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.Untuk

mewujudkan misi tersebut diperlukan keterlibatan seluruh komponen masyarakat

dan aparatur bidang kesehatan itu sendiri serta kesadaran masyarakat itu sendiri.

Ketersedian sarana dan prasarana kesehatan sangat di perlukan sekali dan juga

disertai tenaga kesehatan yang handal dan berkualitas(“RPJM Nagari Gunung

Malintang Tahun 2016-2021,” n.d.).

Berikut ini adalah gambaran sarana dan prasarana kesehatan:

Tabel 4.6

Sarana dan prasarana kesehatan Nagari Gunuang Malintang

No Sarana / Prasarana Jumlah Lokasi

Kondisi Fisik

1

2

Puskesmas

Poskesri/Pustu

1

5

Jr. Bukit Talao

Jr. Batu Balah

Jr. Koto Mesjid

Jr. Bukit Talao

Jr. Lubuk Ameh

Jr. Sungai

Pimping

Baik

Baik

Rusak Berat

Rusak Ringan

Baik

Baik

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Dari tabel 4.6 dapat diketahui mengenai sarana dan prasarana kesehatan

yang ada di Nagari Gunung Malintang. Dimana di Nagari Gunung Malintang ini

Page 63: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

51

terdapat 1 puskesmas yang dalam kondisi baik dan 5 Poskesri/Pustu yang

berjumlah 5 yang tersebar di Jorong Batu Belah, Jorong Koto Mesjid, Jorong

Bukit Talao, Jorong Lubuk Ameh, dan Jorong Sungai Pimping.

Page 64: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

52

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam BAB V ini akan menjelaskan mengenai temuan data yang

didapatkan selama peneliti melakukan penelitian. Data penelitian berupa

informasi-informasi yang diperoleh melalui observasi serta wawancara mendalam

dengan informan penelitian. Selain itu, peneliti juga memperoleh data melalui

studi dokumen untuk membantu melengkapi data sehingga data yang diperoleh

dapat valid dan pertanyaan penelitian dapat terjawab. Data yang didapatkan

disampaikan dalam bentuk kata-kata. Berdasarkan temuan data yang didapatkan

dilapangan, berikut ini hasil dan pembahasan dalam penelitian.

5.1 Potensi Bencana Banjir di Nagari Gunung Malintang

Nagari Gunung Malintang merupakan salah satu nagari yang berada di

kawasan Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang memiliki potensi akan terjadinya

bencana banjir. Seperti yang dapat diketahui berdasarkan data yang diperoleh

oleh peneliti dari kantor BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota yang memuat

informasi mengenai jumlah kejadian banjir yang terjadi di Nagari Gunung

Malintang dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2018. Untuk lebih jelasnya

jumlah kejadian banjir di Nagari Gunung Malintang dari tahun 2011 sampai tahun

2018 dapat terlihat pada tabel berikut:

52

Page 65: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

53

Tabel 5.1

Data Bencana Nagari Gunung Malintang dari Tahun 2011-2019

No Tanggal Kejadian Jenis Bencana

1 07 November 2012 Banjir dan Longsor

2 07 Februari 2015 Banjir

3 26 Mei 2015 Banjir

4 7-8 Februari 2016 Banjir

5 3 Maret 2017 Banjir dan Longsor

6 3 November 2018 Banjir

Sumber: Kantor BPBD Kabupaten Limapuluh Kota(“data bencana 2011-

2019,” n.d.)

Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa berdasarkan data yang didapatkan

oleh peneliti dikantor BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2018 tercatat sudah 6 kali terjadi bencana banjir di Nagari Gunung

Malintang yaitu pada tahun 2012, 2015 terjadi sebanyak 2(dua) kali bencana

banjir, 2016, 2017 dan 2018. Dari data yang penulis dapatkan dari kantor BPBD

dapat diketahui bahwa kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir di Nagari

Gunung Malintang ini telah mengalami kerugian yakni dari kerugian pada tahun

2017 yang sebanyak Rp 4,7 Miliar namun pada tahun 2018 kerugian yang

ditimbulkan oleh banjir sebanyak Rp 12.000.000.

5.2 Penyebab Banjir

Ada berbagai macam penyebab yang mengakibatkan terjadinya banjir di

Nagari Gunung Malintang. Seperti yang dijelaskan oleh satu informan peneliti

yaitu bapak Ariffadilah (50 Th) yang merupakan Kabid Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Kantor BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, sebagai berikut:

Page 66: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

54

“Nagari Gunung Malintang ko memang mempunyai potensi banjir dan

longsor. Untuk banjir di daerah Gunung Malintang ko kan salah satu

penyebabnyo tu tinggi curah hujan di hulu dan dek ado batu gadang yang

menghambat aliran air di hulu tapi kan banjir ko lai indak lamo do”

Artinya :

“Nagari Gunung Malintang ini memang mempunyai potensi bencana

banjir dan tanah longsor. Untuk banjir di daerah Gunung Malintang ini

salah satu penyebabnya tingginya curah hujan di daerah hulu dan juga

karena adanya batu besar yang menghambat aliran air di daerah hulu tapi

banjir ini rentang waktu terjadinya tidak lama”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Nagari

Gunung Malintang mempunyai potensi bencana banjir dan tanah longsor. Dalam

wawancara tersebut juga disebutkan mengenai penyebab terjadinya banjir di

Nagari Gunung Malintang diantaranya dikarenakan oleh tingginya curah hujan

dan juga dikarenakan di daerah hulu aliran sungai yag terletak di Nagari Maek

Kecamatan Bukit Barisan dihambat oleh batu besar.

Penyebab banjir yang lain juga disampaikan oleh salah satu informan

peneliti yaitu bapak Wido Putra, A.Md(31 Th) selaku wali nagari Gunung

Malintang, sebagai berikut:

“penyebab banjir ko ado beberapa macam, ado dek curah hujan yang

tinggi, abrasi sungai, tompek serapan air yang kughang, buang sampah

sembarangan”

Artinya:

“penyebab banjir ini ada beberapa macam, seperti curah hujan yang tinggi,

abrasi sungai, lahan serapan air yang kurang dan buang sampah

sembarangan”

Selain dari curah hujan yang tinggi dan adanya batu besar yang

menghambat aliran sungai di daerah hulu (Nagari Maek, Kecamatan Bukit

Page 67: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

55

Barisan) ada juga penyebab lain banjir di Nagari Gunung Malintang seperti yang

disampaikan oleh informan bapak Wido Putra,A.Md yaitu abrasi sungai, tempat

serapan air dan juga dikarenakan oleh masyarakat yang membuang sampah di

aliran sungai.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh salah satu informan yaitu ibuk Eli

Marlina,A.Md selaku sekretaris nagari yaitu sebagai berikut:

“untuak penyebab banjir ko yang partamo tu kesadaran masyarakat untuak

indak buang sampah disungai ko masih kughang, yang kaduo dek abrasi

sungai, yang katigo daya serap air di topi sungai kughang tu curah hujan di

hulu tinggi”

Artinya:

“untuk penyebab banjir ini diakibatkan oleh yang pertama kesadaran

masyarakat untuk tidak membuang sampah disungai masih kurang, yang

kedua abrasi sungai, yang ketiga daya serap air yang kurang di tepian

sungai serta curah hujan yang tinggi di daerah hulu”

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan tersebut dapat

diketahui bahwa penyebab banjir di Nagari Gunung Malintang ini selain karena

curah hujan yang tinggi di daerah hulu dan adanya batu besar yang menghambat

aliran sungai di daerah hulu, ada juga penyebab lain seperti lahan untuk serapan

air berkurang, abrasi sungai, buang sampah di aliran sungai.

5.3 Kerugian Akibat Banjir di Nagari Gunung Malintang

Kejadian bencana banjir yang menimpa Nagari Gunung Malintang

tentunya membawa kerugian bagi masyarakat Nagari Gunung Malintang seperti

kerusakan pada rumah warga, kerusakan alat-alat rumah tangga, kerusakan lahan

pertanian, kerusakan pada usaha warga, kerusakan sarana umum, terhambatnya

aktivitas warga dan lainnya. Hal tersebut juga dijelaskan oleh salah satu informan

Page 68: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

56

penelitian yaitu Ibuk Eli Marlina, A,Md (40 Th) selaku sekretaris nagari, sebagai

berikut:

“banjir ko emang baok dampak yang merugikan. Untuak data kerugian

banjir ko lah ado dicatat dek pemerintah nagoghi tapi dek ado kejadiaan

kantor wali tapanggang tu mambuek data banjir taun-taun saolunnyo

ilang dan yang ado kini data kerugian banjir untuak taun 2017 e nyia.

Kerugian yang masyarakat rasoan tu banyak macam e kayak rumah yang

taondam bahkan ado lo yang usak, usak alat elektronik, usak e sawah,

kodai yang ikuik taondam mambuek barang dagangan ikuik usak, tobek

yang malimpa mambuek ikan e anyuik ikuik aigh banjir, tamasuak jalan,

jembatan yang usak”.

Artinya :

“Banjir ini memang membawa dampak yang merugikan. Untuk data

kerugian banjir ini sudah ada di catat oleh pemerintah nagari tetapi karena

ada kejadian kantor wali nagari yang mengalami kebakaran membuat data

banjir tahun-tahun sebelumnya hilang dan yang ada tinggal data banjir

tahun 2017. Kerugian yang dialami oleh masyarakat ada berbagai macam

seperti rumah yang menjadi terendam bahkan ada yang sampai rusak,

kerusakan barang eletronik, kerusakan sawah, warung yang terendam

membuat barang dagangan menjadi rusak, kolam yang melimpah membuat

ikan hanyut terbawa arus banjir, termasuk fasilitas jalan dan jembatan

yang ikut rusak”

Dari hasil wawancara dengan Ibu Eli Marlnina,A.Md dapat diketahui

bahwa banjir membawa dampak yang merugikan bagi masyarakat. Dampak banjir

ini tentunya membawa kerugian ekonomi bagi masyarakat seperti rusaknya

sawah, meluapnya tempat budidaya ikan milik masyarakat ataupun tempat usaha

masyarakat yang terendam. Selain kerugian ekonomi dampak dari banjir juga

mengakibatkan jalan dan jembatan rusak, selain itu masyarakat juga mengalami

kerugian materi seperti rusaknya barang-barang elektronik bahkan rumah yang

terendam.

Page 69: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

57

Hal ini juga dipertegas dengan pendapat yang disampaikan oleh bapak

Robby (28 Th) selaku Kepala jorong Bancah Lumpur, sebagai berikut:

“banjir ko emang lah kodok tajadi di nagoghi ko apolai jorong iko yang

emang lotak e yang agak onda daghi jorong yang lain. Kerugian dek

banjir ko pasti la banyak macam e apolai hampia sado e warga jorong

konai dek banjir di. Ado yang usak baghang uma e, taondam padi e,

taondam kodai e, ilang baghang e dek anyuik. Tu dek banjir ko mambuek

akses untuk masuak ko jorong ko paya soal e untuak masuak ka jorong

ado duo akses yang patamo lewat jembatan gantuang yang

mangubuangkan jorong jo jorong balik bukit yang kaduo akses e lewat

jorong bukik talao tapi kalau akses yang iko butuah waktu yang lebih lamo

dek mamutagh jalan. Tapi dek banjir ko akses lewat jembatan ndak bisa

dipakai sehingga untuak akses masuak ka jorong iko agak lamo daghi

biasonyo”

Artinya:

“bencana banjir ini memang sudah sering terjadi di nagari ini apalagi

jorong Bancah Lumpur ini yang memang kondisi daerahnya yang lebih

rendah dibandingkan dengan jorong yang lain. Kerugian akibat banjir ini

tentunya berbagai macam terlebih hampir semua dari warga jorong ini

menjadi korban banjir ada yang barang-barang rumah tangga rusak, hasil

panen padi terndam,warungnya terendam, maupun barang yang hilang

karena hanyut. Banjir ini juga membuat akses untuk dapat memasuki

jorong ini susah dikarenakan untuk memasuki jorong ini ada dua akses

jalan yang bisa dilalui. Yang pertama jalan melalui jembatan yang

menghubungkan jorong ini dengan jorong balik bukit, yang kedua akses

jalan melalui jorong bukit talao tapi jika melalui jalan ini membutuhkan

waktu yang lebih lama dari biasanya dikarenakan harus memutar jalan.

Sedangkan akibat dari banjir ini akses jalan melalui jembatan tidak bisa

dilalui sehingga menyebabkan akses untuk masuk ke jorong ini lebih lama

dari biasanya”

Bapak Robby Dermawan selaku kepala jorong Bancah Lumpur juga

menyampaikan bahwa bencana banjir ini membawa banyak kerugian bagi

masyarakat baik itu kerugian materi maupun ekonomi namun selain itu beliau

juga menyampaikan bahwa akibat dari banjir ini akses jalan menuju jorong

Page 70: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

58

Bancah Lumpur harus dipindahkan dengan rute yang memutar akibat terhambat

oleh banjir

Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh salah satu informan

peneliti yaitu bapak Sukses selaku kepala jorong Batu Belah, sebagai berikut:

“Kerugian dek banjir ko yo banyak apolai jorong ko paliang banyak

warga e yang jadi korban. Banyak e dek jarak antagho batang aigh jo

pemukiman jo saketek apolai banyak lo warga yang mambuek uma/kodai

ditopi sungai. Kerugiannyo yo lai indak sampai ado yang maningga tapi

lai tentang kerugian materi yia kayak uma taondam, baghang usak, kodai

taondam”

Artinya:

“Kerugian akibat banjir ini memang banyak apalagi jorong ini banyak

warganya yang menjadi korban. Banyaknya dikarenakan jarak antara

sungai dengan pemukiman itu tidak jauh apalagi banyak warga Jorong ini

yang membuat rumah/warung di tepian sungai. Kerugiannya memang

tidak sampai ada korban jiwa tapi kebanyakan hanya kerugian materi

seperti rumah terendam, barang rusak, warung terendam”.

Jorong Batu Belah merupakan jorong yang mempunyai korban banjir yang

terbanyak diantara jorong lainnya. Hal ini diakibatkan oleh kecenderungan

masyarakat untuk membangun baik itu membangun rumah ataupun tempat usaha

di pinggirran sungai yang mengakibatkan jarak dengan sungai menjai dekat dan

juga tempat untuk serapan air menjadi berkurang. Daerah pinggiran sungai ini

akibat makin berkurang tempat serapan air mengakibatkan tidak bisa lagi

menampung banyaknya air seperti yang dapat terlihat pada gambar 5.1

Page 71: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

59

Gambar 5.1 Kondisi Pinggiran Sungai Batang Mahat tahun 2016

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Hal yang serupa juga disampaikan oleh salah satu informan peneliti yaitu

ibuk Anit(52 Th), yang merupakan warga jorong Batu Belah yang ikut menjadi

salah satu korban dari bencana banjir sebagai berikut:

“ibuk ko satiok ado banjir pasti konai torui. Dek banjir ko usak alat

elektronik, uma taondam olun le kodai ibuk yang isi e ikuik taondam lo.

Untuang e ado yang bisa di selamatkan barang kodai ko jadi lai indak

sado e konai dek banjir e le”

Artinya :

“ibuk ini setiap kali terjadi banjir selalu terkena dampaknya. Karena banjir

ini barang elektronik menjadi rusak, rumah menjadi terendam belum lagi

warung beserta barang dagangan ikut terendam juga. Untungnya ada

barang yang bisa diselamatkan sehingga tidak semua barang dagangan

yang terkena banjir”

Jawaban yang hampir sama juga peneliti dapatkan dari salah satu informan

yaitu bapak Nurdin(69 Th) yang merupakan warga jorong Bancah Lumpur yang

juga menjadi korban banjir, sebagai berikut:

Page 72: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

60

“masalah banjir di taun 2017 yang godang sakali di kan? Apak konai lo

banjir e di uma taondam tu banyak lo yang usak baghang-baghang uma

tapi yang ilang lai saketek nyia. Pas suda banjir di lai ado kami dapek

bantuan tapi yo kughang tontu daghi mano yia tibo e di. Bantuan e di ado

yang boghe jo bahan makanan, kain ado le kami dapek”

Artinya :

“masalah banjir itu yang besar terjadi pada tahun 2017? Bapak juga

terkena dampak banjir seperti rumah terendam terus juga banyak barang-

barang rumah yang rusak tetapi untungnya barang yang hilang hanya

sedikit. Ketika selesai banjir kami ada mendapatkan bantuan tapi bapak

kurang mengetahui dari mana saja asal bantuan ini. Bantuan ini berupa

beras dan bahan makanan, untuk pakaian kami juga ada mendapatkannya”

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan tersebut, dapat

dilihat adanya kesamaan yang menyebutkan bahwa kerugian yang diakibatkan

oleh bencana banjir di Nagari Gunung Malintang ini ada berbagai macam seperti

rumah yang terendam, rusaknya alat-alat rumah tangga, rusaknya usaha warga,

rusaknya lahan pertanian dan lainnya.

Selain itu salah satu informan peneliti yaitu Ibuk Ama yang mempunyai

usaha warung kebutuhan harian juga menjelaskan mengenai kerugian yang

dialaminya sebagai berikut:

“banjir ko pasti e baok ugi apolai ibuk ko punyo kodai yang isi e bahan

harian, yang dek banjir inyo taondam tu indak bisa di juagh le bontuak

boghe, topuang, gagham, susu kotak. Apolai kodai ibuk lotak e ndak lo

jaua daghi batang maek le tu kalau banjir kodai ko taondam ”

Artinya:

“banjir ini pastinya membawa dampak yang merugikan, apalagi ibu

mempunyai usaha warung yang menjual bahan kebutuhan harian yang

dikarenakan oleh banjir tidak bisa dijual lagi seperti beras, tepung, susu

Page 73: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

61

kotak. Apalagi warung ibu letaknya tidak juah dari sungai Mahat yang jika

terjadi banjir menyebabkan warung ibu terendam”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa akibat dari banjir ini

masyarakat korban banjir yang mempunyai usaha warung harian juga mengalami

kerugian akibat banjir karena warung mereka ikut terendam banjir yang

menyebabkan barang dagangannya yang mayoritas bahan harian atau sembako

ikut terendam dan ada yang tidak bisa diperjualbelikan lagi.

Selain dari pemilik warung harian, pemilik usaha kredit barang juga

mengalami kerugian akibat banjir, seperti yang disampaikan oleh ibu Iyuk sebagai

berikut:

“dek banjir pasti e ibuk ado mengalami ugi apolai kalau kodai taondam,

isi kodai ibuk ko barang-barang uma bontuak sofa, springbed, kulkas, tv,

baju, karpet,mesin cuci. Jiko taondam tu barang dagangan ibuk banyak

yang usak indak bisa dijuagh le walaupun bisa dijuagh itupun haragonyo

jaua turunnyo”

Artinya:

“akibat banjir ini pastinya ibu mengalami kerugian terlebih jika kedai ibuk

juga terendam. Isi kedai ibu ini terdiri dari barang-barang rumah tangga

seperti sofa, kasur springbed, kulkas, tv, baju, karpet, mesin cuci. Jika

terendam membuat barang dagangan ibu menjadi rusak dan tidak bisa

diperjualbelikan walaupun ada yang bisa diperjualbelikan tentunya

harganya akan jauh turun dari harga yang biasanya”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pemilik usaha kredit

barang rumah tangga juga ikut merasakan kerugian akibat banjir karena barang

dagangan terendam. Akibat banjir banyak dari barang dagangannya menjadi rusak

dan tidak bisa diperjualbelikan lagi walaupun ada barang yang bisa

Page 74: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

62

diperjualbelikan harga yang ditawarkan tentunya lebih rendah dari harga yang

biasanya ditawarkan karena kondisi barang yang rusak akibat banjir.

Salah satu informan peneliti yang memiliki lahan pertanian sawah yaitu

ibuk Incik juga menjelaskan kerugian yang dialaminya sebagai berikut:

“ugi yang ibuk rasoan dek banjir ko selain uma yang ikuik taondam, ado

lo ikan ibuk yang ikuik anyuik olun le sawah yang ikuik usak banjir”

Artinya:

“kerugian yang ibuk alami akibat dari banjir ini selain rumah yang ikut

terendam ada juga ternak ikan ibuk yang hanyut, belum lagi sawah ibuk

yang rusak akibat banjir”

Dari hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa banjir ini tidak

hanya mengakibatkan rumah terendam melainkan juga mengakibatkan hewan

ternak masyarakat seperti ikan juga ikut hanyut terbawa arus banjir, selain itu

lahan pertanian masyarakat seperti sawah juga ikut rusak karena terendam oleh

banjir.

5.4 Upaya Mitigasi Bencana Banjir Pemerintah Nagari

5.4.1 Perencanaan Upaya Mitigasi Bencana Banjir dalam RPJM Nagari

Dalam menghadapi bencana banjir yang tentunya mengakibatkan kerugian

bagi masyarakat Nagari Gunung Malintang, pihak pemerintah nagari menganggap

bencana banjir menjadi salah satu isu nagari yang harus bisa diatasi. Dalam teori

Fungsional Struktural yang dikemukakan oleh Talcot Parson dalam konsep skema

AGIL hal ini termasuk pada point yang pertama yaitu Adaption (Adaptasi),

dimana pada situasi daerah Nagari Gunung Malintang yang memiliki potensi akan

Page 75: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

63

terjadinya banjir, pemerintah Nagari Gunung Malintang harus bisa menyesuaikan

rancangan-rancangan pembangunan ataupun program-program untuk dapat

menanggulangi bencana banjir ini, selain itu pemerintah nagari juga harus

menyesuaikan pada faktor ekonomi, dimana pemerintah nagari dalam membuat

rancangan program mitigasi ini juga harus mempertimbangkan jumlah anggaran

yang diperlukan dan sumber dana untuk anggaran dalam pelaksanaan program

tersebut. Seperti perencanaan pembuatan bronjong di tepian sungai yang

membutuhkan anggaran sebesar Rp 24 M yang diambil dari APBD Kabupaten

Lima Puluh Kota. Dalam membuat perencanaan ini tentunya pemerintah nagari

melakukan musyawarah dengan sub-sub sistem lain seperti masyarakat, Bamus,

LPM melalui Musrenbang Nagari.

Setelah itu pada bagian kedua dari konsep AGIL yaitu Goal Attainment

dimana pada bagian kedua ini pemerintah nagari akan mengidentifikasi mengenai

upaya-upaya yang harus dilakukan agar tujuan untuk dapat mengurangi kerugian

akibat banjir dapar tercapai. Hal ini dapat terlihat dengan adanya rancangan

mitigasi bencana banjir dalam dokumen RPJM Nagari tepatnya terdapat didalam

BAB VIII mengenai Program Pembangunan Nagari pada point 8.2 Bidang

Pelaksanaan Pembangunan Nagari, sub point ke-4(empat) mengenai Infrastruktur

Nagari Lainnya Sesuai Dengan Kondisi Nagari. Dimana dalam sub point bagian

ke-4(empat) terdapat perencanaan yang berkaitan dengan upaya mitigasi bencana

banjir seperti: pembangunan bronjong, pembangunan pandam pinggir tebing,

normalisasi sungai, serta pengadaan saran dan prasarana penanggulangan

bencana.

Page 76: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

64

5.4.2 Upaya Mitigasi yang Telah Terlaksana

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kegiatan-kegiatan yang telah

dilakukan dalam rangka mitigasi bencana banjir, hal ini sesuai dengan konsep

AGIL poin ketiga yaitu Integration, dimana dalam mengatur kegiatan upaya

mitigasi bencana banjir pemerintah nagari melakukan kerjasama dengan sub-sub

sistem seperti masyarakat dan juga BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota agar

kegiatan upaya-upaya mitigasi dapat terlaksana dengan baik. Dalam melakukan

upaya mitigasi bencana banjir upaya-upaya yang telah dilakukan untuk dapat

menanggulangi banjir serta mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh banjir

dapat terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2

Tabel Kegiatan Upaya Yang Telah Dilakukan Dalam Mitigasi Bencana

Banjir Di Nagari Gunung Malintang

Kegian Yang Dilakukan Pengelola Kegiatan

Pembuatan Bronjong Pemerintah Nagari

Sosialisasi Pemerintah Nagari Gunung Malintang

dan BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota

Penanaman Pohon Ditepian Sungai Pemerintah Nagari

Sumber: Temuan Peneliti dilapangan 2019

Dari tabel 5.2 diatas dapat diketahui dari semua rancangan yang telah

direncanakan dalam RPJMNag 2016-2021 belum semuanya terlaksanakan.

Upaya-upaya yang belum terlaksana adalah sebagai berikut: normalisasi sungai,

pembangunan pandam pinggir tebing, serta pengadaan saran dan prasarana

penanggulangan bencana.

Page 77: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

65

5.4.2.1 Pembuatan Bronjong

Dalam melakukan upaya mitigasi banjir salah satunya pemerintah nagari

melakukan pembuatan bronjong pada tepian sungai yang berfungsi untuk

melindungi serta memperkuat tebing di tepian sungai dari aliran air. Bronjong ini

dibangun dengan panjang secara keseluruhan 2 km yang dibangun pada tepian

sungai dari Jorong Balik Bukit-Jorong Bancah Lumpur-Jorong Batu Belah-Jorong

Koto Lamo-Jorong Koto Mesjid hal ini sesuai dengan hasil observasi yang telah

peneliti lakukan yang salah satunya dapat terlihat pada gambar ini:

Gambar 5.2Bronjong ditepian Sungai Batang Mahat Jorong Batu Belah

Sumber: Dokumentasi Observasi Peneliti Tahun 2019

Pembangunan bronjong ini dimulai pada pertengahan tahun 2017 dan

selesai pada awal tahun 2018 dengan anggaran 24 M dari APBD. Pada

pembangunan bronjong ini pemerintah melakukan kerjasama dengan masyarakat.

Keterangan mengenai pembangunan bronjong ini dinyatakan oleh salah satu

Page 78: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

66

informan yaitu Ibuk Eli Marlina,A.Md(40 Th) yang menjabat sebagai sekretaris

nagari sebagai berikut:

“untuak caro pangughangan dampak banjir kami daghi pihak nagoghi lah

ado beberapa langkah, contoh e mambuek bronjong di topi sungai.

Bronjong ko baguno untuak manaan ayiagh tu untuak tobiang ditopi

sungai indak mugha untua e le”

Artinya:

“untuk cara pengurangan dampak banjir kami dari pihak nagari sudah ada

beberapa langkah, contohnya membuat bronjong di tepi sungai. Bronjong

ini berfungsi untuk menahan aliran air dan juga untuk menahan agar tebing

ditepian sungai tidak mudah runtuh”.

Dalam melakukan upaya mitigasi bencana banjir salah satu yang

dilakukan pemerintah Nagari Gunung Malintang adalah pembuatan bronjong

ditepian sungai. Dari hasil wawancara tersebut ibuk Eli Marlina,A.Md

menyampaikan bahwa pembuatan bronjong ditepian sungai ini berfungsi untuk

menahan dan melindungi tebing ditepian sungai agar tidak mudah terkikis oleh

aliran sungai.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh salah satu informan peneliti yaitu

bapak Wido Putra,A.Md selaku Wali Nagari Gunung Malintang sebagai berikut:

“untuak mitigasi banjir pemerintah nagoghi lah ado perencanaan e di

RPJM Nagoghi contoh e bronjong ditopi sungai. Bronjong ko dibuek

ditopi sungai daghi jorong balik bukik sampai koto masojik yang tamasuak

disitu jorong- jorong yang ado potensi banjir”

Artinya :

“untuk mitigasi banjir, pemerintah nagari sudah ada perencanaannya di

RPJM Nagari seperti pembuatan bronjong ditepian sungai. Bronjong ini

Page 79: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

67

dibuat ditepian sungai dari Jorong Balik Bukit sampai Jorong Koto Mesjid

yang termasuk disitu jorong-jorong yang berpotensi banjir ”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pembuatan bronjong

telah ada perencanaannya di RPJM Nagari. Pembuatan bronjong ini dilakukan

dijorong yang dilewati oleh sungai Mahat yaitu Jorong Balik Bukit, Jorong

Bencah Lumpur, Jorong Batu Belah, Jorong Koto Mesjid dan Jorong Koto Lamo.

Selain itu salah satu informan peneliti yaitu bapak Nando selaku Kaur

Pembangunan di Kantor Wali Nagari Gunung Malintang juga menjelaskan

mengenai mitigasi bencana banjir yang dilakukan pemerintah nagari sebagai

berikut:

“untuak mitigasi banjir ko saya beserta staf yang ado di bagian Kaur

Pembangunan ko bertugas untuak mambuek rancangan tentang

pembangunan untuak mitigasi bontuak mambuek bronjong dan

melaksanakan rancangan tersebut”

Artinya :

“untuk mitigasi banjir ini saya beserta staf yang ada dibagian Kaur

Pembangunan ini bertugas untuk membuat rancangan mengenai

pembangunan yang akan dilaksanakan dalam rangka mitigasi banjir seperti

pembuatan bronjong dan melaksanakan rancangan tersebut”.

Dalam melakukan mitigasi banjir ini Kaur Pembangunan Kantor Wali

Nagari Gunung Malintang mempunyai tugas untuk membuat rancangan serta

menganalisa baik itu administrasi maupun pelaksanaan rancangan tersebut.

Dari pihak LPM Nagari yaitu bapak Jendri juga menyampaikan

pendapatnya mengenai mitigasi bencana banjir yang dilakukan oleh pemerintah

nagari sebagai berikut:

Page 80: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

68

“kami dari pihak LPM Nagari untuak mitigasi banjir ko kami manarimo

aspirasi masyarakat mengenai pembangunan tu menyampaikan aspirasi

masyarakat ko ka pemerintah nagari tu dalam pembangunan kami ikuik

dalam perancanaan tu kami juo membantu dan mengawasi pihak

pemerintah nagari”

Artinya:

“kami dari pihak LPM Nagari dalam melakukan mitigasi banjir ini kami

menerima aspirasi masyarakat mengenai pembangunan yang selanjutnya

kami menyampaikan aspirasi tersebut kepada pihak pemerintah nagari.

Dalam pembangunan kami juga ikut dalam membuat perancanaan serta

membantu dan mengawasi pemerintah nagari”

5.4.2.2 Mengadakan Sosialisasi

Mengadakan sosialisasi merupakan salah satu dari upaya-upaya yang

dilakukan oleh pemerintah Nagari Gunung Malintang dalam rangka mitigasi

bencana banjir. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta

kesadaran masyarakat mengenai ancaman bencana banjir. Pada gambar 5.3

mengenai sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah nagari.

Page 81: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

69

Gambar 5.3 Sosialisasi Banjir Tahun 2016

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Hal mengenai sosialisasi ini disampaikan oleh salah seorang informan

yaitu Bapak Wido Putra,A.Md(31 Th) selaku Wali Nagari Gunung Malintang

sebagai berikut:

“selain mambuek bronjong di topi sungai, pemerintah nagoghi juo

mangadoan sosialisasi jo masyarakat. Untuak peserta sosialisasi ko kami

indak ado membatasi daghi jorong manopun, sado masyarakat Gunuang

Malintang bisa ikuik sosialisasi ko. Sosialisasi ko kami ado kojosamo jo

BPBD Kabupaten, jadi dalam sosialisasi ko kami doghi nagoghi sebagai

panitia dan ughang daghi BPBD yang maagia materi ka masyarakat”.

Artinya :

“selain membuat bronjong ditepi sungai, pemerintah nagari juga

mengadakan sosialisasi dengan masyarakat. Untuk peserta sosialisasi ini

kami tidak membatasi dari jorong manapun, semua masyarakat Gunung

Malintang bisa menghadiri sosialisasi ini. Sosialisasi ini kami melakukan

Page 82: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

70

kerjasama dengan pihak BPBD Kabupaten, jadi dalam sosialisasi ini kami

dari pemerintah nagari sebagai panitia dan perwakilan dari BPBD yang

memberikan materi kepada masyarakat”.

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pemerintah nagari

juga melakukan sosialisasi dalam rangka mitigasi bencana banjir yang dilakukan

dengan melakukan kerjasama dengan pihak BPBD Lima Puluh Kota, untuk

peserta sosialisasi ini tidak dibatasi oleh pemerintah nagari. Sosialisasi ini

dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2016 dengan durasi 4 jam (09.00 WIB-

13.00 WIB). Dalam sosialisasi ini dibahas mengenai pengetahuan tentang banjir,

penyebab banjir, kerugian akibat banjir, himbauan agar masyarakat tidak

membuang sampah dialiran sungai serta langkah-langkah apa yang harus

masyarakat lakukan jika terjadi banjir.

5.4.2.3 Penanaman Pohon Ditepian Sungai

Selain dari pembuatan bronjong ditepian sungai, normalisasi sungai,

mengadakan sosialisasi, ada juga penanaman tumbuhan untuk meningkatkan daya

serap air, seperti yang terlihat pada gambat 5.4 mengenai gambaran penanaman

yang dilakukan ditepian sungai

Page 83: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

71

Gambar 5.4

Penanaman Ditepian Sungai Batang Maek di Nagari Gunung Malintang

Sumber: Dokumentasi Penelitian Peneliti tahun 2019

Penanaman pohon ini dilakukan di sepanjang sungai batang mahat yang

ada di Jorong Batu Belah, Jorong Balik Bukit, Jorong Koto Mesjid. Penanaman

pohon ini dimulai pada tahun 2018 yang dilakukan dengan cara mengadakan

gotong royong dengan masyarakat jorong setempat untuk menanam pohon-pohon

tersebut.

Mengenai hal ini disampaikan oleh salah satu informan peneliti yaitu

bapak Wido Putra,A.Md sebagai berikut:

“pemerintah Nagari basamo jo masyarakat juo ado mananam ditopi

sungai. Kami kini juo ado renca nak namba mananam ditopi sungai

untuak macam e yang kini ko ado batang jambu jambak, kelengkeng,

duyan, mangga sebanyak 1000 batang”

Artinya:

Page 84: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

72

“pemerintah nagari bersama dengan masyarakat juga ada melakukan

penanaman ditepi sungai. Saat ini kami juga ada rencana untuk melakukan

penambahan penanaman ditepi sungai untuk yang sekarang jenis pohonnya

adalah jambu bol, kelengkeng, durian dan mangga sebanyak 1000 batang”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa saat ini pemerintah

nagari akan melakukan penambahan menanam pohon ditepian sungai dengan

jenis pohonnya yaitu pohon jambu bol, pohon kelengkeng, pohon durian dan

pohon mangga yang sebanyak 1000 batang.

Dari pihak Bamus Nagari Gunung Malintang yaitu bapak Hengki Irawan

juga menjelaskan mengenai mitigasi bencana banjir di Nagari Gunung Malintang

sebagai berikut:

“kami dari Bamus Nagari ko yo paliang menarimo aspirasi dari

masyarakat tu kalau soal program mitigasi banjir kami yo membantu dan

mengawasi pemerintah nagari.”

Artinya :

“Kami dari pihak Bamus Nagari bertugas untuk menerima aspirasi

masyarakat. Dan untuk program mitigasi banjir kami tentunya membantu

serta mengawasi pemerintah nagari”

Dari pihak BPBD Kabupaten juga telah melakukan upaya dalam

melakukan mitigasi bencana banjir ini, untuk lebih jelasnya disampaikan oleh

salah satu informan peneliti yaitu bapak Ariffadilah (50 Th) selaku Kabid

Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, sebagai

berikut:

“ untuak mitigasi banjir tu kami dari BPBD lah ado ambuek upaya-upaya.

Salah satu nyo menghancurkan batu gadang yang menghambat aliran air

di hulu. Tu mangkanyo kini alhamdulilah lai indak ado banjir-banjir

Page 85: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

73

gadang. Kalau untuk mitigasi khususnyo kami ado menempatkan posko-

posko siaga di kecamatan dan kalau untuk nagari nyo kami ado

perpanjangan tangan BPBD yaitu Tim SAR nagari yang pastinyo lebih

cepat tanggap kalau ado kejadian karena lebih dekat dengan masyarakat

dan tempat kejadian”

Artinya :

“untuk mitigasi banjir, kami dari BPBD sudah ada melakukan upaya-

upaya. Salah satunya dengan menghancurkan batu besar yang

menghambat aliran air di daerah hulu. Karena itu, sekarang alhamdulilah

sudah tidak terjadi lagi banjir yang besar. Kalau untuk mitigasi secara

khususnya kami ada menempatkan posko-posko siaga di kecamatan dan

kalau untuk nagari kami ada perpanjangan tangan BPBD yaitu Tim SAR

nagari yang tentunya akan lebih cepat tanggap kalau ada kejadian karena

lebih dengan masyarakat dan tempat kejadian”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa BPBD

Kabupaten Limapuluh Kota juga melakukan upaya-upaya mitigasi bencana banjir

seperti dengan mengatasi salah satu penyebab terjadiya banjir yaitu

menghancurkan batu besar yang menghambat aliran air di daerah hulu serta

dengan menempatkan perpanjangan tangan BPBD pada daerah yang memiliki

potensi bencana sehingga akan lebih mudah untuk bertindak jika ada kejadian.

Masyarakat juga melakukan upaya-upaya mitigasi seperti yang

disampaikan oleh salah satu informan peneliti yaitu bapak Nurdin (69 Th) warga

Jorong Bancah Lumpur yang menjadi korban banjir, sebagai berikut:

“untuak indak banyak nagh rugi yang didapek pas ado banjir di kami jo

pemuda saliang tolong manolong. Ado pas banjir tahun 2017 di untuak

bisa menyelamatkan padi pemuda-pemuda di mambaok oto tu kami

masuak an padi di ka oto untuak diamankan. Tu suda banjir di kami ikuik

rapek yang dibuek dek nagoghi yang isi e caro-caro untuak pengughangan

ugi dek banjir. Tu untuak yang mudo-mudo ado ikuik goro”

Page 86: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

74

Artinya :

“untuk tidak banyak kerugian yang dialami ketika banjir kami dengan

pemuda saling tolong-menolong. Seperti pada kejadian banjir pada tahun

2017 agar padi(hasil panen) tidak ikut terendam atau hanyut, pemuda-

pemuda membawa mobil dan padi(hasil panen) tersebut kamu masukkan

kedalam mobil agar bisa dibawa ketempat yang aman. Selain itu setelah

bencana banjir kami juga ikut rapat yang membahas tentang cara-cara

untuk pengurangan kerugian akibat banjir. Dan untuk yang muda-muda

ikut melakukan gotong royong”

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh salah satu informan peneliti

yaitu ibuk Ama sebagai berikut:

“untuak indak banyak nagh ugi kalau ado banjir, ibuk kalau la ujan lamo

2 aghi tu ayiagh mulai naiak ibuk mulai ma’angkuik barang-barang uma

jo barang kodai jo truk ka tompek yang indak konai banjir”

Artinya:

“agar kerugian yang dialami tidak terlalu banyak jika terjadi banjir, ibuk

kalau sudah terjadi hujan lama misalnya 2 hari terus menerus dan air

sungai mulai naik ibuk mulai mengangkut barang-barang rumah dan

barang warung dengan memakai mobil truk ke tempat yang tidak terkena

banjir”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat

tidak hanya menunggu tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah nagari

saja melainkan masyarakat juga melakukan upaya-upaya agar masyarakat tidak

mengalami kerugian yang besar akibat banjir seperti dengan memindahkan

barang-barang ke tempat yang tidak terkena banjir.

Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu informan peneliti yaitu ibuk

Iyuk sebagai berikut:

Page 87: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

75

“yang ibuk laku’un untuak ngughangan ugi dek banjir ko paliang kalau la

ujan yia torui sampai 2 malam ibuk mulai mindaan barang ka lantai ate

le, uma ibuk ko kan ado 2 lantai jadi yo kalau la ayiagh la mulai naiak

ibuk mulai mindaan barang ka lantai ate le yang indak konai dek banjir di

le”.

Artinya:

“yang ibuk lakukan untuk mengurangi kerugian akibat banjir ini ya kalau

sudah hujan secara terus menerus selama 2 malam ibuk mulai

memindahkan barang ke lantai atas rumah ibuk, rumah ibuk ini kan ada

dua lantai jadi ya kalau air mulai naik ibuk memindahkan barang ke lantai

2 yang tidak terkena banjir”.

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa selain dengan

memindahkan barang dengan kendaraan, masyarakat yang memiliki rumah

dengan lantai 2 juga memanfaatkan lantai 2 rumah mereka tersebut untuk

menyimpan barang-barang agar tidak terkena banjir.

Selain dari pihak pemerintah nagari masyarakat juga ikut terlibat dalam

melakukan upaya mitigasi bencana banjir di Nagari Gunung Malintang yaitu salah

satunya ikut melaksanakan gotong royong (kerja bakti) dalam melaksanakan

program pemerintah nagari yang bertujuan untuk pengurangan dampak banjir

seperti yang terlihat pada gambar 5.5

Page 88: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

76

Gambar 5.5 Kerja Bakti Masyarakat Ditepian sungai Batang Maek

Sumber: RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021

Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan salah satu informan peneliti yaitu Bapak Sukses selaku Kepala Jorong

Batu Belah, sebagai berikut:

“ untuak caro pengughangan dampak banjir ko alah ado progamnyo

daghi nagoghi paliang kami sebagai perangkat nagoghi mambantu untuak

menyampaikan pada masyarakat untuak bisa melaksanakan program di.”

Artinya:

“Untuk cara pengurangan dampak banjir ini sudah ada programnya dari

nagari, kami sebagai bagian dari perangkat nagari hanya bisa membantu

untuk menyampaikan pada masyarakat agar program tersebut bisa

terlaksana”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dalam

melakukan upaya mitigasi ini pemerintah nagari, perangkat nagari (kepala

jorong), masyarakat, pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota mempunyai

perannya masing-masing yang saling berhungan satu sama lain seperti pemerintah

Page 89: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

77

nagari membuat program mitigasi lalu kepala jorong menyampaikan program

tersebut kepada masyarakat, dan masyarakat melaksanakan program tersebut dan

BPBD mengatasi penyebab banjir serta membentuk perpanjangan tangan agar

lebih cepat tanggap jika ada terjadi kejadian.

Dalam melaksanakan upaya mitigasi bencana banjir ini pemerintah nagari

sebagai sebuah sistem tidak melakukannya sendiri melainkan ada subsistem yang

membantu yaitu masyarakat, bamus, LPM maupun dari pihak BPBD Kabupaten

Limapuluh Kota. Setiap subsistem ini tentunya mempunyai peran dan fungsi

tersendiri dalam melakukan upaya mitigasi bencana banjir di Nagari Gunung

Malintang ini. Dan untuk dapat mengetahui mengenai peran dan fungsi dari sub-

subsistem itulah peneliti menggunakan teori fungsional struktural yang

diungkapkan oleh Talcot Parson yang memakai konsep AGIL. Yang pertama

Pemerintah nagari yang berperan sebagai koordinator dalam melakukan upaya

penanganan bencana yang tentunya pemerintah nagari berfungsi menyediakan

sumber dana dan alokasi dana mitigasi dari APBNagari, kemudian pemerintah

nagari membuat rancangan program mitigasi dalam RPJM Nagari. Selanjutnya

pemerintah nagari beserta perangkat nagari dan juga masyarakat melaksanakan

kegiatan-kegiatan program mitigasi seperti membuat bronjong tepian sungai,

melaksanakan normalisasi sungai, penanaman ditepian sungai dan lainnya.

Sehingga tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut yakni untuk dapat

mengurangi dampak kerugian yang diakibatkan oleh bencana banjir dapat

tercapai. Dalam melaksanakan program tersebut pemerintah nagari perpedoman

pada peraturan nagari tahun 2016 mengenai RPJM Nagari tahun 2016-2021 yang

Page 90: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

78

memberikan arah kejelasan arah pembangunan. Yang kedua Bamus dan LPM

yang mempunyai peran menerima aspirasi masyarakat serta menyampaikannya

kepada pihak pemerintah nagari,selain itu Bamus dan LPM juga berperan dalam

membantu serta mengawasi pemerintah nagari. Yang ketiga masyarakat, dalam

penanganan bencana masyarakat merupakan elemen penting yang membantu

pelaksanaan penanganan bencana.

Pada bagian keempat konsep AGIL yaitu Laten Pattern atau Pemeliharaan

Pola-pola, pemerintah nagari bersama dengan masyarakat melakukan

gotongroyong untuk tetap melanjutkan upaya-upaya mitigasi banjir dan

meningkatkan sikap tanggap bencana.

Page 91: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

79

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian yang telah peneliti lakukan di

Nagari Gunung Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten

Limapuluh Kota dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menemukan upaya-upaya

mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah nagari Gunung Malintang sebagai

berikut: 1) Rancangan program mitigasi di RPJM Nagari 2016-2021,

2)Pelaksanaan program pembuatan bronjong, 3) Mengadakan sosialisasi,

4)Pelaksanaan program penanaman di tepian sungai, 5) Melakukan kerjasama

dengan pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota. Selain dari pihak pemerintah

nagari upaya mitigasi juga dilakukan oleh BPBD Kabupaten Limapuluh Kota

yaitu sebagai berikut: 1) Menghancurkan batu besar yang menghambat aliran air

di daerah hulu, 2) Menempatkan perpanjangan tangan BPBD (Tim SAR).

6.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian dan diperoleh kesimpulan, maka disarankan :

1. Untuk pemerintah nagari Gunung Malintang agar lebih memperhatikan

pelaksanaan program-program mitigasi sehingga diharapkan program

tersebut dapat terlaksana secara maksimal dan dampak kerugian yang

diakibatkan oleh bencana banjir dapat berkurang.

2. Sebagai bahan informasi tambahan untuk memperkaya literatur

kepustakaan dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai

upaya mitigasi bencana banjir.

79

Page 92: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

80

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, A. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta:

PT. Grafindo Persada.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

BAKORNAS, B. (2007). Pedoman Penanggulangan Bencana Banjir Tahun

2007-2008. Jakarta: Pelaksana Harian BAKORNAS PB. Retrieved from

https://bencana-kesehatan.net/images/referensi/ebook/PEDOMAN

Penanggulangan Banjir2007 - BAKORNAS.pdf

Bungin, B. (2000). Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Surabaya:Rajawali Pers

Bungin, B. (2011). Penelitian Kualitatif: Komunikasi Ekonomi, Kebijakan Publik

Dan Ilmu Sosial Lainnya (2nd ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Data Bencana 2011-2019. (n.d.).

Departemen RI, D. R. (2007). Banjir. Jakarta: Pusat Penanggulangan Krisis

Departemen Kesehatan.

Garna, G., & Judistira, K. (1999). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif.

Bandung: Primaco Akademika.

Hermon, D. (2012). Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Banjir, Longsor,

Ekologi, Degradasi Lahan, Puting Beliung, Kekeringan. (E. Barlian & A.

Abdurahman, Eds.). Padang: UNP Press.

Ifdil, I., & Ghani, F. A. (2017). Pengembangan dan Validasi Modul Konseling

Kesehatan Mental Pasca Bencana Untuk Konselor. Jurnal Bimbingan Dan

Konseling, 1(1), 13–23.

Irwan, I. (2015). Dinamika Dan Perubahan Sosial Komunitas Lokal. Yogyakarta:

Deepublish.

Johnson, D. P. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. (R. M. . Lawang, Ed.)

(1st ed.). Jakarta: PT. Gramedia.

KOGAMI, SC-DRR, & ESCAP, U. N. (2012). Rencana Kontijensi Menghadapi

Bencana Tsunami Provinsi Sumatera Barat. Padang: KOGAMI SC-DRR.

Lukito, A. F. (2014)."Mitigasi Bencana Banjir DiDesa Ngrombo Kecamatan Baki

Kabupaten Suko Harjo". Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

80

Page 93: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

81

Muchlis, A. (2017)."Analisis Penanggulangan Bencana Banjir di Kecamatan

Soppeng".Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Hasanuddin.

Makassar

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia.

Pokja AMPL Kabupaten Lima Puluh Kota. (2012). Buku Putih Sanitasi

Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat. Sarilamak: Pokja

AMPL Kabupaten Lima Puluh Kota. Retrieved from

http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.limapul

uhkota/Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lima Puluh Kota.pdf

Rahmawati, K. (2017)."Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Mitigasi Bencana

Banjir Di Kelurahan Pucangsawit Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun

2017". Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

RPJM Nagari Gunung Malintang Tahun 2016-2021. (n.d.).

Saebani, B. A. (2016). Perspektif Perubahan Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.

Siswoko, S. (1985). Pola Pengendalian Banjir pada Sungai. Jakarta: Dirjen

Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum.

Sugiyono, S. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif : Proposal Dan Laporan

Penelitian. Bandung: Al-Fabeta.

Tjandra, K. (2017). Empat Bencana Geologi Yang Paling Mematikan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Zainuddin, M. (2014). Ranah Minang Dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta:

Penerbit Ombak.

Dokumen Banjir Nagari Gunung Malintang Tahun 2017

Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007

https://www.bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf di akses tanggal 1 Maret 2019

http://bpbd.sumbarprov.go.id di akses pada tanggal 03 April 2019

Page 94: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

82

Lampiran I

PEDOMAN WAWANCARA

UPAYA PEMERINTAHAN NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI BENCANA

BANJIR DI NAGARI GUNUNG MALINTANG, KECAMATAN PANGKALAN

KOTO BARU, KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

1. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal Penelitian :

Pertanyaan Penelitian

I. Bagaimana upaya pemerintahan Nagari Gunung Malintang dalam melakukan

upaya mitigasi bencana banjir?

a. Pihak Masyarakat

1. Apakah bapak/ibu pernah menjadi korban banjir?

2. Apakah pemerintahan nagari ada memberikan pengetahuan mengenai mitigasi

bencana kepada bapak/ibu?

3. Menurut bapak/ibu apakah pemerintah nagari sudah melaksanakan cara-cara

agar kerugian akibat banjir dapat berkurang? Apa saja bentuknya?

4. Untuk mengurangi kerugian akibat banjir apa saja upaya yang bapak/ibu

lakukan?

5. Setelah kejadian banjir apakah bapak/ibu menerima bantuan? Dalam bentuk

apa saja bantuan tersebut? Dari mana saja bantuan tersebut berasal?

6. Dalam melaksanakan upaya pengurangan dampak banjir apakah pemerintah

nagari melibatkan masyarakat?

b. Pihak Pemerintahan Nagari

1. Apa saja kerugian yang diakibatkan oleh banjir?

2. Apa penyebab banjir terjadi di Nagari Gunung Malintang?

3. Apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah nagari dalam melakukan

mitigasi bencana banjir?

4. Sejak kapan pemerintah nagari melakukan upaya mitigasi bencana banjir?

Page 95: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

83

5. Apakah dalam melakukan upaya mitigasi pemerintahan nagari melibatkan

masyarakat?

6. Bagaimana cara pemerintah nagari dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

akan ancaman bencana banjir?

7. Apakah ada peraturan yang dibuat oleh pemerintah nagari dalam rangka

melakukan upaya mitigasi?

c. Pihak-pihak lain

1. Bagaimana menurut bapak/ibu melihat potensi bencana banjir yang ada di

Nagari Gunung Malintang?

2. Apakah bapak/ibu bersedia terlibat dalam melakukan mitigasi bencana banjir di

Nagari Gunung Malintang? Mengapa ?

3. Sejak kapan bapak/ibu melakukan kegiatan di Nagari Gunung Malintang ini?

4. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh bapak/ibu dalam rangka membantu

melakukan mitigasi bencana banjir di Nagari Gunung Malintang?

5. Menurut bapak/ibu apa penyebab banjir di Nagari Gunung Malintang?

Page 96: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

84

PEMERINTAHAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

NAGARI GUNUANG MALINTANG

PERATURAN NAGARI GUNUANG MALINTANG

Nomor Tahun 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

NAGARI GUNUANG MALINTANG

TAHUN 2016 – 2021

TAHUN 2016

Page 97: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

85

BAB VIII

PROGRAM PEMBANGUNAN NAGARI

Program Pembangunan Nagari meliputi 4 ( empat ) bidang yaitu (1)

bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari, (2) Pelaksanaan Pembangunan

Nagari, (3) Pembinaan Kemasyarakatan Nagari dan (4) Pemberdayaan

Masyarakat Nagari.

8.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari

Sub Bidang Kegiatan

Penetapan dan Penegasan Batas

Nagari

Musyawarah Penetapan Batas Nagari

Pembuatan gerbang / gapura / Tanda batas

Nagari

Pendataan Nagari Pendataan Aset Nagari

Penyusunan Tata Ruang Nagari Penyusunan tata ruang Nagari

Pernag Tata Ruang Nagari

Pemekaran Nagari

Penyelenggaraan Musyawarah

Nagari

Penyelenggaraan rapat – rapat

Penyelenggaraan Musrenbang

Pengelolaan Informasi Nagari Pendataan profil Nagari

Pengolahan Data Base Nagari

Pengadaan WIFI

Penyelenggaraan Perencanaan

Nagari

Penyusunan RKP Nagari

Penyusunan kerangka pembangunan

Pengadaan Studi Banding Wali,Perangkat

dan Bamus

Penyelenggaraan Evaluasi tingkat

Perkembangan Pemerintahan Desa

Pengadaan Monitoring dan Evaluasi

perkembangan Nagari

Penyelenggaraan kerja sama antar

Nagari

Pendirian BUMNag bersama

Page 98: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

86

Pembangunan dan Pengadaan

sarana dan prasarana kantor nagari

Pembangunan dan Pengadaan sarana dan

prasarana kantor Wali Nagari

Pembanguanan dan Pengadaan sarana dan

prasarana Bamus

Pembangunan dan Pengadaan sarana dan

prasarana kantor Jorong

Rehap Kantor Jorong

Kegiatan lainnya sesuai kondisi

Nagari

Pengadaan dan Pemeliharaan Kendaraan

Dinas

Pelatihan dan Pendidikan Aparatur Nagari

dan lembaga Nagari

Pemetaan Tanah Ulayat dan Tanah Kas

Nagari yang berpotensi

Sosialisai Peraturan Nagari

Pembuatan Pernag

Pembuatan Produk Hukum Nagari

8.2 Bidang pelaksanaan pembangunan Nagari

Sub bidang Kegiatan

Pembangunan, pemanfaatan dan

pemeliharaan infrastruktur dan

Lingkungan Nagari antara lain :

1. Jalan Pemukiman Pengaspalan jalan Kabupaten

Perbaikan dan pembangunan Jalan Nagari

Pembangunan Dam

Pembuatan Ram Ac Jalan

Pembukaan dan Pengerasan jalan Baru

Pembangunan drainase jalan Nagari

Page 99: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

87

Pembuatan Gorong-gorong Jalan

Pembangunan dan Rehap Jembatan

2. Jalan Nagari antar pemukiman

ke wilayah pertanian

Pembangunan jalan usaha tani

Pembangunan dan rehap jembatan jalan

usaha tani

Pembukaan dan Pengerasan Jalan Usaha

Tani

3. Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro

Pengadaan dan Perbaikan Lampu Jalan

4. Infrastruktur Nagari lainnya

sesuai dengan kondisi Nagari

Pembangunan Bronjong

Pembangunan Pandam pinggir tebing

Pembangunan Matel Bronjong

Normalisasi Sungai

Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi

Pembukaan Sawah

Pembangunan jalan ke tempat Objek

Wisata

Pembangunan Dam

Pembangunan Gedung Museum

Pembangunan dan Rehap Gedung Serba

Guna

Pembangunan Gedung Galeri Adat

Pembangunan Gedung Pemuda

Rehab Balai Adat dan Balai Pertemuan

Lanjutan Pembangunan dan Rehap Masjid

/ Surau/ Mushallah

Pembuatan Salter Ikan Larangan

Pembuatan Pentas Permanen

Pembangunan dan Pemeliharaan Pos

Page 100: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

88

Ronda

Pembangunan dan rehap WC Masjid /

Surau/ Mushallah

Pembangunan dan rehap Pagar Masjid /

Surau/ Mushallah

Pembuatan Gobah Masjid / Surau/

Mushallah

Penambahan Tower Tekomsel

Pengadaan Saran dan Prasarana

Penanggulangan Bencaha

Pembangunan,pemanfaatan dan

pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Kesehatan antara lain:

1. Air besih berskala Nagari Pengadaan Fasilitas air Bersih

Perbaikan sarana dan prasarana air bersih

Pemeliharaan sarana air bersih

Pembangunan Dam Intake air MBersih

2. Sanitasi lingkungan

3. Pelayanan kesehatan Nagari

seperti Posyandu

Pengadaan Saran dan Prasarana Posyandu

Pemberian makanan tambahan balita

Pemberian makanan tambahan lansia

4. Sarana dan prasarana

kesehatan lainnya sesuai

kondisi Nagari

Pembangunan Poskesri

Pembangunan/ Rehab Pustu

Pembangunan Puskesri

Pengadaan Honor kader Posyandu

Pengadaan Bidas Desa

Pembangunan, pemanfaatan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan dan kebudayaan antara

Page 101: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

89

lain :

1. Taman baca masyarakat Pengadaan Gedung Pustaka

Pengadaan Buku Bacaan

2. Pendidikan anak usia dini Pengadaan Sarana dan Prasarana

TK/PAUD

Peningkatan kesejahteran guru

Rehab halaman TK/PAUD

3. Balai Pelatihan/kegitan Belajar

Masyarakat

Pengadaan Guru Gaji Irama

4. Pengembangan dan Pembinaan

Sanggar seni

Pengadaan Alat Kesenian

Pelatihan Kasenian

Pengadaan Baju Seragam kesenian

Sarana dan prasarana pendidikan

dan pelatihan lainnya sesuai

kondisi Nagari

Pembangunan Gedung SLTA

Penambahan / Rehap Lokal SDN/ MI,

SMP

Pembangunan Gedung Pondok Pasantren

Fastabiqul Khairat

Pembangunan DAM SD dan SMP

Pembuatan Ruang Pustaka SD/MI

Pembuatan Pagar SD/MI

Pembuatan Gerbang dan Nama SD/MI

Pembangunan dan Rehap Mushalalh

SD/MI, SMP

Rehap Kantor dan Rumah Dinas SD, SMP

Pembangunan dan Rehap WC SD

Pembuatan Tempat Parkir SD dan SMP

Page 102: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

90

REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN NAGARI

NAGARI : GUNUANG MALINTANG

KECAMATAN : PANGKALAN KOTO BARU

KABUPATEN : LIMA PULUH KOTA

PROVINSI : SUMATERA BARAT

Laki-laki perempuan A-RTM

Penyelenggaraan Pemerintah Nagari -

a Penyusunan penghasilan tetap & tunjangan Wali Nagari dan perangkat Nagari dalam RPJM

Nagari, RKP Nagari dan APB NagariNagari 14 org x 12 bln bulan  11 org 3 orang 

b Penyusunan Tunjangan BAMUS dalam RPJM Nagari, RKP Nagari dan APB Nagari Nagari

9 org x 12 bln Paket 8 orang 1 orang

c Penyusunan Operasional Perkantoran dalam RPJM Nagari, RKP Nagari dan APB NagariNagari

1 Paket - -

dPenyusunan Operasional BAMUS dalam RPJM Nagari, RKP Nagari dan APB Nagari

Nagari 1 Paket 30 orang -

ePenyusunan Operasional JORONG dalam RPJM Nagari, RKP Nagari dan APB Nagari

Nagari 1 Paket 30 orang -

Pelaksanaan Pembangunan Nagari

a. Pengaspalan jalan PropinsiNagari

3000 Meter

b.  Pengsapalan Jalan KabupatenNagari

6700 Meter

c. Rabat Beton Jalan PorosNagari

4050 Meter

d. Rabat Beton Jalan lingkar dan lingkungNagari

10700 Meter

e. Pembukaan dan Pengerasan Jalan Nagari

9700 Meter

f. Jalan Usaha TaniNagari 26700

Meter

g. JembatanJorong 6 Paket

h. Jembatan Usaha TaniJorong 2 pakat

i. Gorong-GorongJorong 1 paket

j. DreanaseNagari/Jorong 3500 Meter

2

1

No Rencana Lokasi

Kegiatan Perkiraan Volume satuan

Penerima Manfaat

Usulan Rencana Kegiatan berdasarkan Bidang

VI. FORMAT REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN NAGARI

Page 103: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

91

k. Lampu JalanNagari /jorong 8

paket

l. Pembuatan dan Pemeliharaan IrigasiNagari 6750

Meter

m. Pembukaan SawahJorong 2

Hektar

n. EmbungNagari/Jorong 2

paket

o. BronjongNagari/Jorong 6900

Meter

p. Mantel BronjongNagari/Jorong 1

paket

q. Normalisasi SungaiNagari/Jorong 3600

Meter

r. PendamanNagari/Jorong 305

Meter

s. Pafin BlokNagari/Jorong 1975

Meter

t. Rehap Masjid dan SurauNagari/Jorong 8

Unit

u. Pembuatan dan Rehap WC Masjid dan surauNagari/Jorong 24

unit

v. Pembanguan Teras Masjid dan MushallahNagari/Jorong 150

Meter

w. Pembuatan Tempat Wuduk MasjidNagari/Jorong 2

unit

x. Pencoran Halaman Masjid Jorong 500

Meter

y. Pengadaan Menara dan Qubah Masjid dan MusallahNagari 2

paket

z. Pembuatan Piri-piri MushallahJorong 1

paket

aa. Pengadan pagar MushallahJorong 300

Meter

bb. Pembuatan loteng MushallahJorong 1

paket

cc. Pengadaan Air BersihNagari 7

Paket

dd. Pembangunan PuskesriJorong 3

Unit

ee. Rehap Pustu Jorong 3

unit

ff. Pengadaan Pagar PustuJorong 620

Meter

gg. Pembuatan WC PustuJorong 2

unit

hh. Pengadaan gedung PosyanduJorong 5

unit

ii. Pembangunan Pos RondaJorong 3

paket

Page 104: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

92

Banjir LongsorAngin

RibutKebakaran Banjir Longsor

Angin

RibutKebakaran

10 PANGKALAN KOTO BARU KOTO ALAM 1 1 1 2 6

PANGKALAN KOTO BARU MANGGILANG 2 1

PANGKALAN KOTO BARU GUNUANG MALINTANG 6 6

PANGKALAN KOTO BARU PANGKALAN 9 1 3

PANGKALAN KOTO BARU TANJUANG BALIK 4 1

PANGKALAN KOTO BARU TANJUANG PAUAH 1

DATA BENCANA ALAM DAN NON ALAM

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

TAHUN 2011 - 2019

KECAMATANNo.

JENIS BENCANA KORBAN

DESA

Page 105: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

93

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

- - - - a. Rumah Penduduk

a. Jalan 1

c. Jembatan

- - - - a. Rumah Penduduk13 6 2

b. Kantor 1 1

c. Tempat Ibadah 2

d. Balai Kepemudaan 1

- - - - a. Rumah Penduduk6 4 3

b. Kantor/Sekolah 1

c. Tempat Ibadah

d. Balai Kepemudaan

- - 2 1 a. Rumah Penduduk 2 5

b. Kantor

c. Tempat Ibadah

d. Balai Kepemudaan

- - - - a. Rumah Penduduk

a. Jalan

c. Jembatan 15 26 April 2012 Nagari Batu Balang Kec. HarauPutusnya Jembatan Gantung Koto Harau Belum Diselesaikan

4 09-Apr-12 Nagari Limbanang Angin Puting Beliung Belum Diselesaikan

3 09 April 2012 Nagari Koto Kaciak Angin Puting Beliung Belum Diselesaikan

2 09 April 2012 Nagari Kubang Angin Puting Beliung Belum Diselesaikan

1 31 Januari 2012 Nagari Koto Lamo Kec. Kapur IXBencana Alam Tanah Longsor Belum Diselesaikan

LAPORAN BENCANA ALAM TAHUN 2012

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

No Tanggal Kejadian Lokasi Kecamatan/Nagari JENIS BENCANA

Data Korban DATA KERUSAKAN

KetMeninggal Hilang Luka Berat Luka Ringan Jenis Sarana

Jenis Kerusakan

Page 106: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

94

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

- - - - a. Rumah Penduduk30 13 13

- - - - b. Puskesri 1

- - - - c. Gudang Kayu 1

- - - - d. Balai Adat 1

- - - - e. Rumah Gadang 1 1

- - - - f. Surau 1

- - - - g. Kandang Sapi 1

Banjir yang mengakibatkan Badan Jalan- - - - a. Jalan 1

dijorong Batu Balabuah I Kenagarian

Sungai Naniang Kec. Bukik Barisan

Turun ± 15 m

Curah Hujan tinggi mengakibatkan - - - - a. Jembatan 1

tingginya debit air Batang Sinamar

dan mengakibatkan ambruk jembatan

Ranah yang menhubungkan Jorong Lareh

Nan Panjang dengan Jorong Seberang

Air Nagari Batu Payung dan Jorong Coran

dan Sungai Ipuh di Nagari Sitanang

Kec. Lareh Sago Halaban

- - - - a. Rumah Penduduk 1 1

Amblasnya Jalan dijorong Galugua menuju- - - - 1

Jorong Koto Tangah sepanjang 10 m

Jalan dari Jorong Mongon menuju

Jorong Tanjung terjadi Longsor

mengakibatkan tertimbunnya badan jalan

sepanjang ± 6 m

- - - - a. Rumah Penduduk 1

10 25 & 26 Oktober 2012 Kec. Kapur IX Belum Diselesaikan

11 31 Oktober 2012

Nagari Koto Baru Simalanggang

Angin Puting Beliung Sudah DiselesaikanKec. Harau

8 21 Oktober 2012 Nagari Batu Payuang Belum Diselesaikan

9 25 Oktober 2012 Nagari Sarilamak Kec. Harau Angin Puting Beliung Sudah Diselesaikan

7 04 Oktober 2012

Nagari Sungai Naniang

Belum DiselesaikanKec. Bukik Barisan

6 19 September 2012 Kecamatan Lareh Sago Halaban Angin Puting Beliung Sudah Diselesaikan

DATA KERUSAKAN

KetMeninggal Hilang Luka Berat Luka Ringan Jenis Sarana

Jenis KerusakanNo Tanggal Kejadian Lokasi Kecamatan/Nagari JENIS BENCANA

Data Korban

Page 107: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

95

Ringan Sedang Berat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Longsor Dijalan menuju Jorong Bandar- - - -

Rait sepanjang 10 m- - - -

a. Runtuhnya Badan jalan dijorong Taratak - - - - a. Jalan 1

sepanjang 10 m dengan kedalaman 8 m

b. Tertimbunnya badan jalan- - - - a. Jalan 1

dijorong Taratak

Robohnya saluran irigasi tereh tarunjam- - - - a. Irigasi 1

Jorong Mangunai setinggi ± 20 m

a. Bencana Longsor dijorong Bandar Raid- - - - a. Rumah Penduduk 2

b. Musholla 1

b. Terbannya badan jalan menuju - - - - a. Jalan 1

Jorong Bandar Raid sepanjang ± 6 m

c. Terbannya badan jalan diPalo Koto - - - - a. Jalan 1

sebanyak 2 titik.

Terban/runtuhnya badan Tebing Penahan - - - - a. Jembatan 1

Pondasi Jembatan dan Badan jalan b. Jalan 1

dijorong buluh kasok

Banjir dan Lonsor dijorong balik bukik- - - - a. Jalan 1

merendam sawah dan merobohkan badan

jalan propinsi ambruk ± 4 m

mengakibatkan putusnya perhubungan

Pangkalan - Kapur IX

Terban/runtuhnya Trotoar Jalan masuk - - - - a. Jalan 1

Kantor Bupati Kab. Lima Puluh Kota

dijorong Sarilamak

Banjir Jorong Lokuah Godang- - - - a. Irigasi 1

19 10 Nopember 2012

Nagari Pangkalan

Belum DiselesaikanJorong Lokuah Godang

18 07 Nopember 2012

Nagari Sarilamak

Belum DiselesaikanKec. Harau

17 07 Nopember 2012

Nagari Gunuang Malintang

Belum DiselesaikanKec. Pangkalan Koto Baru

16 06 Nopember 2012

Nagari Sarilamak

Belum DiselesaikanKec. Bukik Barisan

14 04 Nopember 2012 Nagari Ampalu Belum Diselesaikan

15 05 Nopember 2012

Nagari Baruah Gunuang

Belum DiselesaikanKec. Bukik Barisan

13 04 Nopember 2012

Nagari Suliki

Belum Diselesaikan

Kec. Suliki

12 01 Nopember 2012

Nagari Baruah Gunuang

Belum Diselesaikan

Kec. Bukik Barisan

DATA KERUSAKAN

KetMeninggal Hilang Luka Berat Luka Ringan Jenis Sarana

Jenis KerusakanNo Tanggal Kejadian Lokasi Kecamatan/Nagari JENIS BENCANA

Data Korban

Page 108: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

96

Ringan Sedang Berat

1 07 Februari 2015Nagari Gunuang Malintang

Kec.Pangkalan Koto BaruBanjir - - - -

Jembatan

Roboh - - -

3 M x 6

M

2 22 Februari 2015 Nagari Kubang Kec.GuguakKebakara

nRumah 1

Rp.80.00

0.000,-

Nip.19620402 198603 1 005 Nip.19740414 199603 1 001

Payakumbuh, Februari 2015

Diketahui Kasi Kedaruratan

Kabid Kedaruratan dan Logistik

Firmansyah Rahmadinol, S.Pd

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BULAN FEBRUARI 2015

No Tanggal Kejadian Lokasi Kecamatan/Nagari

JENIS

BENCA

NA

Data Korban DATA KERUSAKAN

KetMeningg

alHilang

Luka

Berat

Luka

Ringan

Jenis

Sarana

Jenis Kerusakan

LAPORAN BENCANA ALAM

Page 109: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

97

Ringan Sedang Berat

1 04 Mei 2015Nag.Maek Kec.Bukik

BarisanAngin Kencang/Ribut Rumah 1

Surat Keterangan Bupati

No.12/BPBD-LK/V/2015

2 07 Mei 2015 Jr,Mudiak Liki

Nag.Kurai Kec.SulikiBanjir Bandang

Jalan,

Jembatan

dan

rumah

3 08 Mei 2015Nagari Suliki

Kec.SulikiBanjir - - - -

Sawah,Je

mbatan - - 1 5 Ha

4 19 Mei 2015Nagari Koto Bangun

Kec.Kapur IXKebakaran Rumah 1 Rp.50.000.000,-

5 20 Mei 2015

Nagari Sitanang

Kec.Lareh Sago

Halaban

Angin Puting Beliung Rumah

6 20 Mei 2015Nagari Kurai

Kec.Suliki

Longsor tebing bukit ruas

jalan Suliki -KuraiJalan 1

Surat Keterangan Bupati

no.15/BPBD-LK/V/2015

7 21 Mei 2015Nagari Taeh Bukik

Kec.PayakumbuhLongsor Jalan

8 24 Mei 2015

Jr.Buluh Kasok,

Nag.Sarilamak

Kec.Harau

Longsor dan Banjir

Bandang

Jalan,

rumah

Jalan 1,

Rumah 4

Surat Keputusan Bupati

No.16/BPBD-LK/V/2015

Tanggal 29 Mei 2015

9 25 Mei 2015

Nagari Sitanang

Kec.Lareh Sago

Halaban

Angin Puting Beliung Rumah 1

10 25 Mei 2015Jr Gadang Nag.Sariak

Laweh kec.Akabiluru Terban badan jalan Jalan 1

Surat Keputusan Bupati

No.17/BPBD-LK/V/2015

Tanggal 29 Mei 2015

11 26 Mei 2015

Nagari Gunuang

Malintang

Kec.Pangkalan Koto

Baru

BanjirSungai,Je

mbatan

12 26 Mei 2015Nagari Batu Hampar

Kec.AkabiluruLongsor Jalan 1 Rp.50.000.000,-

13 26 Mei 2015

Nagari Sungai

Balantiak

Kec.Akabiluru

LongsorIrigasi,Jal

an

Nip.19580816 198903 1 004 Nip.19740414 199603 1 001

Payakumbuh, Mei 2015

Diketahui Kasi Kedaruratan

Kabid Kedaruratan dan Logistik

EDY, SH.MH Rahmadinol, S.Pd

Meningg

alHilang

Luka

Berat

Luka

Ringan

Jenis

Sarana

Jenis Kerusakan

LAPORAN BENCANA ALAM

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BULAN MEI 2015

No Tanggal KejadianLokasi

Kecamatan/NagariJENIS BENCANA

Data Korban DATA KERUSAKAN

Ket

Page 110: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

98

Ringan Sedang Berat

Rumah di Kampung Durian Tinggi

Jorong Cinta Maju- - 1

sawah di Jorong ronah - - 3 ha

sawah - - 35 ha

2 1 Februari 2016 Nagari Sialang Kec. Kapur IX Banjir Jebolnya Tanggul Batang Kapur - - 1

3 5-8 Februari 2016Nagari Baruah Gunung, Kec.Bukik

BarisanBanjir

Jalan Raya, Jalan Lingkar,Rumah Penduduk,

Fasilitas Umum,Irigasi 9 - 11

4 6-7 Februari 2016Nagari Sungai Naniang Kec. Bukik

BarisanTanah Longsor jalan, rumah, fasilitas umum 2 - 11

5 6-8 Februari 2016Nagari Tungkar Kec. Situjuah Limo

NagariBanjir Saluran Irigasi Nunang - 15 m -

Batu Bronjong Batang Sinamar jorong

Suliki Pasar200 m

Badan jalan irigasi batang liki jorong

Suliki Pasar2 titik

Batu Bronjong Batang Liki Jorong

Suliki Baruah150 m

badan Jalan di Jorong Jariangau 5 titik

Sawah di Jorong Soriak - 0,5 ha -

Tali Bandar gosan di Jorong Sialang - 1 -

Jembatan Gantung Jorong Ateh Koto

Dan Jorong Lombah- 2 -

Badan Jalan Jorong Ateh Koto - - 1di laksanakan tanggap

darurat

sawah dan Kebun Masyarakat - - 10 ha

8 6-8 Februari 2016Nagari Pandam Gadang Kec.

Gunuang OmehLongsor Jalan

9 7 Februari 2016Nagari Pangkalan Kec. Pangkalan

Koto BaruBanjir 1 - - - Rumah

10 7 Februari 2016Nagari Banja Loweh Kec. Bukik

BarisanLongsor Jalan

7 6-8 Februari 2016 Nagari Sungai Rimbang Kec. Suliki Banjir dan Longsor

6 6-8 Februari 2016 Nagari Suliki Kec. Suliki Banjir dan Longsor

1 1 Februari 2016 Nagari Durian Tinggi Kec. Kapur IX Banjir

DATA KERUSAKAN

KetMeninggal Hilang

Luka

Berat

Luka

RinganJenis Sarana

Jenis Kerusakan

LAPORAN BENCANA ALAM

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BULAN FEBRUARI 2016

No Tanggal Kejadian Lokasi Kecamatan/Nagari JENIS BENCANA

Data Korban

Page 111: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

99

11 7 Februari 2016Nagari Batu Payuang Kec. Lareh

Sago HalabanBanjir sawah, badan jalan

Sawah 200 H

Jembatan Gantuang Jorong Sialang 1

Tanggul Batang Kapur 40 H

Rumah Penduduk - - 3

PLTMH - - 1

PAM SIMAS - - 1

Jembatan 1 - -

14 7 Februari 2016Nagari Sikabu-Kabu Tanjuang Haro

Padang PanjangLongsor Saluran iIrigasi 300 m

15 7-8 Februari 2016 Nagari Galugua Kec. Kapur IX Banjir SD N 04 Galugua 1

16 7-8 Februari 2016Nagari Gunuang Malintang

Kec.Pangkalan Koto BaruBanjir 1 - - - Rumah, Sawah, Jalan Provinsi, Pasar

17 7-8 Februari 2016 Nagari Pilubang Kec.Harau Longsor Runtuhnya Badan jalan

18 7-8 Februari 2016 Nagari Galugua Kec. Kapur IX Banjir bandang SD N 01 Galugua - - 1

19 7-9 Februari 2016 Nagari Andiang Kec. Suliki Banjir dan Longsor Sawah, Jalan, Jembatan

20 8 Februari 2016 Nagari Maek Kec.Bukik Barisan Longsor, Terbanyya Jalan Lahan Pertanian,kolam warga, rumah

21 8 Februari 2016Nagari Koto Tinggi Kec. Gunuang

OmehLongsor Badan Jalan, Rumah

22 8 Februari 2016 Kecamatan Gunuang Omeh Longsor Jalan

23 8 Februari 2016 Nagari Pauh Sangik Kec. Akabiluru Banjir Sawah dan Jalan

24 8 Februari 2016 Nagari Tanjuang Bungo Kec. Suliki Longsor Rumah, Sawah

13 7 Februari 2016 Nagari Galugua Kec. Kapur IX Banjir bandang

12 7 Februari 2016 Nagari Sialang Kec. Kapur IX Banjir

Page 112: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

100

Ringan Sedang Berat

1 3 Maret 2017 Nagari Sialang Kecamatan

Kapur IXBanjir

Rumah,Lahan

Pertanian,dan Perikanan 1

2 3 Maret 2017 Nagari Pangkalan

Kec.Pangkalan Koto BaruBanjir

Rumah lahan pertanian

dan perikanan2,548

3 3 Maret 2017 Nagari Koto Alam

Kec.Pangkalan Koto Baru Longsor 6 2

Rumah dan lahan

Pertanian

4 3 Maret 2017

Nagari Gunuang Malintang

Kecamatan Pangkalan Koto

Baru

Banjir dan Longsor

5 3 Maret 2017 Nagari Tanjung Balit

Kec,Pangkalan Koto BaruBanjir dan lonsor 1

Longsor Tebing jalan dan

terputusnya jalan negara

Pyk -PKU

1

6 3 Maret 2017 Kecamatan Kapur IX Banjir dan Longsor Mesjid Dan Surau 1

7 3 Maret 2017 Nagari koto Bangun

Kecamatan Kapur IX Banjir dan Longsor Pipa Air Bersih (PAB) ]

8 3 Maret 2017

Jorong Balai Kenagarian

Batubalang Kecamatan

Harau

Banjir Bandang Hamparan Sawah 19 unit kolom

9 3 Maret 2017

Jorong koto Kecil

Kenagarian Batubalang

Kecamatan Harau

Banjir Bandang Hamparan Sawah

5 unit kolom,5 unit

pondok Batu Bata,1

Buah Kincir air

tradisional

10 3 Maret 2017

Jorong Bancah Kenagarian

Batubalang Kecamatan

Harau

Banjir Bandang Hamparan Sawah,Kebun

Sayur,Rumah

28 unit kolom,12

Bidang kebun cabe,11

bidang kebun jagung,4

pondok batu merah,2

unit rumah

11 3 Maret 2017

Jorong Koto Harau

Kenagarian Batubalang

Kecamatan Harau

Banjir Bandang Hanparan Sawah 3 Unit Kolom

12 4 Maret 2017

Jorong Tiga Alur

Kenagarian Batubalang

Kecamatan Harau

Banjir Bandang Hanparan Sawah 6 Unit Kolom

Jenis Kerusakan

LAPORAN BENCANA ALAM

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BULAN MARET 2017

No Tanggal KejadianLokasi

Kecamatan/NagariJENIS BENCANA

Data Korban DATA KERUSAKAN

KetMeninggal Hilang

Luka

Berat

Luka

RinganJenis Sarana

Page 113: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

101

13 4 Maret 2017

Jorong Padang Ambacang

Kenagarian Batubalang

Kecamatan Harau

Banjir Bandang Hanparan Sawah 8 Unit Kolom

14 4 Maret 2017

Jorong Boncah Kenagarian

Batubalang Kecamatan

Harau

Banjir Bandang Ruas Jalan KabupatenDam Penahan jalan

Patah 10 m

15 6 Maret 2017

Jorong Situjuah Gadang

Nagari Situjuah gadang

Kecamatan Situjuah Limo

Nagari

Jembatan Runtuh

16 6 Maret 2017 Kecamatan Guguak Banjir dan LongsorRumah dan Fasilitas

lainnya 1

17 10 Maret 2017 Nagari Buruiah Gunuang

Kecamatan Bukik Barisan Hujan Deras

Irigasi

18 31 Maret 2017Nagari Tarantang

Kecamatan HarauKorban jatuh di Bukit 1

Korban meninggal An

Fidrianto

Diketahui Payakumbuh, Maret 2017

Kabid Kedaruratan dan Logistik Kasi Kedaruratan

Rahmadinol, S.Pd Hendrijon, S.Sos

Nip.19740414 199603 1 001 Nip.19650111 198611 1 002

Page 114: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

102

Ringan Sedang Berat

1 1 November 2018Jorong Koto Tuo Nagari Mungka

Batang Kayu Tumbag

2 2 November 2018kecamatan Luak, Nagari Mungo

Banjir Rp 23.000.000

3 2 November 2018Kecamatan Lareh Sago Halaban, Nagari Bukik Sikumpa, Nagari Sitanang

Banjir Rp 4.100.000.000

4 3 November 2018

Kecamatan Mungka,Nagari

Simpang Kapuak, Nagari Sungai Antuan dan Nagari Talang Maur

Banjir Rp 302.000.000

5 3 November 2018

Kecamatan Harau, Nagari Tarantang, Nagari Taram, Nagari Sarilamak,Nagari Pilibang, Nagari Bukik Limbuku, Nagari Batu Balang

Banjir Rp 1.499.500.000

6 3 November 2018Kecamata Pangkalan Koto Baru, Nagari Pangkalan,

Nagari Gunung Malintang

Banjir Rp 12.000.000

7 3 November 2018Kecamatan Gunung Omeh, Nagari Koto Tinggi

Banjir

8 3 November 2018Kecamatan Kapur IX, agari Muaro Paiti,Nagari Koto Limo

Banjir

9 3 November 2018Kecamatan Suliki, Nagari Sungai Rimbanang

Banjir

10 3 November 2018 DINAS PUPR Bajir dan Logsor Rp 26.000.000.000

11 3 November 2018 DINAS PERIKANAN Bajir Rp 1.584.340.000

12 3 November 2018DINAS TANAMAN PANGAN DAN KUTURA (PERTANIAN)

Banjir Rp 1.600.000.000

13 5 November 2018 koto alam Pagkalan kayu tumbang

14 12 November 2018 Tajung Jajaran Kec. Kapur IX Orang Hilang v

15 26 November 2018 Nagari Ampalu Orang Hilang

Rp 35.120.840.000

Diketahui Payakumbuh, November 2018

Kabid Kedaruratan dan Logistik

Rahmadinol, S.Pd

Nip.19740414 199603 1 001

Kepala Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Lima Puluh Kota

H.JONI AMIR,S.Sos

Nip.19650619 1990031 003

JUMLAH

Meningg

alHilang

Luka

Berat

Luka

Ringan

Jenis

Sarana

Jenis Kerusakan

LAPORAN BENCANA ALAM

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BULAN NOVEMBER 2018

No Tanggal Kejadian Lokasi Kecamatan/Nagari JENIS BENCANAData Korban DATA KERUSAKAN

Perkiraan kerugian

Page 115: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

103

Page 116: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

104

Page 117: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

105

Page 118: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

106

Page 119: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

107

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1 : Kondisi Banjir Nagari Gunung Malintang Tahun 2016

Sumber:http://www.bumn.go.id/ptpn6/berita/0-PTPN-VI-Beri-Bantuan-untuk-

Korban-Banjir-Gunung-Malintang

Page 120: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

108

Gambar 2 : Rumah Masyarakat Yang Terendam Banjir

Sumber:http://www.swatt-online.com/empat-jorong-di-gunung-malintang-

dilanda-air-bah/

Gambar 3: Wawancara Peneliti Dengan Sekretaris Nagari

Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Page 121: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

109

Gambar 4: Wawancara Dengan Bamus

Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Gambar 5 : Wawancara Dengan Masyarakat

Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Page 122: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

110

DOKUMENTASI OBSERVASI PENELITIAN

Gambar 1. Bronjong Di Jorong Bancah Lumpur

Sumber: Dokumentasi Observasi Peneliti Tahun 2019

Gambar 2. Bronjong Di Jorong Balik Bukit

Sumber: Dokumentasi Observasi Peneliti Tahun 2019

Page 123: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

111

Gambar 3. Rumah Masyarakat Jorong Batu Belah Di tepian Sungai

Sumber: Dokumentasi Observasi Peneliti Tahun 2019

Gambar 4. Lokasi Pengambilan Batu, Pasir dan Kerikil di Jorong Koto Mesjid

Sumber: Dokumentasi Observasi Peneliti Tahun 2019

Page 124: UPAYA PEMERINTAH NAGARI DALAM RANGKA MITIGASI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8490/4/Hamida Musri 15070009 (Skripsi).pdfini dengan Al-Quran dan Hadistnya. ... BAB II TINJAUAN

112

Gambar 5. Bronjong Di Jorong Koto Lamo

Sumber: Dokumentasi Observasi Peneliti Tahun 2019