upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan strategi motivasi arcs
Transcript of upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan strategi motivasi arcs
1
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKASISWA DENGAN STRATEGI MOTIVASI ARCS (ATTENTION,
RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) YANGDIDUKUNG OLEH TEORI BELAJAR GAGNE
DI KELAS VII SMP NEGERI 22MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menyelesaikan Program Studi Strata 1
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
NAMA : IMELDA J.SIHOMBING
NPM : 11150239
JURUSAN : PMIPA
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2015
2
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKASISWA DENGAN STRATEGI MOTIVASI ARCS (ATTENTION,
RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) YANGDIDUKUNG OLEH TEORI BELAJAR GAGNE
DI KELAS VII SMP NEGERI 22MEDAN
SKRIPSIDiajukan Untuk Menyelesaiakn Program Studi Strata 1
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
NAMA : IMELDA J.SIHOMBINGNPM : 11150239JURUSAN : PMIPAPROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Efron Manik, M.Si. Adi Suarman Situmorang, M.Pd.
Wakil Ketua Prodi
Drs.Simon Panjaitan,M.Pd.
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2015
3
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKASISWA DENGAN STRATEGI MOTIVASI ARCS (ATTENTION,
RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) YANGDIDUKUNG OLEH TEORI BELAJAR GAGNE
DI KELAS VII SMP NEGERI 22MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menyelesaikan Program Studi Strata 1Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
NAMA : IMELDA J.SIHOMBINGNPM : 11150239JURUSAN : PMIPAPROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
Disetujui Oleh:
Penguji I Penguji II
Drs. Simon Panjaitan, M.Pd. Dr.Binur Panjaitan, M.Pd.
Wakil Ketua Prodi
Drs.Simon Panjaitan, M.Pd.
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
4
PERSEMBAHAN
Di atas segala asa, kupanjatkan puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAAHAESA, Dialah puncak segala ketaatan.Berkat karunia-Nya yang besar hinggaakhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, teriring penghargaan, terimakasih, cinta, dan ketulusan,kupersembahkan sebuah karya untuk mereka yang menantikan saat-saat ini.
Almarhumah Bapakku M.Sihombing dan Ibuku tercinta N. Simanjuntak(meskipun ribuan karya besar pun takkan cukup untuk membalas semua yangtelah diberikannya)Kakakku Ester Sihombing, Roma Lince Sihombing.Abangku MarnesSihombing/Edaku Demency Tarihoran, B’alex, B’Parningotan dan Adekkutercita Mekar Yanti Sihombing yang selalu menguatkan dan memotivasi sertamemberi semangat yang sangat luar biasa.Keponakan-keponakanku, Jhepry Sianturi,Rini Sianturi, Susri Sianturi, JohanSianturi dan Marsha SihombingTante Evi sekeluarga yang telah memberikan semangat dan motivasi.Sahabatku Mastaria Simarmata, Ester G. Saragi, Jumher Purba, RijonMarbun,terimakasih buat persahabatan yang telah terjalin.Untuk teman laki-laki dekat saya Pamilu Samosir yang telah berpartisipasidalam berbagai hal untuk mendukung penyelesaian skripsi ini.Finally, thanks to all of my friend, “The Big Family of Group A 2011”.Semoga persahabatan kita kan tetap terjalin meski jarak memisahkan kita.
5
ABSTRAK
Sihombing, Imelda J.2015.Upaya Meningkatkan Kemampuan PemahamanKonsep Siswa
Dengan Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance,Confidence, dan Satisfaction) Didukung Oleh Teori Belajar Gagnedi Kelas VII SMP Negeri 22 Medan. Skripsi, Program StudiPendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan,Universitas HKBP Nommensen Medan, DosenPembimbing I, Drs.Efron Manik,M.Si. dan Dosen Pembimbing II,Adi Suarman Situmorang,M.Pd.
Kata Kunci : Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, dan
Satisfaction),Pemahaman Konsep, Operasi Penjumlahan danPengurangan Bilangan Bulat
Berdasarkan tujuan kurikulum yang berlaku, setiap mata pelajaran termasukmatematika diharapkan mampu memahami konsep matematika dengan strategiagar memudahkan siswa dalam memahami matematika pada materi operasipenjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.Untuk mencapai hal tersebut, makaguru sebagai tenaga pendidik perlu mengupayakan agar proses pembelajarandapat berjalan efektif dan efisien yang akhirnya dapat meningkatkan kualitaspeserta didik yang memiliki kemampuan pemahamaan konsep matematika siswa.Untuk itu guru harus memilih serta menerapkan strategi yang tepat dalammenyampaikan materi pelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahamankonsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatanpemahaman konsep matematika siswa dengan strategi motivasi ARCS (Attention,Relevance, Confidence, Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne diVII SMP Negeri 22. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Medan yangberalamat di jalan pendidikan No.36. Subjek dalam penelitian ini adalah siswakelas VII-7 yang berjumlah 41 orang.Jenis penelitian ini adalah penelitiantindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana tiap siklus terdiri dariempat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanakan tindakan, observasi dan refleksi.Dari hasil tes yang dilaksanakan, terdapat peningkatan pemahaman konsepmatematika siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata pemahamankonsep matematika siswa 67.68% dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar58,53%, pada siklus II rata-rrata pemahaman konsep matematika siswa sebesar87,80 % dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 78,04 % . Dari hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan strategi motivasi ARCS(Attention , Relevance, Confidence, dan Satisfaction) yang didukung oleh teoribelajar Gagne dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat pada
waktunya. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Konsep MatematikaSiswa Dengan Strategi Motivasi ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction) Yang Didukung Oleh
Teori Belajar Gagnedi Kelas VII SMP Negeri 22 Medan”. Skripsi ini diajukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen ( UHKBPN) Medan.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak
sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu (alm) Bapak
M.Sihombingdan Ibu N.Simanjuntak atas segala usaha untuk membiayai
penulis terutama untuk menyelesaikan perkuliahan penulis. Terimakasih
atas dukungan doa dan materi yang telah diberikan kepada penulis.
2. Bapak Drs. Drs. Efron Manik, M.Si. sebagai pembimbing I dan Adi
Suarman Situmorang,M.Pd.sebagai pembimbing II yang selalu memberi
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Binur Panjaitan, M.Pdselaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.
4. Bapak Drs. Simon Panjaitan, M.Pd, selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas HKBP Nommensen Medan.
7
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis
selama berada di Universitas HKBP Nommensen Medan yang ikut serta
dalam mensukseskan penulisan skripsi ini.
6. Ibu Derawati,M.Pd. sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 22 Medan
yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
7. Ibu Vini, S.Pd sebagai guru pamong tempat penulis mengadakan
penelitian.
8. Siswa-siswi kelas VIII-7 SMP Negeri 22 Medan yang telah kooperatif
selama penulis melaksanakan penelitian.
9. Kakakku Ester Sihombing, Roma Lince Sihombing.Abangku Marnes
Sihombing/Edaku Demency Tarihoran, B’alex, B’Parningotan dan
Adekku tercinta Mekar Yanti Sihombing yang selalu menguatkan dan
memotivasi serta memberi semangat yang sangat luar biasa.Keponakan-
keponakanku, Jhepry Sianturi,Rini Sianturi, Susri Sianturi, Johan Sianturi
dan Marsha Sihombing
10. Teman-teman seperjuangan yakni mahasiswa / mahasiswi Program Studi
Pendidikan Matematika Angkatan 2011 terkhusus buat teman-teman grup
A, semoga kenangan kita menjadi kenangan terindah untuk menggapai
kesuksesan dimasa mendatang.
11. Sahabat-sahabat penulis yaitu :Mastaria Simarmata, Ester G,Jumher
Purba,Rijon Marbunyang selalu memotivasi dan memeberi semangat
semangat dukungan doanya semoga persahabatan kita semakin erat buat
kedepannya.
8
12. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, doa, dan informasi
serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat menerima segala amal kebaikan atas
jasa baik yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya untuk menambah ilmu
pengetahuan. Amin.
Medan, September 2015
Penulis;
Imelda.Sihombing
NPM 11150239
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
9
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 6
1.3.Batasan Masalah 6
1.4.Rumusan Masalah 6
1.5.TujuanPenelitian 7
1.6.Manfaat Penelitian 7
1.7.Defenisi Operasional 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Belajar dan Pembelajaran 10
2.2.Teori Belajar Gagne 11
2.3.Strategi Motivasi ARCS (Attention,Relevance,Confidence,Satisfaction)
dalam Matematika 14
2.4.Langkah-langkah Pembelajaran Strategi Motivasi ARCS ( Attention,Relevance, Confidence, Satisfaction) 16
2.5.Pengertian Konsep Matematika 182.6.Pemahaman Konsep 192.7.Tingkat Pencapaian Konsep 222.8.Materi Pembelajaran 242.9.Hipotesis Tindakan 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian 28
3.2.Subjek dan Objek Penelitian 28
3.3.Jenis Penelitian 28
3.4.Prosedur Penelitian 29
3.5.Instrument Pengumpulan Data 33
3.5.1.Tes 33
10
3.5.1.1.Validitas Tes 333.5.1.2.Reliabilitas Tes 343.5.1.3.Tingkat Kesukaran Tes 353.5.1.4.Daya Pembeda Tes 36
3.5.2.Observasi 383.6.Teknik Analisis Data 38
3.6.1.Tes 383.6.2.Observasi 39
3.7.Indikator Keberhasilan 41BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 42
4.1.1. Uji Coba Instrument Penelitian 42
4.1.2. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Pada Siklus I dan II464.1.2.1 Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus I 464.1.2.2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II 60
4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian 71
BAB IV PENUTUP
5.1.Kesimpulan 75
5.2.Saran 76
DAFTAR PUSTAKA vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Klasifikasi Koefisien Validitas 34
11
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas 35
Tabel 3.3 Kualifikasi Hasil Tes 39
Tabel 3.4 Kualifikasi Hasil Persentase Skor Pemahaman Konsep 40
Tabel 4.1 Validitas Soal Uji Coba I 43
Tabel 4.2 Validitas Soal Uji Coba II 43
Tabel 4.3 Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba I 44
Tabel 4.4 Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba II 44
Tabel 4.5 Daya Beda Butir Soal Uji Coba I 45
Tabel 4.6 Daya Beda Butir Soal Uji Coba II 45
Tabel 4.7 Ketuntasan Belajar Siswa 70
BAB I
PENDAHULUAN
12
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan memiliki
peranan penting dalam upaya menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas,
damai,terbuka, dan demokratis. Pembaharuan pendidikan harus selalu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kemajuan
suatu bangsa hanya dapat di capai melalui penataan pendidikan yang baik.
Menurut Degeng (2001) pendidikan di Indonesia selalu mendapatkan
sorotan yang sangat tajam berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya peningkatan mutu
pendidikan diharapkan mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia Indonesia.
Matematika memiliki peranan penting dalam aspek kehidupan baik
permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang harus diselesaikan dengan
menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur dan lain-
lain. Penggunaan matematika dewasa ini semakin penting. Karena banyak
informasi yang digunakan dalam bahasa matematika seperti garis, tabel,
grafik maupun diagram. Banyak cara yang dilakukan untuk memahami
dan mengerti informasi yang berkembang pesat yaitu dengan penguasaan
matematika yang kuat.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru matematika di
SMP Negeri 22 Medan,yang menjadi masalah dalam pembelajaran
13
matematika adalah kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran
matematika. Hal ini disebabkan matematika dianggap pelajaran yang rumit
dan sulit serta tidak adanya motivasi yang mendorong mereka untuk
memecahkan permasalahan matematika melalui konsep yang telah ada.
Banyak beranggapan bahwa belajar matematika itu tidak menyenangkan
dan terkesan membosankan. Banyak para siswa menghindari pelajaran
matematika dan mengangap matematika itu tidak penting. Mereka tidak
menyadari arti penting dari belajar matematika.
Menyadari pentingnya matematika, maka belajar matematika
seharusnya menjadi kebutuhan dan kegiatan yang menyenangkan. Namun
pada kenyataanya belajar matematika sering dianggap sesuatu yang
menakutkan dan membosankan. Hal ini terjadi karena selama ini belajar
matematika hanya cenderung menghitung yang seolah-olah tidak ada
makna dan kaitannya dengan peningkatan kemampuan berfikir dan
pemahaman konsep untuk memecahkan berbagai permasalahan. Padahal
dengan belajar matematika, terlatih untuk senantiasa berfikir logika dan
kritis dalam memecahkan permasalahan serta dapat melatih
kejujuran,ketekunan dan keuletan.
Belajar matematika sebenarnya sesuatu hal yang menyenangkan,
tetapi hal itu akan berbalik menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan
membosankan. Salah satu penyebab siswa tidak senang belajar
matematika karena menganggap permasalahan dalam matematika itu sulit
untuk dipecahkan dan masih banyaknya guru menerapkan pembelajaran
yang monoton, baik dalam menyampaikan materi,yang diajarkan maupun
14
dalam cara pembelajarannya. Tidak senang dan merasa bosan
mengakibatkan motivasi menurun dan ketidakmampuan dalam memahami
konsep. Dalam mempelajari matematika, pemahaman konsep matematika
sangat penting untuk siswa. Karena konsep matematika yang satu dengan
yang lain berkaitan sehingga untuk mempelajarinya harus runtut dan
berkesinambungan. Jika siswa telah memahami konsep-konsep
matematika maka akan memudahkan siswa dalam mempelajari konsep-
konsep matematika berikutnya yang lebih kompleks.
Belajar adalah proses perubahan perilaku individu sebagai hasil
pengalamannya sendiri maupun hasil dari interaksi dengan lingkungannya.
Gagne (1984) “Belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana
suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”.
Dengan strategi motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne, peneliti berharap
dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
Banyak manfaat yang diperoleh dari belajar matematika. Baik itu
dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk dasar ilmu-ilmu lainnya. Akan
tetapi banyak pula siswa yang tidak suka pada pelajaran matematika.
Banyak yang beranggapan bahwa matematika pelajaran yang paling susah
dan membosankan. Dikatakan sulit karena matematika adalah matematika
dianggap hanya berpusat pada menghitung-hitung saja dan berhubungan
dengan angka-angka. Kurangnya peranan maupun upaya siswa dalam
pembelajaran matematika menyebabkan siswa tidak berminat terhadap
pembelajaran matematika dan berfokus pada penerimaan dari guru saja.
15
Padahal dilain sisi,adanya upaya dari dalam diri siswa sangat diharapakan
agar pembelajaran matematika dapat berjalan dengan baik, karena ada
timbal balik antara guru dengan siswa.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi antara
guru dan siswa serta upaya guru untuk membantu siswa melakukan
kegiatan belajar. Pembelajaran merupakan sesuatu yang dilakukan oleh
siswa, bukan dibuat untuk siswa. Seorang siswa akan dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan mencapai hasil belajar yang optimal,
apabila di dukung oleh kondisi lingkungan belajar yang memadai dan
memilih pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa sendirilah yang aktif membangun
pengetahuannya. Hal tersebut sejalan dengan paradigma pendidikan yang
merubah orientasi pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada
guru (teacher centered) menuju pada pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student centered). Sebagai seorang pengajar harus dapat
memotivasi belajar siswa dalam segala situasi. Seorang pengajar harus
mempunyai metode tersendiri untuk memberikan dorongan pada siswa
agar mereka mau berubah dan mampu mencapai hasil yang memuaskan.
Dalam kegiatan belajar bagi siswa itu sendiri motivasi sangat
dibutuhkan dan sangat penting dalam proses pembelajaran. Menerapkan
Strategi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang
didukung oleh teori belajar Gagne untuk motivasi belajar siswa adalah
motivasi diri bagi anak didik yang merupakan salah satu penentu
keberhasilan pembelajaran. Untuk itu, guru hendaknya selalu berusaha
16
memperhatikan motivasi ini sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Peran yang optimal akan membuat anak didik termotivasi
mengembangkan kemampuan dan kreativitas belajarnya. Juga akan merasa
senang dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas
belajarnya Keller dan Kopp ( 1987: 289-319) :
Sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancangpembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasiberprestasi dan hasil belajar. Model pembelajaran inidikembangkan berdasarkan teori nilai harapan(expectancy value theory) yang mengandung duakomponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akandicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapaitujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Kellerdikembangkan menjadi empat komponen. Keempatkomponen model pembelajaran itu adalah attention,relevance, confidence dan satisfaction dengan akronimARCS”.
Pembelajaran dengan strategi motivasi ARCS (attention,
relevance, confidence, satisfaction berguna dalam perencanaan
pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik.
Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman relevan dan minat peserta
didik untuk mengembangkan kepercayaan dan memberikan kepuasan
tersendiri bagi peserta didik. Pembelajaran ini dibagi menjadi empat
bagian yaitu attention (perhatian), relevance (relevansi), confidence
(kepercayaan diri), dan satisfaction (kepuasan).
Pada pembelajaran ini, peserta didik dibawa untuk mengikuti
proses belajar yang menyenangkan. Mula-mula pembelajaran ditekankan
pada ketertarikan peserta didik dengan pelajaran matematika. Kemudian
materi pembelajaran dikaitkan dengan lingkungan disekitar peserta didik.
17
Langkah selanjutnya adalah menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik,
misalnya dengan cara peserta didik mengemukakan pendapat dan ide-
idenya, dan langkah terakhir adalah memberikan pujian, memberikan
hadiah dan memberikan nilai yang bagus sebagai upaya menimbullkan
kepuasan pada diri peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
tertarik untuk meneliti Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa Dengan Strategi Motivasi ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) Yang Didukung Oleh
Teori Belajar Gagne di Kelas VII SMP Negeri 22 Medan.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang ada beberapa masalah yang dapat
didefenisikan yakni :
1. Belajar matematika kurang diminati oleh siswa dan mengaganggap
matematika itu tidak penting.
2. Motivasi siswa dalam kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa kurang.
3. Banyaknya guru menerapkan pembelajaran yang monoton, baik
dalam menyampaikan materi,yang diajarkan maupun dalam cara
pembelajarannya.
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas dan penelitian lebih terfokus, maka
peneliti membatasi permasalahan hanya pada upaya peningkatan
pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Negeri 22 Medan
.dengan strategi motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
18
Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne pada materi operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat..
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana
peningkatan pemahaman konsep matematika siswa.dengan strategi
motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang
didukung oleh teori belajar Gagne di . kelas VII SMP Negeri 22 Medan
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan
pemahaman konsep matematika siswa .dengan strategi motivasi ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang didukung oleh teori
belajar Gagne di VII SMP Negeri 22 Medan
1.6. Manfaat Penelitian
Bagi siswa
a. Memberdayakan siswa untuk berlatih kerja sama dan tanggung
jawab dalam diskusi kelompok serta membantu meningkatkan
pemahaman konsep matematika.
b. Siswa dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar.
Bagi Guru
Membantu dalam memilih dan menentukan alternatif pendekatan
pembelajaran apa yang sebaiknya digunakan dalam proses
pembelajaran agar sasaran pencapaian pemahaman konsep matematika
benar-benar tepat dan efektif.
Bagi Peneliti
19
Memberi informasi dan gambaran tentang suatu pembelajaran di
Sekolah sehingga dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pembelajaran jika nantinya terjun menjadi pendidik.
1.7. Defenisi Operasional
a. Strategi
Strategi merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan
seorang pengajar untuk menyampaiakan materi pembelajaran,
sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang
dikuasai di akhir kegiatan belajar. Kata motivasi digunakan untuk
mendeskripsikan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk
melakukan sesuatu.
b. Motivasi belajar
Kata motivasi digunakan untuk mendeskripsikan suatu dorongan,
kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar
adalah dorongan atau stimulus yang datang dari dalam batin atau hati
orang yang menggerakkan perilaku belajarnya untuk memenuhi
kebutuhan atau mencapai sasarannya. Dalam penelitian ini motivasi
belajar berdasarkan pada karakteristik motivasi yang ada dalam setiap
individu, yaitu: Attention (minat/perhatian), Relevance (relevan),
Confidence (percaya diri/yakin), dan Satisfaction (rasa puas/bangga).
Model ini ditemukan dan dipublikasikan oleh John M Keller pada
tahun 1987. Model ini pada akhirnya dikembangkan untuk mendorong
timbulnya motivasi instrinsik dalam diri peserta didik. Model ini dapat
20
juga untuk memantau motivasi belajar peserta didik dengan rancangan
angket baku berdasarkan ARCS.
c. Konsep
Konsep menunjukkan suatu hubungan antar konsep-konsep yang
lebih sederhana sebagai dasar perkiraan atau jawaban manusia
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang bersifat asai tentang mengapa
suatu gejala itu bisa terjadi. Konsep merupakan pikiran seseorang atau
sekelompok orang yang dinyatakan dalam defenisi sehingga menjadi
produk pengetahuan yang meliputi prinsip-prinsip, hukum dan teori.
BAB II
21
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan
dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit
maupun implisit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam
komponen ini meliputi antara lain teori tentang tujuan pendidikan,
organisasi kurikulum. Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari
kegiatan psikis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan
komprehensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat dipahami sebagai
berusaha atau berlatih supaya mendapat suatu kepandaian.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks,
sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan
Mudjiono (1996:7) mengemukakan “Siswa adalah penentu terjadinya atau
tidak terjadinya proses belajar”. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan amat bergantung pada proses belajar dan mengajar yang dialami
siswa dan pendidik baik ketika para siswa itu di sekolah maupun
dilingkungan keluarganya sendiri.
Menurut Gagne (1984) “Belajar adalah sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman”. Sedangkan Henry E.Garret berpendapat bahwa “Belajar
merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui
latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan
perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu”.
22
Gagasan yang menyatakan bahwa belajar menyangkut perubahan
dalam suatu organisme, berarti belajar juga membutuhkan waktu dan
tempat. Belajar disimpulkan terjadi bila tampak tanda-tanda bahwa perilaku
manusia berubah sebagi akibat terjadinya proses pembelajaran.
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan.Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan
oleh peserta didik. Konsep pembelajaran menurut Corey (1986:195) “Suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-
kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu”.
Pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan”.
2.2. Teori Belajar Gagne
Belajar adalah suatu proses yang kompleks, sejalan dengan
itu,menurut Robert M.Gagne (1970) “Belajar merupakan kegiatan yang
kompleks, dan hasil belajar berupa kapibilitas, timbulnya kapabilitas
disebabkan : (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan ;dan (2) proses
kognitif yang dilakukan oleh pelajar”. (Gagne, 1970):
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuanmanusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus,bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.Komponen-komponen dalam proses belajar mendapatdigambarkan sebagai stimulus(S)_____Respon). S yaitusituasi yang memberi stimulus,sedangkan R adalah responatau stimulus itu,dan garis diantaranya adalah hubunganantara stimulus dan respon yang terjadi dalam diriseseorang yang tidak dapat kita amati, yang bertalian
23
dengan sistem alat saraf dimana terjadi transformasiperangsang yang diterima melalui alat indra.
“Stimulus itu merupakan input yang berada diluar individu sebagai
hasil belajar yang dapat diamati” (Nasution,2000:136).Menurut Gagne
“Belajar terdiri dari tiga komponen penting yakni kondisi eksternal yaitu
stimulus dari lingkungan dalam acara belajar, kondisi internal yang
menggambarkan keadaan internal dan proses kognitif siswa, dan hasil
belajar yang menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelek,
keterampilam motorik,sikap dan siasat kognitif”.Gagne (dalam Dimyati dan
Mudjiono,1999:12):
Ada tiga tahap dalam belajar yaitu : (1) persiapan untukbelajar dengan melakukan tindakan mengarahkanperhatian; pengharapan, dan mendapatkan kembaliinformasi ; (2) Pemerolehan dan unjuk perbuatandigunakan untuk persepsi selektif, sandi semantik,pembangkitan kembali, respon dan penguatan ; (3) alihbelajar yaitu pengisyaratan untuk membangkitkan danmemberlakukan secara umum.
Robert M.Gagne mengemukakan delapan tipe belajar yang
membentuk suatu hierarki dari paling sederhana sampai paling kompleks
yakni :
1. Belajar tanda-tanda atau isyarat (Signal Learning) merupakan isyarat
atau signal yang menimbulkan perasaan tertentu,merupakan isyarat
untuk mengambil sikap tertentu,merupakan isyarat yang menimbulkan
perasaan sedih atau senang dan sebagainya.
2. Belajar hubungan stimulus-respons (Stimulus Response-Learning)
dimana respons bersifat spesifik ,tidak umum dan kabur.Respons itu
diperkuat atau direinforces dengan adanya imbalan atau reward.
24
3. Belajar menguasai rantai atau rangkaian hal (Chaining learning) tipe ini
masih mengandung asosiasi yang kebanyakan berkaitan dengan
keterampilan motorik.
4. Belajar hubungan verbal atau asosiasi verbal (Verbal Association), Tipe
belajar ini bersifat asosiatif tingkat tinggi, karena biarpun asosiasi
memegang peranan, tetapi fungsi naralah yang menentukan.
5. Belajar membedakan atau diskriminasi (Discrimination Learning) suatu
tipe belajar yang menghasilkan kemampuan membeda-bedakan berbagai
gejala. Siswa dapat membedakan manusia yang satu dengan yang lain,
juga tanaman, binatang dan lain-lain. Guru mengenal murid serta nama-
nama masing-masing karena mampu mengadakan diskriminasi diantara
murid-murid itu.
6. Belajar konsep-konsep (Consept Learning) yaitu corak belajar yang
dilakukan dengan menentukan ciri-ciri yang khas yang ada dan
memberikan sifat tertentu pula pada berbagai objek. Belajar konsep
mungkin karena kesanggupan manusia untuk mengadakan representasi
internal tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan bahasa.
7. Belajar aturan atau hukun-hukum (Rule Learning), tipe belajar ini terjadi
dengan cara mengumpulkan sejumlah sifat kejadian yang kemudian
tersusun dalam macam-macam aturan. Tipe belajar ini banyak terdapat
dalam pelajaran disekolah.
8. Belajar memecahkan masalah (Problem Solving ), tipe belajar ini
menurut Gagne merupakan tipe belajar yang paling kompleks, karena di
25
dalamnya terkait tipe-tipe belajar yang lain, terutama penggunaan
aturan-aturan yang ada disertai proses analyis dan penyimpulan
2.3. Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
dalam Matematika
Dari berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah
menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran, yang disebut sebagai ARCS model yaitu
Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence (kepercayaan diri),
dan Satisfaction (kepuasan). Dalam proses belajar dan pembelajaran,
keempat kondisi motivasional tersebut sangat penting dipraktikkan untuk
terus dijaga sehingga motivasi siswa terpelihara selama proses belajar dan
pembelajaran berlangsung.
1. Attention (perhatian)
Attention (perhatian) merupakan dorongan rasa ingin tahu. Rasa ingin
tahu seseorang ini muncul karena dirangsang melalui elemen-elemen
baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, dan kontradiktif/kompleks.
Terdapat beberapa strategi untuk merangsang minat dan perhatian, yaitu
sebagai berikut:
Gunakan metode penyampaian yang bervariasi.
Gunakan media untuk melengkapi pembelajaran.
Gunakan humor dalam penyajian pembelajaran.
Gunakan peristiwa nyata, anekdot dan contoh-contoh untuk
memperjelas konsep yang diutarakan.
Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.
26
2. Relevance (relevansi)
Relevance (relevansi), yaitu adanya hubungan yang ditunjukkan antara
materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi siswa. Ada tiga strategi yang
dapat digunakan untuk menunjukkan relevansi dalam pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:
Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah
mempelajari materi pembelajaran.
Jelaskan manfaat pengetahuan/keterampilan yang akan dipelajari.
Berikan contoh, latihan/tes yang langsung berhubungan dengan
kondisi siswa atau profesi tertentu.
3. Confidence (kepercayaan diri)
Confidence (kepercayaan diri), yaitu merasa diri kompeten atau mampu
merupakan potensi untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan. Motivasi
akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil.
Ada sejumlah strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu
sebagai berikut:
Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak
pengalaman berhasil.
Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil,
sehingga siswa tidak dituntut mempelajari banyak konsep sekaligus.
Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan
persyaratan untuk berhasil.
Menggunakan strategi yang memungkinkan control keberhasilan di
tangan siswa.
27
Tumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa dengan pernyataan-
pernyataan yang membangun.
Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar siswa
mengetahui sejauh mana pemahaman dan prestasi belajar mereka.
4. Satisfaction (kepuasan)
Satisfaction (kepuasan) merupakan keberhasilan dalam mencapai suatu
tujuan akan menghasilkan kepuasan, siswa akan termotivasi untuk terus
berusaha mencapai tujuan yang serupa. Ada sejumlah strategi untuk
mencapai kepuasan, yaitu sebagai berikut:
Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informatif, bukan
ancaman atau sejenisnya.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk segera menggunakan/
mempraktikkan pengetahuan yang baru dipelajari.
Minta kepada siswa yang telah menguasai untuk membantu teman-
temannya yang belum berhasil.
Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu
dengan suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain
2.4. Langkah-langkah Pembelajaran Strategi Motivasi ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction)
Adapun langkah-langkah model pembelajaran ARCS adalah
sebagai berikut:
Fase Tingkah Laku GuruFase IGuru mengingatkan kembali pesertadidik pada konsep yang telah dipelajari.
1. Guru memberikan motivasiuntuk membangkitkan motivasibelajar peserta didik.
2. Guru mengaitkan materipembelajaran dengan kehidupan
28
nyata dan materi sebelumnyaFase IIMenyampaikan tujuan dan manfaatpembelajaran.
1. Guru mengarahkan pembelajaranmenuju tujuan pembelajaran
2. Guru menyampaikan manfaatyang diperoleh dari pembelajaran
Fase IIIMenyampaikan materi pelajaran
1. Guru menyajikan materi secaragaris besar
2. Memberikan keterkaitan antaramateri pembelajaran yangdisajikan dengan pengalamanbelajar siswa
Fase IVMenyampaikan contoh konkrit materipelajaran
1. Memberikan contoh-contoh yangnyata serta ada hubungannyadengan kehidupan sehari-harisiswa
2. Mengajak siswa untuk melihatmanfaat yang didapatkan daripenggunaan contoh yang konkrit
Fase VMemberi bimbingan belajar
1. Mengarahkan siswa memahamimateri pembelajaran yangdisajikan
2. Membantu siswa ketikamenemui kesulitan mengenaimateri pembelajaran
Fase VIMemberi kesempatan kepada siswauntuk berpartisipasi dalam pembelajaran
1. Mengajak siswa untuktermotivasi agar aktif bertanya
2. Memberikan soal latihan kepadasiswa untuk dikerjakan untukmelihat kemampuan pemecahankonsep matematikanya
Fase VIIMemberikan umpan balik
1. Memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk menanggapimateri pembelajaran yangdisajikan
2. Menjadi penengah dalamkegiatan pembelajaran
Fase VIIIMenyimpulkan setiap materi yang telahdisampaikan di akhir pembelajaran
1. Memberikan kesempatan kepadasiswa untuk menyimpulkanmateri pembelajaran mengenaipengurangan bilangan bulatdengan bahasa mereka sendiri.
2. Mengarahkan siswa padakesimpulan yang jelas danterperinci dan mengakhirikegiatan pembelajaran.
29
2.5. Pengertian Konsep Matematika
Belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan. Konsep
merupakan batu pembangunan berfikir. Konsep merupakan dasar bagi
proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi.
Untuk memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan
yang relevan dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang
diperolehnya. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui
generalisasi, dan berfikir abstrak. Konsep dapat mengalami perubahan
disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan kegunaan
konsep adalah menjelaskan dan meramalkan.
Para ahli psikologi menyadari akan pentingnya konsep, dan suatu
defenisi yang tepat mengenai konsep belum diberikan. Oleh karena itu
konsep-konsep itu merupakan penyajian-penyajian internal dari sekelompok
stimulus-stimulus, konsep-konsep itu tidak dapat diamati, konsep-konsep
harus disimpulkan dalam perilaku.
Rosser (1984) menyatakan bahwa “Konsep adalah suatu abstraksi
yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan
atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama”.
Menurut Ausubel (1968) “Konsep-konsep diperoleh dengan cara formasi
konsep yang merupakan bentuk perolehan konsep-konsep sebelum anak-
anak masuk sekolah”. Menurut Gagne (1977) “Formasi konsep dapat
disamakan dengan belajar konsep-konsep konkret,dan asimilasi konsep
yang merupakan cara utama memperoleh konsep-konsep selama dan
sesudah sekolah”. Gagne (Arsat, 2007: 8) mengemukakan bahwa :
30
Konsep dalam matematika adalah ide abstrak yangmeyakinkan orang dapat mengklasifikasikan objek-objekatau kejadian-kejadian kedalam contoh atau bukancontoh dari suatu objek tertentu”. Misalnya seorangsiswa telah memahami konsep luas segitiga, maka siswatersebut akan dapat membedakan rumus luas segitigadan rumus luas bangun datar yang lain.Soedjadji (2000: 11) mengatakan bahwa:
Konsep-konsep dalam matematika pada umumnyadisusun dari konsep-konsep sebelumnya. Misalnyakonsep pangkat disusun dari konsep perkalian, konsepluas segitiga disusun dari konsep luas persegi panjang,konsep luas trapesium disusun dari konsep luas segitiga.Berarti konsep-konsep sebelumnya yang dipahami siswasangat dibutuhkan untuk mengkonstruksi suatu konsepbaru.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa
konsep dalam matematika adalah suatu ide abstrak yang dapat menggolong-
golongkan contoh dan bukan contoh dari suatu objek tertentu. Dienes
(dalam Arsat, 2007: 8) :
Agar pemahaman akan konsep-konsep matematika dapatdipahami oleh siswa lebih mendasar harus diadakanpendekatan belajar dalam mengajarkan konsep antaralain (a) siswa yang belajar matematika harusmenggunakan benda-benda konkret dan membuatabstraksinya dari konsep-konsepnya; (b) materi pelajaranyang akan diajarkan harus ada hubungannya ataupengaitan yang sudah dipelajari; (c) supaya siswamemperoleh sesuatu dari belajar matematika harusmengubah suasana abstrak dengan menggunakansimbol-simbol.
2.6. Pemahaman Konsep
Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan
kitamengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa itu termasuk
atau tidak ke dalam ide abstrak tersebut (Herman Hudojo, 2003: 124).
Sedangkan konsep menurut Winkel (2004: 92) adalah satuan arti yang
31
mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Pemahaman
menurut Bloom (Winkel, 2004: 274) mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dalam arti yang dipelajari. Kemampuan memahami
dapat juga disebut dengan istilah “mengerti”.Seorang siswa dikatakan telah
mempunyai kemampuan mengerti atau memahami apabila siswa tersebut
dapat menjelaskan suatu konsep tertentu dangan kata-kata sendiri, dapat
membandingkan, dapat membedakan, dan dapat mempertentangkan konsep
tersebut dengan konsep lain. Kemampuan tersebut mencakup tiga hal yaitu,
translasi yang mencakup penerjemahan pengetahuan atau gagasan dari
bentuk abstrak ke bentuk konkret atau sebelumnya, interpretasi yang
mencakup kemampuan untuk mencirikan merangkum pikiran utama dari
suatu gagasan, serta ektrapolasi yang mencakup kemampuan untuk
menterjemahkan, mengartikan serta menyelesaikan masalah.
Menurut Sanjaya (2009) mengemukakan “Pemahaman konsep
adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi
pelajaran, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang
mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasi
konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.Menurut
Sanjaya (2009) indikator pemahaman konsep diantaranya:
1. Mampu menerangkan secara verbal mengenai apa yang telah
dicapainya;
2. Mampu menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara serta
mengetahui perbedaan;
32
3. Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau
tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut;
4. Mampu menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur;
5. Mampu menberikan contoh dan kontra dari konsep yang dipelajari;
6. Mampu menerapkan konsep secara algoritma;
7. Mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.
Indikator di atas tersebut sejalan dengan Peraturan Dirjen
Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2004, indikator siswa memahami konsep
matematika adalah mampu:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep;
2. Mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya;
3. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep.
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi;
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep;
6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu;
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Dari pendapat para ahli di atas penulis mengambil beberapa
indikator pemahaman konsep yaitu:
1. Mampu menerangkan ulang suatu konsep materi matematika.
2. Mampu mengklasifikasikan objek-objek suatu materi matematika
tertentu sesuai dengan konsepnya kedalam berbagi cara untuk
mengetahui perbedaannya.
33
3. Mampu memberikan contoh dari suatu materi matematika dan bukan
dari contoh soal suatu konsep materi matematika
4. Mampu menyajikan suatu konsep dalam berbagai bentuk
5. Mampu mengaplikasikan suatu konsep ke dalam pemecahan masalah
6. Mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.
2.7. Tingkat Pencapaian Konsep
Konsep berkembang melalui satu seri tingkatan. Tingkatan-
tingkatan itu mulai dengan hanya mampu menunjukkan suatu contoh suatu
konsep hingga dapat sepenuhnya menjelaskan atribut-atribut konsep. Kita
tidak mencapai semua konsep kita pada tingkatan yang sama. Sebagian
besar dari kita dapat menjelaskan secara sempurna atribut-atribut dari
konsep buku. Walaupun penjelasan-penjelasan kita berbeda, kita masih
dapat mengkomunikasikan defenisi yang kuat pada orang lain.
H.J Klausmeier (1977) menghipotesiskan bahwa ada empat tingkat
pencapaian konsep. Tingkat-tingkat ini muncul dalam urutan yang invarian.
Orang sampai pada pencapaian tingkat tertinggi dengan kecepatan berbeda-
beda dan ada konsep-konsep yang tidak pernah tercapai pada tingkat yang
paling tinggi.
Empat tingkatan pencapaian konsep menurut Klausmeir adalah
tingkat konkret,tingkat identitas, tingkat klasifikasi dan tingkat formal. Ia
menerapkan tingkatan-tingkatan ini hanya pada konsep-konsep yang
mempunyai lebih dari satu contoh yang dapat diamati atau wakil contoh dan
konsep ini didefenisikan dalam atribut-atribut. Konsep-konsep relasional
dan konsep lain mungkin mempunyai hanya sebagian kualitas ini. Jadi
34
mungkin konsep-konsep itu pola pencapaian yang berbeda. Namun konsep-
konsep yang diajarkan di sekolah pada umumnya memenuhi persyaratan
yang dikemukakan oleh Klauseimer. Uraian tentang empat tingkatan
pencapaian konsep Klauseimer diberikan berikut ini:
1. Tingkat konkret
Kita dapat menyimpulkan bahwa seseorang telah mencapai konsep
pada tingkat konkret apabila orang itu mengenal suatu benda yang
telah dihadapinya. Untuk mencapai konsep tingkat konkret, siswa
harus dapat memperlihatkan benda itu dan dapat membedakan benda
itu dari stimulus-stimulus yang ada di lingkungannya. Selanjutnya ia
harus menyajikan benda itu sebagai suatu gambaran mental dan
menyimpan gambaran mental itu.
2. Tingkat identitas
Pada tingkat identitas, seseorang akan mengenal suatu objek : a)
sesudah selang suatu waktu ; b) bila orang itu empunyai orientasi
ruang (spatial orientation) yang berbeda terhadap objek itu ; c) bila
objek itu ditentukan melalui suatu cara alat indra yang berbeda,
misalnya mengenal suatu bola dengan cara menyentuh bola itu bukan
dengan melihatnya.
3. Tingkat klasifikasi
Pada tingkat klasifikasi,siswa mengenal persamaan (equivalence)
dari dua contoh yang berbeda dari kelas yang sama. Walaupun siswa
itu tidak dapat menentukan kriteria atribut ataupun menentukan kata
yang dapat mewakili konsep itu,ia dapat mengklasifikasikan contoh
35
dan noncontoh konsep, sekalipun contoh dan noncontoh itu
mempunyai banyak atribut yang mirip.
4. Tingkat formal
Untuk pencapaian konsep pada tingkat formal, siswa harus dapat
menentukan atribut-atribut yang membatasi konsep. Kita dapat
menyimpulkan bahwa siswa telah mencapai suatu konsep pada tingkat
formal, bila siswa itu dapat memberi nama konsep itu, mendefenisikan
konsep itu dalam atribut-atribut kriterianya, mendiskriminasikan dan
memberi nama atribut-atribut yang membatasi dan mengevaluasi dan
memberikan secara verbal contoh dan noncontoh konsep.
2.8. Materi Pembelajaran
Pada gambar garis bilangan dapat dilihat terdapat himpunan bilangan
yang memiliki sifat dan konsep yang berbeda, yakni:
1. Himpunan bilangan asli dituliskan: A = {1,2,3,4,...}
2. Himpunan bilangan cacah dituliskan: C = {0,1,2,3,4,...}
Himpunan bilangan cacah adalah gabungan himpunan bilangan asli dan
himpunan yang anggotanya bilangan nol. Itu sama halnya dengan
gabungan himpunan bilangan bulat positif dan himpunan yang
anggotanya bilangan nol.
36
3. Himpunan bilangan bulat dituliskan Z = {…¸-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…}
Dengan kata lain himpunan bilangan bulat adalah gabungan himpunan
bilangan bulat positif dan himpunan bilangan bulat negatif serta
himpunan yang anggotanya bilangan nol.
Pada garis bilangan, makin ke kanan letak bilangan, makin besar
nilainya. Sebaliknya, makin ke kiri letak bilangan, makin kecil nilainya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk setiap p, q bilangan bulat berlaku
Jika p terletak di sebelah kanan q maka p > q;
Jika p terletak di sebelah kiri q maka p < q.
2.8.1 Sifat-Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
1. Sifat tertutup ( Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b =
c dengan c juga bilangan bulat.)
Contoh : 5 + 2 = 7
5 – 2 = 3
2. Sifat komutatif (Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku
a + b = b + a.)
Contoh : 1 + 2 = 2 + 1
3 = 3 ( terbukti)
Akan tetapi,sifat komutatif ini tidak berlaku pada operasi
pengurangan.Karena a – b ≠ b – a
Contoh ;: 4 – 2 = 2 – 2
2 ≠ 0
3. Unsur identitas (Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a +
0 = 0 + a = a.)
37
Contoh : 2 + 0 = 2
2 – 0 = 2
4. Sifat asosiatif (Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c, berlaku (a +
b) + c = a + (b + c).)
Contoh : (4 + 5) + 6 = 4 + ( 5 + 6 )
9 + 6 = 4 + 11
15 = 15 (terbukti).
Akan tetapi,sifat ini tidak berlaku pada operasi pengurangan. Karena
(a – b ) – c ≠ a - (b – c )
Contoh : (8 – 7 ) – 6 = 8 – (7 – 6 )
1 - 6 = 8 - 1
-5 ≠ 6
5. Invers (Lawan dari a adalah –a, sedangkan lawan dari –a adalah a.)
a + (-a) = 0
Contoh : 5 + (-5) = 0
Pada pengurangan bilangan bulat, mengurangi dengan suatu
bilangan sama artinya dengan menambah dengan lawan pengurangnya.
Secara umum, dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan
bulat a dan b, maka berlaku a – b = a + (–b).
38
2.9. Hipotesis Tindakan
Dari teori-teori yang telah dikemukakan, maka sebelum dilakukan
penelitian, dirumuskan terlebih dahulu hipotesis tindakan sebagai dugaan awal
penelitian,yaitu: “Strategi motivasi ARCS (Attention, Relevance Confidence,
Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne dapat meningkatkan
pemahaman konsep matematika siswa di kelas VII SMP Negeri 22 Medan ”.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Medan yang berlokasi di
Jl. Pendidikan No.36 Marindal –I Medan
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII-7. Objek dari
penelitian ini adalah Upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa dengan strategi motivasi ARCS (Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne di kelas
VII-7 SMP Negei 22 Medan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif antara guru
mata pelajaran matematika kelas VII -7 SMP Negeri 22 Medan dan peneliti.
Peran guru di sini adalah sebagai praktisi pembelajaran, sedangkan peneliti
sebagai perancang dan pengamat. Guru dilibatkan sejak proses perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, hingga refleksi.
3.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran matematika kelas
VII-7 SMP Negeri 22 Medan dan peneliti. Peran guru di sini adalah sebagai
praktisi pembelajaran, sedangkan peneliti sebagai perancang dan pengamat.
Guru dilibatkan sejak proses perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, hingga
refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan pemecahan
masalah yang terdiri dari empat elemen yaitu perencanaan (planning),
40
tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Hubungan
dari keempat elemen ini dipandang sebagai satu siklus.
3.4. Prosedur Penelitian
Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
ini akan dilakukan dalam beberapa siklus hingga terjadi peningkatan. Pada
setiap siklusnya direncanakan akan dilaksanakan selama 4 jam pelajaran atau
2 kali pertemuan. Penjabaran kegiatan setiap siklusnya sebagai berikut:
Siklus I
Siklus II
( Adaptasi Arikunto, dkk, 2008: 74)
Permasalahan Perencanaantindakan I
Pelaksanaantindakan I
Pengamatan/pengumpulandata I
Refleksi I
Permasalahanbaru hasil
refleksi
Perencanaantindakan II
Pelaksanaantindakan II
Pengamatan/pengumpulandata II
Refleksi II
Apabilapermasalahan belum
terselesaikan
Dilanjutkan kesiklus berikutnya
41
Siklus I
1. Perencanan (Planning)
Pada langkah perencanaan, peneliti membuat rencana tindakan
yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Aktivitas Siswa (LAS), lembar
observasi aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran, lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran. Setelah instrumen tersebut disusun
dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, dilakukan validasi
instrumen oleh dosen ahli.
2. Tindakan (Acting)
Tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat.Pembelajaran terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu :
2.1 Kegiatan Awal
Dalam kegiatan awal ini guru memberikan apersepsi dan
juga memotivasi siswa agar tertarik mengikuti pembelajaran.
Selain itu, guru juga mengingatkan kembali peserta didik pada
konsep yang telah dipelajari dan menyampaikan tujuan dan
manfaat dari pembelajaran yang dilakukan serta materi yang akan
dipelajari. Kegiataan awal ini merupakan tahap persiapan siswa.
2.2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran meliputi kegiatan siswa dalam
mempelajari matematika. Guru akan membagi siswa LAS kemudia
siswa diminta untuk mengerjakan LAS secara individua yang ada
dalam LAS. Dengan adanya kegiatan mengerjakan LAS
42
diharapkan akan mampu membangkitkan motivasi belajarnya
untuk meningkatkan pemahaman konsep matematikanya. Adanya
motivasi dalam diri siswa siswa dapat dilihat dari aspek-aspek
rasa ingin tahunya, kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan, keluwesan, kemampuan untuk menemukan dan
memahami sebuah konsep..
2.3. Kegiatan Akhir ( Penutup)
Kegiatan akhir pembelajaran meliputi kegiatan guru dan
siswa dalam membuat simpulan materi yang telah dipelajari serta
melakukan refleksi.
3. Pengamatan (Observing)
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan
observasi. Observasi yang dilakukan berupa kegiatan monitoring dan
dokumentasi selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Observasi
dilakukan dengan mengacu pada pedoman yang sudah dibuat.
4. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan penting di dalam PTK.
Refleksi dilakukan pada akhir siklus I dengan tujuan untuk mengevaluasi
keterlaksanaan setiap tindakan. Kegiatan pada tahap ini diawali dengan
mengumpulkan seluruh data penelitian yang meliputi data pengamatan
proses pembelajaran dan data hasil tes tiap siklus. Pada tahap ini,peneliti
dibantu oleh guru maupun obsever mendiskusikan data hasil dan hasil tes
tiap siklus. Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis
berdasarkan masalah yang muncul, kekurangan, dan segala hal yang
43
berkaitan dengan tindakan kemudian dilakukan refleksi. Hasil kajian ini
merupakan data yang sangat mendasar untuk menyusun kegiatan tindakan
pada siklus berikutnya.
Siklus II
1. Perencanan (Planning)
Kegiatan pada tahap perencanaan adalah pembuatan instrumen-
instrumen penelitian untuk siklus II. Kekurangan yang ada pada siklus I
terkait dengan instrumen penelitian akan diperbaiki dan dimodifikasi di
siklus II ini.
2. Tindakan (Acting)
Secara garis besar tindakan yang dilakukan pada siklus II sama
dengan siklus I dengan mengacu pada rencana tindakan yang telah dibuat
pada siklus II.
3. Pengamatan (Observing)
Observasi yang dilakukan pada siklus II dilakukan oleh peneliti
dengan mengacu pada pedoman observasi yang sudah dibuat.
4. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan ini dilakukan pada akhir siklus II dengan tujuan
mengevaluasi keterlaksanaan setiap tindakan. Refleksi pada siklus II ini
merupakan langkah penting untuk menentukan apakah penelitian akan
dihentikan atau diteruskan.
Penelitian akan dilanjutkan ke siklus berikutnya jika belum terjadi
peningkatan atau indikator keberhasilan belum tercapai. Tahap-tahap yang
dilakukan sama dengan tahap-tahap sebelumnya. Revisi dan perbaikan
44
dalam setiap tindakan akan selalu dilakukan sampai terjadi peningkatan
atau indikatornya tercapai.
3.5.Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Tes
Tes digunakan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman
konsep matematika siswa. Bentuk tes berupa soal uraian. Soal ini
disusun berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika. Setiap
butir soal disusun untuk mengukur indikator pemahaman konsep
tertentu. Hasil tes yang diperoleh tersebut dapat mengetahui apakah
pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal-soal penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat meningkat setelah diberikan
pengajaran dengan Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne.
3.5.1.1 Validitas Tes
Validitas terkait dengan ketetapan objek yang tidak lain
adalah tidak menyimpangnya data dari kenyataan, artinya
bahwa data tersebut tepat. Untuk mengungkapkan data yang
tepa tersebut instrumen atau tes harus valid atau sah. Suatu tes
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur sehingga dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto ( 2012 : 87 )
“Untuk menguji validitas tes, digunakan rumus kolerasi
product moment dengan angka kasar sebagai berikut :
45
= N ∑ − (∑X)(∑Y)N ∑X − (∑X) N ∑X (∑X)Dimana :
rxy = validitas soal
∑X = Skor yang diperoleh siswa untuk tiap nomor soal
∑Y = Skor total
N = Jumlah siswa
Tabel 3.1
Klasifikasi Koefisien Validitas
Presentase Kriteria0 ≤ r ≤19 Validitas sangat rendah20 ≤ r ≤39 Validitas rendah40 ≤ r ≤ 59 Validitas sedang60 ≤ r ≤ 79 Validitas tinggi80 ≤ r ≤ 100 Validitas sangat tinggi
3.5.1.2. Reliabilitas Tes
Suatu instrumen atau tes dikatakan reliabel instrumen tersebut
dapat dengan tetap memberikan data yang sesuai dengan
kenyataan. Arikunto (2009:109) mengemukakan bahwa
“Rumus Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen soal berbentuk uraian”, yaitu :
r11= ( ) (1-∑
)
Dimana :
r11 = Realibitas Instrumen
n = Banyaknya Soal
46
∑σ2i = Jumlah Varians
σ2t = Varians total
Untuk menafsir harga realibilitas dari soal, maka harga tersebut
harus dikonfirmasi dengan tabel harga kritik kolerasi Product
Moment (daftar koefisien kolerasi) dengan taraf signifikan α =
0,05 (5%) dan kriteriannya yaitu jika haga rhitung> rtabel
keseluruhan tes dikatakan reliabel.
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Presentase Kriteria0 ≤ r ≤ 19 Sangat rendah20 ≤ r ≤ 39 Rendah40 ≤ r ≤ 59 Sedang60 ≤ r ≤ 79 Tinggi80 ≤ r ≤ 100 Sangat tinggi
3.5.1.3 Tingkat Kesukaran TesTingkat kesukaran merupakan tes dalam banyak subjek
peserta yang dapat mengerjakan tes dan telah diketahui bahwa
jawaban-jawaban tes terhadap butir-butir soal tes bentuk esai
secara teoritis tidak yang salah mutlak. Derajat kebenaran
jawaban-jawaban tersebut akan berperingkat sesuai masing-
masing.Arikunto (2009:207) mengatakan :
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalumudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalumudah tidak merangsang siswa untukmempertinggi usaha memecahkannya.Sebaliknya soal yang terlalu sukar akanmenyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidakmempunyai semangat untuk mencoba lagi karenadiluar jangkauan.
Untuk menghitung taraf kesukaran tes uraian teknik
penghitungan yang digunakan adalah dengan menghitung beberapa
47
persen test yang gagal menjawab benar atau berada dibawah lulus
untuk tiap-tiap item. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
= ∑KA + ∑KBN + S x 100%1. Soal dikatakan sukar jiak TK < 27%
2. Soal dikatakan sedang jika 27% ≤ TK ≤ 72 %
3. Soal dikatakan mudah jika TK ≥ 72%
Dimana :
TK = Tingkat Kesukaran
∑KA = Jumlah siswa kelompok atas
∑KB = Jumlah siswa kelompok bawak
S = Skor tertinggi
N1 = 27% banyaknya subjek kedua kelompok
3.5.1.4 Daya Pembeda Tes
Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah. Bagi suatu soal yang dapat
dijawab benar oleh siswa berkemampuan tinggi maupun siswa
berkemampuan rendah, maka soal itu tidak baik, tidak baik
karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika
semua siswa baik berkemampuan tinggi maupun
berkemampuan rendah tidak dapat menjawab dengan benar.
48
Soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya
pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar
oleh siswa yang berkemampuan tinggi saja.
Untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus
dari Subino (1987:96) sebagai berikut :
DB = ∑ ∑( )Keterangan :
DB = daya pembeda
M1 = rata-rata kelompok atas/tertinggi
M2 = rata-rata kelompok bawah/terendah
∑X12 = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok
atas/tertinggi
∑X22 = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok
bawah/terendah
N1 = 27% x N
dk = (nu - 1 ) + (na -1)
Jika thitung> ttabel maka soal dapat dikatakan soal baik.
49
3.5.2 Observasi
Untuk melihat kemajuan-kemajuan dalam proses belajar mengajar
yang sedang berlangsung dapat juga dilakukan observasi. Data-data
yang diperoleh dalam observasi ini dicatat dalam catatan observasi.
Kegiatan pencatatan dalam hal ini adalah merupakan bagian dari pada
kegiatan pengamatan.
Pelaksanaan observasi ini dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung dimana peneliti meminta bantuan dari guru matematika
sebagai obsever untuk mengamati siswa melalui lembar observasi yang
telah disediakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kondisi
belajar mengajar sudah terlaksana sesuai dengan rencana
pembelajaran. Dalam lembar observasi yang dibuat peneliti berupa
catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran, seperti keterlaksanaan RPP dan
keterlaksanaan tindakan.hasil observasi tersebut diserahkan kembali
kepada peneliti untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian
pembelajaran.
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Tes
Untuk menentukan pemahaman konsep matematika siswa dapat
dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal dengan
kriteria tingkat penguasaan menurut Suharismi Arikunto & Cepi
Safruddin A.J, 2004: 18-19 sebagai berikut:
50
Tabel 3.3 Kualifikasi Hasil TesPresentase Kriteria
90% ≤ Z ≤ 100% Sangant Tinggi80% ≤ Z ≤ 89% Tinggi65% ≤ Z ≤ 79% Sedang55% ≤ Z ≤ 64% Rendah0% ≤ Z ≤ 54% Sangat Rendah
Dengan menghitung ketuntasan belajar siswa secara klasikal,
ketuntasan tersebut dapat dihitung dengan rumus:
D = x 100%
Keterangan:
D = Persentase Ketuntasan belajar siswa secara klasikal
X = Jumlah siswa yang telah tuntas hasil belajarnya secara individu
N = Jumlah seluruh siswa.
Untuk menentukan seorang siswa tuntas hasil belajarnya dilihat
dengan kriteria berikut:
Nilai Kriteria
90% ≤ HB ≤ 100 Sangat Tinggi
80% ≤ HB ≤ 89 Tinggi
65% ≤ HB ≤ 79 Sedang
55% ≤ HB ≤ 64 Rendah
0 ≤ HB ≤ 54 Sangat Rendah
51
3.6.2 Observasi
Data observasi merupakan data yang didapat dari hasil observasi
tentang pemahaman konsep matematika siswa melalui strategi
motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
didukung oleh teori belajar Gagne berdasarkan lembar observasi. Pada
setiap pertemuan, peneliti melakukan observasi tentang pemahahaman
konsep matematika siswa.
Data hasil pemahaman konsep akan dianalisis sebagai berikut.
x = x 100%
Keterangan:
x = rata-rata persentase skor pemahaman konsep tiap pertemuan
a = jumlah skor yang diperoleh tiap pertemuan
b = jumlah skor maksimal tiap pertemuan
Persentase hasil skor yang diperoleh kemudian dikualifikasi untuk
menentukan seberapa tinggi kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa. Berikut tabel kualifikasi hasil persentase skor
pemahaman konsep. (Suharismi Arikunto & Cepi Safruddin A.J,
2004: 18-19)
Tabel 3.4 Kualifikasi Hasil Persentase Skor Pemahaman
Konsep
Presentase Kriteria85% ≤ x ≤ 100% Sangat Baik70% ≤ x ≤ 84% Baik60% ≤ x ≤ 69% Cukup33% ≤ x ≤ 60% Kurang
52
3.7. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
1. Rata-rata kelas berdasarkan nilai hasil tes tertulis siswa meningkat dari tes
kemampuan awal, siklus I dan siklus II.
2. Persentase Indikator pemahaman konsep matematika siswa meningkat
dan mencapai kriteria tinggi dari siklus I ke siklus II.
3. Persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan secara
klasikal bilamana minimal 75 % siswa telah memperoleh nilai ≥ 65
(KKM di sekolah).
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang terdiri dari dua siklus dan pada setiap
siklus dilakukan postest, yang dilaksanakan di SMP N 22 Medan diperoleh data
mengenai peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan strategi
motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang didukung
oleh teori belajar Gagne.
4.1.1. Uji Coba Instrument Penelitian
Sebelum instrument penilaian diberikan kepada objek penelitian,
terlebih dahulu diuji cobakan dikelas VIII-2 SMP N 22 Medan yang
telah mempelajari materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Uji coba instrument dilaksanakan untuk melihat kualitas tes yakni
validitas butir soal, realibilitas butir soal, tingkat kesukaran soal dan daya
pembeda butir soal.
1.Validitas Butir Soal
Dengan menggunakan rumus kolerasi product moment diperoleh
koefisien validitas setiap butir soal seperti yang telah disajikan pada
lampiran 15 dan lampiran 20 untuk perhitungan validitas siklus I dan
siklus II. Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menyajikan validitas butir soal setiap
post-test
54
Tabel 4.1 Validitas Soal Uji Coba I
Item Rhitung Rtabel Keterangan Kriteria1 0,57 0,316 Valid Sedang2 0,408 0,316 Valid Sedang3 0,350 0,316 Valid Rendah4 0,567 0,316 Valid Sedang5 0,475 0,316 Valid Sedang6 0,851 0,316 Valid Sangat Tinggi7 0,744 0.316 Valid Tinggi8 0.438 0.316 Valid Sedang
Tabel 4.2 Validitas Soal Uji Coba II
Item Rhitung Rtabel Keterangan Ktiteria1 0,448 0,316 Valid Sedang2 0,530 0,316 Valid Sedang3 0,451 0,316 Valid Sedang4 0,623 0,316 Valid Tinggi5 0,441 0,316 Valid Sedang
Dari tabel 4.1 dan 4.2 terlihat bahwa 8 soal uji coba siklus I yang diuji
cobakan peneliti kepada siswa ke-8 soalnya valid karena Rhitung > Rtabel dan
pada soal uji coba siklus II semua soalnya juga valid.
2.Realibilitas Butir Soal
Dengan menggunakan rumus alpha pada bab III maka diperoleh
koefisien realibilitas tes siklus I sebesar 0,676 (pada lampiran 16).
Koefisien realibilitas tes 0,676 dibandingkan dengan nilai rtabel Kritik
product moment untuk = 0,05 dan n = 39 yaitu rtabel = 0.316, karena
rhitung > rtabel maka soal uji coba reliabel.
Untuk soal uji coba siklus II sebesar 1,13 (pada lampiran 21).
Koefisien reliabilitas tes 1.13 dibandingkan dengan nilai rtabel kritik
55
product moment untuk = 0,05 dan n = 39 yaitu rtabel = 0.316, karena
rhitung > rtabel maka soal uji coba siklus II reliabel.
3.Taraf Kesukaran Butir Soal
Berdasarkan perhitungan pada lampiran 17 dan lampiran 22 untuk
taraf kesukaran soal uji coba siklus I dan siklus II, tingkat kesukaran setiap
soal dapat ditujukan pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.3 Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba I
Item Tingkat kesukaran Keterangan1 49,85% Sedang2 46,29 % Sedang3 67,66% Sedang4 81,31% Mudah5 28,49% Sedang6 50,25% Sedang7 39,17% Sedang8 25,7% Sukar
Tabel 4.4 Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba II
Item Tingkat kesukaran Keterangan1 65,28% Sedang2 83,88% Mudah3 43,52% Sedang4 64,10% Sedang5 68,85% Sedang
Dari tabel 4.3 dan tabel 4.4 terlihat bahwa setiap butir soal yang
diuji cobakan tergolong soal sedang, soal ini sudah baik digunakan.
4. Daya Beda Butir Soal Uji Coba
Berdasarkan perhitungan pada lampiran 18 dan lampiran 23 untuk daya
beda soal uji coba siklus I dan siklus II, daya beda setiap butir soal dapat
ditunjukan pada tabel 4.5 dan tabel 4.6
56
Tabel 4.5 Daya Beda Butir Soal Uji Coba I
Item DBhitung DBtabel Keterangan1 13,813 1,739 Signifikan2 1,784 1,739 Signifikan3 2,619 1,739 Signifikan4 2,446 1,739 Signifikan5 1,842 1,739 Signifikan6 9,529 1,739 Signifikan7 3,26 1,739 Signifikan8 2,75 1,739 Signifikan
Tabel 4.6 Daya Beda Butir Soal Uji Coba II
Item DBhitung DBtabel Keterangan1 2,483 1,739 Signifikan2 2,689 1,739 Signifikan3 3,307 1,739 Signifikan4 6,990 1,739 Signifikan5 2,758 1,739 Signifikan
Dari tabel 4.5 dan 4.6 terlihat bahwa 8 soal uji coba siklus I yang
diujicobakan peneliti kepada siswa semua soal signifikan karena Rhitung >
Rtabel dan pada soal uji coba siklus II juga semua soal signifikan.
Dari koefisien validitas soal, reliabilitas butir soal, tingkat kesukaran
dan daya pembeda butir soal disimpulkan bahwa tes uji coba diatas yang
memenuhi syarat untuk digunakan dalam pengambilan data pada siklus I
adalah semua soal 1,2,3,4,5,6,7,8 dan pada siklus II juga semua soal
1,2,3,4,5 dapat digunakan dalam pengambilan data.
1.1.2. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Pada Siklus I dan II
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas VII-7 SMP N 22
Medan tahun pelajaran 2015/2016 pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 8
agustus 2015. Setelah segala persiapan dilakukan maka langkah
57
selanjutnya adalah melaksanakan penelitian. Penelitian ini dirancang
dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun tahapan tiap
siklus adalah sebagai berikut :
4.1.2.1.Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus I
1.Permasalahan Siklus I
Berdasarkan tinjauan awal saya dengan guru matematika kelas VII-
7 SMP N 22 Medan sebelum melakukan penelitian dijelaskan bahwa
siswa kurang tertarik dengan pembelajaran matematika, dan dari hasil
observasi terhadap proses belajar mengajar, peneliti memperoleh
beberapa masalah yang dialami siswa. Permasalahan yang dialami
peneliti adalah masih rendahnya pemahaman konsep siswa mengenai
operasi penjumlahan bilangan bulat. Dalam permasalahan ini,siswa
kurang memahami prosedur penyelesaian permasalahan matematika
yang diberikan oleh guru dalam proses belajar-mengajar.
2.Perencanaan Tindakan I
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti yang bertindak
sebagai guru adalah :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
materi pembelajaran yang berisikan langkah-langkah pembelajaran
sesuai dengan Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction) . (lampiran 1, 3 dan 5).
58
2. Membuat LAS yang membantu kelancaran proses pembelajaran dan
garis-garis besar materi (lampiran 2, 4 dan 6)
3. Membuat tes siklus I untuk menguji kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa (lampiran 9 )
4. Membuat lembar observasi untuk melihat situasi pembelajaran
siswa dikelas (lampiran 11)
3.Pelaksanaan Tindakan I
Pada tahap ini guru melakukan tindakan dalam proses pembelajaran,
tindakan siklus I dilakukan 3 kali pertemuan, proses pembelajaran 2 kali
pertemuan (6 x 40 menit) dan pemberian post-test 1 kali pertemuan.
1. Pertemuan I
I. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam
b. Peneliti yang bertindak sebagai guru baru pertama kali
memperkenalkann diri.
c. Guru memberikan tes awal kepada siswa untuk melihat
kemampuan konsep siswa yang berlangsung selama 30 menit
d. Kemudian peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk
mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada materi
Operasi penjumlahan bilangan bulat
II. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan sedikit tentang operasi penjumlahan bilangan
bulat dan mengaplikasikannya dalam garis bilangan.
59
b. Guru memberikan soal kepada siswa dan untuk dikerjakan agar
membangkitkan minat belajar siswa.
III. Penutup
a. Guru bersama siswa merangkum materi mengenai operasi
penjumlahan bilangan bulat dan garis bilangan.
b. Guru melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan
memberikan latihan untuk dikerjakan dirumah.
c. Menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
d. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
2. Pertemuan II
I. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam
b. Peneliti membahas kembali sedikit tentang materi sebelumnya
c. Peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti
pembelajaran dengan strategi pembelajaran ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction) model pade materi operasi
penjumlahan bilangan bulat
II. Kegiatan Inti
a. Guru membagikan LAS untuk dikerjakan oleh masing-masing
siswa.
b. Dari LAS yang telah dibagikan di pendahuluan guru menjelaskan
sedikit tentang LAS yang akan dikerjakan siswa dan meminta
pendapat siswa apabila ada yang tidak dimengerti mengenai LAS
60
c. Setelah siswa selesai mengerjakan LAS, guru melanjutkan materi
pembelajaran mengenai Sifat-sifat operasi penjumlahan bilangan
bulat bilangan bulat.
d. Guru menjelaskan sifat-sifat operasi bilangan bulat dan
memberikan contoh agar siswa lebih memahami sifat-sifat operasi
bilangan bulat.
e. Guru memberikan latihan untuk membangkitkan minat belajar
siswa agar mampu memahami konsep dari sifat-sifat operasi
penjumlaham bilangan bulat.
f. Guru menunjuk salah satu siswa agar mengerjakan latihan yang
telah dikerjakan ke depan dan guru mengarahkan siswa kepada
penyelesaian yang benar.
III. Penutup
a. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan mengenai materi sifat-sifat
operasi bilangan bulat yang telah dipelajari
c. Guru mengakhiri pembelajaran dan menyampaikan salam.
3. Pertemuan ke III
I. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam
b. Peneliti membahas kembali sedikit tentang materi sebelumnya.
c. Peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti
pembelajaran dengan strategi pembelajaran ARCS (Attention,
61
Relevance, Confidence, Satisfaction) pada materi sifat-sifat operasi
penjumlahan bilangan bulat
II. Kegiatan Inti
a. Guru membagikan LAS untuk dikerjakan oleh siswa
b. Dari LAS yang telah dibagikan di pendahuluan guru menjelaskan
sedikit tentang LAS yang akan dikerjakan siswa dan meminta
pendapat siswa apabila ada yang tidak dimengerti mengenai LAS
c. Setelah siswa selesai mengerjakan LAS,guru melanjutkan materi
pembelajaran mengenai Sifat-sifat operasi penjumlahan bilangan
bulat bilangan bulat.
III. Penutup
a. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa agar lebih
semangat lagi belajarnya dan bisa mengukur pemahaman
konsepnya.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah
dipelajari.
c. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa untuk pertemuan
berikutnya diadakan post test dan menyuruh siswa agar belajar
dirumah.
d. Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam.
IV. Pertemuan Ke IV
Sesuai dengan yang diberitahukan pada pertemuan ke
sebelumnya bahwa pada pertemuan ke IV ini akan mengadakan
62
post-tes (lampiran 9) yang terdiri dari 8 soal. Sebelum diadakan
post-test. Terlebih dahulu siswa diberikan kembali membaca buku.
Adapun hasil perolehan nilai dari post-tets siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut
No NamaSkor masing-masing soal
SkorTotal Nilai Ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8
1AkbarSyahputra 8 4 4 8 4 12 3 3 46 74 Tuntas
2
AndikaSyahputraSitohang 2 4 2 8 6 8 10 6 46 74 Tuntas
3Andrezi IhzaSetiawan 8 4 4 8 2 8 4 7 45 73 Tuntas
4 Angelica Sari 8 4 8 4 6 1 1 1 33 53TidakTuntas
5AnjasPratama 8 3 2 4 8 3 1 4 33 53
TidakTuntas
6Beby DaraIsmika 8 4 4 2 3 8 6 4 39 63
TidakTuntas
Christy AyuMarcella 8 4 4 8 3 2 6 2 36 58
TidakTuntas
8 Dani Samuel 8 4 2 8 8 10 6 7 53 85 Tuntas
9Farhan AdaiPradana 8 4 4 8 1 10 4 3 42 68 Tuntas
10 Fitria Rahayu 8 4 2 8 8 4 6 4 44 71 Tuntas
11Gloria CheisySihaloho 8 4 2 4 6 4 3 1 32 52
TidakTuntas
12GraceHanshella 8 4 4 8 3 12 4 4 47 76 Tuntas
13HeriMunanda 8 4 8 4 8 6 1 1 40 65 Tuntas
14
HildaMardiyahHRP 8 4 4 8 8 6 4 3 45 73 Tuntas
15IkhwanFirdaus 8 4 4 8 2 10 4 4 44 71 Tuntas
16ImanuelSatria Gultom 8 3 2 4 4 4 25 40
TidakTuntas
17 Ira Maudina 8 4 2 8 8 10 4 7 51 82 Tuntas18 Jeni Ariyo 8 3 4 8 4 4 10 6 47 76 Tuntas
19KaronaSihombing 8 3 2 8 8 4 5 4 42 68 Tuntas
63
20 Khoiri Nisa 8 4 2 8 8 6 4 7 47 76 Tuntas
21M.Ihsan RifkaSiregar 8 4 4 4 2 4 5 3 34 55
TidakTuntas
22MartinusHalawa 4 4 6 8 1 1 6 7 37 60
TidakTuntas
23Mayang SariSiregar 8 4 8 2 1 6 3 7 39 63
TidakTuntas
24Melia DwiPutri 8 4 4 2 6 8 3 1 36 58
TidakTuntas
25MuhammadRinal Fahruzi 8 2 2 8 6 8 6 3 43 70 Tuntas
26MuhamdadArfan 8 4 2 8 1 10 4 3 40 64
TidakTuntas
27Reha PaulinaManalu 8 1 2 8 2 6 1 1 29 46
TidakTuntas
28 Rifky Ilhami 8 3 2 6 4 7 3 3 36 58TidakTuntas
29RintoParmonangan 8 2 2 8 3 8 2 7 40 64
TidakTuntas
30Silvia PutriNingsih 8 4 4 8 8 10 4 7 53 85 Tuntas
31SilviaYolanda 8 4 4 8 5 6 6 4 45 72 Tuntas
32SitiNurhalizah 8 4 8 8 12 8 4 7 59 95 Tuntas
33Suci TriAswari 8 4 2 8 8 8 3 4 45 72 Tuntas
34TasyaMarbun 8 3 2 8 1 12 8 1 43 70 Tuntas
35 Tiara Aulia 4 4 4 8 3 4 5 7 39 63TidakTuntas
36 Tria Betta 8 3 2 3 4 8 4 4 36 58TidakTuntas
37Wahyu NadaNia 8 3 2 8 5 12 10 3 51 82 Tuntas
38WildanRisqan 8 4 4 8 4 4 10 7 49 80 Tuntas
39Wirda AgliaZahra 8 4 4 2 1 4 6 3 32 52
TidakTuntas
40 Yulia Lestari 8 4 4 6 2 12 10 2 48 77 Tuntas41 Zulfikar Zega 8 4 2 6 3 4 8 7 42 68 Tuntas
64
4. Pengamatan Tindakan I
Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa yaitu mengenai
pemahaman konsep matemaika siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung (lampiran 11). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan,
hanya sebagian siswa yang mengerti konsep dalam hal mengerjakan LAS
yang diberikan guru. Masih ada siswa yang belum memahami konsep dari
soal yang terdapat dalam LAS.
5. Analisis Data Siklus I
Analisis data ini digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman
konsep matematika siswa dengan strategi motivasi ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar
Gagne.Adapun indikator dalam pelaksanaan strategi ini adalah pemahaman
konsep matematika siswa dan ketuntasan belajar siswa meningkat.
A. Analisis Data Tes Siklus I
Dari hasil Post-test (lampiran 25) peningkatan pemahaman konsep
matematika siswa dalam menyelesaikan soal dapat dilihat dari
peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal siswa dari tes awal
meskipun ketuntasan belajar siswa pada siklus I masih tergolong
rendah. Dalam tes awal (lampiran 24), dari 41 siswa 16 orang atau
39,02% yang tuntas dan pada tes siklus I terdapat 24 orang siswa atau
58,53% dari keseluruhan yang telah memiliki ketuntasan belajar ≥ 65.
Selanjutnya terdapat 17 orang siswa yang lain atau 41,46% dari
keseluruhan memiliki ketuntasan belajar di bawah 65 atau < 65.
Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar pada bab 3, maka terdapat 24
65
orang siswa yang tuntas secara individu dan 17 orang yang belum
mencapai ketuntasan belajar secara individu. Namun dalam hal ini
belum mencapai pemahaman konsep matematika yang tinggi atau
presentase ketuntassan klasikal paling sedikit 58,53% dari banyak siswa
yang memperoleh nilai ≥ 65
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I
B. Analisis Data Hasil Observasi Pemahaman Konsep Siswa
Data pemahaman konsep matematika siswa kelas VII-7 SMP N 22
Medan pada materi pelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat diperoleh dengan melakukan observasi terhadap kegiatan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi
pemahaman konsep matematika siswa selama pembelajaran dengan
strategi motivasi ARCS dikelas VII-7 SMP N 22 Medan pada siklus I
(lampiran 26) diperoleh bahwa pemahaman konsep matematika siswa
masih kurang. Hal ini terlihat nilai rata-rata pemahaman konsep
0
10
20
30
40
50
60
70
Tes Awal Siklus I
66
matematika siswa yang diperoleh dari 41 orang siswa pada siklus I ini
adalah 41,37%
Gambar 4.2 Diagram Hasil Observasi Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Siklus I
C. Analisis Data Observasi Aktivitas Guru
Data aktivitas guru pada tindakan I dengan strategi motivasi ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) Dari data hasil
observasi aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung di kelas VII-
7 SMP N 22 Medan pada siklus I (lampiran 27) diperoleh bahwa
aktivitas guru pada pembelajaran siklus I baik, dengan perolehan nilai
sebesar 78,12%. Artinya aktivitas guru pada siklus I sudah terlaksana
dengan baik.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Siklus I
67
Gambar 4.3 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru
6. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi dan data tes pemahaman konsep matematika
siswa pada siklus I, berikut ini diuraikan keberhasilan dan kegagalan
dalam pelaksanaan tindakan selama pembelajaran siklus I.
1. Keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu :
a. Setiap siswa tergolong mengerti konsep dari materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru
b. Siswa mampu membuat kesimpulan dari latihan-latihan yang
diberikan dan LAS yang sudah dibahas
c. Beberapa siswa mampu menjawab tes pemahaman konsep
matematika dengan baik dan sesuai prosedur.
2. Kekurangan Pelaksanaan Pada Tindakan Siklus I
a. Masih kurangnya pemahaman konsep matematika siswa seperti
halnya dalam mengerjakan LAS.Siswa masih kurang memahami
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Siklus I
68
konsep materi pelajaraan,sehingga kesulitan dalam memahami
permasalahan yang terdapat dalam LAS
b. Siswa yang aktif dalam pembelajaran masih didominasi oleh siswa
yang pandai, hanya beberapa siswa yang aktif menyampaikan
pendapatnya dan masih ada siswa yang kurang mengerti dalam
mengerjakan LAS yang diberikan guru
c. Kurangnya pemahaman konsep matematika siswa untuk
menyelesaikan soal operasi penjumlahan bilangan bulat.
Karena ada kekurangan dalam pembelajaran selama siklus I
dilaksanakan maka perlu diadakan perbaikan tindakan. Oleh karena itu
penelitian dilanjutkan ke siklus II.
4.1.2.2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada tahap ini penelliti menyusun rencana tindakan dengan menggunakan
seperti siklus I tetapi pada siklus II dibuat untuk mengatasi kekurangan
disiklus I
1. Guru merancang rencana pembelajaran
2. Peneliti memberikan motivasi atau arahan kepada siswa agar
memahami konsep dari materi pelajaran yang akan disampaikan dan
memberi semangat agar tetap semangat belajar.
3. Guru menerangkan sedikit tentang materi yang akan dipelajari supaya
siswa lebih terfokus untuk mengidentifikasi masalah dan
mengomentarinya mana yang menurutnya kurang dipahami
69
4. Dalam mengerjakan LAS peneliti membimbing setiap setiap siswa
apabila ditemukan siswa yang kurang paham mengenai permasalahan
yang terdapat dalam LAS.
5. Dalam mengerjakan masalah yang ada pada LAS guru mengarahkan
setiap siswa agar mengerjakan LAS dengan baik dan teliti.
6. Diakhiri tindakan peneliti memberi tes siklus II (lampiran 13)
2. Pelaksanan Tindakan Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilakukan sebanyak dua kali
pertemuan (6 x 40 menit). Tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada
siklus II, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dan perilaku-perilaku
yang menjadi penghambat pemahaman siswa dan peneliti berusaha
memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Adapaun kegiatan yang
dilakukan pada tindakan II dengan menggunakan strategi motivasi ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) satu kali pertemuan
proses pembelajaran dan satu kali pertemuan lagi melakukan Post-test
untuk mengetahui kemampuan siswa.
1. Pertemuan I
I. Pendahuluan
a. Peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti
pembelajaran operasi pengurangan bilangan bulat.
b. Guru memotivasi siswa dan mengarahkan siswa untuk lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran
70
c. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi pelajaran
yang telah dipelajari sebelumnya dan keterkaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
II. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan secara singkat bagaimana operasi
pengurangan bilangan bulat, sifat-sifat pengurangan bilangan
bulat, dan membuatnya dalam garis bilangan dan menemukan
contoh operasi pengurangan bilangan bulat dalam kehidupan
sehari-hari siswa.
b. Guru membagikan LAS dan mengarahkan siswa tentang apa
yang akan dikerjakan pada LAS agar siswa mampu memahami
konsep dalam mengerjakan masalah yang terdapat dalam LAS.
c. Siswa mengerjakan LAS dengan dibimbing oleh guru apabila
ditemukan siswa yang belum paham dalam mengerjakan LAS
yang diberikan.
d. Apabila siswa telah selesai dalam mengerjakan LAS,
kemudian dikumpulkan.
e. Guru menjelaskan sedikit lagi tentang operasi pengurangan
bilangan bulat agar siswa lebih mengerti
III. Penutup
a. Guru menjelaskan penjelasan atau pemecahan masalah dari
LAS untuk mendapatkan penjelasan tentang operasi
pengurangan bilangan bulat dan penggunaannya dalam garis
bilangan.
71
b. Guru bersama siswa merangkum materi mengenai operasi
pengurangan bilangan bulat dan sifat-sifat dari operasi
pengurangan bilangan bulat.
c. Guru melaksanakan tindaklanjut pembelajaran dengan
memberikan latihan untuk dikerjakan dirumah
d. Menyampaikan pada pertemuan selanjutnya akan diadakan post
test
2. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua 1 jam pelajaran menyelesaikan tugas rumah dan
dikerjakan kedepan. 1 jam pelajaran selanjutnya melakukan post-tes
siklus II.
Adapun nilai tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
No NamaButir Soal Skor
Total Nilai Ketuntasan1 2 3 4 51 Akbar Syahputra 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas
2Andika SyahputraSitohang 6 4 6 8 6 30 88 Tuntas
3 Andrezi Ihza Setiawan 8 6 2 6 2 24 70 Tuntas4 Angelica Sari 6 6 2 4 6 24 70 Tuntas5 Anjas Pratama 8 6 4 1 6 25 73 Tuntas6 Beby Dara Ismika 6 6 2 6 8 28 82 Tuntas
7 Christy Ayu Marcella 4 6 6 2 4 22 64TidakTuntas
8 Dani Samuel 8 6 6 3 4 27 79 Tuntas9 Farhan Adai Pradana 4 6 6 8 6 30 88 Tuntas10 Fitria Rahayu 6 6 6 6 6 30 88 Tuntas11 Gloria Cheisy Sihaloho 8 6 6 6 6 32 94 Tuntas12 Grace Hanshella 4 6 6 8 3 27 79 Tuntas13 Heri Munanda 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas14 Hilda Mardiyah HRP 6 6 6 3 3 24 70 Tuntas15 Ikhwan Firdaus 8 6 6 6 6 32 94 Tuntas16 Imanuel Satria Gultom 8 6 6 2 1 23 67 Tuntas17 Ira Maudina 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas
72
18 Jeni Ariyo 8 6 2 8 8 32 94 Tuntas19 Karona Sihombing 6 6 6 3 8 29 85 Tuntas20 Khoiri Nisa 8 6 6 4 6 30 88 Tuntas21 M.Ihsan Rifka Siregar 8 6 6 4 6 30 88 Tuntas
22 Martinus Halawa 6 6 2 2 2 18 52TidakTuntas
23 Mayang Sari Siregar 2 6 2 4 6 20 58TidakTuntas
24 Melia Dwi Putri 8 6 6 3 4 27 79 Tuntas
25Muhammad RinalFahruzi 2 6 4 4 6 22 64
TidakTuntas
26 Muhamdad Arfan 4 6 6 3 3 22 64TidakTuntas
27 Reha Paulina Manalu 2 6 6 3 6 23 67 Tuntas
28 Rifky Ilhami 8 6 6 1 1 22 64TidakTuntas
29 Rinto Parmonangan 4 6 2 1 2 15 44TidakTuntas
30 Silvia Putri Ningsih 4 6 6 3 6 25 73 Tuntas31 Silvia Yolanda 6 6 4 6 8 30 88 Tuntas32 Siti Nurhalizah 8 6 2 4 3 23 67 Tuntas33 Suci Tri Aswari 8 6 4 4 6 28 82 Tuntas34 Tasya Marbun 6 6 6 8 4 30 88 Tuntas35 Tiara Aulia 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas36 Tria Betta 2 6 6 4 6 24 70 Tuntas37 Wahyu Nada Nia 4 6 6 6 3 25 73 Tuntas
38 Wildan Risqan 4 6 2 4 6 22 64TidakTuntas
39 Wirda Aglia Zahra 6 6 6 4 2 24 70 Tuntas40 Yulia Lestari 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas
41 Zulfikar Zega 4 6 6 2 1 19 55TidakTuntas
3. Pengamatan Siklus II
Dari pengamatan terhadap ketuntasan pemahaman konsep matematika
matematika siswa (lampiran 29) diperoleh temuan sebagai berikut :
a. Siswa sudah memahami konsep dan menemukan sendiri konsep dari
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
73
b. Siswa sudah mampu menyelesaikan masalah yang ada pada LAS
dengan baik.
c. Semua siswa tampak semangat mengerjakan LAS.
d. Dalam menyelesaikan soal-soal siswa sudah lebih memahami konsep
walaupun soal sudah berbeda dari contoh yang diberikan, terlihat dari
soal tes yang dikerjakan siswa.
e. Secara keseluruhan pemahaman konsep matematika siswa sudah lebih
baik daripada sebelumnya dan rata-rata siswa sudah bisa menemukan
konsep sendiri dengan baik.
4. Analisis Data Siklus II
Analisis data ini adalah untuk melihat peningkatan pemahaman konsep
matematika siswa dengan strategi motivasi ARCS (Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne sebagai
perbaikan dari kekurangan pada siklus I.
a. Analisis Data Tes Siklus II
Pada tes siklus II ini (lampiran 28) ada 32 orang siswa atau
sebanyak 78,04% dari jumlah peserta didik pada kelas tersebut yang
mencapai ketuntasan pemahaman konsep matematika siswa ≥ 65
sedangkan 9 orang siswa atau sebanyak 21,95% dari jumlah peserta
didik pada kelas tersebut yang belum mencapai ketuntasan pemahaman
konsep matematika siswa.
Dalam hal ini terlihat bahwa terdapat peningkatan ketuntasan
klasikal siswa antara tes awal,siklus I dan siklus II. Pada tes awal
persentase ketuntasan klasikal mencapai 39,02%, siklus I presentase
74
ketuntasan klasikal mencapai 58,53,% sedangkan pada siklus II
presentase ketuntasan klasikal mencapai 78,04%. Dengan peningkatan
19% berdasarkan kriteria ketuntasan belajar pada bab 3, maka terdapat
32 orang siswa yang tuntas secara individu dan 9 orang sisiwa belum
mencapai ketuntasan belajar secara individu. Namun dalam hal ini
berarti bahwa telah mencapai target ketuntasan belajara siswa dari tes
awal ke siklus I dan sampai ke siklus II karena terjadi peningkatan
pemahaman konsep
Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Ketuntasan Klasikal Pada Siklus
II
b. Analisis Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Data aktivitas guru pada tindakan pembelajaran pada siklus II
dengan strategi motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction). Dari hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tes Awal Siklus I Siklus III
75
dengan strategi motivasi ARCS(Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) dikelas VII-7 SMP N 22 Medan pada siklus II (lampiran
28) diperoleh bahwa aktivitas guru pada pembelajaran siklus II sangat
baik dengan perolehan nilai sebesar 87,80%. Artinya aktivitas guru
pada siklus II sudah terlaksana dengan sangat baik
Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
c. Analisis Data Hasil Observasi Pemahaman Konsep Siswa Siklus II
Setelah dilakukan pengamatan terhadap pemahaman konsep
matematika siswa pada siklus II diperoleh data pemahaman konsep
matematika siswa peningkatan pemahaman konsep matematika siswa
dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel deskripsi
pemahaman konsep matematika siswa pada siklus II (lampiran 29)
Berdasarkan hasil observasi pemahaman konsep matematika siswa
diperoleh nilai rata-rata pemahaman konsep kelas VII - 7 dari 41
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II
76
orang siswa pada siklus II adalah 87,80%. Terjadi peningkatan rata-
rata sebesar 46,43%. Dalam hal ini berarti bahwa telah mencapai
pemahaman konsep matematika siswa yaitu minimal 80%
Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Hasil Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Siklus II
5. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan data tes hasil belajar II, berikut ini
diuraikan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan selama pembelajaran
siklus II, yaitu :
a. Peningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dalam
pembelajaran siklus II mencapai target pemahaman konsep
matematika pada penelitian yaitu minimal 80. Dimana nilai
pemahaman konsep matematika siswa masuk kedalam kategori baik ≥
80
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II
77
b. Setelah tes hasil belajar siklus II ada 32 orang siswa atau 78,04% dari
jumlah peserta didik pada kelas tersebut yang mencapai ketuntasan
belajar ≥ 65
c. Siswa sudah mampu memahami masalah, aktif dalam bertanya dan
mengidentifikasi masalah yang ada pada LAS
Dari tes awal,siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa mengalami
peningkatan dan siswa telah mencapai tingkat ketuntasan belajar seperti
yang diharapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemberian tindakan
pada siklus II. Karena tingkat pemahaman konsep matematika siswa
sudah tercapai pada siklus II maka dapat disimpulkan peningkatan
pemahaman konsep matematika siswa dengan strategi motivasi ARCS
(Attention, Confidence, Satisfaction, Relevance ) yang didukung oleh teori
belajar Gagne telah berhasil dan berjalan sesuai yang diharapkan.
Tabel 4.9 Ketuntasan Belajar Siswa
Jenis TesTuntas Tidak tuntas
Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %
Tes Awal 16 39,02 25 60,97
Siklus I 24 58,53 17 41,46
Siklus II 32 78,04 9 21,95
78
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian dengan menerapkan strategi motivasi ARCS
(Attention,Confidence, Satisfaction, Relevance) yang didukung oleh teori
belajar Gagne di SMP N 22 Medan dapat dilihat dari deskripsi tindakan
pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, aktivitas guru dan
siswa, dan hasil tes pemahaman konsep siswa mengalami presentase
peningkatan yang baik dengan demikian berdasarkan pelaksanaan
tindakan dari rangkaian siklus yang telah dilaksanakan, maka akan
dibahas sebagai berikut.
1. Peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan
strategi motivasi ARCS (Attention, Confidence, Satisfaction,
Relevance) yang didukung oleh teori belajar Gagne
Berdasarkan perhitungan tes belajar siswa pada post-test, siklus I dan
siklus II diperoleh kesimpulan bahwa tingkat pemahaman konsep
matematika siswa mengalami peningkatan setiap siklus yang
dilaksanakan. Pada post-test siklus I tingkat pemahaman konsep
matematika hanya 41,37% secara klasikal kemudian dilanjutkan lagi
hingga siklus II meningkat menjadi 87,80% secara klasikal. Sesuai
dengan ketuntasan pemahaman konsep matematika siswa yang
ditetapkan SMP N 22 Medan yaitu mendapatkan ketuntasan belajar
secara klasikal ≥ 80% dikelas VII-7 mendapatkan nilai ≥ 65, maka
strategi motivasi ARCS (Attention, Confidence, Satisfaction,
Relevance ) yang didukung oleh teori belajar Gagne telah berhasil
79
untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa sesuai dengan yang diharapkan.
Dari tabel tes kemampuan pemahaman konsep matematika (lampiran
26) pada siklus I dan dari tabel tes kemampuan konsep matematika
siswa pada siklus II (lampiran 29) dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep matematika siswa mengalami peningkatan dan
siswa sudah mencapai tingkat pemahaman yang diharapkan. Hal ini
menunjukkan keberhasilan pemberian tindakan pada siklus II. Dengan
demikian karena pada tes di siklus II pemahaman konsep matematika
siswa sudah mengalami peningkatan sesuai dengan yang telah
ditetapkan yaitu tingkat pemahaman tinggi, maka strategi motivasi
ARCS (Attention, Confidence, Satisfaction, Relevance) yang
didukung oleh teori belajar telah berhasil dalam meningkatkan
pemahaman konsep matematika siswa.
2. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pembelajaran dengan Strategi
Motivasi ARCS (Attention, Confidence, Satisfaction, Relevance)
Hasil ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran motivasi ARCS (Attention,
Confidence, Satisfaction , Relevance ) yang didukung oleh teori
belajar Gagne menunjukkan hasil yang baik. Dikarenakan
pembelajaran strategi pembelajaran motivasi ARCS (Attention,
Confidence, Satisfaction) lebih dari sekedar strategi karena dalam
strategi motivasi ARCS (Attention, Confidence, Satisfaction) ada
langkah-langkah pembelajaran yang terstruktur sehingga
80
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka antara guru dan
siswa.
Dari data hasil siklus I menunjukkan bahwa dari 41 orang siswa ada
27 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, dengan presentasen 41,37
% dan nilai tertingginya 95. Dari data siklus II menunjukkan bahwa
dari 41 orang siswa ada 32 siswa yang mencapai ketuntasan belajar,
dengan presentase 78,04% dan nilai tertingginya 94. Dari analisis
dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan ketuntasan
belajar klasikal yang diharapkan.
3. Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Strategi Motivasi ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction)
a. Observasi Aktivitas Guru
Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sudah baik,
dengan perolehan nilai sebesar 78,12.Artinya aktivitas guru pada
siklus I sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan pada siklus II
lebih baik dengan perolehan nilai sebesar 84,37% mengalami
peningkatan dari siklus I artinya pembelajaran pada siklus II
sudah terlaksana dengan sangat baik dibandingkan dengan
aktivitas guru pada siklus I.
b. Observasi pemahaman konsep matematika siswa
Pemahaman konsep matematika siswa dalam pembelajaran
matematika dengan menggunakan strategi motivasi ARCS
(Attention, Confidence, Satisfaction, Relevance ) dalam
81
meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa
menunjukkan hasil kearah yang baik. Pada tindakan siklus I
pemahaman konsep matematika siswa memperoleh nilai sebesar
41,37%, artinya pemahaman konsep matematika siswa selama
tindakan pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa siswa
bersikap cukup baik terhadap pembelajaran dengan menggunakan
strategi motivasi ARCS (Attention, Confidence, Satisfaction, Dan
pada tindakan siklus II pemahaman konsep matematika siswa
memperoleh nilai sebesar 87,80%, artinya pemahaman konsep
matematika siswa pada tindakan pembelajaran siklus II
menunjukkan bahwa siswa bersikap sangat baik terhadap
pembelajaran strategi motivasi ARCS (Attention, Confidence,
Satisfaction, Relevance ) dibandingkan dengan tindakan
pembelajaran siklus I.
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pemahaman konsep matematika siswa mengalami peningkatan setelah
dilaksanakan pembelajaran matematika di kelas VII SMP Negeri 22
Medan pada materi pokok Operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Peningkatan dapat dilihat dari segi afektif dan
kognitifnya dengan data sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan strategi motivasi ARCS (Attention,
Confidence, Satisfaction ,Relevance ) yang didukung oleh teori
belajar Gagne dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan
pemahaman konsep matematika siswa, hal ini dapat terlihat dari 41
siswa yang mengikuti tes pada siklus I terdapat 24 orang siswa atau
58,53 % dari kesuluruhan siswa sudah mencapai ketuntasan belajar
minimal 65. Ketuntasan belajar masih tergolong sedang dan pada
siklus II terdapat 32 orang siswa atau 78,04% dari keseluruhan
siswa sudah mencapai ketuntasan matematika minimal 65. Dan
ketuntasan belajar matematika siswa tergolong tinggi. Dalam hal ini
terlihat peningkatan ketuntasan matematika siswa dari siklus I dan
siklus II. Dari ketuntasan belajar terdapat 32 yang tuntas secara
individu dan 59 orang siswa tidak tuntas secara individu.
b. Berdasarkan hasil observasi pemahaman konsep matematika siswa
pada siklus I terdapat nilai rata-rata pemahaman konsep matematika
siswa terdapat 26 orang siswa atau 41,37% pemahaman konsep
83
matematika siswa masih tergolong cukup. Dan pada siklus II
pemahaman konsep matematika siswa 87,80% dengan peningkatan
rata-rata 4,6% dan pemahaman konsep matematika siswa sudah
tergolong baik.Hasil observasi guru pada siklus I sudah baik yaitu
79,68% dan pada siklus II hasil observasi guru sangat baik dengan
nilai 84,37% .
2. Adapun upaya untuk meningkatkan konsep matematika siswa adalah
sebagai berikut:
a. Peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti
pembelajaran dengan strategi pembelajaran ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction) pada materi yang akan
diajarkan.
b. Guru menjelaskan sedikit tentang materi yang akan diajarkan dan
mengaplikasikan materi tersebut ke dalam contoh sehari-hari.
c. Guru membagikan LAS untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa.
d. Dari LAS yang telah dibagikan guru menjelaskan sedikit tentang
LAS yang akan dikerjakan siswa dan meminta pendapat siswa
apabila ada yang tidak dimengerti mengenai LAS
e. Guru menunjuk salah satu siswa agar mengerjakan LAS yang telah
dikerjakan ke depan dan guru mengarahkan siswa kepada
penyelesaian yang benar.
f. Guru bersama siswa merangkum materi mengenai materi yang telah
diajarkan.
84
g. Guru melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan memberikan
latihan untuk dikerjakan dirumah.
h. Menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
i. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan,peneliti
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika dengan strategi motivasi ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction ) perlu dilakukan oleh guru
karena dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa
dalam menyelesaikan permasalahan dalam soal pembelajaran yang
diberikan.
2. Pemberian motivasi dan penghargaan yang telah diberikan guru pada
siswa dapat membangkitkan motivasi belajar siswa untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematika.
3. Guru selalu melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika isswa
dan meningkatkan keaktifan siswa untuk belajar secara aktif
85
DAFTAR PUSTAKA
Ausubel, D.P.1968. Educational Psychology of Meaningful Verbal Learning. NewYork : Holt, Rinehart,and Winston
Arikunto,S, 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Corey .1986. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta
Dahar, Prof. Dr. Ratna Willis, Msc. 2002.Teori-teori Belajar danPembelajaran. Jakarta:Erlangga
Dimyati, dan Mudjiono.1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Erman Suherman. (2003). Strategi Pengajaran MatematikaKontemporer.Bandung: JICA
Gagne,R. M. 1970. Essentials of Learning for Instruction. Illionis: The DrydenPress
Hudojo Herman, 2003.Pemahaman Konsep.Surabaya: Erlangga
Ivancevich .1984. TEACHING STRATEGIES : A Guide to EffectiveInstruction.USA:Houghton Mifflin Company
Keller dan Kopp .1987.Toward a Theory of instruction.New York: John Wiley &Son.Inc.
Klausmeier,H.J. 1977. Educational Experience and Cognitive Depelopment.
Purwanto.2002. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar BaruAlgensindo.
Rasyad, A. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Uhamka Press
Rosser, R.A.and Nicholson, G.L. 1984. Psikologi Pendidikan, Boston : LittleBrown
Sagala,Dr. H. Syaiful, M. Pd.2009.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung :Alfabeta
Menurut Sanjaya (2009). Indikator Pemahaman Konsep. Jakarta: BalitbangDepdiknas
Siregar, Eveline, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : GhaliaIndonesia
Soedjadji .2000.Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta :Dirjen Dikti
86
Depdiknas.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :RemajaRosdakarya
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar. (2004). Evaluasi ProgramPendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
Suryosubroto.2007. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Uno, Prof. Dr. Hamzah B. M.Pd, Nurdin Mohamad, S.Pd,.M.Si.2011.BelajarDengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Paragonatama Jaya
Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abad
87
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP I)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 22 Medan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan : Pertemuan I
I. Standar Kompetensi
1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya
dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.
1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menggambarkan posisi bilangan bulat pada garis bilangan dan
menentukan penyelesaian operasi penjumlahan bilangan bulat.
2. Menentukan penyelesaian operasi penjumlahan bilangan bulat
berdasarkan gambar yang diberikan.
3. Menyelesaikan operasi penjumlahan bilangan bulat dan
mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.
88
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menggambarkan posisi bilangan bulat pada garis
bilangan dan menentukan penyelesaian operasi penjumlahan
bilangan bulat.
2. Siswa dapat menentukan penyelesaian operasi penjumlahan
bilangan bulat berdasarkan gambar yang diberikan.
3. Siswa dapat menyelesaikan operasi penjumlahan bilangan bulat
dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari
V. Materi Prasyarat
1. Bilangan.
2. Penjumlahan.
VI. Materi Pelajaran
1. Menemukan Konsep Bilangan Bulat.
2. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3. Penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan.
4. Aplikasi operasi penjumlahanbilangan bulat pada soal cerita.
VII. Metode Pembelajaran
1. Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) yang didukung oleh teori belajar Gagne
2. Mengajar, ceramah, tanya jawab, demonstrasi.
89
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Buku Paket Matematika SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII KTSP
penerbit Erlangga
3. Buku Paket Jelajah Matematika SMP Kelas VII penerbit Yudhitira
4. Lembar Aktifitas Siswa (LAS)
IX. Skenario Pembelajaran ( Langkah-Langkah Pembelajaran) :
Kegiatan Awal :
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan SiswaAlokasiWaktu
KegiatanAwal
Fase I:Guru mengingatkan kembalipeserta didik pada konsep yangtelah dipelajari.1. Guru memberikan motivasi
untuk membangkitkan motivasibelajar peserta didik.
2. Guru mengaitkan materipembelajaran dengan kehidupannyata dan materi sebelumnya
1. Mendengarkan motivasidari guru
2. Mendengarkan penjelasanguru mengenai materisebelumnya
10Menit
Fase IIMenyampaikan tujuan dan manfaatpembelajaran1. Guru mengarahkan
pembelajaran menuju tujuanpembelajaran
2. Guru menyampaikan manfaatyang diperoleh daripembelajaran
1. Mendengarkan tujuanpembelajaran dengan baik
2. Mendengarkan danmemahami manfaat yangakan diperoleh daripembelajaran
KegiatanInti
Fase IIIMenyampaikan materi pelajaran1. Guru menyajikan materi secara
garis besar mengenai konseppenjumlahan bilangan bulat.
2. Memberikan keterkaitan antaramateri pembelajaran yangdisajikan dengan pengalamanbelajar siswa
1. Memahami materi yangdisampaikan oleh Guru
2. Memperhatikan danmemahami penjelasan
60Menit
90
Fase IVMenyampaikan contoh konkritmateri pelajaran1. Memberikan contoh-contoh
yang nyata mengenaipenjumlahan bilangan bulatserta ada hubungannya dengankehidupan sehari-hari siswa
2. Mengajak siswa untuk melihatmanfaat yang didapatkan daripenggunaan contoh yangkonkrit
1. Memperhatikan contohyang diberikan oleh gurudan mampu menemukancontoh lain.
2. Memahami manfaat daripenggunaan contoh
Fase VMemberi bimbingan belajar1. Mengarahkan siswa memahami
konsep penjumlahan bilanganbulat dari pembelajaran yangdisajikan
2. Membantu siswa ketikamenemui kesulitan mengenaimateri penjumlahan bilanganbulat
1. Memperhatikan arahandan bimbingan guru
2. Bertanya kepada gurumengenai kesulitan yangditemui dari materipembelajaran danmemperhatikanpenjelasan guru dalammenjawab hal yang tidakdimengerti siswa
Fase VIMemberi kesempatan kepada siswauntuk berpartisipasi dalampembelajaran1. Mengajak siswa untuk
termotivasi agar aktif bertanya2. Memberikan soal latihan
kepada siswa untuk dikerjakanuntuk melihat kemampuanpemahaman konsepmatematikanya
1. Siswa termotivasi untukaktif bertanya tentangmateri pelajaran,hal-halyang tidak dimengerti daripenjumlahan bilanganbulat bilangan bulat.
2. Mencoba mengerjakanlatihan yang diberikanoleh guru dan melihatsejauh mana pemahamankonsep matematika yangtelah diperoleh dari materiyang telah disampaikanoleh guru
Fase VIIMemberikan umpan balik1. Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untukmenanggapi materipembelajaran yang disajikan
2. Menjadi penengah dalamkegiatan pembelajaran
Menanggapi materipembelajaran yangdisampaikan guru dan siswayang lain memperhatikantemannya memberikantanggapan
91
KegiatanPenutup
Fase VIIIMenyimpulkan setiap materimengenai penjumlahan bilanganbulat yang telah disampaikan diakhir pembelajaran1. Memberikan kesempatan
kepada siswa untukmenyimpulkan materipembelajaran dengan bahasamereka sendiri.
2. Mengarahkan siswa padakesimpulan yang jelas danterperinci dan mengakhirikegiatan pembelajaran.
1. Menyimpulkan materipembelajaran denganbahasa sendiri
2. Mendengarkan penjelasankesimpulan yang jelasdisampaikan oleh guru
10Menit
X. Penilaian1. Teknik : Tertulis dan Pengamatan2. Bentuk : Essay3. Instrument :
No Soal Penyelesaian Skor1 Dengan menggunakan garis
bilangan Hitunglah operasipenjumlahan berikut :
a. 1 + 3 = …b. 2 + (-1) = …c. -2 + (-3) = …
a. 1 + 3 =
- Dari titik 0 bergerak maju 1satuan ke kanan pada garisbilangan
- Dari titik 1 bergerak maju 3satuan ke kanan pada garisbilangan
Maka , 1 + 3 = 4
b. 2 + (-1) =
- Dari titik 0 bergerak maju 2satuan ke kanan pada garisbilangan
- Dari titik 2 bergerak mundur 1satuan ke kiri pada garisbilangan
Maka, 2 + (-1) = 1
c. (-2) + (-3) =
- Dari titik 0 bergerak mundur 2
11
1
1
1
11
1
11
111
92
satuan ke kiri pada garisbilangan
- Dari titik -2 bergerak mundur3 satuan ke kiri pada garisbilangan
Maka, (-2) + (-3) = -5
1
1
2 Suhu daging ayam -5oC saatdikeluarkan dari freezer.Setelahbeberapa menit dipanaskan,suhunya naik 15oC.Berapakah suhubaru daging ayam itu
Dik : Suhu sebelum dipanaskan = -5oCSuhu setelah dipanaskan = 15 oC
Dit : Suhu Baru?Jb :Suhu Baru = Suhu sebelumdipanaskan +
Suhu setelah dipanaskan= -5oC + 15oC= 10oC
Jadi,Suhu baru daging ayam itu adalahsebesar 10oC
1111
3 Tentukan nilai x agar persamaanberikut menjadi benara. -x + 3 = -7b. -8 + (-12) = xc. x + (-3) = 2
a. .-x + 3 = -73 + 7 = x10 = x
Jadi,nilai x = 10
b. -8 + (-12) = x-20 = x
Jadi,nilai x = -20
c. x + (-3) = 2x = 2 + 3x = 5Jadi, nilai x = 5
1111
111
1111
Jumlah Skor 30
Nilai = x 100
93
Lampiran 2
Lembar Aktivitas Siswa - I
(LAS I)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 22 Medan
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bilangan Bulat
Kelas : VII SMP
Nama :
.
1. Dengan menggunakan garis bilangan. Hitunglah operasi penjumlahan
berikut:
a. 3 + 2 = . . .
b. 5 + (-2) = . . .
c. (-1) + (-3) = . . .
Penyelesaian:
a. 3 + 2 =
Dari titik 0 bergerak . . . satuan ke . . . pada garis bilangan
Dari titik . . . bergerak . . . satuan ke . . . pada garis bilangan
b. 5 + (-2) =
Dari titik 0 bergerak . . . satuan ke . . . pada garis bilangan
Maka, 3 + 2 = . . . . . . . . .
94
Dari titik . . . bergerak . . . satuan ke . . . pada garis bilangan
c. (-1) + (-3) =
Dari titik 0 bergerak . . . satuan ke . . . pada garis bilangan
Dari titik . . . bergerak . . . satuan ke . . . pada garis bilangan
2. Ibu memasak air, dalam skala termometer Celcius. Air akan mendidih
pada suhu 1000 dan akan membeku pada suhu 00C untuk suhu diatas 00C
ditulis seperti biasa tanpa +, untuk suhu dibawah 00C maka skala
termometer diperpanjang ke bawah.
Tuliskan 120C dibawah titik beku air dan 160C diatas titik didih air dalam
garis bilangan horizontal (mendatar).
Penyelesaian :
Maka, 5 + (-2) = . . . . . . . . .
Maka, (-1) + (-3) = . . . . . . . . .
120C dibawah titik beku air = . . . - . . . = - . . . 0C
160C diatas titik didih air = . . . + . . . = . . . 0C
Dalam garis bilangan horizontal (mendatar), dapat dituliskan sebagaiberikut :
Ke kiri (-)
. . . . . 0 100 116 Ke kanan
95
ALTERNATIF PENYELESAIAN LAS I
No Penyelesaian Skor
1 Dik : a. 3 + 2 =
b. 5 + (-2) =
c. (-1) + (-3) =
Dit : Hitung operasi penjumlahan dengan menggunakan garis
bilangan ?
Jwb : a. 3 + 2 =
Dari titik 0 bergerak maju 3 satuan ke kanan pada garis
bilangan
Dari titik 3 bergerak maju 2 satuan ke kanan pada garis
bilangan
Maka , 3 + 2 = 5
b. 5 + (-2) =
Dari titik 0 bergerak maju 5 satuan ke kanan pada garis
bilangan
Dari titik 5 bergerak mundur 2 satuan ke kiri pada garis
bilangan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
96
Maka, 5 + (-2) = 3
c.(-1) + (-3) =
Dari titik 0 bergerak mundur 1 satuan ke kiri pada garis
bilangan
Dari titik -1 bergerak mundur 3 satuan ke kiri pada
garis bilangan
Maka, (-1) + (-3) = -4
1
1
1
1
2 Dik : Pada termometer Celcius, air mendidih pada suhu 1000C
Dan membeku pada suhu 00C
Dit : Tuliskan 120C dibawah titik beku air dan 160C diatas titik
didih air ?
Jwb :
120C dibawah titik beku air = . 0. . - .12 . . = - . 12. . 0C160C diatas titik didih air = . .100 . + . 116. . = .116 . . 0CDalam garis bilangan horizontal (mendatar), dapatdituliskan sebagai berikut :
Ke kiri (-)-12 0 100 116 Ke kanan
Jadi, 120C dibawah titik beku air adalah -120C dan 160C
diatas titik didih air adalah 1160C
1
1
1
1
1
1
Jumlah Skor 22
97
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP II )
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 22 Medan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 40 Menit
Pertemuan : Pertemuan II
I. Standar Kompetensi
1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya
dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.
1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menjelaskan aturan-aturan dalam penjumlahan bilangan bulat dan
sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat.
2. Menggunakan sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat untuk
menyelesaikan suatu masalah
98
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan aturan-aturan dalam penjumlahan
bilangan bulat dan sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat.
2. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat
untuk menyelesaikan suatu masalah
V. Materi Prasyarat
1. Bilangan.
2. Penjumlahan.
VI. Materi Pelajaran
1. Sifat sifat operasi penjumlahan bilangan bulat
2. Aplikasi sifat-sifat operasi penjumlahan bilangan bulat
VII. Metode Pembelajaran
1. Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) didukung teori belajar Gagne
2. Mengajar, ceramah, tanya jawab, demonstrasi.
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Buku Paket Matematika SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII KTSP
penerbit Erlangga
3. Buku Paket Jelajah Matematika SMP Kelas VII penerbit Yudhitira
4. Lembar Aktifitas Siswa (LAS)
99
IX. Skenario Pembelajaran ( Langkah-Langkah Pembelajaran) :
Kegiatan Awal :
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan SiswaAlokasiWaktu
KegiatanAwal
Fase I:Guru mengingatkan kembalipeserta didik pada konsep yangtelah dipelajari.1. Guru memberikan motivasi
untuk membangkitkan motivasibelajar peserta didik.
2. Guru mengaitkan materipembelajaran dengan kehidupannyata dan materi sebelumnya
1. Mendengarkan motivasidari guru
2. Mendengarkan penjelasanguru mengenai materisebelumnya
5 Menit
Fase IIMenyampaikan tujuan dan manfaatpembelajaran1. Guru mengarahkan
pembelajaran menuju tujuanpembelajaran
2. Guru menyampaikan manfaatyang diperoleh daripembelajaran
1. Mendengarkan tujuanpembelajaran dengan baik
2. Mendengarkan danmemahami manfaat yangakan diperoleh daripembelajaran
KegiatanInti
Fase IIIMenyampaikan materi pelajaran1. Guru menyajikan materi secara
garis besar mengenai konseppenjumlahan bilangan bulat.
2. Memberikan keterkaitan antaramateri pembelajaran yangdisajikan dengan pengalamanbelajar siswa
1. Memahami materi yangdisampaikan oleh Guru
2. Memperhatikan danmemahami penjelasan
30Menit
Fase IVMenyampaikan contoh konkritmateri pelajaran1. Memberikan contoh-contoh
yang nyata mengenaipenjumlahan bilangan bulatserta ada hubungannya dengankehidupan sehari-hari siswa
2. Mengajak siswa untuk melihatmanfaat yang didapatkan daripenggunaan contoh yang
1. Memperhatikan contohyang diberikan oleh gurudan mampu menemukancontoh lain.
2. Memahami manfaat daripenggunaan contoh
100
konkrit
Fase VMemberi bimbingan belajar1. Mengarahkan siswa memahami
konsep penjumlahan bilanganbulat dari pembelajaran yangdisajikan
2. Membantu siswa ketikamenemui kesulitan mengenaimateri penjumlahan bilanganbulat
1. Memperhatikan arahandan bimbingan guru
2. Bertanya kepada gurumengenai kesulitan yangditemui dari materipembelajaran danmemperhatikanpenjelasan guru dalammenjawab hal yang tidakdimengerti siswa
Fase VIMemberi kesempatan kepada siswauntuk berpartisipasi dalampembelajaran1. Mengajak siswa untuk
termotivasi agar aktif bertanya2. Memberikan soal latihan
kepada siswa untuk dikerjakanuntuk melihat kemampuanpemahaman konsepmatematikanya
1. Siswa termotivasi untukaktif bertanya tentangmateri pelajaran,hal-halyang tidak dimengerti daripenjumlahan bilanganbulat bilangan bulat.
2. Mencoba mengerjakanlatihan yang diberikanoleh guru dan melihatsejauh mana pemahamankonsep matematika yangtelah diperoleh dari materiyang telah disampaikanoleh guru
Fase VIIMemberikan umpan balik1. Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untukmenanggapi materipembelajaran yang disajikan
2. Menjadi penengah dalamkegiatan pembelajaran
Menanggapi materipembelajaran yangdisampaikan guru dan siswayang lain memperhatikantemannya memberikantanggapan
KegiatanPenutup
Fase VIIIMenyimpulkan setiap materimengenai penjumlahan bilanganbulat yang telah disampaikan diakhir pembelajaran1. Memberikan kesempatan
kepada siswa untukmenyimpulkan materipembelajaran dengan bahasamereka sendiri.
2. Mengarahkan siswa pada
1. Menyimpulkan materipembelajaran denganbahasa sendiri
2. Mendengarkan penjelasankesimpulan yang jelasdisampaikan oleh guru 5 Menit
101
kesimpulan yang jelas danterperinci dan mengakhirikegiatan pembelajaran.
X. Penilaian4. Teknik : Tertulis dan Pengamatan5. Bentuk : Essay6. Instrument :
No Soal Penyelesaian Skor1 Lengkapi tabel dibawah ini :
a B c (a+b) (a+b) + c
(b+bc)
a +(b+c)
5 1 43 6 -
2-4 2 -
8-2 -
5-7
Apakah ( a + b) + c = a + (b + c), jika ya,termasuk sifat apakah operasi matematikatersebut?
- ( a + b) + c = a + (b + c)- Sifat operasi matematika diatas
adalah sifat assosiatifJadi, ( a + b) + c = a + (b + c) dantermasuk sifat assosiatif
A B c (a+b)
(a+b)+ c
(b+bc)
a +(b+c)
5 1 4 6 10 5 103 6 -2 9 7 4 7-4 2 -8 -2 -10 -6 -10-2 -
5-7 -7 -14 -12 -14
1
1111
1
1
2 Gunakan sifat assosiatif (a + b) + c = a +(b + c ) untuk menyelesaikan bentukberikut ini:a. {2 + (-3)} + 3b. (-5 + 2 ) + 8c. 16 + (-14 + 8)
a. {2 + (-3)} + 3 = 2 + {(-3) + 3}-1 + 3 = 2 + 0
2 = 2b. (-5 + 2 ) + 8 = -5 + (2 + 8)
-3 + 8 = -5 + 105 = 5
c. 16 + (-14 + 8) = {16 + (-14)} + 816 + (-6) = 2 + 8
10 = 10
111111111
Jumlah Skor 16
Nilai = x 100
102
Lampiran 4
Lembar Aktivitas Siswa - II
(LAS II)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 22 Medan
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sifat –sifat Operasi Bilangan Bulat
Kelas : VII-7 SMP
Nama :
.
1.Lengkapi tabel dibawah ini !
A B c (a + b) (a+b) +c b + c a +(b+c)
8 3 4
5 -9 6
-6 3 -5
-3 -7 10
-2 -5 -10
Apakah (a + b) + c = a + (b+c), jika ya, termasuk sifat apakah operasi
matematika tersebut?
Penyelesaian :
a b c (a + b) (a+b) +c b + c a +(b+c)
8 3 4
5 -9 6
-6 3 -5
-3 -7 10
-2 -5 -10
(a + b) + c . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . a + (b +c) Sifat operasi matematika diatas adalah . . . . . . . . . . . . . . .
103
3. Dalam suatu permainan ditentukan nilai tertinggi adalah 100,dan dalam
permainan tersebut dimungkinkan seorang pemain memperoleh nilai
negatif.Untuk 6 kali bermain seorang pemain memperoleh nilai berturut-
turut -75 ,80,40,50,90 dan 35.Hitunglah jumlah nilai pemain tersebut.
Penyelesaian:
Dik: Nilai tertinggi = ........................
6 kali bermain,pemain memperoleh nilai...........
Dit: .................................................................................???
Penyelesaian:
Jumlah nilai = .......+ ...... + (-.......) + .... + ....... + (-......)
Jumlah nilai = .........................................................
Jadi,jumlah nilai pemain tersebut adalah....................
104
Alternatif Penyelesaian LAS – II
No Penyelesaian Skor
1 Dik : Tabel dengan a, b, c diketahui
Dit : Apakah (a + b) + c = a + (b+c) ? jika ya, termasuk sifat
apakah operasi matematika tersebut?
Jwb :
a b c (a + b) (a+b) +c b + c a +(b+c)
8 3 4 11 15 7 15
5 -9 6 -4 2 -3 2
-6 3 -5 -3 -8 -2 -8
-3 -7 10 -10 0 3 0
-2 -5 -10 -7 -17 -15 -17
(a + b) + c . . . . . . . . .= . . . . .. . . . . . a + (b +c) Sifat operasi matematika diatas adalah sifat assosiatif
Jadi, (a + b) + c = a + (b +c) dan termasuk sifatassosiatif
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2 Dik: Nilai tertinggi = 100
6 kali bermain,pemain memperoleh nilai-75
80,40,50,90 dan 35
Dit: Jumlah nilai pemain?
Penyelesaian:
Jumlah nilai = -75 + 80 + (-.40) + 50 + 90 + (-35)
Jumlah nilai = -75 + 80 – 40 + 50 + 90 – 35
Jumlah nilai = 70
Jadi,Jumlah nilai pemain tersebut adalah.
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Skor 17
105
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP III)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 22 Medan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan : Pertemuan III
I. Standar Kompetensi
1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya
dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.
1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator
1. Menggambarkan posisi bilangan bulat pada garis bilangan dan
menentukan penyelesaian operasi pengurangan bilangan bulat.
2. Menjelaskan aturan-aturan dalam pengurangan bilangan bulat dan
sifat-sifat pengurangan pada bilangan bulat.
106
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menggambarkan posisi bilangan bulat pada
garis bilangan dan menentukan penyelesaian operasi pengurangan
bilangan bulat.
2. Peserta didik dapat menjelaskan aturan-aturan dalam pengurangan
bilangan bulat dan sifat-sifat pengurangan pada bilangan bulat.
3. Peserta didik dapat menentukan operasi pengurangan pada soal
cerita.
V. Materi Prasyarat
1. Bilangan.
2. Penjumlahan.
3. Pengurangan.
VI. Materi Pelajaran
1. Pengurangan Bilangan Bulat dengan Garis Bilangan.
2. Operasi Pengurangan dan Sifat-Sifatnya.
3. Operasi Pengurangan pada Garis Bilangan.
4. Aplikasi Operasi Pengurangan dalam Soal Cerita.
VII. Metode Pembelajaran
1. Strategi Motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) didukung teori belajar Gagne
2. Metode mengajar, ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok,
demonstrasi.
107
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Buku Paket Matematika SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII KTSP
penerbit Erlangga
3. Buku Paket Jelajah Mataematika SMP Kelas VII penerbit
Yudhitira
4. Lembar Aktifitas Siswa (LAS)
IX. Skenario Pembelajaran ( Langkah-Langkah Pembelajaran) :
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa AlokasiWaktu
KegiatanAwal
Fase I:Guru mengingatkan kembali pesertadidik pada konsep yang telah dipelajari1. Guru memberikan motivasi untuk
membangkitkan motivasi belajarpeserta didik.
2. Guru mengaitkan materipembelajaran dengan kehidupannyata dan materi sebelumnya
1. Mendengarkanmotivasi dari guru
2. Mendengarkanpenjelasan gurumengenai materisebelumnya
10Menit
Fase IIMenyampaikan tujuan dan manfaatpembelajaran1. Guru mengarahkan pembelajaran
menuju tujuan pembelajaran2. Guru menyampaikan manfaat yang
diperoleh dari pembelajaran
1. Mendengarkan tujuanpembelajaran denganbaik
2. Mendengarkan danmemahami manfaatyang akan diperolehdari pembelajaran
KegiatanInti
Fase IIIMenyampaikan materi pelajaran1. Guru menyajikan materi secara garis
besar mengenai konseppengurangan bilangan bulat.
2. Memberikan keterkaitan antaramateri pembelajaran yang disajikandengan pengalaman belajar siswa
1. Memahami materiyang disampaikanoleh Guru
2. Memperhatikan danmemahamipenjelasan guru
60Menit
Fase IVMenyampaikan contoh konkrit materi
1. Memperhatikancontoh yang
108
pelajaran1. Memberikan contoh-contoh yang
nyata mengenai konseppengurangan bilangan bulat sertaada hubungannya dengan kehidupansehari-hari siswa
2. Mengajak siswa untuk melihatmanfaat yang didapatkan daripenggunaan contoh yang konkrit
diberikan oleh gurudan mampumenemukan contohlain.
2. Memahami manfaatdari penggunaancontoh
Fase VMemberi bimbingan belajar1. Mengarahkan siswa memahami
konsep pengurangan bilangan bulatmateri pembelajaran yang disajikan
2. Membantu siswa ketika menemuikesulitan mengenai materipembelajaran
1. Memperhatikanarahan danbimbingan guru
2. Bertanya kepada gurumengenai kesulitanyang ditemui darimateri pembelajarandan memperhatikanpenjelasan gurudalam menjawab halyang tidak dimengertisiswa
Fase VIMemberi kesempatan kepada siswauntuk berpartisipasi dalampembelajaran3. Mengajak siswa untuk termotivasi
agar aktif bertanya4. Memberikan soal latihan kepada
siswa untuk dikerjakan untukmelihat kemampuan pemahamankonsep matematikanya
1. Siswa termotivasiuntuk aktif bertanyatentang materipelajaran,hal-halyang tidak dimengertidari operasi bilanganbulat.
2. Mencoba
Fase VIIMemberikan umpan balik1. Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menanggapimateri pembelajaran yang disajikan
2. Menjadi penengah dalam kegiatanpembelajaran
Menanggapi materipembelajaran yangdisampaikan guru dansiswa yang lainmemperhatikantemannya memberikantanggapan
KegiatanPenutup
Fase VIIIMenyimpulkan setiap materi yang telahdisampaikan di akhir pembelajaran1. Memberikan kesempatan kepada
1. Menyimpulkanmateri pembelajarandengan bahasasendiri
10Menit
109
siswa untuk menyimpulkan materipembelajaran mengenaipengurangan bilangan bulat denganbahasa mereka sendiri.
2. Mengarahkan siswa padakesimpulan yang jelas dan terperincidan mengakhiri kegiatanpembelajaran.
2. Mendengarkanpenjelasankesimpulan yangjelas disampaikanoleh guru
X. Penilaian7. Teknik : Tertulis dan Pengamatan8. Bentuk : Essay9. Instrument :
No Soal Penyelesaian Skor1 Lengkapi tabel dibawah ini :
a b C a-b b-a b-c (a-b)-c
a-(b-c)
6 7 -2
5 -6
-3
-9 -3
5
a. Salin dan lengkapi tabeltersebut.
b. Jika a dan b sembarangbilangan bulat, apakah a-b = b-a ?
c. Jika a dan b sembarangbilangan bulat, apakah (a-b)-c =a-(b-c) ?
a. Melengkapi tabela b C a-b b-a b-c (a-b)-c a-(b-
c)6 7 -2 -1 1 9 1 -105 -6 -3 11 -11 -3 14 8-9 -3 5 -6 6 -8 -11 -1
b. Berdasarkan operasi pengurangan padatabel bahwa a-b tidak sama dengan b-a( a-b ≠ b-a )
c. Berdasakan operasi (a-b)-c tidak samadengan a-(b-c)( (a-b)-c ≠ a-(b-c) )
111
1
1
2 Suatu pesawat udara terbang dariketinggian 250 m dari suatugunung dan kemudian turunsampai 100 m, lalu pesawat naikkembali sampai 300 m.Pada ketinggian berapa meterkahpesawat udara itu sekarang?
Dik : Ketinggian pesawat adalah 250 mPesawat turun sampai ketinggian 100 mPesawat naik kembali pada ketinggian
300 mDit : Pada ketinggian berapa meter pesawat itu
sekarang?Jwb :Posisi pesawat sekarang = posisi awal – posisi
kedua + posisiketiga
= 250 m – 100m +
1111
1
111
110
300m= 150 m + 300m= 450 m
Jadi, pesawat udara berada pada ketinggian450m
1
3 Suatu permainan diketahui nilaitertingginya 100 dan nilaiterendahnya -100. Seorang anakbermain sebanyak 6 kali danmemperoleh nilai berturut-turut75, -80, -40, 65, x dan -50. Jikajumlah nilai naka tersebutseluruhnya 60, tentukan nilai xyang memenuhi
Dik : Nilai tertinggi = 100Nilai terendah = -100Seorang anak bermain sebanyak 6 kali
danmemperoleh nilai berturut-turut 75, -80, -
40,65, x, -50Jumlah nilai anak seluruhnya adalah 60
Dit : Nilai x ?Jwb :Jumlah nilai anak = 75 + (-80) + (-40) + 65 + x+ (-50)
60 = 75 – 80 – 40 + 65 + x –50
60 = 20 + x – 5060 = - 30 + x60 + 30 = x
X = 90
Jadi, nilai x adalah 90
111
11
1111111
Jumlah Skor 26
Nilai = x 100
111
Lampiran 6
Lembar Aktivitas Siswa – III
(LAS –III)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 22 Medan
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengurangan Bilangan Bulat
Kelas : VII -7 SMP
Nama :
1. Suhu udara di kota Dundee pada pukul 20.00 waktu setempat adalah 40C.
Pada pukul 22.00 suhu turun menjadi dua derajat. Berapakah suhu di kota
Dundee pada pukul 22.00 waktu setempat tersebut?
2. Suatu pesawat udara terbang dari ketinggian 250 m dari suatu gunung dan
kemudian turun sampai 100m, lalu pesawat naik kembali sampai 300 m.
Pada ketinggian berapa meterkah pesawat udara itu sekarang?
3. Suatu permainan diketahui nilai tertingginya adalah 100 dan nilai
terendahnya -100. Seorang anak bermain sebanyak 6 kali dan memperoleh
nilai berturut-turut 75, -80, -40, 65, x, dan -50. Jika jumlah nilai anak
tersebut seluruhnya 60, tentukan nilai x yang memenuhi!
112
Alternatif Penyelesaian LAS – III
No Penyelesaian Skor
1 Dik : Suhu di kota Dundee pada pukul 20.00 adalah 40C
Suhu di kota Dundee pada pukul 22.00 turun dua derajat
Dit : Suhu di kota Dundee pada pukul 22.00 ?
Jwb : Suhu pada pukul 22.00
= Suhu pukul 20.00 – penurunan suhu
= 40C - 20
= 20C
Jadi, suhu di kota Dundee pada pukul 22.00 adalah 20C
1
1
1
1
1
1
1
1
2 Dik : Ketinggian awal pesawat adalah 250m
Pesawat turun sampai ketinggian adalah 100m
Lalu pesawat naik kembali sampai 300 m
Dit : Pada ketinggian berapa meter pesawat itu sekarang?
Jwb : Posisi pesawat sekarang
= Posisi Awal – Posisi kedua + Posisi ketiga
= 250 m – 100 m + 300 m
= 150 m + 300 m
= 450 m
Jadi, ketinggian pesawat sekarang adalah 450 m
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3 Dik : Nilai tertinggi adalah 100
Nilai terendah adalah -100
Seorang anak bermain sebanyak 6 kali dan memperoleh
nilai berturut-turut adalah 75, -80, -40, 65, x dan -50
Jumlah nilai anak seluruhnya adalah 60
Dit : Nilai x ?
Jwb : Jumlah nilai anak = 75 + (-80) + (-40) + 65 + x + (-50)
60 = 20 + x + (-50)
60 = -30 + x
1
1
1
1
1
1
1
1
1
113
60 + 30 = x
X = 90
Jadi, nilai x adalah 90
2
1
1
114
Lampiran 7
INDIKATOR PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
No INDIKATOR SKOR No Soal
1 Mampu menerangkan ulang suatu konsepmateri matematika
1
12
3
4
2 Mampu mengklasifikasikan objek-objeksuatu materi matematika tertentu sesuaidengan konsepnya kedalam berbagi carauntuk mengetahui perbedaannya
1
2
2
3
4
3 Mampu memberikan contoh dari suatumateri matematika dan bukan dari contohsoal suatu konsep materi matematika
1
32
3
4
4 Mampu menyajikan suatu konsep dalamberbagai bentuk
1
42
3
4
5 Mampu mengaplikasikan suatu konsep ke
dalam pemecahan masalah
1
5,62
3
4
6 Mampu mengembangkan konsep yang telah
dipelajari
1
7,82
3
4
Lampiran 8
115
LAMPIRAN 8
KISI-KISI POST –TEST COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII SMP Negeri 22 Medan
StandarKompetensi
Kompetensi DasarIndikator
NomorSoal
Kognitif Tingkat Kesukaran
Tujuan PembelajaranKemampuan Pemahaman
KonsepC1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
Memahami sifat– sifat operasihitung bilangandanpenggunaannyadalampemecahanmasalah
Melakukan operasihitung bilanganbulat dan pecahan
Siswa dapatmenggambarkan posisibilangan bulat padagaris bilangan danmenentukanpenyelesaian operasibilangan bulat
Mampu menerangkanulang suatu konsepmateri matematika 1 √ √
Menggunakan sifat-sifat operasi hitungbilangan bulat danpecahan dalampemecahan masalah
Mampumengklasifikasikanobjek-objek suatu materimatematika tertentusesuai dengan konsepnyakedalam berbagi carauntuk mengetahuiperbedaannya
2 √ √
116
Siswa dapatmenjelaskan aturan-aturan dalampengurangan bilanganbulat dan sifat-sifatpengurangan padabilangan bulat
Mampu memberikancontoh dari suatu materimatematika dan bukandari contoh soal suatukonsep materimatematika
3 √ √
Siswa dapat menentukanoperasi pengurangandan penjumlahan padasoal cerita.
Mampu menyajikansuatu konsep dalamberbagai bentuk 4 √ √
Siswa dapatmenjelaskan aturan-aturan dalampenjumlahan danpengurangan bilanganbulat dan sifat-sifatpenjumlahan danpengurangan bilanganbulat
Mampu mengaplikasikansuatu konsep ke dalampemecahan masalah
5,6 √ √
Siswa dapat menentukanoperasi penjumlahandan penguranganbilangan bulat denganmempresentasikan
Mampu mengembangkankonsep yang telahdipelajari 7,8 √ √
117
pemecahan masalahkontekstual
Keterangan :
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
118
Lampiran 9
SOAL POST TEST- I
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bilangan Bulat
Kelas : VII SMP Negeri 22 Medan
Waktu : 2 x 40 Menit
Petunjuk :
1. Tulis nama, kelas, nama sekolah pada kertas jawaban
2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah
3. Tidak diperbolehkan bekerjasama
SOAL :
1. Dengan menggunakan garis bilangan Hitunglah operasi penjumlahan dan
pengurangan berikut :
a. 1 + 3 = …
b. 2 + 5 = …
2. Ubah bentuk kalimat berikut ke dalam bentuk matematis!
a. Negatif dua ditambah negatif tiga sama dengan lima
b. Tujuh belas ditambah negatif dua puluh lima sama dengan negatif delapan
c. Negatif tujuh puluh tiga ditambah negatif empat puluh tujuh sama dengan
negatif seratus dua puluh
d. Dua ratus lima puluh tujuh ditambah negatif delapan puluh ditambah
negatif seratus lima puluh sama dengan tida ratus dua puluh tujuh
3. Tentukanlah hasil dari operasi pengurangan bilangan bulat berikut ini:
a. 897 - 666 =
b. -64 - 16 =
119
4. Andi senang bermain kelereng, pada awalnya ia hanya memiliki 20 buah
kelereng. Kemudian ketika ia bermain dengan teman sekolahnya dia
menang 5 buah. Lalu temannya Randi mengajaknya lagi bermain kelereng
dan kemudian ia menang lagi 10 buah.Berapakah kelereng yang dimiliki
Andi sekarang?
5. Dari ramalan cuaca kota – kota besar di dunia tercatat suhu tertinggi dan
terendah adalah sebagai berikut :
Moskow : terendah -50C dan tertinggi 180C; Mexico : terendah 17oC dan
tertinggi 340C; Paris : terendah -30C dan tertinggi 170C dan Tokyo :
terendah -20C dan tertinggi 250C . Kenaikan suhu terbesar terjadi di kota?
6. Ketika pelaksanaan kegiatan pramuka, para anggota pramuka diberikan 3
utas tali oleh Pembina Pramuka, tali I memiliki ukuran 86m, tali II
memiliki ukuran 32m, tali III berukuran 44m
a. Berapa panjang tali keseluruhan?
b. Misalkan panjang I adalah a, panjang tali II adalah b dan panjang tali III
adalah c. Apakah a +(b+c) = (a+b) + c ?
7. Rani memiliki 15 bola kuning , 25 bola biru dan 8 bola hijau. Lalu Rani
mengelompokkan bola biru dan hijau dalam satu wadah keranjang. Rini
juga memiliki 15 bola kuning , 25 bola biru dan 8 bola hijau, tetapi Rini
mengelompokkan bola kuning dan biru dalam satu wadah keranjang.
Apakah bola yang dimiliki Rani akan sama jumlahnya dengan bola yang
dimiliki Rini? Buatlah cerita tersebut kedalam bentuk matematika, dengan
memisalkan bola kuning = a, bola biru = b, dan bola hijau = c !
8. Sebelum bel istirahat berbunyi, penjualan dikantin menghidupkan kulkas
yang berisi es. Suhu di dalam kulkas sebelum dihidupkan 60C. Setelah
120
dihidupkan, suhu naik 30C setiap 5 menit. Setelah 20 menit suhu di dalam
kulkas adalah ..
ALTERNATIF PEMBAHASAN POST TEST-1
No Alternatif Jawaban Skor
1 Dengan menggunakan garis bilangan Hitunglah operasi
penjumlahan dan pengurangan berikut :
d. 1 + 3 = …
e. 2 + 5 = …
d. 1 + 3 =
- Dari titik 0 bergerak maju 1 satuan ke kanan pada garisbilangan
- Dari titik 1 bergerak maju 3 satuan ke kanan pada garisbilangan
Maka , 1 + 3 = 4
e. 2 + 5 =
- Dari titik 0 bergerak maju 2 satuan ke kanan pada garisbilangan
- Dari titik 2 bergerak maju 5 satuan ke kanan pada garisbilangan
Maka, 2 + 5 = 7
1
1
1
1
1
1
1
1
2 a. -2 + (-3) = -5
b. 17 + (-25) = -8
c. -73 + (-47) = -120
d. 257 + (-80) +150 = 327
1
1
1
1
3a. 897 – 666 = 231
Jadi, 897 – 666 adalah 231
b. – 64 – 16 = -80
Jadi, -64 – 16 adalah -80
1
1
1
1
4 Dik : Jumlah kelereng awal : 28 buah 1
121
Jumlah kelereng menang : 20 buah
Jumlah kelereng yang dicuri : 8 buah
Jumlah kelereng kekalahan : 10 buah
Dit : Kelereng kepunyaan Andi sekarang?
Jwb : Kelereng kepunyaan Andi = 28 + 20 + (-8) + (-10)
= 28 + (-8) + 20 + (-10)
= (28 + (-8)) + (20 + (-10))
= 20 + 10
= 30
Jadi, kelereng kepunyaan Andi sekarang ada 30 buah
1
1
1
1
1
1
1
5 Dik : Suhu terendah Moskow -50C, suhu tertinggi Moskow 180C
Suhu terendah Mexico 170C, suhu tertinggi Mexico 340C
Suhu terendah Paris -30C, suhu tertinggi Paris 170C
Suhu terendah Tokyo -20C, suhu tertinggi Tokyo 250C
Dit : Kenaikan suhu terbesar ?
Jwb : Kenaikan Suhu = Suhu terendah + suhu tertinggi
Kenaikan suhu Moskow = -5 + 18 = 13
Kenaikan suhu Mexico = 17 + 34 = 52
Kenaikan suhu Paris = -3 + 17 = 14
Kenaikan suhu Tokyo = -2 + 25 = 23
Jadi, perubahan suhu terbesar terjadi di kota Mexico yaitu 520C
1
1
1
1
1
1
1
1
6 Dik : Tali I = 86 m
Tali II = 32 m
Tali III = 44 m
Dit : a. Berapa panjang tali keseluruhan?
b. Misalkan panjang tali I adalah a, panjang tali II adalah b
dan
panjang tali III adalah c . Apakah a + (b+c) = (a+b) + c
Jwb :
a. Panjang tali keseluruhan = tali I + tali II + tali III
= 86 m + 32 m + 44 m
1
1
1
1
1
1
122
= 162 m
b. Mis : Panjang tali I = a
Panjang tali II = b
Panjang tali III = c
Maka : a + (b + c) = (a + b ) + c
86 + (32 + 44) = (86 + 32) + 44
86 + 76 = 118 + 44
162 = 162
Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa :
a + (b + c) = (a + b ) + c
1
1
1
1
1
1
7 Misalkan : Bola kuning = a
Bola biru = b
Bola hijau = c
Bola yang dimiliki Rani = a + ( b + c )
= 15 + (25 + 8)
= 15 + 33
= 48
Bola yang dimiliki Rini = ( a + b ) + c
= ( 15 + 25 ) + 8
= 40 + 8
= 48
Maka, jumlah bola Rani sama dengan jumlah yang dimiliki Rini
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8 Dik : Suhu di dalam kulkas sebelum dihidupkan adalah 290C
Setelah dihidupkan suhu turun 30C setiap 5 menit
Dit : Suhu di dalam kulkas setelah 20 menit
Jwb : Suhu kulkas sebelum dihidupkan = 290C
Suhu turun 30C setiap 5 menit
10 menit = 5 menit + 5 menit + 5 menit + 5 menit
= 30C + 30C + 30C + 30C
= 120C
Maka, suhu kulkas setelah 10 menit = 290C - 120C
= 170C
1
1
1
1
1
1
123
Jumlah Skor 62
124
Lampiran 10
PEDOMAN PENSKORAN POST TEST KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA
No INDIKATOR DESKRIPSI SKORNo
Soal
1 Mampu menerangkanulang suatu konsep materimatematika
Hanya menulis apa yang diketahui danditanya
1
1
Membuat cara penyelesaian konsepbilangan bulat
2
Mencari unsur-unsur penyelesaianbilangan bulat dengan alternatif yanglain
3
Menuliskan jawaban dengan baik danbenar semua
4
2 Mampumengklasifikasikanobjek-objek suatu materimatematika tertentusesuai dengan konsepnyakedalam berbagi carauntuk mengetahuiperbedaannya
Hanya menulis apa yang diketahui danditanya
1
2
Membuat cara penyelesaian mencariobjek materi ke bentuk matematis
2
Mencari penyelesaian bilangan bulatdengan alternatif yang lain
3
Menuliskan jawaban dengan baik danbenar semua 4
3 Mampu memberikancontoh dari suatu materimatematika dan bukandari contoh soal suatukonsep materi matematika
Hanya menulis apa yang diketahui danditanya
1
3
Membuat cara penyelesaian dalam soalmatematika
2
Mencari unsur-unsur penyelesaianbilangan bulat dengan alternatif yanglain
3
Menuliskan jawaban dengan baik danbenar semua
4
4 Mampu menyajikan suatukonsep dalam berbagaibentuk
Hanya menulis apa yang diketahui danditanya
1
4
Membuat cara penyelesaian dalambilangan bulat
2
Mencari unsur-unsur penyelesaianbilangan bulat dengan alternatif yanglain
3
Menuliskan jawaban dengan baik danbenar semua
4
5 Mampu mengaplikasikan Hanya menulis apa yang diketahui dan 1 5,6
125
suatu konsep ke dalam
pemecahan masalah
ditanyaMembuat cara penyelesaian konsepdalam pemecahan masalah
2
Mencari unsur-unsur penyelesaiankonsep bilangan bulat dengan alternatifyang lain
3
Menuliskan jawaban dengan baik danbenar semua
4
6 Mampu mengembangkan
konsep yang telah
dipelajari
Hanya menulis apa yang diketahui danditanya
1
7,8
Membuat cara penyelesaian operasibilangan bulat
2
Mencari unsur-unsur penyelesaianbilangan bulat dengan alternatif yanglain
3
Menuliskan jawaban dengan baik danbenar semua
4
126
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI STRATEGI MOTIVASI ARCS( Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction) UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
No. Kegiatan yang Diamati Deskripsi Skor
1. Siswa mampu memahamimasalah dengan konsep yangada melalui pengalamannyata
Siswa tidak mampu memahamimasalah dengan konsep yang adamelalui pengalaman nyata
1
Siswa kurang jelas memahami suatumasalah dengan konsep yang adamelalui pengalaman nyata
2
Siswa mampu memahami masalahdengan konsep tetapi belummengaitkannya dengan pengalamannyata
3
Siswa mampu memahami suatumasalah dengan konsep secarakeseluruhan dan jelas
4
2. Siswa mampu menemukanatau mendeskripsikan masalahdalam bentuk matematika
Siswa tidak mampu menemukan ataumendeskripsikan ke dalam bentukmatematika
1
Siswa kurang mengerti dalammendeskripsikan masalah dalambentuk matematika 2
Siswa mampu menemukan ataumendeskripsikan masalah tetapibelum dalam bentuk matematika
3
Siswa mampu menemukan ataumendeskripsikan masalah ke dalambentuk matematika dengan tepat danbenar
4
3. Siswa aktif bertanya tentangmateri yang disampaikandengan konsep yang telah ada
Siswa tidak bertanya1
Siswa bertanya satu kali danberkaitan dengan materi
2
Siswa bertanya dua kali yangberkaitan dengan materi
3
Siswa aktif bertanya yang berkaitandengan materi
4
127
Keterangan:
A : Siswa mampu memahami masalah dengan konsep yang ada melaluipengalaman nyata
B : Siswa mampu menemukan atau mendeskripsikan masalah dalam bentukmatematika
C : Siswa aktif bertanya tentang materi yang disampaikan dengan konsep yangtelah ada
D : Siswa membuat kesimpulan dari materi tersebutE : Siswa mengerjakan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang berkaitan dengan
Materi
Nilai = x 100
Medan, 2015
Observer
4. Siswa membuat kesimpulandari materi tersebut
Siswa tidak membuat kesimpulan 1
Siswa membuat kesimpulan tetapitidak berkaitan dengan materi
2
Siswa membuat kesimpulan tetapikurang berkaitan dengan materi
3
Siswa membuat kesimpulan danberkaitan dengan materi denganbenar
4
5. Siswa mengerjakan LembarAktivitas Siswa (LAS) yangberkaitan dengan materi
Siswa tidak mengerjakan LembarAktivitas Siswa (LAS)
1
Siswa mengerjakan Lembar AktivitasSiswa (LAS) dengan jawaban yangtidak berkaitan dengan materi
2
Siswa mengerjakan Lembar AktivitasSiswa (LAS) dengan jawaban yangkurang tepat
3
Siswa mengerjakan Lembar AktivitasSiswa (LAS) dengan baik dan benar
4
128
Lampiran 12
HASIL PENGAMATAN STRATEGI MOTIVASI ARCS( Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) UNTUKMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
No.
Nama
Siswa mampumemahamimasalah dengankonsep yang adamelaluipengalaman nyata
Siswa mampumenemukanataumendeskripsikan masalahdalam bentukmatematika
Siswa aktifbertanyatentang materiyangdisampaikandengan konsepyang telah ada
Siswamembuatkesimpulandari materitersebut
SiswamengerjakanLembarAktivitasSiswa (LAS)yang berkaitandengan materi
SkorTotal
Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Akbar Syahputra 14 702 Andika Syahputra
Sitohang 19 95
3 Andrezi IhzaSetiawan
10 50
4 Angelica Sari 14 705 Anjas Pratama 11 556 Beby Dara Ismika 13 657 Christy Ayu
Marcella 11 55
8 Dani Samuel 17 859 Farhan Adai
Pradana 12 60
10 Fitria Rahayu 12 60
129
11 Gloria CheisySihaloho
14 70
12 Grace Hanshella 16 8013 Heri Munanda 12 6014 Hilda Mardiyah
HRP 15 75
15 Ikhwan Firdaus 13 6516 Imanuel Satria
Gultom 13 65
17 Ira Maudina 14 7018 Jeni Ariyo 16 8019 Karona
Sihombing 14 70
20 Khoiri Nisa 14 7021 M.Ihsan Rifka
Siregar 12 60
22 Martinus Halawa 10 5023 Mayang Sari
Siregar 15 75
24 Melia Dwi Putri 17 8525 Muhammad Rinal
Fahruzi 15 75
26 Muhamdad Arfan 13 6527 Reha Paulina
Manalu 11 55
28 Rifky Ilhami 10 5029 Rinto
Parmonangan 8 40
130
30 Silvia PutriNingsih
14 70
31
Silvia Yolanda
15 75
32
Siti Nurhalizah
15 75
33
Suci Tri Aswari
13 65
34
Tasya Marbun
13 65
35
Tiara Aulia
14 70
36
Tria Betta
15 75
37
Wahyu Nada Nia
12 60
38
Wildan Risqan
12 60
39 Wirda AgliaZahra
15 75
40
Yulia Lestari
16 80
131
41
Zulfikar Zega
16 80
Jumlah Skor yangdiperoleh
555
= ×
132
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI STRATEGI MOTIVASI ARCS TERHADAP
No Aspek Yang Diamati Deskripsi Skor1 2 3 4
1 Guru mengingatkan kembalipeserta didik pada konsepyang telah dipelajari.
Guru memberikan motivasi untukmembangkitkan motivasi belajar pesertadidik.
3
Guru mengaitkan materi pembelajarandengan kehidupan nyata dan materisebelumnya
3
2 Menyampaikan tujuan danmanfaat pembelajaran.
Guru mengarahkan pembelajaran menujutujuan pembelajaran
3
Guru menyampaikan manfaat yangdiperoleh dari pembelajaran
3
3 Menyampaikan materipelajaran
Guru menyajikan materi secara garis besar 4Memberikan keterkaitan antara materipembelajaran yang disajikan denganpengalaman belajar siswa
3
4 Menyampaikan contohkonkrit materi pelajaran
Memberikan contoh-contoh yang nyata sertaada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari siswa
3
Mengajak siswa untuk melihat manfaat yangdidapatkan dari penggunaan contoh yangkonkrit
3
5 Memberi bimbingan belajar Mengarahkan siswa memahami materipembelajaran yang disajikan
3
Membantu siswa ketika menemui kesulitan
mengenai materi pembelajaran
4
6 Memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berpartisipasi dalam
pembelajaran
Mengajak siswa untuk termotivasi agar aktif
bertanya
3
Memberikan soal latihan kepada siswa
untuk dikerjakan untuk melihat kemampuan
pemecahan konsep matematikanya
4
7 Memberikan umpan balik Memberikan kesempatan kepada siswa 3
133
untuk menanggapi materi pembelajaran
yang disajikan
Guru menjadi penengah dalam kegiatan
pembelajaran
3
8 Menyimpulkan setiap materi
yang telah disampaikan di
akhir pembelajaran
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyimpulkan materi pembelajaran
dengan bahasa mereka sendiri
3
Mengarahkan siswa pada kesimpulan yang
jelas dan terperinci dan mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
4
Total Skor 51
134
Lampiran 14
Sebaran Data Uji Coba Siklus I
No NamaButir Soal
yX1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 Adele Nova 3 4 2 8 5 6 4 4 362 Andre Irmansyah 8 4 2 8 1 6 8 2 39
3Ayu FadilahLubis 1 4 2 4 1 4 2 1 19
4AzzahraSherlinda 8 4 2 8 1 2 1 1 27
5 Dela Sakinah 8 2 2 1 1 1 1 1 176 Desi Rahmadani 1 3 2 8 1 6 2 1 24
7DimasArdiansyah 8 4 2 6 1 6 1 1 29
8Elvia YusraPasaribu 2 4 2 8 1 12 2 4 35
9 Eko Risky Abadi 4 4 4 8 2 6 2 1 3110 Ficki 1 4 4 8 2 4 2 5 3011 Genia Sallasiba 8 4 2 8 1 8 2 2 3512 Hanifah Syahputri 1 4 2 8 2 4 1 1 23
13Indah WahyuniSaragih 1 4 2 8 1 6 1 2 25
14Jeki ChrismanSitumeang 1 4 4 8 4 6 5 7 39
15 Joycinda Natasya 8 4 2 8 2 12 8 2 46
16Karen NataliaManalu 1 4 2 8 2 2 2 1 22
17Lasmaria LorentaM 1 3 2 8 2 2 1 1 20
18 Leony Fristy 8 3 4 8 5 12 8 2 50
19Lisa KusumaWardani 8 3 4 8 1 7 2 2 35
20 Magda Yunika 2 4 2 8 2 8 5 2 33
21MuhammadFaisal 2 4 2 1 1 1 1 1 13
22 Muhammad Iqbal 1 4 5 8 1 4 4 4 31
23MuhammadNanda Prayoga 8 4 2 8 1 12 8 1 44
24 Mutiara Nina 4 8 4 8 8 8 5 4 4925 Natanael 1 3 2 8 1 1 1 1 1826 Nova Hardila 4 4 4 8 2 1 1 1 2527 Novia Fecbrina 8 4 4 8 5 12 5 4 5028 Nuraini 1 4 2 8 2 2 2 2 2329 Panca Putra Hsg 1 4 2 8 2 4 1 1 23
135
30 Rewinda Sari 8 4 2 8 2 10 2 1 3731 Ridho Suryandika 1 3 1 8 2 6 2 4 2732 Rizky Akbar 1 4 4 8 1 6 2 1 2733 Rivaldi 8 3 2 8 2 6 2 2 33
34Shandy Yoga AlGhaffur 2 3 3 3 3 2 1 1 18
35 Simon Martinus 2 3 4 8 2 5 1 1 2636 Siti Rahmadani 4 4 4 8 2 12 2 2 3837 Tegar Ramadhan 1 4 2 8 5 6 1 1 28
38Widya SevriDevina 8 4 4 8 2 12 2 1 41
39Yeni RossitoHutasuhut 8 4 2 8 1 12 2 2 39
Jumlah 156 149 105 287 83 242 105 78 1205
136
Lampiran 15
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA I
NoButir Soal
y Y2 X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X8YX1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 3 4 2 8 5 6 4 4 36 1296 108 144 72 288 180 216 144 1442 8 4 2 8 1 6 8 2 39 1521 312 156 78 312 39 234 312 783 1 4 2 4 1 4 2 1 19 361 19 76 38 76 19 76 38 194 8 4 2 8 1 2 1 1 27 729 216 108 54 216 27 54 27 275 8 2 2 1 1 1 1 1 17 289 136 34 34 17 17 17 17 176 1 3 2 8 1 6 2 1 24 576 24 72 48 192 24 144 48 247 8 4 2 6 1 6 1 1 29 841 232 116 58 174 29 174 29 298 2 4 2 8 1 12 2 4 35 1225 70 140 70 280 35 420 70 1409 4 4 4 8 2 6 2 1 31 961 124 124 124 248 62 186 62 31
10 1 4 4 8 2 4 2 5 30 900 30 120 120 240 60 120 60 15011 8 4 2 8 1 8 2 2 35 1225 280 140 70 280 35 280 70 7012 1 4 2 8 2 4 1 1 23 529 23 92 46 184 46 92 23 2313 1 4 2 8 1 6 1 2 25 625 25 100 50 200 25 150 25 5014 1 4 4 8 4 6 5 7 39 1521 39 156 156 312 156 234 195 27315 8 4 2 8 2 12 8 2 46 2116 368 184 92 368 92 552 368 9216 1 4 2 8 2 2 2 1 22 484 22 88 44 176 44 44 44 2217 1 3 2 8 2 2 1 1 20 400 20 60 40 160 40 40 20 2018 8 3 4 8 5 12 8 2 50 2500 400 150 200 400 250 600 400 10019 8 3 4 8 1 7 2 2 35 1225 280 105 140 280 35 245 70 7020 2 4 2 8 2 8 5 2 33 1089 66 132 66 264 66 264 165 66
137
21 2 4 2 1 1 1 1 1 13 169 26 52 26 13 13 13 13 1322 1 4 5 8 1 4 4 4 31 961 31 124 155 248 31 124 124 12423 8 4 2 8 1 12 8 1 44 1936 352 176 88 352 44 528 352 4424 4 8 4 8 8 8 5 4 49 2401 196 392 196 392 392 392 245 19625 1 3 2 8 1 1 1 1 18 324 18 54 36 144 18 18 18 1826 4 4 4 8 2 1 1 1 25 625 100 100 100 200 50 25 25 2527 8 4 4 8 5 12 5 4 50 2500 400 200 200 400 250 600 250 20028 1 4 2 8 2 2 2 2 23 529 23 92 46 184 46 46 46 4629 1 4 2 8 2 4 1 1 23 529 23 92 46 184 46 92 23 2330 8 4 2 8 2 10 2 1 37 1369 296 148 74 296 74 370 74 3731 1 3 1 8 2 6 2 4 27 729 27 81 27 216 54 162 54 10832 1 4 4 8 1 6 2 1 27 729 27 108 108 216 27 162 54 2733 8 3 2 8 2 6 2 2 33 1089 264 99 66 264 66 198 66 6634 2 3 3 3 3 2 1 1 18 324 36 54 54 54 54 36 18 1835 2 3 4 8 2 5 1 1 26 676 52 78 104 208 52 130 26 2636 4 4 4 8 2 12 2 2 38 1444 152 152 152 304 76 456 76 7637 1 4 2 8 5 6 1 1 28 784 28 112 56 224 140 168 28 2838 8 4 4 8 2 12 2 1 41 1681 328 164 164 328 82 492 82 4139 8 4 2 8 1 12 2 2 39 1521 312 156 78 312 39 468 78 78
∑ 156 149 105 287 83 242 105 78 12054073
35485
4731
3376
9206
2835
8622
3839
2639
(∑X)22433
62220
11102
58236
96889
58564
11025
6084
1452025
∑X2 1004 597 323 2239 269 2018 465 234
138
Penghitungan untuk Uji Validitas adalah sebagai berikut:
= N ∑ − (∑X)(∑Y)N ∑X − (∑X) N ∑X (∑X)Dimana :
rxy = validitas soal
∑X = Skor yang diperoleh siswa untuk tiap nomor soal
∑Y = Skor total
N = Jumlah siswa
Contoh perhitungan untuk soal No.1 (X1)
N = 39
∑X = 156 ∑Y = 1205
∑X2 = 1004 (∑X)2 = 24336
∑Y2 = 40733 ( ∑Y)2 = 1452025
Penyelesaian:
= N ∑ − (∑X)(∑Y)N ∑X − (∑X) N ∑X (∑X)= 39 5485 − 156 120539 1004 − 24336 {39 40733 − 1452025= 213915 − 18798014820 {136562}= 25935√2023848840= 2593544987.20
139
= 0.576
Koefisien untuk validitas soal no 1 adalah rxy = 0,576. Dari tabel product momentuntuk N = 39, ∝ = 0,05 maka rtabel = 0,316.Karena pada soal no 1 r hitung > r tabel
maka soal no 1 dikatakan Valid. Dengan cara yang sama dengan perhitungan soalno 1 kita cari validitas untuk soal no 2,3,4,5,6,7,8.Maka diperoleh seperti tabeldibawah ini:
Item Rhitung Rtabel Keterangan1 0,576 0,316 Valid2 0,408 0,316 Valid3 0,350 0,316 Valid4 0,567 0,316 Valid5 0,475 0,316 Valid6 0,851 0,316 Valid7 0,744 0.316 Valid8 0.438 0.316 Valid
140
Lampiran 16
PERHITUNGAN REALIBILITAS SOAL TES UJI COBA I
No
Butir Soal
Y Y2 X1Y X2Y X3Y X4Y X5YX6
YX7
Y X8YX1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 3 4 2 8 5 6 4 4 36 1296 108 144 72 288 180 216 144 1442 8 4 2 8 1 6 8 2 39 1521 312 156 78 312 39 234 312 783 1 4 2 4 1 4 2 1 19 361 19 76 38 76 19 76 38 194 8 4 2 8 1 2 1 1 27 729 216 108 54 216 27 54 27 275 8 2 2 1 1 1 1 1 17 289 136 34 34 17 17 17 17 176 1 3 2 8 1 6 2 1 24 576 24 72 48 192 24 144 48 247 8 4 2 6 1 6 1 1 29 841 232 116 58 174 29 174 29 298 2 4 2 8 1 12 2 4 35 1225 70 140 70 280 35 420 70 1409 4 4 4 8 2 6 2 1 31 961 124 124 124 248 62 186 62 31
10 1 4 4 8 2 4 2 5 30 900 30 120 120 240 60 120 60 15011 8 4 2 8 1 8 2 2 35 1225 280 140 70 280 35 280 70 7012 1 4 2 8 2 4 1 1 23 529 23 92 46 184 46 92 23 2313 1 4 2 8 1 6 1 2 25 625 25 100 50 200 25 150 25 5014 1 4 4 8 4 6 5 7 39 1521 39 156 156 312 156 234 195 27315 8 4 2 8 2 12 8 2 46 2116 368 184 92 368 92 552 368 9216 1 4 2 8 2 2 2 1 22 484 22 88 44 176 44 44 44 2217 1 3 2 8 2 2 1 1 20 400 20 60 40 160 40 40 20 2018 8 3 4 8 5 12 8 2 50 2500 400 150 200 400 250 600 400 10019 8 3 4 8 1 7 2 2 35 1225 280 105 140 280 35 245 70 70
141
20 2 4 2 8 2 8 5 2 33 1089 66 132 66 264 66 264 165 6621 2 4 2 1 1 1 1 1 13 169 26 52 26 13 13 13 13 1322 1 4 5 8 1 4 4 4 31 961 31 124 155 248 31 124 124 12423 8 4 2 8 1 12 8 1 44 1936 352 176 88 352 44 528 352 4424 4 8 4 8 8 8 5 4 49 2401 196 392 196 392 392 392 245 19625 1 3 2 8 1 1 1 1 18 324 18 54 36 144 18 18 18 1826 4 4 4 8 2 1 1 1 25 625 100 100 100 200 50 25 25 2527 8 4 4 8 5 12 5 4 50 2500 400 200 200 400 250 600 250 20028 1 4 2 8 2 2 2 2 23 529 23 92 46 184 46 46 46 4629 1 4 2 8 2 4 1 1 23 529 23 92 46 184 46 92 23 2330 8 4 2 8 2 10 2 1 37 1369 296 148 74 296 74 370 74 3731 1 3 1 8 2 6 2 4 27 729 27 81 27 216 54 162 54 10832 1 4 4 8 1 6 2 1 27 729 27 108 108 216 27 162 54 2733 8 3 2 8 2 6 2 2 33 1089 264 99 66 264 66 198 66 6634 2 3 3 3 3 2 1 1 18 324 36 54 54 54 54 36 18 1835 2 3 4 8 2 5 1 1 26 676 52 78 104 208 52 130 26 2636 4 4 4 8 2 12 2 2 38 1444 152 152 152 304 76 456 76 7637 1 4 2 8 5 6 1 1 28 784 28 112 56 224 140 168 28 2838 8 4 4 8 2 12 2 1 41 1681 328 164 164 328 82 492 82 4139 8 4 2 8 1 12 2 2 39 1521 312 156 78 312 39 468 78 78
156 149 105 287 83 242 105 78 1205 40733 54854731
3376
9206 2835 8622 3839
2639
24336
22201
11025
82369 6889
58564
11025 6084
1452025
1004 597 323 2239 269 2018 465 234
142
Untuk penghitungan reliabilitas tes digunakan rumus alpha.
r11= ( ) (1-∑
)
Jika r11 > r tabel maka instrumen reliabel
Dimana :
r11 = Realibitas Instrumen
n = Banyaknya Soal
∑σ2i = Jumlah Varians
σ2t = Varians total
Sebelum menghitung reliabelitas tes,terlebih dahulu dicari varians setiap
soal dan varians total.Dengan menggunakan rumus Alpha varians sebagai berikut:
i2 =∑ (∑ )
Dengan Xi = skor butir soal ke-i
i2 =∑ (∑ )
Dengan y = skor total
Untuk memberikan keberartian harga reliabilitas tes maka harga tersebut
dikonsultasikan ketabel kritik product moment dengan kriteria rhitung > rtabel untuk
taraf signifikan = 0,05 maka tes tersebut dikatakan reliabel.
143
Perhitungan Reliabel Tes :
1. Varians skor item
i2 =∑ (∑ )
N = 39
∑X12 = 1004 (∑X1)
2 = 24336 ∑X22 =1240 (∑X2)
2
= 46656
∑X32 = 323 (∑X3)
2 = 11025 ∑X42 = 2239 (∑X4)
2
= 82369
∑X52 = 269 (∑X5)
2 = 6889 ∑X62 = 2018 (∑X6)
2
= 58564
∑X72 = 465 (∑X7)
2 = 11025 ∑X82 = 234 (∑X8)
2
= 6084
∑y2 = 4801 (∑y2)2 = 109561 n = 8
Perhitungan varians skor item :
12 = = = = 9,743
22 = = , = ,
= 0,711
32 = = , = ,
= 1,033
42 = = , = ,
= 3,255
144
52 = = , = ,
= 2,368
62 = = . = ,
= 13,24
72 = = , = ,
= 4,674
82 = = , = ,
= 1,526
Maka, nilai varians gabungan :
∑ i2 = 1
2 + 22 + 3
2 + 42 + 5
2
= 9,743 + 0,711 + 1,033 + 3,255 + 2,368 + 13,24 + 4,674 + 1,526
= 36,549
2. Varians total
i2 =∑ (∑ )
i2 = =
, = ,= 89,78
Maka, realibilitas soal uji coba I tersebut adalah :
r11= ( ) (1-∑
)
= ( ) (1-,, )
= (1,14)(1 – 0,407)
= (1,14)(0,593)
145
= 0,676
Dari perhitungan diperoleh rhitung = 0,676 dari tabel product moment untuk N = 39
adalah α = 0,05 maka rtabel = 316. Karena koefisien realibilitas tes rhitung > rtabel
maka soal uji coba ini dikatakan reliable
146
Lampiran 17
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL TEST UJI
COBA I
No Butir SoalYX1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 8 4 4 8 5 12 5 4 502 8 3 4 8 5 12 8 2 503 4 8 4 8 8 8 5 4 494 8 4 2 8 2 12 8 2 465 8 4 2 8 1 12 8 1 446 8 4 4 8 2 12 2 1 417 8 4 2 8 1 6 8 2 398 1 4 4 8 4 6 5 7 399 8 4 2 8 1 12 2 2 3910 4 4 4 8 2 12 2 2 3811 8 4 2 8 2 10 2 1 3712 3 4 2 8 5 6 4 4 3613 2 4 2 8 1 12 2 4 3514 8 4 2 8 1 8 2 2 3515 8 3 4 8 1 7 2 2 3516 2 4 2 8 2 8 5 2 3317 8 3 2 8 2 6 2 2 3318 4 4 4 8 2 6 2 1 3119 1 4 5 8 1 4 4 4 3120 1 4 4 8 2 4 2 5 3021 8 4 2 6 1 6 1 1 2922 1 4 2 8 5 6 1 1 2823 8 4 2 8 1 2 1 1 2724 1 3 1 8 2 6 2 4 2725 1 4 4 8 1 6 2 1 2726 2 3 4 8 2 5 1 1 2627 4 4 4 8 2 1 1 1 2528 1 4 2 8 1 6 1 2 2529 1 3 2 8 1 6 2 1 2430 1 4 2 8 2 4 1 1 2331 1 4 2 8 2 2 2 2 2332 1 4 2 8 2 4 1 1 23`33 1 4 2 8 2 2 2 1 2234 1 3 2 8 2 2 1 1 20
147
35 1 4 2 4 1 4 2 1 1936 2 3 3 3 3 2 1 1 1837 1 3 2 8 1 1 1 1 1838 8 2 2 1 1 1 1 1 1739 2 4 2 1 1 1 1 1 13
Jumlah 156 149 105 287 83 242 105 78 1205
Untuk mengetahui indeks kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumussebagai berikut:
= ∑KA + ∑KBN + S x 100%Keterangan:
TK = Tingkat Kesukaran
∑KA = Jumlah siswa kelompok atas
∑KB = Jumlah siswa kelompok bawak
S = Skor tertinggi
N1 = 27% banyaknya subjek kedua kelompok
Hasil perhitungan indeks kesukaran soal dikonsultasikan dengan kriteria sebagaiberikut:
1. Soal dikatakan sukar jiak TK < 27%
2. Soal dikatakan sedang jika 27% ≤ TK ≤ 72 %
3. Soal dikatakan mudah jika TK ≥ 72%
Terlebih dahulu dari N = 39 kita bagi dalam kelompok yaitu kelompok tertinggidan kelompok terendah dengan cara:
27 % x N = 27 % x 39 = 10.53
148
NO SKOR MASING-MASING SOAL
1 2 3 4 5 6 7 81 8 4 4 8 5 12 5 42 8 3 4 8 5 12 8 23 4 8 4 8 8 8 5 44 8 4 2 8 2 12 8 25 8 4 2 8 1 12 8 16 8 4 4 8 2 12 2 17 8 4 2 8 1 6 8 28 1 4 4 8 4 6 5 79 8 4 2 8 1 12 2 2
10 4 4 4 8 2 12 2 2Jumlah 65 43 32 80 31 104 53 27
No Skor masing-masing Soal1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 4 2 8 2 4 1 12 1 4 2 8 2 2 2 23 1 4 2 8 2 4 1 14 1 4 2 8 2 2 2 15 1 3 2 8 2 2 1 16 1 4 2 4 1 4 2 17 2 3 3 3 3 2 1 18 1 3 2 8 1 1 1 19 8 2 2 1 1 1 1 1
10 2 4 2 1 1 1 1 1Jumlah 19 35 21 57 17 23 13 11
Penyelesaian:
N1 = 27% x 39 x 2
= 21,06
S = 8
= ∑KA + ∑KBN + S x 100%
149
= 65 + 1921,06 + 8 x 100%= 84168,48 x 100%= 49,85%
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh tingkat kesukaran soal no 1TK = 49,85 %.Karena tingkat kesukaran soal no 1 terletak 27% < TK < 72%maka soal no 1 tergolong sedang.Dengan cara yang sama dengan penyelesaian no1 maka didapat tingkat kesukaran soal untuk soal yang lainnya seperti tabel dibawah ini:
Item Tingkat kesukaran Keterangan1 49,85% Sedang2 46,29 % Sedang3 67,66% Sedang4 81,31% Mudah5 28,49% Sedang6 50,25% Sedang7 39,17% Sedang8 25,7% Sukar
150
Lampiran 18
Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Uji coba I
No Butir SoalYX1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 8 4 4 8 5 12 5 4 502 8 3 4 8 5 12 8 2 503 4 8 4 8 8 8 5 4 494 8 4 2 8 2 12 8 2 465 8 4 2 8 1 12 8 1 446 8 4 4 8 2 12 2 1 417 8 4 2 8 1 6 8 2 398 1 4 4 8 4 6 5 7 399 8 4 2 8 1 12 2 2 3910 4 4 4 8 2 12 2 2 3811 8 4 2 8 2 10 2 1 3712 3 4 2 8 5 6 4 4 3613 2 4 2 8 1 12 2 4 3514 8 4 2 8 1 8 2 2 3515 8 3 4 8 1 7 2 2 3516 2 4 2 8 2 8 5 2 3317 8 3 2 8 2 6 2 2 3318 4 4 4 8 2 6 2 1 3119 1 4 5 8 1 4 4 4 3120 1 4 4 8 2 4 2 5 3021 8 4 2 6 1 6 1 1 2922 1 4 2 8 5 6 1 1 2823 8 4 2 8 1 2 1 1 2724 1 3 1 8 2 6 2 4 2725 1 4 4 8 1 6 2 1 2726 2 3 4 8 2 5 1 1 2627 4 4 4 8 2 1 1 1 2528 1 4 2 8 1 6 1 2 2529 1 3 2 8 1 6 2 1 2430 1 4 2 8 2 4 1 1 2331 1 4 2 8 2 2 2 2 2332 1 4 2 8 2 4 1 1 23`33 1 4 2 8 2 2 2 1 2234 1 3 2 8 2 2 1 1 2035 1 4 2 4 1 4 2 1 1936 2 3 3 3 3 2 1 1 18
151
37 1 3 2 8 1 1 1 1 1838 8 2 2 1 1 1 1 1 1739 2 4 2 1 1 1 1 1 13
Jumlah 156 149 105 287 83 242 105 78 1205Untuk mencari daya pembeda atas instrumen yang disusun pada variabel
kemampuan matematis siswa dengan rumus sebagai berikut :
DB = ∑ ∑( )Keterangan :
DB = daya pembeda
M1 = rata-rata kelompok atas/tertinggi
M2 = rata-rata kelompok bawah/terendah
∑X12 = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas/tertinggi
∑X22 = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah/terendah
N1 = 27% x N
Degan beda dikatakan signifikan jika DBhitung > DBtabel pada tabel distribusi t,
untuk dk = (N1 – 1) + (N2 – 1) pada taraf nyata 5%.
Perhitungan untuk soal no 1 (X1)
Terlebih dahili N = 39 kita bagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok tertinggi
dan kelompok terendah dengan cara : 27% x N = 27% x 24 = 10,53 = 10, maka
kelompok tertinggi diambil 10 orang dan terendah juga diambil 10 orang.
152
No Skorkelompoktertinggi
X1 = (X1 –) X12 Skor
kelompokterendah
X2 = (X1 – ) X22
1 8 1,5 2,25 1 -0,9 0,812 8 1,5 2,25 1 -0,9 0,813 4 -2,5 6,25 1 -0,9 0,814 8 1,5 2,25 1 -0,9 0,815 8 1,5 2,25 1 -0,9 0,816 8 1,5 2,25 1 -0,9 0,817 8 1,5 2,25 2 0,1 0,01
8 1 -5,5 30,25 1 -0,9 0,819 8 1,5 2,25 8 6,1 37,2110 4 -2,5 6,25
2106 = 1,6667
Jumlah 65 58,5 19 42,89
=6,5 = 1,9
M1 = 6,5 M2 = 1,9 ∑X12 = 58,5 ∑X2
2 = 42,89
N1 = 10 N2 = 10
Penyelesaian :
DB = ∑ ∑( )=
, ,, ,( )=
, ,=
,√ ,=
,,= 13,813
153
Dengan hasil perhitungan diatas maka diperoleh daya pembeda soal no 1
DB = 13,813 Dari tabel distribusi t untuk dk = (N1 – 1) + (N2 – 2), α = 0,05 maka
DBtabel = 1,7396 karena pada soal no 1 DBhitung > DBtabel, maka soal/item no 1
dikatakan signifikan.
Dengan cara yang sama dengan penyelesaian no 1, maka didapat daya
pembeda untuk soal no 2,3,4,5 adalah seperti pada tabel dibawah ini :
Item DBhitung DBtabel Keterangan1 13,813 1,739 Signifikan2 1,784 1,739 Signifikan3 2,619 1,739 Signifikan4 2,446 1,739 Signifikan5 1,842 1,739 Signifikan6 9,529 1,739 Signifikan7 3,26 1,739 Signifikan8 2,75 1,739 Signifikan
154
Lampiran 19
Sebaran Data Post Test Uji Coba Siklus II
No NamaButir Soal
X1 x2 x3 x4 x5 y1 Adele Nova 8 6 2 3 1 592 Andre Irmansyah 8 6 4 8 1 80
3Ayu FadilahLubis 2 6 4 4 6 65
4AzzahraSherlinda 8 6 3 8 6 91
5 Dela Sakinah 8 2 2 3 1 476 Desi Rahmadani 8 6 2 8 6 88
7DimasArdiansyah 8 6 6 1 3 71
8Elvia YusraPasaribu 6 6 3 3 6 71
9 Eko Risky Abadi 4 6 3 8 6 8510 Ficki 2 6 2 3 2 4411 Genia Sallasiba 8 6 2 4 2 65
12HanifahSyahputri 8 6 2 6 6 82
13Indah WahyuniSaragih 4 6 2 8 2 65
14Jeki ChrismanSitumeang 6 6 1 3 6 65
15 Joycinda Natasya 8 6 6 3 6 85
16Karen NataliaManalu 8 4 2 2 6 65
17Lasmaria LorentaM 2 6 2 6 6 65
18 Leony Fristy 8 6 3 8 6 91
19Lisa KusumaWardani 8 6 1 1 6 65
20 Magda Yunika 8 6 2 8 2 77
21MuhammadFaisal 2 4 2 3 3 53
22MuhammadIqbal 4 6 6 8 6 88
23MuhammadNanda Prayoga 8 6 2 3 2 62
24 Mutiara Nina 4 4 6 4 6 7125 Natanael 2 6 4 6 3 62
155
26 Nova Hardila 4 2 2 4 2 4127 Novia Fecbrina 8 6 2 8 6 8828 Nuraini 4 6 2 4 6 6529 Panca Putra Hsg 6 6 2 4 6 7130 Rewinda Sari 4 6 1 3 2 47
31RidhoSuryandika 2 4 3 4 6 56
32 Rizky Akbar 4 6 3 4 6 6833 Rivaldi 8 6 2 8 2 76
34Shandy Yoga AlGhaffur 4 6 2 4 3 56
35 Simon Martinus 4 4 1 4 6 4736 Siti Rahmadani 4 6 6 8 6 8837 Tegar Ramadhan 4 6 1 4 6 62
38Widya SevriDevina 8 6 6 3 3 76
39Yeni RossitoHutasuhut 8 6 1 3 6 71
∑X 222 216 108 187 172 2674
156
157
Lampiran 20
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL TEST UJI COBA II
NoButir Soal
x12 x2
2 x32 x4
2 x52 y y2 X1y x2y x3y x4y x5yX1 x2 x3 x4 x5
1 8 6 2 3 1 64 36 4 9 1 59 3481 472 354 118 177 592 8 6 4 8 1 64 36 16 64 1 80 6400 640 480 320 640 803 2 6 4 4 6 4 36 16 16 36 65 4225 130 390 260 260 3904 8 6 3 8 6 64 36 9 64 36 91 8281 728 546 273 728 5465 8 2 2 3 1 64 4 4 9 1 47 2209 376 94 94 141 476 8 6 2 8 6 64 36 4 64 36 88 7744 704 528 176 704 5287 8 6 6 1 3 64 36 36 1 9 71 5041 568 426 426 71 2138 6 6 3 3 6 36 36 9 9 36 71 5041 426 426 213 213 4269 4 6 3 8 6 16 36 9 64 36 85 7225 340 510 255 680 510
10 2 6 2 3 2 4 36 4 9 4 44 1936 88 264 88 132 8811 8 6 2 4 2 64 36 4 16 4 65 4225 520 390 130 260 13012 8 6 2 6 6 64 36 4 36 36 82 6724 656 492 164 492 49213 4 6 2 8 2 16 36 4 64 4 65 4225 260 390 130 520 13014 6 6 1 3 6 36 36 1 9 36 65 4225 390 390 65 195 39015 8 6 6 3 6 64 36 36 9 36 85 7225 680 510 510 255 51016 8 4 2 2 6 64 16 4 4 36 65 4225 520 260 130 130 39017 2 6 2 6 6 4 36 4 36 36 65 4225 130 390 130 390 39018 8 6 3 8 6 64 36 9 64 36 91 8281 728 546 273 728 54619 8 6 1 1 6 64 36 1 1 36 65 4225 520 390 65 65 39020 8 6 2 8 2 64 36 4 64 4 77 5929 616 462 154 616 154
158
21 2 4 2 3 3 4 16 4 9 9 53 2809 106 212 106 159 15922 4 6 6 8 6 16 36 36 64 36 88 7744 352 528 528 704 52823 8 6 2 3 2 64 36 4 9 4 62 3844 496 372 124 186 12424 4 4 6 4 6 16 16 36 16 36 71 5041 284 284 426 284 42625 2 6 4 6 3 4 36 16 36 9 62 3844 124 372 248 372 18626 4 2 2 4 2 16 4 4 16 4 41 1681 164 82 82 164 8227 8 6 2 8 6 64 36 4 64 36 88 7744 704 528 176 704 52828 4 6 2 4 6 16 36 4 16 36 65 4225 260 390 130 260 39029 6 6 2 4 6 36 36 4 16 36 71 5041 426 426 142 284 42630 4 6 1 3 2 16 36 1 9 4 47 2209 188 282 47 141 9431 2 4 3 4 6 4 16 9 16 36 56 3136 112 224 168 224 33632 4 6 3 4 6 16 36 9 16 36 68 4624 272 408 204 272 40833 8 6 2 8 2 64 36 4 64 4 76 5776 608 456 152 608 15234 4 6 2 4 3 16 36 4 16 9 56 3136 224 336 112 224 16835 4 4 1 4 6 16 16 1 16 36 47 2209 188 188 47 188 28236 4 6 6 8 6 16 36 36 64 36 88 7744 352 528 528 704 52837 4 6 1 4 6 16 36 1 16 36 62 3844 248 372 62 248 37238 8 6 6 3 3 64 36 36 9 9 76 5776 608 456 456 228 22839 8 6 1 3 6 64 36 1 9 36 71 5041 568 426 71 213 426∑X 222 216 108 187 172 1476 1240 396 1093 908 2674 190560 15776 15108 7783 13564 12252∑X2 49284 46656 11664 34969 29584 7150276
159
Penghitungan untuk Uji Validitas adalah sebagai berikut:
= N ∑ − (∑X)(∑Y)N ∑X − (∑X) N ∑X (∑X)Dimana :
rxy = validitas soal
∑X = Skor yang diperoleh siswa untuk tiap nomor soal
∑Y = Skor total
N = Jumlah siswa
Contoh perhitungan untuk soal No.1 (X1)
N = 39
∑X = 222 ∑Y = 2674
∑X2 = 1476 (∑X)2 = 49284
∑Y2 = 190560 ( ∑Y)2 = 7150276
Penyelesaian:
= N ∑ − (∑X)(∑Y)N ∑X − (∑X) N ∑X (∑X)= 39 15776 − 222 267439 1476 − 49284 {39 190560 − 7150276= 615264 − 5936288280 {281564}= 21636√2331349920= 2163648284,05
160
= 0.448
Koefisien untuk validitas soal no 1 adalah rxy = 0,448. Dari tabel productmoment untuk N = 39, ∝ = 0,05 maka rtabel = 0,316.Karena pada soal no 1 r hitung
> r tabel maka soal no 1 dikatakan Valid.Dengan cara yang sama denganperhitungan soal no 1 kita cari validitas untuk soal no 2,3,4,5,6,7,8.Makadiperoleh seperti tabel dibawah ini:
Item Rhitung Rtabel Keterangan1 0,448 0,316 Valid2 0,530 0,316 Valid3 0,451 0,316 Valid4 0,623 0,316 Valid5 0,441 0,316 Valid
161
162
Lampiran 21
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TEST UJI COBA II
NoButir Soal
X1 x2 x3 x4 x5 x12 x2
2 x32 x4
2 x52 y y2 X1y x2y x3y x4y x5y
1 8 6 2 3 1 64 36 4 9 1 59 3481 472 354 118 177 592 8 6 4 8 1 64 36 16 64 1 80 6400 640 480 320 640 803 2 6 4 4 6 4 36 16 16 36 65 4225 130 390 260 260 3904 8 6 3 8 6 64 36 9 64 36 91 8281 728 546 273 728 5465 8 2 2 3 1 64 4 4 9 1 47 2209 376 94 94 141 476 8 6 2 8 6 64 36 4 64 36 88 7744 704 528 176 704 5287 8 6 6 1 3 64 36 36 1 9 71 5041 568 426 426 71 2138 6 6 3 3 6 36 36 9 9 36 71 5041 426 426 213 213 4269 4 6 3 8 6 16 36 9 64 36 85 7225 340 510 255 680 510
10 2 6 2 3 2 4 36 4 9 4 44 1936 88 264 88 132 8811 8 6 2 4 2 64 36 4 16 4 65 4225 520 390 130 260 13012 8 6 2 6 6 64 36 4 36 36 82 6724 656 492 164 492 49213 4 6 2 8 2 16 36 4 64 4 65 4225 260 390 130 520 13014 6 6 1 3 6 36 36 1 9 36 65 4225 390 390 65 195 39015 8 6 6 3 6 64 36 36 9 36 85 7225 680 510 510 255 51016 8 4 2 2 6 64 16 4 4 36 65 4225 520 260 130 130 39017 2 6 2 6 6 4 36 4 36 36 65 4225 130 390 130 390 39018 8 6 3 8 6 64 36 9 64 36 91 8281 728 546 273 728 54619 8 6 1 1 6 64 36 1 1 36 65 4225 520 390 65 65 39020 8 6 2 8 2 64 36 4 64 4 77 5929 616 462 154 616 154
163
21 2 4 2 3 3 4 16 4 9 9 53 2809 106 212 106 159 15922 4 6 6 8 6 16 36 36 64 36 88 7744 352 528 528 704 52823 8 6 2 3 2 64 36 4 9 4 62 3844 496 372 124 186 12424 4 4 6 4 6 16 16 36 16 36 71 5041 284 284 426 284 42625 2 6 4 6 3 4 36 16 36 9 62 3844 124 372 248 372 18626 4 2 2 4 2 16 4 4 16 4 41 1681 164 82 82 164 8227 8 6 2 8 6 64 36 4 64 36 88 7744 704 528 176 704 52828 4 6 2 4 6 16 36 4 16 36 65 4225 260 390 130 260 39029 6 6 2 4 6 36 36 4 16 36 71 5041 426 426 142 284 42630 4 6 1 3 2 16 36 1 9 4 47 2209 188 282 47 141 9431 2 4 3 4 6 4 16 9 16 36 56 3136 112 224 168 224 33632 4 6 3 4 6 16 36 9 16 36 68 4624 272 408 204 272 40833 8 6 2 8 2 64 36 4 64 4 76 5776 608 456 152 608 15234 4 6 2 4 3 16 36 4 16 9 56 3136 224 336 112 224 16835 4 4 1 4 6 16 16 1 16 36 47 2209 188 188 47 188 28236 4 6 6 8 6 16 36 36 64 36 88 7744 352 528 528 704 52837 4 6 1 4 6 16 36 1 16 36 62 3844 248 372 62 248 37238 8 6 6 3 3 64 36 36 9 9 76 5776 608 456 456 228 22839 8 6 1 3 6 64 36 1 9 36 71 5041 568 426 71 213 426
∑X 222 216 108 187 172 1476 1240 396 1093 908 2674 190560 15776 15108 7783 13564 12252
∑X2 49284 46656 11664 34969 29584 7150276
164
Untuk penghitungan reliabilitas tes digunakan rumus alpha.
r11= ( ) (1-∑
)
Jika r11 > r tabel maka instrumen reliabel
Dimana :
r11 = Realibitas Instrumen
n = Banyaknya Soal
∑σ2i = Jumlah Varians
σ2t = Varians total
Sebelum menghitung reliabelitas tes,terlebih dahulu dicari varians setiap
soal dan varians total.Dengan menggunakan rumus Alpha varians sebagai berikut:
i2 =∑ (∑ )
Dengan Xi = skor butir soal ke-i
i2 =∑ (∑ )
Dengan y = skor total
Untuk memberikan keberartian harga reliabilitas tes maka harga tersebut
dikonsultasikan ketabel kritik product moment dengan kriteria rhitung > rtabel untuk
taraf signifikan = 0,05 maka tes tersebut dikatakan reliabel.
165
Perhitungan Reliabel Tes :
1. Varians skor item
i2 =∑ (∑ )
N = 39
∑X12 = 1476 (∑X1)
2 = 49284 ∑X22 =1240 (∑X2)
2
= 46656
∑X32 = 396 (∑X3)
2 = 11664 ∑X42 = 1093 (∑X4)
2
= 34969
∑X52 = 908 (∑X5)
2 = 29584 ∑y2 = 190560 (∑y2)2
= 7150276
n = 5
Perhitungan varians skor item :
12 = =
,=
,= 5,443
22 = = , = ,
= 1,120
32 = = , = ,
= 2,485
42 = = = ,
= 5,034
52 = = , = ,
= 3,831
166
Maka, nilai varians gabungan :
∑ i2 = 1
2 + 22 + 3
2 + 42 + 5
2
= 5,443 + 1,120 + 2,485 + 5,034 + 3,831
= 17,913
2. Varians total
i2 =∑ (∑ )
i2 = =
, = ,= 185,117
Maka, realibilitas soal uji coba I tersebut adalah :
r11= ( ) (1-∑
)
= ( ) (1-, , )
= (1,25)(1 – 0,096)
= (1,14)(0, 904)
= 1,13
Dari perhitungan diperoleh rhitung = 1,13 dari tabel product moment untuk N = 39
adalah α = 0,05 maka rtabel = 0,316. Karena koefisien realibilitas tes rhitung > rtabel
maka soal uji coba ini dikatakan reliabel
167
Lampiran 22
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL UJI COBA II
No Butir Soalx1 x2 x3 x4 x5 y
1 8 6 3 8 6 912 8 6 3 8 6 913 4 6 6 8 6 884 8 6 2 8 6 885 4 6 6 8 6 886 8 6 2 8 6 887 4 6 3 8 6 858 8 6 6 3 6 859 8 6 2 6 6 8210 8 6 4 8 1 8011 8 6 2 8 2 7712 8 6 6 3 3 7613 8 6 2 8 2 7614 8 6 6 1 3 7115 6 6 3 3 6 7116 4 4 6 4 6 7117 6 6 2 4 6 7118 8 6 1 3 6 7119 4 6 3 4 6 6820 8 6 2 4 2 6521 4 6 2 8 2 6522 6 6 1 3 6 6523 8 4 2 2 6 6524 2 6 2 6 6 6525 8 6 1 1 6 6526 2 6 4 4 6 6527 4 6 2 4 6 6528 8 6 2 3 2 6229 2 6 4 6 3 6230 4 6 1 4 6 6231 8 6 2 3 1 5932 2 4 3 4 6 5633 4 6 2 4 3 5634 2 4 2 3 3 5335 8 2 2 3 1 4736 4 6 1 3 2 47
168
37 4 4 1 4 6 4738 2 6 2 3 2 4439 4 2 2 4 2 41
Jumlah 222 216 108 187 172 2674
Untuk mengetahui indeks kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumussebagai berikut:
= ∑KA + ∑KBN + S x 100%Keterangan:
TK = Tingkat Kesukaran
∑KA = Jumlah siswa kelompok atas
∑KB = Jumlah siswa kelompok bawah
S = Skor tertinggi
N1 = 27% banyaknya subjek kedua kelompok
Hasil perhitungan indeks kesukaran soal dikonsultasikan dengan kriteria sebagaiberikut:
4. Soal dikatakan sukar jiak TK < 27%
5. Soal dikatakan sedang jika 27% ≤ TK ≤ 72 %
6. Soal dikatakan mudah jika TK ≥ 72%
Terlebih dahulu dari N = 39 kita bagi dalam kelompok yaitu kelompok tertinggidan kelompok terendah dengan cara:
27 % x N = 27 % x 39 = 10.53
169
Kelompok Atas
NO SKOR MASING-MASING SOAL
1 2 3 4 51 8 6 3 8 62 8 6 3 8 63 4 6 6 8 64 8 6 2 8 65 4 6 6 8 66 8 6 2 8 67 4 6 3 8 68 8 6 6 3 69 8 6 2 6 610 8 6 4 8 1
Jumlah 68 60 37 73 55
KelompokBawah
NoSkor masing-masingSoal
1 2 3 4 51 4 6 1 4 6
2 8 6 2 3 1
3 2 4 3 4 64 4 6 2 4 3
5 2 4 2 3 36 8 2 2 3 1
7 4 6 1 3 2
8 4 4 1 4 69 2 6 2 3 2
10 4 2 2 4 2Jumlah 42 46 18 35 32
Penyelesaian:
N1 = 27% x 39 x 2
= 21,06
S = 5
170
= ∑KA + ∑KBN S x 100%= 68 + 14221,06(8) x 100%= 110168,48 x 100%
= 65,28%
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh tingkat kesukaran soal no 1TK = 49,85 %.Karena tingkat kesukaran soal no 1 terletak 27% < TK < 72%maka soal no 1 tergolong sedang.Dengan cara yang sama dengan penyelesaian no1 maka didapat tingkat kesukaran soal untuk soal yang lainnya seperti tabel dibawah ini:
Item Tingkat kesukaran Keterangan1 65,28% Sedang2 83,88% Mudah3 43,52% Sedang4 64,10% Sedang5 68,85% Sedang
171
Lampiran 23
Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Test Uji Coba II
No Butir Soalx1 x2 x3 x4 x5 y
1 8 6 3 8 6 912 8 6 3 8 6 913 4 6 6 8 6 884 8 6 2 8 6 885 4 6 6 8 6 886 8 6 2 8 6 887 4 6 3 8 6 858 8 6 6 3 6 859 8 6 2 6 6 8210 8 6 4 8 1 8011 8 6 2 8 2 7712 8 6 6 3 3 7613 8 6 2 8 2 7614 8 6 6 1 3 7115 6 6 3 3 6 7116 4 4 6 4 6 7117 6 6 2 4 6 7118 8 6 1 3 6 7119 4 6 3 4 6 6820 8 6 2 4 2 6521 4 6 2 8 2 6522 6 6 1 3 6 6523 8 4 2 2 6 6524 2 6 2 6 6 6525 8 6 1 1 6 6526 2 6 4 4 6 6527 4 6 2 4 6 6528 8 6 2 3 2 6229 2 6 4 6 3 6230 4 6 1 4 6 6231 8 6 2 3 1 5932 2 4 3 4 6 5633 4 6 2 4 3 5634 2 4 2 3 3 5335 8 2 2 3 1 4736 4 6 1 3 2 47
172
37 4 4 1 4 6 4738 2 6 2 3 2 4439 4 2 2 4 2 41
Jumlah 222 216 108 187 172 2674
Untuk mencari daya pembeda atas instrumen yang disusun pada variabel
kemampuan matematis siswa dengan rumus sebagai berikut :
DB = ∑ ∑( )Keterangan :
DB = daya pembeda
M1 = rata-rata kelompok atas/tertinggi
M2 = rata-rata kelompok bawah/terendah
∑X12 = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas/tertinggi
∑X22 = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah/terendah
N1 = 27% x N
Degan beda dikatakan signifikan jika DBhitung > DBtabel pada tabel distribusi t,
untuk dk = (N1 – 1) + (N2 – 1) pada taraf nyata 5%.
Perhitungan untuk soal no 1 (X1)
Terlebih dahulu N = 39 kita bagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok tertinggi
dan kelompok terendah dengan cara : 27% x N = 27% x 24 = 10,53 = 10, maka
kelompok tertinggi diambil 10 orang dan terendah juga diambil 10 orang.
173
No Skorkelompoktertinggi
X1 = (X1 – ) X12 Skor
kelompokterendah
X2 = (X1 – ) X22
1 8 1,2 1,44 4 -0,2 0,04
2 8 1,2 1,44 8 3,8 14,443 4 -2,8 7,84 2 -2,2 4,844 8 1,2 1,44 4 -0,2 0,045 4 -2,8 7,84 2 -2,2 4,846 8 1,2 1,44 8 3,8 14,447 4 -2,8 7,84 4 -0,2 0,04
8 8 1,2 1,44 4 -0,2 0,049 8 1,2 1,44 2 -2,2 4,8410 8 1,2 1,44 4 -0,2 0,04
Jumlah 68 33,6 42 43,6
=6,8 = 4,2
M1 = 6,5 M2 = 4,2 ∑X12 = 33,6 ∑X2
2 = 43,6
N1 = 10 N2 = 10
Penyelesaian :
DB = ∑ ∑( )=
, ,, ,( )=
, ,=
,√ ,=
,,= 2,483
174
Dengan hasil perhitungan diatas maka diperoleh daya pembeda soal no 1
DB = 2,483 Dari tabel distribusi t untuk dk = (N1 – 1) + (N2 – 2), α = 0,05 maka
DBtabel = 1,7396 karena pada soal no 1 DBhitung > DBtabel, maka soal/item no 1
dikatakan signifikan.
Dengan cara yang sama dengan penyelesaian no 1, maka didapat daya
pembeda untuk soal no 2,3,4,5 adalah seperti pada tabel dibawah ini :
Item DBhitung DBtabel Keterangan1 2,483 1,739 Signifikan2 2,689 1,739 Signifikan3 3,307 1,739 Signifikan4 6,990 1,739 Signifikan5 2,758 1,739 Signifikan
175
Lampiran 24
Sebaran Data Tes Awal
No NamaSkor masing-masing soal Skor
Total NilaiKetuntasan
1 2 3 4 51 Akbar Syahputra 6 2 2 2 1 13 36 Tidak Tuntas
2Andika SyahputraSitohang 6 8 1 6 6 27 75
Tuntas
3Andrezi IhzaSetiawan 2 1 2 1 1 7 19
Tidak Tuntas
4 Angelica Sari 1 1 3 2 3 10 27 Tidak Tuntas5 Anjas Pratama 2 1 2 2 6 13 36 Tidak Tuntas6 Beby Dara Ismika 6 8 2 2 6 24 66 Tuntas
7Christy AyuMarcella 6 2 2 4 4 18 50
Tidak Tuntas
8 Dani Samuel 6 8 4 6 6 30 83 Tuntas
9Farhan AdaiPradana 6 8 3 2 6 25 69
Tuntas
10 Fitria Rahayu 2 2 3 4 2 13 36 Tidak Tuntas
11Gloria CheisySihaloho 6 8 2 3 6 25 69
Tuntas
12 Grace Hanshella 4 2 3 2 6 17 47 Tidak Tuntas13 Heri Munanda 6 4 3 2 6 21 58 Tidak Tuntas
14Hilda MardiyahHRP 6 2 3 2 2 15 41
Tidak Tuntas
15 Ikhwan Firdaus 6 8 3 4 6 27 75 Tuntas
16Imanuel SatriaGultom 6 2 1 1 6 16 44
Tidak Tuntas
17 Ira Maudina 4 2 2 6 6 20 55 Tidak Tuntas18 Jeni Ariyo 6 8 4 6 6 30 83 Tuntas19 Karona Sihombing 6 4 2 6 6 24 66 Tuntas20 Khoiri Nisa 4 1 2 2 6 15 41 Tidak Tuntas
21M.Ihsan RifkaSiregar 6 2 4 3 6 21 58
Tidak Tuntas
22 Martinus Halawa 2 2 3 1 1 9 25 Tidak Tuntas
23Mayang SariSiregar 6 4 4 1 6 21 58
Tidak Tuntas
24 Melia Dwi Putri 6 8 3 1 6 24 66 Tuntas
25Muhammad RinalFahruzi 4 4 2 3 3 16 44
Tidak Tuntas
26 Muhamdad Arfan 6 2 2 2 6 18 50 Tidak Tuntas
27Reha PaulinaManalu 2 2 3 3 1 11 30
Tidak Tuntas
28 Rifky Ilhami 4 2 2 1 1 10 27 Tidak Tuntas29 Rinto 2 2 1 1 1 7 19 Tidak Tuntas
176
Parmonangan30 Silvia Putri Ningsih 6 8 2 1 6 23 63 Tidak Tuntas31 Silvia Yolanda 6 8 3 6 6 29 80 Tuntas32 Siti Nurhalizah 6 8 4 6 6 30 83 Tuntas
33 Suci Tri Aswari 6 8 2 4 6 26 72 Tuntas34 Tasya Marbun 4 1 2 1 1 9 25 Tidak Tuntas35 Tiara Aulia 4 4 3 6 2 19 52 Tidak Tuntas36 Tria Betta 6 8 1 1 1 17 47 Tidak Tuntas37 Wahyu Nada Nia 6 2 2 2 6 18 50 Tidak Tuntas38 Wildan Risqan 6 8 2 2 6 24 66 Tuntas
39 Wirda Aglia Zahra 6 8 2 2 6 24 66 Tuntas40 Yulia Lestari 6 8 6 2 3 25 69 Tuntas41 Zulfikar Zega 6 8 2 2 6 24 66 Tuntas
Dik : Banyak siswa = 41
Siswa yang tuntas (nilai ≥ 65) = 16
Siswa tidak tuntas (nilai < 65) = 25
Dit : Presentase yang tuntas (ketuntasan klasikal) ?
Presentase yang tidak tuntas ?
Penyelesaian :
A. Presentase yang tuntas (ketuntasan klasikal)
Ketuntasan tersebut dapat dihitung dengan rumus :
D = x 100%
Keterangan :
D = presentase ketuntasan kemampuan pemahaman matematis secara klasikal
X = jumlah siswa yang telah tuntas hasil belajarnya secara individu
N = jumlah seluruh siswa
D = x 100%
= 100%
177
= 0,39024 x 100%
= 39,02%
Jadi, ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 39,02%
B. Presentase yang tidak tuntas
D = 100%= 100%= 0,60975 x 100%
= ,60,97%
Jadi, presentase yangn tidak tuntas adalah 60,97%
178
Lampiran 25
Sebaran Data Post -Test Siklus I
No Nama
Skor masing-masing soal SkorTotal Nilai Ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 81 Akbar Syahputra 8 4 4 8 4 12 3 3 46 74 Tuntas
2Andika SyahputraSitohang 2 4 2 8 6 8 10 6 46 74 Tuntas
3Andrezi IhzaSetiawan 8 4 4 8 2 8 4 7 45 73 Tuntas
4 Angelica Sari 8 4 8 4 6 1 1 1 33 53 Tidak Tuntas5 Anjas Pratama 8 3 2 4 8 3 1 4 33 53 Tidak Tuntas6 Beby Dara Ismika 8 4 4 2 3 8 6 4 39 63 Tidak Tuntas
Christy AyuMarcella 8 4 4 8 3 2 6 2 36 58 Tidak Tuntas
8 Dani Samuel 8 4 2 8 8 10 6 7 53 85 Tuntas
9Farhan AdaiPradana 8 4 4 8 1 10 4 3 42 68 Tuntas
10 Fitria Rahayu 8 4 2 8 8 4 6 4 44 71 Tuntas
11Gloria CheisySihaloho 8 4 2 4 6 4 3 1 32 52 Tidak Tuntas
12 Grace Hanshella 8 4 4 8 3 12 4 4 47 76 Tuntas13 Heri Munanda 8 4 8 4 8 6 1 1 40 65 Tuntas
14Hilda MardiyahHRP 8 4 4 8 8 6 4 3 45 73 Tuntas
15 Ikhwan Firdaus 8 4 4 8 2 10 4 4 44 71 Tuntas
16Imanuel SatriaGultom 8 3 2 4 4 4 25 40 Tidak Tuntas
17 Ira Maudina 8 4 2 8 8 10 4 7 51 82 Tuntas18 Jeni Ariyo 8 3 4 8 4 4 10 6 47 76 Tuntas
19KaronaSihombing 8 3 2 8 8 4 5 4 42 68 Tuntas
20 Khoiri Nisa 8 4 2 8 8 6 4 7 47 76 Tuntas
21M.Ihsan RifkaSiregar 8 4 4 4 2 4 5 3 34 55 Tidak Tuntas
22 Martinus Halawa 4 4 6 8 1 1 6 7 37 60 Tidak Tuntas
23Mayang SariSiregar 8 4 8 2 1 6 3 7 39 63 Tidak Tuntas
24 Melia Dwi Putri 8 4 4 2 6 8 3 1 36 58 Tidak Tuntas
25Muhammad RinalFahruzi 8 2 2 8 6 8 6 3 43 70 Tuntas
26 Muhamdad Arfan 8 4 2 8 1 10 4 3 40 64 Tidak Tuntas27 Reha Paulina 8 1 2 8 2 6 1 1 29 46 Tidak Tuntas
179
Manalu
28 Rifky Ilhami 8 3 2 6 4 7 3 3 36 58 Tidak Tuntas
29RintoParmonangan 8 2 2 8 3 8 2 7 40 64 Tidak Tuntas
30Silvia PutriNingsih 8 4 4 8 8 10 4 7 53 85 Tuntas
31 Silvia Yolanda 8 4 4 8 5 6 6 4 45 72 Tuntas32 Siti Nurhalizah 8 4 8 8 12 8 4 7 59 95 Tuntas33 Suci Tri Aswari 8 4 2 8 8 8 3 4 45 72 Tuntas34 Tasya Marbun 8 3 2 8 1 12 8 1 43 70 Tuntas35 Tiara Aulia 4 4 4 8 3 4 5 7 39 63 Tidak Tuntas36 Tria Betta 8 3 2 3 4 8 4 4 36 58 Tidak Tuntas37 Wahyu Nada Nia 8 3 2 8 5 12 10 3 51 82 Tuntas38 Wildan Risqan 8 4 4 8 4 4 10 7 49 80 Tuntas
39Wirda AgliaZahra 8 4 4 2 1 4 6 3 32 52 Tidak Tuntas
40 Yulia Lestari 8 4 4 6 2 12 10 2 48 77 Tuntas41 Zulfikar Zega 8 4 2 6 3 4 8 7 42 68 Tuntas
Dik : Banyak siswa = 41
Siswa yang tuntas (nilai ≥ 65) = 24
Siswa tidak tuntas (nilai < 65) = 17
Dit : Presentase yang tuntas (ketuntasan klasikal) ?
Presentase yang tidak tuntas ?
Penyelesaian :
C. Presentase yang tuntas (ketuntasan klasikal)
Ketuntasan tersebut dapat dihitung dengan rumus :
D = x 100%
Keterangan :
D = presentase ketuntasan kemampuan pemahaman matematis secara klasikal
X = jumlah siswa yang telah tuntas hasil belajarnya secara individu
N = jumlah seluruh siswa
180
D = x 100%
= 100%= 0,5853 x 100%
= 58,53%
Jadi, ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 58,53%
D. Presentase yang tidak tuntas
D = 100%= 100%= 0,4146 x 100%
= 41,46%
Jadi, presentase yangn tidak tuntas adalah 41,46%
181
Lampiran 26
Sebaran Data Observasi Pemahaman Konsep Matematika Siswa Siklus I
No Nama
A B C D E SkorTotal
Nilai
1 Akbar Syahputra 2 3 2 3 4 14 70
2Andika SyahputraSitohang
4 4 4 3 4 19 95
3 Andrezi Ihza Setiawan 2 2 1 1 4 10 50
4 Angelica Sari 1 2 4 3 4 14 70
5 Anjas Pratama 1 2 1 3 4 11 55
6 Beby Dara Ismika 3 2 1 3 4 13 65
7 Christy Ayu Marcella 2 4 1 1 3 11 55
8 Dani Samuel 4 2 3 4 4 17 85
9 Farhan Adai Pradana 2 3 1 3 3 12 60
10 Fitria Rahayu 1 4 1 3 3 12 60
11Gloria CheisySihaloho
4 2 1 3 4 14 70
12 Grace Hanshella 4 2 3 3 4 16 80
13 Heri Munanda 3 1 1 3 4 12 60
14 Hilda Mardiyah HRP 4 3 1 3 4 15 75
15 Ikhwan Firdaus 4 2 1 3 3 13 65
16 Imanuel Satria Gultom 3 2 2 3 3 13 65
17 Ira Maudina 3 2 2 3 4 14 70
18 Jeni Ariyo 3 3 2 4 4 16 80
19 Karona Sihombing 4 3 2 1 4 14 70
20 Khoiri Nisa 4 2 1 3 4 14 70
21 M.Ihsan Rifka Siregar 2 2 1 3 4 12 60
22 Martinus Halawa 3 2 1 1 3 10 50
23 Mayang Sari Siregar 4 3 2 2 4 15 75
24 Melia Dwi Putri 4 3 3 3 4 17 85
25Muhammad RinalFahruzi
4 3 1 3 4 15 75
26 Muhamdad Arfan 3 3 2 3 2 13 65
27 Reha Paulina Manalu 2 2 1 3 3 11 55
28 Rifky Ilhami 3 2 1 1 3 10 50
29 Rinto Parmonangan 2 1 1 2 2 8 40
30 Silvia Putri Ningsih 3 2 2 3 4 14 70
31 Silvia Yolanda 4 3 2 2 4 15 75
32 Siti Nurhalizah 4 3 2 3 3 15 75
33 Suci Tri Aswari 4 2 1 3 3 13 65
182
34 Tasya Marbun 3 2 1 3 4 13 65
35 Tiara Aulia 3 2 2 3 4 14 70
36 Tria Betta 4 3 1 3 4 15 75
37 Wahyu Nada Nia 3 2 2 3 2 12 60
38 Wildan Risqan 2 2 1 3 4 12 60
39 Wirda Aglia Zahra 4 3 1 4 3 15 75
40 Yulia Lestari 4 3 1 4 4 16 80
41 Zulfikar Zega 3 3 2 4 4 16 80
Jumlah Skor yang diperoleh 555
Keterangan :
A : Siswa mampu memahami masalah dengan konsep yang ada melalui
pengalaman nyata
B : Siswa mampu menemukan atau mendeskripsikan masalah dalam bentuk
matematika
C : Siswa aktif bertanya tentang materi yang disampaikan dengan konsep yang
telah ada
D : Siswa membuat kesimpulan dari materi tersebut
E : Siswa mengerjakan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang berkaitan dengan
materi
= 100%Dik : Banyak siswa = 41
Siswa yang tuntas (nilai ≥ 65) = 29
Siswa yang tidak tuntas (nilai < 65) = 12
183
Dit : Presentase yang tuntas (nilai ≥ 65) ?
Presentase yang tidak tuntas (nilai < 65) ?
Penyelesaian :
a. Presentase yang tuntas
Presentase yang tuntas = x 100%
= 100%= 0,4137 x 100%
= 41,37 %
Jadi presentase yang tuntas siklus I adalah =41,37%
b. Presentase yang tidak tuntas
Presentase yang tidak tuntas = x 100%
= 100%= 0,2926 x 100%
= 29,26%
Jadi presentase yang tidak tuntas siklus I adalah = 29,26%
Maka nilai dari observasi siklus I dapat dihitung dengan :
= ℎ ℎℎ 100%= 100%= 0,6768 x 100%
= 67,68%
Jadi, nilai observasi siklus I adalah 67,68%
184
Lampiran 27
Sebaran Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I
= ℎ ℎℎ 100%= 100%= 0,7812%
= 78,12%
Jadi, nilai observasi aktivitas guru siklus I adalah 78,12%
No Aspek yang dinilai Nilai1 Guru mengingatkan kembali peserta didik
pada konsep yang telah dipelajari.3
2 Menyampaikan tujuan dan manfaatpembelajaran.
3
3 Menyampaikan materi pelajaran 4
4 Menyampaikan contoh konkrit materipelajaran
3
5 Memberi bimbingan belajar 3
6 Memberi kesempatan kepada siswa untukberpartisipasi dalam pembelajaran
3
7 Memberikan umpan balik 3
8 Menyimpulkan setiap materi yang telahdisampaikan di akhir pembelajaran
3
Jumlah Skor Yang Diperoleh 28
185
Lampiran 28
Sebaran Data Post-test Siklus II
No NamaButir Soal Skor
Total Nilai Ketuntasan1 2 3 4 51 Akbar Syahputra 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas
2Andika SyahputraSitohang 6 4 6 8 6 30 88 Tuntas
3 Andrezi Ihza Setiawan 8 6 2 6 2 24 70 Tuntas4 Angelica Sari 6 6 2 4 6 24 70 Tuntas5 Anjas Pratama 8 6 4 1 6 25 73 Tuntas6 Beby Dara Ismika 6 6 2 6 8 28 82 Tuntas
7 Christy Ayu Marcella 4 6 6 2 4 22 64TidakTuntas
8 Dani Samuel 8 6 6 3 4 27 79 Tuntas9 Farhan Adai Pradana 4 6 6 8 6 30 88 Tuntas10 Fitria Rahayu 6 6 6 6 6 30 88 Tuntas11 Gloria Cheisy Sihaloho 8 6 6 6 6 32 94 Tuntas12 Grace Hanshella 4 6 6 8 3 27 79 Tuntas13 Heri Munanda 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas14 Hilda Mardiyah HRP 6 6 6 3 3 24 70 Tuntas15 Ikhwan Firdaus 8 6 6 6 6 32 94 Tuntas16 Imanuel Satria Gultom 8 6 6 2 1 23 67 Tuntas17 Ira Maudina 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas18 Jeni Ariyo 8 6 2 8 8 32 94 Tuntas19 Karona Sihombing 6 6 6 3 8 29 85 Tuntas20 Khoiri Nisa 8 6 6 4 6 30 88 Tuntas21 M.Ihsan Rifka Siregar 8 6 6 4 6 30 88 Tuntas
22 Martinus Halawa 6 6 2 2 2 18 52TidakTuntas
23 Mayang Sari Siregar 2 6 2 4 6 20 58TidakTuntas
24 Melia Dwi Putri 8 6 6 3 4 27 79 Tuntas
25Muhammad RinalFahruzi 2 6 4 4 6 22 64
TidakTuntas
26 Muhamdad Arfan 4 6 6 3 3 22 64TidakTuntas
27 Reha Paulina Manalu 2 6 6 3 6 23 67 Tuntas
28 Rifky Ilhami 8 6 6 1 1 22 64TidakTuntas
29 Rinto Parmonangan 4 6 2 1 2 15 44TidakTuntas
30 Silvia Putri Ningsih 4 6 6 3 6 25 73 Tuntas
186
31 Silvia Yolanda 6 6 4 6 8 30 88 Tuntas32 Siti Nurhalizah 8 6 2 4 3 23 67 Tuntas33 Suci Tri Aswari 8 6 4 4 6 28 82 Tuntas34 Tasya Marbun 6 6 6 8 4 30 88 Tuntas35 Tiara Aulia 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas36 Tria Betta 2 6 6 4 6 24 70 Tuntas37 Wahyu Nada Nia 4 6 6 6 3 25 73 Tuntas
38 Wildan Risqan 4 6 2 4 6 22 64TidakTuntas
39 Wirda Aglia Zahra 6 6 6 4 2 24 70 Tuntas40 Yulia Lestari 6 6 6 4 6 28 82 Tuntas
41 Zulfikar Zega 4 6 6 2 1 19 55TidakTuntas
Dik : Banyak siswa = 41
Siswa yang tuntas (nilai ≥ 65) = 32
Siswa tidak tuntas (nilai < 65) = 9
Dit : Presentase yang tuntas (ketuntasan klasikal) ?
Presentase yang tidak tuntas ?
Penyelesaian :
A. Presentase yang tuntas (ketuntasan klasikal)
Ketuntasan tersebut dapat dihitung dengan rumus :
D = x 100%
Keterangan :
D = presentase ketuntasan kemampuan pemahaman matematis secara klasikal
X = jumlah siswa yang telah tuntas hasil belajarnya secara individu
N = jumlah seluruh siswa
D = x 100%
= 100%= 0,7804 x 100%
187
= 78,04%
Jadi, ketuntasan klasikal pada siklus II adalah 78,04%
B. Presentase yang tidak tuntas
D = 100%= 100%= 0,2195 x 100%
= 21,95%
Jadi, presentase yang tidak tuntas adalah 21,95%
188
Lampiran 29
Sebaran Data Observasi Pemahaman Konsep Matematika Siswa Siklus II
No Nama
A B C D E SkorTotal
Nilai
1 Akbar Syahputra 2 3 1 3 4 13 65
2Andika SyahputraSitohang
3 4 4 3 3 17 85
3 Andrezi Ihza Setiawan 3 2 1 3 4 13 65
4 Angelica Sari 1 2 4 3 4 14 70
5 Anjas Pratama 4 2 2 3 4 15 75
6 Beby Dara Ismika 3 3 1 3 4 14 70
7 Christy Ayu Marcella 4 3 1 1 4 13 65
8 Dani Samuel 4 3 3 4 4 18 90
9 Farhan Adai Pradana 4 3 1 3 3 14 70
10 Fitria Rahayu 3 4 1 3 4 15 75
11Gloria CheisySihaloho
4 2 2 3 3 14 70
12 Grace Hanshella 3 2 3 2 4 14 70
13 Heri Munanda 3 1 1 3 4 12 60
14 Hilda Mardiyah HRP 4 3 1 3 4 15 75
15 Ikhwan Firdaus 4 2 1 3 3 13 65
16 Imanuel Satria Gultom 3 2 2 3 3 13 65
17 Ira Maudina 4 3 2 2 4 15 75
18 Jeni Ariyo 3 3 2 4 4 16 80
19 Karona Sihombing 4 3 2 1 4 14 70
20 Khoiri Nisa 4 2 1 3 4 14 70
21 M.Ihsan Rifka Siregar 2 2 1 3 4 12 60
22 Martinus Halawa 4 3 1 2 4 14 70
23 Mayang Sari Siregar 4 3 2 2 4 15 75
24 Melia Dwi Putri 4 3 3 3 4 17 85
25Muhammad RinalFahruzi
4 3 1 3 4 15 75
26 Muhamdad Arfan 4 4 2 3 4 17 85
27 Reha Paulina Manalu 3 2 2 3 3 13 65
28 Rifky Ilhami 4 2 1 1 4 12 60
29 Rinto Parmonangan 2 1 1 2 2 8 40
30 Silvia Putri Ningsih 3 2 2 3 4 14 70
31 Silvia Yolanda 4 3 2 2 3 14 70
32 Siti Nurhalizah 4 4 2 4 3 17 85
33 Suci Tri Aswari 3 2 3 2 4 14 70
189
34 Tasya Marbun 3 2 1 3 4 13 65
35 Tiara Aulia 3 2 2 3 4 14 70
36 Tria Betta 4 3 1 3 4 15 75
37 Wahyu Nada Nia 4 2 2 3 4 15 75
38 Wildan Risqan 4 2 1 3 4 14 70
39 Wirda Aglia Zahra 4 3 1 4 3 15 75
40 Yulia Lestari 4 3 1 4 4 16 80
41 Zulfikar Zega 2 3 2 2 2 11 55
Jumlah Skor yang diperoleh 581
Keterangan :
A : Siswa mampu memahami masalah dengan konsep yang ada melalui
pengalaman nyata
B : Siswa mampu menemukan atau mendeskripsikan masalah dalam bentuk
matematika
C : Siswa aktif bertanya tentang materi yang disampaikan dengan konsep yang
telah ada
D : Siswa membuat kesimpulan dari materi tersebut
E : Siswa mengerjakan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang berkaitan dengan
materi
= 100%Dik : Banyak siswa = 41
Siswa yang tuntas (nilai ≥ 65) = 36
Siswa yang tidak tuntas (nilai < 65) = 5
Dit : Presentase yang tuntas (nilai ≥ 65) ?
190
Presentase yang tidak tuntas (nilai < 65) ?
Penyelesaian :
a. Presentase yang tuntas
Presentase yang tuntas = x 100%
= 100%= 0,8780 x 100%
= 87,80%
Jadi presentase yang tuntas siklus II adalah = 87,80%
b. Presentase yang tidak tuntas
Presentase yang tidak tuntas = x 100%
= 100%= 0,1219 x 100%
= 12,19%
Jadi presentase yang tidak tuntas siklus II adalah = 12,19%
Maka nilai dari observasi siklus II dapat dihitung dengan :
= ℎ ℎℎ 100%= 100%= 70.85%
= 82,81%
Jadi, nilai observasi siklus II adalah 82,81%
191
Lampiran 30
Sebaran Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II
= ℎ ℎℎ 100%= 100%= 0,8437%
= 84,37%
Jadi, nilai observasi aktivitas guru siklus II adalah 84,37%
No Aspek yang dinilai Nilai1 Guru mengingatkan kembali peserta didik
pada konsep yang telah dipelajari.4
2 Menyampaikan tujuan dan manfaatpembelajaran.
3
3 Menyampaikan materi pelajaran 3
4 Menyampaikan contoh konkrit materipelajaran
4
5 Memberi bimbingan belajar 3
6 Memberi kesempatan kepada siswa untukberpartisipasi dalam pembelajaran
4
7 Memberikan umpan balik 3
8 Menyimpulkan setiap materi yang telahdisampaikan di akhir pembelajaran
3
Jumlah Skor Yang Diperoleh 28
192
Lampiran 31
TABEL DAFTAR NILAI r PRODUCT MOMENT
NTaraf Signifikansi
NTaraf Signifikansi
NTaraf Signifikansi
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
193
Lampiran 32
Distribusi Nilai t
Titik Persentase Distribusi t (dk = 1 – 40)Pr
df0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0010.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.308842 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.327123 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.214534 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.173185 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.893436 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.207637 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.785298 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.500799 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.1437011 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.0247012 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.9296313 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.8519814 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.7873915 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.7328316 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.6861517 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.6457718 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.6104819 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.5794020 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.5518121 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.5271522 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.5049923 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.4849624 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.4667825 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.4501926 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.4350027 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.4210328 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.4081629 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.3962430 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.3851831 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.3749032 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.3653133 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.3563434 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.3479335 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.3400536 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.3326237 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.3256338 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.3190339 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.3127940 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326
194
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1.Peneliti memberikan motivasi belajar kepada siswa
Gambar 2. Peneliti menyajikan materi secara garis besar
195
Gambar 3. Memberikan contoh-contoh yang nyata serta ada hubungannyadalam kehidupan Sehari-hari
Gambar 4. Mengajak siswa untuk termotivasi mengerjakan soal
196
Gambar 5. Peneliti membantu siswa ketika menemui kesulitan dalammengerjakan
LAS
Gambar 6. Peneliti memberikan tes uji coba validitas kepada kelas VIII-2
197
Gambar 7. Siswa menyelesaikan soal post test