UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI...

72

Click here to load reader

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

WIDADA NIM. : X 4711263

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA Juli 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

WIDADA NIM. : X 4711263

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA Juli 2012

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang betanda tangan di bawah ini:

Nama : WIDADA

NIM : X 4711263

Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek

Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul ”UPAYA MENINGKATKAN

KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN

BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP

NEGERI 1 PAGENTAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN

PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain

itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skipsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan

WIDADA NIM. X 4711263

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Mulyono, MM. Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes. NIP. 19510809 197611 1 001 NIP. 19600119 198503 1 007

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sunardi, M.Kes. ................................

Sekretaris : Sri Santoso Sabarini, S.Pd. M.Or. ................................

Anggota 1 : Drs. Mulyono, MM. ................................

Anggota 2 : Haris Nugroho, S.Pd. M.Or . ................................

Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Widada, UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar lompat kangkang

pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pagentan Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metodologi tujuan menggunakan lembar observasi aktivitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada pra tindakan 65.70, siswa yang mengalami ketuntasan belajar 12 siswa (38.70%) sedangkan yang belum tuntas 19 siswa (61.30%), Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 70.29, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 19 siswa (61.30%) sedangkan yang belum tuntas belajar 12 siswa (38.70%) dari 31 siswa. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata 90.32, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 28 siswa (90.32%) sedangkan yang belum tuntas belajar 3 siswa (9.67%) dari 31 siswa. Ketuntasan belajar siswa 90.32% melebihi indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran bertingkat dapat meningkatkan hasil belajar lompat kangkang Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Pagentan Kabupatan Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: Senam, Lompat Kangkang, Pembelajaran Bertingkat

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

*Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, Mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan

Saat rejeki melimpah (Khalil Gibran)*

*Kesakitan membuat anda berpikir. Pikiran membuat anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan hidup (John Pettrick)*

*Orang yang tidak pernah jatuh itu biasa,

Tetapi orang yang setiap jatuh sanggup bangun kembali Itulah yang luar biasa. (Mirabeau)

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

Ø ”SMP Negeri 1 Pagentan Kabupaten Banjarnegara”

Ø ”Istri Tercinta”

Yang selalu mendukung dan memberi semangat

Ø ”Anak-anakku Tersayang”

Sumber inspirasi dan motivasiku

Ø ”Keluarga besar, sahabat, dan teman-teman sejawat”

Yang selalu memberikan bantuan pemikiran kepada penulis

”Teman-teman se-angkatan program PPKHB S.1 Penjaskesrek 2011”

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat Allah Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan

kelas dengan judul ”Upaya Meningkatkan Kompetensi Lompat Kangkang

Melalui Pembelajaran Bertingkat Bagi Siswa Kelas VIII C Semester II

SMP Negeri 1 Pagentan Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012”

yang merupakan salah satu syarat tugas akhir Program Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang

terkait. Peneliti mendapatkan bantuan, saran dan kritik yang sangat membangun

sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, peneliti

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;

2. Drs. Mulyono, M.M., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta Sekaligus Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK);

3. Waluyo, S.Pd. M.Or., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani,

Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes., selaku Dosen Pembimbing II dalam

Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

5. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Banjarnegara

6. Kepala SMP Negeri 1 Pagentan Kabupaten Banjarnegara yang telah

memberikan tempat penelitian

7. Para Guru SMP Negeri 1 Pagentan Kabupaten Banjarnegara yang turut

membantu dalam penelitian ini.

Penulis hanya bisa mendoakan kepada berbagai pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga semua amal ibadahnya diterima

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

oleh Allah SWT. Harapan penulis, semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat

bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia, khususnya di SMP Negeri

1 Pagentan Kabupaten Banjarnegara, juga kepada para pembaca sekalian.

Pagentan, Juli 2012

Penulis

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................... i

PENGAJUAN .................................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iii

PERSETUJUAN ................................................................................................ iv

PENGESAHAN ................................................................................................. v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belaang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................ 5

1. Hakikat Pendidikan Jasmani .................................................. 5

2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar ............. 6

3. Hakikat Belajar Aktivitas Jasmani ......................................... 7

4. Pembelajaran .......................................................................... 8

5. Upaya Meningkatkan Kompetensi ......................................... 12

6. Senam ..................................................................................... 14

7. Lompat Kangkang .................................................................. 16

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 19

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 20

B. Subyek Penelitian ........................................................................ 21

C. Sumber Data ................................................................................ 21

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 21

E. Uji Validitas Data ........................................................................ 22

F. Teknik Analisa Data .................................................................... 23

G. Prosedur Penelitian ...................................................................... 24

H. Target Capaian Tiap Siklus ........................................................ 32

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pra Tindakan ...................................................................... 33

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 36

1. Hasil Tindakan Siklus I .......................................................... 36

a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) .......................... 36

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ............................ 36

c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) ...................... 40

d. Tahap Refleksi (Reflecting) ............................................. 43

2. Hasil Tindakan Siklus II ........................................................ 44

a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) ........................... 44

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ............................. 44

c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) ....................... 48

d. Tahap Refleksi (Reflecting) ............................................. 51

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................. 52

D. Pembahasan ................................................................................. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 56

B. Implikasi ...................................................................................... 56

C. Saran ............................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 59

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 20

3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .......................................................... 22

3.3. Target Capaian Tiap Siklus ........................................................................ 32

4.1. Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan ................................... 34

4.2. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I ..................... 41

4.3. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I ................................................... 42

4.4. Hasil Observasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus II .................. 49

4.5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II.................................................. 50

4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa pada Pembelajaran dari Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II ................................................................................. 52

4.7. Peningkatan hasil Belajar Lompat Kangkang dari Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II .................................................................................. 53

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Diagram Daur Penelitian Tindakan Kelas ............................................... 24

3.2 Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran ............................................ 25

4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Pra Tindakan .................................................. 35

4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I ........................................................... 43

4.3. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II .......................................................... 51

4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari PraSiklus,

Siklus I, dan Siklus II ............................................................................... 53

4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan,

Siklus I, dan Siklus II ............................................................................... 54

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ........................... 59

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........................... 70

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1.......................... 81

4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2.......................... 92

5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ........................... 103

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ........................... 105

7. Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus I ........................... 107

8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 .......................... 108

9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ......................... 110

10.Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus II ......................... 112

11.Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................................... 113

12. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................................... 114

13. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 115

14.Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................. 116

15.Surat Pemberian Ijin Penelitian..................................................................... 117

16.Surat Keterangan Penelitian .......................................................................... 118

17. Foto Kegiatan ............................................................................................... 119

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMP Negeri I Pagentan Banjarnegara adalah sekolah milik Pemerintah

Kabupaten Banjarnegara yang terletak di kawasan pegunungan yang jauh dari

ibukota kabupaten, tepatnya ± 23 Km di sebelah timur laut dari ibukota

kabupaten, di daerah yang berbukit-bukit dan pegunungan yang berhawa dingin.

Mayoritas penduduknya sebagai petani dan tinggal di pedesaan yang berhawa

sejuk. Karena letak lokasi SMP Negeri I Pagentan Banjarnegara yang jauh dari

kota dan di daerah pegunungan, maka infrastruktur terutama kondisi jalan tidak

baik, kondisi sekolah juga kurang baik, serta sarana dan pra sarana yang kurang

memadai menjadikan sekolah ini kurang begitu maju. Untuk sampai di sekolah

memerlukan waktu yang cukup lama dan konsenrasi yang tinggi, mengingat di

sisi kanan kiri jalan menuju sekolah banyak jurang yang dalam. Para siswa

biasanya jalan kaki menuju sekolah karena terbatasnya transportasi. Jarak yang

cukupjauh untuk berjalan kaki menjadikan kondisi badan sampai di sekolah sudah

cukup lelah. Apalagi para siswa dari rumah tidak berbekal sarapan pagi.

Dengan kondisi yang seperti ini, maka proses pembelajaran jasmani

sangatlah terpengaruh. Pembelajaran jasmani merupakan istilah dalam belajar-

mengajar jasmani yang mengandung maksud agar peserta didik benar-benar aktif

mengalami. Jadi siswa aktif mengalami dan berperilaku sedangkan guru kreatif

dalam menyajikan.

Mengajar pendidikan jasmani merupakan kegiatan menyusun dan

menyajikan kegiatan belajar yang bersifat internal pada peserta didik. Oleh karena

itu, dalam penyajian haruslah disusun secara sistematis sesuai dengan kaidah

pengajaran. Kegiatan ini meliputi komunikasi, mengarahkan dan mengingatkan,

sehingga pembelajaran jasmani mendorong siswa untuk mengalami :

1. Perkembangan keterampilan

2. Menguasai gerakan yang lebih tinggi

3. Menguasai konsep gerak

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

4. Memperluas wawasan

5. Peningkatan Kepribadian

Sasaran pendidikan jasmani mengacu pada pengembangan pribadi

manusia secara utuh, baik manusia sebagai makhluk individu, maupun manusia

sebagai makhluk sosial. Pendidikan jasmani di sekolah terbagi menjadi beberapa

cabang olahraga antara lain : Permainan, Atletik, Bela diri, Kebugaran jasmani,

Uji diri atau senam, serta Akuatik atau renang dan lain-lain.

Pembelajaran yang bersifat permainan biasanya sangat disenangi siswa,

dan peserta didik sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran. Sedangkan

keadaan terbalik terjadi pada pembelajaran atletik dan senam. Para siswa sering

bermalas-malasan dan sering banyak alasan untuk tidak mengikuti cabang senam,

sehingga tujuan dari pembelajaran itu sulit untuk tercapai. Dari cabang senam ini

banyak peserta didik yang kurang senang, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian untuk bisa meningkatkan cabang ini.

Pada penelitian penulis menfokuskan pada cabang senam, khususnya

senam ketangkasan lompat kangkang. Mengingat lompat kangkang merupakan

bagian dari unsur gerakan senam, maka gerakan senam sangat dominan. Dapat

diketahui bahwa jenis-jenis senam cukup banyak. Menurut Kristono (1984),

macam-macam senam yaitu :

1. Senam Pagi

2. Senam Si Buyung

3. Senam Irama

4. Senam Massal

5. Senam Penyembuhan

6. Senam Militer

7. Senam Ketangkasan

Menurut Roji (2007:114), yang dimaksud dengan senam ketangkasan

adalah gerakan senam yang menggunakan alat bantu yang berupa box senam atau

apa saja yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas senam. Untuk dapat

melakukan senam alat dibutuhkan keberanian, gerakan cepat, kekuatan otot

lengan dan tangan, kekuatan tubuh bagian depan, kekuatan otot pinggang, dan

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

gerak persendian yang baik serta keterampilan. Alat-alat yang biasa digunakan

dalam senam antara lain : kuda-kuda lompat (Box Senam), kuda-kuda pelana,

palang tunggal, palang sejajar, palang bertingkat, gelang-gelang, balok titian.

Salah satu jenis senam ketangkasan adalah lompat kangkang. Lompat

kangkang merupakan jenis lompatan yang menyebabkan pesenam harus membuka

kakinya (kangkang) pada saat melewati kuda/ peti lompat (Mahendra, 2001:12).

Lompat kangkang di atas peti lompat dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Lari beberapa langkah, pada langkah terakhir kaki menolak sehingga badan

melenting ke depan

2. Kedua tangan tertumpu pada peti lompat

3. Kedua kaki mengangkang ke samping agar melewati peti lompat

4. Saat pendaratan kaki dirapatkan lurus berdiri

Pada proses belajar-mengajar di SMP Negeri I Pagentan Banjarnegara,

penulis mengamati kompetensi siswa kelas VIII C dalam melakukan lompat

kangkang. Dari hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa banyak siswa yang

kurang sempurna dalam melakukan lompat kangkang. Pada saat melompat,banyak

siswa yang terjerembab karena takut ketinggian dan kurang kuatnya tumpuan

tangan pada box/ peti lompat. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa 61.30% dari

siswa kelas VIII C tidak tuntas dalam melakukan lompat kangkang.

Hasil pengamatan tersebut di atas melatarbelakangi penulis untuk

mengangkat judul “Upaya Meningkatkan Kompetensi Lompat Kangkang Melalui

Pembelajaran Bertingkat bagi Siswa Kelas VIII C Semester II SMP Negeri I

Pagentan Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/ 2012” sebagai judul penelitian

penulis.

B. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini, yaitu: “Bagaimana penggunaan metode

pembelajaran bertingkat dalam upaya meningkatkan kompetensi lompat kangkang

siswa kelas VIII C semester II SMP Negeri I Pagentan Banjarnegara Tahun

Pelajaran 2011/ 2012?”

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi lompat

kangkang melalui pembelajaran bertingkat bagi siswa kela VIII C semester II

SMP Negeri I Pagentan Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teori penelitian ini diharapkan dapat menjadi teori baru tentang

pembelajaran senam

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan kompetensi lompat kangkang siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran bertingkat

b. Bagi Guru/ Pengajar

Dapat memberikan informasi tentang penggunaan pembelajaran bertingkat

khususnya lompat kangkang

c. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan

dalam rangka meningkatkan proses belajar mengajar

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan

dari pendidikan umum. Melalui program pendidikan jasmani dapat diupayakan

peranan pendidikan untuk meningkatkan dan mengembangkan kepribadian

individu. Tanpa ada peran pendidikan jasmani di sekolah, maka akan berpengaruh

terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan pendidikan yang

mengutamakan aktivitas gerak sebagai media pandidikan. Menurut Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Standar kompetensi dan kompetensi dasar

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan Sekolah Dasar (Depdiknas. 2007)

bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebabai berikut:

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya mengambangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivita terpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. 4. Meletakkan landasan karakter moral yamg kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktifitas jasmani dan olah raga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Pendapat tesebut menunjukkan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani,

pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, meningkatkan keterampilan gerak,

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

membentuk karakter, moral yang baik, menumbuhkan sikap yang sportif,

mengembangkan keterampilan menjaga keselamatan

Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara peserta didik

dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan

efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Pendidikan jasmani merupakan

bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menunjang

perkembangan peserta didik melalui kegiatan fisik atau gerak insani, sehingga

perlu disusun secara sistematik dalam bentuk kegiatan pembelajarannya.

Pembelajaran merupakan istilah pengganti belajar mengajar, yang

dimaksudkan agar para peserta didik benar-benar yang aktif mengalami. Jadi di

sini prinsip pembelajaran pendidikan jasmani adalah guru yang kreatif, sedang

peserta didiknya yang aktif berperilaku. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani

terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik, sehingga dapat mencapai

tujuan yang diharapkan.

Mengajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani merupakan kegiatan

menyusun dan menyajikan kegiatan belajar yang layak dan bersifat internal pada

peserta didik. Kegiatannya meliputi komunikasi verbal, mengingatkan, dan

mengarahkan, perhatian. Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani mendorong

peserta didik untuk mengalami antara lain:

a. Perkembangan keterampilan gerak

b. Penguasaan gerak yang lebih tinggi

c. Perluasan wawasan tentang konsep ruang dan tenaga

d. Perkembangan aspek-aspek kepribadian

e. Pemantapan nilai sosial

f. Sasaran pembelajaran pendidikan jasmani adalah semua anak tanpa kecuali

dalam rangka membentuk manusia seutuhnya.

2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar

Ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk sekolah

dasar mencakup banyak aspek. Menurut M. Furqon H. (2007:4) bahwa ruang

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai

berikut :

1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi, gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor dan manipulative, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis, dan beladiri serta aktivitas lainnya.

2) Aktivitas pengembangan diri meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas lainnya.

4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.

5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan gerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.

6) Pendidikan luar kelas meliputi: piknik/ karya wisata, pengenalan lingkungan.

7) Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara implicit masuk ke dalam semua aspek.

Pendapat tersebut menunjukkan, ruang lingkup pendidikan jasmani untuk

sekolah dasar meliputi enam aspek yaitu: olahraga permainan, pengembangan diri,

aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air dan pendidikan luar kelas. Dari

masing-masing aspek tersebut di dalamnya terdiri beberapa macam cabang

olahraga yang telah diatur berdasarkan kurikulum yang berlaku. Macam-macam

cabang olahraga yang harus diajarkan pada siswa sekolah dasar akan

mengambangkan kemampuan geraknya, baik lompat jauh gaya jongkok, non

lokomotor dan manipulative. Untuk mengembangkan kemampuan gerak anak,

maka dalam membelajarkan pendidikan jasmani harus dilakukan dengan benar.

3. Hakikat Belajar Aktivitas Jasmani

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif, maka guru

pendidikan jasmani perlu menyusun strategi pembelajarannya. Agar dapat

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

menyusun strategi pembelajaran, maka guru pendidikan jasmani harus mengetahui

istilah dan tujuan proses pembelajaran pendidikan jasmani. Belajar adalah upaya

yang disengaja untuk memperoleh perubahan tingkah laku, baik melalui sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani secara berurutan, maka yang

hendaknya dicapai lebih dahulu adalah aspek afektif kemudian kognitif dan

selanjutnya terakhir aspek psikomotorik. Aspek afektif berhubungan dengan

perkembangan emosi dan sosial murid, yang meliputi: sikap, apresiasi, nilai, dan

kepribadian. Aspek kognitif terjadi pada pikiran atau intelek dan meliputi:

pengetahuan, pemahaman, kemampuan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Sedang aspek psikomotorik yang dituju adalah perubahan yang terjadi pada gerak

dan kondisi fisik murid, yang meliputi: reflek, gerak dasar, kondisi fisik,

kemampuan pengamatan, keterampilan gerak, dan kemampuan berkomunikasi.

4. Pembelajaran

a. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran meupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah

proses untuk membantu pserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku

dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,

guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran

sehingga mencapai sesuatu obyektif yang ditentukan (aspek koknitif), juga

dapat mempengarui perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek

psikomotor) seorang peserta didik.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Peran guru bukan semata memberikan informasi, melainkan juga

mengarahkan dan member fasilitas belajar (directing and facilitating the

learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa.

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk

membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai baru. Proses

pembelajaran merupakan seperangkat prinsip prinsip yang dapat digunakan

sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan

mencapai tujuan pendidikan.

b. Hakekat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan

pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui

interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik.

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu aka nada

perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru

untuk memfasilitasi proses belajar, kedua peran itu tidak akan terlepas dari

situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua subyek,

meskipun disini guru lebih berperan ssebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.

Menurut Purwadarminta 1976 yang dikutip H. J. Gino Suwarni, Suripto,

Maryanto dan Sutijan (1998;30) bahwa pengajaran mempunyai arti cara

(perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Hal ini juga dikemukakan Wina

Sanjaya (2006: 74) bahwa mengajar diartikan sebagai proses penyampaian

informasi dari guru kepada siswa.

Pembelajaran adalah proses ninteraksi antara peserta didik dengan

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling hubungan

antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran

adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara guru dengan

peserta didik.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk

memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran

berkaitan erat jenis hakikat da jenis belajar serta hasil belajar tersebut.

Kegiatan belajar merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan

seluruh aspek psikofisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga aspek

neurofisiologis.Namun setelah guru berusaha untuk memusatkannya dan

menangkap perhatian siswa pada peristiwa pembelajaran maka sesuatu yang

asing itu menjadi berangsur-angsur berkurang. Oleh sebab itu, guru harus

mengupayaka semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan

perencanaan materi agar terjadi proses pembelajaran di dalam maupun di luar

kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan

sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi

social cultural melalui media massa. Dalam konteks pendidikan non formal

justru sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam

lingkungan masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa dan lain

sebagainya. Hanya sebagian kecil saja pembelajaran terjadi di kelas dan

lingkungan.

Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang Sisdiknas

pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar” jadi kita dapat mengetahui bahwa ciri pembelajaran

yaitu inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa ini menunjukkan

bahwa unsure kesengajaan dari pihak di luar individu yang melakukan proses

belajar, dalam hal ini pendidik secara perorangan atau kolektif dalam suatu

system, merupakan cirri utama dalam pembelajaran.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas.

Ini berarti proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak

jelas. Jika tujuannya tidak jelas, maka isi pengajaran berikut metode mengajar

juga tidak mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus

menyadari benar-benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar, metode

dan bahkan cara mengukur perubahan atau kemajuan yang dicapai. Untuk

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar, maka

seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar cocok untuk mencapai

tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegiatan

mengajar meliputi pengetahuan,menularkan sikap kecakapan atau

keterampilan, yang diatur sesuai dengan lingkungan dan menghubungkannya

dengan subyek yang sedang belajar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru, ini sesuai dengan yang dikemukakan Nana Sudjana (2005 : 19)

yaitu :

1) Merencanakan program belajar mengajar. 2) Melaksanakan dan memimpin/ mengelola proses belajar mengajar. 3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar. 4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang

studi atau mata pelajaran yang dipegangnya. Dalam kegiatmn pembelajaran guru bertugas merencanakan program

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilaikemajuan pembelajaran

dan menguasai materi ataubahan yang diajarkannya. Jika seorang guru meiliki

kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat dicapai dengan baik,

jika seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya meneola proses

pengajaran berupa aktivitas merencanakan dan mengorganisasikan semua

kegiatan. M. Saputra, Yuda (1999:4) mengemukakan bahwa:

Tugas utama seorang guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfer supaya proses belajar terjadi dikelas dilapangan, ciri utamanya terjadinya proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajaran dapat tercapai. Hal yang

terpentingdan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus mampu

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa

menjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks.Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip

H.J. Gino dkk (1998:51) bahwa perrubahan akibat belajar tidak hanya

mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan,

sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai

segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.

Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.

Menurut Wina Sanjaya (2006:30) bahwa sejumlah prinsip yang harus

diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya :

1) Berpusat pada siswa 2) Belajar dengan melakukan 3) Mengembangkan kemampuan social 4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah 5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah 6) Mengembangkan kreatifitas siswa 7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi 8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik 9) Belajar sepanjng hayat.

5. Upaya Meningkatkan Kompetensi

Upaya atau usaha merupakan salah satu cara untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan masalahdan solusi. Menurut Departemen Pendidikan Nasional

(2003) standar Kompetensi dalam mata pelajaran Penjas diartikan kemampuan

yang dapat dilakukan atau ditampilkan yang harus dimiliki oleh siswa. Sesuai

dengan pengertian tersebut, maka standar kompetensi Penjas adalah standar

kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa sebagai hasil mempelajari Penjas.

Untuk Mata pelajaran Penjas SMP/ MTs terdapat 7 kompetensi standar, yaitu:

a. Memperagakan tehnik dasar permainan dan olagraga berdasarkan konsep

yang benar dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Memperagakan jenis-jenis latihan fisik untuk meningkatkan kualitas fisik

motorik berdasarkan konsep yang benar dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya.

c. Memperagakan senam ketangkasan dan kemampuan dasar pengukuran

kemampuan gerak berdasarkan konsep yang benar dan nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya

d. Memperagakan tehnik dasar gaya renang berdasarkan konsep yang benar dan

nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

e. Memperagakan keterampilan dasar perkemahan, penjelajahan dan

penyelamatan aktivitas luar kelas berdasarkan konsep yang benar dan nilai-

nilai yang terkandung di dalamnya.

Menurut Lutan (2002), tujuan sekolah adalah untuk menjamin bahwa siswa

memiliki kompetensi keterampilan dan pengetahuan minimal sebagaimana

diinginkannya. Kemampuan sekolah dalam meraih tujuan kompetensi minimal

tersebut akan berbeda satu sama lain, siswa yang tidak dapat meraih tujuan

kompetensi minimal tersebut akan menjadi warga yang kurang produktif dan

hidup dalam masyarakan yang marginal. Setiap individu perlu memiliki

kompetensi dasar agar dapat menjadi warga Negara maupun pekerja yang baik.

Penguasaan kompetensi dasar dapat membantu individu dalam pertumbuhan

personil dan sosialnya. Para pendidik mempunyai kewajiban menciptakan

lingkungan yang dapat meningkatkan penguasaan kompetensi dasar secara

bertahap seperti membaca, menulis, berhitung dan berpikir ilmiah. Hal ini

mengandung arti harus adanya kejelasan antara tujuan, aktivitas belajar,

assessment, monitoring, remedial, penguasaan tahapan aktivitas belajar, urutan

belajar, dan tingkat kesulitan penguasaan kompetensi hingga mencerminkan

definisi kompetensi sebagaina yang diharapkan. Semua siswa, kecuali sebagian

kecil yang punya kelainan, akan mampu menguasai kompetensi minimal apabila

mendapatkan cukup waktu dan pembelajaran yang cocok. Faktor penentu

keberhasilan belajar adalah “waktu aktif belajar” yang digunakan siswa secara

langsung seperti “pengulangan” dan “latihan” dapat membantu mempercepat

penguasaan kompetensi. Penambahan waktu diberikan pada siswa yang

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

memerlukannya. Pemberian pekerjaan rumah harian (PR) dimaksudkan untuk

mengejar target kompetensi. Sementara pendekatan penguasaan kompetensi pada

awalnya lebih ditekankan, namun alternatif pendekatan lain juga harus

diperkenalkan terutama bagi siswa yang mendapat kesulitan dalam belajarnya.

6. Senam

Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan

perkembangan siswa. Olahraga senam yang dikenal dalam Bahasa Indonesia

sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari Bahasa

Inggris Gymnastics sendiri atau Belanda Gymnastiek. Kata gymnastiek tesebut

dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan kekuasaan

gerak sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah. Hal ini dapat

terjadi karena teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang,

sehingga belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti

gerak pemakainya. Menurut Imam Hidayat, mengingat begitu luasnya arti senam

serta berbagai karakteristik geraknya, memberikan pedoman untuk memperjelas

pengertian senam : Kalestenik, Tumbling, Akrobatik. Maksudnya adalah jika suatu

kegiatan fisik mengandung salah satu atau gabungan dari ketiga unsur di atas,

kegiatan itu bisa dikelompokkan sebagai senam.

a. Kalestenik

Bisa diartikan sebagai kegiatan memperindah tubuh melalui latihan

kekuatan. Maksudnya adalah latihan tubuh (baik memakai alat maupun tanpa

alat) untuk meningkatkan keindaha tubuh. Kalestenik diartikan sebagai

kegiatan atau latihan fisik untuk memelihara atau menjaga kesegaran jasmani

(senam pagi, senam kesegaran jasmani), meningkatkan kelenturan dan

keluwesan (misalnya senam wanita), serta memelihara tehnik dasar dan

keterampilan (misalnya untuk petinju atau pemain sepakbola).

b. Tumbling

Tumbling adalah gerakan yang cepatdan ekplosif dan merupakan

gerak yang pada umumnya dirangkaikan pada satu garis lurus. Adapun cirinya

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

adalah adanya unsur melompat, melayang bebas di udara dan dilakukan

dengan cepat.

c. Akrobatik

Akrobatik bisa diartikan sebagai keterampilan yang pada umumnya

menonjolkan fleksibilitas gerak dan balancing (keseimbangan) dengan

gerakan yang agak lambat.

Senam ialah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan

berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan

mengembangkan pribadi secara harmonis. Sistem senam yang dianut di

Indonesia adalah sistem Austria, dengan sistematikanya sebagai berikut :

1) Bagian Pemanasan

2) Bagian Inti

a) Latihan pembentukan

b) Latihan keseimbangan

c) Latihan kekuatan dengan ketangkasan

d) Latihan jalan dan lari

e) Latihan melompat dan meloncat

3) Bagian Penenangan

Keterampilan senam selalu dibangun di atas keterampilan dasar

lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Keterampilan Lokomotor

diterjemahkan sebagai gerak berpindah tempat antara lain : jalan, lari, lompat,

jingkat, leaping, skipping, dan sliding.

a. Keterampilan Nonlokomotor adalah gerak yang tidak berpindah tempat,

mengandalkan ruas-ruas persendian tubuh yang membentuk posisi-posisi

berbeda yang tetap tinggal dalam satu titik. Contoh contoh gerakan

nonlokomotor adalah melenting, meliuk, membengkok, dan sebagainya.

b. Keterampilan manipulatif sering diartikan sebagai kemampuan untuk

memanipulasi objek tertentu dengan anggota tubuh, tangan, kaki, dan kepala.

Keterampilan yang termasuk di dalamnya diantaranya adalah menangkap,

melempar, memukul, menendang, mendribil dan sebagainya.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Dari ketiga pola gerak di atas dapat dikombinasikan sehingga gerakan senam

tidak hanya dari satu pola saja. Kombinasi gerak ini mungkin terjadi apabila

satu gerakan diikuti oleh gerakan lainnya, kombinasi gerak ini sering dijumpai

dalam senam artistik terutama gerakan senam ketangkasan, yaitu pada saat

awalan sampai mendarat pada gerak lompat box.

Menurut Roji (2004:114), yang dimaksud senam ketangkasan adalah

gerakan senam yang menggunakan alat bantu yang berupa box senam atau apa

saja yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas senam.

7. Lompat Kangkang

Lompat kangkang adalah jenis lompatan yang menyebabkan pesenamkan

harus membuka kakinya (kangkang) pada saat melewati kuda. Dalam beberapa

hal, dari mulai awalan sampai bagaimana sikap lengan ketika ketika kontak

dengan kuda dan dorongan yang terjadi, samadengan lompat jongkok. Pembukaan

kaki terjadi selama terjadinya dorongan ke atas (awal dari layangan kedua), dan

kaki harus harus bersatu kembali sebelum fase penurunan layangan kedua.

Lompat kangkang di atas peti lompat dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a. Lari beberapa langkah, pada langkah terakhir kaki menolak sehingga badan

melenting ke depan.

b. Kedua tangan tertumpu pada peti lompat

c. Kedua kaki mengangkang ke samping agar dapat melewati peti lompat.

d. Saat pendaratan kaki dirapatkan lurus berdiri.

Latihan gerakan lompat kangkang memerlukan alat bantu. Latihan ini

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan

1) Berdiri menghadap arah box senam atau kuda-kuda lompat atau teman

yang membungkuk

2) Pandangan ke arah gerakan

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Tahap gerakan

1) Lakukan awalan lari cepat ke arah box senam atau kuda-kuda lompat atau

teman yang membungkuk

2) Saat mendekati box senam atau kuda-kuda lompat atau teman yang

membungkuk lakukan tumpuan dengan kedua kaki hingga menolak ke

depan atas

3) Saat kedua telapak tangan menyentuh atas box senam atau kuda-kuda

lompat atau punggung teman yang membungkuk pinggul detekuk dan

kedua kaki dibuka ke samping

4) Dengan cepat tolakkan kedua telapak tangan pada box senam atau kuda-

kuda lompat atau punggung senam dan angkat dada dan kepala ke atas

5) Setelah kedua kaki melewati box senam atau kuda-kuda lompat atau

punggung senam, luruskan panggul atau badan dan rapatkan kedua kaki

6) Mendarat dengan kedua ujung kaki agak rapat dan kedua lutut mengeper

c. Akhir Gerakan

1) Berdiri dengan kedua kaki agak rapat

2) Kedua lengan lurus ke atas

Kegiatan orientasi lompat kangkang meliputi :

a. Lompat kangkang dari atas kuda

b. Dengan awalan pendek lompat ke atas kuda-kuda dengan kaki terbuka,

kemudian lompat turun ke lantai

c. Menggunakan kuda-kuda memanjang, tendang tinggi ke belakang, badan

sedikit melenting. Ketika tangan kontak ke kuda-kuda, segera lipat panggul

dan dorongkan bahu untuk bisa mendarat di matras

d. Lompat kangkang yang melewati kuda-kuda yang melintang dengan jarak

antara kuda dan papan tolak dekat, kemudian secara bertahap jaraknya

diperpanjang.

Menurut Mahendra (2001), kondisioning khusus :

a. Kelentukan panggul untuk mendapatkan posisi straddle yang baik

b. Posisi tumpu depan sedikit melenting dan straddle ke berdiri

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Sama dengan nomor 2, tetapi straddle ke depan sehingga kaki mendarat di

depan tangan dengan posisi tubuh membungkuk kaki kangkang

d. Samadengan nomor 2, snap ke atas sampai posisi handstand dengan badan

lenting, kemudian lecut kaki ke bawah dengan kaki kangkang dan mendarat

dengan berdiri tegak

Berbeda dengan posisi pemberi bantuan pada lompat jongkok, pada

lompat kangkang, posisi pemberi bantuan adalah di depan kuda-kuda, dengan

keharusan untuk menangkap kedua belah tangan pesenam, dan segera menariknya

kebelakang sambil dirinya bergerak mundur menghindari tubuh pesenam yang

datang mendarat. Pemberi bantuan harus sangat mahir dalam hal ini, karena

timing penangkapan tangan dan bergerak mundur harus benar-benar tepat.

Ada 3 model pembelajaran gerakan lompat kangkang :

a. Model I

Melompat dan mendarat di atas box senam. Latihan dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

1) Kedua tangan bertumpu pada box senam dan kedua kaki mendarat di

atasnya (posisi jongkok)

2) Berdiri lalu melompat dan mendarat pada matras (saat mendarat kedua

lutut mengeper)

3) Tinggi box senam tidak boleh lebih dari ketinggian lutut

4) Bila sudah menguasai gerakan, box senam agak ditindihkan secara

bertahap

b. Model II

Melompat melewati box senam dengan kedua kaki dibuka ke

samping. Latihan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Kedua tangan bertumpu pada box senam dan kedua kaki dibuka ke

samping (kangkang) dan mendarat pada matras di depannya

2) Tinggi box senam tidak boleh lebih dari ketinggian lutut.

3) Bila sudah menguasai gerakan, box senam agak ditinggikan secara

bertahap.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Model III

Melakukan lompat kangkang dengan awalan lari melewati box senam atau

kuda-kuda lompat atau teman yang membungkuk.

B. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah bisa berlangsung

dengan efektif dan optimal tergantung oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara

lain, dari guru, fasilitas dan metode mengajar. Metode adalah suatu cara dalam

menyampaikan materi pembelajaran.

Permainan dapat menjadi pendekatan materi pembelajaran, ini

dikarenakan permainan siswa secara tidak langsung belajar melakukan teknik

yang akan dilaksanakan dalam materi pembelajaran. Melalui Pembelajaran

Bertingkat dalam lompat kangkang diharapkan dapat mengoptimalkan

pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti

pembelaaran, dengan terbentuknya suasana ini tujuan dari pembelaaran akan

tercapai dengan mudah.

Penelitian ini memfokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan

lompat kangkang melalui pembelajaran bertingkar dalam pembelajaran lompat

kangkang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pagentan Kabupaten Banjarnegara.

Hasil dari penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

pembelajaran Lompat Kankang melalui pembelajaran bertingkat, terhadap sikap

siswa dalam mengikuti pembelajaran, sikap siswa dalam hal ini antusias siswa,

kegembiraan siswa dan keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas

VIII C SMP Negeri 1 Pagentan Kecamatan Pagentan Kabupaten

Banjarnegara.

2. Waktu Penelitian

Dengan beberapa pertimbangan, penulis menentukan penggunaan

waktu penelitian selama 4 bulan; yaitu antara bulan April sampai dengan Juli 2012.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan Penelitian BULAN

Apr Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi

masalah pembelajaran, merancang tindakan

c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan

instrumen penelitian (lembar observasi)

e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I

- perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi

b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi

3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun laporan/skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Avction Research) yang dilakukan langsung oleh guru yang bersangkutan atau

peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya

terdiri dari dua pertemuan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penilaian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pagentan

Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara pada semester 2 tahun pelajaran

2011/2012, sebanyak 31 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 12 dan siswa

perempuan 19.

C. Sumber Data

Dalam penelitian ini data diambil dari: (1) Siswa, untuk mendapat data

teknik lompat kangkang, (2) Guru, sebagai kolaborator untuk mendapat data

tentang peningkatan hasil belajar lompat kangkangi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes dan

observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam

melakukan lompat kangkang yang dilakukan siswa kelas VIII C SMP Negeri

1 Pagentan Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara Tahun Peljaran

2011/2012.

2. Pengamatan atau observasi dipergunakan sebagai tehnik untuk

mengumpulkan data tentang aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar

pada saat menerapkan cara melakukan lompat kangkang dengan melalui

pembelajaran bertingkat siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pagentan

Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.

Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

No Jenis Data Sumber Data

Tehnik Pengumpul

an Data Instrumen

1 Teknik Lompat Kangkang melalui pembelajaran bertingkat

Siswa Kelas VIII

Tes dan Peragaan Praktik

Tes Ketrampilan Lompat Kangkang

2 Aktifitas siswa Pelaksanaan Pembelajaran

Pengamatan Observasi

Tabel 3.2. Teknik dan alat pengumpulan data

E. Uji Validitas Data

Validasi data adalah suatu kegiatan pengujian terhadap keobjektifan dan

keabsahan data. Validasi data dilakukan untuk mendapatkan data yang benar-

benar mendukung dan sesuai dengan karakteristik permasalahan maupun tujuan

penelitian. Validitas data dilakukan agar data yang diperoleh objektif, sahih, dan

andal. Validasi atau pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian tindakan kelas

ini dilakukan dengan berpedoman pada teknik penetapan aktivitas pembelajaran

pada siklus-siklus berikutnya, yang diperoleh berdasarkan hasil refleksi atau

aktivitas dan hasil pengamatan pada siklus sebelumnya.

Validitas data dalam penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan

triangulasi untuk meminimalkan subjektivitas. Triangulasi adalah pengecekan

kebenaran data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dengan cara

mengkonfirmasikan kebenaran data, yaitu upaya mendapatkan informasi dari

sumber lain mengenai kebenaran data penelitian. Tindakan dalam teknik

triangulasi antara lain: (a) menggunakan cara yang bervariasi untuk memperoleh

data yang sama, misalnya untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis, (b)

melakukan uji coba tes penguasaan siswa, (c) melakukan uji coba kuesioner

perhatian siswa, (d) menggali data yang sama dari sumber yang berbeda yaitu

mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian dengan cara

mengkonfirmasikannya dengan sumber data agar informasi yang diperoleh benar-

benar valid atau dapat dipercaya, (e) melakukan pengecekan ulang dari data yang

telah terkumpul, (f) melakukan pengolahan dan analisis ulang dari data yang

terkumpul.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Selain itu uji validitas data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan

audit trail dan expert opinion. Audit trail yakni dilakukan dengan memeriksa

catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau peer observer atau teman sejawat

yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan PTK. Expert opinion

yaitu kegiatan untuk mengkonsultasikan hasil temuan atau meminta nasihat

kepada para ahli. Dalam penelitian ini, penulis mengkonsultasikan hasil temuan-

temuan kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan terhadap

masalah penelitian.

Uji validitas data dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti, observer,

dan kolaborator, yaitu:

1. Peneliti

Nama : WIDADA

NIM : X 4711263

2. Observer 1 : SUYADI

NIM : X.4711229

3. Kolaborator :

Nama : ROSSIANAN SUSIANDARI

NIP : 19701220 199512 2 003

Jabatan : Kepala SMPN 1 Pagentan

Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara

F. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi, dan tes

hasil belajar.

1. Analisis Data Lembar Observasi

Data observasi diperoleh pada setiap tindakan untuk menilai ada

perubahan peningkatan sikap siswa pada setiap siklus. Data ini disajikan

secara deskriptif pada hasil penelitian.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Analisis Hasil Tes belajar

Hasil tes belajar yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dihitung

nilai rata-rata, kemudian dikategorikan dalam batas-batas penilaian yang

didasarkan pada ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian reflektif yang

dilaksanakan secara siklus (berdaur). Penelitian tindakan kelas terdiri atas

rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan

utama yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan tindakan (Planning),

pelaksanaan tindakan (acting), melakukan pengamatan (observing), dan

melakukan refleksi (reflecting).

Hubungan keempar kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Diagram Daur Penelitian tindakan kelas

Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses

pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan:

perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang sehingga permasalahan

dapat teratasi. Adapun daur untuk masing-masing siklus adalah sebagai

berikut:

Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 3.2. Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran

Pada tahap perencanaan disusun rancangan tindakan yang menjelaskan

mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan

dilakukan. Peneliyi menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan

perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk

merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap tindakan,

rancangan strategi dan skenario pembelajaran akan diterapkan. Untuk tahap

pengamatan atau observasi sebenarnya berjalan simultan dengan pelaksanaan

tindakan, dengan kata lain pengaatan dilakukan pada waktu tindakan sedang

berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kemudian

berdasarkan data yang terkumpul dilakukan refleksi terhadap tindakan yang telah

dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,

setelah itu dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Permasalahan Perencanaan

Pelaksanaan

SIKLUS II

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Simpulan

Pelaksanaan Refleksi

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1. Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti utama dan kolaborator menyusun skenario

pembelajaran yang terdiri dari:

1) Tim peneliti menyusun rencana pembelajaran berdasarkan

keberhasilan dari refleksi siklus 1

1) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu

penilaian Lompat Kangkang

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

3) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

1) Kegiatan Awal

Persiapan Guru

a) Guru Menyiapkanperalatan/ media pembelajaran, setting/ letakalat,

dsb

b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk menumbuhkan

respon siswa.

KegiatanPendahuluan

a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, bersap 4 dengan

disiplin.

& @@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@

Ket: & : guru @ : siswa

b) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi,

siswa melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

c) Gurumemberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran,siswa mendengarkan dengan penuh perhatian.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

d) Guru memberikan pemanasan dalam bentukpermainan

menjalaikan. Siswa dalam 2 kelompok putera/puteri membuat

regumasing-masing.3 anak dari regu putera menjadi jala,begitu

pula 3 anak dari regu puteri. Yang lainnya menyebar didalam

batas kolam,sebagai ikan.Bila ada tanda peluit dubunyikan jala

mengejar ikan untuk dijaring,anak yang terjaring diberikan

hukuman.

e) Guru memberikan gerakan squat-thrus.

f) Hit1.Anak jongkok kedua tangan bertumpu dilantai.

g) Hit.2.Kedua kaki dibuka kesamping bersama-sama

h) Hit 3.Kembali posisi jongkok

i) Hit 4.Berdiri kembali tegak.

j) Anak melakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelasan cara melakukan awalan lompat kangkang.

· Setelah ada aba-aba siswa berlari sampai batas

tertentu,kemudian melompat dengan bertumpu dengan kedua

kaki.Dilakukan berulang-ulang dengan bersungguh-sungguh.

b) Guru menjelasan cara melakukan tumpuan pada bok.

· Setelah awalan lari siswa menumpu dengan kedua tangan pada

bok selebar bahu masing-masing disertai kedua kaki

menolak/melompat keatas.Semua gerakan dilakukan dengan

tekun dan sungguh-sungguh.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c) Guru menjelaskan posisi melayang pada bok.

· Setelah kedua tangan menumpu disertai kedua kaki

menolak,kemudian kedua kaki dibuka lebar-lebar kesamping

dan dilanjutkan duduk diatas bok.Dilakukan berulang-ulang

secara tekun dan berani.

d) Guru menjelaskan cara pendaratan

· Mendaratkankedua kaki didepan Boks dengan cara mengeper

pada Lututnya kedua tangan segera lepas dari boks luruskan

kedepan disertai pandangan ke muka

3). Kegiatan Akhir

a) Siswadibariskan4bersapdanmelakukanpendinginansambil

bernyanyi (colling down), siswa melakukan dengadisiplin dan

penuh tanggungjawab.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran

yang telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan

tekun dan berusaha menjawab dengan penuh keberanian dan

percaya diri.

c) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun,

sungguh-sungguh dan penuh toleransi.

c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing)

1) Mengamati siswa

2) Pengisian lembar observasi

3) Mendomonstrasikan pembelajaran

d. Refleksi

Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi. Refleksi ini

dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan, selanjutnya

mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Siklus Kedua

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti utama dan kolaborator menyusun skenario

pembelajaran yang terdiri dari:

1) Tim peneliti menyusun rencana pembelajaran berdasarkan

keberhasilan dari refleksi siklus 1

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu

penilaian Lompat Kangkang

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

1) Kegiatan Awal

Persiapan Guru

a) Guru Menyiapkan peralatan/ media pembelajaran, setting/ letak

alat, dsb

b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk menumbuhkan

respon siswa.

KegiatanPendahuluan

a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, bersap 4 dengan

disiplin.

& @@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@

Ket: & : guru @ : siswa

b) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi,

siswa melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

c) Gurumemberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran,siswa mendengarkan dengan penuh perhatian.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d) Guru memberikan pemanasan dalam bentukpermainan

menjalaikan. Siswa dalam 2 kelompok putera/puteri membuat

regumasing-masing.3 anak dari regu putera menjadi jala,begitu

pula 3 anak dari regu puteri. Yang lainnya menyebar didalam

batas kolam,sebagai ikan.Bila ada tanda peluit dubunyikan jala

mengejar ikan untuk dijaring,anak yang terjaring diberikan

hukuman.

e) Guru memberikan gerakan squat-thrus.

f) Hit1.Anak jongkok kedua tangan bertumpu dilantai.

g) Hit.2.Kedua kaki dibuka kesamping bersama-sama

h) Hit 3.Kembali posisi jongkok

i) Hit 4.Berdiri kembali tegak.

j) Anak melakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelasan cara melakukan awalan lompat kangkang.

· Setelah ada aba-aba siswa berlari sampai batas

tertentu,kemudian melompat dengan bertumpu dengan kedua

kaki.Dilakukan berulang-ulang dengan bersungguh-sungguh.

b) Guru menjelasan cara melakukan tumpuan pada bok.

· Setelah awalan lari siswa menumpu dengan kedua tangan pada

bok selebar bahu masing-masing disertai kedua kaki

menolak/melompat keatas.Semua gerakan dilakukan dengan

tekun dan sungguh-sungguh.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

c) Guru menjelaskan posisi melayang pada bok.

· Setelah kedua tangan menumpu disertai kedua kaki

menolak,kemudian kedua kaki dibuka lebar-lebar kesamping

dan dilanjutkan duduk diatas bok.Dilakukan berulang-ulang

secara tekun dan berani.

d) Guru menjelaskan cara pendaratan

· Mendaratkankedua kaki didepan Boks dengan cara mengeper

pada Lututnya kedua tangan segera lepas dari boks luruskan

kedepan disertai pandangan ke muka

3). Kegiatan Akhir

a) Siswa dibariskan 4 bersap dan melakukan pendinginan sambil

bernyanyi (colling down), siswa melakukan dengadisiplin dan

penuh tanggungjawab.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran

yang telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan

tekun dan berusaha menjawab dengan penuh keberanian dan

percaya diri.

c) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun,

sungguh-sungguh dan penuh toleransi

c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing)

1) Mengamati siswa

2) Pengisian lembar observasi

3) Mendomonstrasikan pembelajaran

d. Refleksi (Reflecting)

Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi. Refleksi ini

dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan, selanjutnya

mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

H. Target Capaian Tiap Siklus

1. Secara individu siswa dikatakan tuntas belajar jika telah menguasai 70%

materi atau mendapat nilai sesuai KKM yakni 70.

2. Secara klasikal, penelitian ini dikatakan berhasil meningkatkan pembelajaran

lompat jauh, jika 80% dari jumlah siswa tuntas belajar.

Prosentase indikator pencapaian keberhasialan penelitian pada tabel berikut:

Tabel 3.3. Prosentase Target Capaian

Aspek yang diukur Pecapaian target capaian

Cara mengukur Kondisi Awal

Siklus I Siklus II

Kemampuan Lompat

Kangkang

38.70%

70%

80%

Diamati pada saat guru

memberikan materi

Lompat Kangkang

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pratindakan

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja

ketrampilan gerak dasar Lompat Kangkang. Observasi dan tes unjuk kerja

digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa

dalam melakukan lompat kangkang, baik mengenai ketrampilan maupun

mengenai rangkaian gerakan sebelum diberikan tindakan berupa penerapan

pembelajaran bertingkat dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada indikator sebelum diberi

tindakan berupa penerapan pembelajaran bertingkat dalam kegiatan belajar

mengajar (pra siklus, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan

No Nama Siswa Nilai Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas 1 Afiakal Khosianah 71 √ 2 Amira Lusi Utami 61 √ 3 Andi Hermawan 61 √ 4 Aprilia Fani Sabila 64 √ 5 Andrianto 71 √ 6 Bariklana Wildan 61 √ 7 Dwi Margiati 61 √ 8 Estri Nuri Masruroh 61 √ 9 Evi Retno Istiana 78 √ 10 Fauzi Setiawan 57 √ 11 Ferita 57 √ 12 Ferlin Setiadi 57 √ 13 Ferry Fadilah 78 √ 14 Ita Isnaeni 57 √ 15 Indah Dwi Fatmawati 57 √ 16 Irwan 78 √ 17 Isnaeni Afriyanti 75 √ 18 Kami Nuryanti 75 √ 19 Karomah 61 √ 20 Krisma Ayuningsih 64 √ 21 Merti Farida 75 √ 22 Novik Pangestu 57 √ 23 Prasetyo Yunus 57 √ 24 Rini Harisa 75 √ 25 Roso Kusmono 61 √ 26 Sarmono 75 √ 27 Slamet Nurkholifah 61 √ 28 Sri Windiyani 61 √ 29 Sugeng Riyai 75 √ 30 Umi Starifah 61 √ 31 Vicky Nurviana 75 √ Jumlah Nilai 2038 12 siswa 19 siswa Nilai Rata-Rata 65.70 Nilai Tertinggi 78 Nilai Terendah 57 Ketuntasan Belajar 38.70% 61.30%

Berdasarkan hasil pratindakan pada tabel 4.1, diketahui ada beberapa siswa

yang mampu melakukan lompat kangkang dengan baik atau memperoleh nilai 7

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

ke atas. Dari hasil kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan lompat

kangkang ada 12 siswa (38.70%) sedangkan siswa lainnya masih mendapat nilai

di bawah KKM atau sebesar 19 siswa (61.30%). Hasil ketuntasan pada pra

tindakan juga dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

Tuntas TidakTuntas

Gambar 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar ada Pra Tindakan

Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan sebagian besar siswa

dalam melakukan gerak dasar lompat kangkang masih rendah. Untuk

memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran

lompat kangkang, maka dilakukan tindakan melalui pembelajaran bertingkat.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk

menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang

diterapkan masing-masing menggunakan pembelajaran betingkat dalam kegiatan

pembelajaran. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan

oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi

dan tes unjuk kerja dalam lompat kangkang pada setiap siklus yang meliputi

aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Kegiatan selanjutnya setelah observasi

awal yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan serta refleksi terhadap

tindakan.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Hasil Tindakan Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas terdiri 2 siklus menurut Kemmis dan MC

Taggart tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Diawali

siklus I kemudian hasilnya direfleksikan agar diketahui tingkat keberhasilannya.

Jika siklus I belum menunjukkan hasil yang diinginkan, maka dilanjutkan siklus II

demikian seterusnya sampai dengan tercapainya tujuan penelitian yaitu 80%.

a. Tahap Rancangan Persiapan (Planning)

Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaborasi dalam menentukan langkah-

langkah pengembangan yang meliputi :

1) Penentuan waktu dan kelas

2) Perencanaan tindakan yang akan diberikan (game dan materi)

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran

a) Bok/peti

b) Peluit

c) Busa/matras

d) Bilah bambu

e) Meja/kursi

5) Membuat lembar observasi

6) Mendesain alat evaluasi

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2012 di halaman SMP Negeri 1

Pagentan Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara.

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru pada siklus I pertemuan pertama yaitu:

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1) Kegiatan Awal (10 menit)

Persiapan Guru

d) Guru Menyiapkanperalatan/ media pembelajaran, setting/ letakalat,

dsb

e) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk menumbuhkan

respon siswa.

KegiatanPendahuluan

a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, bersap 4 dengan disiplin.

b) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi, siswa

melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

c) Gurumemberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran,siswa mendengarkan dengan penuh perhatian.

d) Guru memberikan pemanasan dalam bentukpermainan menjalaikan.

Siswa dalam 2 kelompok putera/puteri membuat regumasing-

masing.3 anak dari regu putera menjadi jala,begitu pula 3 anak dari

regu puteri. Yang lainnya menyebar didalam batas kolam,sebagai

ikan.Bila ada tanda peluit dubunyikan jala mengejar ikan untuk

dijaring,anak yang terjaring diberikan hukuman.

e) Guru memberikan gerakan squat-thrus.

f) Hit1.Anak jongkok kedua tangan bertumpu dilantai.

g) Hit.2.Kedua kaki dibuka kesamping bersama-sama

h) Hit 3.Kembali posisi jongkok

i) Hit 4.Berdiri kembali tegak.

j) Anak melakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelasan cara melakukan awalan lompat kangkang.

· Setelah ada aba-aba siswa berlari sampai batas tertentu,kemudian

melompat dengan bertumpu dengan kedua kaki.Dilakukan

berulang-ulang dengan bersungguh-sungguh.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b) Guru menjelasan cara melakukan tumpuan pada bok.

· Setelah awalan lari siswa menumpu dengan kedua tangan pada bok

selebar bahu masing-masing disertai kedua kaki

menolak/melompat keatas.Semua gerakan dilakukan dengan tekun

dan sungguh-sungguh.

c) Guru menjelaskan posisi melayang pada bok.

· Setelah kedua tangan menumpu disertai kedua kaki

menolak,kemudian kedua kaki dibuka lebar-lebar kesamping dan

dilanjutkan duduk diatas bok.Dilakukan berulang-ulang secara

tekun dan berani.

d) Guru menjelaskan cara pendaratan

· Mendaratkan kedua kaki didepan Boks dengan cara mengeper

pada Lututnya kedua tangan segera lepas dari boks luruskan

kedepan disertai pandangan ke muka

3). Kegiatan Akhir

a) Siswa dibariskan 4 bersap dan melakukan pendinginan sambil

bernyanyi (colling down), siswa melakukan dengadisiplin dan penuh

tanggungjawab.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan tekun dan

berusaha menjawab dengan penuh keberanian dan percaya diri.

c) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun, sungguh-

sungguh dan penuh toleransi

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2012.

Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal (15 menit)

Persiapan Guru

a) Guru Menyiapkanperalatan/ media pembelajaran, setting/ letakalat,

dsb

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk menumbuhkan

respon siswa.

KegiatanPendahuluan

a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, bersap 4 dengan disiplin.

b) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi, siswa

melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

c) Gurumemberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran,siswa mendengarkan dengan penuh perhatian.

d) Guru memberikan pemanasan dalam bentukpermainan menjalaikan.

Siswa dalam 2 kelompok putera/puteri membuat regu masing-

masing.3 anak dari regu putera menjadi jala,begitu pula 3 anak dari

regu puteri. Yang lainnya menyebar didalam batas kolam,sebagai

ikan.Bila ada tanda peluit dubunyikan jala mengejar ikan untuk

dijaring,anak yang terjaring diberikan hukuman.

e) Guru memberikan gerakan squat-thrus.

f) Hit1.Anak jongkok kedua tangan bertumpu dilantai.

g) Hit.2.Kedua kaki dibuka kesamping bersama-sama

h) Hit 3.Kembali posisi jongkok

i) Hit 4.Berdiri kembali tegak.

j) Anak melakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

3) Kegiatan Inti (55 menit)

a) Guru menjelasan cara melakukan awalan lompat kangkang.

· Setelah ada aba-aba siswa berlari sampai batas tertentu,kemudian

melompat dengan bertumpu dengan kedua kaki.Dilakukan

berulang-ulang dengan bersungguh-sungguh.

b) Guru menjelasan cara melakukan tumpuan pada bok.

· Setelah awalan lari siswa menumpu dengan kedua tangan pada bok

selebar bahu masing-masing disertai kedua kaki

menolak/melompat keatas.Semua gerakan dilakukan dengan tekun

dan sungguh-sungguh.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c) Guru menjelaskan posisi melayang pada bok.

· Setelah kedua tangan menumpu disertai kedua kaki

menolak,kemudian kedua kaki dibuka lebar-lebar kesamping dan

dilanjutkan duduk diatas bok.Dilakukan berulang-ulang secara

tekun dan berani.

d) Guru menjelaskan cara pendaratan

· Mendaratkankedua kaki didepan Boks dengan cara mengeper pada

Lututnya kedua tangan segera lepas dari boks luruskan kedepan

disertai pandangan ke muka

3). Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Siswa dibariskan 4 bersap dan melakukan pendinginan sambil

bernyanyi (colling down), siswa melakukan dengadisiplin dan penuh

tanggungjawab.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan tekun dan

berusaha menjawab dengan penuh keberanian dan percaya diri.

c) Siswa dipersilahkan untukberdoa, dilakukan dengan tekun, sungguh-

sungguh dan penuh toleransi

c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing)

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan

berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat

keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk

tahap pembelajaran pada siklus berikutnya.

1. Aktivitas Siswa

Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman

pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada

siklus I ini belum menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang tidak

mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung,

selain itu di dalam pembelajaran banyak siswa yang kurang aktif dan

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

hanya melihat teman yang mampu menguasai materi pembelajaran.

Akibatnya pada saat guru memberikan pembelajaran banyak siswa yang

enggan mengeluarkan kemampuannya, sebagian siswa saja yang aktif

melaksanakan pembelajaran yang diberikan peneliti.

Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar Siklus I:

Tabel 4.2. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I

No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jml Rata-Rata

Jml Rata-Rata

1 Memperhatikan.penjelasan.guru 74 2.38 82 2.64 2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 69 2.22 83 2.67 3 Menanyakan yang kurang dimengerti 72 2.32 78 2.51 4 Merespon pertanyaan 69 2.22 79 2.54 5 Mengkomunikasikan gagasan

dengan sesama teman 64 2.06 78 2.51

6 Perilaku yang menyimpang dalam KBM

72 2.32 81 2.61

Jumlah 420 13.54 481 15.51 Rata-rata Siklus I 15.52 2.42 Kriteria Cukup Baik

Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam

pembelajaran Siklus I diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan I

adalah 13.54, sedangkan pada pertemuan II rata-rata aktivitas siswanya

sebesar 15.51. Meski demikian hasil ini dirasa masih kurang maksimal,

karena masih banyak siswa yang sering ribut sendiri yang dikarenakan

siswa belum terbiasa dengan pembelajaran tersebut, serta peran guru yan

belum optimal dalam mengkondisikan siswa selama proses pembelajaran.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.3. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas 1 Afiakal Khosianah 78 √ - 2 Amira Lusi Utami 71 √ - 3 Andi Hermawan 61 - √ 4 Aprilia Fani Sabila 78 √ - 5 Andrianto 71 √ - 6 Bariklana Wildan 61 - √ 7 Dwi Margiati 61 - √ 8 Estri Nuri Masruroh 78 √ - 9 Evi Retno Istiana 78 √ - 10 Fauzi Setiawan 61 - √ 11 Ferita 78 √ - 12 Ferlin Setiadi 61 - √ 13 Ferry Fadilah 82 √ - 14 Ita Isnaeni 61 - √ 15 Indah Dwi Fatmawati 61 - √ 16 Irwan 78 √ - 17 Isnaeni Afriyanti 78 √ - 18 Kami Nuryanti 75 √ - 19 Karomah 71 √ - 20 Krisma Ayuningsih 64 - √ 21 Merti Farida 75 √ - 22 Novik Pangestu 61 - √ 23 Prasetyo Yunus 61 - √ 24 Rini Harisa 78 √ - 25 Roso Kusmono 61 - √ 26 Sarmono 78 √ - 27 Slamet Nurkholifah 75 √ - 28 Sri Windiyani 61 - √ 29 Sugeng Riyai 75 √ - 30 Umi Starifah 78 √ - 31 Vicky Nurviana 78 √ - Jumlah Nilai 2179 19 siswa 12 siswa Nilai Rata-Rata 70.29 Nilai Tertinggi 73 Nilai Terendah 61 Ketuntasan Belajar 61.30% 38.70%

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Nilai hasil belajar tertinggi yang dicapai siswa pada siklus I

adalah 73 dan nilai terendah adalah 61 nilai rata-rata ulangan harian siswa

yang dicapai pada siklus I ini adalah 70.29, siswa yang mengalami

ketuntasan belajar mencapai 19 siswa atau 61.30% dari 31 siswa,

sedangkan yang belum tuntas mencapai 12 siswa atau 38.70% dari 31

siswa.

Dari data pada tabel 4.3, maka ketuntasan belajar siswa dapat

digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

Tuntas TidakTuntas

Gambar 4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan hasil analisis data pada tahap observasi dan evaluasi

selanjutnya dilakukan refleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Pada tahap ini, peneliti dapat mengetahui besarnya

partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sehingga dapat digunakan

untuk menentukan pelaksanaan tindakan pada siklus I diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Peneliti harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif,

nyaman dan mengajak siswa untuk berani mempraktikkan gerakan

yang dicontohkan oleh peneliti.

2) Peneliti mengajak siswa untuk lebih mendalami tentang teknik lompat

kangkang.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Hasil Penelitian Siklus II

Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Pada Siklus II, materi

pembelajaran yang disampaikan adalah lompat kangkang melalui pembelajaran

bertingkat dirancang dan tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Secara rinci, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada Siklus II dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaborasi dalam menentukan

langkah-langkah pengembangan yang meliputi :

1) Penentuan waktu dan kelas

2) Perencanaan Tindakan yang akan diberikan (game dan materi)

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran

a) Bok/peti

b) Peluit

c) Busa/matras

d) Bilah bambu

e) Buku daftar siswa

5) Membuat lembar observasi

6) Mendesain alat evaluasi

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali

perteman. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Sabtu 25 Mei 2012 di halaman SMP Negeri 1

Pagentan Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara.

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru pada pertemuan pertama yaitu:

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

1) Kegiatan Awal (15 menit)

Persiapan Guru

a) Guru Menyiapkan peralatan/ media pembelajaran, setting/ letakalat,

dsb

b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk menumbuhkan

respon siswa.

KegiatanPendahuluan

a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, bersap 4 dengan disiplin.

b) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi, siswa

melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

c) Gurumemberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran,siswa mendengarkan dengan penuh perhatian.

d) Guru memberikan pemanasan dalam bentukpermainan menjalaikan.

Siswa dalam 2 kelompok putera/puteri membuat regumasing-masing.3

anak dari regu putera menjadi jala,begitu pula 3 anak dari regu puteri.

Yang lainnya menyebar didalam batas kolam,sebagai ikan.Bila ada

tanda peluit dubunyikan jala mengejar ikan untuk dijaring,anak yang

terjaring diberikan hukuman.

e) Guru memberikan gerakan squat-thrus.

f) Hit1.Anak jongkok kedua tangan bertumpu dilantai.

g) Hit.2.Kedua kaki dibuka kesamping bersama-sama

h) Hit 3.Kembali posisi jongkok

i) Hit 4.Berdiri kembali tegak.

j) Anak melakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

2) Kegiatan Inti (55 menit)

a) Guru menjelasan cara melakukan awalan lompat kangkang.

· Setelah ada aba-aba siswa berlari sampai batas tertentu,kemudian

melompat dengan bertumpu dengan kedua kaki.Dilakukan

berulang-ulang dengan bersungguh-sungguh.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

b) Guru menjelasan cara melakukan tumpuan pada bok.

· Setelah awalan lari siswa menumpu dengan kedua tangan pada bok

selebar bahu masing-masing disertai kedua kaki

menolak/melompat keatas.Semua gerakan dilakukan dengan tekun

dan sungguh-sungguh.

d) Guru menjelaskan posisi melayang pada bok.

· Setelah kedua tangan menumpu disertai kedua kaki

menolak,kemudian kedua kaki dibuka lebar-lebar kesamping dan

dilanjutkan duduk diatas bok.Dilakukan berulang-ulang secara

tekun dan berani.

d) Guru menjelaskan cara pendaratan

· Mendaratkankedua kaki didepan Boks dengan cara mengeper pada

Lututnya kedua tangan segera lepas dari boks luruskan kedepan

disertai pandangan ke muka

3). Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Siswa dibariskan 4 bersap dan melakukan pendinginan sambil

bernyanyi (colling down), siswa melakukan dengadisiplin dan penuh

tanggungjawab.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan tekun dan

berusaha menjawab dengan penuh keberanian dan percaya diri.

c) Siswa dipersilahkan untukberdoa, dilakukan dengan tekun, sungguh-

sungguh dan penuh toleransi

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Mei 2012.

Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal (15 menit)

Persiapan Guru

a) Guru Menyiapkan peralatan/ media pembelajaran, setting/ letakalat,

dsb

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk menumbuhkan

respon siswa.

KegiatanPendahuluan

a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, bersap 4 dengan disiplin.

b) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi, siswa

melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

c) Gurumemberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran,siswa mendengarkan dengan penuh perhatian.

d) Guru memberikan pemanasan dalam bentukpermainan menjalaikan.

Siswa dalam 2 kelompok putera/puteri membuat regumasing-masing.3

anak dari regu putera menjadi jala,begitu pula 3 anak dari regu puteri.

Yang lainnya menyebar didalam batas kolam,sebagai ikan.Bila ada

tanda peluit dubunyikan jala mengejar ikan untuk dijaring,anak yang

terjaring diberikan hukuman.

e) Guru memberikan gerakan squat-thrus.

f) Hit1.Anak jongkok kedua tangan bertumpu dilantai.

g) Hit.2.Kedua kaki dibuka kesamping bersama-sama

h) Hit 3.Kembali posisi jongkok

i) Hit 4.Berdiri kembali tegak.

j) Anak melakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

2) Kegiatan Inti (55 menit)

a) Guru menjelasan cara melakukan awalan lompat kangkang.

· Setelah ada aba-aba siswa berlari sampai batas tertentu,kemudian

melompat dengan bertumpu dengan kedua kaki.Dilakukan

berulang-ulang dengan bersungguh-sungguh.

b) Guru menjelasan cara melakukan tumpuan pada bok.

· Setelah awalan lari siswa menumpu dengan kedua tangan pada bok

selebar bahu masing-masing disertai kedua kaki

menolak/melompat keatas.Semua gerakan dilakukan dengan tekun

dan sungguh-sungguh.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c) Guru menjelaskan posisi melayang pada bok.

· Setelah kedua tangan menumpu disertai kedua kaki

menolak,kemudian kedua kaki dibuka lebar-lebar kesamping dan

dilanjutkan duduk diatas bok.Dilakukan berulang-ulang secara

tekun dan berani.

d) Guru menjelaskan cara pendaratan

· Mendaratkankedua kaki didepan Boks dengan cara mengeper pada

Lututnya kedua tangan segera lepas dari boks luruskan kedepan

disertai pandangan ke muka

3). Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Siswa dibariskan 4 bersap dan melakukan pendinginan sambil

bernyanyi (colling down), siswa melakukan dengadisiplin dan penuh

tanggungjawab.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan tekun dan

berusaha menjawab dengan penuh keberanian dan percaya diri.

c) Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun, sungguh-

sungguh dan penuh toleransi

c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing)

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan

berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat

keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk

tahap pembelajaran pada siklus berikutnya, dan apabila suah memenuhi

standar keberhasilan maka penelitian dinyatakan berhasil.

1) Aktivitas Siswa

Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman

pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada

siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang

sudah mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

berlangsung, Dalam pembelajaran banyak siswa yang sudah aktif dan

mampu menguasai materi pembelajaran. Akibatnya pada saat guru

memberikan pembelajaran banyak siswa yang sudah bisa mengeluarkan

kemampuannya, hanya satu, dua siswa saja yang tidak aktif melaksanakan

pembelajaran yang diberikan guru

Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar Siklus II:

Tabel 4.4. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I

No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jml Rata-Rata Jml

Rata-Rata

1 Memperhatikan.penjelasan.guru 93 3.00 108 3.48 2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 87 2.80 107 3.45 3 Menanyakan yang kurang dimengerti 89 2.87 107 3.45 4 Merespon pertanyaan

90 2.90 109 3.51

5 Mengkomunikasikan gagasan dengan sesama teman

84 2.70 102 3.29

6 Perilaku yang menyimpang dalam KBM

84 2.70 109 3.29

Jumlah 527 17 662 21.35 Rata-rata Siklus II 19.17 3.19 Kriteria Baik

Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam

pembelajaran Siklus II diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan

pertama sebesar 17, sedangkan pada pertemuan kedua sebesar 21.35

2) Hasil Belajar Siswa

Hasil pembelajaran siswa yang dilakukan pada akhir Siklus II

sebagai berikut :

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas 1 Afiakal Khosianah 89 √ 2 Amira Lusi Utami 89 √ 3 Andi Hermawan 82 √ 4 Aprilia Fani Sabila 82 √ 5 Andrianto 78 √ 6 Bariklana Wildan 73 √ 7 Dwi Margiati 86 √ 8 Estri Nuri Masruroh 78 √ 9 Evi Retno Istiana 82 √ 10 Fauzi Setiawan 86 √ 11 Ferita 78 √ 12 Ferlin Setiadi 73 √ 13 Ferry Fadilah 82 √ 14 Ita Isnaeni 71 √ 15 Indah Dwi Fatmawati 61 √ 16 Irwan 78 √ 17 Isnaeni Afriyanti 78 √ 18 Kami Nuryanti 73 √ 19 Karomah 71 √ 20 Krisma Ayuningsih 73 √ 21 Merti Farida 73 √ 22 Novik Pangestu 61 √ 23 Prasetyo Yunus 73 √ 24 Rini Harisa 78 √ 25 Roso Kusmono 61 √ 26 Sarmono 78 √ 27 Slamet Nurkholifah 73 √ 28 Sri Windiyani 73 √ 29 Sugeng Riyai 73 √ 30 Umi Starifah 78 √ 31 Vicky Nurviana 78 √ Jumlah Nilai 2362 28 siswa 3 siswa Nilai Rata-Rata 76.19 Nilai Tertinggi 89 Nilai Terendah 61 Ketuntasan Belajar 90.33% 9.67%

Dari tabel 4.5 diketahui hasil belajar siswa pada Siklus II

menunjukkan sebagian besar siswa atau 28 siswa berhasil tuntas

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(90.33%), dan hanya 3 siswa (9.67%) yang belum tuntas, dengan nilai

rata-rata 76.19, nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 61.

Dari data pada tabel 4.5, maka ketuntasan belajar siswa dapat

digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:

0

20

40

60

80

100

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II

Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat adanya peningkatan baik

pada ketuntasan belajar siswa maupun nilai ulangan harian yang dilakukan

pada akhir Siklus I dan II. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa

pembelajaran Loncat kangkang melalui pembelajaran bertingkat dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes kelas

VIII C SMP Negeri 1 Pagentan Kecamatan Pagentan Kabupaten

Banjarnegara.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran Siklus

II, aktivitas siswa, maupun nilai pembelajaran siswa mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan karena siswa maupun guru telah terbiasa

dengan model pembelajaran yang diterapkan. Ketuntasan belajar siswa

pada Siklus II telah mencapai 90.32% dengan nilai rata-rata pembelajaran

siswa sebesar 76.19%. Dengan hasil yang demikian, maka indikator

penelitian ini telah tercapai.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Setelah melihat hasil pembelajaran pada Siklus II dan pengamatan

aktivitas siswa terlihat baik, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian

dihentikan sampai pada Siklus II, karena hasil belajar sudah memenuhi

target penelitian yaitu mengalami peningkatan baik dari aktivitas belajar

siswa maupun dari hasil pembelajaran yang dilakukan pada akhir setiap

siklus. Untuk itu, penelitian tindakan kelas ini berakhir pada siklus II.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Dari hasil deskripsi tiap siklus, maka dapat dilakukan perbandingan

tingkat keberhasilan atau peningkatan yang dicapai dari pratindakan ke siklus I

dan siklus II. Untuk lebih memperjelas deskripsi perkembangan hasil belajar

Lompat Kangkang pada siswa kelas VIII C SMP Negeri Pagentan Kecamatan

Pagentan Kabupaten Banjarnegara, di bawah ini disajikan tabel dan grafik

peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa pada Pembelajaran Pas Atas dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

No Kegiatan

Pembelajaran Tuntas Tidak Tuntas

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase 1 Pra Tindakan 12 38.70% 19 61.30% 2 Siklus I 19 61.30% 12 38.70% 3 Siklus II 28 90.32% 3 9.67%

Tabel 4.6 di atas menunjukkan adanya peningkatan tingkat keberhasilan

atau ketuntasan belajar siswa dari hasil pratindakan ke siklus I dan Siklus II. Pada

studi pratindakan siswa yang tuntas hanya 12 siswa (38.70%), belum tuntas 19

anak (61.30%) meningkat pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 19 anak

(61.30%), belum tuntas 12 anak (38.70%), dan pada Siklus II meningkat lagi

jumlah siswa yang tuntas menjadi 28 anak (90.32%), belum tuntas 3 anak

(9.67%).

Dari tabel 4.6 dapat digambarkan lebih jelas tentang peningkatan

ketuntasan siswa pada grafik di bawah ini:

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

0

20

40

60

80

100

Pratindakan Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Dari Grafik 4.4 di atas dapat dilihat peningkatan siswa tuntas belajar yang

signifikan. Dari studi pratindakan ke siklus I terjadi kenaikan prosentase

ketuntasan belajar siswa sebesar 22.5% atau bertambah 7 anak, sedangkan dari

siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 29.03% atau bertambah 9 anak yang

tuntas belajar.

Begitu pula pada perolehan nilai masing-masing siswa dari setiap

pembelajaran selalu terjadi peningkatan rata-rata kelas, dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Lompat Kangkang siswa dari

Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II.

No Kegiatan

Pembelajaran Perolehan Nilai

Tertinggi Terendah Rata-Rata 1 Pratindakan 78 57 65.70

2 Siklus I 73 61 70.29

3 Siklus II 89 61 76.19

Dari data tabel 4.7 dapat dilihat perolehan nilai rata-rata kelas yang selalu

meningkat dari tiap kegiatan pembelajaran mulai pratindakan hanya 65.70

meningkat pada siklus I menjadi 70.29 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi

76.19 dengan perolehan nilai tertinggi 89 dan terendah 61 yang meningkat pula

pada tiap pembelajaran. Dari studi pratindakan nilai tertinggi yang dicapai 78,

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

nilai terendah 57, pada siklus I meningkat menjadi nilai tertinggi 73, nilai

terendah 61, dan pada siklus II meningkat lagi nilai tertinggi menjadi 89 nilai

terendah 61.

Peningkatan perolehan nilai rata-rata kelas tersebut dapat digambarkan

dalam grafik berikut ini:

60626466687072747678

Prasiklus Siklus I Siklus II .

Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

D. Pembahasan

Berdasarkan temuan dan refleksi selama siklus pertama dan siklus kedua,

Penggunaan Pembelajaran Bertingkat pada Pembelajaran Lompat Kangkang

ternyata sangat efektif dalam pembelajaran Penjasorkes pada materi Lompat

Kangkang melalui Pembelajaran Bertingkat mampu meningkatkan hasil belajar

siswa, serta pemahaman terhadap materi pembelajaran.

Kenaikan prestasi belajar siswa terhadap materi pembelajaran Lompat

Kangkang melalui pembelajaran bertingkat hingga mencapai tingkat ketuntasan

belajar 90.32% dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 76.19. Ini memberikan

bukti bahwa Pembelajaran Lompat Kangkang melalui pembelajaran bertingkat

dapat melatih siswa menghubungkan potensi yang dimilikinya.

Dari 31 siswa hanya ada 3 siswa yang belum tuntas dalam perbaikan

pembelajaran lompat kangkang (peningkatan prestasi belajar siswa) terhadap

materi pembelajaran. Peneliti dapat mengungkap ketidakberhasilan perbaikan

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pembelajaran itu dikarenakan siswa tersebut mengalami keterbatasan fisik, yaitu

faktor kesehatan yang tidak mendukung.

Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II hal

ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa dalam Observasi terhadap siswa

pada Siklus I dengan nilai yang cukup baik yaitu 15.52, sedangkan pada siklus II

Aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dengan kriteria nilai Baik dengan

rata-rata penilaian 19.17.

Melihat data tersebut di atas maka Pembelajaran Lompat Kangkang melalui

pembelajaran bertingkat mengalami keberhasilan hal ini dibuktikan dengan

perolehan nilai, baik aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dari Siklus I sampai

Siklus II mengalami peningkatan dan melebihi KKM, yaitu 70.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran

Lompat Kangkang melalui pembelajaran bertingkat dapat meningkakan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam proses pembelajaran lompat kangkang melalui pembelajaran

bertingkat dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan

pembelajaran bertingkat.

2. Hasil belajar siswa selama proses pembelajaran Pra tindakan, Siklus I sampai

siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada Pra

Tindakan 65.70, siswa yang mengalami ketuntasan belajar 38.70% dari 31

siswa, Nilai rata-rata Siklus I yaitu 70.29, siswa yang mengalami ketuntasan

belajar mencapai 61.30%, sedangkan yang belum tuntas belajar 38.70% dari

31 siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 76.19, siswa yang mengalami

ketuntasan belajar mencapai 90.32%, sedangkan yang belum tuntas belajar

9.67% dari 31 siswa. Ketuntasan belajar siswa 90.32% melebihi indikator

keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%.

3. Melalui penerapan pembelajaran bertingkat dalam proses pembelajaran

lompat kangkang dapat menumbuhkan aktivitas siswa dalam belajar serta

dapat memberikan pemahaman pada siswa tentang cara melakukan lompay

kangkang dengan benar.

B. Implikasi

Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai implikasi bagi

perkembangan pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah-

sekolah pada umumnya dan khususnya di SMPN 1 Pagentan. Guru Pendidikan

Jasmani dapat menerapkan pembelajaran lompat kangkang melalui pembelajaran

bertingkat melalui pembelajaran bertingkat, pembelajaran bertingkat ini juga

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG …/Upaya... · KOMPETENSI LOMPAT KANGKANG MELALUI PEMBELAJARAN BERTINGKAT BAGI SISWA KELAS VIII C SENEMTER II SMP NEGERI 1 PAGENTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dapat digunakan untuk pembelajaran cabang dan nomor yang lainnya, sebagai

variasi dari pembelajaran dan daya tarik terhadap materi sehingga siswa tidak

jenuh atau malas dengan pembelajaran senam.

C. Saran

Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani dalam hal ini untuk cabang

lompat kangkang , antara lain :

1. Bagi Sekolah

Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau

dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan

siswa dapat menerima materi dengan optimal.

2. Bagi Guru

Sebaiknya pembelajaran lompat kangkang dalam penyampaian materinya

ditambah dengan permainan, permainan yang mengarah pada teknik atau

materi yang akan dilaksanakan.

3. Bagi Siswa

Bersikap aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang

diikuti akan lebih bermanfaat.