UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI...

14
ARTIKEL UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 4 KEDIRI MELALUI PENERAPAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS LESSON STUDY (LS) PADA MATERI EKOLOGI. Oleh: Khusnul Khotimah 14.1.01.06.0019 Dibimbing oleh : 1. Dr. Sulistiono, M.Si. 2. Dr. Agus Muji Santoso, M.Si. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2018

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

ARTIKEL

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI DANMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 4 KEDIRI

MELALUI PENERAPAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)BERBASIS LESSON STUDY (LS) PADA MATERI EKOLOGI.

Oleh:

Khusnul Khotimah

14.1.01.06.0019

Dibimbing oleh :

1. Dr. Sulistiono, M.Si.

2. Dr. Agus Muji Santoso, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TAHUN 2018

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1
Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 4 KEDIRI MELALUI

PENERAPAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS LESSON STUDY

(LS) PADA MATERI EKOLOGI.

Khusnul Khotimah14.1.01.06.0019Pendidikan Biologi

[email protected]. Sulistiono, M.Si.1 dan Dr. Agus Muji Santoso, M.Si.2

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Berdasarkan hasil analisis data survei yang dilakukan di SMA Negeri 4 Kediri kelas X IIS 2,secara umum dapat diketahui kurangnya motivasi belajar siswa pada materi pelajaran biologi. Banyaksiswa yang berbicara sendiri dengan temannya, jarang bertanya, pada saat siswa diberi soal banyaksiswa berjalan-jalan dan mengganggu siswa lainnya. Hal ini berakibat pada hasil belajar siswa yangrendah. Kondisi tersebut disebabkan guru mendominasi pembelajaran dengan menggunakan metodeceramah. Guru belum menerapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilanmetakognisi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan metakognisidan motivasi belajar siswa pada materi ekologi melalui model pembelajaran NHT berbasis LS.

Penelitian ini menggunakan metode PTK yang dikolaborasikan dengan LS, sebanyak duasiklus mulai Desember 2017 sampai April 2018. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IIS 2 SMANegeri 4 Kediri tahun ajaran 2017/2018 dengan diikuti (n=36 siswa). Teknik pengumpulan datapenelitian keterampilan metakognisi menggunakan soal post-test dan motivasi belajar siswamenggunakan angket, analisis dilakukan dengan cara deskriptif dengan membandingkan antara siklusI dan siklus II.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan metakognisi siswakelas X IIS 2 dari siklus I 41,87 menjadi 84,19 pada siklus II, sedangkan nilai rata-rata motivasibelajar siswa ada kenaikan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 62,79 menjadi 85,95.

KATA KUNCI : Keterampilan metakognisi, motivasi belajar siswa, numbered headstogether, lesson study.

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

I. LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil analisis data

survei yang dilakukan di SMA

Negeri 4 Kediri khususnya di kelas

X IIS 2, diketahui kurangnya

motivasi belajar siswa pada materi

pelajaran biologi. Hal ini ditunjukkan

dari banyaknya siswa yang pasif

pada saat proses pembelajaran.

Banyak siswa bermalas-malasan saat

siswa yang lainnya sedang

memperhatikan pelajaran. Banyak

siswa yang berbicara sendiri dengan

temannya, mengantuk, jarang

bertanya, serta saat ditanya banyak

yang belum bisa menjawab, pada

saat siswa diberi soal banyak siswa

berjalan-jalan dan mengganggu

siswa lainnya. Hal ini berakibat pada

hasil belajar siswa yang rendah.

Kondisi tersebut disebabkan guru

mendominasi pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah. Guru

belum menerapkan pembelajaran

yang mampu meningkatkan

keterampilan metakognisi siswa.

Keterampilan metakognisi sangat

penting dimiliki oleh setiap siswa,

karena berkaitan dengan kedewasaan

dan kemandirian dalam belajar. Hasil

penelitian Imel (2002), bahwa siswa

yang melakukan keterampilan

metakognisi (metacognitively aware

learners) berprestasi lebih baik

dibandingkan dengan siswa

umumnya yang tidak melakukan

metakognisi, karena metakognisi

memungkinkan siswa melakukan

perencanaan, mengikuti per-

kembangan dan memantau proses

belajarnya. Hasil penelitian Rahman

dan Phillips (2006) menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang

positif antara keterampilan

metakognisi dengan pencapaian

akademik. Hal itu menunjukkan

bahwa keterampilan metakognisi

merupakan faktor yang penting

dalam proses pembelajaran karena

metakognisi mempunyai hubungan

secara langsung yang positif dengan

pencapaian akademik artinya

semakin tinggi keterampilan

metakognisi maka semakin baik pula

hasil belajar siswa. Selain itu,

menurut hasil penelitian Suhendra

(2010) menyatakan siswa yang

pembelajaran matematisnya dengan

menggunakan metakognisi

kompetensi matematisnya lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang

pembelajaran matematisnya dengan

menggunakan konvensional. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 4||

kemampuan metakognisinya maka

semakin baik pula hasil belajarnya.

Hasil penelitian Coutinho dalam

Basith (2010) menyatakan bahwa

terdapat hubungan positif antara

prestasi belajar dengan metakognisi.

Faktor lain yang memiliki peran

yang sangat penting dalam proses

belajar siswa adalah motivasi, seperti

yang diungkapkan oleh Uno (2008)

bahwa motivasi memiliki peran

penting dalam belajar yaitu (a)

menentukan hal-hal yang dapat

dijadikan penguat belajar, (b)

memperjelas tujuan belajar yang

hendak dicapai, (c) menentukan

ragam kendali terhadap rangsangan

belajar, dan (d) menentukan

ketekunan belajar. Siswa yang

bermotivasi tinggi dalam belajar

memungkinkan akan memperoleh

hasil belajar yang tinggi pula, artinya

semakin tinggi motivasinya, semakin

intensitas usaha dan upaya yang

dilakukan, maka semakin tinggi

prestasi belajar yang diperolehnya.

Penelitian Soemanto (2003)

menyebutkan, pengenalan seseorang

terhadap prestasi belajarnya adalah

penting, karena dengan mengetahui

hasil-hasil yang sudah dicapai maka

siswa akan lebih berusaha

meningkatkan prestasi belajarnya.

Hasil penelitian Rohman (2011)

menunjukkan bahwa penggunaan

model pembelajaran NHT dapat

meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa karena pembelajaran

berpusat pada siswa (student

centered), siswa akan lebih berperan

aktif dalam pembelajaran.

Salah satu solusi alternatif dalam

pengajaran biologi di kelas X IIS 2

SMA Negeri 4 Kediri yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan hasil

belajar biologi siswa tersebut dapat

dilakukan dengan pemilihan model

pembelajaran yang dapat memotivasi

dan keterampilan metakognisi siswa

untuk mengembangkan potensi

dirinya dalam proses pembelajaran,

membangun pengetahuan, serta

kemampuan dalam menyajikan hasil

belajarnya, yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran

NHT berbasis LS sebagai

pengoptimalan kegiatan belajar

mengajar agar siswa lebih

memahami materi pelajaran.

NHT merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa tersebut dan sebagai

alternatif terhadap struktur kelas

tradisional. NHT merupakan model

pembelajaran yang berpusat pada

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 5||

peserta didik dan menuntut peserta

didik aktif sehingga diharapkan

dapat menghilangkan kejenuhan

belajar biologi sehingga dapat

meningkatkan keterampilan

metakognisi dan motivasi belajar

peserta didik. Berdasarkan penelitian

Silangit (2012), penggunaan model

kooperatif tipe NHT mampu

meningkatkan kemampuan

mengemukakan pendapat siswa pada

Pelajaran Bahasa Indonesia. Sahara

(2012) melaporkan model

pembelajaran kooperatif NHT

mampu meningkatkan pemahaman

konsep peserta didik pada mata

pelajaran matematika. Penelitian

Pradana (2010), Warjianto (2010),

Astuti (2010) dan Sumarjito (2011)

menunjukan bahwa model NHT

telah terbukti berhasil dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

LS merupakan salah satu kerjasama

antara sesama guru untuk

menggabungkan potensi mereka

(Santoso dkk, 2011) namun

kemampuan upaya guru dalam

menghadapi problematika

pembelajaran hanya seorang diri dan

terbatas. Prinsip utama LS adalah

meningkatkan kualitas pembelajaran

secara bertahap dengan cara belajar

dari pengalaman sendiri dan orang

lain dalam melakukan kegiatan

pembelajaran, sehingga LS dapat

dijadikan sebagai salah satu alternatif

guna mendorong terjadinya

perubahan dalam pembelajaran

menuju ke arah yang lebih efektif

dan efisien. LS menyediakan suatu

proses berkolaborasi dan merancang

lesson (pembelajaran) dan

mengevaluasi kesuksesan strategi-

strategi mengajar yang telah

diterapkan sebagai upaya

meningkatkan proses perolehan

belajar siswa (Lewis 2002 dalam

Susilo dkk, 2011). Hasil penelitian

Aryulina (2010) menunjukkan bahwa

penerapan LS pada pembelajaran

biologi untuk calon guru dapat

membantu calon guru

mengembangkan keterampilan

mengajarnya sesuai dengan

profesional perbaikan pembelajaran,

yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan

refleksi secara kolaboratif. Shahren

& Khalid (2011) dalam penelitiannya

pada guru–guru sekolah dasar di

Brunai Darusalam menemukan

bahwa lesson study dapat

meningkatkan praktik belajar yang

inovatif, merefleksikan pengajaran

mereka dan memiliki banyak

keuntungan dibanding dengan

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 6||

program pembangunan profesional

lainnya.

Peneliti bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan

metakognisi dan motivasi belajar

siswa. Pada kelas X IIS 2 hanya

beberapa siswa yang berani

mengungkapkan pendapat atau

menjawab pertanyaan dari guru

secara langsung. Sehingga peneliti

bermaksud untuk meningkatkan

keterampilan metakognisi melalui

penerapan NHT berbasis LS dengan

harapan siswa dapat memahami

materi secara diskusi kelompok dan

siswa harus dalam keadaan siap

ketika guru menunjuk siswa tersebut

dengan nomor tertentu. Penerapan

model NHT berbasis LS diharapkan

mampu meningkatkan motivasi dan

keterampilan metakognisi siswa,

karena siswa diharapkan mampu

untuk memecahkan masalah,

memiliki kesadaran terhadap proses

berpikirnya dan mengontrol cara

berpikir mereka.

Berdasarkan latar belakang maka

dilakukan penelitian tindakan dengan

kolaborasi model pembelajaran NHT

berbasis LS untuk meningkatkan

keterampilan metakognisi dan

motivasi belajar siswa kelas X IIS 2

di SMA Negeri 4 Kediri.

II. METODE

Jenis penelitian ini adalah PTK

(Classroom Action Research) yang

dilakukan secara kolaboratif

berbasis LS dengan menggunakan

model Kemmis and Mc. Taggart

yang diterapkan pada materi ekologi.

Terdiri dari 4 tahapan yaitu

perencanaan (plan), pelaksanaan

(act), pengamatan (observe), dan

refleksi (reflect). Sebanyak dua

siklus. Subjek dalam penelitian ini

adalah 36 siswa yang terdiri atas 13

siswa dan 23 siswi kelas X IIS 2 di

SMA Negeri 4 Kediri. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 18

Desember 2017 - 26 April 2018.

Data keterampilan metakognisi

diperoleh dari jawaban soal essay

sebanyak 3 soal yang dinilai

menggunakan rubrik penilaian

keterampilan metakognisi Corebima

(2009), sedangkan data motivasi

belajar siswa diperoleh

menggunakan angket yang diisi oleh

siswa sebanyak 30 butir. Hasil

dianalisis menggunakan analisis

deskriptif, dengan membandingkan

skor keterampilan metakognisi dan

motivasi belajar siswa antara siklus I

dan II.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 7||

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan yaitu upaya meningkatkan

keterampilan metakognisi dan

motivasi belajar siswa kelas X IIS 2

SMA Negeri 4 Kediri melalui

penerapan numbered heads together

(NHT) berbasis lesson study (LS)

pada materi ekologi.

Keterampilan Metakognisi

Penilaian keterampilan metakognisi

siswa menggunakan rubrik penilaian

keterampilan metakognisi yang

diadopsi dari Corebima (2009).

Keterampilan metakognisi siswa

terintegrasi pada soal pos-test,

setelah dilakukan pelaksanaan

penelitian, maka diperoleh data

sebagai berikut:

Gambar 1.Rata-rata KeterampilanMetakognisi Siswa

Berdasarkan Gambar 1, ada kenaikan

keterampilan metakognisi dari siklus

I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata

keterampilan metakognisi siswa

rendah yaitu menunjukkan nilai

41,87. Pada siklus ini sebagian siswa

kurang antusias, hal tersebut

disebabkan siswa belum terbiasa

menggunakan model pembelajaran

NHT, siswa masih terbiasa

menggunakan metode ceramah

sehingga siswa acuh saat

pembelajaran berlangsung. Siswa

belum mengerti tentang konsep

ekosistem. Pada tahap pendahuluan

guru mengeksplorasi pengetahuan

awal siswa dengan memberikan

pertanyaan, namun banyak siswa

yang belum bisa menjawab, karena

pada siklus I siswa belum

menggunakan berbagai sumber

belajar dengan efektif. Siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru dan

mencatat materi ekologi yang

penting. Akibatnya siswa masih

belum memahami materi yang

disampaikan guru. Sehingga siswa

kesulitan dalam mengerjakan post-

test. Sedangkan pada siklus II,

keterampilan metakognisi siswa

mengalami kenaikan sebesar 42,32,

dari siklus I 41,87 menjadi 84,19

pada siklus II. Pada siklus II antusias

siswa terlihat meningkat, hal tersebut

karena guru menggunakan strategi-

strategi untuk memotivasi siswa

dalam pembelajaran, siswa juga

diminta untuk menggunakan

41,8

7 84,1

9

0

20

40

60

80

100

Siklus 1 Siklus 2

Rat

a-ra

ta K

eter

ampi

lan

Met

akog

nisi

Sis

wa

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 8||

berbagai sumber dengan efektif.

Gurupun memberikan perhatian

khusus kepada siswa yang pasif

dengan sejumlah pertanyaan

mengenai materi ekologi. Siswa juga

menunjukkan keterampilan

metakognisinya pada saat post-test,

hal tersebut dikarenakan siswa

memperhatikan penjelasan guru,

mencatat materi ekologi yang

penting dan kesadaran siswa tentang

apa yang sesungguhnya diketahuinya

dan mengatur aktivitas kognitifnya

secara efektif, dimana siswa dapat

menganalisis jawaban dengan

kalimat mereka sendiri. Urutan

jawaban harmonis serta sistematis.

Jawabannya adalah logika dalam tata

bahasa yang benar, didukung dengan

menggunakan alasan (analitik,

evaluatif, atau penjelasan kreatif),

dan jawabannya benar (Corebima,

2009). Hasil pengamatan ini dapat

dijelaskan bahwa model NHT

merupakan suatu pembelajaran yang

dapat meningkatkan keterampilan

metakognisi siswa, hal tersebut dapat

ditunjukkan dari sintak NHT ke 5

yaitu siswa melakukan pengamatan

diluar kelas dan mengerjakan bahan

diskusi/ pertanyaan yang terdapat

pada LKPD sesuai dengan nomor

dada masing-masing kemudian

menyampaikan hasil jawaban

keanggota kelompok. Pada aktivitas

LKPD siswa dapat mengamati alam

secara langsung, mencatat hal-hal

yang baru diketahui dan berdiskusi

dengan anggota kelompok. Kegiatan-

kegiatan tersebut melatih siswa

untuk berpikir logis, sistematis,

dengan bahasa yang benar, dapat

menganalisis, mengevaluasi dan

berkreasi dengan baik. Keterampilan

metakognisi memungkinkan siswa

untuk melakukan perencanaan,

mengikuti perkembangan dan

memantau proses belajarnya (Imel,

2002).

Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa diperoleh

dari angket dan dianalisis

berdasarkan rata-rata motivasi

belajar siswa.

Gambar 2. Rata-rata MotivasiBelajar Siswa

Berdasarkan Gambar 1, diperoleh

informasi bahwa rata-rata motivasi

belajar siswa pada siklus I ke siklus

62,7

9

85,9

5

0

20

40

60

80

100

SIKLUS 1 SIKLUS 2

Rat

a-ra

ta M

otiv

asi B

elaj

arSi

swa

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 9||

II mengalami kenaikan sebesar

23,16. Pada siklus I diperoleh rata-

rata motivasi belajar siswa yang

belum optimal yaitu menunjukkan

nilai 62,79. Hal tersebut disebabkan

apersepsi siswa saat pembelajaran

belum sepenuhnya ada, pada tahap

pendahuluan guru belum memancing

motivasi siswa untuk belajar seperti

menayangkan gambar maupun video

sehingga siswa merasa bosan dan

kemauan untuk belajarpun hanya

sedikit, sehingga siswa mengalihkan

rasa bosannya dengan melihat film di

laptop, bermain handphone,

mendengarkan musik menggunakan

headset, menggambar kartun,

berbicara dengan temannya diluar

topik pembelajaran. Pada materi

ekologi, guru memberikan beberapa

pertanyaan kepada siswa untuk

mengetahui apakah siswa tersebut

sudah paham atau belum, tetapi

siswa belum bisa menjawab.

Akibatnya hasil belajar siswa rendah,

hal tersebut dikarenakan motivasi

siswa dalam belajar kurang. Pada

siklus II motivasi belajar siswa

meningkat dapat dilihat pada gambar

2, rata-rata motivasi belajar siswa

yang telah optimal yaitu

menunjukkan nilai 85,95.

Disebabkan siswa mulai terbiasa

melakukan pengamatan diluar kelas,

Saat pengamatan siswa saling diskusi

dengan anggota kelompok dan

memberikan pendapat, ide maupun

gagasannya saat presentasi,

dikarenakan guru memanfaatkan

strategi untuk memotivasi siswa

dengan cara berkompetisi dan

memberi angka, siswa yang berani

dalam menanggapi atau bertanya

maka guru memberikan tambahan

point dua, sehingga siswa merasa

terdorong dalam persaingan untuk

mendapatkan point tambahan,

kondisi tersebut menjadikan proses

interaksi belajar mengajar yang

kondusif. siswapun memanfaatkan

waktu pengamatan dengan baik.

Pada siklus II siswa tampak antusias

karena pada tahap pendahuluan guru

mengapersepsi siswa dengan

menayangkan gambar maupun video.

Saat guru memberikan pertanyaan

kepada siswa, siswapun dapat

menjawabnya, hal tersebut karena

siswa telah memanfaatkan berbagai

sumber dengan efektif. Selama

proses pembelajaran siswa diminta

untuk mengumpulkan handphone

dimeja guru sehingga siswa fokus

saat melakukan pengamatan dan

mengerjakan bahan diskusi/

pertanyaan yang terdapat pada

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 10||

LKPD. Hasil pengamatan ini dapat

dijelaskan bahwa model NHT

merupakan suatu pembelajaran yang

dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa, Berdasarkan sintak NHT

aktivitas yang dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa antara lain ke

2 yaitu siswa merespon umpan

berupa pertanyaan yang diberikan

oleh guru. Pada aktivitas tersebut

siswa tertarik untuk melakukan

pengamatan diluar kelas dikarenakan

objek yang diamati real, sehingga

siswa dapat merespon umpan yang

diberikan guru dengan tanggap.

Sintak NHT ke 5 yaitu siswa

melakukan pengamatan diluar kelas

dan mengerjakan bahan diskusi/

pertanyaan yang terdapat pada

LKPD sesuai dengan nomor dada

masing-masing kemudian

menyampaikan hasil jawaban

keanggota kelompok. Pada aktivitas

LKPD siswa dapat mensimulasi

interaksi antar komponen ekosistem

saat melakukan pengamatan,

mencatat informasi baru dari hasil

diskusi kelas, saling bertukar

pendapat dengan anggota kelompok,

berani menyampaikan ide maupun

gagasannya. Kegiatan-kegiatan

tersebut dapat melatih siswa untuk

berargument, berpikir logis,

sistematis, dengan gramatika yang

baik, mengoptimalkan siswa untuk

dapat menganalisis,mengevaluasi

dan berkreasi dan sintak NHT ke 6

yaitu saat guru memanggil satu

nomor yang dikenakan salah satu

siswa dalam setiap kelompok,

siswapun merespon dengan berdiri

sesuai nomor dada yang ditunjuk dan

menjawab pertanyaan, memberi

tanggapan terhadap jawaban

kelompok lain. Pada aktivitas

tersebut membuat siswa lebih fokus

dalam proses pembelajaran karena

sewaktu-waktu guru dapat

memanggil nomor siswa dengan

leluasa dan siswa harus bisa

menjawab soal dengan benar.

Berdasarkan data tersebut, dapat

diinformasikan bahwa motivasi

belajar siswa meningkat, sehingga

penerapan model NHT dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas X IIS 2 SMA Negeri 4 Kediri.

Penelitian ini didukung oleh

Mahardini (2010) yang menyatakan

bahwa penerapan model kooperatif

NHT efektif dalam meningkatkan

motivasi belajar biologi. Hasil

penelitian Rohman (2011) yang

menunjukkan hal sama bahwa

penggunaan model pembelajaran

NHT dapat meningkatkan motivasi.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 11||

IV. SIMPULAN

1. Penerapan strategi pembelajaran

NHT berbasis LS dapat

meningkatkan keterampilan

metakognisi. Hal tersebut

ditunjukkan dengan adanya

perolehan keterampilan

metakognisi pada siklus I adalah

41,87 dan pada siklus II sejumlah

84,19.

2. Penerapan strategi pembelajaran

NHT berbasis LS dapat

meningkatkan motivasi belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari

kenaikan rata-rata 62,79 pada

siklus I menjadi 85,95. pada

siklus II.

V. DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, D. (2010). Penerapan

Lesson Study pada

Microteaching bagi Calon

Guru Biologi. Forum

Kependidikan, Vol. 30,

Nomor 1: 14-19.

Astuti, D. S. 2010. Penggunaan

Metode Belajar Numbered

Head Together (NHT)

Disertai Peta Konsep dan

LKS Ditinjau dari Motivasi

dan Kreativitas Siswa, Tesis

(Online).

(http://digilib.uns.ac.id/pengg

una.php?mn=

detail&d_id=12646).

Basith, Abdul. 2010. Hubungan

Keterampilan Metakognisi

Dan Hasil Belajar Mata

pelajaran IPA Pada Siswa

Kelas IV SD Dengan Strategi

Pembelajaran Jigsaw Dan

Think Pair Share (TPS).

Skripsi Tidak dipublikasikan.

Universitas Negeri Malang.

Corebima. A.D. 2009. Metakognitive

Skill Measurement Integrade

in Achievement Test. State

University of Malang.

Imel, S. 2002. Metacognitive Skills

for Adult Learning, (Online),

(http://www.cete.org/acve/do

cs/tia00107.pdf).

Mahardini, I. 2010. Penerapan

Numbered Heads Together

Untuk Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar

Siswa kelas VIII C SMP

Laboratorium UM. Skripsi

Tidak Dipublikasikan:

FMIPA UM.

Pradana, D. R. 2010. Penerapan

Pembelajaran Kooperatif

dengan Teknik NHT

(Numberd Head Together)

Disertai Multimedia untuk

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 12||

Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi Di SMP Negeri I

Sukoharjo, Skripsi (Online).

http://digilib.uns.ac.id/penggu

na.php?mn=showview&id=1

4019.

Rahman, Saemah dan Phillips, John

Arul. 2006. Hubungan antara

Kesedaran Metakognisi,

Motivasi dan Pencapaian

Akademik Pelajar Universiti.

Jurnal pendidikan 31(2006)

21-39.

Rohman, Abdul. 2011. Penerapan

Siklus Belajar Berbasis

Masalah Kontekstual untuk

Meningkatkan Motivasi dan

Hasil Belajar Biologi pada

Siswa Kelas VII-A SMP

Negeri1 Lumajang. Tesis,

Jurusan IPA Terpadu,

Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Malang.

(Online).(http://karyailmiah.u

m.ac.id/index.php/disertasi/ar

ticle/view/11137/).

Sahara, N. 2012. Meningkatkan

prestasi belajar matematika

siswa kelas VIII SMP Negeri

1 Batuatas pada pokok

bahasan sistem persamaan

linear dua peubah melalui

model pembelajaran

kooperatif tipe

NHT[online]http://pendidikan

matematika.files.com/2009/0

3/kooperatif_tipe_nht.doc.

Santoso, A.M., Setyowati, E.,

Nurmilawati, M & Sulistiono.

2011. Enhancing of Student

Science Literacy at Protists

Topic by Enhancing Inquiry

Approach Based Lesson

Study. 5th International

Seminar of Science

Education. Indonesia

University of Education.

Shahren, A. & Khalid, M. 2001.

Mathematics Teachers’

Perception of Lesson Study

as a Continuous Professional

Development Programme.

Journal of Science and

Mathematics Education in

Southeast Asia 2011, (Online)

Vol. 34 No. 1, Page 67 – 89.

(http://www.recsam.edu.my/

R%26D_Journals/YEAR2011

/june2011vol1/ade67-89.pdf).

Silangit, E. P. 2012 Meningkatkan

Kemampuan Mengemukakan

Pendapat Siswa Kelas V

Melalui Metode Kooperatif

Tipe NHT Pada Pelajaran

Bahasa Indonesia Di SD

Swasta Nusantara Lubuk

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.01.06.0019.pdfPendidikan Biologi Khusnulf082@gmail.com Dr. Sulistiono, M.Si.1

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Khusnul Khotimah | 14.1.01.06.0019FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id|| 13||

Pakam[online]http://digilib.u

nimed.ac.id/public/UNIMED

Undergraduate30358BAB%2

0I.pdf.

Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi

Pendidikan. Malang: Rineka

Cipta.

Suhendra. 2010. Pembelajaran

Matematika Dengan

Pendekatan Keterampilan

Metakognisi Untuk

Mengembangkan Kompetensi

Matematis Siswa. Tidak

dipublikasikan: Lembaga

Penelitian Universitas

Pendidikan Indonesia.

Sumarjito. 2011.Penggunaan Model

Pembelajaran NHT untuk

Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi Kelas XI IPA SMA

Islam 1 Prambanan Tahun

Pelajaran 2009/2010.

Bioedukasi. Volume 2,

Nomor 1:1-6.

Susilo, H., Chotimah, H., dan

Joharmawan, R. 2011.

Lesson Study Berbasis

Sekolah. Malang:

Banyumedia Publishing.

Uno, H., B. 2008. Teori Motivasi dan

Pengukurannya. Jakarta:

Bumi Aksara.

Warjianto, F. 2010. Metode

Numbered Heads Together

(NHT) Disertai Media Puzzle

untuk Meningkatkan

Partisipasi Siswa Terhadap

Materi Biologi SMP Kelas

VII, Skripsi

(Online).(http://biologi.fkip.u

ns.ac.id/wpcontent/uploads/2

010/10/10.014 METODE-

NUMBERED-

HEADSTOGETHER.pdf)