UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB...

76
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI KELAS V SD NEGERI 6 BANDUNG BARU (Skripsi) OLEH SEPTIANING CAHYA TIAS ASIH PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH

GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI

KELAS V SD NEGERI 6 BANDUNG BARU

(Skripsi)

OLEH

SEPTIANING CAHYA TIAS ASIH

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH

GAYA JONGKOK MELALUI ALAT MODIFIKASI

KELAS V SD NEGERI 6 BANDUNG BARU

Oleh

SEPTIANING CAHYA TIAS ASIH

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas keterampilan

lompat jauh melalui media pembelajaran pada siswa SD Negeri 6

Bandung Baru. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) sebanyak tiga siklus subjek

penelitian berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data melalui tes

keterampilan lompat jauh gaya jongkok. Dari hasil analisis yang

diperoleh terdapat peningkatan kondisi dari observasi awal ke siklus I,

siklus II, dan siklus III. Dari penilaian seluruh aspek pembelajaran

diperoleh prosentase ketuntasan hasil belajar lompat jauh pada kondisi

awal (4%), Siklus I (21%), Siklus II (50%), dan Siklus 3 (87%), sehingga

peningkatan kondisi awal ke Siklus III sebesar (83%). Kesimpulan

adalah dengan menggunakan media akan lebih efektif, maka

keterampilan lompat jauh gaya jongkok pada kelas V SD Negeri 6

Bandung Baru meningkat.

Kata Kunci: lompat jongkok, bola, gawang kayu, dan hulahop.

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

ABSTRACT

EFFORTS TO INCREASE SKILLS BY LONG STYLE

USING MODIFICATION TOOLS FOR CLASS V SD

STATE 6 BANDUNG BARU

By

SEPTIANING CAHYA TIAS ASIH

The purpose of this study was to determine the effectiveness of long

jump skills through learning media in students of SDN 6 Bandung Baru.

The method used in the implementation of this study was PTK (Class

Action Research) with three cycles of 24 students as research subjects.

The technique of collecting data is a squat style long jump skill test.

From the results of the analysis obtained there is an increase in

conditions from initial observations to cycle I, cycle II, and cycle III.

From the assessment of all aspects of learning obtained the percentage of

completeness of long jump learning outcomes in the initial conditions

(4%), Cycle I (21%), Cycle II (50%), and Cycle 3 (87%), so that the

initial conditions to Cycle III were (83%). The conclusion is that using

media will be more effective, the squat style long jump skills in the fifth

graders of Bandung Baru Elementary School increased.

Keywords: squat jumps, balls, wooden goals, and hulahop.

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH

GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI

KELAS V SD NEGERI 6 BANDUNG BARU

Oleh

SEPTIANING CAHYA TIAS ASIH

1513051050

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan
Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan
Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan
Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

RIWAYAT HIDUP

Septianing Cahya Tias Asih lahir di Bandung Baru, Desa

Kutawaringin, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu,

Provinsi Lampung pada tanggal 25 September 1997, putri

kelima (bungsu) dari pasangan Ayah Cecep, S.Pd., dan

Supriyati.

Pendidikan yang ditempuh adalah, Sekolah Dasar (SD)

Negeri 5 Bandung Baru selesai pada tahun 2009, Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sukoharjo selesai pada tahun 2012, dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Adiluwih selesai pada tahun 2015.

Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unversitas

Lampung melalui jalur SBMPTN. Selama penulis menempuh pendidikan

sehingga menjadi mahasiswa sering mengikuti beberapa kejuaraan seperti:

1. Juara 1 Kejuraan O2SN Lompat Jauh Kabupaten Pringsewu Tahun 2014.

2. Juara 2 Kejuaraan O2SN Sprint 100 meter Kabupaten Pringsewu Tahun 2014.

3. Juara 2 Kejuaraan O2SN Lompat Jauh Provinsi Lampung Tahun 2014.

4. Juara 2 Kejuaraan PORPROV (Pekan Olahraga Provinsi) Lari Gawang 100

meter Provinsi Lampung Tahun 2014.

5. Juara 3 Kejuaraan Balam Open Lompat jauh Provinsi Lampung Tahun 2015.

Pada Tahun 2018, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata dan PPL Sekolah

Pertama SMP Negeri 1 Metro Kibang, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten

Lampung Timur, Provinsi Lampung Demikian riwayat hidup penulis semoga

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

MOTTO

“Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai kembali ”

(Septianing Cahya Tias Asih)

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

PERSEMBAHAN

Bismillahhirohmanirohim

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada:

Ayahku Cecep dan Ibuku Supriyati yang kuat dan tegar yang telah memberikan

kasih sayang yang tak pernah putus dan dukungan serta doa dalam setiap

sujudnya demi keberhasilanku. Terimakasih atas semua pengorbanan dan jerih

payah dalam tiap kucuran keringat yang telah kalian berikan kepadaku.

Doa dan restumu adalah jalan bagiku untuk menuju keberhasilanku kelak.

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Melalui Alat Modifikasi Kelas V SD NEGERI 6 Bandung Baru” adalah dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Lampung.

Serta tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Herman Tarigan, M.Pd., pembimbing I yang telah dengan sabar

membimbing saya, memberikan masukan, motivasi, semangat dan do’a

selama menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd., pembimbing II yang senantiasa selalu

memberikan saran serta masukan kepada saya selama penulisan skripsi ini.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

7. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd., sebagai pembahas yang senantiasa

memberikan masukan kepada saya sehingga menjadikan skripsi ini menjadi

lebih baik.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan saat menyelesaikan perkuliahan.

9. Bapak Cecep, S.Pd., selaku Guru Penjaskes di SD Negeri 6 Bandung Baru yang

telah memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian ini.

10. Kakak kandung Primadona Lalan Budiyana, Donny Muda Priyangan, Cici

Kurniawati, dan Melawati Cindrakasih yang telah memberikan doa, motivasi,

cinta, dan kasih sayangnya untuk adikmu ini.

11. Teman Teman seperjuangan di Penjaskesrek 2015 khususnya Dian, Duli, Ratna,

Ute, dan Tyas. Teman-teman KKN-PPL Nadia, Devi, dan Dayu, Sahabat serta

saudaraku Syefirani Salsabila dan Meilinda yang selalu menjadi pendengar

terbaik, dan satu lagi Terimakasih Untukmu Kurniawan Effendi yang telah

memberikan semangat, motivasi, bantuan kepada saya untuk meyelesaikan tugas

akhir ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 30 Juli 2019

Penulis

Septianing Cahya Tias Asih

iii

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ............................................................................................. 7

D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8

E Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8

f. Penjelasan Judul ................................................................................................ 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani ........................................................................................... 11

B. Teori Belajar Motorik ........................................................................................ 13

1. Tahap Bergerak ............................................................................................ 14

2. Keterampilan Gerak bisa di Klarifikasikan

Berdasarkan Beberapa sudut ....................................................................... 17

C. Atletik ................................................................................................................. 20

1. Sejarah Atletik ............................................................................................. 21

2. Nomor Olahraga Atletik .............................................................................. 22

3. Pengertian Lompat jauh .............................................................................. 24

4. Ukuran Lapangan Lompat Jauh ................................................................... 25

5. Tehnik Dasar Lompat Jauh .......................................................................... 27

D. Pengertian Modifikasi ...................................................................................... 31

E. Prinsip Pengembangan Modifikasi .................................................................. 32

F. Tujuan Modifikasi ............................................................................................ 32

1. Tujuan Perluasan ......................................................................................... 32

2. Tujuan Penghalusan ..................................................................................... 33

3. Tujuan Penerapan ......................................................................................... 33

G. Sarana Pembelajaran ........................................................................................ 33

H. Alat Media ......................................................................................................... 35

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

I. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 38

J. Hipotesis ...................................................................................................... 39

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian......................................................................................... 40

B. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................. 41

C. Lokasi Penelitian........................................................................................... 42

D. Waktu Penelitian ........................................................................................... 42

E. Sumber Data ................................................................................................. 42

F. Kehadiran Peneliti .................................................................................. 43

G. Tahap Penelitian ........................................................................................... 43

H. Instrumen Penelitian .................................................................................... 51

i. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 54

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.......................................................................... .... 56

B. Pembahasan................................................................................................... 67

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................................. 68

B. Saran ............................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 70

LAMPIRAN ....................................................................................................... 73

v

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Lembar Penilaian Keterampilan Gerak Dasar

Lompat Jauh Gaya Jongkok. ............................................................................. 51

2. Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Pembelajaran Lompat Jauh ............................................................................... 56

3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Keterampilan

lompat jauh Pada Tes Awal ............................................................................. 58

4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Keterampilan

Lompat jauh Pada Siklus I ................................................................................ 60

5. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Keterampilan

Lompat Jauh Pada Siklus II .............................................................................. 62

6. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Keterampilan

Lompat Jauh Pada Siklus III ............................................................................. 63

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Klasifikasi Gerak ........................................................................................... 14

2. Gerak Stimulus ............................................................................................... 19

3. Gerak Stimulus Reflek ................................................................................... 20

4. Gerak Stimulus Sadar .................................................................................... 20

5. Teknik Awalan Lompat Jauh Didaptasi ......................................................... 28

6. Teknik Tolakan dalam Lompat Jauh Diadaptasi............................................ 29

7. Gaya Melayang Di Udara Dalam Lompat Jauh Diadaptasi ........................... 30

8. Teknik Mendarat Lompat Jauh Diadaptasi .................................................... 31

9. Alur Kerangka ................................................................................................ 38

10. Prosedur Penelitian PTK ................................................................................ 44

11. Diagram Hasil Penelitian Tes Awal Siklus III ............................................... 57

12. Diagram Tes Awal ......................................................................................... 58

13. Diagram Hasil Tes Penelitian Siklus I ........................................................... 61

14. Diagram Hasil Tes Penelitian Siklus II .......................................................... 63

15. Diagram Hasil Tes Penelitian Siklus III ........................................................ 64

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian ....................................................................................... 74

2. Surat Balasan Izin Penelitian.......................................................................... 75

3. Langkah-Langkah Perhitungan Hasil Penelitian ........................................... 76

4. Hasil Tes Awal Keterampilan Lompat Jauh Gaya Jongkok .......................... 78

5. Hasil Tes Siklus I Keterampilan Lompat Jauh Gaya Jongkok ...................... 80

6. Hasil Tes Siklus II Keterampilan Lompat Jauh Gaya Jongkok ..................... 82

7. Hasil Tes Siklus III Keterampilan Lompat Jauh Gaya Jongkok ................... 84

8. Pengukuran Tes Awal-Siklus I Lompat Jauh Gaya Jongkok ........................ 86

9. Pengukuran Siklus I-Siklus II Lompat Jauh Gaya Jongkok .......................... 87

10. Pengukuran Siklus II- Siklus III Lompat Jauh Gaya Jongkok ...................... 88

11. Format Lembar Penilaian Keterampilan ....................................................... 89

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................. 92

13. Daftar Kegiatan ............................................................................................104

14. Kartu Bimbingan ..........................................................................................105

15. Foto Penelitian ...............................................................................................113

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan termasuk mata

pelajaran kelompok B di dalam struktur kurikulum 2013, yaitu kelompok

mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi

dengan konten kearifan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah,

pola penerapannya dapat dengan integrasi dengan kompetensi dasar yang

sudah termuat di dalam kurikulum SD/MI, atau dapat menambahkan

kompetensi dasar tersendiri. Dalam stuktur kurikulum mata pelajaran PJOK

alokasi waktu 3 jam pelajaran setiap minggu, dimana alokasi waktu jam

pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah

sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Struktur Kurikulum 2013 ini, mata

pelajaran PJOK memiliki konten memberi sumbangan mengembangkan

kompetensi gerak dan gaya hidup sehat, dan memberi warna pada pendidikan

karakter bangsa. Pembelajaran PJOK dengan kearifan lokal akan memberi

apresiasi terhadap multikultural yaitu mengenal permainan dan olahraga

tradisional yang berakar dari budaya suku bangsa Indonesia dan dapat

memberi sumbangan pada pembentukan karakter.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada penjelasan Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 UU dituliskan, bahwa bahan

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

2

kajian pendidikan jasmani, dan olahraga dimaksudkan untuk membentuk

karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa

sportivitas. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan ditekankan untuk

mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental, emosional,

sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang

bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik

dan psikis yang seimbang. Selain tujuan utama tersebut dimungkinkan adanya

tujuan pengiring, tetapi porsinya tidak dominan.

Pendidikan jasmani menggunakan aktivitas jasmani untuk menghasilkan

peningkatan secara menyeluruh terhadap kualitas fisik, mental, dan emosional

peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik

sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak lagi menganggap individu sebagai

pemilik jiwa dan raga yang terpisah, sehingga di antaranya dianggap dapat

saling mempengaruhi. Pendidikan jasmani merupakan bidang kajian yang

luas yang sangat menarik dengan titik berat pada peningkatan pergerakan

manusia (human movement). Pendidikan jasmani menggunakan aktivitas

jasmani sebagai wahana untuk mengembangkan setiap individu secara

menyeluruh, mengembangkan pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi satu kesatuan

hingga secara konotatif dapat disampaikan bahwa “suara pikiran adalah suara

tubuh”.

Sementara itu, Marilyn M. Buck dan kawan-kawan (2007: 15) menerjemahkan

pendidikan jasmani sebagai kajian, praktik, dan apresiasi atas seni dan ilmu

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

3

gerak manusia (human movement). Pendidikan jasmani merupakan bagian

dari proses pendidikan secara keseluruhan. Gerak merupakan sifat alamiah

dan merupakan ciri dasar eksistensi manusia sebagai mahluk hidup.

Pendidikan jasmani bukan merupakan bidang kajian yang tertutup. Perubahan

yang terjadi di masyarakat, perubahan teknologi, pemeliharaan kesehatan, dan

pendidikan secara umum membawa dampak bagi kualitas program

pendidikan jasmani.

Hakikatnya pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan diberikan di sekolah

untuk membentuk “insan yang berpendidikan secara jasmani (physically

educated person)”. National Standards for Physical Education (NASPE)

sebagaimana yang dikutip oleh Michel W. Metzler (2000: 14)

menggambarkan sosok ini dengan syarat dapat memenuhi standar: (1)

mendemonstrasikan kemampuan keterampilan motorik dan pola gerak yang

diperlukan untuk menampilkan berbagai aktivitas fisik, (2) mendemonstrasi-

kan pemahaman akan konsep gerak, prinsip-prinsip, strategi, dan taktik

sebagaimana yang mereka terapkan dalam pembelajaran dan kinerja berbagai

aktivitas fisik, (3) berpartisipasi secara regular dalam aktivitas fisik, (4)

mencapai dan memelihara peningkatan kesehatan dan derajat kebugaran, (5)

menunjukkan tanggung jawab personal dan sosial berupa respek terhadap diri

sendiri dan orang lain dalam suasana aktivitas fisik, dan (6) menghargai

aktivitas fisik untuk kesehatan, kesenangan, tantangan, ekspresi diri, dan atau

interaksi sosial.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

4

Berangkat dari pandangan yuridis dan akademis tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan

bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan

moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui

aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara

sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengingat

tantangan yang berat bagi seorang guru pendidikan jasmani, olahraga, dan

kesehatan untuk menjalankan profesinya dalam Implementasi Kurikulum

2013.

Maka Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir,

sebagai berikut: (a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki

pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi

yang sama, (b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)

menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat

lingkungan alam, sumber/media lainnya), (c) pola pembelajaran terisolasi

menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari

siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui

internet), (d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran peserta didik aktif mencari semakin diperkuat dengan model

pembelajaran pendekatan sains), (e) pola belajar sendiri menjadi belajar

kelompok (berbasis tim), (f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

5

pembelajaran berbasis alat multimedia, (g) pola pembelajaran berbasis massal

menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan

potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik, (h) pola pembelajaran ilmu

pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu

pengetahuan jamak (multidisciplines), (i) pola pembelajaran pasif menjadi

pembelajaran kritis.

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya

yang paling menentukan adalah kemampuan guru dalam mengelola kelas

menggunakan alat atau media dan memilih strategi atau metode

pembelajaran. Berdasarkan rencana yang sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan dan kemampuan professional guru, maka besar kemungkinan

akan terwujud situasi belajar atau sistem lingkungan ditentukan oleh

faktor yang berkaitan dengan fasilitas yang dapat disediakan oleh sekolah,

jumlah murid dalam kelas dan ukuran ruang kelas. Karena itu dalam

pengelolaan kelas hendaknya guru mengenal fasilitas dan keadaan kelas.

Anak usia Sekolah Dasar tahap berfikirnya adalah tahap operasional

kongkrit. Dalam periode ini berlangsung dari usia 7-11 tahun. Anak masih

bergantung pada rupa benda namun dia telah mampu mempelajari kaidah

mengenai konservasi dan dapat menggunakan logika sederhana dalam

memecahkan berbagai permasalahan yang selalu muncul setiap kali ia

berhadapan dengan bendanyata.

Atletik adalah olahraga yang dalam setiap gerakannya menggunakan aktivitas

fisik atau jasmani, dimana dalam melakukannya seluruh anggota tubuh akan

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

6

ikut bergerak, baik itu kaki, tangan atau anggota tubuh yang lain. Dalam

cabang olahraga atletik terdapat beberapa nomor seperti nomor lari, lompat,

lempar dan berjalan. Nomor untuk lompat terdiri dari lompat jangkit, lompat

tinggi, lompat tinggi galah dan lompat jauh.

Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat sejauh-jauhnya yang

didahului dengan lari awalan kemudian diteruskan dengan menolak pada

papan tumpuan, melayang di udara, dan akhirnya mendarat pada bak pasir

(IAAF 2000: 78). Gerakan-gerakan tersebut merupakan suatu rangkaian

gerakan yang berkelanjutan atau tidak terputus-putus. Adapun beberapa

macam gaya yang umum dipergunakan, yaitu : gaya menggantung atau

disebut juga gaya lenting (Schnepper), gaya jalan di udaran (Walking in the

air) dan gaya jongkok (Sit down in the air). Perbedaan yang mencolok di

semua gaya terdapat pada fase melayang di udara (Hovering in the air). Hal

tersebut yang membedakan satu gaya (style) dengan gaya lainnya, mengenai

awalan tumpuan / tolakan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya

tersebut pada prinsipnya sama. Untuk mendapatkan hasil lompat jauh yang

baik ada beberapa aspek yang harus dikembangkan melalui latihan, aspek-

aspek seperti: kemampuan biomotor yang meliputi daya ledak otot tungkai,

komposisi tubuh dan kelincahan.

Lompat jauh merupakan keterampilan melompat sejauh-jauhnya dengan

memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ketitik lainnya. Sedangkan

teknik lompat jauh gaya jongkok merupakan spesifikasi dari lompat jauh.

Selain kemampuan jauhnya lompatan dalam lompat jauh perlu

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

7

diperhatikan juga tentang teknik dan gaya dalam lompat jauh, seperti

lompat jauh gaya jongkok. Berdasarkan pengamatan sementara dan

informasi yang peneliti dapatkan dari guru bidang studi pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri 6 Bandung Baru Kecamatan

Adiluwih Kabupaten Pringsewu, bahwa permasalahan yang timbul dalam

mencapai tujuan pendidikan jasmani adalah masih ditemukannya sarana

dan prasarana olahraga yang tidak lengkap. Selain itu masih rendahnya

tingkat pengetahuan siswa tentang teknik-teknik lompat jauh. Di SD

Negeri 6 Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis berniat mengangkat

permasalahan berkenaan dengan penguasaan keterampilan lompat jauh

Gaya jongkok dengan menggunakan alat media yang di modifikasi, di SD

Negeri 6 Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah ialah :

1. Siswa belum menguasai materi lompat jauh gaya jongkok.

2. Kurangnya keterampilan siswa melakukan teknik lompat jauh gaya

jongkok.

3. Proses pembelajaran lompat jauh kurang menggunakan modifikasi.

C. Rumusan Masalah

Berdsarkan identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut:

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

8

1. Apakah media hula hop (simpai) dapat meningkatkan keterampilan

langkah awalan lari pada lompat jauh gaya jongkok siswa di SD Negeri 6

Bandung Baru?

2. Apakah media gawang kayu dapat meningkatkan kaki tolakan pada lompat

jauh gaya jongkok siswa di SD Negeri 6 Bandung Baru ?

3. Apakah media bola dapat meningkatkan keterampilan mendarat pada

lompat jauh gaya jongkok siswa di SD Negeri 6 Bandung Baru ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui apakah media hula hop (simpai) dapat meningkatkan

keterampilan langkah awalan lari pada lompat jauh gaya jongkok siswa SD

Negeri 6 Bandung Baru.

2. Untuk mengetahui apakah media gawang kayu dapat meningkatkan tolakan

pada lompat jauh gaya jongkok siswa SD Negeri 6 Bandung Baru.

3. Untuk mengetahui apakah media bola dapat meningkatkan keterampilan

mendarat lompat jauh gaya jongkok siswa di SD Negeri 6 Bandung Baru.

E. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat

memberi manfaat antara lain:

1. Bagi Penulis

Peneliti dapat mengetahui alat modifikasi media baru berupa alat

modifikasi yang dapat meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya

jongkok.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

9

2. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pembelajaran penjas yang lebih menarik

sehingga siswa diharapkan mampu menguasai teknik lompat jauh gaya

jongkok.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan referensi bagi pembina sekolah mengenai penerapan modifikasi

alat keterampilan lompat jauh gaya jongkok.

4. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian

dalam pengembangan ilmu keolahragaan, khususnya untuk lompat jauh

dalam tes hasil keterampilan jompat jauh. Selain itu juga memberikan

sumbangan pemikiran untuk kemajuan program studi pendidikan jasmani

kesehatan dan rekreasi.

F. Penjelasan Judul

1. Pengertian ‘Upaya’ menurut Poerwardarminta (1991: 574) adalah usaha

untuk menyampaikan maksud, akal dan ikhtiar. Upaya merupakan segala

sesuatu yang bersifat mengusahakan terhadap sesuatu hal supaya dapat

lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan maksud, tujuan dan

fungsi seta manfaat suatu hal tersebut dilaksanakan.

2. Pengertian ‘meningkatkan’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005: 878) adalah mengembangkan, memperkuat, dan meningkatkan

suatu produk.

3. Pengertian ‘Keterampilan’ menurut Gordon (1991: 35) adalah kemampuan

seseorang dalam mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

10

Pendapat tentang keterampilan ini lebih mengarah pada aktivitas yang

bersifat psikomotorik.

4. Pengertian ’menggunakan’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:

851) adalah memakai alat mengambil manfaatnya.

5. Pengertian ‘Alat’ menurut Sudjana (2009: 17) adalah suatu alat yang dapat

diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses

belajar mengajar siswa lebih efektif dan efesien.

6 Pengertian ‘Modifikasi’menurut Yoyo Bahagia, Ucup Yusup, Adang

Suherman 2000 :41) adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi

pembelajaran dengan cara menurunkannya dalam bentuk aktivitas belajar

yang potensial untuk memperlancar siswa dalaam prosess belajar. Cara ini

dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa dari

yang tadinya belum bisa menjadi bisa, dari tingkat yang lebih rendah menjadi

memiliki tingkat yang lebih tinggi.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani menurut Mahendra (2008: 15) adalah proses pendidikan

melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk

mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani mempunyai kedudukan

yang sama dengan mata pelajaran yang lainnya, dan dikategorikan sebagai

mata pelajaran yang wajib diikuti oleh semua siswa. Pendidikan jasmani

adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan individu secara organik, neomuskuler, perseptual, kognitif, dan

emosional, dalam rangka sistem pendidikan nasional (Depdiknas, 2004: 1).

Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

meningkatkan kebugaran jasamani, pengetahuan, perilaku hidup yang aktif

dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara

terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif

bagi diri sendiri sebagai pelaku dan menghargai manfaat aktivitas jasmani

bagi peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa

sportif dan gaya hidup yang aktif (Depdiknas, 2004:2).

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

12

Johan dan Supandi (1991: 30) menyatakan bahwa: “Pendidikan jasmani

merupakan bagian yang integral dari keseluruhan proses pendidikan yang

bertujuan mengembangkan aspek-aspek fisik, mental, emosional, dan sosial

melalui aktivitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya”.

Sedangkan Supandi (1991: 2) memandang “pendidikan jasmani sebagai suatu

proses interaksi sistematik yang berlangsung antara anak didik dan

lingkungannya yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif

dan efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya Harsono (2001: 5)

berpendapat bahwa: “Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang

mempergunakan fisik atau tubuh sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, atau suatu pendidikan melalui aktifitas-aktifias jasmani/ physical

activities.

Pendidikan jasmani ialah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi

aktivitas yang terpendam dalam diri manusia yang berupa sikap tindak dan

kara untuk diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan kepribadian sesuai

dengan cita – cita Kemanusiaan. Seperti hal nya pengertian olahraga,

pengertian pendidikan jasmani (penjas) pun mengalami perkembangan. Jadi

menurut pengertian sekarang ini pendidikan jasmani adalah serangkaian

kegiatan jasmani yang terencana guna meningkatkan kemampuan dan

keterampilan jasmani, dan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan

fisik dan mental mantap guna terbentuk nya kecerdasan, watak dan sikap

yang dewasa dalam diri seseorang. Olahraga dan pendidikan jasmani tidak

dapat dipisahkan, kedua nya mempunyai hubungan yang sangat erat dan

saling mempengaruhi. Pendidikan jasmani bukanlah sekedar

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

13

mengembangkan segi- segi kejasmanian, memelihara kesehatan jasmani agar

terhindar dari hal- hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,

melainkan melalui kegiatan- kegiatan jasmani hendak ditanamkan norma-

norma pegangan hidup yang psiti dalam diri seserang agar kelak ia dapat

berdiri sendiri sebagai pribadi yang mapan secara menyeluruh, baik fisik,

mental, spiritual, emosional dan social. Untuk itu “jiwa sportivitas “ yang

sangat perlu dalam kehidupan sehari –hari, perlu dipupuk melalui

olahraga.(Kosasih, 1993: 2).

Berdasarkan penjelasan dan pandangan para pakar diatas, dapat disimpulkan

bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas

jasmani yang kondusif dimana siswa dibantu untuk mewujudkan dirinya

sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal

dalam mencapai taraf kedewasaan tertentu.

B. Teori Belajar Motorik

Menurut Schmidt dalam (Rusli Lutan, 2010: 102) belajar motorik adalah

seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang

mengantarkan kearah perubahan permanen dalam perilaku gerak. Dalam

proses belajar gerak ada tiga tahapan yang harus dilalui oleh siswa untuk

mencapai tingkat keterampilan yang sempurna (otomatis). Tiga tahapan

belajar gerak ini harus dilakukan secara berurutan, karena tahap sebelumnya

adalah prasyarat untuk tahap berikutnya. Apabila ketiga tahapan belajar gerak

ini tidak dilakukan oleh guru pada saat mengajar pendidikan jasmani, maka

guru tidak boleh mengharap banyak dari apa yang selama ini mereka lakukan,

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

14

khususnya untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani yang ideal. Adapun

tahapan belajar gerak adalah sebagai berikut :

1. Tahap Bergerak

a. Tahap Kognitif

Tahap kognitif tahap awal dalam belajar gerak keterampilan. Disini

anak berusaha untuk memahami bentuk gerakan yang dipelajari,

kemudian mencoba untuk melakukan berulang-ulang (Rusli Lutan,

2010: 30).

Gambar 1. Klasifikasi Gerak Konsep Anita Harrow Dalam TariganHerman (2019 : 27)

Dalam tahap ini seseorang harus memahami mengenai hakikat

kegiatan yang dilakukan dan juga harus memperoleh gambaran yang

jelas baik secara umum verbal maupun visual mengenai mengenai

tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat

KLASIFIKASI GERAK

GERAK REFLEKS

Respon gerak yangterjadi tanpa sadar yangditimbulkan oleh suatustimulus

GERAK DASARFUNDEMENTAL

Gerak Lokomotor,Non Lokomoor danManipulatif

KEMAMPUANPERSEPTUAL

Kinestetik (rasagerak), Visual(pengelihatan)

KEMAMPUAN FISIK :

Ketahanan(Endureance)Kekuatan (Strengh)Fleksibilitas(Flexibilitaty)Kelincahan (Agility)

GERAKKETERAMPILAN:

Adaptifsederhana,(dasarnya gdasar), Adaptifterpadu, Adaptifkompleks

KOMUNIKATIFNON DISKURSIP

Gerak Ekspresif,Interpresif, (nilaiindah, Gerak ekstetik,kreatif)

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

15

membuat rencana pelaksanaan yang tepat. Pada tahap ini guru setiap

akan memulai mengajarkan suatu keterampilan gerak, pertama kali

yang harus dilakukan adalah memberikan informasi untuk

menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan dipelajari oleh

siswa dengan benar dan baik. Setelah siswa memperoleh informasi

tentang apa, mengapa, dan bagaimana cara melakukan aktifitas

gerak yang akan dipelajari, diharapkan di dalam benak siswa telah

terbentuk motor-plan, yaitu keterampilan intelektual dalam

merencanakan cara melakukan keterampilan gerak. Apabila tahap

kognitif ini tidak mendapakan perhatian oleh guru dalam proses

belajar gerak, maka sulit bagi guru untuk menghasilkan anak yang

terampil mempraktikkan aktivitas gerak yang menjadi prasyarat

tahap belajar berikutnya.

Adapun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan

dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat. Pada

tahap ini guru setiap akan memulai mengajarkan suatu keterampilan

gerak, pertama kali yang harus dilakukan adalah memberikan

informasi untuk menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan

dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik. Setelah siswa

memperoleh informasi tentang apa, mengapa, dan bagaimana cara

melakukan aktifitas gerak yang akan dipelajari, diharapkan di dalam

benak siswa telah terbentuk motor-plan, yaitu keterampilan

intelektual dalam merencanakan cara melakukan keterampilan

gerak. Apabila tahap kognitif ini tidak mendapakan perhatian oleh

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

16

guru dalam proses belajar gerak, maka sulit bagi guru untuk

menghasilkan anak yang terampil mempraktikkan aktivitas gerak

yang menjadi prasyarat tahap belajar berikutnya.

b. Tahap Asosiatif

Pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan melalui

adanya praktek secara teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi

permanen. Selama latihan harus adanya semangat dan umpan balik

untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah. Pola

gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan

gerakan yang didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan

secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan

semakin meningkat. Apabila siswa telah melakukan latihan

keterampilan dengan benar dan baik, dan dilakukan secara berulang

baik di sekolah maupun di luar sekolah, maka pada akhir tahap ini

siswa diharapkan telah memiliki keterampilan yang memadai.

c. Tahap Otonom

Otonom merupakan tahap akhir dalam gerak keterampilan. Pada

tahap ini anak mencapai tingkat penguasaan yang tinggi. Anak bisa

melakukan rangkaian gerakan keterampilan secara otonom. (Rusli

Lutan. 2010: 3). Gerakan bisa dilakukan secara otonom artinya

adalah bahwa anak mampu melakukan gerakan keterampilan

tertentu walaupun pada saat bersamaan ia harus melakukan aktivitas

lainnya. Misalnya pada pemain bola basket yang telah mahir, mampu

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

17

menembakan bola secara efektif ke ring meskipun dalam keadaan yang

sulit, misalnya karena dia dijaga ketat leh lawan, yang menarik bagi kita

ialah dalam melaksanakan tugas itu si pelaku tak seberapa banyak

menumpahkan perhatianya kepada tugas yang sedang dikerjakanya.

Selama kegiatan ini hanya sedikit perhatian kognitif yang di butuhkan

agar pelaku dapat memusatkan perahtian pada faktor lingkungan yang

mempengaruhi strategi dan penampilan.

2. Keterampilan Gerak

bisa dikalsifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu:

a. Klasifikasi Berdasarkan Kecermatan Gerak

Berdasarkan kecermatannya, keterampilan gerak bisa dibedakan

menjadi 2 macam, yaitu :

1). keterampilan gerak agal (gross motor skill)

2). keterampilan gerak halus (fine motor skill)

keterampilan gerak agal adalah keterampilan gerak yang melibatkan

otot-otot besar sebagai otot-otot penggerak utama. Misalnya gerakan

meloncat. Sedangkan keterampilan gerak halus adalah keterampilan

gerak yang melibatkan otot-otot halus sebagian otot-otot penggerak

utama. Misalnya keterampilan gerak menarik pelatuk senapan (Rusli

Lutan, 2010: 25).

b. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir dari sudut

pandang bisa ditandai atau tidaknya pada bagian gerak mana

merupakan awal dari gerakan dan pada bagian mana merupakan akhir

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

18

dari gerakan.keterampilan gerak bisa diklarifikasikan menjadi 3 macam

yaitu :

1). Keterampilan gerak diskret

Keterampilan gerak diskret adalah keterampilan gerak yang dengan

mudah bisa ditandai awal dan akhir dari gerakan. Contohnya adalah

gerakan mengguling ke depan sekali dalam senam lantai.

2). Keterampilan gerak serial

Keterampilan gerak serial adalah keterampilan gerak diskret yang

dilakukan berulang kali terus-menerus. Contohnya adalah gerakan

mengguling kedepan berulang kali.

3). Keterampilan gerak kontinyu

Keterampilan gerak kontinyu adalah keterampilan gerak yang tidak

dengan mudah ditandai titik awal dan akhr gerakan contohnya

adalah gerakan bermain bulutangkis. Dalam bermain bulutangkis,

pemain bergerak dalam berbagai macam pola gerak yang harus

dilakukan terus-menerus sesusai dengan keadaan bola (Rusli Lutan,

2010: 26).

c. Klasifikasi Berdasarkan Stabilitas Lingkungan

Berdasarkan Stabilitas lingkungan keterampilan gerak dibedakan menjadi

2 macam, yaitu :

a). Keterampilan gerak tertutup

keterampilan gerak tertutup adalah keterampilan gerak yang dilakukan

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

19

dalam kondisi lingkungan yang tidak berubah-ubah dan gerakannya

dilakukan semata-mata karena stimulus dari dalamdiri pelaku

sendiritanpa dipengaruhi oleh stimulus dari luar. Contohnya dalam

gerakan senam lantai : disini pelaku memulai gerakan berdasarkan

kemauannya sendiri gerakan ini tidak bias diduga karena gerak ini

gerak tertutup. Demikian merasa sudah siap, ia mulai melakukannya.

b). Keterampilan gerak terbuka

Keterampilan gerak terbuka adalah keterampilan gerak yang dilakukan

dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah gerakannya. Contohnya

dalam bermain sepakbola: pemain melakukan gerakannya selain karena

kemauannya sendiri juga berdasarkan keadaan pergerakan bola teman

dan lawan bermainnya. Kesemuanya merupakan stimulus yang harus

diperhatikan dalam melakukan gerakan didalam gerak terbuka haruslah

sering diasah dengan latihan-latihan reflek agar keterampilan gerak

terbuka dapat dilakukan dengan baik dan benar (Rusli Lutan, 2010:27).

Gambar terjadinya stimulus gerak:

Gambar 2. gerak stimulusSumber : (Lukas Widyanto, 1992: 51)

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

20

Gambar 3. gerak stimulus reflekSumber : Lukas Widyanto, 1992: 51

Gambar 4. gerak stimulus sadarSumber : Lukas Widyanto, 1992: 52

C. Atletik

Olahraga yang dalam setiap gerakanya menggunakan aktivitas fisik atau

jasmani, dimana dalam melakukan seluruh anggota tubuh akan ikut bergerak,

baik itu kaki, tangan atau bagian tubuh yang lain. Dalam cabang olahraga

atletik terdapat beberapa nomor seperti nomor lari, lompat, lempar dan

berjalan. Nomor untuk lompat terdiri dari lompat jangkit, lompat tinggi,

lompat tinggi galah dan lompat jauh. Atletik adalah sebuah cabang olahraga

yang cukup populer di dunia. Olahraga ini terdiri dari berbagai sub cabang

olahraga yang dikelompokan dalam beberapa sub olahraga yaitu lari, lempar

dan lompat.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

21

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar

dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata Atletik berasal

dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes”, pada awalnya olahraga

atletik diadakan bertujuan untuk menunjukan siapa yang terkuat, tercepat dan

tertinggi (Portius, Altius dan Stius) dari yang lainya. Atletik merupakan

cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM.

Atletik disebut juga sebagai Ibu dari olahraga lain nya (Mother Of Sport).

Induk organisasi olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik

Seluruh Indonesia).

1. Sejarah Atletik

Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan

perlombaan olahraga Atletik. Atletik sendiri berasal dari bahasa Yunani

yaitu “Athlos” artinya adalah Lomba. Pada waktu itu cabang olahraga

atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa

lomba. Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika

petualangan Odysus saat berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan

Yunani disambut oleh kepala suku dengan mengadakan upacara

penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang diperlombakan

seperti lompat, lari, lempar cakram, gulat dan tinju. Sedangkan pada tahun

776 SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade. Dalam lomba tersebut

pemenang adalah yang menjadi juara Petahlon.

Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal

dari Perancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

22

tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang ini cabang atletik merupakan

tambang medali yang menjadi perebutan.

Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di

Stockhom, Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade

ke-5, Organisasi tersebut bernama “International Amateur Athletic

Federation” atau dapat disingkat dengan IAAF. Sejarah Atletik di

Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950, pada tahun tersebut

Indonesia mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa

disingkat dengan PASI.

2. Nomor Olahraga Atletik

Atletik bisa dibilang induknya olahraga, karena atletik memiliki banyak

cabang. Cabang olahraga atletik tersebut dapat dikelompokan kedalam

nomor lari, lempar dan lompat. Setelah kita mengetahui Pengertian dan

Sejarah Atletik, dibawah ini kami sampaikan penjelasan singkat mengenai

cabang-cabang olahraga ateltik.

a. Lari

Pengertian Lari menurut kamus besar bahasa indonesi adalah Gerakan

melangkah dengan kecepatan tinggi, akan tetapi lari sangatlah berbeda

dengan melangkah dikarenakan ketika kita melakukan lari kaki tidak

bersamaan menyentuh tanah seperti kita berjalan. dalam olahraga

Atletik lari menjadi salah satu Nomor yang dipertandingkan dan dibagi

kedalam 3 (tiga) macam diantaranya :

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

23

1. Lari jarak pendek

a). putra: 100 m, 200 m, dan 400 mb). putri; 100 m, 200 m, dan 400 m

2. Lari Jarak Menengah

a). Putra : 800 m, 1500 m,, dan 3000 m (special Chose)b). Putri: 800 m, 1500 m, dan 3000 m

3. Lari jarak Jauh Putra dan Putri 5000 dan 10000 m.

4. Lari Estafet

5. Lari Gawang

6. Lari Marathon Putra/Putri 42.195 m.

b. Lompat

Lompat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah Bergerak

dengan mengangkat kaki yang diawali dengan awalan secara bersama

sama, dalam atletik lompat dibagi kedalam beberapa cabang yaitu :

a). Lompat tinggi

b). Lompat Jauh.

c). Lompat Galah

d). dan Lompat Jangkit

Pada dasarnya dalam melakukan lompatan ini ada beberapa Teknik

bagian yang sangat penting diantaranya adalah Teknik Awalan,

tumpuan, Melayang dan ketika mendarat.

c. Lempar

Pengertian Lempar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

melontarkan jauh-jauh suatu benda. Lempar termasuk kedalam nomor

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

24

yang dipertandingkan dalam Atletik. ada dua jenis nomor lempar yang

dipertandingkan dalam Atletik diantaranya Lempar Lembing dan

Lempar Cakram. Perbedaan Lempar Lembing dan Lempar Cakram

adalah pada benda yang dilemparkannya, untuk lempar Lembing alat

yang digunakan adalah berupa tongkat yang tebuat dari bambu atau

kayu dengan ujung yang runcing agar tongkat yang dilemparkan

tersebut dapat menancap pada arena lemparan. Sedangkan lempar

cakram menggunakan alat yang terbuat dari karet berbentuk bundar

pipih seperti pesawat UFO.

3. Pengertian Lompat Jauh

Menurut Yudha, M. Saputra (2001 : 64) Lompat jauh adalah cabang

olahraga atletik yang bertujuan melompat dengan pencapaian jarak lompat

yang jauh, maka harus menguasai teknik dasar lompat jauh yaitu: teknik

awalan, teknik tumpuan atau teknik tolakan, teknik melayang diudara, dan

teknik mendarat. Menurut Jerver Jess, (2014: 25) Untuk tujuan melatih,

alangkah baiknya jika pelatihan semua gerakan dalam lompat jauh ini

tidak dilakukan secara kontinu (berkesinambungan), tetapi dibagi dalam

empat tahap secara terpisah, yaitu lari, tahap take off, tahap melayan, dan

tahap mendarat (landing).

Jumper atau pelompat biasanya akan mengambil ancang- ancang sejauh

30 meter (100 kaki) dari garis lompat, kemudian mempercepat langkah

kakinya sampai kecepatan maksimum sebelum melakukan tolakan

(meloncat) dengan satu kaki sedekat mungkin dari tepian garis lompat.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

25

Jika kontestan melompat melebihi batas garis lompat. Maka loncatannya

dibatalkan atau tidak sah. Sementara bila peserta melompat jauh di

belakang garis lompat itu dibolehkan, hanya saja ia kehilangan jarak

berharga. Jadi, atlet lompat jauh harus berlari sekencang mungkin

kemudian meloncat sedekat mungkin dengan tepi garis lompat agar

hitungan lompatannya lebih maksimal. Seorang jumper atau pelompat dari

olahraga lompat jauh lompatannya dinyatakan tidak sah atau gagal apabila:

a. Menyentuh tanah dibelakang garis loncatan dengan bagian tubuh

manapun baik itu ketika melakukan tolakan atau berlari tanpa membuat

tolakan. Jadi, jumper harus melakukan tolakan tepat sebelum ujung

garis loncatan atau sebelum garis tersebut.

b. Ketika melakukan pendaratan, pelompat menyentuh bagian lain di luar

area pendaratan.

c. Mendarat dengan gerakan salto.

4. Ukuran Lapangan Lompat Jauh

a. Lintasan Lari Awalan

Panjang lintasan standar yang digunakan jumper untuk melakukan

ancang-ancang minimum sekitar 40 meter (131 kaki) dengan lebar 1,22

m sampai 1,25 m. disamping kanan dan kiri lintasan kemudian diberi

garis putih selebar 5 cm.

b. Papan Tolak

Papan tolak berbentuk segi empat, terbuat dari kayu atau bahan lain

yang sesuai dan di cat warna putih. Papan tolakan ditanam tak kurang

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

26

dari 1 meter dari tepi dekat tempat pendaratan. Jarak papan tolak

dengan sisi terjauh dari tempat pendaratan minimal 10 m.

c. Ukuran Papan Tolak

a). Panjang =1,21–1,22 m.

b). Lebar =1,98–2,02 dm.

c) Tebal =1,00 dm.

Papan tolak ditanam ditanah dan bagian tanahnya rata dengan tanah

lintasan. Di belakang garis tolakan/loncatan tersebut kemudian dipasang

papan plastisin atau bahan lainnya. yang akan membuat tanda apabila

jumper meloncat melewati garis loncatan.

d. Tempat Pendaratan

Lebar dari tempat pendaratan lompat jauh minimal 2,175 meter. Bak

perndaratan ini diisi dengan pasir yang lembut halus dan sedikit basah,

dan juga permukaannya harus rata dengan permukaan garis loncat.

e. Sejarah Singkat Lompat Jauh

Olahraga lompat jauh telah eksis sejak jaman yunani kuno dan pada

awalnya olahraga ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk

latihan militer untuk melatih dan menguji kelincahan para prajurit

ketika melewati rintangan seperti parit, jurang dll. Pada melewati itu,

teknik permainan lompat jauh berbeda dengan yang kita kenal

sekarang, para jumper harus berlari dengan mengangkat beban di

kedua tangannya. ini dibuktikan berdasarkan lukisan- lukisan kuno

yang telah ditemukan.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

27

Lompat jauh pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade 1896. dan

telah menorehkan rekor- rekor jarak lompatan, Pada tahun 1935 Jesse

Owen mencatatkan loncatan 8,13 meter sebelum dipecahkan oleh Bob

Beamon pada 1968 dan dipecahkan kembali oleh Mike Powell pada

1991 dengan rekor lompatan 8.95 meter.

5. Teknik Dasar Lompat Jauh

Dalam lompat jauh gerakan dari mulai sampai akhir haruslah

merupakan gerakan yang menyatu atau gerakan utuh. Untuk memberikan

kejelasan perlu diuraikan gerakan yang diperlukan dalam

pelaksanaannya. Gerakan yang perlu diperhatikan dalam lompat jauh

meliputi:

a. Gerak Dasar Pada Lompat Jauh Gaya Jongkok

Yang dimaksud dengan gaya jongkok dalam nomor lompat jauh,

dimana pada saat melayang di udara kedua kaki pelompat dibawa ke

depan selanjutnya seolah-olah sedang melakukan jongkok dan

selanjutnya mendarat dibak lompat. Setelah tolakan dilakukan dengn

keras dan kuat auyunkan tungkai kanan kedepan atas, tungkai kiri

mengikuti dan dirapatkan ketungkai kanan dan kedua tangan

diayunkan kedepan. Pada waktu akan mendarat kedua ditekuk kedua

kaki rapat serta kedua lengan lurus kedepan.

1) Tahap Lari Awalan

Tujuan dari lari awalan adalah guna mencapai kecepatan

maksimum yang terkontrol. Pada saat melakukan awalan pelompat

harus memperkirakan langkah lari sepanjang lintasan awalan

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

28

lompat jauh. Karena jika pelompat tidak memperkirakan langkah

dan ragu-ragu dalam melakukan sprint maka akan menimbulkan

langkah akhir yang tidak teratur, dan kemungkinan besar

mengalami kerugian dalam melakukan tolakan, seperti jarak

menjadi lebih pendek atau pun melewatkan papan tolakan yang

membuat gagal dalam suatu lompatan. Dan dari keempat unsur

teknik dalam lompat jauh, kecepatan awalan dan bertumpu

memberikan korelasi yang lebih besar terhadap hasil lompatan

dibandingkan sikap di udara dan mendarat, seperti yang dijelaskan

oleh IAAF (2000: 70).

Karakteristik teknik :

a). Panjang lari awalan bervariasi antara 10 langkah (untuk pemula)

dan lebih dari 20 langkah (untuk atlet kelas unggulan).

b). Teknik lari sama dengan lari sprint.

c). Kecepatan meningkat terus menerus sampai mencapai balok

tumpuan.

Gambar 5: Teknik Awalan Lompat Jauh didaptasiSumber : IAAF 2000

2) Tahap Bertolak/Bertumpu

Tujuan tolakan dalam lompat jauh adalah untuk memaksimalkan

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

29

kecepatan vertikal dan guna memperkecil hilangnya kecepatan

horizontal menggunakan kaki yang terkuat sehingga menimbulkan

gerakan ke atas depan sebagai akibat reaksi. Saat menolak kaki tolak

menginjak di papan tolak dengan sekuat mungkin. Departemen

pendidikan dan kebudayaan mengemukakan bahwa “Sudut tumpuan

tidak terlalu besar sehingga arah lompatan ke atas seperti pada

lompat tinggi, seharusnya ke depan tetapi cukup tinggi”. Dengan

membentuk sudut lompatan sebesar 450 akan menghasilkan gerakan

parabola yang sempurna dan jarak horizontalnya pun akan lebih

jauh. Karakteristik teknik :

a) Penancapan kaki adalah aktif dan cepat dengan suatu gerakan “ke

bawah dan ke belakang” (Gerakan mengkais)

b) Waktu bertolak adalah dipersingkat, pembengkokkan minimum

dari kaki penumpu.

c) Paha kaki bebas didorong ke posisi horizontal.

d) Sendi-sendi mata kaki, lutut, dan pinggang diluruskan penuh.

Gambar 6 : Teknik Tolakan dalam Lompat Jauh diadaptasiSumber : IAAF 2000

3) Tahap Melayang di udara

Seperti yang dikemukakan penulis dari Departemen Pendidikan dan

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

30

Kebudayaan yaitu : “Yang penting pada saat melayang di udara ini

bukan cara melayangnya yang diutamakan tetapi tetap terpeliharanya

keseimbangan badan dan mengusahakan melayang diudara selama

mungkin dan menyiapkan letak kaki dalam posisi yang menguntungkan

pada waktu mendarat ialah dengan kaki yang diacungkan ke depan

lemas-lemas” Saat pelompat telah lepas dari papan tolakan, badan

pelompat dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Dan upaya untuk mengatasi

gaya tarik bumi tersebut si pelompat harus dapat melakukan tolakan

yang sekuat-kuatnya disertai dengan ayunan kaki dan kedua tangan ke

arah lompatan. Semakin cepat awalan dan semakin kuat tolakan yang

dilakukan oleh si pelompat, maka akan semakin dapat membawa titik

berat badan melayang di udara. Sangat penting gerakan tangan dan kaki

dalam hal menjaga keseimbangan dan persiapan untuk mendarat.

Karakteristik teknik :

a) Tungkai ayun dipertahankan pada posisi tolak.

b) Tungkai tolak mengikuti selama waktu melayang.

c) Tungkai tolak ditekuk, ditarik ke depan dan ke atas mendekati

akhir gerak melayang.

d) Kedua tungkai diluruskan ke depan untuk mendarat

Gambar 7 : Gaya melayang di udara dalam lompat jauh diadaptasiSumber : IAAF 2000

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

31

4) Tahap Pendaratan

Rangkaian akhir dari lompat jauh adalah pendaratan. Tujuan dari

mendarat adalah untuk memperkecil hilangnya jarak lompatan.

Pendaratan yang baik adalah ketika mendarat/jatuhnya dengan kedua

kaki dan tangan ke depan jadi bila jatuhnya ke depan tidak akan

merugikan.

Karakteristik teknik :

a) Kedua kaki hampir sepenuhnya diluruskan.

b) Badan dibengkokkan ke depan.

c) Kedua lengan ditarik ke belakang.

d) Pinggul didorong ke depan menuju titik pendaratan

Gambar 8 : Teknik Mendarat Lompat Jauh diadaptasiSumber : IAAF 2000

D. Pengertian Modifikasi

Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi

pembelajaran dengan cara menurunkannya dalam bentuk aktivitas belajar

yang potensial untuk memperlancar siswa dalaam prosess belajar. Cara ini

dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa dari

yang tadinya belum bisa menjadi bisa, dari tingkat yang lebih rendah

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

32

menjadi memiliki tingkat yang lebih tiggi (Yoyo Bahagia, Ucup Yusup,

Adang Suherman 2000: 41).

E. Prinsip Pengembangan Modifikasi

Modifikasi adalah salah satu usaha para guru agar pembelajaran

mencerminkan kreatif, termasuk didalamnya “ body scaling” atau

penyesuaian dengan ukuran bentuk tubuh siswa yang sedang belajar.

Aspek inilah yang harus dijaadikan prinsip utama dalam modifikasi

pembelajaran penjas, termasuk pembelajran atletik. Cara-cara guru

memodifikasi pembelajaran agar tercermin dari aktifitas pembelajaran yang

diberikan guru daari mulai awal hingga akhir pelajaran. Beberapa aspek

analisa modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang :

1. Tujuan.

2. Karakteristik materi.

3. Kondisi lingkungan dan.

4. Evaluasinya .

F. Tujuan Modifikasi

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari

mulai tujuan yang paling rendah sampai tujuan yang paling tinggi. Modifikasi

tujuan materi ini dapat dilakukan dengan caara membagi tujuan ke dalam tiga

komponen, yakni :

1. Tujuan Perluasan

Tujuan perluasan maksudunya adalah tujuan pembelajaran yang lebih

menekankan pada perolehan pengetahuan da kemampuan melaakukan

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

33

bentuk atau wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan

aspek efisiensi dan efektifitas, misalnya siswa mengetahui dan dapat

memberikan contoh tolak dalam nomor tolak peluru. Dalam contoh itu,

tujuan pembelajaran lebih menekankan agar siswa dapat mengetahui

essensi tolak dalam bentuk peragaan, dalam kasus ini peragaan tidak

terlalu di permasalahkan apakah tolak itu sudah dilakukan secara efektif

dan efisien atau belum. Yang penting siswa-siswa dapat mengetahui esensi

wujud tolak dalam nomor tolak peluru pada cabang olahraga atletik.

2. Tujuan Penghalusan

Tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih

menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan

gerak secara efisien. Misalnya siswa mengetahui dan melakukan gerak

menolak dengan sudut tolakan 450. dalam tujua ini, tujuan tidak lagi pada

level agar siswa dapa mengetahui esensi gerak menolak (misalnya

menggunakan sudut yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik dan

maksimal) melalui peragaan.

3. Tujuan Penerapan

Tujuan penerapan maksudnya adalah tujuan pembelajran yang lebih

menekankan paada perolehan pengetahuan dan kemampuan tentang efektif

tidaknya gerakan yang dilakukaan melalui pengenalan kriteria-kriteria

tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

G. Sarana Pembelajaran

Istilah sarana adalah terjemahan dari “facilities” yaitu sesuatu yang dapat

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

34

digunakan dan dianfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan. Sedangkan yang

dimaksud dengan sarana olahraga yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan

dan dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau

pendidikan jasmani. Seperti halnya prasarana, saran yang digunakan dalam

kegiatan olahraga dalam masing-masing cabang olahraga memiliki ukuran

standart. Akan tetapi apabila cabang olahraga tersebut diapakai dalam materi

sebagai pembelajaran pendidikan jasmani, sarana yang digunakan bisa

dimodifikasi, sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa

(Soepartono, 2000 : 6).Media pendidikan merupakan sarana pengajaran yang

dapat diperguanakan untuk membbantu terecapainya sesuatu tujuan. Di dalam

dunia pendidikan, media sebagai suatu alat yang dapat dijangkau oleh paca

indera (terutama penglihatan/pendengaran).

Alat peraga adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk membantu,

mempermudah, menjelaskan bagi guru guna menerangkan suatu peristiwa,

globe, peta, dan sebagainya. Alat peraga ini akan memberikan realisme

(sesuai dengan kenyataan ) kepada yang dijelaskan, diterangkan, yaitu siswa.

Sehingga siswa akan lebih menaruh perhatian atau berminat sesuatu yang

disampaikan. Sarana pendidikan jasmani adalah sarana sederhana untuk

melaksanakan materi pembelajran pendidikan jasmani tertentu dalam bentuk

permainan. Seringkali disekolah terdapat alat-alat yang sederhana yang tidk

pernah keluar dari gudang karena guru tidak dapat memanfaatkannya, seperti

bola plastik, bola kasti, ssimpai, bola tenis bekas, dan lain-lain. Selain alat-

alat yang disebutkan diatas, ada alat-alat sederhana lain yang dapat digunakan

dan dengan mudah dapat diadakan oleh guru misalnya, kardus, bilah bambu,

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

35

dan ban bekas. Juga alat-alat yang bisa dibuat sendiri oleh guru misalnya

gawang kecil-kecil. Dari contoh alat-alat tersebut diharapkan dapat

menyakinkan guru pendidikan jasmani, bahkan pembelajaran lebih efektif

dengan memanfaatkan alat dan lingkungan seadanya (Soepartono, 2000: 3).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan jasmani

adalah benda-benda bergerak maupun yang tidak bergerak., yang berfungsi

sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini media

yang digunakan adalah media simpai, gawang kayu dan bola yang dimaksud

adalah perkakas yang dipasang pada jarak dan tinggi tertentu yang digunakan

sebagi rintangan yang harus dilompati oleh siswa dengan tujuan arah

lompatan dapat diatur sehingga membentuk sudut 450 dan jika terpaksa siswa

gagal melompati rintangan out tidak membahayakan siswa karena sifat kardus

lembek dan lentur.

H. Media

Menurut Bovee dalam Sanaky (2009: 3) media adalah sebuah alat yang

mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah

alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan

bahan ajar. National Education Association (NEA), mengatakan bahwa media

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual serta

peralatannya. Briggs dalam Sanaky (2009: 3), mengatakan bahwa media adalah

segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang

pembelajar untuk belajar. (Gerlach & Ely, 1971: 6) media pembelajaran

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

36

memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian

yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah

Sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses

pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai

tujuan pembelajaran Dalam pengertian secara luas media pembelajaran adalah

alat, metode, teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajaran di kelas.

1. Alat Bantu

Menurut (Wijaya & Rusyan, 1994: 9) yang dimaksud alat peraga

Pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar &

dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan

dalam meraih tujuan – tujuan belajar. Menurut (Nasution, 1985: 13) alat

peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif.

Menurut (Sudjana, 2009: 15) pengertian alat peraga Pendidikan adalah suatu

alat yang dapat diserap oleh mata & telinga dengan tujuan membantu guru

agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif & efisien. Menurut Sudjana

(2009: 17) adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga

dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih

efektif dan efesien.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa alat bantu bagi

anak-anak merupakan kebutuhan dalam pembelajaran. Agar proses

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

37

pembelajaran dapet berjalan efektif dan efisien bagi anak-anak dan dapat

menarik dan membangkitkan minat belajar siswa dala mendalami materi.

a. Simpai (Hula-Hop)

Simpai (Hula-Hop) bagi masyarakat memang sangat dibutuhkan. Salah

satu fungsi utamanya nyata untuk mengepak atau mengemas

barang/material sebelum dikirimkan maupun dipasarkan. selain itu,

simpai juga dapat digunakan untuk membantu pembelajaran, dengan

media simpai seorang guru dapat meringankan pembelajaran karena

dengan menggunakan media pembelajaran akan lebih mudah. Dalam

penelitian ini kardus ini dapat digunakan untuk melatih gerakan jingkat

( lari awalan) dalam lompat jauh.

b Gawang Kayu

Pada awalnya gawang kayu dibuat dari kayu. Karena adanya

perkembangan gawang kayu. Guna gawang kayu disini dalam

pembelajaran untuk melatih (kaki tolakan) dalam lompat jauh.

c Bola

Bola plastik adalah plastik yang digemari anak-anak kecil. Bola plastik

ini dibuat dari bahan sangat aman dan nyaman.Warna dari bola plastik ini

juga berfariasi dan desain dari bola plastik yang berfariasi. Fungsi bola

dalam penelitian ini adalah untuk melatih gerakan mendarat dalam

lompat jauh.

I. Kerangka Berpikir

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah melalui latihan lompat jauh

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

38

awalan, tolakan, mendarat dengan menggunakan alat hula hop, gawang kayu

dan bola siswa dapat bertanggung jawab, disiplin, jujur, dan saling bekerja

sama dalam menguasai tugas yang diberikan guru sesuai dengan tingkat

kesulitannya, dalam kaitannya dengan lompat jauh. selain itu siswa tidak

merasa bosan dengan materi lompat jauh, karena sekarang lompat jauh akan

divariasikan dengan menggunakan alat modifikasi hula hop, gawang kayu

dan bola sehingga membuat siswa tidak merasa bosan. Selain itu juga siswa

dapat menguasai keterampilan awalan, tolakan, dan mendarat dalam lompat

jauh dengan baik.

Gambar 9 : Alur Kerangka

Kondisi

Awal

Guru kurang kreatifdan inovatif dalamproses pembelajaran

penjaskes.

Siklus I: Guru dan Penelitimenyusun bentuk pengajaranyang bertujuan untukmeningkatkan kemampuan danketerampilan lompat jauh melalui

pembelajaran denganmodifikasi alat.

Menerapkan modelPembelajaran denganmodifikasi alat bantupembelajaran.

Tindakan

Kondisiakhir

Melalui penerapan modifikasialat pembelajaran dapatmeningkatkan partisipasi danketerampilan siswa dalammengikuti prosespembelajaran pendidikanjasmani dan kesehatanketerampilan lompat jauh gayajonngkok

Siklus II: Upaya perbaikan darisiklus I sehingga meningkatkankemampuan dan keterampilanteknik dasar lompat jauh gaya jongkok

melaluipembelajaran dengan memodifikasialat bantu pembelajaran

1. a. siswa kesulitan dalam

2. mengikuti pembelajaran3. lompat jauh khusunya gaya

jongkok4.

5. b. kurangnya minat siswa6. dalam melaksanakan7. pembelajaran lompat jauh8.

c. Rendahnya keterampilanlompat jauh pada siswa

9.

Siklus III: Upaya perbaikan dari siklus IIsehingga meningkatkan kemampuan danketerampilan teknik dasar lompat jauh gaya jongkokmelalui pembelajaran dengan memodifikasi alat

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

39

J. Hipotesis

Menurut (Wina Sanjaya, 2011: 125), hipotesis dapat diartikan sebagai

“jawaban sementara dari masalah penelitian. Hipotesis adalah statement

keterkaitan antara dua atau lebih variabel. Berdasarkan teori dan kerangka

fikir di kemukakan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

H1 : Dengan Media pembelajaran Hula-Hop dapat meningkatkan

keterampilan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SD Negeri

6 Bandung Baru.

H2 : Dengan Media pembelajaran Gawang dapat meningkatkan

keterampilan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SD Negeri

6 Bandung Baru.

H3 : Dengan Media pembelajaran Bola dapat meningkatkan keterampilan

lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SD Negeri 6 Bandung

Baru.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah “ cara yang tepat untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan

penelitian adalah “ suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan

menganalisis sampai menyusun laporan”. Dengan demkian dapat dipahami

bahwa metode penelitian adalah sesuatu tentang cara-cara melakukan

pengamatan atau penelitian untuk mendapatkan data melalui cara-cara ataupun

tahapan-tahapan yang telah ditentukan.

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari tempatnya, penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

(Classroom Research), dimana penelitian mencermati kegiatan belajar

berupa suatu tindakan, yaitu sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas bersama.

Wina Sanjaya (2011 : 25) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah “kajian

tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas

tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya. Elliot

mengatakan “The fundamental aim of action research is to improve

practice rather than to produce knoledge”.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

41

Wina Sanjaya (2011 : 25) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

“penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah

situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yangg dilakukan

dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti dan praktisi”.

Dari berbagai pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas dapat

disimpulkan, Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu

penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang

sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang

lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan

mereflesikan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif yang bertujuan

untuk memperbaiki atau meningkatkan (kualitas) proses pembelajaran

dikelasnya melalui suatu tindakan tertentudalam suatu siklus.

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penentuan subjek adalah usaha penentuan sumber data, artinya dari mana

data penelitian dapat diperoleh” Yang menjadi subjek dalam penelitian ini

adalah

a). Siswa SD Negeri 6 Bandung Baru, kecamatan Adiluwih, kabupaten

Pringsewu sebanyak 24 siswa

b) Guru bidang study pendidikan jasmani, dan kesehatan di SD Negeri 6

Bandung Baru Kabupaten Pringsewu.

c) Objek penelitian

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

42

Objek penelitian ini adalah pelaksanaan peningkatan keterampilan

lompat jauh melalui alat modifikasi hula hop (simpai), gawang kayu

dan bola pada siswa SD Negeri 6 Bandung Baru kabupaten Pringsewu.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 6 Bandung Baru kabupaten

Pringsewu.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, yakni pada tahun pelajaran

2019. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus I

terdiri dari 4 kali pertemuan dengan alat bantu, Sedangkan siklus II terdiri

dari 4 kali pertemuan dengan alat bantu, , siklus III terdiri dari 4 kali

pertemuan dengan alat bantu. Apabila hasil dari siklus I, II dan III belum

tercapai target maka siklus tindakan diulangi dengan memperbaiki

perencanaan. Dalam hal ini, peneliti melakukan evaluasi terhadap kualitas

desain pembelajaran terkait aktivitas keterampilan peserta didik

menggunakan alat modifikasi dengan tidak ada ketentuan tentang berapa kali

siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti

sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari 3 siklus.

E. Sumber Data

Sumber data dalam peneliti ini sendiri dari beberapa sumber, yaitu peserta

didik dan guru pendidikan jasmani dan kesehatan.

a. Peserta Didik

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

43

Untuk mendapatkan data tentang aktivitas keterampilan peserta didik

dalam proses melakukan lompat jauh.

b. Guru Penjas

Untuk melihat tingkat keberhasilan peningkatan keterampilan melalui alat

modifikasi hula hop (simpai), gawang kayu dan bola dalam proses praktik

lompat jauh.

F. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung dari awal hingga akhir.

Kedudukan peneliti sebagai kolaborator dari pelaksanaan tindakan (guru

penjas), perencanaan tindakan kelas dan pengamat dalam pelaksanaan tindakan

G. Tahap Penelitian

Mengingat peneliti ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berupaya

memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang dinilai paling

efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dengan

revisi untuk menelaah mana dampak perlakuan dalam rangka mengubah,

memperaiki, dan meningkatkan perilaku itu terhadap perilaku yang sedang

diteliti. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:

1) perencanaan, 2) tindakan, 3) Observasi, 4) refleksi.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

44

PenelitianSelesai

Gambar 10. Prosedur Penelitian PTKSumber : Arikunto 2010

Penelitian tindakan kelas (action research) merupakan penelitian pada

umumnya, pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan

metode penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif

dan kolaboratif. Bila dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus

kedua dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya

hanya saja antara siklus pertama, kedua dan selanjutnya selalu mengalami

perbaikan setahap demi setahap. Jadi, antara siklus yang satu dengan yang

lainnya tidak akan pernah sama meskipun melalui tahap-tahap yang sama.

Tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti yang

digambarkan dalam bagan ini adalah terdiri dari 4 tahap. Secara rinci tahapan

penelitian ini sebagai berikut:

1. Perencanaan, yaitu menyusun rancangan tindakan antara lain :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Mencarikan alternatif pemecahan masalah

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

45

c. Peneliti memahami standar isi untuk mengetahui Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan diajarkan kepada peserta

didik.

d. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dengan

memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.

e. Menegmbangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang

menunjang pembentukan SKKD dalam rangka implementasi PTK.

f. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di

dalam kancah, yaitu mengenakkan tindakan dikelas. Kegiatan yang

dilaksanakan dalam tahapan ini adalah melaksanakan tindakan upaya

meningkatan aktifitas keterampilan dalam pembelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan yang telah direncanakan.

3. Observasi, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh peneliti. Dalam tahapan ini

dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti mempersiapakan

lembar oservasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi lapangan

terutama aktifitas olahraga peserta didik dalam pembelajaran. Dalam

penelitian ini hasil pengamatan kemudian didiskusikan dengan kolaborator

yaitu guru bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan untuk dicari

solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

terjadi. Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis melakukan penelitian

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

46

yang terdiri dari 3 siklus dengan setiap siklus 4 kali pertemuan. Kegiatan

awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan

melakukan observasi dengan peserta didik SD Negeri 6 Bandung Baru

Kabupaten Pringsewu dan wawancara dengan guru penjas. Berdasarkan

observasi awal tersebut, kemudian ditetapkan tindakan pembelajaran

dengan model modifikasi alat seperti menggunakan gawang kayu, bola,

dan hula hop. Secara lebih rinci rancangan penelitian tindakan kelas ini

sebagai berikut :

a. Siklus pertama

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

Pengamatan, dan refleksi sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planing)

a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan penerapan model

pembelajaran alat modifikasi.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi

yang akan diajarkan dengan model alat modifikasi.

c. Mempersiapakan media pembelajaran yang akan digunakan.

d. Mempersiapkan lembar observasi dan lembar catatan lapangan yang

akan digunakan pada saat pembelajaran.

e. Membuat instrument yang akan digunakan dalam siklus PTK.

f. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

47

2. Pelaksanaan (Acting)

a. Melakukan tes awal

b. Membagi siswa dalam beberapa kelompok

c. Menyajikan materi pelajaran dan media yang sudah diatur

d. Diberikan materi untuk di laksanakan model pembelajaran

menggunakan alat modifikasi.

e. Dalam diskusi kelompok, guru mengarahkan kelompok.

f. Salah satu dalam kelompok diskusi itu mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya.

g. Guru memberikan kuis atau pertanyaan.

h. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan.

i. Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama.

j. Melakukan pengamatan atau observasi.

3. Pengamatan (Observation)

Kegiatan ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai upaya untuk

mengetahui jalannya pembelajaran.

4. Refleksi (Reflecting)

Dalam tahapan refleksi, peneliti mengumppulkan dan mengidentifikasi

data yang diperoleh selama observasi, yaitu meliputi lembar observasi dan

catan lapangan, kemudian dilakukan refleksi untuk mengevaluasi terhadap

kekurangan dan kelemahan dari implementasi tindakan sebagai bahan dan

pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

48

Setelah selesai pembelajaran maka peneliti melakukan tes kedua untuk

mengetahui apakah tes kedua memiliki peningkatan jika siswa masih

KKM pembelajaran maka peneliti akan melanjutkan siklus kedua .

b. Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus keduapun terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan (planing)

Peneliti membuat rencana pembelajran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus pertama.

2. Pelaksanaan (acting)

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran menggunakan alat modifikasi berdasarkan rencana

pembelajran hasil refleksi padaa siklus pertama.

3. Pengamatan (observasi)

Peneliti (guru dan kolaboratif) melakukan pengamatan terhadap

aktifitas pembelajaran dengan model pembelajaran enggunakan alat

modifikasi.

4. Refleksi (reflecting)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua daan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran menggunakan

alat modifikasi dalam peningkatan aktifitas belajar siswa dalam

pembelajaran penjas.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

49

Data-data yag diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dalam

tahap ini. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksikan diri tentang

upaya meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran

pendidikan jasmani dan kesehatan. Dengan melihat dan observasi, apakah

kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta

didik dalam pembelajran pendidikan jasmani dan kesehatan.

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat digunakan untuk menentukan

tindakan kelas pada siklus berikutnya.

c. Siklus III

Seperti halnya siklus pertama, siklus ketiga pun terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan (planing)

Peneliti membuat rencana pembelajran berdasarkan hasil refleksi pada

siklus kedua.

2. Pelaksanaan (acting)

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran menggunakan alat modifikasi berdasarkan rencana

pembelajran hasil refleksi pada siklus kedua.

3. Pengamatan (observasi)

Peneliti (guru dan kolaboratif) melakukan pengamatan terhadap

aktifitas pembelajaran dengan model pembelajaran menggunakan alat

modifikasi.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

50

4. Refleksi (reflecting)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran

dengan penerapan model pembelajaran menggunakan alat modifikasi

dalam peningkatan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran penjas.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas memiliki kelebihan dan kekurangan.

Shumsky dalam Suarsih menyatakan bahwa kelebihan PTK adalah

sebagai berikut :

1. Kerja sama dalam PTK meimbulkan rasa saling memilik.

2. Kerja sama dalam PTK meimbulkan kreativitas dan kemampuan

kritis dalam hal ini guru dan sekalian peneltian.

3. Melalui kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat.

4. Kerjasama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam

menyelesaikan masalaah yang dihadapi.

Sementara itu, kelemahan dari PTK adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar PTK pada

pihak peneliti.

2. Berkenaan dengan waktu. Karena PTK memerlukan komitmen peneliti

utuk terlibat dala prosesnya, faktor waktu ini dapat enjadi kendala yang

cukup besar. Hal ini disebabkaan belum optimalnya pembagian waktu

untuk kegitan rutinnya dengan aktivitas PTK. Secara garis besar bahwa

tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang

terjadi didalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak Secara garis besar

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

51

bahwa tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata

yang terjadi didalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan

untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah

mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.

PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam

pengembangan profesionalnya. Pada intinya PTK bertujuan “ untuk

memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan

mutu pembelajran dikelas yang dialami langsung dalam interaksi antara

guru dengan siswa yang sedang belajar”.

H. Instrumen Penelitian

Menurut arikunto (2002 : 136) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya lebih baik. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes

lompat jauh gaya jongkok. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui keterampilan

lompat jauah gaya jongkok.

Alat ukur itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan lompat jauh

gaya jongkok, bentuk indikatornya adalah :

Tabel 1. Format Lembar Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Lompat JauhGaya Jongkok.

No Dimensi Indikator Deskipsi Gerak Bobot Nilai

3 2 1

1 Sikap Awal 1. Kaki a. Berdiri padajarak 30-40 mdari papantolakan bak

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

52

pasir

b. Langkah diperpanjang saatmemulai larisprint lalu diperpendek tanpamengurangikecepatan lariuntuk persiapanmelakukantolakan

c.Kaki rilex

a. Tangan a. Kedua lenganrilex

b. Kedua tangandiayunkan

c. Posisi badanrilex

b. Badan danPandanganMata

a. Posisi badanrilex

b. Pandangan kearah bak pasir

2 Pelaksanaan

1. Kaki a. Tolakan harusdilakukantepatpada papantolakandenganmenggunakansatu kaki yangterkuat

b. Kaki bagianbawah untukdapat mendaratkedepanbersama sama

c.Kaki rilex

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

53

2. Tangan a. Kedua tanganlurus ke depan,yang sejajardengan bahudan siku sedikitdibengkokkan

b. Posisi keduatangan diayukanke depan untukmenjagakeseimbangan

c.Tangan rilex

3. Badan danpandanganmata

a. Berat badandialihkan kedepan

b. Pinggulbergerak keDepan

c. PosisiPandanganmengarah padatempatpendaratandalam tolakan

3 Sikap akhir 1.Kaki a. Kedua kakidiluruskan kedepan rapat,lutut agakditekuk, dantelapak kakimengarah kependaratan

b.Posisi kakiharus kuat

c.Kaki rilex

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

54

2.Tangan a. Kedua tanganlurus ke depandengan lututagakdibengkokan

b. Kedua tanganrilex

c. Tangandiayunkan

3.Badan danpandanganmata

a. Posisi badandibawa kedepan, danpandangan ketempatpendaratan

b.Posisi badantegak rilex

Keterangan :

1 = Gerakan salah (descriptor tidak tampak);

2 = Sebagian Gerakan benar (sebagian descriptor tampak);

3= gerakan benar dan baik (semua descriptor tampak).

I. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya data

dianalisis melalui tabulasi, persentase dan normative. Teknik penilaian dalam

proses pembelajaran menggunakan penilaian kuantitatif untuk melihat kualitas

hasil tindakan di setiap siklus menggunakan rumus sebagi berikut :

%100N

fP (Subagio dalam Surisman, 2007)

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

55

Keterangan :

P = Persentase keberhasilan

F = Jumlah gerakan yang dilakukan benar

N = Jumlah siswa yang mengikuti tes

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai Upaya

meningkatan Keterampilan Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Alat

Modifikasi Kelas V SD Negeri 6 Bandung Baru yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa:

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan alat media pembelajaran

meningkatkan hasil belajar keterampilan lompat jauh gaya jongkok pada

siswa kelas V SD Negeri 6 Bandung Baru dengan presentase 21%.

2. Proses pembelajaran dengan menggunakan alat media pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar keterampilan lompat jauh gaya jongkok pada

siswa kelas V SD Negeri 6 Bandung Baru dengan presentase 50%.

3. Proses pembelajaran dengan menggunakan alat media pembelaran dapat

meningkatkan hasil belajar keterampilan lompat jauh gaya jongkok gerakan

jauhnya lompatan pada siswa kelas V SD Negeri 6 Bandung Baru dengan

prosentase 87%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang

ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan

peneliti adalah sebagai berikut:

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

69

1. Guru hendaknya meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan media

pembelajaran dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.

2. Siswa harus dilatih dengan menggunakan berbagai macam media

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok untuk lebih meningkatkan

kemampuannya dalam melakukan keterampilan lompat jauh gaya jongkok.

3. Pada penelitian pembelajaran lompat jauh gaya jongkok masih belum tercapai

ketuntasan belajar sebesar 100% atau semua siswa belum mencapai

ketuntasan belajar, hal ini dapat diteliti kembali guna menentukan tindakan

yang lebih tepat dan menarik agar dapat meningkatkan penguasaan

keterampilan lompat jauh gaya jongkok.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, M. Nakayama, Sabeth Muchsin. (1980) Best Karate Comprehensive,

Cetakan Pertama,

Adisasmita, M.Y dan Syarifudin, A (1996) Ilmu Kepelatihan Dasar (Jakarta:

Depdikbud, Ditjen Pendidikan Tinggi, Proyek Tenaga Akademi.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Bompa, Tudor O. (1990). Theory and Methodology of Training: the Key to

Athetic Performance. Dubuque, lowa: Kendall / Hunt Publishing

Company.

Bompa, Tudor O. (1999). Total Training Fir Young champions. America: Human

Kinetics

Brown, Lee E. (2000). Training for speed, agility, and quickness. America.

Human kinetic.

Chu, D.A. 1998. Jumping into plyometrics. Champaign, Illinois: Human Kinetics.

Pub.

Chung- Yu Chen, Huang Chenfu. 2008. "Biomechanical Analysis of Straight and

Flexural Leg Swings of The Chinese Martial Arts Jumping Front Kick".

Taipe: National Taiwan Normal University.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang - Undang Nomor 20 Tahun

2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Erlangga Tony. 2009. Rangkuman Pengetahuan Penjas-Orkes. Solo : Erlangga

E.Utrecth, Saleh Djindang, Moh, 1983 "Pengantar Dalam Hukum Indonesia,

Cetakan Kesebelas, Penerbit PT.Ichtiar Baru, Jakarta

Koni Pusat. (1997). Pemanduan dan Pembinaan Bakat Usia Dini. Jakarta: Garuda

Emas. Koni.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA …digilib.unila.ac.id/58573/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · upaya meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok menggunakan

Kurikulum 2013. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pusat Kurikulum

dan Pembukaan, Jakarta.

Lutan, Rusli. 2015. Materi Pokok Belajar Motorik. Universitas Lampung, bandar

Lampung.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang Dahara Prite

Oxidine, Joseph B. 1968. Psychology Of Motor Learning. New York : Appleton,

Century-Croft.

Putra. 2005. Validitas Dan Reabilitas Tes Tendangan Mawashi Geri Pada Cabang

Olahraga Karate-Do: Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu

Keolahragaan Jurusan Pendidikan Olahraga Prodi S-1 Pendidikan

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

CV Mandar Maju.

Simanjuntak. G. Victor, Dkk. 2004, Teknik Dasar Karate. Cerdas Jaya. Jakarta

Simbolon, Bermanhot. 2014. Latihan dan Melatih Karateka II Teknik- Taktik

Karate. Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia

Sugiyono. 2008. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, kualitatif Dan R&D.

(Bandung: ALFABETA)

Suharno. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahraga Yogyakarta : FPOK IKIP

Yogyakarta

Sujoto, J. B. 1996. Teknik-Teknik Karate. PT. Gramedia Pustaka.

Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK

Universitas Negeri Yogyakarta.

Tarigan, Herman. 2019. Belajar Gerak dan Aktivitas Ritmik Anak-anak. Penerbit

Hamim Grup, Metro Lampung.

Undang - undang RI No 3 Tahun 2005. Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Kementrian. Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

United Nations. (2003). Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Milenium Indonesia.

Usman, Husaini. (2008). Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan – Ed.2,

Cet.1-. Jakarta: Bumi Aksara.