UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG …€¦ · Skripsi. Program Studi PGSD Fakultas Keguruan...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG …€¦ · Skripsi. Program Studi PGSD Fakultas Keguruan...
1
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRET PADA
PESERTA DIDIK KELAS II SDN 1 SAWAHAN SAMPIT
SKRIPSI
OLEH : KHUSNUL KOTIMAH
NPM. 12 23 14191
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD 2015
3
ABSTRAK
KHUSNUL KOTIMAH
2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Dengan
Menggunakan Media Konkret pada Peserta Didik Kelas II SDN 1 Sawahan
Sampit Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi. Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Pembimbing : (I) Drs. Bulkani, M.Pd, (II) Nurul Hikmah Kartini, S.Si, M.Pd
Kata Kunci :Aktivitas, Kemampuan, Media Konkret.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui aktivitas peserta didik kelas
II SDN 1 Sawahan Pada saat pembelajaran Matematika menggunakan media
konkret. (2) mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas II SDN 1
Sawahan dengan menggunakan media konkret.
Metode dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik
kelas II SDN 1 Sawahan yang berjumlah 23 orang.Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini yaitu Observasi dan Tes.Sedangkan teknik analisis data
menggunakan rumus persentase, Ketuntasan belajar dan N-Gain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penggunaan media konkret
dapat meningkatkan aktivitas peserta didik. Peserta didik mampu mencapai nilai
rata- rata 50,17denganperentase 100%. (2) Hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan dari tes awal rata- rata 51,30 menjadi 61,73 pada siklus I dan
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85,22. Ketuntasan klasikal peserta
didik juga mengalami peningkatan dari 47,83% menjadi 56,52% pada siklus I dan
mengalami peningkatan 100% pada siklus II ketercapaian proses pembelajaran
juga meningkat hasil N-Gain pada siklus I 0.21 meningkat menjadi 0,71 pada
siklus II.
ii
4
ABSTRACT
KHUSNUL KOTIMAH
2015. Efforts to Improve Ability Multiplication Counting Using Concrete
Media Students at SDN 1 Sawahan Sampit Class II Academic Year 2014/2015
.Thesis. PGSD Studies Program Faculty of Teacher Training and Education,
Muhammadiyah University of Palangkaraya Advisor: (I) Drs. Bulkani, M.Pd, (II)
Nurul Hikmah Kartini, S.Si, M.Pd
Keywords: Activity, Learning Results, Media Concrete.
This study aims to: (1) determine the activities of learners class II SDN 1
Sawahan At Math learning using concrete media. (2) to increase student learning
outcomes class II SDN 1 Sawahan using concrete media.
Methods and types of research used in this research is the Classroom
Action Research (CAR). Subjects in this study were students of class II SDN 1
Sawahan which amounted to 23 people. Data collection techniques in this study is
observation and tests. Data analysis technique using a percentage formula,
mastery learning and N-Gain.
The results showed that: (1) the use of concrete media can enhance the
activity of learners. Learners are able to achieve an average value of 50.17 with
perentase 100%. (2) Results of learners has increased from the initial test average
61.73 51.30 becoming the first cycle and increased in the second cycle into 85.22.
Classical completeness of students also increased from 47.83% to 56.52% in the
first cycle and increased 100% in the second cycle achievement of the learning
process also increases the N-Gain results in the first cycle of 0.21 increased to
0.71 in the cycle II.
iii
5
persembahan Bismillahirrohmaanirrohiim...
Segala puji dan syukur kupersembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi, dengan rahman rahim yang menghampar melebihi luasnya angkasa raya. Dzat yang menganugerahkan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merindu akan kemaha besarannya.
Lantunan sholawat beriring salam penggugah hati dan jiwa, menjadi
persembahan penuh kerinduan pada sang revolusioner Islam, pembangun peradaban manusia yang beradab Habibana wanabiyana Muhammad SAW...
Tetes peluh yang membasahi asa, ketakutan yang memberatkan
langkah, tangis keputus asaan yang sulit dibendung, dan kekecewaan yang pernah menghiasi hari-hari kini menjadi tangisan penuh kesyukuran dan kebahagiaan yang tumpah dalam sujud panjang. Alhamdulillah maha besar Alloh, sembah sujud sedalam qalbu hamba haturkan atas karunia dan rizki yang melimpah, kebutuhan yang tercukupi, dan kehidupan yang layak.
Pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu (insyaAlloh), bila meminjam pepatah lama “Tak ada gading yang tak retak” maka sangatlah pantas bila pepatah itu disandingkan dengan karya ini. Karya ini merupakan wujud dari kegigihan dalam ikhtiar untuk sebuah makna kesempurnaan dengan tanpa berharap melampaui kemaha sempurnaan sang maha sempurna.
Dengan hanya mengharap ridho-Mu semata, ku persembahkan karya ini
untuk yang terkasih Ayah Ibu dan keluarga yang doanya senantiasa mengiringi setiap derap langkahku dalam meniti kesuksesan. Mohon dimaafkan bila ikhtiar anak/adik/kakak mu ini tidak maksimal sesuai yang diharapkan, semoga Allah senantiasa menjadikan kita keluarga sakinah hingga ke syurga.
Untuk mu teman; sungguh, kebersamaan yang kita bangun selama ini
telah banyak merubah kehidupanku. Kemarahanmu telah menuntunku menuju kedewasaan, senyummu telah membuka cakrawala dunia dan melepaskan belenggu-belenggu ketakutanku, tetes air mata yang mengalir di pipimu telah mengajariku arti kepeduliaan yang sebenarnya, dan gelak tawamu telah membuatku bahagia. Sungguh aku bahagia bersamamu, bahagia memiliki kenangan indah dalam setiap bait pada paragraf kisah persahabatan kita. Bila Tuhan memberikanku umur panjang, akan aku bagi harta yang tak ternilai ini (persahabatan) dengan anak dan cucuku kelak.
Untuk mu Guru-guruku; semoga Allah SWT selalu melindungimu dan
meninggikan derajatmu di dunia dan di akhirat, terima kasih atas bimbingan dan arahan selama ini. Semoga ilmu yang telah diajarkan menuntunku menjadi manusia yang berharga di dunia dan bernilai di akhirat. Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin...
“Ya Allah, jadikanlah Iman, Ilmu dan Amal ku sebagai lentera jalan hidupku
keluarga dan saudara seimanku”
iv
8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan Kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Skripsi ini yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Perkalian Menggunakan Media Konkret Pada Peserta Didik Kelas II SDN 1
Sawahan Sampit”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan
bimbingan selama penyusunan skripsi. Oleh karena itu peneliti menyampaikan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Drs. H. Bulkani, M.Pd sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
2. Drs. M. Fatchurrahman, M.Pd, M.Psi selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
3. Diplan, M.Pd sebagai Ketua Program Studi PGSD FKIP Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
4. Drs. H. Bulkani, M.Pd dan Nurul Hikmah Kartini, S.Si, M.Pd selaku dosen
pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing dan
memberikan dorongan sampai skripsi ini selesai.
5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kepala Sekolah
SDN 1 Sawahan yang telah membantu kelancaran selama penelitian.
6. Keluarga, bapak dan ibu guru pada SDN 1 Sawahan senantiasa memotivasi
saya, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan lancar.
vii
9
7. Teman- teman mahasiswa PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang telah memberikan dukungan
berupa motivasi, sharing pendapat dan hal- hal lainnya dalam rangka
penulisan skripsi ini.
Saya menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam
penulisan skripsi ini, apabila nanti terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan skripsi ini, saya selaku penulis sangat berharap dari semua pihak agar
dapat memberikan kiritik dan saran seperlunya.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi dan sebagai bahan
pembelajaran untuk kita semua. Amin
Palangkaraya, 2015
KHUSNUL KOTIMAH NPM 12 23 14191
viii
10
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i ABTRAK ............................................................................................................ ii ABSTRACT ...................................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. v LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5 C. Batasan Masalah................................................................................. 5 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 E. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................... 6 F. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 G. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ....................................................................................... 8
1.Meningkatkan Kemampuan Berhitung ............................................. 8 a. Pengertian Kemampuan ............................................................... 8 b. Pengertian Berhitung ................................................................... 9 c. Perkalian ...................................................................................... 9
2.Media Pembelajaran di SD ............................................................ 10 a. Pengertian Media ...................................................................... 10 b. Manfaat Media .......................................................................... 12 c. Prinsip-prinsip Pemilihan Media ............................................... 13 d. Pengertian Media Kongkret ....................................................... 14 e. Proses pembelajaran Menggunakan Media Kongkret ................. 16
B. Penelitian yang Relevan.................................................................... 16 C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 18 D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 20
1. Waktu Penelitian .......................................................................... 20 2. Tempat Penelitian ........................................................................ 20
B. Jenis Penelitian .................................................................................. 20 C. Kehadiran dan Peran Peneliti ............................................................. 21 D. Subjek Penelitian ............................................................................... 22
ix
11
E. Rancangan Penelitian ........................................................................ 23
1. Perencanaan Tindakan ................................................................. 23 2. Pelaksanaan Tindakan.................................................................. 23 3. Observasi (pengamatan)............................................................... 24 4. Refleksi ....................................................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan dan Instrument ................................................ 24 1. Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................... 25 2. Instumen Pengumpulan Data ........................................................ 26
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 31 H. Indikator Keberhasilan Penelitian ..................................................... 34 I. Jadwal Penelitian ............................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 36 A. Deskripsi Data .................................................................................. 36
1. Deskripsi Data Awal ..................................................................... 36 2. Deskripsi Data Hasil Siklus I .......................................................... 38 3. Deskripsi Data Hasil Siklus II ........................................................ 49
B. Pengujian Hipotesis Tindakan ........................................................... 57 1. Hasil Pengamatan dan Observasi ................................................... 57 2. Nilai Hasil Belajar ......................................................................... 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 61
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 66 A. Simpulan ……………………………. ............................................... 66 B. Rekomendasi .................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
12
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Subjek Penelitian ............................................................................. 22
Tabel 2. Kisi- Kisi Observasi Guru ............................................................... 27
Tabel 3. Kisi- Kisi Observasi Peserta Didik .................................................. 29
Tabel 4. Kisi- Kisi TesAwaldanTesAkhir ...................................................... 31
Table 5.Kategori Gain ................................................................................... 34
Tabel 6.JadwalPelaksanaanPerencanaanPenelitian ........................................ 35
Tabel 7.RekapitulasiNilaiTesAwal ................................................................ 37
Tabel 8.HasilPengamatanAktivitas GuruSiklus I ........................................... 40
Tabel 9.HasilPengamatanAktivitasPesertaDidikSiklus I ................................ 42
Tabel 10.RekapitulasiHasilBelajarSiklus I .................................................... 43
Tabel 11.HasilPengamatanAktivitas Guru Siklus II ....................................... 51
Tabel 12.HasilPengamatanAktivitasPesertaDidikSiklus II ............................. 52
Tabel 13.RekapitulasiHasilBelajarSiklus II ................................................... 53
Tabel 14.PerbandinganHasilObservasiAktivitasPesertaDidik ........................ 57
Tabel 15. Data Hasil N-Gain SetiapSiklus ..................................................... 60
Tabel 16.RekapitulasiNilaiTesAwal, Siklus 1dan Siklus 2 ............................ 64
Tabel 17.Silabus ........................................................................................... 70
xi
13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan KerangkaBerfikir ............................................................. 19
Gambar 2 SiklusPenelitianTindakanKelas ................................................... 21
Gambar 3.Diagram PersentaseAktivitasPesertaDidik .................................... 58
Gambar 4. Diagram GrafikPersentaseKetuntasanBelajar ............................... 59
Gambar 5 GrafikPerbandinganNilai N-Gain SetiapSiklus............................ 61
xii
14
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.PerangkatPembelajaran .............................................................. 70
Lampiran 2.LembarPengamatan Guru danPesertaDidik ................................ 96
Lampiran 3.GambaranUmumLokasiPenelitiandanFotoPenelitian .................. 112
Lampiran 4.SuratPenelitian ........................................................................... 132
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi “Tiap-tiap
warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan”. Pendidikan bagi setiap
warga negara pada hakekatnya adalah merupakan suatu upaya untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga dengan kemampuannya akan
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan kelak akan berguna bagi dirinya
sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan
penting. Pendidikan menjadi pilar berdirinya suatu bangsa dan menentukan
maju atau tidak suatu bangsa. Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan
pendidikan nasional perlu diambil langkah-langkah yang memungkinkan untuk
terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mau bekerja keras, tangguh penuh
tanggung jawab, disiplin, bersikap inovatif dan kreatif serta sehat jasmani dan
1
2
rohani, yang kesemuanya itu dapat digali melalui pendidikan keluarga, sekolah,
maupun dalam pergaulan di lingkungan masyarakat.
Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara
menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
Pancasila. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan
dan mengembangkan kecakapan hidup (life skills) yang diwujudkan melalui
pencapaian seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup serta
menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan di masa yang akan datang.
Untuk itu, sekolah diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional
tersebut.
Dalam belajar siswa diharapkan dapat memperoleh prestasi belajar yang
baik. Akan tetapi prestasi yang dicapai kadang tidak sesuai seperti yang
diharapkan,. Hal ini karena daya serap masing-masing siswa berbeda dalam
menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk memperoleh prestasi
yang sesuai dengan harapan, baik guru maupun siswa harus mengetahui
penyebab yang mempengaruhi hasil belajar itu. Adapun salah satu pelajaran
yang diharapkan mempunyai prestasi yang baik adalah pelajaran matematika.
Mata pelajaran Matematika ini nantinya sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengajarannya sangat perlu kejelian
atau kesungguhan agar siswa benar-benar menguasai pelajaran Matematika.
Tak dapat di`pungkiri lagi bahwa matematika memang sangat
diperlukan bagi siswa sebagai generasi muda yang akan menerima tanggung
jawab untuk meneruskan pembangunan, maka prestasi belajar Matematika
3
perlu ditingkatkan. Dengan meningkatnya prestasi belajar Matematika berarti
anak didik sebagai generasi penerus bangsa memiliki cara berpikir kritis dan
logis, sehingga mereka terlatih untuk menyelesaikan masalah di masa yang ada
dalam kehidupan sehari- hari dan yang akan datang.
Berhitung pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar merupakan titik
awal untuk mempelajari materi- materi yang lebih rumit pada tingkat
selanjutnya. Berhitung perkalian bagi peserta didik kelas II adalah pelajaran
yang susah, hal ini dikarenakan tidak hanya terkait dengan kemampuan
kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial, dan emosional. karena itu
dalam pelaksanaanya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan
menyenangkan.
Dalam prosesnya berhitung juga memerlukan bimbingan dan panduan
secara intensif supaya penguasaanya semakin maksimal. Salah satu penyebab
rendahnya prestasi belajar Matematika dalam kemampuan berhitung perkalian
yaitu penyampaian pelajaran Matematika yang kurang bervariatif yaitu hanya
menggunakan satu metode yang mungkin dianggap para guru adalah metode
paling praktis, mudah dan efisien dilaksanakan tanpa persiapan. Sehingga
siswa tidak dapat menerima pelajaran yang telah diberikan guru dan berakibat
hasil belajar Matematika kurang dari yang diharapkan. Menurut perkembangan
siswa usia sekolah dasar pada hakekatnya berada dalam tahap operasi konkret,
karena itu untuk pelajaran Matematika di sekolah dasar, terutama pada
penanaman konsep perkalian bilangan sangat diperlukan media pelajaran yang
tepat.
4
Berdasarkan hasil observasi pada kelas II SDN 1 Sawahan Sampit
Tahun Pelajaran 2014/ 2015 dengan jumlah 23 peserta didik diketahui
sebanyak 13 peserta didik memiliki kemampuan berhitung masih rendah.
Kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak
memiliki dorongan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran Matematika
sangat rendah yaitu mencapai 30,00, Sementara Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditentukan adalah 59,00. Hal ini disebabkan karena dalam proses
belajar mengajar kurang bervariasi, minimnya media, minimnya sarana dan
prasarana , motivasi peserta didik yang masih rendah, rendahnya kemampuan
berhitung peserta didik , peserta didik kurang memperhatikan sehingga materi
pelajaran yang diterima kurang maksimal. Karena hal tersebut maka guru
berinisiatif untuk membuat media sederhana yang mudah dicari dan terjangkau,
yaitu memanfaatkan stik es krim sebagai alat bantu hitung. Stik es krim dapat
juga dikatakan sebagai media konkret karena keberadaan dan bentuknya dapat
dilihat dan disentuh secara langsung oleh peserta didik sehingga peserta didik
dapat berinteraksi secara lansung dalam proses kegiatan belajar.
Benda konkret adalah salah satu media pengajaran Matematika yang
digunakan untuk menjelaskan konsep perkalian atau penjumlahan berulang.
Dengan media ini diharapkan siswa lebih paham dan menguasai tentang
konsep perkalian atau pengertian penjumlahan berulang.
Media konkret ini penulis pilih karena memiliki keunggulan yaitu
memvisualkan materi yang abstrak menjadi nyata, sehingga peserta didik dapat
terlibat langsung atau berinteraksi secara langsung. Disamping itu juga dengan
5
media kongkret peserta didik mendapat pengalaman secara langsung tentang
konsep berhitung sebenarnya.
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
Penelitian Tindakan kelas ( PTK ) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Melalui Media Konkret pada Peserta Didik Kelas II SDN Sawahan
Sampit”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena yang diuraikan dilatar belakang maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya motivasi peserta didik pada mata pelajaran matematika
khususnya pada materi perkalian.
2. Kurangnya media pembelajaran.
3. Kurangnya sarana dan prasarana.
4. Daya tangkap peserta didik rendah.
5. Rendahnya kemampuan berhitung peserta didik.
6. Rendahnya perhatian peserta didik terhadap pelajaran
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas terlalu jauh, maka ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya media pembelajaran khususnya pada materi perkalian.
2. Rendahnya kemampuan berhitung peserta didik.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah tersebut maka dapat dirumuskan suatu masalah:
1. Bagaimanakah aktivitas berhitung peserta didik dengan menggunakan
media konkret pada peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit?
2. Apakah ada peningkatan kemampuan berhitung menggunakan media
konkret pada peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan sampit?
E. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti oleh penulis, maka yang
menjadi bentuk alternatif pemecahan masalah adalah:
1. Guru harus menggunakan metode yang menarik, salah satunya adalah
dengan menggunakan metode permainan agar peserta didik menjadi lebih
tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran dikelas.
2. Guru menciptakan media pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan
penyampaian materi kepada peserta didik.
3. Guru menggunakan media konkret untuk membantu mempermudah
pemahaman peserta didik.
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
Matematika dengan menggunakan media konkret dalam pembelajaran
pada kelas II SDN 1 Sawahan Sampit.
7
2. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan berhitung
peserta didik terhadap penggunaan media konkret dalam kegiatan
pembelajaran.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :
1) Bagi kepala sekolah, sebagai masukan bagi kepala sekolah agar
meningkatkan kinerja para guru.
2) Bagi para guru, semoga penelitian ini menjadi masukan agar lebih
terampil menentukan media pembelajaran yang akan diterapkan saat
kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik senang mengikuti
pembelajaran dan mendapatkan hasil yang optimal.
3) Bagi peserta didik, agar lebih giat mengikuti proses belajar mengajar
dan lebih memperhatikan saat guru menejlaskan pelajaran.
4) Bagi peneliti, dapat memberikan pemahaman bahwa dalam
penggunaan media dapat meningkatkan kemampuan berhitung peserta
didik serta dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Meningkatkan Kemampuan Berhitung
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan adalah suatu keterampilan individu dalam melakukan
sesuatu yang harus ia lakukan. Zain, (http//idtesis.com.Pengertian-
Kemampuan) berpendapat bahwa ”Kemampuan merupakan potensi yang
ada berupa kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri
sendiri” hal tersebut senada dengan pendapat Qodratilah, dkk (Kamus
Bahasa Indonesia untuk Pelajar, 2011) “Mampu adalah kuasa, sanggup,
melakukan sesuatu.kemampuan adalah kesanggupan seseorang dalam
melakukan sesuatu”.
Menurut Munandar (Purwanti, 2013: 17) “kemampuan merupakan
daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan
latihan”. Hal tersebut senada dengan Uno (2012: 78) berpendapat bahwa
“kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu
pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku.
Jadi kemampuan adalah kesanggupan yang dikuasai oleh anak
setelah terjadi proses belajar. Kemampuan anak kelas II tentu tidak
sama dengan anak pada jenjang yang lebih tinggi, mengingat usia dan
kematangan berfikir anak belum maksimal.
8
9
b. Pengertian Berhitung
Berhitung adalah cabang dari matematika yang digunakan untuk
mengetahui banyak jumlah benda. Berhitung hamper diperlukan disemua
cabang matematika. Berhitung didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan
tentang bilangan. Lebih lengkapnya, Webster’s New Third International
Dictionary (http://mathischocolate.blogspot.com) Merumuskan berhitung
sebagai “cabang matematika yang berkenaan dengan sifat dan hubungan
bilangan-bilangan nyata dan dengan perhitungan mereka terutama
menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian”.
Dapat dikatakan bahwa berhitung adalah suatu aktifitas yang
dilakukan oleh manusia dalam kegiatan setiap hari. Sedangkan menurut
Yusuf (http://prari007luck.wordpress.com/berhitung) “ berhitung adalah
salah satu cabang Matematika, ilmu hitung adalah suatu bahasa yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara berbagai proyek,
kejadian, dan waktu”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa berhitung adalah salah satu cabang ilmu matematika yang
menunjukkan suatu kegiatan atau sebuah cara menyenangkan untuk
belajar memahami konsep bilangan dan untuk menjelaskan hubungan
antar kejadian dan waktu.
10
c. Perkalian
Menurut Muhseyo, dkk (2008:13) Mengatakan bahwa “Perkalian
pada suatu bilangan dapat dapat diartikan sebagai penjumlahan yang
berulang”.
Sedangkan dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Perkalian
“Perkalian adalah penskalaan satu bilangan dengan bilangan lain”.
Operasi ini adalah salah satu dari empat operasi dasar di
dalam aritmetika dasar yaitu perjumlahan, perkurangan, dan perbagian.
Perkalian terdefinisi untuk seluruh bilangan di dalam suku-suku
perjumlahan yang diulang-ulang; misalnya, 3 dikali 4 (seringkali dibaca
"3 kali 4") dapat dihitung dengan menjumlahkan 3 salinan dari 4
bersama-sama:
3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
perkalian adalah penjumlahan berulang.dimana bilangan yang berada
didepan sebagai pengali dn bilangan yang dibelakang adalah yang
dikalikan.
2. Media Pembelajaran di SD
a. Pengertian Media
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau
“pengantar”.Associatian for Education and communication technologi
11
AECT (Arsyad, 2010: 3-5) mendefinisikan media yaitu “segala bentuk
yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi”.
Sedangkan National Education Association NEA (Sadiman, dkk
2007: 7) mendefinisikan sebagai:
benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegitan belajar, mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instructional.
Menurut jennah (2009: 1) kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar”.
Hal itu sesuai dengan pendapat Arsyad (2013: 10) menyatakan
bahwa media adalah “segala sesuatu yang dapat digunkan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dlam proses belajar mengajar
sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar”.
Demikian pula dengan Sadiman, dkk (2010: 7) mengungkapkan bahwa
media adalah segala sesuatu yang untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Jadi,media dalam adalah suatu hal yang sangat penting sebagai
penyalur materi pelajaran kepada peserta didik, sehingga peserta didik
tidak hanya menerima materi berupa verbal saja,tetapi dapat dihadirkan
dalam bentuk benda dan peserta didik dapat lebih berinteraksi
langsung.sehingga kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara
efektif dan efesien.
12
b. Manfaat Media
Menurut Arsyad (2010: 26-27) Secara rinci menguraikan manfaat
praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar yaitu:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar,
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya,
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,ruang, dan waktu,
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa- peristiwa dilingkungan mereka, serta kemungkinan terjadinya interaksilangsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan- kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Sedangkan menurut Sujana dkk (Arsyad, 2010: 24-25)
mengemukakan manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
2. Bahan pembelajaran akan semakin lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran,
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apa lagi kalau guru mengajar dalam setiap jam pelajaran,
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Beberapa manfaat media menurut Sadiman (2010: 17) Sebagai
berikut:
13
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata) 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,seperti
misalnya obyek yang terlalu besar, obyek yang kecil, gerak terlalu lambat atau terlalu cepat, peristiwa yang terjadi dimasa lalu, obyek yang terlalu komplek, atau konsep yang terlalu luas.
3. Kegiatan pembelajaran menjadi bervariasi dan dapat mengatasi sikap pasif anak didik,
4. Dapat membantu pendidik dalam menghadapi perbedaan sifat, lingkungan dan pengalaman pada tiap anak didik.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan siswa dapat
meningkatkan motivasi, memperjelas pesan yang diterima dan
memberikan pengalaman secara langsung
c. Prinsip-prinsip Pemilihan Media
Setiap media pembelajaran memiliki keampuhan masing-masing,
maka diharapkan guru dapat menentukan pilihan media pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga
media yang dipilih dapat menjadi alat bantu dan dapat mempercepat
tujuan pembelajaran.
Arsyad (2013: 74-76) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan
media pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua ranah kognitif, afektif, dan psikimotor.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta konsep, prinsip, atau generalisasi..
3. Praktis, luwes, dan bertahan. 4. Guru terampil menggunakannya. 5. Pengeompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok
besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.
14
6. Mutu teknis
Adapun prinsip- prinsip dalam penggunaan media yang harus
diperhatikan oleh guru agar penggunaan media dapat mencapai hasil
yang baik menurut Sudjana (Sadiman, dkk 2010 : 143-145) adalah:
1. Menetukan media jenis dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat , artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/ kemampuan peserta didik.
3. Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
d. Pengertian Media Kongkret
1. Pengertian Media Konkret
Kata Konkret dalam bahasa Indonesia adalah nyata benar- benar
ada dapat dilihat dan diraba. Menurut Jennah (2009: 79) menyatakan
bahwa Media konkret adalah ”benda yang sebenarnya, benda yang
sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran”.
Menurut Winataputra (2005: 9-11) menyatakan bahwa:
media konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang diharapkan.
Sesuai dengan pendapat diatas media konkret adalah alat bantu
belajar peserta didik yang dapat dipegang dilihat dan diraba
15
keberadaannya, dan dapat menambah motivasi dan pemahaman peserta
didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
2. Kelebihan Media Konkret
Media konkret memiliki kelebihan hal tersebut sesuai dengan
pendapat Moedjiono (Daryanto, 2010: 27) menyatakan bahwa media
konkret memiliki kelebihan diantaranya:
a. Memberi pengalaman secara langsung b. Menyajikan secara kongkret c. Dapat menunjukkan objek secara utuh, baik konstruksi maupun
cara kerjanya d. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
Sedangkan menurut Jennah (2009: 87) menyebutkan bahwa
kelebihan menggunakan media kongkret adalah :
a. Memperjelas materi pelajaran b. Menimbulkan perhatian kepada subjek yang diteliti c. Membangkitkan minat untuk menambah pengetahuan d. Mendorong untuk berpikir dan menyelidiki sendiri d. Menyediakan bahan untuk membuat papan peragaan atau pameran
3. Kekurangan Media Konkret
Adapun kekurangan media konkret menurut Daryanto (2010: 27)
adalah sebagai berikut :
1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar
2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar
3. Perawatannya cukup rumit.
16
e. Proses pembelajaran Menggunakan Media Konkret
Menurut Daryanto (2010: 27) yang mengemukakan langkah-
langkah pembelajaran dengan menggunakan media kongkret adalah:
1. Guru menentukan tujuan yang ingin dicapai, materi pelajaran, serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan.
2. Media pembelajaran harus sesuai dengan ketiga hal tersebut.Pendidik dan peserta didik hadir bersama- sama berinteraksi secara langsung (face to face).
Sedangkan menurut Jennah (2009: 81) mengemukakan bahwa
dalam mempergunakan benda- benda nyata untuk tujuan pembelajaran,
guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Benda –benda apakah yang mungkin dimanfaatkan dikelas secara efisien.
2. Bagaimana cara agar semua benda sesuai terhadap pola belajar peserta didik.
3. Darimana sumbernya untuk memperoleh benda- benda tersebut.
Berdasarkan uraian langkah –langkah yang diungkapkan oleh
beberapa ahli diatas, maka supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan efektif , pendidik harus dapat memlaksanakan langkah -langkah
tersebut dengan baik.
B. Penelitian yang Relevan
Dengan menggunakan media konkret dapat membantu peserta didik
memahami konsep materi dengan maksimal.Hal tersebut didukung oleh
penelitian terdahulu yang relevan. Menurut Yuliana (2013) menyatakan bahwa
media konkret dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi
hitung pengurangan pada peserta didik kelas 2 SDN 9 Menteng Palangkaraya.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata tes pada siklus I adalah 66
17
sedangkan persentase peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari atau sama
dengan 60 yaitu sebesar 78,94%. Pada siklus II diperoleh nilai hasil tes belajar
matematika peserta didik matematika peserta didik nilai rata- rata adalah
sebesar 81,23 sedangkan persentase peserta didik yang memperoleh nilai lebih
dari atau sama dengan 60 yaitu sebesar 89,47%.
Anggreana (2014) menyampaikan bahwa penerapan media konkret dalam
pembelajaran matematika, pada materi uang atau memecahkan masalah yang
berkaitan dengan uang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III
SDN 6 Langkai Palangkaraya. Hasil belajar peserta didik pada siklus I rata-rata
65 dan ketuntasan klasikal 61,91% . Pada siklus II nilai rata-rata peserta didik
79 dan ketuntasan klasikal 90,47%.
Hermawan (2013) mengungkapkan bahwa ada peningkatan hasil belajar
matematika materi bangun ruang siswa kelas V menggunakan media konkret
Peningkatan nilai rata-ratanya yaitu dari prasiklus sebesar 54,36 siklus I
sebesar 68,25 dan pada siklus II menjadi 74,07 pada rentang skor nilai 0-100.
Persentase ketuntasan pada prasiklus mencapai 21,43%, siklus I mencapai 75%
dan pada siklus II mencapai 89,29%. Dari hasil tersebut dapat dilihat adanya
peningkatan nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus I meningkat 13,89, dari
siklus I ke siklus II meningkat 5,82 dan dari prasiklus ke siklus II 19,71. Hasil
akhir diketahui bahwa semua nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan
siswa sudah mencapai KKM, sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa melalui media konkret dapat meningkatkan hasil belajar matematika
18
materi bangun ruang siswa kelas V SD N Sutran Kabupaten Bantul Tahun
Ajaran 2012/2013.
C. Kerangka Berpikir
Media pembelajaran merupakan hal yang terpenting dalam proses
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dengan media pembelajaran
peserta didik dapat menyerap materi pelajaran dan dapat meningkatkan
pemahamannya dengan baik. Akan tetapi sebagian pendidik masih belum
semua menggunakan media dalam kegiatan proses belajar mengajarnya karena
dilatar belakangi kemampuan guru tersebut dalam pemahaman tentang media
masih kurang maksimal. Pada pelajaran matematika khususnya perkalian
media memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu peserta didik
memahami konsep perkalian. Media konkret pada peserta didik kelas II
memiliki peran penting dalam membantu pemahaman peserta didik dan
kegiatan belajar mengajar menjadi hidup sehingga hasil belajar juga mengalami
peningkatan.
Berdasarkan dari tiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan bantuan media konkret pada pelajaran matematika dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik dan mencapai
KKM yang ditetapkan sekolah.
Berdasarkan uraian diatas maka alur berfikir dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar 1 berikut ini:
19
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
D.Hipotesis Tindakan
Menurut Sugiyono (2008: 96) “Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.
Dalam pembelajaran menggunakan media konkret diharapkan peserta didik.
1. Aktifitas peserta didik meningkat saat diterapkan media konkret dalam
pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika kelas II SDN
1 Sawahan Sampit.
2. Ada peningkatan kemampuan berhitung setelah diterapkan media konkret
mata pelajaran matematika kelas II SDN 1 Sawahan Sampit.
Kondisi awal peserta didik
Guru belum menggunakan media pembelajaran
1. Pemahaman peserta didik rendah
2. Peserta didik kurang tertarik terhadap materi
Tindakan Guru menggunakan media konkret dalam pembelajaran
Siklus I
Siklus II
Belum berhasil
Kondisi akhir peserta didik
1. Hasil belajar meningkat
2. Aktivitas peserta didik meningkat
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari
tahun pelajaran 2014/2015.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Sawahan Sampit semester
genap tahun ajaran 2014/2015.yang beralamat di Jalan Tjilik Riwut KM 01
No 13 Sampit.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan
masalah pembelajaran di kelasnya. Menurut Kunandar (2010: 45), Penelitian
tindakan kelas adalah
kegiatan ilmiah yang dilakukan guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wardani (2008: 1) yang
menyatakan bahwa” penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
dilakukan guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat”.
20
21
PTK ini akan dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Menurut Kemmis & MC. Taggrat (Kunandar, 2012: 70-75) bahwa” Setiap
siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3)
pengamatan (observasi) 4) Refleksi”. Secara detail, prosedur penelitian dalam
bentuk bagan berikut :
Gambar 2: Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Sumber: Kemmis & MC. Taggrat (Kunandar, 2012: 70-75)
C. Kehadiran dan Peran Peneliti
Peneliti adalah guru pengajar pada sekolah yang diteliti, yang mana
dalam penelitian ini guru menyampaikan materi dengan menggunakan media
konkret sebagai media pembelajaran di SDN 1 Sawahan Sampit, sehingga
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus I Refleksi
Observasi
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Observasi
Belum Berhasil
Berhasil
Berhenti
Siklus n
22
peneliti merasakan langsung masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran tersebut. Peneliti menjadi instrumen inti dalam penelitian
dengan dibantu oleh beberapa observer yang merupakan teman sejawat
peneliti. Dalam hal ini kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai
perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada
akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau
alat peneliti disini tepat karena ia menjadi segala-galanya dari keseluruhan
proses penelitian.
Kehadiran penelitilam penelitian ini disamping sebagai instrumen juga
menjadi faktor penting dalam keseluruhan kegiatan penelitian ini, karena
kedalaman serta ketajaman menganalisa tergantung pada peneliti.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada kegiatan ini adalah peserta didik kelas II SDN 1
Sawahan sampit yang berjumlah 23 siswa dengan komposisi Laki-laki 11 siswa
dan Perempuan 12 siswa
Tabel 1 Subjek Penelitian
Sumber: TU SDN 1 Sawahan Sampit
No Kelas Banyak subjek
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 II 11 12 23
23
E. Rancangan Penelitian
1. Perencanaan Tindakan
Pedoman perencanaan lebih dahulu melakukan langkah- langkah
sebagai berikut :
a. Mengurus administrasi dan surat izin penelitian
b. Menyusun rencana persiapan pembelajaran (RPP) dan
mengembangkan skenario pembelajaran yang menggunakan media
konkret.
c. Menyiapkan skenario pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran yang menggunakan media konkret.
d. Menyiapkan dan mengembangkan format observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RPP pembelajaran yang
telah disusun sebagai berikut :
a. Guru menjelaskan materi pelajaran.
b. Guru menyampaikan cara penggunaan media konkret kepada peserta
didik
c. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi dan cara menghitung menggunakan media konkret.
d. Guru menentukan tujuan dari media kongkret kepada peserta didik.
24
e. Guru mengemukakan masalah yang akan dilaksanakan dan memberi
pengarahan seperlunya mengenai cara- cara pemecahannya.
f. Guru merumuskan masalah sejelas- jelasnya agar mudah dipahami
dengan baik oleh peserta didik.
g. Guru membimbing dan membantu peserta didik dalam menghitung
menggunakan media konkret.
h. Setelah dilakukan koreksi maka dibuat kesimpulan dari hasil- hasil
tugas peserta didik tersebut.
3. Observasi (pengamatan)
b. Melaksanakan observasi dengan menggunakan format penilaian yang
telah dikembangkan pada perencanaan.
c. Memberi nilai pada hasil pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi
a. Melakukan evaluasi.
b. Merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan berikutnya
c. Menentukan media yang akan digunakan dalam tindakan berikutnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah penelitian.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi dan tes.Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta
didik dalam kegiatan belajar dan Tes digunakan untuk menetahui kemampuan
peserta didik secara kognitif.
25
Tes dalam penelitian ini menggunakan soal-soal tertulis dalam bentuk
essay, yang disusun berdasarkan SK dan KD yang tercantum dalam silabus
kelas II sekolah dasar.
1. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Menurut Sahertian (2010: 55)
observasi adalah pengamatan hasil belajar untuk pendidik dan peserta didik dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan peserta didik dan pendidik. Penelitian ini diperlukan dua orang pengamat, pengamat satu untuk mengamati aktivitas guru, sedangkan pengamat dua untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran.Adapun untuk pengamatan tersebut menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
Dari pendapat ahli di atas maka observasi dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung kemudian
dicatat sesuai kenyataan yang ada.
b. Tes
Tes dalam penelitian ini merupakan tes hasil belajar yang
digunakan mengumpulkan data tentang hasil belajar Matematika dengan
menggunakan media konkret
Menurut Suryanto (2009:13) berpendapat bahwa:
tes adalah seperangkat pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang sifat atau atribut pendidikan dimana dalam setiap butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban yang dianggap benar.
Tes awal dan tes akhir dalam penelitian ini menggunakan soal
essay dengan soal sebanyak 10 butir soal.
26
2. Instrumen Penelitian
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan hasil belajar untuk pendidik dan
peserta didik dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan peserta didik dan
pendidik pada pembelajaran Matematika.
Instrumen adalah salah satu alat bantu yang digunakan oleh
peneliti dalam proses pengumpulan data. Instrument yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes objek. Instrumen dalam penelitian ini
meliputi instrumen tes , instrumen tes dalam penelitian ini dilakukan
dengan teknik tes tertulis dalam bentuk essay diberikan kepada peserta
didik pada awal penelitian dan pada akhir tindakan sebagai bukti yang
menunjukkan ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran perkalian melalui penerapan media konkret.
b. Tes Awal
Tes awal dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik pada tahap awal, dan kemudian dijadikan
sebagai bahan pembandingan. Adapun bentuk soal tes awal ini adalah
essay yang disusun berdasarkan SK dan KD yang sesuai.
c. Tes Akhir (Post Tes)
Tes akhir yang ada pada penelitian ini digunakan untuk
mengetahui atau mengukur kemampuan peserta didik setelah
menerima materi pembelajaran dengan menggunakan media
27
kongkret.Soal-soal pada tes ini berupa soal essay yang disusun oleh
peneliti berdasarkan peraturan yang sesuai.
Soal Pre Tes
1. 2 x 3 =…….
2. 3 x 4 =…….
3. 2 x 7 =…….
4. 4 x 5 =…….
5. 3 x 8 =…….
6. 4 x 6 =…….
7. 5 x 5 =……
8. 2 x 9 =…..
9. 5 x 6 =……
10.4 x 4 =…..
Soal Post Tes
1. 2 x 5 =…..
2. 3 x 3 =…..
3. 2 x 9 =…..
4. 4 x 9 =…..
5. 3 x 4 =…..
6. 7 x 3 =…..
7. 5 x 6 =…..
8. 8 x 6 =…..
9. 5 x 7 =…..
10. 9 x 5 =…..
d. Kisi-kisi observasi
Tabel 2 Kisi-Kisi Observasi
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran
No Tahap Pembelajaran Aktivitas guru Kemunculan
1 2 3 4 1 Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam kepada
peserta didik.
2. Guru mengkondisikan kelas
dengan cara mengatur mereka
28
No Tahap Pembelajaran Aktivitas guru Kemunculan
1 2 3 4 agar tertib sebelum mengajar.
3. Guru mengajak peserta didik
berdoa sebelum kegiatan belajar
dimulai
2 Kegiatan inti
(Eksplorasi)
1. Guru menunjukkan contoh
perkalian .Selanjutnya
menanyakan kepada peserta didik
tentang kejadian sehari- hari
yang berhubungan dengan
perkalian.
(Elaborasi)
1. Guru menyampaikan materi yang
dibahas pada pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
2. Guru memberikan contoh
menghitung perkalian dengan
menggunakan stik es krim.
3. Guru membagikan LKPD kepada
4. peserta didik
5. Guru membimbing Peserta Didik
apabila terdapat kesulitan dalam
mengerjakan LKPD.
6. Guru memberikan penghargaan
kepada peserta didik yang hasil
pekerjaannya baik dan sangat
baik dalam kegitan belajar
mengajar tersebut.
29
No Tahap Pembelajaran Aktivitas guru Kemunculan
1 2 3 4 7. Guru membagikan lembar soal
test
(Konfirmasi)
1. Dengan melibatkan peserta didik
guru menutup pelajaran dengan
cara menarik kesimpulan materi
hari ini.
3 Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan motivasi agar
pesrta didik belajar lagi dirumah
serta mengulang pembelajaran
yang telah disampaikan agar
dapat mengerti pembelajaran atau
materi yang selanjutnya.
2. Guru mengucapkan salam.
Keterangan bagi pengamat dalam menilai 1 : tidak dilakukan sama sekali (tidak baik) 2 : dilakukan sebagian kecil (kurang baik) 3 : dilakukan sebagian sesuai prosedur ( cukup baik) 4 : dilakukan sesuai prosedur (baik)
Tabel 3 Kisi-Kisi Observasi
Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran
No Tahap
Pembelajaran Aktivitas Peserta Didik
Kemunculan
1 2 3 4
1
Kegiatan
Awal
1. Peserta didik menjawab salam.
2. Peserta didik mengatur tempat
duduk.
30
No Tahap
Pembelajaran Aktivitas Peserta Didik
Kemunculan
1 2 3 4
3. Peserta didik berdoa sebelum
mulai kegiatan belajar
2 Kegiatan inti
(Eksplorasi)
1. Peserta didik menyimak
penjelasan guru tentang materi
yang akan di pelajari hari ini.
(Elaborasi)
1. Peserta didik menyimak
materi pelajaran yang
disampaikan guru .
2. Peserta didik mencoba
menghitung perkalian
menggunakan stik es krim
dengan teliti seperti yang
dijelaskan guru
3. Peserta didik mengerjakan
LKPD.
4. Peserta didik mendapat
bimbingan dari guru .
5. Peserta didik menerima
penghargaan dari guru ketika
dapat mengerjakan soal baik.
6. Peserta didik mengerjakan
soal yang diberikan guru.
(Konfirmasi)
1. Peserta didik ikut
menyimpulan materi dengan
bimbingan guru
31
No Tahap
Pembelajaran Aktivitas Peserta Didik
Kemunculan
1 2 3 4
3 Kegiatan
Penutup
1. Peserta didik termotivasi
2. Peserta didik menjawab salam
Keterangan bagi pengamat dalam menilai
1 : tidak dilakukan sama sekali (tidak baik) 2 : dilakukan sebagian kecil (kurang baik) 3 : dilakukan sebagian sesuai prosedur ( cukup baik) 4 : dilakukan sesuai prosedur (baik)
Tabel 4 Kisi –kisi tes awal dan tes akhir
Standar kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Butir
Soal Jumlah
Soal
Melakukan perkalian dan pembagian sampai dua angka
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua angka
Menghitung perkalian hasilnya sampai 50
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
10
Jumlah Soal 10 10 G. Teknik Analisis Data
1. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
X =
Keterangan :
X = Rata-rata
∑x = Jumlah seluruh data
n = Jumlah peserta didik Sumber: Furqon (2008:36)
32
2. Ketercapaian Rata-rata Proses Pembelajaran
Menurut Santyasa (Nurfitriana 2013: 44) kriterian penilaian aktivitas proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
85 – 100 = Sangat tercapai
75 – 84 = Tercapai
60 – 74 = Cukup Tercapai
40 – 59 = Kurang Tercapai
0 – 39 = Sangat Kurang Tercapai
3. Menilai Ketuntasan Hasil Belajar
Daya serap individual, seorang peserta didik dinyatakan tuntas
belajar apabila telah mencapai skor > 59 dari skor maksimal 100.
Daya serap klasikal jika satu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat
skor minimal mencapai >85% peserta didik yang telah mencapai skor 59
dari skor maksimal. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
TB = %10059
xn
s
Sumber :Suhardi R. (Thresie Astrea 2012)
Keterangan :
59s = Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar dari
Atau sama dengan 59.
n = Banyak Peserta didik
100% = Bilangan tetap
TB = Ketuntasan Belajar
33
Dengan kritera sebagai berikut:
85 – 100 = Sangat tercapai
75 – 84 = Tercapai
60 – 74 = Cukup Tercapai
40 – 59 = Kurang Tercapai
0 – 39 = Sangat Kurang Tercapai
3. Aktivitas Proses Pembelajaran
Menganalisis hasil penilaian yang diberikan oleh pengamat terhadap
kemampuan guru dalam mengelola yaitu digunakan rumus:
P = × 100%
Keterangan :
P = Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik
F = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
N = Jumlah seluruh peserta didik
Dengan kategori sebagai berikut:
Kurang Baik = 1 – 1,9
Cukup Baik = 2 – 2,9
Baik = 3 – 3,9
Sangat Baik = 4
(Budininggarti dalam Nurfitriana, 2013:45)
34
4. Menilai Tingkat Ketercapaian Siklus Tindakan
Menentukan tingkat ketercapaian proses pembelajarandapat
digunakan teori Gain ternomalisasi (N-Gain) yang diformulasikan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut :
N-Gain = SpretestSSpretestSpostest
max
Keterangan :
Spretest = Skor pre – test
Spost = Skor post – test
Smax = Skor Maksimum
Kategori Gain ternormalisasi disajikan sebagai berikut:
Tabel 5
Nilai N – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi
Rata – rata N – Gain Ternormalisasi Klasifikasi GainN 70,0 Tinggi
70,030,0 GainN Sedang 30,0GainN Rendah
Sumber: Hake (Rosita,2014)
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Untuk melihat tingkat keberhasilan dari penelitian ini dengan indikator
Keberhasilan penelitian sebagai berikut:
1. Akivitas dianggap baik jika setiap peserta didik memperoleh:
a. Mencapai skor rata-rata ≥ 39 dan kategori rata-rata 3
b. Persentase aktivitas peserta didik sebesar 85%
35
2. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika dianggap
meningkat jika peserta didik memperoleh:
a. Skor kriteria ketuntasan minimal 59.
b. Skor kriteria ketuntasan klasikal 85 %
I. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian yang peneliti laksanakan adalah sebagai
berikut :
Tabel 6 Jadwal pelaksanaan perencanaan penelitian
No Kegiatan Febr- Mar April Juli Agus-Des Jan –Feb Mar- Apr A.Tahap Persiapan
1 Penyusunan proposal
√ √ √ √
2 Seminar proposal
√
3 Revisi proposal
√ √
4 konsultasi skripsi
√ √ √ √ √ √ √
5 Menyusun instrument dan revisi
√ √ √ √
6 Pelaksanan penelitian
√ √ √
7 Analisis data √ √ √
8 Ujian skripsi √
36
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Awal
Data awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta
didik terhadap materi yang dijadikan topik pembelajaran sebelum
penelitian tindakan kelas. Data awal tersebut adalah 23 orang peserta didik
terdapat 11 orang peserta didik yang mendapatkan skor hasil Matematika
masih rendah yakni kurang dari KKM. Dengan kondisi demikian peneliti
yang juga merangkap sebagai guru kelas tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas untuk mengetahui penyebab rendahnya
kemampuan peserta didik khususnya pada mata pelajaran Matematika.
Jika penyebab kurangnya pemahaman peserta didik dapat diketahui, maka
diharapkan kemampuan peserta didik dapat meningkat.
Berikut disajikan rekapitulasi hasil belajar (tes awal) peserta didik
kelas II SDN 1 Sawahan Sampit sebelum dilakukan perlakuan pada mata
pelajaran Matematika dengan materi pokok perkalian dapat dilihat pada
table 7 berikut ini
37
Tabel 7
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Peserta didik SDN 1 Sawahan Sampit
Tes Awal (Sebelum mendapat perlakuan)
No Nama Skor Nilai Tes Awal
Ketuntasan ≥59 tuntas ≤59 belum
tuntas 1 A 50 √ 2 B 20 √ 3 C 30 √ 4 D 50 √ 5 E 60 √ 6 F 30 √ 7 G 60 √ 8 H 70 √ 9 I 60 √ 10 J 70 √ 11 K 60 √ 12 L 70 √ 13 M 70 √ 14 N 50 √ 15 O 40 √ 16 P 40 √ 17 Q 60 √ 18 R 40 √ 19 S 70 √ 20 T 40 √ 21 U 50 √ 22 V 30 √ 23 W 60 √
Jumlah Nilai 1180 11 Rata-rata 51,30 Kurang tercapai
Ketuntasan Klasikal 47,83%
38
Berdasarkan hasil tes awal peserta didik rata-rata 47,83 % yang
menyatakan bahwa 10 orang peserta didik tuntas sedangkan 13 orang tidak
tuntas.
Pada table 7 terlihat nilai Matematika peserta didik kelas II belum
tuntas, untuk mencapai suatu peningkatan hasil belajar peserta didik agar
lebih baik lagi, maka guru merencanakan untuk menggunakan media
konkret sebangai media pembelajaran.
Selanjutnya guru menyusun kegiatan pembelajaran dalam II siklus
dengan secara bertahap, jika siklus I belum mencapai target yang ingin
dicapai ataupun guru belum merasa puas dengan apa yang didapat maka
guru akan mengadakan siklus II. Pada setiap siklus terdapat terdiri dari 4
tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi.
2. Deskripsi data siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah
ditentukan. Siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Januari 2015
pada pukul 06.45- 08.30 Wib.
Pelaksanaan siklus I terdiri dari empat komponen yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan data yang diperoleh berupa : Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya mencakup skenario
pembelajaran yang akan diimplementasikan,seperangkat instrument
39
yang akan digunakan untuk pengumpulan data, dan data pendukung
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS).
b. Pelaksanaan tindakan
1) Kegiatan Awal (5 Menit)
Pada tahap ini guru memasuki ruang kelas dengan
mengucapkan salam dan mengkondisikan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran.
2) Kegiatan inti (95 Menit)
Guru menanyakan seputar masalah perkalian dengan
kehidupan sehari- hari untuk mengetahui pengetahuan peserta didik
seputar perkalian dalam kehidupan nyata. Menjelaskan hakekat
perkalian merupakan penjumlahan berulang dengan menggunakan
media konkret. Memberi contoh penggunaan media stik es krim
dalam proses menghitung berulang. Memberi kesempatan peserta
didik untuk mencoba menghitung dengan bantuan stik es krim,
mengamati proses belajar peserta didik dan membantu peserta didik
yang mengalami kesulitan. Guru memberi soal tes akhir untuk
mengetahui sejauh mana pesrta didik memahami konsep perkalian
yang telah diajarkan
3) Kegiatan Akhir (5 Menit)
Pada tahap ini guru memberikan kesimpulan materi sebelum
pelajaran berakhir dan mengucapkan salam.
40
c. Observasi Siklus I
Pengamatan atau observasi dilaksanakan pada saat
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data temuan hasil observasi
pada pelaksanaan tindakan siklus I, terlihat pembelajaran belum
terlaksana maksimal oleh guru karena masih banyak ditemukan
beberapa kelemahan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
Dalam penelitian ini observasi dilaksanakan dalam 3 aspek,
yaitu Aktifitas guru, peserta didik dan hasil belajar peserta didik
1. Pengamatan terhadap aktivitas guru
Berdasarkan pengamatan observasi terhadap aktivitas guru dalam
pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan materi perkalian
dengan menerapkan media konkret pada siklus I, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 8 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru
Pada proses pembelajaran Siklus I
NO Aktifitas yang diamati Skor P1
Skor P2 R
Ket
Aktifitas guru 1 Guru mengucapkan salam 4
4 4 Sangat
Baik 2 Mengkondisikan peserta didik
dengan cara mengatur tempat duduk peserta didik agar tertib sebelum belajar
3
3 3 Baik
3 Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar
3
3 3 Baik
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3
2 2.5 Cukup Baik
5 Guru menjelaskan materi 3 3 3 Baik
41
NO Aktifitas yang diamati Skor P1
Skor P2 R
Ket
perkalian dengan menghubungkan pengalaman sehari- hari
6 Guru memberi contoh cara menghitung perkalian dengan menggunakan stik es krim
2 2 2 Cukup Baik
7 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik mengerjakan perkalian dengan bantuan stik es krim
3 3 3 Baik
8 Guru memberikan LKPD kepada speserta didik
4 4 4 SangatBaik
9 Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan
2 2 2 CukupBaik
10 Guru membagikan lembar soal kepada peserta didik
3 3 3 Baik
11 Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang mendapatkan hasil terbaik
3 3 3 Baik
12 Guru beserta peserta didik menyimpulkan materi pelajaran
3 3 3 Baik
13 Guru mengucapkan salam 3 3 3 Baik Jumlah 39 38 38,5
Rata-rata 3 2,92 2,88 Rata-rata kategori (XR) 2,96
Kategori Cukup Baik
P1 : Pengamat 1 (Jaituniah, S.Pd.SD ) P2 : Pengamat 2 (Hamsyah, S.Pd.SD) R : Rata-rata XR : Rata-rata kategori 1 : Kurang baik 2 : Cukup baik 3 : Baik 4 : Sangat baik
42
Dari data tabel 8 dapat diketahui jumlah pengamatan aktivitas guru
pada siklus I yang diamati observer rata-rata 2,96 dari skor maksimal 52
masuk dalam kategori cukup baik.
2. Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik.
Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Individual
Dalam proses pembelajaran Siklus 1
No Kode
Peserta didik
P1 P2 Rata Rata
Keterangan
T TT
1 A 26 26 26 √ 2 B 26 26 26 √ 3 C 26 26 26 √ 4 D 39 39 39 √ 5 E 39 26 39 √ 6 F 39 39 39 √ 7 G 26 26 26 √ 8 H 39 39 39 √ 9 I 39 39 39 √ 10 J 39 39 39 √ 11 K 26 26 26 √ 12 L 39 39 39 √ 13 M 39 39 39 √ 14 N 39 39 39 √ 15 O 26 26 26 √ 16 P 26 26 26 √ 17 Q 39 39 39 √ 18 R 39 39 39 √ 19 S 39 39 39 √ 20 T 39 39 39 √ 21 U 39 39 39 √ 22 V 26 26 26 √ 23 W 26 26 26 √
Jumlah 741 14 9 Rata-rata 32,22 60,86% 39,13 %
Dari data tabel 9 dapat diketahui jumlah pengamatan aktivitas
peserta didik pada siklus I yang diamati observer rata-rata 32,22 dengan
persentase ketuntasan sebesar 60,86% yaitu sebanyak 14 peserta didik
dinyatakan tuntas, dan 39,13% atau 9 peserta didik
43
dinyatakan tidak tuntas. Pada siklus I aktivitas peserta didik belum
dapat dinyatakan tuntas karena dalam penelitian ini nilai ketuntasan
peserta didik ditetapkan sebesar ≥ 85% dengan skor 3 dan kategori
baik.Pada akhir pertemuan siklus I, peneliti memberi evaluasi sejauh
mana perkembangan kemampuan perkembangan kemampuan peserta
didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit dalam memahami materi
Perkalian. Berdasarkan hasil observasi yang dilakuakan terhadap
pelaksanan tindakan pada siklus I dapatdikemukakan dalam table
dibawah ini.
3. Hasil belajar siklus 1
Tabel 10 Rekapitulasi nilai hasil belajar siklus I
No Nama Siklus I Ketuntasan ≥59 tuntas ≤59 belum tuntas
1 A 50 √ 2 B 50 √ 3 C 50 √ 4 D 60 √ 5 E 70 √ 6 F 50 √ 7 G 40 √ 8 H 90 √ 9 I 80 √ 10 J 80 √ 11 K 50 √ 12 L 80 √ 13 M 90 √ 14 N 70 √ 15 O 50 √ √ 16 P 50 √ √ 17 Q 60 √ 18 R 50 √ 19 S 90 √ 20 T 60 √
44
No Nama Siklus I Ketuntasan ≥59 tuntas ≤59 belum tuntas
21 U 50 √ 22 V 50 √ 23 W 50 √ Jumlah 1420 13 10 Rata-rata 61,73 Kurang Tercapai Ketuntasan Klasikal
56,52%
d. Analisis
Untuk melihat persentase peningkatan hasil belajar persiklusnya
menggunakan ketuntasan belajar setiap akhir siklus dengan rumus sebagi
berikut:
1. Menghitung rata- rata kelas
Untuk menghitung rata- rata kelas digunakan sebagai berikut:
X =
X =
X = 61,74
2. Menghitung ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal
Adapun untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik secara
klasikal dari hasil tes siklus I ini, peneliti menggunakan rumus persentase,
yaitu sebagai berikut :
TB = %10059
xn
s
TB = × 100
TB = 56,52%
45
Dari rumus tersebut, maka diperoleh nilai persentase ketuntasan belajar
secara klasikal yaitu 56,52%. Nilai tersebut belum mencapai syarat
ketuntasan belajar klasikal dengan nilai persentase yaitu minimal 85% dan
KKM 59 sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan secara klasikal belum
tuntas. Ketentuan nilai persentase minimal tersebut berdasarkan ketentuan
dari sekolah SDN 1 Sawahan Sampit.
3. Menghitung peningkatan hasil belajar dengan rumus :
N-Gain =
N-Gain =
N-Gain =
N-Gain = 0,21 (Rendah)
e. Indikator Keberhasilan Penelitian
1. Aktivitas Peserta didik
Aktivitas peserta didik yang diobservasi ada 13 kategori, dari 13
kategori hanya 14 peserta didik yang mampu mencapai nilai rata rata
baik atau 3, yaitu kategori menjawab salam, mencoba menghitung,
mengerjakan LKPD dan mengerjakan soal.9 kategori yang lain peserta
didik masih berada pada tingkat cukup baik, yaitu kategori merapikan
tempat duduk, berdoa, menyimak guru, tanya jawab dengan guru
menyimpulkan materi. Hal itu terjadi karena kegiatan pembelajaran
46
dilaksanakan pada jam pertama, kurangnya media pembelajaran dan
kemampuan guru dalam menjelaskan menggunakan materi masih
kurang.
Peserta didik memperoleh persentase aktivitas sebesar 60,86 %.
Dari semua perolehan hasil observasi aktivitas peserta didik diatas
belum dikatakan tercapai karena peneliti menargetkan skor rata- rata
hasil observasi yang diperoleh peserta didik ≥39 dengan kategori ≥3
(baik) dan persentase yang diperoleh 85%.
2. Hasil belajar peserta didik
a. Peserta didik Yang memperoleh nilai mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan sekolah 59 hanya 11 orang
peserta didik dari jumlah keseluruhan 23 peserta didik.
b. Tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai dari pretes 47,83%
menjadi 56,52% pada siklus I, dan belum dikatakan tercapai
karena peneliti menargetkan ketuntasan klasikal yang dicapai
peserta didik 85%.
e. Refleksi
Siklus I merupakan awal suasana dalam proses belajar mengajar belum
ada perkembangan, masih ada peserta didik yang ramai dan tidak
memperhatikan pelajaran dari peneliti. Hal ini terjadi karena peneliti masih
belum maksimal dalam kegiatan pembelajaran.
47
1) Peserta didik belum mengikuti instruksi guru dalam proses
pembelajaran dan masih banyak peserta didik yang belum
membawa media sebagai alat berhitung.
2) Dalam berdoa peserta didik kurang khusuk masuk jadwal jam
pertama pembelajaran jadi masih ada yang terlambat masuk ke
dalam kelas. Begitu juga dengan merapikan tempat duduk juga
masih kurang sempurna.
3) Dalam menjawab pertanyaan peserta didik masih kurang hal ini
dikarenakan peserta didik masih belum mengerti tentang materi
pelajaran.Dalam menyimak materi peserta didik masih ada yang
sambil bermain. Hal ini disebabkan karena guru belum sempurna
dalam menjalankan sekenario pembelajaran .Peserta didik masih
mengalami kendala dalam mengerjakan soal karena sebagian
peserta didik ada yang tidak membawa media dari rumah.sehingga
mengganggu konsentrasi teman sebangku dalam mengerjakan soal.
Peserta didik masih kurang aktif dalam pembelajaran siklus I.
Adapun ketuntasan belajar meningkat dari 43,47% menjadi 47,82% pada
siklus I belum dapat dikategorikan belum tuntas karena dalam penelitian ini
menargetkan ketuntasan klasikal peserta didik 85%. Aktivitas peserta didik
30,76% juga belum dikategorikan tuntas karena peneliti menargetkan 85%.
Akan tetapi peneliti yakin bahwa dengan menggunakan media konkret dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik pada mata pelajaran Matematika
48
khususnya materi perkalian di kelas II. Peneliti akan memperbaiki segala
kekurangan di siklus I. Dimana kekurangan guru dalam siklus I adalah:
1. Guru kurang maksimal dalam menjelaskan cara penggunaan media
konkret sebagai alat bantu hitung.
2. Guru tidak membawa media.
3. Guru kurang memotivasi peserta didik sehingga saat pembelajaran
berlangsung peserta didik asik dengan dirinya sendiri dan kurang
memperhartikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka hal-hal yang perlu diperbaiki di siklus II
yaitu:
1. Memperbaiki RPP disesuaikan dengan keperluan.
2. Membawa media
3. Perlu ditingkatkan kembali latihan untuk peserta didik yang kurang
pemahamannya.
4. Perlu ditingkatkan kembali dalam mengkondisikan peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Perlu ditingkatkan pemberian motivasi kepada peserta didik supaya
lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian peneliti akan memperbaiki kekurangan di siklus I dan
akan diperbaiki di siklus II.
49
3. Deskripsi Data Hasil Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II masih sama dengan siklus I. Hanya ada
penekanan pada hal-hal yang dianggap kurang ditambahkan dengan hal
yang dianggap perlu. Sebelum memulai pembelajaran pada siklus II
peneliti memberi motivasi kepada peserta didik agar mampu
meningkatkan kembali nilainya agar lebih tinggi lagi dari sebelumnya.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran Siklus II berpedoman pada RPP yang telah
disusun. Pelaksanaan tindakan kelas (PTK) di Siklus II dilaksanakan
pada hari Kamis, 29 Januari 2015 pada pukul : 06.45 – 08.30 WIB.
Langkah-langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran
masih sama dengan siklus I hanya saja peneliti lebih menekankan lagi
pada bimbingan kepada peserta didik dalam menggunakan media
sebagai alat bantu hitung.
Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II terdiri dari 4 komponen
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi, materi
Berikut uraian mengenai kegiatan pembelajaran Siklus II
1. Kegiatan awal (5 menit),
Pada tahap ini guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam,
mengkondisikan ruangan agar peserta didik merapikan tempat
duduknya dan menyampaikan Tujuan Pembelajaran.
50
2. Kegiatan Inti (95 menit)
Pada tahap ini guru menanyakan seputar materi yang hendak
diajarkan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik,
memberikan penjelasan materi perkalian menggunakan media
konkret. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang beberapa
pertanyaan mengenai materi perkalian. Guru mengarahkan dan
mengamati peserta didik ketika mengerjakan contoh soal
3. Penutup
Tahap ini guru memberikan evaluasi dan membagikan soal-soal dan
memberikan waktu kepada peserta didik untuk mengerjakan soal.
Guru membimbing peserta didik dan mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi (Pengamatan)
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan data temuan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan
siklus II, terlihat Kegiatan Belajar Mengajar mulai lebih baik
dilaksanakan.
Berdasarkan pengamatan observasi terhadap aktivitas guru dalam
pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan materi perkalian dengan
menggunakan media konkret pada siklus II, maka diperoleh hasil
seperti pada table 11 berikut ini :
51
Tabel 11 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru
Siklus II
No Aktivitas yang Diamati Skor P1
Skor P2
R
Aktivitas Guru 1 Guru memasuki kelas dengan
mengucapkan salam 4 4 4
2 Mengkondisikan ruangan agar peserta didik merapikan tempat duduknya
3 4 3,5
3 Guru menngajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai
4 4 4
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan mengaitkan pengalaman sehari- hari
4 4 4
5 Guru memberikan informasi tentang perkalian /penjelasan materi dengan menggunakan media konkret
4 4 4
6 Guru mejelaskan materi perkalian dengan bantuan stik es krim
4 4 4
7 Guru membagikan LKPD kepada peserta didik secara individual
4 4 4
8 Guru mengarahkan dan memberi bimbingan pada peserta didik yang masih mengalami kesulitan
4 4 4
9 Guru memberikan pujian pada peserta didik
4 4 4
10 Guru memberikan evaluasi dengan membagikan soal-soal
4 4 4
11 Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama
4 4 4
12 Guru memberi motivasi kepada peserta didik
4 4 4
13 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
4 4 4
52
No Aktivitas yang Diamati Skor P1
Skor P2
R
Jumlah 51 52 51,5 Rata-rata 3,92 4,00 3,88 Rata-rata Kategori (XR) 3,96 Kategori Baik
Keterangan : P1 : Pengamat 1 (Jaituniah, S.Pd) P2 : Pengamat 2 (Hamsyah, S.Pd) R : Rata-rata XR : Rata-rata kategori
1 : Kurang baik 2 : Cukup baik 3 : Baik 4 : Sangat baik
Tabel 12
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Individual Dalam proses pembelajaran
Siklus II
No Kode
Peserta didik
P1 P2 Rata Rata
Keterangan
T TT
1 A 39 48 43,5 √ 2 B 52 52 52 √ 3 C 52 52 52 √ 4 D 50 52 51 √ 5 E 50 50 50 √ 6 F 50 52 51 √ 7 G 50 49 49,5 √ 8 H 50 50 50 √ 9 I 50 51 50,5 √ 10 J 50 51 50 √ 11 K 52 52 52 √ 12 L 50 51 50,5 √ 13 M 52 51 51,5 √ 14 N 52 52 52 √ 15 O 51 52 51,5 √ 16 P 52 51 51,5 √ 17 Q 51 50 50,5 √ 18 R 50 49 49,5 √ 19 S 51 49 50 √ 20 T 52 52 52 √ 21 U 49 39 44 √ 22 V 50 50 50 √ 23 W 50 49 49,5 √
Jumlah 1154 23 Rata-rata 50,17 100% -
53
Keterangan : P1 : Pengamat 1 (Jaituniah, S.Pd.SD ) P2 : Pengamat 2 (Hamsyah, S.Pd.SD) R : Rata-rata XR : Rata-rata kategori 1 : Kurang baik 2 : Cukup baik 3 : Baik 4 : Sangat baik
Dari data table 12 dapat diketahui jumlah pengamatan aktivitas
peserta didik pada siklus II yang diamati observer rata-rata 50,17
jumlah skor keseluruhan 1154 dengan persentase yang diperoleh
sebesar 100%.
1. Hasil Belajar Siklus II
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran hasil yang diperoleh dengan
menggunakan tes untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang
diperoleh peserta didik setelah dilaksanakannya siklus II. Bentuk tes
ini sama dengan yang diberikan pada tes siklus I yaitu berjumlah 10
soal essay. Adapun data hasil belajar siklus II ini dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini :
Tabel 13
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Kode Nama Siklus II Ketuntasan
59=T 59 BT 1 A 70 √ - 2 B 90 √ - 3 C 80 √ - 4 D 90 √ - 5 E 90 √ -
54
No Kode Nama Siklus II Ketuntasan
59=T 59 BT 6 F 90 √ - 7 G 90 √ - 8 H 90 √ - 9 I 90 √ -
10 J 80 √ - 11 K 90 √ - 12 L 90 √ - 13 M 90 √ - 14 N 90 √ - 15 O 90 √ - 16 P 90 √ - 17 Q 90 √ - 18 R 90 √ - 19 S 70 √ - 20 T 80 √ - 21 U 70 √ - 22 V 90 √ - 23 W 70 √ -
Jumlah 1960 23 0 Rata-rata 85,22 Sangat Tercapai
Ketuntasan Klasikal 100 %
d. Analisis
Untuk melihat persentase peningkatan hasil pembelajaran menggunakan
ketuntasan persiklusnya menggunakan ketuntasan belajar setiap akhir siklus
dengan rumus sebagai berikut:
1. Menghitung rata- rata kelas
Untuk menghitung rata-rata kelas (mean) digunakan rumus sebagai berikut:
X =
X =
X = 85,22
2. Menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal
TB = × 100%
55
TB = × 100%
TB = 100%
3. Menghitung peningkatan hasil belajar dengan rumus :
N-Gain Siklus II =
N-Gain Siklus II =
N-Gain Siklus II=
N-Gain Siklus II= 0,71 (Tinggi)
Berdasarkan hitungan diatas nilai rata-rata kelas adalah 85,22
ketuntasan klasikal adalah 100%, serta hasil peningkatan belajar dengan
rumus N-Gain 0,71 dengan kategori tinggi. Data ini menunjukkan hasil
belajar yang ingin dicapai memenuhi target ketuntasan belajar yang
ditetapkan pada penelitian ini yaitu 85%.
e. Ketercapaian Indikator
1. Aktivitas peserta didik
Aktivitas peserta didik ada 13 kategori yang diobservasi dari
semua kategori peserta didik mampu mencapai skor rata-rata 50,17
dengan kategori 3 (baik) untuk semua kategori, sedangkan persentase
aktivitas peserta didik sebesar 100% itu berarti aktivitas peserta didik
sudah mencapai target yang diinginkan yaitu ≥39 dengan kategori
rata-rata ≥3 dan persentase diperoleh 85%.
56
2. Hasil belajar peserta didik
a. Peserta didik yang mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan
Minimum) yang ditetapkan sekolah 59 adalah 23 orang peserta
didik, dari jumlah keseluruhan peserta didik 23, berarti peserta
didik kelas II mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah.
b. Tingkat ketercapaian ketuntasan klasikal yang dicapai meningkat
43,48% dari siklus I sebesar 56,52% menjadi 100% pada siklus II,
hasil yang dicapai sudah mencapai target 85%
f. Refleksi
Aktivitas peserta didik melalui observasi didapat skor rata-rata 39 dari
yang ditargetkan ≥36 kategori 3 dengan ini aktivitas peserta didik telah
tercapai. Dan hasil persentase peserta didik meningkat 39,32% dari siklus I
sebesar 60,86% menjadi 100% pada siklus II, hasil yang dicapai sudah
mencapai target 85%.
Hasil belajar peserta didik yang dicapai melalui pelaksanaan test
didapatkan rata-rata kelas sebesar 85,22 dari yang ditetapkan peneliti 59,
ketuntasan belajar meningkat 43,48% dari siklus I sebesar 56,52% menjadi
100% pada siklus II, hasil yang dicapai sudah mencapai target 85%
dengan KKM 59. Dari hasil perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan target dapat dijadikan pedoman untuk diambil kesimpulan bahwa
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dihentikan disiklus II.
57
B. Pengujian Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan dugaan sementara pada sebuah permasalahan
tentang apa yang diteliti. Adapun dalam hipotesis yang diajukan dalam bab II
adalah:
1. Aktivitas peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit mengalami
perbaikan dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan
media konkret.
2. Ada peningkatan hasil belajar Matematika dengan menggunakan
media konkret pada peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit.
1. Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik
Untuk melihat ada tidaknya perbaikan aktivitas peserta didik kelas II
SDN 1 Sawahan Sampit dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan media konkret dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 14 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik
No Siklus rata-rata Banyak Peserta Didik
Skor diatas ≤39 Persentase
1 Siklus I 32,22 14 60,86% 2 Siklus II 39 23 100%
Berdasarkan hasil lembar observasi pada peserta didik pada siklus I
diperoleh persentase 60,86% dengan skor rata-rata observer 32.22 dengan
kategori (cukup baik). Pada siklus II persentase yang diperoleh 100% dengan
skor 39 dengan kategori rata- rata yang diperoleh 3 dengan kategori (baik).
58
Gambar 3. Diagram Persentase Aktivitas Peserta didik siklus I dan Siklus II
Melalui media konkret dalam kegiatan pembelajaran ini dapat memicu
aktivitas peserta didik sehingga tidak hanya satu atau dua orang saja yang
aktif tetapi semua peserta didik ikut terlibat aktif dalam pembelajaran.
Aktivitas peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan pada pembelajaran
Matematika dengan menggunakan media konkret mengalami peningkatan,
hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi peserta didik
59
2. Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik
Gambar 4. Grafik persentase ketuntasan belajar
Berdasarkan gambar grafik 3, dapat diketahui ada peningkatan
persentase ketuntasan belajar peserta didik kelas II di SDN 1 Sawahan
pada setiap siklusnya. Adapun peningkatan persentase ketuntasan belajar
peserta didik siklus I yang diambil berdasarkan persentase ketuntasan tes
pra tindakan peserta didik yaitu dari 42,83% menjadi 56,52% atau
mengalami peningkatan prsentase sebanyak 13,69%. Sedangkan
persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus II yang diambil
berdasarkan persentase ketuntasan belajar siklus I yaitu dari 56,52%
menjadi 100% atau mengalami peningkatan nilai rata-rata sebanyak
32,61%.
Adapun untuk mengetahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran
Matematika dengan menggunakan media konkret pada SDN 1 Sawahan
60
dapat digunakan teori gain ternormalisasi (N-Gain) yang diformulasikan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
N-Gain Siklus I=
N-Gain Siklus I=
N-Gain Siklus I=
N-Gain Siklus I= 0,21 (Rendah)
N-Gain Siklus II =
N-Gain Siklus II =
N-Gain Siklus II =
N-Gain Siklus II = 0,71 (Tinggi)
Berikut ini data N-Gain yang diperoleh setiap siklus dapat dilihat
dari table dan histogram dibawah ini:
Tabel 15 Data hasil N-Gain setiap siklus
No Siklus N-Gain Kategori 1 Siklus I 0,21 Rendah 2 Siklus II 0,71 Tinggi
61
Gambar 5. Grafik perbandingan nilai N-Gain setiap siklus
Dari table 14 dan gambar grafik 4, dapat diketahui bahwa dengan
menggunakan media konkret dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian diambil dari hasil pembelajaran
Matematika siklus I, dan siklus II yang dilakukan di SDN 1 Sawahan tahun
pelajaran 2014/2015 dengan jumlah peserta didik 23 orang sebagai subjek
penelitian. Data hasil penelitian ini akan dipaparkan berupa data tes hasil
belajar (data tes awal, data tes akhir siklus I dan siklus II)
Tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta
didik, hasil tes akhir dianalisis menggunakan ketuntasan individual dan
ketuntasan terhadap indikator yang dicapai. Berdasarkan standar ketuntasan
belajar mengajar yang telah ditentukan di SDN 1 Sawahan adalah minimal
59.
62
Hasil evaluasi siklus I dan siklus II serta hasil refleksi dari masing-
masing siklus I yang dilakukan, peneliti berkesimpulan bahwa menjelaskan
materi Matematika dengan menggunakan media konkret terutama tentang
materi perkalian dapat memberikan perubahan terhadap peningkatan
kemampuan peserta didik.
Secara umum data hasil penelitian dari siklus I dan siklus II
dijabarkan sebagai berikut:
1. Aktivitas pembelajaran dalam siklus I yang dilaksanakan pada hari Senin,
19 Januari 2015 pukul 06.45- 08.30 WIB, terlihat belum efektif karena
secara keseluruhan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
dalam pembelajaran dengan menggunakan media konkret pada siklus I
memperoleh kategori baik dengan penilaian secara keseluruhan sebesar
3,07. Sedangkan keseluruhan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik dalam KBM dengan menggunakan media konkret pada
siklus I memperoleh kategori cukup dengan penilaian secara keseluruhan
sebesar 2,45. Adapun hasil belajar tes akhir pada siklus I memperoleh
jumlah nilai 1550 dan rata-rata (persentase) 67,39% yakni dari 23 orang
peserta didik 11 orang (tuntas) 47,82% dan 12 orang peserta didik (belum
tuntas) 52,17% Dari data tersebut dapat diketahui penelitian ini masih
belum tuntas. Berdasarkan hasil tersebut maka penelitian dilanjutkan
pada tahap berikutnya yakni siklus II. Sebagai acuan untuk pengambilan
langkah pada siklus II maka hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I
dimplementasikan dalam siklus II yakni meningkatkan kemampuan
63
peneliti dalam mengajar dalam menjelaskan perkalian, serta peneliti
menyediakan media untuk pesrsiapan jika peserta didik tidak membawa
media.
2. Aktivitas pembelajaran dalam siklus II yang dilaksanakan pada hari
Kamis, 29 Januari 2015 pukul 06.45- 08.30 WIB terlihat sangat efektif
karena secara keseluruhan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti dalam KBM dengan media konkret pada siklus II memperoleh
kategori baik dengan penilaian secara keseluruhan sebesar 3,96. Secara
keseluruhan aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam KBM pada
siklus II memperoleh kategori baik dengan penilaian secara keseluruhan
sebesar 3,84. Adapun hasil belajar tes akhir pada siklus II memperoleh
jumlah nilai 1960 dan rata-rata (persentase) 85,21% (sangat tercapai),
yakni dari 23 orang peserta didik 23 orang (tuntas) 100%. Dari data
tersebut dapat diketahui penelitian ini tuntas karena nilai persentase
peserta didik secara individual mencapai 100% . penelitian sudah dapat
dikatakan berhasil karena hasil belajar yang diperoleh peserta didik sudah
meningkat dan mencapai minimal 59 sesuai dengan ketentuan sekolah.
Data hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran Matematika dengan
menggunakan media konkret pada peserta didik kelas II SDN-1 Sawahan
tahun pelajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian sebanyak 23 orang. Data
hasil belajar yang akan dipaparkan ialah data tes awal, data tes akhir siklus I,
dan tes akhir siklus II. Data hasil belajar dapat dilihat pada tabel 15 dibawah
ini:
64
Tabel 16 Rekapitulasi Nilai (Tes Awal, Tes Akhir Siklus I dan Tes Akhir
Siklus II
No Nama Tes Awal
Ketuntasan
Siklus I
Ketuntasan
Siklus II
Ketuntasan
≥59 Tuntas
≤59
Tidak Tuntas
≥59 Tuntas
≤59
Tidak Tuntas
≥59 Tuntas
≤59 Tidak Tunta
s 1 A 50 50 70 √ -
2 B 20 50 90 √ -
3 C 30 50 80 √ -
4 D 50 60 √ 90 √ -
5 E 60 √ 70 √ 90 √ -
6 F 30 50 90 √ -
7 G 60 √ 40 90 √ -
8 H 70 √ 90 √ 90 √ -
9 I 60 √ 80 √ 90 √ -
10 J 70 √ 80 √ 80 √ -
11 K 60 50 90 √ -
12 L 70 √ 80 √ 90 √ -
13 M 70 √ 90 √ 90 √ -
14 N 50 70 √ 90 √ -
15 O 40 50 √ 90 √ -
16 P 50 √ 50 √ 90 √ -
17 Q 60 √ 60 √ 90 √ -
18 R 50 √ 50 90 √ -
19 S 70 √ 90 √ 70 √ -
20 T 40 60 √ 80 √ -
21 U 50 50 70 √ -
22 V 30 50 90 √ -
23 W 60 √ 50 70 √ -
Jumlah 1180 10 13 1350 13 10 1960 23 - Rata-rata 51,30 58,69 85,21 -
Nilai Mak 70 90 90 -
Nilai Min 20 50 70
Persentase Individu
100% 43,47% 56,52% 100% 56,52% 43,47% 100% 100%
Persentase KK 43,47%
58,69%
100%
65
Berdasarkan tabel 15 data awal yang diperoleh peserta didik dengan
perolehan nilai rata-rata 51,30 yang menyatakan 10 orang peserta didik (43,47%)
tuntas dan 13 orang peserta didik belum tuntas (56,52%). Hasil tes akhir siklus I
peserta didik memperoleh nilai rata-rata 58,69 yang menyatakan 13 orang
(56,52%) tuntas dan 10 orang (43,47%) belum tuntas. Hasil tes akhir siklus II
peserta didik memperoleh nilai rata-rata 85,21 yang menyatakan 23 orang
(100%) tuntas.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan media konkret yang
telah dibahas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika pada
materi perkalian dengan menggunakan media konkret menjadi lebih aktif
dan merasa pembelajaran menjadi mudah dikuasai serta menimbulkan
minat dan ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran Matematika.
2. Hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media konkret dapat
meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik. Hal ini dapat dilihat
dari hasil pembelajaran atau hasil rata- rata keseluruhan yang diperoleh
sejak pretest , Siklus I dan Siklus II semakin meningkat yaitu pretest
(51,30), Siklus I (61,73), Siklus II (85,22) ketuntasan belajar peserta didik
juga mengalami peningkatan dari pre tes 47,83% pada siklus I menjadi
56,52% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 100%
B. Rekomendasi
1. Bagi kepala sekolah, diharapkan memotivasi dan memberikan masukan
kepada guru- guru yang menerapkan media pembelajaran yang bervariasi
saat proses kegiatan pemebelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan dan
peran serta peserta didik serta meningkatkan kemampuan peserta didik.
66
67
2. Bagi guru, diharapkan agar dapat menerapkan atau menentukan media
pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta
didik agar pembelajaran jadi lebih aktif menyenangkan dan dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik lebih maksimal.
3. Bagi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar
peserta didik agar lebih baik dan bersemangat dalam kegiatan belajar.
68
DAFTAR PUSTAKA
Anggreana, Dwiayu. 2014. Penggunaan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Peserta Didik Kelas III SDN 6 Langkai Palangkaraya Tahun Pelajaran 2013/2014, Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (Skripsi)
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Furqon. 2008. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Hermawan, Yulham.2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Tentang Bangun Ruang Menggunakan Media Konkret Kelas V SDN Sutran Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
http://Mathischocolate.blogspot.com: diakses 24 Maret 2014 Jennah, Rodhatul. 2009. Media Pembelajara. Banjarmasin: Antasari Press Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali
Perss
2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Perss
Muhseyo, Gatot dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka Purwanti, Vitri. 2013. Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan
Balok Angka Pada Peserta didik Kelas I SDN Kendal. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Rosita. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan
Menggunakan Metode Demonstrasi pada Peserta didik Kelas I SD Eka Tjipta Seranau. Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
(skripsi) Qodratilah, dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta:
Depdiknas Sahertian. 2010. Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
68
69
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabete cv Suryanto, Adi dkk. 2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka Tim Penyusun. 2014. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Palangkaraya:
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Tim penyusun. 2012. Undang- Undang SIKDIKNAS. Bandung: Fokusindo
Mandiri Uno B, Hamzah. 2012. Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wardani.IGAK. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Perkalian: 24 Maret 2014)
Winataputra. U.S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Yuliana. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Berupa Media Konkret pada Peserta Didik Kelas II SDN 9 Menteng Palangkaraya Tahun Pelajaran 2012/ 2014. Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (skripsi)
Yunus, Munawir (http://prari007luck.wordpress.com/berhitung: 24 Maret 2014)
Zain, Muhammad (http://idtesis.com.Pengertian-Kemampuan: 24 Maret 2014)