UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI...

78
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER DAN HIDROSFER, SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN KELAS VIIA SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Disusun Oleh: GADING FITRA SANJAYA K5405019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING

KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG

TERJADI DI ATMOSFER DAN HIDROSFER, SERTA DAMPAKNYA

TERHADAP KEHIDUPAN KELAS VIIA SMP NEGERI 3 KLATEN

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Disusun Oleh:

GADING FITRA SANJAYA

K5405019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji

skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta,

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si Yasin Yusup S.Si, M.Si

NIP. 19600606 198603 1 005 NIP. 19740427 200212 1 001

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Partoso Hadi, M.Si (......................................)

Sekretaris : Setya Nugraha, S.Si, M.Si (......................................)

Anggota I : Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si (......................................)

Anggota : Yasin Yusup, S.Si, M.Si (......................................)

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd

NIP.19600727 198702 1 001

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

v

ABSTRAK

Gading Fitra Sanjaya, UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI

DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI

ATMOSFER DAN HIDROSFER, SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

KEHIDUPAN KELAS VIIA SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN AJARAN

2008/2009. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Univertsitas Sebelas Maret, Desember 2009.

Tujuan Penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan hasil belajar geografi

siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Klaten tahun pelajaran 2008/2009 dengan

menggunakan model Quantum Teaching.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dalam bentuk siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan,

pelaksanan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas

VIIA SMPN 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009. Teknik pengumpulan data melalui

dokumentasi, observasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisis perbandingan.

Hasil penelitan pada siklus I menunjukkan hasil belajar siswa

mencapai 60% dari jumlah siswa dan keaktifan belajar siswa mencapai 72% dari

jumlah siswa. Hasil penelitian siklus II menunjukkan hasil belajar siswa telah

mencapai 85% dari jumlah siswa dan keaktifan belajar siswa telah mencapai 90%

dari jumlah siswa. Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 25%

dari jumlah siswa (siklus I = 60% dan siklus II = 85%). Keaktifan belajar siswa

dari siklus I ke siklus II meningkat 18% dari jumlah siswa (siklus I = 72% dan

siklus II = 90%).

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

vi

ABSTRACT Gading Fitra Sanjaya, (THE ATTEMPT OF IMPROVING THE LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH USING QUANTUM TEACHING MODELS IN THE BASIC COMPETENCY OF DESCRIPTING THE INCIDENT IN ATMOSPHERE AND HIDROSPHERE THEN THE EFFECTS FOR LIFES IN THE GRADE VIIA SMPN 3 KLATEN IN THE SCHOOL YEAR OF 2008/2009). Thesis: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, December 2009.

The objective of research is to find out the students’ learning achievement

of geography students in the Class VIIA SMPN 3 Klaten in the School Year of

2008/2009 by using Quantum Teaching models. This study belongs to a

Classroom Action Research conducted in cycles model, each of which consists of

planning, acting, observing and reflecting stages. The subject of research was the

students of class VIIA SMPN 3 Klaten in the school year of 2008/2009. The data

was obtained using documentation, observation, questionnaire and test

techniques. Technique of analyzing data employed was comparative analysis.

The result of research in cycle I shows students’ learning achievement

only reaches 60% of total students and the students’ learning activeness only 72%

of total students. The result of research in cycle II shows the students’ learning

achievement has reached 85% of total students and the students’ learning

activeness had reached 90% of total students. The students’ learning achievement

from cycle I to cycle II improve 25% of total students (cycle I = 60% and cycle II

= 85%). The students’ learning activeness increases by 18% from cycle I to cycle

II (cycle I = 72% and cycle II = 90%).

The result of research shows that Quantum Teaching models can improve

the geography learning achievement in the basic competency of descripting the

incident in atmosphere and hidrosphere then the effect for lifes in the Grade VII A

students of SMPN 3 Klaten in the school year of 2008/2009.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

vii

MOTTO

“Allah akan meninggikan kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang berilmu beberapa derajat”.

( Q.S. Al Mujadalah :11)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan

(Qs Al-Insyiroh:6)

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

viii

PERSEMBAHAN

Dalam Naungan Ridho Allah SWT,

kupersembahkan karya ini untuk:

· Ayah dan Ibu

· Adik-adik ( Yan, Erwin, dan Tita)

· Maya Dewi Wulandari S.Pd

· Teman-teman Geografi ‘05

· Almamater

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan skripsi

ini, namun berkat bantuan semua pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat

teratasi. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian untuk menyusun skripsi ini.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk

menyusun skripsi ini.

3. Drs. Partoso Hadi, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin penelitian untuk menyusun skripsi ini.

4. Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya.

5. Yasin Yusup, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan banyak bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya.

6. Bapak/ Ibu dosen Program Studi Geografi yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan

dan penyusunan skripsi ini.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

x

7. Drs. Suramlan selaku kepala SMP Negeri 3 Klaten yang telah memberikan

ijin untuk mengadakan penelitian

8. Suranti B.Sc selaku guru mata pelajaran geografi SMP Negeri 3 Klaten

yang telah membantu kelancaran penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VII A SMP Negeri 3 Klaten.

10. Teman-teman Geografi 2005 yang selalu memberikan semangat

11. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Desember 2009

Penulis

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK INDONESIA............................................................ v

HALAMAN ABSTRAK INGGRIS ................................................................. vi

HALAMAN MOTTO....................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Peneitian .................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................................ 6

1. Model Pembelajaran .............................................................. 6

2. Pembelajaran Geografi .......................................................... 7

3. Kompetensi Dasar ................................................................. 10

4. Pembelajaran Model Quantum Teaching .............................. 10

5. Hasil Belajar .......................................................................... 16

B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 17

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 18

D. Hipotesa Tindakan ....................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian ........................................................................ 22

B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 23

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xii

C. Sumber Data ................................................................................ 26

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28

E. Validitas Data .............................................................................. 29

F. Analisis Data................................................................................ 30

G. Indikator Kinerja……….............................................................. 30

H. Prosedur Penelitian…………………………… .......................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Sekolah........................................................... 34

B. Deskripsi Kondisi Awal .............................................................. 35

1. Kondisi Keaktifan Siswa........................................................ 36

2. Kondisi nilai Awal Tes siswa……………. ........................... 36

C. Deskripsi Siklus I ........................................................................ 37

1. Perencanaan Tindakan Siklus 1 ........................................... 37

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................. 37

3. Hasil Observasi dan Evaluasi Tindakan Siklus I ................... 40

4. Refleksi Siklus I..................................................................... 48

D. Pelaksanaan Tindakan Siklus II .................................................. 49

1. Perencanaan Tindakan Siklus II ………………................... 49

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II…………… ......................... 49

3. Hasil Observasi dan Evaluasi Tindakan Siklus II….............. 51

4. Refleksi Siklus II……………................................................ 59

E. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 60

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 64

B. Implikasi ..................................................................................... 64

C. Saran ........................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67

LAMPIRAN...................................................................................................... 70

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jadual Kegiatan Penelitian....................................................................... 22

2. Indikator Kinerja Siklus I......................................................................... 30

3. Indikator Kinerja Siklus II ....................................................................... 31

4. Keaktifan Kondisi Awal Siswa................................................................ 36

5. Hasil Belajar Kondisi Awal Siswa........................................................... 36

6. Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................................... 40

7. Keaktifan siswa Siklus I .......................................................................... 41

8. Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................................... 52

9. Keaktifan siswa Siklus II ........................................................................ 52

10. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ....................................... 62

11. Perbandingan Kategori Keaktifan Siswa.................. ............................... 63

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Peta Pikiran....... .......................................................................................... 13

2. Gambar Catatan TS..................................................................................... 14

3. Skema Kerangka Berpikir........................................................................... 20

4. Model Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 24

5. Skema Prosedur Penelitian ....................................................................... 33

6. Histogram Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas Dalam

Pembelajaran Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II...................... ............. 63

7. Histogram Kategori Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II .................................................................................. 63

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lembar Observasi Keaktifan Siswa............................................................ 70

2. Lembar Penilaian Guru yang Dinilai oleh Guru Kolaborasi ..................... 71

3. Angket tanggapan siswa terhadap cara pembelajaran ................................ 72

4. Lembar Observasi Terstruktur Siswa.......................................................... 74

5. Soal-Soal Uji Kompetensi Siklus I dan Siklus II. ...................................... 75

6. Lembar Kondisi Awal Keaktifan Siswa .................................................... 78

7. Hasil Belajar Kondisi Awal Siswa.............................................................. 80

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.............................................. 81

9. Hasil Belajar Siswa Siklus I........................................................................ 92

10. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ................................................. 93

11. Hasil Penilaian Guru yang Dinilai oleh Guru Kolaborasi Siklus I ............ 95

12. Hasil angket Tanggapan Siswa Terhadap Cara Pembelajaran Siklus I ...... 96

13. Hasil Observasi Terstruktur Siswa Siklus I ............................................... 98

14. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II .............................................. 99

15. Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................................... 109

16. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ................................................. 111

17. Hasil Penilaian Guru yang Dinilai oleh Guru Kolaborasi Siklus II........... 113

18. Hasil angket tanggapan Siswa Terhadap Cara Pembelajaran Siklus II ...... 114

19. Hasil Observasi Terstruktur Siswa Siklus II............................................... 116

20. Materi Siklus I............................................................................................. 117

21. Materi Siklus II ........................................................................................... 128

22. Foto Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas ........................................ 134

23. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Ijin Penyusunan Skripsi/ Makalah. 135

24. Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Dekan c.q Pembantu

Dekan 1 FKIP-UNS di Surakarta................................................................ 136

25. Permohonan ijin Research / Try Out Kepada SMPN 3 Klaten................... 137

26. Surat Keterangan Telah Melakukan Research di SMPN 3 Klaten ............. 138

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama hidupnya manusia tidak pernah berhenti belajar, disadari atau

tidak, sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, Pendidikan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Masalah pendidikan ini harus kita

pikirkan dengan sungguh-sungguh. Masih rendahnya mutu pendidikan di

Indonesia pada umumnya merupakan alasan mengapa harus ada pembaharuan

dalam bidang pendidikan.

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah telah berupaya

membangun sektor pendidikan secara terarah, bertahap dan terpadu dengan

keseluruhan pembangunan kehidupan bangsa, baik dalam bidang ekonomi, ilmu

pengetahuan dan teknologi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan.

Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

No.20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Sekolah sebagai suatu institusi atas lembaga pendidikan idealnya harus

mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi. Sekolah yang

bermutu adalah sekolah yang mampu berperan sebagai proses pendidikan yang

menekankan pada kegiatan pendidik, proses bermasyarakat bagi anak didik dan

merupakan wadah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.

Berkaitan dengan proses pembelajaran, paradigma mengajar di Indonesia

mempunyai ciri-ciri antara lain guru aktif sedangkan peserta didik pasif,

pembelajaran berpusat pada guru, guru mentransfer pengetahuan ke pikiran siswa,

pemahaman peserta didik cenderung bersifat instrumental, pembelajaran bersifat

1

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xvii

mekanistik, peserta didik diam secara fisik dan penuh konsentrasi memperhatikan

apa yang diajarkan oleh guru kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi

belajar.

Model Ceramah adalah model yang menggunakan penuturan atau

penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama

dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru

menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama

mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang

dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa

Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai model mengajar

telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian

orang menolak sama sekali dengan alasan bahwa model ceramah kurang efisien

dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang

mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai sejak dulu dan

dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin meninggalkan ceramah

walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau merupakan uraian

singkat di tengah pelajaran.

SMP Negeri 3 Klaten merupakan sekolah yang siswanya memiliki hasil

belajar yang bervariasi. Artinya SMP Negeri 3 Klaten bisa menerima siswa yang

hasil akademisnya bervariasi. Berbeda dengan SMP favorit lainnya, siswa yang

diterima adalah siswa yang memenuhi standar nilai yang telah ditentukan oleh

sekolah.

SMPN 3 Klaten terdiri dari 18 kelas meliputi kelas VII A, B, C, D, E dan F

kelas VIII A, B, C, D, E dan F dan kelas IX A, B, C, D, E dan F. Berdasarkan

wawancara dengan Suranti B.Sc selaku guru mata pelajaran Geografi kelas VII

SMP Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 menunjukkan bahwa hasil belajar

geografi siswa kelas VII A kurang optimal. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai

rata-rata geografi kelas VII A semester gasal yaitu 62 padahal batas ketuntasan

minimalnya yaitu 65.

Dari wawancara tersebut diketahui bahwa guru menggunakan model

ceramah dalam mengajar dan media yang digunakan tidak sesuai dengan materi

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xviii

yang dipelajari serta keterbatasan guru dalam menggunakan media untuk

menyampaikan materi. Jadi dapat disimpulkan bahwa model mengajar yang guru

terapkan membuat siswa cepat bosan dan tidak mengerti terhadap materi yang

diajarkan. Akibatnya siswa tidak aktif dalam pembelajaran seperti mengantuk,

berbicara sendiri dengan temannya, atau mengerjakan pekerjaan lain. Faktor-

faktor itulah yang menyebabkan 58% hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri

3 Klaten belum tuntas.

Untuk itu diperlukan sebuah model belajar baru yang lebih

memberdayakan siswa. Sebuah model belajar yang tidak mengharuskan siswa

menghafal, tetapi sebuah model yang mendorong siswa belajar dari pengalaman

sendiri, mengkonstruksi pengetahuan kemudian memberi makna pada

pengetahuan itu. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan

sendiri, dan anak menjadi senang, sehingga tumbuhlah minat untuk belajar,

khususnya belajar Geografi. Sehingga learning with effort (pembelajaran dengan

usaha) dapat terganti menjadi learning with fun (pembelajaran yang

menyenangkan).

Untuk itu peneliti memilih model Quantum Teaching sebagai model

pembelajaran yang akan diterapkan karena model Quantum Teaching adalah

model pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa

tanpa harus ada perbedaan status. Model Quantum Teaching diarahkan dalam

meningkatkan kinerja pengajaran guru dan hasil para siswa. Quantum Teaching

menunjukan kepada guru cara untuk menjadi guru yang lebih baik dalam

mengajar. Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan

proses belajar guru lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang

terarah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penulis

memilih judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Model

Quantum Teaching Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Gejala-Gejala Yang

Terjadi di Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Kelas

VIIA SMP Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009 “.

B. Rumusan Masalah

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xix

Apakah model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar

geografi pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Gejala-Gejala Yang Terjadi di

Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan di kelas VII A

SMP Negeri 3 Klaten ?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan pokok

yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi

menggunakan model Quantum Teaching pada Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan Gejala-Gejala Yang Terjadi di Atmosfer dan

Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan di kelas VII A SMP

Negeri 3 Klaten.

D. Manfaat Dan Hasil Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa

2) Siswa termotivasi dan lebih bersemangat dalam pembelajaran geografi

3) Siswa menemukan model belajar yang sesuai dalam pembelajaran

geografi.

b. Bagi Guru

1) Dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran

3) Diperolehnya media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran geografi

di SMP.

c. Bagi sekolah

1) Meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi.

3) Tumbuhnya keaktifan siswa dalam belajar di sekolah

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xx

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.

b. Sebagai gambaran dan bahan pengembangan untuk menentukan langkah-

langkah yang perlu dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar geografi.

c. Sebagai acuan pembelajaran yang sistematis dan efektif dalam pembelajaran

geografi.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

1) Pengertian Model

Menurut Ana Retnowati dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005: 324) menyatakan bahwa “Model adalah contoh, pola acuan ragam,

macam dan sebagainya, barang tiruan yang kecil dan tepat sekali seperti

yang ditiru”. Ahli lain berpendapat bahwa “Model adalah cara yang

sederhana di dalam memandang suatu masalah dimana model yang cukup

baik hanya mengandung bagian yang perlu saja” (Basuki, 2009:154). Jadi

model adalah pola acuan yang dapat ditiru.

2) Pengertian Pembelajaran

Syaiful Sagala (2005: 62) menyatakan bahwa “Pembelajaran

merupakan proses belajar yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan penguasaan yang

baik terhadap materi pelajaran”. Menurut Oemar Hamalik (1994: 57)

“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang

saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”. Dalam Jurnal

Internasional, “ Learning is how a person or group comes to know, and

knowing consist of varety of types action, in learning, a knower positions

themselves in relation to the knowable, and engages” (Bill Cope, 2007:

http://ijl.cgpubluiher.com/about.html).

Definisi diatas mengandung pengertian bahwa belajar adalah

bagaimana seseorang atau kelompok yang datang untuk mengetahui dan

akhirnya mengetahui bermacam-macam tindakan dalam pembelajaran,

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxii

dalam pembelajaran siswa menempatkan dirinya dalam hubungan saling

mengetahui (yang dipengaruhi oleh pengalaman, konsep, analisis atau

penerapan).

3) Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Agus Suprijono, (2009: 46) “Model pembelajaran ialah

pola yang digunakan dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun

tutorial”.

4) Macam- macam Model Pembelajaran

Menurut Agus Suprijono (2009: 27) “ Ada 3 model Pembelajaran

yaitu model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif dan

model pembelajaran berbasis masalah”. Sedangkan menurut Sugiyanto

(2009: 3) “ Ada banyak model pembelajaran diantaranya adalah model

pembelajaran konstektual, model pembelajaran kooperatif, model

pembelajaran Quantum, model pembelajaran terpadu, dan pembelajaran

berbasis masalah”.

Dalam penelitian ini menggunakan model Quantum Teaching

maka yang akan diuraikan secara spesifik adalah mengenai model

pembelajaran Quantum.

2. Pembelajaran Geografi

a. Hakikat Pembelajaran Geografi

Pada hakikatnya pengajaran geografi adalah pengajaran tentang aspek-

aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan

kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Jadi dapat disimpulkan

bahwa konsep utama dalam pengajaran geografi adalah konsep spasial atau

keruangan.

b. Tujuan Pembelajaran Geografi di Sekolah

1. Menggambarkan pengetahuan tentang aliran pola-pola keruangan dan

proses yang berkaitan.

2. Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan

informasi, mengkonsultasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxiii

3. Menanamkan sikap kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup

dan sumberdaya dan toleransi terhadap keragaman sosial budaya.

(Sumaatmaja, 1997: 1)

c. Model dan Media Pengajaran Geografi

Penggunaan model dan media dalam suatu kegiatan belajar mengajar

sangatlah penting, khususnya pembelajaran geografi yang menekankan pada

konsep keruangan, artinya siswa dituntut tahu tentang suatu fenomena geografi di

suatu wilayah tertentu padahal siswa tersebut belum pernah datang ke wilayah

tersebut.

Model ceramah adalah model dasar yang sangat sukar untuk ditinggalkan,

padahal ketika disadari model ceramah “tidak membuat siswa menjadi aktif dalam

kegiatan belajar mengajar”. Margono (1998: 30) dalam skripsi Aris Haryanto

(2008) berpendapat bahwa “ Model ceramah adalah model mengajar yang

menggunakan penjelasan secara verbal”. Menurut Syamsudin (2005: 239) dalam

skripsi Aris Haryanto (2008) “Model ceramah atau kuliah merupakan suatu cara

belajar-mengajar dimana bahan disajikan oleh guru secara monologue sehingga

pembicara lebih bersifat satu arah (one way communication)”.

Langkah-langkah penyelenggaran model ceramah menurut Syamsudin

(2005: 240) bersifat ekspositoris yaitu:

1) Preparasi. Guru memilih topik yang diperinci kedalam beberapa subtopik (outline). Bahan-bahan dipersiapkan secara ekspositoris.

2) Introduksi. Guru menciptakan situasi (dengan gerak-gerik dan mimik, pertanyaan), sehingga pada pihak siswa terdapat kesiapan dan kesiapan. Dengan langkah ini, perhatian, minat dan persepsi siswa diharapkan terarah dan tercurah kepada pokok persoalaan yang dibahas

3) Presentasi. Bagian ini adalah badan (body) dari model ceramah. Sedangkan introduksi merupakan kepalanya. Pada taraf ini guru bertahap sesuai dengan sub-sub topik bahasan menyajikan materi bahasannya. Ada dua teknik yang biasa digunakan para guru yaitu dengan cara naratif atau tanya jawab. Dalam cara naratif sub topik dikemukakan sebagai kalimat berita atau deklaratif sedangkan pada cara tanya jawab, topik dikemukaan sebagai jawabannya

4) Konklusi. Bagian ini merupakan kaki dari model ceramah. Pada taraf guru mengemukaan resume, atau pokok-pokok bahasaan secara

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxiv

5) konklusif, diharapkan audience memperoleh gambaran yang lengkap, bulat, dan menyeluruh dari materi ceramah yang bersangkutan

6) Evaluasi. Untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari audience, guru menggunakan beberapa teknik, antara lain dengan jalan bertanya kepada audience dan menunjuk beberapa siswa secara acak untuk menjawabnya atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan dimintakan kepada audience yang lain untuk menjawabnya atau oleh guru sendiri.

Peranan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan model ceramah

adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat hal-hal penting yang

disampaikan oleh guru, oleh karena itu kelemahan-kelemahan model ceramah

pada kegiatan belajar mengajar adalah:

1) Model ceramah tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi

memecahkan masalah sehingga proses penyerapan pengetahuan kurang

tajam

2) Model ceramah kurang memberikan kesempatan kepada siwa untuk

mengembangkan keberanian mengemukakan pendapat

3) Pertanyaan lisan dalam model ceramah kurang dapat ditanngkap oleh

pendengaran, apalagi jika menggunakan kata-kata asing.

Berbagai studi menunjukan bahwa model ceramah ini efektif menyajikan

bahan yang bersifat informatif atau teoritis dan tidak memerlukan ingatan yang

harus tahan lama.Kelemahanya adalah terbatasnya kesempatan partisipasi siswa

hanya bersifat mentaly processing yaitu kemampuan daya tangkap dan kecocokan

latar belakang dengan permasalahan yang dibicarakan, penceramah kurang

mampu mempergunakan berbagai teknik secara bervariasi dapat mendatangkan

kejenuhan .

Pengajaran Geografi pada hakikatnya adalah pengajaran tentang gejala-

gejala Geografi yang tersebar di permukaan bumi. Untuk memberikan gambaran

ataupun deskripsi gejala-gejala tadi maka guru harus kreatif dalam menyampaikan

materi. Untuk menyikapi hal tersebut maka penerapan model yang bervariasi

sangatlah penting, hal ini dimaksudkan untuk mendorong keaktifan anak didik.

3. Kompetensi Dasar

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxv

Kompetensi dasar merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan,

nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Menurut Mc. Ashan yang dikutip E. Mulyasa (2006: 38) mengemukakan bahwa

kompetensi “....is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person

achieves which become port of his her being to the exent he or she satisfactory

perform particular cognitive, effective and psychomotor behaviours”. Dalam hal

ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang

dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya. Sehingga ia dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-

baiknya. Sejalan dengan itu, Findi dan Crunkilton yang dikutip oleh E. Mulyasa

(2006: 38) mengartikan “Kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas

ketrampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas ketrampilan,

sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat

melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.

Kompetensi dalam Quality Education Review Cimote (QERC) dapat

didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan ketrampilan dan

pengetahuan secara afektif untuk mencapai suatu tujuan (Paul Tranter dan Jams

Worn 2003: 2). Dewan Mayer dalam Paul Tranter dan Jams Warn (2003: 2).

Mendefinisikan “Kompetensi lebih luas lagi karena dewan ini memandang bahwa

kompetensi tergantung pada pemahaman berbasis ketrampilan dan pengetahuan

dan ketrampilan dan bahwa kompetensi meliputi kapasitas untuk mentrasfer

pengetahuan dan ketrampilan pada tugas dan situasi yang baru”.

4. Model Quantum Teaching

a. Hakikat pembelajaran model Quantum Teaching

Sebelum mempelajari Quantum Teaching, maka baiknya mengetahui

pengertian Quantum terlebih dahulu.

Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching adalah suatu rangkaian terbaik sebuah paket multi sensori, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi. Quantum Teaching dimulai di

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxvi

SuperCamp, sebuah program percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum, yaitu sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (DePorter, 2000: 4) Asas utama Quantum Teaching bersandar pada konsep “bawalah

dunia mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka” hal ini

maksudnya tujuan akhir dari Quantum Teaching adalah siswa dapat membawa

apa yang telah dipelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada

situasi baru.

Menurut Deporter (2000: 14) menyatakan bahwa “Konteks

pembelajaran dikelas dalam Quantum Teaching mempunyai empat aspek

yaitu: suasana, landasan, lingkungan dan rancangan”. Suasana kelas

mencakup bahasa yang dipilih, cara menjalin rasa simpati dengan siswa dan

sikap guru menjalin rasa simpati dengan siswa dan sikap guru terhadap

sekolah serta belajar. Suasana yang penuh kegembiraan membawa

kegembiraan pula dalam belajar. Sedangkan landasan adalah kerangka kerja

yang meliputi tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur dan

aturan bersama yang memberi guru dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja

dalam komunitas belajar. Berbeda dengan suasana lingkungan adalah cara

guru menata ruang kelas yaitu: pencahayaan warna, pengaturan meja kursi,

musik dan semua hal yang mendukung proses belajar. Rancangan adalah

penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bisa menumbuhkan minat

siswa mendalami makna dan memperbaiki proses tukar menukar informasi.

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Quantum

Menurut Deporter (2000: 7), Quantum Teaching mempunyai prinsip:

1) Segalanya berbicara: dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran. Semuanya mengirim pesan tentang belajar

2) Segalanya bertujuan: Semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan

3) Pengalaman sebelum pemberian nama: proses belajar paling baik terjadi, ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari

4) Akui setiap Usaha: Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxvii

patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka

5) Jika layak dipelajari maka layak pula di rayakan: perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar

c. Konsep Perancangan Pengajaran Quantum Teaching

Menurut Deporter (2000: 88) “Kerangka rancangan belajar Quantum

Teaching dikenal dengan TANDUR”. Tandur merupakan singkatan dari

Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.

Maksud dari tumbuhkan ialah menumbuhkan minat dengan

memuaskan.yang didasarkan pada AMBAK (Apakah manfaatnya bagiku) dan

memanfaatkan kehidupan siswa, dalam penyertaan tumbuhkan menciptakan

jalinan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami. Penyertaan

akan memanfaatkan pengalaman mereka, mencari tanggapan ”yes” untuk

kesepakatan belajar dan mendapatkan komitmen siswa untuk menjelajah.

Alami diartikan menciptakan dan mendatangkan pengalaman umum yang

dapat dimengerti semua pelajar. unsur ini memberikan pengalaman kepada

siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pengalaman

membuat guru mengajar melalui “jalan belakang” untuk memanfaatkan

pengetahuan dan keingintahuan siswa. Strategi yang digunakan yaitu dengan

memerankan unsur-unsur pelajaran baru dalam bentuk sandiwara,

menggunakan jembatan keledai, permainan dan simulasi.

Namai merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran serta

menciptakan hasrat alami otak untuk memberikan indentitas, mengurutkan,

dan mendefinisikan. Penamaan dibangun diatas dasar pengetahuan dan

keingintahuan siswa. Penamaan digunakan untuk mengajarkan konsep,

ketrampilan, dan strategi belajar bagi siswa. Strategi yang digunakan yaitu

memberikan susunan gambar, poster. Sedangkan Demontrasikan diartikan

memberikan kesempatan bagi pelajar untuk. Menunjukkan bahwa mereka tahu

dan memberikan pelajar peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan

pengetahuan mereka kedalam pembelajaran yang lain, memberikan

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxviii

kesempatan bagi mereka untuk mengkaitkan pengalaman dengan data baru

dan ke dalam kehidupan mereka. Strategi yang digunakan dengan penjabaran

dalam grafik, lagu, sandiwara. Ulangi diartikan pengulangan digunakan

memperkuat koneksi saraf dan ulangi menunjukkan kepada para pelajar

tentang cara-cara mengulang materi dan menegaskan “Aku tahu bahwa aku

memang tahu ini”. Pengulangan dilakukan secara multimodalitas dan

multikecerdasan dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajarkan

pengetahuan yang mereka peroleh kepada orang lain. Strategi yang digunakan

dengan menggunakan daftar isian “aku tahu bahwa aku tahu”. Rayakan

diartikan memberi rasa rampung dengan menghormati usaha, ketekunan, dan

kesuksesan siswa. Rayakan berarti pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi,

dan perolehan keterampilan dan ilmu pengetahua dan perayaan bagi siswa

akan mendorong tanggung jawab dan mengawali proses belajar mereka

sendiri.

Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa

memperkuat rasa tanggung jawab, karena perayaan membangun keinginan

untuk sukses.

Menurut Deporter (2000: 31) “Bentuk-bentuk perayaan adalah tepuk

tangan, tiga kali hore, wuss jentikan jari, poster umur, catatan pribadi,

persekongkolan, kejutan, pengakuan kekuatan”. Tepuk tangan merupakan

teknik yang terbukti tidak pernah gagal memberikan inspirasi. Berteriak

hore, hore, hore sambil mengayunkan tangan ke depan dan melompat

merupakan cara yang mengasyikan. Jentikan jari merupakan perayaan dengan

menggunakan pengakuan yang tenang daripada tepuk tangan. Memberikan

kejutan misalnya dengan makanan, stationery dan hal-hal yang menyenangkan

lainnya. Wuss, cara melakukannya adalah setelah bertepuk, tangan

mendorong kearah orang tersebut sambil berteriak wuss. Poster umum,

mengakui individu atau seluruh kelas, misalnya “Kelas sepuluh Ngetop!”.

Catatan pribadi yaitu menyampaikan kepada siswa secara perorangan untuk

mengakui usaha keras, sumbangan pada kelas, atau tindakan yang baik hati.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxix

Sedangkan persekongkolan , mengakui seseorang secara tidak terduga,

dengan cara memasang poster positif.

d. Metode Mengajar Quantum Teaching

Metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran. Pemilihan metode yang tepat sangat

penting bagi guru, agar dapat menciptakan situasi pembelajaran yang

menyenangkan. Dalam Quantum Teaching ada beberapa metode yang

digunakan, yaitu:

1) Metode Peta Pikiran

Menurut Deporter (2000: 175) “Peta pikiran adalah metode

mencatat creatif yang memudahkan guru dan siswa mengingat banyak

informasi”. Menurut Silberman (1996:109) “ Mind Mapping is a creative

way for individual student to generate ideas, record learning, or plan a

new project “. Cara membuat peta pikiran ialah menuliskan tema utama

sebagai titik sentral/ tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-

tema turunan yang keluar dari titik tersebut dan mencari hubungan antara

tema turunan. Itu berarti setiap kali mempelajari sesuatu hal maka

langsung fokus pada tema utamanya, poin-poin penting dari tema utama

yang sedang dipelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut

dan mencari hubungan antara sikap poin. Dengan cara ini bisa

mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah dikuasai dan area

mana saja yang belum dikuasai.

Gambar 1. Peta Pikiran (Deporter, 2000: 176)

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxx

2) Metode Catatan TS

Catatan TS merupakan singkatan dari Tulis dan Susun. Menurut

Deporter (2000: 178) “Siswa mencatat baik-baik fakta dari pelajaran

maupun asosiasi, pikiran dan perasaan yang mengantarkan mereka ke

perjalanan mental mereka”. Hal ini memudahkan siswa untuk

mempertahankan pusat perhatian siswa kepada guru.

Catatan TS mudah dipelajari dan sangat efektif. Dalam prakteknya

siswa membuat di dalam buku yaitu menggambar garis vertikal kira-kira

seperempat bagian dari sisi kanan kertas, membentuk dua kolom, satu

besar dan satu kecil. Di atas kolom kiri yang besar siswa menuliskan

informasi penting. Diatas kolom kanan yang kecil siswa menuliskan

pikiran, perasaan, dan pertanyaan. Di sebelah kiri, siswa menuliskan

tanggal, nama dan informasi penting lainnya sambil mendengarkan

penjelasan dari guru atau membaca. Di sebelah kanan, siswa menuliskan

pemikiran asosiasi yang muncul dalam pikiran siswa yang Bisa berupa

pendapat, reaksi dari apa yang didengar, pertanyaan dan lainnya. Ruang

kanan digunakan untuk menulis tentang perasaan siswa pada waktu itu,

sedih, tertarik, bingung, bosan dan sebagainya. Catatan TS dimaksudkan

untuk menciptakan hubungan emosi dengan informasi yang dipelajari

siswa, mengingatkan perasaan yang dialami siswa pada saat belajar yang

memudahkan siswa untuk mengingat informasi.

T (Tulis) S (Singkat)

Gambar 2. catatan TS ( Deporter, 2000:179

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxi

Model Quantum Teaching juga mencakup petunjuk spesifik untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,

menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Cara yang efektif

untuk meningkatkan rasa kebersamaan adalah dengan menggunakan

delapan kunci keunggulan. Menurut Deporter (2000: 47) “8 kunci itu

menyediakan tata yang bermanfaat untuk mendapatkan keselarasan dan

kerjasama”. 8 kunci keunggulan itu adalah integritas (bersikap jujur,

tulus dan menyeluruh). Kegagalan awal kesuksesan , bicara dengan niat

yang baik, hidup di saat ini, komitmen, tanggung jawab, siklus luwes

atau fleksibel dan keseimbangan. Quantum Teaching memiliki model

yang memadukan dua unsur yaitu konteks dan isi.

Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan

landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung dan

rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran meliputi penyajian yang

prima, fasilitas yang luwes, ketrampilan belajar untuk belajar dan ketrampilan

hidup, kesesuaian keduanya akan membuahkan keberhasilan pembelajaran

yang tinggi. Hal ini akan menciptakan relevansi bagi siswa dan prosesnya

akan terasa lebih seperti pembelajaran kehidupan nyata.

Setiap individu mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda, gaya

itulah yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam pembelajaran

sebagai modalitas belajar. Modalitas belajar itu mencakup 3 (tiga) macam,

yaitu visual, audiovisual dan kinetetik.

Menurut Deporter (2000: 85) :

1) Visual, modalitas yang mengakses citra visual, yang terciptakan maupun diingat. Warna, hubungan ruang, potret mental dan gambar menonjol dalam modalitas.

2) Auditoria, modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata diciptakan maupun diingat. Musik, nada, irama, rima, dialog, internel dan suara yang menonjol.

3) Kinestetik, modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional dan kenyamanan fisik.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxii

Quantum Teaching sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran

dalam proses pembelajaran, keadaan yang dibuat-buat kealamiahan

menimbulkan suasana nyaman, sehat, santai dan menyenangkan, sedangkan

suasana kepura-puraan menimbulkan suasana tegang, kaku dan

membosankan, karena pembelajaran harus dirancang, disajikan , dikelola dan

difasilitasi sedemikian rupa sehingga dapat diciptakan atau diwujudkan

proses pembelajaran yang alamiah dan wajar. Disinilah para perancang dan

pelaksana pembelajaran harus bekerja secara proaktif untuk menciptakan

kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan tes yang

diselenggarakan oleh guru sendiri pada setiap akhir pertemuan pelajaran ataupun

Depdiknas yang berupa ujian akhir nasional. Menurut Oemar Hamalik (2002:

159), “evaluasi hasil belajar adalah seluruh kegiatan pengukuran (pengumpulan

data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat

keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan

kegiatan belajar”. Rahkmat dan Suherdi (2001: 16) menyatakan bahwa “penilaian

merupakan proses pengumpulan, penganalisiaan, dan penafsiran informasi untuk

menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran”. Pencapaian hasil

belajar siswa dapat dicapai dengan menggunakan tes hasil belajar.

Rahkmat dan Suherdi (2001: 56), “tes hasil belajar dapat didefinisikan

sebagai alat atau prosedur sistematis untuk mengukur hasil belajar siswa”. Tinggi

rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut

Purwanto (2002 :107) “hasil belajar pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor luar

dan faktor dalam”. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan

belajar mengajar.

6. Penelitian Tindakan Kelas

PTK adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas.

Kelas dalam konteks lama yaitu sebuah ruangan di sekolah tempat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dalam pengertian pengajaran Kelas

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxiii

adalah sekelompok siswa yang sedang belajar, dimanapun tempat berlangsungnya

anak didik tersebut belajar. Jadi kelas dapat diwujudkan di laboratorium,

lapangan, ataupun bengkel. Suharsimi Arikunto (2008: 2-3) menjelaskan PTK

melalui paparan gabungan definisi tiga kata, yaitu :

1. Penelitian Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan Tindakan adalah sesutu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian bebentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxiv

B. Penelitian yang Relevan

Sampai saat ini belum ditemukan penelitian yang relevan atau sama seperti

skripsi yang disusun oleh peneliti. Berikut akan disajikan beberapa hasil

penelitian yang telah ditemukan mengenai penggunaan model Quantum Teaching

yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian yang

telah ditemukan adalah seperti di bawah ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh

1) Nama : Aris Haryanto (K5403018)

Judul :

Tahun : 2008

Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan penggunaan antara

metode pembelajaran Quantum Teaching

dibandingkan dengan metode pembelajaran

ceramah terhadap hasil belajar siswa yang

ditunjukkan dengan hasil Analisis uji t (tobs >

ttab = 1,880 > 1,645) pada taraf signifikansi

sebesar 5%. Rata-rata hasil belajar akhir yang

diperoleh pada kelas eksperimen yang

menggunakan metode pembelajaran Quantum

Teaching yaitu 71,40 dan menggunakan

metode pembelajaran ceramah yaitu 67,78

2) Nama : Kuncoro Putri ( K4303035 )

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxv

Judul : Implementasi Pendekatan Quantum Learning

Sebagai Upaya Meminilisasi Miskonsepsi

Bioteknologi di SMA Negeri 8 Surakarta.

Tahun : 2008

Kesimpulan : Quantum Learning dapat meminilisasi

miskonsepsi pada materi bioteknologi

sehingga terjadi penurunan prosentase

jawaban yang salah pada tes kemampuan

kognitif yaitu 45,37% pada kemampuan awal,

24,91% pada siklus I / II dan 19,2% pada

kemampuan akhir.

C. Kerangka Pemikiran

Pada kondisi awal dalam kegiatan belajar mengajar masih secara

konvensional, nilai rata-rata pelajaran geografi masih rendah dan hanya beberapa

anak saja yang menonjol. Hal ini dikarenakan kurangnya kontribusi siswa dalam

kelas. Pembelajaran lebih didominasi oleh guru dalam kelas. Siswa yang pasif

biasanya cukup puas dengan menerima pengetahuan dari guru saja tanpa berusaha

tanya pada guru. Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dipengaruhi

oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar. Penggunaan

pembelajaran yang efektif merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.

Sesuai dengan hal tersebut maka diperlukan upaya perbaikan yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model yang perlu diterapkan adalah

model Quantum Teaching. Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah

energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar

yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan

lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Model

Quantum Teaching bersandar pada konsep Bawalah dunia mereka ke dunia kita,

dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxvi

dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari

siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan

hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

Dengan penerapan model Quantum Teaching ini diharapkan dapat

meningkatkan keaktifan siswa yang secara langsung, maupun tidak langsung

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Masalah yang dihadapi sebelum tindakan

Guru tidak menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran geografi

Siswa tidak aktif dalam pembelajaran, diantaranya cepat bosan, mengantuk, dan berbicara sendiri dengan temannya

Guru hanya menggunakan model ceramah dalam mengajar

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxvii

Gambar 3. Kerangka Berpikir

D. Hipotesa Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

Hasil belajar siswa rendah

Perencanaan

Tindakan Penelitian : Upaya untuk meningkatkan hasil belajar

dengan model Quantum Teaching

Hasil akhir setelah dilakukan tindakan

Guru menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran geografi di kelas

Siswa aktif dalam pembelajaran seperti aktif bertanya, fokus dengan materi, dan bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran

Hasil belajar meningkat

Guru menggunakan model yang bervariasi dalam mengajar. Jadi perhatian siswa tidak hanya terpusat pada

guru saja.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxviii

Model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa

kelas VII A SMPN 3 Klaten pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Gejala-

Gejala Yang Terjadi di Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap

Kehidupan di kelas VII A SMP Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xxxix

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan adalah SMP Negeri 3 Klaten yang beralamat di

Jln Andalas no. 31 Klaten

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester dua (genap) tahun ajaran

2008/2009. Dalam penelitian akan dilakukan dua siklus dengan kompetensi dasar

yaitu Mendeskripsikan gejala-gejala atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya

terhadap kehidupan . Dalam setiap siklus dibantu oleh guru geografi kelas VII A

SMP Negeri 3 Klaten. Adapun jadwal waktu penelitian dibagi dalam tabel

berikut:

Tabel 2. Jadwal Waktu Penelitian

Tahun 2009 No Jadwal Kegiatan

Februari Maret April Mei Juni

1. Penulisan proposal penelitian

2. Penyusunan instrumen penelitian

3. Pelaksanaan Penelitian (Pengumpulan data dan analisa data)

4. Penulisan laporan penelitian

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xl

3. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Klaten yang

terdiri dari 19 siswa putri dan 21 siswa putra.

B. Pendekatan Penelitian

Bentuk Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang istilah

dalam bahasa Inggrisnya adalah Clasroom Action Research (CAR). Kemudian

Suharsimi Arikunto (2008: 58) menjelaskan bahwa “PTK adalah tindakan yang

dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

pembelajaran.”

PTK adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas.

Kelas dalam konteks lama yaitu sebuah ruangan di sekolah tempat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dalam pengertian pengajaran Kelas

adalah sekelompok siswa yang sedang belajar, dimanapun tempat berlangsungnya

anak didik tersebut belajar. Jadi kelas dapat diwujudkan di laboratorium,

lapangan, ataupun bengkel. Suharsimi Arikunto (2008: 2-3) menjelaskan PTK

melalui paparan gabungan definisi tiga kata, yaitu :

4. Penelitian Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

5. Tindakan Tindakan adalah sesutu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian bebentuk rangkaian siklus kegiatan.

6. Kelas Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Menurut Hopkins yang dikutip Suharsimi Arikunto (2008: 102)

mengartikan bahwa “PTK sebagai penelitian yang mengkombinasikan prosedur

penelitian dengan tindakan substantif, yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam

disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil

terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan”.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xli

Dari pendapat dua ahli di atas PTK dapat disimpulkan sebagai

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi di kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut

diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa.

Suharsimi Arikunto (2008: 16) mengemukakan bahwa “PTK mempunyai

empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi”. Langkah-langkah tersebut dapat diilustrasikan

dalam gambar 2 sebagai berikut:

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2008: 16)

Kegiatan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh, siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Yang dialaminya

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

?

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xlii

meliputi kegiatan mengidentifikasi masalah menganalisis masalah, merumuskan

masalah dan membuat hipotesa tindakan.

Dalam PTK rincian tindakan meliputi, langkah-langkah yang akan

dilakukan, kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru dan yang diharapkan

oleh siswa, serta jenis media pembelajaran dan jenis intrumen yang akan

digunakan.

Tahap pengamatan sebenarnya dilakukan bersama-sama dengan

pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua

hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Sedangkan pada

tahap refleksi di maksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian evaluasi guna

menyempurnakan tindakan berikutnya.

Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk

membentuk siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah

semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan

refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan “bentuk

tindakan” maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut.

Jadi bentuk Penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi

selalu harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal yaitu dalam

bentuk siklus. Sebagai contoh, tindakan untuk mengajarkan topik “Peta Pulau

Jawa” maka hanya belangsung satu kali siklus, karena materinya sudah jelas. Lain

lagi jika topiknya membaca peta, kegiatannya dapat berlangsung berkali-kali

karena yang diajarkan ada beberapa sehingga dapat merupakan siklus

berkesinambungan.

Salah satu ciri khas dalam PTK adalah adanya kolaborasi (kerja sama)

antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain) dan peneliti (dosen,

mahasiswa, dan lain-lain). Kolaborasi kedua pihak tersebut sangat penting dalam

menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi. Terutama pada

kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan,

menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xliii

Sering terjadi PTK dilaksanakan sendiri oleh guru tanpa kerjasama dengan

peneliti. Dalam hal ini guru berperan sebagai peneliti sekaligus praktisi

pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 106), “dalam keadaan seperti

sendiri secara objektif agar kelemahan yang terjadi dapat terlihat secara wajar,

tidak harus ditutup-tutupi.

PTK dilaksanakan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:

1. memerhatikan dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil

pembelajaran

2. menumbuhkembangkan budaya peneliti bagi tenaga kependidikan agar lebih

proaktif mencari solusi akan permasalahan pembelajaran.

3. menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para tenaga pendidik

dan kependidikan, khususnya mencari solusi masalah-masalah pembelajaran

4. meningkatkan kolaborasi antar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

dalam memecahkan masalah pembelajaran.

Menurut Borg yang dikutip Suharsimi Arikunto (2008: 107) bahwa

“tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan keterampilan

proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya, bukan bertujuan untuk

pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan”.

Borg yang dikutip Suharsimi Arikunto (2008: 109) juga menyebutkan

bahwa “PTK banyak sekali memiliki manfaat dalam pembelajaran di kelas, yaitu

inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat regional/ nasional, dan

peningkatan profesionalisme pendidikan”. Dalam penelitian tindakan kelas yang

akan dilaksanakan, peneliti merencanakan 2 siklus.

C. Sumber Data

Ada dua sumber data yang biasa dipakai dalam Penelitian

Tindakan Kelas, yaitu sumber data primer dan sekunder.

Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:125) menyatakan bahwa :

Sumber data primer adalah siswa, guru, orang tua, dan kepala sekolah. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang berasal dari pihak yang masih ada kaitannya dengan siswa, tetapi tidak secara langsung mengatahui keberadaan siswa atau berhubungan langsung

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xliv

dengan siswa; sumber data sekunder antara lain pengawasan sekolah, pejabat dinas pendidikan, dewan pendidikan, dan pengurus komite sekolah.

Berdasarkan pemahaman terhadap uraian diatas, maka yang menjadi

sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Informan

Informan adalah orang yang memberikan tanggapan apa yang diminta atau

yang ditentukan oleh penelitinya. Informan dalam penelitian kualitatif posisinya

sangat penting yaitu berbagai individu yang memiliki informasi. Dalam penelitian

ini yang di tunjuk sebagai informan adalah siswa dan guru yang bersangkutan.

Adapun beberapa informan yang diperlukan:

1) Suranti B.Sc selaku guru geografi kelas VII A SMPN 3 Klaten

2) Siswa SMPN 3 Klaten khususnya siswa kelas VII A

b. Dokumen

Menurut H.B Sutopo (2002: 54), bahwa yang dimaksud dengan dokumen

adalah “Bahan tertulis atau benda yang bergayut dengan suatu peristiwa atau

aktivitas tertentu.”

Dokumen sebagai sumber data untuk melengkapi data yang diperoleh dari

informan, catatan-catatan yang penting untuk melengkapi data penelitian,

sehingga dokumen dan arsip ini penting pula sebagai sumber data yang terdiri dari

kurikulum, rencana pembelajaran dan daftar nilai.

c. Tempat dan Peristiwa

Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan

penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang di manfaatkan dalam

penelitian ini. Lokasi merupakan tempat dimana penelitian dapat dilakukan. Dari

pemahaman lokasi peneliti bisa cermat mencoba mengkaji secara kritis menarik

kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xlv

Sebagai tempat atau lokasi penelitian ini adalah SMPN 3 Klaten terutama

tempat dimana aktivitas penggunaan model Quantum dalam pembelajaran yaitu

kelas VII A SMPN 3 Klaten, sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah peneliti

mengamati penggunaan model Quantum dalam proses belajar mengajar di kelas

VII A SMP N 3 Klaten.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan adalah

metode dokumentasi atau pencarian dokumen (penggalian, pemotretan,

peniruan, dan sejenisnya yang lazim dalam penelitian historis).

b. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti

mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang diteliti, baik

pengamatan itu dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun di dalam situasi

buatan yang khusus diadakan (Winarno Surakhmat, 1994: 162). Dalam

observasi ini yang menjadi guru pengajar adalah peneliti sendiri, dan yang

diobservasi adalah siswa kelas VII A SMPN 3 Klaten yang meliputi keaktifan

siswa (bisa dilihat pada lampiran 1)adalahObservasi yang dilakukan di

kelasmemungkinkan peneliti mengamati dari dekat gejala penelitian, dalam

hal ini peneliti dapat mengambil jarak sebagai pengamat semata-mata atau

dapat pula melibatkan diri di dalam situasi yang diteliti. Instrumen observasi

bisa dilihat pada lampiran 1,2, dan 4.

c. Angket

Dalam penelitian yang telah dilakukan, angket diberikan pada siswa

kelas VIIA SMP N 3 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009. Untuk mengetahui

berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Angket dalam

penelitian ini untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran geografi. Dalam mengikuti proses pembelajaran angket

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xlvi

diberikan pada akhir penelitian tindakan. Dengan menganalisis informasi

yang diperoleh dari angket tersebut dapat diketahui peningkatan proses atas

kegiatan pembelajaran sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan

minat siswa dalam proses pembelajaran Geografi.

d. Tes

Pemberian tes yang akan dilakukan dalam penelitian dimaksudkan

untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan

pemberian tindakan. Tes diberikan di kelas VIIA SMP N 3 Klaten Tahun

Ajaran 2008/2009 pada akhir siklus dengan diawasi oleh guru pamong

Tes dilakukan untuk mengetahui peningkatan mutu hasil belajar siswa.

Dengan perkataan lain tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat

kemampuan kognitif siswa sesuai dengan siklus yang ada.

E. Validitas Data

Informasi yang akan dikumpulkan peneliti dan akan dijadikan dalam

penelitian ini perlu diperiksa validitasnya sehingga data validitas tersebut dapat

dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam

menarik kesimpulan. Adapun teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas

data dalam penelitian ini adalah dengan Trianggulasi data.

Moleong (2000: 330) mengemukakan bahwa “Trianggulasi adalah teknik

memeriksa keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lauin diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Teknik

trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data dan

trianggulasi metode. H.B Sutopo (1998: 80) mendefinisikan “Trianggulasi Data

adalah mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau

metode pengumpulan data yang berbeda”. Menurut H.B Sutopo (1998: 79)

menyatakan bahwa:

Trianggulasi data dilakukan dengan cara memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data sejenis, selain itu juga ada cara lain yaitu dengan menggali informasi dari suatu narasumber tertentu, dari kondisi lokasinya, dari aktivitas yang menggambarkan perilaku orang atau warga masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip dan

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xlvii

dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksud peneliti. Misalnya untuk mengetahui hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada

semester genap, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. memberikan tes tentang materi yang diajarkan pada semester genap yaitu

tentang kompetensi dasar mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di

atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.

2. menerapkan model Quantum Teaching

F. Analisis Data

Data yang dianalisa adalah data dari hasil belajar siswa yang diperoleh

selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas, yang berupa nilai dari masing-

masing siswa setelah diberikan tes pada setiap akhir pembelajaran. Sebagaimana

bentuk penelitian ini maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

perbandingan, artinya peristiwa/kejadian yang timbul dibandingkan kemudian

dideskripsikan ke dalam suatu bentuk data penilaian yang berupa kata-kata yang

dapat menggambarkan keadaan secara sistematis. Kejadian-kejadian yang terekam

serta data yang diperoleh akan ditabulasikan secara nominal kemudian ditentukan

prosentasenya. Dari prosentase itu akan dideskripsikan kearah kecenderungan

tindakan guru dan reaksi serta hasil belajar siswa.

G. Indikator Kinerja

Indikator kerja merupakan rumusan yang akan dijadikan acuan dalam

menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian . Berikut ini tabel indikator

keberhasilan kerja dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 2. Indikator Keberhasilan Kerja Siklus 1

Kualitas Hasil Belajar

Aspek yang Dinilai Target Instrumen penunjang

Hasil Belajar 75 % tuntas Tes

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xlviii

Keaktifan Belajar 75 % tuntas 1. Angket

2. Lembar observasi

keaktifan siswa

Tabel 3. Indikator Keberhasilan Kerja Siklus II

Kualitas Hasil Belajar

Aspek yang Dinilai Target Siklus I Target Siklus II

Keaktifan Belajar Siswa 75 % 75 % tuntas

Hasil Belajar 75 % 75 % tuntas

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Setelah dilaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan rancangan solusi yang telah direncanakan,

siswa diberi tes pada setiap siklus. Setelah dievaluasi, dari hasil tersebut apakah

hasilnya sudah memenuhi target keberhasilan yang telah ditetapkan atau belum.

Jika belum memenuhi target keberhasilan di siklus I maka dilanjutkan

pembelajaran di siklus II dengan menggunakan rancangan solusi yang telah

diperbaiki berdasarkan hasil refleksi di siklus I.

Prosedur pelaksanaan PTK secara umum mencakup tahap perencanaan

dan tahap pelaksanaan tindakan, yang terdiri dari tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan refleksi. Tahap perencanaan dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru Geografi SMP Negeri 3

Klaten.

b. Observasi untuk mendapatkan gambaran awal tentang SMP Negeri 3

Klaten secara keseluruhan dan keadaan kegiatan belajar mengajar kelas

VII A pada khususnya.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

xlix

c. Identifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar kelas VII A yang

akan dilakukan.

2. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan penelitian akan dilakukan 2 siklus. Pada tahap

perencanaan penelitian meliputi penyusunan beberapa instrumen penelitian

yang digunakan dalam tindakan dalam menggunakan model Quantum

Teaching. Instrumen penelitian tersebut meliputi rencana pelaksanaan

pembelajaran, silabus, lembar tugas, soal tes formatif, angket kepuasan siswa,

dan lembar observasi terstruktur.

3. Tahap Pelaksanaan

Hal-hal yang akan dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah

implementasi model Quantum Teaching yang akan dilaksanakan dalam 2

siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.

4. Tahap evaluasi dan Observasi

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan juga dilakukan evaluasi dan

observasi. Dalam pelaksanaan peneliti dibantu oleh guru pamong.

5. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses

kegiatan belajar mengajar, dan penguasaan materi yang diwujudkan dalam

nilai tes. Kemudian setelah memperoleh data, maka akan dilakukan refleksi

untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu perbaikan pengajaran materi

sebelumnya dengan menggunakan model Quantum Teaching.

6. Tahap Tindak Lanjut

Pada tahap ini akan dilakukan perbaikan pengelolaan kelas dalam

pengaplikasian model Quantum Teaching. Apabila siklus I dan II tidak sesuai

dengan tujuan pembelajaran maka akan dilakukan perbaikan lagi dalam siklus

berikutnya.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

l

Perencanaan : § Penyusunan silabus § Penyusunan instrumen

penelitian

Tindakan I : Penggunaan Quantum

Teaching dalam kegiatan belajar mengajar

Analisis dan Refleksi I : § Analisis pelaksanaan

pembelajaran § Analisis hasil tes § Analisis hasil angket § Refleksi untuk

perbaikan kegiatan § Pembelajaran pada

siklus berikutnya

Observasi dan evaluasi I : § Observasi pelaksanaan § Pembelajaran § Tes formatif § Pemberian angket

Perencanaan ulang apabila siklus I

belum berhasil

Tindakan II

Observasi II

Analisis dan refleksi II

Tindak lanjut

Siklus I

Siklus II

Persiapan : § Permohonan Ijin § Survey § Identifikasi Masalah

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

li

Gambar 2 : Skema Prosedur Penelitian

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

1. Kondisi Sekolah

Penelitian dilakukan di SMPN 3 Klaten yang beralamat di Jln. Andalas 5

Klaten. Batas SMPN 3 Klaten adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Kecamatan Klaten Utara

2. Sebelah Timur : Kecamatan Ketandan

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Klaten Selatan

4. Sebelah Barat : Kecamatan Kebonarum

SMPN 3 Klaten dikepalai oleh Drs. Suramlan, dengan bangunan yang

terdiri dari:

1. Lapangam Olahraga seluas 1600 m2

2. Lapangan Upacara seluas 600 m2

3. Bangunan gedung seluas 6945 m2

SMPN 3 Klaten terdiri dari 18 kelas yaitu 6 kelas untuk kelas VII, 6 kelas

untuk kelas VIII, 6 kelas untuk kelas IX. Disamping itu, ada ruang untuk

guru,ruang Tata Usaha, Ruang untuk Kepala Sekolah, Kamar mandi, musholla,

tempat pakir yang luas.

SMPN 3 Klaten mempunyai letak yang sangat strategis karena letaknya di

tengah kota sehingga mempunyai transportasi yang mudah, selain itu banyak

tanaman hijau yang dapat membuat suasana menjadi segar dan indah serta ramah

lingkungan.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

liii

2. Kondisi Awal

Hasil observasi pelaksanaan sebelum diterapkan model Quantum Teaching

ada beberapa masalah yang mendorong peneliti untuk melaksanakan observasi.

Masalah tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan sikap

siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran Geografi. Guru sebagai pusat

dari segala kegiatan siswa di kelas, sehingga siswa kurang dilibatkan dalam

pembelajaran. Siswa kelas VII A SMPN 3 Klaten sebagian besar tidak aktif dalam

pembelajaran, mereka cenderung diam tetapi tidak memperhatikan penjelasan

guru yang sedang mengajar di kelas. Selama ini guru hanya menggunakan model

ceramah dalam pembelajaran. Model pengajaran yang demikian mengakibatkan

kejenuhan pada siswa, siswa kurang dirangsang berpikir untuk memecahkan suatu

permasalahan sehingga siswa bersikap pasif.

Sebuah model pembelajaran yang baru sangat diperlukan agar siswa dapat

mengkontruksikan apa yang ada dalam benak mereka dan tidak bersikap pasif

yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Quantum Teaching

merupakan model pembelajaran baru yang menyenangkan, Quantum Teaching

adalah pembelajaran dimana anak belajar dari pengalaman sendiri,

mengkonstruksikan pengetahuan kemudian memberi makna pada pengetahuan itu.

Penggunaan media Quantum Teaching sangat bervariasi diantaranya ialah

penggunaan poster, gambar, video dan musik. Model Quantum Teaching juga

menggunakan rancangan TANDUR yaitu tumbuhkan, alami, namai,

demonstrasikan, ulangi dan rayakan ( penerapannya bisa dilihat pada lampiran 9

dan 16 ). Secara garis besar istilah TANDUR bertujuan supaya siswa menjadi

tertarik dan aktif serta membuat suasana menyenangkan pada setiap pembelajaran,

sehingga dapat diasumsikan suasana kelas yang menyenangkan dapat

meningkatkan keaktifan siswa yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar

siswa. Dari observasi awal yang telah dilakukan oleh guru pamong, penulis

memperoleh data awal sebagai berikut :

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

liv

E. Kondisi Keaktifan Siswa

Dari lembar observasi diperoleh skor keaktifan siswa awal (lihat

lampiran 6). Uraiannya sebagai berikut :

F. Siswa yang mempunyai keaktifan tinggi berjumlah 5 siswa yaitu 12%

dari 40 jumlah siswa.

G. Siswa yang mempunyai keaktifan sedang berjumlah 19 siswa yaitu 48%

dari 40 jumlah siswa.

H. Siswa yang mempunyai keaktifan rendah berjumlah 16 siswa yaitu 40%

dari 40 jumlah siswa.

Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4. Kategori keaktifan siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Klaten sebagai data keaktifan awal siswa

No Kategori Frekuensi Prosentase

1. Tinggi 5 12%

2. Sedang 19 48%

3. Rendah 16 40%

I. Kondisi awal nilai tes siswa

Keadaan ulangan harian pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan

akhir semester ganjil (lihat lampiran 7). Siswa yang belum mencapai

ketuntasan dalam pembelajaran berjumlah 23 siswa ( 58% dari jumlah siswa)

sedangkan yang tuntas adalah 17 siswa ( 42% dari jumlah siswa). Rata-rata

nilai ulangan kelas VII A SMPN 3 Klaten adalah 61,75. Kondisi tersebut

dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 5. Ketuntasan Nilai Akhir siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Klaten sebagai data awal

Kategori Frekuensi Prosentasi

Tuntas 17 42%

Belum Tuntas 23 58%

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lv

3. Deskripsi Siklus 1

1. Perencanaan Tindakan I

Pada tahap ini mengambil silabus Geografi yaitu kompetensi dasar

mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta

dampaknya terhadap kehidupan (Lihat Lampiran 5). Peneliti menyiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I dan menyediakan instrumen

yang diperlukan selama siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan I

Siklus pertama dalam penelitian ini dilaksanakan 2x tatap muka dalam

satu kali tatap muka dilaksanakan dua jam pelajaran (2 x 40 menit). Siklus

pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Mei dan 20 Mei 2009. Langkah-langkah

kegiatan belajar mengajar dengan model Quantum Teaching pada siklus

pertama adalah sebagai :

4. Tatap Muka I

1) Kegiatan Awal

5. Guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan tentang

kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

6. Guru menyampaikan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan

pada tatap muka tersebut.

7. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang mereka

ketahui tentang Atmosfer

2) Kegiatan Inti ( Pelaksanaan Model Quantum Teaching )

Tumbuhkan dan Alami

a) Guru membangkitkan perhatian siswa dengan menyuruh mereka

berdiri kemudian mengambil nafas dengan dalam kemudian

membuangnya. Guru kemudian menjelaskan bahwa kegiatan

tersebut adalah salah satu contoh proses udara.

b) Guru menunjukkan gambar lapisan atmosfer lewat power point.

c) Guru mematikan lampu di dalam kelas dan memutar musik dengan

lembut agar siswa semakin fokus dengan materi yang akan

diajarkan.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lvi

d) Guru menjelaskan pengertian atmosfer dan unsur atmosfer

e) Guru menjelaskan lapisan-lapisan di atmosfer dan fenomena-

fenomena alam yang terjadi di dalamnya.

f) Guru menyuruh siswa menceritakan pengalaman menarik yang

berhubungan dengan udara kemudian merespon pengalaman

tersebut.

Namai

a) Guru meminta siswa untuk mendengarkan penjelasan materi dan

menyimak buku geografi.

b) Guru mematikan musik dan mulai menjelaskan materi tentang

dampak atmosfer bagi kehidupan manusia.

c) Guru mengajukan pertanyaan mengenai dampak atmosfer dan

merespon jawaban.

d) Guru menyuruh siswa untuk membuat catatan Tulis Singkat

tentang dampak dan manfaat atmosfer.

Demonstrasikan

a) Guru menunjukkan gambar tentang manfaat dan dampak atmosfer

yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi

contoh peristiwa sehari-hari yang berhubungan dengan atmosfer.

a) Guru memutar musik kembali untuk menyegarkan otak dan

membimbing siswa untuk latihan membuat peta konsep.

Ulangi

a) Guru menyuruh siswa untuk membuat peta konsep di papan tulis

b) Guru meminta siswa bertepuk tangan atas keberhasilan siswa

mengisi peta konsep.

Rayakan

Guru dan siswa bertepuk tangan bersama-sama untuk memberikan

pengakuan kepada siswa bahwa mereka ikut berpartisipasi pada

pembelajaran hari ini

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lvii

Kegiatan Penutup

a) Guru menyimpulkan materi pengertian atmosfer, unsur, lapisan

dan manfatnya terhadap kehidupan.

b) Guru meminta siswa untuk belajar di rumah karena minggu depan

akan diadakan evaluasi.

b. Tatap Muka II

1) Kegiatan Awal

a) Guru mengulas materi atmosfer yang sudah disampaikan minggu

kemarin.

b) Guru mengajukan pertanyaan perbedaan cuaca dan iklim yang

mereka ketahui

2) Kegiatan Inti

Tumbuhkan dan Alami

a) Guru membangkitkan perhatian siswa dengan mematikan lampu

dan memutar video tentang atmosfer yang diunduh melalui

internet.

b) Guru menjelaskan hal-hal mengenai atmosfer dalam video tersebut

Namai

a) Guru menjelaskan perbedaan cuaca dan iklim serta contohnya

b) Guru menampilkan video tentang angin tornado yang terjadi di

Amerika Serikat.

Demonstrasikan dan Ulangi

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadi

pembawa acara berita dan menjelaskan contoh keadaan cuaca kota-

kota di Indonesia pada hari ini.

b) Guru mengorganisasikan siswa di kelas untuk membuat peta

konsep di papan tulis.

c) Guru memberikan soal uji kompetensi siklus I

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lviii

d) Guru memutar musik dengan lembut sembari siswa mengerjakan

soal.

e) Guru membahas bersama-sama soal-soal tersebut.

f) Guru memberikan kesimpulan mengenai cuaca dan iklim.

Rayakan

Guru dan siswa bertepuk tangan bersama-sama, atas keberhasilan

siswa mengerjakan soal uji kompetensi.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru menutup pelajaran

b) Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi hidrosfer pada

pertemuan selanjutnya.

3. Hasil Observasi dan Evaluasi Tindakan I

Ø Hasil Belajar Siklus I

Hasil evaluasi belajar siklus I bisa dilihat pada lampiran 6.

Berdasarkan hasil evaluasi belajar yang dilaksanakan oleh guru kelas pada

siklus I adalah sebagai berikut :

1) Di kelas VII A SMPN 3 Klaten, dengan menggunakan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) nilai 65 tercatat sebanyak 24 siswa atau

60% dari seluruh siswa. Sedangkan 16 siswa atau 40% dari seluruh

siswa mendapat nilai kurang dari 65.

2) Berdasarkan daftar nilai siklus I dapat diketahui, nilai rata-rata kelas

adalah 64,5. Dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Kondisi

tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 6. Nilai tes siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Klaten pada siklus I

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1.

2.

Tuntas

Belum Tuntas

24

16

60 %

40 %

Ø Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dalam pelaksanaan siklus I diperoleh

hasil sebagai berikut :

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lix

1) Hasil Observasi Keaktifan Siswa oleh Guru dan Guru Kolaborasi.

Skor keaktifan siswa siklus I diperoleh dari pengamatan guru

bersama dengan guru kolaborasi dengan instrumen lembar observasi

keaktifan siswa. Siswa mempunyai skor keaktifan rendah sebesar 28%

dan siswa yang aktif sebesar 72% (Lihat Lampiran 11). Kondisi

tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 7. Kategori keaktifan siswa kelas VII A SMPN 3 Klaten pada

siklus I

No Kategori Frekuensi Prosentase

1.

2.

3.

Tinggi

Sedang

Rendah

5

24

11

12 %

60 %

28 %

2) Aktifitas Guru Dalam Pembelajaran yang Dinilai Oleh Guru

Kolaborasi (Lihat Lampiran 12)

a) Guru dalam membuka pembelajaran sudah baik.

b) Guru dalam memberikan apersepsi dan motivasi cukup, guru masih

terlihat kaku dalam menyapa siswa

c) Kemampuan guru dalam menjelaskan tujuan pembelajaran belum

cukup baik, karena masih banyak siswa belum mengerti

d) Guru masih kesulitan dalam mengorganisasikan siswa dalam

pembelajaran hal ini disebabkan oleh kurang tegasnya guru

terhadap siswa yang membuat gaduh.

e) Pembuatan skenario pembelajaran sudah baik sesuai dengan

silabus yang ada.

f) Guru dalam memandu siswa membuat dan mengisi peta konsep

sudah baik, hal ini terlihat siswa yang antusias membuat peta

konsep.

g) Guru dalam menanggapi pertanyaan dari siswa sudah baik

h) Guru telah mempersiapkan instrumen evaluasi pembelajaran

dengan baik.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lx

i) Kerjasama guru dengan guru kolaborasi dalam menilai keaktifan

siswa sudah baik.

j) Cara menutup pelajaran sudah baik.

3) Hasil Pengamatan Siswa Terhadap kinerja guru selama Quantum

Teaching berlangsung pada siklus I (Lihat lampiran 13):

a) Pembelajaran dengan Quantum Teaching berbeda dengan

pembelajaran sebelumnya.

22 siswa atau 55% dari seluruh siswa menyatakan bahwa

pembelajaran Quantum Teaching berbeda dengan pembelajaran

sebelumnya, dan 18 siswa atau 45% menyatakan bahwa hanya

sebagian saja Quantum Teaching berbeda dengan pembelajaran

sebelumnya.

b) Pembelajaran Quantum Teaching dapat membuat suasana

pembelajaran lebih hidup.

21 siswa atau 53% menyatakan bahwa pembelajaran Quantum

Teaching dapat membuat suasana pembelajaran lebih hidup, 11

siswa atau 27% menyatakan hanya sedikit saja pengaruh

pembelajaran Quantum Teaching dapat membuat suasana

pembelajaran lebih hidup, dan 8 siswa menyatakan Quantum

Teaching tidak membuat suasana pembelajaran lebih hidup.

c) Materi yang disampaikan guru.

10 siswa atau 25% menyatakan bahwa materi yang disampaikan

guru sudah jelas, 22 siswa atau 55% menyatakan bahwa materi

yang disampaikan guru kurang jelas dan 8 siswa atau 20%

menyatakan materi yang disampaikan guru tidak jelas.

Hal ini sangat sesuai dengan pernyataan guru kolaborasi yang

menyatakan bahwa kemapuan guru dalam menjelaskan tujuan

pembelajaran belum cukup baik.

d) Kondisi guru pada saat mengajar.

19 siswa atau 47% menyatakan guru tegang pada saat mengajar, 15

siswa atau 33% menyatakan guru biasa saja pada saat mengajar

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxi

dan 6 siswa atau 15% menyatakan guru menyenangkan pada saat

mengajar.

Hal tersebut sangat sinkron dengan pernyataan guru kolaborasi

yang menyatakan guru masih kesulitan dalam mengorganisasi

kelas dan guru masih terlihat kaku dalam mengajar.

e) Penampilan guru pada saat mengajar.

28 siswa atau 70% menyatakan penampilan guru pada saat

mengajar sudah rapi dan 12 siswa atau 20% menyatakan

penampilan guru pada saat mengajar cukup rapi.

f) Volume suara guru pada saat mengajar.

13 siswa atau 33% menyatakan bahwa volume suara guru pada saat

mengajar terlalu keras dan 27 siswa atau 67% menyatakan bahwa

volume suara guru pada saat mengajar sedang.

g) Kecepatan suara guru dalam menjelaskan materi pembelajaran.

25 siswa atau 63% menyatakan bahwa guru terlalu cepat dalam

menjelaskan materi pembelajaran dan 15 siswa atau 37% guru

sedang dalam menjelaskan materi pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pernyataan guru kolaborasi yang menyatakan

kemampuan guru belum cukup baik dalam menjelaskan materi

pembelajaran.

h) Pendapat tentang belajar dengan menggunakan model Quantum

Teaching.

19 siswa atau 47% menyatakan menyenangkan dan 21 siswa

menyatakan biasa saja.

i) Pada saat guru mengajar apakah guru sering menulis di papan tulis.

15 siswa atau 37% menyatakan guru sering menulis di papan tulis,

22 siswa atau 55% menyatakan guru kadang-kadang menulis di

papan tulis, dan 3 siswa atau 8% guru tidak pernah menulis di

papan tulis.

j) Pada saat mengajar apakah guru sering memberikan motivasi,

hadiah atau pujian kepada siswa.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxii

19 siswa atau 47% menyatakan ya dan 21 siswa atau 53%

menyatakan tidak.

Hal ini sesuai dengan pernyataan guru kolaborasi yang menyatakan

dalam memberikan motivasi atau pujian guru masih terlihat kaku.

k) Guru dalam menanggapi pernyataan siswa yang bertanya.

27 siswa atau 67% menyatakan guru baik dalam menanggapi

pernyataan siswa yang bertanya dan 13 siswa atau 33% guru biasa

saja dalam menanggapi pernyataan siswa yang bertanya.

l) Guru dalam memberikan humor pada saat mengajar.

10 siswa atau 25% menyatakan ya, 26 siswa atau 65% menyatakan

kadang-kadang dan 4 siswa atau 10% menyatakan tidak.

4) Tanggapan Siswa Terhadap Cara Pembelajaran Quantum Pada Siklus I

Tanggapan siswa pada siklus 1 dapat dilihat dari hasil angket

yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Hasil dari pengisian

angket pada siklus I terdapat pada lampiran 14.

Berdasarkan hasil angket, diperoleh gambaran tanggapan siswa

selama siklus I sebagai berikut :

a) Sebanyak 7 siswa (18%) menyatakan sikap dan penampilan guru

dalam mengajar sangat simpatik, 30 siswa (75%) menyatakan

simpatik dan 3 siswa (8%) menyatakan kurang simpatik.

b) Sebanyak 15 siswa (38%) menyatakan sangat sesuai, 25 siswa

(62%) menyatakan sesuai.

c) Sebanyak 3 siswa (8%) menyatakan kemampuan guru dalam

menjelaskan materi sangat jelas, 33 siswa (82%) menyatakan jelas

dan 4 siswa (10%) menyatakan kurang jelas.

d) Sebanyak 18 siswa (45%) menyatakan media yang digunakan

sangat menarik, 22 siswa (55%) menyatakan menarik.

e) Sebanyak 11 siswa (28%) menyatakan media yang digunakan guru

sangat mempermudah, 27 siswa (67%) menyatakan mempermudah

dan 2 siswa (5%) menyatakan kurang mempermudah.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxiii

f) Sebanyak 8 siswa (20%) menyatakan sangat tertarik dengan materi

hari ini, 29 siswa (72%) menyatakan tertarik dan 3 siswa (8%)

menyatakan kurang tertarik.

g) Sebanyak 5 (12%) menyatakan sangat suka jika diberi tugas, 29

siswa (73%) menyatakan suka, dan 6 siswa (15%) menyatakan

kurang suka..

h) Sebanyak 9 (22%) menyatakan sangat suka berpartisipasi dalam

pembelajaran, 27 siswa (68%) menyatakan suka dan 4 siswa (10%)

menyatakan kurang suka.

i) Sebanyak 6 siswa (15%) menyatakan sangat dilibatkan dalam

proses pembelajaran, 28 siswa (70%) menyatakan dilibatkan dan 6

siswa (15 %) menyatakan kurang dilibatkan.

j) Sebanyak 6 siswa (15%) menyatakan sangat puas terhadap cara

pembelajaran yang dilaksanakan guru, 29 siswa (73 %)

menyatakan puas dan 5 siswa (12 %) menyatakan kurang puas.

5) Hasil Observasi Bagi Siswa Pada Pembelajaran Siklus I Oleh Guru

Kolaborasi

Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung menunjukkan bahwa hanya sebagian saja siswa yang

antusias mengikuti pelajaran geografi. Sebagian siswa yang duduk di

deretan belakang tampak berbicara sendiri dengan temannya seolah-

olah pelajaran geografi hari ini tidak penting bagi mereka. Meskipun

siswa tidak begitu antusias tetapi mereka tidak ada yang mengerjakan

pekerjaan lain dan siswa juga tidak ada yang terlihat mengantuk, hal

ini juga dikarenakan jam pelajaran geografi yang ada pada jam

pertama. Sebagian besar siswa juga mencatat apa yang dijelaskan oleh

guru, tapi mereka hanya menjawab pertanyaan ketika ditunjuk oleh

guru saja itupun masih terkesan malu-malu. Pada jam selanjutnya

siswa mulai terlihat berani bertanya kepada guru, tapi sebagian dari

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxiv

mereka masih juga berbicara sendiri ketika pelajaran dimulai,

meskipun hanya sebagian kecil tetapi hal ini cukup membuat suasana

belajar menjadi terganggu. Hal ini memaksa guru untuk menegur

mereka agar tidak mengganggu teman-temannya yang lain. Pada saat

siswa diminta untuk mengisi peta konsep antusias mereka juga cukup

baik karena ada 2 siswa yang tidak ditunjuk tetapi berani maju ke

depan, hal ini memberikan dampak positif pada diri siswa untuk

melatih keberanian agar tercapai tujuan pembelajaran dan juga dapat

merangsang siswa yang lain agar juga ikut berani karena keaktifan

sangatlah penting bagi mereka untuk mendapatkan hasil belajar yang

maksimal. Kemudian ketika siswa sedang mengisi peta konsep, guru

menunjuk siswa yang lain agar mengungkapkan apa yang ada dalam

pikiran mereka mengenai materi hari ini dan hasilnya siswa menjadi

termotivasi pada bagian ini, mereka menjadi lebih berani. Keadaan ini

tak disia-siakan oleh guru karena guru memanfaatkan momen tersebut

dengan memandu mereka. Suasana agak sedikit gaduh tapi kegaduhan

disebabkan mereka bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Semua

siswa tampak tak melakukan hal lain selain memerhatikan pelajaran.

Kemudian guru menurunkan tempo pelajaran, dengan memberikan

penjelasan-penjelasan seputar materi, selain agar tidak membuat

suasana pelajaran menjadi monoton, hal ini juga dikarenakan agar

materi pelajaran akan lebih diserap ke dalam memori pikiran mereka.

Sehingga materi yang telah disampaikan tidak hilang begitu saja ketika

pelajaran berakhir. Hal ini terbukti dengan jawaban mereka ketika

ditanyai guru, rata-rata jawaban mereka benar. Siswa yang pada awal

pelajaran canggung ketika ditanyai pelajaran kini sudah mulai berani.

Ini menandakan ada kualitas pembelajaran yang lebih baik daripada

pembelajaran geografi sebelumnya dan memudahkan guru dalam

menyiapkan langkah-langkah pembelajaran berikutnya karena

hubungan guru dengan murid menjadi lebih akrab.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxv

4. Refleksi Siklus I

Sebagai refleksi dari siklus I ditemukan beberapa data antara lain

pencapaian nilai tes siswa dan skor keaktifan siswa. Berdasarkan hasil belajar

yang telah dicapai siswa rata-rata adalah 64,5. Nilai terendah yang dicapai

pada siklus I adalah 50 dan 85 untuk nilai maksimum. Dalam siklus I jumlah

siswa yang tuntas dalam pembelajaran 24 anak atau 60% dari seluruh siswa

dan 16 anak atau 40% dari seluruh siswa belum tuntas dalam pembelajaran.

Untuk indikator kinerja ketuntasan sebesar 75% berarti tujuan dari siklus I

belum tercapai.

Berdasarkan hasil observasi skor keaktifan siswa yang rendah sebesar

28% dan siswa yang aktif sebesar 72%. Untuk indikator kinerja yang harus

dicapai kelas sebesar 75% dan berarti pencapaian skor keaktifan siswa pada

siklus I belum tercapai.

Dilihat dari pengamatan guru kolaborasi terhadap kinerja guru terdapat

beberapa hal utama yang perlu diperbaiki agar tujuan pembelajaran tercapai.

Hal ditunjukkan dengan kemampuan guru dalam menjelaskan tujuan

pembelajaran belum cukup baik karena masih banyak siswa yang belum

mengerti, hal ini Sesuai dengan 55% siswa yang menyatakan materi yang

disampaikan kurang jelas dan guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi.

Dalam mengorganisasikan kelas guru masih kesulitan, yang mengakibatkan

siswa tidak terpusat dalam pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan

pernyataan siswa yang menyatakan guru masih terlihat tegang dalam

mengajar.

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang

dilaksanakan belum berhasil. Karena masih ada kelemahan-kelemahan

terutama pada sikap guru yang masih kurang dalam menguasai bahan

pembelajaran sehingga guru belum mampu menjelaskan pembelajaran dengan

baik dan kurang mampunya guru dalam mengorganisasikan kelas maka perlu

adanya tindak lanjut sebagai bentuk perbaikan pembelajaran siklus I yaitu

pelaksanaan siklus II.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxvi

C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

27. Perencanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap ini guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

untuk siklus II. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan proses belajar

mengajar siswa digunakan lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi

kinerja guru, angket kondisi pembelajaran dan soal tes siklus II.

28. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus kedua dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali tatap

muka di kelas, (Tatap Muka II, dan IV) yaitu pada tanggal 30 Mei dan 3 Juni

2009. Dalam satu kali tatap muka dilaksanakan dua jam pelajaran (2 x 40

menit). Dalam siklus kedua ini digunakan media video player dan ice

breaking.

Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

model Quantum Teaching pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tatap Muka III

1) Kegiatan Awal/Pendahuluan

a) Guru menjelaskan kompetensi dasar apa yang akan dicapai

b) Guru memberikan pertanyaan mengenai Hidrosfer

c) Guru memberikan pre test mengenai materi yang disampaikan

2) Kegiatan Inti ( Pelaksanan Model Quantum Teaching )

Tumbuhkan dan Alami

29. Guru memberikan power point berupa gambar dan video mengenai

siklus hidrologi

b) Guru menyuruh siswa mencermati dan menginterpretasi

Namai

Guru menjelaskan tentang terjadinya hujan dan perputaran air laut

Demonstrasikan

a) Guru memutar gambar mengenai macam-macam sungai

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan

contoh

Ulangi

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxvii

Guru memutar musik untuk merefreshingkan otak dan menyuruh

siswa membuat peta konsep. Hampir 75% siswa melaksanakan

perintah guru.

Rayakan

Guru dan siswa bertepuk tangan atas keberhasilan siswa membuat peta

konsep.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang belum jelas.

b) Guru memberikan penjelasan dan rangkuman hasil pembelajaran.

c) Guru menutup pelajaran dan menyuruh siswa untuk latihan

membuat peta konsep dan mengulang materi yang sudah

disampaikan.

b. Tatap Muka IV

1) Kegiatan Awal

a) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran

b) Guru mengajukan pertanyaan tentang manfaat adanya siklus

hidrologi

c) Guru memberikan respon atas jawaban siswa sambil memberikan

contoh manfaat yang lain

d) Guru menjelaskan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan

2) Kegiatan Inti ( Pelaksanaan Model Quantum Teaching )

Tumbuhkan dan Alami

Guru meminta siswa berpikir dan membayangkan seandainya tidak ada

siklus hidrologi. Siswa berpikir kemudian berpendapat.

Namai

Guru menjelaskan tentang manfaat hidrosfer bagi kehidupan dan

macam-macam bencana yang disebabkan oleh alam

Demonstrasikan

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxviii

Guru memberikan contoh permasalahan lingkungan dan meminta

siswa untuk memberikan solusi

Ulangi

Guru meminta siswa untuk maju kedepan dan membuat peta konsep di

papan tulis. Ada beberapa siswa yang maju dengan sendirinya dan ada

yang ditunjuk guru.

Rayakan

Guru dan siswa bertepuk tangan atas antusias siswa dan keberanian

siswa untuk membuat peta konsep di depan kelas.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Siswa sangat antusias menyimpulkan tentang materi tersebut.

b) Guru memberikan soal-soal tes siklus II. Hampir seluruh siswa

mengerjakan sendiri.

c) Guru menutup pembelajaran.

30. Hasil Observasi dan Evaluasi Tindakan II

a. Hasil Evaluasi Belajar Siklus II

Hasil evaluasi belajar siklus II dapat dilihat pada lampiran 11.

Berdasarkan hasil evaluasi belajar yang dilaksanakan oleh guru kelas pada

siklus II adalah sebagai berikut :

1) Di kelas VIIA SMPN 3 Klaten dengan menggunakan standar

ketuntasan belajar 65, tercatat sebanyak 34 siswa (85%) mendapat 65

ke atas dan 6 siswa (15%) mendapat nilai kurang dari 65.

2) Berdasarkan daftar nilai, siklus II dapat diketahui nilai rata-rata kelas

adalah 70,06. Nilai maksimum yang dicapai siswa adalah 90 dan nilai

minimum adalah 60. Kondisi tersebut dapat digambarkan pada tabel

berikut ini :

Tabel 8. Nilai tes siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Klaten

pada siklus II

Ketuntasan Frekuensi Prosentase

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxix

Tuntas

Belum Tuntas

34

6

85%

15 %

b. Hasil Observasi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dalam pelaksanakan siklus II diperoleh

hasil sebagai berikut :

1) Hasil Observasi Keaktifan Siswa oleh Guru dan Guru Kolaborasi

Skor keaktifan siswa siklus II diperoleh dari pengamatan guru

bersama guru kolaborasi dengan lembar observasi keaktifan siswa.

Siswa yang mempunyai skor keaktifan rendah sebesar 10% dan siswa

yang aktif sebesar 90% (Lihat Lampiran 11). Kondisi tersebut dapat

digambarkan pada tabel berikut ini :

Tabel 9. Kategori keaktifan siswa kelas VII A pada siklus II

Kategori Frekuensi Prosentase

Tinggi

Sedang

Rendah

6

30

4

15 %

75%

10 %

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru oleh Guru Kolaborasi

a) Guru sudah baik dalam membuka pelajaran, rata-rata 90% siswa

sangat bersemangat mengikuti pelajaran pada awal pembelajaran.

b) Guru sudah baik dalam pemberian motivasi kepada siswa, tapi

masih perlu ditingkatkan lagi.

c) Secara umum guru sudah cukup baik dalam menjelaskan tujuan

pembelajaran tetapi perlu ditingkatkan lagi.

d) Guru sudah sangat baik dalam pembuatan skenario pembelajaran.

e) Guru sudah cukup baik dalam mengorganisasikan kelas, tetapi

masih perlu ditingkatkan lagi, karena pada beberapa tatap muka,

siswa kurang terpusat pada materi yang disampaikan guru.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxx

f) Guru sudah cukup baik dalam memandu siswa membuat dan

mengisi peta konsep, karena hampir sebagian besar siswa tertarik

untuk membuat dan mengisi peta konsep.

g) Guru sudah cukup baik dalam menanggapi pertanyaan siswa tetapi

perlu ditingkatkan lagi dalam menguasai materi yang disampaikan

h) Guru sudah sangaat baik dalam mempersiapkan instrumen

pembelajaran.

i) Kerjasama guru dengan guru kolaborasi dalam menilai keaktifan

siswa sudah baik.

j) Guru sudah baik dalam menutup pelajaran, yaitu dengan membuat

ringkasan atau kesimpulan dan pemberian tugas dalam setiap akhir

pembelajaran.

3) Hasil Pengamatan Siswa Terhadap kinerja guru selama Quantum

Teaching berlangsung pada siklus I :

a) Pembelajaran dengan Quantum Teaching berbeda dengan

pembelajaran sebelumnya.

22 siswa atau 55% menyatakan bahwa pembelajaran Quantum

Teaching berbeda dengan pembelajaran sebelumnya, dan 18 siswa

atau 45% menyatakan bahwa hanya sebagian saja Quantum

Teaching berbeda dengan pembelajaran sebelumnya.

b) Pembelajaran Quantum Teaching dapat membuat suasana

pembelajaran lebih hidup.

21 siswa atau 53% menyatakan bahwa pembelajaran Quantum

Teaching dapat membuat suasana pembelajaran lebih hidup, 11

siswa atau 27% menyatakan hanya sedikit saja pengaruh

pembelajaran Quantum Teaching dapat membuat suasana

pembelajaran lebih hidup, dan 8 siswa menyatakan Quantum

Teaching tidak membuat suasana pembelajaran lebih hidup.

c) Materi yang disampaikan guru.

10 siswa atau 25% menyatakan bahwa materi yang disampaikan

guru sudah jelas, 22 siswa atau 55% menyatakan bahwa materi

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxi

yang disampaikan guru kurang jelas dan 8 siswa atau 20%

menyatakan materi yang disampaikan guru tidak jelas.

Hal ini sangat sesuai dengan pengamatan guru kolaborasi yang

menyatakan bahwa kemampuan guru dalam menjelaskan tujuan

pembelajaran belum cukup baik.

d) Kondisi guru pada saat mengajar.

19 siswa atau 47% menyatakan guru tegang pada saat mengajar, 15

siswa atau 33% menyatakan guru biasa saja pada saat mengajar

dan 6 siswa atau 15% menyatakan guru menyenangkan pada saat

mengajar.

Hal tersebut sangat sesuai dengan pernyataan guru kolaborasi yang

menyatakan guru masih kesulitan dalam mengorganisasi kelas dan

guru masih terlihat kaku dalam mengajar.

e) Penampilan guru pada saat mengajar.

28 siswa atau 70% menyatakan penampilan guru pada saat

mengajar sudah rapi dan 12 siswa atau 20% menyatakan

penampilan guru pada saat mengajar cukup rapi.

f) Volume suara guru pada saat mengajar.

13 siswa atau 33% menyatakan bahwa volume suara guru pada saat

mengajar terlalu keras dan 27 siswa atau 67% menyatakan bahwa

volume suara guru pada saat mengajar sedang.

g) Kecepatan suara guru dalam menjelaskan materi pembelajaran.

25 siswa atau 63% menyatakan bahwa guru terlalu cepat dalam

menjelaskan materi pembelajaran dan 15 siswa atau 37% guru

sedang dalam menjelaskan materi pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pernyataan guru kolaborasi yang menyatakan

kemampuan guru belum cukup baik dalam menjelaskan materi

pembelajaran.

h) Pendapat tentang belajar dengan menggunakan model Quantum

Teaching.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxii

19 siswa atau 47% menyatakan menyenangkan dan 21 siswa

menyatakan biasa saja.

i) Pada saat guru mengajar apakah guru sering menulis di papan tulis.

15 siswa atau 37% menyatakan guru sering menulis di papan tulis,

22 siswa atau 55% menyatakan guru kadang-kadang menulis di

papan tulis, dan 3 siswa atau 8% guru tidak pernah menulis di

papan tulis.

j) Pada saat mengajar apakah guru sering memberikan motivasi,

hadiah atau pujian kepada siswa.

19 siswa atau 47% menyatakan ya dan 21 siswa atau 53%

menyatakan tidak.

Hal ini sesuai dengan pernyataan guru kolaborasi yang menyatakan

dalam memberikan motivasi atau pujian guru masih terlihat kaku.

k) Guru dalam menanggapi pernyataan siswa yang bertanya.

27 siswa atau 67% menyatakan guru baik dalam menanggapi

pernyataan siswa yang bertanya dan 13 siswa atau 33% guru biasa

saja dalam menanggapi pernyataan siswa yang bertanya.

l) Guru dalam memberikan humor pada saat mengajar.

10 siswa atau 25% menyatakan ya, 26 siswa atau 65% menyatakan

kadang-kadang dan 4 siswa atau 10% menyatakan tidak.

4) Tanggapan Siswa Terhadap Kondisi Pembelajaran

Tanggapan siswa pada siklus II dapat dilihat angket yang

diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Hasil pengisian angket pada

siklus II terdapat pada lampiran 15.

Berdasarkan hasil angket diperoleh gambaran tanggapan siswa

selama siklus II sebagai berikut :

a) Sebanyak 10 siswa (25%) menyatakan sikap dan penampilan guru

dalam mengajar sangat simpatik, 29 siswa (73%) menyatakan

simpatik dan 1 siswa (2%) menyatakan kurang simpatik.

b) Sebanyak 16 siswa (40%) menyatakan sangat sesuai, 24 siswa

(60%) menyatakan sesuai.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxiii

c) Sebanyak 4 siswa (10%) menyatakan kemampuan guru dalam

menjelaskan materi sangat jelas, 36 siswa (90%) menyatakan jelas.

d) Sebanyak 19 siswa (48%) menyatakan media yang digunakan

sangat menarik dan 21siswa (52%) menyatakan menarik.

e) Sebanyak 13 siswa (33%) menyatakan media yang digunakan guru

sangat mempermudah, 26 siswa (65%) menyatakan mempermudah

dan 1 siswa (2%) menyatakan kurang mempermudah.

f) Sebanyak 10 siswa (25%) menyatakan sangat tertarik dengan

materi hari ini dan 30 siswa (75%) menyatakan tertarik..

g) Sebanyak 6 siswa (15%) menyatakan sangat suka jika diberi tugas,

30 siswa (75%) menyatakan suka dan 4 siswa (10%) menyatakan

kurang suka.

h) Sebanyak 11 siswa (28%) menyatakan sangat suka berpartisipasi

dalam pembelajaran, 28 siswa (70%) menyatakan suka dan 1 siswa

(2%) menyatakan kurang suka.

i) Sebanyak 8 siswa (20%) menyatakan sangat dilibatkan dalam

proses pembelajaran, 30 (75%) menyatakan dilibatkan dan 2 siswa

(5%) menyatakan kurang dilibatkan.

j) Sebanyak 6 siswa (15%) menyatakan sangat puas terhadap cara

pembelajaran yang dilaksanakan guru, 32 siswa (80%) menyatakan

puas dan 2 siswa (5%) menyatakan kurang puas.

5) Hasil Observasi Bagi Siswa Pada Pembelajaran Siklus II Oleh Guru

Kolaborasi

Dari hasil deskripsi pelaksanaan pembelajaran siklus II

menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajaran,

hal ini terlihat dalam keterlibatan mereka dalam pembelajaran yang

lebih aktif di kelas. Hal ini tampak dari perhatian mereka terhadap

penjelasan-penjelasan yang disampaikan guru, jadi guru merupakan

centre of interest dimana menghadap ke depan dan tidak melakukan

pekerjaan lain. Siswa yang banyak berbicara pada teman lain pada

siklus I kini sudah jauh berkurang, mereka lebih antusias dalam

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxiv

mengikuti pelajaran seolah-olah mereka ingin tahu dari setiap

penjelasan guru. Sebagai contoh, ketika guru memutar video tsunami

semua siswa 100% memerhatikan. Hal ini dimanfaatkan guru dengan

memberikan penjelasan-penjelasan seputar tsunami pada setiap bagian

video. Dengan memerhatikan video saja, pengetahuan mereka akan

semakin bertambah karena mereka melihat keadaan tsunami secara

langsung meskipun hanya pada tampilan video. Hal ini berbeda jika

guru hanya menjelaskan tsunami dengan lisan dari awal sampai akhir.

Disamping akan membuat siswa tidak mengerti dengan penjelasan

guru, siswa juga akan cepat bosan. Ketika siswa diberikan pertanyaan

mengenai tsunami, jawaban mereka semuanya benar karena dari awal

mereka memerhatikan. Siswa mulai semakin terangsang dengan

penyampaian materi sehingga siswa lebih berani dan kegiatan

pembelajaran menjadi semakin menarik daripada pembelajaran siklus

I. Hal ini tampak ketika guru menyuruh siswa untuk membuat peta

konsep di papan tulis, siswa tampak berebutan untuk maju ke depan,

dan guru terpaksa harus menunjuk mereka untuk maju ke depan. Hal

ini sangat berbeda dengan pembuatan peta konsep pada siklus I dimana

hanya 2 orang saja yang berani dan siswa yang lain canggung. Pada

siklus II ini siswa semakin terampil dan bersemangat, jadi

memudahkan guru dalam memandu mereka. Ketika guru memberikan

pertanyaan tampak sebagian besar siswa ikut menjawab dengan benar

jadi suasana menjadi semakin atraktif. Ketika siswa tampak mulai

bosan, guru menurunkan tempo dengan memberikan kesimpulan-

kesimpulan, hal ini agar suasana tidak menjadi monoton karena tingkat

pemahaman siswa berbeda-beda. Kemahiran guru dalam menyikapi

siswa sangat diperlukan. Sesekali guru memberikan Hasil observasi

siswa bisa dilihat pada lampiran, dan pada diskripsi proses

pembelajaran pada setiap pertemuan di atas.

31. Refleksi Siklus II

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxv

Pada siklus II ini dilaksanakan model Quantum Tteaching dengan

menggunakan media video player. Berdasarkan tes yang diberikan guru pada

akhir pelajaran diperoleh rata-rata kelas 70,06. Nilai terendah yang dicapai

pada siklus II adalah 60 dan nilai tertinggi 90. Berdasarkan nilai rata-rata

tersebut hasil yang telah dicapai sudah diatas dari indikator kinerja yang

ditetapkan yaitu 65. Ini berarti dilihat dari hasil belajar sudah tercapai.

Skor keaktifan siswa siklus II diperoleh dari pengamatan guru bersama

guru kolaborasi dengan instrumen lembar observasi keaktifan siswa. Siswa

yang mempunyai skor keaktifan rendah sebesar 10 dan siswa yang

mempunyai skor siswa yang aktif sebesar 90%. Untuk indikator kinerja yang

harus dicapai kelas adalah sebesar 75%. Berarti pencapaian skor keaktifan

siswa pada siklus II sudah tercapai.

Dilihat dari observasi guru terhadap guru kolaborasi sudah cukup baik,

hanya untuk beberapa hal saja yang perlu ditingkatkan. Hal ini ditunjukkan

dengan tanggapan siswa bahwa sebagian besar (78%) menyatakan dilibatkan

dalam pembelajaran.

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus II sudah berhasil dan tercapai dengan hasil yang

sedikit meningkat dilihat dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa. Dengan

demikian indikator pembelajaran sudah tercapai, baik hasil belajar maupun

dari skor keaktifan siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I hasil belajar siswa adalah

64,5. Standart ketuntasan siswa adalah 65. Siswa yang mendapat nilai lebih dari

65 adalah 24 siswa (60%) sudah tuntas dan 16 siswa (40%) belum tuntas dalam

pembelajaran. Untuk indikator kinerja ketuntasan sebesar 75%. Pada

pembelajaran siklus II diperoleh data rata-rata hasil belajar siswa adalah 70,06.

Standart ketuntasan siswa adalah 65. Siswa yang mendapat nilai lebih dari 65

adalah 34 siswa (85%) atau sudah tuntas dan 6 siswa (15%) mendapat nilai

kurang dari 65 atau belum tuntas. Sehingga dalam pembelajaran siklus 2 sudah

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxvi

berhasil karena lebih dari 75% siswa telah tuntas dalam belajar. Kondisi tersebut

dapat digambarkan pada tabel berikut ini :

Tabel 10. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa

Ketuntasan Frekuensi Prosentase Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

17

24

34

42 %

60 %

85 %

Pada pembelajaran siklus I belum berhasil karena siswa yang aktif dalam

pembelajaran sebesar 72,5% belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan.

Hal ini disebabkan kurang mampunya guru dalam menjelaskan tujuan

pembelajaran, mengorganisasikan kelas dalam membimbing dan kurangnya

respon dari guru dalam menanggapi pertanyaan dari siswa dikarenakan kurangnya

literatur/ referensi bacaan.

Skor keaktifan siswa pada pembelajaran siklus II sudah berhasil karena

lebih dari 75% siswa aktif dalam pembelajaran. Hal ini didukung dengan adanya

tindak lanjut perbaikan pembelajaran pada siklus II. Tindak lanjut tersebut adalah

model Quantum Teaching divariasi dengan ice breaking dan penggunaan media

pembelajaran yang berbeda. Hal tersebut dapat membuat suasana pembelajaran

lebih menyenangkan dan lebih hidup serta siswa menjadi aktif dalam

pembelajaran sehingga hasil belajarnya meningkat. Dengan demikian nilai tes

yang dicapai siswa lebih optimal. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11. Perbandingan Kategori Keaktifan Siswa

Frekuensi No Periode T S R

Prosentase

1

2

3

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

5

5

6

19

24

30

16

11

4

25/40 x 100% = 62 %

29/40 x 100% = 72%

36/40 x 100% = 90%

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxvii

0

5

10

15

20

25

30

35

40

KondisiAwal

Siklus I Siklus II

Hasil Belajar

Keaktifan

Gambar 5. Histogram Jumlah Siswa yang Tuntas Hasil Belajar dan Jumlah

Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I

dan Siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Hasil Belajar

Keaktifan

Gambar 6. Histogram Prosentase ketuntasan Nilai Hasil belajar dan Skor

Keaktifan kondisi awal, Siklus I dan Siklus II.

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan

pada siklus II belum tercapai karena masih terdapat kelemahan-kelemahan

terutama pada kinerja guru, maka penelitian tetap dilanjutkan pada siklus II

dengan rata-rata hasil belajar 70,06, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

90% siswa ikut berpartisipasi. Dengan demikian indikator pembelajaran sudah

tercapai baik dari hasil belajar siswa maupun dari keaktifan siswa.

Pros

enta

se

Jmla

h si

swa

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxviii

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengembangan dan penerapan pembelajaran dengan model

Quantum Teaching oleh peneliti pada siswa kelas VII A SMPN 3 Klaten tahun

pelajaran 2008/2009 dapat disimpulkan sebagai berikut :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Model Quantum

Teaching Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Gejala-Gejala Yang Terjadi

di Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMPN 3 Klaten tahun

pelajaran 2008/2009 sebesar 25%.

B. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan

bahwa untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa sangat terkait dengan

pemilihan model pembelajaran yang tepat, yaitu yang sesuai dengan kondisi

siswa. Dalam hal ini model Quantum Teaching dapat digunakan sebagai alternatif

untuk mengasah spatial inteligence dalam proses pembelajaran geografi sehingga

hasil belajar dan keaktifan siswa dapat meningkat.

C. Saran

Berdasarkan implikasi di atas dapat diberikan saran- saran sebagai berikut

1. Para guru hendaknya memilih model Quantum Teaching karena dapat menjadi

jembatan antara siswa dan guru dalam pembelajaran geografi. Tampilan visual

dalam model Quantum Teaching memiliki keunggulan untuk diterapkan

dalam pembelajaran geografi yang mempunyai esensi spasial yaitu sebagai

ilmu yang berusaha menemukan dan memahami persamaan-persamaan dan

perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi.

2. Para guru hendaknya mampu mengembangkan dan mengaplikasikan model

pembelajaran Quantum Teaching di dalam kelas yang sesuai dengan

65

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …/Upaya... · MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ... Untuk meningkatkan hasil belajar

lxxix

karakteristik pembelajaran geografi sehingga dapat meningkatkan keaktifan

dan hasil belajar siswa.