UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA...

124
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN TARIKH MATERI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPS PADA SISWA KELAS IX DI SMP MUHAMAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : ARDHI SURYANINGTYAS 111-14-058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PELAJARAN TARIKH

MATERI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPS PADA SISWA

KELAS IX DI SMP MUHAMAMMADIYAH SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2018/2019.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

ARDHI SURYANINGTYAS

111-14-058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PELAJARAN TARIKH

MATERI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPS PADA SISWA

KELAS IX DI SMP MUHAMAMMADIYAH SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2018/2019.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

ARDHI SURYANINGTYAS

111-14-058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dr.Winarno, S, Si., M. Pd

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lamb : 4 Eksemplar

Saudara : Ardhi Suryaningtyas

Kepada

Yth. Dekan FTIK IAIN

Salatiga

Di Salatiga

Assalamualaikum Wr.Wb

Setelah kami teliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama

ini,

Kami kirimkah naskah skripsi saudari:

Nama : Ardhi Suryaningtyas

NIM : 111-14-058

Fakultas/: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul :PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN

TARIKH MATERI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPS DI KELAS IX DI

SMP MUHAMAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2018/2019. Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar

skripsi saudari tersebut di atas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi

perhatian.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Salatiga, 30 Agustus 2019

Pembimbing

Dr.Winarno, S, Si., M. Pd

NIP. 190730526 1919903 1 004

iii

DEKLARASI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ardhi Suryaningtyas

NIM : 111-14-058

Fakultas : Tarbiyah

Progam Studi: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahawa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya orang lain. Pendapat dan

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau rujuk berdasarkan

kode etik ilmiyah. Nasakah Skripsi ini boleh dipublikasikan pada e-repository

lembaga IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat di maklumi

Salatiga, 04 Agustus

2019

Yang Menyatakan

Ardhi Suryanintyas

(111-14-058)

iv

v

MOTTO

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa

pahlawanya”

“Ir. Soekarno”

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohim. Puji syukur Alhamdullilah benar-benar saya

curahkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan saya rahmat dan hidayah-

Nya dalam menyelesaikan karya ini. Kupersembahkan karya ini kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta ( Bapak Yuhdi Sunarto alm dan Ibu Tiah)

yang selalu memimbingku, mendidik, menafkahiku dari kecil hingga

sekarang, yang selalu memberikan jasa-jasa mulia yang sampai kapan pun

tak mampu saya untuk membalasnya, terutama buat ibu yang sudah

menjadi Bapak sekaligus buat saya.

2. Terimakasih buat adek saya Tasya Lutfiana Shoiba dan Ryan Syehan,

yang slalu mendoakan saya.

3. Terimakasih juga buat teman ku yang sabar menemaniku Novia Ananda

putri, Nur Zumrotusholihah, Alfinalia Maulani Islamiyah, siti Maunah,

Ni’matul Izza dan teman-teman yang lainnya yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

4. Terimakasih juga buat ustad saya Imam Safrudy dan sahabat saya Hanyk

Magfiroh dan Siti Nur Aisyah yang selalu memberi semangat buat saya

dan seluruh Keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien.

5. Kepala Sekolah SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA yang telah

mengizinkan melakukan penelitian di sekolah tersebut.

6. Dan Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi

ini.

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak terhitung banyaknya.

Solawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad

Saw, yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat dan mencapai Ridho-Nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Skripsi Penelitian Tindaka Kelas dengan judul"

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN TARIKH

MATERI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE MIND MAPS DI KELAS IX DI SMP

MUHAMAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019."

Sesuai Rencanna awal atau jadwal yang telah di tetapkan. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Kesarjanaan S1

jurusan Pendidikan Agamam Islam.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Prof. Dr Mansur, M.Ag. Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Dra. Siti Asdiqoh, M Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Dr. Winarno, S, Si. M.Pd selaku Dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya

dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu

dan pengalaman dengan penuh kesabaran.

6. Karyawan-karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

viii

Harapan penulis, semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan balasan dan

tercatat sebagai amal kebaikan oleh Allah swt. Penulis sepenuhnya sadar bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin…

Salatiga, 30 Agustus 2019

Ardhi Suryaningtyas

Nim: 1 1 1- 14-058

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO IAIN ................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .............................. v

MOTTO ................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................. Error! Bookmark not defined.xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi

ABSTRAK…………………………………………………………………....xvii

BAB I ........................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian...................................................................................... 5

x

E. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan ... Error! Bookmark not

defined.6............................................................................ METODE PENELITIAN

8

1. Rancangan penelitian ................................................................................ 8

2. Subjek penelitian ........................................................................................ 9

3. Langkah – langkah penelitian .....................................................................

4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 12

5. Instrumen penelitian................................................................................ 12

6. Pengumpulan data .................................................................................. 13

G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 14

BAB II ....................................................................................................................... 15

LANDASAN TEORI............................................................................................... 15

A. Kajian Teori .................................................................................................. 15

1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................................... 15

2. Pendidikan Agama Islam ........................................................................ 18

3. Materi Tarikh ........................................................................................... 21

4. Metode Mind Maps ................................................................................... 38

5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................................................. 43

B. Kajian pustaka ............................................................................................. 46

BAB III ...................................................................................................................... 48

xi

PELAKSANAAN PENELITIAN.......................................................................... 48

A. Deskrepsi Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 48

B. Setting dan Subyek Penelitian ................................................................... 49

C. Desain Penelitian .......................................................................................... 49

BAB IV ...................................................................................................................... 59

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................... 59

A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ......................................................... 59

1. PraSiklus ............................................................................................. 59

1. Siklus I ........................................................................................................... 63

2. Siklus II.......................................................................................................... 73

B. Perbandingan antar siklus ......................................................................... 82

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 83

BAB V........................................................................................................................ 85

PENUTUP................................................................................................................. 85

A. Kesimpulan ................................................................................................... 85

B. Saran dan Tindak Lanjut ........................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 87

DOKUMENTASI .................................................................................................... 89

xii

DAFTAR TABEL

Table 1 ....................................................................................................................... 59

Data Hasil Belajar Siswa Pada Pra siklus ........................................................... 59

Tabel 2 ....................................................................................................................... 61

Tabel data perolehan nilai berdasarkan KKM .................................................. 61

Tabel 3 ....................................................................................................................... 64

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 ............................................................... 64

Tabel 4 ....................................................................................................................... 66

Data Perolehan Nilai Berdasarkan KKM Siklus 1 ............................................ 66

Tabel 5 ....................................................................................................................... 69

Hasil pengamatan guru siklus 1 ............................................................................ 69

Tabel 6 ....................................................................................................................... 71

Hasil pengamatan siswa siklus 1 ........................................................................... 71

Tabel 7 ....................................................................................................................... 74

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II.............................................................. 74

Tabel 8 ....................................................................................................................... 76

Data Perolehan Nilai Berdasarkan KKM ........................................................... 76

Tabel 9 ....................................................................................................................... 78

xiii

Hasil Pengamatan Guru Siklus II ......................................................................... 78

Tabel 10 ..................................................................................................................... 80

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ........................................................................ 80

Tabel 11 ..................................................................................................................... 82

Perbandingan hasil tes formatif dari prasiklus,siklus I dan siklus II............82

xiv

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 .................................................................................................................. 62

Diagram Batang Ketuntasan Pra Siklus.............................................................. 62

Gambar 2 .................................................................................................................. 67

Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 1..................................................................... 67

Gambar 3 .................................................................................................................. 68

Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus 1................................................................ 68

Gambar 4 .................................................................................................................. 77

Diagram Batang Perolehan Nilai Berdasarkan KKM ...................................... 77

Gambar 5 .................................................................................................................. 77

Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus II .............................................................. 77

Gambar 6 .................................................................................................................. 83

Diagram Batang Perbandingan Perolehan KKM Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II83

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Setelah Penelitian

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Lembar Evaluasi Siswa

Lampiran 8 Daftar Nilai SKK

Lampiran 9 Riwayat Hidup Penulis

xvii

ABSTRAK

Suryaningtyas, Ardhi. 2019. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Tarikh

dengan Menggunakan Metode Mind Maps pada siswa Kelas IX Di SMP

Muhamammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.Winarno, S, Si., M. Pd

Kata kunci: Hasil belajar, PAI, Metode Mind Maps

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar

PAI materi Tarikh melalui metode mind maps pada siswa Kelas IX SMP

Muhamammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.Penelitian ini

menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik SMP

Muhamammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. dengan dua siklus.

Metode pengumpulan datanya menggunakan tes dan dokumentasi. Data yang

terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan metode Mind Maps pada pembelajaran PAI

mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan dan

mengoptimalkan / menuntaskan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian dan

pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode mind Maps dapat

meningkatkan hasil belajar PAI materi Tarikh Dengan Menggunakan Metode

Mind Maps Di Kelas IX Di SMP Muhamammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran

2018/2019.dan mempermudah guru dalam mencapai tujuan belajar yang

diinginkan.

Hal ini terlihat dari dari peningkatan hasil rata-rata setiap siklusnya. Dengan

jumlah siswa 28 orang, sedangkan KKM yang di tetapkan 75. Pada prasiklus nilai

rata-rata yaitu 51,4. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus I yaitu 75,28

dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,53. Apabila dilihat dari perolehan

nilai tertinggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada prasiklus

nilai tertinggi yaitu 90, padan siklus I nilai tertinggi meningkat menjadi 90 dan

pada siklus II nilai tertinggi yaitu meningkat menjadi 100. Persentase ketuntasan

xviii

belajar peserta didik juga mengalami peningkatan yaitu pada prasiklus yang tuntas

hanya 21.42% (6 siswa yang mencapai nilai tuntas), pada siklus I meningkat

menjadi 57,14% (16 siswa yang mencapai nilai tuntas ) dan pada siklus II

meningkat menjadi 92.85% (26 siswa yang mencapai nilai tuntas). Hanya ada 2

siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal dikarenakan pengaruh

intelegensinya yang kurang, padahal minat dan semangatnya cukup tinggi dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.Hasil penelitian tersebut, diharapkan dapat

memberi pengetahuan kepada semua pihak (peserta didik, guru dan orang tua)

untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Metode pembelajaran adalah suatu bentuk pola aktivitas yang

merupakan dasar pijakan guru. Ia mengorganisasikan kegiatan belajar

mengajar menuntun guru menetapkan prosedur dan langkah-langkah

pembelajaran yang dapat mengantarkan aktivitas anak didik terlibat secara

optimal (Johan, 2006: 29). Adapun cara yang dilakukan guru dalam

membantu siswa sangat bervariasi, salah satunya dengan cara menerapkan

metode pembelajaran yang baru yang dapat membantu meningkatkan kualitas

belajar siswa. Ada pun beberapa Syarat belajar efektif antara lain, guru harus

menggunakan metode pada waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan

penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima

siswa dan kelas menjadi hidup.

Metode yang menarik dalam pembelajaran adalah salah satu tujuan

dari pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah (2012: 4)

menjelaskan bahwa pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya

anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan

kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan

sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan

yang setinggi-tingginya.

2

Dalam interaksi belajar mengajar, seorang guru sebagai pengajar akan

berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai ketrampilan dan

kemampuan yang dimilikinya agar siswa dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Oleh karena itu, guru harus dapat menciptakan situasi yang

menyenangkan agar siswa dapat belajar dengan maksimal. Menurut Sanjaya

(2009:162) proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.

Sedangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) itu sendiri bila dilihat

secara garis besar yaitu bertujuan untuk membina manusia agar menjadi

hamba Allah SWT. yang sholeh dengan seluruh aspek kehidupan, perbuatan,

pikiran, dan perasaan. Khususnya agar manusia selalu mengabdikan diri dan

menyembah Allah SWT. Seperti pada ayat berikut ini: Q.S Adz Dzariyat (56)

{75وما خلقت الجن واإلنس إل ليعبدون }

Artinya :” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku. (Depag RI, 2005: 862)”.

Betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam untuk kehudupan

manusia dunia maupun akhirat, yang terpenting kita harus memperhatikan

dan meningkatkan pendidikan (PAI), dan membuat bagaimana siswa tidak

hanya paham akan pendidikan Agama Islam, tetapi juga bisa

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum kita mengajarkan lebih jauh tentang Pendidikan Agama

Islam, kita harus bisa mengenalkan kepada para siswa tentang penyebaran

Islam pertamkali, khususnya penyebaran Islam di Nusantara ini, siswa harus

paham atau tahu tentang penyebaran Islam pertamakali khususnya di

3

Nusantara ini, jadi kita kita sebagai pendidik tidak hanya mendidik siswa

dengan materi saat ini saja, tetapi dengan memperluas ilmu pengetahuan siwa

terhadap sejarah Islam. Mengajarkan kepada siswa tentang sejarah Islam

adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pondasi siswa terhadap Iman

dan Islam.

Dalam materi Tarihk atau sejarah Islam ini, di harapkan siswa dapat

memahami tentang sejarah masuknya Islam di Nusantara, pada pelajaran

tarikh ini siswa masih kurang bisa untuk memahami materi dengan baik.

karena pada pembelajaran ini guru dalam menyampaikan pembelajaran masih

membosankan. Karena materi bersifat cerita. maka peran guru sangat

berpengaruh dalam pemahaman siswa.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa pendidikan agama Islam

merupakan pendidikan yang sangat penting, terutama mempelajari tentang

sejarah Islam atau Tarikh, Dalam pendidikan PAI khususnya pada materi

Tarikh, pada sekolah umum masih terhambat pada penyampaianya atau

pembelajaranya karena kurang menariknya metode yang di berikan guru

kepada siswa karena terlalu monoton atau membosankan, biasanya materi

tarikh seperti ini guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah atau

cerita. Hal ini mengakibatkan prestasi siswa jauh dari harapan yang

diinginkan.

Berdasarkan keterangan dari guru mapel tarikh kelas IX SMP

Muhammadiyah Salatiga Ibu Mursidatun Ni’mah pada tanggal 9 November

2019,kurang tercapainya nilai yang diperoleh oleh siswa, terutama pada pelajaran

tarikh yaitu rentang nilai antara 60 dan 70 sedangkan KKM yang ditetapkan 75.

4

Persentasi hasil belajar yang tuntas pada mata pelajaran PAI materi Tarikh adalah

28,57%, sedangkan yang tidak tuntas adalah 71,42%. Dengan diterapkannya metode

diharapkan hasil belajar akan lebih meningkat.

Salah satu solusi penulis ingin mengadakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pelajaran Tarikh

dengan menggunakan metode mind maps pada siswa kelas IX Di SMP

Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2018/2019. Di harapkan dengan

metode Mind Maps hasil belajar siswa pada materi tersebut meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis mengajukan rumusan

Masalah:

1. Apakah penerapan metode Mind Maps dapat meningkatkan hasil belajar

Pelajaran PAI materi Tarikh Masuknya Islam di Indonesia. pada siswa

kelas IX SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?

2. Apakah penerapan metode Mind Maps dapat mencapai target KKM

Pelajaran PAI materi Tarikh Masuknya Islam di Indonesia. pada siswa

kelas IX SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka untuk mengetahui tujuan

penelitian yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui peningatan hasil belajar siswa Pelajaran PAI materi

TarikhMasuknya Islam di Indonesia dengan metode Mind maps pada

5

siswa kelas IX SMP di Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran

2018/2019.

2. Untuk mengetahui metode Mind Maps dapat mencapai target KKM

Pelajaran PAI materi Tarikh Masuknya Islam di Indonesia. pada siswa

kelas IX SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoristik maupun secara praktis

1. Manfaat teoristik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru,

menambah kemaslahatan dan menambah wawasan atau solusi bagaimana

cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar

khusunya pelajaran Tarikh materi Sejarah Masuknya Islam di Indonesia.

untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta menambah daya tarik siswa

terhadap pelajaran Tarikh khusunya pada materi Sejarah Masuknya Islam

di Indonesia. Selain itu memberikan fariasi guru dalam mengajar melalui

metode Mind mapsagar siswa tidak bosan terhadap materi-materi yang

bersifat cerita dan dapat di gunakan sebagai pelengkap referensi yang telah

ada berkaitan dengan proses belajar mengajar.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

kegiatan pembelajaran PAI dengan menggunakan metode

6

pembrelajaran mind mapps yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

b. Bagi sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga sebagai dasar pemikiran

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan

menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran

PAI diantaranya dengan menggunakan metode pembelajaran mind

mapps.

c. Bagi guru SMP Muhammadiyah Salatiga penelitian ini diharapkan

dapat memberdayakan guru PAI dalam menggunakan metode mind

mapps yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat

menjadi sebuah alternatif solusi bagi para guru mata pelajaran PAI

sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam menggunakanmetode

pengajaran.

d. Bagi siswa Penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran mind

mapps diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam belajar PAI, serta pada

akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitiam sampai terbukti melalui data yang

terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Jadi yang di namakan hipotesis adalah

jawaban yang bersifat sementara atau belum pasti dan belum mencapai pada

7

titik akhir, dan masih membutuhkan sebuah pembuktian atau kebenaran maka

perlu di adakanya sebuah penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini

penggunaan metode Mind maps dapat meningkatkan hasil belajar siswa di

pelajaran PAI materi Tarikh pada siswa kelas IX SMP Muhammadiyah

Salatiga tahun ajaran 2018/2019.

Penerapan metode Mind maps ini dapat di katakan efektif apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan

oleh penulis anatara lain:

1. Siswa bisa tertarik dengan metode yang di berikan atau di gunakan,

sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa mejadi tertarik pada materi

dan pembelajaran menjadi efektif di kelas dan nilai dapat mencapai KKM.

2. Terdapat peningkatan hasil belajarsiswa pada pelajaran PAI pada materi

Tarikh

3. Dengan ditetapkannya ketuntasan minimal maka siswa tidak harus

mencapai nilai 100% untuk disebut tuntas belajar, melainkan hanya

dengan mencapai batas ketuntasan minimal (sebesar 75%) siswa sudah

dapat dikatakan tuntas belajar.

4. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas IX SMP Muhammadiyah

memperoleh nilai di atas KKM pada mata pelajaran PAI materi Sejarah

Masuknya Islam di Indonesia.

8

F. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Menurut Wiriaatmadja (2008: 13) penelitian tindakan kelas (PTK)

secara ringkas adalah bagaimana sekelompok guru dapat

mengorganisasiakan kondisi praktek pembelajaran mereka, mereka dapat

mencobakan suatu gagasan pebaikan dalam praktek pembelajaran mereka,

dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK)

merupakan suatu penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang di

laksanakan dalam ruang kelas yang bertujuan untuk mempebaiki atau

meningkatkan suatu kualitas pembelajaran. Agar tercapai indikator-

indikator atau kurikulum yang telah disepakati oleh guru.

Adapun alasan peneliti menggunakan sebuah tindakan kelas,

supaya permasalahan-permasalahan atu hambatan-hambatan dalam

pembelajaran di kelas dapat di pecahkan atau di perbaiki. Adapun yang di

teliti terdiri atas empat rangkaian yang akan di lakukan secara berulang-

ulang yaitu tahapan-tahapan yaitu antara lain perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi.

9

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN

2. Subjek penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang penulis lakukan yang

bertujuan untuk meningkatan kemampuan pemahaman siswa kelas IX

SMP Muhammadiyah Salatiga dalam pemahaman mengenai Tarikh.

Populasinya adalah siswa kelas IX SMP Muhammadiyah Salatiga, karena

penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tujuan meningkatkan hasil belajar

Perencanaan

pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

perencanaan

Siklus II

pengamatan

Refleksi

pelaksanaan Refleksi

?

10

siswa maka subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2018/2019.

3. Langkah-Langkah penelitian

Menurut Arikunto (2006: 20) mengemukan bahwa tahap-tahap

penelitian dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas empat

tahapan penting meliputin plannig (rencana), action (tindakan),

observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai

berikut:

a. Tahap perencanaan tindakan (plannig)

Perencanaan pembelajaran di buat berdasarkan hasil diskusi

dengan guru. Penentuan matri yang akan di jadikan objek penelitian di

bahas bersama dengan guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam

penelitian tindakan kelas pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat

pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukan metode Mind

maps.

2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dengan metode Mind

maps.

3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan

dengan materi tarikh.

11

4) Menyiapakan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi

dan tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi

digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses

pembelajaran serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan

materi yang telah di sampaikan.

b. Tahapan pelaksanaan tindakan (Acting)

Merupakan pelaksanaan yang telah di buat yaitu penerapan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada

RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga

kegiatan yaitu pendahuluan , inti dan penutup.

c. Observasi

Dalam kegiatan ini observasi melaksanakan pengamatan,

pencatatan dan menginterpretasi terhadap berlangsungnya

pembelajaran, terutama kepada peserta didik sambil mengerjakan

lembar observasi yang telah disediakan. Pada tahap ini ketelitian dan

kecermatan dalam mencatat dan mengamati sangat di perlukan.

d. Refleksi

Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus

dikumpulkan untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap

hasil analisis sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil

belajar sebelum dan sesudah tindakan dan sesudah tindakan. Hasil

12

belajar inilah yang natinya digunakan sebagai bahan pertimbangan

pelaksanaan siklus berikutnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapat data-data yang relavan dan akurat, penulis

menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudtkan

agar metode yng satu dengan yang lainya saling melengkapi. Adapun

metode yang di gunakan penulis adalah :

a. Tes

Tes yaitu serentetan pertanyaan-pertanyaan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi, bakat yang

dimiliki individu atau kelompok. Penulis menggunakan metode ini

untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan

mengamalkan sifat teladan Rosullullah dalam kehidupan sehari-hari

(Arikunta, 2006: 158).

b. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengnai hal-hal yang berkaitan

dengan catatan, transkip,buku, surat kabar, notulen, agenda dan lain

sebgainya. Metode ini penulis gunakan untuk mencari data mengenai

jumplah siswa, nilai siswa, perkembangan siswa dan keadaan sarana

dan prasarana kelas IX SMP Muhammadiyah Salatiga.

5. Instrumen Penelitian

13

Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian dengan

menggunakan suatu metode. Agar penelitian dapat berjalan dengan sesuai

apa yang di harapkan. Maka instrumen penelitian penelitian tindakan kelas

(PTK) yang di gunakan adalah Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

Buku, alat peraga, buku daftar nilai dan evaluasi.

6. Pengumpulan Data

Dalam analisis data peneliti atau penulis menggunakan teknik

analisa kuantitatif menggunakan statistik deskriptif, sederhana dalam

penghitungan prestasi belajar siswa. Tes digunakan atau befungsi sebagai

tolak ukur atau mengukur prestasi belajar siswa dalam materi tarikh. Skala

nilai yang di gunkan adalah seratus. Nilai maksimal dapat di peroleh siswa

adalah 100.

a. Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif di gunakan perhitungan

dengan rumus:

100%

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

ΣX = Jumlah semua nilai kelas

N = Jumlah siswa

b. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa, digunakan

rumus sebagai berikut

Keterangan:

14

P = Jumlah nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah siswa

G. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian

penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan

sebagai berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis sajikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional, metode penelitian

dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis sampaikan mengenai teori belajar, hasil belajar

(evaluasi), faktor yang mempengaruhi belajar dan materi tarikh.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab ini penulis sajikan diskripsi pelaksanaan pra siklus. Diskripsi

pelaksanaan siklus satu dan diskripsi pelaksanaan siklus dua.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini di sajikan diskripsi siklus yang membuat dari hasil

pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan serta pembahasan tiap

siklus.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis sajiakan mengenai kesimpulan dan saran-saran.

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Hasil Belajar

Pendidikan ada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan anak

didik melalui sistem interaksi, proses dua arah antara guru dan siswa . dari

pendapat tersebut maka guru dan siswa merupakan inti proses pendidik,

sedangkan tujuan, alat, dan lingkungan lebih bersifat pengarah, penunjang,

dan prasarana. Interaksi guru dan siswa di sebut proses belajar mengajar.

Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi di semua kalangan

masyarakat. Namun, tidak semua kalangan masyarakat mengetahui arti

belajar. James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses di mana

tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui latihan atau pengalaman

(Djamarah, 2011: 12).

Belajar adalah suatu proses yang menghasilkan sebuah perubahan

perilaku yang di lakukan dengan sengaja untuk membentuk dan

memperoleh pengetahuan, kecakapan, pengalaman. Belajar akan

berlangsung baik jika guru memberikan sebuah kesempatan kepada siswa

untuk menemukan sendiri aturanya.

16

Ada beberapa pendapat bahwa proses belajar pada prinsipnya

bertumpu pada struktur kognitif, yaitu penataan fakta, konsep, serta

prinsip-prinsip, sehingga membentuk suatu kesatuan yang memiliki makna

bagi subjek didik. Menurut Howard Kingsley, belajar adalah proses di

mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui

praktek atau latihan (Ahmadi & Widodo, 2004: 127).

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahawa belajar adalah

sbuah atau sesuatu sebagai proses berubahnya tingkah laku sebagai hasil

dari latiahan pengalaman individu akibat berinteraksi denga lingkungan di

sekitarnya. Jadi hasil dari perubahan dapat berupan dari kebiasan-

kebiasan,kecakapan atau dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, selain guru

sebagai pendidik, pendamping dan pengaruh serta narasumbar

pengetahuan juga sebagai motivator yang bartanggung jawab atas

keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ada pandangan yang

menebutkan bahwa pendidikan itu di dapat oleh siswa. Bukan diterima,

pandangan senada menyatakan bahwa guru tidak dapat memberikan

pendidikan apapun kepada siswa, tetapi siswa itulah yang harus

mendapatkanya. Namun pada kenyataanya, pembelajaran menjadi sesuatu

yang terabaikan. Pada akirnya hasil yang di capai oleh siswa dari

belajarnya tergantung pada usahanya sendiri, tetapi bagaimana usaha itu

17

terkondisikan banyak di pengaruhi oleh faktor pembelajaran yang

dilakukan oleh guru (Uno dan Muhamad, 2011: 142).

Aktifitas belajar merupakan inti dari kegiatan disekolah, sebab

semua aktifitas belajar dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan proses

belajar bagi setiap siswa.

Menurut Damin (2010: 40) secara umun dapat dikatakan bahwa

pengukuran adalah suatu proses pemberian angka pada sesuatu atau

seseorang berdasarkan aturan-aturan tertentu. Hasil penilain dapat di pakai

untuk membuat penilaian atau evaluasi. Hasil evaluasi memberikan

informasi tentang sejauh mana ia telah menguasai bahan pelajaran yang

disajikan guru.

Berdasarkan UU No. 2/ 1989 makna satu-satunya dari pendiikan

agama islam adalah salah satu dari bidang studi pendidikan yang bersama-

sama dengan pendidikan pancasilan dan pendidikan kewarganegaraan

menjadi kurikulu wajib bagi setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan. Jadi

yang dimaksud hasil belajar PAI adalah hasil belajar yang diperoleh

setelah proses pembelajaran PAI selesai. Dan indikator keberhasilan

peserta didik dalam pembelajran PAI dapat di lihat atau di ketahui dengan

skor atau nilai ulangan dan evaluasi hasil belajar siswa. Dan dari definisi

di atas dapat di simpulkan bahwa dapat dipahami, bahwa hasil belajar

adalah ukuran atau sesuatu yang di capai seseorang setelah mengikuti atau

melaksanakan proses belajar mengajar berupa perubahan sebuah tingkah

18

laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

2. Pendidikan Agama Islam

Menurut Majid (2004: 134-135) sekolah / madrasah bertujuan

untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melauli pemberian

dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta

pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi

masnusia muslim yang terus berkrmbang dalam hal keimanan,

ketakwaanya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk

sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah di tanamkan di lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarga.

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagian hidup di dunia dan di akhiat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkunganya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkunganya sesuai dengan ajaran agama Islam.

19

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan- kekurangan dan kelemahan- kelemahan peserta didik

dalam keyakinan pemhaman dan pengalaman ajaran dalam

kehidupan sehari- hari.

e. Pencgahan, yaitu untuk menanggkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembanganya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum(alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki

bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan bagi orang lain.

Harapan atau tujuan PAI harus mengacau pada nilai-nilai

islam atau syariat-syariat islam. Hai ini dilakukan karena untuk

menghasilkan kehidupan yang baik dan sukses di dunia dan

menjadi kehidupan yang penuh keberkahan, dan untuk bekal

manusia untuk hidup kelak nanti ketika di Akhirat yang kekal dan

abadi. Telah di sebutkan atau di jelaskan juga pada UU atas 26

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) butir a,

disebutkan bahwa mata pelajaran agama dan akhlak mulai

20

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa serta berakhlak mulia.

Ahalakul karimah atau ahlak yang mulia itu sudah

mencakup banyak hal etika, budi pekerti, atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama. Jadi salah satu tujuan PAI

khususnya dalam materi tarikh, atau tentang sejarah Nabi agar

manusia-manusia jaman sekarang bisa mencontoh atau meneladani

sifat-sifat atau perjuangan yang ada pada diri Rosullullah SAW,

yang sangat mulia. Pada initinya tujuan PAI itu sendiri ingin

membentuk para peserta didik agar mempunyai jiwa yang baik dan

berahlakul karimah.

Yang diharapkan oleh Direktur Pembinaan Perguruan

Agama Islam Depag yang mengemukakan adanya empat

kompetensi dasar seorang guru sebagai berikut:

a. Kompetensi profesional, yaitu pendidikan dan keilmuan

minimal yang menjadi bidang tugasnya.

b. Kompetensi personal kepribadian mantap akan dapat menjadi

sumber indentifikasi bagi anak didiknya, termasuk dalam sifat-

sifat pribadi seorang muslim yang beriman dan bertakwa

berahlak mulia dan integritas yang tinggi.

c. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi dengan

kepala sekolah, sesama guru maupun masyarakat luas.

21

d. Kompetensi pelayanan, yaitu kemampuan melayani semua

anak didiknya, baik secara individual maupun kelompok.

Untuk memenuhi kriterria guru sesuai yang di atas tadi, di

perlukan lembaga tenaga pendidik. Dari jenis dan jenjang

pendidikan sekolah, baik Madrasah, sekolah umum dan sejenisnya.

Maka fakultas Tarbiyah dan sedrajatnya bertugan untuk

mempersiapakan atau melahirkan guru pendidikn Agama bagi

sekolah umum dan bidang studi agama Islam bagi Madrasah dan

sekolah keagamaan.

3. Materi Tarikh

a. Kerajaan Kerajaan Islam Di Sumatra

Kerajaan-kerajaan Islam di Sumatra yang terkenal ada dua

macam yakni: kerajaan Islam Aceh Darusslam. Kedua kerjaan

Islam terkenal di Sumatra tersebut akan dijabarkan berikut ini:

1) Kerajaan Samudra Pasai

a) Sejarah berdiri

Kerajaan Samudra Pasai berdiri pada tahun 1270-

1275 M (pertengahan abad ke-13 M) di daerah

Lhokseumawe, Nangro Aceh Darussalam. Pendiri kerjaan

tersebut adalah Sultan Malik as-Shalih (wafat tahun 1297

M). Latar belakang berdirinya kerajaan Samudra Pasai

adalah adanya pengaruh saudagar muslim yang melakukan

perjalanan dagang di daerah Samudra Pasai.

22

Daerah Samudra Pasai sangat strategis sebagai jalur

perdagangan Internasional. Para saudagar dari berbagai

negara sering melewati pelabuhan-pelabuhan besar di

sana. Dengan demikian, terjadilah komunikasi dan

hubungan yang dekat antara penduduk Samudra Pasai

dengan para saudagar yang melewati Samudra Pasai

tersebut.

b) Raja- raja yang terkenal

Kerajaan Samudra pasai di pimpin oleh beberapa

raja dalam perjalananya. Raja-raja Samudra pasai yang

terkenal pada masa kekuasaanya adalah sebagai berikut:

NO. Nama Raja Tahun Berkuasa Presentasi yang

dapat di contoh

1. Sultan

Malikus-Saleh

1285-1297 M Agama Islam

berkembang pesat

di kalangan

masyarakat bawah

hingga para

pejabat.

Melakukan

hubungan

perdagangan

dengan luar negeri

sangat kuat.

2. Sultan

Mahmud

Malik al-Dhair

II

1326-1348 M Memiliki armada

kapal dagang yang

tangguh Agama

Islam berkembang

ke berbagai daerah

di sekitar Samudra

Pasai.

3 Sultan Zainal

Abidin

1348-1406 M Menjadi raja pada

usia yang sangat

muda.

23

c) Sebab-sebab kemunduran

Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran

dikarenakan ada dua macam penyebab. Penyebab tersebut

antara lain sebagai berikut:

1. Adanya pengaruh kekuasaan dan portugis

2. Adanya pengaruh kekuasaan dari kerajaan Aceh

Darussalam

d) Bukti-bukti peninggalan

Setiap kekuasaan pasti memiliki bukti-bukti

kejayaanya. Salah satu bukti ada kekuasaan Samudra Pasai

adalah sebagai berikut:

1) Adanya mata uang yang digunakan di Samudra Pasai

pada saat berkuasa. Mata uang tersbuat dari emas dan

perak.

2) Adanya nisan kubur bertuliskan nama-nam raja

Samudra Pasai. Tulisan tersebut dengan bahasa Arab

model kaligrafi.

2) Kerajaan Islam Aceh Darussalam

a. Sejarah berdirinya kerajaan

Kerajaan Islam Aceh Darusallam berdiri pada tahun

1524 M (abad ke-15). Pendiri kerajaan Islam Aceh

Darussalam adalah Sultan ali Mughayat Syah. Kerajaan

Aceh Darussalam berlokasi di daerah hulu pulau Sumatera

atau ujung pantai Aceh Darussalam adalah kerajaan Aceh

Darussalam.Keajaan Aceh Darussalam sebelum menjadi

24

kerajaan Islam, berhasil melepaskan diri dari kerjaan

kekuasaan kerajaan Pedir pada tahun 1520 M dan

mengambil kekuasaan dari kerajaan Samudra Pasai. Setelah

itu, berganti nama menjadi kerajaan Islam Aceh

Darussalam.

b. Raja – raja yang terkenal

Raja-raja kerajaan Islam Aceh Darussalam yang terkenal

adalah sebagai berikut:

NO. Nama Raja Tahun

Berkuasa

Prestasi yang dapat di

contoh

1 Sultan

Alauddin

Ri’ayat

Syah al-

Kahar

1537-1571

M Mengembangk

an angkatan

perang

Mengembangk

an

perdagangan.

Mengembangk

an perdagangan

Mengembangk

an hubungan ke

negara-negara

Timur Tengah

(Turki,Abysinia

, dan Mesir)

2 Sultan

Iskandar

Muda

1607-1636

M Memjukan

hubungan

internasional

dalam bidang

politik,

ekonomi

perdagangan,

angkatan

perang,

kebudayaan,

dan ajaran

Islam.

Menciptakan

birokasi dan

25

peraturan

hukum yang

baik

Menjadikan

kerajaan Islam

Aceh

Darussalam

mencapai

puncak

kejayaan.

c. Sebab- sebab kemunduran

Kerajaan Islam Aceh Darussalam mengalami

kemunduran karena adanya pengaruh kebijakan polotik

pemerintahan Hindia Belanda. Kebijakan politik tersebut

isinya adalah memisahkan kesatuan kekuatan kaum

bangsawan dengan kaum ulama di Aceh. Pemerintahan

Hindia Belanda kemudian melakukan serangan-serangan

terhadap kerajaan Aceh Darussalam mengalami kekalahan

dan akhirnya berhasil di kuasai oleh pemerintah Hindia

Belanda saat itu.

d. Bukti-bukti peninggalan

Bukti-bukti peninggalan adanya kerajaan Islam

Aceh Darussalam berupa: adanya gunungan taman

kesultanan Aceh, bangunan genta perugu bernama “Cakra

doanya yang ada di Aceh.

26

a) Kerajaan-Kerajaan Islam Di Jawa

Kerajaan Islam yang ada di Jawa ada 5 kerajaan.

Kerajaan tersebut diantaranya adalah kerajaan Islam

Demak, kerajaan Pajang, kerajaan Mataram Islam,

Kerajaan Cirebon, dan kerajaan Banten. Kelima kerajaan

Islam tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Kerajaan Demak

a) Sejarah berdiri

Kerajaan Islam Demak berdiri pada tahun 1500 M.

Kerajaan Demak berlokasi di daerah Demak, Jawa

Tengah. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam

pertama di pulau Jawa. Raja pertama yang berkuasa di

kerajaan Demak adalah Raden Patah. Beliau mendapat

gelar “senopati jimbun ngabdurrahman panembahan

palembang sayidin panatagama” setelah menjadi raja

kerajaan Demak.

b) Raja-raja terkenal

NO Nana Raja Tahun Berkuasa Presentasi

yang dapat

dicntoh

1 Raden Patah 1500-1518 M Mengembang

kan Islam ke

tuban dan

cirebon.

27

Mengembang

kan

kekuasaan

pemerintahan

ya ke daerah

jepara,

Tuban,

sedayu,

palembang,

Jambi, dan

Kalimantan.

2 Adipati Unus 1518-1521 M Mengembngk

an ajaran

Islam ke

daerah

bangka dan

pantai barat

Kalimantan.

3 Sultan

trenggono

1521-1546 M Berhasil

melawan

Portugis di

daerah

banten.

Menyebarkan

agama Islam

dengan genjar

Merenovasi

masjid

Demak yang

di bantu para

wali

(saat itu baru

ada 4 wali).

28

c) Penyebab kemunduran

Kerajaan Demak mengalami kemunduran di

akibatkan adanya perebutan kekuasaan di kalangan

keluarga kerajaan. Perbuatan kekuasaan ini terjadi setelah

wafatnya raja terakhir kerajaan Demak yang bernama

pangeran Trenggono.

d) Bukti-bukti peninggalan

Bukti-bukti peninggalan kerajaan Demak adalah

masjid Agung Demak dan menara Kudus. Kedua bukti

tersebut masih di gunakan sebagai kegiatan keagamaan

dan lainya sampai saat ini.

2) Kerajaan Panjang

a) Sejarah berdiri

Kerajaan pajang berdiri pada tahun 1546 M .

Pendiri Kerajaan Padang adalah Jaka Tingkir atau nama

lainya adalah Sultan Hadiwijaya. Latar belakang

berdirinya kerajaan Pajang adalah kelanjutan dari

kerajaan Demak. Jaka Tingkir memindah pusat

pemerintahan dari Demak ke Panjang setelah menjadi

raja. Bentuk kerajaan panjang mencontoh bentuk

29

kerajaan Demak. Kerajaan pajang menyimpan pusaka

kerajaan Demak, sehingga Jaka Tingkir mendapat

dukungan tertua demak seperti ki Gede pemanahan dan

ki gede penjawi.

b) Raja-raja terkenal

c)

c). penyebab kemunduran

Kerajaan pajang mengalami kemunduran akibat

adanya perebutan kekuasaan tahta raja. Putra raja

pertama yang sebelumnya tidak diangkat menjadi raja

NO. Nama Raja Tahun

Berkuasa

Presentasi yang dapat

dicontoh

1 Sultan

Hadiwijaya

1546-1587 M Mengembangkan

daerah kekuasaan

meliputi Banyumas,

Blora Kredit dan

Madiun,

Mengembangkan

kesusasteraan dan

kesenian kraton dengan

pesat hingga pelosok

daerah.

Mengembangkan

ajaran Islam sampai ke

beberapa daerah lain.

2 Aria Pangiri 1587-1588 M Aria pangiri

memerintah hanya satu

tahun belum ada

prestasi yang menonjol

Tahata raja diambil alih

oleh pangeran benawa

(anak dari raja pajang

yang pertama).

30

kemudia mengambil alih kerajaan. Akhirnya kerajaan

pajang pajang menjadi bagian dari kerajaan Mataram.

d). Bukti- bukti peninggalan

Bukti –bukti peninggalan kerajaan Pajang adalah

adanya perubahan sifat kerajaan. Kerajaan Pajang

semula bersifat Maritim (nelayan) menjadi kerajaan

yang bersifat agraris (pertanian). Perubahan sifat ini

sangat berpengaruh terhadap kebiasaan dan mata

pencaharian penduduk kerajaan pajang

3) Kerajaan Mataram Islam

a) Sejarah berdiri

Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1588 M.

Kerajaan Mataram tersebut di dirikan oleh Ki Ageng

Pemanahan. Kerajaan Mataram Isla terletak di daerah

Kotagede, D,I.Yogyakarta.

Latar belakang berdirinya Kerajaan Mataram Islam

adalah pada mulanya wilayah Mataram merupakan

daerah kekuasaan kerajaan Pajang. Kerajaan pajang

kemudian menyerahkan kekuasaanya ke pada Ki Ageng

Pemanahan, kemudian beliau mendirikan kraton

Mataram

31

b) Raja-raja terkenal

No Nama raja Tahun berkuasa Prestasi yang di

dapat contoh

1 Sutowijoyo 1588-1601 M Berhasil

memadamkan

pemberontakan

yang timbul di

Jawa Timur

seperti Surabaya,

Ponorogo, Kediri,

Madiun, dan

Pasuruan.

2 Mas Jolang 1601-1614 M Masa awal

kebangkitan

kerajaan Mataram.

Menyempurnakan

pembangunan

kota(kota gede)

Menyatukan

wilayah kekuasaan

mataram yang di

ganggu oleh

pemberontak. Mas

Jolang wafat pada

saat upaya

menyatukan

kekuasaanya

belum berhasil.

3 Sultan Agung 1613-1645 M Memerangi

pemberontak

yang berda di

pesisir pantai.

Mengembangkan

perdagangan

dengan luar

negeri.

Membangun

sarana prasarana

umum yang

32

moderen

membuat

kalender tahun

Jawa yang

menggabungkan

perhitungan

secara Islam

dengan Saka.

4 Amangkurat I 1645-1677 M Tidak adaprestasi

yang menonjol.

Amangkurat I

dianggap lebih

mudah menjalin

kerjasama dengan

VOC daripada

dengan rakyatnya

sendiri.

Kebijakan-

kebijakan

pemerintah

Amangkurat I

banyak yang tidak

menyukai/

mendukungnya.

5 Amangkurat II 1677-1703 M Keadaam

mataram Islam

pada masa

Amangkurat II

hampir sama

dengan kadaan

masa kekuasaan

Amangkurat I.

Tidak ada prestasi

yang menonjol

pada masa

Amangkurat II.

33

c) Sebab kemunduran

Kemunduran Mataram Islam terlihat secara pasti

setelah wafatnya Amangkurat II. Penyebab

kemunduran karena adanya pengaruh besar dari VOC.

Pada tahun 1755 tersebut terjadi perjanjian Giyanti

yang berisi keputusan pembagian wilayah kekuasaan.

Kerajaan Mataram Islam di bagi menjadi dua

wilayah yakni Kesultanan Mataram Islam di bagi

menjadi dua wilayah yakni Kesultanan ogyakarta

(dipimpin Hamengkubuwono) dan kesunanan

Surakarta (dipimpin Susuhan Pakubuwono III).

d) Bukti-bukti peninggaan

Bukti-bukti peninggalan adanya Kerajaan

Mataram Islam adalah bangunan keraton yang

bercorak Islam dan Jawa, adanya bangunan masjid

disekitar keraton, adanya peninggalan saka yang

dibuat oleh seorang raja Matarm Islam. Bukti-bukti

tersebut masih ada dan dilestarikan sampai sekarang.

4) Kerajaan Cirebon

a) Sejarah berdiri

Kerajaan Cirebon berdiri pada tahun 1479 M.

Kerajaan Cirebon terletak di Jawa Barat. Pendiri

kerajaan Cirebon adalah Syarif Hidayatullah. Beliau

34

adalah salah seorang Walisanga yangmenyebarkan

Islam di daerah Tatar Sunda dan sebagai kepala

pemerintahan.

Latar belakang berdirinya kerajaan Cirebon

adalah Syarif Hidayatullah menikah dengan

Pakungwati (anak dari penguasa Cirebon saat itu).

Setelah dua tahun menikah Syarif Hidayatullah

menggantikan mertuanya sebagai penguasa Cirebon.

b) Raja – raja terkenal

No Nama raja Tahun

berkuasa

Perstai yang dapat

dicontoh

1 Syarif

Hidayatullah

(sunan

Gunung Jati)

1-1568 M Mengembangkan Islam

sampai daerah Jawa

Barat seperti

Majalengka, Kuningan

Kawali, Sunda, Kelapa

dan Banten.

Mendirikan Masjid

Agung cipta rasa yang

terletak di sisi barat

kraton.

Menghentikan upeti ke

pusat kerajaan Sumda

pejajaran di Pakuan.

2 Fatahillah 1568-1570

M

Tidak ada prestasi yang

menonjol

Berkuasa karena mngisi

kekosongan Raja.

3 Pangeran

Suwarga

1570 M Menjalin hubungan

dengan mataram masih

terjalin erat. Hubungna

35

c) penyebab kemunduran

Kemunduran kerajaan Cirebon diindikasikan

terjadi pada dalam bidang politik dan monopoli

perdagangan. tahun 1681 M. Penyebab kemunduran

kerajaan Cirebon karena adanya campurtangan

VOC. Bentuk-bentuk pengaruh VOC terhadap

kerajaan cirebon adalah pengaruh

d) Bukti-bukti peninggalan

Bukti-bukti peninggalan kerajaan cirebon adalah

bangunankraton cirebon, masjid Agung, nakah-naskah

kuno seperti bagdad Cirebon, carita purwaka caruban

dan pepakem cirebon.

5) Kerajaan Banten

a) Sejarah berdiri

Kerajaan Banten berdiri pada tahun 1526 M. Latar

belakang berdirinya kerajaan Banten atas jasa Syarif

Hidayatullah (Sunan Gunungjati). Beliau menunjuk

seorang anaknya bernama Maulana Hasanudin

supaya mendirikan kerajaan Islam Banten.

tersebut berupa

keluarga dan

perkawinan.

36

Kerajaan Banten terletak di dekat pantai Banten

Jawa Barat. Kerajaan Banten dulunya bernama

kerajaan Banten Girang. Namun kerajaan Banten

Girang ditinggalka mengalami kenhancuran, akhirnya

diganti nama menjadi kerajaan Banten.

b) Raja – raja terkenal

Raja- raja yang terkenal yang pernah memerintah

di kerajaan Banten adalah sebagai berikut:

No Nama Raja Tahun Berkuasa Prestasi yang

dapat di contoh

1 Maulana

Hasanudin

1552-1570 M Mengembangkan

Agama islam yang

meliputi :

Sebagian besar

Jawa Barat,

Lampung, dan

Selat Sunda.

Menjalin

hubungan

diplomatik dengan

kerajaan Indrapura

di Sumatra.

2 Maulana Yusuf 1579-1580 M Kerajaan Banten

mengalami

kemajuan pesat

dalam bidang :

pembangunan

kota, desa-desa,

pembuatan

persawahan,

pembuatan ladang.

3 Maulana

Muhammad

1580-1596 M Melakuakan

perluasan wilayah

sampai ke

Palembang.

Namun gugur

37

dalam perjuangan.

4 Abdulmafakhir

Mahmud

Abdulkadir

1596-1651 M Menjalin

hubungan

keagamaan

dengan Ulama

Aceh, Makkah,

dan Madinah.

5 Sultan Ageng

Tirtayasa

1651-1692 M Kesuksesan

memimpin

kerajaan Banten

bidang politik,

Ekonomi,

perdagangan,

keagamaan dan

kebudayaan.

6 Sultan Abu Nasr

Abdul Kahar

1693 M Pada masa ini

kerajaan Banten

mengalami

kemunduran dan

kehancuran.

c) Penyebab kemunduran

Penyebab mundurnya kerajaan Banten adalah

karena adanya perang antara kelompok putra raja

yang bernama Sultan Ageng Tirtayasa melakukan

penyerangan di bantu oleh pihak VOC. Kejadian

tersebut mengakibatkan kekuasaan kerajaan Banten

mengalami kemunduran.

d) Bukti- bukti peninggalan

Bukti- bukti peninggalan kerajaan Banten antara

lain :

38

Adanya benda-benda yang terbuat dari keramik

berasal dari Cina, Jepang dan Eropa. Barang-barang

tersebut berada di kerajaan Banten. Bukti-bukti lainya

adalah adanyabangunan masjid Agung Banten, dan

bangunan keraton Banten.

4. Metode Mind Maps

a) Pengertian metode pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang

digunakan untuk mencapai suatu tujuan (Depdiknas, 2002). Wina

Sanjaya (2007:147)mendefinisikan metode sebagai cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun

dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

optimal. Metode adalah perencanaan secara menyeluruh untuk

menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu

bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu

pendekatan tertentu (Sudjana, 2005:76).

Metode pembelajaran adalah cara yang di gunakan guru untuk

mencapai tujuan pembelajaran adalah jalan yang di tempuh oleh

seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran (Uno, 2008: 2).

Jadi dapat kita simpulkan mengenai metode pembelajaran adalan

suatu cara yang di tempuh oleh seorang guru demi tercapainya tujuan

pembelajaran dengan tahapan-thapan tertentu.

39

Ketika seorang guru tepat dalam memilih metode yang baik

maka makin efektif pula tercapainya tujuan pembelajaran dengan

baik. Untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran yang baik seorang

guru harus mengetahui sifat-sifat metode yang baik, yaitu tahu akan

kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihan metode tersebut yang

kan di pilih. Maka dengan itu guru akan lebih mudah untuk

menetapkan metode mana yang baik atau yang cocok sesuai dengan

khasus yang di hadapinya.

Adapun metode yang harus di pilih oleh seorang pendidik

adalah seharunya dengan metode yang baik dan yang tepat, yaitu

metode yang tidak menyimpang dengan tujuan pembelajaran dan

standar kompetensi, kompetensi dasar yang telah di tetapkan dalam

RPP. Dengan adanya memilih metode yang benar dan yang baik

karena berfungsi untuk memberi jalan atau cara agar pembelajar yang

terdapat hambatan atau studi kasus bisa terpecahkan atau terselesaikan

dengan baik dan tepat sesuai yang diharapakan. sedangkan dalam

konteks lain, metode merupakan sarana untuk menciptakan atau

menemukan menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi

pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini metode bertujuan

untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga apa

yang telah direncanakan bisa diraih dengan baik lacar dan sesuai yang

di harapkan.

40

Banayak sekali para ahli menawarkan berbagai macam

metode seperti dalam buku yang ter dapat pada buku-buku

pendidikan. Hal tersebut adalah usaha untuk mempermudah dalam

mencari jalan atau cara untuk memberikan pengajaran yang efektif

sesuai dengan jiwa peserta didik dalam belajar mengajar. Dengan

demikian sangatlah jelas bahwa suatu metode dalam pembelajaran

sangatlah penting untuk menyampaikan materi pada saat pelajaran

berlangsung agar tidak monoton dan menjenuhkan.

b) Metode mind maps

Menurut Windura (2008:6) mind maps adalah suatu teknik grafis

yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan

otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar.mind

mapsmenggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar

sesuai dengan cara kerja otak. Silberman (2009:188) mengemukakan

mind maps atau peta pikiran merupakan cara kreatif bagi peserta didik

secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran,

atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada

peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan

kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang

telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.

Sedangkan Menurut Tony Buzan (2008:4) mind maps adalah cara

mencatat yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan

mengeluarkan informasi dalam otak,

41

Jadi pembelajaran dengan strategi mind mapsadalah cara

atau strategi yang kreatif untuk para siswa untuk mendapatkan sebuah

informasi ke dalam pikiran untuk menghasilkan ide-ide, dan lain-

lain.Adapun metode mind maps ini bisa di variasi juga, sebagai

berikut :

a. Tugaskanlah sebuah tim memikirkan peta sebagai ganti

kerja siswa secara individual.

b. Gunakan komputer untuk menghasilkan peta pikiran.

Dua poin di atas adalah beberapa variasi metode

mind maps, yang dapat di lakukan atau di praktikan dalam

pembelajaran, agar lebih menarik, jika seorang guru

mempunyai variasi lain untuk pelaksanaan metode

pembelajaran mind maps ini bisa diterapkan juga dalam

waktu mengajar dengan sesuai selera yang di inginkan guru,

supaya bertujuan agar metode ini kelihatan tambah menarik,

dan siswa menjadi lebih paham akan materi dan menjadi

senang atau minat saat materi yang di ajarkan berlangsung,

yang terpenting saat berlangsungnya metode tetap sesuai

prosedur atau tidak menyimpang dari metode.

Sedangkan menurut Huda (2014:307), beberapa langkah

persiapan yang harus dilakukan, antara lain:

42

a) Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-

poin atau kata kunci-kata kunci dari ceramah

tersebut.

b) Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi

di antara berbagai poin/gagasan/kata kunci ini

terkait dengan mata pelajaran.

c) Membrainstorming semua hal yang sudah

diketahui sebelumnya tentang topik tersebut.

d) Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan

gagasan dengan memvisualisasikan semua aspek

dari topik yang dibahas.

e) Menyusun gagasan dan informasi dengan

membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja.

f) Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas

permasalahan-permasalahan yang terkait dengan

topik bahasan.

g) Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes

atau ujian.

43

Adapun beberapa kegunaan atau manfaat dari metode mind

maps yaitu:

1) Kegunaan Mind Maps

Menurut Micheal Michalko mind maps membantu untuk:

a) Mengaktifkan seluruh otak

b) Memungkinkan fokus pada pokok bahasan.

c) Membantu menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang

saling terpisah.

d) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

(Buzan, 2012: 7).

5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

a) Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menurut Prayitno

(2009: 418) merupakan suatu acuan penentu seorang siswa

memenuhi kriteria persyaratan penguasaan materi pelajaran tertentu

secara minimal. Departemen Pendidikan Nasional pada Petunjuk

Teknis Penilaian Hasil Belajar Sekolah Menengah Kejuruan (2008:

11) menyebutkan bahwa KKM merupakan kriteria ketuntasan

belajar minimal dengan nilai antara 0-100% untuk setiap mata

pelajaran dan ditentukan oleh satuan pendidikan. Dengan

ditetapkannya ketuntasan minimal maka siswa tidak harus

mencapai nilai 100% untuk disebut tuntas belajar, melainkan hanya

44

dengan mencapai batas ketuntasan minimal (sebesar 75%) siswa

sudah dapat dikatakan tuntas belajar.

b) Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Fungsi dari KKM adalah:

1. Acuan dalam menentukan ketuntasan belajar siswa pada tiap

kompetensi dasar yang diikuti.

2. Acuan siswa untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pelajaran

sehingga akan mendapat nilai di atas KKM.

3. Salah satu komponen evaluasi kegiatan pembelajaran di sekolah.

4. Merupakan kontrak pedagogik antara guru dengan siswa, sekolah

dengan masyarakat, karena pencapaian KKM siswa merupakan

tanggung jawab semua pihak yang bersangkutan.

5. Target sekolah dalam menentukan pencapaian kompetensi tiap mata

pelajaran.

c) Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Menurut Ahmad Sudrajat (2008) ketuntasan belajar siswa sangat

dipengaruhi oleh kompleksitas (kerumitan/ kesulitan), daya dukung, dan

intake (kemampuan rata-rata) siswa, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Kompleksitas (kesulitan/ kerumitan)

Tingkat kompleksitas dilihat dari kesulitan/ kerumitan setiap

indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus

dicapai siswa. Suatu materi atau indikator dikatakan memiliki

45

kompleksitas tinggi jika dalam pencapaiannya memenuhi salah satu

kondisi berikut:

a) Guru memahami materi yang harus disampaikan kepada siswa.

b) Guru kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi.

c) Guru menguasai dan memiliki potensi pada bidang yang diajarkan.

d) Siswa memiliki kemampuan nalar yang tinggi.

e) Siswa terampil dan cakap dalam menerapkan konsep.

f) Siswa cermat, kreatif, inovatif dalam penyelesaian tugas.

g) Adanya pengulangan materi karena materi yang diajarkan sulit dan

membutuhkan waktu yang lama.

h) Siswa memiliki kecermatan dan penalaran yang tinggi sehingga

dapat

i) mencapai ketuntasan dalam belajar.

2. Daya Dukung

Daya dukung dalam menentukan KKM dapat berupa sarana dan

prasarana yang ada di sekolah yang sesuai dengan tuntutan kompetensi

yang diajarkan, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan

alat/ bahan untuk proses pembelajaran. Kemampuan guru, manajemen

sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah juga menjadi salah satu

daya dukung penentuan KKM.

Sekolah memiliki daya dukung yang tinggi apabila sarana dan

prasarana yang tersedia dapat memenuhi semua kebutuhan siswa

sertamperan guru yang mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.

46

daya dukung dikatakan rendah apabila dalam pemenuhan sarana dan

prasarana bagi siswa tidak dapat terpenuhi, begitu pula dengan

keterampilan guru dalam menyajika materi yang kurang.

B. Kajian pustaka

Terdapat penelitian terdahulu yang relavan dengan penelitian terkait

penerapan Metode Mind Map, antara lain:

1. Penelitian oleh Afifah Tun Niswah (UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta 2012) dengan judul “Penerapan Metode Mind Maps

Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa

Dalam Pembelajaran Fiqih Kelas VII A MTSN Ngemplak Sleman”

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis susun

yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

Perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu mata pelajaran

Tarikh pada kelas IX SMP Muhammadiyah Salatiga.

2. Penelitian oleh Asqalani (Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Darusalam Banda Aceh 2017) dengan judul “Penerapan Metode

Mind Mapinng Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran PAI Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Peukan Bada

Aceh Besar”Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

penulis susun yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian

tindakan kelas. Perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu

mata pelajaran Tarikh pada kelas IX SMP Muhammadiyah

Salatiga.

47

3. Peneliti oleh Zubaidillah (Institut Agama Islam Negeri Kendari

2013) dengan judul “penerapan metode mind mapinng untuk

peningkatan hasil belajar siswa PAI siswa kelas V SDN 5 Hilau

Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara”Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang penulis susun yaitu sama-

sama menggunakan metode penelitian tindakan

kelas.Perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu mata

pelajaran Tarikh pada kelas IX SMP Muhammadiyah Salatiga.

Jadi dari Kajian Pustaka di atas dapat di simpulkan perbedaan

dan persamaannya, adapun persamaanya adalah sama-

samapenelitian ini dengan penelitian yang penulis susun yaitu

sama-sama menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Dan

menggunakan metode Mind Maps, adapun perbedaanya adalah

terletak pada mata pelajaran yang di gunakan, dan mata pelajaran

yang di gunakan oleh peneliti di atas yaitu Fiqih dan PAI

sedangkan penulis ini menggunakan mata pelajaran Tarikh, selain

itu perbedaanya pada tinggkat sekolah yang di gunakan untuk

penelitian, peneliti di atas menggunakan siswa tingkat SD,

sedangkan penulis menggunakan siswa tingkat SMP.

48

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskrepsi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian yang di lakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian ini buat atau disusun untuk memecahkan suatu

masalah atau studi kasus serta melakukan sebuah perubahan yang

berfungsi sebagai peningkatan. Upaya atau tindakan ini dilakukan dengan

melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang di

angkat dari kegiatan sehari-hari yang ada di dalam kelas atau saat

pembelajaran berlangsung.

Menurut Suyadi (2014:17) secara harfiah, penelitian tindakan kelas

berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action Research , yang berati

Action Research (penelitian dengan tindakan) yang di lakukan di kelas.

Penelitian adalah kegiatan mencermati suatau objek dengan

menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan

data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatakan mutu objek yang

diamati. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan

terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini di kenal dengan

siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik. Kelas adalah tempat di mana

terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima

pelajaran dari guru yang sama (Arikunto, 2006:18).

Dari ketiga pengertian di atas, yakni penelitian, tindakan, dan

kelas, dapat disimpilkan bahwa yang di maksud dengan Penelitian

49

Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan

terhadap kegiatan belajar yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan.

Dalam pengamalanya penelitian tindakan kelas ini dapt

mendukung atau menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan. Dengan menggunakan metode ini memicu siswa untuk

berani mengemukakan pendapatnya seta dapat memicu rasa percaya diri,

oleh karena itu siswa dituntut untuk selalu siap dalam kegistsn belajar

mengajar agar dapat menjawab pertanyaan guru dengan baik dan benar.

B. Setting dan Subyek Penelitian

1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur yang telah di

rancanng oleh guru dan peneliti. Yaitu peneliti betahap dengan siklus

sebagai akhir tahapnya. Baik siklus pertama,kedua, dan ketiga.

Penelitian ini di lakukan mulai tanggal 2 November 2018

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IX

Semester Gasal SMP Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran

2018/2019 yang berjumlah

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini ada empat tahapan yang di lalui yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kempat tahapan ini

dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap tahapan siklus di dasarkan atas

50

masukan dari siklus sebelumnya (Arikunto, Suharsimi, 2006: 17). terdapat

empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas sebagai

berikut ini (Arikunto, Suhrasimi, 2006:16).

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN

Langkah-langkah yang digunakan untuk setiap siklus pembelajaran dalam

prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siklus

Siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at 2 November 2018 materi

pembelajaran adalah Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia, Pembelajaran

dilaksanakan dengan menggunakan metode mind maps.

Perencanaan

pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

perencanaan

Siklus II

pengamatan

Refleksi

pelaksanaan Refleksi

?

51

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan pembelajaran di buat derdasarkan hasil diskusi dengan guru,

penentuan yang akan di jadikan objek penelitian di bahas bersama guru mata

pelajaran Tarikh. Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus 1

adalah sebagai berikut:

a) Menyiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat

pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukan metode mind

maps

b) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dengan metode mind

maps

c) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan

dengan materi Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia

d) Menyiapkan instrumen berupa lembar opservasi dan tes

pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi di

gunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses

pembelajaran serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan

materi yang telah disamapaikan.

b. Tahapan pelaksanaan tindakan (Acting) dan pengamatan (observaing)

tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Pendahuluan

52

1) Guru memberikan salam dan mulai pelajaran dengan

mengucapkan Basmallah dan kemudian berdoa bersama.

2) Guru memulai pelajaran dengan pembacaan ayat Al-Qur’an

surat pilihan yang di pimpin oleh salah seorang peserta didik.

3) Guru memperhatikan kesiapan peserta didik dengan mengisi

lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pkaian,

posisi dan tempat duduk peserta didik.

4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.

5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan di capai.

6) Guru mengkondiikan peserta didik dan menyampaikan tahapan

kegiatan yang akan di laksanakan dalam pembelajaran.

b) Kegiatan inti

1) Guru menyajikan materi yang berkaitan dengan kerajaan-

kerajaan Islam di Sumatra melalui ceramah yang di yang di

sampaikan oleh guru melalui peta konsep yang di tulis di

karton dan di tempel di papan tulis.

2) Peserta didik menyimak dan mengamati materi yang

disampaikan oleh guru.

3) Guru menunjuk salah satu siswa untuk membaca peta konsep

yang telah di tempel papan tulis.

53

4) Dengan di motivasi oleh guru peserta didik untuk mencatat

informasi penting yang di sampaikan guru.

5) Setelah guru menerangkan inti dari materi tersebut, guru

membentuk siswa atau peseta didik menjadi lima kelompok,

kemudian guru membagi tugas untuk masing-masing kelompok

sesuai peta konsep yang telah di jelaskan guru.

6) Setiap kelompok di beri satu soal dan di bekali selebaran materi

untuk mencari jawaban.

7) Setelah itu siswa di beri tugas untuk mendiskusikan materi

yang telah di bagi sesuai kelompok yaitu tentang Kerajaan

kerajaan islam di sumatra

8) Setelah itu guru secara acak menunjuk 2 atau 3 kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah di

diskusikanya di depan kelas, sesuai perintah.

9) Peserta mengumpulkanhasil diskusi kelompok yang telah di

kerjakan dan di presentasikan.

c) Penutup

1) Guru memberikan penguatan materi yang didiskusikan.

2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah di laksanakan.

3) Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari pada pertemuan

berikutnya.

54

4) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik untuk

melihat kepemahaman siswa secara indifidu-indifidu.

5) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaaran

dengan berdoa Guru mengucapkan salam

c. Observasi

Dalam kegiatan ini observasi melaksanakan pengamatan,

pencatatan dan menginterprestasi terhadap berlangsunya pembelajaran,

terutama kepada peserta didik sambil mengerjakan lembar observasi

yang telah disediakan. Pada tahap ini ketelitian dan kecermatan dalam

mencatat dan mengamati sangat diperlukan, apalagi bila terjadi suatu

perubahan mendadak dalam pelaksanaan tindakan yang ditimbulkan

akibat respon peserta didik yang dikenai tindakan.

d. Refleksi

Pada tahap ini data-data yang di peroleh dsri tiap siklus

dikumpulkan untuk di analisis sehingga dapat diketahui ada tidaknya

peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah tindakan. Hasil belajar

inilah yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan

pelaksaaan siklus berikutnya.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at pada tanggal 9 November 2018

materi pembelajaran adalah Sejarah Islam di Indonesia. Pembelajaran

dilaksanakan dengan menggunakan metode mind maps siklus II ini adalah

perbaikan dari siklus I. Siklus II merupakan klimaks dari penelitian tindakan

55

kelas ini, karena menurut perkiraan peneliti, pada siklus II ini hasil belajar

peserta didik sudah memenuhi terget pembelajaran. Langkah-langkahnya

sama dengan siklus sebelumnya yaitu:

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan hasil diskusi

dengan guru. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian

dibahas bersama guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam penelitian

tindakan kelas pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat

pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukan metode mind

maps

2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dengan metode mind

maps

3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan

dengan materi Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia

4) Menyiapkan instrumen berupa lembar opservasi dan tes

pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi di

gunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses

pembelajaran serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan

materi yang telah disamapaikan.

56

b. Tahapan pelaksanaan tindakan (Acting) dan pengamatan (observaing)

tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Pendahuluan

1) Guru memberikan salam dan mulai pelajaran dengan

mengucapkan Basmallah dan kemudian berdoa bersama.

2) Guru memulai pelajaran dengan pembacaan ayat Al-Qur’an

surat pilihan yang di pimpin oleh salah seorang peserta

didik.

3) Guru memperhatikan kesiapan peserta didik dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran,

kerapian pkaian, posisi dan tempat duduk peserta didik.

4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan

secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.

5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan di capai.

6) Guru mengkondiikan peserta didik dan menyampaikan

tahapan kegiatan yang akan di laksanakan dalam

pembelajaran.

b) Kegiatan inti

1) Guru menyajikan materi yang berkaitan dengan kerajaan-

kerajaan di Jawa melalui cermah yang disampaikan oleh

guru dan melalui powerpoint.

57

2) Peserta didik menyimak dan mengamati materi yang

disampaikan oleh guru.

3) Dengan di motivasi oleh guru peserta didik untuk mencatat

informasi penting yang di sampaikan guru.

4) Setelah guru menerangkan inti dari materi tersebut, guru

membentuk siswa atau peseta didik menjadi lima kelompok,

kemudian guru membagi tugas untuk masing-masing

kelompok sesuai tema yang telah di tentukan oleh guru.

5) Setelah guru membagi kelompok, guru memberi tugas

untuk mendiskusikan materi yang telah di dapat lalu setiap

kelompok menuliskan kembali dengan menggunakan

metode peta konsep/mapping.

6) Setelah itu guru secara acak menunjuk 2 atau 3 kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah di

diskusikanya di depan kelas, sesuai perintah.

7) Peserta mengumpulkan hasil diskusi kelompok yang telah

di kerjakan dan di presentasikan.

c) Kegiatan Penutup

1) Guru memberikan penguatan materi yang didiskusikan.

2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah di laksanakan.

3) Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari pada

pertemuan berikutnya.

58

4) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik

untuk melihat kepemahaman siswa secara indifidu-indifidu.

5) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaaran

dengan berdoa Guru mengucapkan salam.

c. Observasi

Dalam kegiatan ini observasai melaksanakan pengamatan,

pencatatan, dan menginterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran,

terutama kepada peserta didik sambil mengerjakan lembar observasi yang

telah disediakan. Pada tahap ini ketelitian dan kecermatan dalam mencatat

dan mengamati sangat diperlukan, apalagi bila terjadi suatu perubahan

mendadak dalam pelaksanaan tindakan yang ditimbulkan akibat respon

peserta didik yang dikenai tindakan.

d. Refleksi

Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan

untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga

dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah

tindakan dan sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan

sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya.

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus

1. PraSiklus

Berdasarkan hasil tes formatif pembelajaran prasiklus diperoleh

hasil yangjauh dari harapan, karena masih banyak siswa yang hasilnya

dibawah

KKM. Dan masih jauh dari kepahamann, ketuntasan yang harus

dicapai siswa yaitu 75. Hasil tes formatif. Prasiklus dapat dilihat dari

tabel 1 berikut:

Table 1

Data Hasil Belajar Siswa Pada Pra siklus

NO

NAMA

NILAI

1 Asrofi 90

2 Agus 40

3 Afifah 60

4 Aiskun 40

5 Bayu 50

6 Cika 30

7 Dini 90

60

8 Hanik 60

9 Hanifah 30

10 Hani 90

11 Indi 70

12 Kayla 60

13 Layla 40

14 Muhammad 50

15 Munawar 30

16 Nazir 80

17 Nikmah 50

18 Nayla 80

19 Purnama 50

20 Pandu 40

21 Restu 50

22 Resti 50

23 Sulastri 40

24 Said 40

25 Siska 50

26 Soniman 90

27 Sela 40

28 Tyas 30

Jumlah 1440

61

Nilai

tertnnggi

90

Nilai terendah 30

Tuntas 6 21.42%

Tidak tuntas 22 78.57%

Rata-rata 51,4

Table 1 adalah menunjukan bahwa nilai tertinggi siswa adalah 90

dan nilai terendah siswa adalah 30. Dan nilai rata-rata yang di capai adalah

51,4. Pada prasiklus jumlah siswa yang tuntas adalah 6 siswa dan siswa

yang tidak tuntas adalah 22 siswa. Sedangkan presentase ketuntasan yaitu

hanya21.42%

Berikut ini adalah tabel data perolehan nilai berdasarkan KKM

Tabel 2

NO

Ketuntasan Jumlah siswa

Persentase

Angka Ketuntasan

1 ≤ 75

Tidak tuntas

22 78.57%

2 ≥ 75

Tuntas 6 21.42%

62

Data dari hasil belajar ketuntasan dan tidak tuntas siswa dapat

digambarkan grafik sebagai berikut:

Gambar 1

Diagram Batang Ketuntasan Pra Siklus

Dari gambar 2 di atas memperlihatkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh

siswa sebagian besar rendah yaitu kurang dari 75 dengan jumlah 22 siswa

(78.57%) dan siswa yang tuntas hanya (21.42%) siswa dari jumlah

seluruhnya yaitu 28 siswa.

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

200,00%

250,00%

300,00%

Category 1

tuntas

tidak tuntas

63

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan pembelajaran di buat derdasarkan hasil diskusi

dengan guru, penentuan yang akan di jadikan objek penelitian di

bahas bersama guru mata pelajaran TARIKH. Perencanaan dalam

penelitian tindakan kelas pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

e) Menyiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat

pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukan metode mind

maps

f) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dengan metode mind

map

g) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan

dengan materi Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia

h) Menyiapkan instrumen berupa lembar opservasi dan tes

pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi di

gunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses

pembelajaran serta tes digunakan untuk mengukur kemampuan

materi yang telah disamapaikan.

64

b. Tahapan pelaksanaan tindakan (Acting) dan pengamatan

(observaing)

Siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at 2 November 2018

materi pembelajaran adalah Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia,

Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode mind

maps. Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran atau 120

menit. Materi yang diajarkan yaitu Sejarah Masuknya Islam Di

Indonesia Data-data yang diperoleh adalah data hasil evaluasi

terhadap prestasi belajar siswa. Adapun hasil belajar yang

diperoleh siswa dari proses perbaikan pembelajaran ini dapat

dilihat dari tabel nilai pada tabel 3.

Tabel 3

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1

NO NAMA NILAI

1 Asrofi 60

2 Agus 60

3 Afifah 70

4 Aiskun 75

5 Bayu 75

6 Cika 85

7 Dini 70

8 Hanik 80

9 Hanifah 64

65

10 Hani 80

11 Indi 70

12 Kayla 60

13 Layla 75

14 Muhammad 90

15 Munawar 80

16 Nazir 72

17 Nikmah 80

18 Nayla 72

19 Purnama 85

20 Pandu 70

21 Restu 78

22 Resti 88

23 Sulastri 70

24 Said 72

25 Siska 80

26 Soniman 72

27 Sela 82

28 Tyas 90

Jumplah 2108

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 60

66

Tuntas 16 57,14%

Tidak tuntas 12 42,85%

Rata-rata 75,28

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh

siswa yaitu 90 dan nilai terendah yaitu 60. Nilai rata-rata yang

dicapai adalah 75,28.

Tabel 4

Data Perolehan Nilai Berdasarkan KKM Siklus 1

NO

Ketuntasan Jumlah

siswa

Persentase

Angka Ketuntasan

1 ≤ 75

Tidak

tuntas

12 42,85%

2 ≥ 75

Tuntas 16 57,14%

Jumlah 28 100%

67

Hasil tersebut dapat digambarkan dalam diagram batang

sebagaiberikut :

Gambar 2

Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 1

Dari gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa siswa yang telah

tuntas sebanyak 16 siswa dengan presentase 57,14 % dan

siswa yang tidak tuntas yaitu sebanyak 12 siswa dengan

presentase 42,85%. Kondisi tersebut dapat digambarkan pada

diagram pie berikut ini:

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

tuntas tidaktuntas

Series 1

68

Gambar 3

Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus 1

c. Tahap pengamatan

a. Lembar Pengamatan Guru Dan Siswa Siklus 1

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti

mengamati kegiatan siswa dan guru dalam pembelajaran. Data

yang diperoleh dari pembelajaran siklus 1 tentang aktivitas

siswa dan guru mata pelajaran TARIKH kelas IX SMP

MUHAMMADIYA SALATIGA yaitu ibu Mursyidatun

Ni’mah,S.Pd.I selama proses pembelajaran dapat disajikan

data sebagai berikut.

57,14%

42,85%

Presentase Ketuntasan Nilai

tuntas tidak tuntas

69

Tabel 5

Hasil pengamatan guru siklus 1

No

Aspek Yang Di Amati

Skor

1 2 3

1 Persiapan mengajar

a. Menyiapkan Rpp ˅

b. Menyiapkan presensi ˅

c. Menyiapkan

perlengkapan mengajar

˅

2 Kemampuan guru dalam

membuka pelajaran dan

melakukan apersepsi

a. Salam pembuka

b. Mengondisikan kelas

˅

˅

c. Menyampaikan tujuan

pembeajaran

d. Memberikan motivasi

belajar

˅

˅

3 Kegiatan guru menggunakan

metode

a. Guru paham mengenai

metode mind maps

˅

70

b. Guru mampu

menggunakan metode

mind maps

˅

4 Kemampuan guru menciptakan

suasana kelas

a. Mampu membuat siswa

lebih aktiv bertanya

b. Menciptakan suasana

kelas yang nyaman dan

menyenangkan

˅

˅

5 Kemampuan guru dalam

menutup pelajaran

a. Kesimpulan

˅

b. melakukan Evaluasi

c. memberikan tindak lanjut

d. salam penutup

˅

˅

˅

Keterangan :

1 : Tidak baik

2 : Baik

3 : Sangat baik

71

Tabel 6

Hasil pengamatan siswa siklus 1

No

Aspek pengamatan

Skor

1 2 3

1 Siswa menjawab salam

dengan baik

˅

2 Siswa merespon

panggilan presensi dari

guru

˅

3 Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

˅

4 Siswa semangat

mengikuti pembelajaran

TARIKH materi Sejarah

Masuknya Islam di

Indonesia

˅

5 Siswa memberikan

umpan balik dari

penjelasan guru

˅

72

Keterangan :

1 Tidak baik

2 : Baik

3 : Sangat baik

d. Refleksi keberhasilan dan kegagalan

Setelah peneliti melaksanakan penelitian melalui perencanaan,

pelaksanaan, dan pengamatan, maka peneliti merefleksikan semua

kegiatan untuk mengetahui keberhasilan maupun kekurangannya hasil

dari penelitianya untuk siklus 1 sebagai berikut:

a) Kelebihan

a. Secara keseluruhan siswa mampu melaksanakan metode

pembelajaran mind maps pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung.

b. Siswa mampu mengerjakan soal dengan baik.

c. Hasil belajar pada mata pelajaran TARIKH materi Sejarah

Masuknya Islam di Indonesia lebih meningkat dari pada

prasiklus.

b) Kelemahan

a. Kegiatan belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar dikelas belum maksimal dan siswa harus diberi

reward atau hadiah bagi yang dapat menjawab pertanyaan

dengan benar.

73

b. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat masih

belum muncul dikarenakan mungkin baru pertama kali

menggunakan metode mind maps.

c. Sebagian siswa masih belum paham tentang metode mind

maps.

2. Siklus II

a. Hasil pengamatan

Dari belajar siswa pada pelaksanaan siklus II, hasil yang

dicapai siswa sangat maksimal. Berdeda dengan hasil siklus I, Rencana

pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan berdasarkan adanya

kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada proses pelaksanaan siklus

I. Maka peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran yang akan

menekankan pada:

1. Pelaksanaan masih menggunakan metode pembelajaran

Mind maps

2. Mengembangkan pelaksanaan metode pembelajaran

mind maps dan mengembangkan tes evaluasi siswa

yang pertanyaan pada soal tesnya berbeda dengan siklus

I

3.Peningkatan terhadap motivasi siswa dan menggunakan

media yang lebih menarik lagi.

74

b. Tahap pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at pada tanggal 9

November 2018 materi pembelajaran adalah Sejarah Islam di

Indonesia. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan

metode mind maps.siklus II ini adalah perbaikan dari siklus I.

Siklus II merupakan klimaks dari penelitian tindakan kelas ini,

karena menurut perkiraan peneliti, pada siklus II ini hasil belajar

peserta didik sudah memenuhi terget pembelajaran.

Tabel 7

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama Nilai

1 Asrofi 80

2 Agus 70

3 Afifah 90

4 Aiskun 80

5 Bayu 85

6 Cika 75

7 Dini 80

8 Hanik 95

9 Hanifah 60

10 Hani 85

11 Indi 90

12 Kayla 80

75

13 Layla 80

14 Muhammad 100

15 Munawar 75

16 Nazir 95

17 Nikmah 95

18 Nayla 100

19 Purnama 85

20 Pandu 85

21 Restu 90

22 Resti 90

23 Sulastri 95

24 Said 85

25 Siska 80

26 Soniman 90

27 Sela 100

28 Tyas 80

Jumlah 2395

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 60

tuntas 26 92.85%

Tidak tuntas 2 7.14%

Rata –rata 85,53

76

Pada tabel 9 menunjukkan bahwa sudah mengalami

peningkatan sangat baik. Pada tabel ini nilai tertinggi yang

diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 60 Nilai rata-

rata yang dicapai adalah 85,53. Pada siklus II jumlah siswa yang

tuntas yaitu sebanyak 26 siswa (92.85%) sedangkan yang tidak

tuntas hanya 2 siswa (7.15%) yaitu mendapatkan nilai 70 dan 60.

Dari nilai tes tersebut maka dapat disusun dalam rentang nilai

sebagai berikut:

Berikut ini adalah tabel data perolehan nilai berdasarkan KKM

Tabel 8

Data Perolehan Nilai Berdasarkan KKM

NO

Ketuntasan Jumlah

siswa

Persentase

Angka Ketuntasan

1 ≤ 75

Tidak tuntas

2 7.15%

2 ≥ 75

Tuntas 26 92.85%

Jumlah 28 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas sebanyak

26 siswa dan yang belum tuntas hanya 2 siswa. Kondisi tersebut dapat

digambarkan pada diagram batang berikut ini:

Gambar 4

77

Diagram Batang Perolehan Nilai Berdasarkan KKM

Hal tersebut juga dapat digambarkan dengan diagram pie

sebagaiberikut

Gambar 5

Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus II

c) Tahap Pengamatan

Pada siklus II peneliti mengamati proses pembelajaran

siswa dan guru PAI ketika mengajar di kelas IX selama proses

0,00%

50,00%

100,00%

tuntas tidaktuntas

Series 1

tuntas 92,85

%

tidak tuntas 7, 15 %

Sales

78

pembelajaran berlangsung dapat diketahui melalui tabel berikut

ini:

Tabel 9

Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No

Aspek Yang Di Amati

Skor

1 2 3

1 Persiapan mengajar

d. Menyiapkan Rpp ˅

e. Menyiapkan presensi ˅

f. Menyiapkan

perlengkapan mengajar

˅

2 Kemampuan guru dalam

membuka pelajaran dan

melakukan apersepsi

e. Salam pembuka

f. Mengondisikan kelas

˅

˅

g. Menyampaikan tujuan

pembeajaran

h. Memberikan motivasi

belajar

˅

˅

3 Kegiatan guru menggunakan

metode

79

c. Guru paham mengenai

metode mind maps

˅

d. Guru mampu

menggunakan metode

mind maps

˅

4 Kemampuan guru menciptakan

suasana kelas

c. Mampu membuat siswa

lebih aktiv bertanya

d. Menciptakan suasana

kelas yang nyaman dan

menyenangkan

˅

˅

5 Kemampuan guru dalam

menutup pelajaran

e. Kesimpulan

˅

f. melakukan Evaluasi

g. memberikan tindak lanjut

h. salam penutup

˅

˅

˅

Keterangan :

1. : Tidak baik

2. : Baik

80

3. : Sangat baik

Tabel 10

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No

Aspek pengamatan

Skor

1 2 3

1 Siswa menjawab salam

dengan baik

˅

2 Siswa merespon

panggilan presensi dari

guru

˅

3 Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

˅

4 Siswa semangat

mengikuti pembelajaran

TARIKH materi Sejarah

Masuknya Islam di

Indonesia

˅

5 Siswa memberikan

umpan balik dari

penjelasan guru

˅

81

Keterangan :

1 : Tidak baik

2 : Baik

3 : Sangat baik

d) Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus II selesai, peneliti melakukan

refleksi atas kekurangan dan kelebihan selama proses

pembelajaran berlangsung. Ternyata keberhasilan suatu proses

pembelajaran tergantung pada persiapan dan evaluasi yang

dilakukan oleh guru terhadap siswa. Dengan persiapan mengajar

yang lebih matang akan berpengaruh besar terhadab hasil belajar

siswa.

a. Keberhasilan

a) Hasil pengamatan terhadap siswa menunjukkan

peningkatan yaitu Siswa memperhatikan penjelasan dari

guru dan Siswa semangat mengikuti pembelajaran Tarikh

materi Sejarah Masuknya Islam di Indonesia.

b) Pembelajaran siklus II dinyatakan sudah berhasil karena

dilihat dari hasil tes formatif dari 28 siswa, yang nilainya

tuntas (KKM) sebanyak 26 siswa atau 92.85%.

b. Kekurangan

82

a) Masih ada 2 siswa yang belum berhasil mencapai hasil

maksimal atau belum memenuhi KKM, kondisi tersebut

dikarenakan siswa mengalami rendah dalam berfikir.

B. Perbandingan antar siklus

Perbandingan hasil tes formatif dari pembelajaran Pra Siklus, Siklus

I dan Siklus II dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 11

Perbandingan hasil tes formatif dari prasiklus,siklus I dan siklus II

No

Standar Ketuntasan

Pra Siklus

Jml %

Siklus I

Jml %

Siklus II

Jml % Angka Ketuntasan

1

≤ 75

Tidak

tuntas

22

78.57%

12

42,85%

2

7.15%

2

≥ 75

Tuntas

6

21.42%

16

57,14%

26

92.85%

83

Gambar 6

Diagram Batang Perbandingan Perolehan KKM Pra Siklus, Siklus Idan Siklus II

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa penerapan

metode pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan prestasi belajar

TARIKH siswa khususnya pada materi Sejarah Masuknya Islam di

Indonesia. Hasil evaluasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan

pada setiap siklus. Pada pra siklus presentase ketuntasan belajar siswa

adalah 21.42%, pada siklus I meningkat 57,14% dan pada siklus II menjadi

92.85%.

Cara penyajian materi dengan menggunakan metode Mind Maps

mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Ketepatan dalam memilih

metode dalam kegiatan pembelajaran dapat menigkatkan hasil belajar

siswa dan kepahaman siswa. Penggunaan metode pembelajaran Mind

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

200,00%

PraSiklus

Siklus I SiklusII

tuntas

tidak tuntas

84

Maps dalam meningkatkan hasil belajar siswa juga terlihat dari

peningkatan hasil rata-rata setiap siklusnya. Pada prasiklus nilai rata-rata

yaitu 51,4. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus I yaitu 75,28 dan

pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,53. Apabila dilihat dari perolehan

nilai tertinggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada

prasiklus nilai tertinggi yaitu 90, padan siklus I nilai tertinggi meningkat

menjadi 90 dan pada siklus II nilai tertinggi yaitu meningkat menjadi 100.

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode Mind Maps dapat meningkatkan hasil belajar TARIKH

materi Sejarah Masuknya Islam di Indonesia pada siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah Salatiga dan mempermudah guru dalam mencapai tujuan

belajar yang diinginkan. Hal ini dibuktikan dari peningkatan hasil rata-rata

setiap siklusnya. sedangkan KKM yang ditetapkan 75. Pada prasiklus nilai

rata-rata yaitu 51,4. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus I yaitu

75,28 dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,53. Apabila dilihat dari

perolehan nilai tertinggi pada setiap siklusnya juga mengalami

peningkatan. Pada prasiklus nilai tertinggi yaitu 90, padan siklus I nilai

tertinggi meningkat menjadi 90 dan pada siklus II nilai tertinggi yaitu

meningkat menjadi 100.

2. Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa penerapan metode

pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan prestasi belajar Tarikh

siswa khususnya pada materi Sejarah Masuknya Islam di Indonesia. Hasil

evaluasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan pada setiap

siklus. Dan jumlah siswa pada kelas ini berjumlah 28 orang Pada pra

siklus presentase ketuntasan belajar siswa adalah 21.42% (6 siswa yang

mencapai nilai tuntas), pada siklus I meningkat 57,14%(16 siswa yang

mencapai nilai tuntas ) dan pada siklus II menjadi 92.85% (26 siswa yang

86

mencapai nilai tuntas). Jadi PTK ini dinyatakan berhasil karena mencapai

target KKM .

B. Saran dan Tindak Lanjut

Agar hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan harapan, peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Metode Mind Maps sebaiknya digunakan pada pembelajaran Tarikh karena

terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Memberikan motivasi pada siswa untuk menigkatkan minat belajar siswa

yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3.Menciptakan suasana kelas yang menarik disetiap pembelajaran agar

terciptanya suasana kelas yang menyenangkan.

87

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2004. Ilmu Pendidikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung:

CV. Penerbit J-ART

Depdiknas. 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Petunjuk Teknis Penilaian Hasil

Belajar Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Djamarah, Syaiful Bachri, 2011, Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Modeel Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pengajar.

Hasbullah. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Johan, et.al. 2006.Strategi Belajar Mengajar, Banda Aceh: Universitas

Syiah Kuala.

88

Majid, Abdul, Dian Andrayani. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Sanjaya, Wina, 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasul Proses Hasil Belajar . Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Uno, Hamzah, Nurdin Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan

PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Widura, Sutanto. 2008. Mind Maps ( Langkah Demi Langkh ). Jakarta.

Elex Media Komputendo

Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

.

89

DOKUMENTASI

Siklus I

Gambar 1

Siswa sedang mendengarkan materi pelajaran

Gambar 2

Guru sedang memberikan pertanyaan kepada siswa

90

Gambar 3

Siswa membuat kelompok

Siklus II

Gambar 4

Siswa sedang mendengarkan pelajaran

91

Gambar 5

Siswa sedang mendengarkan intruksi dari guru

Gambar 6

Siswa sedang berdiskusi bersama kelompoknya

92

93

94

95

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Salatiga

Mata Pelajaran :Tarikh

Kelas/Semester :IX/Ganjil

Materi Pokok : Kerajaan kerajaan islam di Jawa

Alokasi waktu :1x Pertemuan (2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

KI-4 :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

97

B. Kompetensi Dasar (KD)

3.1.6. menjelaskan Kerajaan kerajaan islam di Jawa

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Kerajaan Demak

2. Kerajaan Pajang

3. Kerajaan mataram Islam

4. Kerajaan cirebon

5. Kerajaan banten

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah Mempelajari Materi ini, siswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan Kerajaan Demak

2. Menjelaskan Kerajaan Pajang

3. Menjelaskan Kerajaan mataram Islam

4. Menjelaskan Kerajaan cirebon

5. Menjelaskan Kerajaan banten

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan kedua :( Lampiran )

F. Metode Pelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Mind Maps

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : power point Materi kerajaan-kerajaan Islam di

Jawa

2. Alat/Bahan : spidol, kertas HVS, papan tulis, laptop, LCD

proyektor

3. Sumber Belajar :

H. Langkah-langkah kegiatan Pe,belajaran

98

1. PERTEMUAN KEDUA

a. Pendahuluan (15 menit)

1) Guru memberikan salam dan mulai pelajaran dengan

mengucapkan Basmallah dan kemudian berdoa bersama.

2) Guru memulai pelajaran dengan pembacaan ayat Al-Qur’an

surat pilihan yang di pimpin oleh salah seorang peserta didik.

3) Guru memperhatikan kesiapan peserta didik dengan mengisi

lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pkaian,

posisi dan tempat duduk peserta didik.

4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.

5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan di capai.

6) Guru mengkondiikan peserta didik dan menyampaikan tahapan

kegiatan yang akan di laksanakan dalam pembelajaran.

b. Kegiataan inti (90 menit)

1) Guru menyajikan materi yang berkaitan dengan kerajaan-

kerajaan di Jawa melalui cermah yang disampaikan oleh guru

dan melalui powerpoint.

2) Peserta didik menyimak dan mengamati materi yang

disampaikan oleh guru.

3) Dengan di motivasi oleh guru peserta didik untuk mencatat

informasi penting yang di sampaikan guru.

4) Setelah guru menerangkan inti dari materi tersebut, guru

membentuk siswa atau peseta didik menjadi lima kelompok,

kemudian guru membagi tugas untuk masing-masing kelompok

sesuai tema yang telah di tentukan oleh guru.

5) Setelah guru membagi kelompok, guru memberi tugas untuk

mendiskusikan materi yang telah di dapat lalu setiap kelompok

menuliskan kembali dengan menggunakan metode peta

konsep/mapping.

99

6) Setelah itu guru secara acak menunjuk 2 atau 3 kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah di

diskusikanya di depan kelas, sesuai perintah.

7) Peserta mengumpulkan hasil diskusi kelompok yang telah di

kerjakan dan di presentasikan.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)

1) Guru memberikan penguatan materi yang didiskusikan.

2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah di laksanakan.

3) Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari pada pertemuan

berikutnya.

4) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik untuk

melihat kepemahaman siswa secara indifidu-indifidu.

5) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaaran

dengan berdoa Guru mengucapkan salam.

I. Penilian

1. Sikap

a. Teknik penilaian :Observasi,

b. Bentuk instrumen : lembar observasi

c. Intrumen : lampiran

2. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : tes tertulis

b. Bentuk Innstrumen : soal Essay

c. Instrumen :Lampiran

3. Ketrampilan

a. Teknik Penilaian : performance

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

c. Instrumen : presentasi dengan rekan kelompok

100

101

102

103

104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Ardhi Suryaningtyas

2. Tempat, tanggal lahir : Salatiga 02 Juni 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Alamat : Promasan Rt01/Rw02 Kel.Kumpulrejo Kec.Argomulyo

kota Salatiga

7. HP : 083110353514

8. Latar Belakang Pendidikan Formal

a. SD Mangunsari 06 Lulus Tahun 2008

b. SMP N 10 Salatiga Lulus Tahun 2011

c. MAN Salatiga Lulus Tahun 2014

d. IAIN Salatiga Lulus Tahun 2019

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya,

Salatiga, 3 Agustus 2019

Ardhi Suryaningtyas

Nim: 1 1 1- 14-058