UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA …digilib.uin-suka.ac.id/14127/2/BAB I, IV, DAFTAR...
-
Upload
nguyencong -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA …digilib.uin-suka.ac.id/14127/2/BAB I, IV, DAFTAR...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PADA SISWA KELAS III MI ISLAMIYAH SIDOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun oleh
Santoso Sapto Nugroho
NIM : 13485296
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
v
MOTTO
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(Q.S. An-Nahl: 97)1
11
Al Qur'an Terjemah, Surat An Nahl ayat 97, Departemen Agama RI, CV Diponegoro,
Bandung, 2004, hal. 222.
vi
PERSEMBAHAN
“Skripsi ini kupersembahkan kepada Almamaterku Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”
vii
ABSTRAK
Santoso Sapto Nugroho, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas Iii Mi
Islamiyah Sidoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
Matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari motivasi belajar siswa pada saat
proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Semakin tinggi motivasi siswa
maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun
kenyataannya dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui hasil belajar Matematika sebelum
diterapkan model Problem Based Learning, untuk mengetahui penerapan model
Problem Based Learning yang dapat meningkatkan hasil belajar Matematika,
untuk mengetahui hasil belajar Matematika sesudah di terapkan model Problem
Based Learning dan untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III
MI Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten antara sebelum sesudah diterapkan
Problem Based Learning.
Dari penelitian ini didapatkan data bahwa hasil belajar siswa kelas III MI
Islamiyah Sidoharjo pada mata pelajaran Matematika sebelum diterapkan model
Problem Based Learning adalah masih rendah, dari 17 siswa yang mendapat nilai
diatas batas KKM (tuntas) sebanyak 6 siswa (35%) dan sebanyak 11 siswa (65%)
mendapat nilai dibawah KKM (belum tuntas). Penerapan model Problem Based
Learning untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas III MI
Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi
ajar bangun datar. Pelaksanaan tindakan melalui empat tahapan yakni perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pembelajaran Matematika dengan model
Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep dan
mengaktifkan siswa dengan permainan sehingga suasana kelas menjadi lebih kondusif
dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar Matematika
siswa kelas III MI Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten sesudah di terapkan
model Problem Based Learning yaitu hasil nilai Matematika pada siklus I dari 17
siswa, sebanyak 13 siswa (76%) yang mendapat nilai di atas KKM (tuntas) dan sebanyak
4 siswa (24%) masih mendapat nilai di bawah KKM (belum tuntas) dengan rata-rata
kelas 68,35. Dan hasil nilai Matematika pada siklus II dari 17 siswa, sebanyak 16 siswa
(94%) yang mendapat nilai di atas KKM (tuntas) dan sebanyak 1 siswa (6%) masih
mendapat nilai di bawah KKM (belum tuntas) dengan rata-rata kelas sebesar 72,35.
Perbandingan hasil belajar Matematika siswa kelas III MI Islamiyah Sidoharjo
Polanharjo Klaten antara sebelum sesudah diterapkan model Problem Based
Learning terlihat pada hasil belajar siswa ketuntasan hasil nilai dari tes pada pra
siklus sebanyak 6 siswa (35%), 13 siswa (76%) pada siklus I, dan 16 siswa (94%) pada
siklus II.
Kata Kunci : Matematika, Hasil Belajar dan Model Problem Based Learning
viii
KATA PENGANTAR
الحمد للو رب العالمين نحمده ونست غفره ون عوذ باللو من شرور ان فسنا د وعلى الو وصحبو ومن ومن سيئات اعمالنا أللهم صل على اسوتنا محم
لى ي وم القيامة تبع سنتو ا
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga Skripsi yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Model Problem Based Learning
(PBL) Pada Siswa Kelas III MI Islamiyah Sidoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Keberhasilan dan terselesainya Skripsi ini karena adanya bantuan berupa,
bimbingan, arahan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhomat :
1. Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah
membantu penulis dalam menjalani studi program Sarjana Strata Satu
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
2. Drs. H. Jamroh Latief, M.Si. dan Dr. Imam Machali, selaku ketua dan
sekretaris pengelola program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru MI dan PAI
melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Dra. Hj. Sri Sumarni, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah
banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberikan dorongan
dengan penuh keikhlasan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
ix
4. Evi Widyastuti, A.Ma., selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah
Sidoharjo, Polanharjo Klaten yang telah memberikan ijin untuk mengadakan
penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sidoharjo, Polanharjo Klaten.
5. Guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sidoharjo, Polanharjo Klaten yang
telah membantu selama penelitian.
6. Siswa-siswi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sidoharjo, Polanharjo
Klaten atas ketersediaannya menjadi responden dalam pengambilan data
penelitian ini.
7. Segenap Dosen dan Karyawan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan atas didikan, perhatian, pelayanan, serta sikap ramah dan
bersahabat yang telah diberikan.
8. Kepada Ayah dan Ibu, Istri dan Anak-anakku, Teman-teman mahasiswa
Program Sarjana kedua melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan di PGMI UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan
motivasi dan sahabat-sahabatku, serta semua pihak yang telah memberikan
bantuan dalam bentuk apapun demi kelancaran penelitian ini.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi siapa saja yang membacanya.Amin.
Yogyakarta, 12 Juni 2014
Santoso Sapto Nugroho
NIM. 13485296
x
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………......... iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………….................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
HALAMAN ABSTRAK ………………………......................................... vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………… viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... x
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ...................... 4
D. Kajian Pustaka ..................................................................... 6
E. Landasan Teori .................................................................... 8
F. Metode Penelitian ................................................................ 14
G. Sistematika Penulisan .......................................................... 25
H. Kerangka Skripsi ................................................................ 26
BAB II. GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH SIDOHARJO ......... 29
A. Profil MI Islamiyah Sidoharjo, Polanharjo, Klaten ............. 29
B. Kegiatan Proses Belajar Mengajar ...................................... 37
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 39
A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Tindakan) ........................... 39
xi
B. Pelaksanaan Tindakan .......................................................... 45
C. Pembahasan ......................................................................... 56
BAB IV. PENUTUP 61
A. Kesimpulan .......................................................................... 61
B. Saran-saran ……………………………………………..... 62
C. Penutup ................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN 66
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan variabel-variabel yang diteliti ..................... 8
Tabel 1.2 Sintaksis untuk PBL ..................................................... 13
Tabel 1.3 Rincian Waktu Penelitian di MI Islamiyah Sidoharjo .. 16
Tabel 2.1 Pembagian Tugas Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar Tahun Pelajaran 2013/ 2014 ………….........
33
Tabel 2.2 Keadaan Siswa MI Islamiyah Sidoharjo Tahun
Pelajaran 2013/ 2014 .....................................................
34
Tabel 2.3 Kondisi Ruang Kelas MI Islamiyah Sidoharjo .......... 36
Tabel 3.1 Daftar Nilai Matematika Kelas 3 MI Islamiyah
Sidoharjo Pra Siklus ........................................................
33
Tabel 3.2 Daftar Nilai Matematika Kelas 3 MI Islamiyah
Sidoharjo Siklus I ............................................................
49
Tabel 3.3. Daftar Nilai Matematika Kelas 3 MI Islamiyah
Sidoharjo Siklus II ........................................................
53
Tabel 3.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning ..
57
halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Komponen Dalam Analisis Data Interaktif .................... 20
Gambar 1.2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................... 22
Gambar 1.3 Skema Kerangka Pemikiran ............................................ 28
Gambar 2.1 Struktur Organisasi MI Islamiyah Sidoharjo ................. 31
Gambar 3.1 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Pra Siklus... 44
Gambar 3.2 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada
Pra Siklus ……………...................................................
44
Gambar 3.3 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Siklus I ..... 50
Gambar 3.4 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada
Siklus I ……………........................................................
50
Gambar 3.5 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Siklus II .... 54
Gambar 3.6 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada
Siklus II ……………......................................................
55
Gambar 3.7 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam
pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem
Based Learning ...............................................................
59
Gambar 3.8 Grafik Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa
dalam pembelajaran Matematika Melalui Strategi
Problem Based Learning ................................................
59
halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas 3 MI Islamiyah Sidoharjo
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus
Lampiran 3 Daftar Nilai Matematika Kelas 3 MI Islamiyah
Sidoharjo Pra Siklus
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 5 Daftar Nilai Matematika Kelas 3 MI Islamiyah
Sidoharjo Siklus I
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 7 Daftar Nilai Matematika Kelas 3 MI Islamiyah
Sidoharjo Siklus II
Lampiran 8 Pedoman Observasi
Lampiran 9 Pedoman Observasi Aspek Motivasi
Lampiran 10 Foto Kegiatan
halaman
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara
menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Tahun 2003.1
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Maju
mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan suatu
bangsa itu sendiri dan kompleksnya suatu masalah menuntut sumber
daya manusia (SDM) yang handal dan mampu berkompetensi. Selain itu
pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai
pencetak SDM yang bermutu tinggi.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di sekolah baru-baru ini
menuntut siswa untuk berperan aktif, kreatif dan inovasi dalam menanggapi
setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu
yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran
selalu dikaitkan dengan manfaatnya dalam lingkungan masyarakat. Sikap
1 Pemerintah RI, UU Sisdiknas, (Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 2.
2
aktif, kreatif dan inovasi terwujud dengan menempatkan siswa dalam subyek
pendidikan. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama
pembelajaran.
Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovasi dari siswa
tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber
belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan
siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar
cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak
didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran
tertentu saja, tetapi pada hampir semua mata pelajaran termasuk matematika.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari motivasi belajar siswa pada
saat proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Semakin tinggi motivasi
siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun
kenyataannya dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa masih rendah.
Berkaitan dengan hasil wawancara dengan guru kelas III MI Islamiyah
Sidoharjo, pada pembelajaran matematika ditemukan keragaman masalah
sebagai berikut : 1) Motivasi belajar matematika siswa yang masih lemah
karena ketidaktahuan mereka akan tujuan mempelajari matematika, 2) Siswa
tidak berani mengemukakan ide pada guru, 3) Kemandirian siswa dalam
mengerjakan soal masih kurang, banyak siswa yang malas untuk mengerjakan
3
soal dan biasanya siswa baru mengerjakan setelah guru menulis jawabannya,
4) Guru masih dominan dalam proses pembelajaran.
Sebagai usaha untuk memecahkan permasalahan diatas perlu dicarikan
formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar dalam pembelajaran matematika. Para guru terus berusaha menyusun
dan menerapkan berbagai model dan variasi agar siswa tertarik dan
bersemangat dalam belajar matematika. Salah satunya dengan menerapkan
model Problem Based Learning (PBL).
Hakikat Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pengajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang sesuai dari
materi pelajaran.
Untuk menerapkan pendekatan ini guru harus betul-betul berpikir dan
berperilaku yang memfasilitasi karena siswa dituntut untuk dapat membuat
identifikasi yang dipelajari. Guru membantu siswa dalam menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan. Dengan
PBL siswa akhirnya menemukan banyak hal yang kita temukan dalam
mempelajari matematika, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
matematika.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
meneliti tentang ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Kelas III MI
4
Islamiyah Sidoharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Tahun
Pelajaran 2013/2014”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumuskan masalah yang
dapat di ajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas III MI Islamiyah Sidoharjo pada
mata pelajaran Matematika sebelum diterapkan model Problem Based
Learning?
2. Bagaimana penerapan model Problem Based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas III MI
Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten?
3. Bagaimana hasil belajar Matematika siswa kelas III MI Islamiyah
Sidoharjo Polanharjo Klaten sesudah di terapkan model Problem Based
Learning?
4. Bagaimana perbandingan hasil belajar Matematika siswa kelas III MI
Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten antara sebelum sesudah
diterapkan model Problem Based Learning ?
C. Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian
1. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah :
5
a. Untuk megetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III MI
Islamiyah Sidoharjo Klaten sebelum diterapkan model Problem
Based Learning.
b. Untuk mengetahui penerapan model Problem Based Learning yang
dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas III
MI Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten.
c. Untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III MI
Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten sesudah di terapkan model
Problem Based Learning.
d. Untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III MI
Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten antara sebelum sesudah
diterapkan model Problem Based Learning.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika. Di samping itu
juga kepada penelitian peningkatan hasil belajar matematika Madrasah
Ibtidaiyah.
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1) Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pembelajaran
matematika melalui penerapan model Problem Based Learning.
2) Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian
yang menggunakan pendekatan model Problem Based Learning.
6
3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang
berhubungan dengan masalah peningkatan motivasi dan hasil
belajar matematika di Madrasah Ibtidaiyah.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai
berikut:
1) Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya
bagi guru kelas III tentang suatu alternatif pembelajaran
matematika dalam student centered untuk meningkatkan
motivasi belajar dengan model Problem Based Learning.
2) Bagi siswa terutama sebagai subyek penelitian, diharapkan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
D. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada penelitian terdahulu yang
relevan dilaksanakan saat ini.
Dany Wahyuningsih (2007) dengan penelitian yang berjudul
“Penerapan Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa
(PTK Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. Blulukan)” menyimpulkan
bahwa kreativitas siswa dalam melakukan pembelajaran dengan penerapan
Problem Based Learning mengalami peningkatan dibanding sebelumnya.
7
Ernik Listiana (2007) dengan penelitian yang berjudul “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan
Menggunakan PBL“ menyimpulkan bahwa Penggunaan Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
Muhammad Nur Kholid (2009) dengan penelitian yang berjudul
“Penerapan Metode Quantum Teaching Sebagai Upaya Peningkatan Motivasi
dan Prestasi Belajar Matematika Pada Bangun Datar Lingkaran Siswa Kelas
VIII (D) SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010 “ menyimpulkan
bahwa penerapan metode Quantum Teaching dapat meningkatkan motivasi
dan prestasi belajar matematika.
Berdasarkan dari penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode pembelajaran mempunyai peran sangat penting untuk
meningkatkan motivasi belajar. Dalam hal ini, peneliti mencoba
mengembangkan penelitian-penelitian tersebut melalui penelitian penerapan
model Problem Based Learning dalam meningkatkan motivasi belajar.
Adapun perbedaan dari penelitian-penelitian di atas dengan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
8
Tabel 1.1
Perbedaan variabel-variabel yang diteliti
Variabel/Peneliti
Problem
Based
Learning
Motivasi
Belajar
Hasil
Belajar
Pembelajaran
Matematika
Dany Wahyuningsih √ √
Ernik Listiana √ √ √
M. Nur Kholid √ √
Penulis √ √ √
E. Landasan Teori
1. Pengertian matematika
Matematika merupakan ilmu tentang bilangan-bilangan. Tetapi
pada kenyataannya cakupan matematika lebih luas. Matematika tidak
hanya mempelajari bilangan saja, tetapi juga ruang, bidang, dan
metodelogi untuk memperoleh kesimpulan. Sasaran matematika adalah
pola, stuktur, bentuk, dan hubungan. Pola adalah suatu sistem mengenai
hubungan-hubungan di dalam matematika berbentuk rumus (teorema,
dalil, dan hukum).
Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan
kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk
9
memudahkan berpikir.2 Sedangkan Cornelius mengemukakan lima alasan
perlunya belajar matematika, yaitu: a) sarana berpikir yang jelas dan logis,
b) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, c) sarana
untuk mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, d)
sarana untuk mengembangkan kreativitas, e) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap pengembangan budaya.3
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses
untuk membantu peserta didik agar belajar matematika lebih baik. Proses
pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa dengan
mengembangkan metode yang tepat untuk mencapai hasil pembelajaran
yang diinginkan.
2. Hasil belajar matematika
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.4 Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
intruksional, biasanya guru menetapkan kegiatan belajar. Siswa yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan intruksional. Menurut Benjamin S. Bloom tiga
ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.5
2 Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka
Cipta. 2003), hlm. 252. 3 Ibid., hlm. 252.
4 Ibid., hlm. 73.
5 Ibid., hlm. 38.
10
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk
perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif,
dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Sedangkan hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa
selama mengikuti pembelajaran matematika dapat berupa pemahaman,
pengetahuan dan ketrampilan matematikanya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Winkel menjelaskan bahwa hasil belajar sama dengan prestasi dari
dalam, prestasi hasil belajar menampakan diri selama potensi atau
kemampuan internal tidak diwujudkan dalam bentuk perilaku, sulitlah
diperoleh kepastian tentang apa yang telah dipelajari.6 Agar siswa dapat
mencapai prestasi belajar yang optimal perlu memperhatikan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Adapun faktor-faktor
itu dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Faktor dari dalam (internal)
Faktor internal terdiri dari a) faktor fisiologis yaitu kondisi
fisik atau jasmani siswa dan b) faktor psikologis yaitu kecerdasan
siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.7
b. Faktor dari luar (eksternal)
Faktor eksternal terdiri dari a) faktor lingkungan sosial
meliputi lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga b) faktor non
6 Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Rasindo, 1996), hlm. 52.
7 Samino. Manajemen Pendidikan. (Surakarta: Fairuz, 2010). hlm. 64.
11
sosial meliputi lingkungan alamiah, lingkungan instrumental, dan
lingkungan materi pelajaran.8
4. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Model Pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.9
Salah satu bentuk pembelajaran yang menerapkan student active
approach atau student centered instruction adalah Problem Based
Learning (PBL). Pengajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir
kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensiil dari materi pelajaran. 10
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, Awan Zain problem solving
adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat ini para anak didik
belajar merumuskan dan memecahkan masalah, memberikan respons
terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi
problematik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang dikuasainya.11
Triyanto mengemukakan model pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
8 Ibid.
9 Suprijono, Agus. Cooperative Learning. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009), hlm.46.
10 Nurhadi. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), (Jakarta: Gramedia Widia
Sarana Indonesia, 2004). hlm. 109. 11
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), hlm. 56.
12
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni
penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan
yang nyata.12
Nana Sudjana menjelaskan praktek model pembelajaran
pemecahan masalah berdasarkan tujuan dan bahan pengajaran, guru
menjelaskan apa yang harus dicapai siswa dan kegiatan belajar yang harus
dilaksanakannya (langkah-langkahnya). Melalui ceramah dan alat bantu
atau demonstrasi, guru menjelaskan konsep, prinsip, hukum kaidah, dan
yang sejenisnya, bersumber dari bahan yang harus diajarkannya. Beri
kesempatan bertanya bila siswa belum jelas mengenai konsep, prinsip,
hukum, kaidah yang telah dijelaskan tersebut, dan guru merumuskan
masalah dalam bentuk pertanyaan.13
Masalah dalam pembelajaran berbasis masalah adalah masalah
yang bersifat terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti.
Setiap siswa, bahkan guru, dapat mengembangkan kemukinan jawaban.
Dengan demikian, pembelajaran berbasis masalah memberikan
kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan
menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran berbasis masalah
adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan
12
Triyanto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher. 2007), hlm. 67. 13
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2010), hlm. 91 .
13
logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi
data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.14
Sugiyanto menyampaikan ada lima tahapan dalam pembelajaran
model PBL dan perilaku yang dibutuhkan oleh guru. Untuk masing-
masing tahapnya disajikan dalam tabel 2 dibawah ini:
Tabel 1.2. Sintaksis untuk PBL
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap-1
Orientasi siswa pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau
demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilih
Tahap-2
Mengorganisasi siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut
Tahap-3
Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan pemecahan masalah
Tahap-4
Mengembangkan dan
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video,
14
Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses pendidikan.
(Jakarta: Prenada Media Group. 2010), hlm. 216.
14
menyajikan hasil karya dan model serta membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya
Tahap-5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka gunakan
15
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan model pembelajaran
berbasis masalah adalah model pembelajaran yang didasarkan pada
banyaknya masalah yang membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan yang nyata sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-
benar bermakna. Suatu konsekuensi logis, karena dengan berusaha
mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu
pengalaman konkrit, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula
memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan
makna tersendiri bagi siswa.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran matematika.
Penelitian ini dilakukakan secara kolaborasi antara guru matematika,
15
Sugiyanto. Model-model Pembelajaran Inovatif. (Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13 FKIP UNS. 2009), hlm. 136-137.
15
kepala sekolah dan peneliti. Penelitian tindakan kelas bersifat praktis,
situasional dan kondisional berdasarkan permasalahan yang muncul dalam
pembelajaran.
PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan
praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-
tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil
tindakan tersebut.16
Dalam Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan
suatu tindakan yang secara khusus diamati terus menerus, kemudian
diadakan perubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk
tindakan yang paling tepat.17
PTK ini merupakan kegiatan pemecahan
masalah yang dimulai dari: a) perencanaan, b) penelitian, c) observasi, dan
d) refleksi.
2. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Islamiyah Sidoharjo
kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Peneliti mengambil tempat
ini sebagai tempat penelitian sebab lokasinya berdekatan dengan
tempat tinggal peneliti dan sekolah tersebut memiliki jumlah siswa
yang representatif untuk diteliti.
16
Rochiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005). hlm. 52. 17
Arikunto Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 12
16
b. Waktu Penelitian
Penelitin ini direncanakan akan dilaksanakan pada tahun
pelajaran 2013/2014. Adapun rincian waktu penelitian sebagai
berikut:
Tabel 1.3
Rincian Waktu Penelitian di MI Islamiyah Sidoharjo
Kegiatan
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan √ √
Pelaksanaan √ √
Analisis Data √ √
Pelaporan √ √ √
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Sumber data primer adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa
menerima tindakan. Sedang data sekunder berupa data dokumentasi.
Pengambilan data dapat dilakukan dengan metode:
a. Metode wawancara
Metode wawancara digunakan untuk menggali data dari
pendapat beberapa subyek mengenai minat dan hasil belajar dengan
penerapan metode PBL. Adapun bentuk wawancara dalam penelitian
ini adalah wawancara yang berpedoman pada instrumen untuk
17
mendapatkan data langsung dari informan dengan melakukan
wawancara secara langsung kepada informan, yaitu siswa kelas III.
b. Metode Observasi
Peneliti menggunakan metode observasi ini untuk merekam
data yang erat kaitannya dengan data-data yang berhubungan dengan
keadaan sekolah, keadaan siswa, sistem akademiknya dan berbagai
aktifitas yang ada di sekolah tersebut.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data hasil
belajar siswa. Kelas III MI Islamiyah Sidoharjo, Polanharjo, Klaten.
4. Instrumen Penelitian
a. Pedoman Observasi
Untuk melakukan tindakan kelas, peneliti perlu menyusun
penelitian yang dikembangkan bersama guru matematika.
Pengembangan instrumen dilakukan melalui observasi dengan
pedoman sebagai berikut:
1) Observasi tindak mengajar yaitu berupa aktivitas guru dalam
mengajar sesuai dengan rencana pembelajaran.
2) Observasi tindak belajar berupa aktivitas siswa yang berkaitan
dengan minat belajar kelas III MI Islamiyah dalam Sidoharjo
pada pembelajaran matematika. Berdasarkan indikator-indikator
18
siswa yang bermotivasi, maka observasi tindak belajar ini
difokuskan pada tiga hal yaitu:
a) antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan guru,
b) menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain,
c) menanyakan materi yang belum jelas.
3) Suasana belajar mengajar selama berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar.
b. Soal Tes
Instrumen tes berupa soal uraian sebanyak lima butir, yang
dilaksanakan pada kegiatan akhir pembelajaran.
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan melalui metode pengumpulan data
yang digunakan akan mempunyai arti apabila data tersebut diolah dan
dianalisa. Pada tahap awal hasil analisa akan dapat diinterpretasikan, dan
selanjutnya dirumuskan kesimpulan akhir dari suatu penelitian.
Analisa data diartikan sebagai cara pengorganisasian sedemikian
rupa sehingga dapat dibaca dan ditafsirkan. Untuk menganalisa data yang
diperoleh agar mendapatkan data yang valid, maka diperlukan metode
yang tepat dalam menganalisa data. Setelah data-data terkumpul dan
diyakini bahwa data-data tersebut valid dan dapat dipercaya kemudian
dilakukan analisis menggunakan model analisa interaktif.
19
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.18
6. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
dalam bahasa inggris dikenal istilah classroom action research (CAR).
Dimana penelitian ini melakukan kerja sama antara peneliti dengan guru
kelas yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui
cara dan prosedur paling efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan
yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa a)
perencanaan tindakan, b) pelaksanaan tindakan, c) pemantauan
(Observation), d) perenungan (Reflectif) pada setiap tindakan yang
dilakukan.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti atau guru dapat
melihat proses pembelajaran yang dilakukan. Guru secara reflektif dapat
menganalisis dan mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas.
Dalam hal ini berarti dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
pendidik dapat memperbaiki prkatik-praktik pembelajaran yang kurang
tepat sehingga menjadi lebih efektif. Hal ini sesuai dengan tujuan utama
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualifikasi dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2007), hlm. 246.
20
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memecahkan permasalahan
nyata yang terjadi di dalam kelas.
Mengacu pada teori tentang penelitian tindakan kelas, maka
rancangan penelitian disusun menggunakan prosedur sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
Proses pembelajaran akan dilaksanakan dengan model
Problem Based Learning. Dalam kegiatan perencanaan tindakan
Gambar 1.2 Siklus Penelitaian Tindakan Kelas
Permasalahan Baru (Hasil Refleksi)
Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya
Pengamatan
Permasalahan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan Siklus 1
Perencanaan
Siklus 2 Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
21
hal yang dilakukan adalah dengan menyusun RPP, menyiapkan
pedoman observasi, konfirmasi dengan observer, dan menjalin
kesepakatan dengan guru.
b. Tahap Tindakan (Action)
Peneliti menjelaskan pembelajaran sesuai rencana yang
dituangkan dalam rencana pembelajaran, namun tindakan yang
dilakukan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana. Suatu tindakan
harus dilakukan agar terjadi perubahan baik secara kuantitatif
maupun kualitatif ke arah yang diharapkan.
c. Tahap Observasi (Observation)
Observasi adalah upaya merekam semua yang terjadi di
kelas saat guru atau peneliti melakukan tindakan. Mengamati saat
berlangsungnya proses pembelajaran. Observasi sering digunakan
dalam penelitian tindakan karena data atau informasi yang
dikumpulkan adalah data tentang proses berupa perubahan proses
pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan observasi yang terdiri
dari peneliti sendiri dan didampingi guru kelas V. Observasi
dipandang sebagai metode yang paling tepat untuk mengumpulkan
data tentang proses kegiatan.
d. Tahap Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah mengkaji kembali (diskusi) secara
menyeluruh tindakan yang dilakukan oleh guru berdasar data yang
terkumpul. Hasil refleksi sebagai dasar dilakukan penyempurnaan
22
tindakan berikutnya. Data yang diperoleh hasil observasi
selanjutnya didiskusikan antara guru dan peneliti (observer) untuk
mengetahui :
1) Apakah tindakan sesuai rencana.
2) Kemajuan yang dicapai siswa, terutama dalam hal motivasi
belajar siswa.
3) Penggunaan model Problem Based Learning dapat sebagai
berikut :
a) dimanfaatkan secara efektif.
b) meningkatkan pembelajaran, sehingga menjaadi
pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengembangkan
keterampilan berfikir reflektif atau kamampuan mencermati kembali
secara lebih rinci segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasil-
hasilnya, baik positif maupun negatif. Kegiatan semacam ini diperlukan
untuk menemukan titik-titik rawan sehingga dapat dilanjutkan dengan
mengidentifikasikan serta menetapkan sasaran perbaikan baru dengan
cara menyusun perencanaan baru, mengimplementasikan tindakan baru.
Untuk itu, silkus penelitian tindakan tersebut dilakukan secara
berulang-ulang sehingga dicapai hasil yang optimal. Hasil diskusi,
refleksi antara guru dan peneliti dijadikan dasar untuk menyusun
rencana tindakan pada siklus berikutnya sampai demikian seterusnya
sampai tujuan perubahan tercapai.
23
7. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa dalam pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran
Problem Based Learning diharapkan dapat meningkat sampai 90%
siswa yang mencapai nilai KKM.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami penulisan PTK ini, maka akan
disusun mengenai garis besarnya atau pokok yang akan penulis bahas
sedemikian rupa sehingga antara satu bab dengan bab lainnya terdapat satu
kesinambungan yang sistematis dan beruntun.
Halaman Formalitas terdiri dari : Halaman Judul, Nota Pembimbing,
Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata
Pengantar, Daftar Isi, dan Daftar Tabel.
BAB I Pendahuluan
Dalam Bab ini penulis paparkan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Kerangka
Berpikir, Hipotesis, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II Setting
Dalam Bab ini penulis paparkan tentang Gambaran Umum MI Islamiyah
Sidoharjo, Polanharjo, Klaten dan Penyajian data penelitian
24
BAB III Pembahasan
Dalam Bab ini berisi tentang analisa data hasil penelitian dengan teknik
triangulasi.
BAB IV Penutup
Pada Bab akhir ini berisi kesimpulan dan saran-saran
Demikian sistematika penulisan Penelitian Tindakan Kelas yang penulis
kemukakan. Selanjutnya pada bagian akhir dilengkapi dengan daftar pustaka,
lampiran-lampiran serta daftar riwayat hidup.
H. Kerangka Skripsi
Peningkatan motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran
matematika saat ini kurang mendapat perhatian. Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui masalah-
masalah yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika. Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan
sebagai usaha penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek
di kelas secara lebih profesional.
Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang sama juga terjadi di
MI Islamiyah Sidoharjo Polanharjo Klaten pada pembelajaran matematika
ditemukan keragaman masalah sebagai berikut : 1) Motivasi belajar
matematika siswa yang masih lemah karena ketidaktahuan mereka akan
tujuan mempelajari matematika, 2) Siswa tidak berani mengemukakan ide
25
pada guru, 3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal masih kurang,
banyak siswa yang malas untuk mengerjakan soal dan biasanya siswa baru
mengerjakan setelah guru menulis jawabannya, 4) Guru masih dominan
dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran selama ini, guru
masih senantiasa mendominasi kegiatan dan segala inisiatif datang dari guru.
Oleh karena itu motivasi pembelajaran matematika dirasa masih rendah.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah guru dan siswa saling
berinteraksi dalam pertukaran ilmu pengetahuan. Interaksi ini menentukan
berhasil tidaknya belajar siswa. Dalam melakukan interaksi guru akan
menggunakan suatu pendekatan yang mudah diterima oleh siswa dan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Banyak perubahan yang dilakukan dalam pembaharuan strategi yang
digunakan dalam pembelajaran, salah satunya menggunakan strategi Problem
Based Learning adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi yang
dipelajari. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning: 1.
Orientasi siswa pada masalah, 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3.
Membimbing penyelidikan individual dan kelompok, 4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
26
Melalui penelitian tindakan kelas menggunakan strategi Problem
Based Learning ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa..
Secara skematis kerangka pemikiran dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Gambar 1.3
Skema Kerangka Pemikiran
KONDISI
AWAL
TINDAKAN
Untuk mengupayakan hal tersebut dapat dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Langkah-
langkah pembelajaran Problem Based Learning:
1. Orientasi siswa pada masalah. 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
KONDISI
AKHIR
AKHIR
Meningkatnya motivasi belajar siswa dalam dalam hal:
1. Antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan guru.
2. Menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain.
3. Menanyakan materi yang belum jelas.
Meningkatnya hasil belajar matematika diatas KKM ≥ 65
Rendahnya motivasi belajar siswa dalam hal:
1. Antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan guru.
2. Menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain.
3. Menanyakan materi yang belum jelas.
63
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa kelas III MI Islamiyah Sidoharjo pada mata pelajaran
Matematika sebelum diterapkan model Problem Based Learning adalah
masih rendah, dari 17 siswa yang mendapat nilai diatas batas KKM (tuntas)
sebanyak 6 siswa (35%) dan sebanyak 11 siswa (65%) mendapat nilai dibawah
KKM (belum tuntas).
2. Penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika pada siswa kelas III MI Islamiyah Sidoharjo
Polanharjo Klaten dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi ajar bangun
datar. Pelaksanaan tindakan melalui empet tahapan yakni perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pembelajaran matematika dengan
model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan memahami
konsep dan mengaktifkan siswa dengan permainan sehingga suasana kelas
menjadi lebih kondusif dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Hasil belajar Matematika siswa kelas III MI Islamiyah Sidoharjo
Polanharjo Klaten sesudah di terapkan Model Problem Based Learning
yaitu hasil nilai matematika pada siklus I dari 17 siswa, sebanyak 13 siswa (76%)
yang mendapat nilai di atas KKM (tuntas) dan sebanyak 4 siswa (24) masih
64
mendapat nilai di bawah KKM (belum tuntas) dengan rata-rata kelas 68,35. Dan
hasil nilai matematika pada siklus II dari 17 siswa, sebanyak 16 siswa (94%)
yang mendapat nilai di atas KKM (tuntas) dan sebanyak 1 siswa (6) masih
mendapat nilai di bawah KKM (belum tuntas) dengan rata-rata kelas sebesar
72,35.
4. Perbandingan hasil belajar Matematika siswa kelas III MI Islamiyah
Sidoharjo Polanharjo Klaten antara sebelum sesudah diterapkan Problem
Based Learning terlihat pada hasil belajar siswa ketuntasan hasil nilai dari tes
pada pra siklus sebanyak 6 siswa (35%), 11 siswa (76%) pada siklus I, dan 16
siswa (99%) pada siklus II. Ketuntasan pada masing-masing siklus
mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I meningkat 41% dan
meningkat lagi pada siklus II sebesar 23%.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif yang
telah dilaksanakan, maka diajukan beberapa saran yaitu :
1. Kepada guru matematika hendaknya, mengenalkan lebih lanjut model
Problem Based Learning dengan variansi mengajar dalam pembelajaran
matematika. Selain itu hendaknya guru mampu memotivasi siswanya
untuk aktif dalam belajar.
2. Kepada siswa hendaknya mampu memberi semangat pada diri
sendiri untuk lebih giat dan aktif dalam belajar, baik di rumah ataupun di
sekolah. Sehingga dapat memper oleh kesuksesan belajar yang
diinginkan, terutama kesuksesan belajar matematika.
65
3. Kepada peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat bermanfaat
bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi untuk melanjutkan
penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.
C. PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencukupi
kebutuhan kita dan melimpahkan rahmat, hidayah, inayah, serta kekuatan sehingga
peneliti mampu menyelesaikan penulisan Skripsi.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini baik secara pemilihan
bahasa maupun bobot keilmuannya masih terdapat banyak kekurangan. Besar
harapan kami atas saran, masukan, serta kritikan demi kesempurnaan Skripsi ini.
Semoga Skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi peneliti, pembaca, maupun
dunia pendidikan pada umumnya. Amiiin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Amir, Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.
Jakarta: Kencana Persada Media Group.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahr dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Kholid, Nur. 2009. Penerapan Metode Quantum Teaching Sebagai Upaya
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Pada Bangun
Datar Lingkaran Siswa Kelas VIII(D) SMP Negeri 3 Kartasura Tahun
Ajaran 2009/2010. Surakarta: Skripsi- FKIP UMS (tidak terbitkan).
Listiana, Ernik. 2007. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Problem Based
Learning. Surakarta: Skripsi- FKIP UMS (tidak diterbitkan).
Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP
UMS
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana
Indonesia.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Samino. 2010. Manajemen Pendidikan. Surakarta: Fairuz
67
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Susanto, Joko dan Surtikanti. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta:
UMS.
Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyuningsih, Dany. Penerapan Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa (PTK Pembelajaran Matematika
Kelas V SDN. Blubukan). Surakarta: Skripsi- FKIP UMS (tidak
diterbitkan)