UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

45
PEMBAHASAN I. Makna Ridho Allah SWT Ridha secara bahasa menerima dengan suka hati, secara istilah diartikan sikap menerima atas pemberian dan anugerah yang diberikan oleh Allah dengan di iringi sikap menerima ketentuan syariat Islam secara ikhlas dan penuh ketaatan, serta menjauhi dari perbuatan buruk (maksiyat), baik lahir ataupun bathin. Berbicara masalah ridho erat kaitannya dengan sikap dan pemahaman manusia atas karunia dan nikmat Allah. Ridho berasal dari bahasa Arab mengandung pengertian senang, suka, rela, menerima dengan sepenuh hati, serta menyetujui secara penuh, sedangkan lawan katanya adalah benci atau tidak senang. Kata ridha ini lazim dihubungkan dengan eksistensi Tuhan dan manusia, seperti Allah ridha kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, sedangkan dengan manusia 1

description

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Transcript of UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

Page 1: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

PEMBAHASAN

I. Makna Ridho Allah SWT

Ridha secara bahasa menerima dengan suka hati, secara istilah diartikan sikap

menerima atas pemberian dan anugerah yang diberikan oleh Allah dengan di iringi

sikap menerima ketentuan syariat Islam secara ikhlas dan penuh ketaatan, serta

menjauhi dari perbuatan buruk (maksiyat), baik lahir ataupun bathin. Berbicara

masalah ridho erat kaitannya dengan sikap dan pemahaman manusia atas karunia dan

nikmat Allah. Ridho berasal dari bahasa Arab mengandung pengertian senang, suka,

rela, menerima dengan sepenuh hati, serta menyetujui secara penuh, sedangkan lawan

katanya adalah benci atau tidak senang. Kata ridha ini lazim dihubungkan dengan

eksistensi Tuhan dan manusia, seperti Allah ridha kepada orang-orang yang beriman

dan beramal shaleh, sedangkan dengan manusia seperti seorang ibu ridha anaknya

merantau untuk menuntut ilmu.

Dalam dunia tasawuf, kata ridha memiliki arti tersendiri yang masih

berhubungan dengan sikap kepasrahan seseorang di hadapan kekasih-Nya. Sikap ini

merupakan wujud dari rasa cinta pada Allah dengan menerima apa saja yang telah

dikehendaki oleh-Nya tanpa ada paksaan dalam menjalaninya. Dengan kata lain,

ridha lebih memfokuskan perhatian yang ditujukan kepada upaya mengembangkan

emosi ridha dalam hati calon sufi kepada Tuhan. Maka janganlah kita berharap

1

Page 2: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

memperoleh ridha Tuhan, bila dalam hati kita sendiri tidak tumbuh dengan subur

emosi ridha kepada-Nya. Di sini ditanamkan kesadaran bahwa ada tidaknya, atau

besar kecilnya ridha Tuhan pada seseorang tergantung pada ada tidaknya atau besar

kecilnya ridha hatinya kepada Tuhan.

Tingkatan ridho adalah sebagai berikut:

1) Ridhâ al-muhsinîn yaitu relanya seseorang kepada hukum Allah, tetapi

tingkat ini belum mencapai tingkat rela kepada kesulitan dan penderitaan.

2) Ridhâ al-Syuhadâi yaitu Kecintaannya kepada Allah tanpa mengharapkan

balasan, menyebabkan dia rela terhadap hukum dan terhadap segala sesuatu

yang menimpanya.

3) Ridhâ al-shiddîqîna Keasyikannya setiap saat menyatu bersama Allah, dan

terus berusaha naik pada maqam-maqam selanjutnya, sehingga merasakan

kenikmatan bersama Allah apapun yang menimpanya. Ini adalah urusan al-

zauq (perasaan) karena syauq (rindunya) kepada Allah.

4) Ridhâ al-muqarrabîn Relanya orang-orang yang sudah kembali dari al-Haq

kepada al-Khâliq (Allah Swt).

Ridho Allah adalah dambaan setiap muslim yang menyadari bahwa itulah harta

termahal yang pantas diperebutkan oleh manusia. Tanpa ridho Allah, hidup kita akan

hampa, kering, tidak dapat merasakan nikmat atas segala apa yang telah ada di

genggaman kita, bermacam masalah silih berganti menyertai hidup kita. Harta

2

Page 3: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

berlimpah, makanan berlebih namun ketika tidak ada ridhoNya, semua menjadi

hambar. Tidak tahu kemana tujuan hidup, merasa bosan dengan keadaan, seolah hari

berlalu begitu saja, begitu cepat namun tanpa disertai dengan perubahan kebaikan

hari demi hari.

Mendapatkan cinta kasih atau ridho Allah adalah dambaan orang-orang

beriman. Cinta ini menempati posisi tertinggi dalam  pencapaian spiritual. Namun

untuk mencapai posisi ini yaitu mendapat kecintaan-Nya, seorang hamba dituntut

mengabdi sepenuhnya kepada Allah. Pengabdian ini haruslah berlandaskan pada rasa

cinta yang tulus, hingga balasannya adalah cinta-Nya yang agung.

Sebuah hadis dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW

bersabda, "Sungguh, jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil Jibril,

lalu berfirman: 'Aku sungguh mencintai si Fulan, cintailah ia!'. Maka ia pun dicintai

penghuni langit. Kemudian ia diterima di bumi. Sebaliknya jika Allah membenci

seorang hamba, maka Allah akan memanggil Jibril, lalu berfirman: 'Aku sungguh

membenci si Fulan, bencilah ia!'. Maka, Jibril pun membencinya dan berseru kepada

penduduk langit, 'Sungguh, Allah membenci si Fulan, maka bencilah ia'. Lalu ia pun

dibenci penghuni langit. Kemudian ia mendapatkan kebencian di bumi" (HR Bukhari,

Muslim, dan Tirmidzi). Naudzubillah mindzalik.

Begitulah sehingga sesungguhnya kebahagiaan tertinggi adalah ketika dicintai

oleh Sang Pemilik segala.  Hinggakan cinta pun berdatangan kepada kita dari segala

3

Page 4: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

penjuru, dari langit maupun dari bumi. Namun sebaliknya, bila sampai dibenci Allah,

itulah puncak kenestapaan hidup. Tiada lagi kerugian yang setanding dengannya.

Dalam bahasa arab ridho Allah ternyata dilafashkan dengan wajha Allah atau

wajah Allah. Sering kita dengar perumpamaan cari muka (wajah) maksudnya cari

perhatian. Demikian pula jika kita mencari wajah Allah atau perhatian Allah atau

yang lebih populer ridhoNya maka pasti ada yang mesti kita lakukan, telah dijelaskan

pada ayat di atas, yaitu memberikan haknya kerabat dekat, hak orang miskin, hak

orang yang sedang dalam perjalanan. Itulah sebagian cara yang ditunjukkan Allah

pada kita untuk mendapatkan ridhoNya disamping kita wajib selalu bertaqwa

padaNya, istiqomah dalam ibadah, dan masih banyak lagi yang bisa mengundang

RahmatNya bukan justru mendatangkankan murkaNya.

Meniti ridha allah swt

Seperti dalam Hadith Qudsi:

: ب�ب�ال�ئ�ي� ب�ر� ي�ص� ل�م� و� ائ�ي� ب�ن�ع�م� ك�ر� ي�ش� ل�م� و� ائ�ي� ض� ب�ق� ض�ى ي�ر� ل�م� م�ن� الله� ال� ق�

ائ�ي� و� س� ب#ا ر� ل�ي�ط�ل�ب� و� ائ�ي� م� س� ت�ح�ت� ج� ر� ل�ي�خ� ف�

Artinya:

“Allah berfirman kepada rasul SAW: Barangsiapa yang tidak ridha atas segala hukum

perintah, larangan, janji qadha dan qadar-Ku, dan tidak bersyukur atas segala nikmat-

nikmat-Ku, serta tidak sabar atas segala cobaan-Ku, maka keluarlah dari bawah

4

Page 5: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

langit-Ku yang selama ini engkau jadikan sebagai atapmu, dan carilah Tuhan lain

selain diri-Ku (Allah)”.

Muqaddimah

Ridho itu artinya rela, mencari Ridho Allah artinya mencari apa yang membuat  Allah

rela pada kita. Maka seorang yang memiliki prinsip hidup mencari ridho Allah adalah

mereka yang menuhankan Allah sekaligus memiliki prinsip Lailahaillallah. Dan siapa

yang memiliki filosofi Lailahaillallah dan mengucapkan dengan ikhlas ( mengerti dari

dalam hati ) Maka pasti ia akan masuk Syurga dan siapa diakhir kalamnya

mengucapkan kalimat Lailahaillallah pasti masuk syurga ( Sabda Nabi Muhammad ).

Tapi yang dimaksud mencari Ridho Allah itu tidak hanya sholat dan ibadah

dengan tekun dimasjid. Tidak hanya berzikir atau mengaji, namun memiliki makna

yang sangat luas. Ini menyangkut filosofi hidup, menyangkut ideologi.

Konskwensinya sangat luas, seorang yang mencari Ridho Allah maka ia akan

mengikuti apa yang diinginkan Allah, Ia akan banyak berbuat baik, berhati lembut,

tidak suka menyakiti perasaan saudara, menjaga keamanan sosial, banyak berkorban

untuk manusia dan titik akhirnya adalah memanifestasikan kehendak Allah. Sikap-

sikap baik yang membiaskan rahmat bagi semesta alam inilah yang menjadi

ukurannya.

Apa sebenarnya ridho Allah dijelaskan dalam Surat [Ar-Rum:38]

yang artinya: “Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang

5

Page 6: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

miskin dan orang-orang yang dalam perjalananan. Itulah yang lebih baik bagi orang

yang mencari keridhaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Memberikan hak orang yang dimaksud Allah bukan hanya bisa dilakukan oleh

orang yang kelebihan harta namun bisa dilakukan oleh orang yang sadar dan ikhlas

bahwa letak ketentraman hidup itu ada pada restu, ridho dan rahmat Allah. Boleh jadi

rezeki yang Allah berikan pada kita hanya pas untuk makan sehari hari dan biaya

hidup keluarga, namun ketika Allah telah berkenan memberi ridhoNya, rezeki yang

pas itu menjadi berkah, keluarga sakinah, hati tentram, keluarga sehat wal afiat, tidak

diberikan penyakit yang menguras rezeki kita, diberi keringanan beribadah, baik

sholat, zakat, sedekah, sehingga hari hari yang dilalui dalam hidup penuh dengan rasa

syukur.

Dengan mengetahui perngertian dan pemahaman tentang ridho, kita akan selalu

mengingat Allah karena apa yang kita lakukan ingin mendapatkan ridho Allah SWT

dan kita akan semakin tahu apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan ridho

Allah SWT.

II. Upaya Mendapat Ridho Allah SWT

Mengharap ridha Allah adalah desah dzikir setiap orang muslim. Ridha Allah 

adalah pakaian seorang mukmin yang melekat pada tubuhnya dalam kondisi apapun

yang menimpa pada dirinya. Sehingga  Rasulullah Saw pernah  mengajarkan satu doa

6

Page 7: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

pendek kepada sahabatnya. Allahumma inni a’uudzubika biridhooka min sakhatik.

(Ya Alllah, sesungguhnya aku berlindung kepada Ridha-Mu dari murkaMu).

Para ulama banyak membahas tentang ridha, apakah masuk katagori sunnah  

atau wajib. Syaikhul Islam Ibnu Taimuyah rahimullah mengambil kesimpulan, bahwa

hukum pokok ridha kepada taqdir adalah wajib, sebab orang yang tidak punya rasa

ridha kepada Allah, agama dan syariat, dan hukum-hukumnya, maka dia sudah jelas

dia bukan seorang muslim. Sedangkan kedudukannya yang tinggi adalah sunnah,

yaitu termasuk amalan orang–orang didekatkan kepada Allah.

Untuk memantapkan diri sekaligus mengharapkan ridha Allah Swt, Rasulullah

Saw sangat  menganjurkan untuk berdzikir, di dalam sebuah hadits dari Abu Salmah

r.a khadim Nabi saw, marfu’, sesungguhnya ia berkata., “ Rasulullah Saw bersabda,”

Barangsiapa membaca pada waktu pagi dan pada sore hari,   Radhitu billahirabba),

wa bil islami dina(n) wa Muhammadin nabiyyaw wa rasulaa(n). (Aku ridha Allah

sebagai Rab ku, dan Islam sebagai  agama-ku,  dan Muhammad sebagai Nabi dan

Rasulku) wajiblah Allah meridhai dia (HR Abu Dawud, Turmuzi, Nasai dan al

Hakim).

Zikir ini adalah pernyataan sikap setiap muslim, perlu direnungkan dan

diwujudkan. Renungan yang dapat diperpanjang seakan-akan la-utan tidak bertepi

dan diwujudkan dalam amal setiap denjut jantung dn setiap hirupan nafas sampai

nafas yang terakhir. Mari kita coba merenungan dalam kolom yang singkat  ini.

7

Page 8: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

Ridha Allah mengandung arti ridha mencintaiNya semata, ridha menyembahnya

semata, takut dan berharap kepadanya, merendahkan diri kepadanya, beriman kepada

pengaturan dan menyukainya, bertawakkal dan meminta pertolongan kepadaNya, dan

ridha kepada apa yang telah diperbuatnya, maka inilah yang dimaksud dengan ridha

kepada Allah. Hal ini sesui dengan firman Allah Swt. “Jikalau mereka sungguh-

sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan

berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, “ (Qs At Taubah :59)

Ridha dengan Islam sebagai agama artinya apa saja yang di dalam Islam, baik

berupa hukum perintah dan larangan, maka sesungguhnya kita meridhainya se-cara

kseluruhan, tanpa ada rasa rasa keberatan barang sedikitpun dalam diri kita untuk

menerimanya, melainkan kita pasrah mene-rima nya dengan hal tersebut de-ngan

lengkap. Kita tetap tegar dengan prinsip ini meskipun harus bertentangan dengan

kesenangan pribadi, meskipun sebagian besar manusia menyalahinya, meskipun kita

dalam pengembaraan, dan mes-kipun kita banyak musuh karenanya.

Ridha kepada nabi Muhammad Saw sebagai nabi artinya kita harus beriman

kepadanya, patuh kepadaNya, dan pasrah kepadanya, dan hendaknya beliau Saw

harus kita  pentingkan daripada diri anda sendiri. Untuk itu seandainya beliau Saw

masih ada, kemudian ada sebuah anak panah yang melesat mengarah padanya, kita

wajib melindunginya meskipun mengorbankan nyawa kita sendiri. Kita rela mati

membelanya. kita ridha dengan tuntunan dan sunnahnya. Jika ridha kepada sun-

8

Page 9: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

nahnya, berarti kita tidak mau me-rujuk kepada siapapun, kecuali hanya kepadanya

dan tidak pula meminta keputusan hukum, kecuali hanya kepadanya.

Ridha kepada Allah, ridha kepada Islam dan ridha kepada Nabi Muhammad

merupakan satu kesatu-an yang utuh. Tidaklah mungkin ridha kepada Allah tetapi

tidak berislam dan bernabikan Muhammad seperti laiknya orang Nasrani. Begitu juga

ridha dengan Islam tetapi tidak patuh Allah dan mengangkat nabi lain seperti kaum

Ahmadiyah. Tidaklah mungkin ridha kepada Rasulullah tetapi masih meragukan

perintah dan larangan Allah swt yang termuat di dalam Al Qur’an seperti pemahaman

agama dilingkungan Intelektual yang tergabung Jaring-an Islam Liberal.

Seorang Muslim senantiasa mengharapkan Ridho Allah dalam setiap sepak

terjang aktifitasnya. Sebab ia tahu bahwa hanya dengan memperoleh Ridho Allah

sajalah hidupnya menjadi lurus, terarah dan benar. Seorang Muslim yang mengejar

Ridho Allah berarti menjadi seorang beriman yang ikhlas. Orang yang ikhlas dalam

beramal merupakan orang yang tidak akan sanggup diganggu apalagi dikalahkan oleh

syetan.

Allah menjamin hal ini berdasarkan firmanNya dimana dedengkot syetan saja,

yakni Iblis, mengakui ketidak-berdayaannya menyesatkan hamba-hamba Allah yang

mukhlis.

ض� ر�� األ� ف�ي �ه�م� ل �ن� �ن ي �ز� أل� �ي �ن �ت غ�و�ي

� أ �م�ا ب ب� ر� ق�ال�

9

Page 10: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

ل�ص�ين� �م�خ� ال �ه�م� م�ن �اد�ك� ع�ب �ال� إ �ج�م�ع�ين� أ �ه�م� �ن غ�و�ي� و�أل�

”Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat

pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka

bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba

Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS Al-Hijr ayat 39-40)

Orang-orang yang telah menjadikan Ridho Allah semata sebagai tujuan

hidupnya tidak mungkin dapat disimpangkan dari jalan yang benar.  Mereka tidak

mempan di-iming-imingi dengan kenikmatan apapun di dunia ini. Sebab mereka

sangat yakin bahwa kenikmatan jannah (surga) yang Allah janjikan bagi mereka tidak

bisa disetarakan apalagi dikalahkan oleh kenikmatan duniawi bagaimanapun

bentuknya. Harta, tahta maupun wanita tidak mungkin mereka dahulukan daripada

kenikmatan ukhrawi surgawi yang Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa

sallam sendiri gambarkan sebagai berikut:

ق�ال� �ه� ع�ن �ه� الل ض�ي� ر� ة� �ر� ي ه�ر� �ي ب� أ ع�ن�

الل�ه ق�ال� �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ه� الل س�ول� ر� ق�ال�

ت�  � أ ر� �ن5 ع�ي ال� م�ا �ح�ين� الص�ال �اد�ي �ع�ب ل �ع�د�د�ت� أ

ر9 �ش� ب ق�ل�ب� ع�ل�ى خ�ط�ر� و�ال� م�ع�ت� س� �ذ�ن5 أ و�ال�

10

Page 11: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:

Allah berfirman: “Aku telah sediakan untuk hamab-hambaKu yang sholeh apa-apa

yang tidak pernah mata memandangnya, dan tidak pernah telinga mendengarnya dan

tidak pernah terbersit di dalam hati manusia.” ( HR Bukhary)

 Hamba-hamba Allah yang mukhlis kebal terhadap berbagai ancaman manusia

berupa siksa dan penderitaan duniawi apapun, karena bagi mereka tidak ada yang

lebih menakutkan daripada ancaman Allah berupa siksa dan penderitaan hakiki di

dalam neraka akhirat kelak. Mereka memiliki sikap seperti sikap para tukang sihir

Fir’aun yang semula loyal kepada penguasa zalim tersebut, namun setelah

menyaksikan betapa unggulnya kekuatan Allah lewat performa NabiNya Musa, maka

akhirnya mereka bertaubat. Mereka selanjutnya meninggalkan (baca: baro’ alias

berlepas diri dari) Fir’aun dan tidak menghiraukan ancamannya bagaimanapun

bentuknya:

�ق�ط�ع�ن� أل� �م�ون� �ع�ل ت و�ف� ف�ل�س� ح�ر� الس� �م� �م�ك ع�ل �ذ�ي ال �م� ك �ير� �ب �ك ل �ه� �ن إ �م� �ك ل �ذ�ن� آ �ن� أ �ل� ق�ب �ه� ل �م� �ت �م�ن آ ق�ال�

�ط�م�ع� ن �ا �ن إ �ون� �ب �ق�ل م�ن �ا �ن ب ر� �ل�ى إ �ا �ن إ �ر� ض�ي ال� �وا ق�ال �ج�م�ع�ين� أ �م� �ك �ن �ب ص�ل� و�أل� ف9 خ�ال� م�ن� �م� �ك ل ج� ر�

� و�أ �م� �ك �د�ي �ي أ

�ين� �م�ؤ�م�ن ال و�ل�� أ �ا �ن ك �ن� أ �ا �ان خ�ط�اي �ا Nن ب ر� �ا �ن ل �غ�ف�ر� ي �ن� أ

”Fir`aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku

memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang

mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui

(akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu

11

Page 12: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya". Mereka berkata: "Tidak

ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan

kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni

kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman". (QS

Asy-Syuara ayat 49-51)

Orang-orang yang sibuk menggapai Ridho Allah semata dalam hidupnya sangat

meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang patut di jadikan prioritas utama kecintaan,

kepatuhan dan rasa takut. Mereka berusaha untuk selalu mendahulukan Allah dalam

setiap gerak-gerik hidupnya. Mereka sangat benci menyekutukan atau menduakan

apalagi men-tigakan Allah, Rabbul’aalamiin. Sebab mereka sangat yakin bahwa

Allah sajalah Raja di langit dan Raja di bumi. Sehingga dalam menyerahkan

kecintaan, kepatuhan atau rasa takut kepada selain Allah mereka tidak akan pernah

mau menyetarakan apalagi mendahulukan selain Allah. Sikap mereka kepada para

pemimpin dan pembesar dunia adalah sikap yang sangat proporsional. Mereka hanya

mau mentaati pemimpin yang senantiasa mengajak kepada meraih Ridho Allah juga.

Namun bila pemimpin yang ada malah mengalihkan mereka dari mengejar Ridho

Allah, maka bagi orang-orang mukhlis Ridho Allah jauh lebih utama didahulukan.

Kaum mukhlisin hanya meyakini bahwa jalan hidup yang sepatutnya dilalui

hanyalah jalan hidup yang mendatangkan keridhoan Allah. Sedangkan Allah telah

menegaskan bahwa hanya Islam-lah jalan hidup atau dien yang diridhaiNya.

12

Page 13: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

 

م� ال� �س� اإل� �ه� الل �د� ن ع� الد�ين� �ن� إ

”Sesungguhnya dien atau agama atau jalan hidup (yang diridhai) di sisi Allah

hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19)

Sedemikian yakinnya kaum mukhlisin akan kebenaran pernyataan Allah di atas,

sehingga di dalam hati mereka tidak tersisa lagi cadangan kepercayaan akan jalan

hidup lainnya. Sebab semua jalan hidup lainnya bukan dari Allah yang mereka

senantiasa kejar keridhaanNya. Jalan hidup lainnya hanyalah jalan hidup palsu

bikinan manusia yang seringkali dihiasi dengan nafsu dan sikap zalim serta

keterbatasan ilmu alias jahil atau bodoh. Orang-orang mukhlis tidak lagi menyisakan

di dalam diri mereka kepercayaan akan Liberalisme, Pluralisme, Sekularisme,

Kapitalisme, Sosialisme, Komunsime, Humanisme, Hedonisme apalagi Demokrasi.

Semua jalan hidup itu bagi mereka tidak menjamin akan mendatangkan keridhoan

Alllah. Padahal mereka sudah sangat yakin bahwa hidup tanpa keridhoan Allah

adalah kehidupan yang merugi dan penuh ke-sia-siaan.

Kaum mukhlisin hanya meyakini bahwa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa

sallam merupakan satu-satunya teladan dan prototype sempurna yang wajib

diteladani segenap sepakterjang perjuangannya. Bilamana menempuh

jalan uswah tersebut berakibat kepada munculnya kehidupan yang penuh kesulitan

13

Page 14: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

dan jalan mendaki, maka mereka dengan rela hati akan menempuhnya. Bila karena

meneladani Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.

Mereka harus mengalami pengucilan dan stigma negatif dari kebanyakan

manusia, maka mereka dengan sabar terus menempuhnya. Tidak sedikitpun rayuan

dan iming-iming maupun ancaman dan black campaign fihak musuh dapat

menyimpangkan mereka dari jalan hidup teladan utama ini. Karena

kaummukhlisin sangat yakin bahwa menegakkan sunnah Nabi shollallahu ’alaih wa

sallam merupakan satu-satunya jalan untuk meraih keridhoan Allah.

�ة5 ن ح�س� و�ة5 س�� أ �ه� الل س�ول� ر� ف�ي �م� �ك ل �ان� ك �ق�د� ل

ا   Uير� �ث ك �ه� الل �ر� و�ذ�ك �خ�ر� اآل� �و�م� �ي و�ال �ه� الل ج�و �ر� ي �ان� ك �م�ن� ل

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam  itu

suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab ayat

21”

Sedangkan meninggalkan sunnah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam hanya akan

mengantarkan mereka kepada kesenangan sementara dunia namun mengakibatkan

penderitaan abadi dan hakiki di dalam kehidupan akhirat kelak nanti. Apalah artinya

”seolah berjaya” sebentar di dunia untuk kemudian merugi dan menyesal selamanya

14

Page 15: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

di akhirat. Lebih baik bersabar sebentar di dunia untuk menikmati kesenangan dan

kebahagiaan sejati lagi abadi di kampung halaman jannatun-na’iim.

Maka para pemburu Ridho Allah setiap hari senantiasa memperbaharui

komitmen mereka dengan mengikrarkan di dalam dirinya kalimat “Aku ridha Allah

sebagai Rabb dan Al-Islam sebagai dien (jalan hidup) dan Muhammad shollallahu

’alaih wa sallam sebagai Nabi”. Pengulangan ikrar harian ini menjadi sangat penting

sebab ia merupakan salah satu jalan untuk memastikan bahwa Ridho Allah menyertai

mereka ketika sudah berjumpa Allah di hari Kiamat atau hari Berbangkit.

Demikianlah anjuran Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam kepada

ummatnya sebagaimana diterangkan di bawah ini: 

�م�س�ي ي و�ح�ين� �ح� �ص�ب ي ح�ين� �ق�ول� ي 9 �م ل م�س� �د9 ع�ب م�ن� م�ا �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ه� الل س�ول� ر� ق�ال�

ح�قYا �ان� ك �ال� إ Yا �ي �ب ن �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �م�ح�م�د9 و�ب Uا د�ين � م ال� �س� �اإل� و�ب Yا ب ر� �ه� �الل ب ض�يت� ر� ات9 م�ر� ث� �ال� ث

�ام�ة� �ق�ي ال �و�م� ي �ه� ض�ي �ر� ي �ن� أ �ه� الل ع�ل�ى

Bersabda Rasulullah saw: “Tidak ada seorang Muslim yang membaca di pagi hari

dan di sore hari sebanyak tiga kali “Aku ridha Allah sebagai Rabb dan Al-Islam

sebagai dien (jalan hidup) dan Muhammad sebagai Nabi”, kecuali Allah pasti

meridhainya pada hari Kiamat.” (HR Ahmad)

�ق�ول� ي �د9 ع�ب و�� أ ان9 �س� �ن إ و�

� أ 9 �م ل م�س� م�ن� م�ا ق�ال� �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ي� �ب الن ع�ن�

Yا �ي �ب ن �م�ح�م�د9 و�ب Uا د�ين � م ال� �س� �اإل� و�ب Yا ب ر� �ه� �الل ب ض�يت� ر� �ح� �ص�ب ي و�ح�ين� �م�س�ي ي ح�ين�

15

Page 16: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

�ام�ة�   �ق�ي ال �و�م� ي �ه� ض�ي �ر� ي �ن� أ �ه� الل ع�ل�ى ح�قYا �ان� ك �ال� إ

Bersabda Rasulullah saw: “Tidak ada seorang Muslim atau seorang manusia atau

hamba yang membaca di sore hari dan di pagi hari: “Aku ridha Allah sebagai Rabb

dan Al-Islam sebagai dien (jalan hidup) dan Muhammad sebagai Nabi”, kecuali

Allah pasti meridhainya pada hari Kiamat.” (HR Ibnu Majah).

Cara meraih cinta Allah SWT

Mari kita cermati ayat di bawah:

"Katakanlah (ya Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah

aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa dosamu." (Ali Imran:31).

Dari ayat tersebut kita ketahui bahwa bukti kecintaan kita kepada Allah SWT

yaitu dengan mengikuti Rasulullah Saw. Ini bermakna mematuhi dan menaati segala

perintah dan larangan yang telah dicontohkan olehnya. Meski terdengar mudah,

tentunya tidaklah mudah. Tapi semua itu bisa dilatih dengan komitmen yang tinggi

hingga akhirnya menjadi pembiasaan. Paksakan diri untuk selalu melaksanakan

amalan-amalan yang disenangi Allah dan rasul-Nya.

Untuk melatih diri ada beberapa hal yang perlu disiapkan, yaitu:

1) Ada tekad

16

Page 17: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

Untuk menjadi hamba yang dicintai Allah mestilah disertai degan tekad yang

kuat. Tanpa adanya tekad dan kemauan yang kuat mustahil kita bisa meraih

keutamaan tersebut.

2) Ada target

Usahakan membuat To Do List setiap hari. Daftarkan amal-amal yang dicintai

Allah, lalu targetkan untuk mengamalkannya setiap hari di sela-sela aktivitas

harian lainnya yang disesuaikan dengan kemampuan diri.

3) Ada sarana pendukung

Sarana pendukung bisa berupa buku-buku agama dan inspiratif, berteman atau

berada dalam jamaah yang punya motivasi dan tujuan yang sama.

4) Ada kesungguhan

Bersungguh-sungguh hingga segala rintangan seperti rasa malas dapat diatasi.

5) Maksimal

Sempurnakan setiap kali beramal. Jangan setengah-setengah.

6) Iringi dengan doa

Agar mendapat pertologan dari Allah SWT untuk menjadi hamba yang

dicintai-Nya.

17

Page 18: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

Cara Agar Dicintai Allah

" Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa, orang yang kaya, dan orang

yang tidak pamer." (HR. Muslim)

Setiap kita pasti menginginkan dicintai oleh Allah. Karena, jika Allah mencintai

kita, maka kebahagiaan di dunia dan di akhirat akan kita raih. Pertanyaannya,

bagaimanakah caranya agar kita bisa dicintai oleh Allah? Jika kita merujuk kepada

hadits Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan diatas, maka ada 3 cara agar

bisa dicintai Allah.

Pertama, menjadi orang yang bertakwa, Ali bin Abi Thalib memberikan batasan

ciri-ciri orang yang bertakwa: 

1) Merasa takut kepada Allah. Takut kepada Allah berbeda dengan ketakutan

kita kepada makhluk, jika kita takut kepada harimau maka kita akan

menjauhinya. Namun, jika kita takut kepada Allah maka kita harus

mendekati-Nya dengan senantiasa meningkatkan kualitas ketaatan dan

menjauhi kemaksiatan. Efek positif dari rasa takut ini, maka akan muncul

sikap hati-hati dalam berbuat, sehingga perbuatan kita tidak akan seenaknya,

namun akan penuh pertimbangan. 

2) Tadabbur Al-Quran. Tadabbur artinya membaca Al-Quran disertai dengan

memahami isinya. Al-Quran berisi pedoman dan petunjuk hidup, maka agar

18

Page 19: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

hidup ini selaras dan sesuai dengan kehendak Allah, salah satu caranya

adalah dengan mengikuti petunjuk dari Al-Quran.

3) Qanaah dalam hidup. Qanaah artinya merasa cukup dengan nikmat

diberikan Allah. Sehingga hidup penuh dengan rasa syukur. Qanaah bukan

berarti pasif, tapi aktif dalam berikhtiar, fokus dan bersungguh-sungguh

dalam beramal, namun untuk hasil sepenuhnya diserahkan kapada Allah.

4) Bersiap-siap menghadapi kematian. Orang yang bertakwa senantiasa ingat

mati, sehingga hidupnya menjadi produktif dalam beramal sebagai bekal

kepulangannya. Tiada waktu untuk leha-leha dan bermalas-malasan, karena

dia tahu bahwa maut pasti akan datang sewaktu-waktu. Baginya, waktu

adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan untuk

memperbanyak amal ibadah. Rasulullah SAW bersabda 

"Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara lagi : Hidupmu sebelum

matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, mudamu

sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu." (HR. Baihaqi dari Ibnu Abbas).

Kedua, menjadi orang yang kaya. Menurut Rasulullah SAW bahwa orang yang

kaya akan dicintai oleh Allah. Namun, yang dimaksud kaya disini adalah kaya hati

dan bukanlah kaya dengan materi dunia. Rasulullah SAW bersabda, 

"Bukanlah orang yang kaya itu dengan banyaknya harta, namun orang kaya itu adalah

kaya jiwa / hati." (HR. Bukhari). 

19

Page 20: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

Orang yang kaya hati, maka hidupnya akan lapang dan tidak merasa sempit,

meskipun hidupnya sederhana. Harta dunia tidak menjamin akan ketenangan dan

kebahagian hidup, bahkan boleh jadi menjadi penyebab kegelisahan dalam hidup jika

didapatkan dengan cara yang tidak halal sehingga tidak ada keberkahan dalam

hartanya bahkan akan menjauhkan diri dari Allah. Na’udzubillah min dzalik.

Ketiga, hidup tidak pamer alias ikhlas. Orang yang dicintai Allah akan beramal

hanya untuk yang dicintainya, bukan untuk makhluk yang fana’. Beramal bukan

untuk dipuji, dihormati, dan dihargai oleh selain Allah. Namun, semua itu dia

kerjakan untuk Allah semata. Syaikh Muhammad Salim bin ‘Id Al-Hilali dalam

kitabnya "Bahjatun-Nazhirin (Syarh Riyadhush-shalihin)" menyebutkan, ada dua

syarat sahnya suatu diterima, yaitu ikhlas dan sesuai dengan sunah Rasulullah. Ikhlas

yaitu beramal hanya mengharap keridlaan Allah. Allah SWT berfirman, 

"Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan

mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan

supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah

agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5). 

Sedangkan, sesuai dengan sunah yaitu jika amal itu harus sesuai dengan contoh

Rasul (tidak seenaknya apalagi ngarang sendiri). Dua syarat ini termasuk perkara

yang mutawaliat, yakni perkara yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu

20

Page 21: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

dengan yang lainnya. Dengan demikian amal itu tidak cukup hanya ikhlas tapi juga

harus sesuai dengan contoh Rasul dan begitupun sebaliknya.

Inilah di antara upaya kita agar bisa meraih cinta Allah dengan terus berupaya

agar bisa menjadi pribadi takwa, kaya akan jiwa/hati, dan ikhlas dalam beramal.

Semoga Allah memberkahi dan meridlai ikhtiar kita ini. Amin. Wallahu a’lam

bishshawwab.

Beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan mendapat ridho Allah, yang

kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah

yang maha hidup, yang tiada tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala

amalan kita. Sesungguhnya ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

1) Taubat

“Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah

akan mengampuninya” HR. Muslim, No. 2703. ” Sesungguhnya Allah Azza wa

jalla menerima taubat seorang hamba seluruh ruh belum sampai ke

ketenggorokan”.

2) Keluar Untuk Menuntut Ilmu

“Barangsiapa enempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah

memudahkan baginya debgan (ilmu) itu jalan menuju surga” HR.Muslim

No.2699.

21

Page 22: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

3) Senantiasa Mengingat Allah SWT

“Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci

disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada

mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu

kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian.

Mereka berkata:”Tentu”, lalu beliau bersabda: (Zikir kepada Allah Ta’ala)” HR

At Turmidzi No.3347.

4) Berbuat yang ma’ruf dan menunjukkan jalan kebaikan

“Setiap yang ma’ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan

kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya “ HR.Bukhari Juz

X/No.374 dan Muslim No 1005.

5) Berda’wah di jalan Allah

“Barangsiapa mengajak kebaikan (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan),

maka baginya pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala

mereka sedikitpun” HR Muslim No.2674.

6) Mengajak yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar

“Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaklah ia

mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika ia tak mampu maka dengan

22

Page 23: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah

selemah-lemahnya iman” HR Muslim No 804.

7) Membaca Al Qur’an

“Bacalah Al Qur’an karena sesungguhnya ia akan datag pada hari kiamat untuk

memberikan syafa’at kepada pembacanya” HR.Muslim No 49.

8) Mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan

mengajarkannya” HR Bukhari, Juz IX/No 66.

9) Menyebarkan salam

“Kalian tak akan masuk surge sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman

(sempurna) sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukkan suatu amalan

yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih saying siantara kalian?

(yaitu) sebarkanlah salam” HR Muslim No 54.

10) Mencintai karena Allah

23

Page 24: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

“Sesungguhnya allah Ta’ala berfirman pada hari kiamat: (Di manakah orang-

orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini aku akan menaunginya

dalam naungan –Ku pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku} HR

Muslim No 2566.

11) Membesuk orang sakit

“Tiada orang muslimpun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi

hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan

apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan bersholawat kepadanya

hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga” HR.

Tirmidzi No 969.

12) Membantu melunasi hutang

“Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan maka Allah akan

meringankan bebannya di dunia dan di akhirat” HR Muslim , No 2699.

13) Menutup aib orang lain

“tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah

akan menutup aibnya di hari kiamat” HR Muslim No 2590.

24

Page 25: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

14) Menyambung tali silaturahmi

“Silaturahmi itu tergantung di Arsy (singgasana Allah) seraya

berkata:”Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung

hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskan maka Allah akan

memutuskan hubungan dengannya”. HR Bukhari, Juz X/No.423 dan HR

Muslim No 2555.

15)Berakhlak yang baik

“Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan

manusia ke dalam surge, maka beliau menjawab;” Bertakwa kepada Allah dan

berbudi pekerti baik” HR Tirmidzi No 2003.

16) Jujur

“Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukkan kepda

kebaikan, dan kebaikan menunjukkan jalan menuju surge” HR Bukhari Juz

X/No 423 dan HR Muslim No 2607.

17) Menahan marah

“Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak

pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan

menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai” HR Tirmidzi No 2022.

25

Page 26: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

18) Membaca doa penutup majlis

“Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya

kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca doa (maha suci

engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah

(Tuhan) yang berhak disembah kecuali engkau, aku memohon ampun dan

bertaubat kepada-Mu) melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia

berada di maslis tersebut” HR Tirmidzi, Juz III/N0 153.

19) Sabar

“Tidaklah suatu musibah menimpa seorag muslim baik berupa malapetaka,

kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri

yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-

kesalahannya” HR Bukhari, Juz X/No 91.

20) Berbakti kepada kedua orang tua

“Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka! Kemudian ditanyakan: Siapa ya

Rasulullah? Beliau bersabda: (Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya

atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surge) HR.

Muslim No 2251.

26

Page 27: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

27

Page 28: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

KESIMPULAN

Ridha secara bahasa menerima dengan suka hati, secara istilah diartikan sikap

menerima atas pemberian dan anugerah yang diberikan oleh Allah dengan di iringi

sikap menerima ketentuan syariat Islam secara ikhlas dan penuh ketaatan, serta

menjauhi dari perbuatan buruk (maksiyat), baik lahir ataupun bathin.

Tingkatan ridha terdiri dari beberapa tingkat yaitu : Ridhâ al-muhsinîn ; Ridhâ

al-Syuhadâi ; Ridhâ al-shiddîqîna ; Ridhâ al-muqarrabîn. Seorang Muslim senantiasa

mengharapkan Ridho Allah dalam setiap sepak terjang aktifitasnya. Sebab ia tahu

bahwa hanya dengan memperoleh Ridho Allah sajalah hidupnya menjadi lurus,

terarah dan benar. Seorang Muslim yang mengejar Ridho Allah berarti menjadi

seorang beriman yang ikhlas. Orang yang ikhlas dalam beramal merupakan orang

yang tidak akan sanggup diganggu apalagi dikalahkan oleh syetan.

Untuk melatih diri ada beberapa hal yang perlu disiapkan, yaitu: Ada tekad,

Ada target, Ada sarana pendukung, Ada kesungguhan, Maksimal, Iringi dengan doa.

Cara Agar Dicintai Allah yaitu : Pertama, menjadi orang yang bertakwa; Kedua,

menjadi orang yang kaya; Ketiga, hidup tidak pamer alias ikhlas.

Beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan mendapat ridho Allah, yang

kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih yaitu : Taubat, Keluar Untuk

Menuntut Ilmu, Senantiasa Mengingat Allah SWT, Berbuat yang ma’ruf dan

menunjukkan jalan kebaikan, Berda’wah di jalan Allah, Mengajak yang ma’ruf dan

28

Page 29: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

mencegah yang mungkar, Membaca Al Qur’an, Mempelajari Al Qur’an dan

mengajarkannya, Menyebarkan salam, Mencintai karena Allah, Membesuk orang

sakit, Membantu melunasi hutang, Menutup aib orang lain, Menyambung tali

silaturahmi, Berakhlak yang baik, Jujur, Menahan marah, Membaca doa penutup

majlis, Sabar, Berbakti kepada kedua orang tua

29

Page 30: UPAYA MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLAH

DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an

http://jajaka-aja.blogspot.com/2012/01/materi-aqidah-akhlak-tentang-adil-rida.html

http://rijalulfickry.blogspot.co.id/2012/08/bagaimana-mencari-ridho-allah-swt.html

http://lulukbsdoadansholawat.blogspot.co.id/2012/04/menggapai-ridho-allah-swt.html

https://bening1.wordpress.com/2008/03/13/ridho-allah/

http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-untuk-memperoleh-

ridho-allah.htm#.VlcqKPZS3IU

30