UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI...

138
UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI SINGAPURA DALAM PELAYANAN WARGA NEGARA INDONESIA (WNI) DAN PERLINDUNGAN TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA BERMASALAH (TKI-B) DI SINGAPURA ANTARA TAHUN 2011 - 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Dendy Perwira D. Satria 1110113000086 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI...

Page 1: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI)

DI SINGAPURA DALAM PELAYANAN WARGA NEGARA

INDONESIA (WNI) DAN PERLINDUNGAN TERHADAP TENAGA

KERJA INDONESIA BERMASALAH (TKI-B) DI SINGAPURA

ANTARA TAHUN 2011 - 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Dendy Perwira D. Satria

1110113000086

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

Page 2: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

UPAYA KEDWAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI SINGAPUM DALAM

PEI,,AYANAN I|IARGA NEGAM INDONESIA (ITIND DAN PERLINDUNGAN

TERHADAP TENAGA KERJA BERMASAI-AH €KI-B) DI SINGAPUM

ANTA\A TAHW 2ot I - 2ots

1. Merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas lslam Negeri rufN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudiagr hari terbukti bahwa karya saya'ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerirna sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

arta. 3l Mei 2017

)

3.

ffiw.enaerlsosoosod

Eidy Perwiia unrra Satria

Page 3: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPS I

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan mahasiswa:

Nama : DendY Penvira Dhira Satria

NIM : 1110113000086

Program Studi : Hubunlan Internasional

telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judut:

UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI SINGAPURA

DALAM PELAYANAN WARGA NEGARA INDONESI,A (WND DAN

PERLINDLINCAN TERHADAP TENAGA KERIA BERMASALAH (TKI-B)

DI SINGAPURA ANTARA TAHUN 2O1I . 2015

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta,3l Mei 2017

Menyetujui,

Pembimbing Skripsi

Drs.-Aiyub Mohsin, MA

NIP.020001540

ilt

Page 4: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi

UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI SINGAPURA

DALAM PELAYANAN WARGA NEGARA INDONESIA (WND DAN

PERLINDIINGAN TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA

BERMASALAH (TKr-B) DI SINGAPURA ANTARA TAHLIN 20tt - 2015

OlehDendy Perwira Dhira Satria

1 101 13000086

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullatr Jakarta pada tanggal

..........2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Sekretaris Sidang

nguji I,

Irfan R.

NIP.utagalung L.L.M

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada

tanggal...... .................2017 .

tv

NIP.

Page 5: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

v

ABSTRAKSI

Hubungan bilateral yang dilakukan Indonesia dengan Singapura telah

berlangsung lama dan telah diterapkan juga ke bidang ekonomi dan

ketenagakerjaan. Fokusnya pada bidang penempatan Tenaga Kerja lintas Negara

dilakukan, yang lebih didominasi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk

mengadu peruntungan di negeri jiran tersebut. Beberapa faktor pendorong TKI

memilih Singapura ialah kondisi geografis dan demografi yang memiliki beberapa

persamaan dan kedekatan. Dengan semakin banyaknya penempatan TKI ke

Singapura maka dalam hal ini Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kedutaan

Besar Republik Indonesia (KBRI) sebagai garda terdepan di Luar Negeri dengan

perwakilan Pemerintah Singapura yakni Ministry of Man Power (MOM).

Senantiasa bekerjasama dengan badan terkait baik di Indonesia maupun Singapura

seperti Badan Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) .

KBRI sesuai dengan fungsi dan tanggungjawabnya, akan bekerja

semaksimal mungkin dalam pelayanan WNI dan memberikan perlindungan

terhadap TKI Bermasalah (TKI-B) di Singapura agar haknya terpenuhi oleh

Hukum Singapura. Yang mana Hukum Singapura yang establish dengan

perundang-undangan mengatur Tenaga Kerja asing termasuk TKI. KBRI

melakukan diplomasi komunikasi aktif dengan instansi terkait, apabila terdapat

kasus yang diadukan WNI maupun TKI. Apabila terdapat kasus hukum pidana

atau berat KBRI akan melakukan pendampingan dengan bekerjasama pengacara

setempat hingga pembacaan vonis hukuman termasuk pembelaan setiap

persidagangan pengadilan.

Kata Kunci: WNI, TKI Bermasalah (TKI-B), KEMLU RI, MOM Singapura, KBRI

Singapura, BNP2TKI, diplomasi bilateral, pelindungan hukum dan pelayanan

Page 6: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Dzat yang paling agung

Allah SWT yang telah melimpahkan Rahman dan Rahiem-Nya serta shalawat dan

salam tetap tercurah kepada junjungan kita dan penghulu kita Nabi Muhammad

SAWW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura dalam Pelayanan Warga

Negara Indonesia (WNI) dan Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Indonesia

Bermasalah (TKI-B) di Singapura Tahun 2011-1015” dengan baik.

Adapun tujuan penyusunan skripsi ini ialah untuk memenuhi tugas akhir

dan untuk memenuhi syarat wajib kelulusan bagi mahasiswa/i Program Studi

Hubungan Internasional FakultasI lmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sadar betul bahwa dibalik keberhasilan penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, dari lubuk hati yang terdalam, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak M Adian Firnas, SIP, MSi,sebagai Ketua Program Studi Hubungan

Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dosen Pengampu Mata Kuliah

Seminar Proposal penulis, di mana di samping kesibukannya membantu

mengarahkan penulis dalam mengerjakan Proposal Skripsi hingga penelitian

ini dianggap layak untuk dilanjutkan ke bimbingan skripsi.

2. Bapak Duta Besar Drs. Aiyub Mohsin, MA sebagai dosen pembimbing yang

dengan kebijaksanaan sikap, kedalaman ilmu dan pengalaman pada dunia

diplomatik yang telah memotivasi penulis untuk kelak dapat mengikuti jejak

kariernya. Serta kepadatan aktifitasnya telah menyempatkan dan memberikan

waktunya kepada penulis dalam rangka mengarahkan dan membimbing

penulis untuk terus bersemangat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

3. Bapak/Ibu Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen-dosen

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, lebih khusus lagi segenap dosen

Page 7: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

vii

Program Studi Hubungan Internasional, yang banyak membimbing,

mengarahkan, serta mendidik penulis dengan sabar selama menjalani studi.

4. Teristimewa kepada orangtua tercinta dan tersayang yaitu Papa Drs. H. Eddy

Murdiyono, SH., MH dan mama RA Hj. Deasy Dewantara yang selalu

memanjatkan doa bagi penulis sebagai anak semata wayangnya. Sebab ridho,

kesabaran dan motivasinya agar penulis dapat menyelesaikan studi dengan

baik dan tepat pada waktunya. Semoga beliau berdua diberikan kesehatan

yang paripurna dan menemani penulis hingga menjadi seorang diplomat kelak.

Serta bangga terhadap totalitas dan usaha keras penulis dalam menjalani studi

di kampus tercinta ini.

5. Teman-teman program studi Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta

angkatan 2009, dan terkhusus 2010 (kelas A, B, dan Internasional), 2011,

2012, 2013, 2014 dan juga 2014 yang selalu mengingatkan dan memotivasi

penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini. Serta membantu

penjelasan tambahan saat penulis mengambi kelas untuk mengulang atau

mengambil mata kuliah yang belum diambil.

6. Para Sahabat HI angkatan 2010 yang telah membuat geng untuk kumpul-

kumpul seperti Khairul Rizal, Fahmi Ramhani, Fatahillah, Whisnu

Mardiansyah, Eko Nordiasnyah dan M. Khairurrasyid yang telah membuat

keseruan dalam berteman serta menyelesaikan tugas kuliah. Tidak lupa kepada

sahabat di luar perkuliahan antara lain M.Haikal Hamdi, M. Reza, M.Yardho,

M.Giri Farras, Ali Ridho Alhaddad serta teman-teman lainnya yang telah

mendoakan dan mendukung penulis

7. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata „KKN Akrab” UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2014 di Desa Pagedangan Ilir Kronjo Tangerang, di mana tempat

penulis dalam mengaplikasikan ilmu dan pengalaman pada program

pengabdian masyarakat

Page 8: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

viii

Terakhir, mengingat segala keterbatasan pengalaman dan pengetahuan,

penulis menyadari masih banyak kekurangannya dalam penulisan skripsi ini.

Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi

pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 31 Mei 2017

Dendy Perwira Dhira

Satria

Page 9: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A Pernyataan Masalah……………………………………………. 1

B Pertanyaan Masalah…………………………………………… 10

C Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………… 11

D Tinjauan Pustaka………………………………………………... 12

E Kerangka Teori…………………………………………………. 15

F Metode Penelitian………………………………………………. 20

G Sistematik Penulisan…………………………………………… 21

BAB II Hubungan Indonesia – Singapura

A Sejarah Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura28

B Kerjasama Indonesia – Singapura di berbagai

Bidang……………………………………………………………34

C Peningkatan Kerja Sama Indonesia – Singapura di Bidang

Ketenagakerjaan …………………………………………………40

BAB III Bentuk – Bentuk Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah

Indonesia (TKI-B) di Singapura

A Kondisi dan Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia di Singapura…43

1 Permasalahan Hukum Kasus Perdata……………………………....44

2 Permasalahan Hukum Kasus Pidana………………………………57

Page 10: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

x

BAB IV Analisa Pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) serta

Perlindungan Hukum terhadap Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah

(TKI-B)

A Sistem Pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) oleh Kedutaan

Besar Republik Indonesia di Singapura…………………….66

1 Kondisi internal ataupun eksternal Kedutaan Besar Republik

Indonesia (KBRI) di Singapura……………………………… 73

2 Sistem pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) oleh Kedutaan

Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura…………… 78

B Penyelesaian masalah dan Perlindungan Hukum terhadap Tenaga

Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B) oleh Kedutaan Besar Republik

Indonesia di Singapura……………………………………… 89

1 Perlindungan Hukum yang diberikan Kedutaan Besar Republik

Indonesia (KBRI) di Singapura terhadap Tenaga Kerja Indonesia

Bermasalah (TKI-B)………………………………………… 89

2 Penyelesaian masalah dan Perlindungan Hukum terhadap Tenaga

Kerja Indonesia Berrmasalah (TKI-B) oleh Kedutaan Besar Republik

Indonesia (KBRI) di Singapura……………………………… 94

BAB 5 Penutup

Kesimpulan……………………………………………………. 98

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menurut Negara

Penemepatan Antara Tahun 2010-2015………

Gambar II Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menurut Negara

Penempatan Tahun 2015……………………….

Gambar III Foto Pejabat Minister Counselor Fungsi Protokol dan

Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia di

Singapura………………………………………

Gambar IV Foto Pejabat Counselor Fungsi Protokol dan Konsuler

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura

Gambar V Foto Pejabat Sekretaris Tiga Fungsi Protokol dan Konsuler

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura

Gambar VI Foto Pejabat Sekretaris Tiga Fungsi Protokol dan Konsuler

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura

Gambar VII Foto Staf Teknis Tenaga Kerja Fungsi Protokol dan Konsuler

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura

Gambar VIII Salinan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia mengenai Komponen dan

Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia

Sektor Domestik Negara Tujuan Singapura No. 588 Tahun

2012 …………………………………………

Gambar IX Salinan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia mengenai Komponen dan

Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia

Sektor Domestik Negara Tujuan Singapura No. 58 Tahun

2012……………………………………………

Gambar X Lampiran Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia mengenai Komponen dan

Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia

Page 12: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xii

Sektor Domestik Negara Tujuan Singapura No. 588 Tahun

2012 ……………………………………………

Gambar XI Lampiran Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia mengenai Komponen dan

Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia

Sektor Domestik Negara Tujuan Singapura No. 588 Tahun

2012 …………………………………………

Page 13: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini akan menganalisa tentang upaya Kedutaan Besar Republik

Indonesia (KBRI) di Singapura untuk memberikan Pelayanan kepada Warga Negara

Indonesia (WNI) dan perlindungan hukum terhadap Tenaga Kerja Indoneia

bermasalah di Singapura tahun 2011 hingga 2015. Beberapa alasan mengapa periode

itu dipilih, salah satunya dikarenakan pada 2011 itu pemerintah Republik Indonesia

melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tengah

melakukan upaya yang dapat dikatakan cukup maksimal dalam memberikan

perlindungan hukum bagi Tenaga Kerja Indonesia dan Buruh Migrant Indonesia di

Singapura. Di era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang

Yudhoyono upaya perlindungan hukum Tenaga Kerja Indonesia di negeri singa itu

diusahakan untuk adanya nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding

(MoU) di antara kedua belah pihak. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda

akan terwujudnya MoU itu. Meskipun demikian Indonesia sampai saat ini tetap

menginginkan adanya MoU tersebut, dengan tetap mempertajam tugas Pemerintah

Indonesia terhadap Warga Negaranya termasuk Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri.

Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Singapura yang merupakan

Negara sekawasan dan bertetangga menjadi salah satu faktor mulusnya hubungan

kedua Negara ini. Walaupun tidak dapat kita pungkiri dalam beberapa hal dan periode

Page 14: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

2

hubungan itu mengalami pasang surut hubungan diplomatik Indonesia- Singapura

dilakukan secara resmi pada bulan September 1967, yang dilanjutkan dengan

pembukaan kedutaan besar di masing-masing negara. Secara politik, pada dasarnya

hubungan Indonesia–Singapura mengalami fluktuasi karena permasalahan

menyangkut kepentingan nasional masing-masing negara, namun demikian kedua

negara memiliki fondasi dasar yang kuat untuk memperkuat dan meningkatkan

hubungan kedua negara yang lebih konstruktif, pragmatis dan strategis.

Penandatanganan Perjanjian Ekstradisi dan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan antara

kedua negara di Bali tanggal 27 April 2007 salah satu koridor hukum bagi

palaksanaan dan peningkatan hubungan bilateral kedua negara, meskipun diperlukan

pendekatan-pendekatan pada tataran teknis nota kesepahaman (MoU) antar kedua

negara. Hubungan Bilateral Indonesia Singapura telah menunjukkan peningkatan di

berbagai bidang kerjasama terutama hubungan kerjasama ekonomi dan hubungan

kerjasama sosial budaya. Selain itu kunjungan antara sesama pejabat Pemerintah

maupun kalangan swasta di kedua negara telah memberikan kontribusi yang besar

bagi pengembangan hubungan kerjasama dan peningkatan investasi di kedua negara

Kondisi persebaran Warga Negara Indonesia di Singapura telah berlangsung

lama dengan faktor –faktor yang menyertainya. Mereka tidak hanya berposisi sebagai

pelajar atau mahasiswa namun banyak juga yang sebagai Tenaga Kerja. Tenaga Kerja

Indonesia di sini ada yang bekerja di sektor formal maupun nonformal. Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia di Singapura telah berlangsung beberapa waktu. Data yang

Page 15: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

3

diambil penulis dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BNP2TKI), mengungkapkan bahwa menurut waktu yang akan dipaparkan

dalam penelitian ini telah terjadi perbandingan terbalik antara kuantitas dengan

kualitas proses penempatan. Hal ini antara lain terdapat penurunan jumlah (kuantitas)

penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) di Singapura namun di sisi lain

terus digalakkan peningkatan kualitas sistem pemberangkatan warga Negara

Indonesia (WNI) khususnya penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia maupun

Buruh Migran Indonesia (BMI). Salah satu sebab penurunan jumlah (kuantitas)

penempatan TKI ke Luar Negeri dalam hal ini Singapura adalah pencapaian program

kerja Pemerintah untuk mengurangi penempatan Tenaga Kerja pada sektor

nonformal (pekerja rumah tangga). Data itu dapat dilihat pada penempatan Calon

Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) di Singapura pada tahun 2011 sebanyak 47.786 jiwa,

pada tahun 2012 sebanyak 41.556 jiwa, pada tahun 2013 sebanyak 34.655 jiwa

kemudian pada tahun 2014 sebanyak 31,680 jiwa, pada tahun 2015 sebanyak 20,895

jiwa, kemudian penempatan pada tahun 2016 sebanyak 17.700 jiwa (di mana periode

akhir penelitian penulis) 1. Peluang kerja yang lebih mendominasi di Singapura yakni

pada sektor rumah sakit dan pijat kesehatan atau spa mencakup keperawatan

(Hospitality) dan kesehatan (Health). Skema penempatan Calon Tenaga Kerja

Indonesia (CTKI) ataupun Buruh Migran Indonesia (BMI) dilakukan secara P to P

1 http://www.bnp2tki.go.id/read/12024/Data-Penempatan-dan-Perlindungan-TKI.html bagian Subbid

Pengolahan Data , Bidang Pengolahan dan Penyajian Data (PUSLITFO BNP2TKI) diakses pada tanggal

11 Februari 2016

Page 16: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

4

(Private to Private), mandiri maupun perekrutan langsung oleh majikan atau

pengguna (users) di Singapura.

Kondisi penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Singapura sedikit banyak

telah menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut dapat terjadi saat

berjalannya proses perekrutan, penempatan di Negara tujuan hingga pemulangan ke

Tanah Air baik procedural maupun unprosedural (seperti deportasi). Permasalahan itu

muncul dapat terjadi antara perusahaan penyalur tenaga kerja yakni Perusahaan

Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dengan pengguna mengenai masa

depan dan kondisi TKI selama bekerja. Permasalahan atau kasus-kasus yang kerap

terjadi ini biasanya dirasakan oleh TKI yang bekerja di sektor nonformal antara lain

gaji tidak diberikan sesuai kontrak (dipotong secara berlebihan oleh PPTKIS yang

bekerja di Singapura sebagai pengganti biaya pengurusan dokumen, pelatihan dan

akomodasi ; beberapa TKI terjerat rente agen PPTKIS (yang mengakibatkan tak

pernah menerima gaji secara utuh) ; ditagih terus - menerus oleh debt collector

walaupun gaji selama ini telah dipotong kemudian adanya oknum yang menyebabkan

persoalan biaya penempatan yang besar serta harus dibebankan kepada TKI.

Periodisasi pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, dapat

kita bagi dalam beberapa waktu yakni zaman kolonialisme dan masa setelah (pasca)

kemerdekaan Republik Indonesia. Pada zaman kolonialisme, ini dimulai pada tahun

1890-an pengiriman TKI dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan cara

mengirim buruh kontrak ke negara Suriname, Amerika Selatan yang saat itu

Page 17: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

5

merupakan jajahan Belanda2. Saat itu Suriname mengalami kekurangan tenaga kerja

karena budak asal Afrika yang bekerja di perkebunan dibebaskan pada pertengahan

1863 sebagai pelaksanaan dari politik penghapusan perbudakan di Amerika Serikat.

Gelombang pertama TKI yang dikirim tiba di Suriname 9 Agustus 1890 dengan

jumlah 94 orang3. Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Suriname berakhir pada

tahun 1939 (sebelum perang dunia kedua), mencapai 32.986 orang. Setelah masa

kemerdekaan Indonesia, pengiriman TKI mulai menyebar ke beberapa Negara

terutama ke Negara Saudi Arabia dan Malaysia. Jumlah TKI yang tercatat pertama

kali pada 1983, yakni sebanyak 27.671 orang4. Mereka bekerja di delapan negara.

Jumlah itu membengkak pada 1992 yang mencapai 158.750 orang. Pengiriman TKI

ke luar negeri ini, mengalami beberapa kendala yang dirasakan baik oleh Pemerintah

(dalam hal ini berperan pengambil kebijakan) dan juga Tenaga Kerja itu sendiri yang

didominasi perempuan. Kendala yang ditemui dalam pengiriman tenaga kerja itu

diantaranya masih bermasalahnya sistem perekrutan TKI maupun TKW tersebut

seperti administrasi di dalam negeri sebelum keberangkatan, kemudian pengawasan

yang belum dilakukan maksimal oleh pihak-pihak yang berwenang baik oleh

2 http://infodarisr.blogspot.com/2014/08/sejarah-pertama-kali-pengiriman-

tenaga.html diakses pada tanggal 2 mei 2015 3 http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-asal-usul-dan-sejarah-tki-pertama-kali.html diakses pada tanggal 1 mei 2015

4 http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-asal-usul-dan-sejarah-tki-pertama-kali.html

diakses pada tanggal 1 mei 2015

Page 18: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

6

pemerintah Indonesia sendiri maupun organisasi-organisasi lain yang terlibat dan

sistem peraturan yang mengatur pengiriman, perlindungan serta penempatan Tenaga

Kerja tersebut di Negara penerima.

Pengiriman TKI dan TKW yang juga sering disebut sebagai buruh migran

Indonesia ini, yang telah dilakukan sejak lama oleh Pemerintah Indonesia walaupun

hingga tahun 1960-an dilakukan secara orang perorang-bersifat tradisional ke luar

negeri sebagaimana disebutkan sebelumnya, pasca kemerdekaan Indonesia

pengiriman TKI dan TKW dilakukan ke beberapa Negara terutama menyebar di

Saudi Arabia dan Malaysia. Di samping terdapat Negara –negara lain di Asia

Tenggara selain Malaysia adalah Singapura, Brunei Darussalam. Terdapat beberapa

faktor pendorong calon Tenaga Kerja Indonesia termasuk Tenaga Kerja Wanita

diantaranya memang secara geografi dekat dengan Indonesia (ini dapat dilihat dari

faktor di lapangan bahwasanya dahulu Singapura masuk ke dalam kepulauan

Indonesia dengan nama Pulau Tumasik), Kemudian adanya keinginan untuk pelepas

dahaga akan dollar singapura dengan diiringi berbagai kondisi yang menawarkan

kemajuan serta kelengkapan fasilitas termasuk di dalamnya kondisi ekonomi Negara

tersebut. Hal ini dapat dilihat dari data yang tersedia seperti di bagian Subbid

Pengolahan Data, Bidang Pengolahan dan Penyajian Data (PUSLITFO) Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)

bahwasanya tenaga kerja Indonesia, didominasi pekerja sector nonformal atau Penata

Laksana Rumah Tangga (PLRT). Tahun 2012, jumlah PLRT Indonesia di negara

Page 19: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

7

yang dijuluki ”Kota Singa” itu sekitar 132.653 jiwa atau sekitar 57 persen dari total

warga negara Indonesia di sana5. Tidak hanya itu terdapat pula Tenaga Kerja

Indonesia yang bekerja di sector formal;baik di bidang perindustrian, kelautan, tenaga

kerja sector jasa dan ada juga professional. Terdapat juga warganegara Indonesia

yang tinggal di Singapura berposisi sebagai pelajar atau mahasiswa dan ibu-ibu serta

manusia lanjut usia (manula).

Masalah ini menurut data yang dihimpun dari beberapa kurun waktu

pengiriman Tenaga Kerja Indonesia, mengalami penurunan kuantitas dari masa ke

masa. Masalah yang terjadi meliputi kasus kriminal maupun legalitas administrasi.

Kita ambil contoh Pada 2007, rata-rata 150 TKI ditampung di penampungan

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura6. Kini jumlahnya menurun

rata-rata 70 orang yang berada di penampungan. Jumlah kasus yang menimpa PLRT

pun relatif rendah, sekitar 1,7 persen dari total PLRT yang ada. Tahun 2012, jumlah

PLRT yang meminta perlindungan ke KBRI sebanyak 2.058 orang. Permasalahan

mereka terdiri dari 117 kasus hukum, 70 pelanggaran kontrak kerja, dan 1.871 kasus

disharmoni dengan majikan. Data berikutnya dari Januari-April 2013 terdapat 419

5 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/11/02324896/menilik.perlindungan.tki.di.singapura diakses pada 13 september 2015 6

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/11/02324896/menilik.perlindungan.tki.di.singapura diakses pada 5 0ktober 2015

Page 20: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

8

PLRT yang tinggal di penampungan7. Kasus mereka pun telah diselesaikan.

Sebanyak 199 orang repatriasi dan 144 PLRT lainnya kembali bekerja. Penyelesaian

kasus disharmoni dapat diselesaikan dalam satu bulan. Dari akumulasi masalah antara

tahun 2002-2010, sebanyak 10 kasus ancaman hukum mati TKI di Singapura dapat

diselesaikan dengan mendapat pengurangan hukuman. Bahkan, sejak tahun 2010

hingga saat ini tidak ada lagi kasus pidana TKI dengan ancaman hukuman mati. Dari

10 kasus itu, 5 kasus di antaranya berhasil diperjuangkan dari ancaman hukuman mati

menjadi penjara seumur hidup. Kasus lainnya menjadi hukuman penjara dengan masa

tahanan yang bervariatif, mulai dari 5 sampai 20 tahun.

Mengenai pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Singapura karena belum

adanya nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak sejauh ini, pemerintah

Indonesia senantiasa melakukan pendekatan diplomasi melalui ialah Kedutaan Besar

Republik Indonesia (KBRI) sebagai garda terdepan di Singapura dan sudah tentu

melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sejauh ini telah ada

tindakan nyata KBRI di Singapura sejauh ini telah dilakukan pelayanan public

terhadap TKI maupun TKW dengan mendapat sertifikasi ISO 9001:2008. Dari hasil

audit ISO pada Februari 2012, KBRI di Singapura dinilai berhasil dan berhak

mendapatkan perpanjangan sertifikat ISO hingga 3 tahun ke depan. Tidak hanya itu,

7 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/11/02324896/menilik.perlindungan.tki.di.si

ngapura diakses pada 5 0ktober 2015

Page 21: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

9

peranan besar Pemerintah Singapura dengan menegakkan hukum secara benar, baik

dan diterapkan dengan tegas. Pemerintah Singapura juga memberikan perlindungan

kepada PLRT. Sebagai contoh, jika persoalan naik gaji tak disepakati, Pemerintah

Singapura tak akan memberikan perpanjangan izin tinggal bagi PLRT. Hal lain yang

diperjuangkan oleh KBRI ialah mengenai hari libur untuk tenaga kerja khususnya

berasal dari Indonesia.

Apabila kita membicarakan keadaan domestik yang berpengaruh dalam

pengawasan perlindungan hukum Tenaga Kerja Indonesia di Singapura salah satunya

adalah jangan terlalu santer memberitakan masalah pengawasan TKI oleh media

massa lokal baik media cetak maupun elektronik. Menurut data yang telah

dikemukakan sebelumnya, masalah yang menimpa TKI itu cenderung mengalami

penurunan dari tahun ke tahun. Seiring berjalannya waktu, pemerintah Indonesia

semampu mungkin dapat memperjuangkan nasib perlindungan hukum tenaga kerja

Indonesia di Singapura agar lebih nyaman dan aman dalam pemberangkatan,

penempatan, perllindungan hingga pemulangan ke tanah air. Namun demikian ada

beberapa doronagan dalam negeri yang ingin mempertajam tujuan dari kebijakan

bilateral melalui MoU agar tidak sekedar formalitas belaka dikarenakan belum

adanya regulasi nasional yang mengatur hak-hak PRT seperti mendapatkan hari libut

dan upah minimum.

Sebagaimana yang disampaikan Aggota Komisi IX DPR RI, Poempida

Hidayatulloh, bahwa menurut amanat UU No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan

Page 22: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

10

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (UU PPTKILN), MoU

wajib dilakukan pemerintah Indonesia dengan negara tujuan penempatan.8.

Poempida mengingatkan yang perlu dipertajam dalam MoU adalah bagaimana para

pekerja migran Indonesia terlindungi dari tindakan yang melecehkan ataupun zalim

dari majikan. Caranya dengan penegakan aturan hukum sehingga pelaku tindak

kejahatan terhadap pekerja migrant Indonesia dapat dijatuhi sanksi tegas. Tidak hanya

dari pihak Pemerintah saja, namun organisasi di luar aktor Negara yang peduli akan

ketenagakerjaan yakni Migrant Care. Hal ini diungkapkan agar tidak terkesan

formalitas saja, atau atau mengejar kuota agar pekerja migran Indonesia dapat

ditempatkan sebanyak-banyaknya ke Singapura. Hal utama yang harus dimasukan

dalam MoU adalah perlindungan bagi pekerja migrant. Di samping terus diupayakan

dikeluarkannya kesepakatan berkekuatan hukum antara kedua belah pihak mengenai

tenaga kerja asing, KBRI di Singapura telah mengoptimalkan pelayanan warga

Negara Indonesia (WNI) dan juga melakukan upaya penyelesaian Tenaga Kerja

Indonesia Bermasalah (TKI-B) dengan melakukan pendampingan terhadap TKI

tersebut.

Sejauh ini menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, hukum di Singapura

juga cukup adil serta relatif tidak memihak warga negaranya. Namun Pemerintah

Indonesia tetap berupaya untuk mengejar diterbitkannya perjanjian yang mengikat di

8 http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52ea4a5ae52eb/poin-poin-usulan-revisi-imou-i-

indonesia-brunei diakses 27 Mei 2015

Page 23: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

11

antara kedua Negara yakni nota kesepahaman (MoU) Selain itu Pemerintah Indonesia

pada tahun 2011 mengusahakan agar Pemerintah Singapura meratifikasi beberapa

instrument HAM seperti Convention on the Elimination of All Forms of

Discrimination against Women dan Convention on the Rights of the Child9. Kemlu

mengungkapkan jika ratifikasi tersebut telah terjadi maka Singapura harus

memberikan perlindungan yang layak bagi pekerja asing, terutama pekerja

perempuan dan hak - hak anak. Adapun langkah yang dilakukan oleh Kedutaan Besar

Republik Indonesia (KBRI) di Singapura senantiasa berkoordinasi dengan Ministry of

Manpower (MOM) Singapura yang salah satu tugasnya adalah untuk membantu

permasalahan tenaga kerja asing di Singapura.

B. Pertanyaan Masalah

Sebagaimana pada bab latar belakang masalah yang telah dikemukan, Penulis

mengajukan beberapa pertanyaan masalah yang akan diajukan dalam skripsi ini ialah:

1. Bagaimana Perwakilan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kedutaan Besar

Republik Indonesia di Singapura memberikan perlindungan terhadap Tenaga

Kerja Indonesia bermasalah (TKI-B)?

2. Bagaimana respon Singapura terhadap perlindungan hukum bagi Tenaga

Kerja Indonesia di Singapura?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

9 http://pantaupjtki.buruhmigran.or.id/index.php/read/tata-kelola-ketenagakerjaan-di-singapura-

dianggap-cukup-baik

Page 24: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

12

Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisa perlindungan hukum dan penyelesaian

terhadap TKI bermasalah (TKI-B) yang diberikan oleh

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura

periode 2011-2015

b. Untuk mengetahui kinerja Kedutaan Besar Republik Indonesia

(KBRI) di Singapura dalam memberikan Pelayanan terhadap

Warga Negara Indonesia.

Manfaat Penelitian

a. Memberikan analisa terkait perlindungan hukum dan

penyelesaian TKI bermasalah (TKI-B) yang diberikan oleh

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura

periode 2011-2015, sehingga dapat menjadi referensi dan

pondasi awal bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan Perlindungan Hukum dan Penyelesaian TKI

bermasalah oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)

di Singapura.

b. Menyediakan informasi informasi tentang kondisi Kedutaan

Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura dalam

memberikan Pelayanan terhadap Warga Negara Indonesia.

Page 25: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

13

Dengan harapan kita dapat memberikan saran bagi TKI dan

Buruh Migran Indonesia (BMI) di Singapura mengenai hak

dan kewajibannya

D. Tinjauan Pustaka

Sebagaimana jurnal http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pandecta yang

berjudul Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri oleh Loso

yang diterbitkan Fakultas Hukum, Universitas Pekalongan, Pekalongan, Indonesia.

Dijelaskan bahwa dalam mendeskripsikan perlindungan hukum TKI berdasarkan

peraturan UU no. 39 tahun 2004 tentang penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

negeri, dijelaskan bagaimana asal dan akar dari masalah – masalah yang terjadi pada

utamanya Tenaga Kerja Wanita (TKW) walaupun ada juga yang menimpa Tenaga

Kerja Indonesia pada umumnya. Dari awal prakeberangkatan, penampungan,

penempatan di luar negeri hingga pemulangan sekalipun telah terjadi permasalah baik

skala kecil maupun besar. Di mana Masalah TKI sampai sekarang masih

menimbulkan berbagai masalah, meskipuntelah ada peraturan yang mengaturnya.

Praktek pengiriman TKI ilegal ke luar negeri hingga sekarang masih dijalankan oleh

berbagai pihak yang hanya berorientasi pada bisnis belaka. Namun disisi lain

masyarakat belum sepenuhnya memahami peraturan yang telah ada hingga sangat

mudah dipengaruhi oleh pihak yang mengaku dapat memberikan pekerjaan diluar

negeri. Penelitian dalam jurnal ini menggunakan pendekatan konsep hukum dan

Page 26: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

14

menurut penulis menggunakan teori positivis (dikarenakan memenuhi syarat

daripadanya seperti saintifik, eksplanasi dan sebaginya). Walaupun anatara penulis

dengan isi jurnal tersebut memiliki kemiripan dalam menerapkan teori yakni bagian

positivis namun penulis lebih megedepankan dan memakai pisau analisis yakni teori

neoliberalism.

Sebagaimana jurnal dengan alamat website

http://inrda06lesmana.blogspot.co.id/2013/11/jurnal-5-perlindungan-tenaga

kerja.html dengan judul PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004

TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI.

Telah dijelaskan dalam jurnal ini yakni sebagaimana amanat kontitusi untuk

menyediakan lapangan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi warga negaranya

termasuk penempatan Tenaga Kerja Indonesia atau Buruh Migran Indonesia di Luar

Negeri. Dideskripsikan secara cukup merinci Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di

Luar Negeri oleh Pemerintah Indonesia sesuai UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dan UU no

39 tahun 2004, meliputi prakeberangkatan, penempatan dan pascapenempatan

(kepulangan tanah air). Jurnal ini pun menjelaskan hak dan kesempatan yang akan

diterima oleh Calon Tenaga Kerja Indonesia baik masih di Dalam Negeri maupun

Luar Negeri berdasarkan UU No 39 tahun 2004 dengan ditambahkan lagi pasal 9

pada UU yang sama. Diterangkan pula bagaimana dalam upaya melindungi Tenaga

Kerja Indonesia yang akan ditempatkan di Luar Negeri sudah dilakukan semenjak

Page 27: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

15

dari procedural pelatihan dengan pembekalan kemampuan TKI, administrasi hingga

apabila terjadi masalah di tempat penempatan akan diberlakukan sistem untuk

melindungi Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah.

Dalam menjelaskan jurnal menggunakan teori pendekatan realism

dikarenakan lebih menggunakan unsure kepentingan nasional salah satunya sebagai

sasaran dalam menjelaskan hasil yang ingin dicapai seperti keselamatan dan

kenyamanan TKI yang akan ditempatkan di Luar Negeri secara prosedul maupun ada

juga yang masih melakukan tindakan illegal lainnya. Menurut penulis terdapat

kemiripan antara jurnal dengan skripsi ini, namun skripsi ini lebih menggunakan teori

neoliberalisme dan diplomasi dalam menjamin kenyamanan bagi Warga Negera

Indonesia (WNI) dan keselamatan Tenaga Kerja Indoneia Bermasalah TKI-B di

tempat penempatan. Hal ini dilakukan untuk menjamin kepentingan Warga Negara

Indonesia di Luar Negeri termasuk nasib Tenaga Kerja Indonesia ataupun Buruh

Migran Indonesia, dalam hal ini peran KBRI di Singapura dengan Otoritas di

Singapura maupun adanya peran otoritas lain mengenai ketenagakerjaan di Indonesia

(aktor selain aktor utama Negara).

E. Kerangka Teori

Teori Neoliberalisme

Page 28: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

16

Dalam penelitian pada studi kasus ini, penulis akan lebih mengedepankan

landasan teori salah satu mainstream dalam Hubungan Internasional yakni Neo-

Liberalisme. Salah satu hal yang melatarbelakangi penulis menggunakan teori

tersebut ialah setelah mempelajari beberapa teori yang ada baik grand teori maupun

turunannya, yakni teori tersebut relevan dalam pembahasan masalah ini lebih lajut.

Sebagaimana kita ketahui Unsur yang terkandung dalam teori ini ialah adanya

kerjasama dan perdamaian. Tidak selamanya kepentingan nasional tercapai dengan

melakukan peperangan sebagaimana pendapat realism sesuai dengan sikap dasar

manusia. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya menurut NeoLiberalisme, bahwa

Teori tetap memperlakukan Negara sebagai aktor utama tetapi masih ada relevannya

apabila ada aktor selain Negara yang memainkan perannya seperti organisasi-

organisasi ataupun Lembaga di luar Negara baik bertaraf nasional maupun

Internasional. Dalam hal ini Aktor selain Negara yang dapat memanfaatkan perannya

dalam menangani masalah ketenagakerjaan tingkat nasional seperti Lembaga

setingkat Kementerian yakni Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia (BNP2TKI) maupun Migrant Care. Untuk menunjang kekuatan

pembahasan masalah kelak akan dikombinasikan dengan adanya teori diplomasi.

Diplomasi merupakan salah satu cara dari softpower untuk mencapai kepentingan

nasional salah satunya bentuk dari kerjasama itu sendiri.

Apabila kita melihat pada teori liberalisme dan realisme, kedua belah pihak

memiliki perbedaan pendapat mengenai anarki internasional. Teori liberalisme tidak

Page 29: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

17

setuju dengan sistem anarki internasional, sementara teori realisme mendukung penuh

teori tersebut. Namun pada teori neoliberalisme, teori ini mengakui adanya anarki

internasional10

. Kaum neoliberalis melihat anarki internasional sebagai sebuah

kekosongan kekuasaan yang perlahan-lahan diisi dengan proses-proses manusia dan

institusi (Sterling-Folker, 2013:117). Menurut kaum neoliberalis, hal ini menandakan

bahwa ketidakmampuan negara untuk memegang kendali dan keraguan akan

survavibility negara dalam sistem anarki internasional akan berkurang seiring

berjalannya waktu.

Berbeda dengan pandangan neo-realisme yang menitikberatkan kerjasama

antar negara pada keuntungan apa yang dapat diperoleh dari suatu negara, kaum neo-

liberalis menganggap bahwa dengan adanya kerjasama antar negara maka akan

terciptanya national interest yang sama oleh masing-masing negara yang bekerjasama

(Sterling-Folker, 2013:129). Menurut pandangan kaum neoliberalis, dengan

kesamaan national interest maka setiap negara akan cenderung untuk terus menerus

bekerjasama11

. Hal tersebut menciptakan kondisi yang kondusif karena konflik akan

relatif berkurang dibandingkan apabila negara tidak bekerja sama. Lamy (2001:190)

juga menyatakan dalam pandangan kaum neoliberalis, negara harus mampu

10 http://hibanget.com/neorealisme-neoliberalisme-sebagai-teori-perkembangan-dari-realisme-

liberalisme/

11 Sterling-Folker, J. (2013). Neoliberalism. In T. Dunne, M. Kurki, & S. Smith, International Relations

Theories (pp. 114-130). Oxford University Press.

Page 30: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

18

bekerjasama dengan memaksimalkan kewenangannya. Dengan bekerjasama, maka

masing-masing pihak akan mendapatkan keuntungan (absolute gains)

Teori Diplomasi

Dalam menjelaskan kebijakan yang diambil oleh Perwakilan Pemerintah

Republik Indonesia di Singapura, dalam menjalankan tugas dan fungsi diplomatiknya

dengan otoritas Negara Penerima dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan

Singapura. Menurut Prof. Brownlie dalam bukunya “Principles of Public

International Law” mengatakan bahwa Diplomasi itu merupakan setiap cara yang

diambil untuk mengadakan dan membina hubungan serta berkomunikasi satu sama

lain atau melaksanakan tindakan politik/hukum melalui wakil-wakil yang ditunjuk

dan mendapat otorisasi. Adapun dari kalangan praktisi yang pada umumnya mantan

Duta Besar dan/atau Diplomat memberikan batasan dan pengertian diplomasi sedikit

berbeda seperti Harold Nicolson (Duta Besar Kerajaan Inggris sebelum Perang Dunia

II) dalam bukunya “Diplomacy” memberikan definisi Diplomasi sebagai berikut:

“Diplomacy is the management of international relations by negotiation, the

method by which these relations are adjusted and managed by ambassadors and

evoys.; the business or art of the diplomatist.12

Haji Agus Salim dalam bukunya “Tertib Diplomatik”, Deplu,1969,

berpendapat bahwa ada perbedaan antara Politik/Kebijakan atau Policy dan

12

Harold Nicolson, Diplomacy, Oxford University Press, London, 2nd

1960, hal 15

Page 31: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

19

Diplomacy. Yakni Policy is that what you want and Diplomacy that what you get13

Dalam pengertian lain Diplomasi itu merupakan cara untuk mendapatkan apa yang

diinginkan atau dikendaki. Hal ini ditempuh pemerintahan Negara atau perwakilan

Negara tertentu di Negara Penerima, itu dialkukan untuk tujuan atau goal yang

diinginkan seperti dalam contoh ini yaitu kepentingan, keamanan Warga Negara

Indonesia termasuk Tenaga Kerja Indonesia.

Inti Diplomasi adalah Perundingan. Deengan demikian ruang lingkup

diplomasi ialah hubungan antar Negara atau hubungan dengan pihak-pihak asing; dan

hubungan tersebut dilakukan dengan cara-cara damai melalui pertemuan dan

perundingan. Inilah suatu cara yang dapat dilakukan oleh Kementrian Luar Negeri

dan Kementerian Transmigrasi dan Ketenagakerjaan melalui Kedutaan Besar

Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, dalam menyampaikan kebijakan

Pemerintah Republik Indonesia dalam melindungi dan menjamin kepentingan Warga

Negaranya kepada Otoritas Pemerintah Republik Singapura.

Jalur atau track yang digunakan pada teori Diplomasi dalam membahas

permasalahan ini yakni The First Track Diplomacy. Alasan penulis ingin menerapkan

teori Diplomasi dengan The First Diplomacy karena permasalahan perlindungan

terhadap TKI-B di Singapura melibatkan elemen penting kedua Negara baik

Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Singapura terkait ketenagakerjaan Tenaga

Kerja Asing termasuk TKI. Elemen atau pihak yang terlibat tersebut merupakan

13

Mohsin, Aiyub Drs.MA.,MM., Diktat Diplomasi:Teori dan Praktek, 2010

Page 32: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

20

perwakilan resmi dari kedua Pemerintahan (KBRI sebagai kepanjangan tangan dari

Kemlu RI maupun Kemenakertrans RI dibantu perannnya oleh BNP2TKI dengan

MOM Singapura, maka jalur diplomasi yang dilakukan pun melibatkan diplomasi

antar kedua Negara (official diplomacy). De Magalhaes (1988) menggambarkan

Diplomasi Resmi (official diplomacy) sebagai, "instrumen kebijakan luar negeri

untuk pembentukan dan pengembangan kontak antara pemerintah negara-negara yang

berbeda melalui penggunaan perantara yang saling diakui oleh masing-masing pihak"

(hal.17)14

. Menurut asumsi penulis, dalam penjelasan De Magalhaes tersebut telah

disebutkan bahwasanya hubungan yang terjalin oleh Negara yang berbeda dengan

saling upaya merealisasikan kepentingan nasional yang diwujudkan dalam kebijakan

luar negeri melalui perwakilan diplomatik Negara Pengirim maupun Negara

Penerima.

Fitur terpenting The First Track Diplomacy membedakan dengan bentuk

diplomasi yang lainnya diantaranya adanya aplikasi formal di tingkat antarnegara

(Pemerintah Negara Pengirim dengan Pemerintah Negara Penerima), di mana setiap

Negara terkait menjadi penandatangan dari kesepakatan atau perjanjian internasional

tersebut15

. Di mana tidak membutuhkan unsur non Negara dalam memberikan usulan

14 Magalhaẽs, C. J. (1988). The pure concept of diplomacy. New York: Greenwood Press. Dalam jurnal

berjudul Track One and a Half Diplomacy and the Complementarity of Tracks oleh Jeffrey Mapendere, Assistant Director Conflict Resolution Program Carter Center dengan COPOJ – Culture of Peace Online Journal, 2(1), 66-81. ISSN 1715-538X www.copoj.ca. 15 Jurnal berjudul Track One and a Half Diplomacy and the Complementarity of Tracks oleh Jeffrey

Mapendere, Assistant Director Conflict Resolution Program Carter Center dengan COPOJ – Culture of Peace Online Journal, 2(1), 66-81. ISSN 1715-538X www.copoj.ca.

Page 33: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

21

maupun pandangan dalam perumusan hingga hasil dari kepahaman dan perjanjian

internasional tersebut. Walaupun dampak dari hasil perjanjian ini dirasakan oleh

warga Negara atau pihak terkait namun tidak signifikan merubah kebiasaan dan tata

kehidupan masyarakat tersebut. Meskipun First Track Diplomacy banyak digunakan

sebagai solusi penyelesaian kasus tertentu seperti resolusi dan resolving dari konflik

yang terjadi, dapat juga diaplikasikan baik dalam bentuk kerjasama hingga

penguatannya pada hubungan antarnegara dalam tingkat Pemerintah Negara masing-

masing (dalam hal ini hubungan Indonesia – Singapura terutama masalah

ketenagakerjaan dan Perlindungan TKI-B di Singapura).

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada

penjelasan atau penjabaran masalah secara eksplanasi maupun desktiptif. Teknik

pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data primer serta

sekunder.

Dalam menjawab penelitian diatas, penulis akan menggunakan metode

kualitatif sebagai teknik analisa masalah yang akan dibahas. Menurut Strauss dan

Corbin, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari pengukuran kuantitatif16

.

16

Anselm Strauss dan Juliet Corbin, “Basic of Qualitative Research: Technic and Procedures for

Developing Grounded Theory, second edition”, (London: SAGE Publication, 1998), hlm. 11-13.

Page 34: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

22

Dalam teknik pengumpulan data maupun referensi, penulis menggunakan

teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Di mana pengumpulan data primer

melalui wawancara atau interview kepada narasumber yang kompeten di bidangnya

seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia; Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI); perwakilan Pemerintah

Republik Indonesia di Singapura dan pihak lainnya. Pengumpulan data sekunder

melalui studi kepustakaan dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar baik cetak maupun

elektronik

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan penjelasan mengenai alur pembahasan yang

penulis akan tulis dalam skripsi ini, sehingga skripsi dapat dipahami dengan mudah

sebagai kesatuan yang terstruktur dengan baik. Sistematika penulisan dalam skripsi

ini terdiri dari lima (5) bab, yang mana akan dijelaskan sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai alur pembahasan yang

penulis kemukakan dalam penulisan skripsi ini, di mana diawali dengan

mendeskripsikan masalah yang akan dibahas secara umum ke khusus dalam

pernyataan masalah dilanjutkan dengan mengemukakan pertanyaan masalah yang

diajukan untuk dibahas serta dianalisa berikutnya pada bab ke-IV pada khususnya.

Lalu dijelaskan pula mengenai tujuan dan manfaat penulisan dari skripsi yang mana

diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca maupun peneliti yang konsen dalam

Page 35: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

23

perlindungan hukum dari penempatan Tenaga Kerja lintas Negara terutama yang

berkaitan dengan Ilmu Hubungan Internasional. Selain itu, bab ini juga akan

mengangkat mengenai tinjauan pustaka yang mana terdapat peneliti atau scholar lain

terlebih dahulu telah membahas mengenai permasalahan serupa atau memiliki

persamaan di salah satu sisinya dengan penulis serta akan mengungkapkan

perbedaannya bahkan memberikan pernyataan terkini dari pembahasan permasalahan

tersebut. Kemudian akan dijelaskan pula kerangka pemikiran, yang mana merupakan

pendekatan berupa teori maupun konsep yang akan digunakan dalam membahas dan

menganalisa permasalahan tersebut. Metode penelitian pun akan dikemukakan pula

sebagai media yang digunakan untuk mngetahui pola penulisan dan mendapatkan

sumber referensi dalam penelitian penulisan skripsi ini. Terakhir yakni sistematika

penulisan dari skripsi ini.

BAB II Hubungan Indonesia – Singapura

Bab ini akan dibahas bagaimana hubungan antara Indonesia dengan Singapura

yang terjalin kerjasama di berbagai bidang termasuk kepada penguatannya tersebut,

sehingga akan terlihat bentuk respon yang diberikan oleh pihak tertentu terhadap

tindakan yang diberikan pihak lainnya (dalam hal ini terutama pada bidang

ketenagakerjaan yang melibatkan kedua Negara). Di mana terlebih dahulu dijelaskan

kronologis bagaimana sejarah penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar

Negeri termasuk di Singapura. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

telah dilakukan bertahap dan kondisional sesuai dengan Pemerintahan Indonesia saat

Page 36: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

24

itu. Diawali masa kolonialisme oleh Pihak Asing di Indonesia melakukan

penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri yang mana saat itu

Singapura belum menjadi tujuan Negara penerima TKI baik pria maupun wanita

(TKW).

Kerjasama yang dilakukan di berbagai bidang akan disebutkan dalam bab ini

termasuk penguatan serta perluasan pendayagunaannya sendi-sendinya sebagai upaya

mempererat hubungan Indonesia dan Singapura yang sudang terjalin 50 Tahun

tersebut. Di mana akan mendatangkan keuntungan bagi kedua Negara yang mana di

beberapa bidang tertentu dilaksanakan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bukti

kekuatan yang mengikat termasuk konsekuensi yang harus diterima dari perjanjian

tersebut. Seraya terus mengupayakan proses diterbitkannya Nota Kesepahaman

(MoU) Ketenagakerjaan di waktu yang akan datang. Maka dari itu akan dijelaskan

pula upaya tindak lanjut Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan kinerjanya

dalam penempatan TKI di Luar Negeri khususnya Singapura baik dilakukan sejak di

Tanah Air oleh Instansi terkait seperti Kemlu dan Kemnakertrans berkoordinasi

dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Dengan

dilanjutkan tugasnya oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura

sebagai garda terdepan Pelayanan WNI maupun Perlindungan terhadap TKI-B, serta

senantiasa berkomunikasi aktif baik internal maupun eksternal dengan Pemerintah

Singapura melalui Ministry of Man Power (MOM) dan Asosiasi Pekerja TKI

Page 37: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

25

(APJATI) di Singapura termasuk juga terhadap Pelaksana Penempatan TKI Swasta

(PPTKIS) atau biasa disebut Mitra ataupun Agen.

BAB III Bentuk – Bentuk Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-

B) di Singapura

Pada Bab ini akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimanan Kondisi Warga

Negara Indonesia (WNI) secara umum dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terutama

Tenaga Kerja Indonesia (TKI-B) di Singapura. Sebagaimana kita ketahui bersama

kondisi persebaran WNI di Singapura termasuk ke dalam kategori heterogen dengan

jabatan status sosial tertentu dari mahasiswa yang melanjutkan pendidikan tingginya

di ;Negeri Singa‟ tersebut, sebagai ekspatriat maupun TKI baik di sekktor informal

(yang mana mayoritas berkerja sebagai Pelaksana Tatalaksana Rumah Tangga )

maupun formal (seperti bidang perhotelan, rumah sakit, spa maupun kontruksi dan

sebagainya). Bab ini akan menjelaskan pembagian masalah yang dialami TKI-B yang

didapat dari banyaknya laporan pengaduan yang diterima oelh Fungsi Protokol dan

Kekonsuleran KBRI di Singapura (sebagaimana hasil penelitian penulis dalam bentuk

wawancara lapangan di lingkungan Divisi Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI),

yakni masalah yang masuk kategori hukum perdata maupun hukum pidana.

Masalah hukum perdata maupun masalah hukum pidana yang dialami oleh

TKI-B di Singapura merunut kepada hukum yang berlaku di Singapura yakni sistem

common law. Dikarenakan TKI-B dalam mendapatkan perlakuan hukum dan

Page 38: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

26

menerima konsekuensi dari tindakan masalah yang dilakukan sesuai dengan hukum

yang berlaku di Singapura tersebut.

BAB IV Analisa Pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) serta Perlindungan

Hukum terhadap Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B)

Pada bab ini akan dikemukakan teori apa saja yang akan digunakan dalam

menganalisa permasalahan pada penelitian ini dan juga bagaimana seharusnya teori

tersebut dapat diaplikasikan sebagai pendekatan dalam membedah permasalahan

tersebut hingga diketahui penyelesaian permasalahan tersebut. Akan dijelaskan pula

bagaimana sistem pelayanan KBRI di Singapura melalui Fungsi Protokol dan

Kekonsuleran dengan dibantu oleh Fungsi Keimmigrasian dalam menjawab dan

melaksanakan proses penyelesaian permasalahan yang kerap terjadi pada TKI-B

maupun WNI tersebut. Sistem Pelayanan kepada WNI dan Perlindungan terhadap

TKI-B tersebut telah sesuai dengan Protap dari Kemlu RI (di mana juga disebut

dengan sistem pelayanan Indonesia Citizen Service). Sistem Pelayanan dan

Perlindungan di sini juga memperhatikan kondisi yang kondusif baik secara internal

maupun eksternal dari KBRI di Singapura itu sendiri. Dengan kondusifitas kondisi

internal bersinergi dengan kondisi eksternal yang komunikatif dengan intansi terkait

barangtentu dapat meningkatkan kinerja dari pelayanan dan perlindungan terhadap

TKI-B di Singapura. Sejauh ini menurut hasil wawancara penulis, bahwasanya KBRI

teleah melakukan upaya perlindungan bagi TKI-B secara allout agar hak dan

kewajibannya terlindungi oleh Hukum Singapura dengan tetap memperhatikan

Page 39: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

27

batasan – batasan perlindungan intinya yakni keberpihakan dan kepedulian. KBRI

akan berupayamelakukan penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi oleh TKI-B

tersebut dengan membedakan kategorisasi masalah hukum baika masalah hukum

perdata maupun masalah hukum pidana bersifat berate serta khusus.

Di mana apabila untuk permasalahan masalah hukum pidana bersifat berat

dan khusus maka akan dilakukan pendampingan secara hukum oleh KBRI dangan

bekerjasama dengan tim Pengacara Singapura untu menyusun agenda pembelaan dan

tindakan hukum apa yang akan ditempuh untuk menghadapi persidangan Hukum

Singapura tersebut. Namun bagi Masalah perdata KBRI menghimbau untuk

diselesaikan secara kekeluargaan antara majikan dan pekerja, namun apabila tidak

dapat diselesaikan KBRI siap menjadi mesiator dalam upaya penyelesaian masalah

tersebut. Hingga kepada pengadilan masalah hukum perdata tersebut.

Bab V Penutup

Bab ini akan memaparkan kesimpulan yang penulis peroleh mengenai

jawaban dari pertanyaan yang penulis kemukakan dalam skripsi ini berdasarkan pada

pendekatan pada kerangka pemikiran dan metode penelitian yang telah digunakan.

Dalam bab ini juga tersedia ringkasan singkat tentang penelitian yang disusun penulis

dari seluruh hal-hal yang dikemukakan pada bab-ba sebelumnya. Termasuk juga

dalam bab ini akan dikemukakan rekomendasi ataupun saran dari solusi penyelesaian

dari permasalah tersebut di samping daripada solusi utama yakni upaya penerbitan

Nota Kesepahaman (MoU) Ketenagakerjaan Indonesia – Singapura

Page 40: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

28

Bab II

Hubungan Indonesia - Singapura

A. Sejarah penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Singapura

1. Sejarah Penempatan TKI Hingga BNP2TKI

Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia, migrasi tenaga kerja Indonesia

(TKI) ke luar negeri dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda melalui penempatan

buruh kontrak ke negara Suriname, Amerika Selatan, yang juga merupakan wilayah

koloni Belanda. Bahan yang diperoleh dari Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan

Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI)

menyebutkan, sejak 1890 pemerintah Belanda mulai mengirim sejumlah besar kuli

kontrak asal Jawa bahkan Madura, Sunda, dan Batak untuk dipekerjakan di

perkebunan di Suriname17

.

Tujuannya untuk mengganti tugas para budak asal Afrika yang telah

dibebaskan pada 1 Juli 1863 sebagai wujud pelaksanaan politik penghapusan

perbudakan sehingga para budak tersebut beralih profesi serta bebas memilih

lapangan kerja yang dikehendaki. Dampak pembebasan para budak itu membuat

17 http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI

Page 41: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

29

perkebunan di Suriname terlantar dan mengakibatkan perekonomian Suriname yang

bergantung dari hasil perkebunan turun drastis18

.

Adapun dasar pemerintah Belanda memilih TKI asal Jawa adalah rendahnya

tingkat perekonomian penduduk pribumi (Jawa) akibat meletusnya Gunung Merapi

dan padatnya penduduk di Pulau Jawa. Gelombang pertama pengiriman TKI oleh

Belanda diberangkatkan dari Batavia (Jakarta) pada 21 Mei 1890 dengan Kapal SS

Koningin Emma19

. Pelayaran jarak jauh ini singgah di negeri Belanda dan tiba di

Suriname pada 9 Agustus 1890. Jumlah TKI gelombang pertama sebanyak 94 orang

terdiri 61 pria dewasa, 31 wanita, dan 2 anak-anak. Kegiatan pengiriman TKI ke

Suriname yang sudah berjalan sejak 1890 sampai 1939 mencapai 32.986 orang,

dengan menggunakan 77 kapal laut20

.

Penghasilan TKI secara relatif berhasil mensejahterakan keluarga dan

membuat desa lebih makmur, aman serta sejahtera. Di saat bersamaan muncul juga

riak-riak sosial gara-gara istri meninggalkan suami-anak, suami meninggalkan anak

istri, atau lajang yang tercabut dari budaya dan agamanya.

Keinginan bekerja di luar negeri tidak bisa dihentikan sebab terkait dengan

ketersediaan lapangan kerja dan masalah perut. Jadi harus dibenahi secara

18

http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-asal-usul-dan-sejarah-tki-pertama-kali.html diakses pada

tanggal 1 mei 2015

19 http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI

diakses pada tanggal 25 Juni 2017

20 http://kerincitime.co.id/asal-usul-dan-sejarah-tki-pertama-kali.html diupload pada 20 Oktober

2013 dan diakses pada tanggal 26 Juni 2017

Page 42: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

30

menyeluruh dan terus menerus, kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid yang

menambahkan, kami menata dari hulu ke hilir agar tidak timbul persoalan di

kemudian hari21

.

Di Singapura juga ada masalah. Para pengguna, kata Presiden Asosiasi Agen

Tenaga Kerja Singapura K. Jayaprema, mengeluh karena TKI tidak memahami

Singapura merupakan negara yang kompetitif. Tidak ada waktu untuk bermain

„games‟ saat bekerja22

. Lantaran demikian banyak celah, BNP2TKI melakukan

pembenahan secara serempak. Prinsipnya adalah satu diantara yang sederajat karena

di setiap aspek ada masalah yang saling terkait. Maka selain peningkatan

kecakapan/kompetensi, disasar pula calonTKI berpendidikan minimal D-3 seperti

lulusan STIKES. Dilakukan perbaikan/penghapusan peraturan , peningkatan kualitas

karyawan, kerjasama antar instansi secara terintegrasi, serta pembuatan perjanjian

antar pemerintah atau dengan asosiasi di negara penerima TKI23

.

Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi perkembangan yang menarik. Negara-

negara penempatan yang kepincut dengan kinerja TKI, bersedia membuat perjanjian

yang menjadi wadah kelancaran kerja sekaligus mencegah aspek-aspek negatif.

2. Kementerian Perburuhan Era Kemerdekaan

21

http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI diakses pada

tanggal 25 Juni 2017

22 https://buruhmigran.or.id/2011/04/11/proses-penempatan-tki-perlu-dievaluasi/ diakses pada

tanggal 30 Juni 2017

23 http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI diakses pada

tanggal 25 Juni 2017

Page 43: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

31

Pada 3 Juli 1947 menjadi tanggal bersejarah bagi lembaga Kementerian

Perburuhan dalam era kemerdekaan Indonesia. Melalui Peraturan Pemerintah No

3/1947 dibentuk lembaga yang mengurus masalah perburuhan di Indonesia dengan

nama Kementerian Perburuhan24

.

Pada masa awal Orde Baru Kementerian Perburuhan diganti dengan

Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi sampai berakhirnya Kabinet

Pembangunan III. Mulai Kabinet Pembangunan IV berubah menjadi Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sementara Koperasi membentuk Kementeriannya

sendiri. Selanjutnya dapat dikatakan, pada masa kemerdekaan Indonesia hingga akhir

1960-an, penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri belum melibatkan

pemerintah, namun dilakukan secara orang perorang, kekerabatan, dan bersifat

tradisonal.

Negara tujuan utamanya adalah Malaysia dan Arab Saudi yang berdasarkan

hubungan agama (haji) serta lintas batas antarnegara. Untuk Arab Saudi, para pekerja

Indonesia pada umumnya dibawa oleh mereka yang mengurusi orang naik haji/umroh

atau oleh orang Indonesia yang sudah lama tinggal atau menetap di Arab Saudi.

Adapun warganegara Indonesia yang bekerja di Malaysia sebagian besar datang

begitu saja ke wilayah Malaysia tanpa membawa surat dokumen apa pun, karena

memang sejak dahulu telah terjadi lintas batas tradisional antara dua negara tersebut.

24

Page 44: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

32

Hanya pada masa konfrontasi kedua negara di era Orde Lama kegiatan pelintas batas

asal Indonesia menurun, namun masih tetap ada.

3. Penempatan TKI dengan Kebijakan Pemerintah

Penempatan TKI yang didasarkan pada kebijakan pemerintah Indonesia baru

terjadi pada 1970 yang dilaksanakan oleh Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi,

dan Koperasi dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 4/1970 melalui

Program Antarkerja Antardaerah (AKAD) dan Antarkerja Antarnegara (AKAN), dan

sejak itu pula penempatan TKI ke luar negeri melibatkan pihak swasta (perusahaan

pengerah jasa TKI atau pelaksana penempatan TKI swasta).

Dalam upaya meningkatan kualitas penempatan dan keamanan perlindungan

TKI telah dibentuk pula Badan Koordinasi Penempatan TKI (BKPTKI) pada 16 April

1999 melalui Keppres No 29/1999 yang keanggotannya terdiri 9 instansi terkait lintas

sektoral pelayanan TKI untuk meningkatkan program penempatan dan perlindungan

tenaga kerja luar negeri sesuai lingkup tugas masing-masing.

Pada 2004 lahir Undang-undang No 39/2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, yang pada pasal 94 ayat (1) dan

(2) mengamanatkan pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)25

. Kemudian disusul dengan lahirnya Peraturan

Presiden (Perpres) No 81/2006 tentang Pembentukan BNP2TKI yang struktur

operasional kerjanya melibatkan unsur-unsur instansi pemerintah pusat terkait

25

http://referensi.elsam.or.id/2014/12/uu-nomor-39-tahun-2004-tentang-penempatan-dan-

perlindungan-tenaga-kerja-indonesia-di-luar-negeri/

Page 45: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

33

pelayanan TKI, antara lain Kemenlu, Kemenhub, Kemenakertrans, Kepolisian,

Kemensos, Kemendiknas, Kemenkes, Imigrasi (Kemenhukam), Sesneg, dan lain-

lain26

.

Pada 2006 pemerintah mulai melaksanakan penempatan TKI program

Government to Government (G to G) atau antarpemerintah ke Korea Selatan melalui

Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) di

bawah Direktorat Jenderal PPTKLN Depnakertrans27

.

Pada 2007 awal ditunjuk Moh Jumhur hidayat sebagai Kepala BNP2TKI

melalui Keppres No 02/2007, yang kewenangannya berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada presiden. Tidak lama setelah Keppres pengangkatan itu yang disusul

pelantikan Moh Jumhur Hidayat selaku Kepala BNP2TKI, dikeluarkan Peraturan

Kepala BNP2TKI No 01/2007 tentang Struktur Organisasi BNP2TKI yang meliputi

unsur-unsur intansi pemerintah tingkat pusat terkait pelayanan TKI. Dasar peraturan

ini adalah Instruksi Presiden (Inpres) No 6/2006 tentang Kebijakan Reformasi Sistem

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia28

.

Dengan kehadiran BNP2TKI ini maka segala urusan kegiatan penempatan dan

perlindungan TKI berada dalam otoritas BNP2TKI, yang dikoordinasi Menteri

26 Jurnal berjudul PERAN DAN TANGGUNGJAWAB KEMENTERIAN LUAR NEGERI MELINDUNGI WNI

DAN TKI DI LUAR NEGERI oleh Rumbadi , Dosen Tetap Prodi Ilmu Hukum Universitas Riau Kepulauan Batam 27

http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI diakses pada

tanggal 25 Juni 2017

28 http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI diakses tanggal

Page 46: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

34

Tenaga Kerja dan Transmigrasi namun tanggung jawab tugasnya kepada presiden.

Akibat kehadiran BNP2TKI pula, keberadaan Direktorat Jenderal PPTKLN otomatis

bubar berikut Direktorat PPTKLN karena fungsinya telah beralih ke BNP2TKI.

B. Kerjasama Indonesia – Singapura di Berbagai Bidang

Pemerintah Indonesia dan Singapura berencana untuk memperkuat kerja sama

bilateral di berbagai bidang, antara lain di bidang ekonomi, khususnya di sektor

agrobisnis dan infrastruktur.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno

Marsudi dan Menlu Singapura, Vivian Balakhrisnan di kantor Kemlu,"Hubungan

bilateral Indonesia dengan Singapura merupakan hubungan yang paling intensif.

Letak geografis Indonesia dan Singapura yang dekat menjadikan kedua negara mitra

dalam berbagai hal29

," ujar Retno seusai pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri bersedia menjajaki kemungkinan untuk

terus meningkatkan ekspor agribisnis. Retno menyebutkan bahwa Singapura

membutuhkan ekspor produk agrikultur, sementara Indonesia memiliki kapasitas

tersebut, sehingga sektor ini dapat menjadi potensi kerja sama perdagangan antar

kedua negara. Bagaimana Indonesia meningkatkan hubungan ekspor agribisnis

karena kita tahu Singapura membutuhkan produk-produk agrikultur, sementara kita

memiliki kapasitas itu," ujar Retno. Sebagaimana yang disampaikan Tim Komunikasi

29 http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160112185225-106-103835/ri-dan-singapura-

perkuat-kerja-sama-ekonomi/ diakses pada tanggal 17 Juni 2017

Page 47: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

35

Presiden menyatakan pembicaraan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri

Singapura Lee Hsien Loong terkait upaya peningkatan ekspor impor. Ekspor di sini

seperti ekspor di bidang pertanian dan olahan hasil unggas30

.

Di bidang perdagangan, lanjut Retno, Singapura merupakan mitra terbesar

kedua di Indonesia, setelah China. Nilai perdagangan Indonesia dengan Singapura

pada 2014 mencapai hampir US$42 miliar31

. Di sektor pariwisata, jumlah wisatawan

yang berkunjung ke masing-masing negara sangat signifikan. Retno mencatat

wisatawan Singapura yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2014 mencapai 1,5

juta wisatawan32

. Retno juga mencatat bahwa di bidang investasi, Singapura

merupakan investor terbesar di Indonesia, dengan realisasi investasi mencapai

US$5,8 miliar pada 2014. Hal ini dapat dilihat dari pelebaran wilayah investasi oleh

Perusahaan Singapura di Indonesia, yakni selain wilayah BBK (Batam, Bintan dan

Karimun) tetapi juga di KIP (Kendal Industrial Park)33

. Program dalam penguatan

hubungan Indonesia-Singapura di bidang ekonomi, investasi dan perdagangan ini

ditandai dengan pertemuan antara Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong

30

https://www.ekon.go.id/berita/view/indonesia-singapura-perkuat.1591.html diupload pada 29 Juli

2015 dan diakses pada tanggal 3 Juli 2017

31 http://dunia.news.viva.co.id/news/read/722125-indonesia-dan-singapura-sepakat-perkuat-

hubungan-ekonomi diupload 12 Januari 2016 dan diakses pada tanggal 30 Juni 2017

32 http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160112185225-106-103835/ri-dan-singapura-

perkuat-kerja-sama-ekonomi/ diakses pada tanggal 17 Juni 2017

33 https://www.ekon.go.id/berita/view/indonesia-singapura-perkuat.1591.html diupload pada

tanggal 29 Juli 2015 dan diakses pada tanggal 3 Juli 2017

Page 48: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

36

bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo yang mana agendanya menghadiri

peresmian Kendal Industrial Park (KIP) yang luasnya 2.700 hektar dan merupakan

proyek joint-venture antara Pengembangan SembCorp dan PT Kawasan Industri

Jababeka. KIP terletak 25 kilometer dari Semarang34

.

Balakhrisnan memaparkan bahwa Indonesia merupakan mitra perdagangan

terbesar keempat di Singapura, setelah China, Malaysia dan Amerika Serikat35

.

Banyak perusahaan asal Singapura ingin menanamkan investasinya di Indonesia

namun sedan menunggu regulasi yang mengatur agar mereka makin percaya akan

kredibilitas dan keamanan di Indonesia. Keseriusan Indonesia dalam menanggapi

masalah ini telah direalisasikan dengan adanya nota kesepahaman (MoU) E-

Government di Singapura yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia dan

Pemerintah Singapura melalui Menteri Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI dan Menteri Ministry for Communications and

Information (Kementerian Komunikasi dan Informasi) Singapura, di mana disaksikan

langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dan Perdana Menteri

Singapura Lee Hsien Loong36

. Presiden RI Joko Widodo mengharapkan dengan

adanya kesepakatan ini dapat menarik Investor Singapura sebanyak – banyaknya,

34

http://www.jaringnews.com/internasional/asia/80361/Singapura-Perkuat-Kerjasama-Ekonomi-

dengan-Indonesia diupload pada tanggal 15 November 2016 dan diakses pada tanggal 26 Juni 2017

35 http://dunia.news.viva.co.id/news/read/722125-indonesia-dan-singapura-sepakat-perkuat-

hubungan-ekonomi diupload 12 Januari 2016 dan diakses pada tanggal 30 Juni 2017

36 http://pemerintah.net/indonesia-singapura-teken-mou-e-government/ diupload pada tanggal dan

diakses pada tanggal 17 Juni 2017

Page 49: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

37

dengan senantiasa mengembangkan MoU ini agar mempermudah Pemerintah dalam

memberikan pelayanan publik kepada investor Singapura37

. Dengan diberlakukannya

pemanfaatan e-government, Singapura telah meningkatkan produktivitas dan

mempercepat proses berbagai pelayanan publik. Pada kesempatan tersebut, PM

Singapura Lee Hsien Loong mengungkapkan kebahagiaannya dapat membangun

kerja sama dengan Indonesia. Sebagai negara sahabat, berbagi pengetahuan dan

pengalaman dalam tata kelola pemerintahan, khususnya dalam pengembangan e-

government merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat38

.

Perkembangan hubungan kedua Negara dilanjutkan dengan kerjasama di

bidang Pariwisata39

. Sejak 2010 Pemerintah Singapura telah menunjukkan minatnya

untuk bekerjasama di bidang kapal pesiar namun pada saat Presiden Joko Widodo,

dapat direalisasikan dengan melihat keuntungan yang didapat bagi kedua negara40

. Di

mana ruang lingkup MoU ini berkisar pada promosi dan pemasaran bersama, kapal

pesiar (cruise), dan pasar MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Fokus

kegiatan yang diaplikasikan dari hasil MoU tersebut antara lain pembangunan

37

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/5219/Indonesia-Singapura+Tandatangani+MoU+E-

government/0/sorotan_media ditampilkan sejak tanggal 28 Juli 2015 dan diakses pada tanggal 18

Juni 2017

38 http://pemerintah.net/indonesia-singapura-teken-mou-e-government/ diupload pada tanggal dan

diakses pada tanggal 17 Juni 2017

39 http://dunia.news.viva.co.id/news/read/722125-indonesia-dan-singapura-sepakat-perkuat-

hubungan-ekonomi diupload 12 Januari 2016 dan diakses pada tanggal 30 Juni 2017

40 http://www.dutawisata.co.id/indonesia-dan-singapura-tandatangani-mou-kerjasama-pariwisata/

diupload pada tanggal 17 November 2016 dan diakses pada tanggal 20 Juni 2017

Page 50: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

38

destinasi dan pelabuhan; pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan,

seminar, dan loka karya; penelitian dan pengembangan; investasi pariwisata; kerja

sama sektor swasta; dan pertukaran informasi41. Kerjasama di bidang pariwisata

tidak hanya berdampak pada bidang politik, namun juga berpengaruh pada bidang

ekonomi dan perdagangan yang senakin harmonis termasuk kemandirian ekonomi

kerakyatan. Selain itu, Arief Yahya melihat Singapura bukan hanya sebagai hub

transportasi udara internasional dan pintu gerbang pariwisata, tetapi juga menjadi hub

pasar MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition)42

. Ada puluhan ribu

perusahaan asing, baik dari Eropa, Amerika, Asia dan Australia yang memiliki kantor

perwakilan di Singapura. Biasanya setelah selesai melakukan kegiatan MICE tersebut

akan dilaksanakan paket wisata city tour dan culinary tour, di mana akan

mengunjungi tempat paling menarik di kota MICE berlangsung43

. Hal ini yang bisa

menggerakan perekonomian, semua roda ekonomi yang berkaitan dengan MICE dan

tour-tournya dapat hidup dan berkembang (termasuk ikut membangkitkan ekonomi

kerakyatan juga) seperti kerajinan tangan dam souvenir khas daerah setempat.

Presiden Indonesia mengharapkan agar kedua Negara dapat melakukan

promosi destinasi wisata bersama supaya setiap tahunnya jumlah wisatawan naik

41

http://travel.kompas.com/read/2016/11/15/170500727/ini.fokus.kerja.sama.pariwisata.indonesia-

singapura diupload pada tanggal 15 November 2016 dan diakses pada tanggal 20 Juni 2017

42 http://travel.kompas.com/read/2016/11/15/170500727/ini.fokus.kerja.sama.pariwisata.indonesia-

singapura diupload pada tanggal 15 November 2016 dan diakses pada tanggal 20 Juni 2017

43 http://www.dutawisata.co.id/indonesia-dan-singapura-tandatangani-mou-kerjasama-pariwisata/

diupload pada tanggal 17 November 2016 dan diakses pada tanggal 20 Juni 2017

Page 51: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

39

untuk mengunjungi Indonesia dan Singapura demikian arahan Presiden Joko Widodo

pada Leaders Retreat di Singapura, 28 Juli 201544

.

Kemudian Kerjasama Indonesia dan Singapura berlanjut pada penguatan di

bidang Perindustrian dan Pendidikan. Di mana untuk menyambut hubungan

persahabatan bilateral Indonesia – Singapura ke-50 yakni penguatan kerjasama untuk

mengembangkan program pendidikan vokasi industri. Sebagaimana pernyataan

Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartanto di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu,

mengenai lawatannya ke Singapura45

..

Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) juga akan memfasilitasi

peningkatan kapasitas bagi penyelenggara pendidikan vokasi melalui workshop,

seminar, pelatihan teknis dan magang industri, pembentukan master trainer bidang

vokasi industri, penyesuaian dan penyetaraan standar kualifikasi tenaga kerja industri

serta pengembangan fasilitas dan teknologi pembelajaran pendidikan vokasi, ucap

Airlangga46

. Hal ini yang akan diupayakan Pemerintah Indonesia, melalui

44

http://travel.kompas.com/read/2016/11/15/170500727/ini.fokus.kerja.sama.pariwisata.indonesia-

singapura diupload pada tanggal 15 November 2016 dan diakses pada tanggal 20 Juni 2017

45 http://www.antaranews.com/berita/620352/50-tahun-indonesia-singapura-menperin-jajaki-kerja-

sama-vokasi diakses pada tanggal 15 Juni 2017

46 http://www.antaranews.com/berita/620352/50-tahun-indonesia-singapura-menperin-jajaki-kerja-

sama-vokasi diakses pada tanggal 15 Juni 2017

Page 52: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

40

Kementerian Perindustrian yang dapat dikoordinasikan dengan Kementerian

Pendidikan Singapura47

.

C. Peningkatan Kerjasama Indonesia – Singapura di Bidang Ketenagakerjaan

Secara khusus dijelaskan dalam penelitian ini mengenai peningkatan kerjasama

kedua Negara pada bidang ketenagakerjaan akan menjadi perhatian utama. Di mana

hasil kerjasama tersebut dapat menambah wawasan dan bahan untuk dapat dianalisa

berikutnya pada bab IV termasuk mengenai pelayanan terhadap WNI terutama upaya

perlindungan terhadap Tenaga Kerja Bermasalah (TKI-B) di Singapura oleh KBRI

Singapura. Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini membahas

masalah ketenagakerjaan tidak hanya dapat dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri

(Kemlu) berkoordinasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

(Kemenakertrans), namun juga dikhususkan oleh Badan setingkat Kementerian

seperti Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) yang dalam

pelaksanaan mengenai TKI (mekanisme pra hingga pascapenempatan termasuk

melakukan penyelesaian terhadap pengaduan TKI yang masuk ke Crisis Center). Di

mana yang bekerjasama dengan agen atau mitra usaha penyalur TKI hingga asosiasi

(sebagai lembaga representasi Pemerintah Singapura)48

. Di samping peranan

47

ibid

48 http://www.bnp2tki.go.id/read/11410/Benarkah-TKI-di-Singapura-Lebih-Terjamin?.html diupload

pada tanggal 21 Juni 2016 dan diakses pada tanggal 15 Juni 2017

Page 53: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

41

langsung KBRI Singapura sebagai garda terdepan institusi perwakilan Pemerintah

Indonesia

BNP2TKI bekerjasama dengan agen ataupun asosiasi pekerja mengenai

mekanisme peraturan penempatan TKI di Singapura. Dalam proses perekrutan TKI

tersebut, anggota agensi menghubungi dan membuat perjanjian langsung dengan TKI

(CTKI tidak berhubungan dengan pengguna). Perjanjian itu juga mencantumkan jam

kerja, jam istirahat, hak TKI memperoleh akses peningkatan kecakapan serta

memfasilitasi secara cuma-cuma bila terjadi perpindahan pengguna. Meskipun

pernah ada masalah di mana TKI yang tidak mendapatkan hak-haknya pada masalah

ketenagakerjaan seperti gaji maupun hari libur, yang mana Pihak KBRI telah

mengkomunikasikan dengan MOM Singapura seperti mengeluarkan surat edaran

tersebut49

.

BNP2TKI telah membuat skema pembayaran gaji TKI secara non tunai dengan

utuh (belum ditambah lembur), tanpa adanya pemotongan gaji baik dari agensi

maupun pengguna, dengan tidak ada biaya berlebih yang dibebankan kepada TKI

tersebut hal ini yang dinyatakan oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan TKI (BNP2TKI), Nusron Wahid50

.

49

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri

50 http://www.bnp2tki.go.id/read/11410/Benarkah-TKI-di-Singapura-Lebih-Terjamin?.html diupload

pada tanggal 21 Juni 2016 dan diakses pada tanggal 15 Juni 2017

Page 54: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

42

Hasil dari kerjasama BNP2TKI dengan Asosiasi agensi di Singapura

menghasilkan postur TKI profesional dengan jaminan hukum. Hal ini dapat

terlaksana sesuai dengan isi perjanjian apabila masing – masing memilki komitmen

yang kuat dan professionalitas dalam menjalankan kinerjanya51

. TKI bahkan bisa

langsung mengadu kepada asosiasi yang mewadahi agensi atau mitra usaha tersebut.

Asosiasi pun dapat memperingatkan mitra atau agen yang tidak mengidahkan SOP

dengan benar.

Kebijakan penempatan TKI di luar negeri diarahkan untuk memanfaatkan peluang

kerja di luar negeri dengan mengedepankan aspek perlindungan terhadap harkat dan

martabat serta keselamatan dan kesehatan TKI pra maupun pasca penempatan. Untuk

itu, strategi yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian, yakni: Pertama, Regulasi, dilakukan dengan menerbitkan

Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia di luar negeri dan menyusun berbagai peraturan pelaksanaannya52

.

51

http://www.bnp2tki.go.id/read/11410/Benarkah-TKI-di-Singapura-Lebih-Terjamin?.html diupload

pada tanggal 21 Juni 2016 dan diakses pada tanggal 15 Juni 2017

52 http:/www.tatanusa.co.id/nonkuhp/2004UU39.pdf diakses pada tanggal 13 Juni 2017

Page 55: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

43

BAB III

Bentuk – Bentuk Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B) di

Singapura

A. Kondisi dan Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia di Singapura

Selama berada di luar negeri, bahkan ketika masih berada di dalam

penampungan menunggu keberangkatan ke luar negeri, ada kalanya sebagian dari

TKI menghadapi masalah yang merugikan TKI tersebut53

. Persoalannya adalah apa

penyebab munculnya masalah, dan bagaimana kadar masalah yang dihadapi tersebut,

serta seberapa banyak TKI yang mengalaminya serta instansi Pemerintahan mana

yang harus menangani hingga melakukan penyelesaian masalah baik sebelum

maupun sesudah penempatan di luar negeri. Hal ini penting untuk dipertimbangkan

dengan menggunakan pemikiran positif agar tidak muncul kesan bahwa seakan-akan

semua TKI mengalaminya, sehingga tidak jarang muncul pendapat yang menggugat

program penempatan TKI di luar negeri dan meminta agar pemerintah

menghentikannya.

Masalah yang muncul pada awalnya ialah dokumentasi hingga kurang

cakapnya pengetahuan dimiliki Calon TKI (CTKI) mengenai hal yang dipersiapkan

sebelum penempatan (yang mana ini merupakan masalah teknis), di samping itu

diindikasikannya adanya permainan oknum dari instansi terkait dalam proses

53

www.bnp2tki.go.id

Page 56: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

44

prapenempatan CTKI tersebut. Sebab sebagaimana hasil wawancara penulis dengan

Bapak Yulius Madakaka, menurutnya penempatan pekerja lintas Negara ini masih

menjadi sasaran dalam mendapatkan kepentingan di dalamnya. Sehingga ada pihak

yang sengaja mencari keuntungan dalam proses penempatan tersebut walaupun ada

juga pihak pengguna (user) bertindak curang dengan pihak di Indonesia (mitra atau

agen penyalur) seperti direct hiring. Dimana hal ini membuat dilemma bagi

pemerintah, dikarenakan tidak melalui mekanisme pemerintah dalam proses

penempatan sehingga tidak adanya kontrol dan pengawasan atas keberadaan CTKI di

Negara penempatan termasuk data maupun dokumen termasuk hak-kewajiban yang

bersangkutan.

Biasanya masalah ini terjadi pada sector informal, antara Pelaksana Tata

Laksana Rumah Tangga (PLRT) dengan Majikan (user). Masalah yang dialami oleh

Warga Negara Indonesia khususnya Tenaga Kerja Indonesia itu paling banyak dan

sering dilaporkan dalam pengaduan yakni berupa masalah ketenagakerjaan.

Sebagaiamana yang penulis dapatkan informasinya untuk masalah ketenagakerjaan

yang termasuk ke dalam jenis kasus perdata tidak perlu diselesaikan melalui mediator

pihak ketiga namun sudah cukup diselesaikan antara majikan (user) dengan PLRT.

1. Permasalahan Hukum Kasus Perdata

Secara umum, sistem hukum yang berlaku di dunia ini dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu pertama sistem civil law yang dianut oleh negara-negara Eropa

Page 57: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

45

Daratan seperti antara lain Belanda, Perancis Italia, termasuk Indonesia. Kedua

adalah sistem common law yang dianut oleh negara-negara Anglo Saxon seperti

Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura, Malaysia serta sebagian besar negara-

negara persemakmuran dan sebagainya54.

Pada intinya sistem common law Singapura mempunyai karakteristik doktrin

judicial precedent (stare decicis)55

. Menurut doktrin tersebut, hukum dibentuk oleh

hakim melalui penerapan prinsip-prinsip hukum terhadap fakta-fakta atau peristiwa-

peristiwa dalam kasus-kasus yang terjadi. Dalam hal ini, hakim-hakim hanya

diharuskan untuk menerapkan alasan-alasan atau pertimbangan-pertimbangan yang

dapat diterima dalam menjatuhkan putusan (the ratio decidendi) pada pengadilan

yang lebih tinggi dalam hirarkhi yang sama. Oleh karena itu, di Singapura, the ratio

decidendi56

dapat ditemukan dalam putusan-putusan hakim pada pengadilan

Singapura.

Dari sudut definisinya, masalah kasus perdata ialah peraturan atau ketentuan

yang mengatur hubungan pribadi dengan pribadi (perseorangan dengan perseorangan)

maupun perseorangan dengan badan hukum ataupun antar badan hukum dengan

54

Jurnal berjudul Selayang Pandang Tentang Hukum Acara Perdata Singapura oleh Elfa Laela

Fakhriah pada Pustaka UNPAD Hukum Acara Perdata Singapura

55 Jurnal berjudul Selayang Pandang Tentang Hukum Acara Perdata Singapura oleh Elfa Laela

Fakhriah pada Pustaka UNPAD Hukum Acara Perdata Singapura

56 Rau & Kumar, General Principles of the Malaysian Legal System, International Law Books

Services, Petaling Jaya - Selangor Darul Ehsan - Malaysia, 2006 hlm 132: “In all judicial precedents the courts have to state the legal reasoning for the dicision, wich in legal parlance is known as ratio decidendi.” (dalam setiap putusan hakim

Page 58: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

46

badan hukum lainnya57

. Atau juga disebut dengan hukum privat. Dengan demikian,

hal ini pun berlaku bagi oknum WNI dan khususnya bagi TKI-B yang melanggar

kasus hukum perdata, baik dilakukan antar TKI dengan TKI lain atau TKA (Tenaga

Kerja Asing) lain yang bekerja maupun dilakukan antara TKI dengan Majikan

(biasanya terjadi pada sector informal). Ataupun biasanya yang pernah dilakukan

antar TKI dengan tempat kerjanya (seperti pada sector formal dan juga termasuk

ekspatriat yang bekerja di kantor sesuai dengan keahliannya)58

.

Jenis –jenis masalah yang termasuk ke dalam kategori kasus hukum perdata

bagi TKI-B di Singapura antara lain dapat diklasifikasikan dari berbagai pengaduan

TKI yang datang kepada Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar Republik

Indonesia (KBRI) di Singapura (termasuk Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan

Hukum Indonesia) dengan dibantu Fungsi Keimmigrasian serta berkoordinasi pada

fungsi-fungsi lain KBRI di Singapura dalam pelayanan dan perlindungan terhadap

WNI maupun TKI. Masalah yang paling banyak secara jumlah (kuantitas) dilaporkan

ke KBRI ialah Masalah Ketenagakerjaan59

.

Masalah ketenagakerjaan yang sering dilaporkan diantaranya masalah gaji

yang tidak dibayarkan oleh majikan atau pemotongan gaji yang tidak sesuai dengan

57

Penjelasan Kitab Undang – Undang Hukum Perdata

58 Penjelasan Kitab Undang – Undang Hukum Perdata

59 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Page 59: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

47

kontrak awal dengan agen penyalur atau yang sekarang disebut Pelaksana

Penempatan TKI Swasta (PPTKIS)60

. Kemudian kerja terlalu berat dan tidak

sepesifik yang tidak sesuai dengan Standar Operasional (SOP) yang berlaku, lalu

penyebab berikutnya kurang cakap dalam penguasaan bahasa setempat yang

membuat sering adanya kesalahpahaman berkomunikasi serta penampilan yang

kurang sesuai dengan kebiasaan atau aturan yang berlaku. Masalah ketenagakerjaan

yang masih sering muncul hingga periode saat ini walaupun tidak terlalu pelik seperti

halnya masalah lainnya akan tetapi juga menyangkut hak asasi manusia TKI kita

yakni pengaturan pembagian waktu kerja, istirahat dan juga hari libur. Walaupun

Hukum Ketenagakerjaan Singapura telah mengatur lebih lengkap terhadap hak dan

kewajiban Tenaga Kerja Asing termasuk TKI di Singapura namun masih ada juga

beberapa majikan (User) atau pimpinan perusahaan yang belum mengindahkan

pembagian waktu kerja hingga hari libur tersebut. Maka dari itu yang dapat dilakukan

KBRI mengkomunikasikan dengan Ministry of Man Power (MOM) melalui

pemberian surat edaran yang akan disosialisasikan dan direalisasikan kepada

Pengguna (User) dari TKI tersebut61

.

Kemudian masalah ketenagakerjaan yang dianggap pelik termasuk oleh

Pemerintah ialah metode direct hiring yang dilakukan oleh majikan (user), dimana

60

Hasil wawancara dengan Bapak Hendry Prayitno, Koordinator Crisis Center BNP2TKI pada tanggal

24 Februari 2016

61 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 60: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

48

majikan langsung merekrut PLRT tanpa melalui PPTKIS yang disertifikasi

Pemerintah62

. Dengan kata lain tidak adanya peran Pemerintah dalam proses pra

penempatan seperti adanya pelatihan CTKI, keadaan penempatan hingga suatu saat

dilakukan pemulangan TKI baik karena faktor ijin tinggal habis maupun melanggar

hukum yang konsekuensinya harus dideportasi ke Negara asal. Hal ini yang sering

mendatangkan masalah dikarenakan utamanya tidak adanya pengawasan dan kontrol

perwakilan pemerintah dalam hal ini KBRI di Singapura karena tidak adanya laporan

resmi yang masuk utamanya dari calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI). Di mana

CTKI tidak melakukan pedaftaran diri saat awal mereka datang ke Singapura, hingga

pengurusan terhadap hak dan kewajiban CTKI tersebut. Termasuk pada perpanjangan

ijin tinggal dan bekerja TKI di Singapura, di mana saat perpanjangan tersebut

majikanlah yang melakukan dengan TKI menyertainya. Tidak hanya itu menurut

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Singapura, Andri Hadi

berdasarkan ketentuan dalam ISO pula, setiap perpanjangan kontrak PLRT harus naik

gaji minimal 10-20 persen dan persentase jumlah PLRT yang naik gaji harus

mencapai minimal 90 persen dari keseluruhan kontrak63

. Saat itulah KBRI akan

menanyakan bagaimana perkembangan kinerja TKI tersebut ketika melakukan

pekerjaan termasuk apakah mereka telah mendapatkan hak – hak TKI sesuai dengan

62

Hasil wawancara dengan Bapak Hendry Prayitno, Koordinator Crisis Center BNP2TKI pada tanggal

24 Februari 2016

63

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/11/02324896/menilik.perlindungan.tki.di.singapu

ra diupload pada tanggal 11 Juni 2013 dan diakses pada tanggal 3 Juli 2017

Page 61: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

49

kontrak awal ditandatangani64

. Dalam proses perekrutan ini pula terdapat hal yang

ditutupi antara majikan dan agen perihal masalah ketenagakerjaan TKI tersebut

utamanya keabsahan dokumen dan gaji yang harus dibayarkan. Hal ini yang membuat

Pemerintah dan dilemma akan kasus ini.

Masalah ketenagakerjaan berikutnya yang dikeluhkan TKI yakni Cost

Structure atau disebut juga biaya penempatan yang terlalu tinggi hingga pernah

ditemukan hingga enam (6) kali lipat dari harga semula65

. Disebabkan selama ini

dalam penentuan cost structure belum ada acuan yang tetap dan berkuatan hukum

atau berlegal hukum. Sejauh ini yang menjadi acuan bagi TKI mengenai cost

structure ini yaitu berasal dari surat edaran yang dikeluarkan oleh KBRI di Singapura

yakni sebesar 1 bulan gaji. Namun harus dikaitkan juga dengan aturan ILO

(Internasional Labour Organisation) mengenai Cost Structure ini, karena menyangkut

harkat hidup TKI dan Singapura juga merupakan Negara yang establish hukumnya

dan juga disiplin. Walaupun Indonesia secara bilateral belum memiliki MoU

ketenagakerjaan dengan Singapura, namun berita positifnya seperti Singapura,

64

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

65 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Page 62: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

50

Taiwan, Hongkong di dalam perundang-undangannya telah mengatur masalah

Tenaga Kerja Asing termasuk Tenaga Kerja Indonesia66

.

Masalah ketenagakerjaan lainnya yang kerap menimpa TKI kita yang awalnya

statusnya berposisi sebagai korban dapat merubahnya sebagai pelaku. Hal ini dapat

kita lihat dengan adanya laporan yang menjelaskan tindakan sewenang – wenang oleh

majikan terhadap TKInya yang dilakukan di tempat kerja atau rumah majikannya

(khususnya pada sector informal)67

. Walaupun awalnya ada yang disebabkan karena

faktor kelalaian oknum TKI dalam menjalankan pekerjaan tidak sesuai SOP yang

berlaku (contohnya dalam mengoperasikan suatu barang, diketemukan TKI tersebut

telah melakukan kecerobohan atau tidak mengindahkan aturan pakai yang tertera

pada suatu produk, di mana berakibat pada kondisi yang tidak diharapkan seperti

terjadinya kerusakan)68

. Namun, ada juga memang adanya faktor internal dari oknum

majikan seperti pembawaan sifat temperamental yang tidak dapat melihat kesalahan

sedikit dari TKInya hingga berakibat terjadinya tindakan kekerasan verbal maupun

fisik. Awalnya masalah ini merupakan kasus hukum perdata yang terjadi antara

Majikan dan TKI yang dapat diselesaikan secara kekeluargaan namun apabila

66

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

67 Hasil wawancara dengan Bapak Hendry Prayitno, Koordinator Crisis Center BNP2TKI pada tanggal

24 Februari 2016

68 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 63: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

51

diketemukan tindakan kekerasan apalagi fisik maka dapat masuk ke ranah hukum

pidana dengan ancaman kurungan bagi oknum majikan maupun TKI yang terlibat dan

terbukti, barangtentu terlebih dahulu melalui proses pengadilan Hukum Singapura69

.

Masalah berikutnya yang dilaporkan oleh WNI maupun TKI kepada Fungsi

Protokol dan Konsuler dengan Fungsi Keimmigrasian KBRI di Singapura ialah

Masalah Keimmigrasian. Hal ini kita ambil contoh seperti masalah overstayer TKI –

B tersebut, di mana waktu ijin tinggal dan bekerja TKI yang telah kadaluwarsa serta

tidak diperbarui kembali70

. Dalam hal ini KBRI menekankan bagi majikan sebagai

penjamin TKI sebagai karyawan di rumah atau perusahaannya untuk melakukan

perpanjangan untuk ijin tinggal dan bekerja bagi TKInya ke Fungsi Imigrasi KBRI

Singapura. Namun apabila tidak diindahkan TKI tersebut akan dicabut ijinnya dan

dapat dicekal bahkan dipulangkan oleh pihak imigrasi Singapura melalui KBRI juga

akhirnya. Sedangkan bagi WNI non foreign domestik worker seperti PLRT, baik

yang bekerja sebagai ekspatriat, kontruksi hingga pelajar maka yang melakukan

proses perpanjangan ijin tinggal ialah diri mereka sendiri dengan mendatangi Fungsi

Imigrasi KBRI71

.

69

ibid

70 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

71

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/11/02324896/menilik.perlindungan.tki.di.singapu

ra diupload pada tanggal 11 Juni 2013 dan diakses pada tanggal 1 Juli 2017

Page 64: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

52

Kemudian masalah berikutnya yang muncul pada keimigrasian Singapura

dimana ada oknum TKI yang dicekal masuk atau keluar Singapura, banyak pihak

termasuk TKI tersebut yang mempertanyakan keabsahan data pencekalan tersebut ke

immigrasi. Setelah respon diberikan itu baru KBRI memberikan pernyataan kepada

TKI maupunWNI yang dicekal tersebut dan pihak-pihak yang mengetahui atau

terkait. Adapun juga tindakan pencekalan kepada WNI ataupun TKI yang

diindikasikan diduga teroris akan dipulangkan, karena Pemerintah Singapura juga

konsen terhadap kasus terorisme tersebut di samping kasus peredaran narkoba yang

sedang marak di Negara itu termasuk pada kegiatan masuknya barang dan orang ke

Imigrasi Singapura. Tindakan diduga terorisme dan peredaran narkoba merupakan

contoh jenis kasus pidana dan berat yang diatur oleh Hukum Singapura. Di samping

tindakan kasus pidana lainnya yang akan dijelaskan selanjutnya. Bahkan untuk kasus

–kasus pidana seperti diduga terorisme terlebih dahulu akan menjalani persidangan di

pengadilan Hukum Singapura baru setelah itu menurut yang penulis ketahui dari studi

lapangan akan dipulangkan ke Negara masing-masing.

Faktor – faktor lain yang menyebabkan terjadinya TKI-B di Singapura seperti

Unfit kondisi dari Calon TKI (CTKI) tersebut, di sini dapat dijelaskan seperti kondisi

TKI yang kurang dimungkinkan untuk berangkat namun dipaksakan berangkat

dengan salah satunya rekayasa atau memanipulasi dokumen menyangkut kesehatan

Page 65: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

53

CTKI prapenempatan72

. Termasuk juga saat penempatan pun apabila diketemukan

kondisi TKI unfit akan berpeluang untuk menghadirkan permasalahan saat dia

bekerja baik antar sesama tenaga kerja maupun terhadap majikannya. Di mana akan

mengganggu produktivitas kinerja oknum TKI tersebut, sehingga akan

mengakibatkan beberapa hal yang tidak diharapkan tersebut. Seperti kurang puasnya

Majikan (User) atas kinerja tenaga kerja unfit yang berakibat pada perlakuan kurang

menyenangkan terhadap TKI tersebut. Apalagi jika ditemukan perpanjangan

perkembangan penyakit yang diderita TKI unfit tersebut menjadi penyakit menular,

tidak hanya mengganggu kondusifitas kerja namun juga akan meresahkan bagi

sesama rekan kerjanya maupun majikannya (User)73

. Maka dari itu harus adanya

transparansi dokumen termasuk yang menyangkut kesehatan CTKI saat

prapenempatan dikarenakan akan masuk kepada sistem database bersangkutan yang

akan diverifikasi kemudian oleh Fungsi tertentu di KBRI saat penempatan telah

dilaksanakan. Lalu sebaiknya dilakukan medical checkup terhadap kondisi TKI yang

dihimbau oleh KBRI kepada majikan untuk bekerjasama dengan bagian medis dalam

menyikapi masalah ini.

72

Hasil wawancara dengan Bapak Gimbar, Staf Subdit Asia Pasifik Direktorat Kerjasama Luar Negeri

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Saat penulis melakukan magang

periode Januari 2016

73 Hasil wawancara dengan Bapak Gimbar, Staf Subdit Asia Pasifik Direktorat Kerjasama Luar Negeri

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Saat penulis melakukan magang

periode Januari 2016

Page 66: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

54

Faktor berikutnya yang menyebabkan timbulnya permasalahan TKI-B di

Singapura ialah Kondisi geografis (kedekatan wilayah) dan adanya beberapa celah

„jalan tikus‟74

. Faktor kedekatan wilayah ini setidaknya telah menjadi salah satu

faktor pendorong yang dimungkinkan banyak TKI maupun TKW yang menjatuhkan

pilihan Singapura sebagai tempat bekerja di Luar Negeri. Hal ini pun sering

dilakukan pada penempatan TKI di Negeri Jiran Seperti Malaysia, Brunei

Darussalam, dam sebagainya termasuk Singapura yang menjadi fokus negera

Pengirim pada penelitian ini75

. Apalagi telah dilakukan persiapan matang yang

dilakukan Pemerintah Indonesia dalam membekali CTKI dengan skill maupun

kemampuan lainnya melalui Program Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP),

yang mana merupakan hasil koordinasi instansi – instansi terkait seperti Kemlu ,

Kemenakertrans , BNP2TKI maupun kerjasama dengan PPTKIS76

.

Dengan adanya faktor kedekatan wilayah ini, memungkinkan bagi pihak-

pihak yang ingin memanfaatkan kondisi ini untuk kepentingannya dengan

menggunakan celah „jalan tikus‟ untuk melanggengkan proses transaksi pengiriman

74

Hasil wawancara dengan Bapak Gimbar, Staf Subdit Asia Pasifik Direktorat Kerjasama Luar Negeri

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Saat penulis melakukan magang

periode Januari 2016

75 http://www.beritasatu.com/nasional/194148-bnp2tki-sosialisasi-pencegahan-tki-non-prosedural-

di-perbatasan-entikong.html diupload pada tanggal 3 Juli 2014 dan diakses pada tanggal 8 Juli 2017

76 http://www.bnp2tki.go.id/read/10527/Kurangi-Risiko-TKI-BNP2TKI-Upgrade-Instruktur-dan-

Materi-Pembekalan diupload pada tanggal 10 September 2015 dan diakses pada tanggal 7 Juli 2017

Page 67: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

55

pekerja lintas Negara ini77

. Biasanya yang memanfaatkan proses transaksi ini secara

unprosedural, berarti tidak melalui prosedur resmi yang telah ditetapkan Pemerintah

Indonesia. Dalam proses pengiriman tenaga kerja lintas Negara tidak dapat

dilepaskan dari peran Cukong atau Tekong bahkan pihak-pihak yang bersedia

mensponsori proses transaks tersebut. Peran mereka yang mementingkan

kepentingannya sudah berbentuk jaringan dan bersistem sudah terbiasa dalam

menjlankan proses pengiriman. Menurut beberapa hasil wawancara yang dilakukan

penulis, oknum TKI yang diberangkatkan melalui jalur ini rawan mengalami masalah

dari kasus hukum perdata hingga kasus hukum pidana dan berat78

. KBRI memiliki

kekurangan dalam mengihimpun data resmi mengenai oknum TKI yang

memanfaatkan jalur jalan tikus ini, sehingga KBRI tidak dapat mewadahi pengaduan

laporan masalah hak dan kewajiban yang seharusnya diterima oleh TKI tersebut.

Serta KBRI tidak dapat memfasilitasi dalam proses penyelesaian masalah jika suatu

saat tersandung masalah dimana apabila dibutuhkan pihak mediator dalam

penyelesaian tersebut79

.

77

Hasil wawancara dengan Bapak Gimbar, Staf Subdit Asia Pasifik Direktorat Kerjasama Luar Negeri

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Saat penulis melakukan magang

periode Januari 2016

78 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

79 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 68: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

56

Konsekuensi yang harus dihadapi bagi TKI-B yang melanggar masalah kasus

hukum perdata tersebut, seharusnya dapat diproses secara hukum di pengadilan

Singapura. Badan peradilan di Singapura, terdiri dari the Subordinate Courts yang

meliputi Small Claim Tribunal, Coroners’ Court, Family and Juvenile Court,

Magistrate Court, District Court; dan the Supreme Court yang terdiri dari High

Court dan Court of Appeal80

. Baik Subordinate Court dan Supreme Court keduanya

menangani baik kasus-kasus perdata maupun pidana (kriminal). Kewenangan

(yurisdiksi) setiap pengadilan ditentukan oleh besarnya nilai gugatan untuk kasus

perdata dan untuk kasus pidana tergantung pada jenis perbuatan dan lamanya

hukuman. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, Supreme Court terdiri dari High

Court dan Copurt of Appeal. Kasus-kasus perdata yang dapat diajukan ke High Court

yaitu gugatan yang nilainya melebihi S$250,000; persoalan-persoalan hibah wasiat

yang nilainya melebihi S$3 juta; dan persoalan-persoalan tambahan dalam urusan

harta keluarga yang nilainya mencapai S$1.5 juta atau lebih81.

KBRI menghimbau untuk masalah kasus hukum perdata terutamanya masalah

ketenagakerjaan yang paling banyak jumlahnya dilaporkan dalam pengaduan Fungsi

Protokol dan Konsuler KBRI Singapura, dapat diselesaikan secara kekeluargaan

80

Jurnal berjudul Selayang Pandang Tenatang Hukum Acara Perdata Singapura oleh Elfa Laela

Fakhriah pada Pustaka UNPAD Hukum Acara Perdata Singapura

81 Reference to Singapore Laws, Civil Procedure, chapter 2, hlm.1, 18 Pebruari 2007 dalam Jurnal

berjudul Selayang Pandang Tenatang Hukum Acara Perdata Singapura oleh Elfa Laela Fakhriah pada Pustaka UNPAD Hukum Acara Perdata Singapura

Page 69: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

57

antara TKI dengan Majikan (User) untuk mendapatkan solusi yang terbaik di anatara

kedua pihak82

.

2. Permasalahan Hukum Kasus Pidana

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, sistem hukum yang dianut

oleh Singapura ialah common law. Di mana dalam Hukum Internasional, sistem

hukum common law biasanya digunakan oleh Negara – Negara yang dahulu

kolonialisme dan imperialism Inggris atau yang masuk ke dalam anggota

commonwealth83

. Dalam peradilan pun terdapat badan yang mengurus kasus perdata

maupun pidana tetapi ada juga yang mengurus keduanya. Hukum Singapura yang

sudah establish dalam penegakan hukumnya pun tidak memihak kepada subjek

hukumnya baik itu warga Negaranya maupun warga Negara asing. Hal ini pun yang

berlaku pada perundang – undangan ketenagakerjaan yang berlaku pula pada Tenaga

Kerja Asing (TKA) termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Maka dari itu dalam

beberapa kasus hukum khusus dan berat Hukum Singapura menerapkan vonis

hukuman maksimal kepada pelakunya termasuk kepada TKA termasuk TKI-B

tersebut. Dari definisinya menurut sumber yang diperoleh, Tindak pidana adalah

suatu pelanggaran norma-norma yang oleh pembentuk undang-undang ditanggapi

dengan suatu hukuman pidana. Maka, sifat-sifat yang ada di dalam setiap tindak

82

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

83 Jurnal berjudul Selayang Pandang Tenatang Hukum Acara Perdata Singapura oleh Elfa Laela

Fakhriah pada Pustaka UNPAD Hukum Acara Perdata Singapura

Page 70: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

58

pidana adalah sifat melanggar hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat

melanggar hukum84

. Kemudian WNI maupun TKI-B kita ada yang melanggar

masalah kasus hukum yang tergolong pidana, bersifat khusus dan berat. Di mana

mereka harus diproses secara Hukum Pidana maupun Hukum Acara Pidana

Singapura.

Bentuk - bentuk permasalahan yang telah dilanggar oleh WNI dalam hal ini

TKI-B, yang masuk ke dalam kategori khusus dan kasus pidana menurut hasil

wawancara penulis akan dijelaskan sebagai berikut85

.Seperti adanya tindakan

kekerasan verbal maupun fisik yang dilakukan oknum majikan atau TKI-B yang

berakibat terjadinya korban luka bahkan korban jiwa, dari salah satu pihak. Apabila

sampai ada korban luka atau korban jiwa dapat diindikasikan masuk ke dalam

kategori tindakan percobaan pembunuhan atau motif murni pembunuhan.

Pembunuhan yang dilakukan dapat berasaskan sengaja dilakukan atau karena alasan

membela diri hingga dilakukan tindakan tersebut. Motifnya pun bermacam – macam

yang akan diselidiki oleh tim penyidik Kepolisian Singapura, di mana setelah

pemberkasan selesai dan lengkap akan diserahkan ke proses pengadilan hukum

Singapura. Pernah dilaporkan juga ditemukan kasus pembunuhan yang dilakukan

84 Wirjono Prodjodikoro, 2006, Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Bandung: Refika

Aditama, hal. 1.

85 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 71: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

59

antar TKI yang diawali dengan pertengkaran, namun intesitasnya tidak terlalu

sering86

.

Kasus-kasus khusus yang masuk ke dalam kategori berat dan harus melalui

proses pengadilan dalam penyelesaian kasusnya. Singapura juga merupakan Negara

yang menerapkan hukuman mati bagi terdakwa atau pihak yang diindikasi telah

melanggar kasus-kasus khusus tersebut termasuk terhadap Tenaga Kerja asing seperti

TKI. Kasus-kasus yang masuk ke dalam ketegori berat dan pidana tersebut seperti

kasus-kasus khusus criminal semisal pembunuhan, pemilikan senjata api (senpi),

penculikan, narkoba dan juga diduga teroris87

.

Peredaran narkoba merupakan suatu masalah khusus yang bersifat kejahatan

transnasional (karena sindikatnya hingga lintas Negara) yang berdampak besar dan

masif bagi masyarakat termasuk bagi Hukum Singapura. Peredaran narkoba di

Singapura tidak jarang melibatkan TKI bahkan TKW, mereka menjadi sindikat baik

sadar maupun tidak (sebagai kurir) masuk dan keluar atau hanya transit saja di

Singapura. Ada kasus di mana oknum TKW membawa diduga narkotika dari

Hongkong kemudian transit di Singapura hingga tertangkap di Balikpapan,

86

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/11/02324896/menilik.perlindungan.tki.di.singapu

ra diupload pada tanggal 11 Juni 2013 dan diakses pada tanggal 1 Juli 2017

87 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 72: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

60

Kalimantan Timur oleh Aparat Bea Cukai dan Kepolisian Republik Indonesia88

.

Biasanya dalam pendekatan penangkapan dilakukan kerjasama antara Pemerintah

Singapura dan Pemerintah Indonesia melalui instansi terkait seperti Bea Cukai, BNN

maupun Kepolisian Singapura dan sebagainya. Dalam menerapkan Hukuman mati

bagi terduga terdakwa peredaran narkoba dilakukan secara konsekuen terhadap vonis

hukuman bagi terdakwa terduga peredaran narkoba.

Hingga Badan Nasional Narkotika Republik Indonesia ingin mencontoh

bagaimana efektifnya hukuman mati bagi terdakwa peredaran narkoba, di mana dapat

membuat efek jera mengurangi angka pertumbuhan dan perkembangan peredaran

narkoba di Negara Singa tersebut. Sebagaimana pernyataan Kepala Bidang Hubungan

Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Polisi Sumirat

Dwiyanto, "Siapapun yang memasukan narkoba ke sana termasuk kemarin ada warga

Australia yang memasukan narkoba ke sana pun dieksekusi mati oleh Singapura,

akhirnya apa, peredaran narkotika di Singapura itu, jarang sekali," ujar dia. Menurut

dia, dengan dilakukan hukuman mati bagi para terpidana narkoba memengaruhi orang

lain untuk berpikir ulang apabila ingin melakukan transaksi atau mengedarkan

narkoba89. Walaupun kebijakan hukuman mati menuai pro maupun kontra dari

88

https://transindonesia.co/2014/08/pasok-narkoba-dari-singapura-tkw-tertangkap-bawa-sabu-

senilai-rp314-m/ diupload pada tanggal Tuesday, 5 August 2014, 11:42:57 | TRANSKALIMANTAN

diakses pada tanggal 16 Juni 2017

89 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/01/22/nik5ln-hukuman-mati-pengedar-

narkoba-bnn-contoh-singapura diupload Kamis , 22 Januari 2015, 09:58 WIB diakses pada tanggal 15

Juni 2017

Page 73: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

61

berbagai pihak baik di Indonesia ataupun di Singapura sendiri. Yang mana menurut

mereka yang kontra terhadap Kebijakan hukuman mati, bahwasanya bukan solusi

terbaik untuk mengurangi angka peredaran narkoba bahkan telah melanggar Hak

Asasi Manusia (HAM).

Kasus khusus hukum pidana lainnya ialah kasus diduga terorisme. Terorisme

juga merupakan kasus khusus yang diperhatikan oleh Hukum Singapura di samping

gencarnya Dunia Internasional dalam mencegah serta memberantas kasus terorisme.

Kasus terorisme tidak hanya mengganggu keamanan Negara tersebut akan tetapi

dapat mengacaukan stabilitas kawasan bahkan internasional. Walaupun telah

dilakukan pendataan sejak awal bagi pendatang baru ke Singapura melalui

keimmigrasian Singapura, baik yang masuk maupun keluar Singapura. Hingga

keluarnya notice pencekalan bagi diduga teroris termasuk terhadap WNI maupun TKI

diduga teroris baik di bandara maupun pelabuhan yang sering mendapatkan

kedatangan dan keberangkatan warga Negara asing. Apabila diminta oleh Interpol

seperti Daftar Pencarian Orang (DPO) contohnya dapat ditangkap oleh Kepolisian

Singapura ketika memasuki Wilayah Hukum Singapura. Bagi oknum WNI atau TKI

yang terduga teroris akan dilakukan pencekalan oleh keimmigrasian Singapura, maka

mereka tidak diperbolehkan masuk ke Singapura atau akan dideportasi ke Negara

masing – masing90

.

90

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 74: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

62

Beda halnya dengan contoh kasus apabila ditemukan oknum WNI atau TKI

yang berniat atau telah melakukan tindak terorisme terencana di Wilayah Hukum

Singapura, maka dapat dilakukan penangkapan oleh Kepolisian Singapura ataupun

Keimmigrasian Singapura baik yang berada di bandara atau pelabuhan atau dimana

tempat kejadian perkara tersebut berlangsung. Yang mana akan diserahkan kepada

pihak berwenang untuk dilakukan pendalaman penyelidikan hingga kepada

penyerahan berkas ke pengadilan sembari menungggu putusan vonis, terdakwa tetap

berada di penjara. Kebijakan kemudian setelah vonis dibacakan, apakah akan

dieksekusi sesuai dakwaan di Wilayah Hukum Singapura atau akan dideportasi ke

Negara masing sambil berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Negara asal atau

pengirim maupun International Police (Interpol) termasuk apabila ditemukan upaya

tindakan terorisme dapat dilakukan kerjasama penangkapan di antara Kepolisian

kedua negara91

.

Kasus hukum pidana bersifat khusus lainnya yang pernah dilaporkan kepada

Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI di Singapura, baik yang dilakukan oleh WNI

maupun sedikit oleh TKI-B ialah kasus kepemilikan senjata api (senpi)92

. Telah

beredar masalah kasus kepemilikan senjata api (senpi) secara bebas bagi warga sipil

di Singapura, yang mana cukup membuat masyarakat merasa terancam dengan

91

https://www.merdeka.com/peristiwa/ngerinya-teroris-ri-mau-luncurkan-roket-ke-marina-bay-

singapura.html dipload Sabtu, 6 Agustus 2016 09:28 diakses pada tanggal 16 Juni 2017

92 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 75: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

63

adanya masalah ini93

. Walaupun sedikit dari TKI-B yang terlibat dalam kasus ini

namun tidak menutup kemungkinan adanya pihak yang memasok senjata termasuk

pada oknum WNI maupun TKI-B. yang mana akan memungkinkan digunakan untuk

kegiatan ataupun tindakan criminal lainnya atau hanya sekadar memicu timbulnya

kejahatan yang lain.

Secara umum ada dua kasus yang selama ini kita handle mengenai hukuman

mati, TKI di antara kasus pembunuhan dan kasus narkoba94

. Sampai saat ini ada

beberapa WNI kita yang terancam hukuman mati di persidangan namun belum

divonis. Hingga pembacaan vonis dakwaan akan melakukan upaya pendampingan

hukum secara maksimal atau all out dengan tetap dibatasi oleh asas perlindungan

WNI utamanya TKI-B di Luar Negeri. Yang mana upaya perlindungan termasuk

penyelesaian masalah akan dibahas pada bab selanjutnya dalam penelitian ini.

Dengan KBRI mengupayakan tugas pelayanan dan perlindungan terhadap proses –

proses hukum yang akan dijalani tersebut, dengan tujuan supaya hak – hak WNI

khususnya TKI-B terlindungi secara adil di hadapan Hukum Singapura.

Konsekuensi yang harus ditempuh WNI yang mana dalam hal dikhususkan

bagi TKI-B yang telah melanggar masalah kasus hukum pidana dan juga khusus ini

(sebagaimana bentuk – bentuknya telah dijelaskan sebelumnya) ialah bersedia

93

http://beritasore.com/2013/12/23/124-kasus-kepemilikan-senjata-apitajam-di-singapura/

diupload 23 Desember, 2013 diakses pada tanggal 17 Juni 2017

94 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 76: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

64

dilakukan penyelidikan oleh pihak berwenang secara mendalam untuk menggali

motif apa yang melatarbelakangi hingga kepada pengumpulan bukti-bukti baik

bersifat materiil maupun non materiil (di mana ini merupakan proses awal yang harus

dilalui pada laiknya menjalani proses hukum yang ada) hingga kepada acara

pemberkasan selesai dilakukan. Kemudian barang bukti telah dirasa cukup dan

memadai akan diserahkan kepada proses persidangan di Pengadilan Hukum

Singapura. Sebagaiamana kita ketauhui bersama bahwa Singapura menganut sistem

command law dan juga anglo saxon, yang mana badan persidangan, sumber

hukumnya berbeda dengan sitem civil law seperti yang dianut banyak Negara

termasuk Indonesia..

Badan peradilan Hukum Singapura seperti halnya kasus perdata, Peradilan

ada yang khusus mengurus kasus pidana ataupun keduanya. Seperti Subordinate

Court dan Supreme Court keduanya menangani baik kasus-kasus perdata maupun

pidana (kriminal)95

. Kewenangan (yurisdiksi) setiap pengadilan ditentukan oleh

besarnya nilai gugatan untuk kasus perdata dan untuk kasus pidana tergantung pada

jenis perbuatan dan lamanya hukuman. Court of Appeal merupakan pengadilan

tertinggi di Singapura. Banding dari High Court dapat diajukan ke Court of Appeal.

Pengajuan banding dari High Court ke Court of Appeal dapat meliputi baik perkara-

perkara perdata maupun pidana. High Court merupakan pengadilan yang menangani

95

Jurnal berjudul Selayang Pandang Tenatang Hukum Acara Perdata Singapura oleh Elfa Laela

Fakhriah pada Pustaka UNPAD Hukum Acara Perdata Singapura

Page 77: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

65

perkara-perkara perdata dan pidana, dan juga banding dari panitera High Court dan

Subordinate Court96

.

Kasus-kasus pidana yang diajukan ke High Court meliputi kejahatan

kejahatan dengan hukuman penjara selama 10 tahun atau lebih serta kejahatan yang

diancam dengan hukuman mati (capital offences). .

96

Jurnal berjudul Selayang Pandang Tenatang Hukum Acara Perdata Singapura oleh Elfa Laela

Fakhriah pada Pustaka UNPAD Hukum Acara Perdata Singapura

Page 78: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

66

BAB IV

Analisa Pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) serta Perlindungan Hukum

terhadap Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B)

A. Sistem Pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) oleh Kedutaan Besar

Republik Indonesia di Singapura

Dalam menganalisa permasalahan yang diajukan pada pertanyaan penelitian

sebelumnya, penulis berusaha menggunakan pendekatan teori dalam Ilmu Hubungan

Internasional. Teori yang akan difokuskan untuk diaplikasikan pada bab ini ialah

First Track Diplomacy dan Neoliberalisme. Dalam menentukan ingin menggunakan

bentuk track atau jalur yang mana dari diplomasi yang sesuai untuk menjelaskan

permasalahan pelayanan WNI dan diutamakan pada perlindungan terhadap TKI

bermasalah (TKI-B), di mana melibatkan elemen terkait antar kedua Negara. Dengan

tujuan supaya lebih terlihat bagaimana upaya yang dilakukan Kedutaan Besar

Republik Indonesia (KBRI) di Singapura sebagai garda terdepan Perwakilan

Pemerintah Republik Indonesia di Luar Negeri (dalam penelitian ini ialah Singapura)

dalam memberikan pelayanan WNI dan perlindungan terhadap TKI-B dalam

melakukan komunikasi dengan Pihak Pemerintah Singapura terkait dengan

Ketenagakerjaan seperti Ministry of Man Power (MOM). Barangtentu juga melihat

respon Pemerintah Singapura dalam menanggapi permasalahan ini, yang mana juga

akan mempengaruhi Hubungan Indonesia dan Singapura yang telah terjalin selama 50

tahun. Di mana Singapura telah memperlihatkan upaya peningkatan kerjasama

Page 79: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

67

dengan Indonesia di berbagai bidang termasuk ketenagakerjaan yang juga meliputi

perlindungan WNI dan TKI (terutama TKI-B yang tersandung kasus masalah

hukum).

Diplomasi merupakan jalur yang diupayakan oleh suatu Negara dalam

permasalahan untuk merealisasikan tujuan atau kepentingan nasionalnya (dalam hal

ini hak dan kewajiban WNI terutama TKI-B di Singapura terlindungi oleh Hukum

Singapura). Banyak hal yang bentuk dan tipe dalam diplomasi yang dapat dilakukan,

di mana inti dari diplomasi ialah perundingan97

. Dalam mencapai suatu hasil

perundingan tertentu dapat disepakati tidak hanya di meja perundingan namun juga

dapat terjadi sewaktu permainan golf berlangsung di antara juru runding dengan tetap

melakukan lobi – lobi untuk mencapai kesepakatan tertentu98

. Sebagaimana fungsi

dari kegiatan diplomasi antara lain (menurut Norman dan Howard c parkins, 1957)

seperti representing (mewakili kepentingan Pemerintahan Negara Pengirim di Negara

Penerima) dapat berupa Kedutaan Besar, Konsulat Jenderal maupun Kantor

Perwakilan lainnya, negotiating (negosiasi berupa perundingan yang juga merupakan

inti dari kegiatan diplomasi tersebut), protecting ( perlindungan terhadap WNI

termasuk TKI yang berada di luar negeri, dalam membahas penelitian ini fungsi

diplomasi yang satu ini menjadi teori pokok dari pembahasan ini di samping teori

Neoliberalisme), promoting (dalam hal ini Kantor Perwakilan Diplomatik dapat

97

Mohsin, Aiyub Drs.MA.,MM., Diktat Diplomasi:Teori dan Praktek, 2010

98 Catatan hasil pembelajaran penulis pada mata kuliah Teori dan Praktik Diplomasi yang diampu oleh

Dosen Pembimbing penulis, Drs. Aiyub Mohsin MA.

Page 80: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

68

menjadi media promosi seperti bagi kekayaan nilai budaya dan pariwisata Pemerintah

Indonesia di Negara Penerima, hal dapat menjadi salah satu penguatan di bidang

pariwisata bagi hubungan kedua Negara), reporting (fungsi diplomasi dalam hal

melaporkan hal-hal penting yang terjadi di Negara Penerima maupun program kerja

yang telah dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Diplomatik kepada Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia di Jakarta)99

.

Jalur atau track yang digunakan pada teori Diplomasi dalam membahas

permasalahan ini yakni The First Track Diplomacy. Alasan penulis ingin menerapkan

teori Diplomasi dengan The First Diplomacy karena permasalahan perlindungan

terhadap TKI-B di Singapura melibatkan elemen penting kedua Negara baik

Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Singapura terkait ketenagakerjaan Tenaga

Kerja Asing termasuk TKI. Elemen atau pihak yang terlibat tersebut merupakan

perwakilan resmi dari kedua Pemerintahan (KBRI sebagai kepanjangan tangan dari

Kemlu RI maupun Kemenakertrans RI dibantu perannnya oleh BNP2TKI dengan

MOM Singapura, maka jalur diplomasi yang dilakukan pun melibatkan diplomasi

antar kedua Negara (official diplomacy). De Magalhaes (1988) menggambarkan

Diplomasi Resmi (official diplomacy) sebagai, "instrumen kebijakan luar negeri

untuk pembentukan dan pengembangan kontak antara pemerintah negara-negara yang

berbeda melalui penggunaan perantara yang saling diakui oleh masing-masing pihak"

99

http://www.gurupendidikan.com/diplomasi-pengertian-menurut-para-ahli-fungsi-tujuan/ diupload

11 Januari 2017 dan diakses pada tanggal 21 Juni 2017

Page 81: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

69

(hal.17)100

. Menurut asumsi penulis, dalam penjelasan De Magalhaes tersebut telah

disebutkan bahwasanya hubungan yang terjalin oleh Negara yang berbeda dengan

saling upaya merealisasikan kepentingan nasional yang diwujudkan dalam kebijakan

luar negeri melalui perwakilan diplomatik Negara Pengirim maupun Negara

Penerima.

Fitur terpenting The First Track Diplomacy membedakan dengan bentuk

diplomasi yang lainnya diantaranya adanya aplikasi formal di tingkat antarnegara

(Pemerintah Negara Pengirim dengan Pemerintah Negara Penerima), di mana setiap

Negara terkait menjadi penandatangan dari kesepakatan atau perjanjian internasional

tersebut101

. Teori Diplomasi ini biasanya dianggap sebagai alat pembuatan

perdamaian utama dari kebijakan luar negeri suatu negara. Hal ini dilakukan oleh

para diplomat, pejabat tinggi pemerintah, dan kepala negara dan bertujuan untuk

mempengaruhi struktur kekuasaan politik102. Pada proses negosiasi Pemerintah dari

masing-masing Negara mengirimkan utusan pejabat secara bergantian dari tinggi-

rendah ke tinggi-tinggi, hal ini dapat mencerminkan keseriusan dari komitmen

100 Magalhaẽs, C. J. (1988). The pure concept of diplomacy. New York: Greenwood Press. Dalam

jurnal berjudul Track One and a Half Diplomacy and the Complementarity of Tracks oleh Jeffrey Mapendere, Assistant Director Conflict Resolution Program Carter Center dengan COPOJ – Culture of Peace Online Journal, 2(1), 66-81. ISSN 1715-538X www.copoj.ca. 101 Jurnal berjudul Track One and a Half Diplomacy and the Complementarity of Tracks oleh Jeffrey

Mapendere, Assistant Director Conflict Resolution Program Carter Center dengan COPOJ – Culture of Peace Online Journal, 2(1), 66-81. ISSN 1715-538X www.copoj.ca. 102 Nan, A. S. (2005). Track one-and-a-Half Diplomacy: Contributions to Georgia-South Ossetian

Peacemaking. In R. J. Fisher (Ed.), Paving the Way (pp. 161-173). Lanham: Lexington Books dalam Jurnal berjudul Track One and a Half Diplomacy and the Complementarity of Tracks oleh Jeffrey Mapendere, Assistant Director Conflict Resolution Program Carter Center dengan COPOJ – Culture of Peace Online Journal, 2(1), 66-81. ISSN 1715-538X www.copoj.ca.

Page 82: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

70

hubungan yang berlangsung103

. Di setiap tingkat interaksi, jenis interaksi The First

Diplomacy berkisar dari komunikasi tertulis, pertemuan formal, hingga percakapan

santai. Banyak negosiasi resmi melibatkan kombinasi bentuk interaksi. Dokumen

tertulis yang berkaitan dengan sebuah kesepakatan dapat dipertukarkan, para

diplomat dapat bertemu untuk membahas draf kesepakatan secara formal, dan

percakapan di sisi informal selama jeda dapat membawa komponen tambahan ke

perundingan104

. Di mana akhirnya kan ditandatangani oleh utusan Pemerintah

masing-masing dan terikat atasnya.

Meskipun First Track Diplomacy banyak digunakan sebagai solusi

penyelesaian kasus tertentu seperti resolusi dan resolving dari konflik yang terjadi,

dapat juga diaplikasikan baik dalam bentuk kerjasama hingga penguatannya pada

hubungan antarnegara dalam tingkat Pemerintah Negara masing-masing (dalam hal

ini hubungan Indonesia – Singapura terutama masalah ketenagakerjaan dan

Perlindungan TKI-B di Singapura).

Klasifikasi dari The First Track Diplomacy atau ada juga yang menyebutnya

dengan The Track One Diplomacy antara lain105

memiliki kecenderungan lebih

bersifat pada suatu bentuk proses komunikasi antara negara satu dengan negara lain

103

http://www.beyondintractability.org/essay/track1-diplomacy juni 2003 diakses pada 24 Juni 2017

104 Official (Track One) Diplomacy. (1999). University of Colorado Conflict Research Consortium.

Retrieved March 25, 2004, from: http://www.colorado.edu/conflict/peace/treatment/track1.htm

dalam website http://www.beyondintractability.org/essay/track1-diplomacy juni 2003 diakses pada

24 Juni 2017

105 https://www.academia.edu/8216235/First_Track_Diplomacy_and_second_Track_Diplomacy

Page 83: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

71

secara official atau resmi melalui Pemerintah maupun utusannya termasuk Kedutaan

Besar (dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura) daripada

bentuk organisasi politik lainnya. Walaupun dalam penelitian ini terdapat Badan

setingkat Kementerian terkait ketenagakerjaan ikut berpartisipasi aktif berkomunikasi

dengan Pemerintah maupun Perwakilan Pemerintah Singapura seperti Asosiasi

Pekerja termasuk juga pergerakannya bersama mitra agen yang telah diseleksi oleh

KBRI di Singapura. Lalu, Diplomasi dilakukan secara rahasia serta dikarakteristikkan

oleh peraturan dan prosedur yang khusus, secara rahasia di sini tidak membutuhkan

banyak pihak dari rakyat semisal dalam proses perundingan hingga kepada

pengeluaran kebijakan oleh Pemangku Kepentingan dalam hal ini Negara. Kemudian

klasifikasi berikutnya dari teori ini, memiliki agenda yang berorientasikan high

politics, seperti isu perang, perjanjian perdamaian, serta batas-batas negara. Dalam

penelitian alasan mengapa mengambil teori diplomasi yang satu ini, menurut penulis

dikarenakan sesuai dengan apa yang akan dibahas dengan merujuk pada pertanyaan

penelitian dalam skripsi ini. Yang mana masalah ketenagakerjaan ini merupakan

salah satu hal hal yang subtansial dan potensial karena menyangkut martabat Negara

maupun Bangsa yang terlibat dalam penempatan pekerja asing lintas Negara ini.

Apabila dalam proses penempatan tidak ditemukan masalah ringan maupun berat

(ataupun minimal secara jumlah) maka akan membawa nama baik bagi Negara

Pengirim maupun negara Penerima yang dapat dikatakan sukses dalam

penyelenggaraanya. Hingga di dalamnya banyak aspek yang mempengaruhi serta

Page 84: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

72

terpengaruhi oleh adanya kegiatan ini, dari aspek ekonomi hingga keamanan –

kestabilan nasional hingga kawasan internasional.

Neoliberalisme digunakan dalam pendekatan pembahasan pada penelitian ini,

sebagaimana telah dijelaskan dalam sub bagian landasan teori, bahwasanya

kepentingan nasional dalam hubungan internasional (lebih kepada bidang politik)

yang merupakan salah satu pokok dalam berhubungan oleh aktor – aktor baik Negara

maupun non Negara. Kepentingan nasional merupakan dasar untuk menjelaskan

perilaku luar negeri suatu Negara106

Bagi Neolib dalam hubungan internasional tidak

harus direalisasikan dengan menggunakan kekerasan atau diakhiri dengan perang,

walaupun pada dasarnya manusia dalam keadaan anarkis. Namun dapat direalisasikan

melalui kerjasama dan perdamaian. Kerjasama dilakukan antar Negara baik bilateral

maupun multilateral. Kerjasama dapat dikategorikan dalam upaya diplomasi sebagi

softpower yang dilakukan Pemerintah masing-masing Negara yang terlibat untuk

mendapatkan kepentingan nasionalnya. Dalam Neoliberalisme pun dikenal dengan

konsep institusionalisme yang dikemas untuk menyelesaikan permasalahan dan

merealisasikan kepentingan nasionalnya tersebut. Dalam penelitian ini institusi

dikemas dalam Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura sebagai

garda terdepan Pemerintah Indonesia yang megupayakan perlindungan terhadap

Tenaga Kerja Indonesia (TKI-B) dengan dikomando oleh Kementerian Luar Negeri

dan Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja serta dibantu teknisnya oleh Badan

106

Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional

,2005, PT. Remaja Rosdakarya :Bandung

Page 85: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

73

Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dengan berkoordinasi aktif

dengan Ministry of Man Power Singapura beserta Asosiasi Pekerja Asing. Di sini

dikedepankan jalur diplomasi antar tingkat Negara untuk lebih meningkatkan

Pelayanan WNI terutama Perlindungan terhadap TKI-B di Singapura yang tersandung

masalah kasus hukum perdata maupun pidana.

1. Kondisi internal ataupun eksternal Kedutaan Besar Republik Indonesia

(KBRI) di Singapura

Kondisi Internal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura

akan dijelaskan dengan melihat bagaimana struktur staff korps diplomatik yang

tergabung di dalamnya. Termasuk di dalamnya bagaimana komunikasi yang

dibangun dari staff atau personel perwakilan (dalam hal ini KBRI) melaksanakan

tugas dan komitmennya untuk meningkatkan kinerja utamanya melayani dan

memberikan perlindungan hukum terhadap Warga Negara Indonesia (WNI)

khususnya Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B). Memberikan perlindungan

hukum di sini termasuk juga kepada fungsi bagian Badan Hukum Indonesia (BHI).

Struktur dalam perwakilan dapat diruntun dari posisi yang lebih senior atau lebih

tinggi dalam jabatan maupun golongan kepangkatan karier itu sendiri. Di mana di

setiap perwakilan seperti laiknya di KBRI Singapura dipimpin oleh seorang Duta

Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) pada satu Negara akreditasi pada

kasus ini yakni Singapura. Di KBRI Singapura posisi Duta Besar LBPP dijabat oleh

Page 86: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

74

H.E. Ngurah Swajaya107

. Diikuti dengan beberapa fungsi yang terdapat di kantor

perwakilan baik yang langsung menyentuh kepada pelayanan kepentingan WNI

maupun Bantuan Hukum Indonesia (BHI) TKI seperti yang diemban oleh Fungsi

Protokol dan Kekonsuleran108

. Di mana pada fungsi ini yang berkaitan langsung

dengan penelitian kasus penulis ini. Pada Fungsi Protokol dan Konsuler ini dijabat

oleh oleh seorang pejabat diplomat Minister Counselor dengan dibantu oleh seorang

Counselor dan dua orang diplomat Sekretaris Tiga dengan ditambah seorang Staff

Teknis Tenaga Kerja.

Walaupun masih ada fungsi lain dari KBRI yang juga berada di KBRI

Singapura sebagaimana peraturan Kementerian Luar Negeri mengenai Staff seperti

Fungsi Politik, Fungsi Ekonomi, Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, dan Fungsi

Komunikasi. Di mana dalam pembagian tugasnya di beberapa bidang terdapat

beberapa atase yang menanganinya, sebagai kepanjangan tangan dari peran lembaga -

lembaga di perwakilan. Atase – atase yang ditugaskan tersebut antara lain di bidang

Atase Pertahanan, Atase Keimigrasian, Atase Kepolisian, Atase Pendidikan, Atase

Perhubungan, Atase Keuangan, Atase Perdagangan, dibantu dengan bagian

administrasi kemudian Badan yang bertugas untuk penanaman modal atau investasi

107

http://kemlu.go.id/singapore/id/tentang-perwakilan/pejabat-dan-staff.aspx diakses pada tanggal

20 Mei 2017

108 http://kemlu.go.id/singapore/id/tentang-perwakilan/pejabat-dan-staff.aspx diakses pada tanggal

20 Mei 2017

Page 87: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

75

yang ingin dilakukan di Negara akreditasi melalui perwakilan (di KBRI) yakni Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Di setiap Fungsi dari KBRI tersebut dipimpin oleh pejabat diplomat di

berbagai tingkatan golongan dengan dibantu beberapa orang staff, pengecualian bagi

beberapa Atase yang menangani bidang keamanan, pendidikan, adminitrasi dan

BKPM. Di mana biasanya fungsi dan atase tertentu dijabat oleh diplomat yang dalam

hal ini dikategorikan sebagai Pejabat Dinas Luar Negeri (PDLN), namun untuk

beberapa atase yang telah disebutkan sebelumnya dijabat oleh perwakilan staff

instansi di Indonesia ataupun pihak yang dianggap kompeten serta memiliki integritas

di bidangnya terkait sebagai utusan yang dikoordinasikan dengan Kementerian Luar

Negeri ataupun Kementerian lain terkait termasuk bekerjasama dengan International

Police (Interpol) bagi Atase Kepolisian. Di mana waktu jabatan maupun standard

aturan telah ditentukan sebagaimana kesepakatan yang telah dikoordinasikan

sebelumnya.

Sebagaimana hasil wawancara penulis terhadap bagaimana kondisi internal

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura109

, secara jumlah staff

maupun kondisi hubungan antar staff telah berkomitmen dan telah menunjukkan

kesolidan dalam upayanya untuk meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan terhadap

Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui

109

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri

Page 88: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

76

fungsinya masing-masing. Dalam hal ini lebih difokuskan kepada bagaimana peran

utama dari Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia

(KBRI) di Singapura tersebut laiknya pelaksana tugas rutinitas pada KBRI di Negara

akreditasi lainnya. Dalam mengkoordinasikan peran dan fungsinya antarpersonel

dalam meningkatkan kinerja dapat dilaksanakan melalui beberapa kesempatan yang

dapat dimanfaatkan seperti diadakannya evaluasi staff yang diinisiasi dalam selang

waktu tertentu agar setiap personel dapat memanage dan introspek untuk kemajuan

berikutnya, ada lagi perencanaan rangkaian kegiatan apa yang akan dilakukan sebagai

proses memanajemen sebuah organisasi.

Lalu proses pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan sebelumnya oleh

staff dan pimpinannya. Hingga dilanjutkan kepada tindakan pengawasan dan

pemeriksa oleh badan yang bertanggungjawab dan kompeten di bidangnya. Hal ini

dengan tujuan bersama untuk dapat mengetahui bagaimana hasil kinerja yang telah

dilaksanakan sejauh ini dan membuat progress kemajuan manajemen organisatoris, di

samping pelaksanaan evaluasi yang telah disebutkan sebelumnya.

Kondisi eksternal yang dilakukan oleh KBRI di Singapura telah dilaksanakan

dengan baik dan aktif sesuai SOP yang telah ditentukan. KBRI tidak hanya

berkoordinasi dengan badan atau lembaga di dalamnya tetapi juga mengadakan

komunikasi dengan pihak-pihak lain yang terkait. Komunikasi secara aktif dan

berkesinambungan telah dilakukan dengan Ministry of ManPower (MOM) Singapura

apabila di Indonesia setara dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hal

Page 89: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

77

yang telah dilakukan diantaranya KBRI telah mengirimkan surat edaran kepada

MOM perihal salah satunya adanya laporan atau pengaduan dari TKI yang

menghadap ke KBRI mengenai belum terpenuhinya hak dan kewajiban beberapa TKI

tersebut110

.

Walaupun tidak dapat mengintervensi KBRI akan berusaha dalam memenuhi

aspirasi WNI ataupun TKI tersebut. Hal lain yang dapat dilakukan KBRI ke pihak

eksternal yakni berkomunikasi dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dan BII

Maybank yang telah memiliki perwakilan di beberapa Negara di Luar Negeri

termasuk Singapura. Hal - hal yang telah dilakukan antara lain kerjasama untuk

memfasilitasi WNI hal ini lebih kepada TKI dalam proses penggajian antara User

dengan agen dan TKI (baik kasus TKI informal maupun formal). Kemudian BNI

memberikan usulan program kepada KBRI yakni pelaksanaan remitansi atau dengan

pengertian memudahkan pengiriman uang atau gaji TKI kepada keluarganya di Tanah

Air.

Salah satu langkah yang dihimbau oleh pemerintah kepada calon TKI (CTKI)

untuk melakukan proses pembukaan rekening atas nama TKI di Singapura sebelum

TKI berangkat sehingga nomer rekening pembayaran gaji dapat dimasukkan ke

110

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri

Page 90: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

78

dalam kontrak antara PTKIS denga Bank yang telah ditunjuk Pemerintah111

. Program

ini dilakukan agar gaji yang masuk langsung dapat masuk ke rekening TKI dan

pemotongan gaji berlebihan oleh Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) bisa

dihindari. Selain itu, tentunya remitansi juga akan naik seiring dengan meningkatnya

instrument keuangan formal. Disebabkan dalam beberapa kasus yang sering

dikeluhkan TKI adanya pemotongan gaji yang tidak sesuai jumlahnya dengan cost

structure yang mengakibatkan pemotongan gaji hingga 6 kali lipat. Dengan

pemotongan gaji itu, maka take home pay yang diterima oleh TKI hanya menjadi 50-

70 SGD, dan hal ini berjalan selama 8 bulan112

. Tidak hanya itu, hal yang diharapkan

multiplier effect dari adanya program ini adalah meleknya TKI dan keluarganya

dengan instrumen keuangan dan akses terhadap jasa keuangan formal sehingga

remitansi dari TKI di Singapura akan meningkat tiga lipat.

2. Sistem pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI) oleh Kedutaan Besar

Republik Indonesia (KBRI) di Singapura

111

http://www.bnp2tki.go.id/read/10594/Rekening-TKI-Solusi-Tingkatkan-Remitansi-dan-Cegah-

Potongan-Gaji-Berlebih diunggah 22 September 2015 13:27 WIB dan diakses pada tanggal 19 Mei

2016

112 http://www.bnp2tki.go.id/read/10594/Rekening-TKI-Solusi-Tingkatkan-Remitansi-dan-Cegah-

Potongan-Gaji-Berlebih diunggah 22 September 2015 13:27 WIB dan diakses pada tanggal 19 Mei

2016

Page 91: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

79

Kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Luar Negeri termasuk

Singapura, dalam keadaan yang variatif dan beragam. Singapura yang terkenal

dengan Negara menjadi salah satu tujuan warga dunia Internasional termasuk para

WNI yang berkunjung maupun berdomisili di Negeri Singa ini. WNI yang berada di

Singapura ini telah menjadi salah satu bagian dari beragamnya populasi warga dunia

di Singapura. Mereka diaspora Indonesia ada yang berposisi sebagai pelajar atau

mahasiswa yang menimba ilmu di Perguruan Tinggi terkenal di Singapura, ada juga

sebagai ekspatriat yang ikut menggiatkan geliat perekonomian dan industry jasa yang

sedang digalakkan di Singapura dan barang tentu para „pahlawan devisa‟ Negara

Indonesia yakni Tenaga Kerja Indonesia (TKI) meliputi Tenaga Kerja Wanita (TKW)

yang penyebaran penempatan di sector formal maupun informal113

. Sikap KBRI

dalam memberikan pelayanan terhadap WNI termasuk TKI dalam penelitian ini

melalui prinsip atau asas yakni keberpihakan dan kepedulian. KBRI akan menjadi

garda terdepan perwakilan Pemerintah Indonesia dalam memberikan pelayanan dan

perlindungan hukum serta BHI kepada siapapun WNI termasuk terhadap TKI

bermasalah (TKI-B), sehingga hak dan kewajibannya dapat terpenuhi dengan baik

serta optimal.

113

http://www.bnp2tki.go.id/read/12024/Data-Penempatan-dan-Perlindungan-TKI.html bagian

Subbid Pengolahan Data , Bidang Pengolahan dan Penyajian Data (PUSLITFO BNP2TKI) diakses pada

tanggal 11 Februari 2016

Page 92: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

80

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan Warga Negara Indonesia

(WNI) oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah sesuai

dengan Prosedur Tetap (Protap) Kementerian Luar Negeri yang telah dikeluarkan

bagi kantor perwakilan di Negara Akreditasi atau penempatan. Fungsi protocol dan

konsuler lebih diutamakan perannya dengan dibantu oleh fungsi imigrasi pada KBRI

dalam melayani kepentingan WNI dalam administrasi dan keimmigrasian dari awal

kedatangan hingga kepulangan ke Tanah Air termasuk berlaku untuk TKI di

Singapura. Fungsi protocol dan konsuler merupakan wadah bagi WNI dan TKi

apabila ada keluhan yang disampaikan melalui pengaduan termasuk apabila ada

masalah ketenagakerjaan hingga masalah berat yang menyangkut kasus berat hingga

membutuhkan mediator dalam penyelesaian masalah sebagaiamana yang akan

dijelaskan pada bagian berikutnya.

Pelayanan yang digalakkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI)

melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura yang telah diatur dan

diterapkan dalam kurun waktu lama tersebut disebut berikutnya dengan Indonesian

Citizen Service, di mana hampir KBRI di negara penempatan menjalankannya114

.

Dalam program Citizen Service ini KBRI telah melaksanakan layanan kekonsuleran,

keimiggrasian termasuk layanan perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia

(PWNI-BHI). Layanan-layanan tersebut merupakan hak dan kewajiban WNI

termasuk TKI yang akan dan sedang berada di Luar Negeri, maka dari itu WNI dan

114

http://kemlu.go.id/singapore/id/tentang-perwakilan/pejabat-dan-staff.aspx diakses pada tanggal

20 Mei 2017

Page 93: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

81

TKI diharapkan berkoperatif serta aktif dalam mencari informasi untuk kelengkapan

dokumen yang menyertai. Hal ini bagi TKI merupakan suatu keharusan apabila ingin

mendaftarkan diri pada awal kedatangan hingga mengurus layanan kekonsuleran dan

ijin untuk tinggal, beraktifitas hingga bekerja di Luar Negeri. Bagi KBRI ini

merupakan tugas kelanjutan dari melakukan verifikasi bagi WNI yang akan dan baru

datang termasuk TKI sebagai database perlindungan konsuler dan layanan PWNI-

BHI.

Pelayanan WNI oleh KBRI di Singapura melalui fungsi protocol dan

kekonsuleran telah dilaksanakan sejak awal kedatangan WNI maupun TKI melalui

berbagai alat transportasi baik dari pelabuhan laut dan Bandar udara telah disambut

dengan program awal yang diberi nama Sort Massage Service (SMS) Blast. KBRI

bekerjasama dengan beberapa provider pengembang tertentu dalam memberikan

informasi awal bagi WNI maupun TKI yang baru tiba di Singapura. Layanan SMS ini

secara teknis akan menjelaskan lokasi KBRI Singapura dan bagian Fungsi Protokol

dan Konsuleran, Fungsi imigrasi dan Fungsi PWNI-BHI, hal ini apabila WNI

maupun CTKI yang ingin melaporkan diri pada fase awal kedatangan, mengurus

dokumen imigrasian (kelajutan dari kelengkapan dokumen imigrasi di bandara),

pelayanan kekonsuleran termasuk apabila di waktu akan datang diketemukan masalah

yang membutuhkan mediator pihak KBRI dapat mengubungi layanan PWNI-BHI.

Page 94: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

82

Hasil dari wawancara penulis saat menanyakan apakah efektif sejauh ini akan

adanya program SMS Blash115

, maka sejauh ini menurut beliau bahwasanya „cukup

efektif bagi WNI maupun TKI yang baru datang disebabkan memudahkan mereka

saat ingin mendaftarkan diri waktu baru datang dan melarporkan diri apabila ada

pengaduan kasus termasuk perpanjang paspor maupun visa‟.

Pelayanan Protokol dan Konsuler oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia

(KBRI) di Singapura dalam menjalankan tugas dan perannya untuk menerima serta

memberikan solusi apa yang diajukan oleh WNI maupun TKI kepadanya. Dalam

pelayanan protocol dan konsuler kepada WNI yang datang ke KBRI memiliki

beberapa mekanisme terdiri dari penerimaan dokumen dan pengambilan dokumen

yang waktunya berlangsung setiap hari kerja yakni Senin hingga Jumat. Fungsi

Protokol dan Konsuler dalam pelayanan Kekonsuleran di dalam kinerjanya tidak

dapat dipisahkan dan saling berkesinambungan dengan Fungsi Imigrasi yang

dibackup oleh layanan PWNI-BHI (yang tergabung juga dalam Fungsi Protokol dan

Konsuler). Adapun jenis pelayanan kekonsuleran yang mana merupakan layanan

yang sering dihadapi oleh WNI maupun TKI termasuk siapa yang membutuhkan

perlindungan hukum di suatu saat mendatang. Jenis pelayanan kekonsuleran antara

lain116

115

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia

116 http://www.kemlu.go.id/singapore/id/layanan-konsuler/pelayanan-wni/Pages/Layanan-

Kekonsuleran.aspx diakses 2 Mei 2017

Page 95: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

83

1. Pencatatan Kelahiran

WNI yang lahir di Singapura (termasuk anak dari pernikahan WNI dan

WNA yang lahir di Singapura terhitung mulai 1 Agustus 2006) diminta

untuk mencatatkan kelahirannya di KBRI Singapura untuk mendapatkan

kewarganegaraan Indonesia.

2. Pernikahan di Singapura

Bagi WNI yang hendak melangsungkan pernikahannya di Singapura

diminta untuk mendaftarkannya secara langsung kepada Pemerintah

Singapura, yaitu kepada Registry of Muslim Marriages (ROMM) jika

kedua WNI beragama Islam, atau kepada Registry of Marriages (ROM)

jika salah satu WNI beragama non-Islam. Sedangkan Khusus bagi WNI

yang bekerja sebagai domestic worker dan akan menikah dengan Warga

Negara Singapura atau WNA lainnya di Singapura harus mendapatkan

persetujuan dari Ministry of Manpower (MOM) Singapura terlebih

dahulu, baru diperkenankan mendaftarkan pernikahannya pada ROM atau

ROMM.

3. Pencatatan Pernikahan

WNI yang melangsungkan pernikahan di Singapura diminta untuk

melaporkan pernikahannya ke KBRI Singapura guna dicatatkan dan

mendapatkan Kutipan Akta Perkawinan.

Page 96: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

84

Kutipan Akta Perkawinan yang dikeluarkan KBRI Singapura selanjutnya

harus dilaporkan oleh yang bersangkutan (ybs) kepada perangkat

pemerintah yang melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan

terdekat di wilayah tempat tinggalnya, paling lambat 30 (tiga puluh) hari

sejak ybs tiba kembali di Indonesia.

4. Legalisasi Dokumen

KBRI Singapura menyediakan layanan ini bagi mereka

(individu/perusahaan) yang memerlukan bantuan berikut:

1. Legalisasi dokumen yang dikeluarkan di Singapura untuk digunakan

di Indonesia;

2. Legalisasi dokumen yang dikeluarkan di Indonesia untuk digunakan di

Singapura

5. Surat Keterangan / To Whom It May Concern

Pelayanan ini disediakan bagi WNI yang membutuhkan referensi

pendukung untuk menerangkan sebuah informasi mengenai data diri

(nama, tempat lahir, tanggal lahir, status, tempat tinggal, dsb.) agar lebih

jelas.

Bidang Konsuler KBRI Singapura hanya akan menerbitkan Surat

Keterangan (To Whom It May Concern) apabila dokumen yang akan

diterangkan lengkap, sah (asli), dan bisa dipertanggungjawabkan. Surat

Keterangan ini tidak dapat digunakan untuk MENGUBAH mau pun

Page 97: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

85

MENGGANTI sebuah informasi mengenai data diri yang telah tercantum

di dalam suatu dokumen resmi, melainkan hanya mempertegas suatu

informasi agar lebih terang dan jelas

Fungsi imigrasi pada KBRI di Singapura dalam memberikan pelayanan

keimmigrasian menyangkut dokumen-dokumen resmi yang wajib dipenuhi oleh WNI

dan TKI baik yang akan dan sedang berada di Singapura hingga kembali ke Tanah

Air. Pada Fungsi ini KBRI memberikan kemudahan bagi WNI yang ingin membuat,

memperpanjang paspor maupun visa hingga pengaturan mekanisme pembuatan

dokumen yang hilang, rusak atau akibat tindakan laiinya seperti kecurian atau

kelalaian dari WNI atau TKI tersebut. Jadi bagai yang berkepentingan dengan

imigrasi tidak perlu ke kantor imigrasi Singapura melainkan dapat melaporkan diri ke

Fungsi Imigrasi di KBRI Singapura. Namun apabila yang terjadi atau diketemukan

masalah atau kasus TKI yang telah menyalahi aturan keimigrasian Singapura seperti

halnya masalah overstayer yang tidak segera diselesaikan segera dan kasus berat yang

telah menyebabkan oknum WNI maupun TKI tersebut dicekal oleh migrasi

Singapyra baik untuk masuk maupun keluar daerah Negara Singapura. Maka pihak

oknum WNI atau TKI-B tersebut harus melaporkan diri ke kantor Imigrasi Singapura

untuk proses penyelesaian masalah tersebut apabila dibutuhkan pihak KBRI untuk

perlindungan hukum sebagai mediator maka pihak KBRI akan memberikan

pendampingan hukum secara maksimal agar terpenuhinya hak-hak WNI atau TKI-B

tersebut (bagi kasus berat yang telah dilanggarnya).

Page 98: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

86

Jenis-jenis pelayanan imigrasi pada KBRI Singapura yang sering dilaporkan

dan dihadapi oleh WNI maupun TKI sebagaimana Standard Operasional (SOP)

Kementerian Luar Negeri Indonesia, hal ini pun berlaku pada laiknya KBRI di

Negara-negara penempatan atau akreditasi lainnya. Pelayanan yang diberikan oleh

KBRI ini seperti halnya fungsi kekonsuleran dilaksanakan pada hari kerja, yang mana

meliputi diantaranya:

1. Layanan Paspor

Layanan Paspor yang ditangani oleh KBRI meliputi : Pembuatan atau

memperpanjang waktu berlakunya Paspor dan perubahan data paspor.

Pembuatan Paspor di KBRI diperuntukkan bagi beberapa klarifikasi

dengan masing-masing persyaratannya

2. Layanan Visa

Jika akan melakukan perjalanan atau kunjungan singkat ke Luar

Negeri visa menjadi kelengkapan dokumen, namun di beberapa

Negara termasuk Singapura visa tidak menjadi kelengkapan dokumen

tersebut. Namun bagi Calon Tenaga Kerja (CTKI), visa kerja butuh

dimiliki. Beberapa jenis Work Pass / Permit (Surat Ijin Kerja) di

Singapura, disesuaikan dengan kebutuhan, kriteria (level pekerjaan)

dari masing-masing orang. Work pass ini akan diurus oleh pihak

perusahaan atau pihak perorangan yang ingin memperkerjakan pekerja

Page 99: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

87

kecuali PEP (Personalised Employment Pass)117

.Visa kerja tersebut

dikeluarkan oleh KBRI di Singapura. Visa yang nanti akan dapatkan

adalah Visa Kerja118

. Visa selain Visa Kerja tidak bisa digunakan

untuk bekerja di Negara penempatan dan jika dipaksakan untuk

bekerja, anda akan dianggap sebagai pekerja ilegal. Dengan Visa

Kerja, CTKI akan diizinkan bekerja di negara tujuan selama jangka

waktu tertentu.

2. Layanan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP)

Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) adalah Surat Perjalanan

Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Perwakilan RI

(KBRI/KJRI/KRI) di luar negeri kepada WNI karena paspor yang

bersangkutan hilang akibat kelalaian, rusak, atau sebab-sebab yang

lainnya.

SPLP diberikan kepada WNI agar yang bersangkutan dapat melakukan

perjalanan pulang kembali ke tanah air. SPLP memiliki masa berlaku

lebih pendek daripada paspor, dan hanya dapat diperpanjang satu kali.

SPLP tidak diperuntukkan sebagai pengganti paspor.

3. Layanan Surat-Surat Keimigrasian Lainnya

117

http://www.wisatasingapura.web.id/2009/06/30/work-permit-pass-surat-ijin-kerja-di-singapore/

diakses pada tanggal 18 Mei 2017

118 https://buruhmigran.or.id/2012/07/10/syarat-membuat-visa-tki/ dipublish 10 Juli 2012 dan

diakses pada tanggal 20 Mei 2017

Page 100: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

88

Hal ini terdiri dari Surat pindah ke Indonesia dan Surat melahirkan di

Singapura.

4. Pendaftaran Diri

Pelayanan ini diberikan ketika WNI maupun TKI yang baru masuk ke

wilayah hukum Singapura, harus terlebih dahulu mendaftarkan diri ke

KBRI sebagai bukti bahwa dia telah tiba dengan tujuan yang ia

maksudkan. Bagi TKI yang telah mendapatkan Kartu Tanda Tenaga

Kerja Luar Negeri (KTKLN) di mana dikeluarkan isntansi terkait di

Indonesia akan diverifikasi database ulang oleh KBRI, untuk

memastikan bagaimana mekanisme penempatan sesuai kontrak antara

User dan agen penyalur (PTKIS) termasuk dengan CTKInya dengan

prosedur yang dimiliki KBRI.

Warga Negara Indonesia yang akan kembali ke tanah air dari

Singapura dan atau akan menetap di tempat lain, juga perlu

melaporkan kepulangannya. Silahkan menghubungi ke bagian Fungsi

Imigrasi KBRI di Singapura.

5. Piket Keimigrasian

Pelayanan imigrasi yang dilakukan secara piket dan melakukan sistem

shift staff terutama apabila ada WNI atau TKI yang melaporkan

permasalahan di hari libur.

Page 101: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

89

B. Penyelesaian masalah dan Perlindungan Hukum terhadap Tenaga Kerja

Indonesia Bermasalah (TKI-B) oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura

1. Perlindungan Hukum yang diberikan Kedutaan Besar Republik Indonesia

(KBRI) di Singapura terhadap Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B)

Untuk mengetahui bagaimana peran KBRI di Singapura dalam memberikan

perlindungan hukum terhadapa WNI terutama TKI bermasalah (TKI-B), terlebih

dahulu kita harus mengetahui Masalah – masalah apa saja yang muncul dan diadukan

oleh WNI maupun TKI kepada KBRI. Setelah itu KBRI akan mengklarifikasin

tingkat keseriusan atau beban dari masalah ataupun kasus tersebut. Masalah-masalah

TKI yang sering dilaporkan dan diterima oleh KBRI di Singapura yakni datang dari

sector informal yakni dari pekerja domestik (foreign domestic worker) terdiri dari

masalah ketenagakerjaan. Masalah-masalah ketenagakerjaan yang berkaitan dengan

gaji-gaji TKI yang dibayarkan dengan tidak seutuhnya sesuai dengan kontrak oleh

majikan atau beberapa bulan atau tahun gaji mereka tidak dibayarkan.

Masalah ketenagakerjaan berikutnya yang dikeluhkan TKI yakni Cost

Structure atau disebut juga biaya penempatan yang terlalu tinggi hingga pernah

ditemukan hingga enam (6) kali lipat dari harga semula119

. Disebabkan selama ini

dalam penentuan cost structure belum ada acuan yang tetap dan berkuatan hukum

atau berlegal hukum. Sejauh ini yang menjadi acuan bagi TKI mengenai cost

119

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri

Page 102: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

90

structure ini yaitu berasal dari surat edaran yang dikeluarkan oleh KBRI di Singapura

yakni sebesar 1 bulan gaji. Namun harus dikaitkan juga dengan aturan ILO

(Internasional Labour Organisation) mengenai Cost Structure ini, karena menyangkut

harkat hidup TKI dan Singapura juga merupakan Negara yang establish hukumnya

dan juga disiplin. Tetapi dalam mengatur urusan penempatan calon tenaga kerja lintas

Negara ini memang memiliki beberapa hal yang menimbulkan masalah dan polemic

dikarenakan adanya kepentingan di dalamnya

Klarifikasi masalah berikutnya yang sering dilaporkan TKI dan diterima oleh

KBRI ialah kasus keimigrasian yang sering menimpa TKI di SIngapura. Hal ini kita

ambil contoh seperti masalah overstayer TKI –B tersebut, di mana waktu ijin tinggal

dan bekerja TKI yang telah kadaluwarsa serta tidak diperbarui kembali. Dalam hal ini

KBRI menekankan bagi majikan sebagai penjamin TKI sebagai karyawan di rumah

atau perusahaannya untuk melakukan perpanjangan untuk ijin tinggal dan bekerja

bagi TKInya ke Fungsi Imigrasi KBRI Singapura. Namun apabila tidak diindahkan

TKI tersebut akan dicabut ijinnya dan dapat dicekal bahkan dipulangkan oleh pihak

imigrasi Singapura melalui KBRI juga akhirnya. Sedangkan bagi WNI non foreign

domestik worker seperti PLRT, baik yang bekerja sebagai ekspatriat, kontruksi

hingga pelajar maka yang melakukan proses perpanjangan ijin tinggal ialah diri

mereka sendiri dengan mendatangi Fungsi Imigrasi KBRI.

Kemudian masalah berikutnya yang muncul pada keimigrasian Singapura

dimana ada oknum TKI yang dicekal masuk atau keluar Singapura, banyak pihak

Page 103: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

91

termasuk TKI tersebut yang mempertanyakan keabsahan data pencekalan tersebut ke

immigrasi120

. Hal yang dapat dilakukan KBRI yaitu mendatangi bagian imigrasi

Singapura dengan tujuan menverifikasi data oknum TKI maupun WNI yang dicekal

dengan mempertanyakan siapa dan alasan pencekalan namun KBRI tidak dapat

mengintervensi hasil pencekalan oleh imigrasi Singapura (karena itu hak Imigrasi

Singapura). Setelah respon diberikan itu baru KBRI memberikan pernyataan TKI

maupunWNI yang dicekal tersebut dan pihak-pihak yang mengetahui atau terkait.

Adapun juga tindakan pencekalan kepada WNI ataupun TKI yang diindikasikan

diduga teroris akan dipulangkan, karena Pemerintah Singapura juga konsen terhadap

kasus terorisme tersebut di samping kasus narkoba yang sedang marak di Negara itu

termasuk pada kegiatan masuknya barang dan orang ke Imigrasi Singapura.

Penulis akan berusaha memetakan masalah atau kasus apa saja yang terjadi

terhadap TKI-B di SIngapura di mana apabila yang menimpa tersebut perlu atau

tidaknya pihak KBRI sebagai pihak ketiga atau mediator kasus tersebut121

. Menurut

paparan narasumber yang diwawancarai bahwasanya ada kasus-kasus yang sifatnya

perdata seharusnya dapat diselesaikan antara majikan dan karyawan (hal ini biasanya

terjadi pada kasus Tenaga Kerja di bidang informal yakni PLRT), di mana tidak

memerlukan pihak KBRI sebagai mediator namun sekiranya diperlukan peran KBRI

120

Hasil wawancara dengan Servulus Bobo Riti, Kasubdit Asia dan Pasifik Direktorat Kerjasama Luar

Negeri Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI)

121 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 104: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

92

maka proses penyelesaian tidak harus sampai ke ranah pengadilan. Kasus-kasus

perdata yang sering diadukan oleh TKI kepada KBRI tersebut seperti masalah

ketenagakerjaan seperti pembayaran gaji yang tidak sesuai bahkan ada yang tidak

dibayar oleh majikan, pemotongan gaji dalam jumlah besar oleh agen penyalur dan

cost structure yang ditimpakan TKI terlalu besar termasuk kepada pengaturan waktu

kerja, istirahat, maupun hari libur terhadap TKI.

Masalah selanjutnya yang masuk ke dalam kasus perdata berikutnya ialah

kasus keimigrasian yang sudah disebutkan sebelumnya, yang mana KBRI yang

diminta menanyakan data yang valid akan kasus pencekalan terhadap wni maupun

TKI bermasalah tersebut. Setelah mendapatkan respon dari keimigrasian maka

dishare kepada pengadu tadi hasil verifikasi yang dilakukan KBRI dengan tanpa

adanya intervensi terhadap kebijakan imigrasi Singapura karena yang digunakan ialah

hukum dan regulasi Negara Singapura. Kemudian Kasus-kasus khusus yang masuk

ke dalam kategori beratdan harus melalui proses pengadilan dalam penyelesaian

kasusnya. Singapura juga merupakan Negara yang menerapkan hukuman mati bagi

terdakwa atau pihak yang diindikasi telah melanggar kasus-kasus khusus tersebut

termasuk terhadap Tenaga Kerja asing seperti TKI. Kasus-kasus yang masuk ke

dalam ketegori berat dan pidana tersebut seperti kasus-kasus khusus criminal semisal

pembunuhan, penculikan, narkoba dan juga diduga teroris.

Dalam hal ini TKI confidential pada kasus ini. Sejauh ini KBRI kita sedang

menghandle dua kasus yang termasuk kasus pidan tersebut yakni pembunuhan dan

Page 105: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

93

narkoba122

. Di mana oknum TKI bermasalah yang diindikasikan terancam hukuman

mati akibat terkena dua kasus tersebut, hingga saat ini masih menjalani persidangan

dan sedang menunggu vonis pengadilan serta terancam hukuman mati. Jikalau kita

perhatikan perwakilan Pemerintah Indonesia dalam hal ini KBRI Singapura, dalam

memberikan perlindungan hukum bagi WNI maupun TKI-B, KBRI telah melakukan

tugasnya secara all out dengan semua asset yang ada dengan semua simpul-simpul –

simpul komunikasi yang dimiliki di Singapura, mereka telah memaksimalkan proses

atau upaya perlindungan yang ada. Hal yang perlu diperhatikan bahwa adanya batas-

batas dalam perlindungan, perlindungan itu intinya adalah keberpihakan dan

kepedulian. Dimana dengan adanya keberpihakan dan kepedulian yang terdapat

dalam perlindungan KBRI kepada WNI maupun TKI-B, tidak dapat menarik kembali

tindakan pidana yang mereka lakukan. Akan tetapi apapun tindakan hukum yang

dilanggar WNI maupun TKI di Luar Negeri baik pidana apalagi perdata, sikap KBRI

memastikan hak TKI dan WNI tetap terlindungi dengan hukum Singapura.

Namun tetap tidak dapat melakukan tindakan intervensi terhadap hasil atau

vonis pengadilan akan tetapi KBRI akan memaksimalkan mungkin upaya pemberian

perlindungan untuk kasus berat dan pidana secara teknis akan melakukan

pendampingan hukum oleh Pihak KBRI dengan bekerjasama kepada pengacara

setempat dalam proses pembelaan dan kuasa hukum terhadap WNI atau TKI-B

122

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 106: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

94

tersebut123

. Proses yang lama dan panjang menunggu hasil vonis pengadilan terhadap

kasus hukum tersebut akan senantiasa ditempuh KBRI dalam tugasnya baik secara

protoko maupun kekonsuleran termasuk melibatkan bagian BHI dalam kasus ini,

supaya dapat memperlancarkan proses hukum. Pendampingan hukum dilakukan dari

pengadilan tingkat pertama atau pengadilan negeri hingga pengadilan tinggi atau

hingga tingkat banding. KBRI selalu menghadirkan pengacara tersebut di setiap

pengadilan untuk proses pembelaan terhadap jalannya proses pengadilan terhadap

WNI amaupun TKI-B tersebut.

2. Penyelesaian masalah dan Perlindungan Hukum terhadap Tenaga Kerja

Indonesia Berrmasalah (TKI-B) oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di

Singapura

Pada umumnya untuk Negara penempatan di Wilayah Asia Pasifik, ketentuan

hukum nasionalnya telah mengatur pekerja asing, baik pekerja sector formal maupun

sector informal. Namun demikian di sejumlah Negara cost structure menjadi salah

satu persoalan utama pada masalah ketenagakerjaan yang perlu mendapatkan

pemecahan agar tidak membebani dan memberatkan TKI. Berita positifnya Hukum

ketenagakerjaan Singapura yang mengatur keberadaan pekerja asing dalam

Employment of Foreign Manpower Act 1990, yang mengatur mengenai tatacara dan

prosedur pekerja asing di Singapura termasuk juga larangan bekerja bagi pekerja

123

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 107: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

95

asing tanpa ijin kerja yang sah dan sanksi denda bagi majikan yang melakukan

pembatalan ijin. Namun demikian peraturan tersebut tidak mengatur sector pekerjaan

Rumah Tangga (foreign domestic worker), pelaut, dan jabatan pekerjaan tingkat

eksekutif ataupun manajer.

Keberadaan pekerja rumah tangga diatur lebih lanjut melalui Employment of

Foreign Manpower (work passes) Regulation yang dianggap cukup memadai sebagai

instrument perlindungan terhadap para pekerja asing yang bekerja di sector rumah

tangga124

. Pemerintah Singapura sangat terbuka dengan masukan dari pemangku

kepentingan termasuk Perwakilan asing di Singapura yang menjadi perpanjangan

tangan Pemerintah Negara pengirim tenaga kerja. Di sinilah diharapkan peran KBRI

dalam hal ini di Singapura sebagai garda terdepan Perwakilan diplomatic Pemerintah

Republik Indonesia di luar negeri dalam berkomunikasi aktif terhadap instansi terkait

seperti Ministry of ManPower sebagai hubungan eksternalnya untuk meningkatkan

kinerja perlindungan dan pelayanan terhadap WNI maupun TKI. Apalagi menyoal

mengenai hak dan keawajiban yang dibebankan kepada TKI dapat segera

diselesaikan dan terlindungi dengan peraturan setempat. Termasuk masalah cost

structure yang belum ada ketetapan peraturan berbadan hukum hingga saat ini.

124 Kajian Peningkatan Kualitas Perlindungan dan Pelayanan TKI di Luar Negeri,2011. Badan

Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerjasama dengan Unit Kajian Hukum Perlindungan Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Page 108: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

96

Peraturan atau Kebijakan perlindungan terhadap tenaga kerja asing di Negara

penempatan memegang peranan yang sangat penting dalam perlindungan TKI pada

masa penempatan. Tanpa adanya dukungan peraturan di Negara setempat upaya

perlindungan tidak mungkin dapat dilakukan secara maksimal125

. Dari kajian yang

telah dilakukan terhadap peraturan atau kebijakan Negara tujuan penempatan secara

umum diperoleh gambaran bahwa peraturan/kebijakan yang ada sebagian besar hanya

mengatur tenaga kerja sector formal dan belum secara jelas memasukkan tenaga kerja

informal.

Upaya penyelesaian masalah dalam kerangka pemberian perlindungan hukum

dan BHI terhadap TKI bermasalah (TKI-B) untuk kasus – kasus berat dan pidana

dilakukan KBRI telah memaksimalkan perlindungan dari proses penyelidikan hingga

pembacaan vonis pengadilan dan pelaksanaan vonis tersebut. Dimulai melalui

pendampinngan hukum dengan bekerjasama terhadap pengacara atau kuasa hukum

Negara Singapura. Proses dilakukan dari masa penyelidikan , penuntutan termasuk

pemberkasan perkara hingga pembuktian di pengadilan senantiasa KBRI bersama

pengacara bersedia melakukan pembelaan di setiap pengadilan digelar. Sambil

menunggu proses pembacaan vonis pengadilan bahkan setelah voni diputuskan pun,

KBRI tetap melakukan pendampingan dengan memanfaatkan layanan kekonsuleran

yakni kegiatan mengunjungi WNI maupun TKI-B ke penjara bersama pengacara

125

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non

Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia

Page 109: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

97

setempat untuk melakukan interview kepadanya menanyakan kondisi jasmani

maupun rohani dari WNI atau TKI-B tersebut hingga tindakan hukum apa yang akan

ditempuh dalam menghadapi vonis pengadilan tersebut maupun banding apabila telah

vonis selesai diputuskan. KBRI pun menyediakan jasa penerjemah bahasa apabila

WNI atau TKI-B belum memahami bahasa setemapat agar tidak terjadi

kesalahpahaman komunikasi dan demi kelancaran proses hukum untuk kasus-kasus

pidana dan berat.

Untuk meminimalisir penanganan masalah selain kasus pidana dan berat,

KBRI pun telah all out dalam upaya perlindungan dan penyelesaian masalah perdata

seperti ketenagakerjaan, keimigrasian dimulai dari melihat dan memverifikasi data

base fungsi kekonsuleran dengan harus memahami referensi hukum setempat, hal ini

untuk menjawab persoalan yang belum diatur dalam perundangan hukum Singapura

mengenai hak-hak WNI maupun TKI seperti penetapan waktu kerja, istirahat dan

juga hari Libur. Selain uapaya yang telah disebutkan sebelumnya KBRI dapat

mengeluarakan surat edaran ke Ministry of ManPower (MOM) untuk direalisasikan

kepada user perihal hal yang telah daitur tersebut.

Page 110: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

98

Bab 5

Penutup

5.1 Kesimpulan

Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Singapura yang merupakan

Negara sekawasan dan bertetangga menjadi salah satu faktor mulusnya hubungan

kedua Negara ini. Walaupun tidak dapat kita pungkiri dalam beberapa hal dan periode

hubungan itu mengalami pasang surut hubungan diplomatik Indonesia- Singapura

dilakukan secara resmi pada bulan September 1967, yang dilanjutkan dengan

pembukaan kedutaan besar di masing-masing negara. Walaupun secara politik

hubungan berlangsung fluktuatif.

Dalam Pelayanan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) oleh Kedutaan

Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah dilakukan sejak WNI maupun

TKI yang baru datang ke Singapura. Program Pelayanan WNI maupun TKI terhadap

hak dan kewajibannya ini telah dilakukan KBRI Singapura dengan diberi nama

Indonesian Citizen Service.. Apabila diketemukan masalah pada WNI ataupun TKI di

waktu yang lain dapat dikonsultasikan dan dicarikan solusinya oleh Fungsi Protokol

dan Konsuler dengan dibackup oleh bagian Pelayanan WNI dan Bantuan Hukum

Indonesia KBRI Singapura. KBRI dalam memberikan perlindungan terhadap WNI

maupun TKI-B dilakukan dengan upaya yang maksimal dan all out dengan

memberlakukan prinsip batas-batas perlindungan. Hal ini supaya hak-hak WNI dan

TK-B tersebut terlindungi pada Hukum yang berlaku di Singapura.

Page 111: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

99

Hubungan antara KBRI dengan institusi terkait di Singapura seperti dengan

Ministry of ManPower (MOM) telah berjalan dengan baik dan kondusif, dapat dilihat

dari komunikasi aktif antarlembaga semisal KBRI telah mengirimkan surat edaran ke

MOM apabila diketemukan belum terpenuhinya hak dan kewajiban TKI pada Hukum

Ketenagakerjaan Singapura.

Program pelayanan terpadu terhadap WNI oleh KBRI dan juga perlindungan

Hukum kepada TKI-B. Sejauh ini Singapura dengan hukumnya yang cukup establish

termasuk perundang-undangan mengenai Tenaga Kerja Asing telah dapat berjalan

dengan baik dan kondusif terhadap program KBRI tersebut. Namun untuk ke

depannya sesuai dengan amanat konstitusi, KBRI dengan arahan Kemlu dapat

menerbitkan program yang lebih melindungi hak dan kewajiban TKI dan WNI di

Luar Negeri dengan mengupayakan terus dapat disepakatinya MoU Ketenagakerjaan

antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura.

Rekomendasi

Pemerintah Indonesia dan Singapura belum menerbitkan MoU secara khusus

mengenai ketenagakerjaan (yang mana dilakukan oleh pihak terkait di antara KBRI

dan MOM), namun langkah pasti yang ditempuh Pemerintah Indonesia dalam hal ini

sesuai amanat konsttitusi untuk melindungi dan melayani hak serta kewajiban WNI

maupun TKI dalam dan luar negeri. Maka rekomendasi dari penelitian ini didapat

beberapa point tindakan antara lain : Penguatan fungsi perwakilan RI di Luar Negeri;

dalam hal ini sebagai garda terdepan untuk melindungi dan melayani kepentingan

Page 112: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

100

WNI maupun TKI yakni peran KBRI. Di samping melaksanakan prosedur tetap yang

diberikan Kemlu kepada KBRI, penguatan kelembagaan perwakilan RI di Luar

Negeriuntuk mengakreditasi mitra usaha atau agensi asing penyalur TKI di Negara

penempatan dan kewenangan untuk meluluskan bahkan menolak setiap job order

ataupun demand letter yang tidak sesuai. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)

dapat melakukan penilaian dan pengesahan job order secara online sehingga dapat

cepat diketahui oleh seluruh pemangku kepentingan baik di Pusat maupun Daerah,

terkait kuantitas maupun kualitas calon TKI yang dibutuhkan.

Selain itu, KBRI di Singapura pada khususnya melakukan penilaian

kompetensi agen atau mitra usaha maupun calon majikan. Serta menerbitkan daftar

hitam bagi agensi atau majikan yang melakukan pelanggaran maupun tidak

kooperatif dalam proses penempatan. KBRI juga dapat melakukan akreditasi terhadap

agensi ataupun mitra usaha. Adapun juga upaya KBRI yang lain seperti

melakukanpeningkatan fungsi market intelligence dengan tujuan untuk mencari pasar

baru bagi TKI sangat diperlukan126

. Upaya berikutnya Pemerintah Indonesia ialah

perlu di tingkatkan penempatan TKI di Singapura setiap tahunnya. Pemerintah

Indonesia memaksimalkan pemindahan job order ke sector formal dan senantiasa

melakukan spesifikasi job bagi sector informalnya. Dengan mematangkan proses

persiapan melalui balai pelatihan yang diadakan Pemerintah (PAP).

126

Kajian Peningkatan Kualitas Perlindungan dan Pelayanan TKI di Luar Negeri,2011. Badan

Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerjasama

dengan Unit Kajian Hukum Perlindungan Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Page 113: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xii

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer :

Hasil wawancara dengan Bapak Hendry Prayitno, Koordinator Crisis Center BNP2TKI

pada tanggal 24 Februari 2016

Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan

ASEAN Non Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan

Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Hasil wawancara dengan Servulus Bobo Riti, Kasubdit Asia dan Pasifik Direktorat

Kerjasama Luar Negeri Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI

(BNP2TKI)

Sumber Buku :

Mohsin, Aiyub Drs.MA.,MM., Diktat Diplomasi:Teori dan Praktek, 2010

Nicolson,Harold, 1960, Diplomacy, Oxford University Press, London, 2nd

, hal 15

Sterling-Folker, J. (2013). Neoliberalism. In T. Dunne, M. Kurki, & S. Smith,

International Relations Theories (pp. 114-130). Oxford University Press.

Pasal-pasal Pernyataan umum tentang hak-hak asumsi manusia

Suparno,Erman, 2008, Kebijakan dan Strategi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di

Luar Negeri., Jakarta, Dokumen Sekretariat Negara Republik Indonesia

Sabhana Azmy, Ana, 2012, Negara dan Buruh Migran Perempuan: Menelaah

Kebijakan Perlindungan Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2010,

Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Page 114: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xiii

Siow Yue Chia. (2011). Foreign Labor in Singapore: Rationale, Policies, Impacts, and

Issues. Philippine Journal of Development Number 70, First and Second Semesters

2011 Volume XXXVIII, Numbers 1 & 2

Kajian Peningkatan Kualitas Perlindungan dan Pelayanan TKI di Luar Negeri,2011.

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik

Indonesia bekerjasama dengan Unit Kajian Hukum Perlindungan Fakultas Hukum

Universitas Airlangga

Sumber Jurnal :

Anselm Strauss dan Juliet Corbin, “Basic of Qualitative Research: Technic and

Procedures for Developing Grounded Theory, second edition”, (London: SAGE

Publication,1998), hlm. 11-13

Majalah Info Singkat Hukum dengan judul Upaya Penguatan Aturan Moratorium

Pengiriman TKI oleh Luthvi Febryka Nola, Peneliti Muda Hukum Perdata pada

Bidang Hukum, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Vol. IX, No.

08/II/Puslit/April/2017

Sumber Web atau Laman resmi dari Internet :

Page 115: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xiv

http://www.kemlu.go.id/singapore/id/layanan-konsuler/pelayanan-wni/Pages/Layanan-

Kekonsuleran.aspx dipublish diakses pada tanggal 2 Mei 2017

http://www.bnp2tki.go.id/read/12024/Data-Penempatan-dan-Perlindungan-TKI.html

bagian Subbid Pengolahan Data , Bidang Pengolahan dan Penyajian Data (PUSLITFO

BNP2TKI) diakses pada tanggal 11 Februari 2016

http://infodarisr.blogspot.com/2014/08/sejarah-pertama-kali-pengiriman-tenaga.html

diakses pada tanggal 2 mei 2015

http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-asal-usul-dan-sejarah-tki-pertama-kali.html

diakses pada tanggal 1 mei 2015

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/11/02324896/menilik.perlindungan.tk

i.di.singapura diakses pada 5 0ktober 2015

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52ea4a5ae52eb/poin-poin-usulan-revisi-

imou-i-indonesia-brunei diakses 27 Mei 2015

http://pantaupjtki.buruhmigran.or.id/index.php/read/tata-kelola-ketenagakerjaan-di-

singapura-dianggap-cukup-baik diakses 29 Mei 2015

http://pantaupjtki.buruhmigran.or.id/index.php/read/tata-kelola-ketenagakerjaan-di-

singapura-dianggap-cukup-baik diakses pada tanggal 30 Mei 2017

http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI

diakses pada tanggal 2 April 2017

Bank Indonesia dan BNP2TKI Statistic Ekonomi Keuangan Indonesia. Indonesia

Finacial Statistic

Page 116: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xv

http://www.mom.gov.sg/passes-and-permits/work-permit-for-foreign-worker diakses

16 Mei 2017

https://mybusiness.singtel.com/techblog/what-you-should-know-about-foreign-worker-

policies-singapore diakses pada tanggal 21 mei 2017

https://elshinta.com/news/38871/2015/12/20/singapura-siapkan-skillfuture-hadapi-mea

diakses padaa tanggal 9 Mei 2017 pukul 22.30

http://kabar24.bisnis.com/read/20150807/19/460363/singapura-di-ambang-krisis-

pekerja 7 agustus 2015 diakses pada tanggal 21 mei 2017

http://kemlu.go.id/singapore/id/tentang-perwakilan/pejabat-dan-staff.aspx diakses pada

tanggal 20 Mei 2017

http://www.bnp2tki.go.id/read/10594/Rekening-TKI-Solusi-Tingkatkan-Remitansi-

dan-Cegah-Potongan-Gaji-Berlebih diunggah 22 September 2015 13:27 WIB dan

diakses pada tanggal 19 Mei 2016

http://www.wisatasingapura.web.id/2009/06/30/work-permit-pass-surat-ijin-kerja-di-

singapore/ diakses pada tanggal 18 Mei 2017

http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI

diakses pada tanggal 3 mei 2015

http://www.dakwatuna.com/2015/01/15/62615/efek-dan-dampak-pemberlakuan-

masyarakat-ekonomi-asean-mea/#ixzz4gvyyNXd0 dipublish 15/01/15 | 18:24 diakses

pada tanggal 20 Mei 2017

Page 117: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xvi

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-

umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia Kamis, 12

Februari 2015 08:23 diakses pada tanggal 19 Mei 2017

http://www.fiskal.depkeu.go.id/2010/edef-konten-

view.asp?id=20150121190607015674933

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/12/pahami-masyarakat-ekonomi-asean-

mea-2015#

http://www.asean.org/component/itpgooglesearch/search?gsquery=asean+economic+c

ommunity

http://apindo.or.id/id/fta/asean-economic-community/latar-belakang

http://www.fiskal.depkeu.go.id/2010/edef-konten-

view.asp?id=20150121190607015674933

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/12/pahami-masyarakat-ekonomi-asean-

mea-2015#

http://www.asean.org/component/itpgooglesearch/search?gsquery=asean+economic+c

ommunity

http://apindo.or.id/id/fta/asean-economic-community/latar-belakang

Page 118: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xvii

http://www.kemenperin.go.id/artikel/10920/Strategi-Kementerian-Perindustrian-

Hadapi-MEA diakses 20 Mei 2017

http://www.gajimu.com/main/tips-karir/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-

masyarakat-ekonomi-asean diakses pada tanggal 20 Mei 2017

http://www.teguhhidayat.com/2016/01/masyarakat-ekonomi-asean-good-or-bad.html

dipublish diakses 8 mei 2017 pukul 22.10

https://beritasepuluh.com/2016/11/23/inilah-dampak-krisis-ekonomi-1998-akankah-

terulang-lagi-saat-rush-money/ diakses pada tanggal 9 mei 2017 10.00

o Sumber Foto dokumen Perpustakaan Ali Alatas Kementerian Luar Negeri

o Dokumen pribadi

Page 119: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xviii

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Transkrip Wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara

dan ASEAN Non Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan

Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Khususnya yang selama ini kami pahami adalah adalah TKI-TKI dari sector domestik ini

(PLRT-PLRT), kasus-kasus yang kami tangani itu terkait masalah ketenagakerjaan. Masalah-

masalah ketenagakerjaan itu biasanya itu berurusan dengan gaji-gaji TKI sudah masalah teknis

ini, gaji-gaji TKI yang tidak sepenuhnya dibayar oleh majikan bahkan ada juga yang

diperkejakan beberapa bulan atau beberapa tahun tetapi tidak dibayarkan oleh majikan. Terus

di sisi lain ada yang mengeluh mengenai masalah cost structure

Penanya : Apa masalah cost structure itu pak?

Narasumber : Masalah costructure itu biaya penempatan. Iya ada yang mengeluh mengapa

cost structure begitu mahal gitu? Karena pada prinsipnya belum ada acuan yang

tetap berkekuatan hukum terkait cost structure tersebut. Selama ini yang

menjadi acuan bagi TKI kita di sana ialah surat edaran dari KBRI Singapura,

yang menetapkan cost structure minimal satu bulan gaji tapi kan juga harus

dikaitkan dengan aturan internasional ILO karena SIngapura secara hukum

sudah cukup establish walaupun kita secara bilateral belum memiliki MoU

secara khusus mengenai ketenagakerjaan. Tetapi bisa dibilang Singapura,

Hongkong,Taiwan adalah Negara-negara yang memang secara aturan-aturan

Page 120: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xix

perundang-undangannya telah melindungi Tenaga Kerja Asing termasuk TKi,

itu berita positifnya. Cuman namanya berurusan dengan TKI atau penerimaan

Tenaga Kerja lintas Negara agak polemic ya banyaknya kepentingan di

dalamnya, tetap saja ada masih terjadi penerimaan-penerimaan secara

unprosedural. Nah, Unprosedural ini yang rentan bermasalah, kategori

unprosedural ini pada prinsip satu sebenarnya diberangkatkan tidak melalui

prosedur Pemerintah.

Penanya : Berarti unprosedural, illegal ya pak?

Narasumber :Iya ilegal, cuman satu hal yang dianggap polemic terkait Singapura adalah

masalah direct hiring, direct hiring ialah proses prekrutan TKI umumnya PLRT

yang dilakukan langsung oleh majikan dengan TKI.

Penanya : Apakah oleh Pemerintah?

Narasumber :Oleh majikan kepada agen mitra kedua Negara langsung proses prekrutan.

Biasanya TKI-TKI yang direkrut melalui direct hiring ini tidak melalui proses

pelatihan pra penempatan yang dilakukan Pemerintah. Hal ini yang menjadi

cukup dilematis yang dialami Pemerintah walaupun tidak terlalu berdampak,

cuman kan dengan adanya direct hiring ini terjadi minimnya kontrol dari

pemerintah Karena proses kan langsung oelh majikan. Masalahnya muncul

setelah adanya pengaduan di KBRI.

Narasumber :Kalau terkait kasus-kasus khusus ya, Singapura termasuk Negara yang

menerapkan hukuman mati untuk kasus-kasus pembunuhan, penculikan, narkoba,

Page 121: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xx

pemilikan senjata api, tadi ada beberapa kasus criminal yang menurut hukum

Singapura, terancam hukuman mati. Hal ini memang confidential bagi TKI yang

terlibat kasus-kasus tersebut Tapi secara umum ada dua kasus yang selama ini

kita handle mengenai hukuman mati TKI di antara kasus pembunuhan dan kasus

narkoba. Sampai saat ini ada beberapa WNI kita yang terancam hukuman mati di

persidangan namun belum divonis. Di sini mas kan bisa melihat upaya-upaya

atau sikap Pemerintah dalam hal ini KBRI kita di Singapura dalam memberikan

perlindungan hukum bagi TKI Bermasalah di Singapura, di mana sepintas yang

kami amati memang KBRI kita di Singapura sangat allout dengan semua asset

yang ada dengan semua simpul – simpul komunikasi yang mereka miliki di

Singapura, mereka telah memaksimalkan proses atau upaya perlindungan yang

ada. Cuman yang perlu diperhatikan di sini ada batasan-batasan perlindungan,

perlindungan itu intinya ada keberpihakan dan kepedulian. Dalam batasan

perlindungan kepada WNI atau TKI-B kita itu tidak boleh menarik ikut campur

atau intervensi. Kita pastikan bahwa WNI kita yang berada di luar negeri apapun

masalahnya pidana maupun perdata, memastikan bahwa hak-haknya kita

lindungi sesuai hokum setempat, kia tidak bisa intervensi. Untuk kasus-kasus

TKI yang saya bilang tadi, biasanya KBRI bekerjasama dengan pembela atau

pengacara setempat untuk melakukan pembelaan-pembelaan dalam sidang. Jadi

dalam setiap siadang, dalam level pertama/pengadilan negeri ataupun pengadilan

tinggi/vonisnya. Jadi dalam langkah pertama kita bekerjasama dengan pengacara

setempat, pengacara inilah yang akan melakukan pembelaan. Nah kan ada

Page 122: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxi

proses-prosesnya, ada sidang pembuktian dan selanjutnya ada sidang vonis disini

selalu ada pendampingan dari negara.

Penanya : Dari Singapura atau Indonesia?

Narasumber : Semuanya dari KBRI, kita betul-betul bekersamadengan pengacara setempat

dengan by contract ataupun by case itu biasa diatur. Itu kasus-kasus berat ya

seperti pidana. KBRI juga sudah tentu menyediakan intrepreteur atau

penerjemah. Terus melakukan akses kekonsuleran yaitu kunjungan ke penjara.

Kekonsuleran, bilamana pengacara ingin menemui WNI bermasalah ini atau

terdakwa sebelum disidangkan biasanya ada kunjungan ke penjara itu secara

rutin atau secara periodik.

Penanya : Itu untuk TKI atau WNI yang bermasalah dan di penjara pak?

Narasumber : Ini untuk TKI atau WNI yang dipenjara atau masih proses sidang. Kalau sidang

kan kadang-kadang lama tuh. Kadang hakim kan menjadwalkan waktu tapi

setelah berbicara dengan kita, belum bisa. Ataupun saksi tiba-tiba tidak hadir.

Nah itu sudah ada kasus ketenagakerjaan, biasanya terkait dengan gaji

ketenagakerjaan. Selain itu ada juga kasus-kasus terkait keimigrasian, kita

sekarang banyak yang masuk terkait kebijakan bebas visa. Semua negara

ASEAN kan sekarang sudah bebas visa. Nah tenaga kerja kita, WNI, hanya

bermodalkan paspor biasa. Karena itu, overstay atau masa izin tinggalnya sudah

hangus maka kita bantu. Ada juga kita bantu kasus lain, untuk overstay bisa

terjadi pada TKI atau WNI kita yang sedang berkunjung. Untuk TKI kan

sebenarnya peran pihak penjaminnya atau majikannya. Nah kalo masalah TKI itu

Page 123: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxii

yang kita tekan majikannya, “Loh kamu kok mengapa gak memperpanjang izin

tinggal”. Ada juga WNI yang mengadu ke kami, mereka dicekal masuk ke

Singapura. Terkait penolakan ini adalah murni kewenangan Singapura, kita tidak

dapat mengintervensi. Terkadang ada pihak yang menginginkan klarifikasi

dimana dia dicekal. Kita juga berusaha untuk meminimalisir pencekalan itu.

Biasanya kalau pencekalan, biasanya mereka punya data-data pencekalan dan itu

hak dari pihak Singapura.

Penanya : Jadi usaha dari para pihak KBRI dalam pencekalan seperti apa?

Narasumber : Biasanya bila ada kontak pengajuan, kita akan berkomunikasi dengan imigrasi

sebenarnya hanyalah untuk memverifikasi “benar atau tidaknya atas dicekal

masuk” terus menanyakan mengapa kita tidak intervensi lebih lanjut, kemudia

kita publikasikan ke pengadu mengapa terjadi pencekalan, perlu dipetakan disini

ada berbagai macam kasus, adapun kasus-kasus perdata. Dalam kasus perdata,

sebenarnya bisa diselsaikan pada pihak majikan dan kariawan. Tidak perlu pada

pihak ketiga atau mediasi oleh pemerintah. Ada kasus ketenagakerjaan yang

perlu dimediasi pemerintah, tapi biasanya tidak naik sampai ke pengadilan. Nah,

dalam kasus yang ketiga adalah kasus-kasus pidana, kasus-kasus pidana inilah

yang masuk inilah yang masuk pada tataran pengadilan. Dan harus disidangkan.

Dan di singapura semua jenis kasus. Ada juga WNI kita, di cekal dimana di

duga kuat terlibat dalam teroris. Memang, walau datanya belum begitu banyak,

habis dicekal kemudian diproses dan dipulangkan, biasanya mereka itu

terindikasikan di berangkatkan menuju timur tengah. Tapi selama ini

Page 124: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxiii

penanganannya kita juga All Out. KBRI sebenarnya punya sistem, mereka punta

data base perlindungan. Data base perlindungan, dilakukan oleh tim khusus dari

KBRI. Koordinatornya adalah konsuler-konsuler kita di KBRI, itu mendata

WNI-WNI, fokusnya adalah WNI-WNI bermasalah kemudian di update

kasusnya sampai selsai. KBRI juga, sudah bekjerjasama dengan BNI untuk

pendataan WNI, pada prinsipnya adalah untuk melayani para TKI kita disana

mereka menerbitkan Kartu Perlindungan Indonesia Singapura (KPIS). Mereka

memang secara hukum, sudah establish negara itu, jadi hal-hal teknis yang perlu

kita pastikan, pos-pos perlindungan berjalan dengan baik, salah satunya itu, data

base melalui KPIS

Penanya : Yang menerbitkan KPIS itu siapa pak?

Narasumber : Yang menerbitkan adalah BNI dan pihak KBRI Singapura. Jadi mereka itu,

akan diberikan kartu KPIS, yang pertama, untuk melakukan pendataan dan yang

kedua untuk memfasilitasi proses penggajian. Untuk memonitor, gaji-gaji TKI

apakah tepat waktu. Manfaat lainnya yaitu proses dimudahkannya dalam

kegiatan transfer. Untuk transfer ke keluarganya, yang biasanya misalkan

potongan 10% , mereka hanya 5%, jadi ada keringanan dan mendapatkan bonus

juga. Intinya adalah untuk mendata tabungan BNI WNI kita. Hal Ini sudah

berlaku sejak desember 2016, jadi sampai dengan saat ini, sudah ada sekitar

10.000 yang sudah didata dengan di berikan KPIS

Penanya : Jadi sebelum ada KPIS apa yang dilakukan pemerintah dan KBRI ?

Page 125: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxiv

Narasumber : Sebelumnya mekanisme pendataan dengan kartu Kartu Tenaga Kerja Indonesia

(KTKI). Itu yang mengerjakan BNP2TKI. Tapi itupun, setelah WNI kita

bermasalah gitu. Satu hal lagi, kita dari pemerintah pusat telah mengelola SMS

Blast itu, merupakan program dari kementian luar negeri. SMS Blast merupkan

kerjasama antar pemerintah melindungi WNI kita, dengan para pengembang

difisi, dari XL Axiata dan Telkomsel untuk memberikan pelayanan guna SMS

Blast jadi, cukup WNI kita yang masuk ke suatu Negara apapun itu, apalagi

dinegara yang ada perwakilan kita seperti Singapura. Pada saat tiba akan ada

sms yang masuk ke kita untuk menginformasikan yang hal yang penting seperti

alamat KBRI. Maksud dari SMS Blast ini adalah sebagai sarana untuk WNI kita

untuk melaporkan diri ke KBRI kita.

Penanya : Apakah ini efektif untuk menjalin WNI yang baru datang?

Narasumber : Efektif, tapi itu lagi-lagi bukan program KBRI ya tapi program pusat. KBRI

selain all out dalam melayani WNI yang terjerat kasus-kasus pidana,

menyelesaikan seluruh kasus-kasus ketenagakerjaan disana dan secara all out.

Selanjutnya, menyelesaikan kasus-kasus keimigrasian.

Penanya : Untuk kasus-kasus perdatanya seperti apa saja Pak?

Narasumber : Yang tadi saya bilang, tidak perlu mediasi.

Penanya : Contohnya Pak?

Narasumber : Contohnya seperti gaji-gaji, jadi sebelum kasus-kasus dilist oelh pemerintah

jadi ya antara majikan dan karyawannya sudah diselesaikan gitu. Jadi tidak ada

Page 126: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxv

intervensi pihak ketiga dalam kasus-kasus perdata. Sebenarnya itu bukan

domain dari pemerintah kita, tapi kita tidak bisa menghindari dari kasus-kasus

seperti itu. Dan kita pastikan bahwa karyawan dan majikannya ini ada

komunikasi. Overall, kami amati memang sudah sangat maksimal. Berbicara

mengenai perlindungan terhadap WNI, yang utama adalah mengenai hokum di

negara itu. Jadi perlu ditekankan pula bahwa secara hukum yaitu sudah

establish, artinya hukum Singapura sudah melindungi tenaga kerja asing di

Singapura secara maksimal. Yang perlu kita antisipasi adalah ketika ada kasus-

kasus yang muncul, bidang konsuler, mereka sudah harus menguasai untuk

kasus-kasus, referensi hukumnya. Untuk di Singapura referensi hukum-hukum

setempat ya.

Penanya : Karena kita idak mengintervensi Pak, jadi bagaimana upaya hukum terkait hak-

hak para TKI yang belum terpenuhi Pak? Seperti terkait hari libur yang

terkadang tidak didapatkan para TKI.

Narasumber : Terkait hari libur, ya seperti yang sudah saya bilang tadi. Apabila tidak ada

referensi hukum di tempat tersedbut terkait pengaturan hak-hak TKI, maka

KBRI akan mengeluarkan surat edaran. Surat edaran itu disahkan dengan

bekerjasama dengan Ministry Man of Power, kalo kita seperti kementerian

ketenagakerjaan. Setelah di endors oleh Ministry Man of Power ke majikan

bahwa setelah disepakati dengan otoritas di Singapura, nah dari sinilah suratnya.

Jadi biasanya dialokasikan 9 jam kerja atau 7 jam istirahat, sama juga 1(satu)

hari libur dalam seminggu.

Page 127: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxvi

Penulis : Saya pernah mendapatkan referensi bahwa ada WNI yang tidak mendapatkan

hak liburnya selama bekerja di luar negeri. Bagaimana Pak?

Narasumber : Negara apa itu?

Penulis : Singapura. Ada beberapa kasus seperti itu pak yang pernah saya baca.

Narasumber : Iya, jadi kadang-kadang dengan skema direct hiring mereka seringkali

dieksploitasi. Jadi secara umum begitu mas.

Penulis : Bagaimana pelayanan KBRI Singapura terhadap perlindungan TKI yang

berada di Singapura?

Narasumber : Iya, jadi seperti yang saya bilang tadi sesuai jenis kasusnya. Ada mengenai

imigrasi dan pidana. Kasus yang cukup berat adalah kasus pidana. Kita bekerja

sesuai dalam SOP (standard operational procedur) ya, jadi ketika ada laporan

kasus pidana maka otoritas kita dari KBRI akan segera mengunjungi otoritas

setempat dan sebisa mungkin mengunjungi WNI tersebut untuk melakukan

wawancara dan mendalami kasusnya. Dalam kasus pidana, setelah kita petakan,

kemudian kita putuskan kasus ini perlu pengacara atau tidak. Kalau perlu

pengacara, kita putuskan hari itu juga pengacaranya. Jadi itu tahapan-

tahapannya. Setelah mencari pengacara, pengacara yang akan melakukan

interview dan mendalami kasusnya seperti apa, untuk melakukan pembelaan

pada saat persidangan. Itu proses-prosesnya sampai pada vonis.

Penanya : Jadi intinya ada pada sisi perlindungan ya Pak?

Page 128: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxvii

Narasumber : Ya, intinya ada pada sisi perlindungan dan pembelaan.

Penulis : Untuk kasus pada direct hiring, metode perlindungannya ada yang berbeda

tidak Pak?

Narasumber : Untuk direct hiring, pemerintah sedang berusaha untuk dibatasi. Jadi KBRI

kita itu, kita minta untuk meminimalisir dari adanya penggunaan mekanisme

dari direct hiring itu. Karena kalau ini terus terjadi, kemungkinan WNI kita akan

bermasalah. Jadi intinya kita dari KBRI mengeluarkan surat edaran dan meminta

kepada para majikan untuk menghentikan mempekerjakan karyawan dari direct

hiring ini. Dari sisi koordinasi, KBRI juga melakukan koordinasi all out dengan

pemerintah pusat, ada BNP2TKI itu cukup bantulah. KBRI juga memiliki staf-

staf untuk mengantarkan WNI bermasalah ke negara asal. Itu bagian dari

dinamika perlindungan yang dilakukan secara kontinyu.

Penanya : Bagaimana kondisi internal dan eksternal pada staf-stafnya Pak?

Narasumber : Oh itu sangat sulit mereka. Jadi kalau berbicara internal KBRI untuk

perlindungan, di KBRI ini memiliki sejumlah personil yang menangani kasus-

kasus. Terkait konsuler, kekonsuleran ini memiliki pejabat-pejabat. Pejabat

konsuler ini terdiri dari tiga orang; ada coordinator konsulernya, ada staf

keduanya, ada staf ketiganya. Di sisi lain, ada juga divisi perlindungan. Divisi

perlindungan ini juga yang meng-handle diplomat. Di samping itu ada juga atase

ketenagakerjaan, atau keimigrasian dan kepolisian. Berbicara dengan ini,

menurut kami sudah sangat solid untuk perlindungan, tingkat koordinasinya juga

sudah sangat kuat.

Page 129: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxviii

Penanya : Untuk eksternalnya Pak?

Narasumber : Eksternalnya sebenarnya bagaimana membangun komunikasi dengan pihak-

pihak lainnya. Langkah kerja utamanya adalah bekerjasama dengan Ministry

Man of Power. Selama ini yang kami amati tidak ada masalah, komunikasi

berjalan dengan lancar, KBRI juga.

Penanya : Dalam memandang perlindungan terhadap TKI, pernah berbenturan dengan

hukum yang berlaku di Singapura?

Narasumber : Kalau berbenturan sih saya pikir ada saja, gesekan seperti itu. Dan yang tahu

persis sebenarnya adalah pejabat sana. Lagi-lagi kalau berbicara mengenai

hukum, kan ada anglo-saxon dan common law, itu yang harus kita pahami. Dari

sisi perlindungan, walaupun terjadi overlapping antara hukum kita dan hukum

sana, yang kita jadikan rujukan adalah hukum sana. Jadi hukum yang dijadikan

rujukan adalah hukum setempat. Begitu juga jika warga Singapura bermasalah

disini, warga Singapura harus tunduk dengan hukum sini. Jadi, paling kita

exchange of view. Tapi dalam kasus tertentu juga ASEAN sudah ada

kesepakatan terkait ketenagakerjaan.

Penanya : Dalam bentuk apa kesepakatan ASEAN tersebut? Konvensi atau seperti apa?

Narasumber : Dalam bentuk MoU antara negara-negara ASEAN untuk memberikan

perlindungan, namun belum semua negara meratifikasi dan ada beberapa

penolakan dari beberapa negara juga.

Penanya : Apakah Singapura juga sudah meratifikasinya?

Page 130: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxix

Narasumber : Singapura juga belum. Singapura, Malaysia dan Brunei belum juga. Yang solid

itu Indonesia dan Filipina, karena Indonesia dan Filipina pengirim tenaga kerja.

Sedangkan negara-negara lainnya belum solid.

Penanya : Baik Pak. Terimakasih atas waktunya untuk menerima wawancara saya untuk

keperluan skripsi. Dan mohon maaf sudah merepotkan dan menyita banyak

waktunya.

Narasumber : Oh tidak apa-apa.

Daftar Pejabat Diplomat pada Fungsi Protokol dan Konsuler di antaranya sebagai

berikut

Minister Counsellor : John Tjahjanto Boestami

Sumber foto: dokumen pribadi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Counselor : Didit Herlambang

Page 131: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxx

Sumber foto: dokumen perpustakaan

Sekretaris Ketiga: Hosea R.B. Manurung

Sekretaris Ketiga: Yulinur Rudi Purnadi

Staf Teknis Tenaga Kerja: Sholahudin

Page 132: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxxi

Sumber foto: dokumen Perpustakaan Ali Alatas Kementerian Luar

Negeri Indonesia

Page 133: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxxii

Page 134: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxxiii

Page 135: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxxiv

Page 136: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxxv

Page 137: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxxvi

Page 138: UPAYA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI) DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39092/1/DEDY P… · upaya kedutaan besar republik indonesia (kbri) di singapura

xxxvii