Upah Minimum atau Iuran PBI - CHEPS Universitas...

23
Upah Minimum atau Iuran PBI Forum Diskusi Publik Nasional “ Penguatan Jaminan Sosial Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Layak” Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Rabu, 1 Maret 2017 1 Disampaikan oleh: Mundiharno Direktur Perencanaan Pengembangan & MR BPJS Kesehatan

Transcript of Upah Minimum atau Iuran PBI - CHEPS Universitas...

Upah Minimum atau Iuran PBI

Forum Diskusi Publik Nasional “ Penguatan Jaminan Sosial Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Layak”

Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.

Rabu, 1 Maret 2017

1

Disampaikan oleh:

Mundiharno Direktur Perencanaan Pengembangan & MR

BPJS Kesehatan

2

I Pengantar

3

semua Penduduk Indonesia

Hak

Pelayanan Kesehatan

Perumahan

Lingkungan Kesejahteraan

Prinsip

Keadilan dan Kesetaraan

Kemudahan

Jaminan Sosial

JKN-KIS

Amandemen Ke II UUD 1945 Pasal 28H Ayat 1:

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,

dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh pelayanan kesehatan.”

Sumber: Dewan Jaminan Sosial Nasional

4

PETA JALAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Pemerintah Telah Mencanangkan Peta Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional Hingga Tahun 2019

2019 2014

1. Mulai Beroperasi 2. 121,6 juta peserta (49%

populasi) 3. Manfaat medis standar dan

manfaat non-medis sesuai kelas rawat

4. Kontrak fasilitas kesehatan 5. Menyusun aturan teknis 6. Indeks kepuasan peserta

75% 7. Indeks kepuasan fasilitas

kesehatan 65% 8. BPJS Dikelola secara terbuka, efisien, dan akuntabel

1. Kesinambungan Operasional 2. 257,5 juta peserta (100%

populasi) 3. Manfaat medis dan non-medis

standar 4. Jumlah fasilitas kesehatan

cukup 5. Peraturan direvisi secara rutin 6. Indeks kepuasan peserta 85% 7. Indeks kepuasan fasilitas

kesehatan 80% 8. BPJS dikelola secara terbuka,

efisien, dan akuntabel

2017

Acuan Kinerja

78,6%

76,2%

171,9 Juta

Capaian Sampai Desember 2016 (Nb:Perlu Upaya Lebih Keras Lagi)

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

KONTRIBUSI LANGSUNG KESEHATAN: Membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan (+ upaya promotif dan preventif):

Menjaga masyarakat agar tetap produktif

secara sosial dan ekonomis

2014 (Laporan Audited Des)

2015 (Laporan Audited Des)

2016 (Laporan Non-Audited Des)

Pemanfaatan di FKTP (Puskesmas/ Dokter Praktik Perorangan/Klinik Pratama).

66,8 Juta 100,6 Juta 134,9 Juta

Pemanfaatan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit

21,3 Juta 39,8 Juta 50,4 Juta

Pemanfaatan Rawat Inap Rumah Sakit

4,2 Juta 6,3 Juta 7,6 Juta

TOTAL PEMANFAATAN 92,3 JUTA 146,7 JUTA 192,9 JUTA

NOTE: Total Pemanfaatan adalah dalam kunjungan

Total Peserta thn 2014: 133,4 Juta

Total Peserta thn 2015: 156,79 Juta

Total Peserta thn 2016: 171,9 Juta

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI

II Gambaran Kepesertaan

Perkembangan Faskes Dan Iuran Peserta

8

86.4 87.8 91.2

38

5461.3

9.115 19.5

133.5

156.8

171.9

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2014 2015 2016

PBI Non PBI Tanpa PBPU PBPU Total

Cakupan Kepesertaan 2016 (Dalam Juta Jiwa)

021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id

Tantangan adverse selection dan willingness to pay, terutama untuk peserta PBPU yang sehat, mampu dan produktif

Compliance pemberi kerja untuk mendaftarkan pekerjanya

• Jumlah peserta bertambah sebanyak 50.9 Juta Jiwa atau 42% dari Januari 2014

• Pertumbuhan peserta terbanyak pada segmen peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha sebanyak 24.5 Juta

• Cakupan kepesertaan JKN sebanyak 67.6% dari total penduduk Indonesia

9 Sampai dengan 10 Februari 2017 total peserta JKN: 174.324.644

10

Faskes Kerjasama S/d 31 Des 2016

1,727

1,783

1,847 1,839

1,910

2,068

1,500

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

Jan

-15

Jun

-15

Dec

-15

Jan

-16

Jun

-16

Des

-16

FKRTL kerjasama bertambah sebanyak 959 FKRTL atau 86% dibandingkan 1 Januari 2014

FKTP kerjasama bertambah sebanyak 4.661 FKTP atau 29% dibandingkan

1 Januari 2014

12,993

16,831

18,437

19,436 19,969

20,269 20,593

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

22,000

Jumlah FKTP Kerja Sama 20.708 Jumlah FKRTL Kerja Sama 2.068

IURAN JKN-KIS

Rp. 23.000,- /orang/bulan

APBN:

• Pemberi Kerja: 3%

• Pekerja & pensiunan: 2%

Non APBN/Swasta:

• Pemberi Kerja: 4%

• Pekerja: 1%

Kelas 1 Rp.59.500,-/org/bln

Kelas 2 Rp.42.500,-/org/bln

Kelas 3 Rp. 25,500,-/org/bln

Iuran Tambahan keluarga lainnya bagi Pekerja Penerima Upah: 1% dari Gaji/Upah

Dibayar oleh

Pemerintah

Dibayar oleh

Pemberi Kerja

dan Pekerja

Dibayar oleh

peserta yang

mampu

PBI

Pekerja Penerima

Upah

Pekerja Bukan Penerima Upah & Bukan Pekerja

11

Rp. 19.225,- /orang/bulan

APBN:

• Pemberi Kerja: 3%

• Pekerja & pensiunan: 2%

Non APBN:

• Pemberi Kerja: 4%

• Pekerja: 1%

Kelas 1: Rp. 80.000,-/org/bln

Kelas 2: Rp. 51.000,-/org/bln

Kelas 3: Rp. 25.500,-/org/bln

PERPRES 28 TAHUN 2016

Mulai berlaku pada 1 APRIL 2016

12 12

4

KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN

Batas toleransi Keterlambatan iuran adalah 1 (satu) bulan

• Jika peserta menunggak lebih dari dari 1 bulan, maka penjaminan peserta akan dihentikan sementara

Jika terjadi Rawat Inap :

•Dalam waktu 45 (empat puluh lima ) hari sejak status kepesertaan aktif kembali, Peserta wajib membayar denda kepada BPJS Kesehatan untuk setiap pelayanan kesehatan rawat inap yang diperolehnya.

•Denda sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari biaya pelayanan kesehatan untuk setiap bulan tertunggak dengan ketentuan : jumlah bulan tertunggak maksimal 12 (dua belas) bulan; dan besar denda paling tinggi Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah).

PERPRES NO 19 Th 2016

III Permasalahan Disparitas Upah

13

14

Tingkat Utilisasi

Potensi Fraud

IURAN (belum menggunakan perhitungan aktuaria

secara penuh)

PENGELUARAN

Manfaat

Adverse Selection

PBPU/MANDIRI/Non Formal

TARIF

Insurance Effect

Tingkat Kesehatan Keuangan DJS

Mutu Yankes

Kepuasan Peserta

MISMATCH

Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Kesehatan Keuangan Dana Jaminan Sosial

15 15

4

Upah Minimum atau Iuran PBI ??

Upah

Minimum

PPU Swasta

• Pemberi Kerja: 4%

• Pekerja: 1%

Iuran Tambahan keluarga lainnya bagi Pekerja Penerima Upah: 1% dari Gaji/Upah

Family Size

Anggota keluarga yang dijamin sebanyak banyaknya 5 (lima) orang

PMPM Iuran PBI

VS

<, >, =

Minimal Kelas II Minimal Kelas III Rp. 23.000/jiwa/bln

SESUAI PERPRES NO. 111 TAHUN 2013 SESUAI PERPRES NO. 28 TAHUN 2016

Pekerja Penerima Upah - Badan Usaha (PPU-BU)

Disparitas Upah yang sangat bervariasi di

berbagai daerah berdampak pada:

1. REGISTRASI PPU

2. Potensi Peserta PPU-BU

3. Kolektabilitas Iuran

Badan usaha dengan kemampuan finansial rendah belum registrasi dalam program JKN

Peserta PBPU dan PBI sebagian merupakan pekerja, yang seharusnya iurannya mengikuti mekanisme PPU (dampak poin 1)

Banyak peserta PBPU yang menunggak iuran (dampak poin 1 dan 2)

17

No.

Segmen Peserta PPU

Jumlah Peserta Capaian s.d 27 Januari 2017

Jumlah Peserta yang belum menjadi peserta Total

Jumlah Persen Jumlah Persen

1. BUMN 1.264.986 63% 734.703 37% 1.999.689

2. BU Swasta 23.749.733 59% 16.705.690 41% 40.455.423

3. PPNPN 733.359 111% 0 0% 733.359

Total 25.748.078 17.449.393 43.188.471

Sumber: Data BPJS Kesehatan

Tantangan

1. Registrasi PPU BU

43.388 Badan Usaha belum mendaftar

50.858 Badan Usaha telah mendaftar

Cakupan Pekerja Penerima Upah BU

sd 27 Januari 2017

25.748.078 17.449.393

16.705.690

734.703

23.749.733

1.264.986 733.359

Total: 43.188.471

2. Potensi Peserta PPU-BU

18

Potensi Peserta PPU-BU : 28% (Buruh Industri dan Bangunan)

Potensi Peserta PPU-BU : 80% (Karyawan dan buruh)

Sumber : Uji Coba Model Pengumpulan Iuran program JKN-KIS Tahun 2016

Demografi Responden Peserta PBPU

Responden = 1.193 peserta Responden = 1.509 peserta

Ket: Dalam Milyar Rp.

Per 31 Des 2016

3. Kolektabilitas Iuran

18

• Jumlah piutang iuran relatif semakin meningkat

• Komposisi piutang iuran terbesar adalah segmen PBPU

• Berdasarkan hasil survey BPJS Kesehatan & Pusat KP-MAK UGM, peserta PBPU kelas III yang

menunggak iuran, hampir semua merupakan masyarakat miskin dan kurang mampu (ATP dan WTP

dibawah nilai iuran JKN kelas III).

IV Tantangan Program JKN

21

22

1. Peningkatan rekrutmen peserta.

Badan Usaha yang belum mendaftarkan pekerja dan anggota keluarganya menjadi peserta Program JKN-KIS.

Badan Usaha belum melakukan registrasi seluruh data pegawai dan anggota keluarganya 100% secara lengkap dan benar

2. Peningkatan kolektibilitas iuran.

Badan Usaha patuh dalam melaksanakan kewajiban membayar iuran tepat jumlah dan waktu.

3. Advokasi kepada stakeholder termasuk pemerintah dan pemerintah daerah khususnya dalam rangka memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

4. Melakukan sosialisasi, edukasi dan menggerakkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam melakukan pola hidup sehat dan sadar memiliki jaminan kesehatan

Tantangan

Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat

Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

@BPJSKesehatanRI Fanpage:

BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan bpjskesehatan @bpjskesehatan_ri

www.bpjs-kesehatan.go.id

23