Upah harga dan laba - Karl Marx

of 64 /64
Upah, Har Upah, Har Upah, Har Upah, Har Upah, Harga dan Laba ga dan Laba ga dan Laba ga dan Laba ga dan Laba Pembaruan Djakarta, 1958 Edi Cahyono’s Experience: [ http://www.geocities.com/edicahy ] Karl Marx

Embed Size (px)

Transcript of Upah harga dan laba - Karl Marx

  • Upah, HarUpah, HarUpah, HarUpah, HarUpah, Harga dan Labaga dan Labaga dan Labaga dan Labaga dan Laba

    PembaruanDjakarta, 1958

    Edi C

    ahyo

    nos

    Expe

    rienc

    e: [

    http

    ://ww

    w.ge

    ociti

    es.c

    om/e

    dica

    hy ]

    Karl Marx

  • Upah, Harga dan Laba

    K. Marx

    Modified & Authorised by: Edi Cahyono, WebmasterDisclaimer & Copyright Notice 2005 Edi Cahyonos Experience

    Edi cahyonos experiencE

  • Pidato K. Marx ini diterdjemahkan dari edisi Inggris Wages, Priceand Pofit, terbitan Foreign Languages Publishing House, Moskow.Edisi Inggris itu ditjetak menurut teks edisi Inggris th. 1898 danditjotjokkan dengan naskah kasar jang ditulis oleh Marx dalambahasa Inggris, jang disimpan dalam arsip Institut Marx-Engels-Lenin-Stalin dari CC PKUS.

    Penterdjemah: Batubara

    Edi cahyonos experiencE

  • ISI (Pendahuluan)

    I (Produksi Dan Upah)

    II (Produksi, Upah, Laba)

    III (Upah Dan Peredaran Uang)

    IV (Penawaran dan Permintaan)

    V (Upah dan Harga)

    VI (Nilai dan Kerdja)

    VII Tenaga Bekerdja

    VIII Produksi Nilai-Lebih

    IX Nilai-Kerdja

    X Laba Dibikin Dengan Mendjual Barang-daganganMenurut Nilainja

    XI Berbagai Bagian Dalam Mana Nilai-Lebih Teruraikan

    XII Hubungan Umum Antara Laba, Upah dan Harga

    XIIIPeristiwa Utama Tentang Usaha Menaikkan Upah AtauMelawan Penurunannja

    XIVPerdjuangan Antara Kapital Dengan Kerdja dan Hasil-hasilnja

    Edi cahyonos experiencE

  • Edi cahyonos experiencE

    (Pendahuluan)Saudara,

    Sebelum memulai dengan pokok persoalan, perkenankanlah sajamengemukakan beberapa keterangan pendahuluan.

    Sekarang di Daratan Eropa sedang bersimaharadjalela wabahpemogokan dan pekikan umum untuk kenaikan upah. Soal iniakan muntjul pada Kongres kita. Saudara sebagai pimpinan dariPerhimpunan Internasional ini, seharusnja sudah menetapkanpendirian mengenai soal jang utama ini. Maka bagi saja sendiri,saja anggap adalah kewadjiban saja untuk membahas persoalanini sepenuhnja, sekalipun dengan risiko akan membuat kesabaransaudara mengalami udjian jang berat.

    Lagi suatu keterangan pendahuluan perlu saja sampaikan bertaliandengan Saudara Weston. Dia tidak sadja mengusulkan pendapatkepada saudara, akan tetapi telah membelandjakan dimukaumum, pada sangkanja, demi kepentingan klas pekerdja, dan jangdiketahuinja akan sangat tidak disukai oleh klas pekerdja.1

    Manifestasi keberanian moril sedemikian semestinjalah kita sekalianhormati setingginja. Saja harap bahwa, kendati gaja jang tidak di-bungai dari risalah saja ini, pada achir risalah ini Saudara Westonakan mendapatkan saja bersesuaian dengan apa jang pada hematsaja merupakan pikiran jang benar pada dasar dalil Saudara Westonitu, akan tetapi jang dalam bentuknja jang sekarang tidak bolehtidak saja anggap, dalam teori, keliru dan dalam praktek, berbahaja.

    Sekarang saja akan segera mulai dengan masalah jang kita hadapi.

    I (Produksi dan Upah)Alasan Saudara Weston sesungguhnja bersandar pada dua dalil:pertama, bahwa banjaknja produksi nasional adalah suatu hal jangtetap, suatu kwantitet atau besaran konstan, seperti jang mungkindikatakan oleh ahli ilmu pasti; kedua, bahwa banjaknja upah riil,

    1 John Weston, seorang buruh Inggris, mempertahankan dalildalam DewanUmum Perhimpunan Kaum Buruh Internasionalbahwa upah jang lebih tinggitidak akan dapat memperbaiki keadaan kaum buruh dan bahwa serikatburuhharuslah dianggap mempunyai pengaruh jang merusak.Red.

    - 1 -

  • jaitu, upah diukur dengan banjaknja barang jang dapatdibelikannja, adalah djumlah jang tetap, suatu besaran jang konstan.

    Sekarang, pertanjaannja jang bertama teranglah salah. Tahun demitahun saudara melihat, bahwa nilai dan banjaknja produksibertambah, bahwa daja peoduktif dari kerdja nasional bertambah,dan bahwa djumlah uang jang diperlukan untuk memperedarkanproduksi jang bertambah ini selalu berubah. Apa jang benar padaachir tahun, dan pada berbagai tahun diperbandingkan satu samalain, adalah benar untuk setiap hari rata dalam tiap tahun.Djumlah atau besarnja produksi nasional selalu berubah. Iabukanlah suatu besaran jang konstan akan tetapi variabel, dan selaindaripada perubahan dalam penduduk, semestinjalah begitu, olehsebab adanja perubahan jang terus-menerus dalam akumulasikapital dan daja produktif dari kerdja. Adalah sama sekli benar,bahwa djika hari ini berlangsung kenaikan dalam tingkat umumupah, maka kenaikan tersebut, apapun akibatnja lebih djauh, padasendirinja, tidaklah segera mengubah djumlah produksi. Ia, per-tama, akan bertolak pada keadaan jang sedang berlaku. Akan tetapidjika sebelum kenaikan upah produksi nasional adalah variabel,dan tidak tetap, maka ia akan terus variabel dan tidak tetap sesudahada kenaikan upah.

    Akan tetapi misalkan djumlah produksi nasional konstan dan bukanvariabel. Dalam hal inipun, apa jang dianggap teman kita Westonsebagai kesimpulan jang logis masih tetap merupakan pernjataanjang tidak beralasan. Djika saja mempunyai djumlah tertentu,misalnja delapan, batas absolut dari djumlah ini tidak menghalangibagian-bagiannja untuk mengubah batas relatif bagian itu. Djikalaba enam dan upah dua, upah boleh bertambah mendjadi enamdan laba berkurang mendjadi dua, dan djumlah seluruhnja masihtetap delapan. Djadi djumlah tetap dari produksi sekali-kali tidakmembuktikan adanja djumlah upah jang tetap. Maka bagaimanateman kita Weston membuktikan ketetapan ini? Denganmenjatakannja.

    Akan tetapi sekalipun diterima pernjataannja, ini akan melipatkedua djurusan, sedang dia hanja menekannja kesatu djurusan.Djika djumlah upah merupakan besaran jang konstan, maka iatak dapat dinaikkan atau diturunkan. Maka, djika dalam

    Edi cahyonos experiencE- 2 -

  • memaksakan kenaikan upah sementara, kaum buruh berlaku tolol,kaum kapitalis, dalam memaksakan turunnja upah sementara, akanbertindak tidak kurang tololnja. Teman kita Weston tidakmembantah bahwa, dalam keadaan tertentu, kaum buruh dapatmemaksakan kenaikan upah, akan tetapi oleh sebab djumlahnjasudah kodratnja tetap, maka mestilah ia disusul oleh suatu reaksi.Dilain pihak, dia djuga tahu bahwa kaum kapitalis dapatmemaksakan turunnja upah, dan, sesungguhnja, selalu berusahauntuk memaksakannja. Sesuai dengan prinsip ketetapan upah,maka suatu reaksi seharusnja menjusul dalam hal ini, tidak kurangdaripada dalam hal jang pertama. Karena itu kaum buruh jangmengadakan reaksi terhadap usaha, atau tindakan, penurunanupah, adalah bertindak tepat. Karena itu mereka akan bertindaktepat dengan memaksakan kenaikan upah, oleh sebab setiap reaksiterhadap penurunan upah adalah aksi untuk kenaikan upah. Sesuaidengan prinsip Saudara Weston sendiri tentang ketetapan upah,maka kaum buruh, dalam keadaan tertentu, seharusnjalahbergabung dan berdjuang untuk kenaikan upah.

    Djika dia membantah kesimpulan ini, maka dia melepaskan dalil,jang menimbulkan kesimpulan ini. Dia tidak boleh mengatakanbahwa djumlah upah adalah kwalitet konstan, akan tetapi bahwa,meskipun upah tidak dapat dan tidak boleh meningkat, upah dapatdan boleh turun, bilamana kapital suka menurunkannja. Djika sikapitalis suka menjuruh saudara makan kentang sebagai ganti daridaging, dan haver sebagai ganti dari gandum, maka saudara harusmenerima kemauannja sebagai hukum ekonomi politik, dantunduk kepadanja. Djika disesuatu negeri tingkat upah lebih tinggidaripada dinegeri jang lain, umpamanja, di Amerika Serikat lebihtinggi daripada di Inggris, maka saudara harus menerangkanperbedaan tingkat upah ini oleh sebab adanja perbedaan antarakemauan kapitalis Amerika dan kemauan kapitalis Inggris, suatutjara jang pasti sangat menjederhanakan bukan sadja studi tentanggedjala ekonomi, akan tetapi tentang segala gedjala lainnja.

    Akan tetapi begitupun, kita masih bisa bertanja, mengapa kemauankapitalis Amerika berbeda dengan kemauan kapitalis Inggris? Danuntuk mendjawab pertanjaan ini saudara harus melampaui wilajahkemauan. Seorang pendeta bisa menerangkan kepadaku bahwaTuhan mau sesuatu hal di Perantjis, dan hal lain di Inggris. Djika

    Edi cahyonos experiencE- 3 -

  • saja minta kepadanja untuk menerangkan keduaan kemauan ini,dia barangkali, dengan tiada malu, akan mendjawab, bahwa Tuhanmau mempunjai satu kemauan di Perantjis dan satu kemauan laindi Inggris. Akan tetapi teman kita Weston tentu bukan orang jangakan mengadjukan alasan, jang begitu mengingkari samasekalisegala akal sehat.

    Kemauan kapitalis sudah pasti adalah untuk mengambil sebanjakmungkin. Jang harus kita lakukan bukanlah membitjarakankemauannja, akan tetapi menjelidiki kekuasaannja, batas kekuasaanitu, dan watak dari batas itu.

    II (Produksi, Upah, Laba)Piidato jang dibatjakan Saudara Weston kepada kita bisadiringkaskan dalam beberapa kalimat.

    Segala alasannja pada pokoknja adalah sebagai berikut; Djika klasburuh memaksa klas kapitalis membajar lima shilling2 dan bukanempat shilling dalam bentuk upah uang, maka kaum kapitalis akanmembalas dengan nilai empat shilling dalam bentukbarangdagangan dan bukan nilai lima shilling. Klas buruh akanharus membajar lima shilling untuk sesuatu jang, sebelum kenaikanupah, mereka beli dengan empat shilling. Akan tetapi mengapabegitu? Mengapa kaum kapitalis hanja mengambalikan nilai empatshilling untuk lima shilling? Oleh sebab djumlah upah adalah tetap.Akan tetapi mengapa ia tetap pada barangdagangan senilai empatshilling? Mengapa tidak tiga, atau dua, atau djumlah apa sadjajang lain? Djika batas djumlah upah ditetapkan dengan hukumekonomi, terlepas baik dari kemauan kapitalis maupun kemauanburuh, soal pertama jang harus Saudara Weston lakukan adalahmenjatakan hukum itu dan membuktikannja. Dan lagi, dia harusmembuktikan bahwa djumlah upah jang sesungguhnja dibajarkanpada setiap waktu senantiasa bersesuaian tepat dengan djumlahupah seharusnja, dan tidak pernah menjimpang daripadanja. Djika,dilain pihak, batas tertentu dari djumlah upah didasarkan padakemauan se-mata dari kapitalis, atau batas dari keserakahannja,maka ini adalah batas jang sewenang-wenang. Tidak ada sesuatu

    2 Mata-uang Inggris jalah: pound sterling (), shilling (s) dan pence (d) 1 = 20s dan 1s = 12dRed. JP.

    Edi cahyonos experiencE- 4 -

  • keharusan apapun didalamnja. Ia boleh diubah oleh kemauankapitalis, dan karenanja boleh diubah bertentangan dengankemauannja.

    Saudara Weston mengilustrasikan teorinja dengan menerangkankepada saudara bahwa djika sebuah basi berisikan sup dalamkwantitet tertentu, jang akan dimakan oleh sedjumlah orangtertentu, maka bertambah lebarnja sendok tidaklah akanmenghasilkan bertambah banjaknja sup. Dia harus membolehkansaja untuk menganggap gambaran ini sebagai sesuatu jang terlaludiliputi oleh alam sendok.3 Ini mengingatkan saja agaknja kepadapersamaan jang dipakai oleh Manenius Agrippa. Sewaktu kaumplebejer Rumawi mogok terhadap kaum patrisia Rumawi, patrisiaAgrippa mengatakan kepada mereka, bahwa perut patrisia memberimakan kepada anggota plebejer dari tubuh politik. Agrippa tidakmenundjukkan, bahwa orang memberi makan kepada anggotatubuh seseorang dengan mengisi perut orang lain. Saudara Westonsendiri melupakan, bahwa basi, darimana buruh mengambilmakanan, teriti dengan seluruh hasilproduksi kerdja nasional, danbahwa apa jang menghalangi mereka untuk mengambil lebihbanjak daripadanja bukanlah sempitnja basi ataupun kurangnjaisinja, akan tetapi semata-mata ketjilnja sendok mereka.

    Dengan akal bagaimanakan kapitalis dimungkinkanmengembalikan nilai empat shilling untuk lima shilling? Denganmenaikkan harga barangdagangan jang didjualnja. Sekarang,apakah kenaikan dan pada umumnja perubahan dalam hargabarangdagangan, apakah harga barangdagangan itu sendiri,bergantung kepada kemauan melulu dari kapitalis? Ataukah,sebaiknja, ada sjarat tertentu diperlukan untuk mewudjudkankemauan itu? Djika tidak, turun-naik, pasang-surut jang tiadaputusnja dari harga pasar, mendjadi teka-teki jang takterpetjahkan.

    Karena kita misalkan, bahwa tidak ada perubahan apapun terdjadi,baik dalam daja produktif kerdja, atau dalam djumlah kapital dankerdja jang dipakai, atau dalam nilai uang dalam mana nilaibaranghasil diukur, akan tetapi hanja ada perubahan dalam tingkat

    3 Dalam bahsa Inggris terdapat permainan kata: spoon = sendok; spoony = pandir,tololRed. JP.

    Edi cahyonos experiencE- 5 -

  • upah, bagaimana kenaikan upah itu bisa mempengaruhi hargabarangdagangan? Hanja dengan mempengaruhi perimbangansesungguhnja antara permintaan akan, dan penawaran dari,barangdagangan tersebut.

    Adalah benar samasekali bahwa, ditindjau setjara keseluruhan, klasburuh membelandjakan, dan harus membelandjakanpenghasilannja untuk bahan kebutuhan. Kenaikan umum dalamtingkat upah djadinja akan menghasilkan kenaikan dalampermintaan akan, dan karenanja dalam harga pasar dari, bahankebutuhan. Kaum kapitalis jang memproduksi bahan kebutuhanini akan terganti kerugiannja untuk kenaikan upah itu dengannaiknja harga pasar dari barangdagangan mereka. Akan tetapibagaimana dengan kapitalis lainnja, jang tidak menghasilkanbahan kebutuhan? Dan saudara djangan sangka, bahwa merekamerupakan golongan jang ketjil. Djika saudara perhatikan, bahwadua pertiga dari hasilproduksi nasional dihabiskan oleh seperlimadari pendudukseorang anggota Dewan Perwakilan Rakjat baruini menjatakan hanja sepertudjuh dari penduduksaudara akanmengerti betapa sangat besarnja bagian dari produksi nasional jangharus dihasilkan dalam bentuk barang mewah, atau ditukarkanuntuk barang mewah, dan betapa sangat besarnja djumlah barangkebutuhan sendiri harus diboroskan untuk pelajan, kuda, kutjingdan sebagainja, suatu pemborosan jang kita ketahui daripengalaman mendjadi selalu sangat terbatas dengan kenaikan hargabahan kebutuhan.

    Dan bagaimana djadinja dengan kedudukan itu kapitalis jangtidak menghasilkan bahan kebutuhan? Untuk penurunan tingkatlaba, sebagai akibat dari kenaikan umum upah, mereka tidak bisamendapat kompensasi dengan menaikkan harga barangdaganganmereka, oleh sebab permintaan akan barangdagangan tersebut tidakbertambah. Pendapatan mereka akan berkurang, dan daripendapatan jang berkurang ini mereka akan harus membajar lebihbanjak untuk djumlah jang sama bahan kebutuhan jang berhargalebih tinggi. Akan tetapi ini belumlah semuanja. Karenapendapatan mereka telah berkurang, mereka akan membelandjakanlebih sedikit untuk barang mewah, dan sebab itu permintaantimbal-balik antara mereka akan barangdagangan masing akanberkurang. Sebagai akibat dari permintaan jang berkurang ini, maka

    Edi cahyonos experiencE- 6 -

  • harga barangdagangan mereka akan djatuh. Maka dalam tjabangindustri ini, tingkat laba akan djatuh, bukan sadja dalamperbandingan sederhana terhadap kenaikan umum dari tingkatupah, akan tetapi dalam perbandingan madjemuk terhadapkenaikan umum upah, kenaikan harga bahan kebutuhan, danturunnja harga barang mewah.

    Apakah jang djadi akibat dari perbedaan dalam tingkat laba bagikapital jang dipakai dalam berbagai tjabang industri? Ja, akibatjang pada umumnja timbul bagaimana, dari sebab apapun, tingkatlaba rata mendjadi berbeda diberbagai lapangan produksi. Kapitaldan kerdja akan dipindahkan dari tjabang jang kurangmenguntungkan ke-tjabang jang lebih menguntungkan; danproses perpindahan ini akan berlangsung terus sampai penawarandalam bagian industri jang satu telah meningkat sebanding dengankenaikan permintaan, dan turun dalam bagian lain sesuai denganturunnja permintaan. Dengan terdjadinja perubahan ini, tingkatumum dari laba kembali merata didalam berbagai tjabang industri.Oleh karena seluruh kegontjangan pada mulanja timbul dari suatuperubahan sadja dalam perbandingan permintaan akan, danpenawaran dari, berbagai barangdagangan, maka denganberachirnja sebab, akibat akan berachir, dan harga akan kembalikepada tingkat dan keseimbangan sebelumnja. Daripada dibatasipada beberapa tjabang industri, djatuhnja tingkat laba, sebagaiakibat dari kenaikan upah akan mendjadi umum. Sesuai denganpengumpamaan kita, tidak akan terdjadi perubahan dalam dajaproduktif dari kerdja, djuga tidak dalam keseluruhan djumlahproduksi, akan tetapi djumlah produksi tertentu itu akan berubahbentuknja. Bagian terbesar dari hasilproduksi akan terdapat dalambentuk barang kebutuhan, sebagian ketjil dalam bentuk barangmewah, atau, apa jang pada hakekatnja sama, sebagian ketjil akanditukarkan dengan barang mewah asing, dan dikonsumsikandalam bentuk aslinja, atau, apa jang hakekatnja sama lagi, sebagianbesar dari hasilproduksi dalamnegeri akan ditukarkan denganbahan kebutuhan asing sebagai ganti dari barang mewah. Makakenaikan umum dalam tingkat upah, sesudah adanja gangguansementara terhadap harga pasar, hanja berakibat turunnja tingkatlaba setjara umum tanpa adanja perubahan tetap dalam hargabarangdagangan.

    Edi cahyonos experiencE- 7 -

  • Djika dikatakan kepada saja, bahwa dalam alasan sebelumnja sajamenganggap seluruh upah-lebih dibelandjakan untuk bahankebutuhan, saja mendjawab, bahwa saja telah membuatpengumpamaan jang paling menguntungkan bagi pendapatSaudara Weston. Djika upah-lebih dibelandjakan untuk barangjang sebelumnja tidak termasuk dalam konsumsi kaum pekerdja,kenaikan riil dari dajabeli mereka tidaklah membutuhkanpembuktian. Akan tetapi karena ini hanja diperdapat dari adanjakemadjuan dari upah, kenaikan dajabeli mereka itu harus tepatbersesuaian dengan penurunan dajabeli kaum kapitalis. Keseluruhanpermintaan akan barangdagangan karenanja tidak akan meningkat,akan tetapi bagian dari permintaan itu akan berubah. Permintaanjang menaik disatu pihak akan diimbangi oleh permintaan jangmenurun dilain pihak. Djadi dengan tinggal tetapnja keseluruhanpermintaan, maka tidak ada perubahan sedikitpun akanberlangsung dalam harga pasar barangdagangan.

    Maka saudara sampai kepada kemuskilan ini: Atau upah-lebihdibelandjakan setjara rata pada semua barang konsumsidanpeluasan permintaan dipihak klas buruh harus dikompensasi olehmerosotnja permintaan dipihak kaum kapitalisatau upah-lebihhanja dibelandjakan kepada beberapa barang jang harga pasarnjaakan naik untuk sementara. Maka sebagai akibatnja, kenaikandalam tingkat laba dalam beberapa tjabang industri, dankemerosotan tingkat laba dalam tjabang industri lainnja akanmenghasilkan perubahan dalam pembagian kapital dan kerdja,jang berlangsung terus sampai persediaan dinaikkan sesuai dengankenaikan permintaan dalam suatu bagian industri, dan diturunkansesuai dengan berkurangnja permintaan dalam bagian industrilainnja. Atas pengumpamaan jang satu tidak akan terdjadiperubahan dalam harga barangdagangan. Atas pengumpamaanlainnja, sesudah beberapa kegojangan harga pasar, nilai-penukaran barang-dagangan akan merosot ketingkat sebelumnja.Atas kedua pengumpamaan tersebut kenaikan umum dalamtingkat upah akan berkesudahan dengan tiada lain daripadapenurunan umum tingkat laba.

    Untuk membangkitkan daja chajal saudara, Saudara Westonmeminta saudara untuk memikirkan kesukaran jang akandihasilkan oleh kenaikan umum dari upah pertanian Inggris dari

    Edi cahyonos experiencE- 8 -

  • sembilan shilling mendjadi delapanbelas shilling. Tjoba pikirkan,dia serukan, kenaikan hebat dalam permintaan akan bahankebutuhan, dan sebagai akibatnja, kenaikan jang menakutkandalam harga mereka. Sekarang, saudara sekalian tahu, bahwa upahrata dari buruh pertanian Amerika berdjumlah lebih dari dualipat daripada buruh pertanian Inggris, sekalipun harga hasilpertanian lebih rendah di Amerika Serikat daripada di Inggris,sekalipun hubungan umum dari kapital dan kerdja sama diAmerika Serikat dengan di Inggris, dan sekalipun djumlah produksitahunan djauh lebih ketjil di Amerika Serikat daripada di Inggris.Djadi, mengapa teman kita itu membunjikan leontjeng-tanda-bahaja ini? Semata-mata untuk menjingkirkan persoalan sebenarnjajang dihadapan kita. Kenaikan tiba upah dari sembilan shillingmendjadi delapanbelas shilling akan merupakan kenaikan tibasebanjak 100 persen. Sekarang, kita samasekali tidakmembitjarakan soal apakah tingkat umum dari upah di Inggrisdapat tiba dinaikkan dengan 100 persen. Kita samasekali tidakberurusan dengan besarnja kenaikan, jang dalam setiap hal praktismesti tergantung pada, dan sesuai dengan, keadaan tertentu. Kitahanja harus memeriksa bagaimana kenaikan umum dalam tingkatupah, sekalipun djika terbatas pada satu persen, akan berpengaruh.

    Dengan mengabaikan kenaikan chajalan sebanjak 100 persen dariteman Weston, saja akan meminta perhatian saudara kepadakenaikan upah sesungguhnja jang berlangsung di Britania Rajadari tahun 1849 sampai 1859.

    Saudara sekalian mengetahui Undang Sepuluh Djam, ataudjelasnja Undang Sepuluh Setengah Djam, jang diberlakukansedjak tahun 1848. Ini adalah salahsatu dari perubahan ekonomiterbesar jang telah kita saksikan. Ini merupakan kenaikan tibadan terpaksa dari upah, tidak dalam beberapa tjabang industrilokal, akan tetapi dalam tjabang industri jang terutama, denganmana Inggris menguasai pasar dunia. Ini adalah kenaikan upahdalam keadaan jang samasekali tidak baik. Dr. Ure, Profesor Senior,dan semua djurubitjara ekonomi resmi lainnja dari klas tengahmembuktikan, dan saja harus berkata atas dasar jang lebih kuatdaripada teman kita Weston, bahwa ini akan membunjikanlontjeng tanda mati bagi industri Inggris. Mereka membuktikan,bahwa ini bukan sadja berarti kenaikan sederhana dari upah, akan

    Edi cahyonos experiencE- 9 -

  • tetapi kenikan upah jang dimulai oleh, dan didasarkan pada,berkurangnja djumlah kerdja jang dipakai. Mereka menjatakan,bahwa djam duabelas jang saudara mau ambil dari kapitalis adalahdjustru djam satu-satunja darimana ia mempereoleh laba. Merekamengantjam, bahwa akan ada pengurangan akumulasi, kenaikanharga, hilangnja pasar, pembatasan produksi, reaksi sebagaiakibatnja terhadap upah, dan achirnja keruntuhan. Sesungguhnja,mereka menjatakan Undang Maksimum4 MaksimilianRobespierre merupakan soal ketjil dibandingkan dengannja; danmereka benar dalam suatu artian tertentu. Dan, bagaimana hasilnja?Jalah: Kenaikan upah uang dari pekerdja pabrik, kendatipun adapembatasan harikerdja, pertambahan besar dalam djumlah tenagapabrik jang dipekerdjakan, penurunan terus-menerus dalam hargahasil produksi mereka, perkembangan jang menakdjubkan dalamdaja produktif dari kerdja mereka, perluasan progresif jang luarbiasadari pasar untuk barangdagangan mereka. Di Manchester, dalamtahun 1860, pada rapat dari Perhimpunan untuk MemadjukanIlmu, saja dengan sendiri Tn. Newman mengakui, bahwa dia, Dr.Ure, Senior, dan semua pemuka resmi ilmu ekonomi lainnja adalahsalah, sedang naluri rakjat adalah benar. Saja sebut Tn. W.Newman,5 bukan Profesor Francis Newman, karena diamenempati kedudukan mulia dalam ilmu ekonomi, sebagaipenjokong, dan penerbit dari, buku Tn. Thomas Tooke SedjarahHarga, karja jang bagus itu jang mengusut sedjarah harga daritahun 1793 sampai 1856. Djika pikiran tetap dari teman kitaWeston tentang djumlah tetap upah, djumlah tetap produksi,tingkat tetap daja produktif dari kerdja, kemauan tetap danpermanen dari kaum kapitalis, dan semua hal tetap dan pastilainnja adalah benar, maka ramalan jang muram dari Prosor Senioradalah benar, dan, Robert Owenjang sudah dalam tahun 1816mengumumkan pembatasan umum dari harikerdja sebagai langkahpersiapan pertama menudju emansipasi klas buruh dan njatanja,berlawanan dengan purbasangka umum, melaksanakannja atasresiko sendiri dipabrik kapasnja di New Lanarkadalah salah.

    4 Undang Maksimum: Diberlakukan dalam tahun 1793, sewaktu revolusiburdjuis Perantjis, oleh Konvensi Jakobin. Didalamnja ditetapkan batas hargatertentu untuk barangdagangan dan upah maksimum.Red.

    5 Suatu kesilapan dipihak Marx. Ia maksudkan ahli-ekonomi Inggris NewmarchRed.

    Edi cahyonos experiencE- 10 -

  • Dalam masa jang sama, selama mana pemberlakuan UndangSepuluh Djam, dan kenaikan upah sebagai akibatnja, berlangsung,maka terdjadilah di Britania Raja, oleh karena sebab jang tidaklahpada tempatnja untuk disebutkan disini, kenaikan umum upahpertanian.

    Sesungguhpun tidak diperlukan untuk tudjuan saja jang terdekat,namun untuk tidak menjesatkan saudara, saja akan memberikanbeberapa keterangan pendahuluan.

    Djika seseorang mendapat upah mingguan dua shilling, dan djikaupahnja naik mendjadi empat shilling, tingkat upah akan naikdengan 100 persen. Ini nampaknja merupakan suatu hal jang sangatbagus djika dinjatakan sebagai kenaikan tingkat upah, sekalipundjumlah upah sesungguhnja, empat shilling seminggu, masih akantetap merupakan upah jang membikin orang sengsara, upah jangmembikin orang mati kelaparan. Karenanja, saudara djanganlahmembiarkan diri saudara terseret oleh djumlah persen jangkedengaran hebat mengenai tingkat upah. Saudara harus selalubertanja, Berapa djumlah semula?

    Dan lagi, saudara akan mengerti, bahwa djika ada sepuluh orangmasing menerima 2s. seminggu, lima orang masing menerima5s., dan lima orang menerima 11s. seminggu, keduapuluh orangitu ber-sama akan menerima 100s., atau 5, seminggu. Makadjika suatu kenaikan, umpamanja, 20 persen dari djumlahkeseluruhan upah mingguan mereka terdjadi, maka akan adakenaikan dari 5 mendjadi 6. Setjara pukul rata, kita dapatberkata, bahwa tingkat umum upah telah naik dengan 20 persen,sekalipun, sesungguhnja, upah dari sepuluh orang tetap tidakberubah, upah dari sekumpulan lima orang meningkat dari 5ssampai 6s sadja, dan upah dari kumpulan lima orang lainnja dari55s. mendjadi 70s. Separuh dari orang itu samasekali tidak akanmemperbaiki kedudukannja, seperempat akan memperbaikinjadengan tingkat jang tipis sekali, dan hanja seperempat akansungguh mengalami perbaikan. Namun, dihitung setjara pukulrata, djumlah keseluruhan upah dari keduapuluh orang itu akanbertambah dengan 20 persen, dan mengenai soal kapitalkeseluruhannja jang mempekerdjakan mereka, dan hargabarangdagangan jang mereka produksikan, itu akan persis sama

    Edi cahyonos experiencE- 11 -

  • seperti dalam hal djika semua mempunjai bagian jang sama dalamkenaikan rata dari upah. Berkenaan dengan kerdja pertanian,karena tingkat upah sangat berbeda diberbagai kabupaten di Inggrisdan Skotlandia, kenaikan itu mengenai mereka dengan sangatberbeda.

    Achirnja, selama masa berlangsungnja kenaikan upah itu,pengaruh jang berlawanan bekerdja, seperti padjak baru sebagaiakibat dari perang Rusia, pengrusakan setjara luas dari perumahanburuh pertanian, dan sebagainja.

    Setelah pendahuluan sebanjak itu, saja lalu menjatakan, bahwadari tahun 1849 sampai 1859, telah berlangsung kenaikan sebanjakkira 40 persen dalam tingkat rata dari upah pertanian di BritaniaRaja. Saja dapat memberikan detail setjara luas sebagai buktidaripada pernjataan saja, akan tetapi untuk maksud sekarang sajarasa tjukuplah menundjuk pada karangan jang teliti dan kritis jangdibatjakan dalam tahun 1860 oleh mendiang Tn. John C. Mortonpada Perhimpunan Kebudajaan London mengenai Tenaga JangDipakai dalam Pertanian. Tn. Morton memberikan angka, danrekening dan dokumen-dokumen asli lainnja, jangdikumpulkannja dari kira-kira seratus orang petani, jang berdiamdiduabelas kabupaten Skotlandia dan tigapuluhlima kabupatenInggris.

    Sesuai dengan pendapat teman kita Weston, dan diambil ber-samadengan kenaikan serentak dalam upah pekerdja pabrik, seharusnjaberlangsung kenaikan hebat dalam harga-harga hasil pertanianselama masa 1849 sampai 1859. Akan tetapi apa kenjataan? Kendatiada perang Rusia, dan panenan tak baik setjara ber-turut daritahun 1854 sampai 1856, harga rata dari gandum jang merupakanhasil pertanian utama dari Inggris, djatuh dari kira 3 per quarter6

    untuk tahun 1838 sampai 1848 mendjadi kira 2 10s. per quarteruntuk tahun 1849 sampai 1859. Ini merupakan penurunan hargagandung sebanjak lebih dari 16 persen, bersamaan dengan kenaikanrata upah pertanian sebanjak 40 persen. Selama masa jang sama,djika kita bandingkan achirnja dengan awalnja, tahun 1859 dengan1849, tampak berkurangnja fakir-miskin tertjatat resmi dari angka934.419 mendjadi 860.470, jaitu dengan perbedaan sebanjak

    6 1 quarter = 2,908 H.L.Red J.P.

    Edi cahyonos experiencE- 12 -

  • 73.949; saja akui, suatu pengurangan jang sangat ketjil, dan jangkembali lenjap dalam tahun berikutnja, namun tetap suatupengurangan.

    Kiranja dapat dikatakan, bahwa menjusul penghapusan UndangGandum, impor gandum luarnegeri lebih daripada lipat dua selamamasa tahun 1849 sampai 1859, dibandingkan dengan masa tahun1838 sampai 1848. Dan bagaimana kalau memang begitu? Daripendirian saudara Weston orang kiranja akan mengharapkan,bahwa permintaan jang tiba, besar dan terus bertambah ini, padapasar luarnegeri, semestinja melondjakkan harga hasil pertaniandisana sampai ketingkat jang menakutkan, oleh karena pengaruhkenaikan permintaan tetap tinggal sama, biar datangnja dari luaratau dari dalam. Apa kenjataannja? Selain dari selama beberapatahun jang panennja gagal, selama seluruh masa itu kedjatuhanjang sangat tjelaka dari harga gandum selalu merupakan pokokpembitjaraan di Perantjis; orang Amerika ber-kali terpaksamembakar kelebihan hasilproduksi mereka; dan Rusia, djika kitaharus mempertjajai Tn. Urquhart, mendorong petjahnja PerangDalamnegeri di Amerika Serikat oleh sebab ekspor hasilpertaniannja dilumpuhkan oleh persaingan orang Amerika di-pasar Eropa.

    Dikembalikan pada bentuk abstrak, alasan Saudara Weston akanmendjadi sbb.: Setiap kenaikan permintaan selalu terdjadi atas dasardjumlah produksi tertentu. Karenanja, ia tak pernah dapatmemperbanjak persediaan barang jang diminta, akan tetapi hanjadapat meninggikan harganja dalam mata-uang. Sekarang tindjauanjang paling umum menundjukkan, bahwa pertambahanpermintaan, dalam beberapa hal, akan membiarkan harga pasardari barangdagangan samasekali tak berubah, dan, dalam hal lain,akan menjebabkan kenaikan sementara harga pasar diikuti olehpertambahan persediaan, diikuti oleh pengurangan harga sampaikepada tingkatnja jang semula, dan dalam banjak hal dibawahtingkatnja jang semula. Apakah kenaikan permintaan bersumberpada upah-lebih, atau sesuatu sebab lain, ini samasekali tidakmengubah sjarat persoalan. Dari sudut pendirian Saudara Westongedjala umum sama sukarnja untuk didjelaskan seperti gedjala jangterdjadi, dalam keadaan istimewa dengan adanja kenaikan upah.Karenanja, alasannja tidak mempunyai hubungan chusus apapun

    Edi cahyonos experiencE- 13 -

  • dengan soal jang kita perbintjangkan. Ini hanja menjatakankebingungannja untuk mendjelaskan hukum dengan manapertambahan permintaan menghasilkan pertambahan persediaan,dan bukan achrnja kenaikan harga pasar.

    III (Upah Dan Peredaran Uang)Pada hari kedua dari perdebatan, teman kita Weston, membungkuspernjataannja jang lama dalam bentuk baru. Dia berkata: Sebagaiakibat kenaikan umum upah uang, akan dibutuhkan lebih banjakmata-uang untuk membajar upah jang sama. Karena mata-uangsudah tetap, bagaimana saudara dapat membajarkan pertambahanupah uang itu, dengan mata-uang jang tetap ini? Pertama kali,kesukaran timbul dari djumlah tetap barangdagangan jang tersediabagi pekerdja, kendati adanja kenaikan upahnja dalam uang;sekarang ia timbul dari pertambahan upah uang, kendati adanjadjumlah tertentu dari barangdagangan. Sudah barang tentu, djikasaudara menolak dogmanja jang semula, kesulitannja jang timbuldari situ akan lenjap.

    Tetapi, saja akan menundjukkan, bahwa soal mata-uang inisamasekali tidak ada sangkut-pautnja dengan persoalan jang kitahadapi.

    Dinegeri saudara mekanisme pembajaran adalah djauh lebihsempurna daripada disetiap negeri Eropa lainnja. Berkat luasnjadan terpusatnja sistim bank, djauh lebih sedikit mata-uangdibutuhkan untuk mengedarkan djumlah nilai jang sama, danuntuk melaksanakan perdagangan dengan djumlah jang sama ataulebih banjak. Umpamanja, mengenai upah, pekerdja pabrik Inggrismembajarkan upahnja setjara mingguan kepada pemilik toko, jangmengirimkannja setjara mingguan kepada bankir, jangmengembalikannja setjara mingguan kepada pengusaha, jangkembali membnajarkannja kepada pekerdja, dan seterusnja.Dengan tjara ini upah tahunan seorang pekerdja, umpamanja 52,bisa dibajarkan dengan satu mata-uang ponsterling jang berputarsetiap minggu dalam lingkaran jang sama. Dan di Inggris punmekanisme pembajaran kurang sempurna daripada di Skotlandia,dan tidak sama sempurnanja dimana-mana; maka itu, umpamanja,kita dapati, bahwa dalam beberapa daerah pertanian, dibandingkan

    Edi cahyonos experiencE- 14 -

  • dengan daerah pabrik semata-mata, djauh lebih banjak mata-uangdibutuhkan untuk mengedarkan djumlah nilai jang djauh lebihketjil.

    Djika saudara menjeberangi Selat Inggris, saudara akan melihat,bahwa upah uang adalah djauh lebih rendah daripada di Inggris,akan tetapi bahwa upah ini diedarkan di Djerman, Italia, Swis,dan Perantjis dengan djumlah mata-uang jang djauh lebih banjak.Mata-uang pon sterling jang sama tidaklah akan begitu tjepattertampung oleh bankir atau dikembalikan kepada kapitalisindustri; dan, karenanja, bukan satu mata-uang pon sterling jangmengedarkan uang sebanjak 52 setahun, tapi saudara, barangkali,membutuhkan tiga mata-uang pon sterling untuk mengedarkanupah tahunan sebanjak 25. Djadi, dengan membandingkannegara daratan Eropa dengan Inggris, saudara akan segera melihat,bahwa upah uang jang rendah bisa membutuhkan mata-uang jangdjauh lebih banjak untuk pengedarannja daripada upah uang jangtinggi, dan bahwa ini sesungguhnja hanjalah suatu soal teknis,jang asing samasekali dari persoalan kita.

    Menurut perkiraan terbaik jang saja ketahui, pendapatan tahunankaum buruh negeri ini boleh ditaksir sedjumlah 250.000.000.Djumlah jang sangat banjak ini diedarkan dengan kira3.000.000. Umpamakanlah terdjadi kenaikan upah sebanjak 50persen. Maka, bukan 3.000.000 mata-uang, tapi 4.500.000 jangakan dibutuhkan. Oleh karena sebagian jang sangat besar dariperbelandjaan se-hari dari pekerdja dilunasi dengan uang perakdan tembaga, artinja, hanja dengan tanda uang sadja, jang nilairelatifnja terhadap emas ditentukan semau-maunja oleh undang,seperti halnja uang kertas jang tak-datap-ditukarkan, makakenaikan upah uang dengan 50 persen, dalam keadaan ekstrim,akan membutuhkan tambahan peredaran mata-uang pon sterling,umpamanja, sebanjak satu djuta. Satu djuta, jang kini diam, dalambentuk logam murni atau mata-uang, dalam tempat penjimpananBank Inggris, atau bankir perseorangan, akan beredar. Akan tetapidjuga pengeluaran ketjil jang disebabkan oleh penambahanpembuatan mata-uang atau penambahan aus dari sedjuta itu dapatdihindarkan, dan sesungguhnja akan dihindarkan, djika sesuatugeseran sampai terdjadi karena kekurangan mata-uang tambahan.Saudara sekalian mengetahui, bahwa uang negeri ini terbagi atas

    Edi cahyonos experiencE- 15 -

  • dua bagian jang besar. Satu matjam, terdiri atas uang-kertas-bankdari berbagai ukuran, dipakai dalam transaksi antara pedagangdengan pedagang, dan dalam pembajaran besar dari konsumenkepada pedagang, sedang matjam uang lainnja, mata-uang logam,beredar djuga dalam pembajaran jang lebih besar untuk segaladjumlah dibawah 5. Djika besok uang kertas 4, atau uang-kertas 3, atau uang-kertas 2 dikeluarkan, maka emas jang mengisisaluran peredaran ini akan segera terhalau daripadanja, danmengalir ke-saluran dimana ia dibutuhkan karena adanja kenaikanupah uang. Djadi, tambahan sedjuta jang dibutuhkan oleh karenaadanja kenaikan upah dengan 50 persen akan disediakan tanpapenambahan satu mata-uang pon sterling pun. Hasil jang samadapat diwudjudkan, tanpa penambahan selembar uang-kertas-bankpun, dengan penambahan peredaran wesel, seperti terdjadi diLancashire untuk waktu jang sangat lama.

    Djika kenaikan umum dalam tingkat upah, umpamanja, sebanjak100 persen, seperti jang diumpamakan oleh Saudara Westonterdjadi pada upah pertanian, akan menghasilkan kenaikan besardalam harga barang kebutuhan, dan, menurut pandangannja,membutuhkan tambahan djumlah uang jang tak dapat diperoleh,maka penurunan umum dari upah mestilah menghasilkan akibatjang sama, dalam ukuran jang sama, dalam djurusan jangberlawanan. Nah, saudara sekalian tahu, bahwa tahun 1858sampai 1860 merupakan tahun jang paling makmur untukindustri kapas, dan bahwa chususnja tahun 1860 berdiri, dalamhal ini, sebagai tahun jang tak ada bandingannja dalam riwajatperdagangan, sedang sementara itu semua tjabang industri lainnjasangat berkembang. Upah pekerdja kapas dan semua pekerdjalainnja jang berhubungan dengan lapangan-kerdja mereka, padatahun 1960, adalah lebih tinggi daripada waktu kapanpunsebelumnja. Krisis Amerika muntjul, dan upah itu keseluruhannjatiba diturunkan sampai kepada seperempat djumlahnja jangsemula. Ini akan merupakan kenaikan 300 persen djika berlakudalam djurusan jang berlawanan. Djika upah naik dari limamenjadi duapuluh, kita mengatakan, bahwa ia naik dengan 300persen; djika ia djatuh dari duapuluh mendjadi lima, kita katakan,bahwa ia djatuh dengan 75 persen, akan tetapi djumlah kenaikandalam hal jang satu dan djumlah penurunan dalam hal jang lain

    Edi cahyonos experiencE- 16 -

  • akan sama, jaitu, limabelas shilling. Pada waktu itu, ini merupakanperubahan se-konjong dalam tingkat upah jang belum pernahterdjadi sebelumnja, dan bersamaan dengan itu meluas meliputisedjumlah pekerdja jang, djika kita hitung semua pekerdja jangbukan sadja langsung bekerdja dalam, akan tetapi setjara taklangsung tergantung kepada industri kapas, adalah lebih besardengan separuh daripada djumlah buruh pertanian. Apakah hargagandum djatuh? Ia naik, dari angka rata tahunan sebanjak 47s.8d.per quarter selama tiga tahun 1858-60, sampai keangka ratatahunan sebanjak 55s.10d. per quarter selama tiga tahun 1861-1863. Mengenai uang, dibuat mata-uang dalam tahun 1861,sebanjak 8.673.232 berlainan dengan 3.378.102 dalam tahun1860. Adalah benar, bahwa peredaran uang-kertas-bank dalamtahun 1861 kurang sebanjak 1.319.000 daripada ditahun 1860.Potonglah ini. Maka akan tinggal kelebihan uang untuk tahun1861, dibandingkan dengan tahun kemakmuran, 1860, sebanjak3.976.130, atau kira 4.000.000; akan tetapi tjadangan emasdalam Bank Inggris bersamaan dengan itu berkurang, tidak dalamperbandingan jang sama benar, akan tetapi dalam ukuran jangberdekatan.

    Bandingkanlah tahun 1862 dengan 1842. Selain daripada kenaikanjang sangat besar dalam nilai dan djumlah barangdagangan jangdiedarkan, dalam tahun 1862 kapital jang dibajarkan dalamtransaksi teratur untuk saham, pindjaman, dsb., untuk kereta-api di Inggris dan Wales sadja berdjumlah 320.000.000, suatudjumlah jang nampaknja akan menakdjubkan dalam tahun 1842.Namun, djumlah keseluruhan dari mata-uang dalam tahun 1862dan 1842 hampir sama sadja, dan umumnja saudara akanmendapatkan ketjenderungan akan pengurangan mata-uang setjaraprogresif dihadapan nilai jang bertambah dengan sangat besar,bukan sadja dari barangdagangan, akan tetapi dari transaksimoneter umumnja. Dari pendirian teman kita Wetson, inimerupakan teka-teki jang tak terpetjahkan.

    Dengan memandang kedalam masalah ini agak lebih dalam, iaakan mendapatkan bahwa, terpisah samasekali dari upah, danmengumpamakan upah itu sebagai hal jang tetap, nilai dan massabarangdagangan jang diedarkan, dan umumnja djumlah transaksimoneter jang dilaksanakan, berbeda saban hari; bahwa djumlah

    Edi cahyonos experiencE- 17 -

  • pembajaran jang direalisasi tanpa perantaraan uang, denganpemakaian wesel, tjek, buku kredit, lembaga clearing, berbeda se-hari; bahwa, mengenai uang logam jang sesungguhnjadibutuhkan, perimbangan antara mata-uang dalam peredarandengan mata-uang dan logam murni dalam tjadangan atau jangmenggeletak dalam tempat penjimpanan bank berbeda saban hari;bahwa djumlah logam murni jang diserap oleh peredaran nasionaldan djumlah jang dikirim keluarnegeri untuk peredaraninternasional berbeda saban hari. Ia akan mendapatkan, bahwadogmanja tentang uang jang tetap adalah kekeliruan jang sangatbesar, bertentangan dengan gerakan se-hari. Ia akan menjelidikihukum jang memungkinkan mata-uang menjesuaikan diri kepadakeadaan jang begitu berubah terus-menerus, dan bukanmendjadikan salahpengertiannja tentang hukum mata-uangsebagai alasan untuk menentang kenaikan upah.

    IV (Penawaran Dan Permintaan)Teman kita Weston menerima peribahasa Latin, bahwa repetitioest mater studiorum, jang berarti, bahwa pengulangan adalah ibudari studi, dan karenanja ia mengulangi dogmanja jang semulakembali dalam bentuk baru bahwa penjusutan uang, jangdiakibatkan oleh kenaikan upah, akan menjebabkan berkurangnjakapital, dan sebagainja. Sesudah mengupas pikirannja jang anehtentang uang itu, saja anggap samasekali tidak perlu untukmembahas akibat chajalan jang dichajalkannja sebagai hal jangmuntjul dari ketjelakaan mata-uang jang dichajalkannja. Saja segeraakan terus mengembalikan dogmanja jang satu dan itu djuga, jangdiulangi dalam begitu banjak bentuk jang ber-beda, pada bentukteorinja jang paling sederhana.

    Tjaranja jang tidak kritis dengan mana ia memperlakukanmasalahnja akan mendjadi djelas dari satu tjatatan sadja. Iamengemukakan pendirian, melawan kenaikan upah, atau melawanupah jang tinggi sebagai akibat dari kenaikan itu. Sekarang, sajatanja kepadanja, Apa itu upah jang tinggi dan apa upah rendah?Mengapa, umpamanja, lima shilling seminggu upah jang tinggi?Djika lima adalah rendah dibandingkan dengan duapuluh,duapuluh adalah lebih rendah lagi dibandingkan dengan duaratus.Djika seseorang akan mengadjarkan tentang termometer, dan mulai

    Edi cahyonos experiencE- 18 -

  • dengan berpidato tentang deradjat tinggi dan rendah, ia tidak akanmemberi pengetahuan apapun. Ia harus pertama-tamamenerangkan kepadaku bagaimana titik-beku didapat, danbagaimana titik-didih, dan bagaimana titik standar ini ditetapkanoleh hukum alam, bukan oleh chajal pedagang atau pembuattermometer. Sekarang, mengenai upah dan laba, Saudara Westonbukan sadja gagal untuk menjimpulkan titik standar seperti itudan hukum ekonomi, akan tetapi ia malahan tidak merasakebutuhan untuk memperhatikannja. Dia memuaskan dirinjadengan penerimaan istilah pasaran populer tentang rendah dantinggi sebagai sesuatu jang mempunjai arti tetap, sekalipun adalahterang-benderang, bahwa upah hanja dapat dikatakan tinggi ataurendah djika dibandingkan dengan suatu standar dengan manadapat diukur besarnja.

    Ia tidak akan sanggup menerangkan kepadaku mengapa djumlahuang tertentu diberikan untuk djumlah kerdja tertentu. Djika diasekiranja mendjawab saja, Ini ditetapkan oleh hukum penawarandan permintaan, saja akan tanjakan kepadanja, per-tama, denganhukum apa penawaran dan permintaan itu sendiri diatur. Dan,djawaban sedemikian akan segera membuatnja tak berdaja.Hubungan antara penawaran dan permintaan kerdja senantiasamengalami perubahan, dan beserta itu harga pasar kerdja. Djikapermintaan melampaui permintaan upah djatuh, meskipun dalamkeadaan seperti itu mungkin perlu untuk mengudji keadaansebenarnja dari permintaan dan penawaran, umpamanja, dengansuatu pemogokan atau dengan tjara lain. Aka tetapi djika saudaramenerima penawaran dan permintaan sebagai hukum jangmengatur upah, adalah sama kanak-kanaknja dan sia-sianja untukmengangkat suara menentang kenaikan upah, oleh sebab, menuruthukum tertinggi jang saudara djadikan sandaran, kenaikan upahperiodik adalah sama perlunja dan sahnja seperti penurunan upahperiodik. Djika saudara tidak menerima penawaran dan permintaansebagai hukum jang mengatur upah, saja kembali mengulangipertanjaan, mengapa djumlah uang tertentu diberikan untukdjumlah kerdja tertentu?

    Akan tetapi untuk menindjau persoalan setjara lebih luas: Saudaraakan samasekali keliru mengirakan, bahwa nilai kerdja ataubarangdagangan apapun lainnja pada achirnja ditetapkan oleh

    Edi cahyonos experiencE- 19 -

  • penawaran dan permintaan. Penawaran dan permintaan tidakmengatur apa ketjuali turun-naiknja sementara harga pasar. Iaakan mendjelaskan kepada saudara mengapa harga pasar sesuatubarangdagangan naik diatas atau turun dibawah nilainja,, akantetapi ia tidak akan pernah dapat mendjelaskan nilai itu sendiri.Umpamakan bahwa penawaran dan permintaan seimbang, atau,seperti dikatakan oleh para ahli-ekonomi saling menutupi satusama lain. Nah, pada saat kekuatan jang bertentangan ini mendjadisama, keduanja melumpuhkan satu sama lain, dan berhentibekerdja dalam djurusan jang sama atau lainnja. Pada ketikapenawaran dan permintaan mengimbangi satu sama lain, dankarenanja berhenti bekerdja, harga pasar sesuatu barangdaganganbertepatan dengan nilai sebenarnja, dengan harga standar disekitarmana harga pasarnja bergojang. Maka dalam menjelidiki sifat darinilai itu, kita samasekali tidak ada keperluan dengan akibatsementara dari penawaran dan permintaan atas harga pasar. Haljang sama berlaku bagi upah dan harga semua barangdaganganlainnja.

    V (Upah Dan Harga)Dikembalikan pada pertanjaan teoritisnja jang paling sederhana,semua alasan teman kita itu tersimpul dalam satu dogma ini:Harga barangdagangan ditentukan atau diatur oleh upah.

    Saja bisa minta sokongan dari pengamatan praktis untuk memberipenjaksian terhadap pandangan keliru jang sudah kuno dan hantjuritu. Saja bisa menerangkan kepada saudara, bahwa pekerdja pabrik,buruh tambang, buruh pembuatan kapal Inggris, dan sebagainja,jang kerdjanja dihargai agak tinggi, oleh karena murahnjahasilproduksi maka mereka mendjual dibawah harga semua bangsalain; sedang buruh pertanian Inggris, umpamanja, jang kerdjanjaagak dihargai rendah, mendjual diatas harga pada hampir setiapbangsa lainnja oleh sebab mahalnja hasilproduksinja. Denganmembandingkan barang demi barang didalam negeri jang sama,dan barangdagangan dari berbagai negeri, saja bisa menundjukkan,selain dari beberapa pengetjualian jang lebih banjak nampaknjasadja daripada sesungguhnja begitu, bahwa rata kerdja jangberharga-tinggi menghasilkan barangdagangan berharga-rendah,dan kerdja berharga-rendah menghasilkan barangdagangan

    Edi cahyonos experiencE- 20 -

  • berharga-tinggi. Ini, sudah barang tentu tidak akan membuktikanbahwa harga tinggi kerdja dalam tjontoh jang pertama dan harganjajang rendah dalam tjontoh jang lain, masing merupakan sebabdari akibat jang bertentangan diametral itu, akan tetapi biarbagaimanapun djuga ia akan membuktikan bahwa hargabarangdagangan tidak ditetapkan oleh harga kerdja. Namun, adalahsamasekali berlebihan bagi kita untuk memakai tjara empiris ini.

    Barangkali bisa disangkal bahwa Saudara Weston pernahmengadjukan dogma: Harga barangdagangan ditetapkan ataudiatur oleh upah. Sesungguhnja, ia tak pernah merumuskannjademikian. Sebaliknja ia berkata, bahwa laba dan sewa djugamerupakan bagian-penjusun dari harga barangdagangan, olehkarena dari harga barangdaganganlah harus dibajarkan tidak sadjaupah pekerdja, akan tetapi djuga laba kapitalis dan sewa bagituantanah. Tetapi, bagaimana pada pendapatnja harga dibentuk?Pertama-tama dengan upah. Kemudian suatu tambahan presentasedigabungkan kepada harga atas nama kapitalis, dan suatu tambahanpresentase lagi atas nama tuantanah. Umpamakan upah kerdjajang dipekerdjakan dalam produksi barangdagangan adalahsepuluh. Djika tingkat lama 100 persen, maka kepada upah jangdibajarkan, sikapitalis akan menambahkan sepuluh, dan djikatingkat sewa adalah djuga 100 persen dari upah, maka akanditambahkan sepuluh lagi, dan harga keseluruhan daribarangdagangan itu akan berjumlah tigapuluh. Akan tetapipenetapan harga sedemikian hanjalah merupakan penetapannjase-mata dengan upah. Djika upah dalam tjontoh tersebut naikmendjadi duapuluh, harga barangdagangan itu akan naik mendjadienampuluh, dan begitu seterusnja. Karenanja semua penulis jangsemestinja sudah diberi pensiun, tentang ekonomi politik, jangmengemukakan dogma, bahwa upah mengatur harga, telahmentjoba membuktikannja dengan memperlakukan laba dan sewahanja sebagai tambahan presentase atas upah. Sudah barang tentu,seorangpun dari mereka tidak sanggup mengembalikan bataspersentase itu pada sesuatu hukum ekonomi. Sebaliknja, merekanampaknja mengira bahwa laba ditentukan oleh tradisi, kebiasaan,kemauan dari sikapitalis, atau se-wenang. Djika merekamenjatakan, bahwa ia ditentukan oleh persaingan antara kaumkapitalis, mereka tidak menerangkan apa-apa. Persaingan itunistjaja menjama-ratakan berbagai tingkat laba dalam berbagai

    Edi cahyonos experiencE- 21 -

  • lapangan pekerdjaan, atau mengembalikannja pada satu tingkatrata, akan tetapi ia tidak akan dapat menentukan tingkat itusendiri, atau tingkat umum dari laba.

    Apa jang kita maksudkan dengan mengatakan bahwa hargabarangdagangan ditetapkan oleh upah? Karena upah hanjamerupakan nama bagi harga kerdja, kita maksudkan bahwa hargabarangdagangan ditentukan oleh harga kerdja. Oleh karena hargaadalah nilai-penukarandan dalam berbitjara tentang nilai sajaselalu berbitjara tentang nilai-penukaranadalah nilai-penukarandinjatakan dalam uang, soalnja berudjud seperti ini, bahwa nilaibarangdagangan ditetapkan oleh nilai kerdja, atau bahwa, nilaikerdja adalah ukuran umum bagi nilai.

    Akan tetapi bagaimana nilai kerdja itu sendiri ditetapkan? Disinikita tiba pada djalan buntu. Sudah barang tentu, djalan buntudjika kita berusaha berpikir setjara logis. Tetapi para pengusuldoktrin itu berbuat gampang sadja terhadap keberatan logis.Ambillah umpamanja teman kita Weston. Pertama-tama iaterangkan kepada kita, bahwa upah menentukan hargabarangdagangan dan bahwa karenanja bila upah naik harga mestinaik. Kemudian ia berputar untuk menundjukkan kepada kita,bahwa kenaikan upah tidak akan baik oleh sebab hargabarangdagangan telah meningkat, dan oleh sebab upah memangdiukur oleh harga barangdagangan untuk mana ia dibelandjakan.Djadi kita mulai dengan mengatakan, bahwa nilai barangdaganganmenentukan nilai kerdja. Djadi kita bergerak kian kemari dalamlingkaran jang tak berudjung pangkal, dan samasekali tidakmentjapai kesimpulan apa-apa.

    Pada keseluruhannja njatalah, bahwa dengan membuat nilai sesuatubarangdagangan, misalnja kerdja, gandum, atau barangdaganganlainnja, mendjadi ukuran umum dan pengatur nilai, kita hanjamenggeserkan kesulitan, oleh karena kita menetapkan suatu nilaidagangan dengan jang lain, jang dirinja sendiri perlu ditetapkan.

    Dogma bahwa upah menentukan harga barangdagangan,dinjatakan dalam pengertian paling abstrak, berhakekat demikianbahwa nilai ditentukan oleh nilai, dan pengulangan jang takberguna ini berarti bahwa, sesungguhnja, kita sama sekali tidakmengetahui apa-apa tentang nilai. Dengan menerima dalil ini,

    Edi cahyonos experiencE- 22 -

  • segala pembitjaraan mengenai hukum umum ekonomi politikmendjadi obrolan belaka. Maka adalah djasa besar dari Ricardobahwa dalam karjanja Prinsip Ekonomi Politik, diterbitkan dalamtahun 1817, ia setjara fundamentil menghantjurkan pikiran kelirujang tua, umum dan usang bahwa upah menentukan harga, suatupikiran keliru jang ditolak oleh Adam Smith dan pendahulunjadi Perantjis dalam bagian jang sungguh ilmiah dari penjelidikanmereka, akan tetapi jang mereka reproduksikan dalam bab merekajang lebih bersifat populer dan vulger.

    VI (Nilai Dan Kerdja)Saudara, saja sekarang tiba pada titik dimana saja harus membahasperkembangan sesungguhnja dari persoalan. Saja tidak dapatmendjandjikan akan melakukannja dengan tjara jang sangatmemuaskan, sebab itu akan mengharuskan saja untukmendjeladjah seluruh lapangan ekonomi politik. Saja hanja dapat,seperti kata orang Perantjis, effleurer la questio, menjentuh soalpokok.

    Pertanjaan pertama jang harus kita adjukan adalah: Apa nilaibarangdagangan? Bagaimana ia menentukan?

    Selajang-pandang nampaknja, bahwa nilai sesuatu barangdaganganadalah sesuatu jang sama sekali relatif, dan tidak akan terpetjahkantanpa mempertimbangkan sesuatu barangdagangan dalamhubungannja dengan segala barangdagangan lainnja.Sesungguhnja, berbitjara tentang nilai, nilai penukaran sesuatubarangdagangan, kita maksudkan kwantitet proporsionil dalammana ia ditukarkan dengan segala barangdagangan lainnja. Akantetapi kini timbul pertanjaan: Bagaimana perbandingan dalammana barangdagangan ditukarkan satu sama lain diatur?

    Kita mengetahui dari pengalaman, bahwa perbandingan ini ber-beda dengan tiada batasnja. Dengan mengambil satubarangdagangan, umpamanja gandum, kita akan melihat, bahwasatu quarter gandum dapat ditukarkan dengan berbagaibarangdagangan dalam variasi perbandingan jang hampir tidakterbilang. Tetapi, karena nilainja selalu tetap tinggal sama, baikdinjatakan dalam sutera, emas, atau tiap barangdagangan lainnja,

    Edi cahyonos experiencE- 23 -

  • ia mesti merupakan sesuatu jang lain daripada, dan terlepasdaripada berbagai ukuran pertukaran ini dengan berbagai barang.Haruslah mungkin untuk menjatakan, dalam bentuk jang sangatberbeda, berbagai persamaan ini dengan berbagai barangdagangan.

    Tambahan pula, djika saja mengatakan bahwa satu quarter gandumditukarkan dengan besi dalam perbandingan tertentu, atau nilaisatu quarter gandum dinjatakan dalam djumlah tertentu besi, sajamengatakan bahwa nilai gandum dan ekivalennja dalam besi adalahsama dengan suatu jang ketiga, jang bukan gandum ataupun besi,oleh sebab saja menganggap barang tsb. Menjatakan besaran jangsama dalam dua bentuk jang berlainan. Salah satu daripadanja,gandum atau besi, karenanja harus, terlepas dari jang lain, dapatdikembalikan pada sesuatu jang ketiga ini jang merupakan ukuranbersama dari keduanja.

    Untuk mendjelaskan hal ini saja akan mengingatkan kepada suatuilustrasi jang sangat sederhana dari ilmu ukur. Dalammembandingkan luas dari segitiga dari segala matjam bentuk danbesarnja, atau membandingkan segitiga dengan segiempat, ataulukisan-bergaris-lurus lainnja, bagaimana kita bertindak? Kitamengembalikan luas setiap segitiga pada sesuatu pernjataan jangsamasekali berbeda dengan bentuknja jang njata. Sesudahmendapatkan dari sifat segitiga bahwa luasnja adalah sama denganseparuh dari hasilkali alas dengan tingginja, maka kita dapatmembandingkan berbagai nilai dari segala matjam segitiga, dandari segala lukisan-bergaris-lurus manapun, oleh sebab semuanjadapat diuraikan dalam sedjumlah segitiga tertentu.

    Tjara jang sama mesti berlaku dengan nilai dari barangdagangan.Kita mesti sanggup mengembalikan semuanja pada suatupernjataan jang umum bagi semuanja, dan membedakannja hanjadengan perbandingan dalam mana barang tersebut mengandungukuran jang sama itu.

    Karena nilai penukaran dari barangdagangan hanja merupakanfungsi sosial dari barang itu, dan samasekali tidak punja hubunganapa dengan sifat alamiahnja, kita pertama-tama harus bertanja,Apakah zat sosial umum dari segala barangdagangan? Ia adalahKerdja. Untuk memproduksi sesuatu barangdagangan sedjumlahkerdja tertentu harus dikenakan kepadanja, atau diolah kedalamnja.

    Edi cahyonos experiencE- 24 -

  • Dan saja mengatakan bukan sadja Kerdja, akan tetati kerdjaKemasjarakatan. Seseorang jang memproduksi barang untukkeperluan segera bagi dirinja sendiri, untuk mengkonsumsikannjasendiri, mentjiptakan baranghasil, akan tetapi bukanbarangdagangan. Sebagai produsen jang memenuhi kebutuhansendiri ia tidak punja urusan apa dengan masjarakat.

    Akan tetapi untuk memproduksi barangdagangan, seseorang bukansadja mesti memproduksi barang jang memenuhi sesuatukebutuhan kemasjarakatan, tetapi kerdjanja sendiri mestimerupakan bagian jang tak terpisahkan dari djumlah keseluruhankerdja jang dihasilkan oleh masjarakat. Ia mesti tunduk kepadaPembagian Kerdja didalam Masjarakat. Ia tidak merupakan apa-apa tanpa pembagian kerdja lainnja, dan pada pihak dia sendiridiperlukan untuk melengkapi jang lain itu.

    Djika kita memandang barangdagangan sebagai nilai, kitamemandangnja semata-mata dari satu sudut sebagai kerdjakemasjarakatan jang diwudjudkan, ditetapkan, atau, djika saudaramenghendaki, jang terkristalisasi. Dari segi ini barang tersebuthanja dapat berbeda oleh karena mewakili kwantitet kerdja janglebih besar atau lebih ketjil, seperti, umpamanja, djumlah kerdjajang lebih besar bisa terkandung dalam suatu saputangan suteradaripada dalam sepotong batubata. Akan tetapi bagaimana orangmengukur kwantitet kerdja? Dengan waktu jang kerdja ituberlangsung, dengan mengukur kerdja dengan djam, hasil dansebagainja. Sudah barang tentu, untuk mempergunakan ukuranini, segala matjam kerdja dikembalikan pada kerdja rata atausederhana sebagai satuannja.

    Maka kita tiba pada kesimpulan ini. Barangdagangan mempunjainilai, oleh sebab ia merupakan suatu kristalisasi kerdjakemasjarakatan. Besarnja nilai barang itu, besarnja nilai relatifnja,tergantung pada besar-ketjilnja kwantitet zat kemasjarakatan itujang terkandung didalamnja; artinja, pada massa relatif kerdja jangdubutuhkan untuk produksinja. Nilai relatif barangdagangan,karenanja, ditentukan oleh kwantitet atau djumlah kerdja, jangmasing terolah, terwudjudkan, tertetapkan didalamnja. Kwantitetbandingan dari barangdagangan jang dapat diproduksi dalamwaktu kerdja jang sama adalah sama. Atau nilai sesuatubarangdagangan berbanding dengan nilai barangdagangan lainnja

    Edi cahyonos experiencE- 25 -

  • sebagai kwantitet kerdja jang tertetapkan dalam jang satu terhadapkwantitet kerdja jang tertetapkan dalam lainnja.

    Saja menduga, bahwa banjak diantara saudara akan bertanja, Makasesungguhnja, adakah perbedaan jang begitu besar, atau sesuatuperbedaan apapun, antara penetapan nilai barangdagangan olehupah, dengan penetapannja oleh kwantitet relatif kerdja jangdiperlukan untuk memproduksinja? Tetapi saudara mestimenjadari, bahwa gandjaran untuk kerdja, dan kwantitet kerdja,adalah hal jang samasekali berlainan. Tjoba umpamakan, bahwakwantitet kerdja jang sama ditetapkan dalam satu quarter gandumdan dalam satu ons emas. Saja mengambil tjontoh ini oleh sebabia dipergunakan oleh Benjamin Franklin dalam Risalahnja jangpertama, jang diterbitkan dalam tahun 1729 dan berkepala,Penjelidikan Sederhana terhadap Sifat dan Keharusan Uang Kertas,dimana ia, satu dari jang pertama, menemukan sifat sebenarnjadari nilai. Nah. Kita umpamakanlah, bahwa satu quarter gandumdan satu ons emas adalah nilai jang sama atau ekivalen, oleh sebabkeduanja merupakan kristalisasi dari djumlah jang sama kerdja rata,dari sekian hari atau sekian minggu kerdja jang masingdiwudjudkan didalamnja. Dengan demikian menentukan nilairelatif dari emas dan gandum, apakah kita ada sedikitpunmenjinggung upah dari buruh pertanian dan buruh tambang?Samasekali tidak. Kita samasekali membiarkan tak-tentu bagaimanakerdja harian atau mingguan mereka dibajar, atau malahan apakahada dipergunakan kerdja-upahan samasekali. Djika ja, upah akansangatlah tak-samanja. Buruh jang kerdjanja diwudjudkan dalamsatu quarter gandum itu mungkin hanja akan menerima duabushel7 sadja, dan buruh jang bekerdja dalam tambang mungkinmenerima setengah dari satu ons emas itu. Atau, umpamakan upahmereka sama, upah ini bisa menjimpang dalam segala matjamperbandingan dari nilai barangdagangan jang mereka hasilkan.Ia bisa berdjumlah setengah, sepertiga, seperempat, seperlima, ataubagian perbandingan lainnja dari satu quarter gandum atau satuons emas itu. Upah mereka, sudah barang tentu, tidak dapatmelampaui, tidak dapat melebihi nilai barangdagangan jang merekahasilkan, akan tetapi upah tersebut dapat kurang pada segalamatjam tingkat. Upah mereka akan dibatasi oleh nilaihasilproduksi, akan tetapi nilai hasilproduksi mereka tidak akan7 1 bushel = 36.368 literRed. JP.

    Edi cahyonos experiencE- 26 -

  • dibatasi oleh upah. Dan diatas segalanja, nilai, nilai relatif darigandum dan emas, umpamanja, akan terbentuk tanpa perhatianapapun terhadap nilai kerdja jang dipakai, artinja, upah. Makauntuk menentukan nilai barangdagangan dengan Kwantitet relatifdari kerdja jang diwudjudkan didalamnja, adalah sesuatu hal jangberlainan sekali dengan tjara pengulangan untuk menentukan nilaibarangdagangan dengan nilai kerdja, atau dengan upah. Tetapihal ini akan didjelaskan lebih landjut dalam kelandjutanpenjelidikan kita ini.

    Dalam menghitung nilai-penukaran barangdagangan kita mestimenambahkan kepada kwantitet kerdja jang dipakai terachirkwantitet kerdja jang sebelumnja diolah kedalam bahan mentahbarangdagangan itu, dan kerdja jang dikenakan kepada alat,perkakas, mesin, dan gedung, dengan mana kerdja itu dibantu.Umpamanja, nilai dari sedjumlah benang-kapas adalah kristalisasidari kwantitet kerdja jang ditambahkan kepada kapas selama prosespemintalan, kwantitet kerdja jang sebelumnja diwudjudkan dalamkapas itu sendiri, kwantitet kerdja jang diwudjudkan dalambatubara, minjak, dan zat tambahan lainnja jang terpakai,kwantitet kerdja jang tertetapkan dalam mesin-uap, gelendong,gedung pabrik, dan sebagainja. Perkakas produksi jang sebetulnjadisebut begitu, seperti alat, mesin, gedung, berulang-ulangdipakai untuk masa jang lebih pandjang atau lebih pendek selamaproses jang ber-ulang dalam produksi. Djika mereka terpakaihabis sekaligus, seperti halnja dengan bahan mentah, nilaiseluruhnja akan segera dipindahkan kebarangdagangan jangdibantunja dalam memproduksikannja. Akan tetapi karenamisalnja gelendong hanja aus dengan berangsur-angsur,perhitungan rata diadakan, jang didasarkan kepada waktu rataia tahan, dan ausnja rata selama masa tertentu, katakanlah sehari.Dengan demikian kita memperhitungkan berapa banjak nilaigelendong itu dipindahkan kebenang jang dipintal se-hari, dankarenanja berapa banjak daripada djumlah seluruh kerdja jangdiwudjudkan dalam satu pon benang adalah berkat kwantitetkerdja jang sebelumnja diwudjudkan dalam gelendong itu. Untuktudjuan kita jang sekarang tidaklah perlu untuk lebih lama berkisarpada soal ini.

    Mungkin kelihatannja bahwa djika nilai barangdagangan

    Edi cahyonos experiencE- 27 -

  • ditentukan oleh kwantitet kerdja jang ditjurahkan kepadaproduksinja, maka semakin malas orang, atau semakin kaku orang,semakin bernilai barangdagangannja, oleh sebab semakin banjakwaktu kerdja jang diperlukan untuk menjelesaikan barangdaganganitu. Tetapi ini akan merupakan kekeliruan jang menjedihkan.Saudara akan mengingat, bahwa saja menggunakan perkataankerdja Kemasjarakatan, dan banjak soal terpaut dalam kwalifikasiKemasjarakatan ini. Dalam mengatakan, bahwa nilaibarangdagangan ditentukan oleh kwantitet kerdja jang tertjurahatau terkristalisasi didalamnja, kita maksudkan kwantitet kerdjajang diperlukan untuk memproduksinja dalam keadaan masjarakattertentu,dibawah sjarat rata kemasjarakatan tertentu dariproduksi, dengan intensitet rata kemasjarakatan tertentu, danketjakapan rata dari kerdja jang digunakan. Sewaktu, di Inggris,perkakas-tenun mesin mulai bersaing dengan perkakas-tenuntangan, hanja separuh dari waktu kerdja sebelumnja dibutuhkanuntuk mengubah sedjumlah benang tertentu mendjadi satu yardkatun atau kain. Penenun perkakas-tangan jang kasihan itu kinibekerdja tudjuhbelas atau delapanbelas djam sehari, bukan lagisembilan atau sepuluh djam kerdja jang ia lakukan sebelumnja.Namun hasil dari duapuluh djam kerdjanja kini hanja mewakilisepuluh djam kerdja kemasjarakatan, atau sepuluh djam kerdjajang diperlukan setjara kemasjarakatan untuk pengubahansedjumlah benang tertentu mendjadi bahan tekstil. Hasil dia dariduapuluh djam itu karenanja tidak mempunjai nilai lebih daripadahasil dia dahulu dari sepuluh djam.

    Maka djika kwantitet kerdja, jang diperlukan setjarakemasjarakatan, jang diwudjudkan dalam barangdaganganmengatur nilai-penukarannja, setiap kenaikan kwantitet kerdja jangdibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu barangdagangan mestimemperbesar nilainja, seperti setiap pengurangan mestimemperketjilnja.

    Djika masing kwantitet kerdja jang diperlukan untukmemproduksi masing barangdagangan itu tinggal konstan, makanilai relatifnja djuga akan konstan. Akan tetapi tidak demikianlahhalnja. Kwantitet kerdja jang diperlukan untuk memproduksisesuatu barangdagangan terus-menerus berubah dengan adanjaperubahan dalam daja produktif dari kerja jang digunakan.

    Edi cahyonos experiencE- 28 -

  • Semakin besar daja produktif kerdja, semakin banjak hasilproduksijang diselesaikan dalam waktu kerdja tertentu, dan semakin ketjildaja produktif kerdja, semakin sedikit hasilproduksi jangdiselesaikan dalam waktu jang sama. Djika, umpamanja, denganpertambahan penduduk telah mendjadi perlu untuk mengerdjakantanah jang kurang subur, maka djumlah hasilproduksi jang samahanja akan dapat ditjapai dengan penggunaan kerdja jang lebihbesar, dan nilai hasilproduksi pertanian djadinja akan naik. Dilainpihak, djika dengan alat produksi modern, seorang pemintalmengubah mendjadi benang, selama sehari kerdja, berapa ribukali daripada djumlah kapas jang ia dapat pintal selama waktujang sama dengan djentera pemintal, maka teranglah bahwa tiappon katun akan menjerap beberapa ribu kali lebih sedikit kerdjapemintalan daripada sebelumnja, dan karenanja nilai jangditambahkan oleh pemintalan kepada setiap pon katun akanmendjadi beribu kali lebih sedikit daripada sebelumnja. Nilaibenang akan merosot sesuai dengan itu.

    Selain daripada perbedaan kekuatan alamiah, dan kemampuanbekerdja jang telah diperoleh pada berbagai bangsa, daja produktifkerdja terutama mesti tergantung pada hal sebagai berikut:

    Pertama. Pada sjarat alamiah dari kerdja, seperti kesuburan tanah,tambang, dan sebagainja;

    Kedua. Pada perbaikan madju Kekuatan Kemasjarakatan dariKerdja, seperti jang diperoleh dari produksi setjara besar-besaran,konsentrasi kapital dan kombinasi kerdja, pembagian lebih ketjildari kerdja, mesin, perbaikan tjara, penggunaan alat kimia danalat alamiah lainnja, perpendekan waktu dan djarak dengan djalanperhubungan dan pengangkutan, dan tiap pendapatan lainnjadengan mana ilmu mendesak alat alamiah untuk melajanikebutuhan kerdja, dan dengan mana watak kemasjarakatan ataukoperatif dari kerdja dikembangkan. Semakin besar daja produktifdari kerdja, semakin sedikit kerdja jang ditjurahkan pada sedjumlahhasil produksi tertentu; oleh karena itu semakin ketjil nilaihasilproduksi ini. Semakin ketjil daja produktif dari kerdja, semakinbanjak kerdja jang ditjurahkan pada djumlah hasilproduksi jangsama; oleh karena itu semakin besar nilainja. Maka sebagai hukumumum dapat ditetapkan, bahwa:

    Edi cahyonos experiencE- 29 -

  • Nilai barangdagangan berbanding langsung dengan waktu kerdjajang terpakai dalam memproduksinja, dan berbanding-balik dengandaja produktif dari kerdja jang terpakai.

    Sesudah hingga kini hanja berbitjara tentang Nilai, maka saja akanmenambahkan beberapa kata tentang Harga, jang merupakanbentuk istimewa dari nilai.

    Harga, pada dirinja sendiri, tiada lain daripada pernjataan nilaidalam uang. Nilai segala barangdagangan negeri ini, misalnja,dinjatakan dalam harga emas, sedang di Daratan Eropah terutamadinjatakan dalam harga perak. Nilai emas atau perak, seperti halnjadengan segala barangdagangan lainnja, ditentukan oleh kwantitetkerdja jang perlu untuk menperdapatnja. Saudara menukarkandjumlah tertentu dari hasilproduksi nasional saudara, dalam manadjumlah tertentu kerdja nasional saudara terkristalisasi, denganhasilproduksi dari negara penghasil emas dan perak, dalam manadjumlah tertentu dari kerdja mereka terkristalisasi. Adalah dengandjalan ini, memang dengan tukar-menukar, bahwa orang beladjarmenjatakan dalam emas dan perak nilai dari segalabarangdagangan, jaitu masing kwantitet kerdja jang ditjurahkankedalamnja. Dengan memeriksa pernjataan nilai dalam uang setjaraagak lebih dekat, atau apa jang sesungguhnja sama, jaitupengubahan nilai mendjadi harga, orang akan mendapatkan,bahwa ini adalah suatu proses dengan mana orang memberi suatubentuk jang berdiri-sendiri dan homogen kepada nilai segalabarangdagangan, atau dengan mana orang menjatakannja sebagaikwantitet kerdja kemasjarakatan jang sama. Sedjauh ia hanjamerupakan pernjataan nilai dalam uang, harga telah dinamakannatural price (harga wajar) oleh Adam Smith, prix ncessaire(harga perlu) oleh kaum fisiokrat Perantjis.

    Maka apakah hubungan antara nilai dengan harga pasar, atau antaraharga wadjar dengan harga pasar? Saudara semua mengetahui,bahwa harga pasar adalah sama untuk segala barangdagangan jangsedjenis, betapapun sjarat produksi mungkin berbeda bagiprodusen setjara seorang. Harga pasar hanja menjatakan djumlahrata kerdja kemasjarakatan jang diperlukan, dibawah sjarat ratadari produksi, untuk menjediakan massa tertentu dari barangtertentu bagi pasar. Ia diperhitungkan pada seluruh djumlahbarangdagangan dari djenis tertentu.

    Edi cahyonos experiencE- 30 -

  • Hingga disini harga pasar barangdagangan bertepatan dengannilainja. Dilain pihak, gojangan harga pasar, kadang melampaui,kadang merosot dibawah nilai atau harga wadjar, tergantung padapasang-surut dari penawaran dan permintaan. Penjimpangan hargapasar daripada nilai berlangsung tiada putusnja, akan tetapi sepertiAdam Smith berkata: Harga wadjar . Adalah harga sentral,terhadap mana harga segala barangdagangan senantiasa tjenderung.Berbagai peristiwa bisa kadang membikin harga berangdaganganmenggantung djauh diatas harga wadjar, dan kadang memaksanjamalahan agak dibawah harga wadjar. Akan tetapi apapun jangmendjadi rintangan jang menghalangnja menetap pada pusatketenangan dan kediaman itu harga barangdagangan itu senantiasatjenderung kepadanja.8

    Saja sekarang tidak dapat meneliti hal ini. Tjukuplah dikatakanbahwa djika penawaran dan permintaan berimbang, harga pasardari barangdagangan akan bersesuaian dengan harga wadjarnja,artinja, dengan nilainja, seperti jang ditentukan oleh masingkwantitet kerdja jang dibutuhkan untuk memproduksikannja.Akan tetapi penawaran dan permintaan mesti senantiasa tjenderungkepada mengimbangi satu sama lain, sekalipun keduanjamelakukannja hanja dengan membalas pergojangan jang satudengan jang lain, suatu kenaikan dengan suatu penurunan, dansebaliknja. Djika daripada hanja memperhatikan gelombang se-hari, saudara menganalisa gerakan harga pasar selama masa janglebih pandjang, seperti misalnja Tn. Tooke lakukan dalamkarangannja Sedjarah Harga, saudara akan melihat, bahwapergojangan harga pasar, penjimpangannja dari nilai, naik-turunnja, saling melumpuhkan dan balas-membalas; sehinggaterlepas dari akibat monopoli dan beberapa hal pembatas lainnjajang harus saja lewati sekarang, segala djenis barangdagangan, pukulrata, didjual menurut nilai atau harga wadjar masing. Masa rataselama mana pergojangan harga pasar saling balas-membalasadalah berbeda untuk berbagai matjam barangdagangan, oleh sebabdengan djenis jang satu adalah lebih mudah untuk menjesuaikanpenawaran kepada permintaan daripada dengan djenis jang lain.

    Djika, berbitjara setjara luas, dan meliputi masa jang agak lebih

    8 Adam Smith, The Wealth of Nation, Djilid I, Bab VII, hlm. 57, New York1931Red.

    Edi cahyonos experiencE- 31 -

  • lama, segala djenis barangdagangan terdjual menurut nilainjamasing, maka adalah omong-kosong untuk menganggap bahwalaba, bukan dalam hal ter-sendiri, akan tetapi laba konstan danjang biasa dari berbagai lapangan-kerdja, berasal dari penambahanpada harga barangdagangan, atau dari mendjualnja menurut hargajang melampaui dan mengatasi nilainja. Ketidakmasukakalanpengertian ini akan njata djika ia digeneralisasi. Apa jang senantiasadiperoleh sebagai untung oleh seseorang sebagai pendjual akansenantiasa pula terlepas sebagai rugi baginja sebagai pembeli. Tidakada gunanja untuk mengatakan, bahwa ada orang jang merupakanpembeli tanpa mendjadi pendjual, atau konsumen tanpa mendjadiprodusen. Apa jang orang seperti ini bajarkan kepada kaumprodusen, harus mereka perdapat pertama-tama dari produsenitu dengan tjuma-tjuma. Djika seseorang pertama-tama mengambiluang saudara dan kemudian mengembalikan uang itu sewaktumembeli barangdagangan saudara, saudara tidak akan memperkajadiri saudara dengan mendjual barangdagangan saudara terlalumahal kepada orang jang itu djuga. Djual-beli sematjam ini bisamengurangi kerugian, akan tetapi tidak pernah akan membantudalam mewudjudkan laba.

    Maka untuk mendjelaskan sifat umum dari laba, saudara harusbertolak dari dalil bahwa, rata, barangdagangan didjual menurutnilai sebenarnja, dan bahwa laba diperoleh dari pendjualannjamenurut nilainja, jaitu, sebanding dengan kwantitet kerdja jangdiwudjudkan didalamnja. Djika saudara tidak dapat mendjelaskanlaba atas dasar persangkaan ini, saudara tidak akan dapatmendjelaskannja sama sekali. Ini kelihatannja suatu paradoks danbertentangan dengan pengamatan se-hari. Adalah djuga paradoks,bahwa dunia bergerak sekitar matahari, dan bahwa air terdiri daridua matjam gas jang sangat mudah menjala. Kebenaran ilmiahselalu merupakan paradoks, djika dipandang dari pengalaman se-hari, jang hanja menangkap wudjud jang mengitju dari hal-ihwal.

    VII Tenaga Bekerdja9

    Sesudah kini, sedjauh apa jang dapat dilakukan setjara sepintaslalu, menganalisa sifat dari Nilai, dari Nilai barangdagangan apapun,kita harus mengalihkan perhatian kita kepada, Nilai chusus dariKerja. Dan disini kembali saja harus mengedjutkan saudara dengan

    Edi cahyonos experiencE- 32 -

  • sesuatu jang nampak sebagai paradoks. Saudara sekalian merasapasti, bahwa apa jang mereka djual se-hari adalah Kerdja mereka;bahwa, karenanja, Kerdja mempunyai Harga, dan bahwa, karenaharga barangdagangan hanja merupakan pernjataan nilainja denganuang, maka haruslah pasti ada sesuatu hal seperti Nilai Kerdja.Tetapi, tidak ada sesuatu apa sematjam Nilai Kerdja dalampenerimaan umum dari perkataan itu. Kita telah melihat, bahwadjumlah kerdja-perlu jang terkristalisasi dalam barangdaganganmerupakan nilainja. Sekarang, dalam mempraktekkan pengertiantentang nilai ini, bagaimanakah kita dapat menentukan,katakanlah, nilai dari hari-kerdja sepuluh-djam? Berapa banjakkerdja jang terkandung dalam hari itu? Kerdja sepuluh djam.Mengatakan bahwa nilai sehari-kerdja sepuluh-djam adalah samadengan kerdja sepuluh djam, atau dengan kwantitet kerdja jangterkandung didalamnja, akan merupakan pernjataan pengulanganjang tak berguna dan; tambahan pula, pernjataan omongkosong.Sudah barang tentu, sesudah sekali mendapatkan arti sebenarnja,tetapi jang tersembunji, daripada perkataan Nilai Kerdja kitaakan sanggup menafsirkan pentrapan nilai jang irrasionil, dan jangkelihatannja mustahil itu, dengan tjara jang sama seperti, sesudahsekali memastikan gerakan sebenarnja dari benda langit, kita akansanggup mendjelaskan gerakannja jang nampak atau jang hanjamerupakan penglihatan pantjaindera.

    Apa jang didjual buruh bukanlah langsung Kerdjanja, tetapi TenagaBekerdjanja, jang pemakaiannja sementara diserahkannja kepadasikapitalis. Ini adalah sedemikian rupa sehingga, saja tidakmengetahui apakah oleh undang Inggris akan tetapi pasti olehbeberapa undang di Daratan Eropa, waktu maksimum ditetapkanuntuk mana seseorang dibolehkan mendjual tenaga bekerdjanja.Djika diperbolehkan untuk berbuat demikian untuk masa jangtak terbatas, maka perbudakan akan segera dipulihkan. Pendualansedemikian, djika misalnja meliputi seumur hidupnja, akan segeramembikinnja budak seumur hidup dari madjikannja.

    Salah seorang ahli-ekonomi jang tertua dan ahli-filsafat jang palingorisinil dari negeri InggrisThomas Hobbestelah setjara nalurimendapati hal ini, dalam karangannja Leviathan, hal mana tiada

    9 Labouring Powerdalam terdjemahan Kapital dalam bahasa Inggris jang diakuisah, dipergunakan perkataan Labour Power (tenagakerdja),Red. J.P.

    Edi cahyonos experiencE- 33 -

  • terlihat oleh semua penggantinja. Ia berkata: Nilai atau harkatseseorang adalah, seperti dengan semua hal lainnja, harganja: jaitu,sebanjak apa jang akan diberikan untuk Penggunaan Tenaganja.

    Dengan bertolak dari dasar ini, kita akan sanggup menentukanNilai Kerdja seperti halnja dengan segala barangdagangan lainnja.

    Akan tetapi sebelum berbuat demikian, kita bisa bertanja,bagaimana gedjala jang gandjil ini muntjul, bahwa kitamendapatkan dipasar segolongan pembeli, jang memiliki tanah,mesin, bahan mentah, dan alat penghidupan, jang kesemuanja,ketjuali tanah dalam keadaan liar, merupakan hasil kerdja, dandilain pihak, segolongan pendjual jang tidak mempunyai apa-apauntuk didjual ketjuali tenaga bekerdja mereka, tangan dan otakmereka jang bekerdja? Bahwa golongan jang satu terus-menerusmembeli untuk membikin laba dan memperkaja mereka, sedanggolongan lainnja terus-menerus mendjual untuk memperolehnafkah hidup? Penjelidikan kedalam soal ini akan merupakanpenjelidikan kedalam apa jang oleh ahli-ekonomi disebutAkumulasi Sebelumnja atau Mula akan tetapi jang seharusnjadisebut Perampasan Mula. Kita akan mendapatkan bahwa apajang dinamakan Akumulasi Mula ini tiada lain berarti daripadasuatu rangkaian proses historis, jang mengakibatkan PeruraianPersatuan Mula jang ada antara Manusia Bekerdja dengan PerkakasKerdjanja. Tetapi penjelidikan seperti itu berada diluar pagarpokok-persoalan saja jang sekarang. Pemisahan antara ManusiaKerdja dengan Perkakas Kerdja sekali ditetapkan, maka keadaanseperti itu akan memelihara diri dan memproduksi diri sendiridalam ukuran jang senantiasa bertambah, sampai suatu revolusibaru dan asasi dalam tjara produksi akan menumbangkannja lagi,dan memulihkan persatuan mula dalam bentuk historis jang baru.

    Maka apakah itu Nilai Tenaga Bekerdja?

    Seperti halnja dengan tiap barangdagangan lainnja, nilainjaditentukan oleh kwantitet Kerdja jang perlu untukmemproduksinja. Tenaga bekerdja seseorang hanja ada dalamkepribadiannja jang hidup. Suatu djumlah tertentu bahankebutuhan hidup harus dikonsumsikan oleh seseorang supajatumbuh dan memelihara hidupnja. Akan tetapi manusia, sepertimesin, akan aus, dan harus digantikan oleh orang lain. Disamping

    Edi cahyonos experiencE- 34 -

  • djumlah bahan kebutuhan hidup jang diperlukan untukpemeliharaan dirinja sendiri, ia menghendaki sedjumlah bahankebutuhan lainnja untuk mengasuh sedjumlah anak tertentu jangakan menggantikannja dipasar kerdja dan untuk mengekalkan raskaum buruh. Tambahan pula, untuk mengembangkan tenagabekerdjanja, dan memperoleh ketjakapan tertentu, sedjumlah nilailainnja harus dibelandjakan. Untuk tudjuan kita tjukuplah untukhanja mempertimbangkan kerdja rata, jang ongkos pendidikandan perkembangannja merupakan besaran jang tiada tetap.Namun saja harus mempergunakan kesempatan ini untukmenjatakan bahwa, oleh karena ongkos memproduksi tenagabekerdja dari berbagai kwalitet berbeda, nilai tenaga bekerdja jangdipakai dalam berbagai lapangan-kerdja haruslah berbeda. Teriakanuntuk persamaan upah, karenanja, beralas pada suatu kekeliruandan merupakan suatu keinginan jang gila jang tidak akan pernahterkabulkan. Ia adalah buah dari radikalisme jang palsu dan dangkaljang menerima dalil dan berusaha menghindari kesimpulan. Atasdasar sistim upah nilai tenaga bekerdja ditentukan seperti halnjadengan tiap barangdagangan lainnja; dan oleh karena djenisberlainan dari tenaga bekerdja mempunjai nilai jang berlainan,atau membutuhkan kwantitet jang berlainan dari kedja untukmemproduksinja, djenis itu harus memperoleh harga jangberlainan dipasar kerdja. Berteriak untuk gandjaran jang sama atauadil atas dasar sistim upah adalah seperti berteriak untukkemerdekaan atas dasar sistim perbudakan. Apa jang saudara anggapbenar atau adil adalah diluar persoalan. Soalnja adalah: Apa jangperlu dan tak terhindarkan dengan sistim produksi tertentu?

    Sesudah apa jang telah dikatakan, akan terlihatlah, bahwa nilaitenaga bekerdja adalah ditentukan oleh nilai bahan kebutuhan jangdiperlukan untuk memproduksi, mengembangkan, memelihara,dan mengekalkan tenaga bekerdja.

    VIII Produksi Nilai-LebihSekarang misalkan, bahwa djumlah rata bahan kebutuhan se-hari bagi seorang buruh memerlukan enam djam kerdja rata untukmemproduksinja. Tambahan pula, misalkan, bahwa enam djamkerdja rata djuga diwjudjudkan dalam kwantitet emas jang samadengan 3 s. Maka 3 s. akan merupakan Harga, atau pernjataan

    Edi cahyonos experiencE- 35 -

  • setjara uang dari Nilai Sehari daripada Tenaga Bekerdja orang itu.Djika ia bekerdja enam djam sehari ia akan menghasilkan seharisuatu nilai jang tjukup untuk membeli djumlah rata bahankebutuhannja se-hari, atau untuk memelihara dirinja sebagaimanusia pekerdja.

    Akan tetapi orang kita ini adalah buruh-upahan. Karenanja, iaharus mendjual tenaga bekerdjanja kepada seorang kapitalis. Djikaia mendjualnja untuk 3 s. sehari, atau 18 s. seminggu, iamendjualnja menurut nilainja. Misalkanlah ia seorang pemintal.Djika ia bekerdja enam djam sehari ia akan menambahkan nilaisebanjak 3 s. sehari kepada kapas. Nilai ini, jang saban hariditambahkannja, akan merupakan ekivalen jang persis untuk upah,atau harga tenaga bekerdjanja, jang diterima saban hari. Akan tetapidalam hal itu tidak ada nilai-lebih atau hasil-lebih apapun akanpergi kekapitalis. Dan disinilah kita tersandung kepada batunja.

    Dalam membeli tenaga bekerdja dari buruh, dan mebajar nilainja,sikapitalis, seperti tiap pembeli lainnja, telah mendapatkan hakuntuk mengkonsumsi atau menggunakan barangdagangan jangtelah dibeli. Orang mengkonsumsi atau menggunakan sesuatumesin dengan mendjalankannja. Dengan membajar nilai harianatau mingguan dari tenaga bekerdja buruh, maka sikapitalismemperoleh hak untuk menggunakan atau menjuruh tenagabekerdja itu bekerdja selama seluruh hari atau minggu. Hari kerdjaatau minggu kerdja tentu sadja mempunjai batas tertentu, akantetapi ini akan kita periksa lebih teliti kemudian.

    Untuk waktu sekarang saja hendak mengalihkan perhatian saudarakepada satu hal jang menentukan.

    Nilai tenaga bekerdja ditentukan oleh kwantitet kerdja jang perluuntuk memelihara atau mereproduksinja, akan tetapi penggunaantenaga bekerdja itu hanja dibatasi oleh daja aktif dan kekuatandjasmaniah buruh. Nilai harian atau mingguan dari tenaga bekerdjaadalah samasekali berbeda daripada pemakaian tenaga itu untuksehari atau seminggu, seperti halnja makanan jang dibutuhkanoleh kuda dan lamanja ia dapat mengangkut penaik kuda berbedasamasekali. Kwantitet kerdja dengan mana nilai tenaga bekerdjaburuh dibatasi, samasekali bukan merupakan batas kepadakwantitet kerdja jang bisa dilakukan oleh tenaga bekerdjanja.

    Edi cahyonos experiencE- 36 -

  • Ambillah tjontoh pemintal kita itu. Kita telah melihat bahwa,untuk mereproduksi tenaga bekerdjanja se-hari, ia harus se-harimereproduksi nilai dari tiga shilling, jang akan dilakukannja denganbekerdja enam djam sehari. Akan tetapi ini bukan tidakmemungkinkan untuk bekerdja sepuluh atau duabelas djam ataulebih sehari. Akan tetapi dengan membajar nilai harian ataumingguan dari tenaga bekerdja pemintal itu, sikapitalis telahmendapatkan hak untuk menggunakan tenaga bekerdja itu selamaseluruh hari atau minggu. Maka ia akan menjuruhnja bekerdja,katakanlah, duabelas djam sehari. Diatas dan melampaui enam djamjang diperlukan untuk menggantikan upahnja, atau nilai tenagabekerdjanja, karenanja, ia akan mesti bekerdja enam djam lagi,jang akan saja sebut djam kerdja-lebih, kerdja-lebih mana akanmerealisasi diri dalam nilai-lebih dan hasil-lebih. Djika misalnjapemintal kita itu, dengan kerdjanja selama enam djam sehari,menambahkan nilai tiga shilling kepada kapas, suatu nilai yangmerupakan ekivalen jang persis sama dengan upahnja, ia akanmenambahkan nilai enam shilling kepada kapas selama duabelasdjam, dan memproduksi kelebihan benang setjara sebanding. Olehkarena ia telah mendjual tenaga bekerdjanja kepada sikapitalis,seluruh nilai-hasilproduksi jang ditjiptakannja adalah kepunjaansikapitalis, pemilik sementara dari tenaga bekerdjanja. Denganmembajar terlebih dahulu tiga shilling, sikapitalis, karenanja, akanmerealisasi nilai sebanjak enam shilling, oleh sebab, denganmembajar terlebih dahulu suatu nilai dalam mana terkristalisasienam djam kerdja, ia akan menerima kembali suatu nilai dalammana terkristalisasi duabelas djam kerdja. Dengan mengulangiproses jang sama saban hari, sikapitalis saban hari, sikapitalis sabanhari akan membajar terlebih dahulu tiga shilling dan saban harimengantongi enam shilling, separuh daripadanja akan keluar lagiuntuk membajar upah baru, dan jang separuh lagi akan merupakannilai-lebih, untuk mana sikapitalis tidak membajar pengimbangapa-apa. Pertukaran antara kapital dengan kerdja sematjam inilahjang mendjadi dasar dari produksi kapitalis, atau sistim upah, danjang selalu harus berakibat dengan pe-reproduksi-an buruh sebagaiburuh, dan kapitalis sebagai kapitalis.

    Tingkat nilai-lebih, bilamana semua keadaan lainnja tetap tinggalsama, akan bergantung pada perbandingan antara bagian hari

    Edi cahyonos experiencE- 37 -

  • kerdja jang perlu untuk mereproduksi nilai tenaga bekerdja denganwaktu-lebih atau kerdja-lebih jang dilakukan untuk sikapitalis.Maka ia akan tergantung pada perbandingan dalam mana harikerdja diperpandjang diatas dan melebihi ukuran, denganmengerdjakan mana buruh hanja akan memproduksi nilai tenagabekerdjanja, atau mengganti upahnja.

    IX Nilai-KerdjaKita sekarang harus kembali kepada pernjataan, Nilai atau HargaKerdja.

    Kita telah melihat bahwa, sesungguhnja, ia hanja merupakan nilaidari tenaga bekerdja, diukur dengan nilai barangdagangan jangperlu untuk pemeliharaannja. Akan tetapi oleh karena buruhmenerima upahnja sesudah kerdjanja dilaksanakan, dan tambahanpula mengetahui, bahwa apa jang sesungguhnja ia berikan kepadasikapitalis adalah kerdjanja, nilai atau harga tenaga bekerdjanjamestilah nampak baginja sebagai harga atau nilai dari kerdjanjasendiri. Djika harga tenaga bekerdjanja tiga shilling, dalam manadiwudjudkan enam djam kerdja, dan djika ia bekerdja duabelasdjam, ia mestilah menganggap tiga shilling ini sebagai nilai atauharga duabelas djam kerdja, meskipun duabelas djam kerdja inimewudjudkan dirinja dalam nilai enam shilling. Dua matjamakibat jang timbul dari sini.

    Pertama. Nilai atau harga dari tenaga bekerdja memakai rupasebagai harga atau nilai dari kerdja itu sendiri, meskipun, bitjarasetjara teliti, nilai dan harga kerdja adalah istilah tanpa arti.

    Kedua. Meskipun sebagian sadja dari kerdja harian buruh itudibajar, sedang bagian lainnja tidak dibajar, dan sedangkan kerdjajang tidak dibajar atau kerdja-lebih itu djustru merupakan danadari mana nilai-lebih atau laba dibentuk, nampaknja seolah-olahkerdja kesemuanja adalah kerdja jang dibajar.

    Rupa jang palsu ini membedakan kerdja-upahan dari bentukkerdja historis lainnja. Atas dasar sistim upah kerdja tiada berbajarpun nampak sebagai kerdja berbajar. Sebaliknja, dengan budak,bagian dari kerdjanja jang dibajar pun kelihatannja sebagai tiadaberbajar. Sudah barang tentu, supaja dapat bekerdja budak harus

    Edi cahyonos experiencE- 38 -

  • hidup, dan sebagian dari hari kerdjanja dipakai untukmenggantikan nilai dari pemeliharaan dirinja sendiri. Akan tetapioleh karena tidak ada dilakukan tawar-menawar antara dia dantuannja, dan tidak ada tindakan djual-beli berlangsung antarakedua pihak, maka seluruh kerdjanja nampaknja seperti diberikanbegitu sadja dengan tjuma-tjuma.

    Dilain pihak, ambillah tani hamba, seperti jang bisa saja katakan,sampai hari kemarin terdapat diseluruh bagian Timur dari Eropa.Petani ini bekerdja, misalnja, tiga hari untuk dirinja atas tanahnjasendiri atau tanah jang dibagikan kepadanja, dan tiga hariberikutnja ia melakukan kerdja paksa dan pertjuma diatas tanahtuannja. Djadi, disini, bagian kerdja jang berbajar dan tidakberbajar dipisah setjara njata, terpisah dalam waktu dan ruang;dan kaum Liberal kita meluap dengan keberangan moril terhadapfaham jang mustahil ini untuk menjuruh orang bekerdja dengantjuma-tjuma.

    Tetapi, sesungguhnja, apakah seseorang bekerdja tiga hari semingguuntuk dirinja atas tanahnja sendiri dan tiga hari dengan tjuma-tjuma atas tanah tuannja, atau apakah ia bekerdja dalam pabrikatau bengkel enam djam sehari untuk dirinja dan enam djam untukmadjikannja, pada hakekatnja sama sadja, meskipun dalam halbelakangan bagian kerdja jang berbajar dan tidak berbajar satusama lain bertjampur tak-terpisahkan, dan hakekat seluruhtransaksi sepenuhnja diselubungi oleh adanja perantaraan sesuatuperdjandjian kerdja dan bajaran jang diterima pada achir minggu.Kerdja tjuma-tjuma kelihatannja seperti diberikan setjara sukareladalam tjontoh jang satu, dan setjara paksaan didalam tjontohlainnja. Inilah jang mendjadi segala perbedaan.

    Dalam menggunakan perkataan nilai-kerdja, saja hanja akanmenggunakannja sebagai istilah pasaran populer untuk nilai tenagabekerdja.

    X Laba Dibikin Dengan Mendjual Barang-Dagangan MenurutNilainja

    Misalkanlah satu djam kerdja rata terwudjudkan dalam suatu nilaijang sama dengan enam pence, atau duabelas djam kerdja ratadapat diwudjudkan dalam enam shilling. Selandjutnja,

    Edi cahyonos experiencE- 39 -

  • misalkanlah, bahwa nilai kerdja sama dengan tiga shilling atauhasil enam djam kerdja. Dan, djika, dalam bahan mentah, mesin,dan sebagainja, jang terhabiskan dalam sesuatu barangdagangan,duapuluhempat djam kerdja rata terwudjud, maka nilainja akanberdjumlah duabelas shilling. Djika, tambahan pula, buruh jangdipekerdjakan oleh sikapitalis menambahkan duabelas djam kerdjakepada alat produksi itu, duabelas djam kerdja ini akandiwudjudkan dalam nilai tambahan sebanjak enam shilling. Maka,nilai total baranghasil itu, akan sebesar tigapuluhenam djam kerdjaterlaksana, dan akan sama dengan delapanbelas shilling. Akan tetapioleh karena nilai kerdja, atau upah jang dibajarkan kepada buruh,hanja akan berdjumlah tiga shilling, tidak ada ekivalen akandibajarkan oleh sikapitalis untuk enam djam kerdja lebih jangdilakukan oleh buruh, dan jang diwudjudkan dalam nilaibarangdagangan itu. Dengan mendjual ba