Upacara Adat Sebagai Wahana Ketahanan...

113
Jurnal Sejarah dan Budaya Jurnal Sejarah dan Budaya Vol. 8, No. 2 Desember 2013 ISSN 1907 - 9605 Jantra Vol. 8 No. 2 Hal. 113 - 220 Terakreditasi No. 510/Akred/P2MI-LIPI/04/2013 Yogyakarta Desember 2013 ISSN 1907 - 9605 8 8 8 8 8 8 8 8 Upacara Adat Nyanggring di Tlemang Lamongan Sebagai Wahana Ketahanan Budaya Upacara Adat Mamapas Lewu (Upaya Mempertahankan Budaya Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah) Tradisi Adat Jaro Rojab di Kabupaten Banyumas: Wahana Transformasi Budaya Gotong-royong dan Kedermawanan Upacara Adat Pengantin Jawa Sebagai Wahana Ketahanan Bangsa Tradisi Hak-hakan di Wonosobo (Salah Satu Sarana Pendidikan Karakter di Masyarakat Pedesaan) Ritual Adat Upacara Palebon Upacara Tradisi Wilujengan Negari Mahesa Lawung Kraton Surakarta di Krendawahana Ritual Suguh Pundhen Makna Simbolis Wayang Topeng Pada Ritual Tradisional di Desa Kedungmonggo Malang Jawa Timur Upacara Adat Sebagai Wahana Ketahanan Budaya KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA YOGYAKARTA

Transcript of Upacara Adat Sebagai Wahana Ketahanan...

Jurnal Sejarah dan BudayaJurnal Sejarah dan Budaya

Vol. 8, No. 2Desember 2013

ISSN 1907 - 9605

Jantra Vol. 8 No. 2 Hal. 113 - 220

Terakreditasi No. 510/Akred/P2MI-LIPI/04/2013

YogyakartaDesember 2013

ISSN1907 - 9605

Upacara Adat Nyanggring di Tlemang

Lamongan Sebagai Wahana Ketahanan

Budaya

Upacara Adat Mamapas Lewu (Upaya

Mempertahankan Budaya Suku Dayak Ngaju

di Kalimantan Tengah)

Tradisi Adat Jaro Rojab di Kabupaten

Banyumas: Wahana Transformasi Budaya

Gotong-royong dan Kedermawanan

Upacara Adat Pengantin Jawa Sebagai

Wahana Ketahanan Bangsa

Tradisi Hak-hakan di Wonosobo (Salah Satu

Sarana Pendidikan Karakter di Masyarakat

Pedesaan)

Ritual Adat Upacara Palebon

Upacara Tradisi Wilujengan Negari Mahesa

Lawung Kraton Surakarta di Krendawahana

Ritual Suguh Pundhen Makna Simbolis

Wayang Topeng Pada Ritual Tradisional di

Desa Kedungmonggo Malang Jawa Timur

Upacara Adat Sebagai Wahana

Ketahanan Budaya

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

YOGYAKARTA

Jantra dapat diartikan sebagai roda berputar, yang bersifat dinamis, seperti halnya kehidupan manusia yang selalu bergerak menuju ke arah kemajuan. Jantra merupakan jurnal ilmiah yang berisi tentang dinamika kehidupan manusia dari aspek sejarah dan budaya. Artikel Jantra berupa hasil penelitian, tanggapan, opini, maupun ide atau pemikiran penulis. Jantra terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun, yaitu bulan Juni dan Desember. Jantra terbit pertama kali pada bulan Juni 2006.

DEWAN REDAKSI JANTRA

Pelindung : Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penanggungjawab : Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta

Penasihat : Drs. Sumardi, MM.

Mitra Bestari : Prof. Dr. Djoko Surjo (Sejarah) Prof. Dr. Suhartono Wiryopranoto (Sejarah) Prof. Dr. Su Ritohardoyo (Geografi)Dr. Lono Lastoro Simatupang (Antropologi)

Penyunting Ahli : Dr. Y. Argo Twikromo (Antropologi) Dr. Mutiah Amini, MA (Sejarah)

Penyunting Bahasa Inggris : Drs. Eddy Pursubaryanto, M.Hum. (Sastra Inggris)

Ketua Dewan Redaksi : Dra. Sri Retna Astuti

Pemimpin Redaksi Pelaksana : Dra. Titi Mumfangati

Dewan Redaksi : Drs. A. Darto Harnoko (Sejarah) Dra. Endah Susilantini (Sastra) Drs. Tugas Tri Wahyono (Sejarah) Dra. Siti Munawaroh (Geografi) Drs. Sujarno (Antropologi)

Pemeriksa Naskah : Dra. Titi Mumfangati

Distribusi : Drs. Wahjudi Pantja Sunjata

Alamat Redaksi:

BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA YOGYAKARTA Jalan Brigjen Katamso No. 139 (Dalem Jayadipuran), Yogyakarta 55152

Telp. (0274) 373241 Fax. (0274) 381555 E-mail: [email protected]

PEDOMAN BAGI PENULIS JANTRA

1. Jantra menerima artikel hasil penelitian/kajian bidang sejarah dan budaya dalam bahasa Indonesia dan belum pernah diterbitkan dengan tema yang telah ditentukan pada setiap penerbitan.

2. Artikel yang diterbitkan melalui proses seleksi dan editing. Naskah yang masuk dan tidak diterbitkan akan dikembalikan kepada penulis.

3. Jumlah halaman setiap artikel 15-20 halaman, diketik 2 spasi huruf times new roman font 12, pada kertas ukuran kuarto, dengan margin atas 4 cm, kiri 4 cm, kanan 3 cm, dan bawah 3 cm.

4. Judul, abstrak, dan kata kunci dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Abstrak terdiri dari 100-125 kata diketik satu spasi, cetak miring (italic), berisi uraian masalah, metode, dan hasil penelitian/kajian, dengan kata kunci sebanyak 3 - 5 kata.

5. Judul harus informatif diketik dengan huruf kapital tebal (bold), maksimum 11 kata. Dewan redaksi berhak mengubah judul.

6. Nama penulis ditulis lengkap di bawah judul dilengkapi nama lembaga, alamat lembaga, dan alamat e-mail.

7. Penulisan artikel disajikan dalam bab-bab ditulis dengan huruf kapital, diawali dengan penomoran, misalnya: I. PENDAHULUAN, II. PEMBAHASAN, dan diakhiri III. PENUTUP. Pendahuluan, memuat latar belakang, permasalahan, tujuan, teori dan metode. Bab pembahasan berisi materi atau isi dengan judul sesuai topik, dengan subjudul disesuaikan, bisa disertai dengan tampilan gambar, foto, atau tabel maksimal 2. Penutup berisi kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA.

8. Penulisan kutipan:

a. Kutipan langsung, yaitu pendapat orang lain dalam suatu tulisan yang diambil sama seperti aslinya dan lebih dari tiga baris, ditulis tersendiri 1 spasi, terpisah dari uraian, diketik sejajar dengan awal paragraf.

b. Kutipan langsung kurang dari tiga baris ditulis menyatu dengan tubuh karangan, diberi tanda kutip.

c. Kutipan tidak langsung, kutipan yang ditulis dengan bahasa penulis sendiri, ditulis terpadu dalam tubuh karangan tanpa tanda kutip.

d. Mengutip ucapan secara langsung (pidato, ceramah, wawancara, dan sebagainya), menyesuaikan poin a, b, dan c.

9. Referensi sumber ditulis dalam catatan kaki (footnote) dengan susunan: Nama pengarang, Judul karangan. (Kota: Penerbit, tahun), hlm.

Contoh Buku:

¹ Parsudi Suparlan, Orang Sakai di Propinsi Riau. (Pekanbaru: Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Riau, 1995), hlm. 25.

Contoh artikel dalam sebuah buku:

² Koentjaraningrat, "Persepsi Tentang Kebudayaan Nasional," dalam Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan, Alfian (ed.), (Jakarta: UI, 1983), hlm. 20.

Contoh artikel dalam majalah:

³ Ki Wipra, "Wajang Punakawan," dalam Pandjangmas. No. 1 Th. IV. 31 Desember 1956, hlm. 16-17.

10. Penulisan Daftar Pustaka ditulis sebagai berikut:

Suparlan, P., 1995. Orang Sakai di Propinsi Riau. Pekanbaru: Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Riau: 1995.

Koentjaraningrat, 1983. "Persepsi Tentang Kebudayaan Nasional," dalam Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan, Alfian (ed.). Jakarta: UI.

Wipra, Ki., 1956. "Wajang Punakawan," dalam Pandjangmas. No. 1 Th. IV. 31 Desember.

11. Daftar Pustaka minimal 10 pustaka tertulis, dengan rincian 80 % terbitan 5 tahun terakhir dan dari sumber acuan primer.

12. Istilah lokal dan kata asing ditulis dengan huruf miring (italic).

13. Pengiriman artikel bisa melalui e-mail, pos dengan disertai CD, atau dikirim langsung dialamatkan kepada: Dewan Redaksi Jantra, Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, Jalan Brigjen Katamso No. 139, Yogyakarta 55152, Telp. (0274) 373241, Fax. (0274) 381555. E-mail: [email protected].

14. Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapatkan 3 eksemplar Jantra.

ISSN 1907-9605

771907 9605139