Untutan Akan Pendidikan Bermutu Semakin Hari Semakin Kuat

4
untutan akan pendidikan bermutu semakin hari semakin kuat. Fenomena ini muncul seiring dengan kondisi kebutuhan masyarakat yang berkembang demikian cepat. Tingginya tuntutan tersebut telah direspon oleh sebagian pimpinan lembaga pendidikan Islam dengan sikap yang rasional dan lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat secara luas. Sebagai pemimpin proses pendidikan di tingkat mikro, kepala sekolah mempunyai peran strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan demi mewujudkan sekolah-sekolah unggul yang diminati masyarakat. Sudah sewajarnya apabila kemudian muncul tuntutan agar para kepala sekolah meningkatkan kapasitas dirinya untuk mendongkrak mutu sekolah yang dipimpinnya. Mulyasa (2003) menegaskan bahwa ada kaitan yang erat antara kualitas kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan di sekolah sekolah, seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Berangkat dari pandangan tersebut, penulis terdorong untuk meneliti lebih lanjut tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di dua lembaga pendidikan dasar unggul di Malang. Kedua lembaga pendidikan dasar yang menjadi pilihan peneliti tersebut memiliki latar sejarah dan sistem organisasi yang berbeda. Keduanya adalah MIN Malang I dan SDI Surya Buana Malang. Fokus penelitian ini tertuju pada dua hal, yaitu: a) artikulasi visi, misi, dan nilai-nilai kepemimpinan kepala sekolah dan b) strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk menjawab fokus penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multikasus. Dengan rancangan ini, peneliti berharap keutuhan fenomena yang terjadi di kedua lembaga pendidikan tersebut dapat dipertahankan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: a) wawancara mendalam; b) observasi partisipan; dan c) studi dokumentasi. Data yang terkumpul melalui ketiga teknik tersebut diorganisasi, ditafsir, dan dianalisis secara berulang-ulang, selanjutnya dilakukan analisis lintas kasus guna menyusun konsep dan abstraksi temuan penelitian. Kredibilitas data dicek dengan

description

pendidikan

Transcript of Untutan Akan Pendidikan Bermutu Semakin Hari Semakin Kuat

Page 1: Untutan Akan Pendidikan Bermutu Semakin Hari Semakin Kuat

untutan akan pendidikan bermutu semakin hari semakin kuat. Fenomena ini muncul seiring dengan kondisi kebutuhan masyarakat yang berkembang demikian cepat. Tingginya tuntutan tersebut telah direspon oleh sebagian pimpinan lembaga pendidikan Islam dengan sikap yang rasional dan lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat secara luas. Sebagai pemimpin proses pendidikan di tingkat mikro, kepala sekolah mempunyai peran strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan demi mewujudkan sekolah-sekolah unggul yang diminati masyarakat.

Sudah sewajarnya apabila kemudian muncul tuntutan agar para kepala sekolah meningkatkan kapasitas dirinya untuk mendongkrak mutu sekolah yang dipimpinnya. Mulyasa (2003) menegaskan bahwa ada kaitan yang erat antara kualitas kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan di sekolah sekolah, seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik.

Berangkat dari pandangan tersebut, penulis terdorong untuk meneliti lebih lanjut tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di dua lembaga pendidikan dasar unggul di Malang. Kedua lembaga pendidikan dasar yang menjadi pilihan peneliti tersebut memiliki latar sejarah dan sistem organisasi yang berbeda. Keduanya adalah MIN Malang I dan SDI Surya Buana Malang.

Fokus penelitian ini tertuju pada dua hal, yaitu: a) artikulasi visi, misi, dan nilai-nilai kepemimpinan kepala sekolah dan b) strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk menjawab fokus penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multikasus. Dengan rancangan ini, peneliti berharap keutuhan fenomena yang terjadi di kedua lembaga pendidikan tersebut dapat dipertahankan.

Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: a) wawancara mendalam; b) observasi partisipan; dan c) studi dokumentasi. Data yang terkumpul melalui ketiga teknik tersebut diorganisasi, ditafsir, dan dianalisis secara berulang-ulang, selanjutnya dilakukan analisis lintas kasus guna menyusun konsep dan abstraksi temuan penelitian. Kredibilitas data dicek dengan prosedur triangulasi, pengecekan anggota, dan diskusi teman sejawat. Sedangkan ebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability) dilakukan oleh para pembimbing sebagai dependent auditor.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, kedua kepala sekolah sama-sama menjadikan visi sekolah sebagai alat untuk mengarahkan haluan dan tujuan sekolah. Keduanya juga sepakat untuk menjadikan misi sekolah sebagai penjabaran dari visi sekolah yang diharapkan dapat mendorongnya perilaku dan budaya yang unggul. Keduanya sama-sama berupaya menjadi misi sebagai pendorong untuk menggali potensi, kreasi, dan inovasi yang dimiliki warga sekolah demi terwujudnya tujuan sekolah. Tekait nilai kepemimpinan, kedua kepala sekolah sepakat menanamkan nilai-nilai unggul dan islami di sekolah untuk diyakini warga sekolah dan dimanifestasikan dalam perilaku sehari-hari sehingga dapat menumbuhkan budaya berprestasi di sekolah. Berikut urutan nilai yang mengemuka di MIN Malang I: a) Nilai Kompetisi dan Penghargaan, b) Nilai Kedisiplinan, c)Nilai Islami dan Ibadah, d) Nilai Keterbukaan, e) Keikhlasan dan Tanggung jawab, f) Nilai Keteladanan, dan g) Nilai Kekompakan dan Kebersamaan. Sedangkan nilai yang muncul di SDI Surya Buana adalah: 1) Nilai Islami dan Ibadah, 2) Nilai Keteladanan, 3) Nilai Dedikasi dan Usaha Maksimal, 4) Keikhlasan dan

Page 2: Untutan Akan Pendidikan Bermutu Semakin Hari Semakin Kuat

Tanggung jawab, 5) Nilai Kedisiplinan, 6) Nilai Kekompakan dan Kebersama, dan 7) Kesadaran. Kedua, kedua kepala sekolah sama-sama menerapkan Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan mendorong upaya-upaya kreatif guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan mengelaborasikan sumber-sumber belajar. Terhadap mutu kesiswaan, kedua kepala sekolah menyeleksi calon input sekolah dan membagi siswa atas tiga kelompok besar, yaitu: 1) berkualitas tinggi; 2) berkualitas sedang; dan 3) berkualitas rendah dan membaginya dalam kelas heterogen dengan menjadikan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sebagai penopang pembelajaran di kelas guna menghasilkan keluaran yang bermutu. Adapun terhadap guru dan karyawan, kedua kepala sekolah memberdayakan guru dan karyawan melalui kegiatan rutin dan dan temporal yang diisi dengan kegiatankegiatan pemberdayaan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Sedangkan pada sarana dan prasarana, kedua kepala sekolah berupaya melengkapi sarana dan prasarana yang kurang secara bertahap dengan skala prioritas.

Dari hasil penelitian, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: pertama, Dinas Pendidikan dan Kantor Departemen Agama Kota Malang disarankan: a) Dinas Pendidikan dan Departemen Agama Kota Malang hendaknya memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan; b) Departemen Agama Kota Malang hendaknya memberi otonomi kepada sekolah dengan sepenuh hati sesuai dengan konsep manajemen berbasis sekolah (school based management). Dengan otonomi tersebut, sekolah dapat lebih leluasa untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, sekaligus mendapat dukungan dan sumber daya dari para stake holders; c) Dinas Pendidikan Kota Malang hendaknya meningkatkan kontribusinya, terutama kontribusi material, terhadap sekolah swasta yang berupaya meningkatkan mutu pendidikannya dan telah menunjukkan prestasi-prestasinya.

Kedua, kepala sekolah disarankan: a) meskipun keunggulan dan prestasi telah menjadi tradisi warga sekolah, hal tersebut hendaknya disertai perhatian yang besar terhadap pengembangan potensi dan kepribadian dan sikap sosial anak; dan b) sekolah, khususnya SDI Surya Buana Malang, sudah saatnya melakukan penataan ulang dari segi fisik dan lingkungan sehingga kenyamanan belajar siswa dapat lebih dirasakan.

Ketiga, para pengelola lembaga pendidikan disarankan: a) para penyelenggara lembaga pendidikan hendaknya melakukan reorientasi dan perumusan kembali visi, misi, dan tujuan yang jelas. Dengan kejelasan visi, misi, dan tujuan lembaga, program dan perkembangan sekolah dapat dievaluasi; b) para penyelenggara lembaga pendidikan dapat mengadopsi nilai-nilai di kedua sekolah dalam penelitian ini. Dengan mengadopsi nilai-nilai tersebut semua perilaku dan kinerja warga sekolah memiliki landasan dan tujuan yang jelas; dan c) para penyelenggara lembaga pendidikan hendaknya lebih lebih komitmen dalam meningkatkan mutu sekolah karena mendapatkan amanah dari orang tua siswa. Mutu pendidikan secara akan sangat berpengaruh pada kualitas generasi dan bangsa ini di masa depan.

Keempat, peneliti lain yang berminat dengan topik penelitian ini dapat mengembangkan kembali untuk menggali aspek-aspek lain yang berkaitan dengan visi, misi, nilai, dan strategi kepemimpinan guna mewujudkan sekolah unggul baik di tingkat pendidikan dasar, lanjutan, atau bahkan pendidikan tinggi.