Untuk Ppt Home Visite

24
STATUS PENDERITA A. IDENTITAS PENDERITA Nama : An. A Umur : 10 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pelajar Sekolah Dasar Pendidikan : SD Kelas V Agama : Islam Alamat : Desa Gondang RT 10 / RW 03 Suku : Jawa Tanggal ke puskesmas : 17 / 03 / 2015 Tanggal Home Visit : 1. 31 / 03 / 2015. 2. 04 / 04 /2015. 3. 08/ 04 /2015 B. ANAMNESIS 1. Keluhan Utama : Panas 4 hari 2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien laki-laki umur 10 tahun, datang ke Puskesmas Porong dengan keluhan utama demam tinggi sejak 4 hari yang lalu. Demam bersifat naik perlahan-lahan dan memberat pada sore hari hingga malam hari, pagi hari demam turun tapi tidak seberat malam harinya, tetapi ketika demam turun pasien masih merasa sumer. Demam tidak

description

thypoid

Transcript of Untuk Ppt Home Visite

Page 1: Untuk Ppt Home Visite

STATUS PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA

Nama : An. A

Umur : 10 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pelajar Sekolah Dasar

Pendidikan : SD Kelas V

Agama : Islam

Alamat : Desa Gondang RT 10 / RW 03

Suku : Jawa

Tanggal ke puskesmas : 17 / 03 / 2015

Tanggal Home Visit : 1. 31 / 03 / 2015.

2. 04 / 04 /2015.

3. 08/ 04 /2015

B. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama : Panas 4 hari

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien laki-laki umur 10 tahun, datang ke Puskesmas Porong dengan keluhan

utama demam tinggi sejak 4 hari yang lalu. Demam bersifat naik perlahan-lahan dan

memberat pada sore hari hingga malam hari, pagi hari demam turun tapi tidak seberat

malam harinya, tetapi ketika demam turun pasien masih merasa sumer. Demam tidak

disertai dengan menggigil, tidak tetapi disertai keringat dingin, tidak mengigau dan

tidak ada penurunan kesadaran.

Pasien juga mengeluh sering pusing dan badan terasa lemas yang dialami

bersamaan dengan demam. pasien mengatakan tidak ada pilek, tidak ada batuk, tidak

ada nyeri menelan, tidak ada nyeri telinga. Pasien merasa mual, tapi tidak muntah.

Nafsu makan pasien juga menurun selama sakit.

Page 2: Untuk Ppt Home Visite

Pasien mengeluh mencret sejak 2 hari sebelum MRS. Frekuensi 2-3x/hari,

konsistensi cair, berwarna kuning, darah (-), lendir (-). Tidak dijumpai keluhan saat

buang air kecil. Pasien hanya minum obat penurun panas kemudian demam turun

namun kemudian demam naik lagi terutama mulai sore hari..

2 hari sebelum MRS Pasien ke klinik terdekat, Pasien dibawa ke dokter umum,

dan diberikan obat penurun panas serta obat mual, mual tidak berkurang setelah

minum obat, demam dirasa berkurang tetapi kembali tinggi terutama pada sore hari.

Pasien tidak timbul bercak-bercak kemerahan pada lengan bawah dan kaki, tidak ada

gusi berdarah, tidak ada mimisan.

1 hari sebelum MRS pasien tidak ada perbaikan sehingga keesokan harinya pasien

dibawa ke Puskesmas Porong.

Menurut Orang tua Pasien, dikeluarga dan lingkungan sekitar seperti tetangga

tidak ada yang menderita sakit seperti pasien, Pasien juga tidak memiliki riwayat

berpergian ke luar kota atau luar pulau sebelum terjadinya demam.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Di keluarga pasien ibu pasien juga pernah sakit seperti pasien.

5. Riwayat Kebiasaan

- Riwayat olahraga : -

- Riwayat merokok : -

- Riwayat alkohol : -

- Pasien mengisi waktu luang dengan bermain dengan teman di luar rumah.

- Pasien mengatakan suka jajan sembarangan di sekolah.

Page 3: Untuk Ppt Home Visite

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

Cukup, kesadaran compos mentis, GCS (E4V5M6), status gizi cukup

2. Tanda Vital dan status gizi

Tanda vital:

Nadi : 100 x/menit

Pernafasan: 22 x/menit

Suhu : 36,4 °C

Tensi : -

3. Status gizi (kurva BMI):

BB : 32 kg

TB : 136 cm

BMI : BB/TB(m2)= 32/1,85 = 17 → gizi cukup

Status gizi: cukup

4. Kulit

Warna: sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)

Kepala: bentuk normal, tidak ada luka, rambut tidak mudah

dicabut

5. Mata

Conjuctiva pucat (-), sklera ikterik (-/-), pupil (isokor 3mm/3mm), reflek kornea

(tidak dilakukan), warna kelopak (coklat kehitaman), radang/conjuctivitis/uveitis

(-/-/-)

Page 4: Untuk Ppt Home Visite

6. Hidung

Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),

hiperpigmentasi (-).

7. Mulut

Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi(-) tepi lidah

hiperemis (-), tremor (-)

8. Telinga

Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), keadaan cuping

telinga dalam batas normal

9. Tenggorokan

Tonsil membesar (-), faring hiperemis (-)

10. Leher

JVP meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran

kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)

11. Thoraks

Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)

- Pulmo: Statis (depan dan belakang)

suara tambahan rhonki (-/-), wheezing (-/-)

1. Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita adalah anak tunggal, yang hanya tinggal dengan kedua orangtua.

2. Riwayat Gizi

Page 5: Untuk Ppt Home Visite

Pasien makan sehari-harinya 3 kali dengan nasi setengah mangkok, sayur,

dan dengan lauk tahu, tempe,telur dan rutin mengkonsumsi susu.

11. Abdomen

I: dinding perut sejajar dengan dinding dada

A: peristaltik (+) normal

P: supel, nyeri tekan (+), H/L tidak teraba

P: timpani

12. Ekstremitas: palmar eritema (-/-)

Akral hangat : + +

+ +

Oedem : - -

- -

13. Sistem genetalia : dalam batas normal

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

- HB : 12,1 gr/dl

- Leukosit : 7.600 / µl

- Trombosit : 304.000 /µl

- Hematokrit : 36%

- Serologi Widal Test : - Salmonella typhi O : 1/300   

- Salmonella O paratyphi A: negatif     

- Salmonella typhi H : 1/300

- Salmonella H paratyphi A: negatif     

E. RESUME

Page 6: Untuk Ppt Home Visite

Pada anamnesis ditemukan :

Pasien laki-laki, 10 tahun, datang ke Puskesmas Porong dengan keluhan utama panas

tinggi 4 hari sebelum MRS

Pada RPS :

- 4 hari SMRS :

Demam tinggi, terutama pada sore hari

Sering pusing

Lemas

Mual

Nafsu makan menurun

- 2 hari sebelum MRS :

Mencret, frekuensi 2-3x/hari

Panas turun bila diberi obat penurun panas

- 1 hari SMRS : Pasien tidak ada perbaikan sehingga keesokan harinya pasien

dibawa ke Puskesmas Porong.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan :

Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Berat badan : 32 Kg

Tinggi badan : 132 cm

Berat badan ideal : 17

Status Gizi : cukup

Tanda-tanda vital :

- Nadi = 100 x/menit

- Pernapasan = 22 x/menit

Page 7: Untuk Ppt Home Visite

- Suhu = 36,4 °C

Pada Status Generalis

Status Generalis :

- Kulit : Sawo matang, pucat pada ujung-ujung ekstremitas

Abdomen

Palpasi : hepar tidak teraba, lien tidak teraba. Nyeri tekan di epigastrium.

Ektremitas : Tidak ada edema, akral hangat, tidak ada deformitas.

F. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS

1. Diagnosis Biologis : Demam Tifoid

2. Diagnosis Psikologis : -

3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya :

- Status ekonomi cukup

- Penyakit mengganggu aktivitas sehari-hari

- Kurangnya perhatian terhadap kebersihan

G.

A. Non Medikamentosa

- Tirah Baring

- Nutrisi yang cukup

- Diet rendah serat

B. Medikamentosa

- IVFD RL 14 tetes/ menit

- Inj Ranitidin 2 x 1

- Paracetamol 3 x 300 mg PO

H. FOLLOW UP

Nama : An. A

Diagnosa : Demam Tifoid

Page 8: Untuk Ppt Home Visite

No Tanggal Problem Vital Sign BB/TB/BMI Planning

1.

2.

04/04/15

08/04/15

Demam Tifoid

Demam Tifoid

Nadi: 100 x/m

RR: 22 x/m

Suhu: 36,4 °C

Nadi: 100 x/m

RR: 18 x/m

Suhu: 36,5 °C

BB = 32 kgTB = 132 cmBMI = 17 (cukup)

Edukasi keluarga

Edukasi keluarga

Diagnosis : Demam Tifoid

IDENTIFIKASI BERBAGAI FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri dari penderita, Ayah 44 tahun, ibu 42 tahun. Penderita tinggal

bersama kedua orangtuanya.

2. Fungsi Psikologis

An. A tinggal dengan kedua orangtuanya di rumah. Hubungan keluarga mereka

terjalin cukup baik dan cukup dekat antara satu dengan yang lain, begitu juga

dengan tetangga yang tinggal berdekatan dengan rumah penderita.

Permasalahan yang timbul dalam keluarga dipecahkan secara musyawarah dan

dicari jalan tengah, serta dibiasakan sikap saling tolong menolong baik fisik, mental.

3. Fungsi Sosial

Penderita adalah anak yang mudah bergaul dengan sekitar rumahnya. Dalam

kesehariannya penderita bergaul akrab dengan anak-anak disekitarnya seperti halnya

anggota masyarakat lainnya

4. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Penghasilan keluarga berasal dari ayah penderita yang bekerja wiraswasta,

total penghasilannya tidak tetap, sekitar 200 ribu/hari.

5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi

Page 9: Untuk Ppt Home Visite

Penderita masih bergantung kepada kedua orangtuanya dalam segala hal

B. APGAR SCORE

APGAR Ny.P Terhadap Keluarga Ser

ing/

selalu

Kad

ang-

kadang

Jara

ng/

tidak

A

A

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke

keluarga saya bila saya menghadapi

masalah

B

P

Saya puas dengan cara keluarga saya

membahas dan membagi masalah dengan

saya

G

G

Saya puas dengan cara keluarga saya

menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan kegiatan baru atau arah

hidup yang baru

A

A

Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan

merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian dll

R

R

Saya puas dengan cara keluarga saya

dan saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 10 fungsi keluarga dalam keadaan baik

Rata-rata APGAR dari keluarga An. A adalah 9. Hal ini menunjukkan bahwa

fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga An. A dalam keadaan baik. Hubungan antar

individu terjalin baik.

C. SCREEM

SUMBER PATHOLOGY K

ET

Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga

juga dengan saudara pertisipasi mereka dalam

-

Page 10: Untuk Ppt Home Visite

masyarakat cukup meskipun banyak keterbatasan.

Cultural Kepuasan atau kebanggan terhadap budaya baik,

hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik

dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi

budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-

acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran,dll.

Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan

kesopanan

-

Religius

Agama

menawarkan

pengalaman

spiritual yang

baik untuk

ketenangan

individu yang

tidak di

dapatkan dari

yang lain.

Pemahaman agama cukup dan penerapan ajaran

agama baik, hal ini dapat dilihat dari penderita sering

menjalankan sholat 5 waktu.

-

Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong menengah

kebawah, untuk kebutuhan primer sudah bisa

terpenuhi, meski belum mampu mencukupi

kebutuhan sekunder rencana ekonomi tidak

memadai, diperlukan skala prioritas untuk

pemenuhan kebutuhan hidup.

+

Edukasi Pendidikan anggota keluarga cukup memadai.

Kemampuan memperoleh dan memiliki fasilitas

pendidikan seperti buku-buku, koran cukup

-

Medical

Pelayanan

kesehatan

Tidak mampu membiayai pelayanan kesehatan

yang lebih baik. Dalam mencari pelayanan kesehatan

keluarga ini biasanya menggunakan kartu

-

Page 11: Untuk Ppt Home Visite

puskesmas

memberikan

perhatian khusus

terhadap kasus

penderita

jamkesmas.

Keterangan:

Ekonomi (+) artinya keluaga An. D masih menghadapi masalah dalam hal

perekonomian keluarga. Hal ini dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari

yang pas-pasan dan belum memenuhi kebutuhan sekunder dan tertiernya.

D. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Alamat lengkap : Desa Gondang RT 10 / RW 03

Bentuk keluarga : Nuclear Family

Diagram 1.Genogram Keluarga

Dibuat tanggal: 31 Maret 2015

Keterangan:

: Pasien

: Laki – laki

: Perempuan

Sumber informasi : Ny. H

E. Informasi Pola Interaksi Keluarga

Px

Px

Page 12: Untuk Ppt Home Visite

penderita

ibu penderita

Hubungan antara An. A dan Ny. H maupun Tn. B baik dan dekat. Dalam keluarga ini

tidak sampai terjadi konflik atau hubungan buruk antar anggota keluarga.

IDENTIFIKASI BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

A. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga

1. Faktor Perilaku Keluarga

2. Faktor Non Perilaku

B. Identifikasi Lingkungan Rumah

1. Gambaran Lingkungan

Penderita ini tinggal di sebuah rumah berukuran 6x10 m2.

KM

gudang Ruang Tamu KT.1 KT.2 Mushola sumur

Dapur

Teras Ruang TV + Kamar Makan

Page 13: Untuk Ppt Home Visite

DAFTAR MASALAH

1. Masalah aktif :

a. Demam Tifoid

2. Faktor resiko :

Sanitasi lingkungan

DIAGRAM PERMASALAHAN KESEHATAN PASIEN

(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan berbagai

faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)

An. A

Pengetahuan yang kurang tentang pemberantasan sumber penyakit

Daya tahan tubuh

-Kurangnya kesadaran hidup bersih

-Sering jajan sembarangan

-

Page 14: Untuk Ppt Home Visite

PATIENT MANAGEMENT

PATIENT CENTERED MANAGEMENT

1. Dukungan Psikologis

2. Penjelasan, Basic Konseling dan Pendidikan bagi keluarga pasien

3. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri

4. Pengobatan

5. Pencegahan dan Promosi kesehatan

A. PREVENSI DEMAM TIFOID

Pervensi demam tifoid pada keluarga lainya dengan memberi penjelasan tentang

penyakit, pnecegahan, pengobatan dan komplikasi dari demam tifoid.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Demam Tifoid

Tifus abdominalis (tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut yang biasanya

mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,

gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran.

Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhosa mempunyai sekurang-

kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O (somatic, terdiri zat kompleks

lipopolisakarida), antigen H (flagella) dan antigen Vi.

1. Distribusi penyakit:

a. Geografi dan musim

b. Jenis kelamin

c. Umur

Page 15: Untuk Ppt Home Visite

d. Epidemiologi

e. Pathogenesis dan Patofisiologi

B. Pengobatan

Pengobatan demam tifoid terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Perawatan

2. Diet

3. Obat

Obat-obatan antimikroba yang sering dipergunakan, ialah:

a. Kloramfenikol

b. Tiamfenikol

c. Ko-trimoksazol (Kombinasi Trimetoprim dan Sulfametoksazol)

d. Ampisilin dan Amoksisilin

e. Sefalosporin Generasi Ketiga

f. Fluorokinolon

C. Drug Related Problems (DRPs)

Drug Related Problems (DRPs) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang dialami oleh pasien yang mana melibatkan atau diduga melibatkan terapi

obat dan berpotensi bertentangan terhadap hasil yang diinginkan pasien.

Beberapa masalah dalam kajian DRPs dapat ditunjukkan oleh kemungkinan

penyebab DRPs di bawah ini :

1. Permasalahan Terapi

a. Butuh Obat (need for additional drug)

Page 16: Untuk Ppt Home Visite

b. Tidak Perlu Obat (unnecessary drug)

2. Permasalahan Dosis

Permasalahan dosis meliputi:

a. Dosis kurang (inadequate dosage)

b. Dosis lebih (over dosage)

D. Farmakoekonomi

farmakoekonomi diartikan sebagai sistem yang terdiri dari identifikasi,

pengukuran dan pembandingan dari harga, resiko, keuntungan program atau pelayanan

dengan memilih alternatif produk yang lebih efektif dan efisien dari berbagai perspektif.

Dari definisi diatas farmakoekonomi tidak lepas dari beberapa acuan dalam

pengambilan keputusan penyediaan obat, yaitu:

1. Perspektif pasien

2. Perspektif penyedia

3. Perspektif pembayar

4. Perspektif masyarakat

E. Aspek Pencegahan dan Pengendalian Tifoid

Ada 3 pilar strategis yang menjadi program pencegahan yakni:

1. Mengobati secara sempurna pasien dan karier tifoid.

2. Mengatasi faktor-faktor yang berperan terhadap rantai penularan.

3. Perlindungan dini agar tidak tertular.

Beberapa kegiatan dalam aspek pencegahan dan pengendalian tifoid, antara lain:

1. Langkah-langkah stategis pencegahan karier, relaps dan resistensi tifoid.

2. Perbaikan sanitasi lingkungan

Page 17: Untuk Ppt Home Visite

3. Peningkatan Higiene Makanan dan Minuman

4. Peningkatan Higiene Perorangan

5. Pencegahan dengan Imunisasi.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Segi Biologis

- An. A (10 th), menderita demam tifoid.

- Status gizi baik

- Rumah dan lingkungan sekitar keluarga An. A baik

2. Segi Fisik

- Hubungan antara anggota dan anggota masyarakat yang terjalin cukup akrab,

harmonis, dan hangat.

- Pengetahuan tentang demam tifoid masih kurang, yang berhubungan tingkat

pendidikan yang rendah.

- Tingkat mengkonsumsi obat baik dan mendukung untuk penyembuhan penyakit

tersebut.

3. Segi Psikologis

- Problem ekonomi tidaklah terlalu berpengaruh dalam keluarga ini karena

pendapatan di keluarga ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan primer

sehari-hari.

4. Segi Sosial

Page 18: Untuk Ppt Home Visite

- Kebersihan rumah dan lingkungan sekitar keluarga An. A baik.

B. SARAN

Untuk masalah medis demam tifoid dilakukan langkah-langkah:

- Preventif : Menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan sanitasi lingkungan

rumah dan sekitar.

- Promotif : Memberikan edukasi penderita dan keluarga

mengenai demam tifoid dan cara pengelolaan pola hidup oleh

petugas kesehatan atau dokter yang menangani.

- Kuratif : Saat ini penderita sudah sehat...

- Rehabilitatif : Mempertahankan kondisi kesehatan tubuh