Untuk Poster
-
Upload
meidikawulandari -
Category
Documents
-
view
8 -
download
5
description
Transcript of Untuk Poster
1. Judul dan penulis
Asthma Control Test (ACT) : Pentingnya Mengetahui Perubahan Tingkat Kontrol Asma Secara Mandiri bagi Penderita Asma
Kelompok: B-3
Nindya Primadhita 1102012196
Petrafredinosa Hadriansyah 1102011206
Tiara Fyndidji Puteri 1102013284
Muthiah Chairunnisah 1102013189
Suci Rahayu 1102013281
Silvi Nadia 1102013272
Rezky Dwiputra Felany 1102013248
Nadya Noor Mulya Putri 1102013204
Meidika Wulandari 1102013166
2. Abstrak Asma adalah penyakit dengan spekrum gejala yang luas dan gejala yang sering dilaporkan pasien kepada dokter sangat beragam, tergantung dari persepsi masing-masing pasien. Pendekatan terbaru dalam penatalaksanaan pasien asma yaitu pasien dapat hidup bebas tanpa terganggu oleh gejala penyakitnya. Maka dibutuhkan sebuah instrument yang dapat menyamakan persepsi antara pasien dokter agar penanganan yang diberikan tepat dan adekuat. Tujuan dari pembuatan poster ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan ACT secara mandiri oleh pasien asma untuk mendeteksi perubahan tingkat kontrol asmanya serta peranan faktor resiko terhadap perubahan tingkat control asma.
3. Pendahuluan
Asma merupakan suatu penyakit obstruksi saluran nafas yang dapat mengenai mereka yang memiliki faktor resiko. Penyakit ini mempunyai spektrum gejala klinis yang bervariasi mulai dari ringan hanya berupa batuk, sampai berat berupa serangan yang mengancam jiwa. Keluhan yang sering dilaporkan pasien kepada dokter beragam, tergantung persepsi masing-masing pasien. Pendekatan terbaru dalam penatalaksanaan pasien asma adalah menjaga agar pasien tetap berada dalam keadaan asma yang terkontrol total, yaitu pasien dapat hidup bebas tanpa terganggu oleh penyakitnya. Adanya pemahaman yang beragam tentang gejala asma menyebabkan sulitnya pengontrolan terhadap perburukan yang mulai terjadi pada pasien. Poster ini ditujukan sebagai promotif akan pentingnya ACT sebagai alat identifikasi perubahan tingkat control asma bagi pasien, sehingga diharapkan pasien dapat melakukannya secara mandiri.
4. TujuanMengetahui efektifitas penggunaan ACT secara mandiri oleh pasien asma untuk mendeteksi perubahan tingkat kontrol asmanya serta Mengetahui peranan faktor resiko terhadap perubahan tingkat control asma.
5. PembahasanAsthma Control Test merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kontrol asma pada pasien dan dianjurkan pemakaiannya. Alat ini sangat sederhana dan mudah karena berisi 5 buah pertanyaan yang harus diisi oleh penderita, kemudian diberikan skor pada tiap jawaban pertanyaan dengan nilai skor 1 sampai dengan 5. Keuntungan lain dari penggunaan ACT ini adalah dapat meningkatkan kualitas komunikasi antara dokter dan pasien karena pertanyaan pada ACT jelas dan konsisten, sehingga pasien lebih terbuka dan dapat menjawab pertanyaan dengan jujur. Validitas dari ACT dapat ditingkatkan dengan menggunakan spirometri serta penilaian ahli. Tingkat sensitifitas ACT adalah 68,4% dan spesifisitas 76,2%.
Penggunaan ACT cukup efektif dalam mendeteksi perubahan tingkat kontrol asma pasien secara mandiri karena tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan pasien, derajat keparahan asma, tingkat pengetahuan awal pasien
terhadap penyakit asma serta lama menderita asma. Dalam penyamaan persepsi, didapatkan perbedaan deteksi perubahan tingkat kontrol asma antara dokter dan pasien bulan 1 dan kedua terlihat peningkatan nilai, kemampuan pasien dalam mendeteksi secara mandiri tingkat kontrol asmanya semakin baik. Artinya, dengan penggunaan ACT, persepsi antara pasien dan dokter cukup dapat tersamakan.
(Yessy Susanty Sabr, dkk., 2014)
DENGAN ACT PASIEN DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN SECARA MANDIRI DALAM MENDETEKSI
PERBURUKAN TINGKAT KONTROL ASMANYA
PERUBAHAN TERAPI YANG DIBUTUHKAN PASIEN DAPAT DENGAN CEPAT DILAKUKAN
EKSASERBASI ASMA DAPAT DICEGAH
MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN PENDERITA ASMA
Salah satu mencegah eksaserbasi ialah dengan menghindari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap resiko kekambuhan pasien. Faktor yang dimaksud adalah riwayat keluarga, asap rokok, binatang peliharaan, jenis makanan, rutinintas membersihkan perabot rumah tangga dan adanya perubahan cuaca mempengaruhi terjadinya kekambuhan Asma.
(Fitri aini, dkk., 2011)
Terbukti dalam riset, dengan berjalannya waktu jumlah faktor risiko yang berhubungan dengan tingkat kontrol asma semakin berkurang, hal ini kemungkinan berhubungan dengan semakin membaiknya tingkat kontrol asma pada pasien-pasien dalam penelitian ini. Hal ini bisa diartikan bahwa pasien semakin mampu mengontrol faktor risiko yang ada sehingga jumlah faktor risiko yang menyebabkan perburukan terhadap asmanya semakin bisa ditekan.
(Samsul Afandi, dkk., 2013)
6. Kesimpulan- Penggunaan ACT cukup efektif dalam mendeteksi perubahan tingkat kontrol asma- Pasien semakin mampu mengontrol faktor risiko yang ada sehingga jumlah faktor risiko yang
menyebabkan perburukan terhadap asmanya semakin bisa ditekan
7. Daftar Pustaka
Samsul Afandi, Faisal Yunus, Sita Andarini, dkk.Tingkat Kontrol Pasien Asma di Rumah Sakit Persahabatan Berdasarkan Asthma Control Test Beserta Hubungannya dengan Tingkat Morbiditas dan Faktor Risiko. Studi Longitudinal di Poli Rawat Jalan Selama Satu Tahun. J Respir Indo Vol. 33, No. 4, Oktober 2013.Yessy Susanty Sabri, Yusrizal Chan. Penggunaan Asthma Control Test (ACT) secara Mandiri oleh Pasien untuk Mendeteksi Perubahan Tingkat Kontrol Asmanya. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3).
8. Ucapan Terima KasihTerima kasih kepada Universitas YARSI, dr. Hj Ulfahimayati selaku coordinator blok respirasi, dan segenap dosen
Serta Samsul Afandi, Faisal Yunus, Sita Andarini, Yessy Susanty Sabri, Yusrizal Chan sebagai jurnalis yang telah memberikan sumbangsih yang besar dalam pembuatan poster ini.