UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

56
PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PAKERTI) DANA ITS 2020 PENYUSUNAN MODEL BAYESIAN SEQUENTIAL INSPECTION GAME UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN Tim Peneliti: 1. Erwin Widodo (Teknik dan Sistem Industri/Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem/ITS) 2. Lukmandono (Teknik Industri/Teknologi Industri/ITATS) 3. Oryza Akbar R (Teknik dan Sistem Industri/Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem/ITS) DIREKTORAT PENELITAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2020

Transcript of UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

Page 1: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

PROPOSAL

PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PAKERTI)

DANA ITS 2020

PENYUSUNAN MODEL BAYESIAN SEQUENTIAL INSPECTION GAME

UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

Tim Peneliti:

1. Erwin Widodo (Teknik dan Sistem Industri/Teknologi Industri dan Rekayasa

Sistem/ITS)

2. Lukmandono (Teknik Industri/Teknologi Industri/ITATS)

3. Oryza Akbar R (Teknik dan Sistem Industri/Teknologi Industri dan Rekayasa

Sistem/ITS)

DIREKTORAT PENELITAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2020

Page 2: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

ii

PROPOSAL TESIS

TESIS – TI 85401

PENDEKATAN INSPECTION GAME UNTUK EVALUASI

(KPR)

ORYZA AKBAR ROCHMADHAN NRP.02411850020001

Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Erwin Widodo, ST., M.Eng.

Departemen Teknik Sistem dan Industri

Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2020

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Page 3: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ..................................................................................................vii

BAB 1 RINGKASAN...............................................................................................1

BAB 2 LATAR BELAKANG ..................................................................................3

2.1 Rumusan Masalah................................................................................... 6

2.2 Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

2.3 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

2.4 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 7

2.4.1 Batasan ........................................................................................ 7

2.4.2 Asumsi ........................................................................................ 7

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................9

5Cs Principle .......................................................................................... 9

Game Theory ........................................................................................ 10

Inspection Game ................................................................................... 12

Bayesian Game ..................................................................................... 14

Penelitian Terkait .................................................................................. 16

Roadmap Penelitian .............................................................................. 19

BAB 4 METODE...................................................................................................21

4.1 Alur Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 21

4.2 Tahap Inisiasi ........................................................................................ 22

Page 4: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

iv

4.3 Tahap Penyusunan Model .................................................................... 22

4.3.1 Identifikasi Situasi Permasalahan ............................................. 23

4.3.2 Identifikasi Variabel Permasalahan .......................................... 23

4.3.3 Formulasi Payoff tiap Player .................................................... 24

4.3.4 Penyusunan Model Bayesian Sequential Inspection Game ...... 24

4.3.5 Sintesis Bayesian-Nash Equilibrium ........................................ 24

4.4 Tahap Analisis Model ........................................................................... 24

4.5 Tahap Kesimpulan dan Saran ............................................................... 25

4.6 Pembagian Tugas .................................................................................. 25

BAB 5 JADWAL dan ANGGARAN .....................................................................27

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................29

LAMPIRAN ...........................................................................................................30

Page 5: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Bayesian Game ...................................................................... 15

Gambar 3.2 Model Ekstensif dari Bayesian Game ............................................... 16

Gambar 4.1 Flowchart Pelaksanaan Penelitian .................................................... 21

Gambar 4.2 Flowchart Pelaksanaan Penelitian (lanjutan) .................................... 22

Page 6: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

vi

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 7: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kredit Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank (dalam miliar)... 3

Tabel 2.2 Nilai Kredit Modal Kerja dan NPL (dalam miliar) ................................. 4

Tabel 4.1 Pembagian Tugas .................................................................................. 25

Tabel 5.1 Timeline Pengerjaan Penelitian ............................................................. 27

Tabel 5.2 Anggaran Biaya Penelitian ....................................................................28

Page 8: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

viii

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 9: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

1

BAB 1

RINGKASAN

Non performing loan (NPL) merupakan suatu permasalahan kolektabilitas

kredit yang sering dihadapi oleh pemberi pinjaman. Menurut data dari Otoritas Jasa

Keuangan, selama lima tahun terakhir nilai NPL untuk kredit modal kerja

mengalami rata-rata kenaikan sebesar 11,82%. Salah satu penyebab terjadinya NPL

adalah ketidakmauan debitur dalam membayar pokok dan bunga pinjaman sesuai

dengan waktu yang telah disepakati berasama. Pola perilaku debitur ini yang coba

diteliti dengan pendekatan inspection game. Model inspection game yang

dikembangkan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya

NPL dengan mencari bayesian-nash equilibrium dari game yang dimainkan.

Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab NPL, selanjutnya dicari strategi yang

tepat untuk dapat meminimasi terjadinya NPL.

Penelitian ini fokus pada penyusunan model bayesian sequential

inspection game untuk permasalahan NPL yang diawali dengan identifikasi

variabel permasalahan, formulasi matematis payoff, penyusunan model inspection

game, dan sintesis bayesian-nash equilibrium. Setelah model berhasil disusun,

langkah selanjutnya adalah menganalisis model untuk mendapat faktor-faktor

penyebab terjadinya NPL dan strategi untuk meminimasi NPL.

Hasil dari penelitian ini akan dipublikasikan pada International Journal of

Game Theory pada tahun 2020.

Kata kunci: bayesian-nash equilibrium, inspection game, non performing loan

Page 10: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

2

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 11: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

3

BAB 2

LATAR BELAKANG

Persaingan di dalam dunia bisnis semakin ketat sehingga perlu dilakukan

banyak usaha yang tepat agar dapat memenangkan persaingan. Usaha-usaha yang

dilakukan tidak hanya berpusat pada eksternal melainkan juga perlu

mengoptimalkan strategi di internal. Salah satunya adalah Supply Chain Finance

(SCF). Menurut [1], SCF adalah kombinasi dari pembiayaan perdagangan yang

disediakan oleh lembaga keuangan, vendor pihak ketiga, atau korporasi itu sendiri,

dengan platform teknologi yang menyatukan mitra dagang dan lembaga keuangan

secara elektronik dan menyediakan pembiayaan berdasarkan satu atau beberapa

peristiwa rantai pasok. Bentuk pembiayaan ini dapat berupa kredit jangka pendek

atau panjang.

Kredit merupakan salah satu instrumen penting bagi perbankan untuk

mencetak profit. Selama lima tahun terakhir, tahun 2015-2019, data perkreditan di

Indonesia menunjukkan trend naik. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan total

kredit yang dikeluarkan oleh Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank

mengalami rata-rata kenaikan sebesar 8.03%, dengan rincian kenaikan untuk kredit

modal usaha sebesar 7,32%, kredit investasi sebesar 8,77%, dan kredit konsumsi

sebesar 8,70%. Rincian nominal untuk tiap kredit disajikan pada Tabel 2.1 di bawah

ini.

Tabel 2.1 Kredit Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank (dalam miliar)

2015 2016 2017 2018 Nov 2019

Modal Kerja Rp 1.916.256 Rp 2.049.098 Rp 2.222.823 Rp 2.512.476 Rp 2.534.003

Investasi Rp 1.035.889 Rp 1.125.467 Rp 1.179.728 Rp 1.272.692 Rp 1.447.226

Konsumsi Rp 1.105.759 Rp 1.202.630 Rp 1.335.393 Rp 1.454.714 Rp 1.542.951

Total Kredit Rp 4.057.904 Rp 4.377.195 Rp 4.737.944 Rp 5.239.882 Rp 5.524.180

Sumber: (Otoritas Jasa Keuangan, 2020)

Kenaikan total kredit yang diberikan tidak selalu membawa kabar baik

bagi pihak perbankan. Selain dampak positif berupa kenaikan profit, kredit yang

diberikan kepada pihak lain (debitur) dapat berpotensi mengalami permasalahan

kolektabilitas. Kredit yang mengalami permasalahan kolektabilitas biasa disebut

dengan non performing loan (NPL). Non performing loan (NPL) merupakan

portofolio kredit yang termasuk dalam kategori kurang lancar (sub-standard),

Page 12: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

4

diragukan (doubtful), dan macet (loss) [2]. Selama kurun waktu yang sama, non

performing loan (NPL) juga menunjukkan trend naik. Informasi mengenai non

performing loan (NPL) disajikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Grafik Nilai NPL Kredit Bank Umum kepada Pihak Ketiga

bukan Bank (dalam miliar)

Data yang menunjukkan nilai kredit yang diberikan dan besar NPL pada

kredit modal kerja disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Nilai Kredit Modal Kerja dan NPL (dalam miliar)

2015 2016 2017 2018 Nov 2019

KPR Rp 1.916.256 Rp 2.049.098 Rp 2.222.823 Rp 2.512.476 Rp 2.534.003

NPL Rp 57.302 Rp 73.591 Rp 70.732 Rp 70.785 Rp 86.846

Sumber: (Otoritas Jasa Keuangan, 2020)

Tabel 2.2 menunjukkan nilai NPL pada kredit modal kerja yang diberikan

tiap tahunnya mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikan sebesar 11,81%.

Penyebab terjadinya NPL dapat digolongkan menjadi dua faktor utama, yakni

ketidakmampuan atau ketidakmauan debitur dalam membayar pokok dan bunga

pinjaman. Pihak kreditur selalu mengupayakan berbagai cara untuk meminimasi

terjadinya NPL. Mulai dari usaha dalam menyeleksi kelayakan debitur untuk diberi

pinjaman, hingga upaya membuat strategi-strategi yang bertujuan untuk mencegah

tendensi debitur dalam melakukan NPL. Upaya seleksi kelayakan dan juga strategi

dalam meminimasi risiko NPL merupakan salah satu bentuk permasalahan

pengambilan keputusan

Rp-

Rp20.000

Rp40.000

Rp60.000

Rp80.000

Rp100.000

Rp120.000

Rp140.000

Rp160.000

Rp180.000

2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 N O V 2 0 1 9

Modal Kerja Investasi Konsumsi Total Kredit

Page 13: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

5

Pada kasus perkreditan, dapat ditemukan model optimasi tanpa pembatas

dengan fungsi tujuan berupa credit score untuk membantu memilih portofolio

kredit yang terbaik. Salah satu penelitian mengenai credit scoring dilakukan oleh

[3] menjelaskan cara perhitungan credit score dengan memberikan penilaian

berdasarkan posisi variabel pada level kuartilnya. Metode lain seperti statistik

inferensia juga banyak dikembangkan untuk mengevaluasi kelayakan debitur

dengan prinsip klasifikasi dan klastering. Beberapa penelitian yang menerapkan

metode itu antara lain: feature selection algorithms and ensemble learning

classifiers [4] advance support vector machine [5] dan multi-objective soft

subspace clustering algorithm [6]. Penelitian yang telah disebutkan, berfokus pada

evaluasi kelayakan portofolio debitur. Metode-metode yang diusulkan hanya

mampu menjawab permasalahan penyebab NPL untuk kategori kemampuan

debitur dalam mengembalikan kredit yang diberikan. Faktor-faktor yang

menyebabkan seorang debitur melakukan NPL tidak dapat terakomodasi pada

model optimasi dan statistik inferensia. Penelitian lain yang menggunakan

pendekatan game theory untuk analisis perilaku kredit pada perusahaan kecil dan

menengah [7] mampu menemukan salah satu faktor yang dapat menekan risiko

NPL. Temuan pada penelitian [7] menunjukkan kapabilitas game theory dalam

mengungkap faktor tersembunyi yang tidak dapat diungkap oleh metode lain. Hal

ini mendorong penelitian ini untuk lebih menggali model-model game theory yang

dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan NPL.

Model lain dari game theory yang akan dikembangkan untuk mengatasi

permasalahan NPL pada penelitian ini adalah inspection game. Inspection game

merupakan sebuah model matematika dari suatu kondisi dimana salah satu player

melakukan inspeksi, biasa disebut inspector untuk mengawasi player lain

(inspectee) agar tetap menaati peraturan yang berlaku [8]. Alasan yang mendasari

dipilihnya inspection game untuk dikembangkan pada penelitian ini antara lain

kesamaan kondisi pada pengambil keputusan dimana kreditur dapat bertindak

sebagai inspector dan debitur sebagai inspectee, selain itu karena temuan pada

beberapa penelitian tentang inspection game pada sektor lain yang dapat

mengungkap faktor-faktor yang mendorong salah satu player (inspectee) untuk

melakukan pelanggaran.

Page 14: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

6

Kembali pada permasalahan NPL, beberapa penelitian yang telah

disebutkan mayoritas berfokus pada prediksi mengenai kelayakan portofolio

debitur, dan baru pada metode game theory yang mengangkat faktor penyebab

terjadi NPL dan langkah apa yang harus ditempuh agara dapat menekan terjadinya

NPL. Alasan kuat yang melatar-belakangi penelitian ini adalah karakteristik alami

dari permasalahan NPL yang terjadi secara sekuensial dan periodikal, dimana

model [7] masih mengasumsikan kejadian bersifat simultan dan pada satu titik

waktu. Alasan lain adalah salah satu penyebab terjadinya NPL, yakni ketidakmauan

debitur dalam membayar cicilan, yang mana diketahui payoff yang akan debitur

dapat bernilai negatif karena penalti yang akan diberlakukan. Berdasarkan alasan-

alasan tersebut penelitian ini mengembangkan suatu model sequential inspection

game yang digabungkan dengan teori peluang sebagai representasi fenomena

ketidakmauan debitur dalam membayar yang selanjutnya dicari kondisi bayesian-

nash equilibrium dari model game yang dibuat agar dapat mengetahui faktor-faktor

yang memengaruhi terjadinya NPL.

Penelitian ini menjadi penting dilakukan karena berkaitan dengan

roadmap topik penelitian Pusat Penelitian Manufaktur, Transportasi dan Logistik

mengenai pembiayaan dalam rangkaian perusahaan yang berada pada suatu rantai

pasok dengan sistem SCF. Model inspection game yang dikembangkan dapat

menjadi alat pengelolaan manajemen risiko keuangan dalam satu rantai pasok. Serta

memberi suatu gambaran kelayakan bagi lembaga keuangan untuk dapat memberi

suntikan dana ke perusahaan-perusahaan yang ada pada rantai pasok.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan

dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan bayesian sequential

inspection game untuk mengidentifikasi, menganalasis, dan mengantisipasi faktor-

faktor penyebab non performing loan.

2.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dicapai adalah sebagai berikut:

1 Mengembangan model bayesian sequential inspection game.

2 Menemukan faktor penyebab non performing loan (NPL).

Page 15: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

7

3 Menemukan strategi yang dapat meminimasi non performing loan

(NPL).

4 Meningkatkan kolektabilitas portofolio kredit.

2.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya non performing loan

(NPL).

2. Mengurangi risiko dari non performing loan (NPL).

3. Memperlancar cash flow kreditur.

4. Memberi wawasan baru mengenai inspection game di sektor finansial

2.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari dua elemen, yakni batasan dan

asumsi yang digunakan dalam penelitian. Berikut merupakan batasan dan asumsi

penelitian:

2.4.1 Batasan

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis kredit yang dianalisis adalah kredit modal kerja.

2. Permasalahan yang menjadi fokus bahasan adalah kasus dimana

debitur tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran.

3. Tipe suku bunga yang dipakai adalah suku bunga flat.

2.4.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah asumsi dasar

mengenai game theory:

1. Pihak analis risiko kredit sebagai inspector dan debitur sebagai

inspectee.

Page 16: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

8

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 17: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

9

BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir. Adapun teori-teori yang akan

digunakan untuk mendukung penelitian tugas akhir ini adalah teori-teori yang

bersifat umum sampai dengan teori-teori yang bersifat spesifik. Teori-teori yang

menjadi landasan penelitian ini adalah 5Cs Principle, game theory, inspection

game, bayesian game.

5Cs Principle

Proses penyeleksian pengajuan lamaran kredit memiliki acuan prinsip

yang harus diperiksa secara menyeluruh dan dipastikan baik agar pihak pemberi

pinjaman mendapatkan gambaran mengenai peminjam [2]. Selain itu, hal ini

bertujuan agar proses berjalan dengan baik dan minim risiko. Prinsip tersebut

memiliki sebutan 5 C, yaitu sebagai berikut :

Character (kepribadian/watak)

Pihak pemberi pinjaman dapat melakukan evaluasi terhadap debitur,

dengan menilai latar belakang pribadi maupun latar belakang pekerjaan. Kriteria

yang dapat dinilai adalah: sifat, watak, gaya hidup, hobi, keadaan keluarga, serta

kecenderungan perilaku. Character merupakan ukuran kemauan nasabah untuk

membayar kredit.

Capacity (kemampuan)

Nasabah yang mengajukan pinjaman tentunya memiliki sumber-sumber

pendapatan yang akan digunakan untuk membayar kredit. Pihak pemberi pinjaman

akan menilai debitur dalam membayar pinjaman berdasarkan kemampuannya

mengelola bisnis serta kemampuan mencari laba untuk dijadikan sumber

pendapatan. Semakin besar sumber pendapatan, semakin besar kemampuan untuk

membayar kredit.

Page 18: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

10

Capital (modal)

Kreditur tidak pernah memberi pinjaman modal 100% untuk nasabah, oleh

karena itu pihak peminjaman memiliki sumber pembiayaan lain. Capital digunakan

untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah.

Collateral (jaminan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon debitur baik dalam bentuk fisik

maupun nonfisik. Nilai apraisal dari jaminan sebaiknya lebih besar dari nilai kredit

yang dipinjamkan. Status keabsahan jaminan juga telah harus diteliti agar jika

terjadi suatu masalah, jaminan dapat digunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan

adalah sebagai mitigasi risiko kerugian yang dapat dialami oleh kreditur.

Condition of Economic (kondisi ekonomi)

Penilaian kredit hendaknya juga melibatkan penilaian kondisi ekonomi

sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Kondisi

perekonomian yang kurang stabil dapat menjadi alasan untuk tidak memberikan

kredit.

Game Theory

Teori permainan atau yang biasa disebut dengan game theory merupakan

sebuah metodologi penyelesaian situasi persaingan atau konflik antar pihak dengan

pendekatan matematis untuk merumuskan sebuah keputusan secara interaktif.

Pengambil keputusan dalam game theory melibatkan lebih dari satu pengambil

keputusan (decision maker). Di dalam game theory, decision maker biasa disebut

dengan player. Setiap player memiliki tujuan masing-masing, dimana implikasi

dari setiap keputusan memengaruhi hasil untuk semua player. Aktivitas yang saling

terkait inilah yang menjadi faktor pembeda game theory dengan teori keputusan

standar, yang fokus utamanya hanya melibatkan satu pengambil keputusan. Setiap

player dapat memiliki banyak pilihan strategi yang dapat diterapkan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

Seperti disiplin ilmu lainnya, game theory memiliki istilah-istilah

tersendiri untuk komponen-komponenya. Beberapa komponen – komponen dari

game theory menurut [9] adalah sebagai berikut:

Page 19: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

11

Games: Situasi interaktif dan strtegis dimana terdapat konflik dan kerja

sama antar pemain.

Player: Pengambil keputusan didalam game. Player dapat berupa

individu atau kelompok.

Strategies: Keseluruhan kemungkinan keputusan yang dapat diambil

oleh pemain dalam game.

Payoff value: Hasil yang didapat dari keputusan yang dipilih bersama

oleh pemain dalam game.

Asumsi dasar didalam game theory adalah semua player bersifat rasional,

dalam arti setiap player memaksimalkan usaha mereka untuk mendapatkan hasil

yang paling baik. Jumlah player dalam game theory dibagi menjadi dua jenis yaitu

two person game dimana permainan diikuti oleh sepasang atau dua orang player

dan N-person game dimana permainan diikuti oleh lebih dari dua player.

Game theory dapat dibagi menjadi dua grup utama, yakni noncooperative

games dan cooperative games.

1. Noncooperative Games

Noncooperative Games merupakan tipe permainan yang tidak terjadi

negosiasi ataupun mediasi antar player dalam menentukan keputusan dari alternatif

strategi yang dimiliki. Tiap player memutuskan strategi yang digunakan secara

independen satu sama lain.

2. Cooperative Games

Cooperative Games adalah tipe permainan yang mengakomodasi

terjadinya kemungkinan semua pemain akan melakukan koordinasi atau mediasi

dalam menentukan strategi yang terbaik untuk semua pihak. Aktivitas kooperasi

dapat menyebabkan strategi yang dihasilkan tidak optimal karena terjadi

penyesuaian tertentu yang dilakukan kedua pihak.

Terdapat dua jenis tipe game dalam game theory berdasarkan jumlah

pembayaran atau nilai permainannya, yaitu:

1. Zero Sum Games

Zero Sum Games adalah tipe permainan yang menggambarkan jumlah

keuntungan yang diterima oleh Player 1 akan berjumlah sama dengan kerugian

yang dirasakan oleh Player 2 dan sebaliknya. Atau, jika angka keduanya pada

Page 20: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

12

matrix payoff jika dijumlahkan bernilai 0. Salah satu permainan yang bersifat zero

sum games adalah permainan kartu poker dimana jumlah uang yang diterima

pemenang sama dengan jumlah uang yang dikeluarkan oleh Player yang kalah.

2. Non Zero Sum Games

Non Zero Sum Games adalah tipe permainan yang menggambarkan jumlah

keuntungan yang diterima oleh Player 1 tidak selalu berjumlah sama dengan

kerugian yang dirasakan oleh Player 2 dan sebaliknya. Tipe permainan seperti ini

adalah tipe permainan yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari karena

keputusannya bersifat dinamis dimana bisa saja jika memilih pasangan strategi

tertentu keduanya akan menerima keuntungan atau keduanya merasakan kerugian.

Biasanya, tipe permainan yang digolongkan ke dalam non zero sum games

merupakan permainan yang bersifat kompetitif dan tidak memiliki satu strategi

optimal atau menggunakan mixed strategy. Penulisan nilai payoff di dalam matrix

payoff akan ditulis dengan notasi (a,b) dimana a merupakan keuntungan untuk

Player 1 dan b merupakan keuntungan untuk Player 2.

Inspection Game

Inspection Game awalnya diusulkan oleh [10] untuk menjabarkan

kesalahan berpikir pada beberapa kasus dalam teori pengambilan keputusan. Pada

kasus teori pengambilan keputusan, berdiam diri di rumah saat cuaca hujan dan

tidak memiliki payung adalah keputusan yang tepat. Jika suatu permainan tidak

memiliki titik kesetimbangan murni, perubahan nilai payoff tidak memengaruhi

strategi pemain, namun memengaruhi strategi lawan pada titik kesetimbangan.

Inspection Game merupakan salah satu jenis game pada game theory

dimana terdapat dua player yang saling berhadapan dan saling memengaruhi

keputusan yang diambil oleh tiap player satu sama lain, dengan kondisi salah satu

player berperan sebagai inspectee dan yang lain sebagai inspector [10]. Inspectee

merupakan pihak yang dapat berperan atau berperilaku sesuai dengan peraturan

atau melanggar peraturan yang telah ditetapkan inspector dengan tujuan

memaksimalkan keuntungan. Tindakan inspector sebagai implikasi perilaku dari

inspectee dapat berperan dengan melakukan sanksi atau tidak. Inspection game

memiliki asumsi dasar yang sama dengan game theory yakni kedua player bersifat

Page 21: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

13

rasional dimana keduanya berusahan untuk memaksimumkan payoffs-nya,

sehingga masing-masing akan melakukan strategi terbaiknya.

Tabel 3.1 Payoff Model Inspection Game

Inspector

Enforce Not Enforce

Insp

ecte

e

Violate 𝑎1 𝑏1

𝑎2 𝑏2

Not Violate 𝑐1 𝑑1

𝑐2 𝑑2

(Sumber: Tsebelis,1989)

𝑎1: payoff untuk inspectee dari skenario violate-enforce

𝑏1: payoff untuk inspectee dari skenario violate-not enforce

𝑐1: payoff untuk inspectee dari skenario not violate-enforce

𝑑1: payoff untuk inspectee dari skenario not violate-not enforce

𝑎2: payoff untuk inspector dari skenario violate-enforce

𝑏2: payoff untuk inspector dari skenario violate-not enforce

𝑐2: payoff untuk inspector dari skenario not violate-enforce

𝑑2: payoff untuk inspector dari skenario not violate-not enforce

Berdasarkan kasus itu, Tsebelis mengembangkan tujuh teorema mengenai

inspection game.

1. Satu-satunya titik kesetimbangan pada inspection game adalah strategi

campuran dengan persamaan.

𝑝∗ =𝑑2 − 𝑐2

𝑎2− 𝑏2 − 𝑐2 + 𝑑2

𝑞∗ =𝑑1 − 𝑏1

𝑎1− 𝑏1 − 𝑐1 + 𝑑1

2. Penambahan denda pada pemain pertama (𝑎1) tidak merubah frekuensi

terjadinya pelanggaran (𝑝∗)

3. Penambahan denda pada pemain pertama (𝑎1) akan mengurangi frekuensi

patroli pada titik kesetimbangan (𝑞∗)

(2.1)

(2.2)

Page 22: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

14

4. Penambahan pada 𝑐1 dan 𝑑1 tidak merubah frekuensi terjadinya

pelanggaran (𝑝∗)

5. Penambahan pada 𝑐1 dan 𝑑1 akan mengurangi frekuensi patroli pada titik

kesetimbangan (𝑞∗)

6. Jika permainan dua pemain tidak memiliki kesetimbangan murni maka

memiliki satu kesetimbangan strategi campuran

Pada permainan dua pemain tanpa kesetimbangan murni, perubahan nilai

payoff pada satu pemain akan merubah kondisi awal dari strategi campuran yang

digunakan atau tidak terjadi perubahan pada titik kesetimbangan pemain tersebut

akan tetapi mengubah titik kesetimbangan strategi lawan.

Bayesian Game

Semua bentuk games yang telah dibahas di referensi seblumnya

mengasumsikan bahwa semua pemain tahu permainan apa yang sedang dimainkan.

Khususnya, jumlah player, strategi yang tersedia untuk tiap player, dan payoff bagi

masing-masing player. Semuanya diaggap sebagai pengetahuan pengetahuan

umum di antara player. Sebaliknya, Bayesian game merupakan tipe permainan

yang mengakomodasi player tentang ketidakpastian game yang sedang dimainkan

[11]. Ketidakpastian ini direpresentasikan sebagai distribusi probabilitas pada set

games yang memungkinkan. Bayesian game memiliki dua asumsi umum yakni:

1. Semua game yang mungkin terjadi memiliki jumlah player yang sama dan

ruang strategi yang sama untuk masing-masing player, perbedaan hanya

terjadi pada payoff tiap game.

2. Keyakinan akan perbedaan player bersifat posterior, didapatkan dengan

mengkondisikan sinyal individual sebelumnya.

Menurut Leyton-Brown & Shoham (2008), ada tiga cara untuk menyajikan

Bayesian games. Tiap penyajian memiliki formulasi masing-masing untuk kondisi-

kondisi tertentu. Berikut ini adalah cara-cara penyajian Bayesian game:

a. Himpunan Informasi

Pada penyajian ini, Bayesian game terdiri dari set games yang hanya

memiliki perbedaan pada pqyoff tiap player. Pada tipe ini Bayesian game

merupakan struktur data (N, G, P, I) dengan:

N adalah kumpulan player.

Page 23: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

15

G adalah kumpulan game dengan N player sedemikian hingga g, g’ ∈ G

untuk tiap i ∈ N.

P ∈ ∏(G) adalah pendahulu game, dengan ∏(G) adalah himpunan

distribusi probabilitas untuk G.

I = (I1, ..., IN) adalah partisi struktur data dari G, satu untuk tiap player.

Gambar 3.1 Model Bayesian Game

b. Bentuk Ekstensif dengan Peluang

Cara kedua untuk menyajikan Bayesian game adalah dengan membuat

hipotesis berupa pendahulu awal adalah Nature. Pilihan dari Nature dapat diuraikan

secara bebas sesuai dengan pilihan player tanpa kehilangan keaslian awalnya.

Bentuk ekstensif dari Bayesian game disajikan pada gambar 3.2 berikut.

Page 24: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

16

Gambar 3.2 Model Ekstensif dari Bayesian Game

c. Tipe Epistemik

Tipe epistemik merupakan penyajian Bayesian game dengan cara

mendefinisikan ketidakpasitian pada fungsi utilitas game secara langsung. Pada tipe

ini Bayesian game merupakan struktur data (N, A, θ, p, u) dengan:

N adalah kumpulan player

A = A1 x . . . x An dengan Ai adalah kumpulan strategi untuk player i

θ = θ1 x . . . x θn dengan θi adalah ruang tipe untuk player i

p : θ [0,1] adalah pendahulu tipe

u = (u1, . . ., un) dengan ui : A x θ R adalah fungsi utilitas untuk player i

Penelitian Terkait

Selain landasan teori yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya,

penelitian ini juga didasari oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang diambil dari

beberapa jurnal ilmiah dan penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya meliputi

penelitian mengenai inspection game, stackelberg inspection game, sequential

inspection game, multiple stage inspection game, credit based inspection game, dan

evolutionary game. Berikut adalah critical review yang berhubungan dengan

penelitian ini serta posisi penelitian dibandingkan dengan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya.

Page 25: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

17

Tabel 3.2 Posisi Penelitian

No Penulis Tahun Judul

Karakteristik Game Player Payoff

Sim

ult

an

eou

s

Seq

uen

tial

Sin

gle

Sh

ot

Mu

lti

Sh

ot

Nash

Equ

ilib

riu

m

Ba

yesi

an

-Nash

Eq

uil

ibri

um

Insp

ecto

r

Insp

ecte

e

Norm

al

Tim

e va

lue

of

mon

ey

1 Tsebelis [10] 1989

The Abuse of Probablity in Political

Analysis: The Robinson Crusoe

Fallacy

√ √ √ Polisi Masyarakat √

2 Andreozzi [12] 2004

Rewarding Policemen Increases

Crime. Another Surprising Result

from the Inspection Game

√ √ √ Polisi Masyarakat √

3 Avenhaus & Canty

[13] 2005

Playing for Time: A Sequential

Inspection Game √ √ √

Penegak

Hukum Masyarakat √

4 Wang, Qin, & Liang

[14] 2008

The Credit Loan Strategy Model

Based on Leader Follower Game

Theory

√ √ √ Bank Masyarakat √

5 Deutsch, Golany, &

Rothblum [15] 2011

Determining all Nash Equilibria in

a (bi-linear) Inspection Game √ √ √

Penegak

Hukum Masyarakat √

6 Chao & Zongfang

[7] 2013

The Evolutionary Game Analysis of

Credit Behavior of SME in

Guaranteed Loans Organization

√ √ √ Bank SME √

7 Handoyo & Kautsar

[16] 2014

Strategi Pembarantasan Korupsi di

Indonesia Menggunakan Inspection

Game

√ √ √ KPK,

DPR Masyarakat √

8 Pausang & Fajardo-

Lim [17] 2016

Nash Equilibria in a Multiple Stage

Inspection Game √ √ √

Penegak

Hukum Masyarakat √

Page 26: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

18

Tabel 3.2 Posisi Penelitian (Lanjutan)

No Penulis Tahun Judul

Karakteristik Game Player Payoff

Sim

ult

an

eou

s

Seq

uen

tial

Sin

gle

Sh

ot

Mu

lti

Sh

ot

Nash

Equ

ilib

riu

m

Ba

yesi

an

-Nash

Eq

uil

ibri

um

Insp

ecto

r

Insp

ecte

e

Norm

al

Tim

e va

lue

of

mon

ey

9 Villani & Biancardi

[18] 2019

An Evolutionary Game to Study

Bank-Firms Relationship:

Monitoring Intensity and Private

Benefit

√ √ √ Bank Perusahaan √

10

Widodo,

Lukmandono, &

Akbar

2020

Penyusunan Model Bayesian

Sequential Inspection Game untuk

Permasalahan Non Performing

Loan

√ √ √ Bank SC

Perusahaan √

Page 27: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

19

Roadmap Penelitian

Ide penelitian ini memiliki relevansi yang cukup tinggi dengan tugas ketua

tim pengusul sebagai Ketua Pusat Penelitian Manufaktur, Logistik dan Transportasi

ITS. Analisis ekonomi dan biaya yang dikaitkan dengan perilaku aktor yang terlibat

dalam rangkaian proses logistik di dunia industri ataupun jasa adalah bersifat

kritikal disamping analisis demand dan analisis product/service flow yang bersifat

konvensional. Ide dari penelitian yang diajukan ini juga merupakan salah satu

bagian dari roadmap penelitian ketua tim pengusul. Berikut adalah roadmap

penelitian ketua tim pengusul:

2017 20202018 20192010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. Substitution for OL claim

in DCSCAPIEMS2009*)Best Paper

Supply chain

e-Business & e-Commerce

2. Return inlet

analysis in DCSC

IAENG2010

3. Resale strategy for

return sales in DCSC

ICIM2010

4. Preliminary Papers review in

DCSCIESS2011

5. Managing DCSC: Sales

returnIJISE,

Inderscience, 2011

Future work 1 DCSC: History,

achievement, and future trends

Working paper w/ Prof Gunasekaran (Umass)

7. Adjusted-Stackelberg

for profit sharing

ACMSA2011*)Invited Paper

8. Smoothened

Adjusted-Stackelberg

for profit sharing

ISCW2012

12. Profit sharing to coordinate

DCSCAJMSA,

Inderscience, (2013)

11. Controlling follower profit decreaseIJLSCM (2012)

9. Homo-coalition for DCSCICIM2012

10. Hetero-coalition for DCSCICLS2012

13. Impact of altering leadership in DCSCIESS2013

14. Offline channel

leadership in DCSC

SMART 2013

16. Dropshipping

model in DCSCJTMI, UTM,

2015

15. Lead time

impact in DCSC

IENACO 2014

A set of

DCSC

previous

literatures

6. Primary vs secondary resale analysis in DCSC

IJISE, Inderscience, (2013)

17. Product substitution

impact in DCSC

Proceedia Manuf. 2015

Future work 7Pricing & inventory

strategy for PSS-DCSC Int. Journal,

2020

Future work 5 Pricing model

for PSS-DCSC

Int. Conf. 2019

PROPOSED

RESEARCH

Optimization

Game theory

Product service

system

Future work 6

Inventory model of

PSS-DCSC

Int. Conf. 2019

Future work 3 Game Theory in

Economic Dispatch

Int. Conf. 2019

Future work 2 Game Theory for

Electricity Uncertainty

Int. Conf. 2019Electricity

Masterplan

2021 2022

19. Joint decision P &

Q w/ substitution

in DCSCACISE, 2016

2009

Remarks:

Published journal paper

Published conference

paper

Basic theory/concept

Future journal paper

Future conference

paper

18. Bundle pricing model

in DCSCJTMI, UTM,

2015

20. Tuna Fishery: SysDin &

Game Theory

IEOM, 2018

Systems

Dynamic

21. Multi-period pricing

MATEC WoC, 2018

21. FinTech P2P Lending: SysDin & Game Theory

MATEC WoC, 2018

Future work 10Custs

switching behaviour in

DCSC Int. Journal,

2021

Future work 8

On to Off DCSC Cust s

BehaviourInt. Conf.

2020

Future work 4Cooperative

GT & Uncertainty Int. Journal,

2020

Future work 9

Off to On DCSC Cust s

BehaviourInt. Conf.

2020

YEAR OF

PROPOSAL

Green

concept

Future work 15Green concept

in extended DCSC

Int. Journal, 2020

Multi-palyer

Multi-goal

Future work 13Multi-player

Multi-goal DM: M-Apps

Int. Journal, 2021

Future work 11 Usability

in M-Apps

Int. Conf. 2020

Future work 12 Pricing for M-Apps

Int. Conf. 2020

Debitur s

Behavior

Future work 14Inspection

Game MethodologyInt. Journal,

2020

Gambar 3.3 Roadmap Penelitian

Page 28: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

20

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 29: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

21

BAB 4

METODE

Bab ini akan menjelaskan mengenai metodologi penelitian berupa alur

pelaksanaan penelitian dan penjelasan dari alur pelaksanaan penelitian.

4.1 Alur Pelaksanaan Penelitian

Start

Studi Literatur

Credit Scoring

Forecasting NPL

Game Theory

Inspection Game

Sequential Inspection Game

Bayesian Game

Penentuan Gap Penelitian

Penyusunan Model

Identifikasi Situasi Permasalahan

Identifikasi Variabel Permasalahan

Formulasi Payoff tiap Player

Penyusunan Model Bayesian Sequential

Inspection Game

Sintesis Bayesian-Nash Equilibrium

A

Tahap Inisiasi

Tahap Penyusunan Model

Sudah Dilakukan

Akan Dilakukan

Gambar 4.1 Flowchart Pelaksanaan Penelitian

Page 30: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

22

A

Analisis

Analisis Faktor Penyebab NPL

Analisis Strategi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Tahap Analisis Model

Tahap Kesimpulan Saran

Akan Dilakukan

Gambar 4.2 Flowchart Pelaksanaan Penelitian (lanjutan)

4.2 Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi diawali dengan studi mengenai literatur-literatur mengenai

non performing loan (NPL) dan game theory khususnya mengenai perkembangan

model inspection game. Studi difokuskan pada asumsi-asumsi yang digunakan pada

tiap literatur dalam proses penyusunan model inspection game. Referensi literatur

yang diteliti berfokus pada mendapatkan model inspection game dengan asumsi

dasar yang paling mendekati dengan situasi permasalahan didunia nyata. Referensi

literatur yang diteliti berfokus mengenai aplikasi credit scoring, metode forecasting

NPL, perkembangan game theory, perkembangan model inspectiong game, dan

perkembangan model Bayesian game.

Hasil literatur yang terbaru diteliti gap dari model yang diusulkan sehingga

nantinya apabila gap permasalahan berhasil diisi, dapat dikembangkan model

inspection game yang komprehensif untuk kasus permasalahan non performing

loan (NPL).

4.3 Tahap Penyusunan Model

Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah kritis yang akan ditempuh

untuk dapat menyusun model yang representatif terhadap permasalahan yang

diangkat. Berikut ini langkah-langkah pada tahap penyusununan model:

Page 31: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

23

4.3.1 Identifikasi Situasi Permasalahan

Deskripsi masalah merupakan tahap identifikasi situasi permasalahan dan

elemen permasalahan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan

variabel-variabel permasalahan. Situasi permasalahan yang menjadi fokus bahasan

pada penelitian ini adalah fenomena non performing loan (NPL). Kredit merupakan

salah satu instrumen penghasil pendapatan terbesar bagi sektor perbankan. Tingkat

profit yang besar diikuti dengan tingkat risiko yang besar pula. Risiko yang sering

dihadapi adalah non performing loan (NPL) yang merupakan bagian portofolio

kredit yang diberikan kepada debitur namun memiliki permasalahan pada

kolektabilitasnya. Tingkat kolektabilitas kredit rendah akan sangat berdampak pada

cash flow suatu perbankan, pada kasus terburuknya, nilai pinjaman yang diberikan

bisa tidak kembali sama sekali. Melihat definisi dari non performing loan (NPL),

dari sudut pandang inspection game dapat dilihat bahwa seorang kreditur dapat

berperan sebagai inspector yang dapat melakukan inspeksi kepada debitur

(inspectee) agar tidak membuat pinjaman menjadi non performing loan (NPL).

Pengembangan Bayesian sequential inspection game lebih lanjut diharapkan

mampu memberi gambaran mengenai pola perilaku debitur dan faktor-faktor yang

membuat debitur tidak membayar pokok dan bunga pinjaman secara lancar dan juga

strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh kreditur untuk menekan NPL sepanjang

jangka waktu yang diberikan.

4.3.2 Identifikasi Variabel Permasalahan

Deskripsi sistem dari pemasalahan ini digambarkan dengan menggunakan

influence diagram. Terdapat beberapa komponen pada influence diagram yaitu

input tidak terkendali, input terkendali (decision), output, dan variabel sistem.

Komponen-komponen tersebut saling dihubungkan dengan tanda panah dimana

tanda panah memiliki arti bahwa komponen yang dituju dipengaruhi oleh

komponen yang lainnya

Page 32: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

24

4.3.3 Formulasi Payoff tiap Player

Pada penelitian ini formulasi payoff disusun secara matematis berdasarkan

variabel-variabel yang terindentifkasi pada influence diagram. Model matematis

dari payoff akan menerapkan time value of money dengan konsep present value.

4.3.4 Penyusunan Model Bayesian Sequential Inspection Game

Pada proses penyusunan model Bayesian sequential inspection game ini

akan mengakomodasi sifat-sifat sekuensial, periodikal, dan kemungkinan

terjadinya kesalahan dalam inspeksi. Sifat sekuensial pada model ini diwakili

dengan adanya interim inspection, yakni inspeksi yang dilakukan secara periodik

sebanyak k kali. Di dalam model ini diperkenalkan α sebagai galat tipe satu, adalah

kemungkinan terjadinya kesalahan inspector dalam menginspeksi inspectee yang

tidak bersalah (false alarm), serta β sebagai galat tipe dua, adalah kemungkinan

kegagalan inspector dalam menginspeksi inspectee yang bersalah (non detection).

4.3.5 Sintesis Bayesian-Nash Equilibrium

Model game yang telah disusun perlu dilakukan sintesis strategi yang

optimal bagi tiap player. Dalam penelitian ini akan dicoba untuk mensintesis

kesetimbangan Bayesian-Nash dari game, sehingga nantinya didapatkan pola

perilaku tiap player terhadap game yang terjadi dan dapat diketahui faktor-faktor

apa yang menyebabkan terjadinya NPL. Setelah mengetahui faktor penyebab NPL

maka dapat diformulasikan langkah strategis untuk menekan terjadinya NPL.

4.4 Tahap Analisis Model

Tahap ini akan dilakukan beberapa analisis untuk dua model yang telah

dibuat. Analisis pertama adalah mengenai faktor-faktor apa saja yang memengaruhi

kelayakan calon debitur untuk diberi pinjaman. Analisis kedua adalah mengenai

variabel-variabel apa saja yang dapat mempengaruhi titik kesetimbangan dalam

model game seperti fleksibilitas penentuan nominal pinjaman, sanksi yang

diberikan, serta variabel lainnya, yang nantinya dijadikan strategi khusus untuk

meminimasi non performing loan. Analisis ketiga adalah mengenai analisis

sensitivitas, yakni menguji seberapa robust model yang telah dibuat terhadap

perubahan nilai beberapa parameter.

Page 33: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

25

4.5 Tahap Kesimpulan dan Saran

Pada tahapan ini dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil analisis dan

rekomendasi perbaikan sesuai dengan tujuan yang ingin peneliti capai dalam

melakukan penelitian. Kemudian peneliti membuat saran kepada penelitian

selanjutnya.

4.6 Pembagian Tugas

Tabel 4.1 Pembagian Tugas

Nama, Peran Perguruan

Tinggi Program Studi Bidang Tugas

Erwin Widodo

Ketua

Pengusul

Institut

Teknologi

Sepuluh

Nopember

(ITS)

Teknik dan

Sistem

Industri

1. Mengkoordinasikan

kegiatan penelitian

secara lengkap

2. Penanggung jawab hasil

penelitian

3. Mengatur alokasi

sumberdaya penelitian

Lukmandono

Anggota 1

Institut

Teknologi

Adhi Tama

Surabaya

(ITATS)

Teknik

Industri

1. Mensupport literatur

review tentang

inspection game

2. Mensupport studi

tentang banking

customer behavior

3. Bekerja sama menyusun

model dan skenario

inspection game

4. Mensupport

pengumpulan data dan

analisis hasil

5. Membantu penyusunan

publikasi ilmiah

6. Membantu menyusun

laporan pendahuluan dan

akhir

Oryza Akbar

Rochmadhan

Asisten

Peneliti

Institut

Teknologi

Sepuluh

Nopember

(ITS)

Teknik dan

Sistem

Industri

1. Menyusun proposal

2. Menyusun model game

3. Menyusun strategi

ekonomi dan perilaku

konsumen

4. Menganalisis data

gabungan

5. Menyusun artikel ilmiah

6. Menyusun laporan

Page 34: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

26

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 35: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

27

BAB 5

JADWAL DAN ANGGARAN

Tabel 5.1 Timeline Pengerjaan Penelitian

No Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des

I Tahap Inisiasi

1 Studi Literatur

2 Penentuan Gap Penelitian

II Tahap Penyusunan Model

1 Identifikasi Situasi Permasalahan

2

Identifikasi Variabel

Permasalahan

3 Formulasi Payoff Tiap Player

4 Penyusunan Model Bayesian

Sequential Inspection Game

5

Sintesis Bayesian-Nash

Equilibrium

III Tahap Analisis Model

1 Analisis Faktor Penyebab NPL

2 Analisis Strategi

IV Tahap Journal Submission

1 Penulisan Artikel Jurnal

2 Submit Jurnal

3 Revisi Jurnal

4 Final Submission

Page 36: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

28

Honor/jam (Rp) Waktu (jam/minggu) Minggu Jumlah Personil Jumlah

Ketua tim

Anggota dosen luar ITS 25.000Rp 8 24 1 4.800.000Rp

Anggota mahasiswa 25.000Rp 6 24 1 3.600.000Rp

Pengolah data 25.000Rp 4 15 1 1.500.000Rp

Proof reader 4.000.000Rp 1 4.000.000Rp

13.900.000Rp

Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah

Kertas HVS Dokumen 10 rim 50.000Rp 500.000Rp

Alat tulis administrasi Alat tulis 1 paket 800.000Rp 800.000Rp

Tinta printer Dokumen 2 buah 300.000Rp 600.000Rp

Konsumsi Konsumsi diskusi 10 kegiatan 140.000Rp 1.400.000Rp

Mifi Perangkat & data internet 1 paket 1.000.000Rp 1.000.000Rp

Flaskdisk Penyimpanan data 4 buah 100.000Rp 400.000Rp

4.700.000Rp

Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah

Biaya pengambilan data eksperimen 1 kegiatan 1.000.000Rp 1.000.000Rp

1.000.000Rp

Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah

Pencetakan laporan Biaya cetak 2 paket 200.000Rp 400.000Rp

Publikasi jurnal internasional open access fee 1 paket 30.000.000Rp 30.000.000Rp

30.400.000Rp

50.000.000Rp

SUB TOTAL (Rp)

Uraian

1. Honor

Honor

TOTAL ANGGARAN (Rp)

2. Bahan Habis Pakai

MaterialUraian

SUB TOTAL (Rp)

3. Biaya Eksperimen dan Perjalanan

MaterialUraian

SUB TOTAL (Rp)

4. Lain-lain

MaterialUraian

SUB TOTAL (Rp)

Tabel 5.2 Anggaran Biaya Penelitian

Page 37: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

29

DAFTAR PUSTAKA

[1] V. Sadlovska and B. Enslow, “New Strategies for Financial Supply Chain

Optimization,” no. November, pp. 1–33, 2006.

[2] J. Wan, “Non-performing loans and housing prices in China,” Int. Rev. Econ.

Financ., vol. 57, pp. 26–42, 2018.

[3] I. Weissova, B. Kollar, and A. Siekelova, “Rating as a Useful Tool for Credit

Risk Measurement,” Procedia Econ. Financ., vol. 26, no. 15, pp. 278–285,

2015.

[4] F. N. Koutanaei, H. Sajedi, and M. Khanbabaei, “A hybrid data mining

model of feature selection algorithms and ensemble learning classifiers for

credit scoring,” J. Retail. Consum. Serv., vol. 27, pp. 11–23, 2015.

[5] P. Pławiak, M. Abdar, and U. Rajendra Acharya, “Application of new deep

genetic cascade ensemble of SVM classifiers to predict the Australian credit

scoring,” Appl. Soft Comput. J., vol. 84, p. 105740, 2019.

[6] C. Liu, J. Xie, Q. Zhao, Q. Xie, and C. Liu, “Novel evolutionary multi-

objective soft subspace clustering algorithm for credit risk assessment,”

Expert Syst. Appl., vol. 138, 2019.

[7] X. Chao and Z. Zongfang, “The evolutionary game analysis of credit

behavior of SME in guaranteed loans organization,” Procedia Comput. Sci.,

vol. 17, pp. 930–938, 2013.

[8] R. Avenhaus and M. J. Canty, “Inspection games,” Comput. Complex.

Theory, Tech. Appl., vol. 9781461418, pp. 1605–1618, 2012.

[9] A. Matsumoto and F. Szidarovszky, “Game theory and its applications,”

Game Theory Its Appl., pp. 1–268, 2015.

[10] G. Tsebelis, “The Abuse of Probability in Political Analysis: The Robinson

Crusoe Fallacy,” Am. Polit. Sci. Rev., vol. 83, no. 1, pp. 77–91, 1989.

[11] K. Leyton-Brown and Y. Shoham, Essentials of game theory, vol. 2. 2008.

[12] L. Andreozzi, “Rewarding policemen increases crime. Another surprising

result from the inspection game,” Public Choice, vol. 121, no. 1–2, pp. 69–

82, 2004.

[13] R. Avenhaus and M. J. Canty, “Playing for time: A sequential inspection

game,” Eur. J. Oper. Res., vol. 167, no. 2, pp. 475–492, 2005.

[14] Y. Wang, X. Z. Qin, and Y. C. Liang, “The credit loan strategy model based

on leader follower game theory,” 2008 Int. Conf. Manag. Sci. Eng. 15th

Annu. Conf. Proceedings, ICMSE, no. 70771018, pp. 1139–1145, 2008.

[15] Y. Deutsch, B. Golany, and U. G. Rothblum, “Determining all Nash

equilibria in a (bi-linear) inspection game,” Eur. J. Oper. Res., vol. 215, no.

2, pp. 422–430, 2011.

[16] F. W. Handoyo and I. Kautsar, “Menggunakan Inspection Game 1,” pp. 27–

38, 2007.

[17] S. M. C. Pausang and Y. Fajardo-Lim, “Nash Equilibria in a Multiple Stage

Inspection Game,” Electron. Notes Discret. Math., vol. 56, pp. 49–57, 2016.

[18] G. Villani and M. Biancardi, “An Evolutionary Game to Study Banks–Firms

Relationship: Monitoring Intensity and Private Benefit,” Comput. Econ.,

2019.

Page 38: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

30

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 39: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

31

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

Ketua:

Nama : Erwin Widodo Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 17 Mei, 1974 Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Bumi Marina Emas Utara F-103 Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111 e-mail : [email protected] No. telepon : Fixed line +62 31 5995380 Mobile/Whatsapp +62 8563071727 e-mail alternative : [email protected] [email protected] Bidang keahlian : Teknik Industri – Multi-Player Decision Making I. Pendidikan/Profesi

No. Universitas /Institusi

Kota/Negara Tahun lulus

Gelar Jurusan/Fakultas

1 Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Surabaya/Indonesia

Aug 1998 ST (Sarjana Teknik)

Teknik Industri/Teknologi Industri

2 Ritsumeikan University Kyoto/Japan Sept 2006 M.Eng. (Master of Engineering)

Information Science & System Engineering

3 Hiroshima University Higashi Hiroshima / Japan

Sept 2012 Dr.Eng. (Doctor of Engineering)

Systems Cybernetic/Graduate School of Engineering

4 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) - Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI)

Jakarta/Indonesia

September 2017

IPM (Insinyur Profesional Madya)

Teknik Industri

II. Pengalaman kerja

No. Item Tahun

1 Staf Departemen Engineering di Meco Inoxprima Stainless Steel Mnfg.Co. 1997-1998

2 Pengajar di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya 1998-Skrg

3 Koordinator Fasilitas di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya 1999

4 System Analyst di Indonesian Management Advisory Agency 2001-2002

5 Direktur Program Vokasi Satu Tahun, PASTI-ITS, Surabaya 2002-2004

6 Koordinator Computer Center di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya 2008

7 Teaching Assistant di Engineering Faculty, Hiroshima University, Japan 2009-2012

8 Instructor of Computer Class di Japan International Cooperation Agency (JICA), Chuugoku Branch, Hiroshima, Japan

2010-2012

9 Research assistant di Systems Cybernetic Department, Hiroshima University, Japan

2011

10 Sekretaris Program Pascasarjana di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya

2012-2016

11 Reviewer in Operation and Supply Chain Management, Int. Journal 2012-Skrg

12 Anggota Dewan Pertimbangan, ITS, Surabaya, Indonesia 2013-2015

13 Sekretaris Komisi Pertimbangan Jurusan Teknik Industri, ITS 2014-2016

14 Reviewer in International Journal of Technology, Universitas Indonesia 2014-Skrg

15 Reviewer Kandidat Penerima Beasiswa LPDP, Kementrian Keuangan 2015-Skrg

16 Anggota Senat Akademik ITS, Surabaya, Indonesia 2015-2020

17 Sekretaris Komisi Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Inovasi di Senat Akademik ITS

2016

Page 40: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

32

No. Item Tahun

18 Ketua Program Studi Pascasarjana Teknik Industri, ITS 2016-Skrg

19 Reviewer in Cogent Business and Management, International Journal 2017-Skrg

III. Matakuliah yang diampu

No. Item Tahun

1 Statistik Industri (Program Sarjana dan Magister) 1998-Skrg

2 Penelitian Operasional (Program Sarjana) 1999-Skrg

3 Ekonomi Teknik (Program Sarjana) 2000-2002

4 Manajemen Industri (Program Sarjana) 2001-2002

5 Sistem Informasi Manajemen (Program Sarjana) 2002-Skrg

6 Konsep dan Pemodelan Sistem (Program Sarjana) 2006-2008

7 e-Business & e-Commerce (Program Sarjana dan Magister) 2007-Skrg

8 Teknologi Informasi untuk Rantai Pasok (Program Magister) 2008

9 Matematika Optimasi (Program Sarjana) 2013-Skrg

10 Game Theory (Program Sarjana) 2013-Skrg

11 e-Business Model (Program Sarjana) 2014

12 Metodologi Penelitian (Program Magister) 2013-Skrg

13 Demand and Revenue Management (Program Magister) 2013-Skrg

14 Seminar Topik Teknik Industri (Program Doktor) 2013-Skrg

15 Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian (Program Doktor) 2015-Skrg

16 Academic Writting (Program Doktor) 2018-Skrg

17 Quantitative Modeling (Program Magister) 2018-Skrg

18 Decision Making & Analysis (Program Magister) 2019-Skrg

IV. Pengalaman kepanitiaan

No. Item Tahun

1 Analis system di Indonesian Management Advisory Agency 2001-2002

2 Organizing committee di Operation and Supply Chain Management International Conference, Denpasar, Bali, Indonesia

2005

3 Steering committee untuk Soft Skill Program di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya

2007

4 Organizing committee di Industrial Engineering National Conference, Surabaya, Indonesia

2008

5 Organizing committee di Asia Pacific Industrial Engineering and Management international conference, Kita Kyushu, Japan

2009

6 Reviewer di Industrial Engineering and Service Science international conference, Solo, Indonesia

2011

7 Program Chair di Industrial Engineering & Social Science, International Conference, Surabaya, Indonesia

2013

8 Koordinator Reviewer di Kegiatan Eco-Office di ITS, Surabaya, Indonesia 2013

9 Anggota di Kepanitiaan Tim Akreditasi Internasional AUN-Net di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya

2013

10 Anggota di Kepanitiaan Tim Akreditasi Internasional ABET di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya

2013-Skrg

11 Koordinator Tim Penyusunan Kurikulum Program Magister di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya

2013-2014

12 Koordinator Tim Ekivalensi Kurikulum Program Magister di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya

2014

13 Program Chair di Industrial Engineering & Social Science, International Conference, Yogyakarta, Indonesia

2015

14 Sekretaris Panitia Pemilihan Anggota Majelis Wali Amanat ITS 2016

15 Reviewer di International Conference on Industrial and Systems Engineering, Denpasar, Indonesia

2017

16 Reviewer di International Conference of Industrial Engineering and Engineering Management, Singapore

2017

Page 41: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

33

No. Item Tahun

17 Reviewer di International Conference of Industrial Engineering and Operations Management, Bandung

2018

V. Pengalaman pelatihan (sebagai peserta)

No. Item Tahun

1 Pelatihan Prajabatan PNS, di Diklat Provinsi Jawa Timur, Malang 2000

2 Pelatihan Pekerti in ITS, Surabaya 2001

3 Pelatihan Manajemen Pemasaran ole Hermawan Kertajaya, Mark Plus, Surabaya

2002

4 Intensive English Course, 150 jam oleh Britsih Council, Jakarta 2004

5 Japanese Short Course, 75 jam oleh Osaka JICA Center, Ibaraki, Japan 2004

6 Japanese Culture Training oleh Osaka JICA Center, Ibaraki, Japan 2004

7 Intensive Japanese Course, 6 bulan, di Hiroshima University, Hiroshima 2008

8 Pelatihan Pengembangan e-Learning, ITS, Surabaya 2012

9 Pelatihan Interview Efektif, LPDP, Bandung 2016

10 Lokakarya Majelis Penilai Insinyur Profesional, PII, Yogya 2017

VI. Pengalaman pelatihan (sebagai trainer) / kegiatan konsultasi (sebagai konsultan)

No. Item Tahun

1 Process business and system analyst dalam kegiatan W2K Readiness dengan Bank Indonesia

1999-2000

2 Process business and system development di PDAM Kota Surabaya 2000

3 Pemrograman Bisnis, Program Vokasi Satu Tahun, PASTI-ITS, Surabaya, Indonesia

2000-2004

4 Enterprise resource planning untuk PT Badak NGL, Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia

2007

5 English for Employee untuk Perusahaan Game Online, Kemco, Higashi Hiroshima, Japan

2011

6 Pelatihan Inkubasi untuk SMEs, Kementrian Pemuda dan Olahraga, Surabaya, Indonesia

2012

7 Workshop Process Business and Standard Operating Procedure, Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, Jakarta, Indonesia

2012

8 Pemetaan Proses Bisnis Inti dan Non-Inti, UPMS V, PT Pertamina, Surabaya, Indonesia

2013

9 Business Model Canvasing, PT Telkom Indonesia, Bandung, Indonesia 2014

10 Business Ecosystem, PT Telkom Indonesia, Bandung, Indonesia 2014

11 Manajemen Perawatan, PT Petrokimia Kayaku, Gresik, Indonesia 2014

12 Analisis Kebijakan Eko-Wisata, Pemerintah Kabupaten Malang, Indonesia 2015

13 Manajemen Transportasi dan Distribusi, PT Semen Indonesia, Gresik, Indonesia

2015

14 Analisis Lokasi untuk Cold Storage, PT Pelindo II, Jakarta, Indonesia 2015

15 Analisis Kebijakan Industri Kreatif, Bapperov Provinsi Banten, Indonesia 2016

16 Analisis Economic Dispatch, PJB, Indonesia 2016

17 Manajemen Proyek, PT Petrokimia Kayaku, Gresik, Indonesia 2016

18 Economic Dispatch Policy Analysis, PT PJB, Jakarta, Indonesia 2016

19 Analisis Pengambilan Keputusan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek 2017

20 Business Model Canvasing, PT Dahana, Subang, Jawa Barat 2017

21 Kajian Kelistrikan Kalimantan, PT PLN, Jakarta, Indonesia 2018

22 Response Surface Metodologi, FTP, Universitas Brawijaya, Malang 2018

VII. Pengalaman penelitian

No. Item Tahun

1 Analisis produktivitas untuk konsumsi man-hour dalam sistem produksi flowshop (penelitian mandiri)

1997

2 Decision support system untuk penyakit anak-anak (LPPM-ITS) 2001

Page 42: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

34

No. Item Tahun

3 Pemrograman akuntansi praktis (penelitian mandiri) 2002

4 A UML-UP approach for commerce software-system analysis & design (JICA Funding)

2005

5 Consistency check among UML model (JICA Funding) 2006

6 Sistem Informasi Manajemen untuk Perawatan Kapal (LPPM-ITS) 2007

7 Analysis & design untuk sistem informasi manajemen energi (penelitian mandiri)

2007

8 Evaluasi pengadaan e-commerce system dengan AHP-based evaluation (penelitian mandiri)

2008

9 Managing sales return in dual sales channel system: return in e-business & e-commerce (Hibah PHKI-A3)

2009

10 Coordination in dual sales channel system (Hibah PHKI-A3) 2010

11 Literature review in dual sales channel: history, achievement and future trend (penelitian mandiri)

2011

12 Coalition in dual sales channel system (penelitian mandiri) 2012

13 The impact of leadership in DCSC profitability (PUPTN – Penelitian Doktor Baru)

2013

14 Effective marketing in DCSC (penelitian mandiri) 2014

15 Sistem Inovasi Daerah: Pengembangan Eko-Wisata Kabupaten Malang (PUPTN – Penelitian Top Down)

2014

16 Analisis Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Provinsi Banten 2015

17 Joint decision of pricing and inventory policy in dual channel supply chain 2016

18 Pricing strategies of deteriorating product in dual channel supply chain to manage local product’s demand and revenue

2017

19 Pricing and inventory policy in nested-offline dual-channel supply chain: a game-theory based analysis

2018

20 Game theory and dynamic simulation approaches for tuna-fishery decision analysis

2018

21 Cooperative game theory by considering uncertainty in electricity master plan development (PUPTN-DRPM Kemristekdikti)

2019

22 Joint decision of pricing and inventory for product service system in dual-channel supply chain (PUPTN-DRPM Kemristekdikti)

2019

VIII. Publikasi di seminar nasional (terbatas pada karya utama; dalam Bahasa Indonesia)

No. Item Tahun

1 Erwin Widodo, Analisis dan Disain Sistem Informasi Manajemen Energi Menggunakan UML, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri XIII, Ekstensifikasi Pemanfaatan Energi Terbarukan & Peningkatan Efisiensi Energi untuk Penguatan Daya Saing Global, FTI-ITS, Surabaya, 6-7 Maret 2007

2007

2 Erwin Widodo, Analisis Regresi Untuk Model Keinginan Mengakses Bagi Pengguna e-Business & e-Commerce, Prosiding Seminar Nasional Teknologi VII, Peran Manajemen Teknologi Dalam Meningkatkan Kinerja Yang Dinamis, S2 MMT – ITS, Surabaya, 2 Februari 2008

2008

3 Erwin Widodo, Eksplorasi Manfaat Sistem Informasi Akademik Online Kepada Para Stakeholder Siklus Perkuliahan (Studi Kasus http: //akademik.its.ac.id), Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri In Search for National Competitiveness Through Quality Management & Improvement In Manufacturing, Service & Public Sectors”, Surabaya, 19 Januari 2008

2008

4 Erwin Widodo, Evaluasi Pengadaan e-Commerce Dengan Memanfaatkan AHP, Prosiding Seminar Nasional The 5 th Indonesian Symposium on Analitic Hierarchy Process INSHAP5, Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro, Semarang, 14 Mei 2008

2008

5 Widodo, E., A Study of Offline Channel Leadership in Dual Channel Supply ChainWith Substitution Activity, Seminar on Aplication and Research in Industrial Technology (SMART) in conjunction with Seminar Teknologi

2013

Page 43: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

35

No. Item Tahun

Simulasi (TEKNOSIM) 2013, "Synergy in Science and Engineering Toward Sustainable System", Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT-UGM Yogyakarta, 3 Desember 2013

6 Widodo, E., A Study of Lead Time Impact in Dual Channel Supply-Chain Financial Performance: An Indonesian Case, Industrial Engineering National Conference (IENACO, “Efisiensi dan Inovasi Teknologi dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional”, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadyah, Solo, 27 Maret 2014

2014

IX. Publikasi Seminar Internasional (terbatas pada karya utama; dalam Bahasa Inggris)

No. Item Tahun

1 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2009) ‘Managing sales return in dual sales channel: An analysis of its product substitution’, The Proceedings of Asia Pacific Industrial Engineering & Management Systems, Kitakyushu, Japan, on CD (Best paper award).

2009

2 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2010) ‘Managing sales return in dual sales channel: Common return versus cross-channel return analysis’, Proceedings of International MultiConference of Engineers and Computer Scientists Volume III, 2010, Hong Kong, pp. 2139-2145.

2010

3 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2010) ‘Resale in dual sales channel: Aiming for primary or secondary market’, Proceedings of The Tenth International Conference on Industrial Management, Beijing, China, pp. 108-115.

2010

4 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2011) ‘Dual Sales Channel: Its emergence, current advancement, and future direction – A review’, The Proceedings of Industrial Eengineering and Service Science, Surakarta, Indonesia, in flashdisk.

2011

5 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2011) ‘Adjusted-Stackelberg profit-sharing for coordinating dual sales channel’, Proceedings of Asian Conference of Management Science and Applications, Sanya, Hainan, China, December 21-23, 2011 (Invited paper)

2011

6 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2012) ‘Controlling the follower’s profit decrease in dual channel supply chain’, Proceedings of International Supply Chain Symposium and Workshop, Tokyo, Japan, March 8-10, 2012

2012

7 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2012) ‘Cross channel coordination in dual channel supply chain’, Proceedings of International Congress of Logistics and SCM, Seoul, Korea, June 7-9, 2012

2012

8 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2012) ‘Store coalition analysis in dual channel supply chain’, Proceedings of International Conference on Industrial Management, Tokyo, Japan, August 29-31, 2012

2012

9 Widodo, E. (2013), ‘The Impact of Channel Leadership on Subtitution Activity for Online Customer Claim in Dual Channel’, The Proceeding of 2th International Conference on Logistic and Industrial Engineering and Service Science, Surabaya, Indonesia, August, 2013

2013

10 Widodo, E., Achmadi, T., Tarida, F., H. (2014), ‘System Dynamics Approach For Eco-Tourism Development: An Indonesian Case In Malang Regency’, The Proceeding of 6th International Conference on Operations and Supply Chain Management, Bali, December, 2014

2014

11 ‘A model reflecting the impact of product substitution in dual-channel supply chain’, The Proceeding of 3th International Conference on Logistic and Industrial Engineering and Service Science, Surabaya, Indonesia, September 1-2, 2015 (Best paper award)

2015

12 ‘A model reflecting the impact of product substitution in dual-channel supply chain’, Proceedia Manufacturing, Vol. 4, 2015, pp. 168-175

2015

Page 44: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

36

No. Item Tahun

13 ‘Joint decision of pricing and order quantity by considering product substitution in dual channel supply chain’, Proceeding of Annual Conference on Industrial and Systems Engineering, Yogyakarta, October 6-7, 2016

2016

14 ‘Multi Period Pricing for Managing Local Fruit Supply Chain’, Proceeding of The 2nd International Conference on Engineering and Technology for Sustainable Development, Yogyakarta, September 13-14, 2017

2017

15 ‘A Model for Tuna-Fishery Policy Analysis: Combining System Dynamics and Game Theory Approach’, International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, Bandung, March 6-8, 2018

2018

16 The influence of traceability system practice to product recall capability in bulk food industry: Observation and interview, IEEE International Conference on Industrial Engineering and Engineering Management

2018

17 Mixed integer linear programming model for dynamic supplier selection problem considering discounts, MATEC Web of Conferences

2018

18 Multi period pricing for managing local fruit supply chain, MATEC Web of Conferences

2018

19 Modeling of shallot supply decisions: The case of Indonesia, IOP Conference Series: Materials Science and Engineering

2018

20 Modelling Integration of System Dinamics and Game Theory for of Financial Technology Peer to Peer Lending Industry, MATEC Web of Conferences

2018

21 Classification of sub-sectors in creative industry for regional economic development, MATEC Web of Conferences

2018

22 Improving Traceability System in Indonesian Coconut Oil Company, IEEE International Conference on Industrial Engineering and Engineering Management

2019

X. Publikasi di jurnal nasional

No. Item Tahun

1 Lightweight Approach of XML Implementation As Industrial Standard For Inforamation Sharing, Jurnal Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang, Volume 8, Nomor 2, 2007

2007

2 Penetapan Harga Berbasis Penerimaan Konsumen di Dual Channel Supply Chain, Jurnal Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang, Volume 14, Nomor 1, 2014

2014

3 Inventory Model In Dual Channel Supply Chain Considering Dropshipping, Jurnal Teknik dan Manajemen Industri, Universitas Trunojoyo Madura, Volume X. No. 2 Desember 2015

2015

4 Model Development For Bundle Pricing In Dual Channel Supply Chain, Jurnal Teknik dan Manajemen Industri, Universitas Trunojoyo Madura, Volume X. No. 2 Desember 2015

2015

XI. Publikasi di jurnal internasional

No. Item Tahun

1 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2011) ‘Managing sales return in dual sales channel: its product substitution and return channel analysis, Int. J. Industrial and Systems Engineering, Vol. 9, No. 2, pp.121-149

Maret, 2011

2 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. ‘Controlling the follower’s profit decrease in dual channel supply chain’, International Journal of Logistics and Supply Chain Management System, Vol. 6, No. 1, pp. 111-121(invited paper/post publication of ISCMS&W Tokyo 2012)

November 2012

3 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. ‘Adjusted-Stackelberg scheme in applying profit-sharing to coordinate dual channel supply chain, Asian Journal of Management Science and

Juli 2013

Page 45: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

37

No. Item Tahun

Applications, Vol. 1, No. 1, pp. 50-66 (invited paper/post publication of ACMSA Hainan 2011)

4 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. ‘Managing sales return in dual sales channel: an analysis of primary versus secondary resale strategies’, Int. J. Industrial and Systems Engineering, Vol. 15, No. 2, pp. 119-151

October 2013

5 Wicaksono, P., A., Pujawan, N., Widodo, E., ‘A mixed integer linear programming model for dynamic supplier and carrier selection problems’, International Journal of Procurement Management, Article in Press

2018

6 Gunawan, I., Vanany, I., Widodo, E., ‘Cost-benefit model in improving traceability system: case study in Indonesian bulk-liquid industry’, Supply Chain Forum, Article in Press

2019

XII. Pengabdian kepada masyarakat

No. Item Tahun

1 Surveyor di Kegiatan Penilaian Proses Bisnis, SOP dan W2K Readiness untuk Bank Komersial di Indonesia, Bank Indonesia

1999

2 System analyst di Kegiatan Evaluasi Proses Bisnis dan Penyusunan SOP, in PDAM Surabaya, Indonesia

2000

3 Pelatihan Otomasi Akuntansi, PASTI-ITS, Surabaya, Indonesia 2006

4 Narasumber di Kegiatan Evaluasi Proses Bisnis dan Finalisasi Standard Operating Procedure, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Bogor, Indonesia

2012

5 Narasumber di Workshop Karya Tulis Ilmiah, di Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia

2013

6 Tenaga Ahli Pemetaan Proses Bisnis Inti dan Non-Inti, UPMS V, PT Pertamina, Surabaya, Indonesia

2013

7 Narasumber di Kegiatan School of Mawapres, Mengenal lebih dini, Berprestasi lebih dini, Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya

2014

8 Guest lecturer, Managing Dual Channel Supply Chain (DSCS), UTM Razak School of Engineering and Advanced Technology, Melaka, Malaysia

2014

9 Anggota Independent Committee untuk UNAS Sekolah Menengah ATas, di SMA Santo Carolus, Surabaya

2014

10 Kepala Ruang di Kegiatan SBMPTN 2014, ITS, Surabaya 2014

11 Narasumber di Kegiatan Focused Group Discussion untuk Pengembangan Eco-tourism di Kabupaten Malang, Malang, Jawa Timur

2014

12 Narasumber di Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis KKNI, di Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadyah, Malang

2014

13 Narasumber di Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis KKNI dan SNPT, di Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Adhi Tama, ITATS, Surabaya

2015

14 Narasumber di Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis KKNI dan SNPT, di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

2015

15 Narasumber di Workshop Peningkatan Karya Tulis Ilmiah di Politeknik ATK, Yogyakarta

2015

16 Kepala Ruang di Kegiatan SBMPTN 2016, ITS, Surabaya 2016

17 Narasumber di Sarasehan Mata Kuliah PTI dan TA, BKSTI DIY dan Jateng, Yogyakarta

2016

18 Narasumber Persiapan Akreditasi Internasional AUN-QA, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarga

2016

19 Kuliah Tamu dengan judul Multiplayer Decision Making, Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya

2016

20 Narasumber di Simposium Pendidikan Doktor Teknik Industri, Denpasar, Bali 2017

21 Narasumber di Workshop Response Surface Methodology di Fakultas Teknik Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang

2018

22 Dosen tamu di Universitas Samudra, Aceh, Arah dan Perkembangan Ilmu TI dalam menghadapi Industri 4.0, Langsa, 2 Oktober 2018

2018

Page 46: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

38

No. Item Tahun

23 Keynote Speaker di Seminar Nasional Peranan SCM dalam Industri 4.0, UPN Veteran Jatim, 24 Oktober 2018

2018

24 Narasumber di Seminar Disperindag Jatim, e-Raw Material: Mendorong Kemandirian Industri Jawa Timur dalam Menyongsong Industry 4.0, Malang, 29-30 Oktober 2018

2018

25 Narasumber di Seminar Kurikulum dan Pengelolaan Politeknik ATK, Bantul, 12 November 2018

2018

26 Narasumber di Lokakarya Kompetensi Dosen, UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, 22 November 2018

2018

XIV. Anggota asosiasi

No. Item Tahun

1 Anggota Ikatan Alumni, IKA ITS Surabaya 1998-Skrg

2 Anggota Ikatan Alumni Ritsumeikan University Japan 2006-Skrg

3 Anggota Ikatan Alumni Japanese Development Scholarship (JDS) Japan 2006-Skrg

4 Anggota International Association of Engineers (IAENG) 2009-Skrg

5 Anggota Ikatan Alumni Hiroshima University Japan 2012-Skrg

6 Anggota International Society of Dynamic Games (http://www.isdg-site.org)

2015-Skrg

7 Anggota Decision Science Institute, DSI (http://www.decisionsciences.org)

2015-Skrg

8 Anggota Association of Industrial Engineering and Operations Management, IEOM (http://www.ieomsociety.org)

2015-Skrg

9 Anggota Ikatan Alumni Teknik Industri, Altius, ITS 2016-Skrg

10 Anggota Persatuan Insinyur Indonesia, PII (Badan Kejuruan Teknik Industri - BKTI)

2016-Skrg

11 Koordinator Baku Mutu Pascasarjana, BKSTI (Badan Kerjasama Teknik Industri) periode 2017-2022

2017-Skrg

XV. Penghargaan

No. Item Year

1 Best Paper Award di International Conference of Asia Pacific Industrial Engineering and Management Sciences, Kita-Kyushu, Japan

2009

2 Dosen Berprestasi Ke-3 di Fakultas Teknologi Industri, ITS 2013

3 Best Paper Award di Industrial Engineering National Conference (IENACO), Universitas Muhammadyah Surakarta

2014

4 Best Paper Award di International Conference of Industrial Engineering and Service Sciences, Yogyakarta, Indonesia

2015

5 Satyalancana Karya Satya 2017

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

Surabaya, 07 Februari 2020

Dr.Eng. Erwin Widodo, ST, M.Eng., IPM

Page 47: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

39

CURRICULUM VITAE Nama : Dr. Lukmandono, ST, MT NIDN 0710047501 Tempat/Tgl Lahir : Tuban, 10 April 1975 Agama/Jenis Kelamin : Islam / Laki-laki Pangkat/Golongan/tmt : Lektor/IIIc/1 Nopember 2006

Alamat Kantor : Jurusan Teknik Industri – FTI ITATS Kampus Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Jl. Arief Rachman Hakim No. 100 Surabaya Surabaya (60117)

Telepon 08165422608 email : [email protected]; [email protected]

Riwayat Pendidikan :

Jenjang S3 : Doktor Bidang Teknik Industri, UGM, Lulus tahun 2015

Jenjang S2 : Bidang Teknik Industri, ITS Surabaya, Lulus tahun 2002

Jenjang S1 : Bidang Teknik Industri, ITATS, lulus tahun 1997

SMUN 3 : Bojonegoro lulus tahun 1993

SMPN 2 : Jatirogo, Tuban, lulus tahun 1990

SDN : Ketodan Jatirogo, Tuban, lulus tahun 1987 Riwayat Pekerjaan :

Tahun 2016 - sekarang : Kaprodi Magister Teknik Industri-ITATS

Tahun 2015 – sekarang : Dekan Fakultas Tekologi Industri ITATS

Tahun 2015-sekarang : Dosel Luar Biasa Universitas Ciputra

Tahun 2015 – 2016 : Ketua Jurusan Teknik Industri ITATS

Tahun 2007 – 2010 : Dekan Fakultas Tekologi Industri ITATS

Tahun 2006 – 2010 : Ketua Jurusan Teknik Industri ITATS

Tahun 2002 – 2006 : Sekretaris Jurusan Teknik Industri ITATS Surabaya

Sertifikasi :

Certificate of Competence No. 1768-9-QHRM-16097-0419-2-2018 sebagai Research Reviewer dari LSP Quantum HRM Internasional, 2018

Sertifikat sebagai Reviewer Penelitian Desentralisasi dan Nasional dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2018

Sertifikat sebagai Asesor Penilaian Kinerja Dosen Bidang Ilmu Teknik Industri dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2018

Sertifikat KOMPETENSI sebagai INSTRUKTUR UTAMA bidang Metodologi Pelatihan Nomor 8091024406000055122016 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), 2016

Sertifikat Pendidik Nomor 15107200208254 dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2015

Page 48: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

40

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat:

Tenaga Ahli Sukarela Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 3 Maret 2017-sekarang

Kegiatan Penelitian:

1. Ketua Tim Peneliti “Desain Sistem Docking Queue pada Port Shipping dengan Genetic Algoritm dan Cross Entropy berbasis Heuristics Data Mining” Penelitian Tesis Magister (PTM) DIKTI, 2020

2. Ketua Tim Peneliti “Investigasi Pengaruh Kuantitas, Kualitas, dan Waktu Tunggu Pengiriman Barang Bekas Pakai terhadap Keputusan Optimal Sistem Reversed Logistics pada Industri Kemaritiman” Penelitian Tesis Magister (PTM) DIKTI, 2020

3. Ketua Tim Peneliti “Analisa Perbaikan Rute Tol Laut menggunakan Paralel Insertion dan Exhaustive Search untuk Meminimalkan Biaya Transportasi” Penelitian Tesis Magister (PTM) DIKTI, 2020

4. Ketua Tim Peneliti “Minimalisasi Six Big Losses dengan Pendekatan Overall Equiment Effectiveness dan Response Surface Methodologi sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas pada Industri Maritim” Penelitian Tesis Magister (PTM) DIKTI, 2020

5. Ketua Tim Peneliti “ Model Pengembangan Strategi Daya Saing Industri Manufaktur Dengan Mengintegrasikan Structural Equation Modelling, AHP & SWOT Analysis” Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) DIKTI, 2019

6. Anggota Peneliti “ Water Ballast Management pada Operasional Kapal berbasis Environmental Risk Assesment, Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT), 2019

7. Ketua Mitra Peneliti “ Integrasi Fungsi Gaussian dengan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Melakukan Pengenalan Pola Bisnis pada Industri Kreatif sebagai Upaya peningkatan Daya Saing” Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT), 2018

8. Ketua Tim Peneliti “ Model Pengembangan Strategi Daya Saing Industri Manufaktur Dengan Mengintegrasikan Structural Equation Modelling, AHP & SWOT Analysis” Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) DIKTI, 2018

9. Anggota Peneliti “ Water Ballast Management pada Operasional Kapal berbasis Environmental Risk Assesment, Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT), 2018

10. Ketua Tim Peneliti “ Model Pengembangan Strategi Daya Saing Industri Manufaktur Dengan Mengintegrasikan Structural Equation Modelling, AHP & SWOT Analysis” Penelitian Unggualan Perguruan Tinggi (PUPT) DIKTI, 2017

11. Anggota Tim Peneliti “Pengembangan Desain Produk berdasarkan Keinginan Konsumen Guna Meningkatkan Daya Saing IKM”, Penelitian Produk Terapan (PPT) DIKTI, 2016-2017

12. Anggota Tim Peneliti penyusunan “Roadmap Industri Kreatif Digital” kerjasama ITS dengan Dinas Perindag Jawa Timur, 2015.

Page 49: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

41

Penulis Buku dan Book Chapter

1. Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur Sebagai Upaya Menjawab Tantangan Industri 4.0, Book Chapter, 2020

2. Kuala Tanjung sebagai Multipurpose Port untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Maritim, Penerbit Bina Media Perintis, ISBN: 978-979-751-267-5, Book Chapter, 2018

3. Jawa Timur menuju Kekuatan Ekonomi Dunia (East Java Economic Prospect), Penerbit ITS dan Pemprov Jatim, 2012

4. Sustainable and Renewable Energy : Innovation 3 PTN dan Aplikasinya pada CSR Perusahaan, 2012

5. Profil Socio Technopreneur Campus dan Implementasi CSR Perusahaan Publik, 2011

Publikasi ilmiah pada Jurnal dan Proceeding:

1. Lukmandono, Minto Basuki, M Junaidi Hidayat, Viky Setyawan, Pemilihan Supplier Industri Manufaktur Dengan Pendekatan AHP Dan TOPSIS, Jurnal Optimasi Sistem Industri (OPSI), UPN Yogyakaarta, Volume 12, Nomor 2, Desember 2019,P-ISSN : 1693-2102, E-ISSN : 2686-2352, http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi

2. Lukmandono, Rony Prabowo, Enik Sulistyowati, (2019), Analysis of Total Productive Maintenance (TPM) And Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) To Improve Machine Work Effectiveness In PT. PG Candi Baru Sidoarjo, seminar internasional ICRISE, 14-15 November, Bali.

3. Lukmandono, Hastawati Chrisna Suroso, Anita Hakim Nasution, Cognitive Work Analysis to Comprehend Operations in Self Check-in Counter, seminar internasional IECSE 2019, 24-25 September, Makassar.

4. Lukmandono, Minto Basuki, M Junaidi Hidayat, Determination of Digital Marketing Strategies by using SWOT and BCG Approaches to Improve Company Competitiveness, Seminar Internasional IECSE 2019, 24-25 September, Makassar.

5. Lukmandono, Minto Basuki, M Junaidi H, F.B Aji, Application of Saving Matrix Methods and Cross Entropy for Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) Resolving, Seminar Internasional, ICATECH, 29 September 2018, IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 462 (2019) 012025 IOP Publishing doi:10.1088/1757-899X/462/1/012025

6. Lukmandono, NLP Hariastuti, Suparto, DJ Saputra, Implementation of Waste Reduction at Operational Division with Lean Manufacturing Concept, Seminar Internasional, ICATECH, 29 September 2018, IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 462 (2019) 012049 IOP Publishing doi:10.1088/1757- 899X/462/1/012049

7. Analisis Produktivitas dengan pendekatan metode APC di Perusahaan Jasa Uji Tak Merusak/NDT, Seminar Nasional “The 1st Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH 2018), Universitas

Page 50: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

42

Widyagama, Malang Link : http://publishing-widyagama.ac.id/ejournal- v2/index.php/ciastech/issue/view/82

8. Pengaruh Marketing Mix terhadap Impulse Buying dengan Niche Market sebagai Moderasi pada Industri Jasa Pendidikan, Industri Inovatif-Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Vol 8 No 1, 27 Maret 2018, E-ISSN:2615-3866,

link: http://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/1912 9. Lukmandono, Minto Basuki, Jaka Purnama, Identification of Competitiveness

Variable for Manufacturing Industries with SEM Model Approach, Engineering Journal-18-290, Section Industrial Engineering & Management, Vol 7(2):252, DOI :10.4172/2169-0316.1000252

10. Analisis Perancangan Desain Produk Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Indusri Kecil Menengah, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol. 16, No. 1, Juni 2017, p-ISSN 1412-6869, e-ISSN 2460-4038.

11. Menentukan Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Daya Saing Industri Manufaktur Dengan Pendekatan AHP, Seminar Nasional IDEC (Industrial Engineering Conference), 8 Mei 2017, UNS Surakarta, ISSN: 978-602-70259-4-3

12. Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Digital Melalui Pendekatan Inkubasi Bisnis, Seminar Nasional IENACO (Industrial Engineering National Conference), 29 Maret 2017, UMS Surakarta, ISSN : 2337-4349

Surabaya, 4 Maret 2020

Dr. Lukmandono, ST, MT

Page 51: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

43

Nama : Oryza Akbar Rochmadhan Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 20 Oktober 1995 Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Simo Magerejo IX/9 Simomulyo, Sukomanunggal, Surabaya 60187 e-mail : [email protected] No. telepon : +62 8124 9393 911 I. Pendidikan/Profesi No. Universitas

/Institusi Kota/Negara Tahun

lulus Gelar Jurusan/Fakultas

1 Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Surabaya/Indonesia Sept 2017

ST (Sarjana Teknik)

Teknik Industri/Teknologi Industri

II. Pengalaman kerja

No. Item Tahun

1 Junior Supervisor Injection Department PT. Star Cosmos 2017-2018

III. Pengalaman penelitian

No. Item Tahun

1 Penentuan Keputusan dan Strategi Optimal untuk Meminimasi Risiko Kredit Macet dengan Metode Data Mining dan Inspection Game (penelitian mandiri)

2017

2

Studi Simulasi Kejadian Diskret untuk Analisis Reliability,

Availability, dan Maintainability pada Industri Proses (penelitian

DIKTI)

2019

IV. Publikasi di jurnal nasional

No. Item Tahun

1 Throughput Analysis on a Multi-state Manufacturing System by Considering Availability, Jurnal Teknik Industri, Universitas Petra DOI: https://doi.org/10.9744/jti.21.2.69-78

2019

Surabaya, 05 Maret 2020

Oryza Akbar R, ST

Page 52: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

44

Page 53: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

45

Page 54: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

46

Page 55: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

47

Page 56: UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

48