Unsur Transisi Deret 2

14
Unsur-Unsur Transisi Deret Dua Beberapa hal penting dari unsur-unsur transisi deret kedua pada tabel periodik dapat ditunjukkan sebagai berikut : 1. Jari-jari Jari-jari logam dan ion untuk unsur transisi periode kedua lebih besar dibanding periode pertama. Sedangkan perbedaan jari-jari logam dan ion unsur periode kedua sangat kecil, walaupun terdapat kenaikan nomor atom dan jumlah total elektron, hal ini karena adanya pengerutan lantanida. 2. Tingkat Oksidasi Untuk unsur transisi periode kedua pada tingkat oksidasi tinggi umumnya lebih stabil daripada unsur periode pertama. Jadi unsur-unsur Mo dan Tc dalam bentuk anion okso dalam keadaan valensi tinggi tidak mudah direduksi, dimana analog dengan senyawa dari unsur transisi periode pertama ketika mereka berada pada valensi tinggi merupakan zat pengoksidasi yang kuat. 3. Kimia Larutan Ion akuo dari unsur transisi periode kedua pada keadaan valensi rendah dan sedang tidak umum didapatkan atau tidak terlalu penting. 4. Ikatan Logam-logam Umumnya unsur-unsur transisi periode kedua akan lebih mudah untuk membentuk ikatan M-M daripada unsur transisi periode I. 5. Sifat Magnetik

description

tugas kimia anorganik

Transcript of Unsur Transisi Deret 2

Page 1: Unsur Transisi Deret 2

Unsur-Unsur Transisi Deret Dua

Beberapa hal penting dari unsur-unsur transisi deret kedua pada tabel periodik dapat

ditunjukkan sebagai berikut :

1. Jari-jari

Jari-jari logam dan ion untuk unsur transisi periode kedua lebih besar dibanding periode

pertama. Sedangkan perbedaan jari-jari logam dan ion unsur periode kedua sangat kecil,

walaupun terdapat kenaikan nomor atom dan jumlah total elektron, hal ini karena adanya

pengerutan lantanida.

2. Tingkat Oksidasi

Untuk unsur transisi periode kedua pada tingkat oksidasi tinggi umumnya lebih stabil

daripada unsur periode pertama. Jadi unsur-unsur Mo dan Tc dalam bentuk anion okso

dalam keadaan valensi tinggi tidak mudah direduksi, dimana analog dengan senyawa dari

unsur transisi periode pertama ketika mereka berada pada valensi tinggi merupakan zat

pengoksidasi yang kuat.

3. Kimia Larutan

Ion akuo dari unsur transisi periode kedua pada keadaan valensi rendah dan sedang tidak

umum didapatkan atau tidak terlalu penting.

4. Ikatan Logam-logam

Umumnya unsur-unsur transisi periode kedua akan lebih mudah untuk membentuk ikatan

M-M daripada unsur transisi periode I.

5. Sifat Magnetik

Umumnya unsur-unsur transisi periode kedua mempunyai sifat magnetik yang sedikit

penggunaannya dibandingkan dengan unsur transisi periode pertama. Unsur-unsur

periode kedua berkecenderungan besar membentuk kompleks spin rendah.

6. Stereokimia

Unsur-unsur transisi periode kedua umumnya mempunyai bilangan koordinasi yang

lebih tinggi yaitu VIII dan VIII dibandingkan unsur transisi periode pertama.

Page 2: Unsur Transisi Deret 2

Unsur-Unsur Transisi Pada Deret II

1. Itrium (Y)

Nomor atom 39

Massa Atom Relatif 88,95059 g/mol

Bilangan Oksidasi 3

Konfigurasi Elektron [Kr] 4d1 5s2

Struktur Kristal Heksagonal

Warna dan Wujud Perak, Padat

Titik Didih 3611 K

Titik Leleh 1795 K

Unsur Golongan Unsur transisi

SIFAT-SIFAT DARI UNSUR ITRIUM

• Logam dengan warna keabu-abuan, bercahaya, dan salah satu kristal dengan struktur

yang kuat pada logam transisi periode ke dua.

• Dipergunakan untuk membuat phosfor merah dan digunakan pada set tabung sinar katoda

pada tv serta layar pada LEDs. Dapat pula digunakan untuk memproduksi elektroda,

elektrolit, filter elektronik, macam-macam laser dan aplikasi kedokteran untuk

mengidentifikasi penyakit pada paru-paru serta superkonduktor.

• Memberikan tingkat oksidasi +3 sebagai contoh Itrium (III) Oksida (Y2O3), yang dikenal

sebagai yttria, yaitu padatan putih dengan 6 ikatan koordinasi yang dapat membentuk

ligand. Y3+ ion merupakan larutan tidak berwarna karena tidak adanya elektron pada

orbital elektron d dan f sebagaimana unsur transisi yang telah didefinisikan.

• Itrium membentuk florida yang tidak larut pada air, hidroksida, oksalat namun larut pada

bromida, klorida, iodida, nitrat dan sulfat.

Page 3: Unsur Transisi Deret 2

2. Zirkonium (Zr)

Beberapa bilangan oksidasi dan stereokimia dari zirkonium dan hafnium

KELIMPAHAN :

Zirkonium merupakan salah satu unsur penyusun kulit bumi. Beberapa mineral

sumber zirkonium :

- Baddeleyite (ZrO2)

- Zirkon (ZrSiO2)

Untuk memisahkan ion zirkonium dan hafnium digunakan metode penukar ion atau

ekstraksi-pelarut secara bertingkat.

SIFAT-SIFAT DARI UNSUR ZIRKONIUM

Logam zirkonium seperti halnya logam titanium bersifat keras dan tahan korosi

(mp 18550C).

Terbakar di udara pada temperatur tinggi, bereaksi lebih cepat dengan nitrogen

dan oksigen membentuk nitrida, oksida dan oksida nitrida (Zr2ON2).

Page 4: Unsur Transisi Deret 2

BEBERAPA SENYAWAAN DARI ZIRKONIUM DAN HAFNIUM

a. Halida, halida MCl4, MBr4 dan MI4 pada fase gas berbentuk tetrahedral tetapi

pada kondisi padat merupakan polimer dengan jembatan halida. Halida ini dibuat

melalui reaksi klorinasi dari zirkonium panas, zirkonium karbida atau zirkonium

oksida yang dilanjutkan hidrolisis dengan air.

b. Zirkonium oksida, (ZrO2) merupakan kristal putih yang keras dan tidak larut

(mp 2700oC), tahan terhadap asam dan basa, memiliki sifat mekanis yang baik

digunakan untuk tungku furnace. Pembuatan : reaksi antara Zr (IV) dengan

hidroksida.

3. Niobium (Nb)

Sifat-sifat kimia dengan unsur non logam, jarang sekali didapatkan sebagai kation

tetapi lebih sering sebagai anion. Beberapa senyawaan terpenting dari niobium adalah

halida dan oksida halida yang bersifat volatil dan cepat terhidrolisis.

Beberapa bilangan oksidasi dan stereokimia dari niobium sebagai berikut :

KELIMPAHAN :

Kelimpahan niobium 10-12 kali lebih besar daripada tantalum pada kulit bumi.

Mineral sumber niobium dan tantalum :

- Mineral seri kolumbite-tantalite yang komposisi utamanya (Fe/Mn)(Nb/Ta)2O6.

- Mineral pyrochlore merupakan campuran kalsium natrium niobat.

Page 5: Unsur Transisi Deret 2

Sifat-sifat dari niobium:

Logam mengkilat, titik leleh tinggi (Nb 24680C, Ta 29960C).

Tahan terhadap asam dapat larut dalam campuran HNO3-HF.

Bereaksi lambat dengan leburan NaOH.

4. MOLIBDENUM (Mo)

Beberapa bilangan oksidasi dan stereokimia dari Mo terangkum dalam :

• SIFAT-SIFAT DARI UNSUR Mo

- Tahan terhadap asam

- Tahan terhadap panas (mp 26100C (Mo), 34100(W)

- Tahan terhadap oksigen

- Reaktif dengan flourin membentuk heksaflourida

5. TECHNETIUM (Tc)

Unsur-unsur ini berbeda dengan unsur Mn yang ada dalam satu golongan dalam beberapa

hal :

1. tidak terdapat/sedikit unsur-unsur yang stabil dalam biloks dua (II).

2. terdapat sedikit senyawa kationik dalam setiap tingkatan bilangan oksidasi.

Page 6: Unsur Transisi Deret 2

3. Stabilitas dari kedua unsur ini pada bilangan oksidasi IV dan V untuk bilangan

oksidasi V sebagai senyawaan okso.

4. Anion okso MO4 merupakan pengoksidasi yang lebih lemah dibandingkan ion

permanganat pada tingkat oksidasi II sampai IV cenderung membentuk ikatan logam-

logam (M-M).

5. Rutenium (Ru)

Sifat-sifat Rutenium :

Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat

Kristal. Tidak mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi dengan

menghasilkan ledakan. Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-

lain. Rutenium dapat dilapisi dengan metode elektro deposisi atau dengan metode

dekomposisi suhu.

Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan

membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat

hambatan listrik yang luar biasa.

Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6

K. Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan

penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna.

Asam sulfida dapat dipecah oleh cahaya dengan menggunakan suspensi partikel

CdS yang diisi dengan rutenium oksida.

Diduga dapat diterapkan untuk menghilangkan H2S pada pemurnian oli dan

proses industri yang lainnya. Setidaknya, ada delapan bilangan oksidasi yang

ditemukan, tapi di antara delapan bilangan tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4

yang umum ditemukan. Senyawa rutenium memiliki ciri-ciri yang menyerupai

senyawa kadmium.

6. Rhodium (Rh)

Rhodium adalah logam yang sangat langka yang memiliki beberapa kualitas yang

sama dengan platinum. Ia memiliki titik leleh tinggi (19630C) dan rapuh dalam

Page 7: Unsur Transisi Deret 2

keadaan padat, sehingga sulit untuk bekerja menjadi potongan-potongan

perhiasan.

Rhodium sangat keras, tahan lama, dan sangat tahan terhadap korosi.

Rhodium merupakan katalis yang memiliki aktivitas tinggi dalam hidrogenasi

senyawa aromatik. Katalis ini menghidrogenasi banyak senyawa aromatik pada

suhu ruang dan tekanan normal. Katalis ini juga memiliki aktivitas lebih tinggi

dibanding katalis logam palladium yang biasa dipergunakan dalam hidrogenasi

olefin.

7. Paladium (Pd)

Sifat-sifat Paladium :

Paladium merupakan logam putih seperti baja, tidak mudah kusam di udara,

dengan kerapatan dan titik cair paling rendah di antara logam grup platina.

Ketika ditempelkan, paladium bersifat lunak dan bisa ditempa.

suhu rendah meningkatkan kekuatan dan kekerasannya.

Paladium dilarutkan dengan asam nitrat dan asam sulfat.

Pada suhu kamar, logam ini memiliki sifat penyerapan yang tidak lazim hingga

900 kali lipat dari volume hidrogen, sehingga memungkinkan membentuk Pd2H.

Meski demikian, masih belum jelas apakah Pd2H ini bersifat sebagai senyawa.

Hidrogen berdifusi melewati paladium yang dipanaskan, menghasilkan prinsip

pemurnian gas hidrogen.

8. Perak (Ag)

Seperti halnya tembaga, perak mempunyai elektron tunggal pada orbital s dan orbital

d yang terisi penuh elektron, tetapi meskipun mempunyai kesamaan dalam hal struktur

elektronik dan potensial ionisasi sedikit sekali kemiripan antara Ag, Au dan Cu. Beberapa

kimiripan tersebut antara lain :

1. Semua logam mempunyai bentuk kristal yang sama yaitu kubus pusat muka.

2. Cu2O dan Ag2O mempunyai struktur kubus pusat badan dimana atom logam mempunyai

dua atom O tetangga dan tiap-tiap atom oksigen dikelilingi oleh empat atom logam pada

bidang tetrahedral.

Page 8: Unsur Transisi Deret 2

3. Meskipun konstata stabilitas dari kompleks halida dari beberapa logam berurut seperti

F>Cl>Br>I, tetapi kompleks halida dari ion CuI dan AgI justru berurut kebalikannya.

4. CuI dan AgI (dan beberapa senyawa AuI) mempunyai kesamaan tipe baik dalam bentuk

ion dan senyawa seperti [MCl2]-, [Et3AsMI4] dan K2MCl3.

5. Beberapa kompleks tertentu dari CuII dan AgII merupakan isomorf, dan AgIII, AuIII,

dan CuII juga menghasilkan senyawa kompleks yang mirip.

SENYAWAAN PERAK (I).

Perak(I) merupakan bilangan oksidasi yang umum. Ion AgI dalam air berada dalam

bentuk [Ag(H2O)2]+, tetapi ligan air sangat labil dan tidak ada bentug garam hidrat dari

AgI yang dikenal. AgNO3, AgClO3, dan AgClO4 larut dalam air, tetapi Ag2SO4 dan

AgOOCCH3 dalam air larut sebagian. Garam-garam dari anion okso umumnya bersifat

ionik, tetapi meskipun halida dari AgCl dan AgBr tidak larut dalam air halida tersebut

mempunyai struktur seperti NaCl. Ketidak larutan dalam air ini tampaknya sebagai

akibat dari karakter kovalen dari interaksi Ag----X, dimana dalam senyawaan seperti

AgCN dan AgSCN memiliki struktur rantai seperti pada gambar:

9. Cadmium(Cd)

Posisi dalam tabel periodik kecenderungan dalam satu golongan seng, kadmium, dan

merkuri terletak setelah golongan tembaga, perak dan emas dan mempunyai dua elektron

Page 9: Unsur Transisi Deret 2

pada orbital s dan orbital d yang telah terisi penuh. Beberapa sifat dari unsur Cd terlihat

pada tabel dibawah:

Page 10: Unsur Transisi Deret 2

UNSUR-UNSUR TRANSISI DERET II

NAMA KELOMPOK :

1. Tri Rahayu (015)

2. Lestina Sari (016)

3. Ita Hidayatus Sholihah (025)

4. Dessy Gilang Permata (026)

5. Apprilliana Indah K.D (036)

6. Lestari (037)

7. Sri Nopianingsih (038)

8. Henu Sumekar (041)

9. Desak Ayu Tissin Sari (047)

10. Nanik Wijayanti (048)

11. Khisan Qomariyah (051)

12. Ida Norma Sinta (056)

13. Nadya Hartasiwi (059)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS UDAYANA

2011/2012

Page 11: Unsur Transisi Deret 2