UNPAR 19 Maret 2012

27
Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Jantung Astuti Giantini 19 Maret 2012 FK UNPAR

description

rugas

Transcript of UNPAR 19 Maret 2012

  • Pemeriksaan Laboratorium Penyakit JantungAstuti Giantini 19 Maret 2012 FK UNPAR

  • Penyakit JantungPenyakit jantung secara umum dikelompokan dalam kelainan akut dan kronik Jantung sebagai organ endokrin yang memproduksi hormon atrial natriuretic hormone (ANP) dan B-type natriuretic peptide (BNP), yang mengkoordinasi fungsi jantungm pembuluh darah dan ginjal.

  • Jenis penyakit Jantung:Coronary heart disease (CHD)dan Coronary artery disease (CAD) disebut juga sebagai systemiccardiovascular disease (CVD) karena penyempitan arteri dengan terbentuknya deposit lemak yang membentuk plaq atherosclerosis. Penyumbatan menyebabkan penurunan suply oksigen pada jaringan ---- intermittent chest pain (angina), nyeri bertambah pada keadaan exercisePlaq membesar dan tdk stabil mempersempit lumen arteri koroner --- nyeri pada waktu istirahat atau minimum exercise (unstable angina) atau menyebabkan heart attack(myocardial infarction)----- acute coronary syndrome (ACS).

  • Congestive heart failure (CHF) menyebabkan sirkulasi tdk efektif, karena jantung tidak mempunyai kemampuan mengisi atau mengosongkan bilik jantung dengan sempurna . Darah kembali lagi pada kaki, tangan, kaki, paru dan liver yang menyebabkan bengkak, sesak dan capek. CardiomyopathyMyocarditis berupa inflamasi otot jantung yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus.

  • Pericardial diseasebisa terjadi karena infeksi bakteri maupun jamur, trauma, autoimmune process, cancer, atau akibat heart attack. Infeksi perikardium sangat mengancam jiwa. Congenital heart diseaseEndocarditis adalah inflamasi yang disebabkan oleh mikroorganisme ataupun karena proses autoimun.

  • Pemeriksaan JantungTujuan pemeriksaan jantung adalah menegakan kelainan apakah apakah berasal dari jantung atau dari kelainan organ lainnya. Pemeriksaan menentukan penyakit jantung, atau menentukan apakah kelainan akut atau kronik.Pemeriksaan juga untuk monitoring progresifitas penyakit, seperti pada kelainan serangan jantung. Juga melihat berat dan luasnya kelainan /penyakit tersebut.

  • Pemeriksaan JantungPenyakit jantung menampakan gejala yang non spesifik seperti kelelahan. Dokter harus meminta pemeriksaan darah dan pemeriksaan lainnya untuk menentukan diagnosis.Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan diagnosis berbeda dengan pemeriksaan cardiac risk testing. Pemeriksaan jantung untuk skrining asymptomaticpeople menentukan risiko terkena penyakit jantung koroner.

  • Pemeriksaan LaboratoriumCardiac biomarkers Adalah pemeriksaan berdasarkan protein yang dilepaskan dari sel otot jantung yang mengalami kerusakan seperti pada keadaan acute coronary syndrome, dengan gejala klinik seperti: nyeri dada, nyeri pada rahang, nyeri perut, punggung, atau nyeri yang menjalar pada bahu atau tangan, sesak, mual dan perasaan melayang.

  • Jenis pemeriksaan:TroponinIPenting dalam menegakan cedera otot jantungCardiac troponin I sangat spesifik untuk jantung, dan terdeteksi dalam darah jika ada cedera jantung. Tes ini lebih sennsitif dan spesifik dibandingkan dengan CK-MB pada kasus cedera otot jantung. Troponin I mengidentifikasi lebih awal pasien nyeri dada yang dicurigai karena iskemia. bisa mengidentifikasi false positive elevations CK-MB (pada rhabdomyolysis).

  • Clinical studies have demonstrated improved time dependent sensitivity and improved specificity for troponin I and T compared to CK-MB.Patients with acute myocardial infarction have a earlier rise in troponin I than CKMB.Mair et al demonstrated the occurrence of first increase values after myocardial infarction symptom onset.Troponin 50% patients at 3.8 hours 75% at 4.3 hours 95% at 7 hoursCK-MB 50% patients at 4.8 hours 75% at 5.5 hours 95% at 12 hoursClinical Studies of the Troponin Assay

  • Because Troponin I increases to a first peak value 40 times the detection limit vs CK-MB only 6-9 times there are not the borderline cases where although the CK-MB has started to rise early it has not yet exceeded the upper limit of normal. (hence the need for the 3rd (16 hour) CK-MB measurement). By 6 hours after symptom onset using troponin I there is a 95-99% detection of patients who are ultimately shown to have a myocardial infarction .4,7 In addition, the troponin assay is a powerful, independent mortality risk marker in patients who present with acute

  • Jenis pemeriksaan:2.CK-MB salah satu bentuk enzim creatine kinase yang terdapat dalam otot jantung , keadaannya akan meningkat pada kerusakan otot jantung fungsinya tergantikan oleh troponin. 3.Myoglobin adalah protein yang dilepaskan dalam darah dari jantung atau otot rangka yang cedera. Tes ini sudah jarang digunakan sekarang.

  • Jenis pemeriksaan:4.hs-CRPdigunakan untuk menentukan prognosis, termasuk untuk melihat berulangnya penyakit jantung pada stable coronary heart disease atau ACS5.BNPatau NT-proBNP dilepaskan sebagai respon tubuh alamiah pada gagal jantung, peningkatan BNP tidak diperuntukan untuk diagnosis serangan jantung, pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat komplikasi pasca ACS. BNP juga dilepaskan pada keadaan otot teregang sehingga perlu diperiksa pada kasus yang diduga gagal jantung.

    `

  • Pemeriksaan Laboratorium lainnya:Analisis Gas Darah untuk evaluasi oksigen, Karbon dioxide, dan kadar pHComplete Metabolic Panel (CMP) pemeriksaan untuk mengevaluasi kelainan organ Elektrolit untuk mengevaluasi kelainan cairan tubuh dan keseimbangan garam.Pemeriksaan Hematologi lengkap untuk mengevaluasi adanya anemia

  • Pemeriksaan faktor risikoKolesteroldipakai sebagai indikator kesehatan secara umum. Untuk mengurangi plaq dan resiko serangan jantung diusahakan kadar kolesterol < 150 mg/dL. Kadar kolesterol menggambarkan beberapa resiko: jika kolesterol mendekati kadar 215 risiko penyakit jantung dan stroke sekitar 50%, saluran empedu 40% (90% batu empedu yang terbuat dari kolesterol), kanker payudara 10% dan kanker kolon 5%.

  • Pemeriksaan faktor risikoHDL(High Density Lipoprotein) disebut sebagai good cholesterol. Kadar yang diinginkan >45mg/dLKadar HDL yang tinggi menurunkan coronary artery disease. Pada proses menurunkan kadar kolesterol total , kadar HDL akan turun untuk sementara.

  • Pemeriksaan faktor risikoLDLcholesterol, disebut kolesterol jahatDipakai untuk menilai risiko penyakit jantung kadar yang diinginkan < 130 mg/dL, kadar LDL tinggi dihubungkan dengan risikoThere is some controversy about tests to detect the level ofC-reactive protein(CRT) and its value in predicting heart disease. On November 14, 2002, 2001 theNew England Journal of Medicinepublished the results of one of the most definitive studies on this subject. To read a summary of that study, posted on the Healing Heart Discussion Group

  • Pemeriksaan faktor risikoTrigliserida adalah jumlah lemak dalam pembuluh darah. Kadar trigliserid akan meningkat setelah makan, pemeriksaan ini memerlukan puasa 12-14 jam, minum air putih masih diperbolehkan. Kadar trigliserida < 100mg/dL mencegah terjadinya penyakit jantung

  • Jantung Rematik (PJR)

    Definisi: Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).

  • Jantung Rematik (PJR)

    Gejala & tanda Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam.

  • Jantung Rematik (PJR)

    Selain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari fisik, umumnya akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan.

  • PraktikumCRPASTO

  • CRPPrinsip pemeriksaanCRP lateks kualitatif dan semi kuantitatifCRP ditemukan pada fase akut inflamasi karena infeksi bakteri, virus, rheumatoid arthritis dengan atau tanpa carditis.2. Bahan reagen, alat dan bahan pemeriksaan:Lateks CRP: mengandung partikel lateks yang dilapisi CRP anti-humanKontrol positif CRPKontrol negatif CRPGlycine saline buffer diencerkan 1:20 dengan aqua bidestilataDisposable pipet dan test slide Serum

  • Prosedur PemeriksaanQualitatifKeluarkan reagen agar sesuai suhu ruanganKocok reagen CRP sebelum digunakanDengan memakai pipet Teteskan 1 tetes reagen pada lingkaran test slide, tambahkan 1 tetes serum, campur dengan memakai ujung pipih pipet. Kontrol positif dan negatif juga diperlakukan sama dengan serumGoyangkan campuran serum selama menit kemudian lihat hasilnya dibawah cahaya

  • B. Semi kuantitatifSiapkan 5 pengenceran dengan perbandingan1:2, 1:4, 1:8,1:16, 1;32Pengenceran memakai glycine saline Ulangi pengerjaan seperti metode qualitatifPengencerankadar m/L1:1 tidak diencerkan61:2121:4241:848

  • ASTO lateksPrinsip pemeriksaan: aglutinasiASTO lateks kualitatif dan semi kuantitatifASTO positif ditemukan pada darah dengan Antibodi positif terhadap ASTO. 2. Bahan reagen, alat dan bahan pemeriksaan:Lateks ASTO mengandung partikel lateks yang dilapisi streptolisin 0 Kontrol positif ASTO Kontrol negatif ASTO Disposable pipet dan test slide Pengencer menggunakan NaCl 0,9%Serum

  • Hasil pemeriksaanPengencerankadar IU/mL1:1 tidak diencerkan2001:24001:48001:81600

    *