Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2
-
Upload
putrabagoes -
Category
Documents
-
view
58 -
download
0
Transcript of Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 1/27
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Dasar IPS
Menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB, dan merupakan dasar hukum bagi
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan
peraturan tersebut mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kembali
digunakan dalam pembelajaran tingkat SD setelah pada kurikulum
sebelumnya (Kurikulum 2004/KBK), dimana mata pelajaran IPS dibagi
kedalam dua sub-bidang ilmu yaitu PKn dan PKPS. Pada jenjang SD/MI mata
pelajaran ini memuat materi Geografi, Serjarah, Sosiologi dan Ekonomi.
Melalui IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara
Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang
cinta damai.
Dimasa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan
berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap
saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Dengan
demikian konsep dasar IPS adalah :
1. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 2/27
12
atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.Dalam kerangka kerja
pengkajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengunakan bidang-bidang
keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial.
2. Kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak menekankan pada
bidang teoretis, tetapi lebih pada bidang-bidang praktis dalam mempelajari
gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat.
Studi Sosial tidak perlu akademis teoretis, namun merupakan satu
pengetahuan praktis yang dapat diajarkan pada tingkat persekolahan,yaitu
mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi. Demikian
pula pendekatan yang digunakan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat
berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial.
Pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat interdisipliner atau bersifat
multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan,
sedangkan pendekatan yang digunakan Ilmu Sosial (Sosial Sciences)
bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. Demikian pula
pada tingkat yang taraf yang lebih rendah pendekatan studi Sosial lebih
bersifat multidimensional, yaitu meninjau satu gejala atau masalah sosial
dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.
3. Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan
sosial. untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) intinya merupakan perpaduan
antara geografi dan sejarah.
Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 3/27
13
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik
masing-masing. Ragam pembelajarannyapun harus disesuaikan dengan apa
yang terjadi dalam kehidupan. Secara formal, proses pembelajaran dan
membelajarkan itu terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun diluar
kelas.
IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan tentang
konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus pula mampu membina
peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan
hak dan kewajibannya, yang juga memiliki tanggung jawab atas
kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya.
Sebagai bidang pengetahuan, mata pelajaran IPS bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional dan global.
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 4/27
14
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut
a. Manusia, Tempat dan Lingkungan.
b. Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan.
c. Sistem Sosial dan Budaya.
d. Perilkau Ekonomi dan Kesejahteraan.
B. Karakteristik Konsep Dasar IPS
Ruang lingkup IPS tidak lain adalah kehidupan sosial manusia
dimasyarakat. Oleh karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama
IPS. Aspek kehidupan sosial apa pun yang kita pelajari, bersumber dari
masyarakat.
Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu
memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai
keterampilan, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan agar
peserta didik menjadi warga masyarakat yang berguna, baik bagi dirinya
sendiri maupun bagi orang lain.
Aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengethuan Sosial
(memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai
keterampilan, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan)
merupakan karakteristik IPS sendiri. Nu'man Somantri, yang dikutip oleh
Daljoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya
masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen. Adapun ciri-ciri
yang kedapatan di dalamnya memuat rincian sebagai berikut:
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 5/27
15
a. Bahan pembelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para
siswa, masalah-masalah sosial dekat, keterampilan berfikir (khususnya
tentang menyelidiki sesuatu), serta pemeliharaan dan pemanfaatan
lingkungan alam.
b. Program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari
manusia.
c. Organisasi studi IPS akan bervariasi dari susunan yang intergreted
(terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang separated (terpisah).
d. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewargaan
negara, fungsional, humanistis, sampai yang sruktural.
e. Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboraturium demokrasi
f. Evaluasinya tak hanya mencakup aspek-aspek kongnitif, efektif, dan
psikomotor saja, tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut
democratic quontient dan citizenship quotient .
g. Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainya akan melengkapi
program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science, teknologi,
matematika, dan agama akan ikut memperkaya akan mempelajarannya
Pemilihan atau seleksi konsep-konsep ilmu-ilmu sosial guna
mengembangkan materi pembelajaran pada tingkat yang berbeda tidaklah
mudah, namun harus didasarkan pada beberapa prinsip, seperti yang
dikemukakan oleh Buchori Alma dan Harlasgunawan (1987) yang
menyatakan prinsip-prinsip tersebut antara ain sebagai berikut :
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 6/27
16
1) Keperluan
Konsep yang akan diajarkan harus konsep yang diperlukan oleh peserta
didik dalam memahami “dunia” sekitarnya. Oleh sebab itu, lingkungan
hidup yang berbeda memerlukan konsep yang berlainan pula.
2) Ketepatan
Perumusan yang akan diajarkan harus tepat sehingga tidak memberi
peluang bagi penafsiran yang salah (salah konsep).
3) Mudah dipelajari
Konsep yang diperoleh harus dapat disajikan dengan mudah. Fakta dan
contohnya harus terdapat di lingkungan hidup peserta didik serta sudah
dikenal oleh para peserta didik tersebut.
4) Kegunaan
Konsep yang akan diajarkan hendaknya benar-benar berguna bagi
kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara Indonesia umumnya
serta masyarakat lingkungan di mana ia hidup bersama dalam keluarga
serta masyarakat terdekat pada khususnya.
C. Pembelajaran IPS di SD
1. Pengertian IPS
IPS merupakan suatu program dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri
sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu,
disiplin ilmu-ilmu sosial (social science) maupun ilmu pendidikan
(Sumantri 2001 : 89 ) Social Scence Education Council (SSEC) dan
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 7/27
17
National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebaga Social
Science Education dan Social Studies. Dengan kata lain IPS mengikuti cara
pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti :
geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,
psikologi, dan sebagainya.
Dalam bidang pengetahuan sosial ada banyak istilah tersebut meliputi ilmu
sosial (social sciences), studi sosial (social studies) dan ilmu pengetahuan
sosial.
a) Ilmu Sosial (Social Science)
Ahmad Sanusi memberikan batasan tentang ilmu sosial
(Saidihardjo,1996.h.2) adalah sebagai berikut : Ilmu sosial terdiri
disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan
biasanya pada tingkat perguruan tinggi makin lanjut makin ilmiah.
Menurut Sumaatmadja menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara
perseorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu
sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai
anggota masyarakat.
b) Studi Sosial ( Social Studies)
Berbeda dengan ilmu sosial studi sosial bukan merupakan suatu bidang
keilmuan atau disiplin akademis melainkan lebih merupakan suatu
bidang pengkajian tentang gejala atau masalah sosial. Tentang studi
sosial ini Ahmad Sanusi (1971:18) memberi penjelasan sebagai berikut
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 8/27
18
: studi sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan
merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan sekolah
dasar.
c) Pengetahuan Sosial (IPS)
Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari litelatur pendidikan Amerika
Serikat nama asli IPS di Amerika adalah Social Studies istilah tersebut
pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “
Committee of Social Studies” yang didirikan pada tahun 1913 Tujuan
dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli
yang berminat pada kurikulum ilmu-ilmu sosial yang mempunyai minat
sama.
Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu
pendekatan interdisipliner (inter-disciplinary approach) dari pelajaran
ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-
ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi sosial, sejarah, geografi,
ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi
oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau
hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti
geografi, ekonomi, sejarah, sosiaologi, antropologi, politik.
2. Rasional mempelajari IPS di SD
Rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah agar siswa dapat :
a) Mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 9/27
19
dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna.
b) Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara
rasional dan bertanggung jawab.
c) Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri
dan antar manusia.
D. Konsep Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang ditata dan diatur
sedemikian rupa dengan didasarkan pada berbagai aspek baik menyangkut
aspek konsep hakikat pembelajaran, maupun ketentuan-ketentuan yuridis
formal yang mengatur pelaksanaan pendidikan pada umumnya dan
pembelajaran secara lebih khusus.
Secara etimologis kata pembelajaran adalah terjemahan dari bahasa
Inggris “instruction” kata pembelajaran itu sendiri merupakan perkembangan
dari istilah belajar-mengajar atau proses belajar-mengajar yang telah cukup
lama digunakan dalam pendidikan formal (sekolah). Istilah pembelajaran yang
digunakan saat ini sebagai perkembangan dari istilah belajar-mengajar, banyak
dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistik. Menurut aliran ini
pembelajaran intinya menempatkan siswa sebagai sumber aktivitas belajar.
Teori belajar lain yang bersifat kontemporer yang memiliki relevansi
cukup signifikan dengan istilah “pembelajaran” yaitu teori “konstruktivisme”
(Vigotsky). Teori ini memandang bahwa siswa adalah pembangun
pengetahuan yang aktif. Dengan demikian maka pembelajaran harus dirancang
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 10/27
20
dengan lebih banyak mendorong siswa untuk mengembangkan potensi
aktivitasnya, dan oleh karena itu dalam pandangan sekarang fungsi guru
bergeser dari fungsi sebagai “penyampai” menjadi sebagai “fasilitator”
pembelajaran.
Menurut Mohammad Surya bahwa Pembelajaran adalah suatu proses
yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Gagne (1992) Pembelajaran adalah serangkaian
aktifitas atau kegiatan yang difasilitasi untuk terjadinya perubahan perilaku.
Oleh karena itu beberapa implikasi dari teori diatas tercermin pada
perilaku atau proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Belajar tidak hanya sekedar menghapal tetapi siswa harus membangun
pengetahuannya.
2. Hasil belajar tidak hanya cukup untuk memenuhi konsumsi pengetahuan
(kognitif) saja tetapi harus direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak (aplikasi)
3. Dalam belajar siswa harus mengalami sendiri, dan bukan hanya sebagai
penerima dari pemberian orang lain (guru) Oleh karena itu proses
pembelajaran harus membiasakan siswa terlibat dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan.
4. Pembelajaran harus membiasakan siswa banyak berinteraksi dengan
sumber-sumber pembelajaran atau lingkungan pembelajaran dan bervariasi
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 11/27
21
dan tidak hanya dibatasi oleh ruang kelas saja.
5. Pembelajaran harus memposisikan siswa sebagai subyek pembelajaran
yang aktif untuk melakukan belajar dimana guru sebagai fasilitator
pembelajarannya.
E. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang
lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan
keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Belajar merupakan aktifitas yang disengaja dan dilakukan oleh
individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang
tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, atau anak yang tadinya tidak
terampil menjadi terampil.
Belajar menurut Gagne (1984) adalah suatu proses dimana sesuatu
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian tersebut
terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu : proses, perubahan perilaku dan
pengalaman.Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir
dan merasakan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan manifestasi dari adanya
aktifitas mental (berpikir dan merasakan). Belajar hendaknya melakukan
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 12/27
22
aktifitas mental pada kadar yang tinggi.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang
lahat (Arief Sadiman , 1986:1)
Belajar adalah mengalami artinya belajar terjadi karena individu
berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungn fisik maupun lingkungan
sosial, Lingkungan fisik adalah adalah lingkungan disekitar individu baik
dalam bentuk alam sekitar ( natural ) maupun dalam bentuk hasil ciptaan
manusia ( cultural ). Lingkungan fisik yang bersifat natural antara lain : pantai,
sungai, udara, air dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat kultural adalah
buku, media pembelajaran, gedung sekolah, perabot sekolah dan sebagainya.
Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan yang merangsang dan
menantang siswa untuk belajar. Apalagi bagi siswa SD yang perkembangan
intelektualnya masih membutuhkan alat peraga.
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses
yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui pengalaman. Belajar
juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu (Sudjana,
1989:28).
Dari uraian di atas menegaskan bahwa indikator belajar ditentukan
oleh perubahan dalam tingkah laku yang bersifat permanen sebagai hasil
pengalaman dan latihan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah sebagai
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 13/27
23
berikut ;
a. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang
berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung
seumur hidup.
b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat
permanen.
c. Hasil belajar ditunjukkan dengan aktifitas-aktifitas tingkah laku secara
keseluruhan.
d. Adanya kepribadian dalam proses belajar, antara lain aspek motivasi,
emosional, sikap dan lain sebagainya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
Muhidin Syah (1995 : 32) membedakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi belajar, yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yaitu
keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Menurut Abin Syamsudin
(1990:24) faktor-faktor tersebut adalah Kelemahan secara fisik, Kelemahan
secara Mental, Kelemahan secara Emosional dan kelemahan-kelemahan
yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap-sikap yang salah.
b. Faktor Eksternal
Muhidin Syah (1995:135) mengemukakan faktor eksternal tersebut
diantaranya :
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 14/27
24
1) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan dengan manusia yang
hadir secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menggangu
konsentrasi siswa dalam belajar
2) Faktor Non-sosial
Faktor Non-sosial merupakan faktor yang dapat mempengaruhi siswa
dalam belajar seperti gedung sekolah dengan letaknya, rumah tempat
tinggal siswa.
c. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yang merupakan suatu strategi dan metode yang
digunakan siswa secara sistematis sehingga belajar dapat berlangsung
secara efektif dan efisien.
F. Pemahaman
1. Pengertian
Pemahaman berasal dari kata “paham” yang mempunyai arti mengerti
benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara
memahami (Em Zul, Fajri & ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608), Dalam
definisi lain pemahaman berarti 1). pengertian, pengetahuan yang banyak,
2). pendapat, pikiran, 3). aliran pandangan, 4). mengerti benar (akan), tahu
benar (akan), 5). pandai dan mengerti benar.Apabila mendapat imbuhan
me-i menjadi memahami berarti : a) mengerti benar (akan); mengetahui
benar b) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe-an menjadi
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 15/27
25
pemahaman, artinya proses, perbuatan, dan cara memahami atau
memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham)
(Depdikbud,1994:74) sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah
suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya paham
dan pengetahuan banyak.
Pengertian pemahaman menurut para ahli diantaranya :
Menurut W.J.S Poerwodarminto Pemahaman berasal dari kata paham
yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Sedangkan pemahaman
adalah proses perbuatan cara memahami sesuatu
Menurut W.S.Winkel Pemahaman mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
Pemahaman (comprehension) kemampuan ini umunya mendapat
penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom “ Here we are
using the tern “ comprehension” to include those objectives, behaviors, or
responses which represent an understanding of the literal message
contained in a communication” artinya : disini menggunakan pengertian
pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan
sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi.
Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti benar apa yang
diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat
memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal
yang lain. (Bloom Benyamin, 1975 :89).
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari arti
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 16/27
26
dan dari bahan yang dipelajari (W.S.Winkel, 1996 : 245). W.S.Winkel
mengambil dari taksonomi Bloom, yaitu suatu taksonomi yang
dikembangkan untuk mengklarifikasikan tujuan instruksional. Bloom
membagi kedalam tiga kategori yaitu termasuk salah satu bagian dari asfek
kognitif karena dalam ranah kognitif tersebut terdapat aspek pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam asfek
dibidang kognitif ini merupakan hirarki kesukaran tingkat berpikir dari
yang rendah sampai yang tertinggi.
Menurut Suharsimi Arikunto (1995 :115) pemaham (comprehension)
siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang
sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.
Hasil belajar pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi
dibandingkan tipe belajar pengetahuan (Nana Sudjana, 1992:24)
menyatakan bahwa pemahaman dibedakan kedalam tiga kategori yaitu : (1)
tingkat terendah yaitu pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan
dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsip,
(2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan
bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau
menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan
yang pokok dengan yang bukan pokok dan (3) tingkat ketiga merupakan
tingkat pemaknaan ektrapolasi.artinya memiliki pemahaman ektrapolasi
berarti seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat
estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan kondisi yang
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 17/27
27
diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta kemampuan membuat
kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya.
G. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Untuk mengetahui hasil belajar dari pembelajaran siswa guru perlu
menentukan Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) yang menjadi patokan guru
dalam menentukan apakah hasil belajar siswa tersebut sudah berhasil atau
sesuai dengan harapan atau belum sehingga sebelum memulai suatu
pembelajaran guru perlu menentukan KKM.
Adapun pengertian dari KKM itu sendiri adalah Kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan
sebelum awal tahun ajaran dimulai. oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan
pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Kriteria ketuntasan
minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta
didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di
sekolah berhak untuk mengetahuinya. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
dalam pembelajaran adalah:
1. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik
sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi
dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan.
Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian
kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 18/27
28
pengayaan;
2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator
ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik.
Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti
penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak
bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas
dan perlu perbaikan;
3. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi
keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari
keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil
pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk
mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang
mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun
pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah;
4. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan
antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian
KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik,
peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua.
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 19/27
29
H. Media Pembelajaran
1. Pengertian
Kata Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Medoe
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Tekhnologi
dan Komunikasi Pendidikan ( Association of Education and
Communication Technology / AECT) di Amerika membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi.
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah alat berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar. Sementara Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar.
Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada diri siswa.
Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan
pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru) maupun sumber lain
kepada penerima dalam hal ini anak didik maupun warga belajar. Pesan/
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 20/27
30
informasi yang disampaikan melalui media, dalam bentuk isi atau materi
pelajaran itu harus diterima oleh penerima pesan (anak didik), dengan
menggunakan salah satu atau gabungan beberapa indera mereka. Bahkan
lebih baik bila seluruh alat indera yang dimilki mampu dapat menerima
pesan yang disampaikan (Latuheru 1988:13)
Media pembelajaran adalah sarana yang digunakan sebagai perantara
dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dalam
mencaoai tujuan pembelajaran. Media merupakan komponen pembelajaran
yang berperan untuk lebih memperjelas dan menarik perhatian siswa,
fungsi media adalah untuk mengolah dan meproses bahan sehingga
memudahkan siswa untuk mempelajarinya.Adapun tujuan menggunakan
media pembelajaran adalah 1) memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu verbalitas, 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,
3) memperlancar jalannya proses Kegiatan Belajar Mengajar, 4)
menimbulkan kegairahan belajar siswa, 5) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan dan kenyataan, serta
untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
2. Penggunaan Media Peta dalam pelaksanaan KBM di Sekolah Dasar
a. Pengertian Peta
1) Peta adalah gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi
dengan tulisan serta simbol sebagai keterangan, Oleh karena
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 21/27
31
merupakan gambaran konvensional maka peta menggambarkan
semua kenampakan yang ada di permukaan bumi antara lain
gunung, danau, sungai, laut dan jalan. Namun kenampakan tersebut
hanya dilukiskan/digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang
sesuai.
2) Peta adalah bayangan/gambaran yang diperkecil dari sebagian besar
atau sebagian kecil permukaan bumi pada bidang datar dengan
skala dan sistem proyeksi tertentu. (Wongsotjitro,1980)
3) Peta adalah gambaran/representasi unsur-unsur kenampakan abstrak
yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi/benda-benda angkasa yang pada umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
( International Cartographic Association / ICA)
4) Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu
digambarkan pada bidang datar melalui proyeksi tertentu. (Aryo
Prihandito : 1988).
5) Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data
kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para
perencana dan pengambilankeputusan pada tahapan dan tingkatan
pembangunan. (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasioanal /
Bakorsurtanal)
6) Adiyuwono (1995:14) memberikan definisi tentang peta,
a) Peta adalah gambaran keseluruhan atau sebagaian permukaan
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 22/27
32
bumi yang diproyeksikan dalam dua dimensi pada bidang datar
dengan metode dan perbandingan tertentu.
b) Peta adalah suatu persentasi diatas bidang datar baik seluruh
atau sebagian permukaan bumi yang dilihat dari atas dan
diperkecil dengan perbandingan tertentu.
c) Peta adalah sebuah gambar suatu daerah yang dapat
dibayangkan seolah-oleh kita melihat daerah itu dari
udara.Gambar-gambar pada peta memperlihatkan adanya hutan,
lapangan, jalan, sungai, kota dll.
d) Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi
yang dilukiskan ke suatu bidang datar dengan perbandingan
tertentu yang dinamai kedar / skala
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian peta diatas
dapat disimpulkan bahawa peta adalah gambaran permukaan bumi yang
diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk
dua dimensi, atau dengan kata lain peta adalah pengecilan dari permukaan
bumi atau benda angkasa yang digambarkan pada bidang datar, dengan
menggunakan ukuran, simbol dan sistem kumpulan peta permukaan bumi
(atlas)
b. Keterampilan membaca peta
Keterampilan membaca peta sangat diperlukan untuk membangun
pemahaman siswa pada suatu tempat dimana ia berada untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mengetahui keadaan/ tempat
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 23/27
33
diluar dunia yang sudah diketahui siswa salah satunya dengan cara guru
memperkenalkan melalui peta. Penggunaan peta dalam mata pelajaran
IPS mengajak siswa berpikir geografi, juga dalam melaksanakan
pembelajaran siswa berproses/mengkorelasi dengan kemampuan
peningkatan membaca jarak atau skala, interpretasi semantik dan dari
tanda abstrak ke signifikan
c. Jenis Peta
Peta ternyata sangat beragam. Berdasarkan kegunaannya peta
dibedakan menjadi dua, yakni:
(1) Peta Umum
Peta umum disebut juga dengan Peta Topografi. Peta umum
merupakan peta yang menggambarkan keadaan umum dari suatu
wilayah. Keadaan umum yang digambarkan meliputi objek atau
kenampakan alam dan buatan. Objek alam misalnya gunung,
sungai, dataran rendah, dataran tinggi, dan laut. Objek buatan
misalnya kota, jalan dan rel kereta api. Peta Indonesia yang sering
dipajang di dinding kantor atau sekolah-sekolah merupakan contoh
peta umum. Peta Indonesia pada contoh di atas juga termasuk peta
umum. Peta umum biasa digunakan untuk belajar di sekolah, untuk
kepentingan kantor dan wisata.
(2) Peta Khusus
Peta khusus merupakan peta yang menggambarkan data-data
tertentu di suatu wilayah. Peta khusus disebut juga dengan Peta
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 24/27
34
Tematik
d. Komponen-komponen peta
(1) Judul
Judul petamerupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau
gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta.
(2) Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala biasanya
menggunakan satuan cm.
Skala dibagi 2 yaitu :
(a) Skala angka merupakan skala yang menggunakan perbandingan
angka. Contoh :
Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500.000 cm
atau 5 km jarak sebenarnya.
(b) Skala garis merupakan skala yang menggunakan gambar garis
untuk menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya di bumi
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 25/27
35
(3) Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang
menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi
tiga syarat yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum.
(4) Warna
Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan
obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat
menunjukkan dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan
biru untuk menunjukkan wilayah perairan.
(5) Mata angin
Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin.
Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk
ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya supaya tidak
terjadi kekeliruan arah
(6) Garis/Letak Astronomis
Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi
pada peta.
Garis/Letak astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis
bujur merupakan garis dari utara ke selatan.
(7) Legenda
Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau
simbol-simbol beserta artinya pada peta.
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 26/27
36
e. Fungsi peta
Peta mempunyai beberapa fungsi diantaranya :
1) Memperlihatkan posisi atau lokasi relatif dari suatu tempat
2) Memperlihatkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah
3) Memperlihatkan bentuk dari unsur yang terdapat dipermukaan bumi
4) Menghimpun serta menselektif data permukaan bumi
Untuk memperjelas tentang komponen-komponen peta
perhatikan gambar peta berikut ini :
Gambar : 2.1 Komponen-Komponen Peta
5/17/2018 Unlock-s Pgsd 0908568 Chapter2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-s-pgsd-0908568-chapter2 27/27
37