UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian...

98
0 STUDI DESKRIPTIF PENGUCAPAN MANTRA DALAM KONTEKS UPACARA MANDALABHISEKAM PADA MASYARAKAT HINDU TAMIL DI KUIL SHRI BALAJI VENKATESHWARA KOIL MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H SANDRO BATUBARA NIM: 080707019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2012

Transcript of UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian...

Page 1: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

0

STUDI DESKRIPTIF PENGUCAPAN MANTRA DALAM KONTEKS UPACARA

MANDALABHISEKAM PADA MASYARAKAT HINDU TAMIL DI KUIL SHRI

BALAJI VENKATESHWARA KOIL MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

SANDRO BATUBARA

NIM: 080707019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2012

Page 2: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Agama Hindu merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia. Penyebaran

agama Hindu di sumatera utara berasal daerah pantai barat sumatera utara yang dulunya

menjadi pintu gerbang perdagangan. Dari daerah inilah penyebaran agama Hindu dimulai

hingga menyebar ke kota Medan yang menjadi pusat ibukota sumatera utara, hingga

membentuk suatu kumpulan penganut agama hindu. Kumpulan dari orang-orang pemeluk

agama Hindu dalam satu lingkungan menyebut kumpulan mereka ini sebagai masyarakat

Hindu1. Dalam menjalankan dan melaksanakan ajaran agama Hindu yang dianut, masyarakat

Hindu melaksanakan kegiatan ibadah rutin yang dilaksanakan setiap hari di kuil.

Oleh karena ajaran agama menganjurkan untuk beribadah di kuil, maka masyarakat

Hindu membangun Kuil sebagai tempat beribadah atau sembahyang untuk memuja Sang

Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa). Satu Kuil tempat persembahyangan yang baru

dibangun dan terdapat di Medan adalah Shri Balaji Venkateshwara Koil. Dan pada saat

peresmian kuil ini, dilakukanlah upacara Mandalabhisekam sebagai syarat agar kuil tersebut

dapat dipergunakan sesuai dengan aturan agama Hindu.

Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa

umat Hindu (Bhakta2) yang antara lain perwujudan dari dewa Wishnu (Shri Balaji

Venkateshwara), perwujudan Shri Padmawati, perwujudan Shri Aandaal, perwujudan dewa

Ganesha (Shri Wisnu Ganapathi), perwujudan Shri Garuda, dan perwujudan Shri Hanuman

yang telah didoakan dan nantinya akan dimandikan (disucikan) serta dikawinkan secara

1 Wawancara dengan Bapak Suba Thina Thayalan,SE pada tanggal 12 April 2012 2Bhakta adalah umat dalam agama Hindu

Page 3: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

2

simbolis sebagai persyaratan dalam upacara Mandalabhisekam. Upacara ini dilakukan

selama 13 hari, dimana selama 12 hari para Bhakta akan rutin mengadakan doa yang dimulai

pada pukul 18.00 hingga 20.00. Upacara berdoa tersebut dilakukan untuk

mendoakan segala persiapan menyambut pelaksanaan upacara Mandalabhisekam serta

mendoakan kesucian arca-arca dewa umat Hindu. Selama dalam rentang waktu mengadakan

upacara ini, semua Bhakta yang terlibat diharuskan agar menjaga kesuciannya dengan cara

tidak mengkonsumsi bahan yang berasal dari hewani melainkan menjadi vegetarian. Pada

rentang waktu selama 13 hari ini juga para Bhakta dapat mengadakan acara ucapan syukur

kepada dewa dengan cara mengadakan jamuan makan kepada seluruh Bhakta.

Dan pada hari ke-13, upacara Mandalabhisekam merupakan puncak upacara, setelah

upacara peletakan arca-arca dewa dilakukan, selanjutnya dilakukan dua tahap upacara pada

hari yang bersamaan. Tahap pertama dilakukan pada pukul 08.00 - 12.30 yaitu upacara 108

Kalasa Thirumanjana dan tahap ke-dua akan dilakukan pada jam 17.00 - 20.00 yaitu upacara

Kalyana Mohotsava.

Tahap pertama, upacara yang dilakukan adalah upacara 108 Kalasa Thirumanjana,

yaitu upacara memandikan Vigraha Dewa Wishnu (Shri Balaji Venkateshwara) yang terdapat

di kuil dengan menggunakan sarana / perlengkapan susu, susu masam, minyak sapi, madu, air

kelapa muda, serbuk kunyit, serbuk cendana berikut air yang disucikan dan didoakan dari 108

kalasa yang disediakan Bhakta. Dalam upacara ini pendeta yang berkedudukan sebagai

pemimpin upacara akan mengucapkan mantra yang ditujukan kepada dewa-dewa yang

diagungkan. Upacara ini dilakukan oleh 108 pasangan yang berasal dari Bhakta. Manfaat

upacara 108 Kalasa Thirumanjana bagi para Bhakta yaitu akan mengalami penyembuhan

dari cacat mental, penyakit kronis, dan dikaruniai keturunan.

Dengan berpartisipasi dalam upacara 108 Kalasa Thirumanjana, Dewa Wishnu (Shri

Balaji Venkateshwara) sebagai pelipur lara Bhakta akan memberikan obat dan kepuasan dari

Page 4: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

3

kekhawatiran serta kendala lain Bhakta sehari-hari seperti kedamaian hati, panjang umur,

tambah harta, kemakmuran lingkungan, keselamatan bagi para petani (Dhana Dhanya

Samruthi), harmonisasi keluarga, dan pekerjaan / usahanya sendiri.

Tahap kedua yaitu upacara Kalyana Mohotsava yang merupakan upacara perkawinan

simbolis arca perwujudan Dewa Wishnu (Shri Balaji Venkateshwara) dengan arca

perwujudan Shri Padmawati dan arca perwujudan Shri Aandaal yang dilakukan oleh pendeta

dan seluruh Bhakta. Dalam upacara ini Bhakta yang terdiri dari wanita bersuami atau anak

gadis dapat membawa hantaran untuk perkawinan (Varisai Taddu) berupa dua macam buah,

bunga atau kalung bunga, gelang tangan, serbuk kunkuman, daun sirih, dan pinang yang

ditempatkan pada sebuah talam. Hantaran ini nantinya akan dipersembahkan kepada dewa

yang mereka sembah. Pada akhir upacara ini, arca dewa-dewi yang telah dikawinkan secara

simbolis akan diarak kejalanan sesuai lokasi yang telah disepakati, untuk mengabarkan

kepada semua Bhakta bahwa perkawinan yang dilakukan telah terlaksana dan memberi

berkat kepada para Bhakta yang tidak dapat hadir dalam upacara itu.

Dalam pelaksanaan upacara ini, pendeta juga akan mengucapkan mantra3 yang

diucapkan dengan tekhnik Chanting4, yang berasal dari kitab suci Veda, dan diiringi oleh

instrument Nagasvharam yaitu sejenis alat musik yang tergolong kedalam aerofon (alat

musik tiup) sebagai instrument utama pembawa melodi, ditambah iringan Thavil yaitu alat

musik berbentuk barrel yang tergolong kedalam membranofon dan Sruthi box. Sruthi box

yang dipakai pada upacara ini merupakan sejenis alat musik yang tergolong kedalam

elektrofon yang berfungsi sebagai drone (nada yang dimainkan secara terus menerus). Musik

berfungsi sebagai pengiring pengucapan mantra dan pelengkap dalam pelaksanaan upacara.

3 Mantra adalah kata-kata atau doa yang diucapkan atau dinyanyikan oleh pemimpin upacara yaitu Pendeta dalam upacara keagamaan, memiliki arti dan terkadang rahasia sifatnya.

4 Chanting adalah mengucapkan doa dengan tekhnik bernyanyi.

Page 5: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

4

Pada saat arak-arakan, musik dipercaya berfungsi sebagai penjaga dan pembawa roh dewa

yang diarak ke arah yang ingin dituju.

Fungsi dari mantra ini dipercayai oleh Bhakta dapat menjadi sarana komunikasi

penyampai keinginan dan ucapan syukur kepada dewa yang diagungkan serta sarana untuk

meminta berkat kepada dewa. Dalam mengucapkan mantra para Bhakta akan dipimpin oleh

seorang Aiyere Swamy (pendeta) kemudian diikuti oleh Bhakta, dimana mantra yang

diucapkan ini berasal dari Veda (kitab suci agama Hindu). Selama proses ini berlangsung

selalu diiringi oleh instrument Nagasvharam, Thavil, dan Shruti box. Mantra pada upacara

Mandalabhisekam ini merupakan suatu penyajian yang menarik perhatian penulis, karena

penulis percaya bahwa mantra memiliki peran yang sangat penting dan dapat dikatakan

upacara ini tidak akan tercapai jika mantra tidak diucapkan.

Disini yang menjadi objek penelitian penulis adalah mantra yang dibacakan dengan

tekhnik bernyanyi. Berangkat dari sinilah penulis ingin mengetahui dan meneliti berbagai

aspek yang terkait dengan teks mantra yang terdapat dalam pelaksanaan upacara

Mandalabhisekam, nilai religius mantra yang tercermin dari pelaksanaan upacara

Mandalabhisekam, dan bagaimana nilai sastra yang berkaitan dengan aspek teks mantra yang

digunakan dalam upacara tersebut.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memakai beberapa skripsi terdahulu sebagai

bahan referensi, yaitu S, Jhonny Edwin.1995. Pirartenei pada Aktifitas Religius Masyarakat

Tamil di Shri Mariaman Kuil-Medan: Kajian Struktur Musik Dan Teks. Medan: USU ,

Purba,Destri Damayanti. 2011. Studi Deskriptif Musik Dalam Konteks Upacara Adhi Triwula

Pada Masyarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Singgamma Kali Koil Medan. Medan: USU dan

Simanjuntak, Rina Gustriani.2011. Studi Analisis Musikal dan Tekstual Pembacaan Kitab

Shri Guru Granth Sahib Ji Pada Upacara Pahila Parkas Dihara Masyarakat Sikh di

Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Kota Tebing Tinggi. Medan: USU.

Page 6: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

5

Hal-hal di atas tersebut yang menjadi dasar penulis sehingga memilihnya menjadi

tugas akhir dalam menyelesaikan studi di Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya

USU Medan. Dengan demikian penulis memberi judul: “STUDI DESKRIPTIF

PENGUCAPAN MANTRA DALAM KONTEKS UPACARA MANDALABHISEKAM

PADA MASYARAKAT HINDU TAMIL DI KUIL SHRI BALAJI VENKATESHWARA

KOIL MEDAN”.

1.2 Pokok Permasalahan

Pokok-pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi upacara Mandalabhisekam yang berlangsung di kuil Shri Balaji

Venkatheswara Koil?

2. Bagaimana struktur melodi mantra pada upacara Mandalabhisekam?

3. Bagaimana fungsi mantra dalam upacara Mandalabhisekam?

4. Bagaimana makna teks mantra pada upacara Mandalabhisekam?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian dan penulisan ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan dan mendokumentasikan upacara Mandalabhisekam pada

masyarakat Hindu Tamil di kuil Shri Balaji Venkateshwara Koil Medan.

2. Untuk mengetahui struktur melodi mantra yang dipakai dalam upacara

Mandalabhisekam.

3. Untuk mengetahui fungsi mantra yang dipakai dalam upacara Mandalabhisekam.

4. Untuk mengetahui makna teks mantra dalam upacara Mandalabhisekam.

Page 7: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

6

1.3.2 Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian adalah:

1. Memberikan informasi tentang jalannya upacara Mandalabhisekam pada masyarakat

Hindu Tamil di kuil Shri Balaji Venkateshwara Koil Medan.

2. Memberikan kajian musikologis mantra pada suatu upacara religi yang melibatkan

unsur-unsur musikal dalam disiplin ilmu Etnomusikologi secara khusus dan ilmu

pengetahuan secara umum.

3. Salah satu bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki

keterkaitan dengan topik penelitian.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Konsep atau pengertian, merupakan unsur pokok dari suatu penelitian. R.Merton

mendefinisikan: “Konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati; konsep

menentukan antara variabel-variabel mana kita ingin menentukan hubungan empiris”

(Merton, 1963: hal.89).

Adapun konsep musik dalam konteks upacara Mandalabhisekam yang dimaksud penulis

adalah musik vokal yang dalam hal ini adalah pengucapan mantra.

Kata deskriptif adalah bersifat menggambarkan apa adanya (KBBI 2005:258).

Upacara dalam konteks agama menurut Koentjaraningrat (1992:252) disebut sebagai

kelakuan agama (perasaan cinta, hormat, bakti, tetapi juga takut, ngeri, dan lain sebagainya)

yang bertujuan untuk mencari hubungan dengan dunia gaib.

Istilah masyarakat dalam penulisan judul memiliki arti seperti yang dikemukakan oleh

Soerjono Soekanto (1983:106-107), yaitu sebagai asosiasi manusia yang ingin mencapai

tujuan-tujuan tertentu yang terbatas sifatnya, sehingga direncanakan pembentukan organisasi-

Page 8: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

7

organisasi tertentu. Selain itu Soerjono Soekanto menambahkan bahwa istilah masyarakat

sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai, norma-norma, tradisi, kepentingan-kepentingan, dan

lain sebagainya. Oleh karena itu, maka pengertian masyarakat tak mungkin dipisahkan dari

kebudayaan dan kepribadian.

Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian kuil yang memiliki

tahapan, antara lain peletakan arca-arca dewa umat Hindu (Bhakta) yang antara lain

perwujudan dari dewa wishnu (Shri Balaji Venkateshwara), perwujudan dari Shri

Padmawati, perwujudan Shri Aandaal, perwujudan dari dewa Ganesha (Shri Wisnu

Ganapathi), perwujudan dari Shri Garuda dan perwujudan Shri Hanuman yang telah

didoakan dan nantinya akan dimandikan (disucikan) serta dikawinkan secara simbolis

sebagai persyaratan dalam upacara Mandalabhisekam, yang bertujuan untuk meminta berkat,

rejeki, umur yang panjang serta kesembuhan dari penyakit.

Mantra adalah doa yang diucapkan dengan tekhnik bernyanyi, yang ditujukan kepada

Sang Hyang Widhi dan agar diberikan berkat yang berkelimpahan dan segala sesuatu yang

mereka butuhkan. Konsep tentang pengucapan mantra secara Etnomusikologi dikategorikan

sebagai musik vokal, yang berpedoman pada pengertian musik adalah kejadian bunyi atau

suara dapat dipandang dan dipelajari jika mempunyai kombinasi nada, ritem dan dinamika

sebagai komunikasi secara emosi estetika atau fungsional dalam suatu kebiasaan atau tidak

berhubungan dengan bahasa (Malm dalam terjemahan Takari 1993: 85)

5 Music Culture of the Pasific, the Near East and Asia karya William P. Malm tahun 1977 yang dialihbahasakan menjadi Kebudayaan Musik Pasifik, Timur Tengah dan Asia oleh Muhammad Takari, Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara pada tahun 1993.

Page 9: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

8

1.4.2 Teori

Teori merupakan alat yang terpenting dari suatu ilmu pengetahuan. Tanpa teori hanya

ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan.

Kecuali (1) menyimpulkan generalisasi-generalisasi dari fakta-fakta hasil pengamatan, teori

itu juga; (2) memberi kerangka orientasi untuk analisa dan klasifikasi dari fakta-fakta yang

dikumpulkan dalam penelitian; (3) memberi ramalan terhadap gejala-gejala baru yang akan

terjadi; (4) mengisi lowongan dalam pengetahuan kita tentang gejala-gejala yang telah atau

sedang terjadi. Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka berfikir dalam membahas

permasalahan.

Dalam menyelesaikan tulisan ini, berpegang pada beberapa teori yang berhubungan

dengan judul di atas. Teori yang dimaksud sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat

(1977:30), yaitu bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen

serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari pemikiran untuk memperoleh

pengertian tentang suatu teori-teori yang bersangkutan. Dengan demikian teori adalah

pendapat yang dijadikan acuan dalam membahas tulisan ini.

Berikut ini teori-teori yang digunakan yaitu:

1. Untuk mengkaji upacara Mandalabhisekam, penulis menggunakan konsep unsur-

unsur pendukung upacara yang dikemukakan Koentjaraningrat (1985:168) bahwa

upacara keagamaan terbagi atas 4 komponen, yaitu : (a) tempat upacara, (b) saat

upacara, (c) benda-benda dan alat-alat upacara, (d) orang-orang yang melakukan

dan memimpin upacara.

2. Untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan dan fungsi mantra

sebagai musik vokal pada upacara Mandalabhisekam, penulis mengacu kepada

teori penggunaan dan fungsi musik. Teori ini seperti yang dikemukakan oleh

Merriam (1964:219-222) mengatakan secara implisit bahwa penggunaan (uses)

Page 10: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

9

dilakukan dalam konteks upacara, yang dapat dilihat saat itu juga, sedangkan

fungsi (function) mempunyai dampak yang lebih jauh dan dalam. Merriam

menawarkan ada sepuluh fungsi musik antara lain : (1) fungsi pengungkapan

emosional, (2) fungsi penghayatan estetika, (3 )fungsi hiburan, (4) fungsi

perlambangan, (5) fungsi reaksi jasmani, (6) fungsi komunikasi, (7) fungsi

kesinambungan budaya, (8) fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, (9) fungsi

pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan, (10) fungsi pengintegrasian

masyarakat, tetapi Merriam tidak mengadakan pembatasan, mungkin fungsinya

lebih dari sepuluh. Merriam membagi penggunaan musik kedalam 5 (lima)

kategori, yaitu: 1) Hubungan musik dengan kebudayaan material, 2) Hubungan

musik dengan kelembagaan sosial, 3) Hubungan musik dengan manusia dan alam,

4) Hubungan musik dengan nilai-nilai estetika, 5) hubungan musik dengan bahasa.

Penggunaan (uses) musik berhubungan dengan kebiasaan-kebiasaan (folkways)

memainkan musik tersebut, baik sebagai aktifitas yang berdiri sendiri atau dalam

aktifitas yang lain.

3. Berkaitan dengan musikologis, teori Weighted Scale dari William P.Malm

(1977;8) mengatakan bahwa ada beberapa karakteristik yang harus diperhatikan

ketika mendeskripsikan melodi, yaitu: (1) Scale (tangga nada), (2) Nada Dasar, (3)

Range (wilayah Nada), (4) Frequency of notes (jumlah nada-nada), (5) Prevalent

Intervals (interval yang dipakai), (6) Cadence Patterns (pola-pola kadensa), (7)

Melodic Formulas (Formula-formula melodi), (8) Contour (kontur).

4. Untuk melihat hubungan antara teks mantra dengan melodi, penulis menggunakan

teori Malm (1977:8) mengatakan apabila setiap nada dipakai untuk setiap silabel

(suku kata), gaya ini disebut silabis, sebaliknya bila suatu silabel dinyanyikan

Page 11: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

10

dengan nada-nada yang berjumlah banyak disebut melismatis. Kedua teori ini

penulis gunakan untuk menganalisis melodi mantra.

5. Dalam hal transkripsi terhadap mantra, penulis berpedoman kepada teori Nettl

(1964:98) yang memberikan dua pendekatan yaitu :

a) Kita dapat menguraikan dan menganalisis apa yang kita dengar.

b) Kita dapat menulis apa yang kita dengar tersebut di atas kertas, dan kita

mendeskripsikan apa yang kita lihat tersebut.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Untuk meneliti upacara Mandalabhisekam ini, penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif, sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Kirk

Miller dalam Moleong (1990:3) yang mengatakan:

“Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri

dan berhubungan dengan orang-orang dalam bahasa dan peristilahannya”.

Penelitian kualitatif dapat dibagi dalam empat tahap yaitu : tahap sebelum ke

lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data dan penulisan laporan. Pada tahap pra lapangan

penulis mempersiapkan segala macam kebutuhan yang diperlukan sebelum turun ke dalam

penelitian itu sendiri. Dalam bagian ini disusun rancangan penelitian ini, menjajaki/menilai

keadaan lapangan, memilih informan, perlengkapan penelitian, dan etika penelitian.

Selanjutnya pada tahap pekerjaan di lapangan seorang peneliti untuk mengumpulkan

data semaksimal mungkin. Dalam hal ini, penulis menggunakan alat bantu yaitu Handycam

merk Sony, kamera digital merk Canon, dan catatan lapangan. Pengamatan langsung

(menyaksikan) upacara Mandalabhisekam pada bulan Maret.

Page 12: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

11

Sedangkan wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang dalam pelaksanaan

tanya jawabnya berlangsung seperti percakapan sehari-hari. Informan biasanya terdiri dari

mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Biasanya mereka telah mengetahui

informasi yang dibutuhkan, dan wawancara biasanya berlangsung lama.

Dalam tahap menganalisis data penulis mengorganisasikan data yang telah terkumpul

dari catatan lapangan, foto, studi kepustakaan, rekaman, dan sebagainya ke dalam suatu pola

atau kategori. Dan sebagai hasil akhir dari menganalisis data adalah membuat laporan yang

dalam hal ini adalah penulisan skripsi.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Dalam tahapan ini penulis mencari, mempelajari, dan menggunakan literatur-literatur

yang berhubungan dan dapat membantu pemecahan permasalahan. Dari hasil studi

kepustakaan yang dilakukan penelitian upacara Mandalabhisekam dalam hubungannya

dengan mantra masih sulit didapat.

Tujuan dari studi kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan konsep-konsep, teori,

serta informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pembahasan atau penelitian, dan

menambah wawasan penulis tentang kebudayaan masyarakat Tamil yang diteliti yang

berhubungan dengan kepentingan pembahasan atau penelitian.

1.5.2 Penelitian Lapangan

Sebagai acuan dalam mengumpulkan data di lapangan, penulis berpedoman kepada

tulisan Harja W. Bachtiar dan Koentjaraningrat dalam buku Metode-metode penelitian

masyarakat. Dalam buku ini tersebut dikatakan, bahwa pengumpulan data dilakukan melalui

kerja lapangan (field work) dengan menggunakan:

Page 13: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

12

(1). Observasi (Pengamatan)

Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung, hal ini sesuai dengan

pendapat Harja W. Bachtiar (1990:114-115), bahwa seorang peneliti harus melihat langsung

akan kegiatan-kegiatan dari sasaran penelitiannya dalam mendapatkan data-data di lapangan,

maka pengamat menghadapi persoalan bagaimana cara ia dapat mengumpulkan keterangan

yang diperlukan tanpa harus bersembunyi, tetapi juga tidak mengakibatkan perubahan oleh

kehadirannya pada kegiatan-kegiatan yang diamatinya.

Mengacu pada teori di atas penulis mengumpulkan keterangan yang diperlukan

dengan cara mengamati sasaran penelitian, misalnya tentang jalannya upacara, sarana yang

dipergunakan, pelaku upacara, dan masalah-masalah lain yang relevan dengan pokok

permasalahan, dan dalam pengamatan, penulis juga melakukan pencatatan data-data di

lapangan

sebagai laporan hasil pengamatan penulis. Dalam hal ini penulis terlebih dahulu mendapat

ijin dari pihak panitia upacara.

(2). Wawancara

Wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang

kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian mereka itu, merupakan

suatu pembantu utama dari metode observasi.

Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi secara lisan dari

para informan. Untuk ini penulis mengacu pada pendapat Koentjaraningrat (1990:129-155)

yang membagi tiga kegiatan wawancara yaitu : persiapan wawancara, teknik wawancara, dan

pencatatan data wawancara. Wawancara terdiri dari wawancara terfokus, wawancara bebas,

dan wawancara sambil lalu.

Page 14: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

13

Dalam wawancara terfokus, pertanyaan tidak mempunyai struktur tertentu tetapi

selalu terpusat kepada pokok permasalahan lain. Wawancara sambil lalu, sifatnya hanya

untuk menambah data yang lain. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan ketiga

wawancara ini serta terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan dan mencatat secara langsung

data-data yang diperlukan.

(3). Perekaman

Dalam hal ini penulis melakukan perekaman dengan 2 cara :

1. Perekaman yang penulis lakukan yaitu perekaman audio dengan menggunakan

handycam merk Sony mini DVD. Perekaman ini sebagai bahan analisis tekstual dan

musikal.

2. Untuk mendapatkan dokumentasi dalam bentuk gambar digunakan kamera digital

merk Canon. Pengambilan gambar dilakukan setelah terlebih dahulu mendapat ijin

dari pihak panitia dan panitia pelaksana.

1.5.3 Kerja Laboratorium

Kerja laboratorium merupakan proses penganalisisan data-data yang telah didapat dari

lapangan. Setelah semua data yang diperoleh dari lapangan maupun bahan dari studi

kepustakaan terkumpul, selanjutnya dilakukan pembahasan dan penyusunan tulisan,

sedangkan untuk hasil rekaman dilakukan pentranskripsian dan selanjutnya dianalisa. Pada

akhirnya hasil dari pengolahan data dan penganalisaan disusun secara sistematis dengan

mengikuti kerangka penulisan.

Untuk menyajikan aspek kebudayaan, penulis mengacu dari antropologi, aspek

struktur musik dari musikologi, dan juga unsur sosial lainnya (sesuai dengan keperluan

pembahasan ini), sebagaimana ciri Etnomusikologi yang inter-disipliner dan keseluruhannya

Page 15: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

14

dikerjakan di dalam laboratorium Etnomusikologi), sehingga permasalahannya yang

merupakan hasil laporan penelitian yang disusun dalam bentuk skripsi. Jika data yang dirasa

masih kurang lengkap, maka penulis melengkapinya dengan menjumpai informan kunci atau

informan lain dan hal ini dilakukan berulang-ulang.

1.6 Pemilihan Lokasi Penelitian

Sebagai lokasi penelitian, penulis memilih Kuil Shri Balaji Venkateshwara Koil, yang

terletak di Jalan Bunga Wijaya Kesuma no. 25-A, kelurahan Padang Bulan selayang II, kec.

Medan Selayang, Medan. Lokasi penelitian ini ditetapkan dengan beberapa alasan yaitu :

1. Kuil Shri Balaji Venkateshwara merupakan kuil yang baru dibangun dan upacara

ini hanya dilakukan pada saat pembangunan suatu kuil baru maupun pemugaran

kuil jika dibutuhkan. Di sini penulis mendapat ijin dari pihak panitia upacara

Mandalabhisekam dan pendeta untuk menyaksikan dan mengikuti jalannya

upacara ini, sebagai sarana tempat penelitian penulisan.

2. Penulis mengikuti jalannya upacara di Kuil dari awal hingga akhir upacara, karena

pelaksanaan upacara ini sangat jarang dilakukan.

3. Tokoh-tokoh agama yang mengetahui tata cara upacara ini masih ada yang

berdomisili di Medan.

1.7 Pemilihan Narasumber (Informan)

Untuk pengumpulan data yang diperlukan, penulis memilih beberapa informasi yang

dapat memberikan informasi-informasi yang berhubungan dengan objek penelitian ini. Hal

ini didukung oleh pendapat Koentjaraningrat (1977:163-164) mengenai informan pangkal

dan informan pokok.

Page 16: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

15

1. Informan pangkal adalah informan yang memberikan petunjuk kepada peneliti

tentang adanya individu lain dalam masyarakat yang dapat memberikan berbagai

keterangan yang diperlukan.

Untuk penelitian ini yang menjadi informan pangkal adalah :

1. Bapak Drs.Gopala Krishna Naidu, SH, yaitu yang telah memberikan

informasi tentang upacara Mandalabhisekam dan lokasi penelitian.

2. Anan Kumar, yaitu pengurus upacara yang memberikan informasi dan

akses.

2. Informan pokok (kunci) adalah informan yang ahli tentang sektor-sektor

masyarakat atau unsur-unsur kebudayaan yang ingin kita ketahui.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan pokok adalah :

1. Bapak Suba Thina Thayalan,SE, yaitu penerjemah sekaligu narasumber.

2. Pendeta V.Hanumacharyulu, pada saat melakukan wawancara peneliti dan

narasumber mengalami hambatan dalam hal komunikasi sehingga dibantu

oleh Bapak Suba Thina Thayalan, namun komunikasi diantara

keduanyapun tidak berjalan dengan lancar sehingga peneliti dalam tulisan

ini memasukkan data yang berhasil diterjemahkan oleh Bapak Suba Thina

Thayalan, dimana ketepatan dan kekurang tepatan data yang didapat di

lapangan, peneliti serahkan kepada Bapak Suba Thina Thayalan.

Page 17: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

16

BAB II

TINJAUAN UMUM MASYARAKAT HINDU TAMIL DI KOTA MEDAN

2.1 Asal Usul Orang Tamil

Menurut S. Ramakrishan dalam Edwin (1995:15-16) bahwa orang Tamil merupakan

rumpun bangsa Dravida. Disebutkan bahwa bangsa Dravida mendiami negeri India kira-kira

1000 tahun Sebelum Masehi. Kulit mereka berwarna gelap (Hitam). Kemudian kurang lebih

3.500 tahun yang lalu negeri itu kedatangan bangsa dari Persia yaitu Aria (N. Daldjoeni,

1991). Kedatangan mereka diperkirakan melalui barat laut India, yaitu selat Kaiber. Bangsa

Aria berkulit putih dan berbahasa Sanskrit. Lalu bangsa Aria menyerang dan berhasil

menaklukkan bangsa Dravida sehingga terdesak kebahagian selatan India. Dari adanya ras

bekulit putih (Aria) dan berkulit hitam (Dravida) maka penduduk India adalah hasil

percampuran keduanya. Warna kulit ini dijadikan dasar penggolongan masyarakat yang

disebut Kasta. Semakin terang warna kulitnya maka semakin tingggi kastanya, demikian

juga sebaliknya.

Dalam penggolongan masyarakat (kasta) tersebut, ada tiga pendapat mengenai

bangsa-bangsa berkulit hitam tersebut yang sulit dimasukkan ke dalam klasifikasi ras umat

manusia (N. Daljoeni, 1991:131-132), yaitu;

1. Pada mereka tidak terdapat ciri-ciri bangsa negro, mereka juga tidak dapat

digolongkan ke dalam ras campuran seperti yang di Amerika, disebutkan kaum

Mulat (campuran ras putih dan hitam)

2. Mereka juga tidak dapat digolongkan ke dalam bangsa Negro yakni bangsa kerdil

berkulit seperti yang tersebar di Filipina dan Indonesia utara. Namun ada

kemiripan dengan Negrito, yakni selain pendek posturnya, hidung, pipi dan

rambut sangat keriting.

Page 18: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

17

3. Adapun bagian ketiga dan terpenting yaitu banyak diantara mereka mirip dengan

bangsa Aborigin di benua Australia.

Pada masa sekarang ada empat Negara bagian di India selatan yang termasuk ke

dalam rumpun bangsa Dravida. Keempat Negara bahagian itu tersebut memiliki sistem

budaya termasuk bahasa dan aksara yang berbeda-beda kecuali agama. Keempat Negara

bahagian itu adalah:

1. Tamil Nadu, bahasa yang dipakai adalah bahasa Tamil.

2. Andhra Pradesh, yang dipakai adalah bahasa Telugu.

3. Karnataka, yang dipakai adalah bahasa kannada atau Kanarese.

4. Kerala, bahasa yang dipakai adalah Malayalam.

2.2 Kedatangan Orang Tamil ke Kota Medan dan Sekitarnya

Ada beberapa catatan yang menguraikan tentang kedatangan orang Tamil ke kota

Medan dan sekitarnya. Salah satu diantaranya berpendapat bahwa suku bangsa ini adalah

sebenarnya telah datang ke Indonesia ribuan tahun yang lalu. Menurut sejarah, ekspansi Raja

Iskandar Zulkarnain dari Macedonia ke India tahun 334-362 SM mengakibatkan bangsa India

cerai berai berai dan banyak melarikan diri karena ketakutan. Penduduk di lembah sungai

Indus lari ke bahagian selatan India dan banyak yang terus lari ke Nikobar, Andaman dan

pulau Sumatera (Brahma Putro, 1981:38). Pada dasarnya keterangan tersebut tidak

menjelaskan mengenai bangsa India beretnis Tamil, tapi yang pasti kedatangan mereka ke

pulau Sumatera banyak mempengaruhi budaya setempat seperti adat-istiadat, religi, bahasa

dan kesenian. Dari keterangan tersebut dapat diperkirakan bahwa bangsa India dan

masuknya agama yang mereka anut di Sumatera Timur khususnya Deli serdang sudah terjadi

pada abad IV SM (Sinar, 1988:5).

Page 19: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

18

Sejarah tentang kedatangan orang Tamil ke Deli Serdang dapat dipastikan pada abad I

Masehi. Keterangan tersebut didapat dari buku tua yang berjudul “Manimagelai’ karangan

pujangga sitesar yang aslinya terbit pada abad I Masehi dan sangat populer di India menurut

Brahma Putro dalam Edwin (1995:17). Dalam buku tersebut disebutkan bahwa orang-orang

India beretnis Tamil bersama rombongannya tiba di sebuah kampung yang bernama Haru

(sekarang menjadi Karo).

Gelombang terakhir kedatangan orang Tamil ke Kota Medan dan sekitarnya yaitu

pada tahun 1872 sebagai kuli kontrak perkebunan bersama dengan orang-orang Jawa yang

dipekerjakan pada waktu itu sekitar ratusan orang, menurut Brahma Putro dalam purba

(2011:31). Mereka di datangkan dari India selatan, Malaysia dan singapura untuk menutupi

kekurangan tenaga kerja perkebunan-perkebunan milik Belanda. Sebahagian orang Tamil

yang bekerja di perkebunan banyak melarikan diri ke Medan untuk mencari perlindungan

sewaktu Jepang berkuasa serta pada tahun 1946 sebahagian orang Tamil kembali ke negara

asalnya (Burju Matua N, 1990:20-22).

Pada tahun 2011-2012, jumlah orang Tamil yang tinggal di kota Medan diperkirakan

berjumlah 80.000 jiwa. Perkembangan jumlah orang Tamil ini dapat dikatakan cukup pesat,

dimana pada tahun 2003 jumlah orang Tamil yang ada di kota Medan masih berjumlah

30.000 jiwa, hal tersebut dijelaskan oleh Bapak Suba Thina selaku narasumber. Hal ini

dikarenakan pertambahan keturunan dari generasi muda orang Tamil yang sudah menikah

dan berkeluarga. Disamping itu juga orang Tamil dapat bertahan dan meneruskan kehidupan

mereka dengan berbagai profesi atau pekerjaan yang mereka geluti seperti berdagang dan

wirausaha.

Bagi orang Tamil yang sudah tinggal di kota Medan, mereka tetap menjalankan

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan budayanya. Untuk melaksanakan kegiatan

keagamaannya, orang-orang Tamil kemudian mendirikan kuil sebagai tempat beribadah dan

Page 20: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

19

melaksanakan upacara yang berkaitan dengan keagamaan. Salah satunya adalah kuil Shri

balaji Venkateshwara yang terletak di kec. Selayang II Medan. Hal ini dilakukan agar tradisi

serta ajaran agama yang mereka anut dapat dijalankan dan dilaksanakan sesuai dengan

kepercayaan mereka.

2.3 Masyarakat Hindu Tamil

Masyarakat Hindu Tamil merupakan penggabungan antara kata Hindu dan Tamil.

Hindu merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia dan di dunia. Tamil merupakan

suku atau etnis pendatang yang datang ke Indonesia pada abad ke IV dan memilihi menetap

di Indonesia. Penggabungan kata ini menjadi suatu identitas yang dipakai oleh kelompok

orang Tamil yang memeluk agama hindu di suatu kelompok masyarakat.

Mereka menyebutkan bahwa mereka merupakan masyarakat Hindu Tamil disamping

berada dalam suatu kelompok masyarakat, juga karena mereka merasa memiliki asau-usul

serta identitas yang sama. Hal ini terbukti dalam kelompok masyarakat Hindu Tamil yang

berada di kawasan pasar IV padang bulan Medan yang menjadi tempat penelitian dan

menjadi objek penelitian. Jadi dari penjabaran diatas dapat dikatakan bahwa sekumpulan

orang Tamil yang memeluk agama Hindu dan tinggal dalam suatu kawasan tertentu,

menyebut identitas mereka sebagai masyarakat Hindu Tamil.

2.4 Agama Hindu

Kata Hindu berasal dari sebutan orang Persia yang datang ke India. Mereka

menyebut sungai Shindu/Indus yang mengalir di daerah barat India sebagai sungai Hindu.

Ketika agama Islam masuk ke India, kata Hindu muncul kembali dalam bentuk Hindustan.

Orang-orang India yang memeluk agamanya disebut orang Hindu. Hindu biasa disebut

Page 21: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

20

Sanatana Dharma (Sanskrit) yang berarti Kebenaran Abadi. Agama Hindu tidak mempunyai

pendiri dan penyebarannya dilakukan oleh Kaum Brahmana. Selain tidak mempunyai

pendiri, agama Hindu memiliki perbedaan dengan agama lain yaitu tidak memakai istilah

Nabi, yang ada adalah Guru, Rsi dan Maharsi.

Dalam ajaran agama hindu, Tuhan adalah sebagai pencipta alam semesta dan isinya.

Umat Hindu di Indonesia menyebut Tuhan dengan gelar Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan

Yang Maha Esa). Selain bergelar Sang Hyang Widhi Wasa, Ia disebut juga dengan nama

Bhatara sebagai pelindung dewa tertinggi, Sang Hyang Parameswara sebagai raja termulia.

Di dalam manifestasinya sebagai dewa, Sang Hyang Widhi Wasa dapat

dikelompokkan dalam tiga bagian besar, yang disebut dengan Tri Murti yang terdiri dari:

1. Dewa Brahma, bertugas sebagai pencipta alam semesta dan disimbolkan dengan A.

2. Dewa Wisnu, bertugas sebagai pemelihara dan pelindung alam semesta dan

disimbolkan dengan U.

3. Dewa Siwa, bertugas sebagai Pemeralina (pengembali segala isi alam semesta ke

asalnya) dan disimbolkan dengan M.

Menurut ajaran agama Hindu, Tuhan disimbolkan dengan dengan aksara AUM atau

OM, yaitu suara yang terdengar dari meditasi yang paling terdalam dan dijadikan nama yang

paling tepat untuk Tuhan. Hal ini memberikan arti bahwa Sang Hyang Widhi mempunyai

sifat yang Esa yang disebut dalam nama ketiga Dewa sekaligus.

Selain manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa sebagai dewa yang disebut Tri Murti,

terdapat juga tiga pendamping / Sakti, yaitu:

1. Saraswati, yaitu dewi pengetahuan dan kesenian. Saktinya Dewa Brahma,

disebut Dewi Kebijaksanaan.

2. Lakshmi, yaitu dewi cahaya, kecantikan dan keberuntungan. Saktinya Dewa

Wisnu, disebut Dewi Kekayaan.

Page 22: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

21

3. Parvati, yaitu dewi rumah tangga dan keibuan. Saktinya Dewa Siwa, disebut

dewi Kekuatan Sakral.

Disamping ketiga bentuk pasangan diatas, ada juga Ganapati / Ganesha, yaitu dewa

pendidikan yang merupakan anak pertama dari Siwa dan Parvati, serta Muruga, yaitu dewa

Keindahan dan dipercaya membawa bahasa Tamil, yang merupakan adik dari Ganesha.

Agama Hindu percaya dengan adanya Panca Cradha (kepercayaan) yaitu:

1. Percaya akan adanya Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa)

Sang Hyang Widhi Wasa adalah penguasa segala yang ada, tidak ada yang luput

dari Kuasa-Nya. Karena Tuhan tidak terjangkau oleh pikiran maka orang

membayangkan bermacam-macam sesuai dengan pikirannya. Sang Hyang Widhi

Wasa dipanggil Brahma sebagai pencipta, Wisnu sebagai pemelihara dan Siwa

sebagai pengembali alam semesta.

2. Percaya akan adanya Atma

Atma yaitu satu bagian dari Brahma yang dipercaya oleh umat Hindu terdapat

dalam setiap diri manusia.

3. Percaya akan adanya Karma Phala

Karma adalah segala kegiatan dalam bentuk pikiran, ucapan, dan perbuatan baik

yang disadari maupun yang tidak disadari. Kata Phala berarti buah atau hasil,

sehingga Karma Phala berarti segala Karma (perbuatan) yang menghasilkan

Phala (hasil).

4. Percaya terhadap adanya Purnarbhawa (Samsara)

Purnarbhawa atau Samsara yaitu kelahiran kembali ke bumi yang bertujuan

untuk memperbaiki diri dari segala kesalahan di masa lalu.

5. Percaya akan adanya Moksa

Page 23: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

22

Moksa artinya kelepasan. Bila seseorang telah terlepas dari ikatan dunia ini maka

ia akan mencapai Moksa. Inilah tujuan akhir dari pemeluk agama Hindu. Orang

yang telah mencapai Moksa tidak lahir lagi ke dunia karena tidak ada apapun yang

mengikatnya lagi, maka ia telah bersatu dengan Sang Hyang Widhi Wasa.

Menurut ajaran agama Hindu ada empat jalan untuk mencapai Moksa, disebut Catur Yoga

yaitu:

1. Jnana Yoga yaitu melalui jalan pengetahuan

2. Bhakti Yoga yaitu melalui jalan kebaktian atau pengabdian

3. Karma Yoga yaitu melalui jalan perbuatan baik

4. Dhyana Yoga yaitu melalui jalan meditasi

2.5 Veda, Kitab Suci Umat Hindu

2.5.1 Pengertian Veda

Kata Veda dapat dikaji melalui dua pendekatan, yaitu berdasarkan Estimologi (kata

dasar) dan berdasarkan Semantik (pengertiannya). Kata Veda berasal dari bahasa Sansekerta,

dari kata dasar Vid yaitu pengetahuan. Dari kata dasar ini berubah menjadi kata benda yang

artinya kebenaran, pengetahuan suci, kebijaksanaan dan secara sematik berarti kitab suci

yang mengandung abadi, ajaran suci atau kitab suci bagi umat Hindu. Sebagai kitab suci

umat Hindu maka ajaran Veda diyakini dan dipedomani oleh umat Hindu sebagai satu-

satunya sumber bimbingan dan informasi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

maupun untuk waktu tertentu.

Diyakini sebagai kitab suci karena sifat isinya dan yang menurunkan (mewahyukan)

adalah Tuhan Yang Maha Esa Yang Maha Suci. Apapun yang diturunkan sebagai ajaran-

Nya kepada umat manusia adalah ajaran suci terlebih dahulu bahwa isinya memberikan

Page 24: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

23

petunjuk atau ajaran untuk hidup suci. Sebagai kitab suci, Veda adalah sumber ajaran agama

Hindu pada masa berikutnya. Dari kitab Veda atau Bruti mengalirlah ajaran Veda pada kitab-

kitab Sarti, Itihasa, Purane, kitab-kitab agama Tantra, Darsana, dan Tattwa yang diwarisi di

Indonesia. Veda mengandung ajaran yang memberikan keselamatan di dunia dan pada saat

pralaya (kiamat) nanti. Veda menuntun tindakan umat tidak terbatas pada tuntutan hidup

individual, tetapi juga dalam hidup bermasyarakat. Segala tuntutan hidup ditunjukkan

kepada umat dalam kitab suci.

2.5.2 Pembagian dan Isi Veda

Menurut Maurice Winternitz, kitab-kitab Veda terdiri dari empat pengelompokan dan

masing-masing kelompok tersebut dari sejumlah besar atau kebil yang diterima oleh para Rsi

(nabi) berupa mantra-mantra, baik secara individual maupun secara bersama-sama dalam

kelompok.

Pengelompokan itu adalah:

1. Samhita, yakni himpunan mantra-mantra Veda yang mengandung Upasana (doa

kebaktian, pemujaan, ucapan-ucapan syukur, petunjuk upacara korban), ajaran

filsafat dan lain-lain.

2. Brahmana, yakni uraian yang panjang tentang Ketuhanan / Theologi observasi

tentang jalannya upacara korban atau mistis dari upacara korban yang dilakukan

individu, kelompok, maupun upacara-upacara besar lainnya.

3. Aranyaka, mengandung ajaran tentang meditasi atau kehidupan menjadi bertapa di

hutan, juga ajaran Yoga untuk menghubungkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa,

tentang dunia dan kehidupan umat manusia.

4. Upanisad, mengandung ajaran yang berisikan mistik dan filosofi.

Page 25: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

24

Ada empat jenis Samhita yang masing-masing memiliki perbedaan satu dengan lainnya,

yaitu:

1. Rig Veda Samhita, yakni himpunan rc atau rk. Rig Veda artinya pengetahuan suci

yang berhubungan dengan nyanyian pemujaan dan bila dihubungkan dengan Veda

akan menjadi Rig Veda.

2. Yajurveda Samhita, yakni kumpulan Makna Jayus, pengetahuan suci tentang

upacara korban.

3. Samaveda Samhita, yaitu kumpulan Mantra Saman, pengetahuan suci tentang

irama (melodi) mengembangkan mantra-mantra Veda.

4. Atharveda Samhita, yaitu kumpulan Mantra Atharvan, pengetahuan suci yang

memberikan manfaat berhubungan dengan kehidupan di dunia.

Keempat jenis mantra ini disebut Catur Veda. Kitab Catur Veda dapat

dikelompokkan ke dalam 4 kelompok isi, yang masing-masing dikembangkan lagi sebagai

pengetahuan yang berdiri sendiri, yaitu:

1. Kelompok yang membahas aspek Vijnana, yaitu kelompok mantra yang

membahas berbagai macam aspek pengetahuan, baik pengetahuan alam sebagai

ciptaan-Nya, termasuk theologi, kosmologi, dan lain-lain yang bersifat metafisik.

Kata Vijnana berarti kebijaksanaan tertinggi.

2. Kelompok yang membahas aspek karma, yaitu kelompok mantra mengenai

berbagai aspek atau jenis karma sebagai dasar atau cara dalam mencapai tujuan

hidup manusia.

3. Kelompok yang membahas Upasana, yaitu kelompok mantra yang membahas

segala aspek yang ada kaitannya dengan petunjuk dan cara untuk mendekatkan

diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Kata Upasana berarti usaha mendekatkan

diri dengan Sanghyang Widhi.

Page 26: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

25

4. Kelompok yang membahas aspek Jnana, yaitu kelompok mantra yang membahas

segala aspek pengetahuan secara umum sebagai ilmu murni.

Mengingat mantra-mantra Veda sukar dipahami dan mungkin kurang menarik minat

bagi umat yang awam di bidang kerohanian, para Rsi menyusun kitab-kitab sastra

sebagai alat bantu memahami ajaran tersebut.

2.6 Pendidikan

Dalam mengikuti perjalanan upacara Mandalabhisekam, penulis juga banyak

bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Selain bersosialisasi, penulis juga mengamati

Bhakta yang datang ke kuil bahkan orang-orang yang mengikuti pelaksanaan upacara

Mandalabhisekam juga.

Pada saat upacara telah selesai, penulis mewawancarai salah satu Bhakta kuil Shri

Balaji Venkateshwara yaitu Bapak Suba Thina Thayalan dengan maksud menanyakan tingkat

pendidikan Bhakta yang berada di kuil Shri Balaji Venkateshwara. Dapat dikatakan bahwa

secara umum tingkat pendidikan Bhaktanya beragam, mulai dari sekolah dasar, sekolah

menengah pertama, sekolah tingkat atas hingga sarjana. Sumber mengatakan hal ini terjadi

karena tingkat perekonomian Bhakta berbeda-beda, semakin tinggi tingkat perekonomian

Bhakta semakin tinggi juga tingkat pendidikannya.

2.7 Mata Pencaharian

Mata pencaharian Bhakta di kuil Shri Balaji Venkateshwara dapat dikatakan sebagian

besar sebagai wiraswasta yaitu sebagai pedagang dan karyawan. Namun selain itu ada juga

yang bekerja sebagai pegawai negeri. Bagi yang wanita, kebanyakan hanya sebagai ibu

rumah tangga dibandingkan dengan wanita yang bekerja sebagai pedagang.

Page 27: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

26

2.8 Aspek Kesejarahan Kuil Shri Balaji Venkateshwara di Kota Medan

Alkisahnya bermula pada awal tahun 1990 atas pemikiran bersama 3 orang pemuka

masyarakat Hindu di Medan perlu disediakan sebuah pusat pertemuan umat Hindu berupa

sebuah Kuil dan Hall di Kec. Medan Selayang Kotamadya Medan, mengingat dilingkungan

tersebut berdiam ±200 keluarga yang beragama Hindu keturunan India. Maka dengan niat

yang tulus untuk berbuat yang baik dan bermanfaat bagi umat Hindu dalam membangun dan

mengembangkan spiritual dan cultural, ketiga donator ini membeli sebidang tanah pertapakan

seluas 1.430M¬2 (26 x 55M) sekaligus menimbun dan memagar kavling tersebut. Hari,

bulan dan tahunpun berjalan, akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1995

hingga tahun 2005, rencana pembangunan proyek dimaksud tertunda untuk beberapa tahun.

2 tahun lalu atas inisiatif masyarakat Hindu setempat dan persetujuan donatur selaku pemilik

kavling tersebut telah didirikan sebuat bangunan darurat untuk dijadikan Kuil dengan

menempatkan sebuah photo Shri Venkateshwara sebagai wadah pemujaan dan diberi nama

Kuil Shri Balaji Venkateshwara dan umat melakukan aktivitas rutin di kuil tersebut dengan

antusias hingga saat ini serta menjalankan even-even hari besar keagamaan secara hidmat.

Melihat perkembangan aktivitas ini pihak donator yang tiga orang yaitu Sdr. M.

Jayaraman Naidu, Drs. M. Pubalen Naidu dan Suba Tirumal Naidu pada tanggal 22 Juli 2007

di bantu beberapa tokoh umat Hindu di Medan telah mendirikan sebuah wadah yang diberi

nama Yayasan Shri Maha Wishnu yang didukung oleh 62 orang sebagai pendiri sekaligus

membentuk kepengurusan Yayasan. Tujuan dibentuknya yayasan ini guna menjalankan

tugas dan mengelola Kuil tersebut berserta asetnya dan merupakan satu badan hukum yang

dapat mempertanggung jawabkan segala sesuatunya dikemudian hari.

Selanjutnya ketiga orang donator tersebut juga telah menghibahkan status tanah

tersebut menjadi hak milik Yayasan Shri Maha Wishnu pada bulan Maret 2008.

Yayasan ini mempunya tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan perencanaan dan

Page 28: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

27

pembangunan Kuil Shri Balaji Venkateshwara serta Maha Wisnu Mandapa (HALL) yang

dananya diharapkan akan di dapatkan dari sumbangan masyarakan luas baik di Indonesia

maupun luar negeri yang mana sumbangan ini sifatnya tidak mengikat. Pengurus yayasan

telah menyiapkan gambar rencana proyek bangunan Kuil dan Mandappa dimaksud dan telah

pun mendapat izin untuk mendirikan bangunan dari pihak pemerintah Kotamadya Medan.

Pada saat pembangunan kuil selesai dilaksanakan, Bhakta dapat mempergunakan kuil

sebagai tempat sembahyang atau beribadah kepada Sang Hyang Widhi Wasa dalam

keseharian maupun upacara-upacara yang bersifat tahunan.

Berikut merupakan jadwal kegiatan ibadah harian yang dilakukan di kuil :

1. Hari Minggu ke hari Jumat

06.00 - 06.30 Suprabatham, yaitu saat membaca kidung untuk

membangunkan

06.30 - 08.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

08.00 - 09.30 Suddhi, Thomala, Archanai, Nivedhana, Aarti, yaitu

membersihkan arca, memakaikan bunga serta memberi

makan pada waktu bunyi lonceng.

09.30 - 11.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

11.00 Tutup

17.30 - 18.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

18.00 - 18.30 Suddhi, Thomala, Archanai, Nivedhana, Aarti, yaitu

membersihkan arca, memakaikan bunga serta memberi

makan pada waktu bunyi lonceng.

18.30 – 20.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

20.00 – 20.30 Suddhi, Ekanta Seva, yaitu saat menidurkan Dewa

20.30 Tutup

Page 29: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

28

2. Hari Sabtu

06.00 - 06.30 Suprabatham, yaitu saat membaca kidung untuk

membangunkan

06.30 - 07.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

07.00 – 08.00 Abhisekam, yaitu memandikan arca

08.00 – 09.00 Alankaram, yaitu merias arca dewa

09.00 – 10.00 Suddhi, Thomala, Archanai, Nivedhana, Aarti, yaitu

membersihkan arca, memakaikan bunga serta

memberi makan pada waktu bunyi lonceng.

10.00 – 11.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

11.00 Tutup

17.30 – 18.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

18.00 - 18.30 Suddhi, Thomala, Archanai, Nivedhana, Aarti, yaitu

membersihkan arca, memakaikan bunga serta memberi

makan pada waktu bunyi lonceng.

18.30 – 20.00 Dharisanam, yaitu saat ibadah di kuil

20.00 – 20.30 Suddhi, Ekanta Seva, yaitu saat menidurkan Dewa

20.30 Tutup

Acara tahunan yang dilaksanakan di kuil yaitu :

1. Tanggal 23 Maret : Sri Nandana Naama Samvatsara

Pramrambham (Tahun baru saka)

2. Tanggal 1 April : Sri Ramanavami (Festival hari kelahiran

Rama)

Page 30: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

29

3. Tanggal 15 Mei : Hanuman Jayanthi (Festival hari kelahiran

Hanuman)

4. Tanggal 27 Juli : Varalakhsmi Vratham (Hari puasa untuk

memuja Varalakshmi)

5. Tanggal 10 Agustus : Sri Khrisnastami (Festival hari kelahiran

Batara Khrisna)

6. Tanggal 16 Oktober : Devi Navarathrula Prarambham (Pemujaan

kepada Dewi Laksmi selama 9 malam)

7. Tanggal 24 Oktober : Dasara (Perayaan hari ke-10 setelah 9

malam)

8. Tanggal 13 November : Deepavali (Hari kemenangan)

9. Tanggal 27 November : Kartika Depotsavam (Upacara pemujaan bulan

purnama suci)

10. Tanggal 23 Desember : Vaikunta Ekadasi (Pemujaan kepada Dewa

Wishnu yang membuka surga)

11. Tanggal 15 Januari : Maha Sankranti (Pemujaan kepada Batara

surga)

12. Tanggal 21 Februari : Shri Balaji Venkateshwara Koil Pratama

Vaarsakotchavam (Perayaan ulang tahun kuil)

13. Tanggal 1 April : Sri Vijaya Naama Samvatsara Prarambham

(Tahun baru)

Page 31: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

30

2.9 Kuil Shri Balaji Venkateshwara

Shri Balaji Venkateshwara terletak di jalan Bunga Wijaya Kesuma no. 25-A,

kelurahan Padang Bulan selayang II, kec. Medan Selayang. Kuil ini berdiri tahun 1990

dengan konsep bangunan yang sederhana. Shri Balaji Venkateshwara adalah Avatara

(penjelmaan) Dewa Wisnu pada saat turun ke bumi. Dewa ini begitu dipuja dan

dihormati oleh umat Hindu. Bangunan kuil Shri Balaji Venkateshwara memiliki ukuran

luas 26 x 55 meter. Dari segi bangunan, kuil ini telah mengalami banyak perombakan

secara total dari bangunan lama ke bangunan baru. Letak bagian depan kuil ini tepat

menghadap matahari terbit dengan kata lain menghadap timur. Jadi Bhakta yang

melaksanakan ibadah menghadap ke barat berhadapan dengan arca dewa-dewa yang

menghadap ke arah timur. Menurut Bapak Suba Thina Thayalan, umumnya kuil-kuil

menghadap ke arah timur, karena konsep arah matahari terbit menurut agama Hindu

Tamil yaitu matahari merupakan sinar Ilahi yang datang tepat menuju arca dewa.

Kemudian sinar yang ada pada dewa dipantulkan kepada orang yang melaksanakan

ibadah. Di bagian dinding bagian atas kuil, atap kuil dan bagian dalam kuil terdapat

patung / arca dewa dan dewi agama Hindu.

Di bagian depan kuil juga terdapat Kodimaram / Dhvajastambha (Sansekerta)

yaitu sejenis tiang bendera yang disebutkan sebagai penggambaran dari bagian-bagian

kuil, yang terdiri atas:

1. Garbhagraham (Aaknyai) yaitu bagian kepala

2. Artha Mandapam (Visuthi) yaitu bagian leher

3. Maha Mandapam (Anaahatanam) yaitu bagian dada

4. Snana Mandapam (Manipurakam) yaitu bagian perut

5. Alankara Mandapam (Swathishtanam) yaitu bagian tangan

6. Sabha Mandapam (Mulatharam) yaitu bagian kaki

Page 32: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

31

7. Gopuram (Gapura) yaitu bagian telapak kaki

Gambar 2.1 Kodimaram / Dhvajastambha

Lambang AUM terbuat dari bahan besi yang merupakan gambaran kehidupan

mahluk hidup di dunia yang dirangkum oleh Tuhan Yang Maha Esa diletakkan di bagian

paling atas kuil. Di bagian belakang terdapat kantor dan Maha Wishnu Mandapa (HALL)

yang dipergunakan untuk mengurusi segala urusan inventaris kuil serta dipergunakan juga

untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan agama dan budaya Tamil.

Page 33: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

32

Gambar 2.2 Sketsa Kuil Shri Balaji Venkateshwara tampak depan

Gambar 2.3 Sketsa Kuil Shri Balaji Venkateshwara tampak samping

2.9.1 Aturan Sebelum Masuk ke Kuil

Adapun aturan yang harus dipatuhi sebelum masuk ke kuil yaitu:

Page 34: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

33

1. Membersihkan diri dengan mandi (keramas).

2. Mengenakan pakaian yang bersih, sopan dan khas, antara lain : warna tidak

menyolok, laki-laki memakai kemeja atau Jippa dan Thundu (selendang) dan

perempuan memakai Saree, Paavaadai atau Dhavani.

3. Tidak memakai perhiasan yang berlebihan.

4. Bagi mereka yang datangnya tidak dari rumah, diperbolehkan memakai pakaian

bebas asalkan tidak berwarna hitam.

5. Memakai Sricharana atau Thiruman atau Namam berbentuk U atau Y yang

melambangkan kaki Shri Balaji Venkateshwara dan Srichurnam atau Trishaum

atau Sendhuram berbentuk garis tegak yang melambangkan kekuatan Lakshmi.

6. Kaum perempuan dianjurkan menghias rambutnya dengan bunga dan mengenakan

bubuk Kunkuman berbentuk bulat di tengah kening.

7. Bagi perempuan yang sedang mengalami haid / menstruasi tidak diperbolehkan

masuk ke dalam kuil, sebelum hari ketiga sesudah haid.

8. Membawa buah kelapa, daun sirih, buah pinang, buah pisang, buah-buahan yang

lain, Karpuram / Sudam, minyak sapi, kalung bunga, beberapa kuntum bunga dan

Dupa / Bathi. Jika tidak dapat menyediakan keseluruhan, minimal ada membawa

beberapa kuntum bunga yang wangi.

9. Sebaiknya pergi bersama keluarga, karena hal ini menunjukkan perasaan cinta

(Anbu), kasih sayang (Paasam) dan kesetiaan. Sekaligus membimbing anak agar

bermoral dan menjadi anak Hindu yang baik.

2.9.2 Larangan di Dalam Kuil

Larangan ketika berada di dalam kuil yaitu :

1. Menyentuh Vigraham (Arca)

Page 35: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

34

2. Memakai selendang / Thundu di bahu, melainkan ikat di pinggang

3. Bersembahyang / berjalan / berdiri diantara Mulamurti atau Palipidam

4. Bersembahyang dan mengitari kuil ketika Vigraham (Arca) ditutupi kain tirai atau

ketika Abishekam sedang berlangsung

5. Berbicara perihal isu atau gosip

6. Melakukan pemujaan tidak pada waktunya

7. Berdiri jauh dan hanya mengamati puja yang sedang dilaksanakan

8. Mengenakan pakaian yang tidak layak

9. Melanggar aturan atau cara pemujaan

10. Bersujud di tempat lain selain tempat yang ditentukan

11. Menyalakan Karpuram (kapur barus) tidak pada waktu dan tempat yang tepat

12. Menempatkan bunga, buah dan bahan lainnya tanpa melalui Archagar / pendeta

13. Datang ke kuil dengan tujuan lain

14. Mangambil barang milik kuil untuk digunakan sendiri

15. Mengusapkan tangan pada pilar dan dinding kuil setelah menerima Prasadham

16. Menyanyikan lagu-lagu duniawi

Page 36: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

35

BAB III

DESKRIPSI UPACARA MANDALABHISEKAM

3.1 Pengertian Upacara Mandalabhisekam

Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa

umat Hindu (Bhakta) yang antara lain perwujudan dari dewa Wishnu (Shri Balaji

Venkateshwara), perwujudan Shri Padmawati, perwujudan Shri Aandaal, perwujudan dewa

Ganesha (Shri Wisnu Ganapathi), perwujudan Shri Garuda, dan perwujudan Shri Hanuman

yang telah didoakan dan nantinya akan dimandikan (disucikan) serta dikawinkan secara

simbolis sebagai persyaratan dalam upacara Mandalabhisekam. Setelah upacara peletakan

arca-arca dewa dilakukan, selanjutnya dilakukan dua tahap upacara pada hari yang

bersamaan. Tahap pertama dilakukan pada pukul 08.00 - 12.30 yaitu upacara 108 Kalasa

Thirumanjana dan tahap kedua akan dilakukan pada jam 17.00 - 20.00 yaitu upacara Kalyana

Mohotsava.

Tahap pertama, upacara yang dilakukan adalah upacara 108 Kalasa Thirumanjana,

yaitu upacara memandikan Vigraha Dewa Wishnu (Shri Balaji Venkateshwara) yang terdapat

di kuil dengan menggunakan sarana/perlengkapan susu, susu masam, minyak sapi, madu, air

kelapa muda, serbuk kunyit, serbuk cendana berikut air yang disucikan dan didoakan dari 108

kalasa yang disediakan Bhakta. Upacara ini dilakukan oleh 108 pasangan yang berasal dari

Bhakta. Manfaat upacara 108 Kalasa Thirumanjana bagi para Bhakta yaitu akan mengalami

penyembuhan dari cacat mental, penyakit kronis, dan dikaruniai keturunan.

Dengan berpartisipasi dalam upacara 108 Kalasa Thirumanjana, Dewa Wishnu (Shri

Balaji Venkateshwara) sebagai pelipur lara Bhakta akan memberikan obat dan kepuasan dari

kekhawatiran serta kendala lain Bhakta sehari-hari seperti kedamaian hati, panjang umur,

Page 37: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

36

tambah harta, kemakmuran lingkungan, keselamatan bagi para petani (Dhana Dhanya

Samruthi), harmonisasi keluarga, dan pekerjaan /usahanya sendiri.

Tahap kedua yaitu upacara Kalyana Mohotsava yang merupakan upacara perkawinan

simbolis arca perwujudan Dewa Wishnu (Shri Balaji Venkateshwara) dengan arca

perwujudan Shri Padmawati dan arca perwujudan Shri Aandaal yang dilakukan oleh pendeta

dan seluruh Bhakta. Dalam upacara ini Bhakta yang terdiri dari wanita bersuami atau anak

gadis dapat membawa hantaran untuk perkawinan (Varisai Taddu) berupa dua macam buah,

bunga atau kalung bunga, gelang tangan, serbuk kunkuman, daun sirih, dan pinang yang

ditempatkan pada sebuah talam. Hantaran ini nantinya akan dipersembahkan kepada dewa

yang mereka sembah. Pada akhir upacara ini, arca dewa-dewi yang telah dikawinkan secara

simbolis akan diarak kejalanan sesuai lokasi yang telah disepakati, untuk mengabarkan

kepada semua Bhakta bahwa perkawinan yang dilakukan telah terlaksana dan memberi

berkat kepada para Bhakta yang tidak dapat hadir dalam upacara itu.

3.2 Latar Belakang dan Tujuan Pelaksanaan Upacara

Semua umat Hindu percaya bahwa alam semesta beserta isinya baik yang berada di

segala penjuru bumi, di lautan maupun di angkasa merupakan bagian dari tubuh Sang Hyang

Widhi meskipun tidak tampak langsung oleh manusia. Umat Hindujuga percaya bahwa bumi

beserta isinya diciptakan oleh Sang Hyang Widhi bertujuan untuk kehidupan manusia

ciptaannya. Cara yang paling mudah dan paling indah untuk mendekati Sang Hyang Widhi

adalah melalui rasa.

Untuk membangkitkan rasa cinta kepada Sang Hyang Widhi maka diperlukan suatu

kondisi tertentu, kondisi yang dapat membangkitkan rasa Ketuhanan muncul dan hidup

dengan baik. Hal inilah yang membuat umat Hindu mendirikan kuil di tempat-tempat yang

indah, bersejarah atau yang dapat membangkitkan kekaguman akan kebesaran Sang Hyang

Page 38: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

37

Widhi, disamping dekat dan mudah dicapai umatNya. Dengan kondisi yang demikian maka

orang akan mudah mengagumi dan menghormati Sang Hyang Widhi, dan rasa ego serta

keangkuhan akan hilang diganti rasa kagum dan hormat sehingga hubungan yang baik akan

selalu terjaga antara manusia sebagai ciptaan dengan Sang Hyang Widhi sebagai pencipta.

Bahan dan bentuk kuil pun tidak dibuat menyerupai rumah tempat tinggal ataupun gedung

biasa.

Bagi umat Hindu kuil bukan hanya sebagai tempat ibadah semata, melainkan

dianggap sebagai Kahyangan tempat memuja kekuasaan Sang Hyang Widhi serta tempat

untuk menerima berkat bagi kehidupan Bhakta, karena itu dibangunlah kuil dengan bentuk

dan bahan yang berbeda dengan bangunan biasanya sehingga disaat memasuki kuil perasaan

akan seperti dalam Kahyangan dan Sang Hyang Widhi pun memberikan kesejukan hati.

Perwujudan rasa hormat tersebut terlihat pada etika hidup masyarakat Hindu yang

membangun kuil menghadap arah timur atau matahari terbit karena umat Hindu percaya

bahwa sinar matahari meerupakan sinar kemuliaan Sang Hyang Widhi, karena matahari juga

memiliki pengaruh yang besar terhadap hidup dan keselamatan umat manusia. Matahari juga

dipercayai mempunyai kekuatan yang menyebabkan bumi berputar, angin dan air beredar.

Dengan adanya sinar matahari semua mahluk hidup bisa hidup sehingga jika matahari tidak

ada, maka bumipun akan mati. Maka pada waktu sembahyang, umat Hindu mencakupkan

tangannya memuja Sang Hyang Widhi ke arah matahari terbit (timur), tempat darimana Sang

Hyang Widhi menyampaikan kasih berupa anugerah yang berlimpah kepada semua mahluk

hidup serta umat Hindu akan menundukkan kepalanya ke arah matahari terbit itu juga sebagai

simbol ucapan rasa syukur dan terima kasih.

Adapun hal yang melatarbelakangi pelaksanaan upacara ini adalah karena rasa hormat

dan kagum kepada Sang Hyang Widhi serta ucapan syukur kepadaNya serta bagi umat Hindu

membangun suatu tempat suci (kuil) adalah kewajiban yang harus dilakukan. Karena melalui

Page 39: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

38

kuil inilah umat Hindu bisa selalu beribadah untuk memuji Sang Hyang Widhi dan menerima

segala berkatNya. Di dalam kuil ini juga semua umat Hindu dapat menerima ajaran yang

sesuai dengan tindakan dan perilaku yang dikehendaki Sang Hyang Widhi serta akan

melaksanakannya dalam kehidupannya. Berangkat darisinilah umat Hindu melaksanakan

upacara Mandalabhisekam, upacara ini merupakan persyaratan yang sangat penting dalam

membangun sebuah kuil baru. Upacara ini merupakan upacara peresmian yang harus

dilaksanakan agar sebuah bangunan kuil yang baru dibangun dapat dipergunakan secara sah

menurut ajaran agama Hindu, dengan kata lain jika upacara ini tidak digunakan maka kuil

tersebut belum bisa dipergunakan. Jika pelaksaan upacara Mandalabhisekam telah selesai

dilaksanakan maka kuil tersebut telah sah menurut agama dapat dipergunakan sehingga

melalui upacara tersebut juga para dewa yang disembah akan memberkati kuil tersebut. Oleh

karena kuil tersebut telah diberkati oleh Sang Hyang Widhi maka umat yang melaksanakan

ibadah akan terberkati, itulah tujuan dari pelaksanaan upacara tersebut.

3.3 Tempat Pelaksanaan Upacara

Dalam membahas tempat pelaksanaan upacara Mandalabhisekam, penulis akan

menyebutkan satu-persatu seperti yang penulis saksikan pada saat upacara dilaksanakan.

Tempat awal upacara Mandalabhisekam dilaksanakan di depan aula Shri Maha Wisnu

Mandapa kemudian masuk ke dalam kuil Shri Balaji Venkateshwara yang dimulai dari pagi

hari hingga malam hari. Di dalam kuil telah ditempatkan arca perwujudan dewa Wishnu

(Shri Balaji Venkateshwara), perwujudan Shri Padmawati, perwujudan Shri Aandaal,

perwujudan dewa Ganesha (Shri Wisnu Ganapathi), perwujudan Shri Garuda, dan

perwujudan Shri Hanuman sebagai perantara umat Hindu kepada Sang Hyang Widhi untuk

permohonan setiap umat pada saat acara persembahyangan.

Page 40: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

39

Pada malam harinya, kelanjutan dari upacara Mandalabhisekam yaitu arak-arakan

arca pasangan dewa yang telah dikawinkan secara simbolis dilakukan dengan melewati rute

yang telah ditentukan yaitu jalanan disekitar kuil dan kembali lagi ke kuil Shri balaji

Venkateshwara.

Gambar 3.1 Pamplet kuil Shri Balaji Venkateshwara dari depan

Page 41: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

40

Gambar 3.2 Gapura kuil Shri Balaji Venkateshwara

Gambar 3.3 Pintu masuk aula Graha Maha Wishnu

Page 42: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

41

Gambar 3.4 Ruang dalam kuil

Gambar 3.5 Bhakta sembahyang di kuil

Page 43: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

42

3.4 Komponen Upacara

3.4.1 Saat Upacara

Upacara Mandalabhisekam dilaksanakan setiap kali pertama pembangunan kuil yang

baru dibangun. Upacara ini dilakukan selama 13 hari, dimana selama 12 hari para Bhakta

akan rutin mengadakan doa yang dimulai pada pukul 18.00 hingga 20.00. Pada hari ke-13,

upacara Mandalabhisekam merupakan puncak upacara, setelah upacara peletakan arca-arca

dewa dilakukan, selanjutnya dilakukan dua tahap upacara pada hari yang bersamaan. Tahap

pertama dilakukan pada pukul 08.00 - 12.30 yaitu upacara 108 Kalasa Thirumanjana dan

tahap ke-dua akan dilakukan pada jam 17.00 - 20.00 yaitu upacara Kalyana Mohotsava.

3.4.2 Benda-benda dan Bahan-bahan Upacara

Menurut umat Hindu benda-benda yang dipakai pada saat pelaksanaan upacara

Mandalabhisekam memiliki makna dan fungsi tertentu dan dipercayai dapat menjadi sarana

penyampai pesan dan maksud bagi yang mereka sembah yaitu Sang Hyang Widhi.

3.4.2.1 Benda-benda Yang Digunakan Saat Upacara

Benda-benda yang dipakai merupakan benda yang dianggap sakral dan suci. Benda-

benda yang dipakai pada saat upacara terdiri atas:

1. Lampu sakral (Manggala Deepam / Dipam)

Menurut agama Hindu lampu yang dalam hal ini memilki sinar terang yang

berasal dari api lampu tersebut memiliki arti bahwa lampu disimbolkan sebagai

cahaya penerang dan memberi kehidupan bagi manusia bagaikan sinar matahari yang

menyinari bumi dan menjaga kehidupan manusia melaluiu terangnya. Selain itu

sinar yang berasal dari lampu dapat disimbolkan juga sebagai cahaya yang dapat

Page 44: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

43

membinasakan kekuatan kegelapan yang selalu mengganggu kedamaian hidup umat

manusia.

Berbeda jenis-jenis bahan pembuatan sumbu lampu sakral, berbeda pula

makna dan fungsi yang terkandung di dalamnya. Berikut jenis-jenis bahan pembuatan

sumbu lampu sakral dan fungsinya:

a. Kapas berfungsi untuk memberikan kedamaian dan hal yang terbaik.

b. Batang Pohon Teratai berfungsi untuk menghapuskan perbuatan salah

sebelumnya.

c. Batang Pohon Pisang berfungsi untuk memberikan keturunan

d. Kulit Pohon Eru Putih berfungsi untuk mengusir setan yang merasuki

tubuh seseorang.

e. Helai Kain Kuning (baru) berfungsi membebaskan dari usikan barang

yang dianggap memiliki roh halus.

f. Helai Kain Merah berfungsi untuk memberikan tanda larangan dan

hambatan nikah serta tidak dikaruniai anak.

Jenis-jenis minyak yang digunakan sebagai bahan bakar lampu juga memiliki

fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenis minyak yang digunakan

beserta fungsi dan tujuannya:

a. Minyak Sapi (Ghee) memilki makna yang terbaik, memberikan

kebahagiaan dan kemakmuran.

b. Minyak Wijen (Sesame oil) memilki makna bebas dari penderitaan atau

nasib buruk.

c. Minyak Jerai (Kastroli) memiliki makna kerukunan keluarga dan sanak

saudara.

Page 45: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

44

d. Minyak Kelapa memilki makna bebas dari penyakit.

e. Minyak Kacang tanah memiliki makna dilarang, membawa kehancuran

dan sial.

Menurut sastra agama Hindu ada berbagai macam bentuk dan makna yang

terdapat pada lampu sakral. Lampu sakral itu terdiri atas:

a. Thubam (lampu kemenyan) memiliki makna memberikan semangat.

b. Dipam (lampu bersumbu) memiliki makna pengarah kegiatan.

c. Maha Dipam (lampu berbaris) memiliki makna karunia kerajaan.

d. Naga Dipam (lampu naga) memiliki makna memberi promosi.

e. Virusha Dipam (lampu Virusha) memiliki makna karunia bumi.

f. Lampu Purushamiruga memiliki makna bebas dari penyakit.

g. Lampu Sula memiliki makna menyembuhkan tubuh ruam.

h. Kamada Dipam (lampu kura-kura) memiliki makna membebaskan

bahaya dari air.

i. Lampu gajah memiliki makna memberi kekayaan.

j. Viyakra Dipam (lampu harimau) memiliki makna perlindungan dari

binatang buas.

k. Lampu singa memiliki makna panjang umur.

l. Lampu Thavaja memiliki makna peningkatan kekayaan.

m. Lampu merak memiliki makna mendapat keturunan.

n. Lampu ayam memiliki makna mengusahakan sendiri.

o. Lampu kuda memiliki makna memperoleh kemakmuran.

p. Lampu Karpuram memiliki makna bebas dari segala dosa.

2. Payung hias memiliki makna memberikan kenyamanan.

Page 46: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

45

Menurut agama Hindu payung hias memiliki makna memberikan kenyamanan

tidak terlepas dari fungsi dari penggunaan payung yaitu sebagai alat untuk melindungi

dan menjaga dari ancaman hingga menimbulkan rasa nyaman. Umat Hindu juga

percaya bahwa payung merupakan simbol dari perlindungan Sang Hyang Widhi

kepada umat manusia.

3. Surutti (kipas yang memiliki tangkai panjang) memiliki makna memberikan

keuntungan.

4. Cermin memiliki makna memberikan kebahagiaan.

5. Kipas memiliki makna bebas dari penyakit.

6. Bendera memiliki makna memberikan kekuatan.

7. Vensamaram (kipas berumbai) memiliki makna memberikan kekuasaan.

8. Lonceng Vaishnavaism memiliki makna memberi pertanda bahwa Sang Hyang Widhi

satu-satunya yang didengar dan dipatuhi.

9. Lonceng memiliki makna mengingatkan bahwa Sang Hyang Widhi adalah Maha

Kuasa.

10. Sadari (mangkok dari bahan logam) memiliki makna wadah atau tempat tinggal umat

manusia.

11. Kumba (Kendi) memiliki makna sebagai lambang tubuh manusia.

12. Kain suci memiliki makna menghadirkan kesucian

13. Puspa (bunga)

Puspa (bunga) merupakan bentuk persembahan yang paling indah dan megah jika

dilihat dari fisiknya. Bagi umat Hindu, puspa dipakai untuk keperluan sembahyang

dan pemujaan kepada Sang Hyang Widhi. Dalam kegiatan sembahyang dan pemujaan

biasanya dipakai bunga yang masih segar dan indah serta dirangkai sedemikian rupa

sehingga menghasilkan bentuk yang bagus dan megah. Hal ini menyatakan bahwa

Page 47: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

46

umat Hindu memberikannya dengan penuh keikhlasan sebagai wujud rasa terimakasih

dan bakti kepada Sang Hyang Widhi.

14. Pohon pisang merupakan simbol perbuatan baik dan buruk, buah pisang bermanfaat

agar manusia mampu menentukan mana perbuatan yang baik dan buruk.

15. Karpuram atau Suudam (kapur barus)

Karpuram akan larut dan berdiri bersatu dengan cahaya api, akhirnya tidak ada sisa.

Hakikatnya jiwa (Atma) akan bebas sejenak dan bersatu dengan Tuhan, akhirnya

tubuh akan musnah juga tanpa ada sisa, itulah konsep penggunaan dan manfaat

Karpuram bagi umat Hindu.

16. Benang suci (Kanganam) beemanfaat untuk ikatan berkat.

3.4.2.2 Bahan-bahan Yang Digunakan Saat Upacara

Bahan-bahan yang digunakan pada saat pelaksanaan upacara terdiri atas dua bagian,

yaitu:

1. Bahan-bahan Abhisekam (mandi suci) terdiri atas:

1. Air bermanfaat untuk membawa kemakmuran

2. Minyak Kelapa bermanfaat untuk membawa kekayaan

3. Tepung Kunyit bermanfaat untuk memberikan kecantikan

4. Lima jenis manisan bermanfaat untuk memberi kesuksesan

5. Minyak Sapi bermanfaat untuk menjadi sarana mencapai Moksha

6. Susu bermanfaat untuk memperoleh umur yang panjang

7. Susu Masam bermanfaat untuk memperoleh keturunan / anak

8. Madu bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan dan naluri seni musik

9. Air Tebu bermanfaat untuk membebaskan diri dari penderitaan

10. Gula Merah bermanfaat untuk membebaskan diri dari permusuhan

Page 48: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

47

11. Buah Pisang bermanfaat untuk mendapatkan laba dari usaha perkebunan

12. Buah Mangga bermanfaat untuk memperoleh keturunan / anak

13. Buah Delima bermanfaat untuk meredahkan amarah

14. Serat bermanfaat untuk membawa kejujuran

15. Air Kelapa Muda bermanfaat untuk memberikan kenyamanan

16. Tepung Cendana bermanfaat untuk membawa kemakmuran

17. Abu Suci bermanfaat untuk menimbulkan perbuatan baik

18. Tepung Beras bermanfaat untuk membebaskan hidup dari hutang

19. Nasi Manis bermanfaat untuk membebaskan hidup dari kelaparan

20. Lima potong kain bermanfaat untuk menghadirkan kesucian

21. Abhiseka Kuuddu bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit

22. Jeruk Manis bermanfaat untuk membawa keadilan

23. Buah Lemon bermanfaat untuk menjalani kehidupan tanpa takut mati

24. Tepung Kunkuman bermanfaat untuk membawa kemakmuran

25. Pannir bermanfaat untuk membebaskan hidup dari ketakutan

26. Dupa bermanfaat untuk menjadi obat untuk penyakit

2. Bahan-bahan Homam (bakaran) terdiri atas :

1. Api lambang dari Dewa Agni.

Adapun manfaat api dalam upacara Mandalabhisekam adalah:

a. Sebagai lambang sinar suci Sang Hyang Widhi yang menyinari alam

semesta beserta isinya dengan penuh kebijaksanaan dan memberi

kehidupan kepada alam semesta ini.

b. Sebagai perantara yang menghubungkan antara pemuja dengan yang

dipuja.

c. Sebagai pembasmi segala kotoran dan pengusir roh jahat.

Page 49: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

48

d. Sebagai saksi upacara dalam kehidupan. Api dengan sinarnya yang

menyala adalah penerangan dalam alam ini.

2. Ranting Pohon Nangka bermanfaat untuk membawa kemakmuran.

3. Ranting Pohon Kayu Hitam bermanfaat untuk memberi kesuksesan.

4. Ranting Pohon Bodhi bermanfaat untuk membawa kekayaan.

5. Ranting Pohon Ara bermanfaat untuk memberi kenyamanan.

6. Ranting Pohon Cendana bermanfaat untuk membawa ketentraman.

7. Ranting Pohon Beringin bermanfaat untuk memberi kesehatan.

8. Ranting Pohon Vannie bermanfaat untuk memberi kecantikan.

9. Ranting Pohon Vilva bermanfaat untuk pertumbuhan pada tubuh.

10. Ranting Pohon Mangga bermanfaat untuk melenyapkan permusuhan.

11. Minyak Sapi bermanfaat untuk mencapai Moksha.

12. Nasi bermanfaat untuk mendapat laba dari usaha pertanian.

13. Biji Gengily (ellu) bermanfaat untuk mencapai Moksha.

14. Gram Hitam (Ulunthu) bermanfaat untuk pertumbuhan pada lembu.

15. Dedak bermanfaat untuk membawa kemakmuran.

16. Gandum bermanfaat untuk melenyapkan permusuhan.

17. Gula Merah bermanfaat untuk membawa kekayaan.

18. Kelapa bermanfaat untuk mendapat Karunia Tuhan.

19. Kacang Hijau bermanfaat mendapat panjang umur.

20. Padi bermanfaat untuk memberi kenikmatan.

21. Berbagai Akar bermanfaat untuk memberi laba dari lahan usaha.

22. Madu bermanfaat untuk mendapat pengetahuan dan naluri musik.

23. Susu Masam bermanfaat untuk mendapatkan keturunan / anak.

24. Jeruk Manis bermanfaat untuk membawa keadilan.

Page 50: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

49

25. Buah Apel bermanfaat untuk membawa kebahagiaan.

26. Buah Pisang bermanfaat untuk mendapatkan laba dari usaha perkebunan.

27. Buah Delima bermanfaat untuk meredahkan amarah.

28. Buah Lemon bermanfaat untuk menjalani kehidupan tanpa takut mati.

29. Susu bermanfaat untuk mendapat panjang umur.

30. Rumput Manis (Arugampul), Jathipu, Kunkumapu, Lamichaipu, Velli Root,

Panchai Karpuram dan tebu bermanfaat untuk membawa kemakmuran.

31. Daun sirih dan buah pinang bermanfaat untuk membawa kekayaan.

Penggunaan daun dalam upacara ini berfungsi juga sebagai:

a. Sarana untuk kelengkapan dan kesempurnaan untuk dipersembahkan.

b. Sarana untuk dapat mengkonsentrasikan diri dan sarana untuk memuja

Sang Hyang Widhi beserta manifestasinya.

c. Suatu cetusan hati nurani yang suci diiringi dengan rasa bakti untuk

dipersembahkan kepadanya.

d. Sarana untuk menyampaikan rasa terima kasih ke hadapan Sang Hyang

Widhi atas anugerah-Nya.

e. Sarana penyuci diri lahir batin untuk terbebas dari kotoran dan mara

bahaya.

3.5 Pendukung Upacara

3.5.1 Aiyere Swamy (Pendeta)

Pimpinan dalam tahapan-tahapan pelaksanaan upacara Mandalabhisekam adalah

seorang Aiyere Swamy (Pendeta) yaitu Pendeta V. Hanumacharyulu. Sebagai pemimpin

upacara pendetalah yang berhak dan bertugas menyampaikan Mantra atas nama seluruh

Bhakta yang sedang ikut melaksanakan upacara Mandalabhisekam. Selain itu dalam

Page 51: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

50

pelaksanaan upacara ini hanya pendetalah yang dapat memberikan nasehat dan bimbingan

serta penjelasan mengenai pelaksanaan upacara. Dalam hal pakaian, pakaian yang dikenakan

oleh pendeta berbeda dengan pakaian yang dikenakan oleh Bhakta. Hal ini terlihat jelas pada

saat melaksanakan tugasnya dimana pendeta yang memimpin jalannya upacara memakai

pakaian berupa kain yang terbuat dari sutra yang berwarna putih dan orange.

Gambar 3.6 Aiyere Swamy (Pendeta)

3.5.2 Panitia dan Bhakta

Pada upacara Mandalabhisekam selain pendeta, upacara ini juga didukung oleh

panitia dan Bhakta yang hadir, baik Bhakta yang dari dalam maupun yang dari luar

lingkungan kuil Shri Balaji Venkateshwara. Bahkan dalam hal ini, Bhakta yang mengikuti

jalannya upacara ada juga umat Hindu yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia dan

Singapura. Mereka sangat antusias dalam mengikuti jalannya upacara, karena mereka

percaya bahwa upacara Mandalabhisekam dapat menjadi sarana penyampai anugerah dari

Sang Hyang Widhi melalui kuil yang baru dibangun dan diresmikan. Upacara

Mandalabhisekam memiliki susunan kepengurusan yang diketuai oleh Bapak Subaidu

Tirumal Cancers C Aboy dan di bawah naungan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

Page 52: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

51

Umat Hindu yang mengikuti jalannya upacara Mandalabhisekam dapat dikatakan sebagian

besar dan hampir keseluruhan merupakan etnis Tamil, namun ada juga etnis lain yang

mengikuti jalannya upacara seperti etnis Telugu, Shindi, Punjabi, Karo, dan Tionghoa.

Gambar 3.7 Panitia dan Bhakta

3.6 Kronologis Upacara

Setelah acara peletakan arca dewa selesai dilakukan pada hari sebelumnya, kemudian

dilaksanakanlah upacara Mandalabhisekam.

3.6.1 Tahap Persiapan Upacara

Tahap persiapan yang dimaksud adalah persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum

pelaksaanaan upacara. Para Bhakta terlebih dahulu mempersiapkan segala bahan-bahan yang

dibutuhkan pada saat berlangsungnya upacara. Selain itu juga para panitia sudah

mempersiapkan dana untuk mendukung jalannya upacara pada saat hari pelaksanaannya.

Dalam masa persiapan ini, ada beberapa hal yang sangat penting untuk dilakukan

Page 53: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

52

yaitu :

1. Bhakta yang yang terlibat dalam upacara ini tidak boleh memakan

makanan yang berbau amis yang berasal dari hewani, karena umat Hindu

menganggap makanan yang berbau amis tidak suci. Oleh karena itu

Bhakta diwajibkan menjadi vegetarian.

2. Selama 12 hari, Bhakta mengadakan sembahyang rutin di kuil yang

bertujuan untuk menyucikan serta membersihkan diri dari hal-hal yang

tidak baik, yang dianggap dapat mengganggu jalannya upacara.

3. Bagi kaum wanita yang sedang dalam proses haid, tidak diperbolehkan

sembahyang serta mengikuti upacara karena dianggap dalam masa kotor

dan tidak suci.

4. Mempersiapkan benda-benda dan bahan-bahan upacara agar pada saat

pelaksanaan upacara berlangsung semua bahan yang dibutuhkan telah

tersedia.

Tahap kronologis upacara Mandalabhisekam terdiri atas dua tahap upacara, yaitu:

1. Upacara 108 Kalasa Thirumanjana

2. Upacara Kalyana Mohotsava

3.6.2 Upacara 108 Kalasa Thirumanjana

Upacara 108 Kalasa Thirumanjana dimulai pada pukul 08.00 bertempat di depan aula

Shri Maha Wishnu. Upacara ini diikuti oleh Bhakta yang berpasangan yaitu suami dan istri

sebanyak 108 pasang. Tempat pelaksanaan upacara ini, dihiasi dengan berbagai macam

benda-benda yang memiliki fungsi dan makna tersendiri tetapi saling berkaitan. Benda-

benda tersebut antara lain:

Page 54: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

53

a. Penempatan daun sirih, buah pinang dan buah pisang.

Daun sirih merupakan simbol manusia, buah pinang merupakan simbol

kekayaandan dua buah pisang merupakan simbol perbuatan baik dan

buruk. Penempatannya bertujuan agar manusia memiliki tubuh yang bebas

dari penyakit, hidup bebas dari kemiskinan dan mampu menentukan mana

perbuatan yang baik dan buruk. Hakekatnya adalah memohon kepada

Tuhan untuk memusnahkan nafsu dan maya.

b. Penempatan Kunkuman, Serbuk Cendana, bunga dan air

Kunkuman merupakan simbol kekuatan (Parasakti), Serbuk Cendana

(Sadhanam) merupakan simbol kesejukan, bunga merupakan simbol

keindahan dan air merupakan simbol kebersihan atau kesucian.

Hakekatnya adalah memohon kepada Tuhan agar manusia diberi kekuatan

hidup, Atma (jiwa) nya berada dalam kesejukan, indah di hadapan Tuhan

dan memperoleh pensucian diri. Cahaya Tuhan akan bersinar dalam Atma

yang sejuk.

c. Penempatan daun mangga dan janur.

Daun mangga dan janur pada akhirnya akan layu dan kering, tidak berbau

busuk. Hakekatnya untuk mengingatkan kita melaksanakan Dharma

dalam perjalanan hidup agar pada akhirnya tidak berbau busuk.

Setelah semuanya telah tersusun rapi upacarapun dimulai oleh Pendeta selaku

pemimpin upacara tersebut. Pendeta masuk ke dalam tempat yang telah disediakan kemudian

mengambil tempat dan duduk sembari mempersipakan diriuntuk memulai upacara. Dalam

melaksanakan upacara ini, pendeta dibantu juga oleh pendeta lain namun arahan dan petunjuk

hanya diberikan oleh pendeta V. Hanumacharyulu. Berikut ini merupakan tahapan pada saat

melaksanakan upacara 108 Kalasa Thirumanjana:

Page 55: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

54

1. Visvakshena Aaradhana

Tahapan ini dilakukan bertujuan untuk menghadirkan Utsava Murti

(Shri Wishnu Ganapati) dalam prosesi Yagasala. Pada tahap ini pendeta

mengharapkan kehadiran Dewa Ganapati / Ganesha denga cara

mengumandangkan doa-doa yang menyenangkan hati-Nya diiringi dengan

alunan musik Nagasvharam, Thavil dan Sruti Box. Dalam

mengumandangkan doa-doa kepada Dewa Ganapati / Ganesha, para

Bhakta juga mengambil peran. Para Bhakta duduk bersila dengan sikap

menyembah diselingi dengan kumandang doa yang mereka sampaikan.

Pada saat acara ini juga diucapkan mantra yang ditujukan kepada Dewa

Ganesha.

Om Ekadantaya Vidmahe

Vakkratundaya Dheemahi

Tanno Danti Prachodayat"

Yang artinya :

Kita mempersembahkan pikiran kita kepada satu gading

Tuhan

Kita berdoa diatas-Nya yang memiliki peti berliku

Semoga gading-Nya membawa kita ke jalan yang benar

Page 56: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

55

Gambar 3.8 Visvakshena Aaradhana

2. Agni Prathisdabana

Pada tahap ini akan dilakukan penyalaan api suci yang bertujuan untuk

menghadirkan Dewa Api (Agni). Pada tahap ini pendeta selaku pemimpin

upacara menyalakan api dari bahan-bahan Homam (bakaran). Umat Hindu

percaya bahwa semua bahan Homam yang memiliki makna yang baik akan

mendatangkan dewa Api dengan anugerah yang akan diberi-Nya. Pada

saat pelaksanaan acara ini, pendeta mengucapkan mantra yang ditujukan

kepada Dewa Api.

Om Maha jwalaya Vidhmahe

Agni devaya Dheemahe

Thanno Agni Prachodayath

Yang artinya :

Mari berdoa kepada Dewa api yang agung

Page 57: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

56

Tuhan daripada api, yang memberikan kita kebijaksanaan dan

biarkan api Tuhan menerangi pikiran kita

Gambar 3.9 Bahan Homam

3. 108 Kalasa Aavaagana

Pada tahap ini pendeta dan Bhakta melakukan pemujaan dengan

mantra kepada dewa disertai dengan 108 Kumbam (kendi). Hal ini

burtujuan untuk memohon kepada pencipta atau penguasa tanah, air, api,

angin, langit, matahari, bulan dan Atma dengan mempersembahkan

Kudam, air, batu, permata, lalang, benang, Vastiram, daun mangga dan

kelapa agar Sang dewa yang memiliki satu nama di satu daerah, menjelma

di tempat ini dengan tiga puluh delapan kekuatan yang dimiliki-Nya dan

bersatu dengan Arca yang akan ditempatkan.

Adapun makna yang terkandung dalam bagian Kumbam / Kudam

(Kendi) yaitu:

a. Kumbam / kendi bermakna sebagai tubuh.

b. Logam bahan Kumbam bermakna sebagai otot / daging tubuh.

c. Kelapa bermakna sebagai kepala dan rambut.

Page 58: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

57

d. Daun Mangga bermakna sebagai Dewa dan Dewi.

e. Benang yang melilit bermakna sebagai 80.000 urat.

f. Kain yang melilit bermakna sebagai kulit.

g. Air yang memenuhi Kumbam bermakna sebagai darah.

h. Lalang kering (Kuurcham) bermakna sebagai tulang.

i. Bunga, uang koin dan batu permata bermakna sebagai tenaga atau

kekuatan.

j. Padi, gandum, kacang hijau dan beras bermakna sebagai roh atau

bentuk kehidupan.

k. Daun pisang bermakna sebagai bumi.

Fungsi bahan-bahan Kumbam yaitu :

I. Penggunaan bunga, uang koin, batu permata dan bahan logam

adalah sebagai bentuk pemujaan kepada Dewi Sakti.

II. Penggunaan benang adalah sebagai bentuk pemujaan kepada

Dewi Saraswati, Dewi Lakshmi dan Dewi Routiri.

III. Penggunaan padi, gandum, kacang hijau dan beras adalah

sebagai bentuk pemujaan kepada Virusabam, Kumaram,

Varunan, Agni, Chandiran, kuberan dan Dewi.

IV. Penggunaan air suci adalah sebagai bentuk pemujaan kepada

sungai Ganga, Yamuna, Saraswati, godavari, Narmathai dan

kaveri.

Page 59: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

58

Gambar 3.10 Pendeta yang mendoakan Kumbam

Gambar 3.11 Kumbam

4. Aaradhana

Pada tahap ini Bhakta dan pendeta mengumandangkan pujian, doa dan

mantra untuk memuji Dewa Wishnu. Hal ini dilakukan karena Bhakta dan

pendeta percaya bahwa doa dan pujian yang mereka lakukan diterima dan

percaya bahwa Dewa telah memberkati dan menyucikan Kumbam yang

Page 60: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

59

nantinya akan dijadikan persembahan bagi arca Dewa-dewa melalui proses

mandi suci. Mantra yang diucapkan yaitu :

Om Seathamanam Bavate

Seathayukh Purusha

Seatendriya Ayusevendrie

Pratitispati

Yang artinya :

Ya Sang Hyang Widhi berilah kehidupan seratus tahun

lamanya bagi jemaatMu, dengan penuh kedamaian, kesehatan

dan bahagia.

5. Visesha Homa

Pada tahap ini dilakukan pembersihan diri 108 pasangan suami istri

dan 108 Kumbam dengan menggunakan api khusus. 108 pasangan

nantinya akan membawa dan menghantar 108 Kumbam ke dalam kuil

dimana akan dilakukan mandi suci. Hal ini dilakukan agar pasangan yang

nantinya membawa hantaran dan hantaran yang akan diberikan telah

bersih dari hal-hal jahat dan kotor, sehingga dalam kondisi bersih dan suci

hantaran yang akan diberikan kepada dewa akan diterima dengan senang

hati.

Gambar 3.12 Pembersihan atau penyucian Kumbam dengan api

Page 61: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

60

Gambar 3.13 Bhakta yang menerima Kumbam

6. Purnaahuti

Pada tahap ini hantaran berupa Kumbam yang sudah dianggap suci dan

bersih, disempurnakan melalui doa dan mantra pendeta. Setelah

pengucapan doa dan mantra selesai dilaksanakan, pendeta dan Bhakta akan

berjalan mengelilingi kuil dengan membawa Kumbam melalui gerbang

belakang kuil. Adapun tujuan dari mengelilingi kuil yaitu sebagai

penyerahan hati (Manam), tutur kata (Molhi) dan kebenaran (Mei) kepada

Tuhan serta menyerahkan tubuh yang suci (Sthula), tubuh yang halus /

lembut (Suksma) dan tubuh yang asli (Antahkarana) kepada Tuhan.

Setelah pendeta dan Bhakta mengelilingi sekitaran kuil, kemudian masuk

kembali ke dalam kuil melalui gerbang (Gapura). Namun sebelum masuk

ke dalam gerbang kuil, dilakukan pemecahan kelapa tepat di depan

gerbang kuil yang bermakna bahwa manusia memiliki cita-cita untuk

menjadi kaum intelektual, intelek berarti ber-ilmu pengetahuan dan orang

intelek sering berperilaku sombong. Kudumi (kuncir rambut kepala) dan

mata milik manusia ada pada buah kelapa. Seratnya merupakan simbol

sifat angkuh. Dengan memecahkan buah kelapa berarti Kucir, mata dan

Page 62: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

61

seratnya tidak bermanfaat lagi, hanya isinya yang bermanfaat. Demikian

pula dengan manusia, daya pikirnya berupa ilmu pengetahuan yang

bermanfaat, yang lainnya tidak. Hakekatnya pecah kelapa adalah

menghancurkan sifat angkuh dan menghadirkan daya pikir yang

cemerlang. Setelah pendeta dan Bhakta memasuki kuil, kemudian lonceng

dipukul. Lonceng ini merupakan simbol bunyi dan hakekatnya

mengingatkan manusia bahwa Tuhan adalah maha kuasa.

Gambar 3.14 Pendeta dan Bhakta mengelilingi kuil

serta memecahkan kelapa

Gambar 3.15 Memukul lonceng

Page 63: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

62

7. Visesha Alankara

Pada tahap ini pendeta akan memimpin untuk menerima hantaran yang

bertujuan untuk memandikan serta merias arca. 108 Kumbam yang berisi

bahan-bahan untuk memandikan arca akan digunakan beserta dengan

bahan-bahan Abhisekam diiringi dengan doa dan mantra. Hal ini

dipercaya untuk membersihkan dan menyucikan arca dewa. Setelah

proses pemandian dan penyucian arca dewa selesai, maka arca dewa dirias

sedemikian rupa. Kain yang berbahan sutra menjadi pakain bagi arca

dewa yang disucikan. Puspam (bunga) juga dipakaikan ke badan arca

dewa. Pada saat melaksanakan upacara ini para Bhakta akan

mengucapkan doa yang berbunyi : Om namo vengganesha ya namaha.

Gambar 3.16 Proses pemandian dan penyucian arca dewa

Gambar 3.17 Arca dewa saat dirias

Page 64: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

63

8. Annadhana

Pada tahap ini pendeta dan Bhakta mengadakan jamuan makan

bersama di aula Shri Maha Wishnu. Makanan yang disediakan berupa

makanan yang berasal dari bahan nabati tanpa bahan yang berasal dari

hewani (vegetarian).

3.6.3 Upacara Kalyana Mohotsava

Upacara Kalyana Mohotsava dilakukan pada pukul 17.00 di dalam kuil. Secara

sederhana umat Hindu mengatakan upacara ini denga arti perkawinan simbolis antara Dewa

Wisnu dengan Shri Padmawati dan Shri Aandaal. Upacara ini juga memiliki tahapan-

tahapan, yaitu:

1. Visvakshena Aaradhana

Tahapan ini dilakukan bertujuan untuk menghadirkan Utsava Murti

(Shri Wishnu Ganapati) dalam prosesi Yagasala. Pada tahap ini pendeta

mengharapkan kehadiran Dewa Ganapati / Ganesha denga cara

mengumandangkan doa-doa yang menyenangkan hati-Nya diiringi dengan

alunan musik Nagasvharam, Thavil dan Sruti box. Pada saat ini juga,

pendeta memakai beberapa benda seperti daun mangga yang memiliki arti

para dewa yang suci, lampu Dipam sebagai simbol pengarah kegiatandan

hantaran dari para Bhakta. Dalam mengumandangkan doa-doa kepada

Dewa Ganapati / Ganesha, para Bhakta juga mengambil peran. Para

Bhakta duduk bersila dengan sikap menyembah diselingi dengan

kumandang doa yang mereka sampaikan. Pada saat acara ini juga pendeta

selaku pemimpin upacara mengucapkan mantra.

Page 65: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

64

Om Ekadantaya Vidmahe

Vakkratundaya Dheemahi

Tanno Danti Prachodayat"

Yang artinya :

Kita mempersembahkan pikiran kita kepada satu gading Tuhan

Kita berdoa diatas-Nya yang memiliki peti berliku

Semoga gading-Nya membawa kita ke jalan yang benar

Gambar 3.18 Pendeta dan Bhakta berdoa kepada Dewa Ganesha

2. Rakshabandhana puja

Tahapan ini merupakan proses pemujaan terhadap benang suci dengan

membacakan mantra Dewa yang bertujuan agar yang memakainya tidak

lupa akan kewajibannya dan dilindungi. Disaat melaksanakan proses ini

pendeta selaku pemimpin upacara membunyikan lonceng Vaishnavaism

serta menghidupkan Dupam dan membakar kapur barus agar mantra yang

dikumandangkan diterima oleh para dewa.

Page 66: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

65

Gambar 3.19 Proses pemujaan

3. Puja (Aaradhana)

Pada tahapan ini pendeta dan Bhakta mengumandangkan doa dan

pujian kepada Dewa Wisnu (Balaji) beserta kepada kedua saktinya yaitu

Shri Padmawati dan Shri Aandaal. Disamping itu Bhakta juga membawa

persembahan berupa buah, bunga, benang suci dan kain suci sebagai

ungkapan rasa syukur dan keagungan Sang Hyang Widhi. Pada tahapan

ini arca Dewa Wisnu berhadapan dengan arca kedua saktinya Yaitu Shri

Padmawati dan Shri Aandaal. Pada tahapan upacara ini pendeta

mengucapkan matra yang berbunyi:

Om Nirnajanaya Vidmahe

Nirapasaya Dheemahe

Thanno Srinivasa Prachodayath

Yang artinya :

Mari berdoa pada dewa yang adalah kebenaran kekal

Tuhan yang tidak memiliki batasan

Memberikan kita kebijaksanaan

Dan biarkan Tuhan Srinivasa menerangi pikiran kita.

Page 67: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

66

Om Mahalakshmyai cha vidmahe

Vishnu patnyai cha dhimahi

Tanno Lakshmihi prachodayat

Yang artinya :

Mari berdoa kepada Tuhan yang agung Sri Lakshmi

Istri dari Sri Maha Wishnu

Semoga Dewi Lakshmi berkilau

Menginspirasi dan menerangi pikiran dan pemahaman kita.

Gambar 3.20 Pemujaan terhadap Dewa Wisnu

4. Rakshabandhanam

Pada tahap ini pendeta dan Bhakta melaksanakan proses mengikat

benang suci (Kanganam) yang tadinya telah didoakan di pergelangan

tangan mereka yang bekerja selama prosesi upacara berlangsung. Hal ini

dilakukan dengan tujuan agar mereka yang bekerja dalam upacara ini

memiliki perasaan terikat dan berkewajiban melaksanakan upacara dengan

sebaik mungkin agar nantinya berkenan di hadapan Sang Hyang Widhi.

Page 68: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

67

5. Nuthana Vasram

Pada tahap ini dilakukan proses pemakaian pakaian yang berasal dari

kain sutra kepada Dewa Wisnu dan kedua saktinya yaitu Shri Padmawati

dan Shri Aandaal. Kain yang dipakaikan telah terlebih dahulu didoakan

dan disucikan. Kain yang dipakaikan pada Dewa dan Dewi berasal dari

kain persembahan Bhakta. Para Bhakta percaya bahwa melalui

persembahan yang mereka berikan, maka mereka akan mendapat berkat

yang melimpah dari Sang Hyang Widhi.

Gambar 3.21 Proses pemakaian pakaian arca Dewa dan Dewi

6. Maha Sankalpam

Page 69: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

68

Tahapan ini dilaksanakan untuk memohon pemberkatan bagi Bhakta

yang hadir beserta dengan keluarga dan kerabatnya, kepada Sang Hyang

Widhi.

7. Mangala Sutra Puja

Pada tahap ini pendeta dan Bhakta mengumandangkan doa yang untuk

memuja tanda suci perkawinan. Pada tahap ini pendeta

mengumandangkan doa melalui perantaraan Dupam karena dipercaya

bahwa Dupam merupakan sarana pengantar doa bagi Sang Hyang Widhi.

Gambar 3.22 Dewa Wisnu beserta Shri Padmawati dan Shri Aandaal

8. Egnopavitham Dharana puja

Upacara ini merupakan rangkaian upacara puja kepada dewa dan dewi

yang akan dikawinkan secara simbolis. Terdiri atas :

a. Pemujaan pemakaian benang suci untuk Dewa Balaji (Wisnu)

b. Pemujaan pemakaian kalung bunga secara silang antara Dewa

Balaji (Wisnu) dengan Shri Padmawati dan Shri Aandaal

c. Pemujaan ketika penyatuan arca Dewa Balaji (Wisnu) dengan arca

Shri Padmawati dan Shri Aandaal

Page 70: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

69

Gambar 3.23 Arca Dewa dan Dewi telah disatukan

9. Aksatarophana

Pemujaan dengan beras kuning untuk dewa dan dewi yang dikawinkan.

Pada saat proses ini berlangsung, pendeta mengucapkan mantra yang

berisi:

Mangalyam Tanthunamena

Mamajiwane Hethuna

Kante Batnami twabage

Twamjiwa Saratham Satam

Yang artinya :

Dengan ikatan suci yang telah dilaksanakan pasangan ini hidup

seratus tahun lamanya dan hanya dapat dipisahkan oleh

kematian yang abadi.

10. Rathavot savam (Proses arak-arakan arca Dewa dan Dewi)

Pada tahap ini arca Dewa dan Dewi yang telah dikawinkan secara

simbolis, diarak ke jalan sesuai dengan rute yang telah ditentukan. Hal ini

Page 71: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

70

dilakukan sebagai simbol bahwa upacara perkawinan simbolis telah selesai

dilaksanakan kepada Bhakta yang tidak hadir dalam upacara sebelumnya.

Selain itu juga Bhakta yang tidak menghadiri upacara dapat juga meminta

berkat kepada dewa dan dewi dengan cara memecahkan kelapa di depan

rumah Bhakta yang bersangkutan. Bhakta juga percaya bahwa arak-

arakan dewa dan dewi dapat mengusir dan menghilangkan segala macam

penyakit yang ada di sekitar lingkungan yang dilalui-Nya serta

memberikan berkat bagi rumah para Bhakta yang dilaluinya.

Gambar 3.24 Arak-arakan dewa dan dewi yang telah dikawinkan simbolis

Gambar 3.25 Arca dewa dan dewi saat diarak

Setelah semua rangkaian upacara yang dilakukan selesai, arak-arakan pun

kembali ke kuil. Pada saat semua rombongan sampai di kuil, pendetapun

mengakhiri upacara. Upacara selesai pada pukul 23.00.

Page 72: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

71

3.7 Fungsi Mantra Dalam Upacara Mandalabhisekam

Berbicara tentang fungsi, Merriam (1964:219-226) mengemukakan sepuluh fungsi

musik,antara lain: (1) fungsi pengungkapan emosional, (2) fungsi perlambangan, (3)fungsi

komunikasi, (4) fungsi kesinambungan kebudayaan, (5) fungsi pengesahan upacara agama,

(6) fungsi pengintegrasian masyarakat, (7) fungsi hiburan, (8) fungsi reaksi jasmani, (9)

fungsi penghayatan estetika, (10) fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial. Jika

dilihat dari eksistensi mantra, penulis menemukan 7 fungsi yang terdapat pada pengucapan

mantra yaitu: (1) fungsi pengungkapan emosional, (2) fungsi perlambangan, (3) fungsi

komunikasi, (4) fungsi kesinambungan kebudayaan, (5) fungsi pengesahan lembaga sosial

dan upacara keagamaan, (6) fungsi pengintegrasian masyarakat.

3.7.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Sebagaimana dikemukakan oleh Merriam, fungsi mempunyai daya yang besar sebagai

sarana untuk mengungkapkan rasa/emosi para penyanyi yang dapat menimbulkan rasa emosi

pada para pendengarnya, termasuk rasa sedih, rasa rindu dan lain-lain. Bahwa melalui musik

dapat diekspresikan ide dan emosi-emosi yang tidak dapat ditampakkan pembicaraan biasa

karena adanya norma-norma tertentu yang berlaku pada suatu masyarakat. Berikut ini dapat

dilihat dari contoh teks mantra yang merupakan pengungkapan emosional.

Om Seathamanam Bavate

Seathayukh Purusha

Seatendriya Ayusevendrie

Pratitispati

Page 73: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

72

Artinya: Ya Sang Hyang Widhi berilah hidup seratus tahun lamanya bagi jemaatMu, dengan

hidup yang penuh kedamaian, kesehatan dan kebahagiaan. Dari uraian teks mantra ini

mengungkapkan perasaan Sanghyang Widhi adalah sumber segala kehidupan. Disini umat

memuji Tuhan sebagai yang suci dan tidak bernoda, tunggal tidak ada yang kedua.

Selanjutnya dari teks di atas juga ada pengungkapan makna yang tersirat bahwa manusia

adalah makhluk yang sangat lemah bila dibandingkan dengan kekuasaannya.

3.7.2 Fungsi Perlambangan

Merriam (1964:225) menyatakan, bahwa musik berfungsi sebagai lambang dari hal-

hal, ide-ide, tingkah laku yang terdapat pada semua masyarakat. Demikian pula pada umat

Hindu Tamil, Mantra merupakan perlambangan dari hal-hal, ide-ide serta tingkah laku umat

Hindu kepada Sang Hyang Widhi. Pada saat akan mengucapkan Mantra, umat terlebih dahulu

mengambil sikap asana (tenang). Hal ini merupakan lambang bahwa semua umat

melakukannya untuk menenangkan pikiran dan memusatkan perhatian kepada Sang Hyang

Widhi, sehingga pada saat mendengarkan Mantra penjiwaannya benar-benar terpancar dari

umat yang hadir.

3.7.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi ini jelas terlihat dalam pelaksanaan persembahyangan, dimana Mantra adalah

merupakan media pemujaan umat Hindu Tamil kepada Sang Hyang Widhi. Karena dalam

persembahyangan dua hal penting yaitu pertama: bahwa penyembah yakin bahwa yang

disembahnya itu ada yaitu Ia yang Maha Kuasa yang mengasai segala-galanya serta bersifat

Page 74: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

73

maha pengasih, maha bijaksana, dan sebagainya. Kedua adalah pernyataan bahwa

penyembah menyadari akan kelemahan dan keterbatasan dirinya.

Dari kedua pernyataan penyembah terhadap yang disembahnya tersebut melahirkan isi

sembahyang itu ada dua hal yaitu: (1) berupa pujian dan pujaan untuk mengagungkan

kemahakuasaan Tuhan, (2) berupa permohonan-permohonan, seperti permohonan

keselamatan, permohonan panjang umur, permohonan agar dibebaskan dari segala dosa-dosa,

dan sebagainya.

Hubungan antara pujaan dengan permohonan itu adalah berupa ucapan terimakasih dan

konsentrasi. Permohonan kepada Sang Hyang Widhi tercermin dari teks mantra.

3.7.4 Fungsi Kesinambungan Kebudayaan

Musik dapat digunakan sebagai wahana pengajaran adat yang menjamin

kesinambungan dan stabilitas kebudayaan sampai generasi penerus. Pada dasarnya, mantra

merupakan kalimat suci yang berasal dari kitab suci Veda. Pengajarannya dilakukan bagi

umat Hindu yang benar-benar ingin mendalami agama Hindu itu sendiri. Biasanya umat

Hindu yang ingin belajar membaca mantra hanya dapat diajarkan di kuil. Tidak berbeda

dengan agama lain, pengajaran mantra dilakukan dari mulai anak kecil yang benar-benar

ingin belajar hingga orang dewasa.

Hal ini menyebabkan adanya kesinambungan dari pengucapan mantra tersebut, karena

telah diajarkan dari anak-anak dan terus dipelajari hingga dewasa dan menjadi tua. Dengan

demikian akan melanjutkan kesinambungan kebudayaan itu sampai pada generasi yang

berikutnya. Demikian seterusnya budaya itu tetap hidup sesuai dengan kebutuhan

masyarakat pendukungnya.

3.7.5 Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Keagamaan

Page 75: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

74

Dalam upacara ini, mantra sangat penting karena upacara ini merupakan upacara

peresmian kuil yang baru dibangun. Dengan kata lain jika mantra tidak ada diucapkan, maka

menurut ajaran agama Hindu, kuil tersebut belum sah dipergunakan. Lebih jauh dalam

kesempatan yang sama, dikatakan bahwa upacara keagamaan dan persembahyangan adalah

dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena pelaksanaan upacara tidak sah apabila tidak

dilaksanaan persembahyangan atau upacara bersama setelah penyucian Kuil selesai

dilaksanakan.

3.7.6 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat

Dengan pengucapan mantra dalam pelaksanaan upacara Mandalabhisekam,

menimbulkan rasa kebersamaan dan kesatuan di antara seluruh umat Hindu Tamil. Hal ini

terjadi karena mantra adalah merupakan bagian dari diri umat sendiri dan untuk

mengantarkan keinginan bersama dari seluruh umat Hindu Tamil.

3.7.7 Fungsi hiburan

Fungsi hiburan yang dimaksud adalah ditinjau dari segi rohani yaitu setelah umat

meminta ampun kepada Sang Hyang Widhi, agar dosa dan kesalahan yang diperbuat

mendapat pengampunan. Setelah mengucapkan mantra maupun setelah melakukan

serangkaian upacara tersebut, hati umat mendapat ketentraman, kesejukan, sekaligus

memperkuat hati yang lemah, oleh karena keyakinan umat bahwa kesalahan-kesalahan yang

telah diperbuat selama ini mendapat pengampuan dari Sang Hyang Widhi.

Page 76: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

75

BAB IV

ANALISIS MUSIKAL PENGUCAPAN MANTRA PADA UPACARA

MANDALABHISEKAM

4.1 Analisis Musik Pengucapan Mantra

Menurut Nettl, (1964:98) ada dua pendekatan berkenaan dengan pendeskripsian

musik yaitu: (1) kita dapat mendeskripsikan dan menganalisis apa yang kita dengar; (2) kita

dapat menuliskan berbagai cara keatas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat.

Dari dua hal diatas untuk memvisualisasikan kedua mantra, penulis melakukan

transkripsi agar lebih muda menganalisisnya terutama tangga nada, motif, tonalitas, kadensa,

dan lain-lain. Sehingga dengan demikian diharapkan dapat membantu kita untuk

mengkomunikasikan kepada pihak lain tentang apa yang kita pikirkan dari apa yang kita

dengar. Dalam pentranskripsian, penulis menggunakan notasi Barat untuk memperlihatkan

bunyi musikal yang terdengar. Sebagaimana dikatakan oleh Nettl, (1964:94) yang mengutip

Page 77: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

76

pendapat Seegers tentang penulisan notasi musik bahwa notasi musik terdiri dari dua bagian

yaitu notasi deskriptif dan notasi preskriptif.

Lebih lanjut dikatakan bahwa notasi deskriptif ialah notasi yang menggambarkan

secara terperinci aspek-aspek musikal yang terdapat pada musik. Sedangkan notasi

preskriptif hanya menuliskan bagian-bagian yang dianggap penting dalam suatu musik untuk

memudahkan tekhnik membaca bagi pemain. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis

menggunakan pendekatan yang pertama yaitu notasi deskriptif. Salah satu dari notasi

deskriptif adalah penggunaan notasi balok. Hal ini didukung oleh keberadaannya yang

dianggap secara efektif dalam pentranskripsian. Demikian pula tinggi rendahnya nada,

simbol-simbol nada pada garis paranada, durasi, ritmis, dan lain-lain. Alasan ini dikarenakan

notasi Barat dapat mewakili nada-nada yang terdapat dalam mantra dan juga sering

digunakan dalam penulisan suatu musik.

Dalam upacara Mandalabhisekam terdapat beberapa mantra. Namun dalam

kepentingan transkripsi dan analisis, penulis memilih mantra 108 Kalasa Thirumanjana dan

Kalyana Mohotsava. Adapun alasan penulis memilih kedua mantra ini, karena kedua mantra

ini merupakan mantra utama dalam upacara Mandalabhisekam. Perlu diinformasikan bahwa

kedua mantra yang dijadikan sampel adalah rekaman pada bulan Maret 2012, pada saat

upacara Mandalabhisekam di Shri Balaji Venkateshwara Koil Medan.

4.2 Model Notasi

Dalam transkripsi kedua mantra menggunakan notasi Barat, hal ini dilakukan agar

dapat dipahami secara universal. Ada beberapa simbol yang digunakan, yaitu:

Page 78: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

77

Garis paranada yang memiliki lima buah garis paranada dan empat buah spasi dengan tanda

kunci G.

Merupakan not ½ yang bernilai dua ketuk.

Merupakan not ¼ yang bernilai satu ketuk.

Merupakan not 1/8 yang bernilai setengah ketuk.

Merupakan dua buah not 1/8 yang digabung menjadi satu ketuk.

Simbol-simbol di atas merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam lampiran

partitur yang perlu diketahui agar pembaca memahami makna-maknanya. Di bawah ini

merupakan hasil transkripsi kedua mantra yang dianalisis dalam upacara Mandalabhisekam,

yaitu: mantra 108 Kalasa Thirumanjana dan Kalyana Mohotsava.

Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Page 79: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

78

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka melambangkan : Frasa Mantra Kalyana Mohotsava

Keterangan: Huruf kapital melambangkan : Bentuk Angka melambangkan : Frasa

4.3 Analisis Musikal

Dalam menganalisis kedua mantra tersebut, penulis berpedoman kepada teori yang

dikemukakan oleh William P. Malm yang dikenal dengan teori weighted scale dan hal-hal

Page 80: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

79

yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan melodi, yaitu (1) tangga nada (scale), (2)

nada dasar (pitch center), (3) wilayah nada (range), (4) jumlah nada (frequency of note), (5)

jumlah interval, (6) pola kadensa (cadence patterns), (7) formula melodik (melody formula),

dan (8) kontur (contour) (Malm dalam terjemahan Takari 1993: 13).

4.3.1 Tangga Nada

Nettl, (1964 : 1945) mengemukakan bahwa cara-cara untuk mendeskripsikan tangga

nada adalah menuliskan nada-nada yang diapakai tanpa melihat fungsi masing-masing dalam

musik. Tangga nada tersebut kemudian digolongkan menurut beberapa klasifikasi, yaitu

menurut jumlah nada yang dipakai. Diatonic (dua nada), tritonic (tiga nada), tetratonic

(empat nada), pentatonic (lima nada), hexatonic (enam nada), heptatonic (tujuh nada).

Dua nada yang mempunyai jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang

dimaksud tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat pada mantra yang

diucapkan. Hal ini dilakukan pada pencacahan nada-nada mulai dari nada yang tertinggi

hingga nada yang terendah.

4.3.1.1 Tangga Nada Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam mantra 108 Kalasa

Thirumanjana dari nada terendah sampai nada tertinggi. Terdiri dari tiga nada dengan nada

terendah Dis dan nada tertinggi Fis.

4.3.1.2 Tangga Nada Mantra Kalyana Mohotsava

Page 81: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

80

Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam mantra Kalyana Mohotsava dari

nada terendah sampai nada tertinggi. Terdiri dari tiga nada dengan nada terendah D dan nada

tertinggi Fis.

4.3.2 Nada Dasar

Dalam menentukkan nada dasar kedua mantra ini, penulis beracuan pada hasil

rekaman video maupun audio yang penulis dapatkan saat pelaksaan upacara yang telah

ditranskripsikan ke dalam notasi Barat. Maka hasil yang didapatkan adalah: untuk mantra 108

Kalasa Thirumanjana nada dasarnya E Mayor dan mantra Kalyana Mohotsava nada

dasarnya D Mayor.

4.3.3 Wilayah Nada

Metode untuk menentukan wilayah nada berdasarkan ambitus suara yang terdengar

secara alami yang ditentukan oleh media penghasil bunyi itu sendiri, ialah dengan

memperhatikan nada yang paling rendah hingga nada yang paling tinggi.

4.3.3.1 Wilayah Nada Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Wilayah nada mantra 108 Kalasa Thirumanjana yang diurutkan dari nada terendah

sampai tertinggi adalah:

Page 82: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

81

4.3.3.2 Wilayah Nada Mantra Kalyana Mohotsava

Wilayah nada mantra Kalyana Mohotsava yang diurutkan dari nada terendah sampai

tertinggi adalah:

4.3.4 Frekuensi Pemakaian Nada

Frekuensi pemakaian nada dapat dilihat dari banyaknya jumlah nada yang dipakai

dalam suatu musik atau nyanyian.

4.3.4.1 Frekuensi Pemakaian Nada Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam mantra 108 Kalasa Thirumanjana dapat

dilihat dari garis paranada di bawah ini:

Jumlah pemakaian nada-nada pada mantra 108 Kalasa Thirumanjana adalah :

Page 83: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

82

1. Nada Dis sebanyak 7 kali

2. Nada E sebanyak 21 kali

3. Nada Fis sebanyak 5 kali

4.3.4.2 Frekuensi Pemakaian Nada Mantra Kalyana Mohotsava

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam mantra Kalyana Mohotsava dapat dilihat

dari garis paranada di bawah ini:

Jumlah pemakaian nada-nada pada mantra Kalyana Mohotsava adalah :

1. Nada D sebanyak 13 kali

2. Nada E sebanyak 15 kali

3. Nada Fis sebanyak 11 kali

4.3.5 Jumlah Interval

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri dari interval

naik maupun turun.

4.3.5.1 Jumlah Interval Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Berikut adalah interval dari mantra 108 Kalasa Thirumanjana :

Interval Posisi Jumlah Total

1P - 9 9

2M ↑ 4 9

Page 84: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

83

↓ 5

2m ↑ 6 13 ↓ 7

3m ↑ 1 1 ↓ -

Tabel 5.1 Interval mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Dari tabel di atas dapat diketahui interval yang paling sering muncul adalah interval

2m, yang muncul sebanyak 13 kali, diikuti dengan interval 1P dan 2M sebanyak 9 kali.

Interval yang jarang digunakan adalah interval 3m dengan jumlah penggunaan sebanyak 1

kali.

4.3.5.2 Jumlah Interval Mantra Kalyana Mohotsava

Berikut adalah interval dari mantra Kalyana Mohotsava :

Interval Posisi Jumlah Total

1P - 14 14

2M ↑ 13 20 ↓ 7

2m ↑ - - ↓ -

3m ↑ - 3 ↓ 3

Tabel 5.2 Interval mantra Kalyana Mohotsava

Page 85: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

84

Dari tabel di atas dapat diketahui interval yang paling sering muncul adalah interval

2M, yang muncul sebanyak 20 kali, diikuti dengan interval 1P sebanyak 14 kali. Interval

yang jarang digunakan adalah interval 3m dengan jumlah penggunaan sebanyak 3 kali.

4.3.6 Formula Melodik (Bentuk)

Formula melodik yang akan dibahas tulisan ini meliputi bentuk, frasa dan motif.

Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa

adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Motif adalah ide melodi sebagai dasar

pembentukkan melodi.

William P. Malm mengemukakan bahwa ada beberapa istilah dalam menganalisis

bentuk, yaitu:

1. Repetitive yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

2. Ireratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil dengan

kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian.

3. Stropic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan teks nyanyian yang

baru atau berbeda.

4. Reverting yaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frasa

pertama setelah terjadi penyimpangan-penyimpangan melodi.

5. Progresive yaitu bentuk nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan materi

melodi yang selalu baru.

Melihat kepada apa yang dikemukakan Malm mengenai bentuk nyanyian, maka

penulis mengambil kesimpulan bahwa kedua mantra yang dibahas dalam tulisan ini memiliki

bentuk repetitive yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

Mantra 108 Kalasa Thirumanjana dan Kalyana Mohotsava dalam tulisan ini bersifat

free meter sehingga biramanya tidak dapat ditentukan. Untuk itu penulis berpedoman dengan

Page 86: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

85

pendapat Nettle yang mengungkapkan: dalam menentukan bentuk dari suatu komposisi yang

harus diperhatikan adalah pengulangan frasa, tanda diam, pola ritem, transposisi dan kesatuan

teks yang terdapat dalam musik vokal (Nettle dalam Irawan Zulhidayat 1997: 76).

4.3.6.1 Analisis Bentuk, Frasa, dan Motif Pada Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Secara garis besar, bentuk frasa dan motif yang terdapat dalam 108 Kalasa

Thirumanjana adalah sebagai berikut:

1. Bentuk pada mantra 108 Kalasa Thirumanjana memiliki 3 bentuk yang terdiri dari

bentuk A, B, dan C. Bentuk A mengalami satu kali perubahan menjadi A’. Jadi

secara keseluruhan menjadi 4 bentuk, yaitu: A, A’, B, dan C.

2. Frasa pada mantra 108 Kalasa Thirumanjana berjumlah 4 buah frasa

3. Motif pada mantra ini adalah:

Motif dalam mantra 108 Kalasa Thirumanjana ini adalah motif repetitive dan juga

motif reverting. Kebanyakan melodi diulang dan ada juga yang diulang dan terjadi

penyimpangan.

4.3.6.2 Analisis Bentuk, Frasa, dan Motif Pada Mantra Kalyana Mohotsava

1. Bentuk pada mantra Kalyana Mohotsava memiliki 5 bentuk yang terdiri dari bentuk

A, B, C, D, dan E.

2. Frasa pada mantra Kalyana Mohotsava berjumlah 4 buah frasa.

3. Motif yang terdapat di dalam pujian ini:

Page 87: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

86

Motif-motif yang terdapat dalam pujian ini digolongkan sebagai motif repetitive atau

motif yang diulang, dan motif reverting atau motif yang diulang tetapi ada

penyimpangan.

4.3.7 Pola Kadensa

Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu. Pola kadensa dapat dibagi

atasa dua bagian, yaitu : semi kadensa (half cadence) dan kadensa penuh (full cadence).

Semi kadensa adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak selesai (complete)

dan memberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih lanjut. Kadensa penuh adalah suatu

bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa selesai (complete) sehingga pola kadensa seperti ini

tidak memberikan kesan untuk menambah gerakan ritem.

4.3.7.1 Pola Kadensa Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Page 88: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

87

4.3.7.2 Pola Kadensa Mantra Kalyana Mohotsava

4.3.8 Kontur

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm (dalam Irawan 1997: 85)

membedakan beberapa jenis kontur, yaitu:

1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada yang lebih

rendah ke nada yang lebih tinggi.

2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada yang

lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.

3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada yang

lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih

tinggi atau sebaliknya.

Page 89: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

88

4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada ke nada

yang lain baik naik maupun turun.

5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih tinggi

ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih rendah ke nada yang

lebih tinggi.

6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang

lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun minor.

7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batas-

batasan.

Garis kontur yang terdapat pada kedua mantra dalam tulisan ini pada umumnya

adalah conjuct dan juga static.

4.3.8.1 Kontur Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan di atas, maka penulis

berpendapat bahwa kontur mantra 108 Kalasa Thirumanjana adalah conjuct dan static.

Pergerakan melodinya bergerak melangkah baik naik maupun turun, yang diikuti dengan

bentuk static. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi tetap (static) kemudian bergerak

turun dan naik (conjuct)

Page 90: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

89

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi turun (conjuct) kemudian bergerak

tetap (static)

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi naik (conjuct), bergerak tetap

(static) kemudian bergerak naik dan turun (conjuct)

4.3.8.2 Kontur Mantra Kalyana Mohotsava

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan di atas, maka penulis

berpendapat bahwa kontur mantra Kalyana Mohotsava adalah conjuct dan static. Pergerakan

melodinya bergerak melangkah baik naik maupun turun, yang diikuti dengan bentuk static.

Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi tetap (static), bergerak turun

(conjuct) kemudian bergerak tetap (static)

Page 91: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

90

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi turun (conjuct) kemudian bergerak

tetap (static)

Grafik diatas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi naik (conjuct), bergerak tetap

(static) kemudian bergerak turun (conjuct)

4.4 Gaya yang Timbul Akibat Hubungan Melodi dengan Teks

Menurut William P. Malm (terjemahan Takari 1993: 15) ada dua gaya yang dipakai

dalam musik vokal, yaitu: melismatis dan silabis. Apabila satu suku kata dinyanyikan dengan

beberapa nada disebut melismatis. Apabila satu nada dipakai untuk beberapa silabel atau suku

kata, gaya ini disebut silabis.

Gaya musik vokal yang terdapat dalam mantra 108 Kalasa Thirumanjana dan

Kalyana Mohotsava yang diteliti adalah silabis.

4.4.1 Gaya Musik Vokal Pada Mantra 108 Kalasa Thirumanjana

Page 92: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

91

silabis

4.4.2 Gaya Musik Vokal Pada Mantra Kalyana Mohotsava

silabis

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Agama Hindu berasal dari India yang pada awal kedatangannya ke indonesia

khususnya di sumatera, melalui daerah pantai barat sumatera utara yang dulunya menjadi

pintu gerbang perdagangan. Dari sanalah dimulai hingga menyebar ke kota Medan yang

menjadi pusat ibukota sumatera utara, hingga membentuk suatu kumpulan penganut agama

hindu. Mayoritas etnis India yang datang kebanyakan etnis Tamil daripada etnis lainnya.

Mereka bertempat tinggal pada suatu daerah yang menjadi pusat perkumpulan mereka.

Kumpulan dari orang-orang pemeluk agama Hindu beretnis Tamil dalam satu lingkungan

menyebut kumpulan mereka ini sebagai masyarakat Hindu Tamil. Dalam menjalankan dan

melaksanakan ajaran agama Hindu yang dianut, masyarakat Hindu Tamil melaksanakan

Page 93: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

92

kegiatan ibadah rutin yang dilaksanakan setiap hari di kuil. Oleh karena ajaran agama

menganjurkan untuk beribadah di kuil, maka masyarakat Hindu membangun Kuil sebagai

tempat beribadah atau sembahyang untuk memuja Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha

Esa).

Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara yang dilakukan pada saat peresmian

bangunan kuil yang baru dibangun, agar dapat digunakan resmi secara keagamaan. Upacara

Mandalabhisekam secara umum bertujuan untuk meresmikan suatu bangunan kuil yang baru

dibangun dan secara khusus untuk meminta berkat serta anugrah dari Sang Hyang Widhi.

Adapun rangkaian upacara dalam upacara Mandalabhisekam yaitu :

1. Upacara 108 Kalasa Thirumanjana

2. Upacara Kalyana Mohotsava

Pada saat pelaksanaan upacara Mandalabhisekam, pendeta yang selaku pemimpin

upacara mengucapkan mantra-mantra yang ditujukan kepada dewa-dewa yang ditinggikan.

Bhakta (Umat) Hindu percaya bahwa melalui mantra yang diucapkan, dapat menjadi sarana

penyampai pesan kepada Sang Hyang Widhi.

Mantra yang dibahas dalam tulisan ini sebanyak dua mantra, yaitu: mantra 108

Kalasa Thirumanjana, dan Kalyana Mohotsava. Kedua mantra ini terdiri atas tiga tangga

nada (tritonic). Bentuk atau pola mantranya adalah stropic atau gaya nyanyian yang diulang

dengan teks yang baru atau berbeda. Dengan kata lain, pengucapan mantra ini adalah lebih

mementingkan kata-kata daripada melodi atau disebut dengan logogenic. Gaya musik vokal

yang dipakai dalam mantra ini adalah sillabis. Silabis adalah apabila satu bentuk nada

dipakai untuk beberapa silabel atau suku kata. Mantra ini bersifat free rhytm dan juga free

meter. Artinya ritem dan juga meter dalam mantra bersifat bebas atau tidak dapat diukur

dengan menggunakan aturan musik barat.

Page 94: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

93

Adapun fungsi kedua mantra ini dalam kehidupan umat Hindu adalah sebagai sarana

untuk mengungkapkan emosi baik bagi yang mengucapkan maupun yang mendengar melalui

lirik maupun melodi mantra yang diucapkan, mantra ini juga berfungsi sebagai media

penyampai komunikasi antara Sang Hyang Widhi Wasa dengan Bhakta yang

mengucapkannya, tak terlepas juga mantra ini berfungsi sebagai penyambung kebudayaan

yang selalu dilaksanakan pada saat pembangunan kuil yang baru, dan mantra ini juga

berfungsi sebagai pangesahan upacara agama khususnya peresmian kuil yang baru dibangun.

5.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam meneliti upacara

Mandalabhisekam dan membuat tulisan ini. Untuk itu, bagi para peneliti selanjutnya

diharapkan untuk semakin menyempurnakan bahasan di bidang yang sama agar peneliti dapat

melihat perkembangan yang lebih baik. Penulis juga menyarankan kepada peneliti

selanjutnya untuk dapat mencari narasumber baru atau menambah jumlah narasumber agar

informasi yang didapatkan lebih lengkap lagi. Selain itu juga menyarankan peneliti

selanjutnya untuk meneliti upacara Mandalabhisekam secara mendalam pada bagian

musiknya.

Bagi pemilik kebudayaan ini yaitu masyarakat Hindu Tamil, penulis berharap dapat

memberikan pengetahuan tentang eksistensi atau keberadaan budayanya. Dan penulis

Page 95: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

94

berharap supaya masyarakat Hindu tamil tetap mempertahankan dan meningkatkan kesatuan

komunitas dengan menjalankan kebudayaan-kebudayaan yang ada pada masyarakat itu

sendiri.

Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap apresiasi

budaya dan pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan secara umum dan bidang

etnomusikologi secara khusus.

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Harja W. 1990. Pengamatan sebagai Suatu Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1995, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta :Balai Pustaka.

Koentjaraningrat. 1980. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 1981. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia,

Indonesia.

Malm, William P. 1997. Music Culture of the Pasific, the Near East and Asia (terjemahan

Takari), Medan : Departemen Etnomusikologi, Fakultas Sastra Universitas Sumatera

Utara.

Page 96: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

95

Merriam, Alan P. 1964. The Anthtropolgy of Music. Chicago: North Western University

Press.

Moleong, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Nettl, Bruno. 1964. Theory And Method in Ethnomusicology (terjemahan). New York: The

Free Press of Glencoe.

Purba,Destri Damayanti. 2011. Studi Deskriptif Musik Dalam Konteks Upacara Adhi Triwula

Pada Masyarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Singgamma Kali Koil Medan. Medan:

USU.

Poerwadarminta, W.J.S. 1995. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka.

Supanggah, Rahayu. 1995. Etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya.

Indonesia.

S, Jhonny Edwin.1995. Pirartenei pada Aktifitas Religius Masyarakat Tamil di Shri

Mariaman Kuil-Medan: Kajian Struktur Musik Dan Teks. Medan: USU ,

Seeger, Charles. 1997. Study in Etnomusicology. New York: University California Press.

Simanjuntak, Rina Gustriani. 2011. Studi Analisis Musikal dan Tekstual Pembacaan Kitab

Shri Guru Granth Sahib Ji Pada Upacara Pahila Parkas Dihara

Masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Kota Tebing

Tinggi. Medan: USU.

Thayalan, Suba Thina. 2012. Shri Balaji Venkateshwara Koil Maha Samprokshana Puspam.

Medan: Yayasan Shri Maha Wishnu.

www.shrimahawishnu.com

Page 97: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

96

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : V. Hanumacharyulu

Umur : 33 tahun

Alamat : Jalan Bunga Wijaya Kesuma no. 25-A, kuil Shri Balaji

Venkateshwara.

Pendeta yang menjadi narasumber berasal dari India.

Pekerjaan : Pendeta

2. Nama : Suba Thina Thayalan

Umur : 48 tahun

Alamat : Medan

Page 98: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU … · Upacara Mandalabhisekam merupakan upacara peresmian peletakan arca-arca dewa umat ... serbuk kunkuman, daun sirih, dan ... pengertian

97

Pekerjaan : Wiraswasta

3. Nama : R. Gopala Krishna Naidu

Umur : 55 tahun

Alamat : Medan

Pekerjaan : Wiraswasta

4. Nama : Anan Kumar

Umur : 30 tahun

Alamat : Medan

Pekerjaan : Wiraswasta