UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002...

31
I,AIDORAN PENELII'IAN Oleh DIBIAYAI DDENGAN DANA DJWRUTIN UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITL4N NOMOR: 202a/J41.2/KU/RUTXN/2002 TANGGAL 1 MET 2002 FAKULTAS MATEMATIICA DAN llLMU PENGETAHUAN AIAM UNIVERSI'rAS NEGICRI PADANG Pebrt~mri, 2003

Transcript of UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002...

Page 1: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

I,AIDORAN PENELII'IAN

Oleh

DIBIAYAI DDENGAN DANA DJWRUTIN UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002

DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITL4N NOMOR: 202a/J41.2/KU/RUTXN/2002

TANGGAL 1 MET 2002

FAKULTAS MATEMATIICA DAN llLMU PENGETAHUAN AIAM UNIVERSI'rAS NEGICRI PADANG

Pebrt~mri, 2003

Page 2: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

I 'cni~~gk:tl:~~~ ju~nlal~ l~cwn~i yang tlil~olo~ly (li I .L I I~ ILI~ I 1)o1o1ig I I C W ~ I I I (ItI)I I )

Kodya Padang ccnderuny mcningkat dari tahun ke tahun. Dalatn kurun waktu

1990- 1996, jumlali hcwan yang dipotong di RI'N mcriingkat dari 5000 mcnjadi

7500 clior. P c ~ ~ i l ~ ~ k n ( n r ~ jt~rnl;ih I I C W ~ I ~ ynrlg dipotony, ~ncngakibi~tkan linibah

I t i l 1 l s i l l I 1 i I 1 1 u l l 1 1 ~ l ~ ~ l l i ~ l ~ y i l , I \ ~ ( i l i i l ~ ) I . o ~ I ' ; I I ~ I l i i l l i

bersih dilaksanakan pada berbagai daerali, sebagian sungai yang belum masuk

program tcrsebut justru masih mcnampung limbah yang potcnsial menccmari

~ l l l l g t l i ~IIIlg I > ~ l ' i l ~ : l I (111A 1 '111l1~l~l 1)OtOllg l l < b ~ ~ ; l l l (I l l ' I I ) , ~'~ldll l l l l l l l l l l l l ~ t l l i l l l ~ ? i l ~ l

yo11g I ) C I I I S ~ ~ i l l ~ ~ i ItI'I I I ; I I IKSLII IH (lil)i1:111g I<c S I I I I ~ I I ~ I I I I I I ) ~ ~ c l i o I : l l ~ I c I . I c I ) ~ I I tIt11111Iu.

I.imbal~ yang scl,agi;ln bcsnl. tcr(lir.i altls bahan olganik tcrscbul sangill titfak

mcngunlungkan bagi biota pcrairan karena dapat mcnurunkan mutu perairan.

Sehubungan dengan itu, telah dilakukan penelitian uintuk mengetahui dampak

pembuangan limbah terhadap kualitas perairan ditinjau dari segi lceanekaragaman

bentos.

Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun

yakni bagian hulu (sebelum badan air Batang Kandis dimasuki limbah), tempat

limbah masuk Ice badan air dan 100 meter bagian hilir setelah stasiun dua.

Analisis sampel dilakukan di laboratorium Biologi FMLPA Universitas negeri

Padang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keanekaragaman spesies (indeks

diversitas) orgariistnc benthos di sepanjang lokasi pcnelitian cenderung berbeda

antar slnsiun. Di tiacl.nh hulu scbelu~n lirnbah RPI-I indcks divcrsitas 1,861,

sctclali dimasuki li111bnl1 0,802 dun tli stnsiun paling hilir liilail~ya palirlg rcndoh

yaitu 0,663. Dengan dernikian, disimpulkan bahwa limbah RPH mengakibatkan

menurunnya kualitas perairan. Limbah RPH juga mengakibatkan menurunnya

kadar oksigen tcrlarut sampai di bawah ambang batas. Di snmping itu, pH air juga

nierijadi scdikit asam. Scbaliknya, suhu air dan kual arus berada dulani kisaran

kondisi perairan alamiah.

Page 3: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Kegiatan peneliliati mcndulcung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalarn ha1 ini, Lembaga Penelitian Univcrsitas Negeri Padang berusaha mendorong doscn untuk lnelakukan 17cnclitinn scbngai bagian intcgt-al t1at.i kcgirltan mcngajamya, bailc yang sccara langsung dibiayai ole11 dana Univcrsitas Ncgeri I'adang nlaupun d a m dari suinbcr lain yang rclcvan atau bckerja snma dcngnn insl:~nsi tcrli:~il.

SCIIIII~IIII!!,;III ( I C I I I : ; I I I i 111 . I ,L*IIIO;I~::I l ' c ~ ~ c l i l i i ~ ~ 1 J ~ I ~ v c I ' : ; ~ ~ : I s N c ~ , c I . ~ l ' i l ( l l l ~ ~ p , I ) C ~ ~ C ~ : ~ I I S I I I I I : I dcngr~n I'impinun IJnivct.siti~s, tcl;~h ~ncn~li~silil;rsi pcnclili unluk mclaltsanulir~~~ pcncliliiu~ tcnLi.ing Dnrrrl~nlc I'~.rnArrnrrgrrrr Lirr~hrrlr Rrrntcrlr I'oforrg IIL'IV[III ferlrnrlnl., Iirrnlif[rs Punirt~rr Bntnrrg Kurrdis Ilitirtjrrrr D~rri I(c.trrrcltnrcrgr~~r~(~~r Ilcrrfos, bcrclasarka~i S umt I'crj :lnj ian IConLrak Nomor: 202d.14 1,2/I<URu~in/2Q02 Tunggul 1 Mci 2002,

ICnmi mcnyambut gcmbira usaha yang dilakultan pcncliti untuk mcnjawab bcrbagai pcm~nsalnlinn pcmbnngunan, Ichi~susnyn yi~ng bcrkaitnn dcngan pcrmasalahan pcnclitian tcrscbut cli al;rs. Ilcnyan sclcsuiny;~ pcnclili;rti ini. m;~liu I,cll~buyrr I ' c ~ ~ c l i l i ; ~ ~ ~ Ilr~ivcrsitas Ncycri I'aclany altan dapat tnemberiltatl infoniiasi yang dapat dipalcai sebagai bagian upaya pcnting dan koniplclcs dalalii pcningkatan ni11111 pcndidikan padn unlumnya. Di saniping itu, hasil penclitian ini jitg;~ clillatxl>lian scbag~i l>al~at~ t i~ ;~suk ;~ r~ bagi il~slansi Lcrliait tl;rl;~~n t.;~t~gli;~ I I C I I ~ I I S L I ~ ~ ; I I ~

kcbijakan pcn~bangunan.

I-Iasil penclilian ini tclah ditclaah olch tin1 pcreviu usul dan laporan penelitian Lembaga I'cnclitian Univcrsi~ns Ncgcri I'acltu~g, namun dcmikian lcarcna scsualu scbslb tcl<nis, penclitian ini ~ C I U I I I dapat discminarkan schingga m;lsulcan dari dosen scnior belum dapat ditampung. Suliggulipun dcmikian. mucl:~Ii-n~udahan pcnclitian ini berrnanrnat bagi pcngcnlbangan il~ilu pada umumnya dan pcningkalan ~ I L I ~ C I stal'akadcmik (Jnivcrsilas Ncgcri l'adang.

Pada kcscmpalan ini kami ingin mcngucapkan terima kasih kepada bcrbagai pihak yang ~licnlba~ltu rcrlaltsananyu penclitiun ini, ~ct.utama kcpadn pimpillan Ictnbaga tcrlcail yang nicnjadi objck pcnclitian, rcsponden yang men.jadi sampel penelitian, dan tim pereviu Lembaga Penelitian Univc~.silas Ncgcri I'clclnng. Sccnra kliusus kanli ~iicnynmp;~ikan Lcrima lci~sih kcpada Kcktor IJnivct.silns Ncgcri 1';ttlnng yang tcluli \>c~.licnan mcmbcri banlilun pcndannan bagi pcnclilian ini. Kami yakin tatipa dcdiltasi dan Itcrjasama yang tcrjalin selanla ini, pcnclilian ini tidult akan clapat disclcsaikal~ scbagaininna yang diliarapknn dan scnloga Iccrjasnn~a yang bail< ini alcan menjadi lcbih baik lagi di nlasa yang altan datang.

l'crima kasih. "--. - --

, - I':WI:III~, i)escnl~,er 2002 -',. I<ctuilcmbag;l l'cnclitinn

,' Univcriitns N c ~ r i Padimg, ?'

, -- rof. Dr. 1-1. ~ g u s Iriilnto

Page 4: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Abstrak Pengan tar Daflnr Jsi Dnltnr 7'abcI

L I'ENI)AIIUI,UAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pcnrmusan Masalnl~ I>. Asurnsi I:, ' ~ ~ I . ~ I I ~ I I I I'c~it:li~iit~~ 1;. M I I I I ~ ~ I I ~ I'c~~alilicr~~

11. TlNJAUAN YUS'I'AKA A. Pencemaran Air B. Peranan Hewan Bentos dalam Perairan C. Parameter Ekologi yang Rerhubungan dengan Pencemaran

111. METODA YENELITUN A.Tempat da.n Wsktu Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Bahan dan Alat D. Teknik pengumpulan Data E Analisis Data

N. IIASrL DAN PEMUAIIASAN

A. Hasil 1 . Kepadatnn Rclatif 2. Frekwensi Kelatii' 3. Keanekaragaman 4. Kualitas Air

B. Pembahasan

V. KESIMPU1,AN .DAN SARAN A. Kesimpul;m B. Saran

Daftar Pustaka

Page 5: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

1 . Komposisi Hewan bentos di Perairan Batang Kandis sckitar IWH 16

akar pada 3 jenis sayuran

2. Kualitas Air Sungai Batang Kandis Sekitar RPH Kota Padang 19

Page 6: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

PENDAUULUAN

A. Larar Belakang Masalah

Pesatnya pembangunan yang dilakukan di Indonesia sejak beberapa tahun

terakhir telah berhasil meningkatkan ekonomi sebagian penduduk. Peningkatan

ckonomi tcrsebut mcmbcrikan dnmpak tcrhadap daya bcli masyarakat. Dalam

rangl(r1 nlc~ncl~i~lii kcbulullan pl.otci11 lnisalnyi~, scbagian bcsar nlilsyaraki~t silclah

mampu membeli daging sapi, kerbau maupun kambing. Akibatnya jumlah hewan

Y I I I I H clil)oto~~p, c l i I t l ~ ~ ~ i : i l ~ I'oto~~p, I IC I \YI I I I ~ I I ~ , I I C : C I I ( ~ O I I I I I ~ . I I I ( ? I I ~ I I H ~ ~ I I I , I ) i I ( O ( I I

Padang misalnya pada tahun 1990 jumlah hewan yang dipotong hanya tercatat

5.000 ekor per tahun. Pada tahun 1996 jumlahnya mencapai 7.500 ekor per tahun.

Peningkatan jumlah hewan yang dipotong di satu sisi menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan gizi masyarakat khususnya protein. Di pihak lain,

pcningkatan jumlah hcwan yang dipotong juga mengakibatkan jumlah limbah

yang dihasilknn setiap harinya meningkat. Ironisnya, ketika program kali bersih

dilaksanakan pada berbagai daerah, sebagian sungai yang belum masuk program

tersebut justru masih menampung limbah yang dikhawatirkan potensial

mencemari sungai yang berasal da-i rumah potong hewan (RPH). Pada umumnya

limbah yang berasal dari RPEI langsung dibuang ke sungai tanpa diolah terlebih

dal~ulu. Lin~bah yang sebagian besar terdiri dari bahan organik tersebut sangat

tidak menguntungkan begitu sampai di badan air.

Pencemaran ole11 bahan organik mengakibatkan jumlah oksigen terlarut

menjadi rendah. Padahal dikctahui, bahwa oksigen sangat dibutuhkan oleh biota

Page 7: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Pencemaran oleh bahan organik ~nengakibatkan jumlah oksigen terlarut

menjadi rcndah. I'adahal dikctahiri, bahwa oksigcn sangat dibutulikan olch biota

yang tcrmasuk dalam kclolnpok hcwan Di samping itu, penceinaran oleh bahan

organik y~tng bcrasal dari makannn yung belum diccrna sccal-a sernpurnu rnaupitn

dari f'cses hewan juga mcningknlkan Itckcruhan perairan. Penetrasi cahaya ke

dalan perairan menjadi terhambat. Kondisi tersebut sangat tidak menguntungkan

bagi biota pcrairan yang tergolong autotroph, schingga mengakibatkan

prod~rktililns ~)r i~ncr pcrnirnr~ 1ncnut.llli Kctlclann tcrscl)ul sclnr!jlrt~lyn jung

bcr.tlnr~iy)rrk [crll:~di~l) kcbcr;ulnnr~ orgrriisr~~c pcr~~irnr~, ~nisulr~yn bu~ltllos, ktrnlivol-i~

dan ikan yany ada di perairan.

Hewan benthos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai

petur~juk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang n~asuk ke

habitatnya. Kelompok hewan tersebut dapat lebih rnencenninkan adanya

perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu di perairan sungai,

karena hewan benthos terus-menerus terdedah (exposed) terhadap air yang

kualitasnya berubah-ubah (Oey, et al, 1978).

Batang Kandis sebagai salah satu sungai yang ada di Kota Padang yang

bermuara ke pantai barat Sumatera sudah sejak lama dimanfaatkan penduduk

untuk berbagai aktifitas. Sayangnya beberapa tahun terakhir ini sungai tersebut

juga dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah rumah potong hewan.

Mengingat sampai sekarang belurn ada informasi pengaruh limbah tersebut

Page 8: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

tcrlliidnl) kualiti~s ~~clairnn, milks tclah tlilakuknn pcnclitinn tcntar~g mutu pcrairan

I3ati~ng Ko~ltlis.

B. ldentifikasi Masalali

Sungai sebagai salah satu lingkungan perairan sa~npai sekarang banyak

digunakan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai untuk berbagai

keperluan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, kualitas air sungai perlu

dipelihara dari berbayai bcntuk kegiatan yang dspat mengakibatkan tidak

sesuainya sungai dengan peruntukan yang telah ditetapkan. Sungai Batang Kandis

yang mengalir di daerah Kota Padan3 diperlurakan juga tidak terlepas dari

masalah pencemaran, karena Rutnah Potong Hewan Kota Padailg membuang

limbal~nya ke sungai tersebut tanpa diolah terlebih dahulu. Kondisi tersebut

tncngakibatknn bcubahnya kualitas perairan dun pnda akhirnya me~vgikan

manusin secara langsung maupun tidak.

C. P c ~ l ~ m r ~ s n n Nasnlr~h

Masdah penelitian dirumuskan sebagai berikut :

a. Apakah limbah rumah potong hewan mengakibatlcan menurunnya kualitas air

perairan sekitar.

b. Bagaimana kategori tingkat pencemaran yang terjadi di perairan Batang

Kandis tersebut.

Page 9: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

I). Asu~rlsi

1 . I'crairan Dutang Ka~ldis scsuni urltuk kclliduparr bcrbugai jcllis bcnthos.

b. Keanekaragaman benthos di stasiun pengambilan sampel disebabkan

pengan~h limbah rumah potong.

E. Tujuan Penelitian

a. Menyctahui kualitas perairan di sckitar tempat pembuangan limbah rumah

potong l~cwan bcrdasurkan keanekaragaman bentos.

b. Mengetahui tingkat pencemaran perairan di sekitar pembuangan limbah rumah

potong hewan berdasarkan keanekaragarnan benthos.

F. Manfaat Penelitian

a. Infor-mnsi bagi pcncliti tentang kcarlckaragaman benthos di perairan sekitar

turnah potony hcwan.

b. Informasi bagi Pemerintah Daerah Kota Padang dalam rangka pengelolaan

lingkungan perairan.

Page 10: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Ail I I ~ ~ . I I I ~ ) ~ I I , I I I I I)lrgil\~i V I I I I K S I I I I ~ , I I I I ) C I ~ ( ~ I I ~ 1)llp.i ~ ~ L ! ~ H I ~ ~ ? I I I I ~ ~ I I ~ I I ~ i c l i l p

01 ~ ~ I I I X I I I C : MOIIIII 111 11111 I I C N i l l111 M I I I ~ I I ( l O H O ) 1)0111111111 ( I I O I I ~ ~ I I ~ I O I ! ~ I ~ ~ ~ I lij?ii 1)11p,ii11l

t r i l Y ~ I I I ~ , cIilc1111);1ti kollli~~li~(~s pcl~~gili Y ; I I I ~ , O C I . ~ I ( I ~ ~ (It11t1111 Oi1~1i111 ~ l i l . , k0111t11lillis

bentik yang berada di dalam atau di dasar perairan dan di daerah yang dangkal,

dan kon~unitas pcrairan, ko~nponcn biotik dan abiotik sclnlu bcrintcraksi satu

sama lain sehingga akan terjadi saling tindcak (Southwick dalam Harahap, 1991).

Pada dasarnya ekosistem tel.masuk sungai punya kemampuan utnuk

mcmulihkan diri scndiri, mcngatur serta mcngadakan kcscirnbangan jika terjadi

suuti~ gcirlGgilnn bnik olch ulom mailpull olch aktifitns nlanusiit. Masalahnya adalah

jika gangguan yang tcrjadi tncla~npaui batas toleransi suatu ekosistcm, maka

tcrjadi pcnurunan kualitt~s yang dapal diamati dari pcrubahan yang tcrjadi pada

berbagai sifat fisik, kimia, dan biologi air.

A. Pcnccrnirrrtn Air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya zat, makhluk hidup,

e n e r ~ atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air olch lcegiatan

manusia atau pengaruh alam sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu

yang r~~cnyc.b:~bko~~ air ti(i;lk bcr'li~llgsi scsuni ~CI-~I I I [LI I~~II I (MI;,NKI,lI, 1988).

Buangan yang berasal dari litnbah rumah tangga dan industri secara langsung atau

tidak langsung akan masuk ke parairan. Selanjutnya limbah yang mengandung

racun dan bahan organik tcrscbul akan tnalggangyu kc11idup;ln biota pcrairan.

Bua~ig;\n yiing bcrsifi~t inudah tcrurai, misnlnya bahan organik, sampai batas-batas

Page 11: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

~ C I , [ C I I [ I I ~ I I I ~ ) I I [ I I I C I ~ ~ ~ I ~ N I I ~ ~ I I I I ) C I . L I ~ I , ~ I I I y ~ i ~ y , I ~ I C I I C : I ~ ~ I ~ I : I I I ~ ~ I , MC!;I<~~LIII (ic~nilci:~~i,

jiku jtlri~lrllr I ) ~ ~ I I I I I I I I C I . S C ~ L I I ~ ~ ~ c l c l ) i l ~ i I ~ ~ I I I ; I I I I ~ ) I I I I I I I ) i l i l n~ t : t i 1 L I I ~ ~ I I I ~ ~ ) t l l i l r , jr~.u~lu

tlapar nlellgnncatn bior.21 pcrairitrl karcnn drlpirt tncngakibatkan tcrjndinya

pencemaran.

Buangan-bungan yang subur atau tidak terurai akan mengendap dan

akhirnya mendnngkalkan perairan sehingga menggangu jasad benthos dan tempat-

ternpat pcniijnllarl iknn tcrtcnti~ (II'R, 1977). Rahan pcuccmnran yang berasal dari

I , ~ I I I L I ~ ~ I I ~ I I I I (li~rtl,nli I . I I I I I I I I I ( I I I I ~ , ~ ) , ~ I ) yt1118 clibcrrl~ig l i ~ nl1118ni 11lil111 I I I C : I I ~ , C ~ I I I I ~ ~ ~ I I I I

gas Ilidrogal sultida yarig bcrbni~ busulc. Jikn bakicri :~crob ticlak dapat

menguraikan sampah tersebut secara sempurna, mengakibatkan limbah

mctlumpuk di d a s x per-:~iran. I4al itu bcrsifut toksik bagi hewan makro bcnthos

(Wahyudi dan Rutal dalarn Harahap, 199 1).

Bah'm polutan yang dihasilkan oleh sumber pencemar tidak selalu sama,

melainkan merniliki karakteristik dm pengaruh yang berbeda. Odum (1 97 I),

mcmbagi polutan atas dua bcntuk. Pertama, polutan yag tidak atau sukar terurai

dalarn ekosistem. Polutan jenis ini selain menumpuk dalarn lingkungan,

konsentrasinya juga meningkat sesuai dengan tingkat tropik (makanan). Kedrta,

polutan yang mudah terurai yaitu polutan. yang dapat terurai sendiri atau secara

alarni karena adanya unsur-unsur lain seperti cahaya, air, suhu, dan lain-lain.

Klein (1962) menyatakan ballwa polutan air dapat berupa padatan atau cairan.

Dampak polutan cairan ditentukm oleh padatan tersuspcnsi. Penyebab utama

Page 12: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

pencemaran air sungai adalah limbah cair yang berasal dari industri dan

pemukiman.

B. Peranan Ilewan Bentos Dahm Pcrairan

I-Iewan bentos adalah hewari akuatik yany scbagian atau seluruli

kehidupannya berada di dasar suatu perairan, baik yang menggali lubang atau

yang merayap (Kasry dkk, 1981). Lebih lanjut Odum (1971) benthos adalah

organisme yang mendinmi dasar pesairan dan tinggal di dalarn atau pada sedimen

dasar perairan. Benthos meliputi organisme nabati yang disebut fotobenthos dan

organisnic hewani yang disebut zoobcnthos.

13e1.dasa1.kan ukumn zoobentos bcsukurnn > I nun ter.masuk ke dalam

~iiakrobcntllos, dan uk~~rar i -c: 0.1 mrn cliscbut mikrobcnthos, u kumn di antaranya

disebut miobentos (Barnes dan Mann, 1980). Perbedaan ukuran menurut

Cummins (1975) berdasarkan ukuran yang dapat dicapai oleh spesimen dewasa.

Spesimen dapat mencapai sekurang-kurangnya 3-5 rnrn pada saat perrtumbuhan

maksimum dan kelompok inilah yang disebut makrobenthos. Barnes dan Mann

(1980) ~nenyatakan bahwa pada daerah dasar perairan sebagian besar organisme

benthos perairan ditemukan pada kedaltunan dimana intensitas cahaya tidak

mernungkinkan tcjadinya proses fotosintesis. Dalam keadslan demikian,

komunitas benthos mengandalkan makanan pada materi yang tenggelam. J i a

bentos hidup pada daerah tepi (pinggir), makanannya betupa tumbuhan tumbuhan

besar seperti tumbuhan air bahkan tumbuhan darat. Bentos memegang peranan

penting sebagai sumber makanan alami untuk ikan. Disamping itu, biota ini juga

penting dalam mineralisasi, yakni merubah kembaii bahm organik dalam perairan

Page 13: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

serta menduduki urutan kedua dan ketiga penting dalam komunitas perairan

(Lind, 1979).

Populasi organisme benthos ditenfukan oleh keadaan air serta substrat

Ic~npat Iiitlupl~yn. I(;lrcna I>c~.siliif nic~lcr~ipcl atau bcratl:i ~)iltl:i subsli.nl, mnka

organisme ini sering digunakan sebagai indikator pencemaran di dala ekosistem

perairan (Canter, 1985). Faktor penting yag mempengaruhi keberadaan

makrobentos dalani peraitan antara lain kedalaman, fluktuasi faktor fisik dan

kimia, kualitas mak'anan yang tersedia sepcrti fitoplankton, interaksi antar dan

interspesies serta pemangsaan (Cowell dkk Dalam Sudardja, 1987) Gaufin dan

Wilhm (1975), menggolongkan organisme bentos seperti Chironomus sp,

Lim~~ocJrilrrs sp, dan T~trb~@x .y~ dan 7irhlYex sp dalam kelompok organisme

toleran yakni yang dapat berkembang dan tumbuh pada lingkungan yang

berfluktuasi terdapat d'an sering terdapat pada air yang kualitasnya kurang

menguntungkan. Organisme ini merupakan indikator kunci dalam menentukan

tingkat pencemaran. Untuk mengetahui hubungan kualitas air dengan organisme

benthos, maka perlu diukur kelimpahan, indeks keanekaragaman dan indeks

keseragaman (Cum~nins, 1975).

C. Parameter EItologi yang Bcrhubungan dnegan Pcncemaran Perairan

Indeks keanekaragaman merupakan suatu alat untuk mengukur kualitas

lingkungan berdasarkan jumlah spesies dnn distribusi individu dalam masing-

masing spesies. Sebaliknya indeks keseragarnan adalah perbandingan jumlah

spesies yang diharapkan dari komunitas yang memenuhi indeks keanekaragarnan

Page 14: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

tertentu dan jurnlah spesies yang yang dijumpai dalam sarnpel atau contoh

sedimen. Nilai kenakeragaman juga umum digunakan untuk mengetahui tercemar

otau tidaknya suatu lingkungan. Kriteria tcrsebut digunakan untuk mengetahii

tercemar atau tidalcnya suatu lingkung:ln, kritcria tersebut digunakan untuk

mcnilni kescimbangan ponycbnrnn jenis padn suntu pcrairan, karcna ia men~pakan

ratio dari semua taksa yang scmestinya ada pada indcks keanckaragaman telrentu

dcngan jumlnh taksa yang dijumpai. I-lubungan indeks kcanckaragaman dengan

kualit as air (ccmnrnn) rncngacu kcpc~da Staub ct nl dala~n Wilhem, 1 975.

Nilai indcks do~ili~la~lsi yang mcndclinti 0 ~ncrupnkan ~idak adii jcrlis yang

dominan, dengan dernikian dapat diartikan perairan tersebut cukup marnpu

mendukung kehidi~pan berbagai jenis oganisme perairan sehingga tidak tejadi

persaingan. Apabila indeks dorninansi mendekati 1 menunjukkan ada organisme

yang dominan rnuncul scl~ingga dapat diartikan bnhwa kondisi perairan terscbut

kurang mampu mendukung kehidupan beberapa jenis organisme yang ada dalam

perairan tersebut (Krebs, 1978).

1 ndcks Kcanekarasaman

0,O - I ,O

1.0- 1.5

> 1,5

Tingkat Pcncernaran

tcrcemar sedang

tercemar ringan

tidak terccmar

Page 15: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

M l~~'l'O1~lC I'lCA ICI,I'i'IAN

A. 'I'cmpnt ditn Wirklrr I'et~elitinr~

Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Batang Kandis Lubuk

Buaya, yaitu pcrairan sckitar tcmpat pembuangan limbah Rumah Potong

l-Iewan (RI'H) Kota Padang. Pengamntan sarnpel dilakukan di Laboratorium

Ekologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMTPA TKIP Padang. Pengambilan

sampcl di lapangan dilakukan bulan November 2002, sedangkan pegaamatan

laboaratorium dilakukan bulan Desember 2002.

B. Popul:rsi d;rn S:rmpel

Populasi dalam penelitian ini adalah benthos yang terdapat di perairan

Batang Kandis tepat di sekitar tempat pembuangan limbah rumah potong

liewan. Snrnpcl dialnbil pada lirna stauiut~. Pada sctiap stasiun diambil

sebanyak tiga titik ynitu pinggir kiri, bagian tengah dan pingsir kanan sungai.

Stasiun pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

Stasiun 1 10 meter dari stasiun 2, Ice arah hulu (sebelum badan air sungai

dimasuki limbah rumah potong hewan).

Stasiun 2 Tempat jatuhnya pembua~~gan limbah potong pada air sungai.

Stasiun 3 100 meter dari stasiun 2 ke arah hilir sungai

C. Bnharl darr AInt

Bahan yang digunakan adalah kertas indikator pH universal, formalin

4%, alkohol70%, Mn2S04.5H20, H3P04 pekat, Na2S203. KOH, KT, Na2C03,

phenol ptalin (pp), KMn04, HzSOs dan Amilum.

Page 16: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Alnt ynng dipakai yaitu I.,amottr: Watcr Senlple, Surbcr Nct, Pctervon

I)~'cclp,c, k . c r l > i r ~ ~ Scccl~i, Slopw:~~ch, l ~ ) i s u c c ~ i ~ ~ ~ Mik~~oskol , . sur.il~~an 'I'ylor

Standard Screen Scalc, pinset, terrnometcr Hg, erlenmeyer 100 ml, botol

sample air 250 ml, botol koleksi, baki plastik, kantong plastik, meteran, label,

gabus d m alat tulis.

D. 'I'eknik . P C I I ~ ~ I I I ~ ~ U ~ I I I I Datir

I . Icerja Lapangan

Selama pcngambilan tlcwnn bcntos, dilakukan pengukuran faktor

fisika kimia air pada setiap stasiun. Suhu air diukur dengan terrnometer,

keccpatan arus dcnyan alat bantu berupa gabus, don pongukuran DO

dilakukan dengan cara titrasi menggunakan metode Winkler.

a. Pengambilan sampcl hewan bcnthos

Sampel hewan benthos diambil dengan menggunakan Peterson

drcdgc. Sa~npcl yang tcrambil disaring dcngan saringan bertingkat

dengan ukuran mata saring 1,49 mm dan O,52 mm, schingga dengan

pcnyaring i ~ l i lumpur okan 1010s scdangkarl hcwannya lei-tinggal

bcrsama kotoran kasar lainnya. Selanjutnya kotoran kasar tersebut

dibuang dan benthos yang didapatkan dimasukkan ke dalam botol

sampel yang sudah berisi formalin 4% dan diberi label.

Selanjutnya sampel-sampel tersebut dibawa ke Labora-torium

untuk diidcntifikasi dan dihitung jumlahnya.

Page 17: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Penentuan kadar DO pnda tiap stasiun dilakuknn dengan metoda

Frank Newman, yalcni sebagai berikut : 100 ml air contoh dimasukkan

ke dalaril labu crlcnn~eycl- 250 ml ditanibah 1 ml MuzS04.Skl20 10 %

da I ml alkali iodin. selanjutnya dikocok sampai hornogetl dan tampak

lapisan atasnya bcning. 'Tambahkan 3 ml HBPO'I pekat, kemudian

lilrnsi (Icngirrr luri~~nrl NnlS20., 0,025 N, s:itrrp:~i WIITllil kii~iirrg 111ctrjildi

hilang, lunjutknn titrnsi tcpnt hilang wal-nn bin^. ICadar oksigcn tcrlatut

dapat dihitung dengan riimus :

(nil x N) Na2S203 x 8 x 1000 Kadar 0 2 (mg/I) =;

MI contoh

(Suin, 1992)

Bersanlaan dengan pengambilm sarnpcl air untuk pengukumn

DO, diambil pula dengan botol gelap yaitu botol yang dindingnya

dicat hitam, untuk penentuan BODS.

c. Suhu Air

Diukur dengan tennometer air raksa

d. pH k r

Diukur dengan kertas pH universal.

Page 18: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

2. Kcritl I ,ilOol~:ltori~~ll~

a. I'cngcrjan~i sampcl bcntus

Scn~ua s'mpel hewan benthos dibawa ke laboratorium Ekologi

Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA ]KIP I'adang. selanjutnya sampel

di periksa di bawah mikroskop dan diidentifikasi serta dihitung jurnlah

masing-masing jenis. Identifikasi dilnkukm sampai tingkat genera

dengan menggunakan buku acuan sebagai berikut : Jutting (1956);

Needham and Needham (1 964); Habe (1968); Quigley (1977), Hynes

(1972); Perlnak (1978); Narncs (1987); Chu and ~ u t k o m p (1992).

b. Pengukuran BOD

Sampel air dalam botol gclap yang telah disimpan selanla lima

hari di-fitrasi dengan menggunakan ~netode Frank Newrnan,

scbayaimana dilakukan untuk pencntuan DO awal. ROD dapat

dihirung dcngan rumus :

HOD = DO awal - DO Akhir

c. Pengukuran kadar organik substrat

Kadar organik tanah (substrat perairan) diukur dengan

menggunakan metode gravimetri, dimana substrat (tanah) dikeringkan

dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari. Tanah yang telah

kering digerus dengan lumpang sampai halus dan diaduk hingga rata,

Page 19: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

kcmudian dikeringkan dalam ovcn pada suju 105' C sampai beratnya

konstan. Sebanyak 10 gram tanah keriny tersebut dibakar dalam

tungku pengabu (Furnace Muffle) dengan suhu sampai 6 0 0 ' ~ selarna

lc~lill k u ~ . l u ~ g 2 jt1111.

Kadar organik tanah dapat dillitung dengan mensw-nakan

rumus sebagai berikut :

1 JlSI' Kadar Organik lbnal~ - x 100%

HTK

Dimana : k3T1< = berat tanall keritlg

BSP = berat sisa pijar

E. Analisis Data

Untuk mcngetahui komposisi dan struktur lcomunitas makro-

zoobcnthos tlilakukan ~nctode anillisis ynng nlcliputi :

1) Kepadatan relatif

Page 20: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

2) Frekuensi kehadiran relatif

Jztrnlah sampeI yang ditempati suatu spesies

3) Indeks keragaman

dimana :

H' = indeks keragamm Shannon

pl = proporsi spesies ke-i (n;) terhadap jumlah total (N)

(Brower and Zar, 1984, : Odum, 1993)

Untuk mengetahui hubungan indeks keanekaragaman dengan kualitas air

(cemaran) mengacu kepada Staub et a1 dalam Wilhem, 1975.

Indeks Keanekaragaman

0,O - 1,O

1,0 - 1,5

> 1,5

Tingkat Pencemaran

tercemar sedang

tercemar ringan

tidak tercemar

Page 21: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

HASlL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian terhadap komyosisi dan keragaman hewan

bentos di perairan sungai Batang Kanciis sekitar Rumah Potong Hewan

Padang, seperti tertera pada tabel 1 berikut:

Tabel 1 : Komposisi Hewan Benthos cli Perairan Batang Kandis Sekitar RPH

Kctcnrngan : landa " -" = tidnk ditannkan

No.

I . "

--.- 2.

- .-

.3.

--

4. .

-

-- 5.

Spcsics -.------.-.-.-

Ordo P I ~ ~ o p l ~ r i i - -- .. .. . "

Ncniourir Cincm ----- - ---

Ordo Ephc~neroptcra = ~~lG&rcl l ,? l~ni ta --- -. . -- . .

Ecdvon~lrus x Vcliosus Rhyll~roghcna SCI~I~COIOIXI~~ . - -

-- =do Dbtcm -- - - -

Tipulasp. siniulium sy. - .

I Cliiroao~ni~s -. . . sp. .

Ordo Ordol~ala Agrion - - .. . -- Splcndens

= G:hmphus v. - I Dugcsiii trigin:i

- . .. ...

--.------- Molusca -

Valu-. -- Valuata cristata

Jumlah individu

Ju~nlall spcsics

Indcks diversit as

N

1 2

36 -- 2 9 -

- - -

17 3 -- 4

.--- .

-.

1

84

1-lolu .- -...

KIZ - .-

14,286

- --

42,857 2,381

10,714

- -- - - - - -

20.238 3,571 - - --- - 4.762

".

-- - - - 1,190

8

1,861

Pcrlcmui~n ---- 1 i i 1

N

-- --

4 - - -

-

22 7

18

--

- 8 -- -

..

-

- 59

FR

66,7 - .-P

I l l - K I<

- -.

6,780

-

-- 37,288 1 1 x 4

--. - 30,508

..----.

.. - 13.559 - - - -

.-

-.

- -

5

0,663

100 m sclclali 1 . i ~ i i .--

N

- .- 2

KI1

2,981

-

- - - -

..

. 18 13 - 24

--

2 -

. ---

.- -- 1 -- -

68

-- .- -- -- -- 26,471

' 19,118' 35,204

--- 2,941

- -- - --.--

- -. 1,471 -

G

0,892

. -- 66.7

6G,7 .-..- 6G,7

--

-. 66,7 G6,7 - -. 33,3

.-- -.-. --,

- 33,3 33,3

Page 22: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Berdasarkan tabel 1, kehadiran hewan benthos di perairan berbeda pada

sctiap stasiun penelitian, baik sebelum maupun sesudah dimasuki oleh limbah

RPl-1. Padang. Perbcdaan terlihat baik sccara kualitatif ataupun secara kuantitatif.

Sccnra kualitatif pnd;i stnsiun sebelum dirnasiiki ole11 limbah RPH

ditclnuka~l 8 (dcli~pan) jcrlis hcwnn bc~lthos yrritir ordo 1'lccoptcr.nl (sr i~u) jcliit;,

ordo Ephemeropthera 3 (tiga) jenis, ordo Odonata 3 (tiga) jenis dan Mollusca 1

jenis. Kehadirm dari semua jenis ini mtara 1 - 36 individu.

Setelah ndanya bahan penccmaran 01-ganik dari limbah RP1-1 Kota Padang,

kehadiran jenis menurun menjadi 5 (lima) jenis, yakni dari kelompok

Ephetnerophtera 1 jenis, Ordo Diptera 3 jenis, Ordo Odonatn 1 jenis. Secara

kuantitatif 7-22 individu. Pada stasiun *I00 meter setelah limbah diprediksi telab,

bercampur permanen dengan air sungai Batang Kandis ditemukan sebanyak 6

(cnam) jcnis dari ordo Plccoptcra 1 jcnis, ordo Diptera 3 jenis, ordo Odonata 1

jenis Mollusca 1 jenis dengan jumlah individu 1-24 individu.

1. Kepadatan Rclntif (KR)

Pada stasiun 1 (hulu) sungai Batang Kandis sebclum RPK spesics hcwan

benthos ditcmukan dengan nilai kepadatan relatif antara 1,190% - 42,857%. Di

antaranya yang dominan adalah Ephemerella Ignita (ordo Erphemoptera, KR

42,857%). Kernudian disusul ole11 &;rion Splendens (ordo Odonata, KR

20,238%) dan Nemoura Cinerea (ordo Plecoptera, I(R 14,286%)

i UNIV. NECJERI PADANG I

Page 23: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Scielah mcndopat bahan pcncemaran dari limbah organik RPH, nilai

kerapatan hewati benthos berkisar antara 6,780% - 37,288%. Diantaranya yang

dominan adalah ordo Diptera yaitu jenis Tiptrla sp. (KR 37,288%) Chirortomus sp.

(KR 30,508%) sedangkan yang lain dari ordo Odonata yakni Gamphus sp. (KR

13,559%)

Setelah terjadi pencampuran permanen antara limbah RPH dengan air

sungai Batang Kandis, secara umum kepadatan relatif hcwan benthos, tidak

mengalami perubahan yang bcrarti, yakni berkisar antara 1,47 1 % - 35,299%.

Yang dominan di antaranya adalah dari ordo Diptera yaitu Tipla sp. (KR 26,

473). (,./tironomtt.s sp. ( K R 3 5, 294%) dan Sinlirlirtm sp. (KR 19, 1 18%)

2. Frekuensi Relntif (FR)

Dari 5 ordo yang tcrdiri dari 12 spesies benthos yang ditemukan ternyata

persentase keberadaannya (FR) bcrvariasi mulai dari 33,3% - 66,67&% .

Diantaranya yang mempunyai nilai FR 66,67 adalah Nernora Cirterea,

Ephcmereff~r I&wila, ITiyrrlcr sp., Simulitmt sp., dan Agr~oti Splerldets.

3. Keanekqragaman

Keanekaragarnan spesies (indeks diversitas) organisme benthos di

sepanjang lokasi penclitian cenderung berbeda antar stasiun. Di daerah hulu

scbelum limbah RPH indeks diversitas 1,861, setelah dimasuki limbah 0,892 dan

di stasiun paling hilir nilainyu paling rendah yaitu 0,663.

Page 24: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

4. Knalitss Ail-

Kondisi lingkungcin pcl.aira11 jkualitas oil.) sccnl-n lisik dan kimia piida

sctiap stasitin pcnclitian tcrlcrn pada tabel beikut ini :

'T'ihel 2 : ICunlitas Ail- Sungni Bnluny I<nudis Sckita~ 1tPI.l Koca Padnng

Berdasarkan tabel di atas parameter penting yang menunjang kehidupan

hewan benthos di dalam perairan adalah :

a. Oksigen terlarut

Dari hasil pengukuran langsung di lapangan k'uldungan

oksigen terlarut dalam air dari hulu sampai stasiun 3, secara berturut-

turut adalah 7,11 ppm, 5,76 pprn, dan 6,s ppm. Berdasarkan angka-

angka ini secara langsung ataupun tidak langsung kontribusi lilnbah

RPH member- clampak terhadap kualitas badan perairan yakni

te rjadinya penurunan kandungan oksigcn tcrlarut.

b. Kandungan Oksigen Biologis (BOD)

Kandungan oksigen biologi menggambarkan jurnlah kandungan

senyawa organik yang dapat diuraikan secara bioloyis oleh bakteri

pengurai. Ternyata scmakin tinggi kandungan limbah RPH, nilai BOD

setnakin meninyknt.

No.

1. ........... 2.

. . , 3. 4. ........

5 . --- 6.

Surriber : Data r,apnn,qnrl (pri~trcr)

Parameter

Oksigcn lcrlarul non . . . . . . . . . . . . . . . . . . . _ . . . . . . . . . . . .

, Sr~lru Air pl,l:~ir . . . . . . . . . . . . . .

-. ~ual Ahs --,---- --- Organik Tanah (lumpur)

Satunn

m -- pflll ............

( :

- .. - I I ~ ~ C I . .. .- -. . YO

- Hulu

7,11 - - 2,3*

2 0

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0.x 0,90 - -- . --- - 86

PLRPH

5,76 5.22 27 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

0;n3 -- 72

1 0 0 111

SPL 6.5 --- 3.24 -. 27 ..........................

. . . . . . ......... "1.5, 0.14 -- ... .-.- 9 1

A111batlg Batas > 6 c 5 ----

A1:1111iiil1 ".

!J.-..~,?.5,."... AI;IIII~ -- - .--.. -

Page 25: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

"l'ct.lill;r~ hi\l\wo knnc'l\~ngalt IIOD tcl-linggi di~cmuknr\ pada loknsi

I)cl.tclrt~rilll l i l ~ r l ) r r l ~ It 1'1 l C I C I I ~ ~ I I ~ I ) i ~ c l i ~ l l ~)c~.uilan dl111 ytrllg ~ct.o~~rli~lr

pada stasiun scbclum RIJkI.

c. S\IIILI Air-

13erdasnrkan tabcl tcrtlyata suhu air dolam arcal stutli bcrada

dalarn kondisi almiah.

d. pH Air

Masuknya limbah RPH, mengakibatkan terjadinya penurunan

kadar pFI Air, yang menggambarkan bahwa dengan pH 6,2 pada

pertemuan limbah ada kecenderungan bahwa kontribusi liinbah RPI-I

menyebabkan pH air scdikit asa~n.

e. Kuat Arus

Kuat arus merupakan salah satu faktor yang menentukan

tcntnng status ~nutil perairan, dan juga menentukan terhadap formasi

organisme yang hidup di dalanwya. Dari llasil pcngukuran kuat arus di

lokasi penelitian antara 0,14 m/det. - 0,90 d d e t .

f. Kadar Orsanik Tanah

I4andung:m organik tallah di t l~sar pcrairan sangat bcrpcngnruh

tcrhadap komposisi dm forrnasi hcwan benthos yang hidup di

dalamnya. Dari hasil pengukuran di areal studi di hulu 86%, pada

pertemuan limbah 72% dan 100 meter setelah pertemuan limbah 91%.

Page 26: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

B. I'embahasan

1:)ar.i hasil pencliliir~~ di areal Kf'I.l, tcrnyuta sccnra fi-ckuc~lsi da~i

Kerapatan Relatif pada setiap stasiun berayam dan komposisinya sangat rendah.

Terjadinya perbedaan ini disebabkan adanya pengaruh yang datang dari

lingkurignn scki~ nrriyn, bcn~pa bnli;~n organ; k (linibali) bnik dari limbah do~rlcstik

I I I I I I I I . ) I I I I li~rsil c~osili(i~s I I I ~ I I I I ~ ~ I yi\111!, I < I ~ C I L I ~ . I I Y I \ ~ ) c I . ~ c ( ~ I I 11111liii (1irl.i 11[1h1 ~l \ l i l l . )~ l i k~

muara sungai.

Masuknyn limball [GI-scbut menyebnbkan tcrjadinya pcrbedilan komposisi

Iicw~in I)cnrllos tli scli:ll, sllisiilli, scl:rin it11 y : ~ r i ~ s:~lik;lil O C I . I ) C I I ~ , ; I ~ I I ~ I I I ( I ~ I I ~ I I ~ li11it01.

arus, substrat dasar perairail dan kemiringan daerah aliran sungai.

Rondo (1982) sependapat dengan hasil penelitian ini, dimana dari hasil

cuplikannya di siingai Cikapundung ordo dari hasil pcnclitian ini juga ditcmui,

malahan dari informasi yang lainnya ordo Diptera, Ephmeroptera, Tricoptera,

mcrupakan kelompok yang banyak diteniui.

Fluktuasi yang dialami ole11 komposisi kclolnpok hewan benthos pada

setiap stasiun, menurut Wilhern (1975) dan Cummins (1975) disebabkan oleh

adanya pencemaran akibat limbah organik yang masuk ke dalam sungai akan

mempcnganthi lcomposisi hewan benthos di sungai terscbut. Sel~ingga pada

pcruirnn tcrcc~nnr akan rncnyalami pcri~bnhan ko~nposisi dcngtln tel-jadinya

penurunan keanekarasaman hewan benthos yang hidup di dalamnya.

Di samping itu menurut Koesoebiono (1 979) perbedaan dan kecepatan

arus sungai nkan mencirikan hewan yang hidup di dalamnya. Selanjutnya

Page 27: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

I-lnwkcs (1 979) mcnyatnkan bnllwa hcwan benthos yang dipengaruhi oleh keadaan

lingkungautlyn ~csu~ittnu olcll tirigkat kckc-~.ullirn air, waroo air, atau zc~t-znt

tc1.ln1.111 Scli~~i.jurny;l Ancvar clklc. ( 1984) menyatakan akibat ndanya Iiujru~ yang

tlcrits rllc~lyebnbkarl Ilcwi111 bcrltllos olii11l Ila~lyirt dill) 1111fuk l i ~ 1 1 ~ 1 ) ; 1 l i I )~ ICILI posisi

scmula dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Derdasarkan jcnis yang doniinan di scpanjang lokasi pcnelitian, ternyata

1:;ohemerellu ic~trila dan Agnot~ kSpferzJetr.s rncrupakan jellis hcwan bcnthos yang

membutuhkan habitat untuk menempel. L$hemerefla rqtinifn misalnya atau ordo

Ephemeropthcra pada urnumnya hidup menempel pada permukaan batu atau kayu

mati. Sedangknn Agrion ,S/)le~ldeiw hidup menempel pada tumbuhan air.

Sccara ki~nia fisik pcrniran, kcl~adiran bnhan pcnccmar ynng rnenycbabkan

terjadi~lya kckeruhan air dan perubahan warna air merupakan faktor pembatas

utama bagi kchidupan Iicwan bantos karcna dapat mcrusak kondisi httbitat.

Sedangikan masuknya zat penccmar organik seperti limbah RPH, akan

men~akibatkan percepatan proses eutrofikasi pcrairan, schinsga dnpat nlcnguras

kandungan oksigen yang terlarut di dalarkl air. Perubahan kondisi fisik dan kimia

perairan dan habitat hewan bentos akan rnengakibatkan terjadi perubahan formasi

hewan bentos secara perlahan-lahan. Dari hasil penelitian ini ternyata masuknya

limbah RPH yang berakumulasi dengan limbah aktivitas kegiatan lain, telah

mcngakibatkan fornlnsi hcwan bcnlos bcrscscr dari forrnasi Ephcmcroptera ke

formasi Diptcra (lava). Pergeseran formasi ini baru terlihat pada perairan sekitar

RPH. Sejalan dengan terjadinya per8escran ini ternyata telah menyebabkan

peningkatan kandungan nilai BOD di dalan badan perairan yakni dari 2,38 ppm

Page 28: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

menitlgkal ~nenjadi 5,22 pprrl se-jalan dcrigan peningkatan kadar zat pencemar

orgc~nik dalam pcrairan.

Ditinjau dari scgi biologi, kcntcl-osotan kuiililas air, tclall nlm~ycbabkan

Ir:i;iatlirlyn I>crltri.tllriln ir~tlek (liv~1.3il.ils 0ib1.i 1,801 111~1ljil(li O.bO3. M C I I L I ~ L I ~ Willl~n

(1975) dan Cumrnins (1975), pencemanin akibat limbah organik yang masuk ke

dalam sungai akan mempengaruhi komposisi hewan bentos di dalam perairan

sungai yang mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi secara kualitatif dan

kuantitatil: I-la1 tcrscbut scjalan dengan tcrjadinyu ycriurunan tirlgltat

kemekaragaman hcwan bentos yang hidup di dalamnya. Bcrdasarkarl analisis di

atas, perairan sungai di sekitar RPH telah dikategorikan sebagai perairan dengan

status tcrcclrlar alail tncsotrop.

Page 29: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

V. ICESIMPULAN DAN SARAN

A. I < C . S ~ I I I ~ ) I I ~ I I I I

I ~ c r ~ ' t l r ~ ! t n l l i l r ~ l ~)c : . l l t : l i l i r~ l l ylrll}{ ilil111i11kt111, l l l l l l i l l ( I ~ I ~ ) I I I c l i ~ i l l l l ) l l l l i ( l l l :

1. Sepaljany areal pcnelitinn didapatkan 12 spesics hewan

be~lthos yang ta-diri dari 5 ordo

2. Distribusi hcwan liewan bentos sep'mjnng areal pellclitian

ditemuknn 8 spcsies dengan 84 individu scbeluln Rt'H, 5

spesies dengan 59 individu pada stasiun pertemuan limbah dan

6 spesies dengan 68 individu pada stasiun paling hilir.

3. Secara kimia dan fisika, masuknya limbah RPH telah

rnengakibatkar~ terjadinya penurunan kualitas sampai di bawah

nilai atnbaag batas.

4. Formasi 1iewa.n beiltos di hulu (sebelum RI'1-i) adalah formasi

epheroptera dati setelah dicemari RPH, fonnasinya larva

cliptera.

5 . I<ca~ickar~gnman hcwall bentos telall bcrgcscr dill-i 1,861

,(sebelum RPI-I) menjadi 0,892 (setelah RPH)

6. Pcrairan Batang Kandis siidah tercemar dengan kategori

sedang

B. Sara11

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keberadaan hewan

ini sebagai indikator pencemaran sepanjang sungai batang air kandis

Page 30: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

A ~ ) ~ l ~ ~ l l i i l ~ , C . , N.A. I : < I ~ ~ I I ~ I I - , 1.1'. Sccii~~ia, S . 11, Siii:io~io (1ii1i I < . Mi~cl~ta~.. 1989, Ii~~crlrru.si Kti~r/i/us 1;i~ika. Kilniu ~ L I I I Hiologi Air S111ig(1i Siuk di Sekilltr PT. 111dnh Kiaf Peknlibartr. (Unpublished).

13arncs. It. S. I<. , trlld K.1-I. Munn. 1 080. /~ir~r~/trttro~/~~lss r!f Acltrtrtic /~co.?y.v/cwi Ulackwcll Scientific I'ublicar ion. Idondon.

13leiggs, 11. I 977. .Sot/rc~*.s C . I I K / A ~ L J / / I O ~ S 111 ( ~ ~ ! o g ~ - ~ ~ ~ ~ / y - . ~ o r / . s . DLI t tcrworths. London.

Brower J .E. and J.H. Zar. 1 984. Field am! Labornlory Melhods for General Ecology. W.M.C. Brown Comp. I'ubl. Iowa.

Canter, L. W. 1985. River Wuter Qrralify hdoriitoring. Lewis Publisher, Inc. Chelsea.

Cutnmins, K. W. 1975. Mucroirlvcrfebratcs in River Ecology (Ed . Whitton). Scientific Publication. Oxford.

Harahap, S. 199 1. Tit~gkal Perrcemarat~ Kuli Cakrirlg Difilljnlr dari SIfat Fisika Kit~ria k'hrr.strstya 1,opn Ijeraf dull Keaneknraganra~r Jer~is Hewan Hmt//to.s. Tesis.

Hynes. 1978. The Ecology of Rrrnning Welters. University Press. Liverpool.

1PB. 1977. Srit~~ey ICko/ogi Perikcrt,n~i D~rcrulr Alil.art S~rrt,qai : Aspcpk-aspek Perlyelatrrcitat~ Perikm~utz Ili I-'eruirali Umzrttz. Di jen Perikanan Deptan RI. Jakarta.

Kasry, A., R. Hamidy, 1.P. Sedana, M. Siagian dan H. Alami. 198 1. Artalisis Dmlpak I,iigkutrga~~ Dtrri Steamjilood :Aspect Aquatic Communities. Pusat Peneli tian Universi tas Riau. Pekanbaru. (unpublished).

Klein, L. 1962. Niver Pollutiorz II : Causr:s arrdEffects. Butterworth and Co. Limited. London.

Krebs, 3 .G. Ecology : Ilhe fiperirtet~ fa! ,4nalysis of Distributiotr and Abwrdarlcc. Harper andRaw Publisher. Ncw York.

Lind, O.T. 1 979. fiarrdbook of Cotnmon .IMel/~ods ill Idyrnrzology. The CV Mosby Company. St. Louis Missoury.

Page 31: UNIVERSITAS NEGKRI PADANG TAlRUN ANGGARAN 2002 …repository.unp.ac.id/1194/1/SYAHBUDDIN_116_03.pdf · bentos. Pengambilan sampel dilakukan bulan November 2002 pada tiga stasiun yakni

Needham C. Jr. and P.R. Needham. 1964.11 G'riiJc. 1 0 t/lc Sltrdy oSki-es/rwulcr. Biology. Holden Day Inc. San Fransisco.

Odum, E.P. 197 1 . /~iitrclur~~crr/~l.v of I:colop. W.D. Sounders and Co. Philadelphia.

Odum, E.P. 1993. Dasar-dusar Ekologi, Edisi Ketiga, Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Oey B.L. Soeriaatmadja W. Parjatmo. 1978. Faklor tinghrrigan Penetrtu Dalam Ekosistem Szu~gai. Seminar Pengendalian Pencemaran Air Di rjen Pensairan Dept. PU Rl. Bandung.

Pennak, R. W. 1978. I;i.eshwarer b~verfehrales of feh U ~ i f e d States. 2* Ed. A Willey Intel-science Publ. John Willey and Sons. New York.

Sudardja, Y., 1 987. Kompo.sisi, Kclimpahan datr Per yebarat1 Makrozoo-benthos dari Hulzr ke Hilir Berdasarkan Gradieiz Kedalatnan di Situ Lezrtuc, Darmaga, Kabllpaten Bogor. Tesis Fakultas Perikanan IPB.

Suin, N.M. 1 992. Pengukuraiz Faktor Lznpkrrngan Abiofik. Diktat. Fakultas Matematika dan Umu Pengetahuan Alarn Universitas Andalas. Padang.

Wil hm, J.L., 1 975. Biological Itidicator in River Ecology (Ed. Whitton). Blackwell Scientific Publication. London.