UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal...

37
PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTIK SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PRAKTIK TEKNIK FURNITURE DIKELAS X SMK NEGERI 2 ADIWERNA SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Zainal Arifin NIM.5101410027 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal...

Page 1: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTIK

SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA DIKLAT PRAKTIK TEKNIK FURNITURE DIKELAS X

SMK NEGERI 2 ADIWERNA

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Zainal Arifin

NIM.5101410027

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

ii

Page 3: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

iii

Page 4: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

iv

Page 5: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan karena aku tidak akan berdiri

diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.” (Khalil Gibran)

Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tidak pernah

mencoba melakukan hal baru” (A. Einstein).

Aku persembahkan skripsi ini untuk Bapak Sobri Ismail, S.H., Ibu Yohana dan

ketiga kakakku Lisna Kurnia,S,Si, Magdalena dan Sudarmi, S.Psi. (kalian adalah

semangatku).

Terimakasih kepada Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd., M.T. dan Drs.Sumiyadi, M.T.

serta Dra. Sri Handayani, M.Pd. sudah membimbing, menguji dan mengarahkan

saya selama ini dengan tulus dan ikhlas meluangkan waktunya, memberikan

pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik.

“Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan” (Khalil Gibran).

Kepada rekan – rekan PTB angkatan 2010 tanpa terkecuali. Terimakasih untuk

canda tawa, dan perjuangan yang kita lewati bersama. Semoga keakraban kita

tidak hanya sampai disini.

Page 6: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

vi

SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Praktik Dasar Teknik furniture di kelas X SMK NEGERI 2 Adiwerna. Skripsi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Semarang. Dosen Pembimbing: Dr.Eng.Yeri Sutopo, M.Pd, M.T dan Drs. Sumiyadi, M.T

Kata kunci: kelengkapan peralatan praktik, Hasil belajar, SMK N 2 Adiwerna

Pembelajaran di SMK Negeri 2 Adiwerna tidak hanya membekali peserta

didiknya di dalam sekolah melalui teori, namun di bekali pula melalui praktek.

Pelaksanaan praktik bergantung pada kelengkapan peralatan praktik, keterbatasan dan

kelengkapan dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa pada saat melakukan

praktik. Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan hubungan antara kelengkapan

peralatan praktek dengan hasil belajar teori siswa pada mata diklat praktik dasar

furniture Siswa kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna; dan (2) menemukan hubungan

antara kelengkapan peralatan praktik dengan hasil belajar praktek siswa pada

mata diklat praktik dasar furniture Siswa kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna.

Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif kuantitatif, dengan metode

survey yang dilaksanakan di SMK N 2 Adiwerna. Sumber data penelitian adalah

Siswa Kelas X SMK N 2 Adiwerna dengan metode pengumpulan data angket atau

kuesioner dan dokumentasi. Seluruh siswa diambil sebagai sampel. Teknik analisis data

penelitian ini menggunakan korelasi dalam regresi sederhana.

Makin baik kelengkapan alat praktek pada mata diklat praktik dasar furniture

Siswa kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna tidak mendukung makin tinggi hasil belajar

teori furniture, hal ini diduga karena variabel kelengkapan alat praktik merupakan faktor

eskternal, sedangkan faktor internal tidak dimasukkan sebagai variabel bebas, padahal

diduga justru variabel inilah yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar. Variabel yang

berasal dari faktor internal yang mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar misalnya

adalah minat belajar dan tingkat disiplin siswa dalam belajar. Makin baik kelengkapan

alat praktek pada mata diklat praktik dasar furniture Siswa kelas X SMK Negeri 2

Adiwerna tidak mendukung makin tinggi hasil belajar praktik dasar furniture, hal ini

diduga karena variabel kelengkapan alat praktik merupakan faktor eskternal, sedangkan

faktor internal tidak dimasukkan sebagai variabel bebas, padahal diduga justru variabel

inilah yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar. Variabel yang berasal dari faktor

internal yang mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar misalnya adalah minat belajar

dan tingkat disiplin siswa dalam belajar.

Page 7: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Hidayah,

serta Inayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktek Sekolah Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Diklat Praktek Teknik Furniture di Kelas X SMK

Negeri 2 Adiwerna Kabupaten Tegal” dapat terselesaikan dengan lengkap.

Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi strata 1 (satu) guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman,M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk membina ilmu di

UNNES;

2. Dr. Nur Qudus M.T, Dekan Fakultas Teknik UNNES;

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd, Ketua Jurusan Teknik Sipil FT UNNES dan dosen

penguji yang telah memberikan pengarahan dalam skripsi ini;

4. Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd, M.T,Dosen Pembimbing I dan Drs. Sumiyadi,

M.T. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini;

Penulis berusaha untuk menyusun skripsi ini dengan lengkap, namun

penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan

penyusunan skripsi ini.

Semarang, Juli 2017

Penulis

Page 8: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………………………i

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………………...ii

PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………………….iii

PERNYATAAN ………………………………………………………………………….iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………….v

SARI ATAU RINGKASAN……………………………………………..........................vi

PRAKATA ………………………………………………………………………………vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..xi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………xii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………….3

1.3 Batasan Masalah ………………………………………………………………………4

1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………..4

1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………5

1.5.1 Manfaat secara teoritis………………………………………………………………5

1.5.2 Manfaat secara praktis……………………………………………………………….5

1.6 Sistematika Skripsi…………………………………………………………………….5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Belajar……………………………………………………………………….7

2.1.1 Pengertian Belajar …………………………………………………………………..7

2.1.2 Tujuan Belajar ………………………………………………………………………8

2.1.3 Hasil Belajar ……………………………………………………………………….10

2.1.4 Proses Pembelajaran………………………………………………………………..11

2.2 Sekolah Menengah Kejuruan ………………………………………………………..12

2.3 Teknik Furnitur ……………………………………………………………………...14

Page 9: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

ix

2.4 Kelengkapan Peralatan Praktik………………………………………………………15

2.5 Kerangka Berfikir ……………………………………………………………………19

2.6 Perumusan Hipotesis ………………………………………………………………...21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian …………………………………………………………………….22

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………………………..22

3.2.1 Populasi ……………………………………………………………………………22

3.2.2 Sampel……………………………………………………………………………………….23

3.3 Variabel Penelitian …………………………………………………………………..23

3.3.1 Variabel Bebas……………………………………………………………………..23

3.3.2 Variabel Terikat …………………………………………………………………..24

3.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………………..24

3.4.1 Metode Dokumentasi ……………………………………………………………...24

3.4.2 Metode Angket atau Kuesioner ……………………………………………………24

3.5 Metode Penyusunan instrumen………………………………………………………25

3.5.1 Menentukan Tipe Item Angket…………………………………………………….25

3.5.2 Menentukan Jumlah Item Angket …………………………………………………25

3.5.3 Membuat Kisi-Kisi Uji coba ………………………………………………………25

3.5.4 Uji coba Perangkat Angket………………………………………………………...26

3.6 Uji Instrumen Penelitian …………………………………………………………….26

3.6.1 Validitas angket penelitian ………………………………………………………...26

3.6.2 Reliabilitas …………………………………………………………………………26

3.7 Metode Analisis Data ………………………………………………………………..27

3.7.1 Analisis Deskriptif Persentase …………………………………………………….27

3.7.2 Uji Normalitas Data ………………………………………………………………28

3.7.3 Analisis Korelasi dalam Regresi …………………………………………………..28

Page 10: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………………………....29

4.1.1. Analisis Deskriptif Data …………………………………………………………..29

a.Hasil Belajar Teori furnitur ……………………………………………………………29

b Hasil belajar praktek dasar furnitur ……………………………………………………30

c. kelengkapan alat praktek………………………………………………………………32

4.1.2 Hasil Uji Prasyarat ………………………………………………………………...33

a. Uji Normalitas ………………………………………………………………………...33

b. Uji Linieritas Garis Regresi …………………………………………………………..34

4.1.3 Uji Hipotesis ………………………………………………………………………35

a. Hipotesis pertama ……………………………………………………………………..35

b. Hipotesis kedua………………………………………………………………………..36

4.2 Pembahasan Hasil penelitian………………………………………………………..36

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan…………………………………………………………………………….40

5.2 Saran ………………………………………………………………………………..40

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..42

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Item Angket ...................................................................... 25

Tabel 4.1. Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Teori Furniture .................. 29

Tabel 4.2 Prosentase Kumulatif Hasil Belajar Teori Furniture ....................... 30

Tabel 4.3. Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Praktik Furniture ............... 31

Tabel 4.4. Prosentase Kumulatif Hasil Belajar Praktik Furniture ..................... 31

Tabel 4.5. Kelengkapan Alat Praktik ............................................................... 32

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Variable Penelitian ........................................ 34

Tabel 4.7. Hasil Uji Linieritas Hubungan Antar Variable Penelitian .............. 34

Tabel 4.8. Ringkasan Uji Hipotesis ke-1 dan ke-2 ........................................... 35

Page 12: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin Pemotong Kayu…………………………………………..16

Gambar 2.2 Mesin Ketam Kayu………………………………………………16

Gambar 2.3 Mesin Bor Kayu………………………………………………….17

Gambar 2.4 Mesin Profil Kayu………………………………………………..17

Gambar 2.5 Gergaji Manual…………………………………………………...18

Gambar 2.6 Pahat……………………………………………………………...18

Gambar 2.7 Klem Manual……………………………………………………..18

Gambar 2.8 Martil……………………………………………………………..19

Gambar 2.9 Penggaris Siku……………………………………………………19

Gambar 2.10 Bangkuu Kerja Tukang Kayu……………………………………19

Gambar 3.1 Diagram Alir Skripsi……………………………………………....28

Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Teori Furniture ....................................... 30

Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Praktek Furniture ................................... 32

Gambar 4.3. Histogram Skor Kelengkapan Peralatan Praktek Menurut Siswa…33

Page 13: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket atau Kuesioner Penelitian ................................................. 44

Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Responden Penelitian .................................... 58

Lampiran 3. Analisis Data Penelitian ................................................................. 60

Lampiran 4. Penetapan Dosen Pembimbing ...................................................... 66

Lampiran 5. Surat Telah Laksanakan Penelitian ................................................ 67

Page 14: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat

manusia secara holistik, yang memungkinkan pengembangan segenap potensi

individu, sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya

dapat tercapai. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional, visi dari Pendidikan Nasional yaitu

terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan

berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia

berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan

proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Misi Pendidikan Nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, seperti diuraikan di bawah ini.

“Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia, membantu dan

memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia

dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar,

meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral, meningkatkan

keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat

pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan

nilai berdasarkan standar nasional dan global, dan memberdayakan peran

serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarakan prinsip

otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI”.

Pendidikan menengah kejuruan merupakan institusi yang bertujuan

untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Pendidikan menengah kejuruan

dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berorientasi pada kinerja

individu dalam dunia kerja dan memiliki jastifikasi khusus pada kebutuhan di

lapangan sehingga harus memiliki kepekaan terhadap perkembangan dunia

kerja agar mampu menyesuaikan lulusannya dengan tuntutan kerja.

Page 15: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

2

Mempersiapkan siswa dan lulusannya dalam memasuki dunia kerja,

maka harus dipersiapkan program pembelajaran dasar, pembelajaran lanjutan

dan program pembelajaran aplikasi. Program pembelajaran dasar yang

dimaksud proses belajar yang diberikan pada tahap awal kepada siswa

dalam menguasai suatu bidang, dalam hal ini diberikan kepada kelas dasar

atau kelas X. Program pembelajaran lanjutan adalah proses belajar yang

diberikan setelah siswa telah menamatkan proses belajar pada tingkat

dasar, biasanya proses belajar ini diberikan pada kelas XI. Sedangkan

program pembelajaran aplikasi adalah proses pembelajaran yang diberikan

kepada siswa setelah menamatkan program pembelajaran tingkat lanjutan,

program ini diberikan pada kelas akhir atau kelas XII.

Pada SMK proses pembelajaran bertahap ini menjadi hal mutlak dilakukan

karena untuk mendapatkan lulusan yang mampu menjadi tenaga kerja yang

professional. Pada jurusan furniture program pembelajaran dasar terdiri dari

berbagai mata pelajaran kejuruan. Proses pembelajaran yang dilakukan aada

tingkat dasar saling terkait antara mata pelajaran yang satu dengan yang

lainnya sehingga diharapkan saling mendukung dan menguatkan siswa

dalam mengikuti proses belajar yang selanjutnya..

Guna menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin canggih dan arus globalisasi yang semakin hebat sehingga

banyak persaingan dalam berbagai hal yang menuntut peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) terutama untuk menciptakan sumber

daya manusia yang berkualitas dan berprestasi serta untuk mencapai tujuan

pembelajaran, maka siswa mampu menguasai teori dasar furniture dan

mampu menerapkan praktek sesuai dengan job praktek, yang dalam ini

didukung oleh peralatan praktek yang ada.

Menurut Slameto (2010. hal 68), perlengkapan alat pelajaran erat

hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai

oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima

bahan yang diajarkan itu, peralatan yang lengkap dan tepat akan

Page 16: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

3

memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya

akan menjadi lebih giat dan lebih maju.

Hasil belajar yang didapat siswa saat praktek dasar furniture adalah

bentuk kongkret dan keterampilan yang didapat ditingkat dasar menuju

proses pengembangan dirinya, oleh karena itu siswa dituntut agar dapat

menerapkan teori yang didapatkan dengan praktek yang sesungguhnya.

Nilai dalam praktik merupakan salah satu penunjang untuk

meningkatkan nilai selain dari nilai tes atau teori, dan sebaiknya nilai praktik

itu dalam kategori baik. Ditinjau dari proses belajar yang diterapkan di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berlatar belakang teori dan

praktik, keterbatasan dan kelengkapan peralatan praktik yang ada di

sekolah sering menjadi penyebab rendah. Keberhasilan belajar siswa

dapat dipengaruhi dari kelengkapan peralatan praktik yang digunakan pada

saat melakukan praktik.

1.2 Rumusan Masalah

Bertolak dari penjelasan di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Seberapa tinggi hasil belajar teori siswa pada mata diklat praktik pasar

furniture Siswa kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna ?

b. Seberapa tinggi hasil belajar praktik siswa pada mata diklat praktik

dasar furniture Siswa kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna ?

c. Bagaimanakah hubungan antara kelengkapan peralatan praktik dengan

hasil belajar teori siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Siswa

kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna ?

d. Bagaimanakah hubungan antara kelengkapan peralatan praktik dengan

hasil belajar praktik siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Siswa

kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna ?

Page 17: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

4

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya kajian yang menjadi obyek penelitian, maka

dilakukan pembatasan terhadap masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Kelengkapan peralatan praktik dasar furniture yang dimiliki di SMK 2

Negeri Adiwerna;

b. hasil belajar teori siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Siswa

kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna;

c. hasil belajar praktek siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Siswa

kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna

1.4 Tujuan Penelitian

Pada umumnya penelitian mempunyai tujuan untuk menemukan,

mengembangkan atau mengkaji kebenaran pengetahuan. (Sutrisno Hadi,

1985: 3). Sesuai dengan permasalahan yang diungkap maka tujuan penelitian

ini adalah :

a. Mendeskripsikan hasil belajar teori siswa pada mata diklat praktik dasar

furniture Siswa kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna;

b. Mendeskripsikan hasil belajar praktek siswa pada mata diklat praktik dasar

furniture Siswa kelas X SMK Negeri 2 Adiwerna;

c. Menemukan hubungan antara kelengkapan peralatan praktik dengan hasil

belajar teori siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Siswa kelas X

SMK Negeri 2 Adiwerna;

d. Menemukan hubungan antara kelengkapan peralatan praktik dengan hasil

belajar praktek siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Siswa kelas X

SMK Negeri 2 Adiwerna.

Page 18: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

5

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Manfaaat Secara Teoritis

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang

pendidikan khususnya mengenai pengaruh peralatan praktik terhadap hasil

belajar praktik dasar furniture.

1.5.2 Manfaat Secara Praktis

1) Bagi Siswa

Dapat digunakan sebagai motivasi bagi siswa untuk mengikuti mata

diklat dasar furniture dengan alat yang lengkap sehingga siswa dapat

memahami mata diklat furniture dan siswa dapat meningkatkan nilai

praktiknya.

2) Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, dapat dijadikan masukan mengenai

keadaan peralatan praktik sekolah.

3) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kasanah pengetahuan

tentang pengaruh kelengkapan peralatan praktik dasar furniture terhadap

hasil belajar praktik siswa pada mata diklat praktik dasar furniture

sehingga dapat dijadikan bekal bagi peneliti dalam menerapkan ilmu

kependidikan yang telah diperoleh dikemudian hari.

4) Bagi Peneliti Lain

Dapat menambah pengetahuan untuk melakukan sebuah penelitian

yang masih dalam satu jenis penelitain.

1.6 Sitematika Skripsi

Sistematika skripsi merupakan tata cara penyusunan skripsi yang

bertujuan untuk memudahkan jalan pemikiran dalam memahami secara

keseluruhan isi skripsi dalam penelitian ini sebagai berikut :

Page 19: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

6

1.1.1 Bagian Awal Skripsi

Terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, daftar

tabel.

1.1.2 Bagian Inti Skripsi

Bagian inti skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing

bab menguraikan hal sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori penelitian, yang berisikan teori tinjauan belajar,

hasil Sekolah Menengah Kejuruan, dasar furniture, peralatan praktik dan

kelengkapan praktik, kerangka berpikir dan hipotesis.

BAB III Metode penelitian, yang berisikan mengenai lokasi penelitian,

populasi dan sampel penelitian, variable penelitian, metode pengumpulan

data, metode penyusunan instrumen uji instrument penelitian, dan metode

analisis data.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisikan mengenai hasil

penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya.

BAB V Penutup, mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran yang

diberikan peneliti berdasarkan simpulan.

1.1.3 Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir dalam skripsi ini berisikan tentang daftar pustaka

dan lampiran-lampiran.

Page 20: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia

dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar

memegang peranan didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan,

tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar menurut James O. Whittaker (Darsono 2000:4) “Learning

may be defined as the process by which behavior originates or altered

through training or experience”. Belajar didefinisikan sebagai proses

menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman.

Slameto (2002 hal.13), mendefinisikan belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Dari dua definisi di atas, dapat disimpulkan belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan yang terjadi

setelah sesorang melakukan kegiatan belajar dapat berupa pengertian

atau pengetahuan, keterampilan atau sikap. Belajar merupakan peristiwa

yang disengaja atau terjadi secara sadar disertai dengan tindakan-

tindakan mental, seperti berfikir dan berimajinasi, artinya seseorang yang

terlihat pada peristiwa belajar pada akhirnya menyadari bahwa ia telah

mempelajari sesuatu. Perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan

perubahan yang diperoleh dari kegiatan yang disadari dan disengaja

dilakukan.

Page 21: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

8

2.1.2 Tujuan Belajar

Secara umum tujuan belajar yang dicapai melalui kegiatan

instruksional biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan

(instrucsional effects). Tujuan lainnya disebut hasil sampingan (nurturent

effects), biasanya berbentuk cara berpikir kritis, sikap terbuka, demokratis,

dan sebagainya. Jadi dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan

belajar yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan

pembentukan sikap atau tingkah laku. Dari ketiga tujuan tersebut, pada

prinsipnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melakukan belajar.

Perubahan tersebut mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, efektif, dan

psikomotorik (Darsono, 2000 hal. 32).

Ranah kognitif (cognitive domain), yaitu suatu wilayah kecakapan

mempengaruhi tingkah laku seseorang, yang terdiri dari enam jenjang

intelektual, yaitu :

a. Pengetahuan (knowledge), yaiut mencakup ingatan akan hal-hal yang

pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan;

b. Pemahaman (comprehension), yaitu mencakup kemampuan untuk

menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari;

c. Penerapan (application), yaitu mencakup kemampuan untuk

menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu

kasus/problem yang kongkret dan baru;

d. Analisis (analisys), yaitu mencakup kemampuan untuk merinci

satu keasatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan

atau organisasinya dapat dipahami dengan baik;

e. Sintesis (synthesis), yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk

suatu kesatuan atau pola baru;

f. Evaluasi (evaluation), yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk

suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan

pertanggung jawaban pendapat itu, yang berdasarkan criteria tertentu

(Winkel, 1999: 244-226).

Page 22: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

9

Ranah afektif (affective domain), yaitu suatu wilayah yang

menyangkut reaksi-reaksi psikologi yang berkaitan dengan kemampuan

dan perasaan. Ranah afektif terdiri dari lima jenjang, yaitu :

a. Penerimaan (receiving),yaitu mencakup kepekaan akan adanya suatu

perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti

peralatan praktek;

b. Partisipasi (responding), yaitu mencakup kerelaan untuk

memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan;

c. Penilaian/penentuan sikap (valuing), yaitu mencakup kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan

penilaian itu;

d. Organisasi (organization), yaitu mencakup kemampuan untuk

membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam

kehidupan;

e. Pembentukan pola hidup (omplcharacterization by a value or value

cex), yaitu mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai

kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi

(internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur

kehidupannya sendiri.

Ranah psikomotorik (psycho-motor domain), yaitu keterampilan

mengadakan koordinasi antara proses-proses psikis dengan reaksi motorik.

Ranah psikomotorik terdiri dari:

a. Persepsi (perception), yaitu mencakup kemampuan untuk mengadakan

diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan

pembedaan antara cirri-ciri fisik yang khas pada masing-masing

rangsanagan;

b. Kesiapan (set), yaitu mencakup kemampuan untuk menempatkan

dirinya dalam keadaan akan memulai suatu rangkaian gerakan,

seperti persiapan untuk mengerjakan tugas-tugas;

c. Gerakan terbimbing (guided response), yaitu mencakup kemampuan

Page 23: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

10

untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh

yang diberikan (imitasi);

d. Gerakan yang terbiasa ( mechanical response), yaitu mencakup

kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan

lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi

contoh yang diberikan, seperti gerakan dalam menggunakan peralatan

praktek;

e. Gerakan yang kompleks (complex response), yaitu mencakup

kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang

terdiri atas beberapa komponen, dengan lancer, tepat dan efisien.

Seperti halnya keterampilan dalam menggunakan peralatan praktek;

f. Penyesuaian pola gerakan (adjustment), yaitu mencakup kemampuan

untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik

dengaqn kondisi setempat atau dengan menunjukan suatu taraf

keterampilan yang telah mencapai kemahiran;

g. Kreativitas (creativity), yaitu mencakup kemampuan untuk melahirkan

pola- pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan

inisiatif sendiri;

2.1.3 Hasil Belajar

Di dalam pendidikan, hasil belajar merupakan faktor yang amat

penting untuk diperhatikan oleh setiap guru, karena hasil belajar yang

tercapai siswa menunjukan seberapa jauh siswa telah menguasai materi

perkuliahan dan mencerminkan pula berhasil tidaknya guru dalam

mengajar. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka setiap proses perlu

diadakan evaluasi.

Prestasi adalah tingkatan-tingkatan sejauh mana mahasiswa telah

dapat mendapat tujuan yang ditetapkan (Arikunto, 2001 : 226). Sedangkan

Hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data

dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat

keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah

Page 24: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

11

melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan (Hamalik, 2009

Hasil belajar adalah semua perubahan dibidang kognitif, sensorik-

motorik, dan dinamik-afektif yang mengakibatkan manusia berubah

dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar ini merupakan suatu

kemampuan internal (capability) yang telah menjadi milik pribadi

seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu atau memberikan

prestasi tertentu (performance).

2.1.4 Proses Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian

rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. (Darsono

dkk, 2000: 24). Berdasarkan pengertian pembelajaran diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah rangkaian suatu kegiatan

yang dilakukan oleh guru dengan sedemikian rupa, agar supaya berpengaryh

terhadap tingkah laku dan sikap siswa kearah yang lebiuh baik, sampai

dengan tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar memperoleh

berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa

bertambah, baik kualitas maupun kuantitas (Darsono dkk, 2000:26). Tingkah

laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai

atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.

Kemudian dalam proses pembelajaran terdapat komponen-komponen

yang saling mempengaruhi, yaitu : (1) tujuan pendidikan dan pengajaran;

(2) peserta didik; (3) guru; (4) perencanaan pengajaran sebagai suatu

segmen kurikulum; (5) strategi pengajaran; (6) media pengajaran; (7)

evaluasi pengajaran (Hamalik, 2009: 77).

Guru adalah merupakan pekerjaan profesi (Sutomo dkk, 1994:4).

Dalam proses pembelajaran di sekolah guru sebagai pengajar dan pendidik.

Untuk melaksanakan tugasnya dalam meningkatkan proses pembelajaran,

Page 25: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

12

guru mnempatkan kedudukannya sebagai figure sentral. Seorang guru

harus mampu dalam mengorganisasi kegiatan belajar siswa maupun dengan

keterampilan mengajar. Termasuk disini mengatur dan mengoptimalkan

penggunaan sarana belajar, demi meningkatkan proses dan hasil belajar.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebgai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar. Saran dan fasilitas dalam

hal ini termasuk di dalamnya keadaan kelengkapan peralatan praktek,

tempat duduk, keadaan gedung, tempat belajar serta penerangan dan

fasilitas pendukung lainnya dapat mempengaruhi proses dan keberhasilan

siswa dalam belajar.

2.2 Sekolah Menengah Kejuruan

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan

siswanya agar dapat bekerja dalam bidang tertentu, terutama yang ada

kaitannya dengan teknologi. Usaha pemerintah untuk mewujudkan

pendidikan Nasional secara merata adalah dengan lebih banyak

mendirikan sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah-sekolah kejuruan.

Sedangkan Depdikbud (1989 : 9) menerangkan bahwa sekolah kejuruan

merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan

peningkatan keterampilan siswa. Didirikannya sekolah kejuruan

mempunyai tujuan agar lulusannya lebih siap bekerja dibandingkan

dengan lulusan sekolah umum.

Dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Pendidikan

Nasional, pasal 4 disebutkan bahwa: Pendidikan Nasional bertujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta mempunyai rasa

tanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan Negara.

Page 26: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

13

Jenis dan tingkat kejuruan di Indonesia banyak macamnya, sesuai

dengan kebijakan Direktorat Pendidikan Kejuruan, maka pada tahun

1979 sekolah kejuruan mulai ditertibkan sesuai dengan keahliannya. Untuk

sekolah menengah tingkat atas dikelompokan sebagai berikut :

a. Sekolah Teknologi Menengah

b. Sekolah Menengah Teknologi Pertanian

c. Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan

d. Sekolah Menengah Industri Kerajinan

e. Sekolah Menengah Ekonomi Atas

f. Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga

g. Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Perkapalan dan Peberbangan

sebagaimana kebijakan Direktorat Pendidikan Kejuruan sejak tahun 1979

sekolah kejuruan tersebut disatukan yang kemudian disebut Sekolah Kejuruan

Tingkat Atas (SMKTA). Dikeluarkannya surat Keputusan Mendibud Nomor

0409/U/1992 Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMKTA), diganti

istilahnya menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam keputusan

tersebut, yang dimaksud dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah

bentuk satuan pendidikan menengah yang dilaksanakan untuk melanjutkan dan

meluaskan pendidiakn dasaar serta menyiapkan siswa untuk memasuki

lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesionalisme. SMK

menyelenggarakan program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis

lapangan pekerjaan.

Sesuai dengan keputusan Mendibud RI Nomor 080/1/1993 tentang

Kurikulum Sekolah Kejuruan (SMK), maka Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dibagi menjadi 7 kelompok. Ketujuh kelompok tersebut adalah :

a. SMK Kelompok Teknologi dan Industri

b. SMK Kelompok Pertanian dan Kehutanan

c. SMK KelompokPerkapalan dan Penerbangan

d. SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen

e. SMK Kelompok Kesejahteraan Keluarga

Page 27: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

14

f. SMK Kelompok Pariwisata

g. SMK Kelompok Seni dan Kerajinan

Tiap kelompok program pendidikan tersebut kemudian dibagi

menjadi beberapa jurusan dan tiap jurusan mempunyai program

pendidiakn terkecil yang disebut program studi. Pengelompokan program

ini, maka untuk SMK Kelompok Teknologi dan Industri terdiri atas beberapa

program pendidikan yang mempersiapka tamatannya untuk dapat bekerja dan

mengembangkan profesionalismenya pada berbagai jenis pekerjaan dibidang

teknologi dan industry meliputi : teknik mesin, otomotif, kelistrikan,

elektronika, kontruksi bangunan gedung, bangunan air, pertambangan,

grafika, kimia, tektil, teknik pendingin, informatika dan instrument industry.

Ini berarti SMK Kelompok Teknologi dan Industri merupakan gabungan

dari berbagai program pendidikan di Sekolah Teknologi Menengah (STM).

Perkembangan teknologi dewasa ini dan banyaknya perusahaan

atau industry yang menggunakan peralatan atau mesin dengan teknologi

modern maka dibutuhkan lulusan dari SMK yang memiliki kemampuan

sesuai yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri. Maka keberadaan

SMK kelompok teknologi dan industri sampai saat ini masih

mendominasi kuantitas SMK di Indonesia dibandingkan dengan SMK

kelompok lain.

2.3 Teknik Furniture

Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

agar menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang mampu mengembangkan

karier, bersikap profesional, kompeten, dan terampil dalam pekerjaannnya

pada bidang Teknik furniture.

2.4 Kelengkapan peralatan praktik

Pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar praktek

dilaksanakan, hal utama yang harus dilakukan adalah mengetahui

Page 28: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

15

kebutuhan kelengkapan ideal. Saat pelaksanaan analisis dapat dilakukan

dengan sistem semester. Kelengkapan berarti kegenapan, sedangkan alat

berarti barang-barang yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (Pusat

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Depdikbud, 1989). Sedangkan yang

dimaksud dengan alat disini adalah alat-alat yang dipakai dalam

melaksanakan praktek Pemasangan Dasar furniture. Siswa akan memperoleh

keterampilan secara maksimal dalam proses praktek apabila didukung

dengan adanya bengkel kerja yang memiliki peralatan praktek yang lengkap.

Adapun standarisasi kerja optimal dengan memiliki peralatan

praktek lengkap (Depdikbud, 1998) adalah:

Efisiensi penggunaan peralatan praktek berkisar antara 60% sampai

dengan 80%. Peralatan selalu siap pakai dan aman yaitu semua peralatan

terhindar dari kerusakan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan

(seringkali disebut praktIk) diperlukan peralatan untuk mengerjakannya.

Tanpa alat/ perkakas hampir dapat dipastikan bahwa pekerjaan tersebut

tidak dapat dilaksanakan menbginagt pentingnya peralatan bagi praktek,

maka wajib bagi siswa untuk mengenal nama dan bentuk penggunaannya

yang tepat.

Dengan menggunakan alat yang tepat dapat diharapkan hasil kerjaan

yang baik. Sebaliknya, salah memilih atau memakai alat/perkakas, tidak

mungkin dihasilkan pekerjaan yang baik. Untuk pekerjaan diperlukan

berbagai jenis alat/perkakas. Oleh karena itu adanya pengelompokan yang

berdasarkan kepentingan pemakaiannya yaitu dibedakan dari:

a. Alat perkakas pokok

Alat atau perkakas pada pekerjaan furniture. Adapun macam dari alat /

perkakas pokok yaitu :

Mesin Pemotong Kayu/Mesin Gergaji Kayu (Table Saw). Mesin

Pemotong Kayu atau saat ini lebih dikenal dengan Mesin Table Saw yang sudah

tidak asing lagi didengar. Dalam hal pemotongan para tukang dalam bidang ini

Page 29: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

16

(Furniture/Mebel) sudah pasti, mesin pemotong kayu dijadikan prioritas utama

dalam hal Alat Penunjang Pekerjaan dalam pembuatan furniture/mebel.

gambar 2.1

Mesin ketam kayu. Sekarang Mesin Edging (Edge Banding). Anda tentu

pernah melihat alat serut manual yang dilakukan tukang kayu tradisional bukan?

pastinya anda sudah tahu fungsi alat serut tersebut! Alat serut berfungsi untuk

menghaluskan satu sisi dari sisi sisi yang ada pada sebuah kayu, tapi saat ini orang

banyak menggunakan kayu yang pada setiap sisi samping kayu dilapisi oleh

edging, sebagai contoh kayu HPL. HPL ini banyak digunakan untuk pembuatan

Kitchen Set, Lemari, Meja, Kursi dan lain sebagainya. Mesin Edging/Mesin Edge

Banding inilah yang dapat melakukannya.

Gambar 2.2

Mesin Bor Kayu (Boring). Mesin Bor termasuk mesin konvensional yang

sudah ada sejak lama. Fungsi dari mesin ini adalah membuat lubang sekrup,

dowel atau pen. Hanya saja masalahnya adalah, mesin bor ini hanya bisa membuat

lubang sekrup dan yang semisalnya satu persatu. Jadi sangat disarankan un tuk

anda menggantinya dengan mesin bor yang Modern. Apa kelebihan dari mesin

modern ini ? Anda bisa membuat beberapa lubang atau banyak sekaligus pada

satu bidang datar kayu dan pemogramnya untuk pekerjaan berulang. Sudah

Page 30: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

17

terbanyang bukan betapa Efektif dan Efisiennya mesin ini untuk bisnis

furniture/mebel Anda.

Gambar 2.3

Mesin profil kayu (CNC). Mesin ini bekerja dengan membentuk profile

pada sisi samping kayu. Untuk proses penggarapannya, mesin ini menggunakan

mta pisau berporos vertikal yang akan mengiris dari samping. Hasil irisan dari

mesin ini sangat halus dan lebih menyerupai hasil serutan dari mesin ketam kayu

(Planner). Biasanya, mesin ini masuk dalam bagian mesin finishing.

Gambar 2.4

Mesin router kayu. Router bekerja menyerupai mesin bor kayu, hanya

bedanya, mesin ini memiliki mata pisau yang berbeda sehingga biasa digunakan

sebagai peralatan bantu untuk membantu alur dan ulir pada kayu. Mesin Router

biasanya memiliki kecepatan lebih tinggi dari mata bor, namun untuk masalah

tingkat ketajaman, mesin router lebih rendah dari mata bor.

Page 31: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

18

b. Alat manual

Gergaji manual.

Gambar 2.5

Pahat

Gambar 2.6

Klem manual

Gambar 2.7

Page 32: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

19

Martil

Gambar 2.8

Penggaris siku

Gambar 2.9

Bangku kerja tukang kayu

Gambar 2.10

2.5 Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian di atas maka seorang siswa dituntut agar dapat

mengenal peralatan praktek furniture sesuai dengan kegunaan masing-masing.

Seorang siswa harus bisa menggunakan peralatan praktek dengan benar dan

tepat, karena selama melakukan aktivitas praktek furniture tidak menutup

kemungkinan terjadinya bahaya yang dapat menyebabkan seseorang siswa

menjadi/mengalami luka ringan bahkan serius.

Page 33: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

20

Pada saat praktik sedang berlangsung siswa harus mengetahui job sheet

yang diberikan oleh guru dan betul-betul mengetahui bagan rangkaian yang akan

dipraktikkan. Mengetahui bagan rangkaian yang akan dipraktikkan, sangat

penting karena merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan sebelum

melakukan aktivitas praktek dasar furniture. Dengan demikian seseorang dapat

mengerjakan pekerjaannya dengan mudah dan benar. Oleh karena itu pada saat

melakukan praktik furniture di sekolah seorang siswa dituntut dapat membaca

(berkomunikasi) dengan rangkaian pemasangan yang benar.

Banyak faktor yang mempengaruhi belajar siswa, salah satu dintaranya

adalah peralatan praktik siswa yang juga merupakan faktor yang tidak dapat Baik

dan buruknya hasil praktik pemasangan furniture sangat dipengaruhi oleh

peralatan praktik yang digunakan. Seorang siswa harus bisa memanfaatkan

semua peralatan yang ada pada bengkel praktik sekolah, karena peralatan yang

memadai akan memperlancar jalannya proses belajar mengajar terutama pada

pelajaran praktik. Apabila perlatan praktek/perkakas praktik yang tidak lengkap

akan membuat siswa menjadi malas untuk mengikuti pelajaran praktik. Manfaat

kelengkapan peralatan praktik dapat memperlancar proses belajar mengajar,

menumbuhkan kemampuan mencari, mengolah dan menyelesaikan atau

memecahkan suatu masalah atas tanggung jawab dan usaha sendiri dan

akhirnya tumbuhlah sikap untuk belajar mandiri. Sebab tanpa adanya fasilitas

belajar yang mendukung proses belajar, siswa tidak akan bersemangat dalam

belajar dan tujuan belajar juga akan terhambat ketercapaiannya. Jika siswa telah

kehilangan semangat belajar, maka akan berdampak pada prestasi yang didapat

oleh siswa. Sumadi Suryabrata (2004: 233), mengemukakan bahwa alat-alat

yang dipakai untuk belajar dan faktor-faktor lainnya harus diatur dengan

sedemikian rupa sehingga dapat membantu proses belajar secara maksimal.

Kecakapan guru dalam menggunakan fasilitas yang ada akan

mempermudah dan mempercepat siswa untuk belajar. Begitu pula dengan

pengadaannya, pengadaan fasilitas belajar yang memadai sangat diperlukan

dalam menunjang proses pembelajaran terutama dalam pencapaian tujuan

Page 34: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

21

pendidikan yang diharapkan. Sebab, dewasa ini peranan fasilitas pendidikan

semakin dirasakan sangat penting sekali mengingat semakin ketat pula

persaingan diantara lembaga lembaga sekolah yang ada. Bahkan saat ini sering

kali kelengkapan fasilitas dijadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan

pembelajaran dan kualitas suatu sekolah. Berdasarkan uraian tersebut di atas,

peralatan praktek disediakan secara lengkap dalam proses belajar praktik,

khususnya dalam praktik furniture tentu sangat berpengaruh terhadap hasil

kerjanya. Melalui pengamatan yang dilakukan terhadap peralatan praktik yang

disediakan secara lengkap maka berpengaruh terhadap hasil kerja praktik siswa

serta lebih mampu menerapkan teori yang diberikan dan hasil kerja praktik

yang lebih cepat, peralatan praktik merupakan salah satu faktor yang dapat

memperngaruhi dalam pencapaian hasil belajar siswa.

2.6 Perumusan Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 71). Hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan

penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pada

uraian teori diatas dalam penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

a. Makin tinggi kelengkapan peralatan praktik maka makin tinggi hasil belajar

teori siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Program Studi Teknik

furniture SMK Negeri 2 Adiwerna.

b. Makin tinggi kelengkapan peralatan praktik maka makin tinggi hasil belajar

praktik siswa pada mata diklat praktik dasar furniture Program Studi Teknik

furniture SMK Negeri 2 Adiwerna.

Page 35: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di dalam BAB IV, maka dapat

ditarik beberapa simpulan yaitu:

a. Nilai rata-rata hasil belajar teori furniture siswa sebesar 79.83, dengan demikian

seluruh siswa mempunyai hasil belajar kategori baik;

b. Nilai rata-rata hasil belajar praktek dasar furniture siswa sebesar 84,29, 29%,

siswa yang mempunyai hasil belajar dalam kategori sangat baik adalah 29 %,

sedangkan 71% siswa mempunyai hasil belajar dalam kategori baik;

c. Makin baik kelengkapan alat praktek di SMK Negeri 2 Adiwerna tidak

mendukung makin tinggi hasil belajar teori funiture, hal ini diduga karena

variabel kelengkapan alat praktek merupakan faktor eskternal, sedangkan

faktor internal tidak dimasukkan sebagai variabel bebas, padahal diduga

justru variabel inilah yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar. Variabel

yang berasal dari faktor internal yang mempunyai pengaruh terhadap hasil

belajar misalnya adalah minat belajar dan tingkat disiplin siswa dalam

belajar;

d. Makin baik kelengkapan alat praktek di SMK Negeri 2 Adiwerna tidak

mendukung makin tinggi hasil belajar praktik dasar funiture, hal ini diduga

karena variabel kelengkapan alat praktek merupakan faktor eskternal,

sedangkan faktor internal tidak dimasukkan sebagai variabel bebas, padahal

diduga justru variabel inilah yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar.

Variabel yang berasal dari faktor internal yang mempunyai pengaruh terhadap

hasil belajar misalnya adalah minat belajar dan tingkat disiplin siswa dalam

belajar.

Page 36: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

41

5.2 Saran

Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang praktek teknik

furniture. Saran yang dapat disumbangkan kepada sekolah sehubungan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Saran yang dapat dikemukakan untuk sekolah yaitu agar mempertahankan

hasil belajar teori furniture dan hasil belajar praktek dasar furniture yang

termasuk dalam kategori baik, bahkan jika mungkin ditingkatkan menjadi

kategori sangat baik;

b. Saran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan kajian sejenis dapat

mengambil variabel-variabel internal yang diduga justru mempengaruhi hasil

hasil belajar teori furniture dan hasil belajar praktek dasar furniture.

Page 37: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30748/1/5101410027.pdfvi SARI ATAU RINGKASAN Zainal Arifin. 2017. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktik Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta

: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi . 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press.

Daryanto. 2002. Pengetahuan Teknik furnitur. Jakarta : Bumi Aksara. Depdikbud.

1999. Kurikulum SMK Mata Pelajaran Jurusan furnitur. Jakarta : Depdikbud

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Moh, Nazir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Megawati, A. Y. 2015. “Pengaruh Minat Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil

Belajar Mengetik Manual Siswa Kelas Xi Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran SmK Muhammadiyah 1 Prambanan-Klaten”.

Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Nana, Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Remaja

Rosdakarya. Slameto.

Nana, Syaodih . 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta

: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2002. Metode Stasistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sutrisno, Hadi. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta. Andi.

UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.