UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/26447/1/full.pdf · ini adalah...
Transcript of UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/26447/1/full.pdf · ini adalah...
i
DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI PENETAPAN KAMPUNG
PESINDON SEBAGAI KAMPUNG WISATA BATIK
DI KOTA PEKALONGAN
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Dian Kusumawati
0301512022
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PIPS)
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
i
DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI PENETAPAN KAMPUNG
PESINDON SEBAGAI KAMPUNG WISATA BATIK
DI KOTA PEKALONGAN
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Dian Kusumawati
0301512022
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PIPS)
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, Januari 2016
Dian Kusumawati
NIM. 0301512022
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
« Berusahalah selama kau masih bisa, karena saat kau merasa
sudah tidak ada jalan lagi sesungguhnya saat itulah perjuanganmu
baru saja dimulai» (Dian Kusumawati)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan tesis ini kepada:
Almamater PPS UNNES PIPS 2012
Suamiku Agus Wiyanto dan anakku
tersayang Dian Radinka Kevan serta Dian
Raziq Hanan, yang senantiasa memberikan
doa, kasih sayang dan perhatiannya, semoga
selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan
oleh Allah S.W.T.
Kedua Orang tuaku tercinta, Sutaryo dan Siti
Sundari yang memberikan doa, dorongan,
kasih sayang dan semangat, semoga selalu
diberikan kesehatan dan kebahagiaan oleh
Allah S.W.T.
v
Abstrak
Kusumawati, Dian. 2015.Dampak Sosial dan Ekonomi Penetapan Kampung
Pesindon Sebagai Kampung Wisata Batik Di Kota Pekalongan. Tesis, Program
Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Program Pascasarjana, Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing : I. Prof. Dr. Rusdarti, M.Si., II. Dr. Eko Handoyo,
M.Si.
Kata kunci : Dampak Sosial dan Ekonomi, Kampung Pesindon, Kampung
Wisata Batik.
Pertumbuhan dan perkembangan batik yang semakin menjanjikan
pemerintah Kota Pekalongan memberikan perhatian ekstra pada daerah-daerah
yang berpotensi. Salah satu upaya yang dapat dilihat secara fisik saat ini adalah
dengan munculnya wisata belanja yaitu kampung wisata batik. Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis dampak sosial serta menganalisis perubahan struktur
sosial yang meliputi perubahan yang terjadi pada Kampung Pesindon dan
perubahan jenis lembaga yang ada di Pesindon serta menganalisis dampak
ekonomi pasca ditetapkannya Pesindon sebagai kampung wisata batik Kota
Pekalongan.
Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini digunakan
untuk memahami peristiwa, kejadian, pelaku dalam situasi tertentu yang bersifat
ilmiah dan natural.Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif artinya data yang
dianalisis berbentuk deskriptif fenomena, tidak berupa angka-angka. Data yang
terkumpul berbentuk kata-kata tulisan yang mencakup catatan, laporan dan foto.
Hasil penelitian menunjukkan perubahan sosial yang terjadi di Kampung
Pesindon pasca ditetapkannya Pesindon sebagai Kampung wisata batik Kota
pekalongan antara lain dapat terlihat dari semakin guyub dan rukunnya warga
Kampung Pesindon. Kita akan dengan mudah dapat menemukan lokasi suatu
tempat atau pun orang yang akan kita cari. Hampir setiap orang yang tinggal di
Kampung tersebut mengenal satu dengan yang lainnya. Hal lain melalui Kampung
wisata batik Pesindon terjadi perubahan yang mendasar dalam segi ekonomi
terutama peningkatan pendapatan dan omset usaha yang pada akhirnya dapat
meningkatnya tingkat serapan tenaga kerja yang di dapat baik dari dalam
Kampung wisata batik Pesindon maupun dari luar daerah Kampung wisata batik
Pesindon.
Saran yang diajukan: (1). Bagi pengusaha kampung batik Pesindon
hendaknya memberikan bentuk-bentuk pelatihan pengembangan motif batik
kepada pekerjanya sehingga akan muncul inovasi motif batik yang baru dari setiap
pengusaha batik yang ada. (2). Bagi pekerja batik hendaknya mau
mengembangkan dan mengkreasikan model batik sehingga memiliki nilai jual
tenaga sebagai pembatik tersendiri yang diminati oleh pengusaha batik dalam
mengembangkan kreasi batiknya.
vi
ABSTRACT
Kusumawati, Dian. 2015. Social and Economic Impact Determination Pesindon
For Tourism Village Kampung Batik in Pekalongan. Thesis, Study Program of
Social Sciences. Postgraduate program, Semarang State University. preceptor : I.
Prof. Dr. Rusdarti, M.Si., II. Dr. Eko Handoyo, M.Si.
Keyword: Social and Economic Impact, Village Pesindon, tourist village of
Batik.
Growth and development of the more promising government batik
Pekalongan give extra attention to areas of potential. One of the efforts that we
can see physically at the moment is with the advent of shopping is the tourist
village of batik. The purpose of this study was to analyze the social impact and
analyze the changes in the social structure that includes the changes that occur in
Kampung Pesindon and change the type of institution in Pesindon and analyze the
economic impact of post-enactment Pesindon as tourist village Pekalongan batik.
The reseach methode with qualitative approach. This study is used to
understand the events, incidents, actors in specific situations that are scientific and
qualitative natural.Penelitian always descriptive meaning in the form of
descriptive data analyzed phenomenon, not the form of numbers. Data were
collected in the form of written words that include notes, reports and photos.
The results show the social changes that occurred in the village of post-
enactment Pesindon Pesindon as tourist Kampung Batik Pekalongan City, among
others, can be seen from the guyub and rukunnya KampungPesindon citizens. We
will easily be able to find the location of a place or person that we are looking for.
Almost everyone who lives in the village knows each other. Another thing
through the tourist village of batik Pesindon fundamental changes in the economy,
especially in terms of increased revenue and business turnover, which in turn may
increase in the rate of labor absorption in can be either of the tourist village of
batik Pesindon and outside the tourist area of Kampung Batik Pesindon.
Suuggestions put forward: (1) .For Pesindon village of batik entrepreneurs
should provide forms of motif development training to employees so that it will
appear motif new innovations of every businessman batik. (2). For batik workers
should be willing to develop and create models of batik commercial value of its
own power as batik batik interest by entrepreneurs in the developing batik
creations.
vii
PRAKATA
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, segala
puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Keberhasilan penulis dalam penyelesaian tesis ini juga atas bantuan dari berbagai
pihak, dengan rendah hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada yang terhormat:
1. Rektor UNNES yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh
studi di Pascasarjana UNNES.
2. Direktur PPs. UNNES yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menempuh studi di Pascasarjana UNNES.
3. Ketua dan sekretaris program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Pascasarjana UNNES yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menempuh studi di Pascasarjana UNNES.
4. Dosen Pembimbing I Prof. Dr. Rusdarti, M.Si. yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk dan arahan sehingga terselesaikan penyusunan tesis ini.
5. Dosen Pembimbing II Dr. Eko Handoyo, M.Si. yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk dan arahan sehingga terselesaikan penyusunan tesis ini.
6. Dosen Penguji Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si. yang telah
memberikan petunjuk dan arahan sehingga terselesaikan penyusunan tesis ini.
viii
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pascasarjana
UNNES yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan tesis ini.
8. Kepala Desa Bendan Kergon Pekalongan yang telah memberikan ijin dan
bantuan untuk mengadakan penilitian.
9. Kepala paguyuban kampung batik Pesindon yang telah memberikan ijin dan
bantuan untuk mengadakan penilitian.
10. Seluruh Siswa showroom dan butik batik yang telah bersedia sebagai
responden penelitian.
11. Masyarakat kampung wisata batik Pesindon yang telah bersedia sebagai
responden penelitian.
12. Bapak, Ibu, Suami, Anak-anak dan Adik-adik yang banyak memberikan
dorongan, kasih sayang, dan doa dalam penyelesaian tesis ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan dan
kerjasama yang telah diberikan dalam penelitian ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai dengan kebaikan
yang telah mereka berikan selama ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Semarang, Januari 2016
Dian Kusumawati
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
PERNYATAAN .................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
SARI ...................................................................................................................... v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8
1.3 Cakupan Masalah ......................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................ 10
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA
BERPIKIR
2.1 Kajian Pustaka .............................................................................................. 12
2.2 Kerangka Teoretis ........................................................................................ 20
2.2.1 Teori Fungsional ....................................................................................... 20
2.2.2 Teori Perubahan ........................................................................................ 23
2.2.3 Perubahan Sosial Budaya .......................................................................... 27
2.2.4 Interaksi Sosial .......................................................................................... 33
2.2.5 Struktur Sosial ........................................................................................... 36
2.2.6 Kelangsungan dan Kebutuhan Hidup........................................................ 40
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 45
x
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................. 48
3.2 Fokus Penelitian ........................................................................................... 48
3.3 Data dan Sumber Penelitian ......................................................................... 49
3.3.1 Sumber Data Primer .................................................................................. 50
3.3.2 Sumber Data Skunder ............................................................................... 50
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 51
3.4.1 Metode Wawancara ................................................................................... 51
3.4.2 Metode Observasi...................................................................................... 53
3.4.3 Metode Dokumentasi ................................................................................ 54
3.5 Uji Keabsahan Data...................................................................................... 55
3.6 Teknik Analsis Data dan Interpretasi ........................................................... 56
BAB IV POTRET DAN PROFIL KAMPUNG PESINDON
4.1 Gambaran Umum Kota Pekalongan............................................................. 58
4.2 Potret Kampung Pesindon ............................................................................ 60
4.3 Kegiatan yang pernah dilakukan dalam rangka mengenalkan
produk Kampung wisata batik Pesindon ...................................................... 67
BAB V DAMPAK SOSIAL PENETAPAN PESINDON SEBAGAI
KAMPUNG WISATA BATIK DI KOTA PEKALONGAN
5.1 Hubungan Sosial Antara Pengusaha Batik dengan
Pekerja Batik ................................................................................................ 71
5.2 Hubungan Yang Terjadi Antara Pengusaha Batik Dengan
Masyarakat Kampung Wisata Batik Pesindon ............................................. 80
5.3 Perubahan Struktur Sosial ............................................................................ 92
xi
BAB VI DAMPAK EKONOMI PENETAPAN PESINDON SEBAGAI
KAMPUNG WISATA BATIK KOTA PEKALONGAN
6.1 Tingkat Pendapatan dan Omset Usaha ......................................................... 104
6.2 Keterserapan Tenaga Kerja ......................................................................... 107
6.3 Upah Tenaga Kerja Pembatik ..................................................................... 113
6.4 Terpenuhinya Kebutuhan Hidup .................................................................. 117
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan ...................................................................................................... 124
7.2 Saran ............................................................................................................. 125
Daftar Pustaka…. .................................................................................................. 126
Lampiran………. .................................................................................................. 129
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Hirarki Kebutuhan menurut Maslow .......................................................... 42
2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 47
4.1 Gambar Letak Pesindon ............................................................................. 60
4.2 Wawancara dengan Staf Kelurahan Bendan Kergon ................................. 61
4.3 Proses Pembuatan Batik Tulis .................................................................... 62
4.4 Gang masuk kampung wisata batik Pesindon ............................................ 63
4.5 Proses Pewarnaan dan Pelepasan Lilin ....................................................... 64
4.6 Peresmian Kampung Wisata Batik Pesindon Oleh
Walikota Pekalongan .................................................................................. 65
4.7 Ibu Ani Bambang Yudhoyono Membatik .................................................. 66
4.8 Kegiatan Pekalongan Batik Carnival .......................................................... 70
5.1 Wawancara dengan mbak putri di showroom batik Larisa ........................ 75
5.2 Wawancara dengan Bapak Ipang dan Bapak Bilal ..................................... 81
5.3 Wawancara dengan bapak Barozi ............................................................... 82
5.4 Wawancara dengan Ibu Hartini .................................................................. 83
5.5 Rumah Pengusaha Batik Setelah Selesainya Kegiatan
Pembagian Zakat ........................................................................................ 84
5.6 Lahan Parkir Salah Satu Butik Batik .......................................................... 86
5.7 Wawancara dengan Bapak Latif ................................................................. 91
5.8 Papan Navigasi Showroom Batik Berbentuk Canting ................................ 95
5.9 Organisasi Kampung Wisata Batik Pesindon ............................................. 102
6.1 Foto Turun Temurun Pengusaha Batik dari
Beberapa Generasi ...................................................................................... 105
6.2 Foto Salah Satu Pekerja Batik Cap ............................................................. 115
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ............................................ 129
2. Surat Izin Penelitian ........................................................................................ 130
3. Surat Keterangan Penelitian ............................................................................ 131
4. Instrumen Penelitian........................................................................................ 132
5. Hasil Pengisian Instrumen............................................................................... 136
6. Foto Kegiatan Penelitian ................................................................................. 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang subur dan beraneka ragam akan
kebudayaan. Hal ini dapat dibuktikan hampir di setiap tempat yang kita kunjungi
pasti memiliki kebiasaan dan adat tersendiri. Begitu juga dengan penggunaan
bahasa yang dimiliki di setiap daerah yang begitu beraneka ragam berdasar ciri
khusus dari daerah tersebut atau ciri khas dari daerah tersebut. Masyarakat
Indonesia khususnya Jawa, memiliki ragam seni, kerajinan dan bahasa yang
sangat menarik. Salah satu pelestarian yang saat ini mampu membuka jendela
dunia dibidang industri sebagai contoh adalah industri batik.
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti
menulis dan "nitik". Batik adalah seni melukis dilakukan di atas kain dengan
menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias
diatas kain tersebut (http://ekhograft.blogspot.com/2013/07/pengertian-
batik.html).
Batik adalah lukisan atau gambar pada kain mori yang dibuat dengan
menggunakan alat bernama canthing. Kegiatan menggambar atau menulis pada
mori dengan canthing disebut membatik. Hasil dari membatik adalah batik atau
batikan yang berupa macam-macam motif dan mempunyai sifat-sifat khusus yang
dimiliki oleh batik itu sendiri.
1
2
Ada dua pendapat tentang asal batik, pendapat pertama mengatakan bahwa
batik datang bersama dengan pengaruh agama Hindu dari India. Pendapat kedua
mengatakan bahwa batik adalah asli Indonesia. Alasan ini didasarkan pada
pendapat bahwa teknik dasar batik, yaitu menutup bagian bagian kain yang tidak
akan diberi warna, tidak hanya dikenal di daerah-daerah yang langsung terkena
kebudayan Hindu saja (Jawa dan Madura) tetapi juga dikenal di Toraja, Flores,
Halmahera, bahkan Irian.
Batik merupakan salah satu potensi dunia industri yang berada di Jawa
Tengah, sebagaimana yang kita kenal dengan sebutan kota batik yang saat ini
masih populer yaitu Kota Pekalongan. Kota Pekalongan memberikan peluang
usaha bagi masyarakat yang berdomisili di daerah Pekalongan dan kemajuan di
daerah Jawa Tengah melalui industri batik.
Kota Pekalongan dikenal dengan julukan kota batik, saat ini memiliki
branding baru yaitu The World City Of Batik. Branding atau pencitraan kota ini
menunjukkan bahwa batik merupakan produk unggulan dan kebanggan Kota
Pekalongan yang pada dasarnya adalah salah satu warisan budaya dunia. Melihat
pertumbuhan dan perkembangan batik yang semakin menjanjikan pemerintah
Kota Pekalongan memberikan perhatian ekstra pada daerah-daerah yang
berpotensi. Salah satu upaya yang dapat kita lihat secara fisik saat ini adalah
dengan munculnya wisata belanja yaitu kampung wisata batik. Kampung wisata
batik ini dimaksudkan sebagai salah satu alternatif promosi batik dan alternatif
rekreasi di Kota Pekalongan.
3
Batik Pekalongan sudah lama dikenal oleh masyarakat bahkan sudah
sampai pada ranah internasional. Kota Pekalongan sendiri, sejak tahun 2005 sudah
mencatatkan namanya di museum record dunia (Guinness Book Of Record)
dengan produksi batik terpanjangnya, dimana 1000 pembatik Pekalongan secara
bersama-sama membuat batik sepanjang 1200 meter dalam waktu sehari dalam
rangkaian festival batik yang saat itu mengambil tema “Dari Pekalongan
Membatik “Dunia” (http://www.askarlo.org/berita/238--branding-Kota-
Pekalongan-worlds-city-of-batik-.html).
Pada tanggal 31 Maret 2011 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 105
Kota Pekalongan terselenggara beberapa kegiatan di Kota Pekalongan, tepatnya di
kampung batik Pesindon Pekalongan dengan dilakukannya launching telecenter
kampung batik Pesindon.
Pesindon merupakan sebuah perdukuhan yang wilayahnya berada di
Kelurahan Kergon Kota Pekalongan. Melalui kerjasama antara masyarakat yang
tergabung dalam Paguyuban Pecinta Batik Pesindon dan Pemkot Pekalongan
lahirlah kampung wisata batik Pesindon yang tidak hanya menyediakan beragam
jenis batik saja akan tetapi juga memotret langsung ke jantung produksi
pembuatan batik. Pengunjung juga bisa menyaksikan bagaimana batik dicipta dan
di kreasikan.
Apabila kita memasuki kampung batik Pesindon, para pembatik sudah
akan menyambut kedatangan kita dengan gapura selamat datang dan denah
lokasi sebagai simbol penyambutan dan kesiapan warga Pesindon untuk
memberikan yang terbaik, disamping itu kita juga akan melihat lukisan-lukisan
4
batik dengan motif batik yang beraneka ragam pada setiap dinding rumah dan
berada hampir di sepanjang jalan Kampung Pesindon. Saat ini ada empat unit
gapura dan lima mulut gang untuk menuju ke Kampung Pesindon. Selain itu, di
setiap gang yang mengarah ke salah satu pengrajin batik juga diberikan tanda
petunjuk arah nama-nama dari pengrajin batik di Kampung Pesindon ini (Hasil
Survey pada tanggal 17-24 Januari 2015).
Observasi yang telah dilakukan di Kampung Pesindon ternyata
mendapatkan hasil bahwa saat ini terdapat 33 showroom dan produsen batik yang
selalu siap untuk memanjakan para pengunjung. Setiap showroom juga dilengkapi
dengan tempat istirahat dan singgah bagi para tamu yang menjamin kenyamanan
dibandingkan belanja di toko pada umumnya. Pengunjung juga bisa langsung
menuju ke rumah-rumah produksi batik bahkan langsung ke dapur produksi.
Di kampung batik juga dilengkapi tempat ibadah, area parkir, dan becak
batik sebagai sarana transportasi bagi pengunjung yang ingin jalan-jalan
menikmati suasana Kampung Pesindon, serta kantor sekretariat, telecenter atau
sarana internet yang tidak hanya difungsikan sebagai pusat promosi dan
komunikasi warga namun juga media untuk memudahkan transaksi hingga ke
manca negara.
Di era teknologi informasi saat ini, internet menjadi salah satu kebutuhan
yang mutlak sebagai wahana bersosialisasi dalam mengenalkan produk atau
industri yang dimilki saat ini. Bagi para pengrajin batik yang berada di kampung
batik Pesindon Kota Pekalongan. Ditetapkannya Pesindon sebagai kampung
wisata batik di Pekalongan serta dibukanya telecenter di kampung wisata batik
5
Pesindon ternyata berimbas pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa
Pesindon Kota Pekalongan.
Perubahan sosial merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat, perubahan sosial merupakan gejala umum
yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat, gejala itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Penetapan Pesindon sebagai kampung batik juga secara langsung berdampak pada
perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian,
ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut
tidak memengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan
kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial, namun demikian dalam
prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan-perubahan tersebut sangat sulit
untuk dipisahkan (Soekanto, 1990: 309).
Dalam dunia modern orang berupaya melakukan mobilitas sosial, karena
yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan
memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang paling cocok. Bila
mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda, mereka tetap
dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang
lebih tinggi. Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur
sosial (social structure), yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial.
6
Penetapan Kampung Pesindon Kota Pekalongan sebagai kampung wisata
batik berimplikasi bukan pada kondisi sosial saja akan tetapi secara tidak langsung
juga memengaruhi roda perekonomian yang ada. Harapannya melalui adanya
penetapan kampung wisata batik Pesindon akan menimbulkan perkembangan
sosial dan ekonomi yang pesat, yang pada akhirnya nanti diharapkan akan terjadi
serapan tenaga kerja yang baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mobilitas tenaga kerja yang tinggi secara riil seharusnya akan mengurangi
angka pengangguran yang ada saat ini, disamping itu melalui terbukanya lapangan
kerja diharapkan akan meningkatkan angka kesejahteraan. Pada saat ini peluang
dalam mengembangkan industri batik ini menjadi hal yang sangat efisien dalam
menjalankan roda perekonomian yang ada khususnya di bidang industri.
Pertanyaan yang muncul dengan adanya penetapan kampung wisata batik
Pesindon ini adalah apakah masyarakat Kampung Pesindon benar-benar
merasakan dampak sosial dan ekonomi dengan adanya penetapan kampung wisata
batik Pesindon ini. Berdasar hasil obeservasi dan wawancara dengan salah satu
sumber (warga masyarakat) menyatakan bahwa masyarakat merasakan dampak
sosial dan ekonomi yang terjadi, akan tetapi hal itu bersifat tidak tetap. Sebagai
contoh warga masyarakat hanya mendapat keuntungan lebih ketika ada event-
event besar seperti halnya pameran atau exspo saja, sedangkan dalam
kesehariannya masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi seperti sedia kala
sebelum adanya kampung wisata batik Pesindon. Ketika ada event-event besar,
selain berdampak pada para pengusaha batik ternyata dampaknya juga dirasakan
oleh warga Kampung Pesindon pada umumnya. Seperti halnya ketika ada
7
kunjungan dari Ibu Ani Bambang Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono beserta
rombongan mengunjungi Desa Pesindon. Masyarakat Pesindon sangat antusias
menyambut kehadiran Ibu Ani Yudhoyono beserta rombongan. Dengan
mengendarai becak bermotif batik, Ibu Ani dan Ibu Herawati berkeliling desa
Pesindon sebelum akhirnya berhenti di salah satu gerai dan meninjau industri
batik rumahan tersebut. Rombongan Ibu Ani yang terdiri dari istri menteri yang
tergabung dalam SIKIB, Ria Pembangunan, para istri Duta Besar negara-negara
sahabat, pengusaha, dan pecinta batik, semuanya berbelanja batik di Pesindon.
Hal tersebut membawa dampak sosial maupun dampak ekonomi baik bagi para
pengusaha batik maupun warga Kampung Pesindon pada umumnya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tanggal 7 Januari 2015
diketahui bahwa para pekerja atau pembatik kebanyakan bukan berasal dari warga
Kampung Pesindon melainkan berasal dari luar Kampung Pesindon. Masyarakat
Kampung Pesindon cenderung lebih memilih pekerjaan sebagai penjual ayam
potong ataupun membuka warung makan, toko sembako atau pekerjaan lainnya.
Seperti pada masyarakat di Kota Pekalongan lainnya, masyarakat Pesindon juga
mengadakan kegiatan keagamaan rutin baik kegiatan jama’ah tahlil untuk bapak-
bapak, jama’ah tahlil ibu-ibu maupun untuk remaja dan anak-anak. Hasil
wawancara dengan salah satu warga Kampung Pesindon menyatakan hubungan
interaksi sosial yang terjalin antara para pengusaha batik dengan masyarakat
Pesindon pada dasarnya terjalin baik, akan tetapi untuk berinteraksi bertatap muka
secara langsung dengan para pengusaha batik sangatlah jarang sekali dapat
8
dilakukan terlebih setelah ditetapkannya Pesindon sebagai kampung wisata batik
di Pekalongan.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengangkat judul dampak
sosial dan ekonomi penetapan Kampung Pesindon sebagai kampung wisata batik
di Kota Pekalongan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas menunjukkan adanya
permasalahan yang teridentifikasi dalam dampak sosial dan ekonomi yang terjadi
pada penetapan Kampung Pesindon Kota Pekalongan sebagai kampung wisata
batik. Permasalahan yang cukup jelas mengenai dampak sosial dan dampak
ekonomi penetapan Pesindon sebagai kampung wisata batik Kota Pekalongan
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Hubungan sosial yang terjadi antara pekerja batik dengan pengusaha
2. Hubungan sosial pengusaha batik dengan warga lingkungan Kampung
Pesindon
3. Perubahan struktur sosial meliputi perubahan yang terjadi pada Kampung
Pesindon sebelum dan sesudah ditetapkannya Pesindon sebagai kampung
wisata batik Kota Pekalongan serta perubahan jenis lembaga yang ada di
Pesindon baik sebelum maupun sesudah ditetapkannya Pesindon sebagai
kampung wisata batik Kota Pekalongan.
4. Tingkat pendapatan serta omset usaha
5. Keterserapan tenaga kerja
9
6. Upah tenaga kerja pembatik
7. Terpenuhinya kebutuhan hidup
1.3 Cakupan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat diasumsikan cakupan
masalah yang peneliti dapatkan pada dampak sosial dan ekonomi keberadaan
kampung wisata batik Kampung Pesindon Kota Pekalongan serta struktur sosial
Kampung Pesindon pasca ditetapkannya sebagai kampung wisata batik Kota
Pekalongan.
Deskripsi dampak negatif maupun positif akan diidentifikasi sesuai
temuan empiris di lapangan yang meliputi dampak sosial yaitu hubungan yang
terjadi antara pekerja batik dengan pengusaha, pengusaha batik dengan warga
lingkungan Kampung Pesindon, perubahan struktur sosial meliputi perubahan
yang terjadi pada Kampung Pesindon sebelum dan sesudah ditetapkannya
Pesindon sebagai kampung wisata batik Kota Pekalongan serta perubahan jenis
lembaga yang ada di Pesindon baik sebelum maupun sesudah ditetapkannya
Pesindon sebagai kampung wisata batik Kota Pekalongan, sedangkan dampak
ekonomi meliputi tingkat pendapatan serta omset usaha, tingkat serapan tenaga
kerja, upah tenaga kerja pembatik, serta terpenuhinya kebutuhan hidup.
10
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah dampak sosial pasca ditetapkannya Kampung Pesindon sebagai
kampung wisata batik Kota Pekalongan?
2. Bagaimanakah perubahan struktur sosial yang meliputi perubahan yang terjadi
pada Kampung Pesindon serta perubahan jenis lembaga yang ada di Pesindon
baik sebelum maupun sesudah ditetapkannya Pesindon sebagai kampung
wisata batik Kota Pekalongan?
3. Bagaimanakah dampak ekonomi pasca ditetapkannya Kampung Pesindon
sebagai kampung wisata batik Kota Pekalongan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis dampak sosial pasca ditetapkannya Kampung Pesindon sebagai
kampung wisata batik Kota Pekalongan.
2. Menganalisis perubahan struktur sosial yang meliputi perubahan yang terjadi
pada Kampung Pesindon serta perubahan jenis lembaga yang ada di Pesindon
baik sebelum maupun sesudah ditetapkannya Pesindon sebagai kampung
wisata batik Kota Pekalongan.
3. Menganalisis dampak ekonomi pasca ditetapkannya Kampung Pesindon
sebagai kampung wisata batik Kota Pekalongan.
11
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk menambah wawasan dan
khasanah keilmuan khususnya pada bidang studi ilmu pengetahuan sosial di
Pascasarjana dan untuk memberi masukan pada dunia ilmu pengetahuan terkait
bidang ilmu sosial dan pendidikan khususnya menyanggah, mendukung dan
mengkritik teori perubahan sosial Horton.
2. Manfaat Praktis diantaranya:
a. Bagi pengusaha batik dapat memberikan suatu gambaran yang lebih nyata
mengenai dampak sosial dan ekonomi penetapan kampung wisata batik
Pesindon Kota Pekalongan terhadap masyarakat Desa Pesindon Kota
Pekalongan.
b. Bagi pengelola telecenter, penelitian ini dapat memberikan nilai tambah
akademik sebagai bahan pengembangan wawasan dan khasanah pengetahuan
khususnya di bidang industri batik.
c. Bagi pemerintah Kota Pekalongan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah
satu dasar dan acuan pertimbangan dalam mengambil kebijakan dalam usaha
meningkatkan industri batik.
d. Bagi lembaga sekolah, Penelitian ini memberikan masukan kepada sekolah
dalam pembuatan kurikulum pendidikan ilmu pengetahuan sosial yang mana
dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan model entrepeneur
atau kewirausahaan yang nantinya tertanam pada diri siswa.