UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial...

30
UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial Dalam Membangun Kohesivitas Internal ( Studi Mengenai Penerapan Computer Mediated Communication (CMC ) Pada Penggunaan Twitter Dalam Komunitas Nebengers ) MAKALAH NON SEMINAR Diah Pratiwi 1106082855 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat DEPOK DESEMBER 2014 Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Transcript of UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial...

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

UNIVERSITAS INDONESIA

Penggunaan Media Sosial Dalam Membangun Kohesivitas Internal ( Studi Mengenai Penerapan Computer Mediated Communication (CMC )

Pada Penggunaan Twitter Dalam Komunitas Nebengers )

MAKALAH NON SEMINAR

Diah Pratiwi

1106082855

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Hubungan Masyarakat

DEPOK

DESEMBER 2014

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

UNIVERSITAS INDONESIA

Penggunaan Media Sosial Dalam Membangun Kohesivitas Internal ( Studi Mengenai Penerapan Computer Mediated Communication (CMC )

Pada Penggunaan Twitter Dalam Komunitas Nebengers )

MAKALAH NON SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Diah Pratiwi

1106082855

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Hubungan Masyarakat

DEPOK

DESEMBER 2014

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

vii

ABSTRAK

Nama : Diah Pratiwi

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul : Penggunaan Media Sosial Dalam Membangun Kohesivitas Internal

( Studi Mengenai Penerapan Computer Mediated Communication (CMC )

Pada Penggunaan Twitter Dalam Komunitas Nebengers )

Perkembangan teknologi internet beriringan dengan perkembangan komunitas-komunitas

diseluruh dunia, terutama komunitas virtual. Komunitas-komunitas virtual tersebut pun

menggunakan internet untuk membangun dan menjaga kohesivitas internal mereka. internet

memberikan mereka berbagai pilihan dan kemudahan untuk tetap menjalankan kegiatan

komunitas. Nebengers, merupakan salah satu komunitas virtual yang memanfaatkan

penggunaan internet sebagai media informasi mereka. Nebengers memanfaatkan Twitter

untuk menjadi jembatan antara komunitas dengan seluruh anggotanya. Dengan demikian,

terdapat hubungan timbal balik antara komunitas dengan anggotanya dalam menciptakan dan

menjaga kohesivitas internal komunitas.

Kata kunci : media sosial, kohesivitas, hubungan internal

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

viii

ABSTRACT

Name : Diah Pratiwi

Study Program : Communication Science

Title :

The Use of Social media in Internal Cohesivity Development ( The Study of Computer Mediated Communication (CMC ) Theory

Aplication on The Use of Twitter in Nebengers Comunity)

Social Sciences are increasingly interested in understanding the characteristics of Computer

Mediated Communication and its effects on people, groups and organisations. The first effect

of this influence is the revolution in the metaphors used to describe communication through

social media. The paper considers the implications of these in communication studies.

Nowadays, Virtual community are evolving rapidly. The use of Social media become one of

community favorite tools to improve their internal cohesivity. Nebengers, is one of the

community that has been using social media, such as Twitter to build their cohesivity and to

spread the information between it members.

Keywords : social media, cohesivity, internal relations

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .........……………...... v

FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS.......................... vi

ABSTRAK .……………………………………………….………….........……….... vii

ABSTRACT................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ………………………………………………..……………….........…. ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................................... x

1. PENDAHULUAN ……………………………………….... …............................ 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………….......…........................... 1

1.2 Perumusan Masalah ………………………………………….................………. 4

1.3 Tujuan dan Kegunaan ..............………………………...………….........………. 4

2. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………....…..........….. 5

2.1 Komunitas Virtual ……………........……………………………............……… 5

2.2 Media Jejaring Sosial………………........………………...........................……. 6

2.3 Kohesivitas..…….....................................................................................………. 7

2.4. Teori Computer Mediated Communication (CMC) ………............………...…. 8

2.4.1 Komunikasi ………………….....................................................................….. 9

2.4.1.1 Dinamis.............................................................................................. 9

2.4.1.2 Transaksional..................................................................................... 10

2.4.1.3 Multifungsional.................................................................................. 10

2.4.1.4 Multimodal......................................................................................... 10

2.4.2 Mediasi…....................................................................…………........………. 11

2.4.3 Komputer.......................................................................................................... 11

3.ANALISIS............................................................................................................. 12

4. KESIMPULAN ................................................................................................... 16

DAFTAR REFERENSI .......................................................................................... 18

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Aktivitas linimasa Twitter @Nebengers ....................................... 3

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunitas virtual atau yang sering disebut sebagai online

community merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi di benak

masyarakat digital. Disatukan oleh berbagai karakteristik seperti minat,

lokasi geografis, hingga artis favorit (untuk kelompok yang berorientasi

sosial-afektif), atau tujuan (untuk kelompok berorientasi produktivitas

yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu),

komunitas-komunitas ini secara rutin berinteraksi secara online (dan

mungkin offline) dan tumbuh karena difasilitasi oleh perkembangan

internet (Koh dan Kim (2004), Lechner dan Hummel (2002), Pavitt

(1998)), di mana pembagian informasi tidak lagi satu arah, melainkan

multipoin. Ini mempermudah munculnya jaringan-jaringan komunikasi

yang akhirnya menjadi bibit terbentuknya sebuah komunitas virtual.

Seiring dengan hal tersebut, terjadi pula perubahan di cara pikir

masyarakat, terutama generasi muda, dalam menyematkan trust atau

kepercayaan atas validitas dan reliabilitas sebuah informasi, terutama

yang dibagikan melalui media sosial (Castillo et al., 2011). Walaupun

lingkungan virtual disadari sangat rentan terhadap misinformasi dan bias,

ternyata masyarakat masih menganggap bahwa tingkat kredibilitas

informasi online sama tingginya dengan informasi yang dilansir oleh

televisi, radio, dan majalah (Flanagin dan Metzger, 2000). Hal ini juga

dapat dijelaskan melalui hasil survei Edelman (2013) yang menyimpulkan

bahwa masyarakat lebih menaruh kepercayaan yang tinggi terhadap

people like me atau orang-orang yang memiliki kesamaan dengannya.

Pertukaran informasi yang dipersepsikan kredibel antar anggota

komunitas online yang memiliki paham yang sama menyebabkan

komunitas online menjadi sumber informasi yang semakin diandalkan

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

2 Universitas Indonesia

(Gellner, 2000) dan akhirnya memperkuat eksistensi komunitas sebagai

pemenuh kebutuhan tertentu, dan dalam hal ini kebutuhan atas

transportasi.

Nebengers merupakan sebuah komunitas online berbasis media

sosial Twitter yang berdiri pada tahun 2011 yang menawarkan solusi

alternatif atas kepadatan lalu lintas terutama di Jakarta melalui kegiatan

ridesharing atau saling menumpang kendaraan (nebeng). Dibentuk

sebagai sebuah platform untuk berbagi informasi tentang perjalanan (A. A.

Swasti, Sabtu, 29 Maret 2014, komunikasi pribadi), Nebengers ternyata

tumbuh menjadi sebuah komunitas yang sinergis berbasis pertukaran

informasi antar anggota. Dalam waktu dua tahun, komunitas ini tumbuh

dari jumlah anggota sebanyak tiga orang menjadi 2.865 jumlah anggota

terdaftar yang terbagi dalam 12 distrik, 22.434 jumlah followers di Twitter

dan 22.488 jumlah page view website (Nebengers, 2013) dan bahkan

sekarang sudah meluas ke berbagai provinsi di Indonesia seperti DI

Yogyakarta dan Bali. Perkembangan komunitas juga merambah ke dunia

digital lain dengan dibuatnya aplikasi Nebengers 2.0 untuk ponsel pintar

berbasis Android. Mencari atau menawarkan tumpangan dalam

Nebengers dilakukan melalui pertukaran informasi di Twitter melalui

akun utama yang dimilkii oleh komunitas yaitu @nebengers dengan

menggunakan tagar (hashtag) #BeriTebengan, #CariTebengan, atau

#ShareTaksi. Hingga Juni 2013, informasi yang dipertukarkan dapat

mencapai 3.009 mentions untuk #BeriTebengan dan 6.627 mentions untuk

#CariTebengan (Nebengers, 2013). Selain tiga tagar sebelumnya, ada pula

#CeritaNebeng yang berisi laporan-laporan penebeng dan pemberi

tebengan sebagai bentuk konfirmasi keamanan dan partisipasi untuk

berbagi pengalaman baik dengan sesama anggota maupun dengan orang

di luar komunitas.

Komunikasi yang terjadi di linimasa Twitter membuat partisipan

Nebengers perlahan tumbuh menjadi komunitas yang kohesif dan solid.

Pertukaran informasi dan interaksi baik yang terjadi secara online maupun

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

3 Universitas Indonesia

offline membuat anggota saling mengenal satu sama lain (Rothaermel dan

Sugiyama, 2001) dan menjadi semakin nyaman untuk bepergian bersama,

sehingga membentuk jaringan orang-orang yang saling terhubung dan

membantu satu sama lain seperti yang diharapkan pendiri Nebengers,

Andreas Aditya (Sabtu, 29 Maret 2014, komunikasi pribadi).

Gambar 1.1 : Aktivitas linimasa Twitter @Nebengers yang menampilkan

tiga tagar yang paling sering digunakan komunitas Nebengers, yakni

#BeriTebengan, #CariTebengan, dan #CeritaNebeng

Persahabatan yang terjalin melalui Nebengers, komunitas yang

berbasis online, banyak yang berkembang hingga ke ranah offline, bahkan

hingga ke jenjang pertunangan dan pernikahan (Nebengers, 2013). Orang-

orang yang tadinya tidak saling mengenal, bahkan merasa khawatir untuk

membuka diri atau melakukan self disclosure, dapat menjalin hubungan

yang erat melalui komunitas tersebut.

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

4 Universitas Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

Sejak perkembangan pesat teknologi komunikasi, khususnya

teknologi mobile internet, masyarakat mengandalkan internet sebagai

sumber informasi yang sifatnya real time dan dapat diandalkan. Selain itu,

internet juga memfasilitasi interaksi sosial yang memperbesar

kemungkinan terbentuknya kelompok atau komunitas kohesif yang terdiri

dari orang-orang yang memiliki minat, pandangan, atau tujuan yang sama.

Dalam studi ini, komunitas yang akan diangkat adalah Nebengers.

Hal ini dikarenakan karakter komunitas yang berbeda dengan sistem

dynamic ridesharing yang sudah muncul sebelumnya. Nebengers

merupakan sebuah komunitas yang bentuknya nyata, yang sebagian besar

kegiatannya dilakukan dalam tataran dunia maya (online).

Komunitas Nebengers merupakan komunitas virtual yang aktif

melaksanakan kegiatan melalui internet, baik untuk kegiatan utama

mereka, tebeng menebeng, maupun untuk melakukan gathering antar

anggota komunitas. Sebagian anggota Nebengers tergabung dalam akun

Twitter @nebengers, akun tersebut dimanfaatkan anggota untuk

memberikan informasi komunitas ataupun hanya sekedar untuk bercanda

gurau. Komunitas Nebengers juga memanfaatkan Twitter untuk berbalas

mention dengan teman-teman satu komunitasnya. Kegiatan berbalas

mention dan bercanda gurau tersebut menjadi salah satu cara anggota

untuk mendekati anggota lain dan memperat hubungan internal komunitas

serta mampu meningkatkan self belonging tiap anggotanya.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Studi ini bertujuan untuk melihat efek dari penggunaan media

internal dalam komunitas secara online dalam mendukung

keberlangsungan dan menjaga kohesivitas antar anggota dalam komunitas.

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

5 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunitas Virtual

Komunitas virtual didefinisikan oleh Fernback dan

Thompson (1995) sebagai seperangkat hubungan sosial yang

dibentuk di cyberspace melalui kontak berulang dalam batasan-

batasan (boundaries) yang spesifik. Balasubramanian dan Mahajan

mengemukakan definisi lain pada tahun 2001, di mana komunitas

virtual adalah entitas apapun yang memenuhi lima jenis

karakteristik, yakni perkumpulan orang, anggota rasional, interaksi

di cyberspace tanpa kesamaan lokasi fisik, keterlibatan dalam

proses pertukaran sosial (social exchange), dan adanya tujuan,

properti/identitas, atau kepentingan maupun minat yang sama

antara anggota.

Dalam Koh dan Kim (2004) dinyatakan bahwa peneliti

ilmu sosial secara umum sepakat bahwa komunitas virtual adalah

kelompok yang tempat interaksi primernya adalah di cyberspace.

Hal ini disebabkan ikut sertanya anggota dari beberapa komunitas

virtual dalam komunikasi offline di samping online (Weinreich,

1997). Pape et al. dalam risetnya (2003) menyatakan bahwa

beberapa komunitas virtual juga bertumpu pada komunikasi offline

di samping online dan menyebut jenis komunitas tersebut sebagai

komunitas hibrida (hybrid community).

Hasil penelitian dari Nancy Baym (1998) menjelaskan

bahwa terdapat beberapa faktor yang mengarahkan orang untuk

merasakan keterikatan pada sebuah perkumpulan online. Terdapat

lima model faktor yang mampu menjelaskan keterikatan komunitas

yang kadang ditemukan dalam dunia online ;

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

6 Universitas Indonesia

1) Faktor eksternal,

2) Struktur temporal,

3) Infrastruktur dari sistem komputer,

4) Tujuan dari penggunaan teori CMC, dan

5) Karakteristik dari kelompok dan para anggotanya.

2.2 Media Jejaring Sosial

Situs jejaring sosial didefinisikan sebagai pelayanan

berbasis website yang mengizinkan individu untuk membangun

profil publik atau semi-publik dalam sebuah sistem terbatas,

menyambungkan daftar berbagai pengguna yang memiliki koneksi

yang sama.

Sifat dan nomenklatur koneksi ini dapat bervariasi dari situs

ke situs. Sementara kita menggunakan istilah "situs jejaring sosial"

untuk menggambarkan fenomena ini, istilah "situs jaringan sosial"

juga muncul dalam wacana publik. Pilihan untuk tidak

menggunakan istilah "jaringan" dikarenakan dua alasan yaitu

penekanan dan ruang lingkup.

Situs jaringan sosial menjadi suatu hal yang unik karena

mereka memungkinkan pengguna untuk mengartikulasikan dan

membuat sebuah jaringan sosial. Hal ini dapat mengakibatkan

hubungan antara individu-individu yang tidak akan nyata dapat

dibuat, tapi itu sering tanpa tujuan, dan pertemuan ini sering

disebut "hubungan laten" (Haythornthwaite, 2005).

Pada banyak media sosial yang sudah besar, Pemilik akun

tidak harus mencari untuk bertemu orang baru. Sebaliknya, mereka

berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah menjadi bagian

dari jaringan sosial mereka yang besar.

Salah satu media sosial yang sudah besar adalah Twitter.

Twitter termasuk dalam kategori microbloging. Microblogging

adalah sebuah alat yang mengkombinasikan elemen dari blog

dengan instant messaging dan social networking. Para pengguna

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

7 Universitas Indonesia

Twitter dapat mengirimkan pesan sampai 140 karakter. Sebesar

90% interaksi yang dilakukan didalam Twitter tidak dilakukan

melalui website Twitter melainkan melalui pesan teks handphone,

instant messaging, atau aplikasi pada desktop seperti Twitterific1.

Saat ini pengguna Twitter di dunia mencapai 284 juta pengguna

aktif di seluruh dunia2. Pada kuartal 2014, Indonesia menduduki

peringkat ketiga sebanyak 6,5 persen disusul Inggris yang

menempati peringkat ke-empat3.

2.3 Kohesivitas

Kohesivitas, menurut Browley dan Carron (1992) adalah

sebuah proses dinamis yang tergambar pada kecenderungan sebuah

kelompok untuk bersatu dan tetap bersatu dalam usahanya untuk

mencapai tujuan instrumental dan/atau untuk memuaskan

kebutuhan afektif anggota. Kelompok yang kohesif ditandai

dengan adanya saling ketergantungan antar anggota yang terlihat

jelas, stabilitas anggota, perasaan tanggung jawab bersama

(khususnya akan hasil kerja dan usaha lain yang dilakukan

kelompok), ketahanan terhadap gangguan luar, dan berkurangnya

tingkat bolos atau abstain (Oswalt, n.d.).

Dalam Pavitt (1998), dinyatakan bahwa ada dua aspek

dalam kohesivitas kelompok, yakni maintenance-based

cohesiveness yang dipengaruhi oleh rasa suka (liking), identifikasi

diri dengan kelompok, dan kebutuhan psikologis, serta task-based

cohesiveness yang juga memiliki tiga faktor, yaitu tujuan

kelompok, tujuan pribadi, dan ketertarikan terhadap kegiatan

kelompok.

Riset yang dilakukan Gellner (2000) memperoleh hasil

bahwa kohesi atau kebersamaan sosial merupakan representasi dari

1 D.Construct 07. Retrieved by :

http://dconstruct07.backnetwork.com/feeds/default.aspx?listtype=full&contributor=philwhitehouse 2 Twitter.Company profile. Retrieved from : https://about.Twitter.com/company 3 Arifin,BH.(2014). Pengguna Twitter Indonesia Terbanyak Ketiga Dunia. Retrieved by

:http://www.enciety.co/pengguna-Twitter-indonesia-terbanyak-ketiga-dunia/

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

8 Universitas Indonesia

adanya rasa percaya (trust) yang efektif, dan bahwa rasa percaya

merupakan salah satu sumber dari kohesivitas. Ini berarti anggota

dalam kelompok yang memiliki kohesivitas tinggi saling

mempercayai satu sama lain (Kuo et al, 2012). Ketika anggota

sebuah kelompok tidak kohesif, yang pada batasan ini dapat

diartikan sebagai mempunyai tingkat saling percaya yang tinggi,

anggota tidak akan memiliki keinginan yang kuat untuk

berinteraksi, berkomunikasi, dan saling bertukar informasi karena

adanya transfer keresahan (insecurity) yang dirasakan anggota pada

komunitas secara keseluruhan (McMillan dan Chavis (1986). Hal

ini didukung dengan penelitian Yoo dan Alavi (2001) yang

menyatakan bahwa kohesivitas memiliki hubungan positif yang

kuat dengan sense of social existence dan tingkat partisipasi dalam

pekerjaan kelompok.

Terkait dengan komunitas virtual, kohesivitas dapat

dibangun melalui aktivitas online dan offline. Sebagaimana

hubungan dalam dunia nyata dapat diperkuat dengan interaksi

online, hubungan yang berawal dalam ranah online juga dapat

diperkuat oleh komunikasi offline (Andrews et al. (2002), Hummel

& Lechner (2002), Wellman & Gulia (1999)).

2.4 Teori Computer Mediated Communication (CMC)

Ilmu sosial meningkatkan ketertarikan dalam memahami

karkateristik dari teori CMC dan efek yang dihasilkan kepada

individu - individu, kelompok, dan organisasi (Riva & Galimberti,

1997). Computer Mediated Communication (CMC) merupakan

komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih melalui

komputer sebagai mediumnya. ( McQuail, 2005)

CMC awalnya, pada tahun 1960, terkait dengan

communication dalam pertahanan dan akademik domain untuk

tujuan penelitian militer (Hiltz dan Turoff, 1978). Seiring waktu,

teknologi kemajuan diaktifkan lebih besar dan lebih luas digunakan

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

9 Universitas Indonesia

CMC untuk tujuan komersial, dan mendorong eksponensial

penyebaran dan pengembangan jaringan komersial pada global

Skenario Internet. Surat elektronik (email) diorganisasi sebagai

aplikasi yang paling populer dari CMC di mana ia lebih banyak

digunakan daripada layanan lainnya Net (Anderson, 1987;

Blackwell, 1987;Weisband, 1987).

CMC dapat didefinisikan secara luas sebagai "komunikasi

manusia melalui komputer" (Higgins, 1991). Ini melibatkan

interaksi antara manusia dengan menggunakan komputer untuk

menghubungkan satu sama lain dan umumnya mengacu pada

"setiap pola komunikasi dimediasi melalui komputer "(Metz, 1994:

32). Saat ini, teknologi untuk CMC telah maju ke menggabungkan

atau masukan oral dan visual ke teks.

Dalam teori CMC terdapat tiga konsep inti yang menjadi

dasar pembangunannya, yaitu ;

2.4.1 Komunikasi

Definisi komunikasi menurut West dan Turner :

Communication is a social process in which individuals employ

symbols to establish and interpret meaning in their environment.

(West and Turner 2007;5)

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin

hidup tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa sifat khas

dari suatu komunikasi antara lain4;

2.4.1.1 Dinamis

Salah satu ide yang terpikirkan pertama kali dalam

konsep komunikasi adalah keberadaan pengirim, pesan, dan

penerima. Namun, Komunikasi dapat juga dipahami

4 Thurlow, Crispin.,Laura, L., and Alice, T. (2004). Computer Mediated Communication :

Social Interaction and The Internet. Thousand Oaks,CA : SAGE Publications. Pg:17-18

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

10 Universitas Indonesia

sebagai proses yang lebih dinamis. Karena maksud dari

sebuah pesan tidak hanya ada didalam penggunaan katanya

tetapi juga bergantung pada konteks yang digunakan.

2.4.1.2 Transaksional

Meskipun sebagian besar orang masih berpikir

bahwa komunikasi merupakan pertukaran informasi antara

pengirim pesan dan penerima, tetapi sesungguhnya adalah

komunikasi merupakan proses negosiasi diantara orang-

orang tersebut. Seorang individu memiliki dua peran

sekaligus, pengirim dan penerima pesan, dalam sebuah

percakapan.

2.4.1.3 Multifungsional

Secara sadar ataupun tidak, komunikasi melayani

berbagai fungsi dan biasanya melayani lebih dari satu

fungsi dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh

adalah komunikasi dapat digunakan untuk mencari

informasi atau memberi informasi kepada orang lain. Demi

kepentingan analisa terkadang dibedakan antara

interaksional (fokus pada hubungan) dan informasional

(fokus pada konten) yang menjadi domain komunikasi,

biasanya sangat tidak mungkin untuk memisahkan dua hal

tersebut.

2.4.1.4 Multimodal

Bahasa bukanlah satu-satunya cara yang bisa

digunakan untuk berkomunikasi. Pesan verbal selalu

sepaket dengan pesan lainnya yang dibentuk dari berbagai

cara pembentukan suatu tujuan atau yang biasa disebut

dengan mode komunikasi non-verbal.

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

11 Universitas Indonesia

2.4.2 Mediasi

Berdasarkan Chambers’ Twenty-first Century Dictionary kata

mediasi merupakan suatu proses yang mentrasnmisikan sesuatu

seperti pesan, suara,atau perasaan. Terlebih komunikasi selalu

dimediasi melalui interaksi dengan orang-orang dengan mode

verbal dan non-verbal yang berbeda.

Secara garis besar, media komunikasi dapat dibedakan menjadi

tiga kategori;

1. Psikologikal,seperti : persepsi dan prototipe

2. Sosial, seperti : relationship, stereotipe, dan pengalaman

individu.

3. Kutural, seperti : mitos, dan ideologi.

Hal tersebut, oleh beberapa ilmuwan disebut sebagai ‘struktur

ekspektasi’ dimana latar belakang pengetahuan, pengalaman dan

budaya mampu untuk membuat seseorang memahami dunia

sekitarnya.

Dalam kasus CMC, beberapa lapis mediasi ditambahkan, yaitu

mediasi teknologikal. Secara instan kita dapat mengenal beberapa

hal yang termasuk dalam istilah tersebut, antara lain televisi, radio,

dan surat kabar.

2.4.3 Komputer

Pada masa sekarang ini, hampir semua peralatan menggunakan

perangkat komputer didalamnya. sebagai contoh adalah

percakapan via video, webcam, dan pengenalan suara yang

membuat kita terasa semakin dekat dengan percakapan langsung

yang dulu sering dipraktikkan. Namun, untuk teori CMC kita harus

lebih mengkhususkan maksud dari kata ‘komputer’ bukan sebagai

sebuah perangkat keras yang digunakan untuk berkomunikasi

tetapi lebih mengarah ke teknologi komputer yang secara eksplisit

telah membantu pendefinisian percakapan yang terjadi didalamnya.

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

12 Universitas Indonesia

BAB 3

ANALISIS

Komunitas Nebengers adalah komunitas yang anggota-anggotanya

mendedikasikan diri untuk mengurai kemacetan dengan cara saling memberikan

tumpangan satu sama lain dengan metode dynamic ridesharing. Komunitas

tersebut digolongkan sebagai komunitas virtual karena kegiatan utamanya

berjalan dalam ranah cyber. Komunikasi rutin yang dilakukan anggota melalui

media online seperti media sosial membuat mereka mendapatkan informasi terkini

terkait komunitasnya maupun kondisi anggota komunitas lainnya. Selain itu,

komunikasi online membuat mereka tetap keep in touch meskipun anggota sedang

melakukan kegiatannya masing-masing di tempat yang berbeda. Kegiatan yang

sebagian besar dilakukan dalam dunia maya ini mencakup berbagai hal mulai dari

transaksi menebeng, cerita setelah melakukan kegiatan nebeng, dan kegiatan

canda gurau yang dilakukan oleh sebagian besar anggota. Didasari dengan hal

itulah, anggota-anggota Nebengers memiliki tingkat kohesivitas dan kekeluargaan

yang tinggi.

Anggota-anggota komunitas sebagian besar memiliki karakter yang

hampir sama. Diantaranya, pribadi yang terbuka, suka dengan hal baru, dan suka

menolong. Karakter-karakter ini yang membuat setiap individu dapat lebih

melekat dengan komunitas yang tidak berbasis hobi seperti Nebengers.

Keterbukaan yang ada pada diri anggota komunitas membuat mereka dengan

mudahnya beradaptasi dengan individu-individu atau sesama anggota lainnya

(DeVito, 2010). Karena sifat terbuka inilah, individu dapat menerima hal-hal baru

yang didapatkan dari sesama anggota komunitas. Walalupun terdapat anggota

yang tidak terlalu terbuka, situasi dalam komunitas membuat anggota tersebut

dapat lebih masuk kedalam komunitas. Hal ini dikarenakan anggota-anggota

Nebengers memiliki hubungan yang rekat dan seperti keluarga. Perbedaan hobi

antar anggota justru dapat menjadi salah satu faktor yang dikembangkan untuk

menjaga keutuhan anggota Nebengers, karena akan menciptakan berbagai variasi

kegiatan dalam komunitas. Dengan menjalankan hobi, para anggota membuat

kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama.

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

13 Universitas Indonesia

Keberadaan komunitas yang berawal dari kota besar sehingga sesuai

dengan budaya target anggota mereka yang mobile dan aktif dalam pencarian

informasi via internet. Media online juga berpengaruh pada bagaimana individu

mendapatkan infromasi terkait komunitas Nebengers tersebut. Melalui kebiasaan

individu dalam mencari informasi dari media online,seperti microblogging

Twitter mereka mengetahui keberadaan dan informasi pertama mereka terhadap

komunitas Nebengers. Penggunaan media online oleh individu berasal dari

keseharian mereka hingga terkait pada latar belakang profesi yang mengharuskan

mereka untuk terus berada di dunia online atau berhadapan dengan internet. Di

sisi lain, para individu juga memiliki akun sosial media yang sering mereka

gunakan yang mana komunitas Nebengers juga memiliki akun sosial media

tersebut, sehingga memudahkan mereka untuk mendapatkan informasi komunitas.

Pengggunaan media sosial menjadi lebih populer disebabkan oleh relatif

lebih murahnya komunikasi dibandingkan dengan media lain seperti telepon, serta

kemudahan lain seperti tingkat sinkronisasi yang cukup tinggi antara waktu

pengiriman dan penerimaan pesan, berbasis teks, dan fleksibilitas yang diterapkan

dalam latar komunikasi antar individu maupun latar komunikasi kelompok karena

merupakan kombinasi antara telepon, surel, dan chat room dalam satu platform

yang sama (Nardi, Whitaker, dan Bradner, 2000). Dalam Herbsleb et al. (2002),

dijelaskan bahwa komunikasi melalui online dinilai cocok untuk memfasilitasi

komunikasi kelompok yang anggotanya terdistribusi secara geografis karena

kemampuan teks interaktif yang dimiliki dapat mendukung komunikasi informal,

spontan, dan oportunistik (ad hoc). Menurut Hu et al. (2006), lingkungan kasual

ini menimbulkan atmosfir yang santai, dan menyebabkannya kondusif untuk

komunikasi yang bersifat lebih intim.

Penggunaan berbagai perangkat komputer dalam melakukan komunikasi

antar anggota komunitas menunjukkan karakteristik dari teori Computer Mediated

Communication (CMC). Penggunaan teori CMC kini semakin berkembang seiring

dengan variasi komunitas virtual yang beragam dan karakteristik setiap komunitas

tersebut mampu memperkaya teori ini sendiri. Jika pada awal perkembangannya

teori CMC terbatas pada penggunaan teks yang dilakukan dalam dunia online,

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

14 Universitas Indonesia

maka kini seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang dilakukan

lebih bervariasi dengan memasukkan komunikasi oral atau visual sesuai keinginan

pengguna. Komunitas Nebengers memanfaatkan kemajuan teknologi pada

microblogging Twitter agar akun mereka terlihat lebih ‘hidup’, yaitu dengan

memasukkan komunikasi visual melalui foto yang di-post-kan oleh anggota

komunitas. Keberadaan akun Twitter komunitas juga berguna sebagai media

transaksi pertama yang akan dipillih oleh anggota untuk melakukan kegiatan

komunitas, sehingga akun Twitter tersebut menjadi multifungsional sebagai media

untuk mencari dan juga memberi informasi mengenai kegiatan komunitas.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa hal yang paling mencolok dalam

anggota komunitas Nebengers adalah rasa kekeluargaan. Hal ini ditunjukkan

dengan penggunaan istilah-istilah yang memiliki makna kedekatan personal

sebagai kata rujukan kepada anggota komunitas lain. Beberapa kata khas yang

digunakan dalam komunitas adalah ‘kampung’, ‘bapak’, ‘sepupu’, dan ‘kakek’.

Penggunaan kata-kata tersebut termasuk efektif untuk menciptakan kedekatan

antar anggota sehingga mereka tidak hanya terkesan sebagai teman dalam satu

komunitas tetapi juga menjadi bagian dari ‘keluarga’ atau hidup seseorang.

Ketika anggota mengadakan kegiatan kumpul bersama, kegiatan tersebut

diidentifikasi sebagai silaturahmi keluarga. Selain itu, anggota Nebengers juga

menunjukkan nilai kekeluargaan yang dimiliki komunitas ketika salah satu

anggota mengalami hal yang tidak menyenangkan. Mereka menunjukkan sikap

rela berkorban untuk satu sama lain, dan selalu sigap membantu dalam kondisi

darurat.

Selain itu, pada komunitas ini terdapat rasa loyalitas. Alasan di balik

loyalnya anggota terhadap komunitas adalah karena anggota-anggota Nebengers

merasa masih dibutuhkan dalam komunitas, sehingga mereka memiliki keinginan

untuk tetap bergabung dalam komunitas dan menjadi bagian darinya. Hal ini

menunjukkan bahwa anggota-anggota Komunitas Nebengers tidak hanya ingin

mengambil keuntungan atau manfaat secara sepihak, tetapi juga ingin

berkontribusi sebisa mereka untuk komunitas Nebengers. Lebih jauh lagi, mereka

juga menganggap bahwa Nebengers bukan hanya sekedar komunitas biasa yang

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

15 Universitas Indonesia

terbentuk karena kesamaan hobi, tetapi merupakan komunitas yang terbentuk dari

kesadaran yang sama akan keadaan pada lalu lintas ibukota. Rasa akan adanya

tujuan besar yang ingin dicapai, dan kesamaan tujuan tersebut dengan nilai-nilai

dan tujuan yang dimiliki individu menjadikan anggota Nebengers setia dengan

komunitasnya, walau motivasi anggota untuk bergabung dengan komunitas

berbeda-beda. Motivasi tersebut terdiri dari dua macam, yakni berasal dari dalam

diri anggota itu sendiri dan berasal dari luar individu tersebut. Kepekaan anggota

komunitas terkait keadaan lalu lintas di Jakarta membuat mereka bergabung

dengan komunitas. Selain itu, keadaan anggota yang menginginkan mencari

teman baru yang lebih banyak di luar pekerjaan dan teman lama juga menjadi

motivasi.

Kohesivitas pada komunitas Nebengers juga ditunjukkan dengan rasa

bangga. Kebanggaan tersebut ditunjukkan oleh anggota komunitas dengan

mencantumkan akun Nebengers pada bio akun sosial media mereka,

menggunakan display picture berupa logo, dan menyebarkan berita mengenai

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas kepada masyarakat di

sekitarnya. Selain itu, para anggota juga menunjukkan rasa bangganya kepada

komunitas dengan membagikan foto-foto mereka ketika sedang berkegiatan

dengan anggota komunitas Nebengers lainnya, seperti penggunaan hashtag cerita

Nebengers pada Twitter. Kebanggaan menjadi seorang anggota Nebengers

terpancar dalam setiap individu karena mereka memiliki kebanggaan sendiri

untuk membantu memecahkan masalah kemacetan Jakarta dengan cara yang

menguntungkan satu sama lain. Berangkat dari motivasi mereka yang berasal dari

kesadaran serta inisiatif untuk bergerak mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.

Kemudian, visi dan misi komunitas yang sesuai dengan realitas sosial kehidupan

sehari-hari individu mampu menciptakan keyakinan akan manfaat keberadaan

komunitas ditengah masyarakat Jakarta pada khususnya. Kohesivitas terbentuk

karena komunikasi yang intens secara frekuensi maupun durasi yang dalam studi

ini banyak dilakukan melalui ranah komunikasi online melalui microblogging

Twitter.

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

16 Universitas Indonesia

BAB 4

KESIMPULAN

Perkembangan teknologi yang semakin cepat beriringan dengan

komunitas-komunitas yang berkembang di masyarakat. Teknologi online yang

dikembangkan oleh perangkat komputer mampu menciptakan sebuah

fenomena,komunitas online, dimana hampir sebagian besar ranah kehidupan

komunitas tersebut dilakukan dalam tataran dunia maya. Sehingga komunitas

online menjadi salah satu alternatif bagi individu – individu yang berbeda secara

geografis untuk menyalurkan minat atau hobi yang sama dengan individu lain di

tempat yang berbeda.

Komunitas online banyak menggunakan media sosial sebagai wadah untuk

menyalurkan hobi yang mereka miliki. Keberadaan media sosial sendiri bukanlah

merupakan suatu hal yang asing didalam masyarakat, karena keunggulan yang

dimiliki oleh media sosial sehingga banyak masyarakat yang berminat untuk

memanfaatkannya. Kegiatan yang dilakukan dalam akun resmi sebuah komunitas

dapat menjadi salah satu faktor penentu tingkat kohesivitas internal. Semakin

banyak informasi yang diberikan maka akan semakin banyak respon yang

dilakukan oleh anggotanya.

Perkembangan komunitas didalam dunia maya memperkaya hasil studi

mengenai teori Computer Mediated Communication (CMC). CMC menjadi

landasan dasar untuk memahami pembentukan sebuah fenomena komunitas di

dunia virtual, serta melalui kaedah-kaedah yang ada dalam teori CMC sebuah

komunitas virtual dapat dipelajari keberadaannya secara lebih mendalam.

Salah satu komunitas virtual yang berkembang di Indonesia adalah

komunitas Nebengers. Nebengers menggunakan microblogging Twitter sebagai

wadah yang digunakan untuk berkomunikasi antar anggota. Kegiatan saling

memberi tumpangan yang dilakukan oleh Nebengers memanfaatkan akun resmi

komunitas dalam melakukan transaksinya, sehingga banyak anggota masyarakat

yang memiliki kesamaan visi dengan komunitas tidak ragu untuk bergabung

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

17 Universitas Indonesia

dengan komunitas ini. Penggunaan media sosial sebagai wadah komunikasi utama

membuat masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk bergabung

dengan komunitas Nebengers ini.

Nilai kekeluargaan dalam komunitas Nebengers mampu menciptakan

nuansa seperti berada dalam lingkungan ‘keluarga’ sendiri antar anggota

komunitasnya. Berdasarkan kekeluargaan yang tercipta tersebut setiap anggota

akan semakin tinggi intensitas bertemunya meskipun hanya untuk bertemu

melepas kerinduan. Rasa kekeluargaan ini tercipta melalui kegiatan online

komunitas. Kegiatan online komunitas yang dilakukan dalam Twitter mampu

mempengaruhi kohesivitas melalui berbagai bahan obrolan yang dikeluarkan,

bercandaan yang dilakukan menjadi bumbu perekat antar anggota komunitas.

Kegiatan tersebut mampu memperkuat ikatan yang telah dibangun, sehingga

membuat setiap anggota telah terikat satu sama lain dan enggan untuk

meninggalkan komunitas karena rasa kenyamanan yang diyakini belum tentu bisa

ditemukan di komunitas lain.

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

18 Universitas Indonesia

REFERENSI

Buku

DeVito, J. A. (2009). The Interpersonal Communication Book. New Jersey:

Pearson

Gellner, E. (2000). Trust, Cohesion, and the Social Order. in D. Gambetta (Ed.),

Trust: Making and Breaking Cooperative Relations (142-157). Oxford:

Blackwell Publishing

Hiltz, S.R.; Turoff, M. (1978). The network nation: Human communication via

computer. Cambridge, Mass.: MIT Press.

McQuail, Denis (2005): McQuail’s Mass Communication Theory. Thousend

Oaks.

Nebengers. (2013). Cerita Nebeng. Jakarta: Elex Media Komputindo

Thurlow, Crispin.,Laura, L., and Alice, T. (2004) Computer Mediated

Communication : Social Interaction and The Internet. Thousand Oaks,CA :

SAGE Publications.

Makalah Seminar

Castillo, C., Mendoza, M., & Poblete, B. (2011, March 28-April 1). Information

Credibility on Twitter. Paper presented at the International World Wide

Web Conference Committee (IW3C2). Hyperabad, India.

Herbsleb, J. D., Atkins, D. L., Boyer, D. G., Handel, M., & Finholt T. A.. (2002).

Introducing instant messaging and chat in the workplace. Proceedings of

ACM, CHI 2002 (pp. 171–178). Minneapolis , MN

Hummel, J., & Lechner, U. (2002) .Social profiles of virtual communities. In R.H.

Sprague, Jr. (ed.), Proceedings of the Thirty-fifth Annual Hawaii

International Conference on System Sciences. Maui: IEEE Computer

Society Press

Kuo, M.J., Lee, T.R., & Zhu, D.S. (2012) Cohesiveness and Sense of Community

of Fan Club Members at Facebook Pages. Proceedings of the 2012 13th

ACIS International Conference on Software Engineering, Artificial

Intelligence, Networking and Parallel/Distributed Computing. Washington

DC: IEEE Computer Society. 362-367

Nardi, B. A., Whittaker, S., & Bradner, E. (2000). Interaction and outeraction:

Instant messaging in action. Proceedings of the ACM Conference on

Computer-Supported Cooperative Work, 79–88

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

19 Universitas Indonesia

Artikel Jurnal

Andrews, D., Preece J., & Turoff, M. (2002). A conceptual framework for

demographic groups resistant to on-line community interaction.

International Journal of Electronic Commerce 6( 3). 9–24

Balasubramanian, S., & Mahajan, V. (2001). The Economic Leverage of the

Virtual Community. International Journal of Electronic Commerce 5(3).

103-138

Fernback, J., & Thompson, B. (1995, May). Virtual communities: Abort, retry,

failure? Computer Mediated Communication and the American Collectivity

Flanagin, A.J., & Metzger, M. (2000). Perceptions of Internet Information

Credibility. J&MC Quarterly 77(3), 515-540

Koh, J., & Kim, Y. G. (2004). Sense of Virtual Community: A Conceptual

Framework and Empirical Validation. International Journal of Electronic

Commerce 8(2), 75-93

Lechner, U., & Hummel, J. (2002). Business Models and System Architectures of

Virtual Communities: From a Sociological Phenomenon to Peer-to-Peer

Architectures. International Journal of Electronic Commerce 6(3), 41-53

McMillan, D.W., & Chavis, D.M. (1986) Sense of community: A definition and

theory. Journal of Community Psychology, 14(1), 6–23

Pavitt, K. (1998). The Social Shaping of the National Science Base. Research

Policy 27(8), 793-805

Rothaermel, F.T., & Sugiyama, S. (2001). Virtual Internet communities and

commercial success: Individual and community-level theory grounded in

the atypical case of TimeZone.com. Journal of Management 27(3), 297–

312

Wellman, B., & Gulia, M. (1999). Virtual communities as communities: Net

surfers don’t ride alone. In M.A. Smith and P. Kollock (eds.),

Communities in Cyberspace (167–194). London: Routledge

Publikasi Elektronik

Edelman. (2013). Edelman Trust Barometer : Executive Summary 2013.

November 5, 2014. Retreived from Edelman.com:

http://www.edelman.com/trust-downloads/executive-summary/

Higgins, R. (1991) Computer-mediated cooperative learning: Synchronous and

asynchronous communication between students learning nursing diagnosis.

Unpublished doctoral dissertation. University of Toronto. November 10,

2014. Retrieved from: http://www.cybercorp.net/rhiggins/thesis/

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA Penggunaan Media Sosial ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20404588-MK-Diah...yang mendedikasikan diri pada sebuah tujuan atau tugas tertentu), komunitas-komunitas

20 Universitas Indonesia

Mayfield,Antony.(2008). What Is Social Media?(E-Book).November 10, 2014.

Retrieved by icrossing.com :

http://www.icrossing.com/sites/default/files/what-is-social-media-uk.pdf

Nebengers. (2013). Community Profile 2013. November 5, 2014. Retrieved from

Slideshare.com: http://www.slideshare.net/Nebengers/Nebengers-

comprof2013#

Oswalt, A. (n.d.). Teens and Peer Relationships. November 10, 2014. Retrieved

from Seven Counties.Org :

http://www.sevencounties.org/poc/view_doc.php?type=doc&id=41168&cn

=1310

Wawancara

Aditya, Andreas (Sabtu, 2014, March 29). Personal interview

Penggunaan Media..., Diah Pratiwi, FISIP UI, 2014