Unit Pendinginan Air
-
Upload
muhammad-syahrir-qoim -
Category
Documents
-
view
117 -
download
5
description
Transcript of Unit Pendinginan Air
PERTEMUAN 9 SISTEM TATA UDARA
UNIT PENDINGIN AIR SISITEM TATA UDARA
Unit Pendingin Air (Water Chilling Unit)
Sistem Pendingin Fluida (Liquid Chilling System) mendinginkan air atai Brine untuk
Tata Udara arau refrigerasi. Tetapi pada kebanyakan pemakaiannya, unit Pendingin
Air (Water Chiller Unit) digunakan untuk tujuan sistem tata udara.
Komponen-komponen dasar dari Water Chiller System antara lain Kompresor,
Pendingin Air (Evaporator), Kondenser, Motor Penggerak Kokpresor, Alat Pengatur
Aliran Refrigerant dan Penel Kontrol. Komponen-komponen penunjang lain
diantaranya adalah Receiver, intercooler/subcooler, pendingin pelumas (oil cooler), oil
separator, pompa oli dan alat-alat pengaman.
Prinsip Kerja
Siklus Refrigerasi dari Water Chiller system secara sederhana. Air masuk kedalam
cooler (evaporator) dan didinginkan oleh cairan refrigerant yang menguap pada
temperatur rendah. Uap refrigerant dihisap masuk ke kompresor dan tekanannya
dinaikkan sehingga dapat mencair kembali pada temperatur tinggi di kondenser. Pada
proses ini temperatur medium pendingin kondenser (air atau udara) mengalami
kenaikan. Refrigerant cair tersebut kemudian mengalir ke evaporator melalui alat
kontrol refrigerant (katup ekspansi) dan siklus terus berulang seperti semula.
Sebagai contoh suatu sistem Water chiller berpendingin air (water cooled), air masuk
ke cooler pada 54oF (12oC) dan keluar pada 44oF (7oC) sedangkan air pendingin
masuk kondenser pada 85oF (30oC) dan keluar kondenser pada 95oF (35oC).
Type Water Chiller System
Ditinjau dari medium pendingin kondenser, water chiller system digolongkan menjadi
dua bagian, yaitu :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 1
a. Air cooled water chiller
b. Water cooled water chiller
Ada dua tipe kompresor yang paling umum digunakan pada water chiller system
yaitu :
a. Reciprocating water chiller
b. Centrifugal water chiller
Sistem Kontrol
1. Kontrol Kapasitas
Sensor temperatur air dingin mengirimkan sinyal berupa tekanan udara (sistem
pengontrol pneumatik) atau elektrik (Sistem Kontrol Elektronik) ke bagian rangkaian
pengontrol, yang selanjutnya akan mengatur kapasitas kompresor untuk
mengantisipasi terhadap perubahan temperatur air dingin karena adanya perubahan
beban pendinginan.
Sistem pengaturan kapasitas chiller tergantung pada tipe chiller :
o Reciprocating Chiler menggunakan kombinasi cylender Unloading dan On-Off
sikus kompresor dari satu atau lebih kompresor
o Centrifugal Chiller menggunakan pengaturan inlet cuide vane untuk mengatur laju
aliran refrigerant
o Screw chiller menggunakan slide valve untuk mengatur panjang lintasan kompresi
Pada penerapannya kapasitas centrifugal dan Srew chiller pada umumnya dapat
diatur dari 100% s/d 10% beban. Sedangkan Reciprocating Chiller, untuk chiller
dengan kapsitas rendah pada umumnya menggunakan on-off siklus kompresor; untuk
chiller dengan kapasitas sedang dan besar dengan multiple kompresor unit,
menggunakan sistem unloading dan kapasitas chiller dapat diatur sampai 12,5%
beban.
2. Kontrol Pengaman
Sistem kontrol pengaman akan mematikan kompresor water chiller secara otomatis
jika terjadi ketidakberesan didalam operasi sistem. Beberapa atau seluruh sistem
pengaman berikut ini umum dijumpai pada Water Chiller system :
a. High Conseder Pressure
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 2
Sakelar tekanan ini akan membuka apabila tekanan dis charge kondenser
melampaui ambang batas yang ditetapkan
b. Low Refrigerant Pressure (atau Temperatur)
Alat ini akan membuka jika tekanan (temperatur) evaporator mencapai ambang
batas keamanan minimum
c. High Oil Temperature
Alat ini akan mengamankan kompresor jika sistem pendingin pelumas tidak
berfungsi atau ada kerusakan pada bearing sehingga menyebabkan pemanasan
yang berlebihan.
d. High Motor Temperature
Jika sistem pendingin motor tidak berfungsi atau overload yang disebabkan oleh
terjadinya kerusakan pada sistem kontrolnya, alat ini akan mematikan mesin.
Sensor alat ini umumnya diletakkan didalan starter winding atau pada bagian
discharge gas keluar kompresor. Jenis sensor yang digunakan biasanya
Thermostat Bimetal atau thermistor
e. Motor Overload
Kompresor jenis Hermetic Reciprocating tipe kecil umumnya memakai direct
overload pada rangkaian daya ke motor. Pada motor kompresor jenis centrifugal
dan screw umumnya menggunakan starter overload untuk mencegah timbulnya
over current
f. Low oil Sump temperatur
Switch ini bekerja untuk memproteksi jika terjadi kerusakan pada pemanas oli atau
mencegah starving setelah mesin tidak beroperasi dalam waktu yang lama
beberapa saat setelah pemanas oli bekerja dan belum seluruh refrigerant keluar
dari capuran pelumas refrigerant
g. Low Oil Pressure
Untk mencegah bila terjadi penyumbatan pada filter oli atau pemipaan oli,
kekurangan oli, atau kerusakan pompa oli, switch ini akan membuka bila tekanan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 3
oli turun dibawah batas harga minimum yang aman atau bila tekanan oli tidak
cukup segera setelah kompresor hidup.
h. Low Chilled Liquid temperature
Sering disebut freeze protection pada reciprocating chiller, alat ini akan bekerja
dan mematikan mesin. Jika temperatur air yang keluar dari cooler mencapai harga
terendah yang ditetapkan untuk mencegah terjadinya pembekuan dalam keadaan
alat kontrol operasi mesin yang lain tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Reciprocating Water Chiller
Water chiller dengan kompresor jenis reciprocating (torak) sangat luas pemakaiannya,
karena mempunyai rentang yang lebar dari 20 TR sampai dengan 400 TR.
Kompresor torak adalah resin dengan perpindahan positif, gas diisap masuk kedalam
silinder dan langsung dikompresikan sehingga dapat mengalirkan volume refrigerant
dengan laju yang konstan pada rentang tekanan yang lebar.
Ada tiga tipe kompresor torak yang umum digunakan pada water chiller yaitu:
a. Fully Hermetic
b. Semi Hermetic
c. Direct-drive Open
Refrigerant yang umum dipakai adalah R-12 dan R-22
1. Karakteristik Performansi
Hal yang khusus pada kompresor torak adalah karakteristik kenaikan tekanan versus
kapasitas. Kenaikan tekanan kecil pengaruhnya terhadap kenaikan laju aliran volume
dari kompresor dan dengan demikian Reciprocating Water Chiller tetap berada
disekitar kapasitas pendinginan penuh walaupun bekerja diatas temperratur wet-bulb
perencanaan. Reciprocating water chiller cocok untuk pemakaian kondensor
berpendingin udara (Air Cooled Condenser) dan sistem refrigerasi temperatur rendah.
Metode pengontrolan kapasitas dari kompresir reciprocating dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Unloading of Compresor Cylinder
b. On-off siklus kerja kompresor
c. Hot-gas bypass
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 4
d. Compresor speed control
e. Kombinasi darisemua cara diatas.
2. Bagian-bagian Reciprocating Water Chiller
Water Chiller ini terdiri dari :
o Kompresor torak (Reciprocating Compressor)
o Cooler (Evaporator)
o Water Coled Condenser
o Thermostatic Expansion Valve
o Control Box
Mekanisme kerja dari masing-masing komponen si dijelaskan sebagai berikut;
a. Kompresor
Gas refrigerant dan evaporator dihisap masuk kedalam Kompresor dan
mengalami proses kompresi sehingga tekanan dan temperaturnya naik, kemudian
mengalir ke kondenser.
b. Kondenser
Didalam kondenser terjadi proses pekepasan kalor dari gas refrigerant ke medium
pendinging kondenser (air), sehingga refrigerant mengalami perubahan fasa dari
fas agas ke fasa cair sedangkan temperatur air pendingin setelah keluar
kondenser naik
c. Cooler (evaporator)
Refrigerant cair dari kondenser mengalir masuk ke cooler (evaporator) setelah
mengalami ekspansi di katup ekspansi. Pada waktu masuk cooler temperatur dan
tekanan refrigerant turun dalam fasa campuran. Kemudian refrigerant menguap
pada temperatur rendah sambil menyerap kalor dari air dingin, fasa refrigerant
seluruhnya menjadi uap dan dihisap kembali kedalam kompresor.
d. Katup Ekspansi
Refrigerant yang kelur dari kondenser dalam keadaan fasa cair dengan
temperatur dan tekanan yang tinggi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 5
Pada saat masuk kedalam katup ekspansi terjadi proses penurunan tekanan
refrigerant sehingga refrigerant dapat menguap (sambil menyerap kalor) pada
temperatur rendah didalam cooler.
e. Pengontrol
Freeze Protection Thermostat
Sensor alat ini mendeteksi temperatur air dingin yan keluar dari cooler. Bila
temperatur air dingin terlalu rendah, lebih rendah dari set point thermostat,
kontroler akan mematikan kompresor. Pada umumnya tempratur air dingin
keluar dari cooler adalah pada rentang 4-10 oC
Oil Pressure Cut Off
Kontoler ini akan mematikan motor kompresor jika perbedaan antara Suction
Kompresor dan Discharge Pompa Oli berada dibawah harga minimum yang
aman. Pada umumnya switch kontroler akan membuka (open) jika harga
differensialnya sekitar 10 psi dan kaan menutup kembal jika naik sekitar 15
psi.
High & Low Pressure Cut Off
High pressure switch akan mematikan motor kompresor sebelum tekanan
Discharge kompresor mencapai harga setting relief valve. Sebagai contoh :
untuk sistem yang menggunakan R-12 membuka pada 175 psi dan menutup
pada 125 psi. sedangkan sistem yang menggunakan R-22 membuka pada
275 psi dan menutup pada 225 psi.
Low Pressure Switch akan mematikan motor kompresor sebelum tekanan
cooler (evaporator) mencapai harga yang bersesuaian dengan temperatur
refrigerant 32oF. sebagai contoh untuk sistem yang menggunakan R-12 akan
menutup pada posisi 50 psi dan akan membuka pada 33 psi.
Capacity Control
Fungsi dari Kontrol kapasitas ssitem adalah untu mengatur kapasitas
pemompaan refrigerant dari kompresor secara otomatis yang disesuaikan
dengan beban peningin yang ada. Sensor dari alat ini mendeteksi temperatur
air dingin yang masuk kecooler.
Sinyal darisensor masuk ke arangkaian Kontroler. Jika tempratur air dingin
berada di bawah/atas setpoint thermostat, kontroler akan mengatur bukanan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 6
selenoid valve yang selanjutnya secara sekuensial akan mengatur
pembebanan dari satu atau dua set slilinder kompresor
f. Compresr Crankoase Chiller
Fungsi dari Cranckoase Oil Heater adalah untuk memepertahankan konsentrasi
refrigerant didalam conckrase pada batas minimum yang disyarakan untuk
kompresor. Cranckase Heater ini harus terus menerus hidup, baik kompresor
dalam ekadaan operaso maupun dalam keadaan sedang tidak jalan.
Centrifugal Water Chiller
Kompresor sentrifugal adalah tipe non-positive displacement, yaitu gas yang diisap
masuk ke kompresor dipercepat alirannya oleh sebuah impeller yang kemudian
mengubah energi kinetik untuk menaikkan tekanan. Kapasitasnya dapat diatur
secara kontinyu pada rentang yang lebar untuk berbagai batas tentang rasio
tekanan.
Karena Centrifugal Water Chiller dapat diatur kapsitasnya dalam rentang kondisi
beban yang lebar dengan perubahan yang proporsional terhadap konsumsi daya,
maka jenis ini dapat digunakan untuk pengendalian temperatur yang ketat dan
konservasi energi.
Dibandingkan denga kompresor Torak pada kompresor sentrifugal sangat sedikit
bantalan-bantalan poros dan bagian-bagian permukaan yang saling bergesekan yang
dapat menyebabkan keausan dan getaran.
Pada saat ini kapasitas dari Centrifugal Water Chiller yang ada berkisar antara 80-
2400 TR pada kondisi air dingin keluar dari cooler 44oF (6,7 oC) dan air pendingin
keluar dari Kondenser 95 oF (35 oC). Refrigerant yang populer digunakan pada sistem
adalah R-12 dan R-22
1. Bagian-bagian Centrifugal Water Chiller
Sistem pendingin kondenser dari Water chiller tipe ini pada umumnya Water cooled
condeser (kondenser berpendingin air). Seperti halnya Reciprocating Water Chiller
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 7
komponen-komponen dari sistem ini yaitu kompresor, kondenser, katup ekspansi, dan
cooler (evaporator)
Mekanisme kerja siklus refrigerasi dan beberapa bagian alat kontrol pengaman pada
umumnya sama dengan yang terdapat pada Reciprocating Water Chiller. Uap /gas
refrigerant dari cooler (Evaporator) masuk kedalam kompresor sentrifugal, alirannya
dipercepat oleh impeller, kemudian masuk ke bagian diffuser. Dimana pada bagian ini
terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi tekanan. Gas bertekanan dan
bertemperatur tinggi tersebut masuk ke Kondenser dan mengalami kondensasi sambil
melepas kalor ke air pendingin kondenser. Sebelum masuk ke cooler (Evaporator)
refrigerant cair mengalami ekspansi di katup ekspansi.
Didalam cooler (Evaporator) refrigerant menyerap kalor dan air dingin sehingga pada
waktu keluar dari cooler temperatur air dingin turun. Siklus refrigerant berulang seperti
semula.
2. Sistem Pengontrolan Kapasitas
Kapasitas pendinginan dari Water Chiller ini dapat diatur dari 10%-100% dari
kapsitasnya dengan putaran berkisar antara 1800-1900 rpm. Pengaturan kapasitas
kompresor sentrifugal dapat dilakukan dengan empat metoda atau kombinasu
diantaranya yaitu :
a. Variabel kecepatan putaran
b. Pengaturan bukan Inlet Guide Vane
c. Throtting Suction Gas
d. Variabel tekanan kondenser
Dari keempat metode pengaturan kapasitas tersebut pengaturan dengan bukaan vane
yang umum digunakan karena yang paling efsien. Pengaturan kapasitas chiller
didasarkan pada temperatur air dingin yang keluar dari cooler yang dideteksi oleh
sebuah sensor (biasanya thermistor). Sinyal dari sensor masuk ke rangkaian kontroler
yang akan membuka dan menutup relay diabagian modulator. Relay akan
menggerakkan kedua katup selenoid sedemikian, sehingga oli mengalir dan
menggerakkan piston hidrolis, dimana piston ini yang akan mengendalikan posisi dari
inlet Guide Vanes. Jika temperatur air dingin yang keluar dari cooler naik, posisi IGV
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 8
akan bergerak ke arah pembuka sebaliknya apabila temperatur air dingin turun, posisi
IGV bergerak ke arah menutup.
3. Sistem Pelumasan
Ada dua fungsi sistem pelumasan yaitu untuk memberi pelumasan pada bantalan-
bantalan kompresor dan sebagai fluida kerja dari sistem pengontrolan kapasitas.
Komponen utama sistem pelumasan ini antara lain adalah : pompa oli, filter oli,
pendingin oli dan oil separator.
Minyak pelumas (oli) yang berasal dari kompresor masuk ke alam tangko oli. Di
bagian separator, campuran refrigerant dan oli dipisahkan, refrigerant kembali ke
bagian suction kompresor sedangkan oli dimasukkan ke bagian pendingim oli dan
didinginkan kemudian masuk ke filter oli sebagian masuk ke kompresor dan sebagian
masuk ke dalam sistem pengontrolan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
SISTEM TATA UDARA 9