UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang...

43
|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024 UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT RENCANA AKSI KEGIATAN LOKA KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT P A L E M B A N G TAHUN 2020 - 2024 Jl. Inspektur Marzuki No. 2066 Palembang Email : [email protected] Web : www. lktm-palembang.com KATA PENGANTAR 22 PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE” BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN SIKLUS HIDUP MANUSIA KELUARGA SEBAGAI LOKUS PENDEKATAN ANUNG untuk PRARAKERKESNAS PROV SUMATERA SELATAN

Transcript of UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang...

Page 1: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT

RENCANA AKSI KEGIATAN LOKA KESEHATAN TRADISIONAL

MASYARAKAT

P A L E M B A N G TAHUN 2020 - 2024

Jl. Inspektur Marzuki No. 2066 Palembang

Email : [email protected] Web : www. lktm-palembang.com

KATA PENGANTAR

22

PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE”BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH

TAHAPANSIKLUS HIDUP MANUSIA

KELUARGA SEBAGAI LOKUS PENDEKATAN

ANUNG untuk PRARAKERKESNAS PROV SUMATERA SELATAN

Page 2: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia rahmat dan

hidayahNya sehingga Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2020-2024 LKTM

Palembang dapat diselesaikan.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan akuntabilitas

kinerja instansi, dan melihat perencanaan startegis kementerian kesehatan

tahun 2020-2024 yang telah ditetapkan, maka Loka Kesehatan Tradisional

Masyarakat (LKTM) Palembang menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK)

selama lima tahun kedepan.

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Palembang ini berisikan tentang

sasaran, strategi pencapaian output dan kegiatan yang dilaksanakan setiap

tahunnya. Dokumen ini akan menjadi pedoman dalam penetapan rencana

kinerja, recana kegiatan, pemantauan, serta evaluasi rencana kinerja

selanjutknya akan dituangkan dalam penetapan kinerja, yang ditandatangani

diawal periode sebagai komitmen pimpinan dalam pencapaian target kinerja

yang ditetapkan. Rencana Aksi Kegiatan selanjutnya dituangkakn dalam

dokumen anggaran, sebagai salah satu pedoman dan sumber daya yang

dimiliki organisasi untuk mencapai target kinerja. Dengan adanya pandemi

covid-19 dan setelah dilakukan evaluasi ada beberapa kegiatan sebagai target

kinerja tidak dapat dilaksanakan, oleh karena itu dipandang perlu untuk

melakukan revisi Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Palembang tahun 2020-

2024.

Kami menyadari bahwa RAK ini masih jauh dari sempurna dan masih

banyak terdapat kekeliruan dan masih memerlukan perbaikan, hal ini

disebabkan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki dalam

menyelesaikan dokumen ini, karenanya berbagai masukan dan saran yang

bersifat membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan dokumen ini.

Palembang, Oktober 2020

dr. Hermanto

NIP 197305102006041012

Page 3: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Dalam individu manusia, yang dimaksud kesehatan adalah

mencakup kesehatan biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spriritual.

Inilah yang dimaksud bahwa manusia adalah sebuat paket yang holistik

/menyeluruh dimana masing-masing aspeknya tidak dapat

dipisahkan. Kondisi masing-masing saling mempengaruhi keadaan

sehat seseorang. Selain badan, pikiran, dan jiwa seorang manusia,

kesehatannya juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti : keluarga,

lingkungan fisik, budaya, pekerjaan, pelayanan kesehatan, perilaku, dan

juga gaya hidup. Sehat yang diharapkan bukan hanya sekedar sehat

tetapi juga bugar sehingga selain sehat, individu juga sejahtera karena

dapat menjalankan semua fungsinya dalam kehidupan. Konsep

keholistikan manusia inilah yang menjadi dasar dan tujuan dari

pengobatan alternatif komplementer.

UPT Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat berperan

menyelenggarakan upaya kesehatan tradisional bagi masyarakat untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat agar

memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Upaya pelayanan

kesehatan tradisional yang diselenggarakan di LKTM berdasarkan

Permenkes nomor 2358/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelayanan Kesehatan

Masyarakat dan Permenkes nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007 yang

berdasarkan ilmu pengetahuan Biomedik ruang lingkupnya terdiri atas

; Intervensi Tubuh dan Pikiran (Mind and body interventions), Sistim

pelayanan pengobatan Alternatif (Alternatif Systims of Medical Practice),

cara Penyembuhan manual (Manual Healing Methodes), Pengobatan

Farmakologi dan Biologi (Pharmacologic dan Biologic Threatment), Diet

dan Nutrisi untuk Pencegahan dan Pengobatan (Diet and Nutrition the

Prevention and Treatment of Desease) serta cara lain dalam diagnose

Page 4: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

dan pengobatan . LKTM merupakan UPT Pusat yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan

kesehatan tradisional. dengan menjalankan fungsi LKTM :

1. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan

tradisional, alternatif dan komplementer;

2. Fasilitasi pengembangan dan penerapan model dan metode

pelayanan kesehatan tradisional;

3. Fasilitasi rujukan penapisan kesehatan tradisional, alternatif dan

komplementer;

4. Pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional;

5. Pelaksanaan kemitraan di bidang kesehatan tradisional, alternatif

dan komplementer dengan lintas program dan lintas sektor terkait

termasuk dunia usaha; dan

6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Pengobatan Tradisional dilaksanakan secara mandiri maupun

berintegrasi dengan pelayanan kompensional, batasan yang dimaksud

adalah sbb:

Integrasi

Integrasi pelayanan kesehatan tradisional yang dimaksud disini adalah

salah satu upaya memadukan serta menghasilkan keselarasan antara

upaya pelayanan kesehatan tradisional kedalam upaya program-

program kesehatan, terutama pada program yang akan mendongkrak

indikator penurunan AKB dan AKI.

Integrasi pelayanan kesehatan tradisional dalam program kesehatan

1. Integrasi dalam program Kesehatan Keluarga

2. Integrasi program gizi Masyarakat fokus pada BGM

3. Integrasi Program kesehatan P2P pada penanggulangan penyakit

tidak menular (penyakit – penyakit degeneratif)

4. Integrasi upaya perawatan masyarakat di UKBM Asuhan mandiri

yang dikembangkan; akupresure dan ramuan guna mengatasi

gangguan kesehatan yang ringan.

Page 5: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan dan

atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan.

Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan,baik

yang asli maupun yang berasal dari luar Indonesia yang dilakukan

dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu pada pengalaman

dan ketrampilan turun menurun, dan diterapkan sesuai dengan norma

yang berlaku dalam masyarakat.

Jenis pengobatan tradisional yang dikenal: Ketrampilan: Pijat urut, Pijat

patah tulang, Bekam, Ramuan : Jamu, ramuan tradisional

Pengobatan Komplementer Alternatif

adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan

terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi yang

berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam

kedokteran konvensional.

Sinergi pelayanan adalah penggabungan metode pengobatan non

konvensional dengan pengobatan konvensional yang akan memberikan

manfaat/khasiat pengobatan yang lebih baik dibandingkan dengan

manfaat satu jenis saja.

Ruang lingkup pelayanan kesehatan tradisional Komplementer

Jenis-jenis terapi Komplementer sesuai PERMENKES No:

1109/Menkes/Per/IX/2007, antara lain:

Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) meliputi :

1. Hipnoterapi, Mediasi, Penyembuhan spiritual, doa dan yoga

2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif meliputi: Akupuntur,

Akupresur, Naturopati, Homeopati, aromaterapi, ayurveda

3. Cara penyembuhan manual meliputi: chiropractice, healing touch,

tuina, shiatsu, osteopati, pijat urut

4. Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi: jamu, herbal, gurah

5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: diet

makro nutrient, mikro nutrient

Page 6: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan meliputi: terapi ozon,

hiperbarik.

A. DASAR KEGIATAN

1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,

tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Peraturan Pemerintah nomor 103 tahun 2014 tentang Kesehatan

Tradisional;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Bidang

Kesehatan Tradisional Masyarakat;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 0584/Menkes/SK/VI/1995

Tentang Sentra Pengembangan dan Penerapan Pelayanan

Kesehatan Tradisional;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1186/Menkes/Per/XI/1996

tentang Pemanfaatan Akupunktur di Sarana Pelayanan Kesehatan;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/SK/VIII/2003

tentang Akupuntur;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007

tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Komplementer-

Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 544/Menkes/SK/VI/2008

Tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Departemen

Kesehatan;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan di Kabupaten/Kota;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2008

tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional;

Page 7: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/I/2010

Tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan

Kesehatan;

13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor Kep. 143 / Men/ VII 2010 Tentang Penetapan

Standar Kompetensi Nasional Indonesia sektor Jasa Kesehatan dan

Sosial Bidang jasa pelayanan Kesehatan Tradisional Sub Bidang

Pengobatan Tradisional Ramuan menjadi Strandar Kompetensi

Kerja Nasional Indonesia

14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

261/MENKES/SK/IV/ 2009 Tentang Farmakope Herbal Indonesia

Edisi Pertama .

15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

121/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan medic Herbal.

C. VISI, MISI, STRATEGI

1. Visi

Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

2. Misi

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dalam

bidang kesehatan tradisional di wilayah kerja.

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan

masyarakat dalam bidang kesehatan tradisional di wilayah kerja.

c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan tradisional.

d. Menjalin kemitraan dalam pendidikan dan atau pelatihan,

penapisan, dan pengkajian kesehatan tradisional.

NILAI-NILAI

Page 8: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

1. PRO RAKYAT

2. INKLUSIF

3. RESPONSIF

4. EFEKTIF

5. BERSIH

STRATEGI

Guna terlaksananya visi Indonesia Sehat dengan strategi yang

telah ditetapkan dalam RPJMN 2020 – 2024 , maka Loka kesehatan

Tradisional sebagai UPT bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat

menetapkan Strateginya sebagai berikut ;

1. Penguatan sarana dan prasarana fasilitas Pelayanan Kesehatan

Tradisional komplementer di Unit Pelayanan LKTM

2. Memasyarakatkan pemanfaatan Tanaman obat Keluarga “TOGA”

dalam mendukung penggunaan - self medikasi – melalui “Continum

of care “

3. Meningkatkan profesionalitas dan kapasitas SDM LKTM

4. Meningkatkan kemampuan manajemen dan profesionalisme kinerja

5. Menjadikan LKTM sebagai Model Pelayanan Kesehatan Tradisional

Komplemen dan Alternatif yang terstandar.

KEBIJAKAN

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan tradisional yang terjangkau,

bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti.

2. Peningkatkan upaya pelayanan Promotif dan Preventif dengan

pola” Continum of care ” .

3. Melaksanakan Saintifikasi - Jamu

4. Memberikan Bimbingan teknis metode kesehatan tradisional.

5. Memasyarakatkan Pemanfaatan Tanaman obat Keluarga “TOGA”

dalam mendukung - self medikasi

6. Meningkatkan sarana – prasarana pelayanan kesehatan

tradisional.

7. Meningkatkan kemitraan melalui pemantapkan jejaring lintas

program, lintas sektor melalui advokasi, sosialisasi dan orientasi;

Page 9: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

8. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan

maupun kala karya.

9. Meningkatkan manajemen yang akuntabel, transparan dan

bertanggungjawab untuk memantapkan kepemerintahan yang

baik

D. TUJUAN

Tujuan penyusunan Rencana Aksi Kegiatan LKTM 2020 - 2024 adalah

:

1. Menyelaraskan program unit utama Direktorat Jenderal Kesehatan

Masyarakat yang terdiri dari Sekretaris Direktorat Jenderal,

Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Gizi Masyarakat,

Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Direktorat Kesehatan

Lingkungan, dan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarat.

2. Terjabarkannya Visi, Misi LKTM dengan mengacu Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan 2020 – 2024 dan khususnya menjabarkan

Indikator Kinerja Unit Utama Direktorat Jenderal Kesehatan

Masyarakat melalui pelaksanakan rencana aksi LKTM 5 (lima)

tahun ke depan.

E. MANFAAT

Manfaat disusunnya Rencana Aksi Kegiatan LKTM tahun 2020 - 2024

adalah:

a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman dalam

menyusun Rencana Kinerja Kegiatan (Renja) Tahunan;

b. Sebagai dasar dan tolok ukur penilaian kinerja;

c. Tersedianya program dan prioritas kegiatan yang dapat dijadikan

pedoman oleh petugas Tata Usaha dan kepala Instalasi LKTM

dalam mewujudkan optimalisasi kinerja;

d. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun

anggaran selama 5 (lima) tahun ke depan;

Page 10: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

e. Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara

efektif dan efisien, berkeadilan dan berkelanjutan;

f. Untuk menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi dan sinergi

antara Unit Instalasi dalam LKTM

2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Satker ini adalah tersedianya dan

tersusunnya dokumen perencanaan kesehatan tradisional. Sedangkan

tujuan penyusunan Renstra Satker ini adalah tersedianya suatu

dokumen yang strategis dan komprehensif yang menjamin adanya

konsistensi perumusan kondisi atau masalah, perencanaan arah

kebijaksanaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis

yang sesuai dengan kebutuhan di bidang kesehatan tradisional.

Dengan demikian ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Loka

Kesehatan Tradisional Masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan dan pembangunan.

3. Landasan Hukum

Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional menghendaki arah dan tujuan kebijakan

pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-

prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan

kemajuan dan kesatuan nasional.

Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis,

terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan

atas Asas Umum Penyelenggaraan Negara.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk :

a. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan.

Page 11: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik

antardaerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah

maupun antara Pusat dan Daerah.

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,

efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Loka Kesehatan

Tradisional Masyarakat sebagai unit pelaksana teknis yang dibawah

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat memegang peranan penting

dalam melaksanakan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan

tradisional. Untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang

mampu menjalankan fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan

penuh tanggungjawab, perlu diletakkan asas-asas penyelenggaraan

negara.

Landasan hukum yang diberikan adalah UU No. 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme, sehingga Loka Kesehatan Tradisional

Masyarakat memiliki pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya dan

terhindar dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang dapat

merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Landasan hukum lainnya adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 2416/MENKES/PER/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011 tentang

petunjuk pelaksanan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas

kinerja kementerian kesehatan RI dan Permenpan & RB Nomor 29

tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang pedoman penyusunan

penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

Rencana Aksi Kegiatan Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat

merupakan dokumen perencanaan taktis-strategis yang menjabarkan

potret permasalahan pembangunan kesehatan tradisional untuk

Page 12: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

memecahkan permasalahan secara terencana dan bertahap melalui

sumber pembiayaan APBN.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai

salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Loka Kesehatan

Tradisional Masyarakat telah menyusun Rencana Startegis (Renstra)

Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Tahun 2015-2019.

4. Hubungan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya

Dokumen Renstra Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat bersifat

indikatif yang memuat kegiatan pembangunan kesehatan tradisional

yang akan dilaksanakan oleh Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat

dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun

2020 – 2024. Setiap kegiatan yang akan diselenggarakan dalam setiap

tahun anggaran harus sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan yang

termaktub di dalam Renstra lima tahunan.

Page 13: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Page 14: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

5. Sistematika Penulisan

Dokumen RAK UPT Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat disusun

dengan sistematika sebagai berikut:

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Maksud dan Tujuan

3. Landasan Hukum

4. Hubungan Renstra K/L dengan Dokumen Perencanaan lainnya

5. Sistematika Penulisan

BAB II TUGAS DAN FUNGSI

1. Struktur Organisasi

2. Susunan Pegawai

3. Tugas Dan Fungsi

BAB III GAMBARAN UMUM

1. Kondisi Umum

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN SASARAN

1. Visi dan Misi

2. Tujuan

3. Strategi Nasional

4. Sasaran Strategis Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat

BAB V PENUTUP

Lampiran

1. Matrik Program 5 Tahun UPT

Page 15: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

BAB II

ANALISA SITUASI

A. KONDISI UMUM

Upaya Pelayanan Kesehatan Tradisional dapat memberikan

secara tidak langsung daya ungkit terhadap keberhasilan

pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) , hal ini disebabkan pengobatan Tradisional sangatlah

dekat dengan keluarga/masyarakat, dukungan pelayanan lebih banyak

dilaksanakan pada Upaya Pelayanan Kesehatan Promotif dan Preventif

Pemeliharaan kesehatan secara tradisional merupakan faktor upaya

peningkatan kualitas kehidupan yang telah dilaksanakan dan

dimanfaatkan sejak dahulu dan sampai kini masih diakui keberadaannya

di masyarakat serta masih diperlukan dukungannya dalam mengatasi

masalah kesehatan. Oleh karena itu pelayanan kesehatan tradisional

perlu terus dikembangkan ,seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuaan

terutama makin meningkatnya kajian ,penelitian yang dilakukan

akademisi.

Berdasarkan hasil International Conference on Traditional

Medicine for South-East Asian Countries March 14th, 2013 salah

satu tujuan yang ingin dicapai secara Global adalah : Meningkatkan

peran obat tradisional dan komplementer (TraditionalMedicine & Complementer Medicine) dalam penyediaan pelayanan kesehatan

dalam perawatan kesehatan umum dan pelayanan kesehatan

primer pada khususnya.

Sebagai mana diketahui berdasarkan Survey Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 ,rata-rata penduduk melakukan

pengobatan diri sendiri sebanyak 68,82 % dan yang menggunakan obat

tradisional adalah 27,58 %. Banyaknya penelitian pengembangan yang

dilakukan di bidang ini terutama tanaman obat dan obat tradisional, akan

menyebabkan terjadinya pergseran pemanfaatan pelayanan kesehatan

tradisional di tanah air kita. Pemanfaatan pelayanan kesehatan

tradisional yang semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat di

pedesaan dan kalangan menengah kebawah untuk pertolongan

Page 16: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

pertama mengatasi gejala penyakit trivial dan self limiting diseases, kini

sudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas untuk mengatsi

penyakit degeneratif, genetik dan lain-lain.

Dengan kemajuan teknologi ilmu kedokteran terutama bidang ilmu

gizi dan obat-obatan menyebabkan metode pengobatan Tradisional

makin berkembang,

Dengan kekayaan hayati yang berlimpah membuat Indonesia menjadi

pusat penghasil sumber bahan baku obat. Seiring dengan tren

globalisasi dimana pengobatan tradisional mulai dilirik kembali dan juga

dengan perpedoman pada data yang ada : bahwa pemeliharaan

kesehatan secara tradisional sebagaimana dimaksud perlu dibina dan

ditingkatkan dalam rangka menunjang pencapaian tujuan

pembangunan kesehatan,hal ini dikarenakan :

Beberapa diantaranya yang dipandang penting adalah:

1. Pengobatan tradisional merupakan bagian dari sosial budaya

masyarakat.

2. Jumlah masyarakat Indonesia yang mencari pengobatan sendiri

masih cukup besar : 65,01% ( Surkesnas 2007 )

3. Terbatasnya akses dan keterjangkauan pelayanan kesehatan

moderen.

4. Meningkatnya minat masyarakat terhadap pemenfaatan “obat” dari

bahan alam (back to Nature)

5. Meningkatnya minat Profesi kesehatan mempelajari pengobatan

Tradisional

6. Meningkatnya Moderenisasi dan Globalisasi pelayanan kesehatan

Tradisional sesuai dengan “ Declaration of the 7th ASEAN Health

Ministers Meeting, 2004 Penang – Malaysia “ , dinyatakan bahwa “

Tradisional Medicine and Complementary Alternative Medicine “

(TM & CAM ) “ must be savety; efficacy and quality” (aman,

bermanfaat dan bermutu ) dan terintegrasi dalam sistim pelayanan

kesehatan.

Page 17: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Permenkes nomor 2358/ Menkes/ Per/ XI/ 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelayanan

Kesehatan Tradisional Masyarakat maka bentuk struktur Organisasi

LKTM adalah sbb :

C. TUPOKSI

LKTM merupakan UPT Pusat yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan

tradisional. dengan menjalankan fungsi LKTM :

1. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan

tradisional,alternatif dan komplementer;

2. Fasilitasi pengembangan dan penerapan model dan metode

pelayanan kesehatan tradisional;

3. Fasilitasi rujukan penapisan kesehatan tradisional,alternatif dan

komplementer;

KEPALA

INSTALASI BIMBINGAN TEKNIS

DAN KEMITRAAN

INSTALASI PELAYANAN &

PENGEMBANGAN MODEL

YANKESTRAD

JABATAN FUNGSIONAL

PETUGAS TU

Page 18: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

4. Pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional;

5. Pelaksanaan kemitraan di bidang kesehatan tradisional,alternatif

dan komplementer dengan lintas program dan lintas sektor terkait

termasuk dunia usaha, dan

6. Pelaksanaan urusan ketata usahaan.

D. SUMBER DAYA

Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang sumatera Selatan

mempunyai data terdiri :

Jumlah personil Loka kesehatan tradisional masyarakat Palembang

sebanyak 42 orang terdiri

NO STATUS KEPEGAWAIAN JUMLAH

1 PNS 21 ORANG

2 Karyawan Tidak Tetap

(Sopir,Kebersihan,Administrasi, Perawat,

Keamanan, dan Terapis)

17 ORANG

TOTAL 38 ORANG

Secara rinci kelengkapan personil sesuai golongan pangkat dan

jabatannya adalah seperti berikut

Kelengkapan personil Berdasarkan Golongan / Pangkat Ruang dan

Jabatannya

Pangkat

Pedidikan

Gol.

Ruang

Jabatan

Jumlah Struktural

Fungsional

Khusus

(Org)

Fungsional

Umum (Org)

Pembina

dokter IV b 1 1 0 2

Pembina

Dokter /drg

IV a 0 0 2 3

Page 19: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Peñata

dokter IIId 0 2 0 2

Peñata

SKM IIIc 0 1 0 1

Penata

perawat IIIc 0 1 0 1

Penata

Muda

SKM

IIIB 0 0 3 3

Peñata

Muda

Perawat

IIIb 0 1 0 1

Penata

Muda

Gizi

IIIb 1 0 1

Piñata Muda

Fisioterapi IIIa 1 0 1

Penata

Muda

Perawat

IIIa 1 1

Penata

Muda

SKM

IIIa 0 1 1

Penata

Muda

AA

IIIa 0 1 0 1

Pengatur

Perawat IIc 0 2 0 2

Pengatur

Admin IId 0 0 3 3

Pramubakti 0 18 18

1 23 18 42

Page 20: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

E. PERALATAN,SARANA ,PRASARANA

Kelengkapan sarana Prasarana

Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Program Kegiatan Balai/Loka

bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat ,diperlukan sarana dan

Prasarana yang memadai,sarana prasarana yang dimiliki Loka Kesehatan

Tradisional Masyarakat sampai dengan tahun anggaran 2020 adalah :

Barang Bergerak : Kendaraan Roda Empat : 3 Unit

Barang Tidak Bergerak :Bangunan Gedung sertifikat Kemenkes

NO PEMENFAATAN RUANGAN UKURAN JUMLAH

Ruangan pelayanan

Akupunktur 6x4 M2 3

Konsultasi herbal 3x3 1

Apotik 3x3 1

SPA 3X4 3

Massage/Akupresure 3x3 1

Massage bayi/Ruang Magang 4x3 1

Ruangan Administrasi

Kepegawaian 3x3 1

Instalasi 2 3x4 1

Ruanagn Dokter 3x4 1

Keuangan 3x3 1

Perencanaan & Gudang 3x3 1

Ruangan Rapat 4x6 1

Aula 8x8 1

Rauangan Kepala 3x3 1

Penunjang

Dapur & Produksi 4x8 1

Rauang Tunggu pasien 10x10 1

Page 21: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Sarana kesehatan /Barang (dalam daftar Terlampir)

NO JENIS BARANG JUMLAH

1 Non alkes 486

2 Alat Kesehatan 160

3 Barang Bergerak/kendaraan roda 4 3

BAB III

RENCANA AKSI PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

76

PENDEKATAN CONTINUUM OF CARE & LIFE CYCLE YANG BEKESINAMBUNGAN PADA SELURUH TAHAPAN SIKLUS KEHIDUPAN

MANUSIA UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT

ANUNG utk RENVAL JATENG 2015

Page 22: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

A. RENCANA AKSI PROGRAM

Program kegiatan merupakan hasil pengembangan dan implementasi

misi yang sudah ditetapkan , maka program kegiatan Loka Kesahatan

Tradisional Masyarakat adalah :

NO MISI PROGRAM KEGIATAN

1 - Terwujudnya keamanan

nasional yang mampu

menjaga kedaulatan

wilayah, menopang

kemandirian ekonomi

dengan mengamankan

sumber daya maritim dan

mencerminkan kepribadian

Indonesia sebagai negara

kepulauan

- Mewujudkan masyarakat

maju, berkesinambungan

dan demokratis

berlandaskan negara

hukum

- Mewujudkan masyarakat

yang berkepribadian

dalam kebudayaan

PENGEMBANGAN ASUHAN

MANDIRI YANKESTRAD, dengan

kegiatan :

• Sosialisasi ,Advokasi,

• Orientasi, Magang/

Kalakarya Metode Asuhan

Mandiri Tradisional .

2 - Mewujudkan kualitas hidup

manusia Indonesia yang

tinggi, maju dan sejahtera

PENGEMBANGAN MODEL

Pengobatan Tradisional yang

Terstandar dengan kegiatan

• Bimbingan Teknik

Pelayanan Kesehatan

Tradisional

3 - Mewujudkan bangsa yang

berdaya saing

- Mewujudkan Indonesia

menjadi negara maritim

SDM yang Profesional dan

Kompeten

Sarana dan Prasarana yang

bermutu

Page 23: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

yang mandiri, maju, kuat

dan berbasiskan

kepentingan nasional

B. KEGIATAN

I. PENGEMBANGAN ASUHAN MANDIRI YANKESTRAD,

Sosialisasi,advokasi,orientasi ,Magang , dan Kala karya

Tujuan :

Meningkatkan pengetahuan ,kemampuan dan ketarampilan

kader/masyarakat dalam melaksanakan asuhan mandiri

Sasaran ( sesuai indicator capaian )

a) Puskesmas yang menyelenggarakan Pembinaan Penyehat

Tradisional empiris.

b) Kelompok Pengobat Tradisional Empiris yang memiliki SPIT/STPT (

sesuai Standar)

c) Puskesmas yang melaksanakan sosialisasi Pemanfaatan TOGA

Kegiatan yang dilaksanakan :

a) Meningkatkan pendidikan /pengetahuan Petugas Program Upaya

kesehatan Tradisional

b) Meningkatkan pengetahuan Battra tentang pembangunan Kesehatan

yang Paripurna

c) Meningkatkan pengetahuan Petugas cara mengimplementasikan

Panduan (NSPK) bidang kesehatan Tradisional

d) Meningkatkan kinerja petugas Puskesmas akan manfaat TOGA

e) Mensosialisasikan pada tingkat Lintas Sektor maupun Lintas Program

sebagai Mitra dalam memanfaatkan Asuhan Mandiri self care,

f) Meningkatkan pengetahuan kader,Battra,petugas Puskesmas

tentang higine sanitasi dalam mengelola Herbal/Jamu

g) Meningkatkan pengetahuan Bidan Desa tentang kesehatan

Tradisional guna Pembinaan kemitraan Bidan – Dukun Beranak

Page 24: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

II. Promosi kesehatan tradisional Komplementer dan Pemberdayaan

masyarakat

Tujuan

Dukungan kegiatan nasional meningkatkan Status Kesehatan

individu,keluarga dan masyarakat.

Sasaran

a) Kelompok Masyarakat ; PKK, Dharma wanita, Pengajian, Sekolah,

Pramuka / Saka Bhakti.

b) Organisasi pencinta pola hidup sehat (fitness,Kelompok

Masyarakat )

c) Kelompok calon Jemaah Haji

d) Kelompok masyarakat umum acara pameran,senam bersama

Kegiatan Pokok

a) Penyuluhan manfaat ramuan Jamu/Herbal hasil ilmiah bagi

pencegahan Penyakit Tidak Menular.( PTM )

b) Penyebarluasan informasi herbal BKO (kerjasama dengan Badan

POM )

c) Penyuluhan manfaat Herbal/Ramuan Jamu hasil ilmiah bagi

meningkatkan Kesehatan Ibu hamil dan Nipas

d) Penyuluhan Manfaat Herbal hasil kajian ilmiah mengatasi anemia

pada remaja dan ibu hamil.

e) Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan herbal/jamu sebagai

ramuan untuk penyakit sederhana

f) Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan manfaat akupresure

untuk penyakit sederhana.

g) Penyuluhan Melalui media : Televisi ,Radio,Koran,Benner,Liaflet

dll penyebarluasan manfaat “SELF CARE “

h) Penyuluhan pada kelompok Potensial dalam rangka meningkatkan

dan pola gaya hidup sehat ( Live of Healthy ) kelompok pegawai

kantoran.

i) Soaialisasi manfaat akupunktur pada penyakit tertentu

Page 25: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

j) Penyuluhan manfaat pijat/akupresure dalam mengatasi gangguan

kesehatan ringan.

k) Seminar

l) Workshop

II. Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisional Tujuan

Meningkatkan akses pelayanan kesehatan tradisional yang aman,

bermutu dan terstandar

Sasaran

a) Pelayanan di Poli Klinik Loka (LKTM)

b) Puskesmas dan

c) Rumah Sakit wilayah Binaan

Kegiatan

a. Membuka Klinik Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

secara paripurna di LKTM

b. Melaksanakan Model Saintifikasi Jamu

c. Melaksanakan Pelayanan Rujukan kesehatan Tradisional

d. Membantu /memfasilitasi Puskesmas guna Inplementasi pelayanan

kesehatan Tradisional Komplementer guna mengatasi kasus-2

terpilih yang dapat diatasi dengan metode Kestradkom.

e. Melaksanakan Pijat Bayi dan Magang bagi keluarga guna

pelayanan kesehatan Tumbuh kembang Balita dengan Pijat Bayi

f. Mengembangkan pelayanan Bekam terstandar Kesehatan

g. Mengembangkan pelayanan SPA Medik

h. Mengembangkan manfaat herbal/Jamu yang telah ada hasil kajian

ilmiah sebagai gizi makro maupun Micro pada ibu hamil,anak BGM,

anemia pada remaja putri , dan Lansia

i. Pendampingan petugas puskesmas mengembangkan metode

Ketrampilan Akupunktur/Akupresur

j. Pelatihan/Orientasi Akupunktur Dasar bagi petugas LKTM dan

Puskesmas,RS

k) Imlementasi penggunaan Herbal hasil kajian Ilmiah pada kasus

pelayanan kuratif kesehatan

Page 26: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

l) Sosialisasi buku Farmako Herbal Asli Indonesia pada RS dan

Puskesmas Binaan.

III. SDM yang Profesional dan Kompeten serta Sarana dan Prasarana

yang bermutu

Meningkatnya kapasitas dan Profesionalitas SDM merupakan

kebutuhan organisasi yang paling Utama disamping adanya Sarana

dan Prasarana yang baik

Sasaran.

Karyawan /Staf bidang Teknis dan Administrasi

Peralatan Kesehatan dan perkantoran

Kegiatan

Pelatihan ,pendidikan ,kala karya dan workshop teknis pelayanan

tradisional maupun administrasi perkantoran

Pembuatan gedung sebagai sarana karena LKTM masih menduduki

gedung milik Pemerintah Provinsi.Sumatera Selatan.

Berbagai integrasi kegiatan pelayanan program Pembinaan Kesehatan

Masyarakat yang direncanakan :

1. Integrasi pada kesehatan Keluarga

a. Peningkatan kapasitas Bidan dalam memanfaatkan

Pelayanan Kesehatan Tradisional

b. Peningkatan kapasitas petugas MTBS dalam penurunan

angka kesakitan Balita.

2. Integrasi program gizi Masyarakat fokus pada BGM

a. Peningkatan kapasitas petugas Gizi di Puskesmas dalam

penangan gizi buruk dengan Kesehatan Tradisional

3. Integrasi Program kesehatan P2P pada penanggulangan penyakit

tidak menular ( penyakit – penyakit degeneratif )

a. Pengembangan dan Penerapan Model Pelayanan Kesehatan

tradisional Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan

kesehatan

Page 27: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

4. Integrasi upaya perawatan masyarakat di UKBM

a. Peningkatan kapasitas kader Posyandu.

b. Peningkatan kapasitas kader PAUD guna tumbuh kembang

balita.

5. Pembinaan Battra ( Bimtek Kesehatan Tradisional )

a. Kelompok Jamu

b. Kelompok Seminat / Asosiasi

c. Penguatan Petigas Program Kesehatan Tradisional di

Puskesmas

BAB IV

PENUTUP

Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) merupakan komitmen

seluruh pegawai Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat (LKTM ) dan telah

Page 28: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

disesuaikan dengan potensi dan kemampuan yang ada, sehingga

memungkinkan untuk mencapai hasil sesuai Visi, Misi, Kebijakan, tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Keberhasilan pelaksanaan sangat ditentukan oleh konstribusi dan

sinkronisasi kegiatan dari seluruh stakeholders secara harmoni di semua

tingkatan. Peran UPT. Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat lebih

difokuskan sebagai fasilitator dan pemberi pelayanan, sedangkan

penyelenggaraan pembangunan dilaksanakan oleh semua komponen

masyarakat. Untuk itu perlu adanya pemahaman yang sama dan komitmen

yang kuat dari semua pihak, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian kegiatan pembangunan.

Page 29: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

A. Matriks Analisa SWOT

Faktor Internal

Kekuatan Kelemahan

Tersedianya Tenaga Tenaga yang ada belum mencukupi baik dari segi

kuantitas dan kualitas, sehingga pelayanan

kesehatan tradisional belum optimal.

Tersedianya Dana APBN Dana belum dapat terealisasi secara efektif

Tersedianya Sarana dan prasarana Perlu ditambahkan untuk interior gedung

Adanya UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Adanya Peraturan Menteri Kesehatan No.

1109/Menkes/Per/IX/2002 tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasyankes

Adanya Peraturan Menteri Kesehatan No.

1076/Menkes/Per/VII/2003 tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Tradisional.

Adanya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

003/MENKES/PER/2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam

Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan.

Belum semua jajaran kesehatan dapat memahami

dan menerapkan aturan yang berlaku

Belum tersosialisasi secara optimal

Page 30: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Faktor Eksternal

Peluang Strategi (SO) Strategi (WO)

Banyaknya minat

masyarakat untuk

memperoleh

pengobatan

tradisional,

kecenderungan back

to nature.

Mengoptimalkan segala sumber daya yang tersedia dengan

memanfaatkan peluang yang ada untuk mewujudkan

masyarakat sehat mandiri melalui upaya pelayanan

kesehatan tradisional

Meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui

pendidikan dan memanfaatkan segala peluang

yang ada

Adanya tuntutan

pelayanan kesehatan

tradisional yang aman,

bermutu dan

terjangkau.

Adanya kebutuhan

program agar

tersedianya tenaga

kesehatan tradisional

yang berkualitas.

Page 31: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Beraneka ragamnya

tanaman obat di

Indonesia.

Ancaman

Stategi (ST) Strategi (WT)

Banyaknya praktek

pengobatan

tradisional di

masyarakat.

Memaksimalkan segala potensi sumber daya kesehatan

yang ada dan meminimalisasi segala ancaman untuk

mewujudkan masyarakat sehat mandiri melalui upaya

pelayanan kesehatan tradisional

Memaksimalkan Peningkatan SDM kesehatan

sehingga dapat menekan ancaman eksternal yang

ada.

Lemahnya data

dukung/pencatatan

pengobatan

tradisional di

Indonesia

Luasnya wilayah

binaan (16 Provinsi)

Page 32: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Kurangnya prioritas

program kesehatan

tradisional di wilayah

provinsi binaan

Page 33: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

EVALUASI KETERKAITAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

No

Uraian BF ND

Nilai Keterkaitan Juml

ah NBD

NRK

NBK

TNB

Total TNB

A b c d e f g h I j k l m n o p q

Strength (Kekuatan) a. Adanya UU No 23 tahun 1992

tentang Kesehatan

19

% 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80

3,8

5 5,0

0,9

6 4,81

11,19

Adanya Peraturan Menteri

Kesehatan No.

1109/Menkes/Per/IX/2002

tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Komplementer

Alternatif di Fasyankes

Adanya Peraturan Menteri

Kesehatan No.

1076/Menkes/Per/VII/2003

Page 34: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Tradisional.

Adanya Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor

003/MENKES/PER/2010 tentang

Saintifikasi Jamu Dalam

Penelitian Berbasis Pelayanan

Kesehatan

b. Tersedianya tenaga 19

% 20 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 78

2,4

6

4,8

8

0,7

5 3,21

c. Sumber dana APBN 15

% 16 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 74

2,4

6

4,6

3

0,7

1 3,17

d. Tersedianya sarana dan

prasarana

15

% 16 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 79

3,8

5

4,9

4

0,9

5 4,80

Weakness (Kelemahan)

e. Jumlah tenaga yang kurang 7

% 8 4 4 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 71

1,2

9

4,4

4

0,3

4 1,63

8,84 f. Kurangnya SDM yang

berkompeten

6

% 5 2 4 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 27

0,7

6

1,6

9

0,1

0 0,86

Page 35: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

g. Kurangnya sarana dan

prasarana yang menunjang

kegiatan

6

% 6 4 3 4 4 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 30

1,0

5

1,8

8

0,1

3 1,17

h. Eselonisasi yang tidak sesuai

dengan luasnya wilayah kerja.

8

% 9 5 4 5 4 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 34

3,9

1

2,1

3

0,1

2 4,03

i. Disiplin kerja belum maksimal 5

% 6 4 5 4 4 1 2 2 1 2 5 2 1 2 1 2 1 39

1,0

3

2,4

4

0,1

2 1,15

Opportunities (Peluang)

j. Banyaknya minat masyarakat

untuk mencari pengobatan

tradisional, kecenderungan back

to nature

12

% 5 5 2 5 2 2 1 4 2 2 2 2 3 4 4 4 3 48

2,7

8

3,0

0

0,3

7 3,15

11,4

6

k. Adanya tuntutan pelayanan

kesehatan tradisional yang

aman, bermutu dan terjangkau

14

% 16 5 5 5 5 2 2 1 4 2 2 4 4 5 4 4 5 59

3,3

0

3,6

9

0,5

1 3,81

l. Adanya kebutuhan program

agar tersedianya tenaga

kesehatan tradisional yang

berkualitas

11

% 15 5 4 5 4 5 2 1 3 3 3 3 4 3 5 4 5 59

1,7

1

3,6

9

0,4

3 2,14

Page 36: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

m

.

Beraneka ragamnya tanaman

obat di Indonesia

12

% 17

1

9 5 5 5 4 2 2 1 3 2 4 4 4 3 4 5 58

1,9

6

3,6

3

0,4

0 2,36

Threats (Ancaman )

n. Banyaknya praktek pengobatan

tradisional di masyarakat

15

% 15 4 5 4 4 5 2 1 4 2 2 2 2 2 4 3 5 51

2,9

2

3,1

9

0,4

7 3,39

5,42

o. Lemahnya data

dukung/pencatatan pengobatan

tradisional di Indonesia

12

% 12 4 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 23

1,8

7

1,4

4

0,1

7 2,04

p. Terlalu luasnya wilayah binaan

12

% 12 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 4 26

1,8

7

1,6

3

0,1

9 2,06

q. Kurang prioritasnya program

kesehatan tradisional di wilayah

binaan

13

% 13 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

2,3

6

1,1

3

0,1

5 2,51

Page 37: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

EVALUASI KETERKAITAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

No

Uraian BF ND

Nilai Keterkaitan Juml

ah NBD

NRK

NBK

TNB

Total TNB

a b c d e f g h i j K

Strength (Kekuatan) a. Adanya UU No 23 tahun 1992

tentang Kesehatan

19

% 20 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 46

4,6

0 4,6

0,8

7 5,47

14,25

Adanya Peraturan Menteri

Kesehatan No.

1109/Menkes/Per/IX/2002

tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Komplementer

Alternatif di Fasyankes

Adanya Peraturan Menteri

Kesehatan No.

1076/Menkes/Per/VII/2003

Page 38: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Tradisional.

Adanya Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor

003/MENKES/PER/2010 tentang

Saintifikasi Jamu Dalam

Penelitian Berbasis Pelayanan

Kesehatan

b. Tersedianya tenaga 19

% 20 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 39

4,6

0 3,9

0,7

4 5,34

c. Tersedianya sarana dan

prasarana

15

% 16 4 5 4 5 3 4 2 4 5 1 33

2,9

4 3,3

0,5

0 3,44

Weakness (Kelemahan)

d. Eselonisasi yang tidak sesuai

dengan luasnya wilayah kerja.

8

% 9 5 5 5 4 4 3 3 4 4 5 38

4,0

5 3,8

0,3

0 4,35

6,24 e. Jumlah tenaga yang kurang 7

% 8 5 3 4 4 3 3 2 2 1 4 26

1,7

0

2,6

0

0,1

8 1,88

Opportunities (Peluang)

Page 39: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

h. Adanya tuntutan pelayanan

kesehatan tradisional yang

aman, bermutu dan terjangkau

14

% 19 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 36

3,3

0

3,6

0

0,5

0 3,80

9,28 i. Banyaknya minat masyarakat

untuk mencari pengobatan

tradisional, kecenderungan back

to nature.

12

% 17 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 30

2,7

8 3,0

0,3

6 3,14

j. Beraneka ragamnya tanaman

obat di Indonesia

12

% 16 3 5 3 3 3 3 3 3 5 3 31

1,9

6

3,1

0

0,3

7 2,33

Threats (Ancaman )

k. Banyaknya praktek pengobatan

tradisional di masyarakat

15

% 20 5 4 4 5 4 5 3 2 5 5 37

2,9

2

3,7

0

0,5

6 3,48

8,54 l. Kurang prioritasnya program

kesehatan tradisional di wilayah

binaan

13

% 18 5 4 4 4 4 2 2 2 4 4 30

2,3

6 3,0

0,3

9 2,75

m

. Terlalu luasnya wilayah binaan

12

% 16 4 5 4 5 5 4 3 3 4 4 37

1,8

7 3,7

0,4

4 2,31

Page 40: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

Faktor Kunci Keberhasilan

Berdasarkan analisis faktor eksternal dan internal didapatkan peta posisi kekuatan berada pada kuadran I sebagai

berikut:

S=14,25

T=8,40

II I O=9,28

8,01

2,16

Page 41: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

IV III

W=6,24

Gambar diatas menunjukkan peta kekuatan berada pada kuadran I artinya Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat mengoptimalkan

segala sumber daya yang tersedia dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mewujudkan masyarakat sehat mandiri melalui upaya

pelayanan kesehatan tradisional.

Page 42: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

|Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

TUJUAN DAN SASARAN BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) PALEMBANG TAHUN 2020-2024

TUJUAN SASARAN

PROGRAM KEGIATAN URAIAN INDIKATOR KINERJA

1. Makin dikenalnya berbagai manfaat tanaman (buah dan sayur) sebagai sumber gizi

1. Meningkatnya pengetahuan/pemahaman pemanfaatan metode Asuhan Mandiri di masyarakat

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan

pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional

Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

2. Meningkatnya kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan dengan memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Tradisional

1. Peningkatan PNBP 2. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan

Tradisional di puskesmas

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan

pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional

Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

3. Bertambahnya ramuan herbal hasil penelitian yang berbasis pelayanan dalam mengatatasi berbagai penyakit degeneratif (Saintifikasi Jamu)

3. Meningkatnya jumlah ramuan yang dapat dimanfaatkan masyarakat Jumlah puskesmas yang

melaksanakan pengembangan Pelayanan

Kesehatan Tradisional

Pengembangan penelitian Jamu berbasis Pelayanan.

5. Meningkatnya penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yang baik

1. Petugas administrasi keuangan yang kompeten

2. Petugas BNM yang kompeten 3. SDM pelayanan yang Kompeten

Jumlah petugas dilatih sesuai kompetensinya

Pengembangan kompetensi petugas administrasi dan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

Page 43: UNIT PELAKSANA TEKNIShiperbarik. A. DASAR KEGIATAN 1. Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan

1 | Rencana Aksi Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2020-2024

GAMBARAN UMUM RENCANA KINERJA 2020-2024 SASARAN, INDIKATOR DAN TARGET LOKA KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (LKTM)

INDIKATOR KINERJA UNIT UTAMA

NO SASARAN KEGIATAN

(output) INDIKATOR KINERJA TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

Persentase realisasi kegiatan administrasi

dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya Program Pelayanan Kesehatan

1 Jumlah Puskesmas yang menyelenggaran pelayanan kesehatan ttradisional

Cakupan Puskesmas yang telah menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan Tradisional

20 30 40 50 60