UNIT 7: Sistem Sonar - · PDF fileSetelah proses tersebut, bagaimana cara mengetahui ......

89
Buku Sumber untuk Dosen LPTK 229 UNIT 7: Sistem Sonar karakteristik yang berbeda. Perbedaan karakteristik bunyi echo tersebut yang digunakan oleh kelelawar untuk mengetahui keberadaan dua pohon yang berbeda. Selain kelelawar, sistem sonar juga digunakan oleh lumba-lumba dalam mencari makanan. Lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang. Oleh karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari makanannya. Sebagaimana kelelawar, lumba-lumba juga menggunakan sistem Sonar untuk mengenali lingkungannya. Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-kantung ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan suara yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, suara ekolokasi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Suara lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur benda apa pun. Lumba-lumba mendengarkan seksama pantulan suara ini. Gelombang suara ini ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut "jendela akustik". Dari sini, informasi suara diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda- benda dari mereka, berikut ukuran dan pergerakannya. Berkat perangkat ini, lumba-lumba dapat memindai wilayah yang luas; bahkan memetakan samudra. Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba memindai dasar laut layaknya alat pemindai elektro-nik (http://id.harunyahya. com/id/Artikel/9307/ lumba-lumba-sang-arsitek-kapal). Lumba-lumba mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi, ketika bunyi tersebut menumbuh ikan (mangsa), maka bunyi tersebut akan dipantulkan dan kembali ditangkap oleh sistem pendengaran lumba-lumba, sehingga lumba-lumba memperoleh informasi keberadaan mangsa. Berdasarkan penjelasan-penjlasan tersebut, maka kita dapat mendefinisikan sistem sonar sebagai berikut: Gambar 7.3 Mekanisme Pemindaian Pada Lumba-lumba

Transcript of UNIT 7: Sistem Sonar - · PDF fileSetelah proses tersebut, bagaimana cara mengetahui ......

  • Buku Sumber untuk Dosen LPTK 229

    UNIT 7: Sistem Sonar

    karakteristik yang berbeda. Perbedaan karakteristik bunyi echo tersebut yang digunakan

    oleh kelelawar untuk mengetahui keberadaan dua pohon yang berbeda.

    Selain kelelawar, sistem sonar juga digunakan oleh lumba-lumba dalam mencari

    makanan. Lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang. Oleh

    karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari makanannya.

    Sebagaimana kelelawar, lumba-lumba juga menggunakan sistem Sonar untuk mengenali

    lingkungannya.

    Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah

    lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui

    kantung-kantung ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi. Kantung udara ini

    berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan suara yang dihasilkan gumpalan kecil

    jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, suara ekolokasi

    ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara

    terputus-putus. Suara lumba-lumba segera

    memantul kembali bila membentur benda apa pun.

    Lumba-lumba mendengarkan seksama pantulan

    suara ini. Gelombang suara ini ditangkap di bagian

    rahang bawahnya yang disebut "jendela akustik".

    Dari sini, informasi suara diteruskan ke telinga

    bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk

    diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya

    memberi informasi rinci tentang jarak benda-

    benda dari mereka, berikut ukuran dan

    pergerakannya. Berkat perangkat ini, lumba-lumba dapat memindai wilayah yang luas;

    bahkan memetakan samudra. Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba

    memindai dasar laut layaknya alat pemindai elektro-nik (http://id.harunyahya.

    com/id/Artikel/9307/ lumba-lumba-sang-arsitek-kapal).

    Lumba-lumba mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi, ketika bunyi tersebut

    menumbuh ikan (mangsa), maka bunyi tersebut akan dipantulkan dan kembali ditangkap

    oleh sistem pendengaran lumba-lumba, sehingga lumba-lumba memperoleh informasi

    keberadaan mangsa.

    Berdasarkan penjelasan-penjlasan tersebut, maka kita dapat mendefinisikan sistem

    sonar sebagai berikut:

    Gambar 7.3 Mekanisme

    Pemindaian Pada Lumba-lumba

    http://id.harunyahya/

  • 230 Buku Sumber untuk Dosen LPTK

    UNIT 7: Sistem Sonar

    Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah

    yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan

    penjalaran suara dalam untuk navigasi atau mendeteksi keberadaan suatu objek.

    Teknologi alami yang terdapat pada kelelawar dan lumba-lumba, kini ditiru oleh

    manusia. Manusia memanfaatkan Sistem Sonar untuk berbagai keperluan, diantaranya

    adalah untuk mendeteksi kapal selam (musuh), dan mendeteksi kedalaman laut.

    Gambar 7.4 Sistem Sonar untuk Mendeteksi Kapal Selam

    Cara kerja pemindaian kapal selam musuh sangat mirip dengan cara Lumba-lumba

    mengetahui keberadaan mangsa. 1) Kapal melepaskan bunyi dengan frekuensi tinggi, 2)

    bunyi merambat di perairan, 3) Jika pada perairan terdapat kapal selam, maka bunyi akan

    menumbuk kapal selam tersebut kemudian terpantul dan kembali ke kapal, 4) Selang

    waktu yang dibutuhkan oleh bunyi selama proses ini dapat digunakan untuk

    memperhitungkan jarak dan posisi kapal selam (musuh).

    Gambar 7.5 Sistem Sonar untuk Mengetahui Kedalaman Laut

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Navigasi

  • Buku Sumber untuk Dosen LPTK 231

    UNIT 7: Sistem Sonar

    Manusia tidak harus menggunakan meteran untuk mengukur kedalaman laut. Bisa

    dibayangkan bagaimana tingkat kesulitannya jika untuk mengukur kedalaman laut

    menggunakan alat ukur panjang. Lalu bagaimana cara mengetahui kedalaman laut.

    Kedalaman laut bisa diketahui oleh manusia dengan menggunakan sistem sonar. Cara

    kerjanya adalah sebagai berikut :

    1. Sebuah kapal dilengkapi dengan piranti berupa Echo Sounder dan Hidrofon.

    2. Echo Sounder mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi mengarah pada dasar laut,

    3. Gelombang bunyi akan merambat hingga akhirnya sampai di dasar laut, setelah itu

    akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai bunyi gema (echo),

    4. Bunyi gema (echo) ditangkap kembali oleh kapal melalui piranti Hidrofon.

    5. Pengamat mengukur waktu yang dibutuhkan oleh bunyi sejak pertama kali

    dikeluarkan dari Echo Sounder hingga bunyi echo tertangkap oleh hidrofon.

    Setelah proses tersebut, bagaimana cara mengetahui kedalaman laut? Dari kapal

    bunyi dipancarkan dan bergerak dengan kecepatan v. Suatu saat akan sampai di dasar laut

    (h). Sampai di dasar laut bunyi akan dipantulkan kembali ke kapal. Karena kecepatan

    selama proses ini dianggap sama, maka waktu yang dibutuhkan bunyi untuk bergerak dari

    kapal ke dasar laut akan sama dengan waktu yang dibutuhkan oleh bunyi pantul dari dasar

    laut ke kapal. Sehingga jika selang waktu yang dibutuhkan selama proses ini adalah t, dan

    jarak tempuh bunyi selama proses bolak-balik adalah 2h, maka dapat dirumuskan :

    2

    2

    vth

    vth

    Besarnya kecepatan perambatan bunyi di dalam

    air adalah sekitar 1500 m/s.

    Pada dunia kedokteran, sistem sonar

    diterapkan dalam teknologi Ultrasonografi (USG).

    USG adalah suatu teknik diagnostik pencitraan

    yang menggunakan ultrasonik yaitu gelombang

    suara dengan frekuensi yang lebih tinggi dari

    kemampuan pendengaran manusia. Teknik ini

    digunakan untuk mencitrakan organ internal dan

    otot, ukuran serta strukturnya. Secara umum

    kegunaan USG adalah membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ

    tubuh. Pemeriksaan USG ini mengunakan frekuensi10MHz ( 1- 10 juta Hz). Gelombang

    Gambar 7.6 Perangkat USG pada

    Dunia Kedokteran

  • 232 Buku Sumber untuk Dosen LPTK

    UNIT 7: Sistem Sonar

    suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat

    yang disebut transducer.

    Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.

    Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer,

    yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian

    akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan

    menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya. Pantulan

    echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan

    kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam

    bentuk cahaya pada layar oscilloscope

    Bagaimana Bunyi Bisa Terdengar?

    Kajian tentang sistem sonar, telah memberikan informasi kepada kita tentang

    sebuah mukjizat yang bernama bunyi. Oleh mahluk hidup, bunyi tidak hanya berfungsi

    untuk kebutuhan komunikasi ataupun seni, namun juga berguna dalam pencarian sumber-

    sumber makanan bagi hewan-hewan tertentu. Bahkan dengan memanfaatkan bunyi,

    manusia bisa mengetahui kedalaman laut yang tak terjangkau tangan maupun untuk

    mendeteksi keberadaan kapal selam musuh. Sebenarnya apa hakikat bunyi? Bagaimana

    bunyi bisa merambat? Dan bagaimana mahluk hidup dapat menangkap fenomena bunyi?

    Waktu masih kecil sebagian kita mungkin pernah bermain Telpon Kaleng.

    Permainan sederhana tersebut memberi gambaran kepada kita tentang bagaimana sebuah

    bunyi bisa terdengar oleh telinga kita. Pertama harus ada sumber bunyi, pada permainan

    kaleng tersebut yang berperan sebagai sumber bunyi adalah yang mengucapkan informasi

    melalui salah satu ujung kaleng. Kedua terdapat medium perambatan bunyi, pada

    permainan telepon kaleng menggunakan tali sebagai medium penghantar bunyi. Ketiga

    penerima informasi bunyi/pendengar, dengan menggunakan telinga yang ditempel di ujung

    kaleng kita dapat mendengarkan perkataan lawan main di ujung kaleng satunya.

    Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga faktor penting

    pada peristiwa terdengarnya suatu bunyi, yakni 1) Ada Sumber Bunyi, 2) ada medium

    perambatan bunyi, dan 3) ada telinga (sistem pendengaran).

    Pada sistem sonar, mekanisme mendeteksi lingkungan melalui bunyi juga

    membutuhkan tiga faktor tersebut. Baik kelelawar, lumba-lumba maupun kapal yang

    menerapkan teknologi Sonar, semuanya memiliki dua perangkat utama, yakni penghasil

    bunyi berfrekuensi tinggi dan penerima bunyi berfrekuensi tinggi. Tabel 1. Menunjukan

    informasi tentang berbagai tools yang digunakan oleh hewan maupun manusia pada

  • Buku Sumber untuk Dosen LPTK 233

    UNIT 7: Sistem Sonar

    penerapan teknologi sonar. Setelah kita memahami bahwa pada fenomena bunyi terdapat

    tiga faktor yang berperan, maka marilah kita pelajari satu persatu faktor-faktor tersebut.

    Pertama kita akan mempelajari tentang konsep getaran sebagai sebab munculnya suatu

    bunyi. Berikutnya kita akan kaji mengenai gelombang sebagai mekanisme penjalaran bunyi.

    Terakhir akan kita pelajari sistem pendengaran sebagai piranti penangkap gelombang

    bunyi.

    Tabel 1. Alat/organ yang Digunakan Hewan/Manusia pada Sistem Sonar

    Piranti Kelelawar Lumba-lumba Kapal

    Pemindai

    Kedalaman

    laut & Kapal

    Selam Musuh

    Peralatan

    USG

    Pir