UNIMED-Undergraduate-21916-6. BAB III.pdf

13
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok sampel penelitian. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan akan dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandar pada Tahun Ajaran 2011/2012. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari atas sembilan kelas. 3.3.2 Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan random sample yaitu dengan mengambil sampel siswa kelas yang terpilih sebanyak dua kelas secara acak dari sembilan kelas yang ada, siswa kelas yang terpilih adalah siswa kelas VII 5 dan VII 7 . Untuk uji coba instrument dipilih kelas VII 8 untuk melihat karakteristik tes. Pemilihan sampel secara acak dapat dilakukan secara acak dapat dilakukan karena menurut informasi dari kepala sekolah pendistribusian siswa disetiap kelas dilakukan secara merata yaitu, siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah disebar secara merata disetiap kelas, untuk kebutuhan instrument dipilih kelas, untuk kebutuhan instrument dipilih 1 kelas, untuk melihat reabilitas dan validitas soal.

Transcript of UNIMED-Undergraduate-21916-6. BAB III.pdf

  • 30

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti

    mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua

    kelompok sampel penelitian.

    3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan akan dilaksanakan pada semester ganjil Tahun

    Ajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandar pada

    Tahun Ajaran 2011/2012.

    3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

    3.3.1 Populasi

    Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

    Bandar Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari atas sembilan kelas.

    3.3.2 Sampel Penelitian

    Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan random

    sample yaitu dengan mengambil sampel siswa kelas yang terpilih sebanyak dua

    kelas secara acak dari sembilan kelas yang ada, siswa kelas yang terpilih adalah

    siswa kelas VII5 dan VII7. Untuk uji coba instrument dipilih kelas VII8 untuk

    melihat karakteristik tes.

    Pemilihan sampel secara acak dapat dilakukan secara acak dapat dilakukan

    karena menurut informasi dari kepala sekolah pendistribusian siswa disetiap kelas

    dilakukan secara merata yaitu, siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan

    rendah disebar secara merata disetiap kelas, untuk kebutuhan instrument dipilih

    kelas, untuk kebutuhan instrument dipilih 1 kelas, untuk melihat reabilitas dan

    validitas soal.

  • 31

    3.4 Variabel Penelitian

    Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

    1. Variabel Bebas

    a. Variabel Perlakuan : Pengajaran dengan kooperatif tipe jigsaw dan

    pengajaran dengan pembelajaran berbasis masalah

    (PBM)

    b. Variabel Kontrol

    Waktu : Lamanya waktu yang digunakan untuk pengajaran di

    kedua kelas adalah sama. Dan jarak waktu antara

    pengajaran di kelas eksperimen dan di kelas kontrol

    tidak terlalu jauh.

    Buku : Buku yang digunakan selama pembelajaran di kedua

    kelas adalah sama.

    Bahan Ajar : Kedua kelas mendapat bahan ajar yang sama yaitu

    aritmatika sosial.

    Guru : Guru yang mengajar di kedua kelas adalah guru yang

    sama, yaitu peneliti.

    c. Variabel tidak kontrol : IQ siswa, lingkungan, cara belajar, pendidikan

    orang tua.

    2. Variabel Terikat : Kemampuan memecahkan masalah siswa.

    3.5 Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Subject, Pretest-

    Posttest Contol Goup Design. Dalam design ini kedua kelas dipilih secara

    random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

    perbedaan antara kelompok Jigsaw dan kelompok PBM. Untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada kelompok dan perlakuan sebagai berikut :

    Tabel 3.1 : Rancangan Penelitian

    Kelas Pre test Perlakuan Post test

    Jigsaw T11 X1 T21 PBM T12 X2 T22

  • 32

    Keterangan :

    T11 = Pemberian pre test pada kelas jigsaw

    T12 = Pemberian pre test pada kelas PBM

    T21 = Pemberian post test pada kelas jigsaw

    T22 = Pemberian post test pada kelas PBM

    X1 = Pembelajaran dengan menggunakan jigsaw

    X2 = Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah (PBM)

    3.6 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam

    upaya pencapaian tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut antara lain :

    1. Tahap Persiapan

    Pada tahap persiapan yang dilakukan adalah :

    a. Menyusun jadwal penelitian.

    b. Menyusun rencana pembelajaran.

    c. Menyiapkan alat pengumpul data.

    2. Tahap Pelaksanaan

    Dalam penelitian ini tahap pelaksanaan dilakukan dengan langkah-

    langkah sebagai berikut :

    a. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random dua kelas.

    Pengambilan sampel secara acak ini dimaksudkan agar setiap individu

    dalam populasi penelitian mempunyai peluang yang sama untuk

    terambil sebagai sampel penelitian.

    b. Memberikan tes awal (pretest) di kedua kelas untuk mengetahui

    kemampuan awal siswa. Tes yang diberikan pada masing-masing kelas

    adalah sama.

    c. Melakukan perlakuan yaitu untuk kelas pembelajarannya dengan

    menggunakan Kooperatif Tipe Jigsaw sedangkan kelas

    pembelajarannya dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis

    Masalah (PBM).

    d. Memberikan postes kepada kedua kelas. Waktu dan lama pelaksanaan

    postes pada kedua kelas adalah sama.

  • 33

    e. Hasil test akhir pada kedua kelompok dibandingkan untuk melihat

    apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang

    diajar dengan kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran berbasis maslah

    (PBM).

    Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

    Populasi

    Sampel

    Kelas Jigsaw Kelas PBM

    Pretes (T1)

    Pembelajaran dengan metode pemecahan

    masalah

    Postes (T2)

    Data

    Analisis Data

    Kesimpulan

    Pembelajaran dengan metode tanya jawab

  • 34

    3.7 Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

    Instrumen penelitian sebagai alat yang digunakan dalam mengumpulkan

    data pada penelitian ini adalah tes. Penelitian ini menggunakan tes kemampuan

    pemecahan masalah matematika siswa berbentuk pilihan essay sebanyak lima

    soal.

    Tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa merupakan

    kemampuan pemecahan masalah yang berfungsi untuk mengungkapkan

    kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam situasi tertentu. Tes

    tersebut disusun berdasarkan pada materi ajar secara langsung. Dalam

    matematika, masalah dapat diartikan sebagai soal. Hal ini didukung oleh pendapat

    sujono (1988 : 215) bahwa: Dalam matematika, istilah masalah biasanya

    disamakan dengan soal atau diartikan sebagai soal cerita. Berdasarkan defenisi

    dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dapat diukur berdasarkan

    penyelesaian soal cerita.

    Adapun langkah-langkah pemecahan masalah yang diketahui secara

    umum adalah sebagai berikut:

    1. Memahami sifat masalah

    Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah apa (data) yang diketahui

    (ditanyakan), apakah informasi cukup, kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi,

    menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional (dapat

    dipecahkan).

    2. Merencanakan/ menyusun pemecahan masalah

    Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah mencoba mengingat

    kembali atau mencari masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan

    dengan masalah yang akan dipecahkan, mencari pola atau aturan menyusun

    prosedur penyelesaian.

    3. Melaksanakan pemecahan masalah

    Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah menjalankan prosedur

    yang telah dibuat pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian.

  • 35

    4. Mengevaluasi pemecahan masalah

    Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah menganalisis dan

    mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar,

    atau apakah prosedur yang dibuat generalisasinya.

    Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

    tes kemampuan pemecahan masalah siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah

    essay sebanyak lima soal. Sebelum tes ini digunakan sebagai alat pengumpulan

    data (instrument penelitian) terlebih dahulu di ujicobakan kepada kelas yang lain

    yang bukan sampel penelitian. Untuk itu diperlukan validitas tes, tingkat

    kesukaran, daya beda,dan reliabilitas tes.

    Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal

    Kompetensi

    Dasar Indikator Materi

    Aspek

    C3

    Menggunakan

    konsep aljabar

    dalam pemecahan

    masalah

    aritmetika sosial

    yang sederhana.

    Menentukan besar harga jual, harga beli,

    untung dan rugi dalam kegiatan ekonomi.

    Menentukan besar dan persentase laba,

    rugi, harga jual, harga beli, rabat, bruto,

    tara dan netto dalam kegiatan ekonomi.

    Menentukan besar dan persentase bunga

    tunggal dalam kegiatan ekonomi.

    1,5

    2,3

    4

    Keterangan: C3 = Aplikasi

    3.8 Uji Coba Instrumen

    Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2009) bahwa :

    Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah.

    Oleh karena itu uji coba instrumen bertujuan untuk mendapatkan alat ukur

    yang benar-benar dapat menyaring data yang akurat agar kesimpulan yang

    diambil sesuai dengan kenyataan.

  • 36

    3.8.1 Uji Reliabilitas

    Karena tes yang digunakan berbentuk uraian maka untuk mengetahui

    reliabilitas tes digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2009:109) yaitu :

    11 = 11 22t

    Dimana : r11 = reliabilitas yang dicari

    2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

    2 = varians total

    n = banyaknya butir soal

    yang masing-masing dihitung dengan rumus

    ( )

    NNX

    X =

    22

    2:item Varians

    Dimana: 2 = Varians setiap item

    N = banyak butir soal

    X = skor tiap siswa

    ( )

    NNX

    X iit

    =

    22

    2: totalVarians

    Dimana: 2t = Varians total

    N = banyak butir soal

    Xi = skor tiap siswa

    Tingkat reliabilitas soal digunakan skala yang dikemukakan oleh Slameto

    (2003:215).

    Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal

    No Indeks Reliabilitas Klasifikasi

    1 0,80< r 11 1,00 Sangat tinggi

    2 0,60< r 11 0,80 Tinggi

  • 37

    No Indeks Reliabilitas Klasifikasi

    3 0,40< r 11 0,60 Sedang

    4 0,20< r 11 0,40 Rendah

    5 0,00< r 11 0,20 Sangat rendah

    Untuk menafsir harga reliabilitas dari soal maka harga tersebut

    dikonsultasikan ke tabel harga kritik r tabel Product Moment dengan = 0,05

    dengan kriteri korelasi rhitung > rtabel maka tes tersebut reliabel.

    Dari perhitungan reliabilitas tes (lampiran ), diperoleh rhitung = 0,710,

    sedangkan rtabel = 0,304 sehingga rhitung > rtabel pada taraf nyata = 0,05, maka

    dapat disimpulkan bahwa tes yang digunakan adalah reliabel.

    3.8.2 Uji Validitas

    Tujuan memeriksa validitas instrumen adalah untuk melihat apakah

    instrumen tersebut mampu mengukur apa yang ingin diukur sehingga instrumen

    tersebut dapat mengungkapkan data yang ingin diukur. Untuk menentukan

    validitas suatu tes, peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Momen

    (Arikunto, 2009), sebagai berikut :

    ( )( )

    ( ){ } ( ){ }

    =

    2222 YYNXXN

    YXXYNrxy

    Dimana :

    xyr = Validitas soal

    X = Skor yang diperoleh siswa untuk tiap nomor soal

    Y = Skor total N = Jumlah siswa

    Untuk menafsirkan keberartian harga validitas tiap item maka harga xyr tersebut dikonfirmasikan ke dalam tabel ke harga kritik product moment untuk N

    siswa dan pada taraf nyata = 0,05. Kriteria yang digunakan jika rhitung > rtabel maka item tes dikatakan valid. (Arikunto,2009:75).

  • 38

    Adapun kriteria validitas sebagai berikut :

    200.0000.0 < xyr validitas sangat rendah

    400.0210.0 < xyr validitas rendah

    600.0410.0 < xyr validitas cukup

    800.0610.0 < xyr validitas tinggi

    000.1810.0 < xyr validitas sangat tinggi

    Berdasarkan perhitungan dari lima item yang diujikan (pada lampiran

    dan ) diperoleh rhitung > rtabel pada taraf nyata = 0,05 sehingga kelima item

    tersebut dinyatakan valid, maka kelima soal digunakan sebagai alat tes.

    Tabel 3.3. Validitas soal

    No Keterangan

    1. 0,682 0,304 Valid

    2. 0,627 0,304 Valid

    3. 0,312 0,304 Valid

    4. 0,310 0,304 Valid

    5. 0,307 0,304 Valid

    3.8.3 Tingkat kesukaran Test

    Bilangan yang menunjukkan karakteristik (sukar mudahnya) suatu soal

    disebut Indeks Kesukaran. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran

    soal. Untuk mencari indeks kesukaran untuk soal uraian digunakan rumus (dalam

    Mustafidah, 2009) : = + (2)2( )

    Dimana : IK = Indeks kesukaran

    A = Jumlah skor kelompok atas

    B = Jumlah skor kelompok bawah

    N = Banyak siswa kelompok atas atau bawah

  • 39

    = Skor tertinggi tiap soal uraian

    = Skor terendah tiap soal uraian

    Dengan klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut :

    P = 0,00 0,30 sukar

    P = 0,31 0,70 sedang

    P = 0,71 1,00 mudah

    Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran dari lima item soal tersebut

    maka diperoleh 3 soal dengan berkategori sedang dan 2 soal dengan kategori

    mudah.

    3.8.4 Daya Pembeda Test

    Daya pembeda tes adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

    antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

    (berkemampuan rendah). Untuk mencari daya pembeda untuk soal uraian

    digunakan rumus (dalam Mustafidah, 2009) : = ( )

    Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :

    D = 0,00 0,20 jelek (poor)

    D = 0,21 0,40 cukup (satisfactory)

    D = 0,41 0,70 baik (good)

    D = 0,71 1,00 baik sekali (excellent)

    Dari perhitungan daya beda diperoleh soal kategori daya beda cukup 3

    item soal dan kategori daya beda baik 2 item soal.

    3.9 Teknik Analisis Data

    Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

    Untuk menentukan uji statistik yang digunakan, terlebih dahulu ditentukan

    normalitas data dan homogenitas variansi.

    1. Menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku

    Menentukan nilai rata-rata menggunakan rumus :

    =

    (, 2005: 67)

  • 40

    Menghitung simpangan baku (S) digunakan rumus :

    = 2 ()2( 1) (, 2005: 94)

    2. Uji Normalitas

    Uji normalitas diadakan untuk mengetahui normal atau tidaknya populasi

    penelitian tiap variabel penelitian. Pengujian ini digunakan dengan menggunakan

    uji liliefors. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

    1) Pengamatan X1, X2, ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn.

    Dengan menggunakan rumus : = Dimana, Xi = data ke-i

    X = rata-rata skor

    S = simpangan baku sampel

    2) Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi

    normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z Zi).

    3) Menghitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan

    Zi jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :

    () = 1,2, , 4) Menghitung F(Zi) S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya.

    5) Mengambil harga mutlak yang terbesar disebut L0. Untuk menerima

    atau menolak hipotesis kita bandingkan L0 dengan nilai kritis L yang

    diambil dari daftar, untuk taraf nyata = 0,05. Dengan kriteria :

    Jika L0 < maka data terdistribusi normal. Jika L0 > maka data tidak terdistribusi normal.

    (Sudjana, 2005:466)

    Setelah di lakukan analisis data berdistribusi normal karena

    < maka hipotesis sampel berasal dari distribusi yang normal dengan taraf nyata 0,05.

  • 41

    3. Uji Homogenitas

    Untuk melihat kedua kelas yang diuji memiliki kemampuan dasar yang

    sama terlebih dahulu diuji kesamaan variansnya. Untuk menguji kesamaan varians

    digunakan uji F sebagai berikut:

    Ho : 12 = 22 kedua populasi mempunyai varians yang sama.

    Ha : 12 22 kedua populasi mempunyai varians yang berbeda.

    terkeciliansterbesariansFhitung var

    var= (Sudjana, 2005:250)

    Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

    Jika tabelhitung FF < maka Ho diterima

    Jika tabelhitung FF maka Ho ditolak

    Dimana 121,2 didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 12 ,

    sedangkan derajat kebebasan 1v dan 2v masing-masing sesuai dengan dk

    pembilang 1v = ( )11 n dan dk penyebut 2v = ( )12 n dan taraf nyata 05,0= . Setelah di analisis kedua data ini memiliki varian yang sama (homogen).

    4. Uji Hipotesis

    Untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik t. Uji ini digunakan untuk

    menguji hipotesis apakah kebenarannya dapat diterima atau tidak.

    Dan sebagai syarat untuk menguji uji t adalah data harus normal dan

    homogen.

    Uji hipotesis yang diuji adalah :

    21: =oH Tidak terdapat perbedaan memecahkan masalah siswa yang

    diajar dengan menggunakan Kooperatif Tipe Jigsaw dan

    Pembelajaran Berbasis Masalah pada pokok bahasan aritmatika

    sosial.

    21: aH Terdapat perbedaan memecahkan masalah siswa yang diajar dengan

    menggunakan Kooperatif Tipe Jigsaw dan Pembelajar Berbasis

    Masalah (PBM) pokok bahasan aritmatika sosial.

  • 42

    karena data berdistribusi normal dan memiliki varians homogen maka

    hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t yaitu :

    21

    21

    11nn

    S

    XXt+

    =

    dengan ( ) ( ) )239:2005,(2

    11

    21

    222

    2112 Sudjana

    nnSnSnS

    ++

    =

    Keterangan :

    1n = Banyak siswa kelompok jigsaw

    2n = Banyak siswa kelompok PBM

    1S = Simpangan baku kelas jigsaw

    2S = Simpangan baku kelas PBM

    S2 = Simpangan baku gabungan dari 1S dan 2S

    1X = Skor rata-rata kelas jigsaw

    2X = Skor rata-rata kelas PBM

    Pengujian hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji

    dua pihak dengan 05,0= dengan kriteria pengujian adalah : terima Ho jika

    21

    21 11