UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

9
A. Latar Belakang Masalah BABJ PENDAHULUAN Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi di Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Hal ini ditandai dengan rendahnya nilai ujian siswa yang merupakan indikator pencapaian basil belajar. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah telah banyak melakukan usaha mulai dari perencanaan dalam GBHN dan REPELIT A, dan sekarang Renstra, yang intinya adalah meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai motivasi dan program pendidikan juga telah telah dilaksanakan antara lain, pemberian sertifikasi guru untuk meningkatkan profesionalitas mengajar, peningkatan jenjang pendidikan, penyempumaan kurikulum, pengadaan bahan ajar, peningkatan manajemen pendidikan dan pengadaan fasilitasnya. Namun berbagai indikasi menunjukkan bahwa mutu pendidikan belum meningkat secara signiftkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh guru dalam usaha ke arab pencapaian/peningkatan basil belajar adalah dengan membenahi strategi pembelajaran yang sesuai dan relevan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai, basil belajar siswa yang mengikuti mata pelajaran seni budaya diharapkan akan dapat diperbaiki. Kenyataannya selama ini peran guru yang amat dominan dengan ceramabnya membuat siswa tidak kreatif sehingga materi yang diajarkannya kurang

description

noj

Transcript of UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

Page 1: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

A. Latar Belakang Masalah

BABJ

PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi di Indonesia saat ini

adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Hal ini

ditandai dengan rendahnya nilai ujian siswa yang merupakan indikator pencapaian

basil belajar. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah telah banyak melakukan usaha

mulai dari perencanaan dalam GBHN dan REPELIT A, dan sekarang Renstra, yang

intinya adalah meningkatkan mutu pendidikan.

Berbagai motivasi dan program pendidikan juga telah telah dilaksanakan

antara lain, pemberian sertifikasi guru untuk meningkatkan profesionalitas mengajar,

peningkatan jenjang pendidikan, penyempumaan kurikulum, pengadaan bahan ajar,

peningkatan manajemen pendidikan dan pengadaan fasilitasnya. Namun berbagai

indikasi menunjukkan bahwa mutu pendidikan belum meningkat secara signiftkan.

Salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh guru dalam usaha ke arab

pencapaian/peningkatan basil belajar adalah dengan membenahi strategi

pembelajaran yang sesuai dan relevan untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai, basil

belajar siswa yang mengikuti mata pelajaran seni budaya diharapkan akan dapat

diperbaiki. Kenyataannya selama ini peran guru yang amat dominan dengan

ceramabnya membuat siswa tidak kreatif sehingga materi yang diajarkannya kurang

Page 2: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

bermakna bagi kehidupan anak. Hal ini dialami oleh penulis sebagai guru seni budaya

di SMA Kota Tanjungbalai yang mengamati strategi pembeJajaran yang kerap

digunakan guru daJam kegiatan proses belajar mengajar dikelas. Seni budaya salah

satu mata pelajaran yang dimuat dalam k.urikulum, penulis merasakan perlu untuk

mengupayakan agar basil belajar seni budaya dapat meningkat.

Mata pelajaran pendidikan 'seni budaya berfungsi mengembangkan kepekaan

rasa, kreativitas dan cita rasa estetis siswa dalam berkesenian, mengembangkan etika,

kesadaran sosial, dan kesadaran kultural siswa dalam kehidupan bermasyarakat, serta

rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia. Mata pelajarail seni budaya meliputi

bidang; Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater, masing-masing bidang seni

tersebut memiliki subtansi, ciri-ciri pembelajaran, dan materinya sendiri. Sesuai

dengan hakikatnya pembelajaran seni ditekankan pada pembelajaran produktif, yaitu

berkarya seni dan penyajian seni. Pembelajaran seni budaya dalam bentuk berkreasi

atau berkarya harus mempertimbangkan moral dan etika. Disamping aspek artistik,

estetik, dan kreatif, siswa juga perlu diperkenalkan ten tang aspek hukum, seperti hak

cipta, kepemilikan karya seni, pemalsuan karya seni, dan penjiplakan karya seni.

Pembelajaran seni musik merupakan bentuk seni yang berevolusi secara

berkesinambungan. Musik mencerminkan pengalaman penciptanya, pemain dan

pendengamya, dan jiwa budaya dimana musik itu diciptakan. Materi pembelajaran

seni musik meliputi aspek apresiasi seni musik, berkarya seni musik, dan pergelaran

seni musik. Apresiasi seni musik berarti mengenal, memahami, dan memberikan

penghargaan atau tanggapan estetis terhadap karya seni musik, berkarya seni musik

pada dasamya adalah proses membentuk gagasan, dan pergelaran musik dikelas,

2

Page 3: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

sekolah, bahkan juga dimasyarakat, merupakan kegiatan pertunjukan, yaitu

membawakan karya musik didepan penonton. Penyajian musik dapat berupa kegiatan

menyanyi, memainkan instrumen, atau menggunakan alat elektronik dan sebagainya.

Berdasarkan fungsi mata pelajaran seni budaya dirasakan perlu untuk

menerapkan strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning).

Strategi pembelajaran kontekstual merupakan strategi pembelajaran yang

mengupayakan guru .dapat inendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Strategi

pernbelajaran ini menurut penulis sangat sesuai dengan tuntutan mata pelajaran seni

budaya, penerapannya dapat diamati melalui kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu,

untuk mengetahui pennasalahan diatas secara tepat dan akurat tanpa harus

menghilangkan kendala yang ada, diperlukan penelitian sebagai upaya perbaikan

pembelaran seni budaya pada siswa SMA Negeri 5 Kota Tanjungbalai. Mengingat

adanya keterbatasan dari segi tenaga, pengalaman, waktu dan dana, maka penelitian

ini dibatasi dengan meneliti pengaruh strategi pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap basil belajar seni budaya.

Selain guru, beberapa komponen yang sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pembelajaran musik adalah: (I) komponen siswa meliputi minat, bakat,

intelegensi, motivasi, sikap, perasaan, keadaan psikis dan fisik; (2) penggunaan

kurikulum; (3) media atau alat peraga yang sesuai; (4) sarana dan prasarana.

Tercapainya tujuan pembelajaran, akan ditentukan oleh berbagai unsur yang

menunjangnya. Makmun ( J 996) menyatakan tentang unsur-unsur yang terdapat

dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) yaitu: (l) Siswa, dengan segala

3

Page 4: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

karakteristiknya yang berusaha untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin

melalui kegiatan belajar; (2) Tujuan, ialah sesuatu yang diharapkan setelah adanya

kegiatan belajar mengajar; (3) Guru, selalu mengusahakan terciptanya situasi yang

tepat (mengajar) sehingga memungkinkan bagi terjadinya proses belajar.

Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang

diduga besar pengarubnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya · tinggi

diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik. Pentingnya motivasi belajar siswa

terbentuk antara lain agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif.

Pandangan ini sesuai dengan pendapat Hawley (Prayitno, 1989): "Siswa yang

termotivasi dengan baik dalam belajar melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih

cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Hasil

belajar yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai motivasi yang tinggi."

Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan

menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. Hawley (Yusuf 1993)

menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah. Hal ini dapat dipahami,

karena siswa yang memiliki motivasi be1ajar tinggi akan tekun dalam belajar dan

terus belajar secara kontinu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan

hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar yang dilakukannya. Mengingat

demikian pentingnya peranan motivasi bagi siswa dalam belajar, maka guru

diharapkan dapat membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa­

siswanya. Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka siswa harus

memiliki motivasi belajar yang tinggi, namun pada kenyataannya tidak semua siswa

4

Page 5: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam belajar. Di sekolah tidak sedikit siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah. Untuk membantu siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah perlu dilakukan suatu upaya dari guru agar siswa yang

bersangkutan untuk dapat meningkatkan rnotivasi belajarnya.

Hasil belajar merupakan basil yang telah dicapai dari suatu proses belajar

yang telah dilakukan, sehingga untuk rnengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau

tidak diperlukan suatu pengukuran. "Pengukt.iran · adalah proses penentuan

luaslkuantitas sesuatu" (Nurkancana, 1986). Dalam kegiatan pengukuran basil

belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus

dipecahkanldijawab. Hasil pengukuran tersebut rnasih berupa skor mentah yang

belurn dapat rnemberikan infonnasi kernampuan siswa. Agar dapat memberikan

infonnasi yang diharapkan tentang kemarnpuan siswa maka diadakan penilaian

terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak

hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek

kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Hasil belajar menurut Bloom meliputi

3 aspek yaitu aspek kognitit~ afektif dan psikomotorik.

Hasil belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai­

nilai dari sejurnlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan

keterarnpilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes

terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan

tinggi rendahnya basil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar sebagai basil dari

proses belajar siswa biasanya pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran yang

disajikan dalam buku laporan prestasi belajar siswa atau raport. Raport merupakan

5

Page 6: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi

belajar (Suryabrata, 1984 ). Prestasi/hasil belajar mempunyai arti dan manfaat yang

sangat penting bagi siswa, pendidik, wali murid dan sekolah, karena nilai atau angka

yang diberikan merupakan manifestasi dari prestasilhasil belajar siswa dan berguna

dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap siswa yang bersangkutan

maupun sekolah. Prestasilhasil belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat

diukur, berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai siswa dalam

kegiatan bellijar rilengajar.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar

Seni Budaya pada siswa SMA Negeri 5 Kota Tanjungbalai.

B. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat

diidentifdcasi beberapa permasalahan yakni: Apa saja yang menyebabkan basil

belajar siswa rendah? Adakah perbedaan strategi pembelajaran yang digunakan

untuk meningkatkan basil belajar siswa? Apakah motivasi belajar yang tinggi

memberikan basil belajar yang tinggi? Adakah terdapat interaksi yang signiflkan

antara strategi pembelajaran dengan motivasi belajar? Adakah pengaruh motivasi

betajar terhadap basil belajar siswa? Adakah pengaruh strategi pembelajaran dan

motivasi belajar terhadap basil belajar siswa?

6

Page 7: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

C. Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah telah diuraikan sebelumnya menunjukkan bahwa

banyaknya pennasalahan yang perlu dicari jalan pemecahannya sehubungan strategi

pernbelajaran yang diberikan guru kepada siswa dan motivasi belajar yang diberikan

kepada siswa. Berbagai faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa SMA Negeri 5

Kota Tanjungbalai baik dari diri sendiri (internal) maupun dari luar diri siswa sendiri

(elrsternal). Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba membatasi

pennasalahan pada ruang lingkup: strategi pembelajaran dalam hal ini dibatasi hanya

dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran

ekspositori, sedangkan motivasi belajar dalam hal ini dibagi dua yaitu: motivasi

belajar tinggi dan rendah. Pada basil belajar siswa difokuskan kepada mata pelajaran

seni budaya dengan pemberian materi seni musik pada kelas X SMA Negeri 5

Kota Tanjungbalai pada semester genap pada tahun pelajaran 2010/2011 dengan

kurikulum KTSP.

D. Perumusan Masalab

Dari uraian latar belakang dan identiftkasi masalah, dapat dirumuskan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah basil belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya yang diajar

dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari

siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori?

7

Page 8: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

2. Apakah basil belajar mata pelajaran seni budaya siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi Jebih tinggi dari siswa yang memiliki motivasi belajar

rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi

belajar terhadap basil belajar seni budaya?

E. Tujuan Penelidan

Berdasarkan rumusan . masalah, maka tujuan · · penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk: mengetahui perbandingan basil belajar pada mata pelajaran seni budaya

yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dengan

ekspositori.

2. Untuk: mengetahui perbandingan basil belajar pada mata pelajaran seni budaya

antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap basil belajar seni budaya.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelian yang diperoleh diharapkan dapat bennanfaat bagi bidang

pendidikan terutama pada mata pelajaran seni budaya, baik secara teoretis maupun

secara praktis. Secara teoritis diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan

motivasi belajar siswa untuk meningkatkan basil belajar seni budaya di lembaga

8

Page 9: UNIMED-Master-23468-071188230040 Bab I

pendidikan. Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi kepada

pengambil kebijakan agar meningkatk:an basil belajar yang baik pada mata pelajaran

seni budaya di SMA Negeri 5 Kota Tanjungbalai. Selanjutnya diharapkan pula

penelitian ini dapat memperkenalkan strategi pembelajaran kontekstual dalam proses

belajar mengajar yang berguna untuk memperbaiki proses . belajar mengajar,

selanjutnya dapat meningkatkan kemampuan siswa pada mata pelajaran seni budaya,

disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ada tidaknya

pengaruh strategi pembelajaran dan motivasi belajar terbadap basil belajar seni

budaya.

9