UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES … · Geotextile Load Clamp rings 150 mm h h d h...

4
UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES - PUNCTURE STRENGTH (KUAT TUSUK) 1 BERITA GEOSININDO l Juni 2019 Menjadi perusahaan Geosintetik terkemuka di Indonesia. VISI MISI Menjadi acuan untuk kebutuhan Geosintetik di Indonesia melalui penyediaan produk dan layanan prima kepada pelanggan berdasarkan nilai-nilai perusahaan, sebagai berikut : Portofolio Rekanan Lingkungan Kualitas Karyawan Komunitas Vol. XIII/06/2019 free subscription at : [email protected] TECHNICAL NOTE K uat tusuk material geosintek menyatakan besarnya gaya tusuk dalam satuan gaya yang diperlukan untuk menjebol material geosintek. Kuat tusuk dapat digunakan sebagai indikasi ketahanan material geosintek tersebut terhadap kerusakan akibat material yang bersentuhan langsung. Proper kuat tusuk harus selalu dipermbangkan dalam semua aplikasi material geosintek. Geosintek dak boleh mengalami kerusakan selama masa instalasi dan masa layan. Kerusakan ini dapat disebabkan material tajam seper batu, kayu, debris, tunggul pohon, dan sebagainya. Jika material geosintek mengalami jebol, maka fungsi separasi geosintek hilang dan akan mengurangi kuat tariknya secara signifikan. Mekanisme terjadinya tusukan pada material geosintek dan perhitungan kuat tusuknya adalah sebagai berikut : Dimana : F g = Kuat jebol Geoteksl d h = Diameter objek penjebol P = Tekanan desak diatas Geoteksl d p = 50 mm (BS6906/DIN 4307) s f = Faktor bentuk objek penjebol FK = Faktor keamanan Standar uji yang umumnya digunakan adalah ASTM D6241 atau ISO 12236. Spesimen dengan diameter 250 mm ditusuk menggunakan rod berdiameter 50 mm. F g = π.d h .P.d p .s f .FK 150 mm internal diameter 50 mm internal diameter rod Geotextile Load Clamp rings 150 mm h h d h Geotekstil P P P P INSIDE UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES - PUNCTURE STRENGTH (KUAT TUSUK) ...................................................... APLIKASI MATERIAL GEOSINTETIK SEBAGAI LAPIS PERKUATAN SUBGRADE ............................. ENGINEERING WORKSHOP : "MITIGASI KELONGSORAN LERENG".................... TRIAL PEMASANGAN MATERIAL GEOMAT DI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR ............. FAQ ..................................................................... 1 2-3 3-4 4 4 NWI D G Geosinindo Group : geosinindo.co.id Dwayne Johnson Success isn't always about greatness. It's about consistency. Consistent hard work leads to success. Greatness will come Mesin Uji Coba Kuat Tusuk

Transcript of UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES … · Geotextile Load Clamp rings 150 mm h h d h...

UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES :PROPERTIES - PUNCTURE STRENGTH (KUAT TUSUK)

1BERITA GEOSININDO l Juni 2019

Menjadi perusahaanGeosintetik terkemuka

di Indonesia.

VISI MISI Menjadi acuan untuk kebutuhan Geosintetik di Indonesia melalui penyediaan produk dan layanan prima kepada

pelanggan berdasarkan nilai-nilai perusahaan, sebagai berikut : Portofolio Rekanan Lingkungan

Kualitas Karyawan Komunitas

Vol. XIII/06/2019free subscription at : [email protected]

TECHNICAL NOTE

Kuat tusuk material geosintetik menyatakan besarnya gaya tusuk dalam satuan gaya yang diperlukan untuk menjebol material geosintetik. Kuat tusuk dapat digunakan sebagai indikasi ketahanan material geosintetik tersebut terhadap kerusakan akibat

material yang bersentuhan langsung.

Properti kuat tusuk harus selalu dipertimbangkan dalam semua aplikasi material geosintetik. Geosintetik tidak boleh mengalami kerusakan selama masa instalasi dan masa layan. Kerusakan ini dapat disebabkan material tajam seperti batu, kayu, debris, tunggul pohon, dan sebagainya. Jika material geosintetik mengalami jebol, maka fungsi separasi geosintetik hilang dan akan mengurangi kuat tariknya secara signifikan.

Mekanisme terjadinya tusukan pada material geosintetik dan perhitungan kuat tusuknya adalah sebagai berikut :

Dimana :Fg = Kuat jebol Geotekstildh = Diameter objek penjebolP = Tekanan desak diatas Geotekstildp = 50 mm (BS6906/DIN 4307)sf = Faktor bentuk objek penjebolFK = Faktor keamanan

Standar uji yang umumnya digunakan adalah ASTM D6241 atau ISO 12236. Spesimen dengan diameter 250 mm ditusuk menggunakan rod berdiameter 50 mm.

Fg = π.dh.P.dp.sf.FK

150 mm internal diameter

50 mm internal diameter rod

Geotextile

Load

Clamp rings150 mm

hh

dh

Geotekstil

P

PP

P

INSIDE

UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES - PUNCTURE STRENGTH (KUAT TUSUK) ......................................................

APLIKASI MATERIAL GEOSINTETIK SEBAGAI LAPIS PERKUATAN SUBGRADE .............................

ENGINEERING WORKSHOP : "MITIGASI KELONGSORAN LERENG"....................

TRIAL PEMASANGAN MATERIAL GEOMAT DI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR .............

FAQ .....................................................................

1

2-3

3-4

4

4

NWIDG

Geosinindo Group :

geosinindo.co.id

Dwayne Johnson

Success isn't always about greatness.

It's about consistency. Consistent hard work leads

to success. Greatness will come

Mesin Uji Coba Kuat Tusuk

Dalam setiap pembangunan konstruksi jalan, diperlukan lapis subgrade. Lapis subgrade akan berfungsi sebagai platform untuk :

• Mendistribusikan beban untuk mengurangi beban pada tanah dasar (mencegah kegagalan daya dukung tanah dasar dan/atau rut pada permukaan).

• Perkerasan yang tahan dalam segala kondisi.• Kenyamanan berkendara.

Tetapi seringkali lapis subgrade perlu diefiesienkan terkait ketersediaan material di lokasi pekerjaan atau harga materialnya. Salah satu metode untuk mengefisienkan lapis subgrade adalah dengan meletakkan material geosintetik sebagai lapis perkuatan subgrade.

Keuntungan aplikasi material geosintetik sebagai lapis perkuatan subgrade adalah sebagai berikut :

1. Memperpanjang umur rencana akibat kenaikan jumlah load cycles, tergambar dalam nilai Traffic Benefit Ratio (TBR).

2. Reduksi ketebalan lapis base, tergambar dalam nilai Base Course Reduction (BCR).

Agar berfungsi sebagai lapis perkuatan subgrade yang optimal, material geosintetik yang digunakan harus memiliki beberapa kriteria berikut :

1. Memiliki kriteria separasi, yaitu mencegah kontaminasi antara tanah dasar dengan tanah timbunan. Pencampuran lapis timbunan dan tanah dasar akan mengurangi kekuatan dan kekakuan dari lapis timbunan, menyebabkan rutting tambahan.

2. Permeabilitas tinggi untuk mendisipasi tekanan air pori ekses saat terkena beban kendaraan yang lewat. Tekanan air pori ekses memperlemah tanah dasar dan mempercepat terjadinya rutting.

3. Mempunyai modulus tinggi dan koefisien interaksi tinggi. Lateral spreading dari agregat saat beban lewat menyebabkan outward shear pada interface lapis base dan tanah dasar, dapat mengurangi daya dukung tanah dasar. Penempatan material geosintetik yang mempunyai modulus tinggi dan koefisien interaksi tinggi di antara lapis base dan tanah dasar dapat berfungsi sebagai media aggregate confinement untuk mengurangi outward shear.

Tidak semua jenis material geosintetik sesuai diaplikasikan sebagai lapis perkuatan subgrade. Material geosintetik harus didesain khusus untuk memenuhi kriteria-kriteria di atas agar optimal. Perbandingan antara beberapa jenis material geosintetik jika digunakan untuk lapis perkuatan subgrade adalah sebagai berikut :

2BERITA GEOSININDO l Juni 2019

APLIKASI MATERIAL GEOSINTETIK SEBAGAI LAPIS PERKUATAN SUBGRADE

TECHNICAL NOTE

(Bersambung ke halaman 3)

Mirafi HPa

Compacted soilBase course

Subgrade

Soft ground/ Subgrade

Kriteria Separasi

Kriteria Permeabilitas Tinggi

Geogrid separator Geogrid

Mirafi HPa

Tanpa geosintetik

KED

ALA

MA

N R

UTT

ING

YA

NG

DIT

IMBU

LKA

N

TRAFFIC PASSES

TIPIKAL CHART TBR

KETE

BALA

N A

GRE

GAT

(mm

)

SUBGRADE CBR (%)

Tanpa geosintetik

GeotekstilSeparator

Geogrid

Mirafi HPa

0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0

TIPIKAL CHART BCR

Kriteria Modulus Tinggi

3BERITA GEOSININDO l Juni 2019

(Sambungan dari halaman 2)

ProdukFungsi

SeparasiPermeabilitas

TinggiKoefisien

Interaksi Tinggi

Modulus Tarik Tinggi pada Elongasi 2%

Dapat Dijahit

Geosintetik Perkuatan Subgrade √ √ √ √ √

Geotekstil Non Woven √ √ × × √Geotekstil Woven Slit Film √ × × × √

Geogrid × √ √ √ ×

TANPA MATERIAL GEOSINTETIK

DENGAN GEOTEKSTIL SEPARATOR

DENGAN GEOGRID DENGAN LAPIS PERKUATAN SUBGRADE

Di dalam workshop terdapat pemaparan materi yang disampaikan oleh delegasi-delegasi dari PT Tetrasa Geosinindo. Di mulai dari sesi pertama yaitu pemaparan mengenai mitigasi kelongsoran yang di bawakan oleh Okky Aprilian Ramadhana, S.T sebagai pengantar mengenai berbagai jenis kelongsoran dan penyebabnya. Pada sesi ke-2 (dua) dilanjutkan pemaparan materi mengenai penanggulangan kelongsoran dengan material geosintetik yang dibawakan oleh Ganny Saputra, S.T. Pada materi ini lebih menguatkan esensi mengenai pemahaman tentang geosintetik secara umum sekaligus sebagai salah satu solusi didalam menanggulangi kelongsoran. Kemudian pada sesi ke-3 (tiga) dilanjutkan materi mengenai dinding modular yang dibawakan oleh Ir. Andrian Suhendra, M.T., dimana dinding modular merupakan solusi sebagai dinding penahan tanah yang fleksibel-

LIPUTAN EVENT

Workshop mengenai mitigasi kelongsoran telah diselenggarakan oleh PT Tetrasa Geosinindo sebagai fasilitator. Seluruh rangkaian acara yang dikemas

dengan tema “Mitigasi Kelongsoran dan Penanggulangannya dengan Metode Jaman Now” yang diadakan tanpa membebankan biaya kepada seluruh peserta yang hadir. Workshop diadakan pada tanggal 22 Maret 2019 yang bertempat di Swiss Belhotel – Makassar.

PT Tetrasa Geosinindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang geosintetik berupaya memberikan edukasi kepada para praktisi dan profesional dibidang geoteknik mengenai penanggulangan kelongsoran menggunakan material geosintetik dan dinding modular sebagai pilihan solusi untuk permasalahan pada kelongsoran yang terjadi. Hal itu menjadi poin menarik bagi banyaknya peserta yang datang dari berbagai elemen praktisi, profesional, akademisi, peneliti hingga pemerintah untuk menghadiri workshop tersebut.

ENGINEERING WORKSHOP : “MITIGASI KELONGSORAN LERENG & PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE JAMAN NOW".

Sesi foto bersama peserta workshop dengan para narasumber

Penyampaian materi oleh Ir. Andryan Suhendra,. M. T.

BERITA GEOSININDO l Juni 20194

(Sambungan dari ke halaman 3)

( Frequently Asked Question )

Apakah yang dimaksud dengan Koefisien Interaksi?

Koefisien Interaksi :

Koefisien yang menyatakan efisiensi gaya pada suatu bidang yang ditentukan. Jika bidang yang ditinjau terdiri dari 1 jenis material, besarnya keofisien interaksi adalah 1 karena tidak terjadi slip di antara bidang pertemuannya. Berbeda jika tinjauan dilakukan pada bidang diantara 2 jenis material yang berbeda, misalnya antara geotekstil dengan tanah, akan terjadi slip diantara kedua jenis tersebut. Semakin besar koefisien interaksi (mendekati 1) maka performa material akan semakin baik karena dapat menahan gaya geser yang lebih besar.

Pada kasus yang terjadi di Universitas Hasanuddin Makassar terdapat kondisi permukaan tanah eksisting yang sulit untuk tumbuhnya vegetasi, dikarenakan media untuk tumbuhnya tanaman berada pada lereng, kondisi tersebut mengakibatkan rawan terjadinya erosi.

Oleh karena itu diperlukan suatu material yang berfungsi sebagai solusi terhadap kondisi tersebut. Geomat adalah salah satu material yang memiliki fungsi sebagai proteksi erosi.

Sebagai bentuk kolabarasi antara pengaplikasian solusi produk geotekstil dan bentuk pembelajaran bagi mahasiswa/i kemudian dilakukan praktek kerja lapangan yang diarahkan langsung oleh tim engineering PT Tetrasa Geosinindo. Harapan dari program ini, kedua belah pihak dapat memperoleh manfaat yang berkesinambungan.

Pengetesan pemasangan material Geomat bersama para mahasiswa/i Universitas Hasanuddin Makassar

TRIAL PEMASANGAN MATERIAL GEOMAT DI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PT Tetrasa Geosinindo menyelenggarakan program trial produk untuk memberikan edukasi mengenai seputar produk geotekstil, fungsi produk geotekstil dan bagaimana cara pengaplikasian produk geotekstil. Pada berlangsungnya kegiatan trial produk ini di mentori langsung oleh tim engineering dari PT Tetrasa Geosinindo untuk mengendalikan jalannya acara dan memastikan kegiatan berjalan dengan baik.

Didalam kegiatan ini PT Tetrasa Geosinindo bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin Makassar yang melibatkan mahasiswa/i Teknik Sipil untuk terlibat aktif dalam kegiatan ini. Dimulai dari memahami kasus yang terjadi pada tanah, memahami material geosintetik yang digunakan, dan bagaimana pengaplikasian langsung material geosintetik dilapangan.

Tim dari PT Tetrasa Geosinindo sedang berfoto bersama perwakilan mahasiswa/i dan dosen Universitas Hasanuddin Makassar

dalam pengaplikasiannya pada bentuk lahan yang diinginkan dan juga dapat menambah nilai estetika. Selanjutnya pada sesi ke-4 (empat) pemaparan mengenai perkuatan permukaan lereng yang dibawakan kembali oleh Ganny Saputra, S.T.

Sesi terakhir ditutup dengan pembahasan studi kasus yang diajukan oleh peserta untuk dilakukan pembedahan mengenai pemecahan masalah dengan metode yang profesional. Dari workshop ini PT Tetrasa Geosinindo berharap material geosintetik dapat menjadi

solusi utama dalam menangani permasalahan kelongsoran. Selain itu workshop ini juga diharapkan mampu menjadi media untuk saling bertukar pengetahuan dengan para praktisi dan profesional dibidang geoteknik.

Kami sangat senang bisa berbagi pengetahuan terkait geosintetik, semoga acara ini bisa memberikan inspirasi untuk anda dan sampai jumpa di acara kami selanjutnya.