Undang2 AdVoKaT

29
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat ANOTASI 1. Pada tanggal 13 Desember 2004 Mahkamah Konstitusi telah mengambil putu Nomor 006/PUU-II/2004 dengan amarnya yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pasal 31 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan karenanya Pasal ini tidak kekuatan hukum mengikat. 2. Pada tanggal 30 Desember 2009 Mahkamah Konstitusi telah mengambil putu Nomor 101/PUU-VII/2009 dengan amarnya yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pas ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat tidak mempunya hukum mengikat sepanjang frasa “di sidang terbuka Pengadilan T inggi di wilayah domisili hukumnya” tidak dimaknai bahwa “Pengadilan Tinggi atas perintah Undang -Undang wajib mengambil sumpah bagi para Advokat sebelum menjalankan profesinya tanpa me dengan keanggotaan Organisasi Advokat yang pada saat ini secara de facto ada, dal waktu 2 (dua) tahun sejak Amar Putusan ini diucapkan. Selain itu, juga setelah jangka waktu dua tahun Organisasi Advokat sebagaimana dimaksud Pasal 28 aya Advokat belum juga terbentuk, maka perselisihan tentang organisasi Advokat yang sah diselesaikan melalui Peradilan Umum. 3. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 200 Advokat telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyarat Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma; 4. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 T tentang Advokat, pada tanggal 8 Desember 2006 Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Advo Indonedia (Peradi) telah menetapkan Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Khusus Profesi Advokat. 5. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf g, Pasal 29 ayat (5), dan Pa (6) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, pada tanggal 16 Agustus 2006 Pimpinan Pusat Perhimpunan Advokat Indonedia (Peradi) telah menetapkan Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Maga Calon Advokat. 6. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (7) Undang-Undang Nomor 18 tentang Advokat,pada tanggal 5 Desember 2007 Dewan Kehormatan PusatPerhimpunan Advokat Indonesia telah menetapkan KeputusanDewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 2 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memeriksa dan Mengadili Pelanggaran Kode Etik Advokat Indonesia. 7. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan Pasal 26 ayat (7) U Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, pada tanggal 5 Desember 2007 Dewan Pusat Perhimpunan Advokat Indonesia telah menetapkan:

Transcript of Undang2 AdVoKaT

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang AdvokatANOTASI1. Pada tanggal 13 Desember 2004 Mahkamah Konstitusi telah mengambil putusan di bawah Nomor 006/PUU-II/2004 dengan amarnya yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pasal 31 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan karenanya Pasal ini tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. 2. Pada tanggal 30 Desember 2009 Mahkamah Konstitusi telah mengambil putusan di bawah Nomor 101/PUU-VII/2009 dengan amarnya yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang frasa di sidang terbuka Pengadilan Tinggi di wilayah domisili hukumnya tidak dimaknai bahwa Pengadilan Tinggi atas perintah Undang-Undang wajib mengambil sumpah bagi para Advokat sebelum menjalankan profesinya tanpa mengaitkan dengan keanggotaan Organisasi Advokat yang pada saat ini secara de facto ada, dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak Amar Putusan ini diucapkan. Selain itu, juga menyatakan apabila setelah jangka waktu dua tahun Organisasi Advokat sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat (1) UU Advokat belum juga terbentuk, maka perselisihan tentang organisasi Advokat yang sah diselesaikan melalui Peradilan Umum. 3. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma; 4. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, pada tanggal 8 Desember 2006 Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Advokat Indonedia (Peradi) telah menetapkan Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Khusus Profesi Advokat. 5. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf g, Pasal 29 ayat (5), dan Pasal 29 ayat (6) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, pada tanggal 16 Agustus 2006 Pimpinan Pusat Perhimpunan Advokat Indonedia (Peradi) telah menetapkan Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Magang untuk Calon Advokat. 6. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (7) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, pada tanggal 5 Desember 2007 Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Advokat Indonesia telah menetapkan Keputusan Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 2 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memeriksa dan Mengadili Pelanggaran Kode Etik Advokat Indonesia. 7. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan Pasal 26 ayat (7) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, pada tanggal 5 Desember 2007 Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Advokat Indonesia telah menetapkan:

a. Keputusan Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Susunan dan Kedudukan Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia; b. Keputusan Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor 4 Tahun 2007 tentang Susunan dan Tata Laksana Kerja Majelis Kehormatan Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia. >>>>>>>o