Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

24
1. Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (lembaran Negara RI No. 42 Tambahan Lembaran Negara RI No. 3821) 3. Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 5. Peraturan Pemerintah No 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922/Menkes/SK/X/2008 Tentang Pedoman Teknis Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota. 7. Peraturan 1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1189/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1190/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Izin Edar Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; 10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan. 11. Permenkes nomor 1144 tentang organisasi dan tata laksana DASAR HUKUM

description

DASAR HUKUM. Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (lembaran Negara RI No. 42 Tambahan Lembaran Negara RI No. 3821) Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Page 1: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

1. Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (lembaran Negara RI No. 42 Tambahan Lembaran Negara RI No. 3821)

3. Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

5. Peraturan Pemerintah No 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922/Menkes/SK/X/2008 Tentang Pedoman Teknis Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.

7. Peraturan 1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1189/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1190/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Izin Edar Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;

10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan.

11. Permenkes nomor 1144 tentang organisasi dan tata laksana

DASAR HUKUM

Page 2: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Masyarakat Sehat yang

Mandiri dan Berkeadilan

Menjamin Alat Kesehatan yang

aman, bermutu dan bermanfaat

Dit Bina Produksi Dan Distribusi Dit Bina Produksi Dan Distribusi AlkesAlkes

VISI KEMENTERIAN KESEHATAN

Page 3: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

PENGAMANAN ALAT KESEHATAN

SERTIFIKATPRODUKSI

(1189)

IJINPENYALUR(1191)

IJINEDAR(1190)

SAMPLING

PENGAMANAN IPREMARKET

PENGAMANAN II

VIGILLANCE

POST MARKET

Alat kes yg aman

bermutu bermanfaat

dan terjangkau

Page 4: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

STAKE HOLDERUNTUK MENJAMIN ALKES MEMENUHI PERSYARATAN KEAMANAN,MUTU DAN MANFAAT

Pengguna

Penyalur Produsen

PemerintahPusat & Propinsi / kab kota

Page 5: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Sertifikat Produksi Alat Kes & PKRTSertifikat Produksi Alat Kes & PKRT Ijin Penyalur Alat KesehatanIjin Penyalur Alat Kesehatan Ijin Edar Alat Kesehatan dan PKRTIjin Edar Alat Kesehatan dan PKRT Certificate of free saleCertificate of free sale Ijin ekspIjin eksporor

Page 6: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Process for imported MD

Production Distribution (local) Registration PMS

Process for locally manufactured MD

Production Distribution Registration PMS

Page 7: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

PERUBAHAN REGULASI DIBIDANG ALAT KES DAN PKRT

Permenkes 1184/X/2004 Tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan PKRT

Permenkes 1189/VIII/2010 Tentang Sertifikat Produksi Alat Kesehatan dan PKRT

Permenkes 1190/VIII/2010 Tentang Ijin Edar Alat Kesehatan dan PKRT

Permenkes 1191/VIII/2010 Tentang Ijin Penyalur Alat Kesehatan

TAHAP PROSES REVISI PERMENKES DI TAHUN 2013

Page 8: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Page 9: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

PERUBAHAN PERMENKES

1184 1189 Masa berlaku 4 thn

Sertifikat berdasarkan pedoman CPAKB

Masa berlaku 5 thn

Sertifikat berdasarkan pedoman CPAKB

Diperpanjang sesuai hasil audit sarana

Page 10: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

ALUR IZIN PROD ALKES/PKRT

Setelah Mendapat rekom dan BAP, Pemohon mengupload ke www.regalkes.depkes.go.id

Page 11: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

PERSYARATAN SERTIFIKAT PRODUKSI

No. Pesyaratan

1

Mengisi Formulir Permohonan sesuai Permenkes No. 1189/MENKES/PER/VIII/2010 (Mencantumkan nomor, tgl, alamat jelas, telp/fax & KOP)

2

BAP dari Dinkes Prov (Untuk permohonan baru, penyesuaian dan/ atau pindah alamat, dan/ atau perluasan kelompok produk yang diproduksi. Mencantumkan nomor dan tanggal BAP, nama dan alamat perusahaan. Cek NPWP, PJT, jenis alkes/ PKRT)

3 Rekomendasi dari Dinkes Prov dan/ atau Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

4

Memiliki Badan Hukum dan Akte Perusahaan yang sudah disahkan oleh Kemenhukham (Mencantumkan usaha di bidang industri Alkes/ PKRT)

5 NPWP

6

Tanda Daftar Industri atau izin Usaha Industri (untuk non-PMA). Masih berlaku jenis alkes/pkrt yang akan diproduksi tertera dalam izin

7Izin Usaha Industri dari BKPM (PMA). Masih berlaku jenis alkes/pkrt yang akan diproduksi tertera dalam izin

8UUG/HO. Apabila tidak dipersyaratkan oleh Pemda/Dinkes setempat lampirkan surat keterangan dari Instansi yang berwenang

9 Peta Lokasi. Dilegalisasi oleh Dinkes Prov.

10Denah Bangunan. Ditulis peruntukannya. Dilegalisasi oleh Dinkes Prov.

11

Status bangunan (Jika sewa melampirkan bukti sewa menyewa, minimal 2 th. Jika milik sendiri, lampirkan surat pernyataan tidak keberatan bangunan digunakan untuk kegiatan penyaluran alkes. Baik sewa/ milik sendiri harus melampirkan bukti pendukung seperti akte bangunan, PBB, dan IMB)

Page 12: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

www.PresentationPro.com

12 Fotocopy KTP Direktur/Pimpinan (WNA lampirkan KITAS)

13Fotocopy KTP PJT (PJT harus berdomisili sesuai dengan lokasi PAK, kecuali untuk Jabodetabek. Jika KTP PJT dikeluarkan oleh kab/kota/daerah yang berbeda dengan lokasi PAK maka PJT harus mempunyai surat keterangan domisili.

14

Fotocopy Ijazah PJT. Pendidikan PJT untuk klasifikasi sertifikat produksi:Alkes• Kelas A: minimal S1 sesuai dengan alat yang diproduksi (kecuali untuk alkes elektromedik minimal D3 ATEM) • Kelas B: minimal D3 sesuai dengan alat yang diproduksi• Kelas C: minimal SMK Farmasi atau yang sederajat.PKRT• Kelas A: minimal S1 sesuai dengan alat yang diproduksi • Kelas B: minimal D3 sesuai dengan alat yang diproduksi• Kelas C: minimal SMK Farmasi atau yang sederajat.

15 Surat Pernyataan PJT sanggup bekerja full time (asli bermaterai)

16 Surat perjanjian kerjasama antara PJT dan perusahaan (dilegalisasi notaris)

17 Struktur Organisasi (Posisi PJT harus tercantum secara jelas pada struktur organisasi)

18 Uraian Tugas (sesuai struktur organisasi)

19 Daftar produk yang akan diproduksi. Dilegalisir Dinkes Prov

20 Daftar alat kelengkapan produksi. Disesuaikan produk yg diproduksi.

PERSYARATAN SERTIFIKAT PRODUKSI

Page 13: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

www.PresentationPro.com

21 Alur proses produksi untuk masing2 produk. Bisa berupa flow chart

22 Daftar peralatan laboratorium/Quality Control. Untuk sertifikat produksi Kelas A. Peralatan laboratorium harus sesuai dengan parameter uji alkes/PKRT yang akan diproduksi

23

Kerja sama dengan laboratorium pengujian yang terakreditasi/diakui. Untuk sertifikat produksi Kelas B, (bagi yang belum memiliki laboratorium sendiri). Untuk sertifikat produksi Kelas C, harus mengujikan produknya kelaboratorium terakreditasi, diakui/ditunjuk dengan melampirkan surat pernyataan akan mengujikan kelaboratorium terakreditasi,diakui/ditunjuk (bagi yang belum memiliki laboratorium sendiri)

24 Daftar Buku Kepustakaan (minimal permenkes nomor 1191/2010,1190/2010, 1189/2010)

25 Fotocopy Izin Sert. Prod yang lama (Untuk perubahan dan perpanjangan masa berlaku Sertifikat Produksi)

26 Surat Pengunduran Diri PJT lama (Untuk pergantian PJT)

27 Berita Acara Serah Terima Tugas dari PJT lama ke PJT baru (Untuk pergantian PJT)

28 Akte Notaris Perubahan Direktur atau Pimpinan (Untuk perubahan pimpinan)

29 Laporan Realisasi Produksi Tahunan. Sesuai formulir 14 pada Permenkes No. 1189/Th.2010

30 Dokumen Lingkungan. (SPPL/UKL-UPL) jika dalam proses produksinya menghasilkan limbah yang berdampak terhadap lingkungan

31 Izin Penggunaan Fasilitas Bersama (Jika sarana digunakan untuk produksi bersama dengan produk PKRT/farmasi)

PERSYARATAN SERTIFIKAT PRODUKSI

Page 14: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

IZIN PRODUKSI ALKES

• Berdasarkan kelayakan berproduksi dan risiko yang ditimbulkan oleh alat kesehatan maka sertifikat produksi alat kesehatan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu Kelas A, B dan C dengan keterangan sebagai berikut :

Page 15: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

IZIN PRODUKSI PKRT

• Berdasarkan kelayakan berproduksi dan risiko yang ditimbulkan oleh PKRT maka sertifikat produksi PKRT diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu Kelas A, B dan C dengan keterangan sebagai berikut :

Page 16: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Page 17: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

ALUR IZIN PAK

Setelah Mendapat rekom dan BAP, Pemohon mengupload ke www.regalkes.depkes.go.id

Page 18: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Perubahan IPAK IPAK

IPAK

(PT)

SUBPAK

(CV)

Principal

LOA

LOAIPAK

PT

Kemampuan sarana

Principal

LOA

Catatan : LOA/ surat penunjukan

Versi LAMA

Versi BARU

Cat : IPAK tanpa LOA bukan pemegang reg

Tidak eksport/ import

Page 19: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

PERSYARATAN IJIN PENYALUR ALAT KESEHATAN

No. PERSYARATAN

1Mengisi formulir permohonan sesuai Permenkes No. 1191/Menkes/Per/VIII/2010 Formulir 1 (Ditujukan kepada Dirjen, mencantumkan nomor surat, tanggal surat (tanggal max 3 bulan, alamat jelas dan nomor Telp/Fax alamat jelas dan no. Telp/fax, Menggunakan kop surat perusahaan)

2

BAP dari Dinkes Prov (Untuk permohonan baru, penyesuaian, dan/ atau pindah alamat, dan/ atau perluasan kelompok produk yang disalurkan. Mencantumkan nomor dan tanggal, Nama dan alamat perusahaan, NPWP, PJT, jenis alkes yg disalurkan) Mencantumkan nomor dan tanggal, Nama dan alamat perusahaan, NPWP, PJT, jenis alkes yg disalurkan)

3 Rekomendasi dari Dinkes Prov dan/ atau Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (sesuai daerah)

4 Memiliki Badan Hukum dan Akte Perusahaan yang sudah disahkan oleh Kemenhukham (mencantumkan usaha bidang perdagangan alkes)

5 NPWP (cek alamat pada NPWP harus sama dengansurat permohonan dan BAP)

6 SIUP dan TDP (Cek alamat, masa berlaku, NPWP, mencantumkan perdagangan di bidang alkes)

7 Izin Usaha dari BKPM (PMA) Mencantumkan usaha di bidang Perdagangan Alkes

8 UUG/ HO (Hinder Ordonantie)/ SITU (Surat Izin Tempat Usaha) (Sesuai ketentuan daerah)

9 Peta Lokasi (dilegalisir oleh Dinkes Prov)

10 Denah Bangunan (dilegalisir oleh Dinkes Prov, mencantumkan ukuran dan peruntukkannya yang sesuai dengan jenis Alkes yang disalurkan. Jika menyalurkan EL harus mencantumkan denah bengkel)

Page 20: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

www.PresentationPro.com

11Status bangunan (Jika sewa melampirkan bukti sewa menyewa, minimal 2 th. Jika milik sendiri, lampirkan surat pernyataan tidak keberatan bangunan digunakan untuk kegiatan penyaluran alkes. Baik sewa/ milik sendiri harus melampirkan bukti pendukung seperti akte bangunan, PBB, dan IMB)

12 Fotocopy KTP Direktur/Pimpinan (WNA lampirkan KITAS)

13Fotocopy KTP PJT (PJT harus berdomisili sesuai dengan lokasi PAK, kecuali untuk Jabodetabek. Jika KTP PJT dikeluarkan oleh kab/kota/daerah yang berbeda dengan lokasi PAK maka PJT harus mempunyai surat keterangan domisili.

14 Fotocopy Ijazah PJT (Min D3)15 Surat Pernyataan PJT sanggup bekerja full time (asli bermaterai)16 Surat perjanjian kerjasama antara PJT dan perusahaan (dilegalisasi notaris)17 Struktur Organisasi (Posisi PJT harus tercantum secara jelas pada struktur organisasi)18 Uraian Tugas (sesuai struktur organisasi)

19 Daftar jenis alkes yang disalurkan (dilegalisir Dinkes Prov. Kelompok alkes: EL radiasi, EL non-radiasi, NE steril, NE non-steril, DIV)

20 Brosur atau katalog Alkes yang disalurkan

21 Daftar peralatan dalam gudang (NE steril harus memiliki termometer dan hygrometer, produk DIV seperti reagent, harus memiliki tempat penyimpanan seperti lemari pendingin)

22Daftar peralatan bengkel (Khusus EL dan/ atau instrumen Produk DIV (Jika tidak memiliki bengkel sendiri maka perusahaan dapat bekerja sama dengan PAK lain atau produsen alkes dalam negeri yang memiliki bengkel dengan melampirkan surat kerjasama bengkel dan fotocopy PAK/sertifikat produksi)

PERSYARATAN IJIN PENYALUR ALAT KESEHATAN

Page 21: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

www.PresentationPro.com

23 Surat pernyataan jaminan purna jual (Khusus EL dan/ atau instrumen Produk DIV) ditandatangani pimpinan perusahaan

24 Daftar Nama Teknisi (Khusus EL dan/ atau instrumen Produk DIV). Fotocopy KTP & Pernyataan sebagai tenaga teknisi di perusahaan tersebut

25 Fotocopy Ijazah Teknisi (Khusus EL dan/ atau instrumen Produk DIV)

26Petugas Proteksi Radiasi (Khusus untuk yang menyalurkan Alkes Elektromedik Radiasi). Fotocopy KTP, Surat Izin Bekerja, dan Sertifikat Pelatihan PPR dari BAPETEN, jika tenaga PPR berasal dari perusahaan lain harus melampirkan surat perjanjian kerjasama

27 Daftar Buku Kepustakaan (minimal permenkes nomor 1191/2010,1190/2010, 1189/2010)

28 Contoh Kelengkapan Administratif (PO, kwitansi, faktur, kartu stock, dll)

29 Fotocopy Izin Penyalur Alkes yang lama (Untuk penyesuaian, perubahan, dan/atau perluasan kelompok produk yang disalurkan)

30 Surat Pengunduran Diri PJT lama (Untuk pergantian PJT)

31 Berita Acara Serah Terima Tugas dari PJT lama ke PJT baru (Untuk pergantian PJT)

32 Akte Notaris Perubahan Direktur atau Pimpinan (Untuk perubahan pimpinan)

33 Laporan distribusi (untuk penyesuaian dan atau perubahan IPAK). Minimal 1 tahun.

PERSYARATAN IJIN PENYALUR ALAT KESEHATAN

Page 22: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

1. Harus berbentuk PT2. Harus memenuhi Cara Distribusi Yang Baik3. Tidak ada masa berlaku 4. Minimal harus dilakukan Audit 5 tahun sekali5. Dikategorikan sesuai dengan kemampuan

sarana

Catatan : tidak memerlukan LOA dari Principal ( perubahan dari 1184)

IJIN PENYALUR ALAT KESEHATAN

Page 23: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

1. Non Elektromedik Non Steril

2. Non Elektromedik Steril

3. Elektromedik Non-Radiasi

4. Elektromedik Radiasi

5. Produk Diagnostik Invitro

KATEGORI PENYALUR ALAT KESEHATAN

Page 24: Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan