UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA...

23
1 UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BEM UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN MAHASISWA PERWAKILAN FAKULTAS, GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BEM FAKULTAS, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam pemerintahan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung yang demokratis, pemilihan raya mahasiswa Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, DMP F, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F, dan Anggota DPM F dilaksanakan secara langsung oleh mahasiswa; b. bahwa pemilihan raya mahasiswa Presiden dan Wakil Presiden BEM U, DPM U, DMPF , Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F, dan Anggota DPM F diselenggarakan secara demokratis dan beradab dengan partisipasi mahasiswa seluas- luasnya yang dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil; c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b di atas perlu ditetapkan Undang-Undang tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Presiden dan Wakil Presiden BEM U, DPM U, DMP F , Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F, dan Anggota DPM d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c maka perlu membentuk ketetapan tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas, Anggota Dewan Mahasiswa Perwakilan Fakultas, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM Fakultas, Dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas. Mengingat : 1. SK MenDikBud No. 155 tahun 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan diPerguruan tinggi; 2. Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2006 Pasal 46. 3. Hasil uji publik RUU Pemira Tahun 2014 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG dan PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BEM UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN MAHASISWA PERWAKILAN FAKULTAS, GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BEM FAKULTAS, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS.

Transcript of UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA...

Page 1: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

1

UNDANG-UNDANG

KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

NOMOR 1 TAHUN 2014

TENTANG

PEMILIHAN RAYA MAHASISWA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BEM UNIVERSITAS,

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN

MAHASISWA PERWAKILAN FAKULTAS, GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BEM

FAKULTAS, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS

KELUARGA BESAR MAHASISWA

UNIVERSITAS LAMPUNG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam pemerintahan

Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung yang demokratis, pemilihan raya

mahasiswa Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, DMP F,

Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F, dan Anggota DPM F dilaksanakan secara

langsung oleh mahasiswa;

b. bahwa pemilihan raya mahasiswa Presiden dan Wakil Presiden BEM U, DPM U,

DMPF , Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F, dan Anggota DPM F

diselenggarakan secara demokratis dan beradab dengan partisipasi mahasiswa seluas-

luasnya yang dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,

dan adil;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b di atas perlu ditetapkan

Undang-Undang tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Presiden dan Wakil Presiden

BEM U, DPM U, DMP F , Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F, dan Anggota

DPM

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan

huruf c maka perlu membentuk ketetapan tentang Pemilihan Raya Mahasiswa

Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan

Mahasiswa Universitas, Anggota Dewan Mahasiswa Perwakilan Fakultas, Gubernur

dan Wakil Gubernur BEM Fakultas, Dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

Fakultas.

Mengingat : 1. 1. SK MenDikBud No. 155 tahun 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi

Kemahasiswaan

diPerguruan tinggi;

2. Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2006 Pasal 46.

3. Hasil uji publik RUU Pemira Tahun 2014

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

dan

PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA PRESIDEN DAN

WAKIL PRESIDEN BEM UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

MAHASISWA UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN MAHASISWA PERWAKILAN

FAKULTAS, GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BEM FAKULTAS, DAN

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS.

Page 2: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

2

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

(1) Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung, selanjutnya disebut Konstitusi KBM Unila,

adalah peraturan perundang-undangan tertinggi KBM Unila.

(2) Pemilihan Raya Mahasiswa, selanjutnya disebut Pemira, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa

yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Keluarga Besar

Mahasiswa Universitas Lampung berdasarkan Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(3) Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

Universitas, Dewan Mahasiswa Perwakilan Fakultas, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM Fakultas, dan

Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas adalah Pemira untuk memilih Presiden dan Wakil

Presiden BEM U, anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas, Dewan Mahasiswa Perwakilan

Fakultas, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM fakultas, dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

Fakultas dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung.

(4) Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas

Lampung adalah Presiden dan Wakil Presiden BEM U sebagaimana dimaksud dalam Konstitusi KBM

Unila yang selanjutnya disebut Presiden dan Wakil Presiden BEM U.

(5) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah lembaga

permusyawaratan tertinggi mahasiswa yang dimaksud dalam Konstitusi KBM Unila yang selanjutnya

disebut MPM.

(6) Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah

lembaga legislatif mahasiswa tingkat universitas yang dimaksud dalam konstitusi KBM Unila selanjutnya

disebut DPM U.

(7) Dewan Mahasiswa Perwakilan Fakultas Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Lampung adalah

mahasiswa perwakilan fakultas yang dimaksud dalam konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut

DMPF.

(8) Gubernur dan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keluarga Besar Mahasiswa

Universitas Lampung adalah Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F sebagaimana dimaksud dalam

Konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut Gubernur dan Wakil gubernur BEM F.

(9) Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas adalah lembaga legislatif mahasiswa tingkat fakultas

sebagaimana yng dimaksud dalam konstitusi KBM Unila yang selanjutnya disebut DPM F.

(10) Panitia Khusus Pemilihan Raya Universitas adalah lembaga penyelenggara Pemira ditingkat universitas

yang bersifat universal, ad hoc, dan mandiri yang selanjutnya disebut PANSUS Universitas

(11) Panitia Khusus Pemilihan Raya Fakultas adalah lembaga penyelenggara Pemira ditingkat fakultas yang

bersifat universal, ad hoc dan mandiri yang disebut PANSUS Fakultas.

(12) Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara.

(13) Pemilih adalah mahasiswa Universitas Lampung yang terdaftar di akademik dan sedang menempuh

jenjang diploma dan/atau S1 yang dibuktikan dengan kartu identitas mahasiswa.

(14) Kartu identitas mahasiswa adalah kartu yang menjadi bukti bagi pemilih untuk dapat memberikan hak

pilihnya dengan menyertakan KTM atau slip SPP semester terakhir dan KTP (Kartu Tanda Penduduk).

(15) Pasangan calon peserta pemira adalah pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta

Pemira.

(16) Calon perseorangan peserta pemira adalah perseorangan yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta

Pemira

(17) Peserta Pemira adalah calon independen.

(18) Tim sukses adalah mahasiswa yang ditunjuk oleh peserta Pemira untuk membantu dalam pelaksanaan

Pemira.

(19) Kampanye Pemira adalah kegiatan Peserta Pemira untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan

visi, misi, dan program Peserta Pemira.

(20) Masa reses adalah masa penghentian kampanye, masa pencabutan dan pembersihan seluruh atribut

kampanye.

BAB II

ASAS, PELAKSANAAN, DAN LEMBAGA PENYELENGGARA PEMIRA

Pasal 2

Pemira dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Pasal 3

Page 3: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

3

Pemira diselenggarakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, anggota DMPF,

Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F, dan anggota DPM F.

Pasal 4

(1) Tahapan penyelenggaraan Pemira meliputi:

a. pemutakhiran daftar pemilih;

b. pendaftaran Peserta Pemira;

c. penetapan Peserta Pemira;

d. penetapan TPS;

e. penetapan nomor urut;

f. masa kampanye;

g. masa reses;

h. pemungutan dan penghitungan suara;

i. penetapan hasil Pemira; dan

j. pelantikan.

(2) Jadwal penyelenggaraan Pemira diatur oleh PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

Pasal 5

(1) Pemira untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM U dan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F

dilaksanakan dengan sistem suara terbanyak.

(2) Pemira untuk memilih anggota DPM U, DMPF dan DPM F dilaksanakan dengan sistem proporsional

terbuka.

Pasal 6

(1) Pemira untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U dan DMPF diselenggarakan

oleh PANSUS Universitas.

(2) Pemira untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F dan anggota DPM F diselenggarakan oleh

PANSUS Fakultas.

BAB III

PESERTA DAN PERSYARATAN MENGIKUTI PEMIRA

Bagian Kesatu

Peserta Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F

Pasal 7

Peserta Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F adalah

pasangan calon.

Pasal 8

Pasangan calon dapat menjadi peserta Pemira setelah masing-masing memenuhi persayaratan:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Warga Negara Indonesia;

c. mahasiswa Unila yang sedang menempuh minimal semester 2 (dua); dan

d. memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

Bagian Kedua

Peserta Pemira Anggota DPM U, DMPF, dan DPM F

Pasal 9

Peserta Pemira untuk anggota DPM U, DMPF, dan DPM F adalah peserta perseorangan.

Pasal 10

Calon Perseorangan dapat menjadi peserta Pemira seteleh memenuhi persayaratan:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Warga Negara Indonesia;

c. mahasiswa Unila yang sedang menempuh minimal semester 2 (dua); dan

d. memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

BAB IV

HAK MEMILIH

Pasal 11

Page 4: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

4

Mahasiswa Universitas Lampung yang menempuh jenjang pendidikan Diploma dan/atau S1 yang pada hari

pemungutan suara masih terdata secara akademik sebagai mahasiswa, mempunyai hak memilih dibuktikan

dengan kartu identitas mahasiswa.

BAB V

JUMLAH KURSI

Bagian Kesatu

Jumlah Kursi Pada Pemilihan Anggota DPM U

Pasal 12

Jumlah kursi untuk anggota DPM U ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa masing-masing fakultas dengan

memperhatikan perimbangan yang wajar, dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Fakultas dengan jumlah mahasiswa kurang dari 1500 (seribu lima ratus) orang mendapat kuota 3 (tiga)

orang.

(2) Fakultas dengan jumlah mahasiswa 1500 (seribu lima ratus) orang sampai 2499 (dua ribu empat ratus

sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 5 (lima) orang.

(3) Fakultas dengan jumlah mahasiswa 2500 (dua ribu lima ratus) orang sampai 3499 (tiga ribu empat ratus

sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 7 (tujuh) orang.

(4) Fakultas dengan jumlah mahasiswa 3500 (tiga ribu lima ratus) orang sampai 4499 (empat ribu empat ratus

sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 9 (sembilan) orang.

(5) Fakultas dengan jumlah mahasiswa 4500 (empat ribu lima ratus) orang sampai 5500 (lima ribu empat

ratus sembilan puluh sembilan) orang mendapat kuota 11 (sebelas) orang.

(6) Fakultas dengan jumlah mahasiswa lebih dari 5500 (lima ribu lima ratus) orang mendapat kuota 13 (tiga

belas) orang.

Bagian Kedua

Jumlah Kursi Anggota DPM F

Pasal 13

Jumlah kursi untuk anggota DPM F diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Mahasiswa Fakultas berdasarkan atas

pertimbangan yang wajar dengan tidak bertentangan terhadap undang-undang ini.

Bagian Ketiga

Jumlah Kursi Pada Pemilihan Anggota DMPF

Pasal 14

Jumlah kursi anggota DMPF untuk setiap fakultas ditetapkan 3 (tiga) kursi.

BAB VI

PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH

Pasal 15

(1) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas mendapatkan data daftar pemilih yang diperoleh dari data

akademik mahasiswa Unila.

(2) Data akademik mahasiswa Unila sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah tersedia oleh PANSUS

Universitas dan PANSUS Fakultas paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum hari/tanggal pemungutan

suara.

BAB VII

PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BEM U SERTA GUBERNUR DAN WAKIL

GUBERNUR FAKULTAS

Bagian Kesatu

Persyaratan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas

Pasal 16

(1) Bakal calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F harus

memenuhi persyaratan:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. mahasiswa Universitas Lampung minimal duduk di semester 2 (dua);

c. IPK minimal 2,75 untuk calon Presiden dan calon Wakil Presiden dan IPK minimal 2,50 untuk calon

Gubernur dan Wakil Gubernur

Page 5: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

5

d. memahami dan sanggup melaksanakan konstitusi dan peraturan perundang-undangan lainnya yang

ada di Unila;

e. tidak terkena sanksi akademik;

f. pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya yang diselenggarakan oleh

lembaga kemahasiswaan KBM Unila;

g. terdaftar sebagai pemilih;

h. bersedia untuk tidak menjadi pengurus di organisasi lain dalam lingkup KBM Unila;

i. bersedia untuk tidak mendaftarkan diri sebagai wisudawan dan mengajukan cuti akademik sebelum

masa kepengurusan selesai;

j. tidak menjadi pengurus partai politik;dan

k. mendapatkan dukungan minimal:

a) 200 (dua ratus) mahasiswa yang berasal dari minimal 4 (empat) fakultas (masing-masing 50

dukungan) yang dibuktikan dengan tanda tangan dan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk

calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U;

b) 75 (tujuh puluh lima) mahasiswa yang berasal dari fakultas tersebut yang dibuktikan dengan

tanda tangan dan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur

BEM F;

(2) Kelengkapan administrasi bakal calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, Gubernur dan Wakil

Gubernur BEM F sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan:

a. fotokopi Kartu identitas mahasiswa;

b. pas foto berwarna yang terbaru dengan ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar;

c. menyertakan sertifikat asli dan fotocopy sertifikat pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya

yang diselenggarakan oleh Lembaga Kemahasiswaan KBM Unila

d. transkip akademik semester terakhir yang di tandatangani Pembantu Dekan I dan di cap;

e. surat tidak terkena sanksi akademik terbaru yang di tandatangani Pembantu Dekan I dan di cap;

f. pada ayat (1) huruf a, d, e, h, i dan j dibuktikan dalam satu surat pernyataan bermatrai 6000

ditandatangani; dan

g. bukti dukungan sebagaimana ayat 1 huruf k.

Bagian Kedua

Tata Cara Pendaftaran Pasangan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta Gubernur dan

Wakil Gubernur

Pasal 17

(1) Masa pendaftaran Pasangan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta Gubernur dan Wakil

Gubernur dibuka selama 6 (enam) hari pada jam kerja PANSUS

(2) Bakal calon yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri sebagai Pasangan Bakal Calon Presiden

dan Wakil Presiden BEM U kepada PANSUS Universitas serta Pasangan Bakal Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur kepada PANSUS Fakultas.

(3) Bakal calon yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon wajib menyertakan kelengkapan administrasi

bakal calon sebagaimana dimaksud pasal 16.

(4) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas harus memberikan tanda bukti kelengkapan administrasi

yang telah ditandatangani dan dicap oleh pansus (sebagaimana yang dimaksud dalama pasal 16) kepada

bakal calon.

Bagian Ketiga

Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pasangan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U dan

Gub dan Wagub

Pasal 18

(1). PANSUS Universitas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Pasangan

Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U sebagaimana dimaksud pasal 16.

(2). PANSUS Fakultas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Pasangan

Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana dimaksud pasal 16.

(3). Dalam hal persyaratan administrasi Pasangan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta

Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F belum lengkap, PANSUS memberi kesempatan kepada bakal calon

untuk memperbaiki dan/atau melengkapi dalam waktu paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya

pemberitahuan hasil verifikasi oleh PANSUS.

Pasal 19

(1) Seorang pemilih tidak diperbolehkan memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Bakal

Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U atau Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F.

Page 6: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

6

(2) apabila ditemukan bukti adanya data palsu atau data yang sengaja digandakan oleh bakal calon terkait

dengan dokumen persyaratan dukungan minimal pemilih, maka dukungan tersebut dianggap tidak sah.

Bagian Keempat

Penetapan dan Pengumuman Daftar Calon Tetap Pasangan Presiden dan Wakil Presiden BEM U dan

Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F

Pasal 20

(1) Daftar calon tetap Pasangan Presiden dan Wakil Presiden BEM U ditetapkan oleh PANSUS Universitas

dan Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur ditetapkan oleh PANSUS Fakultas.

(2) Daftar calon tetap Pasangan Presiden dan Wakil Presiden BEM U dan Gubernur dan Wakil Gubernur

BEM F sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan abjad dan dilengkapi dengan pas foto

diri terbaru.

(3) Daftar calon tetap Pasangan Presiden dan Wakil Presiden BEM U diumumkan oleh PANSUS Universitas

dan Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F diumumkan oleh PANSUS Fakultas.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknis pencalonan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden BEM

U ditetapkan oleh PANSUS Universitas dan Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F ditetapkan

oleh PANSUS Fakultas yang tidak bertentangan dengan Konstitusi KBM Unila dan UU Pemira.

Pasal 21

(1) Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta Gubernur dan Wakil Gubernur sekurang-kurangnya

diikuti oleh 2 (dua) paket kandidat.

(2) Apabila jumlah kandidat Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta Gubernur dan Wakil Gubernur hanya

terdapat 1 (satu) paket maka paket tersebut terpilih secara aklamasi.

BAB VIII

PENCALONAN ANGGOTA DPM U, DMPF, DAN DPM F

Bagian Kesatu

Persyaratan Bakal Calon Anggota DPM U, DMPF, dan DPM F

Pasal 22

(1) Bakal calon anggota DPM U, DMPF, dan DPM F harus memenuhi persyaratan:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. mahasiswa Universitas Lampung minimal duduk di semester 2 (dua);

c. IPK minimal 2,50;

d. memahami dan sanggup melaksanakan konstitusi dan peraturan perundang-undangan lainnya yang

ada di Unila;

e. pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya yang diselenggarakan oleh

lembaga kemahasiswaan KBM Unila;

f. tidak terkena sanksi akademik;

g. terdaftar sebagai pemilih;

h. bersedia untuk tidak menjadi pengurus di organisasi lain dalam lingkup KBM Unila

i. bersedia untuk tidak mendaftarkan diri sebagai wisudawan dan mengajukan cuti akademik sebelum

masa kepengurusan selesai;

j. tidak menjadi pengurus partai politik;dan

k. mendapatkan dukungan minimal

a) 50 (lima puluh) mahasiswa yang berasal dari fakultas yang bersangkutan dibuktikan dengan

tanda tangan dan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk calon anggota DPM U;

b) 45 (empat puluh lima) mahasiswa yang berasal dari fakultas yang bersangkutan yang

dibuktikan dengan tanda tangan dan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk calon anggota

DMPF; dan

c) 40 (empat puluh) mahasiswa yang berasal dari jurusan yang bersangkutan dibuktikan dengan

tanda tangan dan fotokopi kartu identitas mahasiswa untuk calon anggota DPM F;

(2) Kelengkapan administrasi bakal calon anggota anggota DPM U, DMPF, dan DPM F sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan:

a. fotokopi Kartu identitas mahasiswa;

b. pas foto berwarna yang terbaru dengan ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar;

c. transkip akademik semester terakhir yang di tandatangani Pembantu Dekan I dan di cap basah;

d. surat tidak terkena sanksi akademik terbaru yang di tandatangani Pembantu Dekan I dan di cap;

Page 7: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

7

e. pada ayat (1) huruf a, d, f, h,i dan j dibuktikan dalam satu surat pernyataan bermaterai 6000

ditandatangani;

f. menyertakan sertifikat asli dan fotocopy sertifikat pelatihan kepemimpinan tingkat dasar/sejenisnya

yang diselenggarakan oleh lembaga kemahasiswaan KBM Unila; dan

g. bukti dukungan sebagaimana ayat 1 huruf k.

Bagian Kedua

Tata Cara Pendaftaran Bakal Calon Anggota DPM U, DMPF, dan DPM F

Pasal 23

(1) Masa pendaftaran Bakal Calon Anggota DPM U, DMPF, dan DPM F dibuka selama 6 (enam) hari pada

jam kerja PANSUS

(2) Bakal calon yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri sebagai anggota DPM U dan DMPF

kepada PANSUS Universitas dan DPM F kepada PANSUS Fakultas.

(3) Bakal calon yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon wajib menyertakan kelengkapan administrasi

bakal calon sebagaimana dimaksud pasal 22.

(4) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas harus memberikan tanda bukti kelengkapan administrasi

sebagaimana yang dimaksud dalama pasal 22 kepada bakal calon.

Bagian Ketiga

Verifikasi Kelengkapan Adminstrasi Bakal Calon Anggota DPM U, DMPF, dan DPM F

Pasal 24

(1). PANSUS Universitas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Bakal Calon

anggota DPM U dan DMPF sebagaimana dimaksud pasal 22.

(2). PANSUS Fakultas melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan Bakal Calon

anggota DPM F sebagaimana dimaksud pasal 22.

(3). Dalam hal persyaratan administrasi Bakal Calon Anggota DPM U, DMPF, dan DPM F belum lengkap,

PANSUS memberi kesempatan kepada bakal calon untuk memperbaiki dan/atau melengkapi dalam waktu

paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya pemberitahuan hasil verifikasi oleh PANSUS.

Pasal 25

(1) Seorang pemilih tidak diperbolehkan memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Bakal Calon

Anggota DPM U, DMPF, dan DPM F.

(2) apabila ditemukan bukti adanya data palsu atau data yang sengaja digandakan oleh bakal calon terkait

dengan dokumen persyaratan dukungan minimal pemilih, maka dukungan tersebut dianggap tidak sah.

Bagian Keempat

Penetapan dan Pengumuman Daftar Calon Tetap Anggota DPM U, DMPF dan DPM F

Pasal 26

(1) Daftar calon tetap anggota DPM U dan DMPF ditetapkan oleh PANSUS Universitas dan DPM F

ditetapkan oleh PANSUS Fakultas.

(2) Daftar calon tetap anggota DPM U, DMPF, dan DPM F sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun

berdasarkan abjad dan dilengkapi dengan pas foto diri terbaru.

(3) Daftar calon tetap anggota DPM U dan DMPF sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan oleh

PANSUS Universitas dan DPM F diumumkan oleh PANSUS Fakultas.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknis pencalonan DPM U dan DMPF ditetapkan oleh

PANSUS Universitas dan DPM F ditetapkan oleh PANSUS Fakultas.

Pasal 27

(1) Apabila jumlah kandidat kurang/tidak memenuhi atau sama dengan kuota maka calon tersebut terpilih

secara aklamasi.

(2) Jika jumlah kandidat lebih banyak dari kuota maka dilakukan pemungutan suara.

BAB IX

KAMPANYE

Bagian Kesatu

Kampanye Pemira

Page 8: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

8

Pasal 28

Kampanye Pemira dilakukan dengan prinsip bertanggung jawab dan merupakan bagian dari pendidikan politik

mahasiswa.

Pasal 29

(1) Kampanye Pemira dilaksanakan oleh pelaksana kampanye.

(2) Kampanye Pemira diikuti oleh peserta kampanye.

Pasal 30

(1) Pelaksana kampanye Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U serta Gubernur dan Wakil Gubernur

Fakultas terdiri atas Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, serta Gubernur dan Wakil

GubernurFakultas, tim sukses, yang ditunjuk oleh Peserta Pemira yang bersangkutan.

(2) Pelaksanaan kampanye Pemira anggota DPMU, DMPF,dan DPMF terdiri atas calon anggota DPMU,

DMPF, DPMF, dan tim sukses yang ditunjuk oleh Peserta Pemira yang bersangkutan.

(3) Peserta kampanye terdiri atas Civitas Akademika Unila.

Bagian Kedua

Materi Kampanye

Pasal 31

Materi kampanye Peserta Pemira meliputi pengenalan calon, visi, misi, dan program yang bersangkutan.

Bagian Ketiga

Metode Kampanye

Pasal 32

Kampanye Pemira dapat dilakukan melalui:

a. pertemuan terbatas;

b. kampanye terbuka;

c. debat kandidat;

d. media cetak dan media elektronik;

e. penyebaran bahan kampanye kepada umum;

f. pemasangan atribut di tempat umum;

g. pawai; dan

h. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

di KBM Unila.

Pasal 33

(1) Kampanye Pemira sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dilaksanakan sejak dimulainya masa kampanye

sampai dengan dimulainya masa reses.

(2) Masa reses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlangsung selama 2 (dua) hari sebelum hari/tanggal

pemungutan suara.

Pasal 34

(1) Ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan kampanye Pemira diatur dalam peraturan PANSUS

Universitas atau PANSUS Fakultas.

(2) Waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan kampanye Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota

DPM U, dan anggota DMPF ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas.

(3) Waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan kampanye Pemira Gubernur dan Wakil Gubernur dan DPM F

ditetapkan dengan keputusan PANSUS Fakultas.

Bagian Keempat

Larangan dalam Kampanye

Pasal 35

Pelaksana dan peserta dilarang:

(1) menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau Peserta Pemira yang lain;

(2) menghasut dan mengadu domba mahasiswa;

(3) mengganggu ketertiban umum;

(4) mengancam secara psikis, mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan

kekerasan kepada mahasiswa dan/atau Peserta Pemira yang lain;

(5) merusak dan/atau menghilangkan atribut kampanye Peserta Pemira lainnya;

(6) menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye; dan

(7) Menuduh tanpa bukti (memfitnah) peserta pemira.

Page 9: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

9

Bagian Kelima

Pelanggaran Larangan Kampanye

Pasal 36

Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan kampanye sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 oleh pelaksana, dan peserta, maka PANSUS Universitas dan PANSUS fakultas

menjatuhkan sanksi sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.

Pasal 37

Apabila terbukti pelaksana kampanye menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan

kepada peserta kampanye secara langsung ataupun tidak langsung agar:

a. tidak menggunakan hak pilihnya;

b. menggunakan hak pilihnya dengan memilih Peserta Pemira dengan cara tertentu sehingga surat suaranya

tidak sah;

c. memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM U, Gubernur dan Wakil Gubernur fakultas tertentu; atau

d. memilih calon anggota DPM U, DMPF, dan/atau DPM F tertentu; atau

dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Bagian Keenam

Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye

Umum

Pasal 38

(1) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media cetak dan media elektronik

sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan mengedepankan intelektualitas, pembelajaran

politik, dan etika.

(2) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam

rangka penyampaian pesan kampanye Pemira oleh Peserta Pemira kepada mahasiswa.

(3) Pesan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa tulisan, suara, dan/atau gambar.

(4) Media cetak dan media elektronik dalam memberitakan, menyiarkan,dan mengiklankan kampanye

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mematuhi larangan dalam kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 35.

Sanksi

Pasal 39

(1) Apabila peserta kampanye melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 dan 36, maka

peserta kampanye tersebut dikenakan sanksi berupa pencabutan hak suara dalam pemilihan raya.

(2) Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan oleh pelaksana

kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan 36, maka PANSUS Universitas dan PANSUS

Fakultas menjatuhkan sanksi berupa:

a. jika melakukan pelanggaran pertama mendapatkan sanksi teguran tertulis;

b. jika melakukan pelanggaran untuk kedua kalinya mendapatkan pengurangan durasi dan waktu

pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye Pemira;

c. jika selanjutnya masih melakukan pelanggaran maka suara yang diperoleh dikurangi sebanyak

sepuluh (10) suara dalam setiap pelanggaran yang dilakukan.

Bagian Ketujuh

Pemasangan Atribut Kampanye

Pasal 40

(1) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas menetapkan lokasi pemasangan atribut untuk keperluan

kampanye Pemira.

(2) Pemasangan atribut kampanye Pemira oleh pelaksana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan lingkungan kampus

atau kawasan setempat.

(3) Pemasangan atribut kampanye Pemira pada tempat yang menjadi milik perseorangan atau kelompok harus

dengan izin pemilik tempat tersebut.

(4) Segala bentuk kampanye Pemira harus sudah dibersihkan oleh Pelaksana Kampanye paling lambat saat

telah memasuki masa reses 2 (dua) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan dan pembersihan atribut kampanye diatur dalam peraturan

PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

Bagian Kedelapan

Dana Kampanye Pemira

Page 10: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

10

Pasal 41

(1) Kegiatan kampanye Pemira menjadi tanggung jawab calon Peserta Pemira masing-masing.

(2) Dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari:

a. Peserta Pemira yang bersangkutan; dan

b. Sumbangan pihak lain tidak mengikat.

(3) Dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa uang

(4) Dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicatat dalam pembukuan penerimaan dan

pengeluaran khusus dana kampanye Pemira.

(5) Pembukuan dana kampanye diatur dalam peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

(6) Pembukuan dana kampanye Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dimulai sejak setelah calon

peserta ditetapkan sebagai peserta Pemira dan ditutup saat memasuki masa reses 2 (dua) hari sebelum

penghitungan suara.

(7) Pembukuan dana kampanye Pemira dilaporkan oleh tim sukses ke publik melalui PANSUS Universitas

paling lambat 7 (tujuh) hari setelah hari pemilihan.

Pasal 42

(1) Dana kampanye Pemira yang bersumber dari sumbangan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal

41 ayat (2) poin b bersifat tidak mengikat dan dapat berasal dari perseorangan, kelompok dan/atau badan

usaha.

(2) Sumber dana kampanye sebagaimana dimaksud ayat 1(satu) tidak berasal dari Partai Politik dan lembaga

eksternal kampus.

(3) Pemberi sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus mencantumkan identitas yang

jelas.

(4) Jika terbukti menggunakan dana kampanye Pemira yang berasal dari partai politik maka akan dilakukan

pengurangan jumlah suara sebanyak 30 suara.

BAB X

TIM SUKSES

Pasal 43

1. Tim sukses terdiri dari tim sukses pemira universitas dan tim sukses pemira fakultas.

2. Tim sukses harus didaftarkan kepada PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas oleh peserta pemira.

3. Tim sukses pemira universitas ditujukan untuk pasangan presiden dan wakil presiden BEM U, DPM U dan

DMPF.

4. Tim sukses pemira fakultas ditujukan untuk pasangan gubernur dan wakil gubernur BEMF serta DPMF.

Pasal 44

1. Tim sukses Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya kampanye.

2. Tim sukses universitas melaporkan perincian dana kampanye kepada publik melalui Pansus Universitas dan

Tim sukses fakultas melaporkan perincian dana kampanye kepada publik melalui Pansus Fakultas.

Pasal 45

Tim sukses universitas berjumlah 3 orang yang ditunjuk oleh peserta pemira, dan jumlah tim sukses fakultas

disesuaikan dengan Peraturan Mahasiswa Fakultas yang berlaku.

BAB XI

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 46

(1) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan

standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara.

(2) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengadaan dan

pendistribusian perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 47

(1) Jenis perlengkapan pemungutan suara terdiri atas:

a. kotak suara;

b. surat suara;

c. tinta;

d. bilik pemungutan suara;

e. segel;

f. alat untuk memberi tanda pilihan; dan

g. tempat pemungutan suara.

Page 11: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

11

(2) Selain perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk menjaga keamanan,

kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara, diperlukan dukungan

perlengkapan lainnya.

(3) Bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara ditetapkan dengan peraturan

PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

Pasal 48

(1) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) poin b untuk calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM U dan Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F berisi pas foto diri terbaru, nomor urut calon,

dan nama calon;

(2) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) poin b untuk calon anggota DPM U dan DMPF

memuat nama Fakultas pemilihan, nama calon anggota DPM U dan DMPF, pas foto terbaru, nomor urut,

dan nama calon;

(3) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) poin b untuk calon anggota DPM F berisi pas

foto diri terbaru dan nama calon anggota DPM F untuk setiap fakultas;

(4) Surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) dibubuhi cap PANSUS Universitas untuk

Pemira tingkat Universitas, dan PANSUS Fakultas untuk Pemira tingkat Fakultas;

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur

PANSUS.

Pasal 49

(1) Jenis, bentuk, ukuran, warna, dan spesifikasi teknis lain surat suara ditetapkan dalam peraturan PANSUS

Universitas dan PANSUS Fakultas.

(2) Nomor urut calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas, calon

anggota DPM U, calon anggota DMPF, dan calon anggota DPM F sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46

ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

Pasal 50

(1) Pengadaan surat suara dilakukan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas dengan mengutamakan

kapasitas cetak yang sesuai dengan kebutuhan surat suara dan hasil cetak yang berkualitas baik; dan

(2) Jumlah surat suara yang dicetak minimal 40% (empat puluh persen) dari jumlah pemilih tetap atau sesuai

kebutuhan yang ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

BAB XII

PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 51

(1) Pemungutan suara Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, anggota DMPF, Gub

dan Wagub, dan anggota DPM F dapat diselenggarakan secara serentak;

(2) Penyelenggara Pemungutan Suara di tingkat Universitas dilaksanakan oleh PANSUS Universitas.

(3) Penyelenggara Pemungutan Suara di tingkat Fakultas dilaksanakan oleh PANSUS Fakultas.

(4) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota

DPM U, anggota DMPF ditetapkan dengan keputusan PANSUS Universitas.

(5) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Gub dan Wagub, dan anggota DPM F ditetapkan dengan

keputusan PANSUS Fakultas.

Pasal 52

Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS yaitu pemilih yang terdaftar secara akademik pada

data akademik mahasiswa Unila.

Pasal 53

(1) Jumlah surat suara di setiap TPS disesuaikan dengan kebutuhan ditambah 2% (dua persen) dari jumlah

kebutuhan sebagai cadangan;

(2) Penggunaan surat suara cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuatkan berita acara; dan

(3) Format berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan peraturan PANSUS

Universitas dan PANSUS Fakultas.

Pasal 54

(1) Pelaksanaan pemungutan suara dipimpin oleh PANSUS.

(2) Pemberian suara dilaksanakan oleh pemilih.

(3) Pelaksanaan pemungutan suara disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi yang ditunjuk dari masing-masing

Peserta Pemira.

Pasal 55

Page 12: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

12

(1) Dalam rangka persiapan pemungutan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas melakukan

kegiatan yang meliputi:

a. penyiapan TPS;

b. pengumuman dengan menempelkan daftar calon tetap Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota

DPM U, anggota DMPF, Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas, dan anggota DPMF di TPS; dan

(2) Dalam rangka pelaksanaan pemungutan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas melakukan

kegiatan yang meliputi:

a. pemeriksaan persiapan akhir pemungutan suara;

b. penjelasan kepada pemilih tentang tata cara pemungutan suara; dan

c. pelaksanaan pemungutan suara.

Pasal 56

(1) Pemberian suara untuk Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, DMPF, Gubernur

dan Wakil Gubernur, dan DPM F dilakukan dengan mencoblos satu kali pada surat suara.

(2) Memberikan tanda satu kali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan prinsip

memudahkan pemilih, akurasi dalam penghitungan suara, dan efisien dalam penyelenggaraan Pemira.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara memberikan tanda diatur dengan peraturan PANSUS Universitas

dan PANSUS Fakultas.

Pasal 57

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas:

a. membuka kotak suara;

b. mengeluarkan seluruh isi kotak suara;

c. memeriksa keadaan seluruh surat suara;

d. membuat berita acara pembukaan kotak suara; dan

e. surat suara yang akan digunakan oleh pemilih harus dicap oleh PANSUS.

(2) Tim Sukses Peserta Pemira menghadiri kegiatan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Ketua PANSUS Universitas wajib membuat dan menandatangani berita acara kegiatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan berita acara tersebut ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi dari masing –

masing Peserta Pemira yang hadir.

(4) Ketua PANSUS Fakultas wajib membuat dan menandatangani berita acara kegiatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan berita acara tersebut ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi Peserta Pemira

yang hadir.

Pasal 58

(1) Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan untuk memilih berdasarkan prinsip urutan kehadiran

pemilih.

(2) Pemilih berhak mendapatkan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali dari PANSUS apabila pemilih

menerima surat suara yang ternyata rusak dan PANSUS mencatat surat suara yang rusak dalam berita

acara.

Pasal 59

(1) Surat suara sah apabila terdapat tanda coblos pada salah satu kolom foto,kolom nomor atau kolom nama

calon.

(2) Surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan lain dinyatakan tidak sah.

Pasal 60

(1) Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda khusus oleh PANSUS.

(2) Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam peraturan PANSUS.

Pasal 61

(1) Pemungutan suara dilaksanakan pada pukul 08.00 sd. 15.00 WIB pada waktu, hari, tanggal, bulan, tahun

yang sama.

(2) PANSUS dilarang mengadakan penghitungan suara sebelum pemungutan suara berakhir.

Pasal 62

(1) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara

secara tertib dan lancar.

(2) Pemilih melakukan pemberian suara dengan tertib dan bertanggung jawab.

(3) Saksi melakukan tugasnya dengan tertib dan bertanggung jawab.

Pasal 63

Page 13: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

13

(1) Mahasiswa yang tidak memiliki hak pilih atau yang tidak sedang melaksanakan pemberian suara dilarang

berada di dalam TPS

(2) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memelihara ketertiban dan kelancaran pelaksanaan

pemungutan suara.

Pasal 64

(1) Apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh PANSUS, saksi yang hadir

memberikan saran perbaikan kepada pansus.

(2) PANSUS seketika itu juga menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan oleh saksi yang hadir

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) PANSUS mencatat penyimpangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam berita acara.

(4)

Pasal 65

(1) Setelah waktu pemungutan suara berakhir, PANSUS merapikan dan menyegel kotak suara.

(2) PANSUS membuat berita acara perhitungan suara dengan mencantumkan:

a. jumlah surat suara yang disediakan Pansus;

b. jumlah surat suara terpakai;

c. jumlah surat suara yang tersisa;

d. jumlah surat suara rusak;

e. jumlah pemilih dan daftar hadir pemilih; dan

f. berita kejadian atau peristiwa yang menjadi keberatan PANSUS ataupun Saksi

(3) Berita acara pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditandatangani oleh Ketua PANSUS

dan saksi Peserta Pemira yang hadir.

(4) Apabila saksi Peserta Pemira yang hadir tidak bersedia menandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), berita acara pemungutan suara ditandatangani oleh ketua PANSUS, dan saksi Peserta Pemira yang

hadir yang bersedia menandatangani.

Pasal 66

(1) PANSUS membuat berita acara dan mengumumkan jumlah isi suara di TPS.

(2) PANSUS wajib memberikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan suara kepada setiap saksi peserta

pemira pada hari yang sama.

.

BAB XIII

PENGHITUNGAN SUARA

Bagian Kesatu

Penghitungan Suara

Pasal 67

(1) Penghitungan suara calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, dan anggota DMPF

dilaksanakan di masing-masing TPS oleh PANSUS Universitas.

(2) Rekapitulasi penghitungan suara calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, dan

anggota DMPF dilaksanakan terpusat di Pusat Perhitungan oleh PANSUS Universitas.

(3) Penghitungan suara calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan anggota DPM F dilaksanakan di Fakultas

oleh PANSUS Fakultas.

(4) Penghitungan suara disaksikan dan diawsi oleh saksi Peserta Pemira.

Pasal 68

(1) Penghitungan suara calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, anggota DMPF,

Gubernur dan Wakil GubernurBEM F, dan anggota DPM F dilaksanakan setelah 15 menit waktu

pemungutan suara berakhir.

(2) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan dan selesai paling lambat 1x24

jam setelah pemungutan suara berakhir.

Pasal 69

(1) PANSUS Universitas atau PANSUS Fakultas melakukan penghitungan suara calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM U, anggota DPM U, DMPF, Gub dan Wagub, dan DPM F di dalam lokasi yang telah

ditetapkan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

(2) Saksi menyaksikan dan mencatat pelaksanaan penghitungan suara di tempat perhitungan.

(3) Mahasiswa menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di tempat perhitungan.

Pasal 70

Page 14: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

14

Sebelum melaksanakan penghitungan suara, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas menghitung:

a. jumlah pemilih yang memberikan suara;

b. jumlah surat suara yang tidak terpakai;

c. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau salah dalam cara memberikan suara;

dan

d. sisa surat suara.

Pasal 71

(1) Suara untuk Pemira calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, DPM U, dan DMPF dinyatakan sah

apabila:

a. surat suara di cap oleh PANSUS Universitas

b. pemberian tanda pada foto salah satu calon, kolom nomor atau kolom nama calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM U, DPM U, dan DMPF.

(2) Suara untuk Pemira anggota Gubernur dan Wakil Gubernur fakultas dan DPM F dinyatakan sah apabila:

a. surat suara di Cap oleh PANSUS Fakultas; dan

b. pemberian tanda pada foto salah satu calon,kolom nomor calon, atau kolom nama calon anggota

Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F dan DPM F.

(3) Ketentuan mengenai pedoman teknis pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur

lebih lanjut dengan peraturan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

Pasal 72

(1) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas melakukan penghitungan suara dengan suara yang jelas dan

terdengar dengan memperlihatkan surat suara yang dihitung.

(2) Penghitungan suara dilakukan secara terbuka dan di tempat yang terang atau yang mendapat penerangan

cahaya cukup.

(3) Penghitungan suara dicatat pada lembar/papan/layar penghitungan dengan tulisan yang jelas dan terbaca.

(4) Format penulisan penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam peraturan

PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

Pasal 73

(1) Peserta Pemira, saksi dan mahasiswa dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran,

penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada PANSUS Universitas

atau PANSUS Fakultas.

(2) Peserta Pemira dan mahasiswa melalui saksi Peserta Pemira yang hadir dapat mengajukan keberatan

terhadap jalannya penghitungan suara oleh PANSUS Universitas atau PANSUS fakultas apabila ternyata

terdapat hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Apabila keberatan yang diajukan melalui saksi Peserta Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

diterima, PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas seketika itu juga mengadakan pembetulan.

Pasal 74

(1) Hasil penghitungan suara dituangkan ke dalam berita acara penghitungan suara Pemira Presiden dan Wakil

Presiden BEM U, anggota DPM U, DMPF, Gub dan Wagub, dan DPM F dengan menggunakan format

yang ditetapkan dalam peraturan PANSUS.

(2) Berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditandatangani oleh Ketua PANSUS Universitas atau ketua PANSUS Fakultas dan saksi

Peserta Pemira yang hadir.

(3) Seluruh berkas pemilihan dimasukkan kedalam kotak suara.

(4) PANSUS wajib menyegel, menjaga, dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara.

(3) PANSUS Universitas atau PANSUS Fakultas membuat berita acara serah terima kotak suara Pemira

Universitas

Bagian Kedua

Saksi dalam Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara

Pasal 75

(1) Saksi Peserta Pemira melakukan pengawasan atas rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang

dilaksanakan oleh PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap pelanggaran, penyimpangan

dan/atau kesalahan oleh anggota PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas dalam melakukan

rekapitulasi penghitungan perolehan suara.

(3) Apabila terdapat bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan

dalam rekapitulasi penghitungan perolehan suara, Saksi Peserta Pemira melaporkan adanya pelanggaran,

penyimpangan dan/atau kesalahan kepada kepada MPM.

Page 15: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

15

(4) Anggota PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas yang melakukan pelanggaran, penyimpangan

dan/atau kesalahan dikenai tindakan hukum sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang

Penyelenggara Pemira.

BAB XIV

PENETAPAN HASIL PEMIRA

Bagian Kesatu

Hasil Pemira

Pasal 76

Hasil Pemira Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, Anggota DMPF, dan Gubernur dan Wakil

Gubernur BEM F, serta DPM F terdiri atas perolehan suara calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U, dan

perolehan suara calon anggota DPM U, DMPF, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM F serta DPM F.

Bagian Kedua

Penetapan Perolehan Suara

Pasal 77

(1) Perolehan suara Presiden dan Wakil Presiden BEM U, calon anggota DPM U, calon anggota DMPF

ditetapkan oleh PANSUS Universitas dalam sidang pleno terbuka yang dihadiri oleh para saksi Peserta

Pemira.

(2) Perolehan suara Gubernur dan Wakil Gubernurdan anggota DPM F ditetapkan oleh PANSUS Fakultas

dalam sidang pleno terbuka yang dihadiri oleh para saksi Peserta Pemira.

Pasal 78

(1) PANSUS Universitas menetapkan hasil perolehan suara calon Presiden dan Wakil Presiden BEM U,

perolehan suara calon anggota DPM U, dan perolehan suara untuk calon anggota DMPF paling lambat

1x24 jam setelah pemungutan suara berakhir.

(2) PANSUS Fakultas menetapkan hasil perolehan calon Gubernur dan Wakil Gubernurdan perolehan suara

calon anggota DPM F paling lambat 1x24 jam setelah pemungutan suara berakhir.

BAB XV

PENETAPAN PEROLEHAN KURSI DAN CALON TERPILIH

Bagian Kesatu

Penetapan Perolehan Kursi

Pasal 79

(1) Perolehan kursi anggota DPM U dan DMPF ditetapkan oleh PANSUS Universitas.

(2) Perolehan kursi anggota DPM F ditetapkan oleh PANSUS Fakultas.

Pasal 80

(1) Penetapan calon terpilih anggota DPM U didasarkan pada nama calon yang memperoleh suara terbanyak

di Fakultas Pemilihan yang bersangkutan.

(2) Penetapan calon terpilih anggota DMPF didasarkan pada nama calon yang memperoleh suara terbanyak di

fakultas yang bersangkutan.

(3) Penetapan calon terpilih anggota DPM F didasarkan pada nama calon yang memperoleh suara terbanyak di

Jurusan/bagian yang bersangkutan.

Bagian Kedua

Penetapan Calon Terpilih

Pasal 81

(1) Calon terpilih Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U dan anggota DMPF ditetapkan oleh

Pansus Universitas.

(2) Calon terpilih Gubernur dan Wakil GubernurFakultas dan anggota DPM F ditetapkan oleh PANSUS

Fakultas.

Pasal 82

Page 16: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

16

(1) Penetapan pasangan calon terpilih Presiden dan Wakil Presiden BEM U dan Gubernur dan Wakil

GubernurFakultas didasarkan pada nama pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak.

(2) Apabila perolehan suara pasangan calon terdapat jumlah suara terbanyak yang sama, dilakukan Pemira

pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM U atau Gubernur dan Wakil GubernurFakultas putaran

kedua yang diikuti oleh kedua pasangan calon tersebut.

(3) Ketentuan tentang Pemira Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM U Putaran Kedua ditetapkan oleh

PANSUS Universitas yang diikuti oleh kedua pasangan calon tersebut.

(4) ketentuan tentang Pemira Pemilihan Gubernur dan Wakil GubernurFakultas Putaran Kedua ditetapkan

oleh PANSUS Pemira Fakultas yang diikuti oleh kedua calon tersebut.

Pasal 83

(1) Penetapan calon terpilih anggota DPM U, DMP F, dan DPM F didasarkan pada nama calon yang

memperoleh suara terbanyak.

(2) Apabila perolehan suara calon anggota DPM U, DMP F, dan DPM F terdapat jumlah suara

terbanyak yang sama, dilakukan putaran kedua yang diikuti oleh para calon .

(3) Ketentuan tentang Pemira Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM U Putaran Kedua ditetapkan

oleh PANSUS Universitas yang diikuti oleh kedua calon tersebut.

(4) ketentuan tentang Pemira Pemilihan Gubernur dan Wakil GubernurFakultas Putaran Kedua ditetapkan

oleh PANSUS Pemira Fakultas yang diikuti oleh kedua calon tersebut.

BAB XVI

PEMBERITAHUAN CALON TERPILIH

Pasal 84

(1) Pemberitahuan calon terpilih Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U, dan anggota DMPF

dilakukan oleh Pansus Universitas paling lambat 1x24 jam setelah ditetapkan

(2) Pemberitahuan calon terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur, dan anggota DPM F dilakukan oleh Pansus

Fakultas paling lambat 1x24 jam setelah ditetapkan.

(3) Pemberitahuan disampaikan secara tertulis kepada Peserta Pemira.

BAB XVII

PEMUNGUTAN SUARA ULANG DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

Bagian Kesatu

Pemungutan Suara Ulang

Pasal 85

(1) Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang

mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat

dilakukan.

(2) Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil laporan saksi peserta pemira terdapat keadaan

sebagai berikut:

a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan

menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

b. petugas PANSUS memberikan lebih dari satu paket kertas suara sehingga terjadi penggelembungan

suara;

c. petugas PANSUS meminta pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan

nama atau alamatnya pada surat suara yang sudah digunakan; dan/atau

d. petugas PANSUS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga

surat suara tersebut menjadi tidak sah.

(3) Pemilihan dianggap sah apabila selisih antara jumlah kertas suara yang digunakan dan jumlah pemilih

yang menggunakan hak suaranya tidak lebih dari standar eror 5%.

(4) Apabila standar eror lebih dari 5% maka pemungutan suara tidak sah dan harus dilakukan pemungutan

suara ulang.

Pasal 86

(1) Pemungutan suara ulang diputuskan oleh PANSUS dengan menyebutkan keadaan yang menyebabkan

diadakannya pemungutan suara ulang.

(2) Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari setelah hari/tanggal pemungutan

suara berdasarkan keputusan PANSUS.

Bagian Kedua

Penghitungan Suara Ulang

Page 17: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

17

Pasal 87

(1) Penghitungan suara ulang berupa penghitungan ulang surat suara di tempat perhitungan suara Fakultas

oleh PANSUS Fakultas dan di pusat perhitungannya oleh Pansus Universitas.

(2) Penghitungan suara dapat diulang apabila terjadi hal sebagai berikut:

a. kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;

b. penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

c. saksi Peserta Pemira dan mahasiswa tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara;

d. penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan tanpa

ketetapan PANSUS Universitas; dan/atau

e. terjadi ketidak konsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah.

Pasal 88

(1) Apabila terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2), saksi Peserta Pemira dapat

mengusulkan penghitungan ulang surat suara di lokasi yang bersangkutan.

(2) Penghitungan ulang surat suara harus dilaksanakan selambat-lambatnya 1x24 jam setelah penghitungan

suara berakhir.

BAB XVIII

PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PENYELENGGARAAN PEMIRA

Pasal 89

(1) Pemira diselenggarakan dengan partisipasi Mahasiswa.

(2) Partisipasi Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk sosialisasi

Pemira, pendidikan politik bagi pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemira, dan penghitungan

cepat hasil Pemira, dengan ketentuan:

a. tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemira.

b. tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan Pemira.

c. bertujuan meningkatkan partisipasi poiitik Mahasiswa secara luas.

d. mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan Pemira yang aman, damai,

tertib, dan lancar.

Pasal 90

(1) Partisipasi Mahasiswa dalam bentuk sosialisasi Pemira, pendidikan politik bagi pemilih, survei atau jajak

pendapat tentang Pemira, dan penghitungan cepat hasil Pemira wajib mengikuti ketentuan yang diatur oleh

PANSUS.

(2) Pengumuman hasil survei atau jajak pendapat tidak boleh dilakukan pada masa reses.

(3) Pengumuman hasil penghitungan cepat hanya boleh dilakukan paling cepat pada hari berikutnya dari

hari/tanggal pemungutan suara.

(4) Pelaksana kegiatan penghitungan cepat wajib memberitahukan metodologi yang digunakannya dan hasil

penghitungan cepat yang dilakukannya bukan merupakan hasil resmi penyelenggara Pemira.

(5) Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) merupakan tindak pidana.

Pasal 91

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan partisipasi Mahasiswa dalam penyelenggaraan Pemira diatur

dalam peraturan Pansus Universitas dan PANSUS Fakultas.

BAB XIX

PERSELISIHAN HASIL PEMIRA

Pasal 92

(1) Perselisihan hasil Pemira adalah perselisihan antara PANSUS dan Peserta Pemira mengenai penetapan:

a. Perolehan suara hasil Pemira universitas untuk Pemira tingkat Universitas

b. Perolehan suara hasil Pemira fakultas untuk Pemira tingkat fakultas

(2) Perselisihan penetapan perolehan suara hasil Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

perselisihan penetapan perolehan suara yang dapat memengaruhi calon terpilih atau perolehan kursi

Peserta Pemira.

Pasal 93

(1) Apabila terjadi perselisihan penetapan perolehan suara hasil Pemira universitas, Peserta Pemira dapat

mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh Pansus

Universitas dan PANSUS Fakultas kepada Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.

Page 18: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

18

(2) Peserta Pemira mengajukan permohonan kepada MPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama

2 x 24 jam sejak diumumkan penetapan perolehan suara hasil Pemira oleh Pansus Universitas dan

PANSUS Fakultas.

(3) MPM berkewajiban menindaklanjuti dan menyelesaikan perselisihan hasil pemira.

(4) PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas wajib menindaklanjuti putusan MPM.

BAB XX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 94

b. Peraturan Mahasiswa Fakultas hanya diperkenankan untuk mengatur hal-hal teknis pelaksanaan Pemira dan

tidak diperkenankan mengatur tentang syarat-syarat calon pesertaPemira.

BAB XXI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 95

Penyelengaraan Pemira pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM U, anggota DPM U dan anggota DMPF

yang tidak bersamaan dengan Pemira Pemilihan Gub dan Wagub, anggota DPM F, tetap dilaksanakan di fakultas

terkait menurut ketetapan PANSUS Universitas dan PANSUS Fakultas.

BAB XXII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 95

(1) Dengan berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pemilihan

Raya Mahasiswa dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2012 tentang Pemilihan Raya Mahasiswa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Segala aturan yang berada di bawah Undang-Undang ini wajib mengikuti Undang-Undang ini terhitung

sejak tanggal diudangkan.

Pasal 96

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

Kementrian bagian hukum BEM U KBM Unila untuk melakukan publikasi di seluruh fakultas.

UU KBM UNILA Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Raya

Disahkan di Universitas Lampung

Pada Tanggal, 3 April 2014

Presiden BEM KBM Unila

Nanda Satriana IP

NPM. 0913034012

Diundangkan di Bandar Lampung

Pada Tanggal 3 April 2014

Menteri Sekretaris Kabinet

Melita Herliyani

NPM. 0913024103

Page 19: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

19

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG : PEMILIHAN RAYA MAHASISWA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BEM

UNIVERSITAS, ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS,

ANGGOTA DEWAN MAHASISWA PERWAKILAN FAKULTAS, GUBERNUR DAN

WAKIL GUBERNUR BEM FAKULTAS, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

MAHASISWA FAKULTAS.

I. UMUM

pembentukan UU Perubahan nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Raya Presiden dan Wakil

Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas, Anggota Dewan

Mahasiswa Perwakilan Fakultas, Gubernur dan Wakil Gubernur BEM Fakultas, dan Anggota Dewan

Perwakilan Mahasiswa Fakultas sebagai aktualisasi penyelenggaraan pemerintahan yang

berdasarakan pada prinsi-prinsip demokrasi. Perubahan dan penyempurnaan pemira merupakan

keniscayaan sebagai sarana bagi mahasiswa untuk memilih wakil-wakilnya yang akan menjalankan

fungsi keseimbangan kekuasaan dengan pemerintah (check and balances) sebagai Anggota Dewan

Perwakilan Mahasiwa Universitas, Anggota Dewan Mahasiswa Perwakilan Fakultas, Gubernur dan

Wakil Gubernur BEM Fakultas, dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas. Wakil-wakil

mahasiswa dipilih karena benar-benar mewakili aspirasi rakyat dengan penataan sistem dan

penyelenggaraan Pemira yang semakin baik dan sempurna. Penyempurnaan UU Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pemilihan Raya Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas dilakukan unutk lebih

menjamin terlaksananya kesetaraan dalam proses pemilihan.

Dalam undang-undang ini telah diakomodasi berbagai ketentuan mengenai Pemilihan Raya Mahasiswa

Presiden Dan Wakil Presiden Bem Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas, Anggota

Dewan Mahasiswa Perwakilan Fakultas, Gubernur Dan Wakil Gubernur Bem Fakultas, Dan Anggota Dewan

Perwakilan Mahasiswa Fakultas baik berupa penambahan ketentuan baru, perbaikan, penyempurnaan maupun

mempertahankan ketentuan lama yang dirasa masih relevan.

Untuk lebih mempertegas dan memperjelas pengaturan kaidah-kaidah pemilihan raya untuk menciptakan

demokrasi di kalangan mahasiswa Universitas Lampung dalam undang-undang ini ditegaskan bahwa pemilihan

raya dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Keluarga Besar Mahasiswa

Universitas Lampung berdasarkan Konstitusi dan peraturan pelaksananya. Dalam rangka memenuhi tuntutan

politik mahasiswa . Untuk tercipta kestabilan yang berlandaskan hukum, undang-undang ini mengatur tentang:

1. Azas, pelaksanaan, dan lembaga penyeleggara pemilihan raya yang diatur dalam bab ii

2. Peserta dan persyaratan mengikuti pemira diatur dalam bab iii

3. Hak memilih diatur dalam bab iv

4. Jumlah kursi diatur dalam bab v

5. Pemuktakhiran daftar pemilih diatur dalam bab vi

6. Pencalonan presiden dan wakil presiden bem u serta gubernur dan wakil gubernur bem f diatur dalam

bab vii

7. Pencalonan anggota DPM U, DMPF dan DPM F diatur dalam bab viii

8. Kampanye diatur dalam bab IX

9. Tim sukses diatur dalam bab X

10. Perlengkapan pemungutan suara diatur dalam bab XI

11. Pemungutan suara diatur dalam bab XII

12. Penghitungan suara diatur dalam bab XIII

Page 20: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

20

13. Penetapan hasil pemira diatur dalam bab XIV

14. Penetapan erolehan kursi dan calon terpilih diatur dalam bab XV

15. Pemberitahuan calon terpilih diatur dalam bab XVI

16. Pemungutan suara ulang dan penghitungan suara ulang diatur dalam bab XVII

17. Partisipasi mahasiswa dalam penyelenggaraan pemira diatur dalam bab XVIII

18. Perselisihan hasil pemira diatur dalam bab XIX

19. Ketentuan lain-lain diatur dalam bab XX

20. Ketentuan peralihan diatur dalam bab XXI

21. Ketentuan penutup diatur dalam bab XXII

Dengan pengaturan yang komperehensif yang meliputi pengaturan berbagai aspek, maka undang-undang ini

diharapkan memenuhi kebutuhan hukum civitas akademika Universitas Lampung serta lebih memberikan

kepastian hukum khususnya kepada pemilihan raya.

II. Pasal Demi Pasal

Pasal 1

Ayat (11)

Ad Hoc adalah bersifat sementara dan kondisional.

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Ayat (2)

Dalam Sistem proporsional terbuka pemilih mengetahui dengan jelas nama-nama

peserta pemira.

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Ayat (1)

Jam kerja pansus ditetapkan oleh pansus dalam peraturan yang dibuat oleh pansus

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Page 21: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

21

Cukup jelas

Pasal 22

Cukup jelas

Pasal 23

Cukup jelas

Pasal 24

Cukup jelas

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28

Cukup jelas

Pasal 29

Cukup jelas

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Huruf a

Pertemuan terbatas merupakan Pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang tertentu

yang diundang oleh peserta pemira atau tim sukses.

Huruf b

Kampanye terbuka merupakan kampanye yang dilakukan secara terbuka dihadiri

oleh mahasiswa, dilakukan oleh peserta pemira dan/ tim sukses.

Pasal 33

Cukup jelas

Pasal 34

Cukup jelas

Pasal 35

Cukup jelas

Pasal 36

Cukup jelas

Pasal 37

Cukup jelas

Pasal 38

Cukup jelas

Pasal 39

Cukup jelas

Pasal 40

Cukup jelas

Pasal 41

Cukup jelas

Pasal 42

Cukup jelas

Pasal 43

Cukup jelas

Pasal 44

Cukup jelas

Pasal 45

Cukup jelas

Pasal 46

Cukup jelas

Pasal 47

Cukup jelas

Page 22: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

22

Pasal 48

Cukup jelas

Pasal 49

Cukup jelas

Pasal 50

Cukup jelas

Pasal 51

Cukup jelas

Pasal 52

Cukup jelas

Pasal 53

Cukup jelas

Pasal 54

Cukup jelas

Pasal 55

Cukup jelas

Pasal 56

Cukup jelas

Pasal 57

Cukup jelas

Pasal 58

Cukup jelas

Pasal 59

Cukup jelas

Pasal 60

Cukup jelas

Pasal 61

Cukup jelas

Pasal 62

Cukup jelas

Pasal 63

Cukup jelas

Pasal 64

Cukup jelas

Pasal 65

Cukup jelas

Pasal 66

Cukup jelas

Pasal 67

Cukup jelas

Pasal 68

Cukup jelas

Pasal 69

Cukup jelas

Pasal 70

Cukup jelas

Pasal 71

Cukup jelas

Pasal 72

Cukup jelas

Pasal 73

Cukup jelas

Pasal 74

Cukup jelas

Pasal 75

Cukup jelas

Pasal 76

Cukup jelas

Pasal 77

Page 23: UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA …dpm.u.kbm.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/UU-No.-1-Tahun...Presiden dan Wakil Presiden BEM Universitas, Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa

23

Cukup jelas

Pasal 78

Cukup jelas

Pasal 79

Cukup jelas

Pasal 80

Cukup jelas

Pasal 81

Cukup jelas

Pasal 82

Cukup jelas

Pasal 83

Cukup jelas

Pasal 84

Cukup jelas

Pasal 85

Cukup jelas

Pasal 86

Cukup jelas

Pasal 87

Cukup jelas

Pasal 88

Cukup jelas

Pasal 89

Cukup jelas

Pasal 90

Cukup jelas

Pasal 91

Cukup jelas

Pasal 92

Cukup jelas

Pasal 93

Cukup jelas

Pasal 94

Cukup jelas

Pasal 95

Cukup jelas