Umum

18
PMK Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/ Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

description

PMK Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/ Lembaga d an Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Umum. Piutang Kementerian Negara/Lembaga (K/L) terdiri dari pokok, bunga, denda, dan/atau ongkos-ongkos lainnya - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Umum

Page 1: Umum

PMK Nomor 201/PMK.06/2010tentang

Kualitas Piutang Kementerian Negara/

Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih

Page 2: Umum

2

Umum

Piutang Kementerian Negara/Lembaga (K/L) terdiri dari pokok, bunga, denda, dan/atau ongkos-ongkos lainnya

Pada prinsipnya, piutang K/L merupakan piutang yang harus dibayar sekaligus, namun K/L dapat memberikan penundaan pembayaran atau pemberian ijin kepada debitor untuk melakukan pembayaran secara angsuran dengan syarat-syarat tertentu (lihat: Restrukturisasi)

Saat pengajuan penundaan dimaksud, beberapa jenis piutang mewajibkan debitor untuk memberikan agunan

Selain itu, dalam proses penagihan dengan surat paksa, dapat diperoleh barang sitaan yang dapat digunakan sebagai jaminan pelunasan piutang

Page 3: Umum

3

Klasifikasi Piutang

PIUTANG

Piutang Pajak

Perpajakan yang dikelola

DJP

Kepabeanan dan Cukai

yang dikelola oleh DJBC

Piutang Penerimaan

Negara Bukan Pajak

Piutang Lainnya

Untuk menampung jenis piutang selain piutang pajak dan piutang PNBP, misalnya piutang yang berasal dari dana bergulir atau bantuan sosial

Page 4: Umum

4

Kualitas Piutang adalah hampiran atas ketertagihan piutang yang diukur

berdasarkan kepatuhan membayar kewajiban oleh debitor

KUALITAS

PIUTANG

MERUPAKAN CARA UKUR

KETERTAGIHAN

PIUTANG

BEDA PIUTANG, BEDA KARAKTERISTIK sehingga untuk menjembatani

perbedaanDIGUNAKAN 4 (EMPAT) JENIS

KUALITAS:1. KUALITAS LANCAR

2. KUALITAS KURANG LANCAR3. KUALITAS DIRAGUKAN

4. KUALITAS MACET

Jatuh tempo piutang

Upaya penagih

an

kepatuhan

membayar

Page 5: Umum

5

Penggolongan Kualitas Piutang: PNBP

LANCAR

• belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan

KURANG LANCAR

• dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

DIRAGUKAN

• dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

MACET

• dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan; atau

• Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

sesuai ketentuan PP No. 29 TAHUN 2009 tentang TATA CARA PENENTUAN JUMLAH, PEMBAYARAN, DAN PENYETORAN

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Page 6: Umum

6

Penggolongan Kualitas Piutang – lanj.

Kualitas piutang pajak di bidang perpajakan • Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Kualitas piutang pajak di bidang kepabeanan & cukai • Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai

Kualitas piutang lainnya • peraturan unit eselon I di lingkungan Kementerian

Keuangan sesuai tugas dan fungsinya.• Contoh : Piutang Ganti Kerugian Negara (d.h. Tuntutan

Perbendaharaan atau TP), Piutang yang berasal dari Tuntutan Ganti Rugi (untuk PNS bukan bendahara), piutang bunga atas penerusan pinjaman Rekening Dana Investasi/Rekening Pembangunan Daerah (RDI/RPD), dll.

Page 7: Umum

7

Persentase Penyisihan (Pasal 6) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan paling

sedikit sebesar 5‰ (lima permil) dari Piutang yang memiliki kualitas lancar

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar: 10% (sepuluh perseratus) dari Piutang dengan kualitas

kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan;

50% (lima puluh perseratus) dari Piutang dengan kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan; dan

100% (seratus perseratus) dari Piutang dengan kualitas macet setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan

Page 8: Umum

8

Jika Kualitas Piutang Menurun... Penyisihan Piutang Tidak Tertagih yang

dibentuk berdasarkan Piutang yang kualitasnya menurun, dilakukan dengan mengabaikan persentase Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kualitas Piutang sebelumnya

ILUSTRASI

Page 9: Umum

9

Agunan & Barang Sitaan

Jenis agunan dan barang sitaan dapat diperhitungkan untuk me-recovery penyisihan piutang, yaitu:a. surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia,

surat berharga negara, garansi bank, tabungan dan deposito yang diblokir pada bank, emas dan logam mulia me-recovery sebesar 100% nilai

b. tanah bersertipikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (SHGB) berikut bangunan di atasnya: dengan hak tanggungan me-recovery sebesar 80%

HT tanpa hak tanggungan me-recovery sebesar 60%

NJOP

Page 10: Umum

10

Agunan & Barang Sitaan – lanj.

c. tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C) atau bukti kepemilikan non sertipikat lainnya yang dilampiri surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) terakhir me-recovery sebesar 50% NJOP

d. pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 (dua puluh) meter kubik me-recovery sebesar 50% nilai hipotik

e. kendaraan bermotor me-recovery sebesar 50% nilai jaminan fidusia

f. pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai ketentuan dan disertai bukti kepemilikan 50% nilai yg dikeluarkan oleh instansi yang berwenangBAGAIMANA JIKA JENIS AGUNAN/BARANG SITAAN TERKAIT

PIUTANG DAN PERSENTASE RECOVERY–NYA

TIDAK/BELUM DIATUR DALAM KETENTUAN?

Page 11: Umum

11

Agunan & Barang Sitaan – lanj. Untuk jenis agunan selain yang

disebutkan dalam PMK, dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan

Page 12: Umum

12

Piutang dengan Agunan/Jaminan Piutang di Kementerian Keuangan, di antaranya:

Piutang pajak melibatkan jaminan berupa garansi bank, surat/dokumen bukti kepemilikan barang bergerak, penanggungan utang oleh pihak ketiga, sertipikat tanah, atau sertipikat deposito

diajukan dalam rangka pemberian angsuran atau penundaan pembayaran pajak

Piutang kepabeanan dan cukai melibatkan jaminan berupa uang tunai, jaminan bank, jaminan dari perusahaan asuransi, atau jaminan lainnya

Piutang Ganti Kerugian Negara melibatkan jaminan berupa sertipikat tanah dan/atau bangunan serta kendaraan bermotor

Piutang di Kementerian lainnya Piutang dari Jasa Rumah Sakit melibatkan jaminan

berupa asuransi, baik dari Pemerintah Pusat/Daerah maupun dari perusahaan

Page 13: Umum

13

Restrukturisasi (Pasal 11)

Kementerian Negara/Lembaga dapat melakukan Restrukturisasi terhadap Debitor sesuai ketentuan peraturan perundangan dalam hal: Debitor mengalami kesulitan pembayaran; dan/atau Debitor memiliki prospek usaha yang baik dan

diperkirakan mampu memenuhi kewajiban setelah dilakukan Restrukturisasi

Cakupan restrukturisasi: pemberian keringanan hutang, persetujuan angsuran, atau persetujuan penundaan pembayaran

Page 14: Umum

14

Restrukturisasi (Pasal 12)

Kualitas Piutang setelah persetujuan Restrukturisasi dapat diubah oleh Kementerian Negara/Lembaga: setinggi-tingginya kualitas kurang lancar

untuk Piutang yang sebelum Restrukturisasi memiliki kualitas diragukan atau kualitas macet

tidak berubah, apabila Piutang yang sebelum Restrukturisasi memiliki kualitas kurang lancar

Dalam hal kewajiban yang ditentukan dalam Restrukturisasi tidak dipenuhi oleh Debitor, Kualitas Piutang yang telah diubah dinilai kembali seolah-olah tidak terdapat Restrukturisasi

Page 15: Umum

15

1. Penghapusan Piutang

Penghapusan Piutang oleh Kementerian Negara/Lembaga dilakukan terhadap seluruh sisa Piutang per Debitor yang memiliki kualitas macet, dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan Piutang Perpajakan yang dikelola DJP mempunyai aturan sendiri

(KMK No. 539/KMK.03/2002 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 565/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan Besarnya Penghapusan)

Piutang selainnya menggunakan PP No. 14 Tahun 2005 PMK ini tidak mengatur tata cara penghapusan piutang; yang

diatur adalah pencatatan setelah adanya penghapusan, yaitu dengan cara: Mengurangi akun Piutang Mengurangi akun Penyisihan Piutang Tidak TertagihSebesar jumlah piutang yang dihapuskan dalam KMK

Page 16: Umum

16

2. Penambahan Jumlah Piutang

Penambahan jumlah Piutang dilakukan dengan cara menambah akun Piutang sebesar selisihnya, dilakukan segera setelah penerbitan surat tagihan/persetujuan/keputusan

Page 17: Umum

17

3. Pengurangan Jumlah Piutang

Pengurangan jumlah Piutang dilakukan dengan cara mengurangi akun Piutang sebesar selisihnya, dilakukan apabila: surat tagihan/persetujuan/keputusan telah

terbit; atau Restrukturisasi telah selesai dilaksanakan

Page 18: Umum

18

Sanksi

Pelanggaran terhadap ketentuan dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis (Pasal 2 ayat (4) dan Pasal 6 ayat (6))