UMUM : Nama kolektif untuk semua kelompok 1930 – 1940 di gunakan Azotobacterin di Sovyet dan...

22
1

Transcript of UMUM : Nama kolektif untuk semua kelompok 1930 – 1940 di gunakan Azotobacterin di Sovyet dan...

1

UMUM : Nama kolektif untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah yang dapat berfungsi sebagai penyedia hara tanah

Subba Rao (1982) : Preparasi yang mengandung sel mikroba penambat N, pelarut p, atau selulolitik yang digunakan pada biji dan tanah dengan tujuan meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman

FNCA Biofertilizer Project Group ( 2006) : substansi yang mengandung mikroba hidup yang dapat meningkatkan pasokan ketersediaan hara primer dan dapat menstimulir pertumbuhan tanaman

2

Sudah sejak lama dikomersialkan oleh ilmuwan jerman yang dipatenkan dengan nama Nitragin yang diproduksi US

Tahun 1930 – 1940 di gunakan Azotobacterin di Sovyet dan Fosfobacterin di Eropa Timur

Pemakaian pupuk hayati terhenti

Tahun 1970 diperhatikan lagi karena krisis energi

Di Indonesia skala komersial tahun 1981 oleh UGM utk proyek intensifikasi kedelai terhenti baru kesadaran timbul setelah subsidi pupuk << dan dampak kesadaran lingkungan

3

Isolat atau inokulan

• mikroba yang diisolasi atau dipisahkan dari sumber bahan baku pupuk hayati karena memiliki keunggulan tertentu

Sumber bahan baku

• Tanah, air, tanaman, hewan dan sejenisnya

Media (umum atau Selektif)

• Contoh : Media Pelarut P ( Picoskaya) –selektif, Media Agar Nutrien (umum

4

Beberapa karakteristik mikroba yang menentukan mutu :

Jml populasi : jumlah minimal

populasi mikroba yang hidup pada waktu produksi

dan sebelum kadaluarsa yang

dapat memberikan pengaruh positip pada tanaman

Keefektifan : Mikroba dalam

inokulan merupakan

mikroba pilihan (unggul) hasil

seleksi, baik dilab dan di lapang

Bahan pembawa : harus dapat memberikan

lingkungan yang baik bagi mikroba

atau campurannya,

Masa kadaluarsa : umur inokulan apakah masih

dapat digunakan (masih effektif)

5

Baru ada untuk pupuk hayati tunggal Rhizobium) : SK Dirjen Tan Pangan SK I. A.5.84.5 ta nggal 17 jan 1984 disempurnakan SK.I.HK.050.91.7A tanggal 12 maret 1991. dibuat berdasarkan proyek intensifikasi kedelai.

Sulit menentukan syarat mutu pupuk hayati majemuk karena sedikit penelitian, metode produksi belum baku, kultur induk dikelola produsesn dan belum ada baku mutu majemuk global sbg pembanding

Baku Mutu

6

Peubah Syarat Mutu

Jumlah bakter waktu meninggalkan

pabrik

10 9 /g atau ml

Jumlah bakter waktu masa

kadaluarsa

Kemasan

10 7/g atau ml

Kedap cahaya/air

Masa berlaku Min 3 bulan ( polietilen)

Min 6 bln (alumunium foil)

Label Harus ada label yg berisi :

Macam inokulan, nama jenis tan yg

diinokulasi, nama jasad renik,

bobotbersih inokulan, no seri

produksi, jumlah jasad renik/g. cara

penyimpanan, masa kadaluarsa,

petunjuk penggunaan, nama dan

alamat produsen.

7t

Uji keefektifan terhadap tanaman indikator

Uji Fungsional mikroba ( penambatan N, pelarutan P dan K, perombakan hara dan penyerapan P)

Penetapan jumlah populasi

Identifikasi mikroba fungsional ( penambat N, pelarut/ fasilita tor P, pelarut K, dan perombak

8

Kultur induk

Kultur broth

Injeksi broth

9

Media tumbuh (gambut)

Pengepakan gambut

Sterilisasi (iradiasi gamma)

Kultur induk

Kultur broth

Injeksi broth

Kontrol mutu

1. Penambat N2 Simbiotik untuk tanaman kacang-kacangan (Legum): Rhizobium

2. Penambat N2 Non-simbiotik untuk tanaman pertanian selain sawah: Azotobacte r

3. Penambat N2 Fotosintetik (algae hijau-biru) untuk tanaman padi sawah:

Anabaena

4. Asosiasi algae – tumbuhan paku air untuk tanah sawah: Azolla dan Anabaena

5. Pelarut fosfat untuk batuan fosfat (apatit): Pseudomonas dan Bacillus

6. Pengoksidasi belerang untuk campuran batuan fosfat dan belerang:

Thiobacillus dan Beggiatoa

7. Mikrobia simbiotik untuk meningkatkan serapan hara khususnya fosfat:

Ectomycorrhiza dan Endomycorrhiza (Vesicular-arbuscular mycorrhiza)

8. Pendekomposisi lignin dan selulosa untuk pengomposan bahan organik dan

pemupukan: Clostridium (bakteri), Streptomyces (actinomycetes), Trichoderma

(fungi) 10

Pupuk Hayati

Menghemat Pupuk

Anorganik

Meningkatkan produksi

tanaman

Carrier Gambut, tanah, spesies

tunggal/campuran.

11

Treatments N Uptake

(gkg-1)

Nodul

Effective P Uptake

(gkg-1)

Infection

(%)

Total Yield

(g/pot)

Efficiency

Fertilizer

(%)

K0 (Control) 13.201 11.00ab 3.30a - 2.557a 0

K1 (N & P)

21.70ab 4.56a 3.87a -

7.247bc 144

K2 (R & M) 21.67ab 17.00b 3.77a 27.363a 2.630a 5

K3 (R + P)

23.37ab 17.56b 3.67a -

4.607ab 85

K4 (R +N) 15.70a 17.22b 3.37a -

2.377a 0

K5 (M + N)

21.40ab 3.76a 3.47a 32.630b 2.953a 40.17

K6 (M +P) 21.40ab 8.11a 3.70a 32.127b 5.167abc 300

K7 (R&M+N&P)

29.17b 16.00ab 4.23a 33.390b 8.257c 394

12

Treatments N Uptake

(gkg-1)

Nodul

Effective P Uptake

(gkg-1)

Infection

(%)

Total

Yield

(g/pot)

Efficiency

Fertilizer

(%)

K0 (Control) 9.17a 10.43a 19.50a 0a 2.98a 0

K1 (N & P)

16.26ab 15.62b 39.55abc 0a 4.33ab 45

K2 (R & M) 16.04ab 14.73b 34.71ab 46.09a 4.03ab 44

K3 (R + P)

16.08ab 12.94ab 39.87abc 0a 4.05ab 44

K4 (R +N) 24.78bc 13.05ab 52.92bc 0a 4.70bc 58

K5 (M + N)

34.55c 14.24b 83.64d 45.83a 7.68d 158

K6 (M +P) 30.40c 14.09b 67.85cd 46.88a 6.63cd 122

K7 (R&M+N&P)

55.67d 15.68b 120.02e 48.31b 10.38e 236

13

Selulosa C: Alternaria, Aspergillus, Chaetomium, Coprinus, Fomes,

Fusarium, Myrothecium, Penicillium, Polyporus, Rhizoctonia,

Rhizopus, Trametes, Trichoderma, Trichothecium, Verticillium,

Zygorynchus

B: Achromobacter, Angiococcus, Bacillus, Cellfalcicula,

Cellulomonas, Cellvibrio, Clostridium, Cytophaga, Olyngium,

Pseudomonas, Sorangium, Sporocytophaga, Vibrio

A: Micromonospora, Nocardia, Streptomyces, Streptosporangium

Hemiselulosa C: Alternaria, Fusarium, Trichothecium, Aspergillus, Rhizopus,

Zygorynchus, Chaetomium, Helminthosporium, Penicillium,

Coriolus, Fomes, Polyporus

B: Bacillus, Achromobacter, Pseudomonas, Cytophaga,

Sporocytophaga, Lactobacillus, Vibrio

A: Streptomyces

Lignin C: Clavaria, Clitocybe, Collybia, Flammula, Hypholoma, Lepiota,

Mycena, Pholiota, Arthrobotrys, Cephalosporium, humicola

B: Pseudomonas, Flavobacterium

14

Pati C: Aspergillus, Fomes, Fusarium, Polyporus, Rhizopus.

B: Achromobacter, Bacillus, Chromobacterium,

Clostridium, Cytophaga

A: Micromonospora, Nocardia, Streptomyces

Pektin C: Fusarium, Vierticillium

B: Bacillus, Clostridium, Pseudomonas

Inulin C: Penicillium, Aspergillus, Fusarium

B: Pseudomonas, Flavobacterium, Beneckea, Micrococcus,

Cytophaga, Clostridium

Kitin C: Fusarium, Mucor, Mortierella, Trichoderma, Aspergillus,

Gliocladium, Penicillium, Thamnidium, Absidia

B: Cytophaga, Achromobacter, Bacillus, Beneckea,

Chromobacterium, Flavobacterium, Micrococcus,

Pseudomonas

A: Streptomyces, Nocardia, Micromonospora

15

16

Protein & Asam

Nukleat

B: Bacillus, Pseudomonas, Clostridium, Serratia,

Micrococcus

Kutin C: Penicillium, Rhodotorula, Mortierrella

B: Bacillus

A: Streptomyces

Tanin C: Aspergillus, Penicillium

Asam Humat C: Penicillium, Polystictus

Asam Fulvat C: Poria

Pengaruh Pupuk NPK, Mikroorganisme dan Kompos terhadap Produksi Minyak Esensial (Abdelaziz et Al., 2007)

0

20

40

60

80

NPK MikroOrg Kompos Kompos+MO

54

27

44

59 64

34

51

72

Musim 1

Musim 2 Kg/H

a

Berbagai kelompok mikroorganisme pupuk hayati (Simanungkalit, 2001)

Kelompok

pupuk hayati Sistem Mikroorganisme

Penambat

nitrogen simbiotik

Simbiosis dengan legum Rhizobium, Bradyrhizobium, Azorhizobium,

Mesorhizobium

Simbiosis dengan Azolla Anabaena azollae

Simbiosis dengan non

legum Frankia sp

Penambat

nitrogen non

simbiotik

Hidup bebas/asosiatif Azotobacter, Azospirillum, Clostridium,

Klebsiella, alga biru hijau

Jamur mikoriza Simbiosis dengan berbagai

tanaman

Endomikoriza ( Acaulospora, Entrophospora,

Gigaspora, Glomus, Sclerocystis ) dan

Scutellospora dan Ektomikoriza

Mikroorganisme

Pelarut fosfat Hidup bebas

Bakteri a.l: Bacillus dan Pseudomonas

Jamur a.l : Aspergillus dan Penicillium

Aktinomiset : Streptomyces

Produksi Zat Pemacu pertumbuhan dan Pengurai IAA pada bakteri pelarut fosfat (Barea et al, 1975)

Bakteri

Jumlah Bakteri penghasil

Auksin Gibberellin Sitokinin Inhibitor Pengurai

IAA

Bacillus (23) 17 15 21 7 17

Pseudomonas (8) 8 3 6 0 2

Chromobacterium (5) 4 1 5 1 3

Acinobacter (2) 2 1 2 0 2

Aerobacter (2) 2 1 2 1 1

Flavobacterium (2) 2 2 2 0 0

Arthrobacter (2) 2 2 2 1 0

Micrococcus (2) 2 2 1 0 0

Corynebacterium (1) 1 0 1 0 1

Xanthomonas (1) 1 0 1 0 1

Agrobacterium (1) 1 1 1 0 1

Total (50) 43 29 45 10 28

Persentase 86 58 90 20 56

Pengaruh Kompos yang Diperkaya dengan Pupuk N dan Regulator Pertumbuhan terhadap Produksi Biomass, Hasil Biji, Jerami dan Berat 1000 Biji Gandum (Zahir et al., 2007)

Perlakuan

Biomass

Segar

(ton/ha)

Produksi

Biji

(ton/ha)

Produksi

Jerami

(ton/ha)

Berat

1000biji

(gram)

Pupuk Urea (120 kg/ha N) 9.7 ab 4.5 b 5.2 a 44.0 b

Kompos Diperkaya N+60 kg/ha N 8.4 c 3.7 c 4.7 b 40.0 d

Kompos Diperkaya N+IAA+60 kg/ha N 9.5 b 4.2 b 5.3 a 42.0 c

Kompos Diperkaya N+KIN+60kg/ha N 10.0 a 4.8 a 5.2 a 45.0 a

Kompos Diperkaya N+GA3+60kg/ha N 8.7 c 3.9 c 4.8 b 40.2 d

1. Sustainable Agriculture memerlukan pemanfaatan pupuk organik dan pupuk hayati.

2. Pemilihan pupuk organik dan pupuk hayati yang berkualitas menjadi landasan bisnis pupuk tersebut.

21

22