Uml
Transcript of Uml
| 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan
pengkodean (coding). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan
blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang
kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu
secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula
penggunaan teknik pemodelan yang baik seperti UML. Pemodelan perangkat lunak
notasi untuk mengeskpresikan model. UML bukan metodologi. UML
independent terhadap proses, independen terhadap bahasa pemrograman
1.2 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita
dalam mengenali UML. Juga diharapkan dalam pengerjaan makalah ini dapat
bermamfaat bagi semua orang.
1.3 Metode penulisan
Penulis menggunakan metode observasi dan mencari di internet
| 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem
piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah
sistem.
2.2 Sejarah UML
Pada tahun 1994 dua orang bekerja pada perusahaan Rational software yaitu James
Rumbaugh yang mengembangkan OOD(Object Oriented Diagram) dan Grady
Broach yang mengembangkan OMT(Object Modelling Language). Kemudian pada
bulan oktober 1995 mereka berdua menciptakan Unified method versi 0.8.
Kemudian pada musim gugur 1995 Ivan Jacobson bergabung dengan mereka berdua
dengan memperkenalkan Tool Use Case. Pada bulan Juni 1996 mereka bertiga
menciptakan UML(Unified Modelling Language) versi 0.9. Akhirnya pada bulan
Januari 1997 terciptalah UML versi 1.0 yang sebelumnya dibetuklah konsersium
dari beberapa perusahaan software. Pada bulan September 1997 lahirlah UML versi
1.1 dengan 8 buah diagram, yaitu Sequence diagram, activity diagram, collaboration
diagram, class diagram, use diagram, statechart diagram, component diagram dan
deployment diagram. Pada tahun 1999 lahirlah UML versi 1.3 dengan penambahan
bussiness use case diagram. Pada bulan Mei 2001 lahirlah UML versi 1.4 dengan
penambahan object diagram. Pada bulan Maret 2003 lahirlah UML versi 1.5. Pada
akhir 2003 lahirlah UML versi 2.0 dengan penambahan composite structure
diagram, interaction overflow diagram, package diagram dan timming diagram.
Serta perubahan dari collaboration diagram menjadi communication
diagram(collaboration diagram + state chart diagram) dan state chart diagram
menjadi state machine diagram.
| 3
2.3 Komponen UML
a. Diagram Use case
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan system.
b. Diagram Class
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah
objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
| 4
Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang
mewarisinya Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
c. Diagram StateChart
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state
ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.
Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat
memiliki lebih dari satu statechart diagram).
d. Diagram Activity
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi,
dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan
proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram
merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan
| 5
sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal
processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour
internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih
menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
e. Diagram Sequence
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu)
dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait)
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk
menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut,
proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang
dihasilkan
| 6
f. Diagram Collaboration
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence
diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada
waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana
message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama
memiliki prefiks yang sama
g. Diagram Component
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti
lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun
binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time,
| 7
link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class
dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.
Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan
sebuah komponen untuk komponen lain
h. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-
deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin,
server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,
spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan
untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node
(misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Komponen
Client
Komponen
Server
Ethernal
| 8
2.4 Berikut contoh kasus UML tentang Perparkiran Mobil
a. Diagram Use case
Saat masuk
Saat Keluar
b. Diagram class
| 9
c. Diagram Statechart
d. Diagram Activity
Saat Masuk
Saat Keluar
| 10
e. Diagram Sequence
Saat Masuk
Saat Keluar
f. Diagram Collaboration
Saat Masuk
| 11
Saat Keluar
g. Diagram Component
h. Deployment Diagram
| 12
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah tentang contoh kasus UML perparkiran mobil yang berisi
tentang tahapan-tahapan dalam pembuatan kasus UML dari Diagram Use case,
Diagram Class, Diagram StateChart, Diagram Activity, Diagram Sequence, Diagram
Collaboration, Diagram Component, sampai dengan Deployment Diagram.
3.1 Kesimpulan
UML atau Unified Modelling Language adalah sebuah "bahasa" yg telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk
merancang model sebuah sistem. Seperti contoh kasus perperkiran mobil yang dari
wal masuk mobil sampai mobil tersebut keluar.
3.2 Saran
Kami mengharapkan makalah ini mendapat tanggapan yang positif dari para
pembaca makalah ini juga kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
agar dalam pengerjaan makalah seperti ini menjadi lebih baik dari yang sebelum-
sebelumnya.