Ultrassafiinah Edisi #2

10
RAMADAN Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda SYAWAL ADIOS Tangis Untuk Bundo Tangis Untuk Bundo Tangis Untuk Bundo Jiwa kami sesak tak bergerak Mata kami terbelalak melihat semua rusak Masing-masing sibuk sendiri Seperti tiba sebuah hari akhir Tangis kami, jerit kami tak bisa mengering Sekarang tinggalah aku seorang diri Melihat dari kejauhan rubuhnya gadangku Menimpa sanak yang tadi bercengkerama erat Belum kering tangis di Tasik Lalu pecah air mata di ranah minang Sekejap aku teringat seorang wanita cantik Bundo... Aku berlari kencang Mengejar wanita paling berjasa Dan... Aku hanya mendapati Wanita cantik itu tetap duduk Di beranda kasih sayang Tersenyum menatapku tanpa kata Ya Allah, Ampunkanlah dosa-dosanya,, Bundo pergi tanpa titah Bersama sanak sahabatku Menghadap Sang Pencipta Bertemu dengan para buya di syurga sana Seorang buya pernah berkata Ujian itu tanda kasih sayang Semakin banyak ujian Semakin sayang Dia padaku Bey Erest Teruntuk Saudaraku di Ranah Minang “Sesungguhnya semua akan kembali pada-Nya Turut berduka atas syahidnya saudara-saudara kita pada gempa Tasikmalaya dan Padang, serta banjir bandang di Sumatera Utara. Semoga mereka dipertemukan kepada Tuhannya dengan wajah bersinar” Sore itu, kami berkumpul di sebuah bilik Bundo masih duduk-duduk di beranda Selepas syawal nan bahagia Menikmati merahnya matahari. Kami saling bercengkrama erat Menyatat kisah-kisah hari suci Bertemu sanak lepaskan rindu Sambil mengunyah keras kripik balado pedas Selang beberapa menit Gemuruh datang...ggrrrrrhhhh, Mengguncang tanah kelahiran kami Tuhan...Tuhan...Tuhan...Teriak kami histeris Kami berlari tanpa arah Mengikuti kata hati yang tak jelas maknanya Satu detik dua detik, semua rubuh Akhirnya gadang kami luluh lantak Nagari kami terkubur tanah Nagari para buya terhempas merana

description

 

Transcript of Ultrassafiinah Edisi #2

Page 1: Ultrassafiinah Edisi #2

RAMADAN

Kami sangat berterima kasih kepada anda yang mau membantu kami untuk memperbanyak majalah ini dan menyebarkannya ke sahabat-sahabat anda

SYAWAL

ADIOS

Tangis Untuk Bundo

Tangis Untuk Bundo

Tangis Untuk Bundo

Jiwa kami sesak tak bergerakMata kami terbelalak melihat semua rusakMasing-masing sibuk sendiriSeperti tiba sebuah hari akhirTangis kami, jerit kami tak bisa mengeringSekarang tinggalah aku seorang diriMelihat dari kejauhan rubuhnya gadangkuMenimpa sanak yang tadi bercengkerama eratBelum kering tangis di TasikLalu pecah air mata di ranah minang

Sekejap aku teringat seorang wanita cantikBundo...Aku berlari kencangMengejar wanita paling berjasaDan...Aku hanya mendapatiWanita cantik itu tetap dudukDi beranda kasih sayangTersenyum menatapku tanpa kata

Ya Allah, Ampunkanlah dosa-dosanya,,Bundo pergi tanpa titahBersama sanak sahabatkuMenghadap Sang PenciptaBertemu dengan para buya di syurga sana

Seorang buya pernah berkataUjian itu tanda kasih sayangSemakin banyak ujianSemakin sayang Dia padaku

Bey ErestTeruntuk Saudaraku di Ranah Minang

“Sesungguhnya semua akan kembali pada-Nya Turut berduka atas syahidnya saudara-saudara kita pada gempa Tasikmalaya dan Padang, serta banjir

bandang di Sumatera Utara. Semoga mereka dipertemukan kepada Tuhannya dengan wajah bersinar”

Sore itu, kami berkumpul di sebuah bilikBundo masih duduk-duduk di berandaSelepas syawal nan bahagiaMenikmati merahnya matahari.

Kami saling bercengkrama eratMenyatat kisah-kisah hari suciBertemu sanak lepaskan rinduSambil mengunyah keras kripik balado pedas

Selang beberapa menitGemuruh datang...ggrrrrrhhhh, Mengguncang tanah kelahiran kamiTuhan...Tuhan...Tuhan...Teriak kami histerisKami berlari tanpa arahMengikuti kata hati yang tak jelas maknanya

Satu detik dua detik, semua rubuhAkhirnya gadang kami luluh lantakNagari kami terkubur tanahNagari para buya terhempas merana

Page 2: Ultrassafiinah Edisi #2

Assalamu'alaikum wr.wb.Apa kabar akhi?apa kabar ukhti? Semoga Allah selalu

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita tetap istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Amin.

Sobat muslim , alhamdulillah setelah hampir dua bulan kita berpisah akhirnya Ultrassafinah bisa hadir kembali ditengah-tengah kita lagi. Sungguh merupakan nikmat yang sangat besar yang diberikan Allah SWT kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan edisi ke-2 ini ditengah kesibukan kuliah dan tugas yang terus menumpuk. Harap dimaklumi jika masih terdapat banyak kekurangan disana sini because we are only beginner.

Edisi kedua kali ini kami mencoba menyajikan berbagai liputan kegiatan yang ada di kampus selama bulan Ramadhan. Tentu saja tidak hanya itu, masih banyak artikel-artikel lainnya yang insya Allah akan menambah wawasan kita khususnya dalam dunia islam.

Jika anda punya artikel, opini ataupun resensi buku yang membahas fenomena tertentu khususnya dalam dunia islam, gak usah sungkan-sungkan, kirim saja langsung ke redaksi kami. Kami akan dengan senang hati memuatnya, namun tentu saja kami akan menyeleksinya terlebih dahulu.

Mohon maaf jika ada kata-kata yang salah. Masukan dari anda akan sangat kami nantikan baik lewat sms maupun via email. Jazakallah….

Kami tunggu kontribusimu, wassalam…

Redaksi

Pemimpin umum: Bey Erest

Pemimpin Redaksi: Satria Nova

Reporter :Febri F.OAbdur RachmanErik SugiantoJalil IrfanartikoPondra WKDenny Dwi HRika

Desainer:GhulamZendi Bayu P.Aditya Abdurrahman

Kontak: 085655479927

Email: [email protected]

Susunan Redaksi:

Apa kabar akhi dan ukhti? Semoga kita

semua sehat wal'afiat dan berada dalam tuntunan

ALLAH SWT. Ehm, Pasti kalian semua sudah

terbayang apa yang akan dibahas kali ini, hanya

dengan membaca judul dari artikel ini,. Yupz,

alhamdulillah pada tanggal 26 Agustus 2009 yang

lalu atau tepatnya hari Rabu , bertempat di serambi

utara Masjid Manarul Ilmi telah diadakan

SCREENING MENTORING bagi mahasiswa baru

2009 Jurusan Teknik Perkapalan (JTP). Acara yang

dilaksanakan oleh Departemen Mentoring As-

Safiinah ini, merupakan program kerja tahunan

yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuaan membaca Al Qur'an dan wawasan

keislaman mahasiswa baru 2009 yang nantinya

dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

pembetukkan kelompok-kelompok mentoring.

Acara yang dimulai pada pukul 4 sore ini,

diawali dengan pembukaan oleh Erik Sugianto

sebagai mc dan dilanjutkan sambutan oleh Mas

Krisna selaku perwakilan dari Badan Pelaksana

Mentoring atau BPM. Kemudian dimulailah

pembagian mahasiswa baru untuk mengisi tiap-

tiap pos yang sudah disediakan mulai dari pos

tilawah yang diisi oleh Mas Sutiyo, Mas Yudi dan

Mas Rahman. Lalu pos wawancara keislaman oleh

Mas Chandra, Mas Qaqa dan Mas Sugi. Dan yang

terakhir pos Kuisioner oleh Mas Baitur, Mas Waluyo

dan Mas Azhar. Acara ini berjalan lancar dan teratur,

“Syukur Screening Mentoring dapat berjalan

dengan baik walaupun dirasa masih ada

kekurangan disana-sini” tutur Febry Firghani

Oemry, selaku Penanggung Jawab Screening

Mentoring 2009.

Setelah semua pos telah dilewati, para

peserta dipersilahkan untuk berkumpul dalam pos

sharing. Disini mereka dapat saling bertukar pikiran

dengan senior atau teman satu angkatan tentang

masalah perkuliahan atau pun kehidupan sehari-

hari sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba,

sehingga keakraban dan silaturahmi diantara mereka

semakin erat.

Acara yang diikuti oleh 81 orang mahasiswa

baru 2009 menurut dokumen Departemen Mentoring

As-Safiinah ini berkahir tepat pada saat adzan Maghrib

dikumandangkan. Kemudian langsung dilanjutkan

dengan buka puasa dan shalat Maghrib berjamaah.

Menurut Ali Idrus salah seorang peserta mentoring,

acara seperti ini sangat bermanfaat karena dapat

menambah wawasan tentang Islam. Dia juga

menyampaikan saran bahwa sebaiknya pertanyaan

dalam tes wawancara di seragamkan di tiap

pewawancara agar lebih optimal dalam penilaiannya.

Pada akhirnya kita semua berharap, agar screening

mentoring tetap eksis dan dapat lebih baik lagi

kedepannya. Amin.(feb/brs)

Page 3: Ultrassafiinah Edisi #2

mengatakan) Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah SWT kepadamu (Q.S. Fushshilat :30)

Maka sudah selayaknya kita terus istiqomah dalam beribadah kepada-Nya meskipun tidak lagi di bulan Ramadhan. Lebih baik sedikit amalan kita namun berkelanjutan seperti yang dikatakan oleh Aisyah istri Rasulullah Saw: "Amalan sholih yang paling di cintai Allah adalah yang terus menerus dikerjakan sekalipun sedikit." (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Selamat tinggal wahai bulan shaum dan sholat, selamat tinggal hari-hari yang indah yang kami lalui dengan berdzikir dan tilawah Al-Qur'an. Kita tidak tahu, apakah amal kita diterima atau tidak. Betapa gembiranya jika amal kita diterima oleh Allah, sehingga kita bisa keluar pada hari raya dengan rasa gembira, senang, dan bersukaria. Sebaliknya, betapa sedihnya jika amal kita di tolak karena yang menyebabkan kita meninggalkan bulan ini dengan kebinasaan, kekecewaan, keletihan dan penyesalan. Naudzubillahi min dzalik

Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang Allah bahagiakan dan tuliskan namanya di lembaran-lemabaran catatan kebahagiaan yang abadi . Semoga Allah mempertemukan kita kembali di Bulan Ramadhan selanjutnya. Semoga Allah menerima puasa kita dan semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Amin.. (sat/brs)

RamadhanIstiqomah Setelah

Bulan ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam, yaitu bagi mereka yang bertakwa dan senantiasa mencari keridhaan Allah. Ibadah di bulan ini merupakan peluang emas bagi mereka yang takut hanya kepada Allah. Kesempatan yang hanya datang sekali dalam setahun ini seharusnya dimanfaatkan secara maksimal untuk mendekatkan diri pada-Nya, melaksanakan perintah-Nya dengan bersabar menahan lapar sepanjang hari dan menjauhi larangan-Nya dengan menjaga hati dan lisannya.

Ketika ramadhan berakhir, bukan berarti segala bentuk aktivitas keislaman yang dilakukan selama bulan ramadhan juga mesti berakhir. Salah satu bukti suksesnya Ramadhan kita adalah kita bisa mengaplikasikan semangat Ramadhan di bulan-bulan lainnya. Paling tidak apa yang kita lakukan selama bulan Ramadhan juga bisa kita lakukan di bulan berikutnya. Menjaga untuk tetap dalam performa yang sama dalam beribadah seperti di bulan Ramadhan, minimal tidak terjadi penurunan kualitas Ibadah. Syukur ibadah kita bisa lebih baik lagi.

Semisal berpuasa kita bisa terus melakukan puasa dibulan-bulan berikutnya dengan berpuasa sunnah senin-kamis. Bulan Syawal juga bisa kita jadikan sarana untuk merefleksikan bulan Ramadhan dengan berpuasa syawal 6 hari di bulan syawal. Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan Imam Muslim: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian puasa enam hari di bulan Syawal, seolah-olah ia berpuasa satu tahun penuh."

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan :"Tuhan kami adalah Allah SWT" kemudian mereka istiqomah, maka para malaikat akan turun kepada mereka(dengan

Sumatera Barat sejak tahun 1822. Diantaranya ada pula yang menyebabkan tsunami. Sumatera Barat terletak dalam daerah patahan yang sangat aktif. Terutama di daerah barat perairan Sumatera yang menjadi tempat bertemunya dua lempeng benua.

Gempa Bumi1 September 1923, gempa dahsyat di dataran

Kanto meluluhlantakkan kota metropolis Tokyo dan 143.000 tewas. Segera setelah itu para geologis menganalisa bahwa gempa bumi serupa akan terjadi dalam kurun 50-60 tahun ke depan. Penduduk Tokyo pun dirundung kecemasan. Selama berpuluh-puluh tahun mereka khawatir seperti orang yang sedang menunggu eksekusi mati.

Ternyata selang 72 tahun gempa itu akhirnya terjadi. Tapi letaknya berada jauh di sebelah barat daya kota Tokyo: Kobe. Cukup 20 detik, gempa berkekuatan 7,3 SR mampu menyebabkan 7.500 bangunan rusak terbakar. Kerusakan besar terjadi di setiap sudut kota. Kemudian dilanjutkan dengan kebakaran yang disebabkan arus pendek. Hasilnya, 4.600 orang tewas dan 43.000 orang terluka parah.

Siapa yang bisa memperkirakan gempa secara pasti? Kebetulan juga saya pernah melihat peta distribusi gempa dunia. Terlihat Indonesia tertutup semua dengan tanda merah yang berarti sangat rawan gempa. Bahkan yang “tampak bersih” hanya pulau Kalimantan saja yang sepertinya aman dari gempa. Kalau Jepang sama persis dengan Indonesia. Sangat rawan. Kalau begitu, cara satu-satunya adalah dengan mitigasi atau mengurangi kerugian akibat bencana.

Kita semua pernah menjadi pelajar. Ketika menghadapi ujian pasti kita (yang rajin) mempersiapkan segala sesuatunya agar mendapat hasil yang memuaskan. Nah, apa jadinya kalau kita tidak (lupa) belajar pada saat ujian. Panik? Sedih? Takut? Stres? Menyesal? Atau malah kebingungan mencari bantuan teman? Itulah sekiranya perumpamaan negara kita Indonesia.

Sekali lagi kami bersyukur karena diingatkan oleh Allah SWT. Ramadhan kemarin Tasikmalaya digoyang. Saya masih ingat betul karena besarnya 7,3 Skala Richter, sama seperti gempa terdahsyat Jepang, The Great Hanshin Awaji Earthquake atau Kobe Earthquake. Kebetulan saya bersama beberapa orang sahabat yang tergabung dalam tim GO-ITS sedang berada di kota Kobe. Bahkan yang memberitahu gempa itu adalah teman saya, mahasiswa Jepang yang ditelpon ibunya karena khawatir dengan keselamatan keluarga tim GO-ITS. Maklum, selama di sana kami jarang lihat TV atau baca koran.

Lalu kapan pula kita sadar kalau ternyata kita berdiri di atas tiga lempeng yang bergerak aktif yang saling mendesak: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Indonesia pun duduk di posisi dua se-Dunia dalam hal frekuensi gempa. Sementara China yang pernah kehilangan 240 ribu warganya di tahun 1976 menduduki peringkat satu dan Jepang “hanya” peringkat empat. Bersama Filipina, Jepang dan pantai barat Amerika, Indonesia juga dijuluki pacific ring of fire.

Gempa Sumatera yang berkekuatan 7,6 SR dengan jarak 57 Km arah barat daya Pariaman menjadi peringatan. Ia ditinjau sebagai aktivitas gempa menengah yang terjadi pada litosfer dekat dengan bidang kontak antar lempeng Indoaustralia-Eurasia. Menurut catatan sejarah, sudah 14 kali terjadi gempa kuat yang merusak kawasan

Alam Tak Bisa MembunuhLesson from Earthquake:

Page 4: Ultrassafiinah Edisi #2

HikmahLesson from Kobe Earthquake atau hikmah dari

gempa Kobe, itulah kata-kata yang paling sering saya dengar ketika mengikuti kuliah tentang mitigasi bencana di Kobe University. Setiap presentasi, dosen-dosen sana pasti berbicara tentang pelajaran dari gempa Kobe. Terkadang saya sampai bosan. Tapi tertarik juga karena mereka mampu merinci hikmah itu dari berbagai sudut pandang secara detail. Dari mulai evaluasi struktur bangunan, tata kota, irigasi, jaringan listrik, transportasi darurat, kesehatan, pangan, kesukarelawanan sampai pada pendidikan bencana. Mereka belajar dari setiap bencana untuk dasar mitigasi pada bencana berikutnya.

Mengapa mereka begitu mengambil pelajaran dari Kobe EQ. Kobe adalah kota modern dengan pelabuhan terbesar di Jepang. Pada tahun 1995 adalah pada saat puncak berkembangnya perekonomian kota-kota besar di Jepang. Pertumbuhan populasi yang terlampau cepat membuat pengaturan kota dan persiapannya menghadapi bencana agak terbengkalai.

Pada saat itulah Kobe yang terletak di patahan Nojima mengalami gempa. Bahkan Guiness Book of Record mencatat bahwa Kobe EQ adalah bencana paling merugikan di dunia, sekitar 100 trilyun dollar. Sementara itu, kota besar lainnya seperti Tokyo, Nagoya, Osaka dan Sendai memiliki karakteristik yang sama dengan Kobe. Istilahnya mereka diingatkan untuk selalu waspada. Berikut beberapa pelajaran yang mereka ambil dan seharusnya juga kita ambil dari gempa Sumatera Barat.

Scientific Engineering Lesson, saya dibuat terheran-heran dengan keberadaan Jembatan Akashi Kaikyo sebagai penghubung pulau Honshu dan Awaji. Jembatan dengan span utama terpanjang di dunia ini (hampir 2 Km, Suramadu hanya setengah kilometer) dibangun persis di atas pusat gempa Kobe 1995. Pada saat terjadi gempa memang jembatan ini baru setengahnya jadi. Uniknya, gempa menyebabkan jembatan yang didesain tahan gempa sampai 8,5 SR ini lebih panjang dari rencana. Tiang utamanya bahkan bergeser dan anjlok beberapa centimeter. Rencana pun dirubah dengan perhitungan baru. Dengan keyakinan, satu bulan setelah gempa, proyek ini berjalan lagi dan berakhir sesuai rencana (1998).

Ada beberapa perubahan fundamental terhadap regulasi konstruksi bangunan terutama dalam pelevelan ketahanan bangunan terhadap gempa. Lalu pemberian “sarung” kepada bangunan tinggi untuk menjaga agar manusia tidak tertimpa beton. Dan pemberian jarak antar gedung tinggi agar tidak menimbulkan efek domino roboh. Sepertinya Indonesia juga punya UU Bangunan dan Gedung tahun 2002. Tapi saya belum tahu update dari regulasi ini khususnya setelah Tsunami Aceh dan Gempa Jogja.

Jepang juga mengerahkan banyak insinyurnya untuk mendesain ulang kota Kobe. Alhasil, Sistem listrik kembali berfungsi selang satu minggu. Distribusi air juga mulai lancar satu bulan kemudian. Jalan layang Hanshin Expressway yang terjungkir menyilang ke jalan utama Osaka-Kobe telah selesai diperbaiki dalam waktu dua tahun. Bahkan tiga bulan setelah gempa, jalur rel

Shinkansen yang melintasi gunung Rokko dapat difungsikan.

Di bidang kesehatan, mereka juga mengambil banyak pelajaran. Mereka memformulasikan keterbatasan ruangan dengan rumah sakit lapangan. Bahkan rumah sakit menyebar tenaga medis untuk memberi pertolongan pertama karena sulitnya akses transportasi menuju rumah sakit. Kemudian mengenai jumlah pasien yang datang ke rumah sakit waktu itu tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis. Mereka pun akhirnya merumuskan pendidikan bagi perawat sukarelawan khusus bencana.

Cultural and Educational Lesson, Dalam perjalanannya Tim Go-ITS juga berkunjung ke Disaster Reduction Museum. Saya sempat tidak percaya. Saya pikir gedung tinggi nan elit itu sebuah pusat perbelanjaan dengan keramaian di dalamnya. Gedung itu mencoba bercerita tentang gempa Kobe. Awal perjalanan kami di museum itu disambut dengan cerita pengalaman langsung dari korban gempa Kobe. Ternyata kebanyakan pegawai ramah pada museum ini adalah korban dari gempa tersebut.

Di lantai 4, kami diajak merasakan gempa itu. Tak ada percakapan manusia, yang ada hanya ruangan gelap, lantai yang bergetar, suara gemuruh dan layar yang menyelimuti pengunjung. Kami disajikan ilustarsi gempa 1995. Ada pula teater yang mengisahkan seorang gadis bersama keluarganya yang menjadi korban gempa. Ia berpisah dengan kakaknya yang menyuruhnya segera meninggalkan rumah. Tetapi beberapa hari kemudian ia bertemu dengan kakaknya dalam keadaan sudah tak bernyawa di rumahnya. Kisah itu diceritakan dengan dramatis sampai ia mngungkapkan cita-citanya menjadi seorang perawat agar kemudian hari ia bisa membantu orang-orang yang terkena bencana dan akhirnya kesampaian.

Lalu kami juga diajak untuk mengujungi ilustrasi-ilustrasi lain baik dalam bentuk audio, visual maupun sebuah alat canggih untuk memperjelas keterangan. Ada sejarah gempa di Jepang, diorama proses recovery gempa Kobe, brosur tentang cara

Lesson from Earthquake:

Alam Tak Bisa Membunuh

gelap” atau kutub utara. Disebut tanah gelap karena memang jarang disinari matahari. Ia urung ke sana karena cuacanya yang sangat dingin.

Perjalanannya sempat terhenti di China. Ia mengaku sangat kagum dengan keindahan China yang ketika itu dipimpin oleh dinasti Yuan. Walaupun tidak beragama islam, pada zaman dinasti Yuan, banyak orang-orang muslim yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Bahkan para pedagang muslim juga memegang peranan penting pada perekonomian China saat itu.

Bahkan sebelum itu ia sempat berkunjung ke Sumatera, tepatnya kerajaan Samudera Pasai. Selama lima belas hari ia mengamati kebudayaan muslim di daerah Sumatera. Pada saat itu, kerajaan Samudera Pasai tergolong kerajaan besar. Ia sempat bertemu dengan Sultan Mahmud Malik Zahir. Ia menggambarkan bahwa Sultan Mahmud adalah pribadi yang hanif (lurus), rendah hati, sangat dihormati rakyatnya, dan bahkan kalau ia pergi ke masjid selalu dengan berjalan kaki bersama rakyatnya. Biasanya setelah sholat ia berkeliling daerah kekuasaannya untuk melihat kondisi rakyatnya. Kehidupannya yang tenteram ini menjadi kesan tersendiri bagi Batuta. Ia pun menyebut pulau Sumatera Pulau Jawa yang Menghijau.

Setelah China, ia akhirnya memutuskan kembali ke kota kelahirannya. Ketika sampai di Tangier, ia mendapati bahwa daerah itu sedang terkena wabah penyakit yang dahsyat. Ratusan ribu jiwa melayang, Ibunya juga termasuk di dalamnya. Tak lama kemudian, ia memutuskan kembali melakukan perjalanan. Kali ini ke arah barat: Andalusia.

Tahun 1369, sang pengembara kebanggaan islam itu pun akhirnya dipanggil oleh penciptanya. Seluruh kisah perjalanannya dikisahkan kembali oleh Ibnu Battuta dan ditulis oleh Ibnu Jauzi, juru tulis Sultan Maroko, Abu Enan. Karya itu diberi judul Tuhfah al Nuzzar fi Ghara'ib al Amsar wa Ajaib al Asfar (Persembahan Seorang Pengamat tentang Kota-Kota Asing dan Perjalanan Mengagumkan). Selamanya ia tetap menjadi inspirasi dan kebanggaan umat muslim se-Dunia.(brs)

Ibnu B

atuta

Inspir

ator P

engem

bara D

unia

Page 5: Ultrassafiinah Edisi #2

Siapa yang tak kenal Marcopolo, pengembara Italia yang terkenal. Atau Vasco Da Gama, pengembara Portugis yang menemukan jalan ke timur jauh. Dan Ferdinand Maghellans, juga pengembara Portugis. Ia adalah orang pertama di dunia yang mempu mengelilingi dunia lewat jalur laut. Agak berbeda tahun dari mereka, Christoper Columbus, Si penemu benua Amerika. Namun diantara mereka tadi, ada satu orang yang sering dilupakan yang sebenarnya malah menginspirasikan perjalanan mereka. Dialah Ibnu Batutah.

Marcopolo memang hidup lebih dulu ketimbang Ibnu Batuta. Tapi perjalanannya jauh lebih mengagumkan ketimbang Marcopolo. Dalam kurun waktu 30 tahun, Ibnu Batuta telah mengadakan perjalanan sejauh 75.000 miles atau sekitar 120.000 kilometer, melebihi apa yang dilakukan oleh Marcopolo. Bayangkan, jarak antara Jakarta-Surabaya hanya sekitar 800 Km. Ia melakukan itu dengan kendaraan (bahkan terkadang dengan berjalan kaki) yang jauh berbeda dengan kendaraan zaman sekarang: unta atau kuda.

Sejarawan Barat, George Sarton, mengagumi jarak sejauh 72.000 mil melalui lautan dan daratan yang dilakukan Ibnu Battuta. Jarak ini jauh lebih panjang dari yang dilakukan Marco Polo dan penjelajah manapun sebelum datangnya teknologi mesin uap. Ahli sejarah lainnya seperti Brockellman menyejajarkan namanya dengan Marcopolo, Hsien Tsieng, Drake dan Magellan.

Uniknya, Marcopolo dan Ibnu Batuta menghasilkan buku yang sangat fenomenal berjudul: travel. Buku berjudul Rihlah atau Tamasya ditemukan lebih dari 100 tahun setelah wafatnya. Baru kemudian, catatan-catatan itu dijadikan pedoman oleh para pelaut dan pengembara Eropa. Dimana ketika itu bangsa Eropa sedang berlomba-lomba merebut “dunia baru”. Daerah timur jauh yang katanya memiliki kekayaan alam yang berlimpah.

Penjelajah bernama asli Abdullah Muhammad bin Abdullah Al Lawati Al Tanji ini lahir di Tangiers, Maroko, Afrika Utara pada 24 Februari 1304. Ia berasal dari keluarga yang sangat memegang teguh nilai-nilai Islam. Sejak kecil ia sudah dididik dalam lingkungan madrasah. Ia belajar banyak tentang ilmu fiqh khususnya madzhab Maliki (Madzhab yang banyak dianut muslim Afrika Utara). Ia juga belajar tentang sastra arab yang kelak memberinya banyak pengaruh ketika menuliskan perjalanannya.

Setiap penjelajah mempunyai alasan

tersendiri ketika ia mengambil keputusan untuk menghadang gelombang dan menyusuri daratan luas. Marcopolo sendiri adalah penjelajah yang bersifat seperti seorang duta besar, menjalin hubungan antar benua. Vasco Da Gama adalah seorang pembawa misi gereja (kerajaan) yaitu gold, glory, and gospel. Maghellans, seorang nahkoda tangguh yang membawanya berkeli l ing dunia hanya untuk menemukan pulau rempah-rempah (Maluku). Columbus sendiri seorang petualang ingin mencari penghidupan baru. Sementara Ibnu Batuta adalah seorang wartawan yang mengabarkan keadaan makhluk Tuhan di “dunia lain”. Ia mampu mengombinasikan pengembaraannya dengan dakwah dan sastra.

Haji Kisah perjalannya dimulai dari ibadah haji

pertamanya, 14 Juni 1325. Bersama jamaah dari Tangier, ia berjalan sejauh 3000 mile dengan tujuan kota suci Mekah. Selama perjalanannya ke Mekah, ia mampir ke beberpa kota. Kota pertama yang disinggahi ialah Alexandria, kemudian ia jug singgah di Kairo, Aleppo, Yerusalem, dan Damaskus.

Bulan Oktober 1926, mereka tiba di Mekkah. Batuta yang ketika itu masih berumur 20 tahun sangat takjub dengan berkumpulnya orang dari berbagai belahan dunia untuk menunaikan ibadah haji. Mulai dari sanalah, ia merasa tertarik untuk berpergian ke seluruh penjuru dunia. Akhirnya ia berpisah dari rombongannya yang kembali ke kota Tangiers.

Ia memulai pelayaran pertamanya menuju Yaman dengan kapal Jalba, kapal yang sangat terkenal di kawasan Laut Merah. Disana ia pun mendengar bahwa penguasa muslim di India membutuhkan tenaga administrasi kerajaan. Ia pun berangkat menuju pelabuhan Gujarat. Namun perjalanannya gagal karena kapal ternyata terdampar ke wilayah Afrika Timur (sekarang Somalia).

Sempat beberapa lama tinggal di daerah Afrika yang kebetulan dikuasai oleh kerajaan Islam. Kemudian ia kembali ke Yaman melalui perjalanan laut. Kemudian ia melanjutkan perjalanan (darat) menyusuri Mesopotamia (Iran) sampai pada dataran luas Siberia. Beberapa tahun ia sempat singgah di kerajaan Delhi. Ia menjadi hakim di kerajaan itu sampai terjadi sebuah kekacauan di sana, kemudian ia memilih berpindah tempat. Akhirnya ia menyusuri sebelah selatan Rusia. Bahkan ia sempat berniat melanjutkannya ke “tanah

Ibnu Batuta Inspirator Pengembara Dunia

menyelamatkan diri dari gempa, prototype bangunan-bangunan modern anti gempa.

Begitu juga ketika kami mengunjungi Nojima Fault Prevention Museum di pulau Awaji. Di sana ada sebuah rumah yang benar-benar dibiarkan asli sejak gempa itu terjadi. Semua retakan, pergeseran tanah (sampai setengah meter lebih). Kemudian ada sebuah ruangan bernama “Kitchen after Earthquake”. Di sana perabotan dapur yang hancur berantakan masih diperlihatkan secara natural sebagai bukti keganasan gempa tersebut.

Kita pun bisa merasakan gempa 7,3 SR dengan suasana mirip gempa Kobe 1995. Kami duduk manis di sebuah ruang tamu buatan. Simulator bergoyang mulai dari 4 SR setelah itu selama 20 detik digoyang dengan 7,3 SR. Lumayan bikin panik. Tapi kabarnya masih lebih seru pusat bencana di Tokyo. Di digoyang simulator, para peserta ditugaskan untuk mematikan gas di kompor yang sudah menyala, mematikan listrik, membuka pintu, mengambil bantal lalu lari ke bawah meja. Dari dua musium itu, saya mendapat pelajaran penting bahwa ilmu pengetahuan dan informasi sejatinya dikelola untuk menyelamatkan jiwa manusia.

Pendidikan seperti ini yang seharusnya ada di negara kita. Bangun gedung-gedung tinggi bukan hanya untuk pusat perbelanjaan, tapi untuk museum informasi juga. Contoh lain adalah pendidikan bencana yang sudah diaplikasikan di berbagai tingkat pendidikan. Salah satu buku panduan dan CD berjudul Bring in Happiness at Kobe City. Buku panduan itu berisi tentang pengenalan jenis bencana dan tindakan yang harus dilakukan ketika hal itu terjadi. Kalau mau tinggal di Jepang, mau tidak mau wajib tahu.

Selama sekolah, jangankan melihat buku panduan keselamatan ketika bencana, seumur-umur saya pun tidak pernah ikut pelatihan menyelamatkan diri ketika bencana. Apa mungkin gara-gara saya tidak masuk (absen) ketika ada pelajaran itu? Atau memang suku dinas pendidikan di daerah saya (Depok) merasa tidak perlu melakukan itu (menghabiskan uang)? Memang sih Depok tidak pernah kena bencana alam secara langsung. Tapi apa harus menunggu ada korban yang mati karena bencana baru kita belajar tentang mitigasi?

Social and Governmental Lesson, Berbaik-baiklah dengan tetangga. Buktinya, 80 % korban selamat Kobe EQ karena keluarga terdekat dan para tetangga mereka. Banyak warga Jepang mengeluhkan ketidaksigapan pemerintah terhadap Kobe EQ. Jadi penyelamat pertama adalah warga kota itu sendiri. Hal itu yang menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan suatu masyarakat terhadap bencana.

Koordinasi antar pihak yang berkepentingan juga tadinya tidak berjalan dengan baik. Mereka pun mencoba memperbaiki koordinasi antara pemerintah pusat dan lokal. Pemerintah mengoordinasi para sukarelawan dalam proses recovery. Sistem komunikasi darurat langsung diperbaiki. Hasilnya, ketika gempa Niigata tahun 2004, tujuh menit setelahnya angkatan bersenjata langsung bisa bertindak.

Sebelumnya pemerintah juga tidak pernah memberikan bantuan finansial langsung kepada para korban. Namun tahun 1998, dibuat undang-undang yang mengatur pemberian bantuan dana langsung dari pemerintah. Bahkan pada tahun 2007 ditegaskan bahwa Pemerintah wajib memberikan bantuan dana langsung sebesar 30.000 US dolar kepada para korban.

Bahkan Pemerintah juga mendorong terbentuknya komunitas-komunitas siaga bencana serta membentuk beberapa posko bencana. Masing-masing memiliki jaringan komunikasi yang baik. Bahkan biasanya, TV. Radio atau media lainnya di Jepang selalu memberikan warning apabila bencana akan datang termasuk mengingatkan kembali tentang tindakan mitigasinya. Jangan heran kalau lihat koran umum Jepang yang isinya kebanyakan tentang bencana alam.

Unik juga kisah koran Kobe Shinbun yang berusaha menuliskan berita Kobe EQ ke penjuru Jepang. Dengan keadaan kantor yang amburadul, wartawan berusaha menuliskan kejadian dan menampilkan banyak foto kejadian. Mereka mengerti betul arti informasi ini bagi warga dunia. Seandainya tak ada koran ini, mungkin jatuhnya korban bisa lebih banyak lagi karena seluruh warga Kobe pada saat itu memang sedang butuh bantuan dari luar.

Vo l u n t e r i s m e , b e n c a n a i n i j u g a memunculkan ide self help-mutual help-public help, intinya selamatkan diri sendiri dan saling tolong menolong. Bayangkan, 1,4 juta sukarelawan dari seluruh penjuru Jepang langsung datang ke Kobe. Bahkan tanggal terjadinya gempa Kobe (17 Januari) dijadikan sebagai hari nasional pencegahan dan kesukarelawanan bencana.

Suatu ketika Tim Go-ITS berbagi informasi tentang bentuk aksi sukarelawan. Ada sebuah kelompok sukarelawan bernama Foot Spa Team. Saya menyebutnya tim ahli pijat. Mereka berasal dari berbagai daerah yang dekat dengan kota Kobe. Setelah sampai di daerah pengungsian, mereka melakukan pekerjaan: memijat kaki orang dan merendamnya di air panas.

B a h t i a r R i f a i S e p t i a n s y a hMahasiswa Teknik PerkapalanAnggota Dewan Penasehat AssafinahDisarikan dari banyak sumber

Page 6: Ultrassafiinah Edisi #2

Assalamua'alaikum teman-teman semua? Kali ini tim redaksi mau cerita tentang acara puncak sekaligus penutup sejumlah rangkaian kegiatan Ramadhan Di Perkapalan (RDP) yang telah dimulai sejak awal bulan Ramadhan ini.

Tepatnya hari Minggu, 13 September 2009, sejumlah pengurus As-Safiinah yang juga merupakan panitia RDP “menggerebek” Panti Asuhan B.J. Habibie. Eeiits, jangan salah sangka dulu, mereka datang bukan untuk membuat onar tapi justru melakukan perbuatan terpuji. Mereka mengadakan panti asuhan visit yang bertujuan untuk membantu panti asuhan tersebut baik secara moril maupun materi i l , dengan cara memberikan pelatihan dan keceriaan bersama anak-anak panti serta bantuan lainnya yang semoga dapat bermanfaat bagi mereka. Amiin.

Acara yang diketuai oleh Akh Afif Wiludin angkatan 2008 ini, dimulai pada pukul 2 siang dengan pembukaan yang dibawakan oleh duet MC Akh Erik Sugianto dan Febry Firghani Oemry. Walaupun panas mendera dan dahaga tak terbendung, tapi panitia tetap semangat melakukan kegiatan mulia ini. Setelah itu, sambutan oleh Ketua Panitia dan Pengurus Panti oleh Bapak Mahfud. Dalam sambutannya Beliau menuturkan rasa terima kasihnya atas kegiatan yang telah dilaksanakan ini.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tausyiah oleh Mas Bahtiar bagi anak-anak panti yang SMP dan SMA, sedangkan anak-anak panti yang masih TK dan SD diadakan kegiatan

mewarnai kaligrafi yang dipandu oleh Kakak-Kakak akhwat. Dalam tausyiahnya, beliau menyampaikan dua hal penting. “Jika ingin menjadi orang pintar, peliharalah perilaku membaca dan menulis,” ujar mahasiswa Teknik Perkapa lan angka tan 2006 in i . Menurutnya, orang Islam jadi bangsa yang tertinggal karena meninggalkan dua perkara keilmuan itu. Para peserta pun sesekali terhibur dengan game dan teka-teki yang dilontarkan beliau.

Sepuluh menit sebelum adzan ashar acara berakhir dan dilanjutkan dengan persiapan dan shalat ashar berjamaah. Setelah shalat dan istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan membuat karangan tentang lebaran bagi anak-anak panti yang SMP dan SMA, dalam acara ini dipilih 6 karangan terbaik dan kepada para pemenang diberikan hadiah yang menarik. Setelah berakhir, ada acara lainnya. Masih berhubungan dengan lebaran tapi kali ini mereka diminta membuat kartu ucapan lebaran yang unik dan bagus.

Kurma dan minuman dingin menjadi hidangan berbuka puasa bagi panitia beserta anak-anak panti asuhan. Kemudian acara dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah dan makan b e r s a m a . S u a s a n a b e g i t u menyenangkan. Baik panitia maupun peserta merasa bahagia bisa bertemu satu sama lain.

Acara se lan ju tnya ya i tu pembagian souvenir bagi anak-anak panti yang diberikan secara simbolis oleh Akh Afif kepada salah seorang anak panti asuhan yaitu Dani yang kini telah menginjak kelas 2 SMA. Lalu, dari Departemen Sosial Himpunan Mahsiswa Teknik Perkapalan (Himatekpal) juga memberikan bantuan yang secara simbolis diserahkan kepada Bapak Mahfud. Beliau pula yang kemudian memimpin doa sebelum acara ini ditutup agar apa yang telah dilakukan oleh teman-teman panitia dan seluruh penghuni panti asuhan dapat bermanfaat dan dicatat sebagai amal baik disisi Allah SWT. Amin.

Akhirnya waktu jua yang harus memisahkan kita, tapi sebagai kenang-kenangan diadakan acara foto bareng, terlihat kecerian dari seluruh orang yang ada disana. Semoga acara seperti ini dapat terus berlangsung dari tahun ke tahun. Sebagai wujud rasa persaudaraan dan kebersamaan antar sesama manusia khususnya saudara seiman.(feb/brs)

Pawai Sambut Ramadhan“ M a r h a b a n Y a

Ramadhan!” Teriak beberapa mahasiswa berbaju muslim putih. Mereka mengenakan beberapa atribut seperti ikat kepala, spanduk, p o s t e r . S e s e k a l i m e r e k a mener iakkan ye l -ye l un tuk m e m b e r i t a h u k a n b a h w a Ramadhan telah tiba. Mereka berpawai mengitari kampus ITS Sukolilo.

S e l a m a R a m a d h a n , Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) mempersiapkan beberapa acara dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan. Salah-satunya adalah Gema (Gerakan Menyambut Ramadhan). Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Agustus 2009. S e l a i n m m a n g g o t a J M M I , beberapa aktivis mahasiswa dari semua jurusan baik perwakilan dari BEM, HIMA maupun LDJ turut meramaikan.

Sebelum berangkat, para peserta GEMA mendapatkan briefing dari Akh Amir selaku penanggung jawab acara ini. Mereka dibagikan poster dan s p a n d u k y a n g b e r i s i pemberi tahuan, ajakan dan peringatan bahwa bulan ramadhan akan tiba. Tak lupa ikat kepala juga d i b a g i k a n s e b a g a i s i m b o l semangat yang menyala-nyala

demi menyambut bulan yang agung dan mulia ini.

Mereka berangkat sekitar pukul 07.30 WIB menuju Bundaran ITS. Di sekitar Bundaran ITS, mereka melakukan orasi dan pembagian selebaran kepada para pengguna jalan. Hal ini tentu menjadi perhatian di tengah hiruk pikuk jalan yang padat kendaraan. Tak sedikit dari mereka yang memper lambat kendaraannya hanya untuk melihat apa yang dilakukan oleh aktivis mahasiswa dari ITS ini. Banyak dari mereka yang melempar senyum untuk mengucapkan tanda terima kasih dan rasa senang karena Ramadhan akan tiba.

Setelah sekitar satu jam, mereka kembali ke Masjid untuk evaluas i dan ramah tamah. "Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan Allah untuk berolahraga di pagi hari," ujar salah satu peserta. Setelah itu mereka melanjutkan acara Gema yaitu membagikan jadwal sholat dan poster kepada civitas ITS yang berada di sekitar ITS. Para peserta pun dibagi menjadi beberapa tempat strategis.

Alhamdulillah serangkaian acara Gema dapat berjalan sesuai dengan rencana. Akh Amir selaku penanggung jawab acara ini mngucapkan banyak terima kasih kepada semuanya yang telah mendukung acara GEMA sehingga dapat terlaksana. Semoga acara ini mendapat Ridho-Nya. Amien. (abd/sat/brs)

Pawai Sambut Ramadhan

Page 7: Ultrassafiinah Edisi #2

(Buka Bareng Antar Angkatan)

Bagi orang-orang yang mengerti tentang seluk beluk kapal, apalagi bagi mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan, mendengar kata buritan pasti tebayang dengan bagian belakang kapal. Tapi buritan yang satu ini berbeda dengan buritan yang biasa dipahami oleh anak-anak kapal.

Acara yang cukup meriah digelar di plasa Teknik Perkapalan pada kamis sore tepatnya pada tanggal 3 september 2009. Acara yang dihadiri oleh mahasiswa Teknik Perkapalan ini diberi nama Buka Bareng antar Angkatan yang kemudian disingkat dengan “Buritan”. Acara seperti ini memang ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa khususnya bagi mereka yang sedang tipis dompetnya. Selain menghemat pengeluaran, acara seperti ini selalu ditunggu-tunggu karena saat seperti inilah kita bisa berkumpul dan duduk bareng berbagi keceriaan dengan teman-teman yang mungkin dalam kesehariannya disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan tugas kuliah yang menumpuk, sehingga sedikit sekali waktu untuk berkumpul hanya untuk sekedar ngobrol dan bersenda gurau.

Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB. Plasa Teknik Perkapalan yang biasanya tidak begitu ramai pada jam-jam tersebut, pada hari itu dipenuhi oleh sekelompok mahasiswa yang berpakaian serba putih. Mereka adalah mahasiswa baru teknik perkapalan yang sibuk mempersiapkan acara buka bersama yang rencananya dihadiri oleh seluruh civitas akademika. Ada yang sibuk menyiapkan konsumsi untuk buka puasa, ada yang sibuk mempersiapkan sound sys tem, ada j uga yang s i buk mempersiapkan tempat dan segala macamnya. Mereka terlihat kompak dengan memakai pakaian yang serba putih dengan celana panjang hitam. Aksesoris berupa model jangkar yang terbuat dari

kertas dan berwarna biru yang dipasang pada saku baju mereka membuat mereka lebih mudah dikenali.

Setelah semua persiapan dianggap cukup, sebagian dari mahasiswa baru berbaris di sepanjang jalan yang berada tepat dibawah tangga untuk menyambut para undangan yang datang menghadiri acara tersebut. Sebagian yang lain duduk dengan tenang di lantai plasa yang telah diberi alas untuk mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh bapak Totok Yulianto, ST, MT. Beliau adalah salah satu dosen yang mengajar di Teknik Perkapalan yang sengaja diundang untuk mengisi acara tersebut.

Menjelang waktu berbuka para undangan mulai berdatangan. Setelah mengisi daftar hadir, mereka langsung duduk bergerombol untuk mendengarkan ceramah agama sambil menunggu waktu berbuka tiba.

Saat yang ditunggu-tunggupun akhirnya tiba. Adzan berkumandang menandakan saatnya berbuka puasa. Tenggorokan yang keringpun setelah seharian tidak tersentuh air akhirnya basah juga oleh es teh yang dingin dan menyegarkan. Subhanallah… nikmat sekali rasanya. Inilah nikmat yang diberikan Allah pada hambanya yang menjalankan perintah-Nya berupa puasa dengan rasa nikmat yang tiada tara ketika berbuka.

Setelah sholat jama'ah di tempat itu juga, para undangan mulai duduk kembali untuk meneruskan acara. Sudah bisa ditebak bahwa acara selanjutnya adalah makan, makan dan makan. Nasi kotak pun mulai dibagikan. Tak lupa segelas air mineral untuk menemani nasi kotak tersebut. Para undangan makan dengan lahapnya. (sat/brs)

Ngarbi t adalah akronim dar i lupa kami mengabadikan momen tersebut Ngabuburit Bareng As-Safinah. Acara yang dengan beberapa jepretan kamera. Masing-termasuk dalam rangkaian Ramadhan di masing peserta dengan gayanya yang unik Perkapalan I (RDP I) ini dilaksanakan (mungkin lebih tepatnya narsis) berpose di seminggu sekali selama bulan Ramadhan, depan kamera. Dalam hitungan detik, nasi tepatnya setiap hari Selasa. Peserta acara ini bungkus itu pun segera habis. Alhamdulillah... adalah seluruh mahasiswa Teknik Perkapalan. Kenyang! Setelah cuci tangan,acara ngarbit di Tiap Selasa, kami mengunjungi masjid-masjid tutup dan peserta menunggu saat sholat Isya besar yang memang mengadakan buka puasa dan Tarawih.bersama. Adapun pembagiannya adalah Di minggu kedua, kami mengunjungi minggu pertama ngarbit di Masjid Manarul Ilmi Masjid Asrama Haji Surabaya. Sebelum ITS, minggu kedua di Masjid Asrama Haji, datang beramai-ramai ke sana, kami minggu ketiga di Masjid Ar-Rayyan Galaxy, dan melakukan survei terlebih dahulu. Beberapa terakhir di Masjid Semolowaru. pengurus harian mengecek situasi di sana. Ada

Di permulaan bulan Ramadhan yang insiden kecil saat memasuki tempat parkir. mulia ini, dengan penuh suka cita kami Salah satu dari pengurus harian, lagi-lagi Si ngabuburit di Masjid kebanggaan arek-arek Bunga (masih berlanjut dari edisi kemarin) ITS, Masjid Manarul Ilmi. Ngabuburit dimulai membuat masalah. Dia lupa tidak membawa dengan tausyiah dari Erik Sugianto selaku STNK motornya. Alhasil, Bunga dan teman ketua As-Safiinah. Setelah memasuki waktu yang diboncengnya, sebut saja Melati, berbuka, kami segera mengambil air wudhu mendapat ta'jil kopi pahit dari petugas parkir. dan mengambil Ta'jil yang disediakan oleh Dengan sangat terpaksa, mereka tidak pengurus masjid. Tak lama kemudian, diperbolehkan masuk. Teman-teman yang lain berkumandanglah Adzan Maghrib. sebut saja kebun bunga, tidak bisa berbuat

Alhamdulillah.... dengan segera kami apa-apa. Karena ini memang kesalahan fatal, membaca doa berbuka dan menikmati Ta'jil tidak bisa ditolerir. Akhirnya,mereka pun berupa sebuah kurma dan segelas air putih. segera ngeloyor pergi. Setelah menghabiskan Ta'jil, kami bergegas Setibanya kami di sana, kami segera masuk ke dalam masjid guna menunaikan mengambil kupon ta'jil agar tidak kehabisan. ibadah sholat maghrib. Dengan penuh Melihat pemandangan sekitar yang cukup kekhusukan, kami berdoa kepada Sang m e n a r i k , k a m i m e n y e m p a t k a n d i r i pencipta alam semesta yang Maha Besar. mendokumentasikannya. Yang paling menarik Seusai sholat Maghrib, kami berkumpul dan adalah Ka'bah yang biasa digunakan untuk duduk bersila membentuk lingkaran untuk kegiatan manasik Haji. Tak terasa waktu menunggu hidangan berbuka yang akan berbuka telah tiba. Dengan segelas air putih segera dibagikan. Benar juga, beberapa saat kami berbuka. Segar! Biar pun hanya air putih, kemud ian da tang lah pe tugas yang dahaga di tenggorokan serasa hilang seketika. membagikan nasi bungkus. Yummy, mungkin Setelah menunaikan ibadah sholat Maghrib, kalimat itulah yang bersemayam di hati peserta kami segera berbaris antre untuk menukarkan Ngarbit pada saat nasi bungkus dibagikan. kupon dengan hidangan berbuka. Setelah

Nasi bungkus pun segera dibuka. cukup lama mengantri akhirnya dapat juga. Hmm... harum aroma nasi yang masih hangat Maka dibukalah nasi kotak itu. Hmm.. lauknya benar-benar membangkitkan selera. Tidak benar-benar spesial dan berbeda. Salah

Page 8: Ultrassafiinah Edisi #2

Kajia

n R

utin

Man

arul

Kajia

n R

utin

Man

arulyang membutuhkan air

minum, akan tetapi ketika ditemui keduanya juga sudah syahid (Fery Nur: 2008).

Sikap seperti di atas, memang tidak mengherankan dalam sejarah Islam masa lalu. Sikap mengutamakan orang lain yang begitu erat. Timbul dalam ikatan persaudaraan yang dibangun berdasarkan iman.

Hati mereka menyatakan bahwa dunia itu kebun, yang hasilnya dipetik di akhirat. Hati mereka laksana benih yang tertanam padanya. Ketaatan laksana usaha penggemburan tanah, dan penyiramannya. Hati mereka tidak mau tenggelam dalm urusan dunia seperti tanah gersang nan tandus yang benih apa saja tidak dapat tumbuh di sana.

Hari Kiamat adalah hari panen. Seseorang tidak akan menemui apapun selain yang telah ditanamnya. Tidak ada benih yang tumbuh selain benih iman dan jiwa yang tenang tatkala mereka menghadap Allah. Karena memang demikian, hanya jiwa yang tenang dan amal shaleh lah kunci bagi seseorang untuk masuk surganya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana firman-Nya.“Wahai j iwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang diridhai-Nya, maka masuklah ke da lam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

In i lah contoh h idup tentang akhlak orang muslim dalam Itsaar. Semoga Allah menanamkan benih sifat ini dalam hati dan tetap mengkokohkannya pada semua mukmin. amiin......

Nah, kalau kita mau be rp i k i r pos i t i f sebenarnya pengkaderan itu tujuannya untuk m e n a n a m k a n I t s a a r , menyempurnakan keimanan kita. Hebat ya mas-mas & mbak SC kita.

(Tristiandinda Permata (Rika), mahasiswi Teknik Perkapalan 2008, Bendahara Umum Assafiinah Teknik Perkapalan)

Kurma (Kajian Rutin Manarul) adalah salah satu dari serangkaian kegiatan Ramadhan di Kampus 1430 H (RDK 30) yang diselenggarakan oleh Jama'ah Masjid Manarul Ilmi ITS (JMMI ITS). Kurma dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jumat pukul 15.30 smpai 17.00 dan bertempat di ruang utama masjid Manarul Ilmi ITS. Salah satu keunikan Kurma adalah dalam hal kepanitiaan.

Secara bergilir, Lembaga Dakwah Jurusan (LDJ) mengordinir acara itu per harinya. Kebetulan jumlah jurusan di ITS hampir tiga puluh. Sehingga tiap harinya ada satu atau dua LDJ atau yang biasa disebut kajian jurusan menjadi pantianya. Hal itu dimaksudkan agar ada silaturahim antara JMMI dan LDJ. Serta memberikan kesempatan LDJ untuk berkreasi mengadakan sebuah acara di bulan Ramadhan.

Mulai menyiapkan peralatan sampai menentukan siapa yang menjadi pembicaranya semua dikerjakan oleh beberapa LDJ yang terkait. Sehingga Kurma sekaligus membantu menguji kesolidan LDJ melalui kerjasama yang dibangun dalam kepanitiaan. Kebetulan As-Safinah mendapat jatah menjadi panitia bersama LDJ JMA D3 Teknik Sipil, 17 September 2009 (hari terakhir sebelum libur hari raya Idul Fitri).

Agar peserta tidak bosan, setiap harinya diangkat tema dan pembicara yang berbeda. Pada saat 10 menit terakhir dialokasikan untuk sesi tanya jawab. Acara ini pun mendapat apresiasi tersendiri bagi mahasiswa ITS. Terbukti, setiap harinya peserta Kurma tidak pernah kurang dari dua puluh orang peserta. Memang tak sebanding dengan 17.000 mahasiswa ITS. Tapi minimal telah memberi sebuah pencerahan di sebuah kampus teknik, bidang yang jarang bersinggungan dengan agama.

Menurut Erik Sugianto Kurma memberi wawasan baru tentang Islam. “Acara ini menambah ilmu saya mengenai hukum-hukum islam yang tidak saya ketahui sebelumnya,” ujar Ketua As-Safinah ini. Ia menambahkan bahwa Kajian ini juga bisa membantu civitas ITS untuk me-recharge iman manusia yang pada dasarnya fluktuatif. Harapannya agar Kurma terus dilaksanakan setiap bulan Ramadhan dengan lebih konsisten dan mampu membentuk kepribadian Islam dalam diri kita. (pon/brs)

Kudapan pas puasa-puasa? Batal yo! Tapi di jurusan Teknik Perkapalan, Kudapan diserbu sekitar sembilan puluh mahasiswa Teknik Perkapalan, Jumat (5/9). Ruang W 103 terlihat penuh sesak. Kudapan atau Kumpulan Ramadhan di Perkapalan merupakan salah satu bagian dari rangkaian Ramadhan di Perkapalan (RDP) I.

Walaupun sempat ada beberapa hambatan ketika ingin mengadakan Kudapan. Toh, nyatanya panitia RDP I tetap bertekad memberikan sebuah pencerahan untuk teman-teman Perkapalan. Salah satu hambatannya adalah soal nama kegiatan. Pada awalnya, kegiatan ini bernama Carok (Cangkrukan Romadhon di Perkapalan). Namun nama ini dirasa kurang baik, sehingga dirubah seperti yang ada saat ini. Jadwal Kudapan juga diundur karena masalah tempat.

A c a r a b e r l a n g s u n g s e r u . K u d a p a n menghadirkan Dr. Mahmud Mustain, Sekertaris Jurusan Teknik Kelautan yang juga Ketua Ikatan Sajana Nahdlatul Ulama (ISNU) Wilayah Jatim. Pada inti pembicaraannya bagaimana anak-anak muda islam sekarang berani beda. Berani menampilkan jati dirinya sebagai seorang muslim. Karena pemuda itu adalah harapan umat. Tanpa pemuda, peradaban islam tidak akan bisa berjalan. Sejarah juga membuktikan bahwa Rasulullah berhasil mencetak generasi-generasi sahabat yang kebanyakan masih belia.

Ketika sesi pertanyaan, perserta terlihat antusias. Bahkan kejadian lucu turut mewarnai ketika salah seorang penanya memiliki nama yang sama dengan pembicara, Mustain. Sebenarnya masih banyak yang ingin ditanyakan oleh peserta. Namun berhubung waktunya sempit. Yang penting, kita sudah menangkap nilai besar dari Kudapan kali ini. Jangan malu menjadi seorang muslim. Jangan tunggu tua untuk tekun beribadah. Selagi muda jadilah pemuda muslim yang tangguh. Sampai jumpa di Kudapan tahun depan. (es/brs)

seorang peserta bahkan mendapat menu bubur ayam. Tanpa banyak komentar kami segera melahap hidangan itu. Tidak membu tuhkan wak tu l ama un tuk mengosongkan isi kotak styrofoam itu..

Keesokan harinya, kami datang lagi tapi dengan full-team. Mungkin karena terlalu berkesan dengan hidangannya. Setelah mengambil kupon, kami membuat halaqoh kecil yang dipimpin oleh Mas B a i t u r r a h m a n . B a n y a k h a l y a n g didiskusikan, mulai dari masalah keislaman, kuliah, hingga sharing pengalaman pribadi. Hal itu sangat memupuk rasa persaudaraan kami.

W a k t u p u n b e g i t u c e p a t berlalu,adzan Maghrib pun berkumandang. Setelah menghabiskan ta'jil dan sholat Maghrib ber jamaah, kami kembal i mengantre seperti kemarin. Nasi bungkus akhirnya didapat. Kami berkumpul membentuk lingkaran dan makan bersama-sama. Ternyata jumlah nasi bungkus yang disediakan panitia lebih banyak daripada jumlah jamaah yang ikut buka bersama. Jadi, sisa nasi itu pun dibagi-bagikan kepada jamaah. Perebutan pun tak dapat dihindari. Beruntung, dua orang dari pengurus harian bisa memperoleh nasi bungkus itu setelah mengerahkan segenap tenaga untuk berdesakan dan mengalahkan jamaah lain yang juga ikut berebut. “Lumayan, bisa untuk sahur nanti,” kata salah satu PH sebut saja Mawar dengan tersenyum lebar.

Manusia bisa merencakan, akan tetapi Allah lah yang memutuskan. Tidak seperti rencana sebelumnya yang telah d i j a d w a l k a n , S e l a s a k e t i g a d a n keempat,ngarbit tidak dapat terlaksana. Pada Selasa keempat, acara Ngarbit berbenturan dengan agenda mentoring. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus beribadah dan berkarya di bulan yang penuh berkah ini. Chayo! (den/brs)

Page 9: Ultrassafiinah Edisi #2

ITSAR Cara Islam Menjalin Persatuan

As-Safiinah dan Himatekpal adalah dua lembaga yang menaungi mahasiswa Teknik Perkapalan ITS. Kedua lembaga ini memiliki misi yaitu “Berjuang bersama mencetak kader perkapalan yang berintegritas tinggi”. Ehm...Mendengar kata “kader” pasti semua teringat pada pengaderan yang kita alami pada saat masih menjadi mahasiswa baru. Kata Mas & Mbak Steering Comittee, pengaderan itu bertujuan untuk mencetak kesolidan. Solid itu padat, bersatu, berjalan bersama, dan pada puncaknya menimbulkan sikap mengutamakan kepentingan orang lain. Wah, ternyata sikap yang demikian itu sangat dianjurkan dalam Islam lho. Dan Islam pun menyebutnya Itsaar.

I tsaar ada lah s ikap mengutamakan kepentingan orang lain. Sifat yang demikian ini merupakan salah satu ciri dari seorang mukmin sejati. Dimanapun dan dalam keadaan apapun, seorang muslim mendapatkan kesempatan untuk melakukan Itsaar, maka dia akan mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadinya. Bisa jadi ia lapar agar orang lain kenyang, haus agar orang lain tidak kehausan. Bahkan, bisa jadi ia meninggal dunia demi kehidupan orang lain. Sebenarnya hal yang seperti ini bukanlah suatu hal yang mengherankan bagi seorang Muslim yang jiwanya kenyang dengan makna kesempurnaan. Jiwanya tercetak dengan cetakan kebaikan. Allahlah yang mendatangkan perasaan itu..

Allah memuji Itsaar orang-orang Anshar terhadap saudara seiman mereka, kaum Muhajjirin. Dan sifat Itsaar mereka ini pun diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur'an. Allah Ta'ala berfirman, “Dan, mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr:9)

Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu, hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah menganugerahkan orang-orang Anshar dengan tingkat kedermawanan yang paling tinggi, yaitu Itsaar. Karena mereka memberikan harta miliknya sekalipun mereka memerlukannya. Sedangkan dua kedermawanan lain yang setingkat di bawah Itsaar adalah juud. Juud adalah memberikan lebih banyak dari miliknya dan menyisakan sedikit atau menyisakan jumlah yang sama dengan yang dikeluarkan. Tingkat dermawan yang paling bawah adalah sakha. Sakha yaitu ketika seorang yang berderma tidak merasa terkurangi hartanya dan tidak keberatan untuk mengeluarkannya.

Itsaarnya orang-orang Anshar terhadap saudara-saudaranya, kaum Muhajirin, telah menjadi tonggak kesolidan dalam dunia Islam. Bagaimana Itsaar mereka? Mari kita simak sejarah keitsaaran mereka.

Kisah ini terjadi pada Perang Yarmuk. Ketika iu 45.000 pasukan muslimin mampu mengalahkan 240.000 pasukan romai yang sangat terlatih. Setelah perang selesai dan dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin, di medan Yarmuk tergeletak beberapa pejuang Islam, sahabat Rasulullah saw dengan badan penuh luka.

Mereka adalah Ikrimah bin Abi Jahal, disekujur tubuhnya tidak kurang ada 70 luka, Al Harits bin Hisyam (paman Ikrimah) dan Ayyasy bin Abi Rabi'ah, dalam riwayat lain Suhail bin 'Amru. Saat ketiganya sedang letih, lemah, dan kehausan serta dalam keadaan kritis, datanglah seorang yang mau memberikan air kepada salah seorang diantara mereka yang sedang kepayahan.

Ketika air akan diberikan kepada Al Harits dan hendak diminumnya, dia melihat Ikrimah yang sedang kehausan dan sangat membutuhkan, maka dia berkata, “Bawa air ini kepadanya !”.

Air beralih ke Ikrimah putra Abu Jahal, ketika dia hendak meneguknya, di l ihatnya Ayyasy menatapnya dengan pandangan ingin minum, maka dia berkata, “Berikan ini kepadanya !”.

Air beralih lagi kepada Ayyasy, belum sempat air diminum, dia sudah keburu syahid. Maka orang yang membawa air bergegas kembali kepada kedua orang

“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang

penuh muatan. Dan kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai. Dan

jika kami menghendaki, kami tenggelakan mereka. Maka tidak ada peolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka

diselamatkan. Melainkan kami selamatkan mereka karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk

memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu,” (Yasiin: 41-44).

RMS Titanic adalah sebuah kapal super yang ditugaskan untuk mengangkut penumpang via lautan Atlantik. Kapal ini terkenal akan kebesaraan dan kemewahannya. Oleh majalah Ship Builder, ia disebut sebagai “kapal yang tak akan pernah tenggelam”. Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu elektrik yang menutup hanya dengan menekan satu tombol. Bahkan Titanic mampu terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air.

Ia dibuat oleh Intenational Mercantile Marine Co. selama tiga tahun. Termasuk waktu yang singkat untuk membangun kapal sepanjang 269 meter, lebar 28 meter dan berat mati 46.328 ton. Kegagahannya bertambah dengan dua mesin utama, tiga baling-baling (propeller) dan satu turbin Parsons yang mampu menggerakkan ketiga propeller. Terdapat 29 ketel dengan 159 perapian batu bara hingga dapat menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 Km/jam). Kemudian ditambah empat cerobong setinggi 19 meter yang siap mengepulkan asap.

Ia juga mampu menampung 3.547 penumpang. Kalau ditanya tentang fasilitas, maka Titanic mirip seperti hotel Hilton yang berjalan di air. Kolam renang, ruang bina raga, Perpustakaan, Pemandian eksklusif. Bahkan di ruang utama terdapat perabotan mewah serta teknologi lift untuk memudahkan mobilisasi penumpang kelas utama. Wajar kalau pelayaran pertamanya menuju New York bersama orang-orang kelas atas. jutawan John Jacob Astor dan isterinya Madeleine Force Astor; pemilik kilang Benjamin Guggenheim; pemilik Macy, Isidor Straus dan isterinya Ida; jutawan Denver, Margaret "Molly" Brown; aktris film bisu Dorothy Gibson.

Pada tangal 14 April 1912, pukul 23.40, Titanic menabrak gunung es di daerah Newfoundland. Empat geladak bawah kapal robek. Hal itu sangat mengganggu stabilitas. Walaupun sekat kedap kapal sudah bekerja, tapi kemiringan kapal membuat beberapa ruangan dimasuki

air. Thomas Andrew, Sang Arsitek, menyadari kapalnya akan tenggelam. Perahu penyelamat pun disiapkan berbarengan dengan dibunyikannya sinyal meminta bantuan.

Pada waktu itu, peraturan menyebutkan bahwa jumlah perahu penyelamat (sekoci) tergantung dari berat kapal. Mengingat sekoci juga memiliki berat mati yang cukup besar. Ternyata 20 sekoci itu hanya mampu menampung total 1.178 penumpang dari 2.233 total penumpang Titanic. Sedangkan akses termudah untuk ke sekoci adalah dari kelas utama.

Awalnya banyak penumpang yang enggan menaiki sekoci karena merasa bahwa Titanic hanya mengalami kerusakan biasa dan akan dapat melanjutkan perjalanan. Sehingga beberapa sekoci dilepaskan dengan muatan “kosong”. Hanya berisi 10 orang dari seharusnya 40 orang kapasitas maksimalnya. Sebenarnya ada beberapa kapal yang menerima sinyal bantuan Titanic. Namun karena jaraknya jauh (93 Km), kapa l Ca rpa th ia hanya mendapa t i maya t bergelimpangan di lokasi tenggelamnya Titanic. Kecelakaan ini menyebabkan 1517 orang tewas.

Segera setelah itu, orang-orang berkumpul untuk membahas evaluasi dari kecelakaan ini. Akta Radio 1912 lahir, setelah penyelidikan bahwa sebenarnya ada kapal yang lebih dekat dari Carpathia, yaitu Californian (31 Km). namun karena perbedaan sinyal, Californian pun tidak menerima sinyal darurat. Akta Radiolah yang mengatur komunikasi darurat antar kapal.

12 November 1913, Negara-negara maritime dunia sepakat menerbitkan International Convention for the Safety on Life at Sea. Isinya adalah seputar peraturan peralatan keselamatan yang harus dibawa oleh sebuah kapal. Seperti kapasitas sekoci harus dapat menampung seluruh penumpang kapal. Lalu jumlah pelmpung juga minimal harus sama jumlah penumpang. Serta penyamaan persepsi tentang tata aturan keselamatan darurat di laut. Begitu juga tentang komunikasi radio. Dibangun pusat-pusat stasiun radio yang akan menangkap sinyal darurat. 20 Januari 1915, terjadi kesepakatan untuk membentuk patroli es international untuk memantau gunung-gunung es di kawasan Atlantik serta memberikan arahan kepada kapal-kapal yang melintas di daerah Atlantik. (brs)

Page 10: Ultrassafiinah Edisi #2

Andik Eko Saputro

Profil untuk edisi kedua ini merupakan orang yang mendapat amanah besar menjadi seorang pemimpin. Ia adalah Andik Eko Saputro. Tahun ini ia diamanahi sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan (Himatekpal) 2009/2010. Pemuda kelahiran 18 Juni 1989 ini memiliki segudang pengalaman dalam hal keorganisasian. Sejak SMP beliau sudah menjadi Staff Dewan Kehormatan Pasukan Pramuka.

Ketika duduk di bangku SMA kegiatan organisasinya berlanjut. Pemuda asal kota Ponorogo ini berkiprah sebagai Ketua Bidang V Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Dalam hal organisasi kerohanian Islam, ia pernah menjadi Staff Divisi Kerohanian Islam. Dalam ranah organisasi mahasiswa, pemuda yang hobi membaca ini sudah dikenal dan cukup diakui dedikasinya untuk setiap organisasi yang beliau ikuti. Terbukti dengan segudang organisasi yang pernah ia tekuni. Mulai dari Staff Keilmiahan Himatekpal 2008/2009, Koordinator Lomba Karya dan Inovasi Kelautan Semarak Mahasiswa Perkapalan (Sampan) 3 ITS, Staff Hubungan Luar dan Pengabdian Masyarakat BEM FTK 2008/2009, dan akhirnya menjadi Kahima.

Mahasiswa kelahiran Ponorogo ini mengawali pendidikan di SD Kartika V-2 Madiun. Kemudian melanjutkan studi di SMPN 1 dan SMAN 2. Keduanya berada di kota Madiun. Lewat jalur SPMB, pemuda yang memiliki moto hidup Don't Give Up Until Dead ini berhasil diterima di kampus perjuangan ITS.

Ketika ditanya tentang program mentoring yang diterapkan di ITS, ia memberi kesan positif akan adanya kegiatan mentoring di ITS khususnya di Perkapalan. "Mentoring merupakan langkah yang sangat tepat untuk membimbing mahasiswa dalam hal keagamaan Islam. Porsi mata kuliah Agama Islam dirasa sangat kurang untuk mendampingi mahasiswa dalam hal keagamaan," tutur

mahasiswa yang pernah mengikuti mentoring lanjutan As Safiinah. Sebuah agenda mentoring yang diadakan setelah satu semester mentoring wajib. Kepada As Safiinah, ia juga memberi apresiasi terhadap eksistensinya dalam bidang kerohanian di jurusan Teknik Perkapalan. "As Safiinah mampu memberi nuansa Islam di jurusan teknik perkapalan yang masih terlihat kurang. Selain itu, As Safiinah diharapkan mampu bersinergi dengan Himatekpal sehingga dapat menampung aspirasi dan kreatifitas teman-teman mahasiswa Teknik Perkapalan," ungkapnya. Terakhir, ia mengaku berharap banyak dengn keberadaan As Safi inah. "Untuk kedepannya, As Safiinah diharapakan bisa lebih mempunyai gaung dan tetap eksis dalam ranah

Dwi Qaqa adalah orang kedua dalam tubuh Himatekpal. Posisinya sebagai Sekretaris Umum Himatekpal periode 2009/2010 membuatnya harus lebih pandai dalam mengatur waktu. Namun kehidupan yang serba sibuk dan suasana kampus yang memberi kebebasan mahasiswa untuk memilih jalan hidupnya masing-masing, tidak membuatnya lupa akan jati dirinya sebagai seorang muslim. Sejak kecil ia hidup dikalangan kaum agamis membuat pemuda yang senang sekali dengan gado-gado ini menjadi seorang yang sangat mengerti tentang agama. Waktu luangnya banyak digunakan untuk belajar. "Belajar apa saja yang penting dapat mengisi waktu luang dengan hal yang positif," kata pemuda kelahiran Bojonegoro, 5 Desember 1988.

Ia punya segudang pengalaman yang bisa kita jadikan contoh. Menginjak SMP saja beliau sudah menjadi bagian dari sie pendidikan OSDH (Organisasi Siswa Darul Hikmah) di kota Yogyakarta. Selain itu beliau juga mendapat amanah sebagai pucuk pimpinan OSIS disana. Setelah menamatkan SMP Darul Hikmah, ia merantau ke kota yang terkenal akan buah apelnya, Malang, Jawa Timur. Kemudian ia menjadi bagian dari Sie Ibadah OSIS MAN 3 Malang dan diteruskan menjadi Ketua Umum OSIS MAN 3 Malang.

Setelah menyelesaikan studinya di MAN, pemuda ini melanjutkan perantauanya ke Kota Pahlawan. Ia pernah tercatat sebagai Staff Hublu Himatekpal periode 2008-2009 dan kemudian sebagai Ketua IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) ITS.

Ketika ditanya soal mentoring, beliau menilai bahwa mentoring itu sangat berguna bagi kita karena merupakan sarana untuk belajar ilmu agama sekaligus untuk meng-upgrade keimanan dan ketakwaan kita.

"Saya salut kepada As Safiinah, meskipun sebelumnya tidak mempunyai status yang jelas (belum mempunyai AD/ART). Tetapi tetap eksis hingga sekarang mempunyai status yang jelas. Dan semoga tetap istiqomah," ujar Qaqa yang juga seorang mentor di As Safiinah. (abd/brs)