Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

70
DILEMA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JULI MMXIV MENUJU WISUDA FREE www.ultimagz.com INFO KAMPUS

description

Berbagai problema kerap menghampiri para mahasiswa menjelang kelulusan. Harus memikirkan magang, skripsi, wisuda, pekerjaan, atau melanjutkan studi lagi. Ikuti ulasan menarik tentang "Dilema Mahasiswa Tingkat Akhir", hanya di edisi Juli 2014. FREE DOWNLOAD!

Transcript of Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

Page 1: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

DILEMA MAHASISWA

TINGKAT AKHIR

JULIMMXIV

Menuju wIsuda

FREEwww.ultimagz.com

INFo KAMpUS

Page 2: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//20

Page 3: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 1

pelindung ninok Leksono Dewan Redaksi Bertha sri eko, ambang Priyonggo pemimpin Umum Kevin Ivander pemimpin Redaksi sintia astarina Redaktur pelaksana Eldo Christoffel Rafael, Patric Rio Batubara Sekretaris Redaksi desy Hartini Editor Desy Hartini, Evans Simon, Oktyfany Sembiring, Hana KrisvianaReporter nikolaus Harbowo, didit abdillah, Lani diana, Ghina Ghaliya, Panji septo, annisa Hardjanti, silsa dea suryana, annisa Meidiana, Firqha andjani, johanes Hutabarat, sugeng adji, daniellisa Putriadita, erwanto Khusuma, Gregorius aryodamar Fotografer Monika dhita (editor), Michael andrew, Kevin Gunadjaja, Guido Caesar, Bimo dwi Yanto, Yehezkiel soedira, natanael wahluya, anthony dennis Desain Visual Mikael Bima (editor), Cyntia, Yulio darmawan, dennis Reynaldo, M. Kamal. Antonius Ferdinand, Ridwan Nasution, Levina Hou pemimpin perusahaan joshua Gunadhi Staff Perusahaan Rizka Hasnita, Yunike H. Fransisca Keuangan Oktyfany Sembiring Media partner Hana Krisviana, Ghina GhaliyaWeb Maintenance Kalvin, Ilham akbar

SINTIA ASTARINAPEMiMPiN REDAKSi

DESAIN CoVERYulio darmawan

pENERbIT Alamat Redaksi dan perusahaanGedung universitas Multimedia nusantara, B613jl. scientia Boulevard Gading serpongTangerang - Banten : [email protected] : @ultimagz : ultimagz : www.ultimagz.com

You’ll Never Walk Alone

// 69

DILEMA MAHASISWA

TINGKAT AKHIR

JULIMMXIV

MENUJU WISUDA

FREEwww.ultimagz.com

INFO KAMPUS

MAHASISWA. Maha… siswa…. Berbagai kisah

klasik terjadi hampir di setiap tahunnya.

Khususnya, terjadi pada mahasiswa tingkat

akhir yang berusaha memerangi dilemanya.

Tak jauh-jauh, persoalan berkisah tentang

skripsi, magang, wisuda, semester pendek,

setelah lulus mau ke mana, bahkan masalah

pasangan hidup.

Berbagai pikiran berkecamuk, seolah

bersarang layaknya nyamuk. Empat tahun

menjadi momen-momen bermakna ketika

menduduki bangku kuliah. Meminjam

singkatan YNWA yang artinya You’ll Never Walk

Alone layaknya harus menjadi penyemangat

para mahasiswa. Entah itu yang baru masuk

kuliah, berada di semester ganjil kini, hingga

tahap semester akhir.

Memasuki edisi Juli, Ultimagz hadir untuk

ikut merasakan berbagai kisah mahasiswa

mengenai perkuliahan. Telusuri bagaimana

dilema mahasiswa ketika berada di semester

7 dan 8, bagaimana serunya magang sambil

menyelesaikan skripsi berbarengan, mencari

beasiswa di dalam dan luar kampus, juga

mengulik tentang wisuda UMN.

Selamat membaca. Salam Deadline!

EDITORIAL:

Page 4: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//2

Contents

32EVENTS CALENDAR

SURAT pEMbACA

CoVER SToRy

opINI

ALUR SKRIpSI

MAGANG

pERAN CDC

INFo MAGANG

WISUDA UMN

SoSoK

INFo bEASISWA

EVENTS

WISATA

CERpEN

KoMpAS

SNApSHoT

04

05

06

08

12

20

26

28

32

38

50

52

54

59

62

64

524838 62Ill

ustr

atio

n by

Kam

al

Page 5: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 3

Illus

trat

ion

by K

amal VoTE FoR

INDoNESIA!9 JULy 2014

Page 6: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//4

EVENTS CALENDAR:

Ki Hajar Dewantara dirikan Taman Siswa di Yogyakarta

1989, 100 Tahun Revolusi Perancis

Happy BirthdayShane Filan

Pemilu 2014

Timor Leste menjadi provinsi ke-27di Indonesia

Dawn of The Planet of The Apes Rilis

Happy BirthdayRobin Williams

1930, Piala Dunia FIFApertama dimulai di Uruguay

Hari Anak Nasional

03 04 05

09 11 13

17 21 23

JULI | 2014

Page 7: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 5

SURAT PEMBACA:

Ultimagz majalah dan kontennya sudah sangat bagus. Suka sekali sama Ultimagz edisi Mei! Semoga ke depannya, setiap edisi bisa di-print ya.

Laurensius Grady –

Desain Komunikasi Visual 2012

Amin! Doakan saja ya setiap edisi Ultimagz bisa dicetak dan disebarluaskan kepada seluruh civitas academica UMN, tentunya. Anyway, terima kasih ya sudah membaca dan mengapresiasi Majalah Ultimagz. Salam Deadline!

JULI-Ultimagz isinya bagus dan memberikan berita-berita yang menarik, entah itu di luar maupun di dalam UMN. Lanjutkan kerja yang bagus ini demi membuat majalah Kampus UMN semakin baik.

Kevin Malviyanto –

Sistem Komputer 2009Surat pembaca.

Yeay! Turut senang kalau banyak pembaca yang puas dengan konten yang disajikan di setiap edisinya. Terima kasih untuk dukungannya selalu ya! Salam

Deadline!

Hai, Majalah Ultimagz! Tambahin zodiak dan rekomendasi tempat buat vacation ya!

Bernadeth Florencia –

Ilmu Komunikasi 2013

Hai, juga! Terima kasih atas usulannya yang menarik! Nanti akan segera disampaikan kepada tim redaksi ya! By the way, terima kasih sudah membaca Ultimagz. Jangan lupa baca berita terhangat lainnya

di www.ultimagz.com ya! Salam Deadline!

Happy BirthdayShane Filan

1930, Piala Dunia FIFApertama dimulai di Uruguay

JULI | 2014

Page 8: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//6

COVER STORY:

28 JUNI 1964. Seorang tokoh muslim dunia, El-Hajj

Malik El-Shabazz, atau yang biasa lebih dikenal

dengan panggilan Malcolm X, pernah mengatakan,

“Edukasi adalah sebuah paspor untuk menuju

masa depan karena hari esok adalah milik mereka

yang telah mempersiapkannya hari ini.” Sebuah

kalimat majemuk bertingkat yang barangkali

bukan pertama kali kalian baca.

Berdasarkan intesitasnya, pendidikan memang

tidak termasuk kebutuhan primer hidup manusia.

Hal tersebut “hanya” tergolong ke dalam kebutuhan

sekunder. Meski demikian, bukan berarti kita bisa

menomorduakan edukasi.

Hal terakhir di atas disadari betul oleh banyak

pihak. Salah satu yang bisa menjadi contoh adalah

Jepang. Ketika Perang Dunia II usai, Kasiar Hirohito

bertanya kepada para bawahannya, “Berapa

guru yang hidup?”. Ia meyakini, para pahlawan

tanpa tanda jasa tersebut dapat membuat Jepang

kembali bangkit dan mengejar ketertinggalan

yang diakibatkan oleh kekalahan dari sekutu.

Hasilnya? Jepang menjadi salah satu negara

termaju di dunia saat ini.

Indonesia pun tidak mau kalah sadar dengan

kakak tuanya di tahun 1942-1945 tersebut. Diawali

dengan Undang Undang Dasar 1945 pasal 31

Gelar Tanpa Edukasiatau

Edukasi Tanpa GelarBy Evans Simon

Illus

trat

ion

by d

enni

s

Page 9: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 7

ayat 1 dan 2, diperkuat dengan program Wajib

Belajar 9 Tahun, dan disokong berbagai program

bantuan yang mengakomodasi para pelajar

untuk bersekolah tanpa mengeluarkan biaya.

Tanpa memperhitungkan para parasit yang ada

di dalam instansi pendidikan, jelas sudah ada

upaya untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak

bangsa. Bukan hanya dari orang tua, melainkan

juga pemerintah.

Hampir setengah abad sudah berselang semenjak

pria yang meninggal akibat memperjuangkan

Hak Asasi Manusia tersebut berpidato untuk

Founding Rally of the Organization of Afro-

American Unity. Peristiwa yang mengubah dunia

seperti runtuhnya Uni Soviet pun menjadi tragedi

yang mudah terlupakan seperti penembakkan di

depan bioskop Grand Senen pada saat kampanye

Pemilu 1982. Namun pertanyaannya, masihkah

perkataan Malcolm X relevan jika dikaitkan dengan

era sekarang?

Nyatanya, banyak tokoh dunia yang sukses

tanpa harus melewati jalur pendidikan formal.

Mulai dari Albert Einstein, Sir Richard Branson,

Steve Jobs, Walt Disney, Coco Channel, Elton John,

hingga Al Pacino mencatatkan namanya dalam

sejarah dunia tanpa riwayat pendidikan yang

pantas dibanggakan.

Dewasa ini, pendidikan (baca: gelar) tidak lainnya

sebuah mata uang bagi kehidupan bermasyarakat.

Semakin panjang gelar yang menghiasi nama kita,

niscaya jalan menuju kesuksesan akan terbuka

lebar bagi kita. Ya, sebuah stigma yang begitu

melekat pada kaum muda.

Tak dimungkiri, dalam dunia perkuliahan,

banyak dari kita yang lebih mementingkan absen

ketimbang ilmu. Jika saja kita bisa membayar untuk

menyelamatkan diri dari daftar cekal, mengapa

tidak? Jika biaya per semester dan per Satuan

Kredit Semester sebenarnya hanya bertujuan

untuk mencicil gelar sarjana, adakah yang salah?

Pemikiran seperti ini tidak terlepas dari budaya

yang telah kita jalani sejak pertama kali masuk

Sekolah Dasar. Seperti kata Stanley Kubrick,

“Saya pikir kesalahan terbesar di sekolah adalah

mencoba untuk mengajar siswa segalanya dan

menggunakan rasa takut sebagai motivasi dasar.

Rasa takut akan mendapatkan nilai yang buruk,

rasa takut tidak berada dengan teman satu

angkatan, dan sebagainya. Ketertarikan untuk

belajar dalam skala komparasi dengan rasa

takut sama saja dengan ledakan nuklir dengan

kembang api.”

Ya, kesadaran kita untuk meraih nilai yang

baik dalam sebuah mata pelajaran tampaknya

hanyalah hasil dari pemaksaan kehendak akan

intelektualitas. Maka, sepertinya tidak bisa

disalahkan apabila para mahasiswa lebih gemar

bertanya “Kapan lulus?” ketimbang “Berapa

nilai Indeks Prestasimu?”. Sebab, lulus adalah

tujuannya, bukan ilmu.

Berdasarkan pemikiran Kubrick, jelas para

mahasiswa pemuja absen tersebut tidak bisa

disalahkan. Dengan kata lain, mereka adalah

korban dari lingkaran setan yang telah mendidik

mereka semenjak kecil. Namun, sampai kapan ingin

berpasrah dengan status kalian sebagai korban?

Martin Luther King Jr. pernah mendifinisikan

tujuan dari edukasi yang sesungguhnya adalah

perpaduan antara intelegensi dan karakter

setiap individu. Jadi, sudah sepantasnya kita juga

memahami bahwa gelar yang sesungguhnya akan

tercermin dengan kepribadian kita ketika sudah

terjun ke dunia profesional.

Kesalahan terbesar di sekolah adalah mencoba untuk mengajar siswa segalanya dan menggunakan rasa takut sebagai motivasi dasar.

Illus

trat

ion

by d

enni

s

Page 10: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//8

OPINI:

UMN tak akan sembarangan meluluskan

mahasiswanya. Setiap tahunnya, kualitas dan

standar terus diperbaiki sehingga membuat

mahasiswanya siap untuk berkompetisi. Mau

berkuliah tiga setengah atau empat tahun adalah

pilihan. Masalahnya, apakah bisa menikmati

indahnya menjadi mahasiswa dalam masa masa

kuliah?

Menurut saya, mahasiswa yang lulus empat

tahun sudah oke karena bisa mengeksplorasi

banyak hal selama kuliah. Namun, sebaiknya

jangan terlalu santai karena kita juga harus tetap

serius mencari ilmu. Apalagi, pembagian empat

tahun itu sudah sangat pas. Saya sendiri kuliah

selama empat tahun lebih dan sempat menyesal

karena merasa rugi waktu.

Waktu tak bisa diputar kembali. Setiap tahunnya,

aka nada banyak saingan yang lebih berkompeten.

Saya di Fakultas DKV sendiri lulus dengan umur

yang lebih tua, sedangkan banyak lulusan lulusan

lain yang lebih muda dan kemampuannya tidak

kalah hebat dari saya.

Bagi yang ingin kuliah selama tiga setengah

tahun saja, menurut saya itu juga lebih hebat lagi.

Mereka yang lebih cepat lulus bisa mencari kerja.

Bisa dibilang punya predikat yang baik serta bisa

jadi nilai plus untuk mereka nantinya. Mereka

pun bisa bekerja di usia muda. Lagi dan lagi,

masalah waktu seakan menghalangi. Berdasarkan

pengamatan saya, mereka yang lulus cepat itu…

sayangnya adalah mahasiswa kupu-kupu alias

kuliah pulang-kuliah pulang.

Padahal, waktu di dunia kampus yang cuma

sekali itu hanya dipakai untuk belajar di kelas.

Padahal, pada saat kuliah kita bisa merasakan

apa yang belum pernah dirasakan. Rata-rata,

mereka yang sudah bekerja itu tidak punya waktu

lagi buat bermain, beroganisasi, atau kegiatan

lainnya. Nah, di saat kuliah itulah waktu masih

banyak dapat digunakan untuk mengeksplorasi

apapun yang kita mau.

Rewritten by Panji S. Raharjo

Edited by Eldo C. Rafael

sayang Kalau jadi Mahasiswa Kupu-kupu

By Mahfuzi Akbar / Alumnus DKV UMN

Phot

o by

Pan

ji S.

Rah

ardj

o

Page 11: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 9

OPINI:

DI UMN, memang mahasiswa bisa lulus dengan

waktu tiga setengah tahun, tapi harus digarisbawahi

bahwa kemampuan dari masing-masing mahasiswa

berbeda. Apabila memang ingin lulus lebih cepat,

tentunya harus mempersiapkan diri. Terutama

untuk mahasiswa semester bawah agar selalu

mendapatkan nilai yang baik. Dengan demikian,

setiap semesternya mahasiswa dapat mengambil

SKS yang maksimal, yaitu 24 SKS.

Saat semester tujuh, ada mata kuliah Magang.

Tentunya tidak memungkinkan mahasiswa secara

maksimal untuk datang ke kampus karena diharuskan

hadir di perusahaan untuk mengerjakan tugas

magangnya. Hal ini tentunya menjadi bahan

pertimbangan untuk mahasiswanya sendiri. Apakah

ia memang merasa mampu menggabungkan

magang dengan kuliah atau magang dengan skripsi?

Atau mahasiswanya sendiri ingin mengambil

jalur aman dengan menyelesaikan salah satunya

terlebih dahulu? Itu semua kembali lagi kepada

mahasiswanya sendiri mampu atau tidak.

Asal Jangan Menganggur Setelah Lulus By Syarifah Amelia / Dosen Pengantar PR

Dengan selesai tiga setengah tahun tentunya

pasti ada beberapa keuntungan, di antaranya

hemat akan waktu dan tentunya hemat dari segi

ekonomi. Namun, siapkah kita menuju dunia kerja?

Banyak juga yang lulus tiga setengah tahun, tapi

masih menganggur, atau malah ada yang lulus

empat tahun tapi langsung ditawari pekerjaan

oleh perusahaan di tempat ia magang.

Kerugian lulus tiga setengah tahun ada pada

saat diwajibkannya belajar lebih keras daripada

yang lain. Ada sesuatu yang harus dikorbankan

untuk lulus dengan cepat, entah itu berorganisasi

atau waktu bergaul bersama dengan teman-

temannya. Namun terkadang, ada juga mahasiswa

yang dapat belajar dengan cepat sehingga waktu

nongkrong tetap berjalan dan waktu belajar juga

oke. Tidak ada ruginya lulus dengan waktu tiga

setengah atau empat tahun. Kalau sudah lulus,

tapi menganggur, itu baru namanya rugi.

Rewriten by Panji S. Raharjo

Edited by Eldo Rafael

Phot

o by

den

nis

Tum

iwa

Page 12: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//10

SKRIpSI danMAGANG,

HARUSKAH?

Page 13: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 11

INFO KAMPUS:

Skripsi merupakan salah

satu syarat mahasiswa untuk

mendapatkan status sarjana

(S1) di setiap Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) maupun

Perguruan Tinggi Swasta (PTS)

yang ada di Indonesia.

Skripsi sendiri merupakan

suatu karya tulis ilmiah berupa

pemaparan hasil peneltian

sarjana yang membahas suatu

permasalahan / fenomena

dalam bidang ilmu tertentu

dengan menggunakan kaidah-

kaidah yang berlaku.

ALUR SKRIpSI

Tentu saja, setiap program studi di

UMN memiliki alur penyelesaian

Skripsi yang berbeda. Berikut

hasil dari tim LITBANG

ULTIMAGZ mengenai SKRIPSI.

Illus

trat

ion

by Y

ulio

Data dikumpul oleh Johanes Hutabarat, Eldo Christoffel Rafael

Page 14: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

Bisa memilih Skripsi atau Tugas Akhir (Membuat Produk dan Tulisan Ilmiah)

AcademicWriting

(Tata Cara tulis ilmiah , Proposal Tugas Akhir/

Skripsi)

semester 6

ALUR SKRIPSI

DesainKomunikasi

Visual.

semester 5

ResearchMethodology

//12

Page 15: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

ALUR SkRIPSI

Skripsi/Tugas AkhiratauMagang

semester 7

Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan

Minggu 3-4 (Pembuatan Bab I dan II)

Minggu 7-8 (Penyelesaian Bab III, IV dan V)

Minggu 12-14

Prasidang I

Prasidang II

kelayakan

Sidang Akhir

// 13

Page 16: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//14

komunikasi.ilmualur skripsi

jurnalistikkajian media

public relationriset public relations

metodepenelitian

komunikasi I

semester 5

metodepenelitian

komunikasi II

semester 6

Page 17: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 15

bagi yang mau lulus 3,5 tahun maka mata kuliah skripsi diambil semester 7 dan

magang pada saat semester 7

Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan

seminar proposalpublic relations

matakuliah

seminarproposal

skripsi

semester 7

semester 8

seminarproposaljurnalistik

pengumpulan proposal

seminar proposalkomunikasi

Page 18: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//16

ALUR SKRIPSI

EKoNoMIMetodepenelitian

Skripsi/Magang

semester 6

semester 7

output proposal (Proposal harus berdasarkan jurnal sudah dipublikasikan)

pendalaman dari Metode penelitianSkripsi harus berdasarkan jurnal/artikel yang sudah dipublikasikan

Bila Jurusan Akuntansi maka mengambil bahan skripsi dari Jurnal Akuntasi.

Bila Jurusan Manajemen maka mengambil bahan skripsi Jurnal Manajemen.

UAS Ujian proposal (Sudah jadi Judul, Bab 1, 2, 3 dan diuji oleh dosen)

Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan

Page 19: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 17

ALUR SKRIPSITEKNIK INFoRMATIKA

Harus Skripsi, tidak boleh Tugas Akhir

Start

YA

YA

TIDAK

TIDAK

End

Mengambil Mata Kuliah skripsi

Membuat Draft Proposal

Presentasi Draft proposal

Menyerahkan Draft proposal rangkap 3 ke Prodi TI

Membuat Draft baru dengan topik sesuai arahan tim dosen

Perbaikan minor Draft dan membuat proposal

Mengumpulkan proposal yang sudah disetujui oleh tim

dan dosen pembimbing

Cek proposal skripsi TARiset Teknologi Informasi

TopikDisetujui

tim?

Melengkapi proposal dengan lembar pengesahan

tim skripsi

Disetujui?

Sebelum UTS Proposal harus sudah masuk

Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan

Page 20: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//18

ALUR SKRIPSI

SISTEM INFoRMASIMetodeRiset Sistem Informasi

pra Sidang

Sidang

Mata KuliahSkripsi

semester 6

minggu 12semester 7/8

semester 7/8

Pada awal semester 7/8 diadakan presentasi topik yang mana topik itu masih diperbolehkan untuk diganti.

Di minggu pertama diberikan briefing dan ada kesepakatan deadline.

Pra sidang semua tulisan dan aplikasi / website dipresentasikan, didemokan, dan dinilai apaka layak untuk maju ke Sidang Akhir.

Jika dinilai belum layak, maka Skripsi pada semester itu dianggap gagal (nilai E). Mahasiswa diminta untuk melanjutkan satu semester lagi.

Mahasiswa sudah menentukan topik skripsinya. Di akhir mata kuliah tersebut, mahasiswa mempresentasikan tulisan draft skripsinya sampai dengan Bab III (Metodologi Penelitian).

Mahasiswa disarankan tidak mengubah topik skripsi tersebut pada saat mengambil skripsi, agar skripsi bisa selesai tepat waktu.

Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan

Page 21: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 19

ALUR SKRIPSI

SISTEM KoMpUTER

Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan

Dalam Sistem Komputer ada skripsi disertai produk yang dihasilkan oleh mahasiswa.

Metodologi penelitian Sistem Komputer (MK sK771)

Mobile & pervasive Computing

semester 6

semester 7/8

Proposal dimulai dari semester 6, yang kemudian dapat dipertajam pada semester 7.

Tugas Akhir bisa diambil di semester 7 atau 8 apabila sudah memenuhi syarat dengan topik yang telah disetujui dalam proposal yang dibuat saat MK SK 771.

Diperbolehkan melakukan TA informal maksimal 1 semester.

Di awal semester diadakan sidang kelayakan proposal atau progress Report bagi TA yang extend.

TA dapat berupa:

Perangkat Keras

Gabungan Perangkat Keras dan LunakAlgoritma atau Metode Tertentu

Perangkat Lunak

Page 22: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//20

MENELURK AN lulusan-lulusan yang bisa

dibanggakan dan berkompetensi di bidangnya tentu

adalah harapan dari setiap institusi pendidikan.

Baik itu dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama, hingga Perguruan Tinggi.

Salah satu cara terbaik (atau terformal) guna

menentukan kelulusan seseorang jelas dapat

dilihat dari perolehan nilai. Apabila mencukupi

batas yang telah ditetapkan, terlepas dari kualitas

pengajaran yang diterima, maka mereka dapat

melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Untuk level

sekolah, kita terbiasa mengenalnya dengan istilah

Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional.

Ketika sudah memasuki dunia perkuliahan,

sekadar mendapatkan nilai dari ujian tidak

menjamin kalian akan lulus. Kita juga harus

membuat sebuah karya tulis ilmiah berupa

paparan hasil penelitian yang membahas suatu

fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Hasilnya biasa kita sebut skripsi.

Namun, dewasa ini, skripsi sering kali dianggap

tidak cukup membuktikan bahwa seseorang siap

untuk terjun ke dunia kerja. Alhasil, beberapa

universitas menetapkan setiap mahasiswanya

untuk menjalani praktik kerja lapangan (magang)

sebagai syarat kelulusan.

“Magang sebenarnya mendekatkan mahasiswa

ke dunia kerja. Jadi, mereka bisa mengaplikasikan

apa yang sudah mereka dapatkan secara konseptual

di kampus. Dengan begitu, harapannya nanti

ketika lulus mereka bisa dengan cepat beradaptasi

mengikuti alur kerja di dunia nyata sesuai dengan

industri bidang yang mereka geluti,” tutur Dosen

Ilmu Komunikasi Ambang Priyonggo.

Pihak UMN meyakini bahwa antara magang

dan skripsi saling terkait satu dengan yang lain.

Seorang mahasiswa yang ingin mendapatkan

Tuntutan dari Kampus?

By Evans Simon

MAGANG,

INFO KAMPUS:

Page 23: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 21

gelar sarjana strata satu (S1), harus memiliki

pembekalan yang cukup dari aspek teoritis,

maupun kemampuan kerja di lapangan.

Memang, sejatinya hal inilah yang membedakan

lulusan S1 dengan mereka yang mengambil

pendidikan Diploma. Ketika para diploma lebih

mengutamakan porsi praktik ketimbang teori, maka

seorang Sarjana S1 harus memiliki kemampuan

yang mumpuni di kedua aspek itu.

SyARAT yANG MEMbERATKAN?Sayangnya, tuntutan kampus yang menjadikan

magang sebagai salah satu syarat kelulusan justru

kerap kali membuat para mahasiswanya tidak

dapat lulus tepat waktu.

Hal ini dikarenakan oleh beberapa ketentuan

yang terlebih dahulu harus dipenuhi mahasiswa

sebelum mengajukan permohonan magang. Selain

harus sudah mengambil minimal 100 Satuan Kredit

Semester (SKS), peraturan bahwa mereka tidak

boleh memiliki mata kuliah yang mendapatkan

nilai E juga menjadi salah satu halangan “favorit”

yang dialami.

Meski demikian, banyaknya mahasiswa yang

tersandung permasalahan tersebut tidak membuat

Ambang menilai bahwa syarat yang diajukan UMN

sebagai sesuatu yang memberatkan.

“Sejak awal, sering kali, misalnya dalam

pembimbingan akademik, sudah kita sampaikan

bahwa jika ada mata kuliah yang mendapat nilai

Illus

trat

ion

by d

enni

s

Page 24: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//22

Tidak salah memang rasanya para mahasiswa

enggan untuk membuat skripsi jika diperbolehkan.

Belasan tahun bergelut dengan teori, bekerja

langsung di lapangan bisa menjadi oase yang

tepat untuk mendapatkan ilmu dengan cara yang

“baru”. Apalagi, pekerjaan yang dijalani adalah

bidang yang memang digemari.

Namun, tidak boleh dilupakan bahwa esensi utama

magang adalah mencari pengalaman dan ilmu,

bukan sekadar untuk memenuhi tuntutan kampus.

Maka dari itu, Ambang menyarankan agar para

mahasiswa benar-benar serius mempertimbangkan

tempat mereka bekerja berdasarkan kualitas.

“Ada beberapa mahasiswa yang memiliki

kecenderungan sering kali mencari tempat

magang yang dekat dengan tempat tinggalnya

atau kampus. Mereka juga tak jarang mencari

perusahaan yang kecil. Padahal, justru ‘kan itu

tidak ada tantangannya. Kalau bisa masuk ke

perusahaan yang besar, hal tersebut akan sangat

membantu portofolio mereka,” tutupnya.

Edited by Sintia Astarina

E, harap segera diulang. Kenapa tidak boleh ada

nilai E? Mereka ‘kan harus melampirkan transkrip

nilai dan berkompetisi dengan mahasiswa dari

perguruan tinggi lain,” terangnya.

Namun, apabila dosen merasa syarat yang

diberikan tidaklah memberatkan, hal tersebut

berbanding terbalik dengan penilaian beberapa

mahasiswa. Salah satunya, Nicko Purnomo,

mahasiswa Jurusan Jurnalistik angkatan 2011.

“Kalau memang masalah prosedur yang ribet,

memang mungkin kebijakan dari sana. Kalau

boleh saran untuk pihak institusi, semoga bisa

lebih memudahkan mahasiswanya untuk proses

kerja magang atau skripsi. Sejatinya, proses

pembelajaran kuliah tiga setengah sampai empat

tahun ditentukan oleh penalaran yang didapat.

Bukan hanya dari magang dan skripsi,” ucap

Ketua I’m Kom Gen 4 itu.

MAGANG LEbIH DIGEMARINyatanya, tidak semua universitas menjadikan

magang dan skripsi sebagai syarat kelulusan.

Terdapat beberapa universitas yang memberikan

keleluasan bagi para mahasiswanya untuk memilih

cukup salah satu di antara skripsi atau magang.

Tentu saja, setiap pihak otoritas kampus

memiliki penilaiannya masing-masing akan hal

ini. Namun, beberapa mahasiswa UMN ternyata

lebih memilih untuk magang jika mereka memang

diberi kebebasan yang sama. Mahasiswa jurusan

Desain Komunikasi Visual angkatan 2013, Adeline

Yovita, termasuk salah satunya.

Mengakui bahwa sudah mengetahui magang

dan skripsi merupakan sebuah paket yang harus

diambil untuk mendapatkan gelar S1 di UMN,

Adeline tetap merasa bahwa magang lebih

berguna ketimbang skripsi.

“Magang lebih penting dari skripsi karena

benar-benar latihan dan terjun ke dunia kerja,”

pungkasnya.

Page 25: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 23

PHO

tO S

Ou

RCE:

PER

SON

AL D

OC.

Skripsi dan Magang,Hanya Masalah Waktu…

Inilah yang menjadi dilema para mahasiswa

semester akhir. Bicara mengenai kelulusan,

skripsi dan magang tampaknya menjadi sebuah

hal membingungkan, sebuah pilihan yang tak ayal

membuat mahasiswanya kelimpungan.

Perlu diketahui, skripsi dan magang merupakan

hal yang wajib dilakukan semua mahasiswa UMN.

Masalahnya, kebingungan ini berawal dari empat

statement di samping.

“Lo mau kuliah berapa tahun?””Lo skripsi dulu, apa magang dulu?”“Gue mau tiga setengah tahun nih, tapi takut keteteran nggak ya….”“Ckckc… kenapa nggak 4 tahun aja? Nikmatin masa-masa kuliah!”

By Erwanto khusuma

Herdi Setiawan Jaya

Page 26: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//24

Mau kuliah berapa tahun? Mau skripsi atau magang

dahulu? Kalau mau lulus tiga setengah tahun, apa

nggak keteteran ya? Hmm… atau kuliah empat

tahun aja? Puas-puasin kuliah, daripada nanti

pas udah kerja malah kangen….

Mahasiswa Desain Grafis 2009, Nanda Pratama

Febriantoro mengaku menjalani kuliah dengan

tenang tanpa memberikan target. Lamanya

seorang mahasiswa lulus dianggap sama saja.

“Sebenarnya sih bukan memilih lebih ke arah

empat tahun karena memang saya dulu awal

kuliah tidak ada niatan untuk target lulusnya.

Tidak ada target untuk lulus tiga setengah atau

empat tahun karena menurut saya sama aja.”

Nyatanya, lelaki ini lebih memilih untuk lulus

empat tahun. Sebagai salah satu syarat kelulusan,

Nanda harus membuat Tugas Akhir (TA) atau

Skripsi untuk menyelesaikan perkuliahannya. TA

ini memang diperuntukkan bagi mahasiswa DKV.

Namun, sebelum menyelesaikan TA, ia memutuskan

Nanda Pratama

Febriantoro

untuk menjalani magang terlebih dahulu.

Nanda memilih untuk membuat TA karena

menanggap dirinya mampu berbuat lebih dengan

karya. “Boleh memilih, jadi bisa TA, bisa skripsi,

saya memilih Tugas Akhir. Saya pikir saya kuat di

karya dan mending ya saya berkarya. Laporannya

sebisanya saya cari teori,” katanya.

Selain itu, alasannya mengambil TA setelah masa

magang adalah faktor dorongan dosen. “Karena

dosen juga menyerukan ‘mendingan kalian buat

karya saja daripada buat skripsi’. Karena setelah

kita buat karya, pasti buat laporan juga tentang

kenapa kita buat karya begini. Teorinya apa?

Tujuan karya kita untuk apa?” tukasnya.

Beruntung, Nanda tidak merasakan adanya

kesulitan dalam menjalankan dua kewajibannya

tersebut. Baginya, penting untuk menikmati apa

yang dikerjakan sebab dirinya pun mendapat

banyak ilmu yang berguna.

Page 27: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 25

Berbeda dari Nanda, Herdi Setiawan Jaya,

mahasiswa Public Relations 2010 ini memilih

menyelesaikan skripsi dan magang bersamaan

pada semester tujuh. Ya, hanya perlu tiga setengah

tahun untuk menuntaskannya.

“Sebenarnya motivasinya simple, yaitu supaya

bisa cepat dapat gelar sarjana, kemudian bekerja

dan membangun karier demi mencapai kesuksesan,”

tukas Herdi.

Herdi mengakui dirinya mengalami kesulitan

memilih mana yang harus diselesaikan terlebih

dahulu. “Kesulitan pasti ada antara harus

menyelesaikan skripsi atau magang dulu. Namun,

pada akhirnya saya memilih untuk menyelesaikan

laporan magang terlebih dahulu, dilanjutkan

dengan membuat skripsi sehingga keduanya

tetap dapat terselesaikan dengan baik dan lulus

tiga setengah tahun,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk memilih mana yang

ingin dilaksanakan terlebih dahulu merupakan

prioritas dan pilihan masing-masing mahasiswa.

Lelaki asal Pontianak ini memaparkan bagaimana

keuntungan dari masing-masing pilihan. Baginya,

memutuskan untuk skripsi terlebih dahulu biasanya

dilakukan supaya bisa menjadikan tempat magang

nanti sebagai tempat kerja. Mahasiswa yang pada

umumnya mengambil magang terlebih dahulu,

ingin mendapatkan gambaran praktis dunia kerja

sesuai dengan Program Studi masing-masing.

Untuk mahasiswa yang hendak menyelesaikan

keduanya sekaligus, memiliki keingan untuk bisa

fokus bekerja dan berkarier. Selain itu, juga bisa

karena ingin mempercepat durasi kuliah mereka.

Apa pun pilihan mahasiswa, tentu harus

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Tiga setengah tahun atau empat tahun bukanlah

batasan, ini hanyalah cerita tentang waktu.

Guna semakin memantapkan pilihan, ada beberapa

tips yang bisa dijadikan acuan bagi para mahasiswa

tingkat akhir guna menjalankan kewajibannya

sebagai mahasiswa S1.

1. Selama masa magang, mahasiswa mengemban tugas

sebagai perwakilan kampus. Maka, kepercayaan

yang diberikan ole pihak tempat kerja magang

harus dijaga sebaik mungkin. Nikmati apa yang

kalian jalani dan belajar sebanyak mungkin. Ilmu

adalah muara utama, bukan uang yang didapat

dari magang. Kalau diberi gaji, anggaplah itu

sebagai bonus.

2. Mahasiswa tidak perlu memusingkan nilai sebagai

prioritas utama. Memang, nilai bisa memengaruhi,

tapi memahami suatu materi atau pembelajaran

akan lebih bermanfaat bagi mahasiswa.

3. Laporan magang sebaiknya dikerjakan selama

masa magang berlangsung agar dapat diselesaikan

tepat waktu dan tidak menumpuk di akhir masa

magang.

4. Selama membuat skripsi, berperanlah aktif

dalam prosesnya. Mulai dari berkonsultasi dengan

pembimbing, membangun koneksi yang baik

dengan perusahaan atau lokasi kita meneliti, dan

konsisten serta rajin sehingga skripsi tidak extend.

5. Memiliki manajemen waktu yang baik akan menjadi

modal dasar untuk menyelesaikan magang dan

skripsi sekaligus. Ingat, tiga setengah atau empat

tahun hanyalah perkara waktu.

Edited by Sintia Astarina

Page 28: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//26

Career Development Center (CDC) and Alumni,

jawabannya. Ini merupakan salah satu wadah

yang disediakan Kampus UMN untuk membantu

mahasiswa bertemu dengan karier sesuai

minat mereka. Pada awalnya, badan tersebut

diperkenalkan dengan nama CDC saja.

CDC and Alumni tidak hanya melayani mahasiswa

semester akhir yang ingin magang, tapi juga alumni-

alumni UMN yang ingin mencari pekerjaan. Selain

itu terdapat program scholarship atau beasiswa

yang diperuntukkan untuk mahasiswa aktif.

“Selain tempat magang, bagi alumni yang sudah

lulus mau cari kerja lagi, bisa bertanya pada CDC.

Kita juga punya tambahan, yakni scholarship,” ucap

kepala Career Development UMN Ika Yanuarti.

Ika juga menambahkan, CDC sendiri bisa dikatakan

sebagai fasilitator mahasiswa untuk mencari

Tak mudah rasanya menemukan karier yang

pas setelah lulus kuliah. Tak mudah pula rasanya

menemukan tempat praktik kerja lapangan yang

cocok sesuai minat mahasiswa. Dalam membangun

karier sebelum atau sesudah mengakhiri masa

kuliah, UMN menyediakan sebuah jembatan

karier yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang

hendak bertemu dengan “jodoh”-nya.

KETIKA MAHASISWA“BERJodoH”

DENgAN kARIERNYA

Rewritten By Erwanto khusuma

Phot

o by

Mon

ika

dhi

ta

INFO KAMPUS:

Page 29: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 27

tempat magang ataupun kerja. “Fasilitasnya bagi

mahasiswa adalah mengadakan job fair. Setiap

satu tahun itu kita adakan dua kali, di awal dan

di akhir.”

Terkait mahasiswa semester enam yang akan

segera magang, CDC mengadakan Campus

Hiring yang merupakan salah satu program yang

diperuntukan untuk mahasiswa. Program tersebut

merupakan salah satu cara untuk menghubungkan

perusahaan-perusahaan yang membutuhkan

tenaga kerja atau membuka lowongan untuk

magang.

CDC dapat membantu dalam penetapan waktu

untuk mempertemukan mahasiswa dengan

perusahaan, kemudian bisa dilakukan wawancara

ataupun tes agar dapat diputuskan layak atau

tidaknya untuk menjadi pegawai.

Frederick, mahasiswa Jurnalistik 2011 ini menjadi

salah satu mahasiswa yang menggunakan layanan

CDC. Saat ia memproses langsung pelamaran

magang ke tempat yang dituju, ternyata tak

semudah yang dibayangkan.

“Lama banget. Disuruh bolak-balik ke sana.

Gue ke sana udah tiga kali dan ujung-ujungnya

disuruh taruh CV di resepsionis,” ujarnya. Tak

heran, ia pun menggunakan fasilitas CDC di

kampus dan ia pun sudah mendapat magang di

Kompas Gramedia Majalah.

Ika pun juga menjelaskan cara CDC untuk

menfasilitasi perusahaan yang membuka lowongan,

mereka memiliki situs sendiri guna membantu

perusahaan dan juga mahasiswa yang ingin

mengajukan magang.

“Perusahaan bisa posting lowongan kerja. Kita

sekarang punya web career namanya cdc.umn.

ac.id, di web itu mahasiswa juga bisa apply kerja

atau magang langsung,” pungkas Ika.

Sejauh ini telah tersedia 140 perusahaan yang

menggunakan CDC sebagai jalur untuk menarik

para lulusan atau mahasiswa yang mencari tempat

kerja dan magang.

Fasilitas yang diberikan CDC sedianya bisa

memudahkan mahasiswa dalam mencari tempat

magang ataupun pekerjaan. Meskipun terdapat

kelebihan dan kekurangan dalam program-

program yang diberikan CDC, mahasiswa juga

harus berperan aktif dalam proses ini dengan

tidak hanya bergantung pada distribusi informasi

dari CDC ke perusahaan maupun sebaliknya.

CDC and Alumni menjabarkan tahap-tahap yang

dapat ditempuh mahasiswa dalam melakukan

apply magang ataupun perkerjaan.

a. Untuk pendaftaran secara tertulis,

mahasiswa harus mengisi form aplikasi

magang. Form tersebut dibagikan saat

pembekalan magang dan juga saat

dibutuhkan mahasiswa.

b. Mahasiswa juga harus menyertakan

Curriculum Vitae (CV) sebagai tambahan

saat CDC akan apply ke perusahaan.

c. Apabila melalui website cdc.umn.ac.id,

mahasiswa juga diwajibkan mengisi

form aplikasi magang secara soft copy

serta menyerahkan CV sebelum di-apply

ke perusahaan.

Proses ini memakan waktu tujuh hari kerja di

mana tim CDC and Alumni juga akan terus mem-

follow up. Apabila dalam prosesnya mahasiswa

tidak mendapat respon atau tidak diterima, maka

CDC and Alumni akan langsung mengirimkan CV

mahasiswa ke perusahaan lain. “Kalau tidak ada

panggilan, kita apply-kan ke tempat lain, dan akan

kita pantau terus,” tutup Ika.

Edited by Sintia Astarina

Page 30: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//28

INFO LOWONGAN MAGANGDESAIN KoMUNIKASI VISUALNo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN

1 PT Mitra Kreasidharma Graphic Designer Gatot Subroto, Jakarta

2 Gramedia Majalah Graphic Designer Kebon Jeruk

3 Live Olive Graphic Designer

Video Editor

4 Dihardja Software Solution Graphic Designer Alam Sutera

5 Indah Kiat Graphic Designer Serpong

6 Blazable Studio Graphic Designer Citilofts, Sudirman

7 BeliFurniture.com Graphic Designer Karawaci

8 Redvox Graphic Designer Ciledug

9 Multimedia Cipta Maxima Graphic Designer Serpong

10 Lumine Studio Ilustrator / Animator Jakarta Timur

11 Tridinamika Graphic Designer Gading Serpong

12 CBN Web Designer Rasuna Said

Graphic Designer

13 Wellcomm Graphic Designer Alam Sutera

14 Login Communication Graphic Designer Jakarta Barat

15 Moonlay Graphic Designer Gading Serpong

INFO LOWONGAN MAGANGILMU KoMUNIKASINo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN

1 Mega First (Bank Mega) Program Development Kuningan, Jakarta

Project Manajemen

2 Zenith Solusi Global Reporter Gading Serpong

3 Gramedia Majalah Jurnalistik Kebon Jeruk

4 BeliFurniture.com Copy Writing Karawaci

5 Asia PR PR Officer Kebayoran

6 Tabloid Bola MarComm Palmerah Barat

7 Guereelya MarComm Serpong

8 Media Trac Junior Communication Senopati, Jakarta

Junior Associate

9 Isobar/Isopost Social Media Kebayoran Baru

Account Executive

10 Computrade Indonesia Event Organizer Gatot Subroto, Jakarta

11 Graha Kelola Mandiri MarComm Karawaci

12 Harian Tribun (GoRN) / Reporter Palmerah Selatan

Wartakota MarComm

13 Gunnebo MarComm Salemba Raya

14 Metro TV TV Production Kebon Jeruk

Public Relation

15 Kompas TV TV Production Palmerah Barat

Page 31: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 29

INFO LOWONGAN MAGANGDESAIN KoMUNIKASI VISUALNo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN

1 PT Mitra Kreasidharma Graphic Designer Gatot Subroto, Jakarta

2 Gramedia Majalah Graphic Designer Kebon Jeruk

3 Live Olive Graphic Designer

Video Editor

4 Dihardja Software Solution Graphic Designer Alam Sutera

5 Indah Kiat Graphic Designer Serpong

6 Blazable Studio Graphic Designer Citilofts, Sudirman

7 BeliFurniture.com Graphic Designer Karawaci

8 Redvox Graphic Designer Ciledug

9 Multimedia Cipta Maxima Graphic Designer Serpong

10 Lumine Studio Ilustrator / Animator Jakarta Timur

11 Tridinamika Graphic Designer Gading Serpong

12 CBN Web Designer Rasuna Said

Graphic Designer

13 Wellcomm Graphic Designer Alam Sutera

14 Login Communication Graphic Designer Jakarta Barat

15 Moonlay Graphic Designer Gading Serpong

INFO LOWONGAN MAGANGFAKULTAS EKoNoMINo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN

1 Mega First (Bank Mega) Program Development Kuningan, Jakarta

Project Manajemen

2 Zenith Solusi Global Accounting Staff Gading Serpong

3 Indah Kiat Purchasing Staff Serpong

Marketing

4 BeliFurniture.com Marketing Karawaci

5 iProspect Search marketing Plaza Semanggi

6 Multimedia Cipta Maxima Marketing Serpong

Admin Finance

7 CNI Staff Impor Puri Indah

8 Duriana Regional Marketing

9 Lippo Insurance Accounting Staff Karawaci

Retail Development

10 Gunnebo Finance Staff Salemba Raya

Supply Chain

11 PT Mitra Media Perkasa Project Development Serpong

12 Tokopedia Marketing Kebon Jeruk

13 Mediatrac HR Staff Senopati, Jakarta

14 Jakarta Electric Accounting Glodok, JakBar

15 Shopious Indonesia Marketing Podomoro City

INFO LOWONGAN MAGANGFAKULTAS ICTNo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN

1 Zenith Solusi Global Web Programmer Gading Serpong

2 Multimedia Cipta Maxima IT Development Serpong

3 Skyworx Web Programmer Tanah Abang

4 Vanqis / Arta Dwi Mitra Web Programmer Kebon Sirih

5 Tridinamika IT Development Gading Serpong

6 CBN Web Programmer Rasuna Said

Apps Developer

7 Wellcomm IT Development Alam Sutera

8 Data On IT Development Jakarta Selatan

9 Moonlay I T Development Gading Serpong

10 Media Trac Web Developer Senopati, Jakarta

11 Sterling Tulus Cemerlang Technical Consultant Sudirman, Jakarta

12 Teltics Mobile Media Web Developer Kemanggisan, Jakarta

13 Barindosurya IT Development Gading Serpong

14 Dreambox IT Development UMN

15 Computrade Indonesia IT Development Gatot Subroto, Jakarta

Page 32: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//30

LILIK DWI MARDJIANTo DoSEN ILMU KoMUNIKASISkripsi yang baik itu skripsi yang berawal dari

minat mahasiswanya. Jadi, kalau kita sudah

minat mengangkat suatu topik itu akan lebih

mudah menjalaninya nanti. Skripsi itu jangan

diawali dengan mencari metode apa yang paling

diminati, tapi berawal dari ingin tahu apa. Baru

dari situ akan ketahuan metode yang tepat

untuk dipakai.

Magang dan skripsi menjadi dua hal yang wajib dijalani bila ingin lulus. dua hal baru ini pulalah yang akan dihadapi saat hendak memasuki semester akhir. Yuk, intip berbagai tips dari mahasiswa, dosen, dan alumnus supaya bisa mengerjakan skripsi dan menjalani magang dengan baik!

tipsSKRiPSi

IMMANUEL WIDJAJA MAHASISWA SISTEM KoMpUTER 2010Harus on fire sejak awal. Jangan menunda-

nunda penyusunan skripsi karena deadline

pengumpulan yang masih lama. Lebih cepat

lebih baik. Bila bingung, sering-seringlah

bimbingan ke dosen atau tanya senior yang

lebih berpengalaman. Yang nggak kalah

penting, hiduplah teratur dan jaga kesehatan.

Jangan lupa untuk berdoa.

RATNA CAHAyA RINA WIRAWAN pUTRI DoSEN DKVSetidaknya dua semester sebelum mulai

merencanakan skripsi sudah mulai mencari

tema. Nah, ketika sudah menemukan tema,

harus dicari, sudah ada belum yang memakai

tema tersebut? Buat penelitianmu berbeda. Cari

celahnya di mana supaya nggak bikin penelitian

yang sama dari yang sudah ada.

CALVIN EKo SApUTRo DoSEN ILMU KoMUNIKASI.Skripsi yang baik itu yang judul dengan

Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, dan Bab 5-nya

nyambung semua. Sering ada dijumpai skripsi

itu tujuannya apa, substansi penelitiannya

apa, kesimpulannya apa itu tidak ada

sambungannya. Itu semua harus nyambung.

Page 33: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 31

SOSOK:

ANNA RIANA pUTRIyAKApRoDI MANAJEMEN Mulai dari semester enam, carilah tempat

magang yang diinginkan. Pilihlah tempat

magang yang sesuai dengan peminatan kita.

Tanya dengan alumni yang peminatannya

sama. Jangan takut untuk memilih tempat

magang yang berlokasi di luar Tangerang.

Magang itu sebenarnya mudah asal kita bisa

meniknmatinya.

MaGanG

INA LISTyANI RIyANToDoSEN DKVTunjukkan performance kalian yang bagus.

Magang itu didesain supaya mahasiswa punya

kesempatan pergi ke luar kampus dan belajar

di sana. Carilah perusahaan atau institusi

tempat di mana kalian ingin bekerja nantinya.

Magang itu mencari koneksi, tidak harus bekerja

di perusahaan tempat kamu magang, tetapi

magang ‘kan mengantar kamu mengenal banyak

orang.

MARSELA STEFANIEALUMNUS pUbLIC RELATIoNS 2009. Kumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya dari

tempat magang kalian. Jangan takut bertanya

pada mentor magang kalian dan yakinlah,

apapun yang kalian pikirkan pasti akan

menghasilkan sesuatu buat kalian. Jaga attitude

karena itu di tempat yang baru. Cari kontak

sebanyak-banyaknya, jaga hubungan yang baik

dengan mentor magang kita dan juga dengan

klien-klien kita. Ingat, saat magang kita tidak

cuma membawa nama sendiri, tapi juga nama

kampus kita.

pANDU A. NUGRoHo MAHASISWA DESAIN GRAFIS 2009 Kalau masalah magang kita mengikuti culture –nya

dari perusahaan itu sendiri. Jadi ya, kita harus cepat

beradaptasi dengan culture-nya perusahaan.

MoCHAMMAD RIyADH RIzKy ADAMDoSEN MANAJEMENPilihlah perusahaan besar yang well established

karena mampu memberikan aset buat mahasiswa

untuk networking. Do the best, jadi diri sendiri.

Nggak perlu bersikap be yourself, tapi be the best.

Tanamkan selalu punya ambisi untuk selalu

terbaik karena hal itu juga akan tampak dalam

performa kita.

Page 34: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//32

Page 35: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 33

Sebuah Cerita Menuju Panggung Akhir

LIPUTAN KHUSUS WISUDA V UMN

By Ghina Ghaliya, Patric Rio, Sintia Astarina,

desy Hartini, Lani diana

Tirai-tirai panjang beragam warna melingkupi

seisi Lobby UMN, Sabtu (7/6) pagi itu. Ratusan

kursi tertata rapi menghadap ke panggung

besar. Pernak-pernik dan artistik ala Bali terlihat

mewarnai, seolah menghadirkan Pulau Dewata

di tengah-tengah kampus. Awal minggu di bulan

Juni pun menjadi saksi diadakannya Sidang Senat

Terbuka ke-5. Tentunya, perlu proses panjang

hingga dapat duduk di sana dan menanti Rektor

UMN, Dr. Ninok Leksono menyampirkan tali toga

mahasiswa dari kini ke kanan.

Wisuda kali ini mengusung tema “Membangun

Kompetensi Menuju Era Asean Economic Community

2015”. Acara ini pun turut dihadiri oleh Wakil

Menteri Pekerjaan Umum Dr. Ir. Hermanto Dardak

dan Ketua APINDO Sofjan Wanandi.

Dalam Wisuda V, UMN meluluskan 34 mahasiswa

dari Program Studi (Prodi) Teknik Informatika

(TI), 18 mahasiswa Sistem Informasi (SI), dua

mahasiswa Sistem Komputer (SK), 87 mahasiswa

Ilmu Komunikasi (Ilkom), 47 mahasiswa Desain

Komunikasi Visual (DKV), 31 mahasiswa Manajemen,

dan 60 mahasiswa Akuntansi.

Phot

o by

Gui

do C

aesa

r

Page 36: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//34

Adapun lulusan terbaiknya adalah Giam Cen

Jiang, S. Kom. dari TI; Giovanni, S. Kom. dari SK;

Tara Laurencia Suwandhi, S. Kom. dari SI; Diana

Puspadewi, S. Sn. dari DKV; Melisa Wijaya, S.I.Kom.

dari Ilkom; Recia Nindy, S.E. dari Manajemen; dan

Chrysan Kirana Warsiman, S. E. dari Akuntansi.

Berdasarkan data yang diperoleh, UMN

berhasil meluluskan mahasiswa sebanyak 279

wisudawan-wisudawati. Sebanyak 85% dari

mereka sudah bekerja di perusahaan nasional

dan multinasional. Sisanya, yaitu sebanyak 43

lulusan belum mendapatkan pekerjaan.

Bila dibandingkan dengan data per November

2013 lalu, yaitu sebanyak 89,95% dari 438 wisudawan

saat itu sudah bekerja. Data rekapitulasi untuk

alumni yang diwisuda pada Mei 2013 menunjukkan,

sebanyak 132 wisudawan sudah bekerja dan 15

lainnya belum bekerja saat itu.

TRANSpARANSI DANANah, sebelum mengikuti wisuda, seperti yang

diketahui, mahasiswa harus mengeluarkan

biaya sebesar 1,1 juta rupiah. Mahasiswa yang

dilantik pun akan mendapatkan baju pelantikan,

medali dari UMN, ijazah kelulusan, transkrip

nilai, dokumentasi video dan foto untuk wisuda,

serta konsumsi untuk 3 orang. Pihak kampus pun

mengeluarkan dana sekitar 600 jutaan untuk

menggelar wisuda ini. Andrey Andoko selaku

Ketua Wisuda V merasa, biaya yang dikeluarkan

kemarin sudah sesuai.

“Sebenarnya tiap kali wisuda, kita menganggarkan

dana yang cukup besar. Tiap kali wisuda kita

habiskan beberapa ratus juta untuk macam-macam.

Kemarin itu buat sewa panggung, sound system,

AC, dekorasi, dan lainnya itu itu cukup besar.

Anda bayar 1,1 juta sudah dapat medali, foto, dan

lainnya. Jadi, apa yang dibayar mahasiswa itu

dikembalikan lagi pada mahasiswa,” tutur Andrey.

Mahasiswa UMN sendiri kerap mengeluhkan

mahalnya biaya yang dikeluarkan hanya untuk

wisuda. Purek I Bidang Akademik, Hira Meidia

menegaskan, mahasiswa UMN terbiasa disubsidi.

Ia pun menolak anggapan bahwa UMN ambil

untung.

“Modal pasti lebih banyak dari kamu yang

kira. Misal, 300 mahasiswa, 300 juta. Tiga ratus

juta itu nggak besar. Rok yang kamu pakai itu

berapa harganya? Medali itu berapa? Topinya itu

berapa? Semua ada harganya. Masa UMN harus

mensubsidi baju kamu, tega amat? Lupain deh

kita ambil untung,” ungkap Hira.

Phot

o by

Gui

do C

aesa

r

Page 37: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 35

Mengenai transparansi dana wisuda, Andrey

mengaku memang tidak memberitahukan secara

rinci mengenai apa yang didapatkan. Satu yang pasti,

apa yang dibayarkan masing-masing mahasiswa

untuk wisuda, akan kembali sepenuhnya pada

mahasiswa itu sendiri.

SyARAT LULUSKendati demikian, jauh sebelum memikirkan biaya

untuk wisuda, mahasiswa UMN harus melewati

berbagai tahap untuk dapat merasakan momen

kelulusan yang dinanti-nanti. Hira memaparkan,

momen mengikuti wisuda adalah salah satu

momen penting dalam kehidupan mahasiswa.

“Wisuda merupakan hari bersejarah buat kamu.

Itu momen di mana kamu dinyatakan lulus. Itu

juga momen penting buat UMN untuk melepas

anak-anaknya,” tuturnya.

Dalam prosesnya, Hira menyampaikan ada

persyaratan kurikulum yang harus dipenuhi yang

merupakan persyaratan Prodi, yaitu mencapai

144 SKS, nilai D hanya boleh ada dua dalam

nilai akademik, IPK minimal 2.5, tidak adanya

tunggakan administrasi dan peminjaman buku,

serta menyelesaikan skripsi / tugas akhir dan

magang. Nyatanya, hal ini pun menghadirkan

berbagai tanggapan dari mahasiswa.

Nathania Inggrid mengaku, aturan kelulusan

tersebut sudah pas dan dirasa cukup untuk UMN.

“Soalnya, jika diturunkan lagi standarnya, bisa-

bisa lulusan UMN kurang berkompeten nantinya

di dunia kerja. Semua tergantung dari kemauan

setiap individu,” tutur mahasiswi Desain Grafis

2012 itu.

Senada dengan Nathania, Frederick Sawada

pun turut merasa bahwa persyaratan tersebut

baik untuk kemajuan standardisasi UMN.

“Nggak masalah sih. Nggak sekejam kampus

lain yang minimal tiga ke atas IPK-nya. Ini sudah

standar kalau UMN memang mau maju,” ungkap

mahasiswa Jurnalistik 2011 itu.

Namun, tanggapan berbeda muncul dari Bill,

salah satu mahasiswa Sinematografi 2011. Ia

mengaku, IPK 2.5 cukup berat, terutama untuk

Sinematografi.

“Kalau di Sinema sendiri, kadang ada yang

nilainya bagus, tapi karya yang dihasilkan justru

tak ada apa-apanya. Temen-temen gue pun lulus

dengan nilai standar, tapi punya karya besar di

luar sana,” ungkap pembuat film pendek Salvator

(2013) ini.

Syarat untuk lulus pun berubah lagi semenjak

angkatan 2012. Pada angkatan keenam ini,

pihak kampus menetapkan adanya jumlah poin

yang harus dipenuhi oleh mahasiwa/i angkatan

2012-2013. Penerapan poin sendiri masuk dalam

Sistem Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) di mana

masing-masing mahasiswa 2012 dan 2013 harus

mengumpulkan 20 poin jika ingin lulus.

“Kita melihat bahwa saat acara penting, banyak

anak-anak yang tidak datang. Ya sudahlah, kita

adakan saja poin SKKM. Mereka pun harus

terlibat kegiatan UKM, workshop, dan seminar.

Empat tahun cukuplah 20 poin, biar mereka

aktif,” ungkapnya.

ToEIC, SyARAT WAJIb WISUDA?Setelah melalui proses tersebut, masih ada

satu tahap lagi yang harus dilalui agar bisa

mengikuti wisuda, yaitu menyelesaikan TOEIC

(Test of English for International Communication).

Jika diturunkan lagi standarnya, bisa-bisa lulusan UMN kurang berkompeten nantinya di dunia kerja. Semua tergantung dari kemauan setiap individu.

Page 38: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//36

TOEIC digunakan untuk mengukur kemampuan

bahasa Inggris seseorang untuk dapat bekerja

di lingkungan internasional.

TOEIC sendiri berbeda dengan TOEFL (Test

Of English as a Foreign Language) yang dipakai

untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris

seseorang sebagai alat komunikasi untuk pendidikan

selanjutnya. Singkatnya, TOEIC dibutuhkan untuk

masuk ke dalam dunia pekerjaan, sementara

TOEFL untuk masuk ke pendidikan yang lebih

tinggi lagi, misalnya S2 untuk gelar Master atau

S3 untuk gelar Doktor.

Sebelumnya, UMN sempat menggunakan Tes

TOEFL sebagai syarat kelulusan. Kebijakan ini

sudah ditetapkan sejak angkatan pertama UMN

(angkatan 2007). Namun, Tes TOEFL itu pun diubah

menjadi Tes TOEIC karena beberapa hal. Kendati

demikian, pihak UMN sendiri ingin menjadikan

TOEIC sebagai syarat kelulusan, bukan wisuda.

Namun, mahasiswa dirasa belum siap untuk

dapat merealisasikan hal tersebut.

“Anak UMN payah banget Inggrisnya, ya sudah.

Dapet sertifikat TOEIC untuk di pekerjaan ‘kan

bagus. Dua ribu lima belas mau global, masa

iya kamu sertifikat TOEIC nggak bisa dapatin?”

tutur Hira, tegas.

Jeffry Oktavianus, salah satu mahasiswa UMN

dengan skor TOEIC tertinggi pun setuju dengan

adanya penerapan tes ini bagi mahasiswa. Baginya,

entah TOEIC maupun TOEFL sama pentingnya.

Akan lebih baik kalau lulusan UMN bisa berbahasa

Inggris untuk menjawab tantangan global. Namun,

Jeffry menyarankan agar biaya yang dikeluarkan

disubsidi oleh kampus.

“Buat TOEIC tuh kita harus bayar 350 dan yang

wajibin itu ‘kan kampus. Akan lebih baik kalau

kampus yang bayar. Mahasiswa sudah keluar

uang banyak buat skripsi dan wisuda. Akan lebih

baik kalau bisa disubsidi full,” harapnya.

Mengenai kesepakatan harga, mahasiswa

UMN pun sebenarnya bisa memilih untuk ikut

di UMN atau tidak.

“TOEIC itu resmi dari ITC, itu yang ngadain

bukan kita. Sertifikatnya bukan UMN yang buat.

Itu dari institusi yang diakui, sama kaya TOEFL.

Kalau di UMN, kamu pakai harga UMN, 350 ribu.

Harganya memang benar-benar untuk anak UMN.

Kalau sebenarnya sih 800 ribu,” ungkap Hira.

Aulia Waf iq, mahasiswa Jurnalistik 2010

menyampaikan, tes bahasa Inggris ini memang

penting untuk dunia kerja. Namun, ia menyarankan

agar pihak kampus menambah atau mengubah

kelas Bahasa Inggris.

Visi UMN adalah mendorong mahasiswa agar bisa bersaing

dalam tingkat internasional.

Page 39: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 37

“Kenapa sistem kelas Bahasa Inggris di kelas

itu nggak diubah? Gue sih mikirnya kelas Bahasa

Inggris di kampus itu kurang selama dua semester.

Mungkin bisa ditambah SKS-nya,” tutur Aulia.

Memang, pelajaran bahasa Inggris yang kita

dapatkan hanya ada di semester satu dan dua,

sedangkan tes TOEIC in dijalankan setelah kita

menyelesaikan skrispi dan magang di semester

akhir. Ditambah lagi, apabila mahasiswa tidak

mencapai angka 400 dan tidak berhasil lulus

dalam Tes TOEIC, mereka harus mengikuti kembali

tes tersebut dan merogoh kocek 350 ribu lagi.

Menanggapi hal itu, pihak UMN akan mengkaji

ulang Mata Kuliah Bahasa Inggris. Andrey Andoko

pun mengatakan kalau UMN akan memperbaiki

sistem dari sisi akademis supaya para mahasiswa

dapat mengikuti Tes TOEIC. Sebab, salah satu visi

UMN adalah mendorong mahasiswa agar bisa

bersaing dalam tingkat internasional. Bagaimana

caranya? Ya, dengan bisa berbahasa Inggris.

DI bALIK MAKNA WISUDASesung guhnya, wisuda adalah momen

kebersamaan terakhir di kampus. Perpisahan

yang abadi? Tidak. Momen itu bukanlah awal

perpisahan, bukan juga akhir pertemuan. Ini adalah

langkah perdana di mana kita mulai menentukan

pilihan sendiri. Ada yang ingin langsung bekerja,

adapula yang ingin melanjutkan studi. Semua

itu kita yang menentukan. Singkatnya, mandiri.

Tambahan gelar di belakang nama pun berarti

ganda. Pertama, sebuah kebanggaan bagi orang

tua. Kedua, inilah bukti bahwa sesungguhnya

kita pernah belajar mengenai teori, praktik, dan

pemenuhan diri dalam sebuah institusi pendidikan.

Ya, waktu ideal selama empat tahun yang

dijalani sebagai mahasiswa bukanlah waktu yang

singkat. Transisi dari SMA ke masa perkuliahan

pun bukan masa yang mudah. Awal-awal kuliah

memang terasa sulit menyesuaikan diri. Namun,

ketika menuju akhir, semuanya terasa ingin kita

ulangi. Sulit dilupakan.

Phot

o by

Gui

do C

aesa

r

Page 40: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//38

MUSIK:

Semangat yang selalu menyala sangat tepat

dengan latar belakangnya sebagai seorang aktivis

mahasiswa pada zamannya. Sebagai mantan

pemimpin pergerakan mahasiswa pada 1966,

Sofjan kerap terlibat dalam berbagai transformasi

yang terjadi di Indonesia. Alumni mahasiswa

Universitas Indonesia ini merupakan salah satu

orang yang ikut berdemonstrasi guna menggeser

kekuasaan Presiden Soekarno kala itu.

Ketika insiden G-30-S/PKI meledak, ia pun

tersangkut pertengkaran dengan Partai Komunis

orasinya masih berapi-api, lugas, dan tegas.

Usianya memang tak lagi muda, kira-kira sudah

mencapai 73 tahun. Kerut di wajahnya terlihat

jelas. Sedikit rambut putih menghiasi kepala

yang sudah plontos. Kacamata dengan frame tua

bertengger di atas hidungnya. Menurut takaran

manusia pada umumnya, tentu energi seseorang

yang semakin menua akan semakin menurun.

Namun, hal itu nyaris tak terlihat dalam diri lelaki

yang bernama lengkap Sofjan Wanandi atau Lim

Bian Khoen.

sebagai seorang penerus, kita harus menekadkan apa yg bisa kita lakukan untuk bangsa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

pECINTA SEJATI KEbERANIANHIDUp

SoFJAN WANANDI

By Ghina Ghaliya

Page 41: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 39

Indonesia (PKI). Nyatanya, kiprahnya sebagai

seorang aktivis tak berhenti sampai di situ. Ia

pun pernah menjabat sebagai Ketua Kesatuan

Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada 1966.

Namun nyatanya, menjelang 1974, Sofjan

lebih memilih untuk tergelincir menjadi seorang

pengusaha dan mengelola Grup Gemala. Saat ini,

jabatan sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusa-

ha Indonesia (APINDO) pun masih mentereng

disandang pria kelahiran Sawahlunto, Sumatera

Barat, 3 Maret 1941.

Walau telah menjadi pengusaha sukses, jiwa

seorang aktivis yang kuat tetap kukuh dalam

dirinya. Ia berani menyampaikan pendapat

secara terbuka dan blak-blakan. Ya, tak jarang

orang mengenalnya sebagai pribadi yang kritis.

Sesuai dengan Wisuda V UMN yang bertemakan

“Membangun Kompetensi Menuju Era Asean

Economic Community 2015”, suami dari Riantini

Wanandi yang dulu juga seorang aktivis ini turut

memberikan pandangannya terkait perekonomian.

Sebagai sosok yang memiliki banyak pen-

galaman dalam bidang ekonomi, birokrasi, dan

politik, ia pun menjelaskan bahwa yang paling

menakutkan jika Indonesia tidak siap menghadapi

ASEAN Economic Community 2015. Maka, hal

ini menjadi sebuah tantangan besar yang harus

dihadapi para generasi muda, yakni menghadapi

teknologi masa depan.

“Karena itu, pentingnya universitas seperti

UMN untuk turut serta dalam mengembangkan

pembangunan serta mampu mengatasi per-

masalahan multimedia. Social media memiliki

ancaman yang besar sehingga harus ditangani

oleh ahli-ahlinya. Ini juga sebagai upaya untuk

mengejar ketertinggalan Indonesia,” jelasnya.

Di akhir orasinya, ia mengungkapkan jika se-

bagai seorang mahasiswa yang kelak menjadi

penerus bangsa harus dapat melakukan apapun

demi Indonesia lebih baik.

“Sebagai seorang penerus, kita harus menekadkan

apa yg bisa kita lakukan untuk Bangsa Indonesia

menuju arah yang lebih baik,” harap Sofjan.

Di usianya itu, Sofjan tak berubah. Ia masih

menggebu-gebu dan bersuara lantang kepada

ratusan mahasiswa yang tengah merayakan hari

kelulusannya. Cara berorasinya tak ubahnya dulu,

masih sama ketika ia memperjuangkan Bangsa

Indonesia sebagai seorang aktivis pada 1960-an.

Edited by Desy Hartini

Photo by anthony dennis T.

SOSOK:

Page 42: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//40

BeasIswaRINGANKAN bEbAN oRANG TUA

harus dicoba. Selain itu, baca materi dan buku

untuk pertemuan selanjutnya jadi setidaknya otak

nggak kosong. Fokus pada dosen ketika di kelas

dan bikin rangkuman mata kuliah juga penting

lho!” ungkap Caca.

Putri Rudy Karyadi dan Rostina ini menambahkan

jika kedua orang tua adalah motivasi bagi prestasi

dirinya. Dengan memperoleh gelar tersebut, pihak

kampus tentu akan memberikan penghargaan

dalam bentuk potongan biaya kuliah.

“Tujuan utamaku adalah membahagiakan dan

membanggakan orang tua. Jadi, apapun yang

aku lakukan, ya selalu ingat untuk mereka. Aku

berusaha keras supaya dapat beasiswa dan

meringankan beban orang tua,” ujar perempuan

yang hobi menyanyi ini.

Untuk ke depannya, Caca berencana membuka

usaha salon kecantikan dan penyewaan kebaya

bersama sang bunda. Sebelumnya, ia pun ingin

mencari pengalaman kerja terlebih dahulu untuk

mengaplikasikan apa yang telah didapat selama

perkuliahan.

Edited by Sintia Astarina

Memang tak mudah untuk menyandang gelar

sarjana. Diperlukan banyak cara dan aksi yang

mampu mendukungnya. Hal itulah yang turut

dirasakan Recia Nindyputri, lulusan terbaik dari

Prodi Manajemen dengan IPK sempurna 4,00

dalam wisuda V UMN.

Akrab disapa Caca, mahasiswi berkacamata ini

mengaku tak menyangka jika berhasil memperoleh

predikat itu. Ia mengungkapkan jika setiap mata

kuliah memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

“Jujur saja, untuk mendapatkan IPK 4,00 itu

lumayan susah. Kadang merasa kaget ketika

melihat nilai akhir mendapat A semua. Ada mata

kuliah yang benar-benar susah, tapi ternyata hasil

akhirnya A. Benar-benar nggak nyangka,” ujarnya.

Perempuan kelahiran 8 Februari ini pun tak

segan membagikan beberapa tips bagi mahasiswa

lainnya. Menurutnya, kunci kesuksesan adalah

tekun dan disiplin. Tak hanya bermodalkan materi

yang disampaikan dosen di kelas, Caca kerap

membaca buku wajib dari setiap mata kuliah

hingga memahami apa inti dari pelajaran tersebut.

“Jangan pernah menunda tugas yang berikan

walaupun tugasnya susah sekalipun, tetapi justru

By Desy Hartini

Recia Nindyputri

Phot

o by

Gui

do C

aesa

rSOSOK:

Page 43: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 41

YanG PenTInGbAHAGIA

“Yang terpenting adalah paham inti dari setiap

mata kuliah. Selebihnya hanya improvisasi sendiri.

Ini justru lebih efektif dibandingkan dengan cara

belajar yang menghafal,” tuturnya.

Lelaki pecinta sepak bola ini pun berharap

jika dapat menjadi pribadi yang sukses dengan

bekerja sesuai keinginannya. Dalam Wisuda V

yang digelar 7 Juni lalu, Jiang yang menjadi wakil

wisudawan dalam pembacaan janji wisuda juga

optimis jika seluruh mahasiswa UMN lainnya

dapat menyelesaikan studi masing-masing dan

terus berkarya.

Beberapa rencana usai lulus kuliah rupanya

sudah dipikirkan dan dipersiapkan sebelumnya.

Jiang ingin mencari pengalaman kerja sekaligus

menabung untuk kebutuhan studi S2-nya di

China tahun depan. Selain itu, kelak Jiang pun

akan mengembangkan Lini Bisnis di sebuah

Software House.

“Kesuksesan adalah bekerja sesuai dengan

pekerjaan yang disukai karena kebahagiaan mer-

upakan yang terpenting bagi diri saya sendiri,”

tutup Jiang.

Edited by Desy Hartini

Menyandang predikat mahasiswa berprestasi

tentunya merupakan kebanggaan tersendiri bagi

setiap mahasiswa. Tak hanya bagi diri sendiri,

predikat itu menjadi bukti usaha dan kerja

keras kepada orang tua dan almamater. Itulah

yang dirasakan Giam Cen Jiang, lulusan terbaik

Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dari

Prodi Teknik Informatika (TI).

Berawal dari keinginan untuk meringankan

beban orang tua, itulah motivasi Giam Cen Jiang

ketika mengenyam pendidikannya di bangku

kuliah. Dengan menjunjung nilai kejujuran dan

ketekunan, putra dari Giam Kim Sin dan Liem

Swiu Tjhien ini rupanya berhasil lulus 3,5 tahun

dengan IPK 3,96.

Lelaki yang akrab disapa Jiang ini mengaku

jika ia masih harus menempuh mata kuliah

ketika pengerjaan skripsi berlangsung. Hal itu

membuatnya harus tekun dalam membagi waktu

antara skripsi dan tugas-tugas kuliah. Namun,

di balik prestasi yang berhasil diraihnya, Jiang

mengungkapkan, jika penerapan belajar yang

dilakukan terbilang biasa saja.

By Ghina Ghaliya

Giam Cen jiang

Phot

o by

Gui

do C

aesa

rSOSOK:

Page 44: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//42

PREDiKAtHANyALAH boNUS

Dalam menghadapi tuntutan kegiatan di dalam

maupun luar kampus, perempuan berdarah

Tionghoa ini rupanya selalu membuat perenca-

naan-perencanaan khusus guna menyelesaikan

seluruh kewajibannya.

“Buat priority, to-do-list, dan deadline untuk diri

sendiri adalah hal yang sangat penting. Pertama

set priority kamu dulu antara kegiatan lain sama

kuliah, set it wisely. Bikin to-do-list dan deadline

agar tidak ada yang tercecer kalau kegiatan kamu

padat. Evaluasi apa yang gagal dikerjakan hari

ini,” ungkapnya.

Kini, Melisa sudah bekerja sebagai Account

Executive (AE) di PT Abyor International, sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang IT. Ia pun

berharap jika dirinya mendapatkan beasiswa,

maka ia akan memilih untuk melanjutkan pen-

didikan di Ohio State of University, Columbus.

Edited by Sintia Astarina

Itulah moto hidup yang dimiliki oleh dara cantik yang

berhasil meraih predikat Mahasiswa Berprestasi

Fakultas Ilmu Komunikasi. Melisa Wijaya yang

lahir di Pontianak, 28 April 1992 ini tidak pernah

menyangka jika dirinya berhasil menyelesaikan

studinya. Tak ayal, IPK 3,96 hasil kerja kerasnya

3,5 tahun kemarin pun dikantonginya.

“Tidak ada kegiatan khusus juga untuk mendapa-

tkan predikat ini. Motivasinya cuma dapat bea-

siswa biar biaya SKS-nya dipotong. Jadi, orang

tua nggak berat bayar kuliah. Lalu, biar nggak

mahal bayar uang semester tetap, maka aku

ambil SKS full jadinya 3,5 tahun bisa selesai.

Jadi predikat ini cuma bonus, hadiahnya sudah

didapat ketika semesteran,” ujar putri Nguandi

Wijaya dan Djong Lie Djung ini.

Tak hanya berprestasi di bidang akademik,

Melisa merupakan mahasiswa yang aktif dalam

beberapa kegiatan dan organisasi di kampus.

Beberapa acara di bawah payung Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Mahasiswa Ilmu

Komunikasi (I’m Kom) kerap diikutinya, seperti

Fikom Night, CommFest, dan OMB.

Selfish life is a boring life, then live for loving others and you will find the fullest.

By Desy Hartini

Melisa wijaya

Phot

o by

Gui

do C

aesa

r

SOSOK:

Page 45: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 43

PREDiKAtHANyALAH boNUS ada YanG

LEbIH bAIK DARi SEKADAR bAIK

Kini, putri kandung dari Afianto Kusuma dan

Yunita Isabella sudah aktif bekerja sebagai seorang

desainer grafis di PT Harvindo Perkasa (Harvest)

yang bergerak di bidang stationery. Selain itu,

ia pun tengah mempersiapkan studi S2-nya di

Universitas Trisakti pada September mendatang.

Tak lupa, ia menyampaikan sedikit pesan

bagi para mahasiswa yang masih menjalankan

studinya. “Untuk teman-teman yang memang

masih kuliah, manfaatkan untuk mencari ilmu

sedalam-dalamnya agar dapat menghadapi dunia

kerja yang sesungguhnya,” paparnya.

Perempuan kelahiran 10 Oktober 1992 ini

menambahkan jika pencapaian yang sudah

terlihat baik pasti ada yang lebih baik dari itu.

“Jadi jangan pernah cepat puas akan suatu hal

yang dicapai. Teruslah berusaha dan pantang

menyerah,” tutupnya.

Edited by Desy Hartini

Ramah, cantik, dan cerdas. Mungkin tiga kata

itu tepat menggambarkan Diana Puspadewi,

wisudawati yang berhasil menjadi mahasiswa

berprestasi dari Fakultas DKV dengan IPK 3,85.

Sama halnya dengan mahasiswa berprestasi

lainnya, Diana mengaku jika tak menyangka jika

predikat itu akan melekat pada dirinya.

“Kalau aku sih nggak pernah terobsesi dapat

predikat itu dan nggak menyangka bakal dapat

nilai bagus juga. Yang terpenting rajin dan tang-

gung jawab sama tugas,” ujarnya

Hal yang menjadi motivasi Diana adalah kendala

waktu ketika mengerjakan tugas. Ia menuturkan

jika tugas-tugas DKV yang dominan praktik meng-

haruskannya untuk pandai membagi waktu. “Ketika

kita pandai mengatur waktu, maka tugas-tugas

kita selesai dengan tepat waktu dan tentunya

hasil atau nilai yang didapat akan maksimal,” ujar

dara cantik yang hobi menonton ini. Ditambah

lagi, sebagai seorang mahasiswa DKV tentu tak

pernah lepas dari kejaran deadline.

By Didit Abdillah

diana Puspadewi

Phot

o by

Gui

do C

aesa

rSOSOK:

Page 46: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//44

perjalanan belum berakhir setelah mahasiswa

menyandang gelar sarjana. Memilih kerja setelah

lulus, atau mungkin melanjutkan pendidikan

S2 adalah dua pilihan umum yang masih sering

ditanyakan para mahasiswa yang hendak atau

bahkan sudah lulus.

Sebagian mahasiswa memilih untuk melanjutkan

pendidikan mereka ke jenjang S2. Ada banyak

pula para lulusan S1 yang lebih memilih untuk

mengaplikasikan secara langsung apa yang

mereka dapat selama berkuliah ke dalam dunia

kerja. Namun, tak sedikit juga yang lebih memilih

untuk terjun ke dunia kerja sambil menempuh

pendidikan S2.

Salah satunya adalah Marsela Stefanie, lulusan

UMN tahun 2009. Gadis berkacamata itu kini

tengah menjalani pendidikan S2-nya di Universitas

Indonesia, Program Kekhususan Manajemen

Komunikasi. Stefanie pun juga menjadi asisten

dosen di UMN. Lulusan Public Relations UMN itu

Biasanya, lulusan S2 akan meminta gaji yang

lebih tinggi, mengingat status pendidikannya yang juga lebih

tinggi. Akan tetapi, lulusan S2 biasanya kurang memiliki pengalaman kerja dibanding

lulusan S1 yang langsung terjun ke dunia kerja.

Pilih S2, kerja, atau keduanya ?

Rewritten By Annisa Hardjanti

TIPS:

Page 47: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 45

merasa senang menjalankan pendidikan S2-nya

bersama pekerjaannya sebagai asisten dosen.

“Buat aku, benefit-nya dengan mengambil

S2 sama kerja sekaligus itu, pertama, lebih

menghemat waktu. Selain itu, kita juga bisa

mengaplikasikan apa yang kita pelajari di kuliah

di dunia kerja. Misalnya, aku saat ini jadi asisten

dosen, aku bisa aplikasiin ke mahasiswa yang

aku ajar,” ujarnya kala itu.

Memang, selain menghemat waktu, faktor

lain yang juga menguntungkan adalah bisa

langsung menerapkan ilmu yang diajarkan di

pendidikan magisternya. Dengan demikian, ia

tak hanya sakedar mendapatkan teori, tetapi

juga penerapannya secara langsung.

pERLU pERTIMbANGANPada dasarnya, masing-masing pilihan yang

terus menggelayut dalam benak mahasiswa

tersebut memiliki keuntungan serta kerugiannya

masing-masing. Ada keuntungan yang dapat

diambil ketika kita memilih untuk melanjutkan

menyelami dunia kerja. Setelah lulus S1 dan

hendak bekerja, perusahaan akan memandang

bahwa kita telah memiliki pengalaman dalam

hal kesiapan untuk terjun langsung ke dunia

kerja itu sendiri.

Lain pula dengan keuntungan yang didapatkan

setelah kita lulus dari S1 dan memilih untuk

melanjutkan pendidikan S2. Ilmu teoritis yang

kita peroleh tentu lebih banyak dari lulusan S1

yang langsung bekerja.

Menurut staff Career Developement Center

(CDC), Veralyn M. Shusanty, biasanya perusahaan

akan lebih memilih untuk merekrut lulusan S1.

“Hal tersebut berkaitan dengan gaji yang akan

diterima oleh si calon pekerja nantinya,” ujarnya

saat itu. Biasanya, lulusan S2 akan meminta gaji

yang lebih tinggi, mengingat status pendidikannya

yang juga lebih tinggi. Akan tetapi, lulusan S2

biasanya kurang memiliki pengalaman kerja

dibanding lulusan S1 yang langsung terjun ke

dunia kerja.

Perlu diketahui pula, mahasiswa memiliki pilihan

ketiga dalam hal ini. Kita bisa terjun sekaligus

dalam dua kegiatan tersebut. Dengan begitu, akan

ada banyak keuntungan lain yang kita dapatkan.

Pertama, kita akan lebih bisa menghemat waktu.

Kedua, tak hanya pengalaman kerja, tapi kita

juga bisa menghasilkan uang sendiri. Kita bisa

belajar menjadi lebih mandiri dalam memenuhi

kebutuhan diri sendiri. Ketiga, materi kuliah yang

diajarkan dalam kelas kuliah S2 bisa dengan mudah

kita terapkan dalam kegiatan kerja. Di sisi yang

bersebelahan, dengan mengenyam pendidikan

sekaligus bekerja, kita akan tetap update pada

pergerakan dunia kerja dan pendidikan yang

terus bergerak secara dinamis.

Satu hal yang perlu diperhatikan, mengenyam

pendidikan sekaligus bekerja akan sangat menguras

tenaga. Pembagian waktu yang tepat tentu menjadi

hal yang paling menunjang dalam hal ini.

Maka, sangat perlu kita sadari, betapa pentingnya

kita memikirkan masak-masak keputusan yang

akan kita ambil untuk masa depan kita.

Edited by Hana krisviana

Page 48: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//46

banyak jalan menuju Roma. Pepatah yang

populer sejak zaman Romawi ini merujuk pada

banyaknya cara untuk menggapai tujuan kita.

Sama halnya dengan memperoleh pendidikan,

ada banyak cara untuk mendapatkan beasiswa.

Tiap tahunnya, grafik mahasiswa terus meningkat.

Maka, UMN pun harus menambah jumlah beasiswa

untuk diberikan kepada mahasiswa. Entah itu

beasiswa internal, maupun eksternal.

Beasiswa internal mencakup tiga hal, yakni

Beasiswa Akademik, Beasiswa Non Akademik,

dan Beasiswa Orang Tua Meninggal. Beasiswa

Akademik adalah beasiswa yang diberikan pada

5% mahasiswa dalam setiap satu Program Studi

(prodi). Mahasiswa yang terpilih pun harus memiliki

IPK minimal 3,5. “Tapi kalau mahasiswa dari prodi

tersebut banyak yang mendapat IPK 4, berarti IPK

3,5 bisa saja tidak masuk,” kata Veralyn Sushanty

dari Career Development Center (CDC) UMN.

BANYAK MAHASISWA UMN YANG LEBIH MEMILIH BEASISWA KOMPAS YANG HANYA MEMBERIKAN KONTRAK KERJA SATU TAHUN. BAHKAN, LEBIH BAIK TANPA ADA IKATAN DINAS SEKALIPUN.

Beasiswa Non Akademik mencakup mahasiswa

yang berprestasi di bidang kesenian dan olahraga

secara nasional, provinsi, atau kabupaten. Melalui

beasiswa ini, mahasiswa hanya memberikan

piagam dan surat-surat pendukung lainnya. Di

samping itu, Beasiswa Orang Tua Meninggal juga

akan diberikan kepada mahasiswa yang orang

tuanya baru saja meninggal. Persyaratannya

adalah dengan membawa surat pernyataan dari

wali dan mahasiswa masih di bawah semester 8

(batas normal perkuliahan).

Di sisi lain, UMN juga memberikan beberapa

beasiswa eksternal untuk mahasiswanya, seperti

Kompas, Trias, BRI, Bank Mandiri, Ancora Foundation,

dan A&A Rachmat Foundation. Beasiswa dengan

ikatan dinas berarti full scholarship sampai

lulus kuliah, tapi konsekuensinya mahasiswa

harus menjalani kontrak kerja. Jangka waktu

kontrak kerja tergantung dari perusahaan yang

memberikan beasiswa.

bEASISWAHATI-HATI MeMILIH

by NIKOLAUS HARBOWO

BEASISWA:

Page 49: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 47

Nyatanya, banyak mahasiswa UMN yang lebih

memilih beasiswa Kompas yang hanya memberikan

kontrak kerja satu tahun. Bahkan, lebih baik tanpa

ada ikatan dinas sekalipun. Oleh karena itu, pihak

Scholarship Division terus mencari perusahaan-

perusahaan yang ingin memberikan dana CSR

tanpa ada ikatan di dalamnya.

Selain itu, CDC juga menyediakan beasiswa

magister ke luar negeri, seperti Singapura, Belanda,

Australia, Uni Eropa, Jepang, dan Amerika. Sejauh

ini, UMN sudah mengirimkan beberapa mahasiswa

berprestasi ke Tokyo Denki University.

pENTINGNyA TRANSpARANSI bEASISWASayangnya, pemberian beasiswa ini tidak

diimbangi dengan penanganan dan pemberian

yang merata. Bahkan, beberapa di antaranya

tidak tepat sasaran. Di sinilah perlu adanya

penyeleksian yang ketat, transparansi, keadilan,

dan penjelasan dari pihak penyelenggara beasiswa

agar pemberian beasiswa dapat merata.

Seperti yang dialami oleh salah satu penerima

beasiswa BRI, Johanes Agung Kurniawan. Ia

mengakui, transparansi beasiswa BRI di UMN

masih sangat kabur. “Awalnya di poster mading

tertulis kalau pendaftar beasiswa BRI masih harus

mengikuti tes dan wawancara. Tapi akhirnya,

malah tidak ada sama sekali dan penyeleksian

pun jadi tidak jelas,” tuturnya menyesal.

Di samping itu, penyaluran dana beasiswa BRI

pun kerap tersendat. Oleh karena itu, mahasiswa

lebih mengandalkan beasiswa kampus. “Aku

seharusnya mendapat beasiswa dari kampus

saat semester 5. Tapi, karena sudah mendapat

beasiswa BRI, maka beasiswa dari kampus pun

dihapuskan,” tutur mahasiswa Jurusan Jurnalistik

2011 ini.

Setelah ditelusuri, ternyata BRI sebagai pihak

penyelenggara beasiswa ingin ada feedback dari

UMN. “Masalah beasiswa BRI masih akan dievaluasi

lagi karena antara BRI dan UMN tidak ada kerja

sama yang jelas,” ujar Veralyn menanggapi

ketersendatan beasiswa BRI.

Sangat berbeda dengan yang dialami oleh

Gloria Fransisca Katharina, penerima beasiswa

Ancora Foundation. Ia telah mengikuti berbagai

tes dan wawancara untuk mendapatkan full

scholarship. Ia senang karena telah dipercaya

untuk mengikuti tes beasiswa di yayasan milik

Gita Wirjawan ini“ Saat ini aku tinggal tenang saja

karena sudah tidak memikirkan biaya apapun

lagi,” ungkapnya bahagia.

Gloria pun juga menambahkan kalau prestasi

dan keaktifan dalam berorganisasi menjadi dua

hal yang harus diutamakan. Sama seperti yang

diungkapkan Veralyn, “Kuncinya adalah tidak

hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga aktif

dalam berorganisasi.”

Edited by Hana Krisviana

Page 50: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//48

dengan salah satu unit usaha Kompas Gramedia.

Dari hasil interview, ia pun ditempatkan di

Gramedia Magazine Group untuk magang.

Nyatanya, ia sempat merasa tidak nyaman karena

sebenarnya ingin bekerja di Kompas TV. Nantinya,

ia juga akan melanjutkan kontrak kerja selama

setahun di tempat yang sama. Meski begitu, ia

masih berharap untuk ditempatkan di unit yang

diinginkan semula.

Ialah Jeffry Oktavianus, alumnus Universitas

Multimedia Nusantara (UMN) yang baru saja

menjalani wisudanya pada Juni lalu. Ia adalah

salah satu mahasiswa berprestasi yang menerima

beasiswa full dari Kompas Gramedia pada 2013 lalu.

“Waktu itu yang mendaftar sekitar 100 orang.

Tapi, ternyata yang lolos dari semua tahap seleksi

hanya 12 orang,” ujarnya.

Sebagai penerima beasiswa, Jeffry diwajibkan

untuk menjalani kontrak kerja selama setahun

Semua mahasiswa semester enam berhak mengikuti Beasiswa Kompas Gramedia. Ini merupakan salah satu jembatan untuk mendapatkan beasiswa untuk semester 7 dan 8,

kesempatan magang, juga kontrak kerja selama setahun. Namun, banyak mahasiswa yang menganggap kontrak kerja yang disyaratkan dirasa memberatkan. Benarkah?

BENARKAH KoNTRAK KERJA DARi BEASiSwA

MEMbERATKAN?by ANNISA HARDJANTI

Page 51: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 49

bEASISWA KoMpAS GRAMEDIASebelum bisa meraih beasiswa ini, mahasiswa

harus melalui berbagai tahap seleksi yang terbilang

cukup banyak. Beasiswa Kompas Gramedia

merupakan sebuah beasiswa recruitment. Berbeda

dengan Beasiswa Corporate Social Responsibility

(CSR) yang umumnya diperuntukkan bagi mahasiswa

kurang mampu, beasiswa ini tidak memandang

status ekonomi mahasiswa yang ingin apply.

Persyaratan yang diperlukan untuk turut serta

menjadi peserta seleksi beasiswa antara lain

memiliki IPK minimal 3,25, serta aktif menjadi

peserta dalam organisasi baik di kampus maupun

luar kampus. Sebelumnya, mereka akan diminta

untuk menaruh Curriculum Vitae (CV) mereka ke

bagian Scholarship Division di Career Development

Center (CDC) UMN, Gedung C, Lantai 2.

Tak sampai di situ, seleksi bagi peserta akan

berlanjut pada psikotest. Bagi yang lolos, akan

melanjutkan pada jenjang seleksi selanjutnya, yaitu

inteview dengan bagian CHR Kompas Gramedia.

Setelah itu, interview akan dilanjutkan ke bagian

Users, di mana peserta akan diwawancara mengenai

penempatan magang dan kontrak kerja.

Dalam satu semester, penerima beasiswa akan

mendapatkan pembiayaan sebanyak 7,5 juta

sehingga tiap mahasiswa penerima beasiswa

akan mendapatkan total 15 juta rupiah. Beasiswa

ini bisa dipergunakan sebagai bagian dari biaya

penunjang perkuliahan sampai biaya wisuda

mereka kelak.

MENJADI SIA-SIASebagai mahasiswa yang terpilih sebagai

penerima beasiswa Kompas Gramedia, kontrak

kerja menjadi kewajiban yang harus dijalankan

mahasiswa. Namun rupanya, rasa ketidaknyamanan

atas penempatan bagian kerja yang sempat

dirasakan oleh Jeffry pernah dirasakan dalam

beberapa kasus lainnya. Bedanya, jika ia memilih

untuk terus melanjutkan, beberapa mahasiswa

Dalam beasiswa, bukan hanya soal kamu lolos tes atau gimana, tapi

juga soal attitude yang dipertanggungjawabkan ke

pihak pemberi Beasiswa.

memilih untuk mengundurkan diri.

Bagi mahasiswa yang mengundurkan diri atau

menolak menjalankan kontrak kerja dengan

perusahaan, wajib mengembalikan uang beasiswa

sebesar 15 juta rupiah. Dalam beberapa kasus

yang terjadi, para mahasiswa merasa tidak begitu

keberatan untuk menjalani konsekuensi ini. Hal

inilah yang sangat disayangkan oleh Veralyn M.

Sushanty, staff Scholarship Division dari CDC UMN.

“Ini bukan masalah mengenai kamu balikin

(biaya beasiswa) atau tidak. Dalam beasiswa,

bukan hanya soal kamu lolos tes atau gimana, tapi

juga soal attitude yang dipertanggungjawabkan

ke pihak pemberi beasiswa,” ujarnya. “Masa cuma

karena merasa tidak enak (dengan kontrak kerja

itu) terus dibalikin gitu aja. Padahal, masih banyak

mahasiswa yang benar-benar membutuhkan

beasiswa itu.”

Menurut Vera, hal tersebut dikarenakan

kebanyakan mahasiswa yang menerima beasiswa

tersebut berasal dari golongan ekonomi mampu.

Terkait dengan kuota penerimaan beasiswa, pada

dasarnya Kompas Gramedia tidak menentukan

sama sekali jumlah yang bisa lolos sebagai

penerima beasiswa. Namun, pemberian kuota

mungkin saja diberlakukan kalau kasus seperti

yang dicontohkan di atas kembali terjadi.

Edited by Hana Krisviana

Phot

o by

Mar

ia M

eidi

atam

i Kira

Page 52: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//50

online dibuka antara Juli hingga Oktober.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online

di beasiswa.dikti.go.id.

beasiswa Sobat bumi (beasiswa Semester 5)Pertamina Foundation menawarkan program

beasiswa bagi aktivis mahasiswa dengan IPK di

atas 3,0 di perguruan tinggi negeri. Beasiswa ini

ditujukan untuk semua Program Studi. Tujuan

dari beasiswa ini adalah melahirkan calon

pemimpin yang berwawasan lingkungan dan

berjiwa wirausaha. Para penerima Beasiswa

Sobat Bumi juga diharapkan dapat menjadi

duta lingkungan dengan mengajak masyarakat

menerapkan budaya ramah lingkungan.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online

di beasiswa-sobatbumi.com.

beasiswa UnggulanBeasiswa Unggulan merupakan program

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Beasiswa Unggulan menyediakan beasiswa

Studi S1, S2, dan S3 di dalam negeri maupun

di luar negeri. Pendaftaran periode tahun

2014 sudah dibuka hingga 31 Desember 2014.

Pendaftaran pun dapat dilakukan secara

online di beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id.

Tertarik mencobanya?

beasiswa DiktiBeasiswa yang dikeluarkan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi ini memiliki ke-

miripan dengan Beasiswa Unggulan. Bedanya,

sasaran dari beasiswa ini ditujukan bagi dosen

tetap PTN, dosen DPk, dan dosen tetap PTS.

Beasiswa Dikti hanya menyediakan pilihan

studi di luar negeri. Pendaftaran secara

DI TAHUN 2014, tawaran beasiswa baik di dalam negeri maupun di luar ntegeri makin

terbuka lebar. Begitu banyak instansi atau perusahaan yang berlomba-lomba untuk

menawarkan beasiswa. Persaingan pun kian ketat. Tak jarang, para calon penerima

beasiswa menyiapkan diri untuk bersaing memperebutkannya. Di bawah ini ada enam

tawaran Beasiswa 2014 yang patut dicoba.

bEASISWA,MENGApA TIDAK?

1

2

3

Page 53: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 51

beasiswa yayasan pelayanan Kasih A&A Rachmat (ypKAAR)PT Daya Adicipta Mustika, salah satu anak

perusahaan yang bernaung dalam Triputra

Grup, bekerja sama dengan Yayasan Pelayanan

Kasih A&A Rachmat (YPKAAR) memberikan

beasiswa kuliah bagi mahasiswa berprestasi

yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Persyaratan beasiswa ini adalah mahasiswa

minimum Semester 3 atau tahun ajaran

kedua dan IPK terakhir program S1 (3,00)

dan program D3 (2,85). Beasiswa ditetapkan

sebesar Rp400.000/bulan terhitung mulai

bulan Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015

dan diberikan secara langsung tiap 3 bulan/

triwulan.

beasiswa MizanBeasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa yang

tengah menyelesaikan tugas akhir, skripsi,

tesis, atau disertasi. Kandidat terpilih tidak

saja berkesempatan memperoleh bantuan

dana penelitian, tapi karya tulis tersebut

juga akan dinilai penerbit dan berpeluang

untuk diterbitkan. Tema penelitian harus

bertemakan studi keislaman ditinjau dari

pelbagai aspeknya (filsafat, sosial, politik,

ekonomi, budaya, sejarah, teknologi, sains,

dan lain-lain). Pendafataran paling lambat 30

Juli 2014. Pendaftaran dengan mengirimkan

secara langsung hasil karya peserta dalam

bentuk cetak ke alamat panitia:

PT Mizan Publika

Gd. Ratu Prabu I Lt.6 Kav.20 Jl. TB

Simatupang, Jakarta Selatan 12560

Informasi lebih lanjut dapat meng-

hubungi kontak di bawah ini:

Telepon : 021-78842005

Email : [email protected] dan

[email protected]

Shari’ah Scholarship AwardThe International Shari’ah Research Acade-

my for Islamic Finance (ISRA) mengundang

mahasiswa untuk mengajukan permohonan

Shari’ah Scholarship Award (SA). Beasiswa ini

adalah bagian dari Shari’ah Scholars in Islamic

Finance yang didirikan untuk meningkatkan

pengetahuan, penelitian, bakat, dan intelektual

di bidang Keuangan Syariah. Shari’ah Scholars

in Islamic Finance adalah representasi Bank

Negara Malaysia untuk memperkuat pengem-

bangan industri keuangan syariah. Tidak ada

ikatan kerja (dinas) dalam beasiswa ini. Tidak

ada batas waktu pendaftaran. Pendaftaran

dibuka sepanjang tahun.

bidang Studi:

Pascasarjana (Master atau Doktor) dan

Sarjana (S1) akan belajar di lembaga

pendidikan tinggi yang diakui di bidang

keuangan syariah di Malaysia.

Chartered Islamic Finance Professional

(CIFP), hanya bagi mereka yang memiliki

gelar Shari’ah atau setara, atau saat ini

sedang bekerja pada departemen/unit

syariah pada lembaga keuangan Islam.

Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi

http://www.isra.my/.

5

64

Page 54: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//52

DENMARK UKIR SEJARAHDi sisi yang bersebelahan, Denmark berhasil

menuangkan sejarah baru di Indonesia Open.

Untuk pertama kalinya di sepanjang sejarah

turnamen Indonesia Open yang digelar sejak 1982,

Denmark berhasil meraih dua gelar sekaligus.

Gelar ini didapatkan dari sektor ganda putri dan

tunggal putra.

Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen

berhasil mengalahkan Xu Chen/Ma Jin dalam

drama tiga game. Pasangan yang mendapat

dukungan penuh penonton Istora ini, sukses

menghempaskan pasangan nomor tiga dunia

itu dengan skor 18-21, 21-16, dan 21-14.

“Kami sangat bangga bisa juara di sini. Sangat

sulit bagi pemain Eropa untuk juara di sini. Saya

benar-benar berterima kasih kepada penonton

Istora yang mendukung kami. Kami tidak tahu

apakah kami bisa melakukan hal ini tanpa

dukungan mereka,” ujar Joachim yang sudah

menginjak usia 35 tahun itu.

Christinna Pedersen pun menganggap bahwa

gelar juara yang didapatnya begitu berarti. Mereka

pun merasa senang dengan Indonesia. Bisa

WAKIL Indonesia hanya bisa gigit jari pada BCA

Indonesia Open Super Series Premier 2014.

Satu-satunya harapan Indonesia di final, yakni

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus

mengakui keunggulan pasangan Korea, Lee Yong

Dae/Yoo Yeon Seong. Game berakhir dengan skor

15-21 dan 17-21. Sepekan sebelumnya, di final

Japan Open Super Series, mereka juga kalah dari

ganda nomer enam dunia itu.

“Di pertandingan tadi kami tidak maksimal,

lebih banyak mati sendiri, banyak terserang, dan

defense kita kurang bagus,” kata Hendra usai laga.

Ahsan pun juga menambahkan kalau pasangan

Korea tersebut memang luar biasa. Butuh kerja

keras untuk mengalahkannya.

Sementara itu, Lee/Yoo mengaku senang bisa

berhasil menjadi juara di Indonesia. Lee Yong

Dae pun mengatakan, dengan partner barunya

ini mereka bisa menyabet gelar lagi sehingga

ranking pun bisa naik.

BCA INDONESIA OPEN SUPER SERIES PREMIER 2014

Indonesia gigit Jari

denmark gigit Medali

By Eldo Christoffel Rafael

Phot

o by

Leo

nard

Gar

ry n

.

EVENTS:

Page 55: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 53

menang melawan pemain China seolah menjadi

kemenangan besar bagi pasangan ini.

Catatan prestasi Joachim/Christinna ini menyamai

prestasi dari pasangan Denmark terdahulu,

Thomas Lund/Pernile Duppont yang menjadi

juara pada 1991 silam.

Sementara itu di sektor tunggal putra, Jan O

Jogernsen berhasil menumbangkan pemain asal

Jepang, Kenichi Tago dalam dua game langsung

21-18 dan 21-18. “Pertandingan saya hari ini luar

biasa. Di rumah bulu tangkis dan keramaian

penonton membuat saya sangat senang. Di

semifinal, saya mendapat momentum tepat dan

saya membuat sejarah. Ini adalah sejarah luar

biasa bagi Denmark,” akunya saat jumpa pers.

Di sektor tunggal sendiri, Denmark memang tidak

memiliki begitu banyak pemain papan atas dunia,

terlebih lagi setelah Peter Hoeg Gade menyatakan

pensiun dua tahun lalu. Kini, dengan prestasinya,

Jogernsen mengaku bahwa dirinya siap menjadi

salah satu pesaing tunggal putra dunia.

“Banyak yang bertanya siapa yang akan menjadi

penerus tunggal putra di Denmark setelah Peter

pensiun, tetapi setelah mendapat gelar ini, sudah

jadi bukti bahwa saya sudah siap,” pungkasnya.

Di nomor lainnya, China berhasil meraih dua

gelar melalui nomor putri. Dari sektor ganda

putri, Tian Qing/Zhao Yunlei menjadi juara tanpa

bertanding, setelah rekan senengaranya Ma Jin/

Tang Yuanting mundur dari laga terkait cedera

paha yang dialami Ma Jin. Di tunggal putri, Li

Xuerui masih terlalu tangguh untuk Ratchanok

Inthanon asal Thailand. Ia menang dengan skor

21-13 dan 21-13.

Page 56: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//54

WISATA:

Menilik kembali pada 30 tahun silam, perfilman

Indonesia sempat mengalami masa kejayaannya.

Pada masa itu, salah satu film yang diidolakan

masyarakat ialah Catatan si Boy yang diperankan

oleh bintang-bintang seperti Onky Alexander,

Meriam Bellina, dan Didi Petet. Selain Catatan

Si Boy, ada pula film Si Lupus yang diperankan

oleh bintang muda pada masa itu, yakni Alm.

Ryan Hidayat.

Tahun 1980-an menjadi salah satu tonggak bersejarah dalam perjalanan

perfilman indonesia. Sayangnya, film-film tua itu tidak lagi menjadi

kebanggaan. Mereka hanya menempati sebuah ruang penyimpanan di Gedung sinematek Indonesia. Padahal, dulunya film-film “jadul” itu menempati ruang di

hati masyarakat.

MENENGoK bRANKAS FILM NASIoNALBy Clara Alverina / Contributor

Page 57: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 55

Film-film itu saat ini dapat dikenang kembali

di Gedung Sinematek Indonesia. Didirikan pada

1975, gedung ini masih berdiri kokoh di tengah

hiruk-pikuk pusat perkantoran ibu kota, tepatnya

di Jalan Haji Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Sinematek Indonesia merupakan lembaga arsip

film pertama di Asia Tenggara. Pembangunan

Lembaga Sinematek Indonesia digagas oleh

seorang penulis naskah tahun 70-an bernama

Asrul Sani. Penggunaan nama “sinematek” diambil

dari bahasa Perancis “cinematheque francaise”.

Lembaga ini merupakan lembaga swasta non-

profit yang disponsori oleh pemerintah sejak

1995 dan diresmikan oleh mantan Gubernur DKI

Jakarta Ali Sadikin pada saat itu.

Sinematek Indonesia terbagi menjadi tiga

ruang yang terdapat di tiga lantai berbeda. Ruang

penyimpanan dan perawatan film terdapat di lantai

dasar Gedung Sinematek Indonesia. Di ruang ini,

pengujung akan merasa berada di perpustakaan

buku. Namun, yang berbeda ialah buku-buku itu

diganti dengan 2.700 film zaman dulu, mulai dari

laser disk dan video tape. Film-film itu disusun rapi

pada sekitar 25 rak besi.

Selain itu, ada pula gulungan film berdiameter

50 sentimeter yang menjadi penghuni pojokan

ruang ini. Gulungan film tersebut disimpan di

dalam sebuah koper yang terbuat dari baja.

Warna dari gulungan film itu pun sudah berubah,

dari yang sebelumnya berwarna kecokelatan

berubah menjadi kemerahan akibat perawatan

yang kurang optimum. Akibatnya, film legendaris

yang tersimpan dalam gulungan film itu tidak

dapat dinikmati kembali.

Memang tidak mudah menyimpan ribuan

film tua tersebut. Temperatur dan kelembaban

udara menjadi dua faktor penting agar film-film

tua itu dapat bertahan. Oleh karena itu, ruang

penyimpanan film merupakan prasarana paling

vital di Gedung Sinematek Indonesia. Ruang ini

bertemperatur lima hingga tujuh derajat selsius

dan tingkat kelembaban 45-60 persen. Dengan

kondisi demikian, film-film tua yang berwarna

dapat bertahan sekitar 50 tahun. Berbeda dengan

film-film hitam putih yang mampu bertahan

selama 100 tahun.

Foto

: dok

. Prib

adi

Phot

o: p

erso

nal d

oc.

Page 58: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//56

Saat ini, Perpustakaan Sinematek Indonesia

menjadi pusat kegiatan penelitian mengenai

perfilman Indonesia. Koleksi Perpustakaan Sinematek

Indonesia yang begitu lengkap membuat tempat

ini menjadi acuan khalayak umum. Beberapa

kalangan yang kerap datang ke Perpustakaan

Sinematek Indonesia, yaitu mahasiswa dan para

peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri.

Memasuki lantai lima, pengunjung akan

disambut oleh proyektor raksasa. Meskipun sudah

tua, proyektor ini masih berdiri tegak di dalam

kotak transparan dan tampak gagah. Ada pula

benda-benda bersejarah terkait produksi film,

seperti kamera berusia 100 tahun asal Perancis

bermerk Patche. Kamera ini pernah digunakan

untuk memproduksi sebuah film berjudul Lily

Van Java pada tahun 1928.

Rasanya tidak lengkap, apabila sebuah gedung

serba film ini tidak memiliki bioskop. Gedung

Sinematek Indonesia ini memiliki preview room

yang terletak di lantai lima. Bioskop mini ini

mampu menampung 100 orang untuk acara

pemutaran film. Ada pula auditorium di lantai satu

Masih di lantai dasar, terdapat ruang perawatan

untuk membersihkan gulungan film-film yang

ada di ruang penyimpanan. Beberapa faktor

yang mampu menyebabkan kerusakan pada

gulungan film, di antaranya suhu, kelembaban

udara, sinar ultraviolet, bahan kimia, nitrogen,

polusi, dan jamur. Oleh karena itu, film-film itu

harus dirawat sedemikian rupa untuk mampu

bertahan melawan waktu.

Bila beranjak menuju lantai empat, kita dapat

mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan ini

berisi koleksi buku, video, fotografi, kliping,

undang-undang perfilman, dan skenario film

mulai dari tahun 1970-an hingga dewasa ini.

Menurut Pustakawan Sinematek Indonesia,

Lilis koleksi yang ada di Perpustakaan Sinematek

Indonesia ini sudah berusia sangat tua.

“Skenario film itu 1950 yang paling tua, judulnya

Antara Bumi dan Langit. Lalu, kalau kliping, kita

kliping dari 1900 itu bentuknya karcis, karcis film

gitu yang sudah difoto ulang. Lalu, buku yang

paling tua itu tahun 1928 tentang writing script,”

tukasnya ramah.

Page 59: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 57

yang mampu menampung 500 orang layaknya

bioskop dewasa ini.

Gedung Sinematek Indonesia ini juga mengoleksi

contoh piala penghargaan dunia perfilman nasional.

Beberapa di antaranya ialah penghargaan dari

Pekan Apresiasi Film Indonesia atau saat ini dikenal

dengan Festival Film Indonesia (FFI) mulai dari

1967. Selain itu, ada pula contoh Piala Antemas

yang diberikan untuk tim produksi film dengan

jumlah penonton terbanyak, Plakat Usmar Ismail

untuk Kritikus Film Terbaik, dan Piala Njoo Han

Siang untuk Rumah Produksi Terbaik.

Namun sayangnya, memori kejayaan perfilman

Indonesia di era 1980-an hanya berakhir di gedung

ini. Sesekali film-film itu diputar kembali untuk

mengenang masa kejayaan perfilman Indonesia.

Menurut Kepala Bagian Perawatan Sinematek

Indonesia Nur Hartono Subahri, kejayaan tersebut

diharapkan memberikan inspirasi dalam menggugah

kesadaran pemuda saat ini untuk membangkitkan

perfilman Indonesia yang sudah lama tertidur.

“Bagaimana memulai untuk kita bisa bangun

lagi. Memang sulit untuk memulai, butuh segala

macam pengorbanan, materi, maupun moril,

tapi kita harus siap untuk bangkit, saya rasa

itu,” katanya.

Gedung Sinematek Indonesia tidak hanya

hadir sebagai pusat dokumentasi dan informasi

perfilman Indonesia. Kehadirannya diharapkan

dapat menjadi salah satu faktor pendorong bagi

sineas-sineas muda untuk memajukan perfilman

Indonesia. Di lain sisi, gedung ini seolah menjadi

saksi bisu bagaimana film-film Indonesia begitu

menjadi bagian dari sejarah yang tak boleh

terlupakan.

Edited by Sintia Astarina

Page 60: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//58

Kalau kamu pengin banget

karya grafis dan fotomu

masuk, ada tuh Galeri

Tugas dan Pojok Lensa

yang isinya foto-fotomu

karyamu. Ini dia caranya!

Kirimkan karyamu

dalam bentuk JPEG dengan

resolusi 1000, maksimal

300 pixel. Jangan lupa

sertakan caption , biodata,

dan foto pribadi.

Kirim ke gallery.ultimagz@

gmail.com dengan subjek:

Pojok Lensa atau Galeri

Tugas.

For more info:

@ultimagz,

Fan Page Ultimagz

Oktyfany S: 085282919619

Mau Karya GraFiS atau FotoMu MaSuK MaJalaH?

Page 61: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 59

“Sayang, aku tahu kamu marah, tapi aku

benar-benar nggak pernah melakukan apapun

seperti yang diberitakan di TV. Kita udah pacaran

selama enam tahun. Kamu kenal aku lebih dari

orang lain, aku yakin kamu tahu banget gimana

aku. Aku menghormati wanita manapun. Aku

nggak mungkin melakukan hal murahan kaya

gitu. Aku nggak mungkin mengkhianati kamu,

aku mohon percaya sama aku. Kamu tahu aku

mencintaimu, sangat mencintaimu.”

“Aiden… lepasin aku. Aku sama sekali nggak

bodoh! Berita di TV itu… bukan cuma bikin aku

muak, tapi aku benci kamu!”

“Kayla…!!! Aku…”

Omongan Aiden terhenti ketika ia mendengar

ponselnya berbunyi. Segera ia menjawab pang-

gilan itu. Ternyata dari Sebastian.

“Den, tolongin gue! Gue ditangkap polisi!”

“What the…”

“Gue tahu siapa orang yang ngejebak lo… gue

tahu siapa orangnya!” Sejenak mata Aiden melirik

kekasihnya, tetapi rasanya pembicaraannya dengan

Sebastian akan segera menyelesaikan masalahnya.

“Lo harus ke kantor polisi sekarang juga!”

Tanpa menunggu waktu lebih lama, lelaki itu

mematikan ponselnya. Ia mengecup kening Ayla

lembut dan menggenggam kedua tangannya.

“Aku tahu kalau ini hanya jebakan dan kamu

harus percaya itu. Aku akan segera menyelesaikan

ini. Please, stay… Secepatnya aku akan ke sini lagi

dengan masalah yang udah clear.”

Ayla hanya bergeming tanpa kata sedikitpun.

Ia hanya menatap kekasihnya berlari menjauh.

***

Aiden langsung menghampiri Sebastian yang

berada di kantor polisi. Wajahnya lebam, seperti

habis berkelahi. Tak jauh darinya, seorang pria

berpakaian hitam-hitam juga telah diamankan.

Sebastian bercerita kalau pria tersebtu adalah

orang suruhan yang sengaja menjebak Aiden di

klub malam waktu itu.

Tanpa kendali, Aiden langsung menghampiri

pria tersebut dan meninju mukanya.

“Brengsek! Siapa yang udah nyuruh lo untuk

gotta Talk to You (Part 2)

By berlinda All-Masih

CERPEN:

Page 62: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//60

***

Plok… plok… plok…

Suara tepuk tangan itu lebih terasa seperti

hinaan di telinga Aiden. Dewa yang tengah duduk

di atas sofa di salah satu bar tengah menunggu

kedatangannya. Dewa menyimpulkan senyum puas.

“Gue gak nyangka lo bakalan dateng secepat

ini. Pinter juga ya lo,” Dewa mengangguk pelan di

akhir kalimatnya. Senyum mengejek terpampang

jelas di wajahnya.

“Apa mau lo?” tanya Aiden sembari menarik

kerah kemeja Dewa dengan kasar.

“Mau gue? Udah jelas kan, kehancuran Aiden

Sam!” Dewa memajukan wajahnya, hampir bersen-

tuhan, pria itu berbicara tepat di wajah Aiden.

“Brengsek lo!”Aiden mendorong Dewa dengan

cepat. Sekali lagi ia melayangkan tinjunya di rahang

Dewa. Pukulan kali ini lebih kuat dari sebelumnya

dan membuat Dewa tersungkur ke lantai. Dengan

tubuh yang agak sempoyongan, Dewa mencoba

menegakkan tubuhnya. Setelah berhasil berdiri

tegak, kali ini Dewa balas memukul wajah Aiden.

Sebelum Aiden sempat melayangkan kepalan

tangannya lagi, Sebastian sudah lebih dulu

menghentikannya. Samar-sama, polisi membawa

Dewa ke kantor polisi.

***

ngejebak gue?” Aiden terpancing emosinya. Dua

polisi menahannya untuk tidak berkelahi. Sebas-

tian pun juga langsung beranjak dan menahan

tubuh Aiden untuk menjauh.

“Siapa yang udah ngebayar lo, hah?” tanya

Aiden sekali lagi. Tiga orang pria di belakangnya

tak mampu mencegahnya untuk memukul pria

itu sekali lagi. Tepat di hidungnya, kini.

“Dewa… Dewa yang nyuruh gue….”

Aiden pun langsung meninggalkan tempat itu

dan menuju tempat yang tak asing lagi baginya. Ya,

tempat di mana ia bisa menemukan orang yang

sudah menjebaknya, Dewa. Tiba-tiba, memori

lamanya kembali terkuak perlahan.

Dulu, Aiden dan Dewa adalah sahabat karib

yang sama-sama meniti dunia hiburan bersa-

ma. Apalagi, mereka berdua adalah sama-sama

penyanyi terkenal. Hingga pada suatu hari, Aiden

mengetahui bahwa wanita yang Dewa cintai

adalah wanita yang sama dengan yang Aiden

cintai juga. Kayla.

Aiden juga baru menyadari, diam-diam mereka

berdua seperti tengah bersaing di dunia hiburan

ini. Manajer Aiden pernah bercerita kalau iklan

terakhir yang dibintangi Aiden, tadinya akan

diperankan Dewa. Namun, karena alasan pop-

ularitas, iklan itu jatuh ke tangan Aiden. Grrr….

amarah Aiden rasanya sudah memenuhi seluruh

rongga dada. Panas tubuhnya pun meningkat

tajam, walaupun udara di dalam mobil begitu

dingin. Tampaknya, ia sudah tak sabar bertemu

dengan Dewa, rivalnya.

Page 63: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 61

Aiden menelpon Pak Benny dan menjelaskan

duduk perkara atas skandal yang masih beredar

luas di TV hingga saat ini. Pak Benny pun langsung

berinisiatif untuk mengadakan konferensi pers

malam itu juga agar semuanya bisa cepat beres.

Dijadwalkan, konferensi pers akan dimulai pukul

8 malam nanti di kantor TOP Entertainment.

Wartawan-wartawan dari berbagai media pun

telah diundang. Masalah ini harus terselesaikan

sesegera mungkin. Nama baik Aiden harus kem-

bali bersih. Aiden harus mendapatkan kembali

kepercayaan masyarakat Indonesia.

Tak seberapa lama, ia pun ingat Kayla yang

tengah menunggunya kini. Bersama Sebastian,

Aiden pun segera mengampiri kekasihnya. Tiga

puluh menit kemudian, sampailah mereka di

Strawberry Café. Aiden pun langsung menghampiri

Kayla dan memeluknya dari belakang.

Ayla terperanjat kaget melihat wajah Aiden

yang babak belur.

“Aiden… kamu…”

“Ssstt… aku masih punya banyak hutang pen-

jelasan ke kamu. Akan aku utarakan semua itu

di konferensi pers malam ini.”

***

Ketika konferensi pers malam itu berakhir, di

luar sedang hujan. Kayla merangkul pinggang

Aiden, lalu memeluknya dalam dingin.

“Maafin aku yang nggak percaya sama kamu…

dan terima kasih untuk kejujuranmu selama ini,”

ucap Kayla.

Aiden tersenyum, “Aku nggak akan membiarkan

sedikitpun rahasia tersimpan. Lebih baik mengu-

tarakan segala sesuatu secara jujur karena hanya

ini yang bisa aku berikan untuk kamu, Kayla.”

“Terima kasih, Aiden. Terima kasih.”

THE END

Page 64: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//62

WAKTU seperti berlari. Terus beranjak, tak terasa

zaman berganti. KOMPAS, perusahaan media yang

sejak masa-masa awal kelahirannya bergerak

seiring perkembangan sejarah di Indonesia, kini

tengah berulang tahun yang ke-49. Lahir dari dua

orang pendiri –Jakob Oetama dan PK Ojong– pada

28 Juni 1965, KOMPAS dikenal sebagai harian

nasional terbesar di Indonesia.

Kehadiran KOMPAS selama ini telah menjadikannya

bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia.

KOMPAS mewarnai berbagai perubahan politik,

sosial, ekonomi, maupun kebudayaan yang terjadi

di tengah masyarakat Indonesia. Sebaliknya,

berbagai perubahan yang terjadi pada masyarakat

mendorong perubahan-perubahan di dalam

KOMPAS. Misalnya, ketika terdapat tuntutan

masyarakat akan produk koran yang lebih simpel

dan mudah dibaca di manapun.

Mengantisipasi dinamika yang terjadi di

masyarakat, dalam konteksnya sebagai lembaga

49 TAHUN KOMPAS

Selangkah Menyatukan

LangkahBy Tarrence / Marcomm KoMpAS

Phot

o: rt

yasp

erm

ana.

blog

spot

.com

Page 65: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 63

Seluruh keunikan itu mencari tujuan yang sama:

Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Menjelang 50 tahun, KOMPAS tak akan berubah

dalam hal visi-misi. Namun, menghadapi berbagai

“keunikan” tiap zaman, tampilan KOMPAS akan

terlihat lebih muda karena jumlah pembaca

muda cukup tinggi. Cara penyajian pun akan

diwujudkan dalam tampilan dan konten yang

dinamis. “Menuju 50 tahun, rasa optimis harus

ada sebagai koran nasional terbesar, harus siap

menghadapi tantangan ke depan,” ujar Ninuk

Pambudy.

Menurut Wapemred Harian KOMPAS Budiman

Tanuredjo, KOMPAS yang memiliki modal awal

berupa integritas dan kredibilitas, dalam

upayanya menciptakan berbagai inovasi, mesti

mempertahankan nilai-nilai yang menjadi modal

awal tersebut. “Nilai-nilai KOMPAS tidak boleh

berubah, tapi dalam penyajiannya harus lebih

adaptif terhadap platform yang digunakan,”

tuturnya.

Berkaitan dengan tantangan KOMPAS menuju

50 tahun, dengan profil pembaca yang sebagian

besar berusia dewasa, maka perlu disertai dengan

kehadiran KOMPAS dalam bentuk multimedia. Ini

sebagai upaya untuk membentuk ikatan yang lebih

dekat dengan generasi baru pembaca KOMPAS:

anak muda. Dalam menghadapi generasi baru

pembaca ini, KOMPAS harus mau membuka diri

akan kebutuhan anak muda saat ini.

Dalam bingkai keindonesiaan, penggunaan

multimedia dan menyasar segmen pembaca

muda di ulang tahun ke-49 Harian KOMPAS,

diterjemahkan dalam berbagai rangkaian acara

menarik yang dikemas secara sederhana dan

dapat memberi makna perjalanan harian KOMPAS.

Mari tetap menyatukan langkah menuju 50 tahun

KOMPAS yang lebih baik!

bisnis, KOMPAS selalu kembali ke mimpi awal para

pendirinya, PK Ojong dan Jakob Oetama: mimpi

tentang “culture matters”. Bagi KOMPAS, produk

yang ingin disebarkan adalah produk kebudayaan,

produk peradaban, produk kecerdasan manusia

dengan pengetahuan humaniora dan humanisme

transendentalnya.

Demi mewujudkan mimpi itu, KOMPAS harus

selalu memulai dengan “mengambil hati rakyat”,

alias membangun kredibilitas di benak pembaca.

Para pendiri KOMPAS menyadari, konsumen

membutuhkan keyakinan yang pasti dan akurat

dari produsen.

Sekelumit sejarah KOMPAS tersebut menyegarkan

ingatan tentang KOMPAS yang tidak hanya sebagai

perusahaan jasa yang costumer oriented, tapi

juga tentang keberadaannya yang telah menjadi

sejarah dan juga menjadi bagian dari rakyat itu

sendiri. Di usia yang ke-49 tahun ini, KOMPAS

berpikir tentang pentingnya persatuan dan

kesatuan bangsa. Rakyat Indonesia yang bersatu

dan melangkah bersama menuju masa depan

yang gemilang sehingga dalam memperingati hari

jadinya, KOMPAS mengusung tema “Selangkah

Menyatukan Langkah”. Tema ini juga dipilih

sebagai tanda dan penanda KOMPAS kini sudah

melangkah menuju tahun emas. Setahun lagi,

KOMPAS menginjak usia 50 tahun. Momen itu

ditandai pada tahun ini sebagai langkah menuju

tahun emas KOMPAS membangun strategi

komunikasi dalam suatu bingkai keindonesiaan.

Kata “keindonesiaan” pertama dikenal dari kata-

kata sang founding father Indonesia, Ir. Soekarno,

yang memakainya sebagai keberagaman yang

bersatu (Bhineka Tunggal Ika). Jakob Oetama,

seperti yang sering disampaikan kepada anggota

redaksi KOMPAS memaknai keindonesiaan sebagai

penghargaan atas berbagai keunikan yang sesuai

dengan kepribadian masyarakat Indonesia.

KOMPAS:

Page 66: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//64

INDoNESIAopEN

SNAPSHOT:

Page 67: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 65

WISUDA VUMN

Page 68: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//66

ultimagz edisi agustus 2014

TechnopreneurshipDapat diunduh GRATIS di www.ultimagz.com

InFO KaMPusApa Kabar Skystar Ventures UMN?sOsOKSonia Eryka: Ninotchka itu Berawal dari MimpiMusIKJack Simanjuntak: Pilih Sound Designing atau Memasak?

WHATS NEXT:

Page 69: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

// 67

mau pasang iklan di

ultimagz

?

Hubungi:Joshua Gunadhi (081806001212)

Page 70: Ultimagz Juli 2014 - Menuju Wisuda

//68