Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

64
Meneropong Dunia Pariwisata Indonesia P•09 e Ultimate Traveler P•13 Pesona Pulau Sumba dalam Karya Anak Bangsa P•31 03 BE A TRAVELER NOT JUST A TOURIST P•05 FEBRUARI 2015 JELAJAH PELOSOK NUSANTARA ULTIMAGZ

description

Pada edisi Februari ini, Ultimagz juga menghadirkan Ultimate Traveler. Mahasiswa-mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara ini tergabung dalam satu hobi yang sama, yakni traveling. Mereka akan berbagi cerita terkait penjelajahannya ke berbagai pelosok di Indonesia. Tak hanya itu, di rubrik Snapshot, fotografer Ultimagz akan menampilkan karya fotografi mereka dalam merekam setiap titik keindahan di Nusantara tercinta ini.

Transcript of Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

Page 1: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

IU L T I M A G Z

Meneropong Dunia Pariwisata Indonesia P•09

The Ultimate TravelerP•13

Pesona Pulau Sumba dalam Karya Anak Bangsa P•31

03

BE A TRAVELER NOT JUST A TOURISTP•05

FEBRUARI • 2015 • JELAJAH PELOSOK NUSANTARA

ULTIMAGZ

Page 2: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

II U L T I M A G Z

SELAMAT NATAL&TAHUN BARU

Page 3: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

I I IU L T I M A G Z

Bertualang di NusantaraNikolaus Harbowo Pemimpin Redaksi

The world is a book and those who do not

travel read only one page. Demikian seperti

yang diungkapkan oleh St. Agustine.

Kalimat tersebut sangatlah tepat bagi

mereka yang masih ragu untuk terjun

dalam dunia traveling.

Bagi saya, esensi sejati dari traveling

adalah mempelajari dan mencoba hal

baru di tempat yang sedang disinggahi,

seperti lingkungan alam, budaya dan

masyarakat setempat. Tak hanya

itu, seorang traveler juga memiliki

tanggung jawab untuk menjaga warisan

budaya di daerah tersebut. Itulah yang

membedakan antara turis dan traveler.

Lalu, bagaimana Kementerian Pariwisata

Indonesia menjaga agar wisatawan asing

tetap datang ke Indonesia? Simak ulasan

lengkapnya di rubrik Info Indonesia.

Pada edisi Februari ini, Ultimagz

juga menghadirkan Ultimate Traveler.

Mahasiswa-mahasiswa Universitas

Multimedia Nusantara ini tergabung

Redaksi Ultimagz menerima kiriman artikel sebanyak 600-1000 kata disertai dengan foto. Kirim ke [email protected] dengan subjek Kontributor. Jangan lupa sertai identitas lengkap.

Alamat Redaksi dan PerusahaanGedung Universitas Multimedia Nusantara, B613Jl. Scientia Boulevard Gading SerpongTangerang - Banten

[email protected]@ultimagzultimagzwww.ultimagz.com

E

T

F

W

DESAIN COVERBy Yulio Darmawan

PENERBIT

dalam satu hobi yang sama, yakni

traveling. Mereka akan berbagi cerita

terkait penjelajahannya ke berbagai

pelosok di Indonesia. Tak hanya itu, di

rubrik Snapshot, fotografer Ultimagz akan

menampilkan karya fotografi mereka

dalam merekam setiap titik keindahan

di Nusantara tercinta ini.

Dewasa ini, traveling mulai digemari

dari berbagai kalangan dan usia.

Sayangnya, banyak orang beranggapan

bahwa traveling adalah kegiatan yang

mengeluarkan banyak biaya. Oleh

karena itu, Ultimagz juga akan berbagi

tips traveling hemat. Semoga edisi ini

dapat menjadi panduan dan referensi

bagi para pencinta traveling. Akhir

kata, selamat membaca dan bersiaplah

menjadi traveler!

Travel is never a matter of money but of

courage. – (Paulo Coelho, Aleph, 2011)

B O A R D

Pelindung Ninok Leksono

Dewan Redaksi Bertha Sri EkoAmbang Priyonggo

E D I T O R I A L

Pemimpin UmumYulio Darmawan

Pemimpin Redaksi Nikolaus Harbowo

Redaktur Pelaksana Annisa Hardjanti

Redaktur Pelaksana onlineGhina Ghaliya Quddus

Sekretaris Redaksi Danielisa Putriadita

Editor Arnoldus Kristianus

Reporter Annisa Meidiana Gregorius AryodamarJohanes Hutabarat Lani Diana Silsa Dea Abram Christian ManafeRosa CindyAnaluna Djouise Bertina M.SelvianaPetrus Tomy WijanarkoFX. Praba Agung MustikaAydina Chandra Dorothy Ryani HonestyHafiz Raka Monica Devi KristiadiVonny Darmanto Christoforus RistiantoAlif Gusti MahardikaStephanie L.Aretyo Jevon Robert GunardiSyanne AyurestaFelix Nathanielkezia Maharani

Keuangan Levina

Web Maintenance Ilham Akbar

KalvinRobertus Pajajakng

V I S U A L

Fotografer Michael Andrew (Editor) Anthony Dennis P. TumiwaGuido CaesarYehezkiel Filemon SeptanoMuhammad Hafizh GemilangGustama PanduCindy GaniPricillia Tania Evelyn LeoRaisa KiyasaTheodoraReviana Kristin

Desain Visual Dennis Reynaldo (Editor) Antonius FerdinandLevinaRyandikaGuido WilliamCalvina adriliaCantika A.S.Kevin Calviadi PrijatnaPricilla JessicaBryan ArfiandyIsmi ulfahLaetitia CaeliYudit Halim

D I S T R I B U T I O N & M A R K E T I N G

Pemimpin Perusahaan Firqha Andjani

Staff Perusahaan Rizka Hasnita Felicia AriesandiRafael RyandikaJefferly Helianthusonfri Tanissa HadiwijayaCintya LadyanaNovia Puspa SariFourinWinny AngeliaTheofilus Ifan SuciptoVeronica GabrielaNurul Nuraida

Media Partner Ghina Ghaliya QuddusFirqha Andjani

Page 4: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

IV U L T I M A G Z

CONTENTS — Februari 2015

01 – 02 ALMANAC

09 – 12 MENEROPONG DUNIA PARIWISATA INDONESIA

19 – 20 MEMBENAMKAN DIRI DALAM KEINDAHAN ALAM

21 – 22 BERKARYA DI TENGAH KEINDAHAN NUSANTARA

E b b i e Ve b r i A d r i a n t e l a h

menerbitkan sebuah buku berjudul

INDONESIA The World Treasure yang

berisi foto-foto hasil karyanya

selama sembilan tahun berkeliling

tanah air.

23 TRAVELING UNTUK CAPAI MISI

24 KENALI DAN CINTAI DESTINASI LOKAL

25 – 26 LARI KE GUNUNG BELOK KE PANTAI

Traveling! Semua orang pasti gemar

dengan kegiatan tersebut, begitu

pula dengan para Ultimate. Apalagi

setelah melewati rutinitas di kampus

yang cukup padat.

27 – 28 REVIEW29 – 32 FILM

Sudahkah Anda menonton film

berjudul Pendekar Tongkat Emas

(The Golden Cane Warrior)? Jika

belum, maka bersiaplah kepincut

dengan sebuah pulau yang terletak

di bagian Nusa Tenggara Timur,

Indonesia ketika menontonnya.

33 – 36 CERPEN

37 – 40 SUARA MAHASISWA

41 – 46 EVENT

03 – 04 EVENTS CALENDAR

05 – 08 BE A TRAVELER NOT JUST A TOURIST

MELANCONG atau traveling tak

sekadar kegiatan berjalan-jalan

biasa seperti yang para wisatawan

lakukan. Lantas, jika bukan sekadar

kegiatan jalan-jalan biasa, seperti

apa traveler itu? Apa perbedaannya

dengan wisatawan biasa?

13 – 18 THE ULTIMATE TRAVELER

Page 5: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

VU L T I M A G Z

SURATPEMBACA

33 – 36 CERPEN Travellove by

Aurelia Michelle Rahardja

47 – 48 SAY YES TO TRAVELKali ini, Ultimagz akan membagikan beberapa tips seputar traveling hemat tanpa harus meringis karena dompet tipis. Yay! You can travel too!

49 – 50 SNAPSHOT

53 – 56 HOTSTUFF

Ultimagz kontennya udah bagus, menarik, dan nambah pengetahuan

juga. Mungkin bisa lebih banyak lagi informasi-informasi baru

yang lebih menarik tentang kampus dan yang lagi hits saat ini.

Menurut saya layoutnya terlalu simple, mungkin bisa ditambah

sesuatu supaya lebih bagus. Sukses terus buat Ultimagz-nya! Febe

Bianca Cendana - BEM Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara

Terima kasih atas kesan yang diberikan setelah membaca Ultimagz,

Bianca. Kami sangat mengapresiasi karena kamu adalah pembaca

Ultimagz dari mahasiswa di luar kampus kami. Terkait saranmu, pas

sekali karena kami akan membahas mengenai informasi-informasi

tentang kampus kami pada edisi Maret nanti. Salam deadline!

Bagus, banyak konten-konten yang menarik perhatian

pembaca. Namun sepertinya terlalu serius. Coba buat rubik

humor yang cocok buat anak muda dan juga publikasinya

lebih digencarkan lagi. Good luck buat edisi selanjutnya!

Nonna Sabrina Cendana – Ilmu Komunikasi 2014 UMN

Terima kasih atas saran yang diberikan kepada Ultimagz, Nonna.

Salam deadline!

Dari segi penampilan sih cukup baik, namun dari segi warna

kurang berani kayanya. Jadi, kalo ditujukan untuk kalangan

remaja malah seperti majalah formal yang bahasanya kaku

Z hu k r u f a D w i He i l a n i - Un i v e r s it a s M e r c u B u a n a

Terima kasih atas saran yang diberikan kepada Ultimagz, Dwi. Salam

deadline!

Ultimagz edisi Januari menawarkan ilustrasi yang bagus dan tips

merawat lingkungan yang kreatif, contohnya artikel mengenai

diet kantong plastik. Namun, masih ada kesalahan-kesalahan

kecil di proses editing karena ada kekurangan kata di beberapa

kalimat. Overall, edisi kali ini sangat bermanfaat! Maju terus

Ultimagz! Congrats sudah menang juara 2 dan 3 ISPRIMA!

R a h e l M a h a r a n i - P u b l i c R e l a t i o n 2 0 1 3 U M N

Terima kasih atas kesan dan saran yang diberikan setelah membaca

Ultimagz, Rahel. Terima kasih pula atas ucapannya! Kami akan

terus berusaha untuk meminimalisir bahkan lebih peka lagi

terhadap kesalahan-kesalahan dalam pengetikan. Salam deadline!

Page 6: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

1 U L T I M A G Z

ALMANACNote–worthy moments of a month past

Tragedi Air Asia QZ8501

Akhir tahun 2014 ditutup dengan hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 yang membawa sekitar 162 orang, Minggu, (28/12). Dalam proses

pencarian pesawat tersebut, Indonesia mendapatkan bantuan dari negara-negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Cina, Amerika,

dan Rusia. Bantuan yang datang berupa pesawat, kapal, bahkan tim relawan. Kini, proses pencarian korban masih ditangani oleh

tim penyelam dari Kapal Negara (KN). Dalam proses pencarian tersebut, Kapal Negara telah menemukan FDR (Flight Data Recorder)

yang terletak pada bagian ekor pesawat, Senin (12/1). Rencananya, Indonesia akan mengikutsertakan negara-negara lain dalam

penyelidikan FDR tersebut.

Penemuan Makam Dinasti Firaun Kelima

Sekitar 4500 tahun yang lalu, makam dinasti Firaun kelima ditemukan para ahli arkeologi dari Ceko di Abu Sir. Tempat tersebut

merupakan kuburan di ibukota Mesir kuno, Memphis, terletak di sebelah barat daya Kairo, Mesir. Makam yang ditemukan merupakan

makam perempuan yang diidentifikasi sebagai Khentakawess. Makam tersebut diyakini sebagai makam istri atau ibu dari Firaun

Neferefre yang pernah berkuasa sekitar 4500 tahun lalu. Seperti yang dilansir oleh National Geographic Indonesia, pimpinan tim

arkeologi Ceko, Miroslav Barta, mengatakan temuan mereka mungkin bisa membantu untuk mengetahui aspek-aspek yang tidak

diketahui dari Dinasti Kelima Firaun, yang bersama Dinasti Keempat, menyaksikan pembangunan piramida pertama.

Page 7: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

2U L T I M A G Z

ALMANAC Feb 2015

Alqur’an Raksasa

Kemunculan Alqur’an raksasa di Sidoarjo, Jawa Timur telah

menggegerkan warga sekitar. Alqur’an tersebut memiliki ukuran

2 x 2,40 meter dengan tebal 15 sentimeter dan berat 1 kuintal.

Mendengar pemberitaan ini, MUI mengambil tindakan dengan

menyerahkan kitab suci tersebut kepada pemerintah. Hal ini

dimaksudkan agar tidak terjadi kemusyrikan. Pemerintah juga

akan berusaha untuk mengamati kebenaran mushaf-mushaf

(lembaran surat dan ayat) di dalam Alqur’an raksasa itu.

Penemuan Planet Mirip Bumi

Planet yang berukuran lebih besar dari Bumi, tapi sangat mirip

dengan Bumi terungkap lewat penelitian astronom dari Harvard

Smithsonian Center of Astrophysics. Planet yang mengorbit bintang

di konstelasi Lyra ini diberi nama Kepler 438b. Para astronom

mengatakan bahwa Kepler 438b menerima panas dari bintangnya

40 persen lebih banyak daripada Bumi menerima dari matahari.

Kepler 438b diduga bisa menjadi planet lainnya yang bisa dihuni

oleh manusia, karena sisi jarak zona planet tersebut ditemukan

adanya kemungkinan air dan oksigen. Jaraknya sekitar 470 tahun

cahaya dari Bumi. Kepler 438b memiliki satu tahun yang singkat,

yaitu hanya 35 hari. Namun, planet tersebut berevolusi 10 kali

lebih cepat dari Bumi. Selain penemuan planet Kepler 438b ini,

para astronom tersebut juga menyatakan ada tujuh planet lainnya

yang memiliki potensi kehidupan di sana.

Page 8: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

3 U L T I M A G Z

EVENTSCALENDAR

26/01

— Februari 2015

INDONESIA FASHION WEEK 2015@ Jakarta Convention Center

Page 9: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

4U L T I M A G Z

04 WORLD CANCER DAY 06 INTERNATIONAL DAY OF ZERO

TOLERANCE TO FEMALE GENITAL

MUTILATION

09 HARI KAVALERI

09 HARI PERS NASIONAL 11-14 TABALONG ETHNIC FESTIVAL IV

DI KABUPATEN TABALONG, PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

12 HARI KOMIK DAN ANIMASI NASIONAL

14 VALENTINE’S DAY 14 HARI PERINGATAN PEMBELA TANAH AIR

(PETA)

28 HARI GIZI NASIONAL INDONESIA

14 TAEYANG WORLD TOUR [RISE] 2015 IN

JAKARTA

@ Tennis Indoor Senayan

14 KONSER AFGAN “DARI HATI” @ Jakarta Convention Center

20 HARI KEADILAN SOSIAL SEDUNIA 22 HARI PRAMUKA DUNIA

Page 10: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

5 U L T I M A G Z

COVERSTORY

12

Page 11: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

6U L T I M A G Z

Page 12: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

7 U L T I M A G Z

BE A

NOT JUST ATRAVELER

TOURISTMELANCONG atau traveling tak sekadar kegiatan berjalan-jalan

biasa seperti yang para wisatawan lakukan. Lantas, jika bukan

sekadar kegiatan jalan-jalan biasa, seperti apa traveler itu? Apa

perbedaannya dengan wisatawan biasa?

Secara etimologis kata “traveler” berasal dari kata “travel”.

Dalam situs Wikipedia disebutkan bahwa “Travel is the movement of

people between relatively distant geographical locations….” Sementara,

“traveler” sendiri berarti seseorang yang melakukan perjalanan

dan “melakukan perjalanan” ini biasa disebut dengan “traveling”.

By Arnoldus Kristianus & Annisa HardjantiIllustration by Yulio Darmawan

C O V E R S T O R Y

BE A

NOT JUST ATOURIST

Page 13: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

8U L T I M A G Z

menjawab bahwa menjadi seorang turis

merupakan awal langkah awal yang dilalui

seseorang untuk menjadi seorang traveler.

Ia menilai, turis merupakan tahap awal

di mana seseorang hanya sekadar senang

untuk bepergian.

Sementara, seorang traveler bagi Jebraw

adalah orang yang benar-benar singgah

untuk menikmati segala yang dimiliki

oleh tempat tersebut. Mulai dari alamnya,

penduduk sekitar, makanan, kebudayaan,

tradisi, gaya hidup masyarakat yang

berbeda-beda, dan lainnya.

“Berawal dari turis, berakhir menjadi

seorang traveler,” pungkas Jebraw.

ED I T ED BY G H IN A G H A L I YA

“Persiapan body and soul agar bisa

beradaptasi dan meresapi budaya dan

tradisi daerah tersebut,” ujarnya.

Saat bepergian ke suatu daerah, ia pun

mengaku, selama ini tidak ingin menentukan

waktu yang pasti karena waktu biasanya

bergantung kepada destinasi mana yang

akan dikunjungi.

“Kalau daerahnya jauh dan transportasinya

sulit, biasanya bisa traveling lebih dari 8 hari,

tetapi kalau daerahnya mudah diakses ya

bisa 5 hari,” ujar vokalis dari Real Band ini.

PERBEDAAN TRAVELER DAN TURIS

Selain traveler, kita juga tentu mengenal

istilah turis. Meski keduanya memiliki

arti yang berbeda, namun rupanya satu

sama lain saling berhubungan.

Saat ditanya mengenai apa perbedaan

antara traveler dan turis, Jebraw pun

Seorang bernama Jebraw yang selama

ini kita kenal sebagai traveler dan host dari

program video blogger Jalan2Men.com

menilai, esensi dari traveling adalah untuk

mengenal lingkungan sekitar.

“Esensi utama dari traveling adalah

untuk mengenal alam semesta,” ujar pria

bernama lengkap Petra Gabriel Michael ini.

Bagi Jebraw, dengan menjadi traveler

kita tidak hanya bepergian ke banyak

tempat, tetapi juga mengenal seluk-beluk

daerah yang kita datangi, mulai dari

suasana hingga adat istiadat. Sehingga, saat

meninggalkan daerah tersebut kita akan

memiliki pandangan baru yang berbeda

dengan sebelumnya.

Untuk persiapan sebelum traveling sendiri,

Jebraw mengatakan bahwa persiapan fisik

dan mental adalah dua hal yang harus

dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan.

C O V E R S T O R Y

Berawal dari turis, berakhirmenjadi seorang traveler.”

Page 14: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

9 U L T I M A G Z

MENEROPONG DUNIA PARIWISATA NUSANTARABy Annisa Hardjanti dan Johanes HutabaratIllustration by Yudit Halm

Page 15: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

1 0U L T I M A G Z

Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia mengungkapkan beberapa hal yang

menjadi faktor kurangnya keberhasilan pariwisata Indonesia dalam bersaing dengan negara lain. Salah satunya adalah peletakan pariwisata dalam skala prioritas program yang diselenggarakan pemerintah, terutama daerah.”

DUNIA MENATAP Indonesia dari segala

sudut pandang. Setiap sisi Nusantara selalu

memiliki hal yang menarik hati untuk

dijelajah. Pariwisata menjadi menjadi salah

satu bintang yang dimiliki oleh negara kita.

Eksotisme pulau dewata Bali, keindahan

Kepulauan Raja Ampat dan kecantikan

taman laut Bunaken merupakan segelintir

pariwisata Indonesia yang tidak asing lagi

bagi wisatawan mancanegara. Setidaknya,

mereka berbondong-bondong setiap

tahunnya, menunjuk destinasi tersebut

sebagai pilihan berlibur di Indonesia.

Memandang bagaimana keadaan

pariwisata Indonesia saat ini, seringkali

muncul negara-negara pembanding,

seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Target wisatawan yang tinggi dari negara-

negara ini turut menjadi catatan penting

bagi pemerintah dalam menentukan

nasib pariwisata Indonesia tahun 2015 ini.

Persaingan dalam dunia pariwisata antara

Indonesia dan negara-negara tersebut pun

terlihat cukup signifikan.

BELUM BERHASILNYA PARIWISATA

INDONESIA

Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National

Geographic Indonesia mengungkapkan

beberapa hal yang menjadi faktor kurangnya

keberhasilan pariwisata Indonesia dalam

bersaing dengan negara lain. Salah satunya

adalah peletakan pariwisata dalam skala

prioritas program yang diselenggarakan

pemerintah, terutama daerah.

“Skala prioritas pemerintah daerah untuk

pariwisata mungkin di nomor sekian. Skala

prioritas stakeholder-nya, apakah pariwisata

itu jadi skala prioritas? Belum tentu. Skala

prioritas yang dimiliki tiap pemerintah

pasti berbeda,” jelasnya.

Menurut Didi, pemerintah sendiri dinilai

tidak lalai dalam memberdayakan obyek-

obyek wisata sebagai destinasi bagi para

wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Setiap pemerintah daerah memiliki usaha

tersendiri guna melakukan pemberdayaan

bidang pariwisatanya. Besar kecilnya upaya

pemberdayaan itu sendiri dapat dinilai dari

skala prioritas pemerintah daerah terhadap

pariwisata.

LEMAH DI SEKTOR PROMOSI

Pemerintahan baru tentu punya harapan

baru pula. Salah satu aspek yang diharapkan

I N F O I N D O N E S I A

Page 16: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

11 U L T I M A G Z

Indonesia sebenarnya sudah siap semua, yang lemah ketika sudah ada program tertentu,

mempromosikannya,” kata Sutaryanto, Kepala Subbidang Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Pariwisata.

dapat berkembang adalah pariwisata,

sehingga dapat menyejahterakan masyarakat

dan mengharumkan nama bangsa. Akan

tetapi, untuk target dan peringkat kunjungan

wisata di Indonesia masih tertinggal dengan

beberapa negara tetangga.

“Indonesia sebenarnya sudah siap

semua, yang lemah ketika sudah ada

program tertentu, mempromosikannya,”

kata Sutaryanto, Kepala Subbidang Publikasi

dan Pemberitaan Kementrian Pariwisata.

Kelemahan promosi pariwisata ini

yang menjadi titik kekurangan pariwisata

nasional untuk menarik wisatawan asing.

“Ini gambaran saja, selama bertahun-tahun

promosi Indonesia sekitar antara 400 sampai

600 milyar, padahal Malaysia bisa sepuluh

kali lipat,” ungkap Sutaryanto kecewa.

Bila dilakukan perbandingan, menurut

beberapa sumber kunjungan wisatawan

asing ke Malaysia dapat mencapai angka

26 juta dalam satu tahun. Di sisi lain,

menurut siaran pers yang dikeluarkan pada

Desember 2014 oleh Kementerian Pariwisata,

kunjungan wisatawan mancanegara ke

Indonesia mencapai angka 9,3 juta. Dengan

target itu, melalui siaran persnya, Menteri

Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa

dapat menyumbang 8% dari total produk

domestik bruto nasional atau bila dalam

angka sebesar Rp 240 triliun.

Demi mencapai target, Kementerian

Pariwisata memberikan kemudahan bagi

wisatawan mancanegara untuk berkunjung

ke Indonesia. Kemudahan tersebut terwujud

dalam pemberian visa bebas masuk untuk

kunjungan singkat. Kemudahan tersebut

diberikan kepada wisatawan mancanegara asal

Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan

Australia. Dengan memberikan kemudahan

bagi wisatawan mancanegara dari lima

negara tersebut diharapkan memberikan

tambahan 500 ribu pengunjung. Seperti

yang diketahui, Tiongkok dan Australia

merupakan dua dari lima negara yang

warganya paling banyak mengunjungi

Indonesia setelah Singapura dan Malaysia.

Kemudahan tidak dengan bebas visa masuk

bagi wisatawan asing di beberapa negara,

seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com,

Menteri Koordinator Kemaritiman Indra

Soesilo mengatakan bahwa pemerintah

akan mempermudah izin masuk kapal

pesiar dari negara lain.

Tahun 2015, Presiden Joko Widodo melalui

Kementerian Pariwisata mengumumkan

bahwa target kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia agar mencapai

10 juta. Dengan target seperti itu maka

promosi harus diperhatikan. Menurut

Sutaryanto mengenai promosi, segala

sesuatunya harus diperhatikan dengan

seksama, mulai dari penampilan kesenian,

sampai detil alat peraga.

ED I T ED BY A R N O L D U S K R I S T I A N U S

Page 17: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

1 2U L T I M A G Z

Meneropong Dunia Pariwisata Nusantara

Page 18: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

13 U L T I M A G Z

The UltimateTraveler

Page 19: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

1 4U L T I M A G Z

By Alif G. Mahardika, Aretyo Jevon Pradana, Felix Nathaniel, Robert Gunardhi, Rosa Cindy

Edited by Annisa HardjantiPhoto by Yehezkiel Soedira

Illustration by Bryan Afriandi

Page 20: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

15 U L T I M A G Z

I N F O K A M P U S

JANE RATINI

Lebih Tertib Setelah TravelingTAK SELAMANYA traveling dilakukan hanya

untuk melepas penat dan menghambur-

hamburkan uang. Jane Ratini Puspa, mahasiswi

Public Relations 2013 mengungkapkan bahwa

banyak sekali pelajaran yang bisa didapat

ketika mengunjungi destinasi wisata,

terutama di luar negeri.

“Jujur aja, ketika pulang dari Eropa

waktu itu, aku jadi takut untuk buang

sampah sembarangan,” ungkap perempuan

kelahiran 1995 ini.

Pengalaman traveling yang tak bisa ia

lupakan yaitu ketika berkunjung ke negara

di daratan Eropa Barat, tepatnya Swiss dan

Perancis. Di negara yang terkenal dengan

coklat tersebut, ia mengunjungi Gunung

Tyrus. Sebuah gunung dengan salju abadi

yang menyelimuti permukaannya.

Selain itu, perempuan yang memiliki

hobi menyanyi ini juga mengunjungi ibu

kota negeri bersimbol menara Eiffel, yaitu

Paris. Di kota yang romantis tersebut, ia

mampu menem ukan keindahan arsitektur

bangunan bersejarah yang seringkali hanya

dilihat olehnya melalui layar kaca, internet,

dan sebagainya.

Meski sudah sering mengunjungi luar

negeri, namun perempuan berdarah Aceh

NAME JANE RATINI PUSPADOB JAKARTA, 19 JUNI 1995TWITTER @JANEPUSPAINSTAGRAM @JANEPUSPAMOTTO HIDUP “THE FUTURE BELONGS TO THOSE WHO BELIEVE BEAUTY OF THEIR DREAMS.” – ELEANOR ROOSEVELT

Page 21: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

1 6U L T I M A G Z

MICHAEL RIWOE

Jejaki Gunung, Teliti Hasrat Kebebasan

tersebut tetap mengakui, Indonesia memiliki

banyak sekali kekayaan alam dengan

keindahan yang menawan.

“Indonesia itu indah. Indonesia punya

hutan yang indah, pantai yang biru, di

Papua juga ada salju kok. Orang luar negeri

menganggap itu eksotis. Di Indonesia,

alam yang indah dan orang yang ramah

membuat suatu kombinasi yang sangat

bagus,” ujarnya.

Gadis yang sering disapa Jane ini,

sangat menyayangkan pihak Kementerian

Pariwisata kurang memperhatikan keadaan

obyek wisata yang tersebar dari Sabang

sampai Merauke.

“Sayang banget fasilitasnya masih kurang.

Misalnya, jalan menuju tempat wisata yang

kurang memadai. Contohnya saja waktu aku

pergi ke Bukit Moko, Bandung. Jalannya

rusak sehingga waktu yang dibutuhkan

untuk menuju tempat wisata itu banyak

memakan waktu,” ujarnya.

R EP O R T ED BY A R E T YO J E V O N P R A DA N A

ED I T ED BY A N N I S A H A R D JA N T I

BAGI sebagian mahasiswa, traveling dan

backpacking menjadi kegiatan yang populer

belakangan ini. Namun bagi Michael Riwoe,

hal itu sudah ditekuninya sejak tujuh tahun

silam. Sedari SMA, mahasiswa kelahiran

Jakarta 30 April 1991 ini sudah melakukan

banyak perjalanan ke destinasi wisata

alam Indonesia.

“Semua traveling dan backpacker seru.

Tapi gue pribadi lebih suka ke tempat wisata

bernuansa alam bebas. Kalau kita di alam,

semua sifat asli kita keluar. Mulai dari gunung,

pulau, caving, rafting, semuanya seru. Kita

bisa jadi diri sendiri,” ujar mantan anggota

Gerakan Pecinta Alam (GPA) MORESTER

Kolese Gonzaga ini.

Mahasiswa Jurnalistik UMN 2009 ini

banyak memperoleh pengalaman selama

traveling. Salah satu pengalamannya adalah

tatkala ia mendaki Gunung Salak. Saat itu,

ia bersama temannya sempat kehilangan

arah. Semua arah yang ia tuju menemui

jurang. Ia berhenti dan meniup peluit untuk

meminta pertolongan. Akhirnya beberapa

ranger yang juga sedang mencari temannya

berdatangan memberi pertolongan.

Owe mengungkapkan bahwa alam

tidak bisa diterka. Baginya, dalam setiap

perjalanan, jangan mengambil apapun

kecuali gambar, membuang apapun kecuali

ego, dan hindari meninggalkan apapun

kecuali jejak. Tanggung jawab terhadap

diri sendiri dan perilaku menjadi pokok

utamanya.

“Sebetulnya santai, tenang, dan bebas.

Itu prinsipnya kalau mau traveling menikmati

alam. Namun, tetap harus hati – hati dan

siap – siap,” tambah pria yang kerap disapa

Owe tersebut.

Pria yang pernah menjadi anggota Jejak

Langkah (JALAK) UMN ini mengaku, tak

pernah puas dan terpikir untuk berhenti

meniti jejaknya menapaki alam Indonesia.

Owe beranggapan dengan mengunjungi alam

Indonesia, ia mendapat banyak pengalaman

unik dan sadar akan pribadinya.

“Gak pernah mikir buat berhenti sih.

Traveling tuh enak, soalnya biasa kita cuma

makan tidur kayak robot. Halangannya

paling kalau finansial lagi gak mencukupi

aja,” lengkapnya.

Bagi Owe, masih banyak tempat indah

di Indonesia dan dunia yang belum sempat

ia sambangi. Hal itu juga yang menjadi

alasan mahasiswa pecandu Hargo Dumilah

ini mencintai traveling.

“Sejauh ini baru traveling sekitar Indonesia

aja. Paling jauh ke Pulau Sumbawa di NTB,

tapi kalau bisa ke luar negeri, Aurora di

Norwegia, Green Dragon Pub di Selandia

Baru sama Nepal. Tiga tempat itu incaran

utama sih. Kalau bisa mau ke Gunung Raung

juga, tapi medannya terjal. Kalau udah ada

dana dan anggota, pasti mau lah ke Puncak

Sejati,” ujarnya serius.

R EP O R T ED BY F EL I X N AT H A N IEL

ED I T ED BY A N N I S A H A R D JA N T I

Sebetulnya santai, tenang, dan bebas. Itu prinsipnya kalau mau traveling menikmati

alam. Namun, tetap harus hati – hati dan siap – siap

Pria yang pernah menjadi anggota Jejak Langkah (JALAK) UMN ini mengaku,

tak pernah puas dan terpikir untuk berhenti meniti jejaknya menapaki alam Indonesia.

NAME MICHAEL RIWOE DWI PUTRANTO THALODOB JAKARTA 30 APRIL 1991TWITTER @OEEYYY

The Ultimate Traveller

Page 22: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

17 U L T I M A G Z

IGNATIA MARIAE ADELINE atau kerap disapa

Adeline terlahir dari keluarga yang memang

suka traveling. Eksistensinya sebagai seorang

perempuan tidak meredam kesenangannya

pada dunia traveling. Ia mengaku, paling

suka hiking dan backpacking ke tempat-

tempat dengan keindahan alam, seperti

gunung dan pantai.

“Tempat alami itu enak, jauh dari polusi

dan bisa hirup udara segar, juga bisa lihat

pemandangan yang bisa bikin ter-nganga,”

ujarnya.

Sederet nama gunung dan tempat-tempat

alami lainnya sudah pernah disambanginya,

salah satunya Gunung Rinjani. Baginya,

Gunung Rinjani merupakan tempat yang

paling spektakuler. “Waktu perjalanan

memang capai, tapi sampai di puncak itu

rasanya puas sepuas-puasnya,” katanya.

Menurutnya, liburan tak harus selalu

serba mewah dan ke luar negeri. Indonesia

juga punya banyak destinasi yang luar biasa.

Keragaman budaya dan kekayaan alam

Indonesia menjadi pesona yang menarik.

Sayangnya, perhatian pemerintah terhadap

kualitas tempat wisata dan prasarananya

masih kurang, begitu pula dari segi promosi.

“Prihatin banget, soalnya waktu ke

Rinjani itu tempat perkemahannya banyak

sampah dan kotoran manusia. Sebenarnya

disediakan kamar mandi, tapi kondisinya

sangat tidak layak. Sedih banget, dong,

kalau tempat yang harusnya serba indah jadi

rusak karena hal-hal seperti ini,” ujarnya.

Hal seperti tadi juga mempengaruhi

nama baik Indonesia di mata dunia. Karena

I N F O K A M P U S

ROY SATYANUSA

Road Least Travelled

IGNATIA MARIAE ADELINE

Semua Orang Bisa Traveling

“DUNIA adalah buku dan mereka yang tidak

pernah pergi dari tempat tinggalnya hanya

membaca satu halaman,” itulah perkataan

St. Augustine, filsuf dari kota Annaba di

Algeria. Rasa keingintahuan membuat

orang melihat lebih jauh dan pergi dari

tempat tinggalnya. Dari situ, seseorang

menemukan dan belajar hal yang baru.

Traveling juga merupakan sebuah hobi

yang dimiliki banyak orang, termasuk

Roy Satyanusa, mahasiswa jurusan Public

Relation angkatan 2013. Pemuda kelahiran

1995 ini sudah senang berjalan-jalan sejak

kecil. Berawal dari keluarganya yang sering

membawanya jalan-jalan, hingga Roy mulai

bepergian bersama teman-temannya. Bagi

Roy, traveling merupakan kegiatan untuk

beristirahat dari kejenuhan dan repetisi

dari kegiatan sehari-hari. Di samping itu,

traveling juga sebagai proses penemuan di

mana ia melihat dan belajar tentang hal-hal

yang belum pernah ia ketahui.

Bagi sebagian orang, tersasar di tempat

yang baru mungkin sebuah hal yang

menakutkan, tapi Roy tidak berpikir

demikian. Justru, di luar jalan dan rute

yang sering dipakai orang adalah di mana

kita dapat menemukan hal-hal yang

tidak terduga. Dalam bepergian juga, Roy

mengatakan jangan mempunyai ekspektasi

yang tinggi atau mengira-ngira apa yang

ada di suatu tempat, melainkan datanglah

secara “buta” dan apa yang akan kita

temukan di situ akan menjadi kejutan.

Traveling memang membutuhkan biaya

dan terkadang biaya tersebut tidaklah

sedikit. Untuk itu, Roy selalu menjaga

kondisi badan sebelum bepergian. Hal ini

dikarenakan, jika kita jatuh sakit di saat

perjalanan, maka hanya akan membuang

uang dan waktu kita. Sampai saat ini, Roy

telah mengunjungi berbagai lokasi di dalam

maupun luar Pulau Jawa, seperti Jogjakarta,

Surabaya, dan Lombok. Ambisi Roy untuk

melihat dan menemukan tidaklah berhenti

di situ. Ia berharap untuk mengambil

langkah yang lebih besar untuk menjelajah

dan memperluas peta wawasannya.

R EP O R T ED BY R O B ER T G U N A R D H I

ED I T ED BY A N N I S A H A R D JA N T I

Justru, di luar jalan dan rute yang sering dipakai orang adalah di mana kita dapat

menemukan hal-hal yang tidak terduga.

Traveling merupakan kegiatan untuk beristirahat dari kejenuhan dan

repetisi dari kegiatan sehari-hari.

Untuk itu, Roy selalu menjaga kondisi badan sebelum bepergian.

Hal ini dikarenakan, jika kita jatuh sakit di saat perjalanan, maka hanya akan membuang uang dan waktu kita.

Hidup itu hanya sekali dan sebentar. Jangan sampai nanti menyesal karena tidak traveling.

Hiduplah sehidup-hidupnya selagi bisa

NAME ROY SATYANUSADOB 30 MEI 1995JURUSAN ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATION 2013MOTTO HIDUP SMILE IS THE BEST AND SIMPLEST WAY TO BE MORE ATTRACTIVE

Page 23: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

1 8U L T I M A G Z

CHRISTOPHER REINALDO

Mencari Ketenangan Diri Lewat Traveling

Tapi ketenangan diri juga gue dapatkan ketika bepergian, karena jauh dari

rumah dan otomatis meninggalkan pikiran yang biasanya,” ungkap Aldo.

Jaga alam di Indonesia ini kalau kita cinta Indonesia. Karena kita bukanlah penikmat

alam, melainkan pecinta alam dan hidup bersamanya

NAME IGNATIA MARIAE ADELINEDOB BANDUNG, 15 JULI 1996INSTAGRAM IGNATIADELINEMOTTO HIDUP ACCEPT WHO YOU ARE, AND REVEL IN IT!

rupanya, ada pula banyak wisatawan asing

yang datang. Mahasiswa Ilmu Komunikasi

2014 ini berharap, pemerintah dan wisatawan

yang datang bisa lebih memperhatikan

kebersihan di destinasi-destinasi wisata

yang ada.

Bag i Adel ine, j i k a orang-orang

memiliki niat untuk melakukan traveling,

terutama mahasiswa, mereka pasti bisa

mewujudkannya. Bujet perjalanan tidak

menjadi masalah jika kita rajin menabung.

Orang tua akan memberikan izin kalau

traveling memang bisa membawa hasil yang

baik. Semua orang pasti memiliki waktu

luang. Yang diperlukan adalah mengatur

waktu dengan baik. “Hidup itu hanya

sekali dan sebentar. Jangan sampai nanti

menyesal karena tidak traveling. Hiduplah

sehidup-hidupnya selagi bisa,” tutupnya.

R EP O R T ED BY R O S A CIN DY

ED I T ED BY A N N I S A H A R D JA N T I

SEJAK LULUS SMA lelaki berambut gondrong

ini jatuh cinta dengan kegiatan traveling

dan backpacking. “Selain enak, juga tidak

perlu ngeluarin uang banyak. Backpacking

itu liburan yang nggak perlu ngeluarin uang

banyak tapi puas,” ujar lelaki yang akrab

disapa Aldo ini.

Pulau Untung Jawa, Pulau Burung, Gunung

Cikuray, Gunung Lawu, Gunung Ciremai,

dan Gunung Pangrango telah menjadi

destinasi yang pernah ia kunjungi. Aldo

menambahkan bahwa masih banyak alam

Indonesia yang bagus dan belum terjamah

oleh banyak orang. Lewat kegiatan ini,

Aldo merasa lebih bisa menghargai alam

ciptaan Tuhan.

Ia sendiri lebih suka melakukan

perjalanan bersama teman-temannya.

Saling bertukar pengalaman bersama

teman seperjalannya menjadi salah satu

alasannya. “Tapi ketenangan diri juga gue

dapatkan ketika bepergian, karena jauh

dari rumah dan otomatis meninggalkan

pikiran yang biasanya,” ungkap Aldo.

Menurutnya, untuk bersenang-senang

tidak perlu mahal. Banyaknya orang yang

mengatakan bahwa traveling adalah kegiatan

yang menyulitkan dan lebih memilih pergi

ke mal. Lelaki yang memiliki mimpi untuk

mengunjungi Pulau Komodo itu memiliki

tanggapannya sendiri.

“Di warung kopi bareng teman juga bisa.

Kalau menurut gue, orang belum mencoba,

maka mereka akan bilang susah,” jelas Aldo

yang mengaku mengunjungi mall hanya

untuk kebutuhan tertentu saja.

“Gunung Lawu dan Ciremai.

Pemandangan dan suasananya begitu indah

di sana,” ujar Aldo, saat ditanya tempat yang

paling menarik yang pernah ia kunjungi.

Meski begitu, kesulitan juga pernah ia alami

adalah saat mendaki Gunung Pangrango.

Tatkala waktu itu, kakinya sedang sakit

karena lutut kirinya yang bergeser.

Baginya, pemuda Indonesia tak hanya

menikmati keindahan alam saja. Menjaga

serta melestarikan alam Indonesia juga turut

menjadi fokus utama dari kegiatan menikmati

alam itu sendiri. “Jaga alam di Indonesia

ini kalau kita cinta Indonesia. Karena kita

bukanlah penikmat alam, melainkan pecinta

alam dan hidup bersamanya,” pesan lelaki

itu menutup wawancara.

R EP O R T ED BY R O S A CIN DY

ED I T ED BY A N N I S A H A R D JA N T I

NAME CHRISTOPHER REINALDODOB 27 APRIL 1995TWITTER @REINALDOALDOINSTAGRAM CHRISTOPHERREINALDOMOTTO HIDUP KELUARLAH MENJELAJAH ALAM YANG LUAS, MAKA ANDA AKAN MENJELAJAH ARTI DARI SEBUAH KEHIDUPAN.

The Ultimate Traveller

Page 24: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

19 U L T I M A G Z

PERIBAHASA yang berbunyi “sambil

m e n y e l a m , m i nu m a i r ” r up a n y a

menggambarkan titik berpadunya hobi

dan pekerjaan lelaki bernama Hanif Suranto

ini. Ya, Hanif yang sehari-hari merupakan

dosen untuk program studi Jurnalistik di

Universitas Multimedia Nusantara dan

pelatih untuk beberapa jurnalis dari luar

kampus ini memiliki satu aktivitas yang

selalu menggugah semangatnya.

“Jujur saja, saya ini melekat dengan

julukan ‘turis gratisan’. Dalam arti, jika

ada kesempatan untuk berkeliling atau

mengeksplor secara cuma-cuma, maka

saya ambil kesempatan itu,” ungkap Hanif

sambil tersenyum.

Menjadi seorang ‘turis gratisan’ lalu

membuatnya memiliki arti tersendiri

By Christian ManafePhoto by M Hafiz

Jika saya boleh jujur, setelah melakukan diving

saya merasa seperti ada rasa adiktif yang membuat saya ingin mencoba terus menerus sampai puas

Membenamkan Diri dalam Keindahan Alam

Page 25: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

2 0U L T I M A G Z

untuk traveling. Baginya, traveling bukanlah

sekadar berjalan-jalan, wisata kuliner,

melainkan menggugah diri sendiri dengan

pengetahuan mengenai berbagai macam

budaya dan alam yang ada di sekitar kita.

Sebagai dosen yang gemar menjelajah,

dirinya merasa beruntung bisa mendapat lebih

banyak pengalaman melalui perjalanannya

ke tiap-tiap daerah. Menurut Hanif, Indonesia

telah menjadi tempat yang tepat untuk

melakukan penjelajahan alam dan budaya.

Pasalnya, Indonesia merupakan negeri yang

dikenal dengan melimpahnya kekayaan

alam dan ragam budaya.

BERANGKAT DARI RAJA AMPAT

Perjalanannya dari satu daerah ke daerah

lainnya di Indonesia mempertemukan

dirinya pada salah satu daerah yang berkesan

baginya, yakni Raja Ampat, Papua. Daerah

yang begitu dikagumi oleh para traveler

lokal dan mancanegara ini memang dikenal

tidak hanya memiliki keindahan alam,

namun juga memiliki budaya lokal. Tak

hanya itu, Raja Ampat juga merupakan

salah satu taman nasional terumbu karang

di Indonesia yang tergolong dalam segitiga

karang (coral triangle).

Di daerah yang menyimpan setidaknya

500 spesies karang tersebut, Hanif mulai

mencintai salah satu hobinya saat ini yang

tak lain adalah menjelajahi di kedalaman

laut. Sejak 1998 silam, ia telah mencoba

menyelami laut Raja Ampat untuk lebih

mengenal alam. Menurutnya, walaupun

masih banyak tempat lain yang indah,

namun Raja Ampat tetap mendapatkan

tempat khusus bagi dirinya sebagai spot

untuk diving.

KETAGIHAN MENYELAM

Kala pertama kali mencoba kegiatan

menyelam ini dirinya mengaku bahwa sempat

dilanda rasa takut, namun ketakutan itu

tak lantas mengurungkan niatnya. Setelah

mencoba menyelam untuk pertama kali,

lambat laun ia merasa tertantang dan ingin

mencoba kembali.

“Jika saya boleh jujur, setelah melakukan

diving saya merasa seperti ada rasa adiktif

yang membuat saya ingin mencoba terus

menerus sampai puas,” ujar dosen yang

memiliki motto hidup “berarti bagi semesta”

ini.

Pria asal Brebes ini juga mengaku, telah

menyelam mencapai kedalaman sekitar 20

meter. Namun bagi Hanif, hal itu masih

belum seberapa. Ia sendiri merasa masih

pemula dan baru dalam hal diving. Namun

ia tak memungkiri bahwa dirinya masih

tertantang untuk mencoba menyelam

lebih dalam lagi.

“Saya masih baru dan itu masih belum

disebut diving karena saya belum menyelam

begitu dalam, saya sendiri hanya menyelam

yang masih dekat dengan permukaan, lebih

tepatnya snorkeling.”

Dengan begitu, lelaki yang lekat dengan

sebutan ‘turis gratisan’ ini masih akan

terus menanti hingga memiliki kesempatan

kembali untuk menjelajahi keindahan

alam bawah laut.

“Semua aktivitas seperti traveling, atau

diving, atau snorkeling itu hanya saya lakukan

jika mempunyai atau bertemu kesempatan

saja. Jika tidak dapat kesempatan itu, maka

saya harus menunggu, ” ujarnya.

ED I T ED BY G H IN A G H A L I YA

“Sebenarnya saya tidak mengatakan secara langsung kalau saya menyukai traveling, tetapi berhubung saya memiliki kesempatan untuk melakukan itu, kenapa tidak?”

S O S O K

PENDIDIKAN - S1 Jurnalistik Universitas Padjadjaran- S2 komunikasi di UI

JABATAN- Mantan Direktur Eksekutif dan Peneliti Senior Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP)- Anggota Dewan Pengurus Mochtar Lubis Award

BUKU- Media dan Wanita (1998)- Pers Indonesia Pasca Soeharto (1999)- Dari Lokal Mengepung Nasional (2007)- Menjadi Wartawan Lokal, Panduan Meliput (2002)- Demokratisasi di Udara: Peta Kepemilikan Radio dan Dampaknya bagi Demokratisasi (2007) - Peraturan Perundang-undangan Perlindungan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Anak Indonesia (1999)

NAMA HANIF SURANTODOB BREBES, 6 FEBRUARI 1971

Page 26: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

21 U L T I M A G Z

PERJALANANANYA seorang diri selama

sembilan tahun dirasa belum cukup

untuk mengungkapkan rasa cintanya

terhadap Indonesia. Setelah mengunjungi

2.500 destinasi dari total lebih dari 5.000

destinasi yang ada di 34 provinsi Indonesia

sejak 2005, ia belum juga merasa puas.

Keindahan Nusantara membuatnya masih

ingin terus menjelajah.

Ebbie Vebri Adrian telah menerbitkan

sebuah buku berjudul INDONESIA The World

Treasure yang berisi foto-foto hasil karyanya

selama sembilan tahun berkeliling tanah

air. Dalam buku setebal 540 halaman yang

berisi 1.400 foto ini, ia mencoba bercerita

tentang keindahan alam Indonesia, mulai

dari budaya, tempat-tempat wisata alam

serta bangunan bersejarah, hingga flora

dan fauna baik di darat maupun di bawah

laut. Selain itu ia juga mengabdikan

berbagai momen seperti pemandangan

yang menakjubkan, arsitektur, masyarakat

sekitar, festival, hingga budaya.

“Iya, buku ini beratnya 3 kilogram.

Hahaha,” candanya.

Tak selalu sendirian, Ebbie juga

menggandeng sang adik untuk bekerja

sama dalam hal marketing. Sedangkan

untuk urusan lainnya Ebbie memilih untuk

mengerjakannya seorang diri, mulai dari

proses belajar fotografi, kurasi, hingga

By Syanne AyurestaDok. Pribadi Ebbie Vebri Adrian

BERKARYA DI TENGAH KEINDAHAN NUSANTARA

Page 27: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

2 2U L T I M A G Z

layout. Hal ini digelutinya karena ia ingin

pesan dapat tersampaikan kepada para

penikmat tanpa ada yang terlewat.

Ia mempelajari fotografi secara otodidak

seiring dengan perjalanannya mengelilingi

Indonesia. Tak hanya itu, InDesign untuk

layout buku pun ia tekuni secara otodidak.

Hasilnya, 950 dari 1000 buku ludes terjual

dalam waktu kurang dari empat bulan.

Pria asal Sumatera Selatan ini siap

melakukan hal yang belum ia anggap

tuntas yaitu mengelilingi Indonesia lagi.

Baginya, Indonesia bukan hanya sekadar

indah tetapi juga memiliki banyak keunikan

dan keunggulan.

Ebbie menjelaskan, Indonesia memiliki

garis pantai terpanjang di dunia. Selain

itu, Indonesia adalah negara kepulauan

terbesar di dunia. Benteng keratin Buton

terbesar di dunia yang memiliki luas 23

hektar pun terdapat di Bau Bau, Sulawesi.

“Primata terkecil, ikan terkecil, bunga

terbesar, bunga tertinggi. Banyak rekor-

rekor Indonesia yang pemerintah pun gak

peduli,” ujarnya bersemangat.

SEMPAT MENEMUKAN KENDALA

Di tahun ketiga perjalanannya, Ebbie

sempat mengalami kendala dalam hal

keuangan hingga ia memutuskan menjual

aset, menguras tabungan, bahkan menjual

usaha yang sudah jalan. Tak hanya itu,

kendala lain juga muncul dari pihak penerbit

yang menginginkan karyanya di cetak per

edisi. Ebbie menolak keras karena misinya

adalah membuat buku yang berisi lengkap

tentang satu negara.

Pengalaman lainnya adalah ketika

ia mengunjungi Wakatobi. Dua kali

perjalanannya ke sana, ia merasakan

pengalaman yang menyangkut nyawanya.

Pertama pada tahun 2008, kapal yang

digunakan mengalami kerusakan mesin.

Mesin yang dibawa hanya satu dan hasilnya

ia dan awak kapal lainnya terombang

ambing di lautan lebih dari tiga hari. Setelah

itu, saat ke Wakatobi yang kedua kalinya

pada 2012, Ebbie tidak ingin mengalami

pengalaman serupa, ia meminta agar kapal

yang ia tumpangi membawa mesin kapal

cadangan. Namun ternyata, halangan

masih saja mengikutnya, ia mengalami

kecelakaan saat dibonceng dengan motor

setelah memotret sunset di Bukit Tomeya.

Namun dari banyaknya pengalaman

tersebut, Ebbie tidak ingin menjual kisah

tragis demi mendongkrak pembelian.

Baginya, lebih baik menceritakan kisah

menyenangkan tentang bukunya ketimbang

kisah yang ia alami saat menjelajah.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat

untuk lebih mencintai Indonesia dengan

menjaga alamnya agar lestari.

“Bukan karena tempatnya bagus lalu

akan di jadikan destinasi berbondong-

bodong lalu hancur. Tolong dijaga alam

kita, itu yang harusnya dijaga oleh setiap

individu termasuk pemerintah,” ungkapnya

bersemangat.

Dukungan dari keluarga kepadanya

pun terus mengalir hingga saat ini walau

awalnya sempat ditentang. Tekad Ebbie

untuk berkarya demi alam Indonesia telah

membuatnya menjadi orang Indonesia

pertama yang membuat buku berisi seluruh

kekayaan Indonesia. Kini di tahun 2015,

Ebbie berniat membuat dokumenter berisi

perjalanannya ke 17.500 pulau di Indonesia

dengan motor besar.

ED I T ED BY G H IN A G H A L I YA

S O S O K

Kalau lewat tulisan, untuk menggambarkan

satu destinasi bisa jadi empat halaman. Capek, saya lebih memilih lewat foto

ACHIEVEMENTKeynote Speaker Photography in 18 provinces of Indonesia

JUDGESSept 15-18, 2011, Peucang Island Trip & Photo Contest, Banten.

Nov, 05 2011, Borneo Photo Coustik - E-Walk Mall, Balikpapan,

East Kalimantan.

Nov 12, 2011, Borneo Photo Coustik - SCP Mall, Samarinda, East

Kalimantan.

March 03, 2012, Adventure Photography - UPN, Yogyakarta.

Nov 02, 2012 Bangka Tengah Heritage, Bangka.

Sept 08, 2013, Trav el Photography - Freeport, Papua.

Oct 06, 2013, Canon PhotoMarathon, Yogyakarta.

July 11, 2014, Lomba Foto Piala Presiden, Jakarta.

Oct 25, 2014, Canon PhotoMarathon, Jakarta

BUKUIndonesia the World Treasures (2014)

NAMA EBBIE VEBRI ADRIANDOB PAGAR ALAM, 2 NOVEMBER 1976

Page 28: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

23 U L T I M A G Z

DULU ALMARHUM papa saya pernah

berkunjung ke Jepang. Hal inilah yang

melatarbelakangi saya jalan-jalan ke

Jepang 2012 lalu. Napak tilas merupakan

pengalaman saya dengan almarhum. Ketika

saya mengunjungi kembali tempat saya dan

almarhum dulu foto bersama, saya merasakan

seolah-olah almarhum sedang ada di sana

juga. Rasanya seperti mengingat kenangan

lama. Hal ini merupakan satu dari beberapa

misi perjalanan saya mengunjungi suatu

tempat atau negara, seperti Singapura,

India, dan Amerika.

Di India, bukan hal biasa kalau terkena

tipu oleh orang sana. Salah satu teman saya

pernah mengatakan, saya adalah orang

keren apabila tidak termakan tipuan warga

India. Tapi, rasanya saya belum beruntung

mendapat pujian sebagai orang keren

tersebut. Tidak kalah menarik, perjalanan

ke Jepang juga menjadi tantangan sekaligus

pengalaman yang berkesan. Tiga tahun

yang lalu saya memilih Jepang sebagai

destinasi selanjutnya. Jepang adalah negara

pertama yang membuat saya dan beberapa

orang lainnya mandi bersama-sama tanpa

mengenakan pakaian atau yang dikenal

dengan nama Onsen.

Selain itu, pengalaman saat berangkat

menuju Amerika adalah salah satu yang

paling berkesan untuk saat ini. Saya harus

merasakan tertahan imigrasi di Amerika.

Waktu itu, ada dua orang lainnya berwajah

orisinil dan diborgol juga tertahan bersama

saya selama tiga jam. Namun, akhirnya

saya dilepaskan dan dipersilakan untuk

memasuki negara Hollywood tersebut.

Dari kejadian ini membuktikan bahwa

saya merupakan salah satu orang muslim

dari Indonesia yang dapat lolos dari random

check Amerika dan menikmati perjalanan

ini. Rasanya menyenangkan dan nyaman

berada di sana. Tahun lalu, tujuan saya

untuk mengunjungi negara-negara di

Asia telah terpenuhi. Ada sepuluh negara

sudah saya kunjungi. Ini merupakan sebuah

pencapaian pribadi.

Saya pun banyak belajar dan mengenal

beberapa budaya baru, seperti di kawasan

Asia Tenggara, Myanmar. Semua penduduk

di sana suka memakai sarung. Semua

gender dan apa pun pekerjaannya. Warga

Myanmar selalu memakai sarung ke mana

pun mereka pergi agar terlihat eksotis.

Semua orang adalah traveler. Orang

yang berpindah dari tempat A ke tempat

B sudah dapat dikatakan traveler, karena

arti harafiah jalan-jalan, yakni berpindah

tempat. Namun, sekarang ini kebanyakan

orang melihat bahwa traveler adalah orang

yang jalan-jalan, bepergian jauh, serta

beranggapan ‘dia turis, dia sedang jalan-

jalan’. Belum lagi, warga Indonesia sekarang

menganggap kegiatan backpacker termasuk

dalam traveling. Saya sendiri tidak mengotak-

otik arti traveling seperti itu.

Pengalaman dan hal-hal menarik terasa

ketika saya membuat blog pada akhir

2011. Awalnya, suka membuat cerpen lalu

terpikir untuk membuat tulisan mengenai

traveling atau perjalanan yang sudah saya

alami. Terlintas dalam pemikiran saya

bagaimana membuat tulisan traveling, tapi

dalam bentuk narasi. Alhasil, saya combine

antara traveling dan tulisan dalam wujud blog

travel, www.backpackstory.me. Mendapat

job hingga jalan-jalan gratis, saya peroleh

dari hasil tulisan saya. Sejauh ini, hal paling

berkesan yaitu berhasil mendapatkan The

Best Travel Blogger 2014.

ED I T ED BY NIKO L AU S H A R B OW O

O P I N I

TRAVELINGUNTUKCAPAI MISIBy Ariev RahmanRewritten by Lani DianaPhoto By Dennis Tumiwa

Page 29: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

2 4U L T I M A G Z

KENALI DAN CINTAI DESTINASI LOKAL

RIBUAN PULAU membentang dari Sabang

sampai Merauke, dari Miangas sampai

Pulau Rote tentunya membuat Indonesia

begitu kaya dengan destinasi menarik. Mulai

dari puncak gunung hingga dalamnya laut

tersaji di nusantara.

Destinasi wisata tersebut akan punah

cepat atau lambat jika kita sebagai manusia

tidak mau dan tidak mampu untuk menjaga

dan merawatnya. Namun, bagaimana kita

ingin menjaga dan merawat kalau kita

sendiri tidak pernah mengenalnya?

“Untuk membuat destinasi wisata lokal

tidak kalah dengan luar negeri, kita sebagai

warga Indonesia harus mengetahui terlebih

dahulu dan menyukai tempat wisata yang

ada di Indonesia. Setelah itu, rasa ingin

mengeksplorasi akan tumbuh dengan

sendirinya,” ungkap Dinda Rahayu.

Selain mengeksplorasi destinasi wisata

lokal, mahasiswi jurusan Jurnalistik 2013

ini mengatakan bahwa untuk mencintai

alam Indonesia dapat dimulai dengan hal

kecil, seperti menjaga kebersihan setiap

tempat yang dikunjungi dan tidak merusak

lingkungan yang ada.

Menurut Dinda, traveling merupakan

sebuah kegiatan untuk mencari cerita yang

tidak bisa ia dapatkan dalam kehidupannya

sehari-hari. Hal tersebutlah yang membuatnya

sangat menyukai traveling, begitu pula

seluruh anggota keluarganya.

Ke depannya, Dinda berencana untuk

membuat sebuah traveling organizer di

mana menyediakan open trip dengan kuota

peserta terbatas di setiap perjalanannya

By Gregorius Aryodamar P.Photo By Dennis Tumiwa

demi menumbuhkan rasa mencintai

destinasi lokal di kalangan masyarakat,

khususnya anak muda. Traveling organizer

tersebut akan berfokus pada penyediaan

jasa perjalanan ke sejumlah tempat, seperti

museum, gunung, dan laut dengan biaya

yang terjangkau.

ED I T ED BY A R N O L D U S K R I S T I A N U S

Untuk membuat destinasi wisata lokal tidak kalah dengan luar negeri, kita sebagai warga Indonesia harus mengetahui terlebih dahulu dan menyukai tempat wisata yang ada di Indonesia

Page 30: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

25 U L T I M A G Z

Lari Ke Gunung atau Belok Ke PantaiTraveling! Semua orang pasti gemar dengan

kegiatan tersebut, begitu pula dengan para Ultimate.

Apalagi setelah melewati rutinitas di kampus yang

cukup padat. Jalan-jalan menikmati keindahan alam

adalah salah satu cara melepas kejenuhan. Nah, kita

tanya para Ultimate, mereka lebih suka jalan-jalan

menikmati keindahan pantai atau mencari kesejukan

udara di gunung ya? Yuk…kita lihat jawaban mereka.

Lebih milih gunung sih. Tempatnya lebih enak,

udaranya lebih seger, dan pemandangannya

lebih asri. Kalau pengalaman pernah ke

Gunung Gede dan beberapa tempat, seperti

Puncak dan Bandung.

Jelas pantai dong, nuansanya enak ketimbang

gunung. Di pantai lebih happy dengar suara

ombak. Lebih menenangkan hati.

Alodia Ilmu Komunikasi 2014

Supriyadi Pengawas GHP

Photo by Reviana Kristin

Page 31: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

2 6U L T I M A G Z

C H I T - C H A T

Pantai. Karena gue suka banget liat awan

dan matahari. Kesannya kalo di pantai

tuh dekat sama lautnya. Hahaha... Terus

suka banget dengar desiran ombak sama

angin-angin sekitar pantai. Bikin hati

tenang dan damai.

Aku lebih suka Gunung, kenapa? Karena

suasana gunung bisa bikin aku tenang,

membuat pikiran lebih positif dan tubuh

bisa lebih rileks. Menurut aku, suasananya

lebih banyak energi positif untuk jiwa dan

raga. Asyik deh pokoknya dan bisa lebih

menyatu dengan alam sekitar :)

Gue lebih suka main ke gunung. Soalnya

gue sih gak terlalu suka air, dan pantai

biasanya panas. Tapi kalau gunung biasanya

lebih tenang dan lebih gak bising.

Aku lebih suka gunung dong. Soalnya,

pemandanganya membuat hati adem, sejuk,

dan bebas dari polusi. Aku sih pernah jalan-

jalan ke Gunung Salak sama Puncak aja.

Ke pantai dong karena bisa main-main di

darat, air, dan udara. Kan biasanya kalau di

pantai suka ada snorkling, sama parasailing

tuh. Udah gitu karena aku orangnya jarang

punya hari libur panjang, jadi kalo liburan

ke pantai kan cepet tuh. Aksesnya gampang.

Lebih suka pantai, soalnya banyak permainan,

bisa berenang, gak cuma pemandangan

saja seperti di gunung, di pantai banyak

aktivitas.

Jordy DKV 2014 Reksa DKV 2013

Kinanti Odelia Public Relation 2013 Marchely Desideria Public Relation 2013

Ariadi Supervisor GHP

Septian Nurcahyo Teknik Informasi 2011

Page 32: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

27 U L T I M A G Z

R E V I E W

Kisah 19 Perempuan Menemukan “Rumah”By Rosa Cindy

KETIKA HATIMU PATAH, BAWALAH KAKIMU

MELANGKAH. Agita Violy atau yang kerap

disapa Agit, memutuskan untuk jalan-

jalan demi mengobati hatinya yang remuk.

Kali ini, ia memutuskan untuk mendaki

gunung Pangrango bersama dengan tujuh

orang temannya. Setelah bersusah payah,

perjalanan Agit dan yang lainnya tak

berhenti hanya di ketinggian 3019 meter

di atas permukaan laut, alias puncak

Pangrango. Mereka pun segera menuju

Mandalawangi. Ternyata, tak sekadar obat

cinta yang ditemukan Agit di lembah kasih

itu, tetapi cinta baru.

Kisah yang serupa tak hanya dialami

Agit. 18 perempuan lain ternyata juga

menjejakkan kaki-kaki mereka di beragam

tempat dengan alasan yang sama, entah

itu mengobati dan melupakan cinta lama,

atau mencari cinta yang baru. Di sinilah 19

perempuan yang menceritakan 19 kisah

perjalanan mereka ke 19 tempat yang

berbeda-beda.

Dari tidak mengenal, hingga tempat-

tempat itu dianggap rumah oleh para

penulis. Menurut para penulis, rumah

adalah tempat yang nyaman dan selalu

mereka rindukan. Sebenarnya, seperti apa

dan seberapa fantastisnya kah tempat-

tempat tersebut?

Rumah Adalah di Mana Pun merupakan

sebuah buku kumpulan cerita perjalanan

dari 19 pejalan perempuan. Buku ini ditulis

dengan gaya bahasa yang santai, sehingga

mudah dipahami pembaca. Disandingkan

dengan keindahan kata-kata puitis, pembaca

bagai diajak melancong bersama dan ikut

merasakan gejolak mereka. Perpaduan

ini sukses membuat pembaca jatuh hati

pada destinasi-destinasi yang ada dalam

kisah mereka.

Suatu nilai plus karena destinasi mereka

berada dari pojok Barat hingga Timur, ujung

Utara hingga Selatan wilayah Nusantara. Hal

ini berarti, Indonesia juga punya destinasi

wisata yang tak kalah menarik, bahkan jauh

lebih memadai daripada negara sekitarnya.

Lewat buku ini, secara tersirat, 19 pejalan

perempuan ini mengajak pembaca untuk

lebih bisa mencintai Indonesia, dan mulai

melangkahkan kaki, membuktikan bahwa

rumah itu tak hanya satu.

EDI T ED BY NIKOL AU S H A R B OWO

Judul Rumah Adalah di Mana Pun

PenerbitGrasindo

Tahun Terbit2014

Tebal halaman258 halaman

Penulis Sari Musdar, Ken Ariestyani, Silvani Habibah, Indri Juwono, Agita Violy, dkk

Page 33: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

2 8U L T I M A G Z

Hal serupa terjadi pada Charlotte yang

selalu ditinggal sendirian oleh suaminya

selama berada di Jepang. Charlotte merasa

dirinya terasingkan. Disudutkan oleh

ribuan kalimat yang terucap dan tidak

ia mengerti sama sekali. Charlotte ingin

melakukan banyak hal di Jepang, tapi

baginya semuanya terlihat tidak rasional.

Buruk. Jepang bukan tempat untuknya.

Film berdurasi 102 menit ini ingin

memunculkan pertemuan Bob Harris

dan Charlotte. Keduanya dipertemukan di

sebuah bar tepat di hotel mereka menetap.

Hubungan mereka berdua menjadi dekat

sebagai teman. Saling mengisi dan mengerti.

Bob dan Charlotte mulai membuat rencana-

rencana bersenang-senang di Jepang.

Lantas apa yang terjadi di antara mereka?

Apakah Bob Harris, seorang aktor lawas,

dan Charlotte, wanita berasional tinggi

bisa mendapatkan kesenangan di Jepang?

Apa yang akan dilakukan oleh mereka

yang terjebak di perbedaan besar budaya

dan bahasa?

EDI T ED BY DA NIEL I SA P U T R I A DI TA

R E V I E W

Terjebak di Dua Budaya dan BahasaBy Annisa Meidiana

BAGAIMANA RASANYA TERJEBAK di situasi

yang tidak menyenangkan bersama orang-

orang yang berbeda bahasa? Bob Harris (Bill

Murray) dan Charlotte (Scarlett Johansson)

adalah dua orang yang mengalami situasi

tersebut. Keduanya terpaksa harus bertahan

di Jepang selama beberapa minggu.

Bob Harris seorang aktor lawas yang

terbang ke Jepang untuk menjalani produksi

iklan wiski yang cukup terkenal di sana.

Sedangkan, Charlotte ikut pergi ke Jepang

demi tetap bersama dengan suaminya yang

seorang fotografer.

Bob Harris mulai merasakan profesinya

sebagai aktor bukan merupakan keinginan

hidupnya. Ia merasa banyak kesalahan

terjadi setelah dirinya memutuskan untuk

menikah dan tetap berkarir. Begitu juga

dengan Charlotte yang menyesal telah

menikah di usia muda.

F i l m y a n g r i l i s p a d a 2 0 03 i n i

memperlihatkan usaha mereka untuk

keluar dari kehidupan yang sebenarnya,

sekaligus membawa mereka terjebak di

Jepang. Sofia Coppola, sebagai pengarah

dalam film ini membuat sosok Bob Harris

merasa tidak senang ketika harus mengetahui

banyaknya jarak budaya Amerika dan Asia.

Di film ini ditunjukkan Bob Harris kesulitan

untuk berinteraksi dengan rekan kerjanya

di Jepang—yang bisa dikatakan orang lokal

Jepang. Dengan berat hati, Bob harus bisa

menahan semua keganjalan yang terjadi.

Judul Lost in Translation

DirectorSofia Coppola

RilisOktober, 2003

Durasi102 menit

Cast Bill Murray dan Scarlett Johansson

Page 34: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

29 U L T I M A G Z

F I L M

Pesona Pulau Sumba dalam Karya Anak BangsaBy Petrus Tomy & FX. Praba Agung

Sudahkah Anda menonton film berjudul Pendekar Tongkat Emas (The Golden

Cane Warrior)? Jika belum, maka bersiaplah kepincut dengan sebuah

pulau yang terletak di bagian Nusa Tenggara Timur, Indonesia ketika

menontonnya. Bagaimana tidak? Selain menampilkan adegan silat yang

patut diacungi jempol, film ini juga memberikan pengalaman kepada mata

kita untuk melihat pesona alam di Pulau Sumba yang mengagumkan.

Page 35: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

3 0U L T I M A G Z

Pendekar Tongkat Emas

Dengan mengambil lokasi syuting di

Pulau Sumba bagian Timur, film ini telah

menghabiskan waktu produksi yang cukup

panjang. Mulai dari proses riset, penulisan,

hunting lokasi, latihan fisik, hingga syuting

film dan pascaproduksi sendiri memakan

waktu lebih dari dua tahun.

Tak hanya itu, film berkisah tentang

tokoh-tokoh pendekar silat yang dibintangi

oleh nama-nama seperti Christine Hakim,

Nicholas Saputra, Reza Rahadian, Eva Celia,

dan Tara Basro ini pun menghabiskan biaya

yang cukup besar, yakni 25 miliar rupiah.

Sebagian besar dana tersebut digunakan

untuk biaya operasional mengingat proses

syuting dilakukan di Pulau Sumba.

Pengambilan lokasi ini bukan tanpa

alasan. Ide untuk menjadikan Pulau Sumba

sebagai setting film ini sebenarnya datang dari

Mira Lesmana selaku produser. Sebelumnya,

Mira pernah mengangkat keindahan di Pulau

Belitung pada film Laskar Pelangi. Setelah

difilmkan, pariwisata di Belitung pun maju

pesat dan menjadi destinasi incaran para

wisatawan mancanegara dan lokal.

Sependapat dengan Mira, menurut sang

sutradara, Ifa Isfansyah, film ini ingin

menampilkan sisi keindahan Indonesia yang

lain dan tak umum. “Dengan menampilkan

setting tempat entah berantah, kami ingin

menampilkan keindahan Indonesia yang

lain. Karena biasanya film-film ber-genre

silat seperti ini selalu mengambil setting

di Pulau Jawa yang penuh dengan kekayaan

agrarisnya,” ujarnya.

Selama proses pembuatan film, Ifa

mengaku kagum melihat Pulau Sumba

yang menyimpan banyak keindahan alam.

Segala yang dibutuhkan untuk menjadi

latar film pun dirasa lengkap dan dapat.

Maka sayang sekali, bila keindahan yang

ada tidak dikenal oleh masyarakat.

“Ada hutan, padang rumput, sungai,

yang benar-benar kami manfaatkan untuk

proses pengambilan adegan-adegan penting,”

ujar lelaki yang pernah menyutradarai film

Garuda di Dadaku ini.

Film ini ingin menampilkan sisi keindahan Indonesia yang lain dan tak umum.

Page 36: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

31 U L T I M A G Z

BUKAN HANYA SEKADAR INDAH

Tak hanya keindahan alam, film ini juga

menampilkan berbagai detil keunikan dan

kebudayan tanah Sumba, seperti rumah-

rumah adat, senjata daerah, tenunan, tata

cara kehidupan, dan upacara pemakaman.

Khusus untuk tata cara kehidupan

masyarakat, dalam film ini kita bisa

melihat bahwa mayoritas masyarakat

tanah Sumba menggunakan hewan kuda

sebagai alat transportasi utama. Berburu

ikan dan memakan nasi jagung juga menjadi

kebiasaan masyarakat tanah Sumba yang

terlihat dari film ini.

Selain itu, menurut Ifa, cuaca di tanah

Sumba sangat ekstrim dan sering sekali

berubah-ubah. Faktor cuaca tersebut pun

sempat menjadi kendala dalam proses

syuting.

“Cuacanya kadang bisa sangat panas,

kadang hujan deras, kadang berangin sangat

kencang,” ujarnya.

Ifa juga menambahkan bahwa ia terkesan

dengan keramahan masyarakat tanah

Sumba. Mereka sangat terbuka dan antusias

dalam menyambut proses syuting film

yang diproduseri oleh Mira Lesmana dan

Riri Riza ini.

“Mereka sangat ramah dan antusias untuk

dilibatkan dalam proses pembuatan film

ini. Bahkan, mereka ikhlas tanpa menerima

bayaran sepeser pun dari kami,” ujar pria

yang pernah menempuh pendidikan di ISI

Jogjakarta ini.

Nah, bila setelah ini Anda ingin

meng unjung i Sumba Ti mu r unt u k

Film ini juga menampilkan berbagai detil keunikan dan kebudayan tanah Sumba,

seperti rumah-rumah adat, senjata daerah, tenunan, tata cara kehidupan, dan upacara pemakaman.

F I L M

Page 37: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

3 2U L T I M A G Z

Pendekar Tongkat Emas

berwisata. Desa-desa yang dijadikan

tempat pengambilan film ini di antaranya

desa Rambangaru dan desa Burukambora.

Letaknya pun tidak jauh dari kota Way

Napu. Bila menggunakan mobil, dalam

waktu satu jam kita sudah bisa sampai ke

titik-titik tersebut.

“Secara resmi memang desa-desa tersebut

tidak pernah dibuka sebagai objek wisata,

namun mereka sangat terbuka bila ada

wisatawan yang datang dan berkunjung,”

pungkas Ifa kembali.

ED I T ED BY G H IN A G H A L I YA

Menghabiskan biaya yang cukup besar, yakni 25

miliar rupiah

Page 38: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

33 U L T I M A G Z

TravelloveBy Aurelia Michelle Rahardja

illustration by Ismi Ulfah & Priscilla Jessica

Page 39: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

3 4U L T I M A G Z

“La, perjalanan kita kan masih panjang,” keluh Jessie pada orang yang sedang duduk di kursi

belakang mobil. “Kontrol dulu dong nafsu makan lo, nanti belum sampai tujuan sudah

habis duluan.”

Tapi pisang gorengnya enak!”

balas orang tersebut jelas-jelas

mengabaikan keluhan Jessie, malah

mengambil pisang goreng lagi, padahal

yang di mulut belum ditelan.

“Lagi pula jajanan kita banyak banget,

Jess. Lihat, nyokap gue sampai bekalin

sekarung besar.” Kira yang berada di

belakang setir menyentakkan kepalanya

ke belakang, menunjuk tas besar yang

berisi makanan.

“Sekarung besar juga bisa langsung habis

kalau ada Lala di dekat kita,” goda Jessie

sambil melirik Lala, yang masih santai

memakan cemilan favoritnya.

Sementara tiga sekawan itu masih

berdebat tentang bekal perjalanan mereka,

mobil yang dikendarai mereka masih melaju

dengan cepat, mengantar mereka ke Jogja.

Sejak masuk SMA, mereka bertiga sudah

berkawan akrab dan memiliki impian

berlibur bersama, berpetualang di suatu

kota hanya mereka bertiga menggunakan

mobil.

Setelah setahun menabung bersama,

uang yang mereka kumpulkan rasanya

sudah cukup, maka dengan semangat

mereka mulai memilih tempat. Setelah

tarik ulur perdebatan, akhirnya mereka

sepakat memilih kota Jogjakarta. Mereka

C E R P E N

bisa dihitung menghemat uang mereka,

karena uang makan dan penginapan sudah

ditanggung oleh pamannya Lala, Om Agus,

yang tinggal di sana dan bersedia untuk

menampung mereka. Rencananya mereka

akan menginap selama tiga hari.

“Lagian kita salah, harusnya Lala jangan

disuruh duduk samping tas bekal kita,” Jessie

masih lanjut menggoda Lala. “Tahu-tahu

pas kita lihat lagi, perutnya sudah sebesar

tas lo, Kir. Kan tahu sendiri Lala rakus!”

“Enak saja! Gue nggak serakus itu!”

Lala melempar plastik pembungkus pisang

goreng ke kursi depan, kemudian beberapa

sampah lainnya. Ternyata memang sudah

banyak cemilan yang dimakannya olehnya.

Seperti kata Jessie, perjalanan masih

panjang, namun waktu terasa berlalu

lambat kalau kau sedang berlibur dengan

sahabat baik. Tiga gadis ini melakukan

segala macam kekonyolan sampai Lala

yang duduk di kursi belakang tertawa

keras sekali, berkali-kali. Bahkan sempat

saking hebohnya ia membuat kantong

keripik di tangannya terlempar ke udara,

dan whoops mendadak mereka dihujani

serpihan keripik pedas.

Belum lagi kalau melihat pemandangan

yang indah, pasti mereka akan turun dari

mobil dan mengabadikan momen lewat

kamera dengan berbagai gaya. Sendiri

sendiri, berdua, kemudian bertiga. Pose-

pose mereka berkisar dari foto model

sampai bintang film india.

Setiap kali bensin dilihat sudah sekarat,

mereka turun di pom bensin dan mengambil

kesempatan untuk ke kamar kecil atau

sekedar merenggangkan kaki, serta untuk

penggantian giliran mengendarai mobil.

Berjam-jam kemudian obrolan riang

mereka mulai mengecil hingga sunyi

sama sekali, karena satu persatu mulai

tertidur. Malam hari, jatah menyetir

diambil lagi oleh Kira.

“Kira capek? Mau gantian nggak?”

Lala menawarkan meski ia setengah

mengantuk. Jessie bahkan sudah tertidur

di kursi belakang.

“Nggak, gue kan sudah tidur lama

sekali tadi,” Kira tersenyum meyakinkan

Lala. “Tidur aja, La.” Lala mengangguk

dan kemudian tertidur. Kira sendirian

mengendarai mobil di malam hari tanpa

Lala atau Jessie yang cerewet untuk

menemaninya, rasanya lama sekali

sampai ia akhirnya tiba di alamat yang

diberikan Lala, rumah Om Agus.

“Maaf Om, kita sampai larut malam

begini,” kata Kira dengan perasaan tidak

enak karena ternyata Om Agus serta

Page 40: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

35 U L T I M A G Z

istrinya, Tante Mirah menunggu kedatangan mereka sampai

tengah malam. Lala dan Jessie juga minta maaf, diikuti kuap yang

mereka coba sembunyikan. Om Agus mengibaskan tangannya,

menolak maaf mereka.

“Kenapa minta maaf, kalian kan pasti lelah setelah perjalanan

panjang begini. Ayo, langsung masuk kamar saja, atau kalian

ingin makan malam dulu? Sudah? Kalau begitu, ke kamar saja,

ada di sebelah kiri lorong ini.”

Mereka bertiga bersyukur sekali karena akhirnya dihadapkan

ke ranjang yang empuk setelah berjam-jam harus duduk di

mobil. Kamar itu terdiri dari dua tempat tidur tingkat, Kira dan

Lala mengambil tempat yang di bawah sementara Jessie tidur di

atas sendirian.

Keesokan harinya setelah tidur nyenyak dan disuguhi sarapan

enak, tiga gadis itu merasa bersemangat kembali dan siap

mengelilingi kota. Setelah perdebatan panjang, mereka setuju

untuk mengunjungi Candi Borobudur terlebih dahulu.

Pertamanya sekeliling mereka hanya ada orang lalu lalang

atau berjualan, namun setelah berjalan mengikuti arus, mereka

sampai juga di sana. Candi Borobudur berdiri tinggi di atas mereka.

Bak dihantam lautan manusia, di mana-mana ada orang sedang

berfoto hingga selalu saja ada orang asing yang tanpa sengaja

lewat di foto yang mereka ambil. Hal ini tak menghentikan tiga

sekawan ini untuk mengambil foto juga, kan sayang sudah sejauh

ini tapi tidak difoto untuk kenang-kenangan. Selanjutnya mereka

C E R P E N

memutuskan untuk naik ke atas candi.

Perjalanan naik mereka tidak semudah yang dibayangkan.

Tangga yang dinaiki serasa tidak ada habisnya, ditambah lagi

mereka harus ditekan, digencet, bahkan jidat Kira terkena sikut

orang secara tidak sengaja. Tapi perjuangan mereka sepadan,

karena pemandangan di atas sangat menyenangkan.

“Keliling candi ini serasa memasuki dunia baru, seperti dunia

pada zaman kerajaan-kerajaan Indonesia masih berdiri kokoh,”

Jessie mendadak menjadi puitis. Sementara itu kedua sahabatnya

sibuk selfie, yang lama-lama berubah menjadi lomba foto dengan

pose tergila. Hasilnya, Lala tertawa selama lima menit tidak

putus-putus akibat lucunya pose-pose mereka.

Setelah puas naik turun di Candi Borobudur, mereka pun

melanjutkan tur mereka keliling kota Jogjakarta. Ketiga gadis itu

mengunjungi tempat-tempat menarik yang tadi sempat dituturkan

oleh Om Agus. Mereka mengunjungi berbagai monumen, keluar

masuk beberapa museum, dan lebih sering lagi keluar masuk

tempat makan. Melihat bangunan dengan arsitektur gaya Eropa,

dan sorenya mereka bersantai-santai di taman.

Malam harinya di kamar, mereka saling bertukar cinderamata

dan melihat lagi foto-foto yang mereka ambil di berbagai tempat,

dan tertawa sepanjang malam terutama saat melihat foto aksi

gila di Borobudur. Baru saat Tante Mirah menegur mereka untuk

segera tidur, mereka menghentikan kegiatan mereka. Sebelum

tidur, mereka berebutan menyerahkan cinderamata yang mereka

Page 41: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

3 6U L T I M A G Z

beli khusus untuk tante baik hati ini.

Tante Mirah hanya geleng-geleng saat

menerimanya, namun tersenyum lebar

sebelum menutup pintu.

Keesokan paginya, semuanya menderita

pegal-pegal parah di tubuh mereka hasil

petualangan kemarin.

“Kaki gue sakit banget nih,” erang Jessie

sambil memijit-mijit kakinya tanpa memberi

efek berarti. “Kapok deh gue jalan-jalan

seharian gitu tanpa persiapan fisik yang

seharusnya.”

“Lo mau jalan-jalan atau lomba lari

marathon sih?” Kira menggeliat. “Kaki

gue sih kuat, tapi ini kenapa punggung

gue sakit banget ya?”

“Itu sih karena lo kayang di atas Candi

Borobudur,” Lala kembali terbahak jika

mengingat pengalaman mereka di sana.

Kira dan Jessie ikut tertawa. Untung saat

itu Kira tidak disergap satpam karena

mengganggu kenyamanan pengunjung.

Setelah puas mengeluh, mengerang, dan

melakukan peregangan yang mengalahkan

atlet profesional, mereka segera mandi

dan memutuskan untuk mencari taksi –

karena tidak ada yang sanggup menyetir

lagi – menuju Malioboro. Herannya, setelah

keliling bolak-balik kota kemarin, salah

satu tempat populer di Jogja ini malah belum

mereka kunjungi. Di deretan toko pertama

Jessie ribut ingin membeli kaus tie-dye yang

sering dijual di Jogja, jadi dua temannya pun

ikut membeli. Selanjutnya, dengan becak,

petualangan mereka di Malioboro pun di

mulai. Mereka tidak turun belanja lagi,

murni hanya ingin melihat pemandangan

sekitar diiringi angin sepoi-sepoi.

Perjalanan damai mereka ini sempat

mengalami kehebohan kecil saat Kira dan

Jessie sadar becak yang dinaiki Lala sudah

tidak mengikuti becak mereka berdua.

Mereka langsung mencarinya, panik dan

ngeri membayangkan nasib teman mereka

yang polos itu. Saat ditemukan ternyata ia

sedang asyik memilih kue bakpia.

“Lala, kenapa lo nggak ngikutin becak

kita, malah nyasar sendiri?” Tanya Kira

Travellove

sambil mengelus-elus dadanya yang tadi

sempat berdegup tidak karuan.

“Gue kasihan sama tukang becaknya,

udah tua Kir. Jadi gue pengen dia istirahat

dulu,” balas Lala dengan polos. “Lagian, gue

kepingin beli kue bakpia. Mau?”

Kira geleng-geleng melihat Lala yang

tidak tahu dampak yang ia sebabkan

karena menghilang, Jessie bahkan tak

segan mencubit lengannya dengan gemas.

Setelah insiden ini, mereka memutuskan

untuk menghentikan ekspedisi keliling

Malioboro sebelum Lala berbuat tidak-tidak

lagi dan memutuskan untuk mengunjungi

pantai terdekat dari sini. Setelah bertanya

kesana kemari, akhirnya mereka sampai di

Pantai Parangtritis, sekitar satu setengah

jam dari Malioboro – tarif taksinya mahal

sekali, mereka menyesal tidak memakai

transportasi umum atau bawa mobil sendiri,

tapi, nasi sudah menjadi bubur. Jelas kan

apa yang mereka lakukan di sana? Mereka

bertiga langsung menceburkan diri ke

air dan bermain sebelum ada yang bisa

mengingatkan mereka kalau mereka tidak

bawa baju ganti.

Alhasil mereka berjalan keliling pantai

dengan basah kuyup, berdoa mati-matian

supaya mereka jangan sampai masuk angin,

atau lebih buruk lagi. Serunya, saat jalan-

jalan berkeliling itu, mereka menemukan

reruntuhan candi yang terletak beberapa

ratus meter dari bibir pantai. Serasa seperti

menemukan harta karun, melengkapi

petualangan liburan mereka. Setelah lama

berkeliling, bahkan sempat sempat naik

kuda juga, mereka duduk di pasir sambil

memerhatikan matahari terbenam.

“Kapan lagi lo bisa liburan bareng sahabat

lo, traveling bareng kayak gini, nyiptain

kenangan manis yang bisa lo kenang

puluhan tahun mendatang? Mungkin hanya

sekali seumur hidup.” Kira memecahkan

keheningan, masih menatap matahari

meninggalkan singgasananya.

“Sayang ya harus berakhir.” Lala

menyandarkan kepalanya di bahu kiri Kira,

Jessie mengangguk dan ikut menyandarkan

kepalanya di bahu sebelah kanan. Tidak ada

yang bicara sampai matahari benar-benar

lenyap, akhirnya mereka memutuskan

untuk pulang.

Makan malam di rumah Om Agus

berlangsung meriah karena tiga gadis yang

saling melontarkan cerita lucu pengalaman

mereka di kota Jogja ini hingga semua

orang tak henti tertawa, bercanda, dan

merasa terhibur.

“Sayang kita harus pulang besok,” kata

Lala murung saat tawanya reda sambil

memainkan makanannya. “Padahal liburan

ini asik banget, kita bisa keliling kota kayak

sekarang. Sayang harus berakhir.”

“Yah, kalau kalian mau, kalian bisa ikut

Tante dan Om liburan besok ke Malang.”

Tiga tarikan nafas terdengar di meja makan.

“Kami punya agenda sendiri besok, tapi

kalian bisa mengunjungi tempat-tempat di

sana pakai mobil kalian, dan orang pemilik

penginapannya pasti juga nggak keberatan.

Dia teman lama Tante, dan kebetulan masih

banyak kamar tidur kosong.”

“Kalau kalian mau, Om bisa telepon

mamanya Lala, biar dia bisa diinformasikan

ke orang tua Kira dan Jessie juga. Tapi itu

kalau kalian mau loh, ya.”

“Mau, mau! Tentu saja kami mau!”

Mereka bertiga berebutan menjawab.

“Tapi, Om, biayanya…” perkataan Kira

segera dipotong oleh Om Agus. “Soal biaya

pasti kita bisa koordinasikan. Lala sudah

Om anggap anak sendiri, jadi ini sama saja

kayak Om membayar liburan anak Om

beserta teman-temannya.” Ia mengangkat

alisnya, matanya berbinar memandang wajah

ketiga gadis yang bercahaya di depannya.

“Tunggu apa lagi? Barang-barang kalian

masih belum di pack kan?”

Mereka bertiga segera berhamburan

meninggalkan meja makan, bersemangat

karena kelanjutan tak terduga ini. Oh,

tampaknya petualangan mereka belum

berakhir.

EDI T ED BY K E ZI A M A H A R A NI

Page 42: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

37 U L T I M A G Z

S U A R A M A H A S I S W A

Catatan Perjalanan dari Serpong ke RinjaniBy Emil William Tjahyadi

Apalah arti dari sebuah perjalanan bila kita tak tahu tujuannya? Jika sudah tahu, apakah kita akan terus berdiam diri di rumah sementara memiliki sepasang kaki yang lengkap? Get out of your lazy bed, and let’s explore our country, Indonesia.

5 Agustus 2014Pagi itu, matahari masih malu untuk

menampakkan sinarnya. Tepat pukul

04.30 WIB, saya bangun lebih awal dari

anggota keluarga yang lain. Setelah itu,

saya bergegas dan mengevaluasi kembali

barang yang akan dibawa pergi beberapa

hari ke depan. Perjalanan kini dimulai.

07.30 WIB Memulai perjalanan panjang dari Stasiun Rawa Buntu menggunakan commuter line dengan harga tiket Rp8.000,- (Rp5.000,- untuk kartu jaminan dan Rp3.000,- untuk keliling rute Jabodetabek)

Sebelum beranjak lebih jauh, dalam

perjalanan ini kami menggunakan sarana

transportasi darat. Hal ini demi tujuan

kami, yakni “low budget but lot of experience”.

Harga untuk Kereta Api Ekonomi jurusan

Stasiun Pasar Senen – Stasiun Lempuyangan

(Yogyakarta) adalah Rp50.000,-.

6 Agustus 201405.35 WIBSetelah perjalanan yang sangat panjang, akhirnya kami sampai di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Kami pun merasa sangat beruntung karena Kereta

Page 43: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

3 8U L T I M A G Z

Catatan Perjalanan dari Serpong ke Rinjani

Api Ekonomi yang kami pesan dari jauh-jauh hari akan berangkat pada pukul 07.20 WIB.

07.20 WIBBerangkat dari Stasiun Lempuyangan menggunakan Kereta Api Ekonomi, Sri Tanjung.

21.50 WIBKereta akhirnya tiba di stasiun terakhir, Stasiun Banyuwangi. Telat dua jam dari waktu yang diperkirakan.

Perjalanan pun kembali dimulai. Setelah

mengisi energi kami berjalan kaki sekitar

200 meter dari Stasiun Banyuwangi ke

Pelabuhan Ketapang selama kurang lebih

5 menit. Setelah itu, kami pun sampai

dan langsung membeli tiket bus menuju

Pelabuhan Gili Manuk seharga Rp6.500,-.

00.05-01.00 WIB Perjalanan menuju Pelabuhan Gili Manuk. Di titik ini sudah memasuki WITA. Sehingga pukul 01.00 WIB menjadi 02.00 WITA.

02.40 WITA Kami menaiki Bus untuk menuju pelabuhan Padangbai. Harga per orang Rp 50.000,-. Nama bus yang kami naiki adalah “Bus Bahagia”.

07.15 WITA Sampai di Pelabuhan Padangbai, Manggis, Karangasem, Bali.

*FYI-Hanya dengan Rp10.000,- di luar pelabuhan Padangbai, kami bisa menyantap nasi putih, sayur buncis, paru ayam, dan daging ayam suir. Harga yang worth it untuk kantong mahasiswa.

09.20 WITA Kapal Ferry yang kami tumpangi berangkat.

13.45 WITA Tiba di pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

13.50-15.27 WITA Melakukan perjalanan menggunakan mobil travel menuju tempat kediaman Bibi dari teman kami di daerah Praya, Lombok, NTB.

Sesampainya di tujuan, kami langsung

melepas lelah dan menikmati kesunyian

di kota Praya yang masih belum dipadati

kendaraan ini.

8 Agustus 201406.00 WITA Satu per satu dari kami mulai bangun dari tidur.

10.50 WITA Berangkat dari Praya menuju Basecamp Gunung Rinjani, Sembalun.

Dari Praya menuju Basecamp Gunung

Rinjani, Sembalun, kami menggunakan

jasa mobil travel Carry. Harga per orang

Rp50.000,-. Di daerah atau di kota yang

tidak kita kenali, sebaiknya kita harus

pandai dalam hal bernegosiasi. Umumnya,

jasa travel terlebih dahulu mematok harga

hingga dua kali lipat.

Setelah menempuh perjalanan selama

satu jam, kami tiba di perbatasan antara

Lombok Barat dan Lombok Timur, Kopang.

Di sini kami dipindahkan ke mobil bak

akibat jalan menuju Basecamp Gunung

Rinjani, Sembalun yang rusak parah dan

tidak bisa dilalui mobil biasa.

14.35-15.25 WITA Sesampainya di Basecamp, kami melakukan Re-packing

15.25-15.45 WITA Perjalanan menggunakan mobil bak sampai di gerbang selamat datang Taman Nasional Gunung Rinjani. Harga per mobil bak sebesar Rp 90.000,-.

Page 44: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

39 U L T I M A G Z

15.45-17.45 WITA Perjalanan menuju Pos 1. Setelah itu, kami pun beristirahat sejenak

18.00-18.50 WITA Perjalanan menuju pos 2 hingga pukul 18.50.

18.50-19.05 WITA Tiba di Pos 2 dan beristirahat sejenak.

19.05-20.40 WITA Menelusuri perjalanan menuju Pos 3 Bayangan.

Sesampainya di Pos 3 bayangan pada

20.40 WITA, kami memasang tenda untuk

bernaung sejenak, memasak ransum yang

kami bawa, mengisi tenaga, dan istirahat

dengan ditemani cantiknya bintang-bintang

di atas langit Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

9 Agustus 2014Tak berlama-lama, kami pun melanjutkan

perjalanan menuju Plawangan, Sembalun

dari pukul 11.50 WITA dengan beristirahat

sebanyak dua kali, masing-masing selama

kurang lebih 30-40 menit

Setelah itu, kami menempuh perjalanan

menuju Plawangan Sembalun dari titik

setelah Tujuh Bukit Penyesalan hingga pukul

19.05 WITA. Sesampainya di peristirahatan,

kami mendirikan tenda dan salah satu dari

kami mengambil persediaan air.

“Untuk mengambil air, itu ada plang

spring water, ambil kiri. Ikutin jalur terus,

jalannya menurun. Saran gue harus body

system (re: minimal berdua) karena gelap

banget. Kalau sendiri kemungkinan bakalan

takut dan bisa halusinasi,” tutur salah satu

teman kami, Octav setelah mengambil air.

Untuk mengambil air lalu sampai ke

Plawangan Sembalun sendiri bisa memakan

waktu sekitar 40 menit (pergi-pulang). Air

itu tersalur dari pipa di permukaan tanah.

Kondisi air pun jernih.

10 Agustus 2014Hari ini adalah hari di mana kami bersiap

untuk menuju Puncak Dewi Anjani 3.726

Mdpl. Kami bangun pada pukul 03.00

WITA dengan hawa dingin, sehingga kami

menghangatkan tubuh terlebih dahulu

hingga pukul 05.30 WITA sembari packing

daypack untuk dibawa menuju puncak.

S U A R A M A H A S I S W A

Get out of your lazy bed, and let’s explore our country, Indonesia.

Page 45: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

4 0U L T I M A G Z

Catatan Perjalanan dari Serpong ke Rinjani

Mungkin, ini adalah perjalanan tersulit

selama ini bagi kami. Pasalnya, Stepani

berhalangan mendaki akibat sakit pada

lututnya, dan Galih pun menemaninya.

Sehingga kami harus merelakan dua

teman kami tidak melanjutkan perjalanan

menuju puncak.

Selain itu, selama perjalanan pergerakan

kaki kami cenderung lambat akibat

kemiringan yang hampir 50 derajat, trek

yang berpasir halus, dan cuaca yang terik

sekaligus menyengat. Alhasil, setiap lima

langkah kami harus berhenti sekitar 30

detik dikarenakan setiap satu langkah,

kami akan merosot turun dua langkah.

Namun akhirnya, pada pukul 16.40

WITA kami berhasil sampai di Puncak

Dewi Anjani 3.726 Mdpl, tempat tertinggi

di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Yeeeaaahhh!! We can do it!

Semua keputusasaan yang sempat

ada pun sirna ketika kami sampai di

Puncak Dewi Anjani. Pemandangan yang

bergandengan dengan teriknya matahari

membuat semangat kami membara. Senyum

kami pun kembali terukir. Terima kasih

Tuhan Yang Maha Esa, terima kasih karma

baik kami, terima kasih juga kepada orang

tua kami tercinta yang telah mengizinkan

kami untuk pergi.

11 Agustus 2014Pukul 13.40-17.50 WITA Kami melanjutkan

perjalanan menuju Danau Segara Anak.

Sesampainya di sana, kami disambut

dengan nyanyian air Danau Segara Anak.

Semua rasa lelah pun terbayarkan. Pada

saat itu, suasana di sini sangat ramai oleh

pendaki dan turis dari mancanegara. Tak

jarang kami temui pendaki yang memancing

ikan. Ada pula pemandian air hangat untuk

para pendaki. Di daerah Sagara Anak ini

juga terdapat sumber mata air yang aman

untuk dikonsumsi.

12 Agustus 2014Pada siang hari, pukul 12.00 WITA kami

sudah kembali bergegas dan siap untuk

melanjutkan perjalanan menuju Plawangan

Senaru. Perjalanan hingga Plawangan

Senaru kami tempuh dengan satu kali

istirahat selama 15 menit. Pada pukul 17.00

pun kami sampai di Plawangan Senaru dan

menikmati indahnya Plawangan Senaru.

40 menit setelahnya, kami melanjutkan

perjalanan menuju Pos 3, Pos 2, lalu Pos 1.

Perjalanan yang berakhir di Pos 1 tersebut

memakan waktu selama kurang lebih

dari pukul 17.50 WITA hingga 23.50 WITA

dengan beristirahat satu kali di Pos 3 selama

25 menit. Ketika tiba di Pos 1, kami pun

langsung melakukan perjalanan menuju

pintu gerbang Senaru yang kami tempuh

selama 90 menit.

Kondisi trek dari Plawangan Sembalun

hingga Danau Segara Anak berpasir dan

berdebu seperti di gurun pasir. Sedangkan,

dari Danau Segara Anak hingga Plawangan

Senaru jalurnya menanjak sekitar 45 derajat

dan treknya berbatu besar. Akan tetapi,

di sana terdapat anak-anak tangga yang

membantu kami berjalan. Untuk dari

Plawangan Senaru hingga Pos 1 treknya

memiliki karakter tanah yang berdebu

dan berpasir.

Pukul 00.30 WITA akhirnya kami kembali

sampai di Pintu gerbang Senaru. Perjalanan

panjang kami menjelajah Gunung Rinjani,

Lombok, Nusa Tenggara Barat pun rampung.

Duka dan suka telah kami lalui bersama.

Saya yakin, uang berapapun tak dapat

membeli pengalaman yang indah ini.

Saya percaya, terkadang indahnya alam

Indonesia tak cukup jika hanya dilihat. Akan

tetapi, harus dilihat, dengar, dan rasakan.

Indonesia adalah sebuah negeri yang pantas

disebut surganya para penikmat alam.

Page 46: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

41 U L T I M A G Z

E V E N T

Page 47: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

4 2U L T I M A G Z

PINTU KE MANA SAJA, baling-baling bambu,

senter pembesar, nama alat-alat yang

asalnya dari kantong ajaib itu tentu masih

melekat di ingatan kita. Siapa tak kenal

Doraemon? Si kucing biru asal Jepang

yang akrab dengan kita lewat komik dan

film kartunnya ini kini hadir ke tengah-

tengah kita.

Untuk pertama kalinya, seratus boneka

Doraemon bersama tokoh kartun Doraemon

lainya, seperti Nobita, Shizuka, Giant, dan

Suneo hadir di Indonesia. Kantong ajaib

Doraemon tentu tidak pernah kosong,

mereka hadir pula dengan alat-alat ajaib

yang membuat acara bertajuk “100 Secrets

Gadgets Expo” semakin lengkap.

Acara yang berlangsung mulai 28

November 2014 hingga 8 Maret 2015 di

Ancol Beach City Mall, Jakarta ini memang

sudah ditunggu para penggemar Doraemon di

Indonesia. Apalagi acara ini juga menampilkan

100 diorama Doraemon setinggi 150 cm

yang didatangkan langsung dari Jepang.

Selain di Indonesia, sebelumnya acara

ini sudah pernah digelar di beberapa

negara, seperti Tiongkok, Malaysia, Asia

Timur, dan negara di Asia lainnya yang

khusus menjadi target untuk sementara

dari acara ini.

“Ini pertama kalinya acara ini ada di

Indonesia. Acara ini sementara di Asia dulu,

belum ke sampai Eropa,” tutur Abe Franco,

konsultan dari acara tersebut.

Acara yang diselenggarakan oleh

Animation Internasional, perusahaan dari

Jepang yang mempunyai lisensi Doraemon

ini mencoba memberikan pengalaman baru

kepada para pengunjung untuk bisa melihat

100 rupa dari kucing biru ini sekaligus

merasakan langsung dunia Doraemon.

AJANG NOSTALGIA

Saat memasuki dunia Doraemon ini,

pengunjung disuguhkan berbagai sejarah

Terbang Bebas di Dunia Ajaib Doraemon By Christoforus RistiantoPhoto by Theodora Dhika

100 Secret Gadgets Expo

Page 48: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

43 U L T I M A G Z

E V E N T

dari Doraemon. Tahukah Anda bahwa

awalnya Doraemon mempunyai kuping,

namun karena digigit oleh tikus ia menjadi

tidak mempunyai kuping lagi? Dan tahukah

Anda sejarah Doraemon yang pada awalnya

berwarna kuning lalu mengalami perubahan

menjadi berwarna biru?

Selain fakta-fakta menarik seputar

Doraemon, acara ini juga memamerkan alat-

alat canggih dan ajaib yang sering dikeluarkan

Doraemon saat Nobita membutuhkan

pertolonganya seperti senter pembesar,

payung cinta, baling-baling bambu, kaca

mata masa depan, 100 roti pengingat, dan

masih banyak lagi.

Tak hanya itu, para pengunjung pun bisa

berfoto-foto di area khusus yang dirancang

seperti kehidupan asli pada cerita Doraemon,

seperti di ruang makan bersama keluarga

Nobita, kamar Doraemon dan Nobita,

tempat pernikahan Nobita dan Shizuka,

sampai panggung konser Giant di taman.

Pameran ini terlihat didatangi oleh

seluruh kalangan, baik yang sudah dewasa,

remaja, maupun anak-anak. Hendra, salah

satu pengunjung yang datang bersama

keluarganya mengaku senang bisa mengajak

kedua anaknya ke acara ini.

“Ini pameran yang menghibur banget.

Apalagi kedua anak saya ini penggemar

Doraemon. Jadi ya mumpung ada waktu,

ke acara ini aja,” ujarnya.

Baginya, selain memberikan hiburan

Tahukah Anda bahwa awalnya Doraemon mempunyai kuping, namun karena digigit

oleh tikus ia menjadi tidak mempunyai kuping lagi? Dan tahukah Anda sejarah Doraemon yang pada awalnya berwarna kuning lalu mengalami perubahan menjadi berwarna biru?

Page 49: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

4 4U L T I M A G Z

kepada kedua anaknya, acara ini juga

membuat dirinya bisa kembali bernostalgia

dengan kartun Doraemon yang ia tonton

setiap akhir pekan di televisi saat masih

kecil dulu.

“Di sini saya bisa bernostalgia juga

dengan Doraemon yang sudah ada dari

saya kecil sampai sekarang,” tambahnya.

RAMAI SAAT AKHIR PEKAN

Masih diminatinya Doraemon hingga

saat ini menandakan bahwa tokoh kartun

ini memang tidak termakan oleh jaman,

walau kartun-kartun lain sudah banyak

yang bermunculan, namun kartun ini tetap

menjadi idola masyarakat. Antusiasme

pengunjung pun cukup tinggi, terlebih

para penggemar setia Doraemon.

“Pengunjung sangat antusias sekali

dengan acara ini, ada yang datang memakai

k aos Doraemon, sambi l membaw a

marchandise Doraemon, dan ada juga

yang membeli marchandise sebagai koleksi

mereka di rumah,” ujar Abe Franco.

Pameran ini diadakan selama 100

hari. Jadi, bagi Anda yang belum sempat

berkunjung ke area Doraemon ini, jangan

khawatir sebab masih banyak hari untuk

bisa datang ke Ancol Beach City Mall. Namun

perlu diketahui, pengunjung yang datang

akan lebih membludak pada akhir pekan

dan liburan sekolah ketimbang hari biasa.

“Banyak keluarga, teman, atau teman

kerja yang datang pada saat liburan,

terutama bulan Desember yang paling

banyak datang ke acara ini,” tambah Abe.

Karena hanya mengambil lokasi di

Jakarta, pengunjung yang datang dari luar

kota Jakarta masih sedikit. Menurut Abe,

sebagian besar pengunjung masih berasal

dari Jakarta.

“Saya berharap masyarakat dari luar

Jakarta bisa berkunjung ke acara ini. Maka

dari itu, kita akan mengadakan promo di

bulan Januari dan Februari,” tutup konsultan

dari Filipina ini.

Sekali lagi, masih ada waktu tersisa

hingga 8 Maret mendatang untuk bisa datang

ke Doraemon Expo ini. Ajak serta keluarga

Anda untuk mengenal dan merasakan

langsung dunia ajaib khas Doraemon yang

tak lekang oleh waktu.

ED I T ED BY G H IN A G H A L I YA

100 Secret Gadgets Expo

Page 50: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

45 U L T I M A G Z

E V E N T

SEJAK AWAL MASA KEHIDUPAN, mural dan grafiti telah menjadi

satu bagian dalam usaha mempertahankan hidup serta merekam

informasi yang didedikasikan bagi banyak orang. Hal inilah yang

menggerakan para seniman, seperti Darbotz, Eddie Hara, Saleh

Husein, Mariskha Soekarna, dan Tuts untuk menunjukan karya-

karya mereka dalam live mural art ‘Wall 4 All’ di Atrium Pacific

Place, Jakarta, pada tanggal 14-19 Januari 2015.

Lima orang seniman dengan kecenderungan artistik yang

berbeda tersebut diundang dan mengadaptasi konsep mural

melalui media berupa lima panel kanvas. Mural menjadi sebuah

pesan yang memiliki pesan sama, namun dengan sudut pandang

lebih modern dan tidak lagi menjadi tipikal commission art. Saat

malam pembukaan pameran, pengunjung pameran bisa melihat

live mural art dari masing-masing seniman, dan Eddie Hara yang

berhalangan hadir akan tampil melalui recorded mural art dari

Basel, Swiss.

Pameran seni dengan konsep live mural art ini adalah hasil

kolaborasi dari Art Dept ID dan Samsung Galaxy Note 4. Kolaborasi

seni rupa dengan teknologi terhadap perkembangan lingkungan

yang ada di Jakarta menjadi sebuah fenomena penting yang bisa

dengan mudah di akses. Dengan begitu, apresiasi seni dapat

menyebar dengan luas ke kalangan muda dan menciptakan sebuah

siklus produktivitas seni yang terus dinamik dan inspiratif.

“Dukungan kami untuk Art Dept ID merupakan salah satu

bentuk kolaborasi lainnya untuk mendukung para pelaku seni

dalam mengembangkan ide kreatif mereka sekaligus memberikan

pemahaman bahwa sebuah gadget dapat mendukung kegiatan

seni yang menginspirasi banyak orang,” ujar Vebbyna Kaunang, IM

WALL 4 ALL

Perpaduan Teknologi dan Seni dalam Konsep Live Mural ArtBy Christoforus RistiantoPhoto by Gustama Pandu

Page 51: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

4 6U L T I M A G Z

Marketing Director, Samsung Electronics

Indonesia.

IDE MEMBUAT LIVE MURAL

Saleh Husein atau akrab dipanggil Ale

ini memakai ide tentang sejarah nenek

moyangnya hingga mencapai Jakarta.

Ia penasaran dengan keluarganya yang

merupakan keturunan Arab. Dengan

menggunakan moda transportasi kapal

laut, keluarganya mencapai Jakarta, tetapi

ide dasarnya adalah kapal laut sebagai

transportasi yang selalu dipakai dari dulu

sampai sekarang.

Uniknya, di karyanya kali ini Ale

menggunakan kapur berwarna hitam. Ia

pun menggoreskannya di lima panel kanvas

berukuran kecil yang sudah disiapkan

penyelenggara Art Dept ID. Ciri khas

mural yang dibuatnya lebih kepada goresan

seperti sketsa. Darbotz yang dikenal dengan

street artnya pun menggunakan ide dari

karakter alter ego berbentuk cumi. Karakter

tersebut dinilainya memiliki sifat yang

keras dan tangguh seperti ibukota Jakarta.

Kemacetan lalu lintas, polusi dan hiruk

pikuk kota menarik keluar alter ego-nya:

The Cumi (squid).

Sedangkan dalam karya-karya Tuts,

banyak terinspirasi dari keseharian di

kota besar Jakarta. Terutama kehidupan

sosial antara penghuninya, di mana banyak

pergeseran nilai-nilai kehidupan di dalamnya.

Ia tidak terlepas dari permainan geometri dan

eksperimen bentuk dasar yang digabungkan

sedemikian rupa dengan unsur fantasi.

Unsur-unsur ini diambil dari apa yang ia

lihat di jalan, dan mewakili dalam prosesnya

berkarya hingga sekarang.

Berbeda dengan Eddie Hara, visual

warna-warni, dunia yang cerah, dan

karakter-karakter yang digambarkannya

adalah ciri khas dari mural yang ia punya.

Walaupun tidak bisa datang, ia memberikan

videonya membuat mural di atas kanvas

berukuran besar sampai ke langit-langit

ruangan. Berbagai karakter digambarkan

tak tentu strukturnya. Di antaranya terdapat

tulisan ‘save our’ dan aneka angka.

“K a m i meng aja k E dd ie sebag a i

representatif seniman street art yang

patut dibanggakan oleh Indonesia,” pungkas

Amalia Wirjono, pendiri Art Dept ID.

ED I T ED BY NIKO L AU S H A R B OW O

Src:http://hot.detik.com/read/2015/01/15/171012/2804650/1059/bermukim-di-swiss-eddie-hara-pameran-bersama-di-jakarta

http://www.merdeka.com/teknologi/wall-4-all-pameran-seni-hasil-kolaborasi-samsung-dan-art-dept-id.html

Mendukung para pelaku seni dalam mengembangkan ide kreatif mereka sekaligus memberikan

pemahaman bahwa sebuah gadget dapat mendukung kegiatan seni yang menginspirasi banyak orang

Wall 4 All

Page 52: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

47 U L T I M A G Z

“Enak ya, dapat ongkos dari orang tua,”

“Gue gak ikut deh, gak punya uang…”

Tak jarang kita mendengar ungkapan

seperti itu saat hendak melakukan traveling.

Bahkan, mungkin keluhan itu sering kita

ungkapkan tanpa kita sadari. Mengeluhkan

biaya memang wajar selama traveling

dianggap seperti hal yang mewah. Namun

kenyataannya, travel is not just for the rich,

it’s for everyone!

Kali ini, Ultimagz akan membagikan beberapa

tips seputar traveling hemat tanpa harus

meringis karena dompet tipis. Yay! You

can travel too!

Persiapkan diri untuk melek

diskon t iket. Hal ini akan

sangat membantu kita dalam

mengestimasi biaya traveling. Biaya

transportasi, seperti tiket kereta, pesawat,

atau kapal merupakan salah satu faktor

pengeluaran terbesar seorang traveler. Jadi,

persiapkan diri untuk terus memantau

diskon tiket.

E V E N T

SAY YES TO TRAVEL

By Annisa MeidianaGraphics By Laetitia Caeli

Page 53: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

4 8U L T I M A G Z

Ubah pola pikir bahwa traveling adalah hal yang mewah. Tentu cara-cara tadi hanya

bisa kita jalani ketika kita mencoba untuk mencari info sebanyak-banyaknya sebelum

melakukan perjalanan. Ketika melakukan riset ke sebuah destinasi, mungkin kita akan

terkejut bahwa ternyata biaya untuk pergi dan singgah di suatu tempat tidak selalu mahal.

Selamat melancong, traveler! EDI T ED BY GHIN A GH A L I YA

Hal yang tidak kalah penting dan

bisa menghemat bujet (anggaran

pemasukan dan pengeluaran

uang) perjalanan para traveler, yaitu

dengan melakukan pencarian dan reservasi

penginapan yang terjangkau. Saat ini

pilihan untuk singgah di home stay sudah

banyak diminati ketimbang hotel bintang

lima, karena harga yang jauh lebih murah.

Pastikan Anda membawa makanan

instan yang bisa dimakan kapan

saja. Hal ini membantu mencegah

pengeluaran jajan makanan yang tinggi.

Selain itu, ketika Anda berkunjung ke sebuah

daerah, cobalah untuk memeriksa jadwal

perayaan festival-festival besar tiap tahun.

Dalam festival biasanya akan ditemukan

banyak hidangan gratis. Para traveler bisa

memanfaatkan situasi ini.

Traveler wajib membawa benda

penunjuk jalan, kamus, dan

sedikitnya sudah mengantongi

pengetahuan tentang daerah yang akan

dikunjungi. Jika tidak, perjalanan akan

membuang banyak waktu dan tenaga akibat

tersesat. Mempelajari bahasa daerah tersebut

juga penting agar dapat melancarkan kita

ketika berbicara dan bernegosiasi dengan

penduduk sekitar.

Pastikan diri Anda dalam keadaan

sehat bugar sebelum memulai

perjalanan. Jangan lupa untuk

membawa obat-obatan karena ketika lupa

dan terserang sakit, biaya akan otomatis

bertambah.

Simpan uang tunai di berbagai

tempat yang berbeda, seperti di

saku kecil dalam tas, di dalam

dompet, dan di tempat tersembunyi lainnya;

tempat make up, tempat peralatan mandi

(dibungkus plastik). Jika uang hanya

disimpan di satu tempat, maka ketika

barang hilang atau dicuri, semua uang

Anda pun akan ikut hilang.

Rp 50000

500

500

500

500

Rp 100000

Rp 5000

500

Rp 5000

Rp 2000

500

500

500

Hindari berbelanja berlebihan

karena dapat menyebabkan

pengeluaran Anda bengkak dan

menambah beban saat mengemas barang-

barang sepulangnya nanti. Kemudian,

pastikan Anda membawa barang-barang

yang sesuai dengan jangka waktu kepergian.

Bawalah barang-barang yang nyaman dan

tidak merepotkan.

Say Yes To Travel

Page 54: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

49 U L T I M A G Z

S N A P S H O T

Jika biasanya hutan berhiaskan berbagai

macam pohon yang rindang, namun Gunung

Papandayan menawarkan sensasi yang berbeda

dengan menyajikan panorama unik hutan

mati.- Dennis Tumiwa

SNAPSHOT

Page 55: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

5 0U L T I M A G Z

Seorang sedang latihan pararalayang di Bukit Paralayang, Malang (2014) - Dennis Tumiwa

Makanan jalanan yang enak dan murah, Thailand (2012) - Pricilia Tania

Seorang nelayan yang sedang mencari ikan di pagi hari di Ancol, Jakarta (2014) - Dennis Tumiwa

Page 56: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

51 U L T I M A G Z

Kegiatan di kota metropolitan Manila di pagi hari, Philippines. (2013)

- Michael Andrew

Pemandangan di Bukit Hermon dari Cable Car, Israel, (2012) - Pricilia Tania

Salah satu pengunjung yang sedang beristirahat di Gunung Bromo, Malang (2014) - Dennis Tumiwa

S N A P S H O T

Page 57: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

5 2U L T I M A G Z

Pemandangan di Bukit Hermon dari Cable Car, Israel, (2012) - Pricilia Tania

Salah satu pengunjung yang sedang beristirahat di Gunung Bromo, Malang (2014) - Dennis Tumiwa

Seorang petani seusai kegiatan bertani, Sleman, Jogjakarta - Michael Andrew

Patung Menari di Garuda Wisnu Kencana, Bali - Raisa Kiyasa

S N A P S H O T

Page 58: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

53 U L T I M A G Z

Aplikasi ini memiliki keunggulan dibanding Google Maps. Jika

Google Maps harus diakses dengan koneksi internet, maka

tidak demikian dengan Here Maps dan Here Drive+. Aplikasi

ini dapat bekerja secara offline, sehingga tak perlu terkendala

dengan koneksi internet. Baterai ponsel pun menjadi hemat.

Aplikasi Here Maps dan Here Drive+ tersedia bagi pengguna

Windows Phone. Untuk mengunduh aplikasi ini, Anda dapat

mengunduhnya langsung melalui website WindowsPhone.com.

Aplikasi Peta Bagi Pecinta TravelingBy Jefferly Helianthusonfri

01HERE MAPS DAN HERE DRIVE+

TRAVELING biasanya identik dengan mengunjungi tempat-tempat eksotis dan belum pernah kita jamah sebelumnya. Seiring perkembangan teknologi, kita dapat memperoleh informasi terkait daerah yang akan kita kunjungi dengan cepat dan mudah. Tak heran jika saat ini traveling mulai digemari dari berbagai kalangan dan usia.

Salah satu jenis aplikasi yang wajib dimiliki dalam ponsel para traveler adalah aplikasi peta. Aplikasi Google Maps mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Ternyata, selain Google Maps masih ada beberapa aplikasi peta yang siap menjadikan traveling kita kian menyenangkan. Berikut beberapa alternatif aplikasi peta bagi Anda pencinta traveling.

Page 59: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

5 4U L T I M A G Z

H O T S T U F F

Sama halnya dengan aplikasi Here Maps dan Here Drive+,

aplikasi Sygic juga dapat bekerja secara offline. Tak perlu

khawatir, aplikasi Sygic tersedia bagi pengguna Android dan

iPhone. Kelebihan Sygic dibanding aplikasi peta sejenis lainnya

adalah aplikasi ini memiliki informasi lebih lengkap seputar

tempat umum. Bagi Anda pengguna Android, Anda dapat

mengunduh aplikasi Sygic secara langsung di Google Playstore.

Sedangkan bagi Anda pengguna iPhone, aplikasi Sygic bisa

didapat di situs http://itunes.apple.com.

LewatMana merupakan aplikasi yang memungkinkan kita

untuk mengetahui berbagai informasi yang sedang terjadi

di jalan. Aplikasi lokal ini memudahkan pengguna untuk

memantau kondisi jalan sebelum mereka memulai perjalanan.

Dengan demikian, pengguna dapat menentukan rute perjalanan

yang akan dilalui. Pengguna Android dapat mengunduh aplikasi

ini melalui Google Playstore.

SYGIC LEWATMANA02 03

Page 60: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

55 U L T I M A G Z

SALAH satu kegiatan yang tak lepas dari aktivitas traveling

adalah kegiatan mengabadikan berbagai momen atau

objek indah yang kita temui sepanjang perjalanan. Tentu

kita ingin berbagai momen menarik saat traveling bisa

terabadikan dalam bentuk foto yang keren. Foto HDR (High

Dynamic Range) termasuk foto yang banyak digunakan

sebagai cara mengabadikan berbagai momen saat traveling.

Indahnya matahari terbenam akan terdokumentasi

dengan baik ketika kita mampu membuat foto HDR.

Untuk membuat foto HDR memang perlu penerapan

teknik khusus dalam fotografi. Kendati demikian, kini

Anda tak perlu bersusah payah untuk membuat foto

HDR, karena Photomatix Essentials siap memudahkan

perubahan foto biasa menjadi foto HDR.

Tak hanya dapat digunakan untuk membuat foto HDR,

Photomix Essentials juga dapat digunakan untuk tone

mapping dan exposure fusion dengan lebih cepat dan mudah.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan software Photomatik

Essentials, Anda dapat mengunjungi website resminya di:

http://www.hdrsoft.com/. Namun sayangnya, Photomatik

Essentials ini tidak free, melainkan Anda harus merogoh

kocek sebesar $39 untuk biaya lisensinya.

Photomix Essentials untuk Traveler Pencinta Fotografi

EDI T ED BY NIKOL AU S H A R B OWO

Tampilan user interface Photomix Essentials

By Jefferly Helianthusonfri

Page 61: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

5 6U L T I M A G Z

H O T S T U F F

DI ERA media sosial seperti saat ini, eksistensi seseorang seakan

menjadi kebutuhan utama bagi setiap individu. Rasanya ada yang

kurang kalau dalam sehari tidak mengecek akun media sosial,

seperti Path, Facebook, Twitter, Instagram, dan Google Plus. Tak

heran, menurut data terakhir dilansir Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII), pengguna jejaring sosial di Indonesia

kian meningkat, yakni sebanyak 63 juta orang.

Traveling termasuk kegiatan yang erat kaitannya dengan

jejaring sosial. Sesudah traveling, sebagian orang akan langsung

mengunggah berbagai momen menariknya ke akun media sosial

mereka. Bahkan, tak jarang ada sejumlah orang yang ingin tetap

eksis selagi traveling. Hanya saja, ada beragam masalah yang

dapat menghambat seseorang untuk eksis di jejaring sosial ketika

mereka sedang traveling, seperti koneksi internet dan kegiatan

traveling yang menyita banyak waktu.

Ada beragam aplikasi yang memudahkan kita untuk tetap eksis

di media sosial kendati sedang sibuk mengerjakan rutinitas lain,

salah satunya adalah aplikasi Hootsuite. Hootsuite merupakan

aplikasi pengelolaan akun media sosial yang disediakan oleh

situs yang beralamat di www.Hootsuite.com. Aplikasi Hootsuite

memudahkan pengguna untuk mengelola akun media sosial

mereka meski sedang terjebak rutinitas.

Ada beragam fitur di Hootsuite yang memudahkan kita untuk

tetap eksis di media sosial. Salah satunya adalah fitur penjadwalan

pengiriman posting ke akun media sosial. Dengan adanya fitur

ini, pengguna tidak harus secara real time memantau akun sosial

Tetap EksisTravelingdengan Hootsuite

Tampilan halaman depan situs Hootsuite.com

Tampilan antarmuka (user interface) pengguna aplikasi Hootsuite

medianya guna membuat tweet atau sekadar posting di Facebook.

Pengguna dapat melakukan penjadwalan pengiriman tweet ataupun

posting mereka di media sosial.

Fitur ini tentu sangat membantu ketika kita ingin tetap

eksis meski sedang berlibur atau traveling. Jika kondisi sedang

tak memungkinkan, kita bisa menunggu sampai segala kondisi

memungkinkan. Setelah kondisi memungkinkan, kita bisa segera

menggunakan Hootsuite untuk menjadwalkan pengiriman posting

ke berbagai akun media sosial. Dengan demikian, meski kita

sedang sibuk traveling, cuap-cuap ataupun tulisan-tulisan kita

di media sosial dapat terpublikasi dengan otomatis.

Terdapat dua jenis layanan di Hootsuite, yakni layanan

gratis dan layanan berbayar. Untuk pengguna gratis, Hootsuite

membatasi jumlah akun yang bisa dikelola dari aplikasi adalah

maksimal sebanyak 5 akun. Media sosial seperti Facebook, Twitter,

dan Google+ dapat disinkronisasikan dengan mudah terhadap

aplikasi Hootsuite ini.

Bagaimana, tertarik mencoba aplikasi sederhana tetapi

bermanfaat ini? Kunjungi websitenya di www.Hootsuite.com.

EDI T ED BY NIKOL AU S H A R B OWO

Page 62: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

57 U L T I M A G Z

WHAT’S NEXT ?

UMN KINI DAN NANTI

• Cover Story Menilik Masa Depan UMN

• Pinned Up Comic A witty list of the different types of college students

> Maret 2015

• Info Kampus1. Dosen Bermutu, Mahasiswa Bermutu?2. Layakkah UKM Dapat Perhatian Lebih?3. Rupa Mutu Keamanan di Lingkungan Kampus

Page 63: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

5 8U L T I M A G Z

• Info Kampus1. Dosen Bermutu, Mahasiswa Bermutu?2. Layakkah UKM Dapat Perhatian Lebih?3. Rupa Mutu Keamanan di Lingkungan Kampus

Page 64: Ultimagz februari 2015 - Jelajah Pelosok Nusantara

L I XU L T I M A G ZULTIMAGZ .com