Ulkus Kornea e.c Jamur

46
Reza Satria Prima 0910313224 Wici Septiyeni 1010312030 Aghnia Jolanda Putri 1010313088 !"S "#R$%A %&' SSP%" JA(R

description

bbbjnjnjn

Transcript of Ulkus Kornea e.c Jamur

ULKUS KORNEA E.C SUSPEK JAMUR

Reza Satria Prima 0910313224Wici Septiyeni 1010312030Aghnia Jolanda Putri 1010313088ULKUS KORNEA E.C SUSPEK JAMURLAPORAN KASUSIDENTITAS PASIENNama : Ny. JJenis Kelamin: PerempuanUsia: 53 tahunAlamat: Sungai Sapih, PadangPekerjaan: Ibu Rumah TanggaTanggal Pemeriksaan: 27 Agustus 2014

Keluhan UtamaMata kiri terasa pedih dan sulit dibuka sejak 24 hari sebelum masuk rumah sakit.Riwayat Penyakit SekarangMata kiri terasa pedih dan sulit dibuka sejak 24 hari sebelum masuk rumah sakit.Mata kiri kabur, terasa berpasir dan keluar air mata dari kedua mata.Mata terasa lebih pedih jika melihat cahaya.Mata kiri merah dan nyeri.Pasien sebelumnya mencari kayu di hutan untuk keperluan sehari-hari, pasien sedang duduk di dalam rumah dan terasa ada yang mengganjal, pasien mengucek matanya untuk berusaha mengeluarkan benda yang terasa mengganjal.

Pasien kemudian berobat ke klinik PJKA dan mendapatkan obat minum dan tetes mata, pasien lupa nama obatnya. Obat diminum 3 kali sehari dan obat tetes diteteskan 2 kali sehari pada mata yang sakit. Keluhan sedikit membaik namun mata tetap pedih saat dibuka.Ketika dapat membuka mata, pasien melihat ada bercak putih pada mata kirinya. Pasien kemudian berobat ke RS Tentara dan mendapatkan obat tetes mata berwarna kuning. Pasien meneteskan obat dan merasakan sensasi mata seperti digores dan air mata yang keluar bertambah banyak dari kedua mata. Obat hanya diteteskan dua kali dan pasien berobat ke RS Ibnu Sina.Di RS Ibnu Sina, pasien didiagnosa mengalami infeksi pada mata kiri, pasien diberi obat tetes dan obat minum namun pasien tidak tahu nama obatnya. Pasien kemudian dirujuk ke RS Dr. M. Djamil Padang pada 6 Agustus 2014 dan dirawat selama 13 hari dengan diagnosa Ulkus Korena OS e.c. suspek jamur. Selama di RS, pasien mendapatkan pengobatan dengan glaucon, renapar, timol 0,5%, solnazol, itrakonazole, ciprofloxacin, EDTA, SA, dan Vit. C. Keluhan berkurang dan pasien pulang pada 20 Agustus 2014.

Satu hari berikutnya, pasien kembali datang ke RS Dr M. Djamil Padang dengan keluhan mata kiri yang terasa lebih sakit dibanding hari sebelumnya. Pasien kembali dirawat di RS. Dr. M. Djamil Padang dan menerima pengobatan.Saat ini, pasien merasakan keluhan berkurang, mata kiri sedikit bisa dibuka, pedih berkurang, air mata yang keluar berkurang.Riwayat penggunaan tetes mata sebelumnya disangkal.Pemberian obat tradisional kepada mata seperti pengolesan daun-daunan atau cairan tetes lainnya disangkal.

Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnyaPasien pernah operasi katarak mata kanan pada 1,5 tahun lalu.Pasien tidak menderita penyakit DM dan hipertensi

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini

Status Oftamologikus

Foto (27 Agustus 2014)

Foto (21 Agustus 2014)

Diagnosis KerjaUlkus Kornea OS ec susp jamurPterigium OD

Ulkus Kornea OS ec susp bakteri

Diagnosis BandingAnjuran PemeriksaanFluoresen korneaLaboratoriumPewarnaan GiemsaLarutan KOHKultur

Rencana TerapiGlaucon 4 x tabRenapar 2x1 tabTimol 0,5% ed 2x1 OSSolnazol ed tiap jam OSFloxa ed tiap jam OS

Itrakonazole 1x200 mgCiprofloxacin 2 x 500 mgTetrasiklin 4x250 mgEDTA ed 4x1 OSSA ed 3x1 OSVit. C 1x1 tab

TINJAUAN PUSTAKAAnatomi

Histologi

DefinisiUlkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea yang memililiki dinding, dasar, dan batas.EpidemiologiEtiologiPatofisiologi

Manifestasi KlinisNyeri dan eritema pada kelopak mataBengkak pada kelopak mata minimalBintik putih pada korneaMata berairDitemukannya lesi satelitImmune ring (cincin putih pada kornea)HipopionInfiltrat putih keabu-abuan dengan tepi yang meninggi dan memiliki tekstur kasarJika disebabkan oleh jamur berpigmen maka akan menimbulkan gambaran plak berwarna gelap (plak endotel) yang terdapat pada permukaan dasar kornea.DiagnosisRiwayat perjalanan penyakit yang detail dan melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan visusPemeriksaan Slit Lamp untuk ulkus jamur: Gambaran ulkus yang indolen, infiltrat kelabu, sering disertai hipopion, peradangan terlihat nyata pada bola mata, ulserasi superfisial, terlihat lesi-lesi satelit (umumnya menginfiltrasi tempat yang jauh dari ulserasi utama)

Dibagian bawah lesi utama dan lesi-lesi satelit terdapat plak endotel disertai reaksi hebat dari bilik mata depan serta sering dijumpai abses korneaKeratitis fungal biasanya juga ditandai dengan infiltrasi stroma dengan tepi berbulu dan penebalan endotel dengan eksudat

Hipopion

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Labratorium dilakukan pada setiap pasien ulkusBahan yang digunakan adalah kerokan kornea yang diambil pada bagian tepi dan dasar dari ulkus. pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan memeriksa sampel secara mikroskopis dengan menggunakan pewarnaan gram, metode pewarnaan giemsa, dan kalium hidroksida (KOH) 10% atau calcofluor white preparationPemeriksaan LaboratoriumKerokan kornea diperoleh dengan menggunakan spatula platinum, pisau bedah, atau swab kalsium alginat yang diinokulasi pada piring agar Sabouraud, dan kemudian dijaga pada suhu 25 C untuk meningkatkan pertumbuhan jamur.Pertumbuhan awal pada kultur terjadi setelah 72 jam pada 83 % kultur dan dalam waktu 1 minggu pada 93 % kultur

Pemeriksaan LaboratoriumKerokan dari ulkus kornea jamur, kecuali yang disebabkan oleh candida mengandung unsur-unsur hifa, sedangkan pada ulkus yang disebabkan oleh candida umumnya mengandung pseudohifa atau bentuk ragi yang menampakkan kuncup-kuncup khasTatalaksanaMedikamentosaAntibiotik sesuai dengan masing-masing bakteri penyebabnya atau yang berspektrum luas diberikan sebagai salep, tetes, subkonjungtiva atau sistemik.Antivirus topikal seperti tetes trifluridin atau gancyclovir gel apabila disebabkan oleh virus

Antivirus topikal seperti tetes trifluridin atau gancyclovir gel.Agen sikloplegik seperti atropine sulphate 1%, homatropine 1% atau cyclopentolate 1% 3 kali sehari dapat mengurangi spasme M. Siliaris dan menghasilkan midriasis sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dan mencegah sinekia.Untuk menghilangkan rasa sakit dapat diberikan tetes pentokain atau tetrakain tetapi jangan sering-sering.

Anti jamur, apabila tidak ada organisme yang ditemukan setelah pemeriksaan laboratorium dan ulkus mengesankan infeksi jamur, maka untuk terapi awal diberikan natamycin atau voriconazole dan dapat pula diberikan terapi alternatif seperti amphotericin B, Mystatin, miconazole atau flucytosine. Sedangkan untuk organisme mirip ragi seperti candida sp diberikan terapi awal variconazole atau amphoterisin B.

Mata harus ditutup dengan kasa steril untuk mengurangi rangsangan supaya luka cepat sembuh. Namun, apabila terdapat ulkus superfisial yang disertai pembentukan sekret yang banyak sebaiknya jangan dibalut karena akan menghalangi pengaliran sekret infeksi tersebut dan media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri dan dapat memperparah ulkus

Terapi SurgikalDebridement ulkus untuk meningkatkan penetrasi antijamurFlap Konjungtiva atau flap amnion apabila gagal atau lama perbaikan dengan medikamentosa atau pada impending perforasi

KeratoplastiKeratoplasti merupakan tindakan penggantian kornea seutuhnya (penetrans) atau sebagian ketebalan kornea (lamellar). Tindakan ini diindikasikan pada kondisi kerusakan kornea yang serius seperti parut, edema, penipisan, dan distorsi.

Komplikasipenetrasi ulkus yang lebih dalam tidak hanya di kornea tetapi juga bagian mata lain sehingga pengobatan menjadi terbatas karena obat topikal tidak dapat masuk lebih dalam. Hal ini dapat menimbulkan lebih banyak kerusakan pada mata.Selain itu apabila membran descemet juga ikut rusak maka dapat terjadi perforasi dan dapat diikuti oleh peradangan jaringan mata yang lebih dalam dan menimbulkan endoftalmitis.PognosisTergantung ukuran,lokasi,kedalaman,bakteri penyebab, usia dan imunitas pasienBeberapa penderita dapat sembuh secara sempurna ataupun hanya mengalami sedikit perubahan pada penglihatan. Namun, ulkus kornea juga dapat menimbulkan kerusakan jangka panjang pada kornea dan penglihatanTERIMAKASIH