ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas...

36
1 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Asal Daun-daun Hijau Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Varietas Cikuray” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan oleh penulis lain, telah disebutkan dalam tubuh tulisan dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka pada akhir karya tulis ini. Manokwari,.. Agustus 2010 Paulina Rohua 2007 29 027

Transcript of ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas...

Page 1: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul ”Pengaruh

Pemberian Pupuk Organik Cair Asal Daun-daun Hijau Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Varietas Cikuray” adalah karya

sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan oleh penulis lain, telah disebutkan dalam tubuh tulisan dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka pada akhir karya tulis ini.

Manokwari,.. Agustus 2010

Paulina Rohua 2007 29 027

Page 2: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

2

RINGKASAN

PAULINA ROHUA. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Asal Daun-Daun Hijau Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Varietas Cikuray (dibimbing oleh EKO A. MARTANTO).

Upaya peningkatan produksi kedelai, baik melalui cara intensifikasi maupun

ekstensifikasi, telah dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kedelai

dalam negeri. Untuk mendukung upaya tersebut, kebutuhan informasi tanaman

kedelai mulai dari morfologi, budidaya, pascapanen, sosial-ekonomi, sampai

pengolahan kedelai dalam skala industri olahan dan bahan pakan sangat

diperlukan. Kedelai merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang

termasuk dalam kebijakan tersebut. Oleh karena itu penanaman komoditi ini

perlu diperluas dan lebih diintensifkan agar produksi dapat ditingkatkan.

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari

alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami,

sementara pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan

kadar unsur hara yang sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu.

Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya

untuk memperbaiki kebutuhan tanah dan penggunaannya masih sering dibarengi

dengan pupuk anorganik atau pupuk kimia buatan pabrik.

Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan

organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu.Pupuk cair meyediakan

nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,

seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Pupuk cair mempunyai manfaat seperti,

kemampuan menyerap hara. Pengunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan,

Page 3: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

3

dan penggunan pupuk cair berarti melakukan tiga macam proses dalam sekali

pekerjaan, yaitu memupuk tanaman, menyiram tanaman dan mengobati tanaman.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh frekwensi pemberian pupuk

organik cair dari daun-daun hijau terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

kedelai varietas Cikuray. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

jenis pupuk organik cair yang tepat terhadap upaya peningkatan hasil kedelai.

Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), Rancangan percobaan

ini terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 satuan

percobaan. Perlakuannya adalah sbb :

P0 = Kontrol atau tanpa pupuk.

P1 = POC Asal daun-daun hijau (20 cc/ ltr air)

P2 = POC Asal daun-daun hijau (40 cc/ ltr air)

P3 = POC Asal daun-daun hijau (60 cc/ ltr air)

Hasil percobaan pupuk organik cair dengan menggunakan daun-daun hijauan

pada tanaman kedelai ternyata tidak memberikan pengaruhnya, pada komponen

tinggi tanaman 2 MST tidak memberikan pengaruh tinggi tanaman yang baik.

Untuk umur berbunga, jumlah cabang, jumlah buku subur pertanaman, jumlah

polong pertanaman, jumlah polong bernas pertanaman, jumlah polong hampa

pertanaman, bobot 100 biji dan produksi perpetak juga tidak menghasilkan hasil

yang berbeda jauh.

Page 4: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

4

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR ASAL DAUN-DAUN HIJAU

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI VARIETAS CIKURAY

Oleh Paulina Rohua

2007 29 027

Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh sebutan

Ahli Madya Pertanian Pada

Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI 2010

Page 5: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

5

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR ASAL DAUN-DAUN HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI VARIETAS CIKURAY Nama : PAULINA ROHUA NIM : 2007 29 027 Jurusan : Budidaya Pertanian Program Studi : BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Program Pendidikan : Strata 0/ Diploma III

Menyetujui ,

Dr. Ir. Eko A. Martanto, MP Pembimbing

Mengesahkan, Ketua Jurusan Dekan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian Dr. Ir. Nouke L. Mawikere, M.Si Ir. Jopie W. Pattiasina, MS NIP. 19661116 199303 2 002 NIP. 19521226 198012 1 001 Tanggal lulus :

Page 6: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

6

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Korem, pada tanggal 10 April sebagai

anak ke-4 dari 7 bersaudara dari Ayah yang bernama Perkolius Rohua dan Ibu

Arina Kapitarauw.

Penulis memulai pendidikan SD Inpres korem pada tahun 1996

dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SLTP Negri 1 Biak Utara dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SPMA Negri Jayapura dan lulus

pada tahun 2007.

Penulis diterima di Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian

Universitas Negeri Papua, Jurusan Budidaya Pertanian Program Studi Diploma

III Budidaya Tanaman Pangan pada tahun 2007.

Page 7: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

7

PRAKATA

Pertama-tama penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan

Yang Maha Kuasa, karena atas penyertaan dan berkat serta karunia yang

diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas akhir ini berjudul ”Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Asal

Daun-Daun Hijau Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Varietas

Cikuray”. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Manggoapi Fakultas

Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Eko

A. Martanto, MP yang telah mencurahkan waktu dan pikiran untuk membimbing

dalam penulisan Tugas Akhir ini. Ucapan yang sama pula penulis sampaikan

kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Papua

2. Dekan Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian UNIPA

3. Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fapertek UNIPA

4. Ketua Program Studi D-3 Budidaya Tanaman Pangan Fapertek UNIPA

5. Ayah, Ibu, saudara-saudaraku serta teman-teman atas bantuan doa, dana dan

dorongan serta semangat yang senantiasa diberikan kepada penulis selama

menjalani studi hingga selesai.

Page 8: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

8

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki sangat

diharapkan guna menyempurnakan tulisan ini. Harapan penulis semoga tulisan

ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Manokwari , ...Agustus 2010

Penulis

Page 9: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

9

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 Latar Belakang ....................................................................................... 2 Masalah ................................................................................................. 3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 6 Tanaman Kedelai ................................................................................... 6

Taksonomi ........................................................................................ 6 Morfologi .......................................................................................... 7 Syarat tumbuh ................................................................................... 10

Pupuk Organik ....................................................................................... 10

METODOLOGI ............................................................................................ 13 Tempat dan Waktu ................................................................................. 13 Bahan dan Alat ...................................................................................... 13 Rancangan Percobaan ............................................................................ 13 Pelaksanaan Kegiatan............................................................................. 14 Variabel Pengamatan ............................................................................. 16 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 17

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 18 Hasil ...................................................................................................... 18 Pembahasan ........................................................................................... 21

KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………….. ...... 22 Kesimpulan .......................................................................................... 22 Saran ................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 23

LAMPIRAN ................................................................................................. 24

Page 10: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

10

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Luas Panen, Produktifitas dan Produksi Tanam Kedelai Propinsi Papua Barat ........................................................................................... 4

2. Rata-rata tinggi tanaman kedelai umur 2-5 MST ..................................... 18

3. Rata-rata umur berbunga, jumlah cabang dan jumlah buku subur ............ 19

4. Rata-rata jumlah polong polong/tanaman, jumlah polong bernas/ tanaman, jumlah polong hampa/tanaman, bobot 100 biji dan produksi perpetak .................................................................................................. 20

Page 11: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

11

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Halaman

1. Denah percobaan ................................................................................... 24

2. Rata-rata dan analisis ragam tinggi tanaman 2 MST ............................... 25

3. Rata-rata dan analisis ragam tinggi tanaman 3 MST ............................... 25

4. Rata-rata dan analisis ragam tinggi tanaman 4 MST ............................... 26

5. Rata-rata dan analisis ragam tinggi tanaman 5 MST ............................... 26

6. Rata-rata dan analisis ragam umur berbunga (HST) ................................ 27

7. Rata-rata dan analisis ragam jumlah cabang ........................................... 27

8. Rata-rata dan analisis ragam jumlah buku subur ..................................... 28

9. Rata-rata dan analisis ragam jumlah polong per tanaman ........................ 28

10. Rata-rata dan analisis ragam jumlah polongbernas per tanaman .............. 29

11. Rata-rata dan analisis ragam jumlah polong hampa per tanaman ............ 29

12. Rata-rata dan analisis ragam 100 biji (g)................................................. 30

13. Rata-rata dan analisis ragam bobot biji per petak (kg) ............................ 30

14. Data jumlah curah hujan dan hasil hujan bulanan (mm)……………..….. 31

15. Deskripsi Kedelai Varietas Cikuray…………………………………….. 31

Page 12: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

12

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

ASAL DAUN-DAUN HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN KEDELAI VARIETAS CIKURAY

Oleh

Paulina Rohua 2007 29 027

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI 2010

Page 13: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

13

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kedelai (Glycine max (L) Merril), merupakan salah satu tanaman

leguminosa yang telah dibudidayakan. Tanaman ini merupakan sumber protein

nabati, bahan baku industri dan sebagai bahan makanan ternak. Sebagai bahan

pangan, setiap 100 gr kedelai mengandung 330 kalori, 35% protein, 18% lemak,

35% karbohidrat dan 8% air, sisanya terdiri dari mineral-mineral dan vitamin

(Sumarno dan Hartono, 1983; Suprapto , 1988).

Penggunaan kedelai sebagai bahan makanan dalam bentuk tempe, tahu,

kecap dan makanan lain sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini

menyebabkan pemasaran kedelai dalam negeri tidak menemui kesulitan

(Sumarno dan Hartono,1983).

Kedelai sebagai bahan makanan manusia cukup baik dikonsumsi untuk

memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan tubuh, karena di samping kaya protein,

juga mengandung zat-zat gizi lainnya yang cukup lengkap. Kandungan protein

pada kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lainnya seperti

beras, jagung, tepung, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, daging, ikan segar,

susu sapi, dan telur ayam. Walaupun demikian, protein kedelai tidak sebaik

protein susu sapi dan telur ayam, terutama dalam hal kadar asam amino methionin

dan sistin (Sumarno dan Hartono, 1983).

Rendahnya produksi rata-rata kedelai di Indonesia disebabkan antara lain

penerapan teknologi oleh petani belum memadai, masalah kekeringan dan

kebanjiran, waktu tanam yang kurang tepat serta gangguan hama dan penyakit

(Rukmana dan Yuniarsri, 1996).

Page 14: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

14

Banyak varietas kedelai yang ditanam di Indonesia adalah hasil introduksi

asal luar negeri. Namun sebagian varietas-varietas kedelai introduksi tersebut

telah melalui serangkaian seleksi, ternyata kurang cocok ditanam secara merata di

Indonesia. Adaptasinya yang sempit terhadap kondisi di suatu tempat yang erat

hubungannya dengan penampilan hasil suatu varietas, menyebabkan sifat

keunggulan bergeser (Rukmana dan Yuniasari, 1996). Nilai impor kedelai yang

memenuhi kebutuhan dalam negeri sangat besar, mencapai jutaan ton setiap

tahunnya.

Upaya peningkatan produksi kedelai, baik melalui cara intensifikasi

maupun ekstensifikasi, telah dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan

kedelai dalam negeri. Untuk mendukung upaya tersebut, kebutuhan informasi

tanaman kedelai mulai dari morfologi, budidaya, pascapanen, sosial-ekonomi,

sampai pengolahan kedelai dalam skala industri olahan dan bahan pakan sangat

diperlukan (Marlina, 1977). Kedelai merupakan salah satu komoditi tanaman

pangan yang termasuk dalam kebijakan tersebut. Oleh karena itu penanaman

komoditi ini perlu diperluas dan lebih diintensifkan agar produksi dapat

ditingkatkan.

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari

alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami,

sementara pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan

kadar unsur hara yang sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu.

Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya

untuk memperbaiki kebutuhan tanah dan penggunaannya masih sering dibarengi

dengan pupuk anorganik atau pupuk kimia buatan pabrik (Musnawar, 2009).

Page 15: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

15

Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan

organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair

menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Pupuk cair

mempunyai manfaat seperti, kemampuan menyerap hara. Pengunaan pupuk cair

lebih memudahkan pekerjaan, dan penggunan pupuk cair berarti melakukan tiga

macam proses dalam sekali pekerjaan, yaitu memupuk tanaman, menyiram

tanaman dan mengobati tanaman (Hardjowigeno, 2007).

Masalah

Produksi kedelai di Papua, khususnya di Manokwari masih tergolong

rendah. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik Manokwari (2009) produksi

tanaman kedelai mencapai 1206 ton dengan luas panen 1144 Ha. Di bandingkan

dengan hasil produksi sebelumnya maka terjadi penurunan produksi per tahunnya

dengan kisaran rata-rata 1816,75 kg per tahun. (Tabel 1).

Page 16: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

16

Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Kedelai Kabupaten Manokwari

Tahun Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton)

1999 0 0,00 0

2000 0 0,00 0

2001 0 0,00 0

2002 0 0,00 0

2003 0 0,00 0

2004 0 0,00 0

2005 2,137 10,66 2,279

2006 1,795 10,51 1,887

2007 1,282 10,62 1,361

2008 1,624 10,71 1,740

2009 1,144 10,54 1,206

Penggunaan varietas unggul baik nasional maupun introduksi merupakan

salah satu cara untuk mengatasi rendahnya produksi. Namun demikian,

rekomendasi nasional mengenai keunggulan penggunaan varietas tidak terwujud

secara nyata karena interaksinya dengan kondisi lingkungan lokal dengan varietas

dalam jumlah kecil, sehingga rekomendasinya dapat diberikan pada wilayah

yang besar maka rekomendasi diberikan untuk wilayah tertentu yang memenuhi

persyaratan varietas unggul.

Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai adalah prokduktifitas lahan

yang rendah sebagai akibat dari menurunnya kesuburan tanah karena penggunaan

lahan yang terus menerus. Disamping itu penyebab rendahnya produksi juga

karena kesadaran petani dalam melaksanakan pemupukan masih kurang.

Page 17: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

17

Rendahnya produksi kedelai di tingkat petani merupakan masalah sekaligus

sebagai faktor penghambat dalam memenuhi permintaan kedelai yang terus

meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu solusi guna

meningkatkan prodiksi kedelai. Peningkatan lahan dan kesuburan tanah

merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi kedelai. Pentingnya

penggunaan pupuk organik karena dapat meningkatkan produktivitas lahan

pertanian dan tanaman kedelai.

Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dosis pemberian pupuk

organik cair dari daun-daun hijau terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

kedelai varietas Cikuray. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

jenis pupuk organik cair yang tepat terhadap upaya peningkatan hasil kedelai.

Page 18: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

18

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kedelai

Tanaman kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja

dan Soja max . Namun demikian, pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama

botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glicine max (L.) Merill.

1. Taksonomi

Divisio (divisi) : Spermatophyta (tanaman berbiji)

Subdivisio (subdivisi) : Angiospermae (biji berada dalam buah)

Clas (kelas) : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)

Ordo (bangsa) : Polypetales

Familia (suku) : Leguminoceae (kacang-kacangan)

Subfamilia : Papillionoideae

Genus (marga) : Glycine

Spesies (jenis) : Glycine max

Page 19: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

19

2. Morfologi

Tanaman kedelai (Glycine max) tergolong ke dalam golongan tanaman

palawija (tanaman pangan). Tanaman kedelai membentuk polong pada setiap

cabang tanaman .Tanaman berbentuk perdu atau semak,

Berdasarkan tipe pertumbuhan batang, varietas-varietas yang tergolong

spesies Glycine max dibagi dalam tiga kelompok, yakni tipe determinit,

indeterminit, dan semideterminit.

a. Tipe determinit, memiliki ciri-ciri ujung batang yang ukurannya hampir

sama dengan batang bagian tengah, berbunga serempak, pertumbuhan vegetatif

berhenti setelah tanaman berbunga, tinggi tanaman pendek sampai sedang, daun

berukuran seragam mulai dari daun teratas sampai daun terbawah, dan tanaman

tumbuh tegak.Varietas kedelai yang tergolong kelompok determinit, antara lain

Galunggung, Lokon, Wilis, Shakti, Clark 63, Dempo, Krinci, dan sebagainya.

b. Tipe indeterminit, memiliki ciri-ciri ujung batang memiliki ukuran lebih

kecil dari pada batang tengah, batang agak melilit, ruas batang panjang, tanaman

berbunga secara bertahap mulai dari bagian pangkal batang terus ke bagian ujung

batang, pertumbuhan vegetatif terus berlanjut walaupun tanaman telah berbunga,

tinggi tanaman sedang sampai tinggi, daun berukuran tidak seragam, dimana daun

atas memiliki ukuran lebih kecil dari pada daun bagian tengah dan terbawah.

Varietas kedelai yang tergolong kelompok indeterminit, antara lain No.29, No.27

dan sebagainya.

c. Tipe semideterminit, memiliki ciri-ciri yang merupakan perpaduan dari

tipe determinit dan indeterminit. Varietas kedelai yang tergolong kelompok

Page 20: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

20

semideterminit antara lain varietas Orba, Guntur, Dempo, Merbabu,

Lompobatang, dan sebagainya (Adisarwanto, 2005).

a. Akar

Perakaran tanaman kedelai tersusun atas akar tunggang, akar serabut dan

akar lateral. Akar tunggang merupakan akar primer yang tumbuh paling awal dari

benih yang tumbuh. akar tunggang tumbuh ke pusat bumi mencapai kedalaman

1,5m. Akar lateral merupakan akar sekunder atau cabang-cabang akar yang

tumbuh pada akar primer. Akar sekunder ini tumbuh tersebar menyamping

(Horizontal) dekat dengan permukan tanah dengan lebar 30-40 cm. Akar tersebut

merupakan akar-akar ranbut yang tumbuh pada akar lateral. Akar kedelai dapat

berbentuk bintil akar (nodule), bintil-bintil akar tersebut terdapat pada akar-akar

lateral. Akar kedelai mulai membentuk bintil sekitar 11-13 hari setelah benih

ditanam. Akan tetapi, pada tanah-tanah yang belum pernah di tanami jenis

tanaman kacang-kacangan dan bakteri Rizobium japonicum tidak terdapat dalam

tanah. Bintil-bintil akar mulai aktif mengikat nitrogen dari udara zat node kedua

atau ketiga sudah berbentuk.

b. Batang

Batang tanaman kacang kedelai tidak berkayu, berbatang jenis perdu

(semak), berambut atau berbulu dengan struktur bulu yang beragam, berbentuk

bulat, berwarna hijau, dan panjang bervariasi antara 30-10 cm. Batang tanaman

kedelai dapat membentuk cabang 3-6 cabang. Percangan mulai terbentuk atau

tumbuh ketika tingi tanaman sudah mencapai 20 cm. Cabang pertama tumbuh dari

node pertama dan setiap cabang tumbuh daun, node, tunas, bunga, dan polong

seperti halnya pada batang utama (Adisarwanto, 2005).

Page 21: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

21

c. Daun

Tanaman kedelai berdaun majemuk yang bersusun tiga helaian anak daun

setiap helaian daun ( daun bersusun tiga ). Daun berbentuk lonjong dengan bagian

ujung runcing. Daun berwarna hijau sampai hijau tua dengan permukaan daun

mempunyai struktur bulu yang beragam,tergantung dari varietasnya. Daun juga

memiliki ukuran yang beragam tergantung dari varietasnya. Kedudukan daun

tegak dan daun memiliki tangkai utama.

d. Bunga

Bunga tanaman kedelai berbentuk menyerupai kupu-kupu dengan mahkota

bunga berwarna ungu atau putih. Bunga tanaman kedelai berukuran kecil.

e. Buah

Buah atau polong kedelai berbentuk pipih dan lebar yang panjangnya 5 cm,

warna polong kedelai bervariasi, tergantung pada varietasnya. Ada yang berwarna

coklat muda, coklat, coklat kehitaman, putih, dan kuning kecoklatan (warna

jerami). Polong kedelai tersusun bersekmen-sekmen yang berisi biji. Jumlah biji

dalam satu polong bervariasi antara 1 - 4 buah, bergantung pada panjang polong.

Polong kedelai terbentuk di setiap pangkal cabang, jika kondisi pertumbuhan

tanaman baik polong yang terbentuk dapat menghasilkan biji yang penuh.

f. Biji

Bentuk biji kedelai ada yang bulat lonjong, bulat, dan bulat agak pipih.

Warnanya ada yang putih, krem, kuning, hijau, coklat, hitam, dan sebagainya.

Ukuran biji ada yang berukuran kecil (6-10 g/100 biji), sedang (11-12 g/100 biji),

dan besar (13 g/100 biji) Di luar negeri, (Amerika dan Jepang) biji yang memiliki

Page 22: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

22

bobot 25 g/100biji dikategorikan berukuran besar, Sedangkan yang yang

berukuran lebih dari 25 g/100 biji dikategorikan berukuran kecil.

3. Syarat Tumbuh

a. Iklim

Tanaman kedelai untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal,

memerlukan kondisi lingkungan tumbuh yang optimal pula. Tanaman kedelai

sangat peka terhadap perubahan faktor lingkungan tumbuh, khususnya tanah dan

iklim. Kebutuhan air sangat tergantung pada pola curah hujan yang turun selama

pertumbuhan, pengelolaan tanaman, serta umur varietas yang ditanam.

a. Tanah

Tanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh di semua jenis tanah. Namun

demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal,

kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat

berpasir (Adisarwanto, 2005).

Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari

alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami,

sementara pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan

kadar unsur hara yang sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu.

Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya

untuk memperbaiki kebutuhan tanah dan penggunaannya masih sering dibarengi

dengan pupuk anorganik atau pupuk kimia buatan pabrik (Musnamar, 2009).

Page 23: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

23

Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan

alami dari pada bahan pembenah buatan/sintetis. Pada umumnya pupuk organik

mengandung hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam

jumlah cukup yang sangat diperlukan pertumbuhan tanaman (Susanto, 2002).

Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan

limbah, misalkan: pupuk kandang (ternak besar dan kecil), hijaun tanaman

rerumputan, semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman (jerami padi, batang

jagung, sekam padi dll), dan limbah agroindustri. Tanah yang di beri pupuk

organik mempunyai stuktur yang baik dan tanah yang kecukupan bahan organik

mempunyai kemampuan mengikat air lebih besar daripada tanah yang kandungan

bahan organiknya rendah.

1. Kelebihan Dan Kekurangan Pupuk Organik

Kelebihan Pupuk Organik

Ada beberapa kelebihan pupuk organik yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai sumber makanan untuk tanaman dan tanah

2. Selain N, P dan K, juga mengandung 16 macam unsur hara yang diperlukan

pertumbuhan tanaman,

3. Tekstur tanah menjadi lebih baik, hasil tanaman dapat diperbaiki

4. Adanya kegiatan cacing tanah dan mikroorganisme lain yang menyebabkan

kesuburan tanah meningkat dan tanah lebih sarang maka udara, air dan sinar

matahari mampu menembus tanah lebih dalam sehingga terjadi keseimbangan

kelembaban dan temperatur yang lebih baik sehingga hama penyakit dapat

terkendali

Page 24: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

5. Selama hujan gerimis pendek, kelembaban tanah dapat bertahan di

permukaan tanah dan apabila terjadi hujan deras mengalir ke lapisan yang

paling dalam. Tanah tetap dalam keadaan dingin pada saat panas (Musnamar,

2009).

Kekurangan pupuk organik

Ada beberapa kekurangan pupuk organik yaitu sebagai berikut :

1. Pupuk organik seperti pupuk kandang masih sering mengandung biji tanaman

pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan tercerna sehingga

dapat tumbuh dan menggangu tanaman. Akibatnya biaya produksi

meningkat untuk penggendaliannya seperti tenaga kerja atau herbisida.

2. Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena

mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang. Hal

ini akan meningkatkan biaya pestisida.

3. Kandungan unsur hara sukar diramalkan dan diatur.

4. Kandungan unsur hara relatif lebih rendah dibanding pupuk anorganik

sehingga penggunaannya lebih tinggi. Akibatnya, biaya transportasi, gudang,

dan tenaga kerja pun meningkat.

5. Respon tanaman terhadap tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat

dibanding pupuk anorganik.

6. Adanya budaya lama sulit digantikan dengan budaya baru, terutama

penerapan hasil-hasil bioteknologi seperti pupuk mikroba (Musnamar,

2009).

Page 25: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

25

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Manggoapi Amban milik

Universitas Negeri Papua Manokwari, terletak pada ketinggian 110 m di atas

permukaan laut. Penelitian ini berlangsung empat bulan dari bulan Februari – Juni

2010.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas

Cikuray, pupuk dasar daun-daun hijau. Alat yang digunakan adalah cangkul,

sekop, garu-garu, parang, tali rafia, ember, timbangan gram, hand sprayer, meter

rol, ajir, traktor, dan alat tulis menulis.

Rancangan Percobaan

Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), Rancangan percobaan

ini terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 satuan

percobaan. Perlakuannya adalah sbb :

K0 = Kontrol atau tanpa pupuk.

K1 = POC Asal daun-daun hijau (20 cc/ ltr air)

K2 = POC Asal daun-daun hijau (40 cc/ ltr air)

K3 = POC Asal daun-daun hijau (60 cc/ ltr air)

Page 26: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

26

Pelaksanaan Kegiatan

1. Pembukaan lahan

Lahan dibersihkan dengan menggunakan parang dan mesin babat,

pembersihan lahan ini untuk membersihkan rumput-rumput pengganggu (gulma).

2. Pembersihan lahan/pembakaran

Pembersihan lahan dengan menggunakan garu-garu. Penggunaan garu-garu

berfungsi untuk menarik semua rumput-rumput yang sudah dibabat dan kemudian

dikumpul lalu dibakar.

3. Penggolahan tanah

Tanah diolah dengan menggunakan bajak rotary, kemudian digemburkan

dengan menggunakan skop dan cangkul.

4. Penggukuran dan pembuatan bedengan

Pembuatan bedengan untuk tanaman kedelai dilakukan dengan ukuran 2,8

x 2,4 m untuk masing-masing blok terdiri dari 16 petak.

5. Penanaman

Benih yang disediakan terlebih dahulu direndam selama satu malam,

dimasukkan ke dalam lubang tanam yang dibuat menggunakan tugal, tutup

kembali lubang yang berisi benih dengan jarak tanam 40 cm x 30 cm, Tiap

lubang tanam diisi 2 benih kedelai.

6. Pemupukan

Setiap ulangan diberi perlakuan yang berbeda, satu ulangan terdiri dari 4

ulangan. Penyiraman POC dilakukkan pada tanaman P1, P2, P3 sesuai dosis yang

dianjurkan. Larutan POC dimasukkan ke dalam air diaduk hingga merata dan

Page 27: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

27

kemudian dilakukan penyiraman. Bagian tanaman yang disemprot adalah

sekeliling tanaman.

7. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukkan meliputi penyiangan gulma, penyulaman,

penyiraman serta pemberantasan hama. Penyiangan pertama dilakukkan

bersamaan dengan penyulaman yaitu pada saat tanaman berumur 5-7 hari.

Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari atau disesuaikan dengan kondisi

kelembaban tanah. Pengendalian hama bekicot dengan menggunakan abu

tunggu/dapur dan akar tuba.

8. Pemanenan

Kedelai dipanen jika 70% daun telah mengguning dan rontok serta polong

keras dan berubah warna menjadi kecoklatan. Kedelai dipanen serentak. Caranya

adalah batang utama dipotong tepat di atas permukaan tanah. Cara panen ini lebih

baik daripada tanaman langsung dicabut karena akar yang kaya nitrogen

ditinggalkan berdekomposisi di tanah.

Page 28: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

28

Variabel Pengamatan

Karakter morfologi yang diamati meliputi :

� Tinggi tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur pada umur 2, 3, 4, 5 minggu setelah tanam,

cara penggukuran dilakukan pada permukaan tanah sampai titik

tumbuh.

� Jumlah cabang

Jumlah cabang, yaitu jumlah semua cabang primer yang keluar dari

batang utama, di hitung pada akhir pengamatan (saat panen)

� Umur berbunga

Umur berbunga (hari), dihitung mulai dari saat tanam sampai saat

tanaman berbunga.

� Jumlah polong tiap buku subur per tanaman

Dengan menghitung jumlah polong yang ada pada setiap tanaman

contoh pada akhir pengamatan.

� Jumlah polong bernas/isi

� Jumlah polong hampa

� Bobot 100 biji

Yaitu berat 100 biji bernas pada kadar air 10%

� Bobot biji per petak

Dengan menimbang hasil biji per petak pada kadar air 10%.

Page 29: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

29

Pengolahan dan Analisis Data

Data hasil pengamatan diuji dengan menggunakan analisis ragam. Apabila

ada perbedaan antara perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan

(DMRT).

Page 30: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

30

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur

berbungga, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong per tanaman,

jumlah polong bernas, jumlah polong hampa, bobot 100 biji dan berat biji per

petak.

Rata-rata tinggi tanaman kedelai umur 2-5 MST disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman kedelai umur 2 – 5 MST (cm)

Perlakuan Umur pengamatan (MST)

2 3 4 5 K0 9,34 12,03 16,27 21,96 K1 9,27 12,04 15,99 21,16 K2 9,09 11,90 16,05 21,18 K3 9,28 12,22 15,88 21,19

Berdasarkan hasil analisa terhadap rata-rata tinggi tanaman diperoleh hasil

bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan baik pada umur pengamatan 2 MST

sampai 5 MST. Tetapi berdasarkan nominal angka yang dicatat bahwa pada 2

MST, rata-rata tanaman tertinggi ditunjukkan pada perlakuan tanpa pupuk (K0)

sebesar 9,34 cm dan rata-rata tanaman terendah pada perlakuan K3 sebesar 9,09

cm. Pada umur 3MST rata-rata tanaman tertinggi pada perlakuan K3 sebesar

12,22 cm dan rata-rata tanaman terendah pada perlakuan K2 yaitu 11,90. Pada

umur 4 MST rata-rata tanaman tertinggi ditunjukkan pada perlakuan tanpa pupuk

(K0) sebesar 16,27 cm dan rata-rata tanaman terendah pada perlakuan K3 yaitu

15,88 cm. Pada pengamatan terakhir (5 MST), tanaman tertinggi ditunjukkan

Page 31: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

31

pada perlakuan K0 sebesar 21,96 cm dan tanaman terendah pada perlakuan K1

sebesar 21,16.

Rata-rata umur berbunga, jumlah cabang dan jumlah buku subur dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata umur berbunga, jumlah cabang, dan jumlah buku subur

Perlakuan Umur berbunga

(hari) Jumlah cabang Jumlah buku subur

K0 39,95 6,75 5,30

K1 40,53 6,33 5,50

K2 40,28 6,70 5,63

K3 40,05 6,78 5,35

Berdasarkan hasil analisa terhadap umur berbunga, jumlah cabang dan

jumlah buku subur diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara

perlakuan pada semua variabel pengamatan tersebut. Berdasarkan nominal angka

pengamatan terlihat bahwa umur berbunga K0 (39,95 hari) lebih cepat dibanding

perlakuan K1 (40,53 hari), K2 (40,28 hari) dan K3 (40,05 hari). Jumlah cabang

pada perlakuan K3 (6,78) lebih banyak dibanding perlakuan K0 (6,75), K1 (6,33)

dan K2 (5,63) lebih banyak dibanding K1 (5,30), K2 (5,50) dan perlakuan K3

(5,35).

Rata-rata jumlah polong pertanaman, jumlah polong bernas pertanaman,

jumlah polong hampa pertanaman, bobot 100 biji dan produksi per petak dapat

dilihat pada tabel 3.

Page 32: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

32

Tabel 3. Rata-rata jumlah polong per tanaman, jumlah polong bernas per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot 100 biji dan prpduksi perpetak

Perlakuan

Jumlah polong/tanam

an

Jumlah polong

bernas/tanaman

Jumlah polong

hampa/tanaman

Bobot 100 biji

(g)

Produksi/petak (kg)

K0 199,75 198,50 3,28 10,47 4,61 K1 210,13 208,68 4,03 10,10 4,74 K2 200,00 197,83 3,35 9,82 4,71 K3 198,30 195,05 3,25 10,08 5,22

Berdasarkan hasil analisa dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan yang

nyata antar perlakuan pada semua (jumlah polong per tanaman, jumlah polong

bernas per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot 100 biji dan

produksi kedelai per petak). Pada tabel dapat dilihat pada jumlah polong per

tanaman terbanyak ditunjukkan pada perlakuan K1 (210,13) dan yang terendah

pada perlakuan K3(198,30). Jumlah polong bernas per tanaman terbanyak

ditunjukkan pada K1(208,68) dan yang terendah pada perlakuan K3 (195,05).

Jumlah polong hampa per tanaman terbanyak ditunjukkan pada perlakuan K1

(4,03) dan yang terendah pada perlakuan K3 (3,25), sedangkan produksi kedelai

per tanaman tertinggi ditunjukkan pada perlakuan K3 (5,22 kg) dan yang terendah

pada perlakuan K0 (4,61 kg). Bobot 100 biji tertinggi ditunjukkan pada perlakuan

K0 (10,47 g) dan yang terendah pada perlakuan K2 (9,82 g).

Page 33: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

33

B. Pembahasan

Pupuk merupakan formulasi bahan yang mengandung unsur hara untuk

keperluan pertumbuhan dan produksi tanaman. Respon tanaman terhadap pupuk

yang diberikan sangat dipengaruhi oleh lingkungan jenis tanaman dan pupuk itu

sendiri.

Hasil percobaan pupuk organik cair dengan menggunakan daun-daun

hijauan pada tanaman kedelai ternyata tidak memberikan pengaruhnya, pada

komponen tinggi tanaman 2 MST – 5 MST tidak memberikan pengaruh tinggi

tanaman yang baik. Untuk umur berbunga, jumlah cabang, jumlah buku subur

pertanaman, jumlah polong pertanaman, jumlah polong bernas pertanaman,

jumlah polong hampa pertanaman, bobot 100 biji dan produksi perpetak juga

tidak menghasilkan hasil yang berbeda jauh.

Selain status hara tanah, faktor lingkungan seperti cuaca juga dapat

mempengaruhi efektifitas pertumbuhan. Pada saat pemeliharaan, setelah

penyiraman pupuk terjadi hujan sehingga pupuk yang disiram di sekeliling

tanaman ikut tercuci dengan air hujan dan tidak diserap oleh tanaman, sehingga

pemberian beberapa perlakuan tidak berbeda nyata. Dari data BMG Manokwari

(2010), setelah perlakuan penyiraman pupuk pada bulan Maret, jumlah curah

hujan mencapai 364,9 mm dan jumlah hari hujan 24 hari (lampiran 14). Hal ini

didukung oleh Haryadi (1991) yang menyatakan bahwa kemampuan tumbuh dan

berkembang tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor

lingkungan.

Walaupun perlakuan yang ditunjukkan telah berbeda nyata tetapi usaha

yang di lakukan untuk peningkatan produksi harus tetap terus dilaksanakan.

Page 34: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

34

Menurut Depertemen Pertanian Republik Indonesia (1988) yang tertuang dalam

Repelita-V Pertanian, bahwa usaha penanganan peningkatan produksi kedelai

harus dilakukan secara sungguh-sungguh karena mempunyai nilai strategi dalam

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.

Page 35: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

35

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Secara umum pemberian pupuk organik cair tidak memberikan pengaruh

yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.

2. Hujan yang turun setelah pemupukan menyebabkan pupuk tercuci dan tidak

terserap oleh tanaman.

Saran

Perlu dilakukan uji coba pupuk organik cair ini pada status kesuburan tanah

yang berbeda pada kondisi lingkungan yang lain.

Page 36: ulin tugas akhir - nesthe.files.wordpress.com · Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua Manokwari. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

36

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2005. Budi Daya dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari 2009. Data Produksi Palawija

Diakses pada tanggal 15 Februari 2010. Haryadi M. M. 1991. Pupuk dan Cara Pemupukan. Swadaya. Jakarta.

Hardjowinego, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademik Presido Jakarata.

Marlina, S. 1997. Pengaruh NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glicyne max (L)Merill) Di daerah Transmigrasi Sidey Manokwari. Skripsi Sarjana Pertanian Faperta Uncen Manokwari. (Tidak di terbitkan).

Musnamar, E. I. 2009 Pupuk Organik. Penerbit swadaya.

Rukmana, R dan Yuniarsih. 1996. Kedelai Budidaya Dan Paska Panen. Kanisius Jakarta.

Susanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Sumarno dan Hartono. 1983. Kedelai dan Cara Bertanamnya. Penebar Swadaya.

Jakarta. Suprapto, H.S. 1983. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.