Ukhuwah, syariah dan dakwah

5
1/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/01/esensi-khilafah-ukhuwah-syariah-dan-dakwah-2/ 1/5 Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah October 1st, 2014 by kafi [Al-Islam edisi 724, 9 Dzulhijjah 1435 H-3 Oktober 2014 M] Hari ini (Jumat, 3/10) jamaah haji sedang melakukan wukuf di Arafah. Esok hari (Sabtu, 4/10) adalah hari raya bagi umat Islam. Umat Islam disyariatkan mengerjakan shalat Id dan menyembelih hewan kurban. Pada hari raya ini biasanya kita juga diingatkan tentang kisah keteladanan khalilulLâh Ibrahim as. dan putranya Ismail as. yang luar biasa. Keduanya menunjukkan ketundukan dan ketaatan total pada perintah Allah SWT. Ketika Ibrahim as. diperintahkan untuk menyembelih putranya, mereka berdua tunduk dan patuh. Tak ada keberatan sedikit pun. Atas ketundukan dan ketaatan itu, mereka pun diberi balasan yang besar di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman: ن ٱ ﺂء ن ﺷ إ د ر ؤ ﺎ ﺗ ل ٱﻓ ت ـ ﺎل ى ر ا ﺗ ﺎذ ر ﭑﻧظ ك ذ أ أ ﺎم ﻰ ٱﻟ ى ر أ إ ـ ﺎل ﱠﻌ ٱﻟﺳ ﺎ ﺑ ﴿ ﯾن ى ٱﻟ ز ك ذ ﱠﺎ ﻛ إ ﱡء ٱﻟر ت ﱠﻗ د د ﴾ ﻗ١٠٤﴿ ﯾم ھ ر ـ ن ﯾ أ ـ د ـ ﴾ و١٠٣﴿ ﯾن ۥ ﻟ ﺎ و ﺂ أ ﴾ ﻓ١٠٢﴿ ﯾن ر ﱠـ ٱﻟﺻ﴾١٠٧﴿ ﯾم ظ ذ ـ د ﴾ و١٠٦﴿ ﯾن ٱﻟ ا ؤ ـ ٱﻟ و ا ﻟ ذ ـ ﱠ ھ ن ﴾ إ١٠٥ Tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelih kamu. Karena itu pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, “Ayah, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau, insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis-(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Kami panggillah dia, “Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami menebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (TQS ash-Shaffat [37]: 102-107). Teladan Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. itu sungguh sangat berarti bagi kita sekarang dalam menjalankan perintah Allah untuk menerapkan syariah-Nya secara kaffah, termasuk kewajiban memutuskan perkara dengan hukum-Nya sebagaimana ditegaskan Allah SWT: ك إ ٱ ل ﻧز ﺂ أ ض ن وك ن ﯾ أ م ھ ر ذ ٱﺣ و م ھ آء و ھ أ و ٱ ل ﻧز ﺂ أ م ﺑ م ﺑ ٱﺣ ن أ ﴿وHendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah

description

 

Transcript of Ukhuwah, syariah dan dakwah

Page 1: Ukhuwah, syariah dan dakwah

1/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/01/esensi-khilafah-ukhuwah-syariah-dan-dakwah-2/ 1/5

Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah

October 1st, 2014 by kafi

[Al-Islam edisi 724, 9 Dzulhijjah 1435 H-3 Oktober 2014 M]

Hari ini (Jumat, 3/10) jamaah haji sedang melakukan wukuf di Arafah. Esok hari (Sabtu,4/10) adalah hari raya bagi umat Islam. Umat Islam disyariatkan mengerjakan shalat Iddan menyembelih hewan kurban.

Pada hari raya ini biasanya kita juga diingatkan tentang kisahketeladanan khalilulLâh Ibrahim as. dan putranya Ismail as. yang luar biasa. Keduanyamenunjukkan ketundukan dan ketaatan total pada perintah Allah SWT.

Ketika Ibrahim as. diperintahkan untuk menyembelih putranya, mereka berdua tundukdan patuh. Tak ada keberatan sedikit pun. Atas ketundukan dan ketaatan itu, mereka pundiberi balasan yang besar di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:

فلما بلغ معھ ٱلسعى قال یـبنى إنى أرى فى ٱلمنام أنى أذبحك فٱنظر ماذا ترى قال یـأبت ٱفعل ما تؤمر ستجدنى إن شآء ٱ� منھیم ﴿١٠٤﴾ قد صدقت ٱلرءیآ إنا كذ لك نجزى ٱلمحسنین ﴿ ٱلصـبرین ﴿١٠٢﴾ فلمآ أسلما وتلھۥ للجبین ﴿١٠٣﴾ ونـدینـھ أن یـإبر

١٠٥﴾ إن ھـذا لھو ٱلبلـؤا ٱلمبین ﴿١٠٦﴾ وفدینـھ بذبح عظیم ﴿١٠٧﴾

Tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahimberkata, “Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihkamu. Karena itu pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, “Ayah, kerjakanlah apayang diperintahkan kepada engkau, insya Allah engkau akan mendapati aku termasukorang-orang yang sabar.” Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahimmembaringkan anaknya atas pelipis-(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Kamipanggillah dia, “Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu.Sesungguhnya demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat baik.Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami menebus anak itu denganseekor sembelihan yang besar.” (TQS ash-Shaffat [37]: 102-107).

Teladan Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. itu sungguh sangat berarti bagi kitasekarang dalam menjalankan perintah Allah untuk menerapkan syariah-Nyasecara kaffah, termasuk kewajiban memutuskan perkara dengan hukum-Nyasebagaimana ditegaskan Allah SWT:

﴿وأن ٱحكم بینھم بمآ أنزل ٱ� وال تتبع أھوآءھم وٱحذرھم أن یفتنوك عن بعض مآ أنزل ٱ� إلیك﴾

Hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang telah Allahturunkan, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah kamuterhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah

Page 2: Ukhuwah, syariah dan dakwah

1/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/01/esensi-khilafah-ukhuwah-syariah-dan-dakwah-2/ 2/5

Allah turunkan kepada kamu (TQS al-Maidah [5]: 49).

Dalam ayat ini, Allah SWT memerintah Rasul saw. untuk memutuskan perkara denganwahyu-Nya. Perintah tersebut juga berlaku bagi kita, umat beliau. Mafhum dari ayat ini,hendaknya umat Islam mewujudkan seorang hakim setelah Rasulullah saw. untukmemutuskan perkara menurut wahyu yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya.Perintah ini tegas. Obyek seruannya adalah wajib. Hakim yang memutuskan perkara ditengah kaum Muslim setelah wafatnya Rasulullah saw. tidak lain adalah Khalifah. Sistempemerintahannya adalah sistem Khilafah.

Sungguh amat menyedihkan, ada sebagian orang yang mengaku sebagai umat Islamnamun menolak, membenci dan menentang Khilafah. Padahal Khilafah adalah ajaranIslam. Khilafah adalah kewajiban syar’i. Para ulama bahkan menyebut kewajibanmenegakkan Khilafah sebagai tâj al-furûdh (mahkota kewajiban).

Khilafah, sebagaimana dijelaskan para ulama, adalah:

قامة أحكام الشرعي اإلسالمي وحمل الدعوة اإلسالمیة الى العالم [ ] رئاسة عامة للمسلمین جمیعا في الدنیا إل

Kepemimpinan umum atas seluruh kaum Muslim di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.

Definisi Khilafah ini sekaligus menjelaskan tiga esensi Khilafah.Pertama: ukhuwah.Khilafah merupakan riâsah ‘âmmah li al-muslimîn jamî’an fî ad-dun-yâ (kepemimpinanumum untuk seluruh kaum Muslim di dunia). Karena itu dengan Khilafah akanterwujud ukhuwahumat Islam dalam kehidupan.

Umat Islam adalah ummmah wâhidah (umat yang satu). Umat ini memiliki akidah dansyariah yang sama. Umat ini satu sama lain ditetapkan oleh Allah SWTsebagai ikhwah (saudara). Umat Islam digambarkan Rasulullah saw. ka al-jasad al-wâhid (laksana satu tubuh). Jika ada bagian yang sakit, seluruh tubuhnya ikutmerasakannya. Ukhuwah yang demikian kuat itu akan dapat diwujudkan secara nyataketika ada yang menyatukan umat dalam satu negara. Itulah Khilafah.

Sebaliknya, tiadanya Khilafah menyebabkan umat Islam tercerai berai dalam banyaknegara. Masing-masing negara sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri dan tak pedulidengan nasib lainnya. Lihatlah ketika Gaza dibombardir tentara zionis dengan berbagaisenjata pemusnah massal. Tidak ada satu pun penguasa negeri Islam yang mengirimkantentara membela saudaranya. Bahkan Presiden Mesir al-Sisi justru menghalangimasuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Penguasa lima negara Muslim ikut bergabungdalam koalisi penjajahan pimpinan Amerika untuk membunuhi umat Islam di Suriah danIrak.

Page 3: Ukhuwah, syariah dan dakwah

1/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/01/esensi-khilafah-ukhuwah-syariah-dan-dakwah-2/ 3/5

Nasib serupa juga dialami oleh umat Islam di Suriah, Irak, Afrika Tengah, Miyanmar,Kashmir, Pattani, Uighur, Xinjiang dan lain-lain. Akibat sekat nasionalisme, ketika darahmereka ditumpahkan oleh kaum kafir, tak ada pembelaan dan perlindungan dari kaumMuslim lainnya.

Kedua: syariah. Tugas utama Khilafah adalah iqâmah ahkâm asy-syar’i al-islâmî (menegakkan hukum syariah Islam). Memang ada sebagian hukum syariah yangdapat dan harus dijalankan oleh individu. Namun, tidak sedikit hukum syariah yang hanyabisa dijalankan oleh Khilafah. Dengan demikian esensi Khilafah adalah penegakansyariah secara kaffah. Ketika itu terjadi, Islam sebagairahmatan lil ‘alamin akan terwujuddalam kehidupan. Allah SWT berfirman:

ومآ أرسلنـك إال رحمة للعـلمین ﴿١٠٧﴾

Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), kecuali menjadi rahmat bagi seluruh alamsemesta (QS al-Anbiya’ [21]: 107).

Kerahmatan Islam yang telah dijanjikan Allah SWT itu akan terwujud melalui penerapansyariah di bawah sistem Khilafah. Khilafah hanya akan membawa kebaikan untuk negeriini dan penduduknya, Muslim dan non-Muslim. Karena itu menganggap Khilafahmembawa masalah bagi negeri ini hanyalah bentuk kebodohan dan kecerobohan yangtidak selayaknya keluar dari seorang Muslim.

Sungguh menyesatkan jika ada yang mengatakan bahwa Khilafah berbahaya bagi negeriini. Mereka yang mengatakan demikian telah memutarbalikkan fakta. Faktasesungguhnya, sistem sekular-kapitalis-liberallah yang telah mendatangkan bahaya danbencana bagi negeri ini. Bukankah sistem sekular-kapitalis-liberal itulah yang telahmembuat negeri ini terjajah secara politik, ekonomi, budaya dan pemikiran? Bukankahsistem dari Barat itu yang membuat kekayaan alam negeri ini dikuras habis oleh negara-negara kafir penjajah? Bukankah sistem yang diimpor dari Barat itu yang menyebabkannegeri ini dilanda berbagai persoalan tak berkesudahan dalam semua aspek kehidupan?

Ketiga: dakwah. Tugas Khilafah lainnya adalah hamlu ad-da`wah al-islâmiyyah ilâal-‘âlam (mendakwahkan Islam ke seluruh dunia). Dengan Khilafah, Islam dapat tersebarluas di berbagai penjuru dunia dengan cepat. Sejarah telah membuktikan realitastersebut.

Selama 13 tahun Rasulullah saw. berdakwah di Makkah, hanya sedikit penduduknyayang masuk Islam. Namun, setelah Rasulullah saw hijrah ke Madinah, seluruh JazirahArab bisa dikuasai dan penduduknya berbondong-bondong masuk Islam. Padahal diMadinah Rasulullah saw. hanya 10 tahun. Mengapa demikian? Karena di Madinah telahtegak Daulah Islamiyah (Negara Islam)! Dengan dawlah(negara), Islam tak hanyadiemban dan disebarkan ke seluruh dunia dengan dakwah, namun juga dengan jihad fîsabîlil-Lâh.

Page 4: Ukhuwah, syariah dan dakwah

1/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/01/esensi-khilafah-ukhuwah-syariah-dan-dakwah-2/ 4/5

Tugas mengemban dakwah Islam ini terus dilanjutkan oleh para khalifah sesudahRasullah saw. Berkat dakwah mereka, Islam bisa tersebar luas di dunia, termasuk sampaike negeri ini. Sebagian dari para ulama yang disebut Walisongo adalah utusan Khalifahyang dikirim untuk berdakwah ke negeri ini. Kekuasaan Samudera Pasai adalah buktinyata, bahwa dakwah Islam melalui Khilafah mempengaruhi perkembangan sosial politikdi kawasan Sumatera bagian Utara. Bukan hanya di wilayah Aceh, kekuasaan politikIslam juga berdiri di berbagai tempat di Jawa (Kesultanan Cirebon, Demak, Mataram,Gresik dan lainnya), juga di kawasan Sumatera bagian selatan, Kalimantan, Sulawesi danMaluku.

Penduduk mayoritas negeri ini adalah Muslim. Kemusliman itu amat berpengaruh dalamdinamika kehidupan bangsa dan negeri ini, termasuk dalam tahap-tahap awal perjuangankemerdekaan. Semua tidak bisa lepas dari jasa para khalifah dulu yang tak hentimengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke negeri ini.

Ketiga esensi Khilafah itu—ukhuwah, syariah dan dakwah—hanya bisa diwujudkandengan tegaknya Khilafah Rasyidah ‘alâ minhâj al-nubuwwah. Itulah sistem pemerintahanyang diwajibkan Allah SWT kepada kita.

Terhadap kewajiban tersebut, tidak ada kata lain bagi kita kecuali tunduk sami’nâ waatha’nâ. Itulah ciri seorang Mukmin yang sejati. Allah SWT berfirman:

إنما كان قول ٱلمؤمنین إذا دعوا إلى ٱ� ورسولھۦ لیحكم بینھم أن یقولوا سمعنا وأطعنا وأولـئك ھم ٱلمفلحون ﴿٥١﴾

Sesungguhnya jawaban orang-orang Mukmin, jika mereka dipanggil kepada Allah danRasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, ialah ucapan, “Kamimendengar dan kami patuh.” Mereka itulah orang-orang yang beruntung (TQS an-Nur[24]: 51).

Spirit sami’nâ wa atha’nâ sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim as. dan NabiIsmail as. jelas membutuhkan pengorbanan. Dalam konteks ini, kita patut bertanyakepada diri kita sendiri: sejauh manakah pengorbanan kita dalam menjalankan ketaatankepada Allah SWT, melaksanakan kewajiban penerapan syariah Islam dan memutuskanperkara dengan apa yang telah Allah turunkan?

Jika kini kita bersegera dan dengan ringan memenuhi perintah berkurban, padahal itumenurut jumhur fukaha hukumnya sunnah, maka semestinya kita lebih bersegera dandengan lebih ringan menerapkan syariah Islam dan memutuskan perkara dengan apayang telah Allah turunkan. Sebab, menerapkan syariah Islam hukumnya wajib. Hal ituhanya sempurna di dalam sistem Khilafah ar-Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian.

Sekaranglah saatnya kita menorehkan kemuliaan dengan berjuang sungguh-sungguhdan berkurban untuk menegakkan Khilafah ar-Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Khilafah akan menerapkan seluruh hukum syariah yang akan mendatangkan

Page 5: Ukhuwah, syariah dan dakwah

1/10/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah dan Dakwah

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/10/01/esensi-khilafah-ukhuwah-syariah-dan-dakwah-2/ 5/5

kerahmatan untuk umat manusia dan alam semesta.

Semoga Allah SWT segera menurunkan pertolongan-Nya kepada kaum Muslim dengantegaknya Khilafah ar-Rasyidah ‘alâ minhâj al-nubuwwah dalam waktu dekat. Semogapula kita termasuk hamba-hamba-Nya yang istiqamah, berjuang penuh kesungguhan danberkurban penuh keikhlasan dalam rangka mewujudkan penerapan syariah dan tegaknyaKhilafah ar-Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah.

WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []

Baca juga :

1. KH Yasin Muthahhar : Esensi Khilafah Itu Syariah, Dakwah dan Ukhuwah2. [Naskah Khutbah Idul Adha 1435 H] Esensi Khilafah: Ukhuwah, Syariah, dan

Dakwah3. Merajut Ukhuwah dalam Menyongsong Penegakkan Syariah dan Khilafah4. Silaturahmi Tokoh Umat “Jalin Ukhuwah, Satukan Langkah,Tegakkan Syariah

dan Khilafah”5. Shilah Ukhuwah Ramadhan HTI Purbalingga : Kampanyekan Syariah dan

Khilafah ke Lembaga, Takmir Masjid dan MUI