Ujian Stase Mata
-
Upload
rizka-cii-putri-taufiq -
Category
Documents
-
view
83 -
download
2
description
Transcript of Ujian Stase Mata
![Page 1: Ujian Stase Mata](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721246497959fc0b905860/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
ANALISIS KASUS
Pada laporan kasus ini, wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan
penglihatan pada kedua mata semakin kabur sejak 1 minggu yang lalu. Sejak ± 5
bulan yang lalu penderita mengeluh penglihatan kabur pada kedua mata.
Penderita juga mengeluh pandangan seperti melihat asap pada kedua mata. Silau
pada kedua mata ada. Penderita mengaku lebih sulit melihat jauh dibandingkan
melihat dekat. Penderita belum memutuskan untuk berobat.
Sejak 1 minggu yang lalu, penderita mengeluh penglihatan semakin kabur
pada kedua mata. Penderita juga mengeluh pandangan seperti melihat asap pada
kedua mata. Silau pada kedua mata ada. Penderita mengaku mata sebelah kanan
lebih kabur dibandingkan mata sebelah kiri. Penderita mengaku lebih nyaman
melihat dekat. Penderita juga mengeluh mata berair dan terasa ada yang
mengganjal. Penderita berobat ke RSMP.
Status opthalmologis pada pasien ini didapatkan: visus kedua mata
masing-masing 20/200 PH (+) 20/70 dan 20/100 PH (+) 20/70 . Tekanan bola
mata kanan dan kiri 15,6 mmHg. Lensa kedua mata keruh dan shadow tes
hasilnya positif. Pada pemeriksaan segmen posterior didapatkan refleks fundus
okuli dextra et sinistra hasilnya positif namun memberikan hasil detail yang tidak
jelas pada papil, makula, dan retina.
Dari riwayat perjalanan penyakit ini dapat dipikirkan beberapa diagnosis
banding penyakit mata yang ditandai dengan visus menurun perlahan mata tenang
antara lain katarak, glaukoma kronik, retinopati, dan toxoplasmosis okuler.
Kemungkinan glaukoma kronik dapat disingkirkan dari anamnesis dan
pemeriksaan. Penderita tidak mengeluh seperti melihat dalam terowongan dan
seperti melihat pelangi di sekitar cahaya. Keluhan sakit kepala disertai rasa sakit
pada mata dan mual muntah juga disangkal oleh penderita. Pada pemeriksaan
tonometri ditemukan tekanan intraokuler penderita normal. Riwayat memelihara
binatang, riwayat sering makan daging mentah atau setengah matang, dan keluhan
6
![Page 2: Ujian Stase Mata](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721246497959fc0b905860/html5/thumbnails/2.jpg)
seperti melihat benda-benda terbang disangkal oleh penderita membuat
kemungkinan toxoplasmosis okuler dapat dikesampingkan.
Kemungkinan retinopati diabetika belum dapat disingkirkan karena pada
penderita ditemukan riwayat diabetes mellitus, tapi kemungkinan retinopati
hipertensi masih ada karena penderita menderita hipertensi. Hipertensi ini sudah
diketahui sejak 1 tahun yang lalu sehingga retinopati hipertensi tetap harus kita
pastikan melalui pemeriksaan funduskopi namun pada pasien ini pemeriksaan
funduskopi memberikan hasil segmen posterior yang tidak jelas. Oleh karena itu,
kemungkinan diagnosis retinopati hipertensi belum dapat disingkirkan sehingga
diperlukan inform consent pada pasien dan keluarganya. Sementara itu terdapat
banyak temuan pada penderita yang menyokong ke arah katarak. Penderita
mengeluh penglihatannya seperti tertutup asap/kabut. Penderita merasa lebih
terang bila melihat di malam hari dan ada keluhan pandangan silau. Pada
pemeriksaan visus didapatkan VOD = 20/200 PH (+) 20/70, VOS= 20/100 PH (+)
20/70, hal ini menunjukkan ada kelainan pada media refraksi. Pada pemeriksaan
segmen anterior mata ditemukan lensa yang keruh pada kedua mata dan hasil
shadow test (+) yang menunjukkan katarak imatur. Selain itu, dari pemeriksaan
status oftamolugikus, juga ditemukan pinguekula pada konjungtiva bulbi oculi
dextra et sinistra, papil dan lithiasis pada konjungtiva tarsal inferior maupun
superior pada oculi dextra et sinistra.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan jalan menyingkirkan diagnosis
banding tersebut melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Berdasarkan semua data di atas maka kami menegakkan diagnosis
kerja katarak senilis imatur + pinguekula + lithiasis + papil okuli dextra et sinistra
pada pasien ini. Rencana penatalaksanaannya adalah ekstraksi lensa dan
pemasangan lensa tanam (IOL). Pembedahan dilakukan atas indikasi perbaikan
visus dan adanya gangguan aktifitas sehari-hari penderita.
Ada beberapa pilihan untuk teknik pembedahan pada kasus katarak, antara
lain: ICCE ( intracapsular cataract extraction ), ECCE ( extracapsular cataract
extraction), SICS ( small incision cataract surgery ) dan Fakoemulsifikasi.
Prosedur yang dipilih adalah ECCE karena memiliki beberapa keuntungan yaitu
7
![Page 3: Ujian Stase Mata](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081719/55721246497959fc0b905860/html5/thumbnails/3.jpg)
incisi kecil, tidak ada komplikasi vitreus, kejadian terjadi endophtalmodonesis
lebih sedikit dan kejadian edema sistoid makula lebih jarang terjadi
Untuk persiapan pembedahan direncanakan pemeriksaan menyeluruh dan
perbaikan keadaan umum pasien. Direncanakan juga keratometri dan biometri
untuk mengukur kekuatan IOL. Pemeriksaan USG ditujukan untuk mengetahui
keadaan segmen posterior mata penderita karena funduskopi tidak dapat
menembus lensa yang keruh.
Prognosis pasien ini quo ad vitam bonam, quo ad functionam dubia ad
bonam. Ini dikarenakan diagnosis retinopati hipertensi belum dapat disingkirkan
karena pemeriksaan funduskopi memberikan hasil segmen posterior yang tidak
jelas.
8