ujian hukum

download ujian hukum

of 10

Transcript of ujian hukum

  • 8/19/2019 ujian hukum

    1/23

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pertama kali jenis tindak pidana pencucian uang terjadi di Amerika

     pada tahun 1930-an. Al Capone, gangster international yang bermarkas di

    Chicago melakukan perbuatan memutihkan! uang hasil kejahatan melalui

    "eyer #ansky, bendahara kelompok. $eluruh dana yang terkumpul dari

    kejahatan milik Al Capone diputar! melalui bisnis pelacuran, hiburan

    malam dan perjudian di #as %egas. "enurut Erman Rajagukguk  praktek 

     pencucian uang dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan yang sah

    & Laundromats' kemudian menggabungkan uang haram dengan uang sah

    untuk diputar kembali!.1 $elanjutnya Al Capone membuka rekening di (ank 

    )nternational  seperti di *a+ana, (ahama, $iss, #uemburg, $ingapura,

    *ongkong, "acau, Panama, Antile (elanda, Cayman )sland, Cook )sland,

    Canary, Channel, (elie, /ilbraltar. egara-negara tersebut menurut N.H.T

    Siahaan  adalah negara yang terkenal sebagai negara tax haven  &negara

    surga pengemplang pajak' dan negara aman untuk melakukan money

    laundring   . 2aktu itu penegak hukum di Amerika $erikat kesulitan

    membuktikan Al Capone terlibat dalam berbagai kejahatan pencucian uang.

    1  rman 4ajagukguk,  Makalah  Rezim Anti Pencucian Uang dan Undang-undang 

    Tindak Pidana Pencucian Uang , 5isampaikan pada lokakarya  Anti Money Laundring !6akultas *ukum 7ni+ersitas $umatera 7tara, "edan 18 $eptember 008, hlm. 1.

    2 .*. $iahaan, Money Laundring dan Kejahatan Perankan, &:akarta, :ala Permata,

    00;' cet ke-3, hlm.3

  • 8/19/2019 ujian hukum

    2/23

    2

    "enurut N.H.T Siahaan  !nternal Revene" #ervice &)4$', di+isi penyelidik 

     pajak Amerika $erikat memasukkan Al Capone ke penjara atas tuduhan

     perbuatan penyalahgunaan pajak bukan pencucian uang!.3 (aru pada tahun

    19;< di Amerika kejahatan jenis tersebut dikategorikan sebagai kejahatan

     pencucian uang.

    "engenai istilah pencucian uang, Erman Radjagukguk   memberikan

    de=inisi baha kejahatan pencucian uang adalah kejahatan yang berkaitan

    dengan kejahatan ganda> kejahatan utama & $redicate crime' dan pencucian

    uang sebagai kejahatan lanjutan & %ollo" u$ crime'!.  ?  *al tersebut sejalan

    dengan pendapat dari Sutan Rem Sjahdeini yang menyatakan baha >

    5engan demikian pantaslah adagium yang menyatakan no crime no

    money laundering ! yaitu tidak akan ada kejahatan pencucian uang

    kalau tidak ada kejahatan yang menghasilkan harta kekayaan secara

    illegal. @ejahatan tindak pidana pencucian uang adalah kejahatan yang

    tidak berdiri sendiri melainkan ada tindak pidana lain yang

    mendahuluinya & $redicate crime' yaitu tindak pidana yang menjadi asal

    usul pencucian uang!.8 

    "ekanisme pertanggungjaaban pidana pada tindak pidana umum

    cukup dengan membuktian adanya kesalahan yang dicocokkan dengan

    terpenuhinya perbuatan pidana. $ementara dalam tindak pidana pencucian

    uang ada elemen penting lain yang harus dibuktikan yakni tindak pidana

    asal & $redicate crime& serta kesalahan dalam bentuk pengetahuan! sebagai

    3  !id ., hlm. 3

    4  rman 4ajagukguk,  Makalah  Rezim Anti Pencucian Uang dan Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang , hlm. ?

    5$utan 4emy $jahdeini, #eluk 'eluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pemiayaan

    Terorisme, &:akarta> Pustaka 7tama /ra=iti, 00?', hlm. 1;.

  • 8/19/2019 ujian hukum

    3/23

    3

    elemen kesengajaan danatau adanya dugaan! sebagai elemen kelalaian

    dari pelaku terhadap harta kekayaan yang berasal dari tindak pidana asal.

    @eberadaan elemen tindak pidana asal dalam kejahatan pencucian uang

    sangatlah +ital. "enurut !enti "anarsih, ahli hukum pidana dalam bidang

     pencucian uang menyebutkan baha>

    setiap tindak pidana pencucian uang harus ada dibuktikan  $redicate

    crime-nya( Penegak hukum harus membuktikan  $redicate crime

    terlebih dahulu lalu masuk ke money laundering( @eberhasilan dari prinsip menerapkan pasal PP7 ialah jika dakaan dilakukan secara

    kumulati= dalam satu dakaan. @etika dakaan terpisah, itu merupakan

     bentuk kegagalan dan keadaan yang tidak menguntungkan penegak 

    hukum!.<

    *al tersebut berimplikasi pada proses persidangan yang mana dakaan

     pada kejahatan pencucian uang setidaknya harus berbentuk kumulati= yaitu

    ada dua dakaan. Pertama dakaan terhadap tindak pidana asal, kedua

    dakaan terhadap tindak pidana pencucian uang.

    (erkenaan dengan pertangungjaaban pidana penulis sepakat dengan

     pandangan /uru (esar *ukum Pidana, M#eljatn#  yang menyebutkan

     baha >

    mengenai pertanggungjaaban pidana, seseorang dapat dihukum berkaitan erat dengan  $ertama apakah terpenuhinya perbuatan pidana

    yang dilarang oleh undang-undang. Kedua, apakah perbuatan terdaka

    memiliki dimensi kesalahan dalam bentuk kesengajaan atau

    kelalaian!.. B 

    6  enti /anarsih,  Kriminalisasi Pencucian Uang )Money laundering&, &:akarta>

    Program Pascasarjana 6akultas *ukum 7ni+ersitas )ndonesia, 003', hlm. 88

    7 "oeljatno, Asas-Asas *ukum Pidana + &:akarta> 4ineka Cipta, 00;', hlm 1BB

  • 8/19/2019 ujian hukum

    4/23

    4

    :adi antara tindak pidana pencucian uang &actus reus' dengan sikap

     batin terdaka berupa kesengajaan danatau kelalaian pada saat

    menyembunyikan hasil kejahatan &mens rea' harus ada hubungan. *al

    tersebut dalam kerangka penilaian adanya apakah ada pertanggungjaaban

     pidana dalam diri erdaka.

    Pasal 3 77 omor ; ahun 010 menyebutkan pelaku tindak pidana

     pencucian uang adalah >

    setiap orang yang menempatkan, mentrans=er, mengalihkan,

    membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan,

    membaa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata

    uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta $ekaaan

    ang diketahui atau Patut di dugana meru%akan hasil tindak 

    %idana se&agaimana dimaksud dalam %asal ' aat ()*  dengan

    tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul *arta @ekayaan

    di pidana karena tindak pidana pencucian uang dengan pidana penjara

     paling lama 0 &dua puluh' tahun dan denda paling banyak 

    0.000.000.000 &dua puluh milyar rupiah .

    6rasa *arta @ekayaan yang diketahui atau Patut di duganya

    merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal ayat

    &1'! dimaknai tentang pelaku yang melakukan tindak pidana pencucian uang

    haruslah mengetahui! atau patut menduga! baha harta kekayaan yang di

    cuci merupakan hasil berasal dari tindak pidana. Pasal ayat &1'

    menyebutkan tindak pidana asal meliputi 8 jenis tindak pidana dan tindak 

     pidana yang di ancam hukuman di atas ? tahun penjara ditambah dengan

    tindak pidana yang berkaitan dengan tindak pidana terorisme.

    Pasal

  • 8/19/2019 ujian hukum

    5/23

    5

     pengadilan terhadap tindak pidana pencucian uang tidak ajib di buktikan

    terlebih dahulu tindak pidana asalnya!. @etentuan tersebut tentu memiliki

    konsekensi hukum yaitu setiap orang dapat saja dengan mudah disangka

    melakukan pencucian uang dalam hal ada ketidakajaran dalam transaksi

     perbankannya tanpa harus dibuktikan ada tidaknya tindak pidana asal.

    5alam hal tindak pidana asal tidak dibuktikan maka  hal tersebut menurut

     penulis melanggar asas hukum pidana yaitu asas praduga tidak bersalah

    dimana orang tidak dapat dikatakan bersalah berdasarkan kecuali ada

     putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. "enurut Penulis, orang

    yang disangka atau didaka melakukan tindak pidana pencucian uang harus

    sudah terbukti terlebih dahulu uang tersebut merupakan hasil kejahatan

    karena tindak pidana asalnya secara eksplisit dinyatakan dalam 7ndang-

    undang atau dalam hal tidak bisa dibuktikan terlebih dahulu setidak-

    tidaknya dibuktikan bersamaan dengan tindak pidana pencucian uang

    erpenuhinya pertanggungjaaban pidana kejahatan pencucian uang

    yaitu ketika diketahui adanya unsur kesalahan saat seseorang memindahkan

    harta kekayaan yang seharusnya patut diketahui! atau seharusnya patut

    diduga! yang berasal dari tindak pidana dengan tujuan menyamarkan harta

    kekayaan seolah-olah merupakan harta kekayaan yang sah.

    (erkenaan persoalan pertanggungjaaban pidana pencucian uang dan

    tindak pidana asal  tersebut, penulis berminat untuk melakukan penelitian

    dengan judul PERTAN""UN"+A,ABAN PIDANA PELA$U

  • 8/19/2019 ujian hukum

    6/23

    6

    TINDA$ PIDANA PEN-U-IAN UAN" TERHADAP TINDA$ 

    PIDANA ASAL” .

    B. Identiikasi/ Pem&atasan dan Rumusan Masalah

    ). Identiikasi Masalah

    5i )ndonesia, perbuatan pencucian uang dinyatakan sebagai suatu

    kejahatan berdasarkan 77 o. 18 ahun 00 tentang Pencucian 7ang jo.

    77 o.8 ahun 003 tentang Perubahan 77 o. 18 ahun 00.

    @emudian dilakukan pembaharuan hukum berdasarkan 77 o. ; ahun

    010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan indak Pidana Pencucian

    7ang. "eskipun ada perubahan dan perbedaan antara 77 o. 18 ahun

    00 jo. 77 o. 8 ahun 003 tentang Pencucian 7ang dengan o. ;

    ahun 010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan indak Pidana

    Pencucian 7ang namun inti delik &estandell ' dari tindak pidana pencucian

    uang yang di atur sesungguhnya tidak ada perubahan.

    Pada umumnya proses pencucian uang terdiri dari tiga tahap>

     $lacement+ layering dan integration. Pertama, $lacement  merupakan tahap

     permulaan yaitu mengubah uang hasil kejahatan ke dalam bentuk yang tidak 

    menimbulkan kecurigaan. "isalnya memasukkannya dalam deposito bank,

     polis asuransi atau membeli rumah, kapal pesiar, perhiasan. @edua, layering 

    merupakan tahap pelapisan yaitu pelaku menjalankan transaksi yang

     berlapis dan anonimitas. @etiga, integration  yaitu tahap dimana pelaku

    memasukkan kembali dana yang tidak tampak lagi asal usul aslinya ke

  • 8/19/2019 ujian hukum

    7/23

    7

    dalam transaksi yang sah sehingga tidak kelihatan sebenarnya dana tersebut

    semua berasal dari tindakan legal.; 

    (erdasarkan Pasal untuk 

    kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdaka ajib

    membuktikan baha harta kekayaannya bukan merupakan hasil tindak 

     pidana!. 5alam praktik, beban pembuktian terbalik yang dianut 77 o. ;

    ahun 010 dipergunakan oleh :aksa dengan kurang tepat. 5imana

    seringkali :aksa justru menyerahkan sepenuhnya keajiban pembuktian

    kepada erdaka.

    "enurut penulis dalam konteks tindak pidana pencucian uang di

    temukan beberapa masalah antara lain >

    1. Adanya kontradiksi tentang pembuktian tindak pidana asal dapat 77

    tindak pidana pencucian uang. Pasal 3, ? dan 8 77 o. 10 ahun

    010 menyebutkan seara eksplisit .. harta kekayaan yang di ketahui

    atau patut di duganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana di

    maksud dalam Pasal ayat &1'!, namun di sisi lain ada ketentuan

    Pasal [email protected]@003.

  • 8/19/2019 ujian hukum

    8/23

    8

    dibuktikan tindak pidana aal pada proses penyidikan, penuntutan

    dan peradilan tindak pidana pencucian uangD. Adanya beban pembuktian terbalik yang memaksa erdaka

    bekerja! seperti :aksa guna membuktikan harta yang di miliki

    merupakan harta legal. $ementara proses mempersiapkan bukti dan

    saksi yang di miliki oleh erdaka sangat terbatas.

    3. Adanya perbedaan pena=siran tentang =rasa menerima trans=er!

    dalam Pasal 8 77 o. ; ahun 010 dengan menerima

     pentrans=eran!. Penulis berbendapat pada istilah menerima trans=er!

    dapat diartikan sebagai perbuatan pasi=. :adi siapapun dapat menerima

    uang tanpa perlu di ketahui baha ia menerima dalam artian

    menyetujui. $ementara menerima pentras=eran! menurut penulis

    harus dengan persetujuan penerima uang. @arenanya kemudian setiap

    orang dapat saja menerima trans=er &dalam makna tidak mengetahui

    atau menyetujui' lalu kemudian karena di anggap mencurigakan maka

    dikenakan Pasal 8 77 o. ; ahun 010.

    '. Pem&atasan Masalah

    5ari beberapa masalah diatas penulis membatasi penelitian pada tema>

    apakah tersangka atau terdaka tindak pidana pencucian uang dimana

    elemen tindak pidana asalnya-nya tidak dibuktikan dapat dikenakan

     pertanggungjaaban pidana tindak pidana pencucian uangnyaE

    Pertanggungjaaban pidana pada pelaku tindak pidana pencucian

    uang berkenaan dengan pembuktian kesalahan terhadap tindak pidana asal

    merupakan hal sangat mendasar karenanya menjadi sangat penting

    memastikan pengetahuan pelaku terhadap harta kekayaan hasil tindak 

  • 8/19/2019 ujian hukum

    9/23

    9

     pidana. *al itu akan membuktikan apakah pelaku memiliki kesalahan baik 

     berupa kesengajaan &dengan terpenuhinya =rasa patut diketahui!' ataukah

    kelalaian &dengan terpenuhinya =rasa patut di duga!' saat melakukan

     pencucian uang sebagaimana tercantum dalam Pasal 3, ?, atau 8 77 o. ;

    ahun 010. Atau justru pelaku sama sekali tidak mengetahui harta

    kekayaan yang tersebut merupakan harta kekayaan hasil tindak pidana.

    5alam konteks penerapan 7ndang-undang terhadap kasus Penulis

    membatasi diri pada kasus tindak pidana pencucian uang atas nama udi

    *ermaan &Putusan o.??

    1. (agaimanakah konstruksi pertanggungjaaban pidana pada pelaku

    tindak pidana pencucian uang berkenaan dengan pembuktian

    kesalahan terhadap tindak pidana asalE

    . $ejauh mana implikasi hukumnya pertanggungjaaban pidana tindak 

     pidana pencucian uang yang disertai dengan pembuktian kesalahan

  • 8/19/2019 ujian hukum

    10/23

    10

    terhadap tindak pidana asal danatau tidak disertai dengan pembuktian

    kesalahan terhadap tindak pidana asalE

    -. $erangka Te#ri

    (erkenaan de=inisi pencucian uang Bismar Nasuti#n  menyatakan

    batasan pengertian tentang pencucian uang relati= tidak sama tentang

     pencucian uang juga terdapat pada negara-negara yang sama-sama memiliki

    ketentuan anti pencucian uang!.9 indak pidana pencucian uang merupakan

    tindak pidana baaan &deri%ative crime' yang selalu di aali dengan tindak 

     pidana asal & $redicate crime', seperti tindak pidana korupsi, narkotika,

     psikotropika dan terorisme. 7ang ilegal yang dihasilkan dari tindak pidana

    asal diproses untuk disamarkan sehingga tersembunyi asal usulnya dan

    tidak dapat diketahui serta dilacak oleh para penegak hukum. indak 

     pidana pencucian uang dapat dikatakan sebagai sarana untuk 

    menghilangkan  jejak asal usul dari uang hasil tindak pidana asal dan

    menjadikan uang hasil tindak pidana menjadi uang yang legal.

    5alam Pasal 3 77 o. ; ahun 010, tindak pidana pencucian uang

    dide=inisikan sebagai >

    $etiap orang yang menempatkan, mentrans=er, mengalihkan,

    membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan,membaa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan

    mata uang atau surat berharga atau perbuatan lainnya atas *arta

    @ekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil

    tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat &1' dengan

    tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul *arta

    @ekayaan dipidana karena indak Pidana Pencucian 7ang dengan

     pidana penjara paling lama 0 &dua puluh' tahun dan denda paling

     banyak 4p. 10.000.000.000,00 &sepuluh miliar rupiah'!.

    9(ismar asution,  Anti Pencucian Uang, Teori dan Praktek , &(andung> (ooks

    errace F #ibrary, 009', hlm. 1?-1

  • 8/19/2019 ujian hukum

    11/23

    11

    $ementara itu Pasal 77 o. ; ahun 010 menentukan tindak 

     pidana asal adalah ? jenis tindak pidana dan tindak pidana lainnya yang

    diancam dengan hukuman ? tahun penjara serta tindak pidana yang

     berkaitan dengan kegiatan terorisme.

    (erdasarkan hal tersebut, dapat dipastikan baha tindak pidana

     pencucian uang sangat berhubungan dengan tindak pidana lain yang

    dikategorikan sebagai tindak pidana asal. 5engan demikian setiap tindak 

     pidana pencucian uang menurut penulis harus memiliki rele+ansi dengan

    tindak pidana aal terlepas tindak pidana asal tersebut dilakukan oleh

    dirinya atau oleh orang lain.

    (erkenaan dengan teori perbuatan, Penulis mengacu pada pendapat

    R#eslan Saleh yang menyebutkan perbuatan pidana sebagai>

    Perbuatan-perbuatan itu merugikan masyarakat dan bertentangan

    dengan tata pergaulan masyarakat yang dianggap baik dan adil. 5apat

     pula dikatakan baha perbuatan pidana ini adalah perbuatan yang anti

    sosial.10  etapi tidaklah semua perbuatan hukum yang melaan

    hukum atau merugikan masyarakat dapat disebut dengan perbuatan

     pidana. idaklah pula semua perbuatan yang merugikan masyarakat

    diberi sanksi. (egitu pula, kita tidak dapat menyebutkankan baha

    hanya perbuatan-perbuatan yang menimbulkan kerugian besar sajayang dapat dijadikan perbuatan pidana!.11 

    10  4oeslan $aleh,  Peruatan Pidana an Pertanggungja"aan Pidana .ua

     Pengertian asar alam *ukum Pidana-, &:akarta, Aksara (aru, 19;3', hlm. 13 atau#ihat> "oeljatno,  Peruatan Pidana an Pertanggungja"aan alam *ukum Pidana,Pidato 5ies atalies 7ni+ersitas /ajah "ada ahun 1988, hlm. 9

    11

      !id . h. 13

  • 8/19/2019 ujian hukum

    12/23

    12

    $ementara itu Ranta1an Djanim menyebutkan baha > Penentuan

    terhadap penggolongan perbuatan pidana harus memperhatikan rasa

    keadilan dalam suatu masyarakat!.1  @eadilan terhadap masyarakat

    sangatlah penting karena seseorang yang melakukan perbuatan yang bersi=at

    melaan hukum atau melakukan sesuatu perbuatan mencocoki dalam

    rumusan undangGundang hukum pidana sebagai perbuatan pidana, belumlah

     berarti dia langsung dipidana. @emungkinan dia dipidana tergantung pada

    kesalahannya.

    Ada yang mengatakan baha kesalahan merupakan elemen subjekti= 

    dari stra%aar   %eit  oleh karena menunjuk pada keadaan pembuat subjek dari

     perbuatan yang dilakukan menurut rumusan delik. $ementara dasar 

    kesalahan harus dicari dalam  $syche orang yang melakukan perbuatan itu

    sendiri dengan menyelidiki bagaimana hubungan batinnya itu dengan apa

    yang telah diperbuat. "aka tidak mengherankan jika ada ahli hukum pidana

    yang mengatakan baha titik berat !kesalahan! merupakan suatu pengertian

     psikologis. Akan tetapi konsepsi tentang kesalahan dengan pengertian

     psikologis itu, lambat laun dipikirkan kembali. @arena sangat sukar 

    menentukan hubungan batin si pembuat dengan perbuatannya. "engenai

    masalah kesalahan dalam pengertian psikologis ini, M#eljatn#, pernah

    dengan ekstrem mengatakan baha !oleh karena hemat saya mengenai

    kesalahan yang psikologis hanya Allah $.2. sendiri yang mengetahui!.13

    12  4antaan 5janim,  Kor$orasi an Pertanggungja"aan PidanaH &$emarang,

    (adan Penerbit 7ni+ersitas 5iponogoro, 00

  • 8/19/2019 ujian hukum

    13/23

    13

     7ntuk teori pertanggungjaaban pidana Penulis berpijak pada teori

     pertanggungjaaban pidana yang berasal dari M#eljatn# baha>

    betapapun itu aturan undang-undanglah yang menetapkan siapa-siapa

    yang dipandang sebagai pembuat yang bertanggungjaab itu.

    "aksudnya adalah ketika sudah ketemukan pembuat dan perbuatan

    yang melaan hukum maka langkah selanjutnya adalah menentukan

    apakah syarat-syarat pertanggungan itu melekat pada dirinya yaitu

    melekatnya si=at melaan hukumnya Perbuatan, memiliki kemampuan

     bertanggungjaab, adanya kesalahan dalam bentuk kesengajaan atau

    kealpaan dan tidak adanya alasan pemaa=!.  1?

     

    Agar seseorang dapat mempertanggungjaabkan atas perbuatan yang

    terjadi, maka setelah perbuatan pidananya terbukti maka langkah

    selanjutnya adalah menegaskan apakah ia juga memenuhi syarat-syarat yang

    diperlukan untuk pertanggungjaaban itu. $ecara ketat M#eljatn#

     berpendapat baha> orang tidak mungkin dipertanggungjaabkan atau di

     jatuhi pidana kalau seseorang tidak melakukan pidana, meskipun melakukan

     perbuatan pidana tidak selalu dia dapat dipidana, bila tidak mempunyai

    kesalahan!.18

     

    D. $erangka $#nse%tual

    Penelitian hukum normati= adalah penelitian hukum yang dilakukan

    dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan sekunder berdasarkan

    konsep-konsep yang dijadikan dasar.1

  • 8/19/2019 ujian hukum

    14/23

    14

    dalam memahami pembahasan yang akan dikemukakan, penulis menilai

     pentingnya penjabaran tentang beberapa istilah yang digunakan dalam tesis

    ini sebagai de=inisi operasional, istilah-istilah tersebut antara lain >

    Per&uatan %idana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan

    hukum, larangan mana disertai ancaman &sangsi' yang berupa pidana

    tertentu bagi barang siapa melanggar larangan tersebut.1B

    $esalahan adalah adanya keadaan psikis yang tertentu pada orang

    yang melakukan perbuatan pidana dan adanya hubungan antara keadaan

    tersebut dengan perbuatan yang dilakukan yang sedemikian rupa hingga

    orang itu dapat dicela karena melakukan perbuatan tadi dimana bentuknya

    dapat berupa kesengajaan maupun kelalaian.1; 

    Pertanggungja1a&an %idana adalah seseorang yang dapat dimintai

     pertanggungjaaban atas perbuatannya yang melaan hukum, memiliki

    kemampuan bertanggungjaab dan adanya kesalahan baik dalam bentuk 

    kesengajaan atau kealpaan serta dan tidak adanya alasan pemaa=.19

    Pen2u2ian uang  adalah menempatkan, mentrans=er, membayarkan,

    membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membaa

    ke luar negeri, menukarkan atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang

    diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan

    17 "oeljatno, Asas-Asas *ukum Pidana+ hlm. 8?.

    18  !id , hlm. 18;.

    19

      !id  , hlm. 188

  • 8/19/2019 ujian hukum

    15/23

    15

    maksud untuk menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul harta

    kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah.0

    "ratiikasi  adalah  pemberian dalam arti luas, yakni meliputi

     pemberian uang, barang, rabat &discount ', komisi, pinjaman tanpa bunga,

    tiket perjalanan, =asilitas penginapan, perjalanan isata, pengobatan

    cuma-cuma, dan =asilitas lainnya. /rati=ikasi tersebut baik yang diterima

    di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan

    menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.1

    Predi2ate -rime merupakan tindak pidana yang menjadi pemicu atau

    aal mula terjadinya pencucian uang yang meliputi korupsi, penyuapan,

     penyelundupan barangtenaga kerjaimigran, perbankan, narkotika

     psikotropika, perdagangan budakanitaanaksenjata gelap, penculikan,

    terorisme, pencurian, penggelapan dan penipuan.

    E. Met#d#l#gi Penelitian

    ). Tujuan Penelitian

    20 Pasal 1 angka &1' 77 o. 8 ahun 003 tentang indak Pidana Pencucian 7ang

    dan #ampiran @eputusan @epala Pusat Pelaporan dan Analisis ransaksi @euangan omor>[email protected]@003 tentang Pedoman 7mum Pencegahan dan Pemberantasanindak Pidana Pencucian 7ang (agi Penyedia :asa @euangan, disi Pertama, hlm. ?

    1

     Penjelasan Pasal 1 (, ayat 1 77 o. 0 ahun 001 tentang perubahan atas 77 o.31 ahun 1999 tentang indak Pidana @orupsi.

    22  #ampiran @eputusan @epala Pusat Pelaporan dan Analisis ransaksi @euangan

     omor>[email protected]@003 tentang Pedoman 7mum Pencegahan dan Pemberantasanindak Pidana Pencucian 7ang (agi Penyedia :asa @euangan, disi Pertama, hlm. ?

  • 8/19/2019 ujian hukum

    16/23

    16

    Penelitian ini memiliki beberapa tujuan signi=ikan, terutama terkait

    dengan permasalahan yang akan dikaji lebih jauh dalam esis ini. 5i antara

    tujuan yang akan dicapai adalah>

    ). "enjelaskan konstruksi pertanggungjaaban pidana pada pelaku

    tindak pidana pencucian uang berkenaan dengan pembuktian

    kesalahan terhadap tindak pidana asalE

    '. "enjelaskan implikasi hukumnya pertanggungjaaban pidana tindak 

     pidana pencucian uang yang disertai dengan pembuktian kesalahan

    terhadap tindak pidana asal danatau tidak disertai dengan pembuktian

    kesalahan terhadap tindak pidana asalE

    0. Manaat Penelitian

    @ontribusi ilmiah yang akan dihasilkan studi ini adalah memperkaya

    khaanah keilmuan pemikiran hukum di dunia perguruan tinggi )ndonesia.

    Penulis juga berharap semoga juga menjadi sumber penting bagi penegak 

    hukum dan pengambil kebijakan yang terkait berhubungan dengan tindak 

     pidana pencucian uang. ang paling penting adalah agar keadilan

    ditegakkan bukan berdasarkan asumsi-asumsi semata melainkan berpijak 

     pada =akta-=akta dan berjiakan prinsip-prinsip keadilan. $ecara spesi=ik 

     penelitian ini berguna untuk >

    a. "an=aat teoritis kajian ini diharapkan mampu memberikan

     penambahan dalam khaanah hukum pidana, terutama terkait dengan

    diskursus pertanggungjaaban pidana dalam kasus tindak pidana

     pencucian uang berkaitan dengan adanya keajiban pembuktian

     $redicate crime. @ajian ini juga menjadi salah satu hipotesa aal bagi

  • 8/19/2019 ujian hukum

    17/23

    17

     peneliti lain yang hendak mengkaji lebih jauh konsep

     pertanggungjaaban pidana kejahatan pencucian uang pada masa yang

    akan datangD

     b. "an=aat praktis penelitian esis ini akan memberikan suatu landasan

    akademis kepada para ahli hukum, politisi, Para *akim, terutama terkait

    dengan pertanggungjaaban pidana tindak pidana pencucian uang

    dengan tujuan keadilan dapat ditegakkan dan siapa yang bersalah

    dihukum sesuai dengan perbuatan dan kesalahannya.

    3. Met#de Penelitian

    a. Tehnik Pengum%ulan Data

    Penelitian ini bersi=at normati= analitis karenanya penelitian ini

    dilakukan dengan menggunakan data hukum sekunder yang meliputi bahan

    hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.

    $ebagaimana dikatakan S#erj#n# S#ekant# baha>

    (ahan hukum primer, seperti> norma atau kaedah dasar, peraturan dasar,

     peraturan perundang-undangan dan seterusnya. (ahan hukum sekunder 

    seperti> rancangan undang-undang, hasil penelitian, hasil karya

    kalangan hukum dan seterusnya, dan bahan hukum tertier seperti>

    kamus, ensiklopedia, indeks kumulati= dan seterusnya.3 

    5ata hukum yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahan hukum

     primer dan bahan hukum sekunder. 5alam hal ini, bahan hukum primer 

    diperoleh dari 77 o. 18 ahun 00 tentang indak Pidana Pencucian

    7ang jo. 77 o. 8 ahun 003 tentang Perubahan atas 77 o. 18 ahun

    00 tentang Pencucian 7ang jo. 77 o. ; ahun 010 tentang Pencegahan

    23

     $oerjono $oekanto, Pengantar Penelitian *ukum, &:akarta> 7) Press, Cet. 3, 19;

  • 8/19/2019 ujian hukum

    18/23

    18

    dan Pemberantasan indak Pidana Pencucian 7ang dan @itab 7ndang-

    undang *ukum Pidana. (ahan primer berupa Putusan o.

    ??

     $enelitian kualitati% adalah   penelitian yang bermaksud untuk 

    memahami =enomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,

    misalnya perilaku, persepsi, moti+asi, tindakan, dan lain-lain secara

  • 8/19/2019 ujian hukum

    19/23

    19

    holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

     pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan meman=aatkan

     berbagai metode alamiah!.? 

    Penelitian ini terdiri dari penelitian hukum normati= & $enelitian hukum

    ke$ustakaan' atau lirary research  sebagai sarana untuk mengumpulkan

     bahan-bahan pustaka yang berhubungan dengan permasalahan yang akan

    dikaji. *al ini dilakukan dengan cara melakukan studi dokumentasi secara

    mendalam terutama terkait dengan pertanggungjaaban pidana pada pelaku

    tindak pidana pencucian uang dan hubungannya dengan  $redicate crime.

    5ata yang telah terkumpul, baik bahan hukum primer, bahan hukum

    sekunder maupun bahan hukum tertier diolah dan dibahas dengan

    menggunakan analisis normati= kualitati=, yakni suatu pembahasan yang

    dilakukan dengan cara mena=sirkan dan mendiskusikan data-data yang telah

    diperoleh berdasarkan aturan hukum, doktrin-doktrin dan teori hukum yang

    ada.

    5ata yang telah diperoleh selanjutnya sebagaimana dikatakan menurut

    R#nn Hanitij# S#emitr#, yaitu> dilakukan editing untuk memeriksa

    apakah data tersebut layak, serta untuk menjamin apakah data tersebut dapat

    dipertanggungjaabkan sesuai dengan kenyataan, kemudian dianalisis

    untuk memperoleh suatu kesimpulan!.8  $elanjutnya dihubungkan dengan

    24 #ei : "oleong, Metodologi Penelitian Kualitati%+ &(andung> 4emaja 4osda @arya,

    008', cet ke- 1, hlm. Alumni, 19;',hlm. ;0.

  • 8/19/2019 ujian hukum

    20/23

    20

     permasalahan yang dibahas, hingga pada akhirnya di dapati kesimpulan

    untuk memperoleh hasilnya.

    2. Tehnik Analisis Data

    Analisis yang digunakan bersi=at deskripti= kualitati=, dengan metode

     pendekatan yuridis empirik, karena yang diteliti pada aalnya adalah  bahan

    hukum sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan  penelitian terhadap

     bahan hukum  primer. 

    (ahan yang telah dikumpulkan akan diolah+ dianalisis dan

    diinter$retasikan  untuk dapat mengali dan menjaab permasalahan yang

    telah dirumuskan. (ahan yang diperoleh hasil kajian hukum, 7ndang-

    undang, @7*P, doktrin-doktrin dan penelitian para pakar dan tulisan-tulisan

    yang berkenaan lainnya akan dianalisis dan ditinjau lebih jauh untuk 

    mendapatkan hasil yang diinginkan dengan didukung oleh re=erensi lain

    yang memperkuat materi hukum. @ajian terhadap 7ndang-undang, teori

    dan konsep hukum pidana serta tulisan lainnya bertujuan untuk menjaab

    rumusan masalah dalam penelitian ini khususnya yang menyangkut

     pertanggungjaaban pidana pencucian uang.

    $edangkan pengolahan akan menggunakan metode analisis deskripti=.

    "etode analisis deskripti= yaitu metode yang menggambarkan dan

    memberikan analisa terhadap hasil dokumen hukum yang sah yaitu 7ndang-

    undang hukum pidana dan dokumen hukum para pakar dan peneliti hukum.

    *al tersebut dilakukan dengan cara mengedit bahan yang terkumpul dan

    menghubungkan semua konsep yang terkait dengan pertanggungjaaban

  • 8/19/2019 ujian hukum

    21/23

    21

     pidana kejahatan pencucian uang secara sistematis. @emudian selanjutnya

    mengklasi=ikasikan bahan-bahan hukum berdasarkan masing-masing

     permasalahan yang kemudian disajikan per bab pembahasan.

    $etelah pengolahan bahan hukum maka selanjutnya menganalisis dan

    menginterpretasikan data, dokumen dan bahan yang ada. Analisis dilakukan

    terhadap bahan-bahan hukum yang disajikan sebelumnya dengan cara

    mendeskripsikannya secara jelas dan menganalisis isinya kemudian

    menginterpretasikannya menggunakan bahasa penulis sendiri. 5engan

    demikian akan nampak jelas rincian jaaban atas pokok permasalahan yang

    diteliti.

    4. Sistematika Penelitian

    7ntuk mencapai sasaran seperti yang diharapkan maka sistematika

     pembahasan ini dibagi menjadi lima bab. Adapun sistematika pembahasan

    terbagi ke dalam >

    a. BAB I PENDAHULUAN

    Pendahuluan, mencakup beberapa hal, antara lain> latar belakang

    masalah, identi=ikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

    kegunaan penelitian, metode penelitian, kerangka teori, kerangka

    konseptual, dan sistematika penulisan.

    &. BAB II  TIN+AUAN !URIDIS

    PERBUATAN DAN PERTAN""UN"+A,ABAN PIDANA

    (ab ini membahas tentang makna perbuatan pidana yang meliputi

    kesesuaian dengan rumusan delik, si=at melaan hukum, tidak adanya

  • 8/19/2019 ujian hukum

    22/23

    22

    alasan pembenar. $elain itu (ab ini membahas pertanggungjaaban

     pidana yang meliputi kemampuan bertanggungjaab, kesalahan

    &mens rea' baik dalam bentuk kesengajaan &dolus' maupun kelalaian

    &cul$a& serta tidak adanya alasan pemaa=.

    2. BAB III TIN+AUAN !URIDIS

    PERTAN""UN"+A,ABAN PIDANA PEN-U-IAN UAN"

    DAN TINDA$ PIDANA ASAL

    Pada bab ini akan menjelaskan tentang kedudukan hukum

     pertanggungjaaban pidana tindak pidana pencucian uang dan

     pertanggungjaaban pidana tindak pidana asal & $redicate crime&

    dalam tindak pidana pencucian uang.

    d. BAB I5 ANALISIS $ASUS

    PERTAN""UN"+A,ABAN PIDANA TINDA$ PIDANA

    PEN-U-IAN UAN" BERDASAR$AN TINDA$ PIDANA ASAL

    (ab ini akan menguraikan pembahasan mengenai penerapan

    Pertanggungjaaban Pidana Pencucian 7ang sehubungan dengan

     pembuktian tindak pidana asal. Penulis mengambil kasus udi

    *ermaan, )nong "elinda 5ee dan Andhika /umilang. 5imana (ab

    ini merupakan pembahasan berkenaan kedudukan tindak pidana asal

    dalam konteks pertanggungjaaban pidana pada pelaku tindak pidana

     pencucian uang.

    e. BAB 5 PENUTUP

  • 8/19/2019 ujian hukum

    23/23

    23

    (ab ini terdiri dari $ertama kesimpulan dan kedua saran-saran. (ab %

    sebagai kesimpulan adalah konsekuensi dari metodologi. Pengambilan

    kesimpulan ini harus dilakukan untuk menemukan jaaban yang

    diajukan pada pada penelitian ini. $aran dibutuhkan untuk melengkapi

    kekurangan.